Mulai tahun 2014 setiap PNS wajib membua

Mulai tahun 2014 setiap PNS wajib membuat SKP (Sasaran Kerja Pegawai).
Contoh formulir SKP

Menyusun SKP itu sulit?
Tidak juga…
Bagaimana cara menyusun SKP untuk Guru PNS?
Penyusunan SKP pejabat fungsional tertentu, kegiatan tugas jabatannya disesuaikan dengan
butir-butir kegiatan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang jabatan
fungsional tertentu. Sehingga sebagai guru, kita mengacu pada Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi No 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Kita juga menggunakan Buku 2 Pedoman PKG untuk
membantu mengkonversi nilai PKG menjadi angka kredit.
Secara sederhana, cara mengisi SKP sebagai berikut:
Kolom kegiatan tugas jabatan diisi dengan kegiatan sesuai pasal 11 Permenneg PAN & RB No
16 Tahun 2009.
Unsur dan sub unsur kegiatan Guru yang dinilai angka kreditnya adalah:
a. Pendidikan, meliputi:
1. pendidikan formal dan memperoleh gelar/ijazah; dan

2. pendidikan dan pelatihan (diklat) prajabatan dan memperoleh surat tanda tamat pendidikan
dan pelatihan (STTPP) prajabatan atau sertifikat termasuk program induksi.

b. Pembelajaran/bimbingan dan tugas tertentu, meliputi:
1. melaksanakan proses pembelajaran, bagi Guru Kelas dan Guru Mata Pelajaran;
2. melaksanakan proses bimbingan, bagi Guru Bimbingan dan Konseling; dan
3. melaksanakan tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
c. Pengembangan keprofesian berkelanjutan, meliputi:
1. pengembangan diri:
a) diklat fungsional; dan
b) kegiatan kolektif Guru yang meningkatkan kompetensi dan/atau keprofesian Guru;
2. publikasi Ilmiah:
a) publikasi ilmiah atas hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal;
dan
b) publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan, dan pedoman Guru;
3. karya Inovatif:
a) menemukan teknologi tepat guna;
b) menemukan/menciptakan karya seni;
c) membuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga/praktikum; dan
d) mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya;
d. Penunjang tugas Guru, meliputi:
1. memperoleh gelar/ijazah yang tidak sesuai dengan bidang yang diampunya;
2. memperoleh penghargaan/tanda jasa; dan

3. melaksanakan kegiatan yang mendukung tugas Guru, antara lain :
a) membimbing siswa dalam praktik kerja nyata/praktik industri/ekstrakurikuler dan sejenisnya;
b) menjadi organisasi profesi/kepramukaan;
c) menjadi tim penilai angka kredit; dan/atau
d) menjadi tutor/pelatih/instruktur.
Lebih lengkapnya dapat dilihat di lampiran I Permenneg PAN & RB No 16 Tahun 2009 pada
kolom unsur dan sub unsur.
Pen5rusunan SKP pejabat fungsional tertentu, kegiatan tugas
jabatannya disesuaikan dengan butir-butir kegiatan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang jabatan
fungsional tertentu.
Angka Kredit
Satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus
dicapai oleh seorang pejabat fungsional dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan
ditetapkan dengan jumlah angka kredit yang akan dicapai. Oleh sebab itu pejabat fungsional
tertentu harus menetapkan target angka kredit yang akan dicapai dalam 1 (satu) tahun.
Dalam penyusunan dan penilaian SKP bagi Jabatan Fungsional Tertentu dapat diketahui jumlah
target angka kredit yang akan dicapai dan realisasi pencapaian angka kredit setiap tahun.

Kolom AK diisi angka kredit sesuai dengan lampiran I Permeneg PAN & RB No 16 tahun 2009

dan Buku 2 Pedoman PKG.
Kegiatan Melaksanakan proses pembelajaran mencakup: merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran, mengevaluasi dan menilai hasil pembelajaran, menganalisis hasil
pembelajaran,serta melaksanakan tindak lanjut hasil pada lampiran I Permenneg PAN & RB No
16 Tahun 2009 ditulis paket. Lalu bagaimana cara menghitung angka kreditnya?
Mengacu pada Buku 2 Pedoman PKG, angka kredit per tahun untuk pembelajaran atau
pembimbingan adalah:
Angka kredit per tahun = ( AKK – AKPKB – AKP ) x JM/JWM x NPK / 4
Keterangan:
• AKK adalah angka kredit kumulatif minimal yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat.
• AKPKB adalah angka kredit PKB yang diwajibkan (subunsur pengembangan diri, karya
ilmiah, dan/atau karya inovatif).
• AKP adalah angka kredit unsur penunjang.
• JM adalah jumlah jam mengajar (tatap muka) guru di sekolah/madrasah atau jumlah konseli
yang dibimbing oleh guru BK/Konselor per tahun.
• JWM adalah jumlah jam wajib mengajar (24 – 40 jam tatap muka per minggu) bagi guru
pembelajaran atau jumlah konseli (150 – 250 konseli per tahun) yang dibimbing oleh guru
BK/Konselor.
• NPK adalah persentase perolehan angka kredit sebagai hasil penilaian kinerja.
• 4 adalah waktu rata-rata kenaikan pangkat reguler, (4 tahun).

• JM/JWM = 1 bagi guru yang mengajar 24-40 jam tatap muka per minggu atau membimbing
150 – 250 konseli per tahun.
• JM/JWM = JM/24 bagi guru yang mengajar kurang dari 24 jam tatap muka per minggu atau
JM/150 bagi guru BK/Konselor yang membimbing kurang dari 150 konseli per tahun.
Tabel AKK, AKPKB dan AKP sesuai golongan

Contoh menghitung angka kredit untuk pembelajaran atau pembimbingan:
1. Guru golongan III/a mengajar 24 jam dengan PK baik (NPK = 100%)
Angka kredit per tahun = ( AKK – AKPKB – AKP ) x JM/JWM x NPK / 4
= (50 – 3 – 0 – 5) x 1 x 100% / 4 = 10,5
2. Guru golongan IV/a mengajar 24 jam dengan PK baik (NPK = 100%)
Angka kredit per tahun = ( AKK – AKPKB – AKP ) x JM/JWM x NPK / 4
= (150 – 4 – 12 -15) x 1 x 100% / 4 = 29,75
3. Kepala sekolah, golongan IV/a mengajar 6 jam dengan hasil baik (NPK = 100%)
Angka kredit per tahun = ( AKK – AKPKB – AKP ) x JM/JWM x NPK / 4
= (150 – 4 – 12 -15) x 6/24 x 100% / 4 = 7,4375
4. Wakil Kepala sekolah, golongan III/d mengajar 12 jam dengan hasil baik (NPK = 100%)
Angka kredit per tahun = ( AKK – AKPKB – AKP ) x JM/JWM x NPK / 4
= (100 – 4 – 8 -10) x 12/24 x 100% / 4 = 9,75
Kuantitas (Target Output)

Dalam menentukan Target Output (TO) dapat berupa dokumen, konsep, naskah, surat keputusan,
paket, laporan, dan lain-lain.
Target output untuk guru mengacu pada lampiran I Permenneg PAN & RB No 16 Tahun 2009
pada kolom satuan hasil sesuai dengan kegiatan tugas jabatan yang kita pilih.

Kualitas (Target Kualitas)
Dalam menetapkan Target Kualitas (TK) harus memprediksi pada mutu hasil kerja yang terbaik,
target kualitas diberikan nilai paling tinggi 100 (seratus).

Untuk menilai apakah output berkualitas atau tidak dengan menggunakan pedoman sebagai
berikut:
Kriteria Nilai / Keterangan
91 – 100
Hasil kerja sempurna, tidak ada kesalahan, tidak ada revisi, dan pelayanan di atas standar yang
ditentukan dan lain-lain.
76-90
Hasil kerja mempunyai 1 (satu) atau 2 (dua) kesalahan kecil, tidak ada kesalahan besar, revisi,
dan pelayanan sesuai standar yang telah ditentukan dan lain-lain.
61 -75
Hasil kerja mempunyai 3 (tiga) atau 4 (empat) kesalahan kecil, dan tidak ada kesalahan besar,

revisi, dan pelayanan cukup memenuhi standar yang ditentukan dan lain-lain.
51 – 60
Hasil kerja mempunyai 5 (lima) kesalahan kecil dan ada kesalahan besar, revisi, dan pelayanan
tidak cukup memenuhi standar yang ditentukan dan lain-lain.
50 ke bawah
Hasil kerja mempunyai lebih dari 5 (lima) kesalahan kecil dan ada kesalahan besar, kurang
memuaskan, revisi, pelayanan di bawah standar yang ditentukan dan lain-lain.

Waktu (Target Waktu)
Dalam menetapkan Target Waktu (TW) harus memperhitungkan berapa waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, misalnya bulanan, triwulan, kwartal, semester, dan
tahunan.
Target waktu untuk guru menyesuaikan dengan angka kredit yang digunakan.

Biaya (Target Biaya)
Dalam menetapkan Target Biaya (TB) harus memperhitungkan berapa biaya yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam 1 (satu) tahun, misalnya jutaan, ratusan juta,
miliaran, dan lain-lain.
Target biaya diisi khusus untuk Pejabat Pembuat Komitmen, sehingga target biaya untuk guru
tidak perlu diisi bilangan, cukup diisi “-”.