Artikel Manajemen Administrasi Pendidika pdf
Artikel Manajemen Administrasi Pendidikan
1941/D/KEP/KP/2014
PENDAHULUAN
tentang
Petunjuk
Sekolah Buin Batu (SBB) tergolong
Teknis Kerja Sama Penyelenggaraan dan
dalam Satuan Pendidikan Kerja Sama.
Pengelolaan Pendidikan Menengah oleh
Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK) adalah
Lembaga
satuan pendidikan yang diselenggarakan
Lembaga Pendidikan di Indonesia. Hingga 1
atau dikelola atas dasar kerja sama antara
Maret 2016, Kementerian Pendidikan dan
Lembaga
Pendidikan
Asing
dengan
Asing
yang
Kebudayaan telah menerbitkan 178 surat
negaranya
atau
izin SPK tingkat SD, 157 SPK tingkat SMP.
Lembaga Pendidikan di Indonesia pada jalur
dan 94 SPK tingkat SMA. Kini, per 15 Juni
formal dan nonformal yang sesuai dengan
2016, angka tersebut bertambah lagi.
Pendidikan
terakreditasi/diakui
di
Sebagai sekolah SPK, Sekolah Buin
ketentuan perundang-undangan. Mulai 1
Desember 2014, seluruh sekolah berlabel
Batu
internasional di Indonesia harus mengganti
Pendidikan Asing dalam pengelolaan dan
nama menjadi Satuan Pendidikan Kerja
penyelenggaraan
Sama (SPK). Hal itu tertuang dalam
dalam pengelolaan dan penyelenggaraan
Peraturan
kurikulum. Dalam hal ini SBB bekerjasama
Menteri
Pendidikan
dan
bekerjasama
dengan
pendidikan,
termasuk
Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 31
dengan
Tahun
Sama
Organization (IBO) yaitu sebuah lembaga
Pengelolaan
pendidikan asing yang bermarkas di Jenewa
Pendidikan oleh Lembaga Pendidikan Asing
dan memiliki cabang di setiap benua.
dengan Lembaga Pendidikan di Indonesia.
Adapun benchmark yang ditawarkan oleh
Permendikbud tersebut kemudian dijabarkan
IBO adalah sebuah kerangka kurikulum
melalui penerbitan Peraturan Dirjen Dikdas
yang dapat diintegrasikan dengan kurikulum
Nomor
nasional di negara setempat. Pada konteks
2014
tentang
Penyelenggaraan
Petunjuk
dan
Kerja
105/C/KEP/LN/2014
Teknis
Kerja
tentang
Sama
pendidikan
International
Lembaga
di
Baccalaureate
Indonesia,
kerangka
Pengelolaan
kurikulum IBO dapat diintegrasikan dengan
Pendidikan Dasar oleh Lembaga Pendidikan
KTSP dan atau Kurikulum 2013. Melalui
Asing dengan Lembaga Pendidikan di
integrasi
Indonesia. Kemudian, Direktur Jenderal
pertanyaan terkait bagaimana manajemen
Pendidikan
kurikulum IBO yang diintegrasikan dengan
Penyelenggaraan
Peraturan
dan
Menengah
Dirjen
menerbitkan
Dikmen
Nomor
kurikulum
ini
timbul
suatu
kurikulum KTSP atau Kurikulum 2013.
Herman Habibi 2017
Artikel Manajemen Administrasi Pendidikan
atas,
keseluruhanproses delivery tujuan dan isi
peneliti akan memberikan satu deskripsi
kurikulumke dalam praktik pembelajaran di
mengenai
dan
sekolah. Implementasi merupakan bagian
pada
dari keseluruhanmanajemen kurikulum yang
Menjawab
pertanyaan
manajemen
penyelenggaraan
di
pengelolaan
kurikulum
IBO
tingkat satuan pendidikan Dasar di Sekolah
mencakup
pengembangan
Buin Batu yang dengan istilah lain disebut
(curriculum
development),
sebagai Primary Years programme. Adapun
(implementation), umpan balik (feedback),
aspek-aspek kajian dalam penelitian ini
evaluasi
adalah untuk lebih spesifik menggambarkan
(modification)
satu pola dan model manajemen yang dapat
kurikulum(curriculum
digunakan
Dengan
sebagai
pengembangan
acuan
manajemen
dalam
kurikulum
implementasi
(evaluation),
modifikasi
dan
konstruksi
construction ).
demikian,
posisi
manajemen
implementasi kurikulum sangatstrategis dan
bermutu berbasis karakter baik di sekolah-
terkait
sekolah sejenis maupun di sekolah-sekolah
lainnya.
nasional.
kurikulum
dengan
komponen
Manajemen
untuk
manajemen
implementasi
kurikulum dapat diartikan sebagai suatu
Hakikat dan urgensi manajemen
proses mengelola (managing) semua sumber
implementasi kurikulum
daya pendidikan, baik individu, kelompok,
Manajemen merupakan salah satu
masalah
penting
kurikulum,
dalam
terutama
implementasi
kurikulum
baru.
maupun
sumber
memungkinkan
pembelajaran
karena
kurikulum
memiliki
lainnya
terjadi
proses
yang
delivery
tujuan dan isi kurikulum ke dalam proses
Masalah manajemen menjadi sangat penting
implementasikurikulum
daya
di
sekolah.
memerlukan
Implementasi
suatu
proses
sejumlah komponen danaspek-aspek, faktor,
manajemen
dan strategi yang perluditata dan dikelola
Implementasi
secara baik sehingga tujuan kurikulum dapat
sebagai suatu proses penerapan gagasan, ide,
dicapai. Implementasi kurikulummerupakan
tujuan, dan keseluruhan program yang
salah satu bagian penting darimanajemen
termuat di dalam suatu kurikulum. Setiap
kurikulum. English & Larson (2013:1)
kurikulum
menggambarkan
bahwa
memiliki gagasan dan ide yang tercermin
manajemenkurikulum merupakan upaya dari
dalam tujuan, program, dan pendekatan
(Gambar
1)
yang
kuat
kurikulum
termasuk
dan
baik.
dapat
dilihat
kurikulum
baru
Herman Habibi 2017
Artikel Manajemen Administrasi Pendidikan
dalam proses pembelajaran maupun dalam
kurikulum membutuhkan perencanaan yang
sistem evaluasinya. Dalam kaitan dengan
baik
gagasan-gagasan baru dari setiap kurikulum
organisasi dan mekanisme implementasi,
baru, Herbert Altrichter, mengemukakannya
tahapantahapan implementasi, kegiatan apa
sebagai berikut.
yang harus dilakukan dalam setiap tahapan
dan
jelas
mengenai
bagaimana
Consequently, a new curriculum may
itu, kapan waktu pelaksanaannya, siapa yang
be described as an attempt to change
harus bertanggung jawab setiap tahapan dan
teaching and learning practices which will
setiap kegiatan, kebutuhan logistik apa yang
also include the transformation of some of
diperlukan, serta berapa daya dan biaya
the beliefs and understandings hitherto
yang diperlukan. Fullan seperti dikutip oleh
existent in the setting to be changed. It is
Labane mengemukakan bahwa karakteristik
usually strong on the material side by
implementasi
providing a written curriculum, text books,
mencakup
recommendations for teaching strategies,
implementers should do the tasks, why they
working material for students, and probably
need to dothese tasks, who must take
also new artifacts for learning (Heibert,
responsibility for particular tasks, by whom
2005:35-62)
such people will be supervised, and what
kejelasan
yang
baik
mengenai
how
kind of resources will be required (Labane,
Faktor Perencanaan Implementasi
2009:6).
Kurikulum
Kejelasan
dalam
perencanaan
terhadap setiap aspek-aspek implementasi
Perencanaan
strategis
kurikulum
dalam
kurikulum,
merupakan
faktor
kurikulum tersebut akan memberi kepastian
implementasi
suatu
bahwa
baru.
berjalan dengan baik. Faleni (2005:13-14)
terutama
kurikulum
implementasi
kurikulum
akan
Implementasi kurikulum terkait dengan
mengemukakan
banyak faktor yang harus dipersiapkan agar
implementasi kurikulum baru terkait dengan
implementasi
baik.
beberapa kepentingan sebagai (1) identify
Perencanaan implementasi penting sebagai
opportunities and threats; (2) formulate
kerangka acuan sehingga terjadi efisiensi
objectives; (3) make assumptions and draw
dalam
up plans of action accordingly; (4) identify
berhasil
pendayagunaan
implementasi
kurikulum
dengan
Perencanaan
penting
urgensi
perencanaan
untuk
alternative plans of action; (5) analyze and
memberi arah implementasi. Implementasi
consider alternative plans of action; (6)
Herman Habibi 2017
Artikel Manajemen Administrasi Pendidikan
choose a final plan; (7) draw up a budget;
penetapan tugas, tanggung jawab, dan
and (8) implement the plan.
wewenang
orang-orang
mekanisme
kerjanya
Kurikulum
karakteristik
baru
baru
sehingga
memiliki
sangat
diperlukan perencanaan implementasi yang
baik. Melalui perencanaan, akan dapat
diantisipasi berbagai tantangan serta peluang
termasuk potensi yang dimiliki. Tujuan
tersebut
serta
sehingga
dapat
menjamin tercapainya tujuan sekolah itu.
Setidaknnya
terdapat
pengorganisasian
enam
ragam
kurikulum,
Meysin
(2009:12) antara lain:
1) Mata pelajaran terpisah (isolated
implementasi kurikulum itu sendiri harus
subject);
jelas bagi semua pihak yang terkait,
2) Mata pelajaran berkorelasi;
terutama guru dan kepala sekolah di tingkat
3) Bidang studi (broad field);
mikro. Asumsi-asumsi yang dibangun yang
4) Program yang perpusat pada anak
menjadi landasan bagi implementasi seperti
diasumsikan
menerima
perencanaan,
(child centered);
bahwa
semua
sekolah
5) Inti masalah (core program);
kurikulum
baru.
Melalui
6) Electic program
penting
untuk
dibuatkan
alternative strategi implementasi sampai
pada tindakan implementasi itu sendiri.
Suatu perencanaan implementasi kurikulum
baru yang baik, hendaknya memuat aspekaspek penting tersebut.
Untuk
lebih
jelas
keenam
pengorganisasian kurikulum yaitu: (1) mata
pelajaran
terpisah
kurikulum
terdiri
(isolated
dari
subjek);
sejumlah
mata
pelajaran yang terpisahpisah, yang diajarkan
sendiri-sendiri tampa ada hubungan dengan
mata
Pengorganisasian kurikulum
pelajaran
lainnya.
Masingmasing
Pengorganisasian di sekolah dapat
diberikan pada waktu tertentu dan tidak
didefinisikan sebagai keseluruhan proses
mempertimbangkan minat, kebutuhan, dan
untuk memilih orang-orang (guru dan
kemampuan peserta didik, semua materi
personel
diberikan
sekolah
lainnya)
serta
sama.
(2)
Mata
pelajaran
mengalokasikan sarana dan prasarana untuk
berkorelasi; korelasi diadakan sebagai upaya
menunjang tugas orang-orang itu dalam
untuk mengurangi kelemahan-kelemahan
rangka mencapai tujuan sekolah. Termasuk
sebagai akibat pemisahan mata pelajaran.
di dalam kegiatan pengorganisasian adalah
Prosedur
yang
ditempuh
adalah
Herman Habibi 2017
Artikel Manajemen Administrasi Pendidikan
menyampaikan pokok-pokok yang saling
yang ada. Pengkoordinasian di sekolah
berkorelasi guna memudahkan peserta didik
diartikan
memahami pelajaran tertentu. Selanjutnya, (3)
menyatupadukan kegiatan dari berbagai
yaitu organisasi
individu atau unit di sekolah itu agar
Bidang studi (broad field );
kurikulum
yang
usaha
untuk
pengumpulan
kegiatan mereka berjalan selaras dengan
beberapa mata pelajaran yang sejenis serta
anggota atau unit lainnya dalam usaha
memiliki
ciri-ciri
dikorelasikan
bidang
berupa
sebagai
yang
sama
dan
mencapai
(difungsikan)
dalam
satu
pengkoordinasian dapat dilakukan melalui
satu
mata
berbagai cara, seperti; (a) melaksanakan
pengajaran.
Salah
tujuan
sekolah.
Usaha
pelajaran dapat dijadikan ”core subject”,
penjelasan
dan mata pelajaran lainnya dikorelasikan
rapat
dengan core tersebut. (4) Program yang
pelaksanaan dan petunjuk teknis, dan (d)
berpusat pada anak (child centered ), yaitu
memberikan balikan tentang hasil suatu
program kurikulum yang menitikberatkan
kegiatan.
pada kegiatan-kegiatan peserta didik, bukan
manajemen kurikulum merupakan suatu
pada mata pelajaran. (5) Inti Masalah (core
keseluruhan proses pengelompokan materi,
program), yaitu suatu program yang berupa
alat-alat, tugas, tanggung jawab personel
unit-unit masalah, dimana masalah-masalah
pendidik,
diambil dari suatu mata pelajaran tertentu,
kurikulum yang dapat digerakkan sebagai
dan
suatu kesatuan dalam rangka mencapai
mata
melalui
upaya
pelajaran
lainnya
kegiatankegiatan
memecahkan
diberikan
belajar
masalahnya.
dalam
Mata
singkat (briefing), (b) mengadakan
kerja,
tujuan
(c)
memberikan
Selanjutnya
sehingga
pengorganisasian
tercapainya
pendidikan.
mempertimbangkan
petunjuk
tujuan
Pengorganisasian
hal-hal
strukturnya
pelajaran yang menjadi pisau analisisnya
harus mencerminkan tujuan dan rencana-
diberikan secara terintegrasi. (6) Electic
rencana,
program, yaitu suatu program yang mencari
mencerminkan lingkungan.
pembagian
tugas
yang
jelas,
keseimbangan antara organisasi kurikulum
yang terpusat pada mata pelajaran dan
Pelaksanaan kurikulum
peserta didik.
Penerapan kurikulum atau biasa
Selain dari itu, pengorganisasian dapat
disebut
dipahami
berusaha
sebagai
upaya
dalam
mengkoordinir personil dan sumber daya
juga
implementasi
mentransfer
kurikulum
perencanaan
kurikulum ke dalam tindakan operasional.
Herman Habibi 2017
Artikel Manajemen Administrasi Pendidikan
Sehingga tahap pelaksanaan manajemen
pendidikan
kurikulum merupakan implementasi dari
penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda
perencanaan manajemen kurikulum yang
dengan
telah dirumuskan dan mendayagunakan
lembaga pendidikan lainnya, sehingga akan
fungsi organisasi pendidikan, sehingga dapat
ditemukan banyak sekali prinsip-prinsip
mewujudkan tujuan kurikulum yang telah
yang digunakan dalam suatu pengembangan
ditetapkan. Dalam tahap ini, sumber daya
kurikulum. Dalam hal ini, Sukmadinata
manusia, dialokasikan, jadwal dan waktu
(Sudrajat, 2008: 2) mengetengahkan prinsip-
kegiatan ditetapkan, demikian juga hal-hal
prinsip
lain yang berhubungan dengan pelaksanaan
dibagi ke dalam dua kelompok: (1) prinsip-
kegiatan, seperti mekanisme pendelegasian
prinsip umum : relevansi, fleksibilitas,
wewenang, pembagian tugas dan tanggung
kontinuitas, praktis, dan efektivitas; (2)
jawab
tahap
prinsipprinsip khusus: prinsip berkenaan
pelaksanaan, sumber daya manusia sangat
dengan tujuan pendidikan, prinsip berkenaan
menentukan keberhasilan suatu pelaksanaan.
dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip
Menurut Sule (2005:216) bahwa: ”Faktor
berkenaan dengan pemilihan proses belajar
yang
mengajar,
dan
sangat
sebagainya.
Pada
menentukan
pada
tahap
sangat
kurikulum
mungkin
yang digunakan
pengembangan
prinsip
terjadi
kurikulum
berkenaan
di
yang
dengan
pelaksanaan adalah sejauh mana sumber
pemilihan media dan alat pelajaran, dan
daya manusia atau tenaga kerja yang telah
prinsip
dipilih dan ditempatkan dalam organisasi
kegiatan penilaian. Selanjutnya menurutu
menunjukkan kinerja yang terbaik, karena
Sudrajat (2008: 3) mengemukakan lima
faktor manusia menjadi kunci penting dalam
prinsip dalam pengembangan kurikulum,
langkah implementasi”. Berkaitan dengan
yaitu : 1. Prinsip relevansi; secara internal
manajemen
bahwa kurikulum memiliki relevansi di
kurikulum
tidak
dapat
berkenaan
dengan
pemilihan
dilepaskan dari pelaksanaan pengembangan
antara
kurikulum itu sendiri. Sedangkan prinsip-
(tujuan, bahan, strategi, organisasi dan
prinsip yang digunakan dalam kegiatan
evaluasi). Sedangkan secara eksternal bahwa
manajemen
komponenkomponen
kurikulum
pada
dasarnya
komponen-komponen
tersebut
kurikulum
memiliki
merupakan kaidah-kaidah yang menjiwai
relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan
suatu
dan teknologi (relevansi epistomologis),
kurikulum.
Dalam
pelaksanaan
manajemen kurikulum di suatu lembaga
tuntutan dan potensi
Herman Habibi 2017
Artikel Manajemen Administrasi Pendidikan
peserta didik (relevansi psikologis) serta
METODE PENELITIAN
perkembangan
Penelitian yang dilakukan dalam
masyarakat (relevansi sosiologis). 2. Prinsip
penulisan ini adalah menggunakan metode
fleksibilitas;
diskriptif
tuntutan
dan
kebutuhan
dalam
pengembangan
dengan
pendekatan
kualitatif.
yang
Penggunaan pendekatan ini disesuaikan
dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan
dengan tujuan pokok penelitian, yaitu
fleksibel
mendeskripsikan
kurikulum
mengusahakan
dalam
agar
pelaksanaannya,
memungkinkan
terjadinya
mengenai
dan
menganalisis
perencanaan,
pelaksanaan
kurikulum
International
penyesuaianpenyesuaian berdasarkan situasi
manajemen
dan kondisi tempat dan waktu yang selalu
Baccalaureate Organization-Primary Years
berkembang, serta kemampuan dan latar
Program (IBO-PYP) di Sekolah Dasar Buin
belakang
Prinsip
Batu Sumbawa. Pendekatan kualitatif lebih
kontinuitas; yakni adanya kesinambungan
mementingkan segi proses dari pada hasil,
dalam kurikulum, baik secara vertikal,
maka berdasarkan hal tersebut penelitian ini
maupun
akan melihat dan menganalisa tentang
peserta
didik.
3.
horizontal.
pengalaman
belajar
kurikulum
Pengalamandisediakan
gambaran
memperhatikan
kurikulum
yang
harus
pelaksanaan
sehingga
manajemen
data
yang
akan
kesinambungan, baik yang di dalam tingkat
dikumpulkan nanti akan lebih lengkap serta
kelas, antar jenjang pendidikan, maupun
dapat
antara jenjang pendidikan dengan jenis
keilmuan dan lebih objektif.
di
pertanggungjawabkan
secara
yakni
Menurut Salim (2006:142) “secara
mengusahakan agar dalam pengembangan
umum penelitian kualitatif sebagai suatu
kurikulum dapat mendayagunakan waktu,
proses
biaya, dan sumbersumber lain yang ada
melibatkan peneliti, paradigm teroritis dan
secara optimal, cermat dan tepat sehingga
interpretif,
hasilnya memadai. 5. Prinsip efektivitas;
pengumpulan data dan analisis data empiris
yakni
maupun pengembangan interpretasi dan
pekerjaan.
4.
Prinsip
mengusahakan
efisiensi;
agar
kegiatan
dari
berbagai
strategi
Dalam
langkah
penelitian,
metode
pengembangan kurikulum mencapai tujuan
pemaparan”.
tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara
penelitian,
kualitas maupun kuantitas.
merupakan kunci penting, oleh sebab itu
meteode
mencapai
yang
dan
tujuan
pendekatan
penulis menentukan metode dan pendekatan.
Herman Habibi 2017
Artikel Manajemen Administrasi Pendidikan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
kita
adalah metode deskriptif.
(Bagaimana
berada),
organize
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Seperti yang telah dijelaskan di atas,
Sekolah
Dasar
Batu
bumi
the
world
bekerja),
ourselves
works
How
(Bagaimana
we
kita
mengelola diri kita), How we express
ourselves (Bagaimana kita mengekspresikan
Sumbawa
diri kita), Sharing the planet (Berbagi planet
merupakan sekolah yang dahulunya disebut
bumi). Dari keenam tema besar tersebut
sebagai sekolah internasional. Mengacu
komponen-komponen silabus yang telah
pada peraturan menteri pendidikan, secara
dikawinkan
legal Sekolah Buin Batu berubah menjadi
Sehingga pembelajaran di Sekolah Dasar
SPK
Buin Batu menganut integrated dan inquiry
(Satuan
Buin
How
Pendidikan
Kerjasama).
Adapun kerjasama yang dimaksud adalah
terintegrasi
di
dalamnya.
based learning yang terpusat pada siswa.
kerjasama dalam aspek pengelolaan dan
Keenam
tema
besar
tersebut
penyelenggaraan pendidikan. Dalam hal ini
dilaksanakan dalam dua semester. Tiga tema
Sekolah Dasar Buin Batu bekerjasama
unit diajarkan pada semester pertama dan
dengan badan/lembaga pendidikan asing
tiga unit selanjutnya dilaksanakan pada
(LPA) IBO (International Baccalaureat
semester kedua. Masing-masing unit terdiri
Organization)
kurikulum
dalam
tingkat
menyelenggarakan
dasar
yang
dari 5 komponen pokok yaitu; Central idea,
disebut
concept, lines of inquiry, transdiciplinary
dengan PYP (Primary Years Programme).
skills, transdiciplinary attitudes dan learner
Kurikulum
PYP
profiles. Kelima komponen pokok menjadi
kurikulum
indonesia.
dikawinkan
Adapun
dengan
hasil
perkawinan kurikulum menghasilkan satuan
acuan
dalam
melakukan
perencanaan
pembelajaran pada masing-masing unit.
kurikulum yang dalam implementasinya
berbeda dengan kurikulum pada sekolah-
Perencanaan kurikulum PYP
sekolah nasasional pada umumnya.
Kurikulum
PYP
pada
Berdasarkan
hasil
penelitian,
satuan
terungkap bahwa perencanaan manajemen
pendidikan tingkat dasar di Sekolah Buin
kurikulum dimulai dari integrasi silabus
Batu memiliki 6 tema. Enam tema tersebut
anatara
adalah; Who we are (Siapa diri kita), Where
kurikulum PYP. Integrasi silabus dilakukan
we are in place and time (Kapan dan dimana
oleh guru di guru Sekolah Dasar Buin Batu
kurikulum
nasional
dengan
Herman Habibi 2017
Artikel Manajemen Administrasi Pendidikan
dengan merancang pembelajaran yang berisi
rencana
materi
ajar
yang
diasuhnya,
Tabel 1. Sampel Program of Inquiry
Sekolah Dasar Buin Batu.
pengelompokan materi, mengurutkan, dan
Who we are
penyajian materi sesuai dengan kurikulum
yangberlaku untuk mencapai penguasaan
An inquiry into the nature of the self; beliefs
and values; personal, physical, mental,
social and spiritual health; human
relationships including families, friends,
communities and cultures; rights and
responsibilities; what it means to be human.
kompetensi dasar bagi siswa. Silabus yang
disusun oleh guru Sekolah Dasar Buin Batu
digunakan
untuk
memperjelas
program
kegiatan
untuk
mencapai
tujuan
Title
Homes and personal identity
Year
1
Central idea
Home reflects personal
Key concepts:
Form, Connection, Reflection
pembelajaran yang diharapkan, silabus yang
telah dikembangkan selanjutnya menjadi
dokumen
menyusun
yang
menjadi
rencana
acuan
dalam
pelaksanaan
pembelajaran dalam satu tahun atau satu
semester, serta sebagai pedoman dalam
melaksanakannya.
Bagan 1. Langkah-langkah perencanaan
kurikulum
Lines of inquiry
Types of houses
What makes a house a home
Homes reflect our personal identity
Learner Profiles
Open-minded, Reflective
Attitudes
Tolerance and Respect
Transdisciplinary Skills:
Communication skills
Viewing and Presenting
Social Skills
Respecting others
Setelah melakukan integrasi kurikulum,
guru membuat pengelompokan silabus
berdasarkan
mata
pelajaran
untuk
selanjutnya diintegrasikan kembali dibawah
payung tema-tema besar yang sudah penulis
sebutkan di atas. Adapun integrasi silabus
pada tema besar ini disebut dengan Program
of inquiry.
Implementasi kurikulum
Implementasi kurikulum si Sekolah
Dasar Buin Batu menggunakan inquiry
based learning. Model yang digunakan
Herman Habibi 2017
Artikel Manajemen Administrasi Pendidikan
adalah model yang Inquiry Based Learning
pembelajaran dari titik dan persepsi yang
oleh Kath Murdoch. Berikut adalah siklus
sama.
inkuiri
yang
dicontohkan
oleh
Kath
Murdoch.
Finding out phase, pada fase ini peserta
didik diberikan kebebebasan yang luas
Gambar 1. Siklus inkuiri Kath Murdoch
untuk melakukan pencarian dan eksplorasi
informasi-informasi
dengan
belajar
baru
terkait
memanfaatkan
yang
tersedia.
tema
sumber-sumber
Kath
Murdoch
memberikan gambaran, fase ini akan lebih
memadai jika guru menyediakan sumber
primer agar siswa dapat menggali informasi
secara
langsung
disamping
dari
sumber
mengalami
primer,
konteks
pembelajaran. Seperti contoh, pada topic
bahasan tentang Building and Construction
peserta
didik
mengunjungi
proses
pembuatan batu bata dengan bahan alami
Tuning in phase adalah fase dimana peserta
dan langsung melakukan wawancara dengan
didik
mengingat-ingat
pembuat batu-bata. Pengalaman-pengalaman
kembali hal-hal yang pernah dialami terkait
seperti inilah nanti yang akan mendidik
dengan tema/topik yang akan dipelajari.
seseorang/peserta
Tujuan
mengkonstruksi makna/sintesa baru dalam
mencoba
dari
untuk
fase
ini
adalah
untuk
menyatukan persepsi peserta didik terhadap
tema yang akan dipelajari. Disamping itu
juga
peserta
mengaitkan
peristiwa
didik
informasi
yang
pernah
mencoba
dan
untuk
peristiwa-
mereka
didik
dalam
pembelajarannya.
Sorting out phase, fase ini menggambarkan
fungsi bimbingan dan kontrol guru. Seperti
yang
saya
sampaikan
sebelumnya,
alami
kebebasan menyerap beragam informasi dan
sebelumnya. Sehingga rombongan belajar
pengetahuan serta pengalaman pembelajaran
tersebut dapat memulai sebuah pengalaman
tidak terlepas dari proses penyaringan yang
dibimbing oleh guru. Setelah memberikan
Herman Habibi 2017
Artikel Manajemen Administrasi Pendidikan
kebebasan pada siswa untuk menyerap
dalam sebuah tindakan sederhana dan
informasi dan mengalami beragam peristiwa
bermanfaat nyata bagi lingkungan.
pada fase finding out, guru membimbing
siswa
untuk
menyaring
pengetahuan-
pengetahuan tersebut agar tetap pada garisgaris tujuan kompetensi yang ingin dicapai.
minggu.
Dalam
tujuh
minggu,
siswa
menjalani satu proses pembelajaran dengan
mengalami fase-fase pembelajaran di atas.
fase
Hal ini bertujuan untuk membentuk karakter
dimana seseorang/peserta didik melakukan
pembelajar yang disebut sebagai learner
pendalaman
profile yang telah direncanakan pada proses
Going
further
merupakan
Satu siklus inkuiri berjalan selama 7
phase
pada
informasi
dan
pengetahuan yang telah dialami. Pada fase
perencanaan kurikulum.
ini peserta didik lebih lanjut memperkaya
pengetahuan yang telah diserap untuk
mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan pada
Making conclusion phase, pada fase ini
tulisan ini, penulis menyimpulkan bahwa
peserta didik sudah mulai mengkonsep
program
pembelajaran
informasi,
(Primary
Years
pengetahuan
pembelajaran
yang
dan
peristiwa
IBO-PYP
Programme)
memiliki
alami.
langkah-langkah yang dapat mengarahkan
Disamping itu, peserta didik diberikan
guru dalam pembentukan karakter dan
kesempatan
konsep
pemikiran kritis siswa. Langkah-langkah
mereka dengan fase-fase sebelumnya dan
tersebut merupakan satu alur pembelajaran
membuat kesimpulan pada dugaan atau
berbasis inkuiri dimana siswa dituntut untuk
hipotesis
lebih aktif dalam pembelajaran.
untuk
mereka
pada
mengaitkan
mereka
sebelum
mereka
mengalami sebuah proses pembelajaran.
Taking
action
phase
pengamalan
sebagai
pengalaman
pembelajaran.
Untuk
merupakan
kulminasi
dari
Pengamalan
dalam hal ini adalah produk dari proses
penyerapan
informasi,
pengetahuan,
pengalaman pembelajaran yang dituangkan
pembelajar,
membentuk
sebuah
tema
karakter
hendaknya
terkonsep dengan baik memiliki garis-garis
inkuiri
dengan
tujuan
siswa
dapat
mengkonstruksi makna pembelajaran secara
mandiri. Disamping itu, makna atersebut
dituangkan
dalam
bentuk
tindakan
pembelajaran.
Herman Habibi 2017
Artikel Manajemen Administrasi Pendidikan
Melalui tulisan ini saya menyarankan agar
sekolah-sekolah dasar dapat mengawinkan
praktek terbaik di atas dengan perangkat
kurikulum 2013/K-13 agar memperkaya
sumber-sumber pendukung pembentukan
karakter siswa. Disamping itu, pemerintah
juga
hendaknya
mengenai
memberikan
pembentukan
wawasan
karakter
siswa
melalui pendidikan berbasis inkuiri dan
pengembangan pemikiran kritis.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2014.
Peraturan
Menteri
Pendidikan
dan
Kebudayaan
tentang
kerjasama
penyelenggaraan.Jakarta.
International Baccalaureate Organization, 2011.
Making PYP Happen. Geneve
Sekolah Buin Batu, 2016. Curriculum Mapping
and Integration. Sumbawa Barat
Djafar, Hanifah, 2014. Manajemen Kurikulum
dalam peningkatan proses pembelajaran di
SMK Negeri 1 Sabang . Aceh. Jurnal
Administrasi Pendidikan. Pascasarjana
Universitas Syahkuala.
Rusman, 2011. Manajemen Kurikulum.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Herman Habibi 2017
1941/D/KEP/KP/2014
PENDAHULUAN
tentang
Petunjuk
Sekolah Buin Batu (SBB) tergolong
Teknis Kerja Sama Penyelenggaraan dan
dalam Satuan Pendidikan Kerja Sama.
Pengelolaan Pendidikan Menengah oleh
Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK) adalah
Lembaga
satuan pendidikan yang diselenggarakan
Lembaga Pendidikan di Indonesia. Hingga 1
atau dikelola atas dasar kerja sama antara
Maret 2016, Kementerian Pendidikan dan
Lembaga
Pendidikan
Asing
dengan
Asing
yang
Kebudayaan telah menerbitkan 178 surat
negaranya
atau
izin SPK tingkat SD, 157 SPK tingkat SMP.
Lembaga Pendidikan di Indonesia pada jalur
dan 94 SPK tingkat SMA. Kini, per 15 Juni
formal dan nonformal yang sesuai dengan
2016, angka tersebut bertambah lagi.
Pendidikan
terakreditasi/diakui
di
Sebagai sekolah SPK, Sekolah Buin
ketentuan perundang-undangan. Mulai 1
Desember 2014, seluruh sekolah berlabel
Batu
internasional di Indonesia harus mengganti
Pendidikan Asing dalam pengelolaan dan
nama menjadi Satuan Pendidikan Kerja
penyelenggaraan
Sama (SPK). Hal itu tertuang dalam
dalam pengelolaan dan penyelenggaraan
Peraturan
kurikulum. Dalam hal ini SBB bekerjasama
Menteri
Pendidikan
dan
bekerjasama
dengan
pendidikan,
termasuk
Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 31
dengan
Tahun
Sama
Organization (IBO) yaitu sebuah lembaga
Pengelolaan
pendidikan asing yang bermarkas di Jenewa
Pendidikan oleh Lembaga Pendidikan Asing
dan memiliki cabang di setiap benua.
dengan Lembaga Pendidikan di Indonesia.
Adapun benchmark yang ditawarkan oleh
Permendikbud tersebut kemudian dijabarkan
IBO adalah sebuah kerangka kurikulum
melalui penerbitan Peraturan Dirjen Dikdas
yang dapat diintegrasikan dengan kurikulum
Nomor
nasional di negara setempat. Pada konteks
2014
tentang
Penyelenggaraan
Petunjuk
dan
Kerja
105/C/KEP/LN/2014
Teknis
Kerja
tentang
Sama
pendidikan
International
Lembaga
di
Baccalaureate
Indonesia,
kerangka
Pengelolaan
kurikulum IBO dapat diintegrasikan dengan
Pendidikan Dasar oleh Lembaga Pendidikan
KTSP dan atau Kurikulum 2013. Melalui
Asing dengan Lembaga Pendidikan di
integrasi
Indonesia. Kemudian, Direktur Jenderal
pertanyaan terkait bagaimana manajemen
Pendidikan
kurikulum IBO yang diintegrasikan dengan
Penyelenggaraan
Peraturan
dan
Menengah
Dirjen
menerbitkan
Dikmen
Nomor
kurikulum
ini
timbul
suatu
kurikulum KTSP atau Kurikulum 2013.
Herman Habibi 2017
Artikel Manajemen Administrasi Pendidikan
atas,
keseluruhanproses delivery tujuan dan isi
peneliti akan memberikan satu deskripsi
kurikulumke dalam praktik pembelajaran di
mengenai
dan
sekolah. Implementasi merupakan bagian
pada
dari keseluruhanmanajemen kurikulum yang
Menjawab
pertanyaan
manajemen
penyelenggaraan
di
pengelolaan
kurikulum
IBO
tingkat satuan pendidikan Dasar di Sekolah
mencakup
pengembangan
Buin Batu yang dengan istilah lain disebut
(curriculum
development),
sebagai Primary Years programme. Adapun
(implementation), umpan balik (feedback),
aspek-aspek kajian dalam penelitian ini
evaluasi
adalah untuk lebih spesifik menggambarkan
(modification)
satu pola dan model manajemen yang dapat
kurikulum(curriculum
digunakan
Dengan
sebagai
pengembangan
acuan
manajemen
dalam
kurikulum
implementasi
(evaluation),
modifikasi
dan
konstruksi
construction ).
demikian,
posisi
manajemen
implementasi kurikulum sangatstrategis dan
bermutu berbasis karakter baik di sekolah-
terkait
sekolah sejenis maupun di sekolah-sekolah
lainnya.
nasional.
kurikulum
dengan
komponen
Manajemen
untuk
manajemen
implementasi
kurikulum dapat diartikan sebagai suatu
Hakikat dan urgensi manajemen
proses mengelola (managing) semua sumber
implementasi kurikulum
daya pendidikan, baik individu, kelompok,
Manajemen merupakan salah satu
masalah
penting
kurikulum,
dalam
terutama
implementasi
kurikulum
baru.
maupun
sumber
memungkinkan
pembelajaran
karena
kurikulum
memiliki
lainnya
terjadi
proses
yang
delivery
tujuan dan isi kurikulum ke dalam proses
Masalah manajemen menjadi sangat penting
implementasikurikulum
daya
di
sekolah.
memerlukan
Implementasi
suatu
proses
sejumlah komponen danaspek-aspek, faktor,
manajemen
dan strategi yang perluditata dan dikelola
Implementasi
secara baik sehingga tujuan kurikulum dapat
sebagai suatu proses penerapan gagasan, ide,
dicapai. Implementasi kurikulummerupakan
tujuan, dan keseluruhan program yang
salah satu bagian penting darimanajemen
termuat di dalam suatu kurikulum. Setiap
kurikulum. English & Larson (2013:1)
kurikulum
menggambarkan
bahwa
memiliki gagasan dan ide yang tercermin
manajemenkurikulum merupakan upaya dari
dalam tujuan, program, dan pendekatan
(Gambar
1)
yang
kuat
kurikulum
termasuk
dan
baik.
dapat
dilihat
kurikulum
baru
Herman Habibi 2017
Artikel Manajemen Administrasi Pendidikan
dalam proses pembelajaran maupun dalam
kurikulum membutuhkan perencanaan yang
sistem evaluasinya. Dalam kaitan dengan
baik
gagasan-gagasan baru dari setiap kurikulum
organisasi dan mekanisme implementasi,
baru, Herbert Altrichter, mengemukakannya
tahapantahapan implementasi, kegiatan apa
sebagai berikut.
yang harus dilakukan dalam setiap tahapan
dan
jelas
mengenai
bagaimana
Consequently, a new curriculum may
itu, kapan waktu pelaksanaannya, siapa yang
be described as an attempt to change
harus bertanggung jawab setiap tahapan dan
teaching and learning practices which will
setiap kegiatan, kebutuhan logistik apa yang
also include the transformation of some of
diperlukan, serta berapa daya dan biaya
the beliefs and understandings hitherto
yang diperlukan. Fullan seperti dikutip oleh
existent in the setting to be changed. It is
Labane mengemukakan bahwa karakteristik
usually strong on the material side by
implementasi
providing a written curriculum, text books,
mencakup
recommendations for teaching strategies,
implementers should do the tasks, why they
working material for students, and probably
need to dothese tasks, who must take
also new artifacts for learning (Heibert,
responsibility for particular tasks, by whom
2005:35-62)
such people will be supervised, and what
kejelasan
yang
baik
mengenai
how
kind of resources will be required (Labane,
Faktor Perencanaan Implementasi
2009:6).
Kurikulum
Kejelasan
dalam
perencanaan
terhadap setiap aspek-aspek implementasi
Perencanaan
strategis
kurikulum
dalam
kurikulum,
merupakan
faktor
kurikulum tersebut akan memberi kepastian
implementasi
suatu
bahwa
baru.
berjalan dengan baik. Faleni (2005:13-14)
terutama
kurikulum
implementasi
kurikulum
akan
Implementasi kurikulum terkait dengan
mengemukakan
banyak faktor yang harus dipersiapkan agar
implementasi kurikulum baru terkait dengan
implementasi
baik.
beberapa kepentingan sebagai (1) identify
Perencanaan implementasi penting sebagai
opportunities and threats; (2) formulate
kerangka acuan sehingga terjadi efisiensi
objectives; (3) make assumptions and draw
dalam
up plans of action accordingly; (4) identify
berhasil
pendayagunaan
implementasi
kurikulum
dengan
Perencanaan
penting
urgensi
perencanaan
untuk
alternative plans of action; (5) analyze and
memberi arah implementasi. Implementasi
consider alternative plans of action; (6)
Herman Habibi 2017
Artikel Manajemen Administrasi Pendidikan
choose a final plan; (7) draw up a budget;
penetapan tugas, tanggung jawab, dan
and (8) implement the plan.
wewenang
orang-orang
mekanisme
kerjanya
Kurikulum
karakteristik
baru
baru
sehingga
memiliki
sangat
diperlukan perencanaan implementasi yang
baik. Melalui perencanaan, akan dapat
diantisipasi berbagai tantangan serta peluang
termasuk potensi yang dimiliki. Tujuan
tersebut
serta
sehingga
dapat
menjamin tercapainya tujuan sekolah itu.
Setidaknnya
terdapat
pengorganisasian
enam
ragam
kurikulum,
Meysin
(2009:12) antara lain:
1) Mata pelajaran terpisah (isolated
implementasi kurikulum itu sendiri harus
subject);
jelas bagi semua pihak yang terkait,
2) Mata pelajaran berkorelasi;
terutama guru dan kepala sekolah di tingkat
3) Bidang studi (broad field);
mikro. Asumsi-asumsi yang dibangun yang
4) Program yang perpusat pada anak
menjadi landasan bagi implementasi seperti
diasumsikan
menerima
perencanaan,
(child centered);
bahwa
semua
sekolah
5) Inti masalah (core program);
kurikulum
baru.
Melalui
6) Electic program
penting
untuk
dibuatkan
alternative strategi implementasi sampai
pada tindakan implementasi itu sendiri.
Suatu perencanaan implementasi kurikulum
baru yang baik, hendaknya memuat aspekaspek penting tersebut.
Untuk
lebih
jelas
keenam
pengorganisasian kurikulum yaitu: (1) mata
pelajaran
terpisah
kurikulum
terdiri
(isolated
dari
subjek);
sejumlah
mata
pelajaran yang terpisahpisah, yang diajarkan
sendiri-sendiri tampa ada hubungan dengan
mata
Pengorganisasian kurikulum
pelajaran
lainnya.
Masingmasing
Pengorganisasian di sekolah dapat
diberikan pada waktu tertentu dan tidak
didefinisikan sebagai keseluruhan proses
mempertimbangkan minat, kebutuhan, dan
untuk memilih orang-orang (guru dan
kemampuan peserta didik, semua materi
personel
diberikan
sekolah
lainnya)
serta
sama.
(2)
Mata
pelajaran
mengalokasikan sarana dan prasarana untuk
berkorelasi; korelasi diadakan sebagai upaya
menunjang tugas orang-orang itu dalam
untuk mengurangi kelemahan-kelemahan
rangka mencapai tujuan sekolah. Termasuk
sebagai akibat pemisahan mata pelajaran.
di dalam kegiatan pengorganisasian adalah
Prosedur
yang
ditempuh
adalah
Herman Habibi 2017
Artikel Manajemen Administrasi Pendidikan
menyampaikan pokok-pokok yang saling
yang ada. Pengkoordinasian di sekolah
berkorelasi guna memudahkan peserta didik
diartikan
memahami pelajaran tertentu. Selanjutnya, (3)
menyatupadukan kegiatan dari berbagai
yaitu organisasi
individu atau unit di sekolah itu agar
Bidang studi (broad field );
kurikulum
yang
usaha
untuk
pengumpulan
kegiatan mereka berjalan selaras dengan
beberapa mata pelajaran yang sejenis serta
anggota atau unit lainnya dalam usaha
memiliki
ciri-ciri
dikorelasikan
bidang
berupa
sebagai
yang
sama
dan
mencapai
(difungsikan)
dalam
satu
pengkoordinasian dapat dilakukan melalui
satu
mata
berbagai cara, seperti; (a) melaksanakan
pengajaran.
Salah
tujuan
sekolah.
Usaha
pelajaran dapat dijadikan ”core subject”,
penjelasan
dan mata pelajaran lainnya dikorelasikan
rapat
dengan core tersebut. (4) Program yang
pelaksanaan dan petunjuk teknis, dan (d)
berpusat pada anak (child centered ), yaitu
memberikan balikan tentang hasil suatu
program kurikulum yang menitikberatkan
kegiatan.
pada kegiatan-kegiatan peserta didik, bukan
manajemen kurikulum merupakan suatu
pada mata pelajaran. (5) Inti Masalah (core
keseluruhan proses pengelompokan materi,
program), yaitu suatu program yang berupa
alat-alat, tugas, tanggung jawab personel
unit-unit masalah, dimana masalah-masalah
pendidik,
diambil dari suatu mata pelajaran tertentu,
kurikulum yang dapat digerakkan sebagai
dan
suatu kesatuan dalam rangka mencapai
mata
melalui
upaya
pelajaran
lainnya
kegiatankegiatan
memecahkan
diberikan
belajar
masalahnya.
dalam
Mata
singkat (briefing), (b) mengadakan
kerja,
tujuan
(c)
memberikan
Selanjutnya
sehingga
pengorganisasian
tercapainya
pendidikan.
mempertimbangkan
petunjuk
tujuan
Pengorganisasian
hal-hal
strukturnya
pelajaran yang menjadi pisau analisisnya
harus mencerminkan tujuan dan rencana-
diberikan secara terintegrasi. (6) Electic
rencana,
program, yaitu suatu program yang mencari
mencerminkan lingkungan.
pembagian
tugas
yang
jelas,
keseimbangan antara organisasi kurikulum
yang terpusat pada mata pelajaran dan
Pelaksanaan kurikulum
peserta didik.
Penerapan kurikulum atau biasa
Selain dari itu, pengorganisasian dapat
disebut
dipahami
berusaha
sebagai
upaya
dalam
mengkoordinir personil dan sumber daya
juga
implementasi
mentransfer
kurikulum
perencanaan
kurikulum ke dalam tindakan operasional.
Herman Habibi 2017
Artikel Manajemen Administrasi Pendidikan
Sehingga tahap pelaksanaan manajemen
pendidikan
kurikulum merupakan implementasi dari
penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda
perencanaan manajemen kurikulum yang
dengan
telah dirumuskan dan mendayagunakan
lembaga pendidikan lainnya, sehingga akan
fungsi organisasi pendidikan, sehingga dapat
ditemukan banyak sekali prinsip-prinsip
mewujudkan tujuan kurikulum yang telah
yang digunakan dalam suatu pengembangan
ditetapkan. Dalam tahap ini, sumber daya
kurikulum. Dalam hal ini, Sukmadinata
manusia, dialokasikan, jadwal dan waktu
(Sudrajat, 2008: 2) mengetengahkan prinsip-
kegiatan ditetapkan, demikian juga hal-hal
prinsip
lain yang berhubungan dengan pelaksanaan
dibagi ke dalam dua kelompok: (1) prinsip-
kegiatan, seperti mekanisme pendelegasian
prinsip umum : relevansi, fleksibilitas,
wewenang, pembagian tugas dan tanggung
kontinuitas, praktis, dan efektivitas; (2)
jawab
tahap
prinsipprinsip khusus: prinsip berkenaan
pelaksanaan, sumber daya manusia sangat
dengan tujuan pendidikan, prinsip berkenaan
menentukan keberhasilan suatu pelaksanaan.
dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip
Menurut Sule (2005:216) bahwa: ”Faktor
berkenaan dengan pemilihan proses belajar
yang
mengajar,
dan
sangat
sebagainya.
Pada
menentukan
pada
tahap
sangat
kurikulum
mungkin
yang digunakan
pengembangan
prinsip
terjadi
kurikulum
berkenaan
di
yang
dengan
pelaksanaan adalah sejauh mana sumber
pemilihan media dan alat pelajaran, dan
daya manusia atau tenaga kerja yang telah
prinsip
dipilih dan ditempatkan dalam organisasi
kegiatan penilaian. Selanjutnya menurutu
menunjukkan kinerja yang terbaik, karena
Sudrajat (2008: 3) mengemukakan lima
faktor manusia menjadi kunci penting dalam
prinsip dalam pengembangan kurikulum,
langkah implementasi”. Berkaitan dengan
yaitu : 1. Prinsip relevansi; secara internal
manajemen
bahwa kurikulum memiliki relevansi di
kurikulum
tidak
dapat
berkenaan
dengan
pemilihan
dilepaskan dari pelaksanaan pengembangan
antara
kurikulum itu sendiri. Sedangkan prinsip-
(tujuan, bahan, strategi, organisasi dan
prinsip yang digunakan dalam kegiatan
evaluasi). Sedangkan secara eksternal bahwa
manajemen
komponenkomponen
kurikulum
pada
dasarnya
komponen-komponen
tersebut
kurikulum
memiliki
merupakan kaidah-kaidah yang menjiwai
relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan
suatu
dan teknologi (relevansi epistomologis),
kurikulum.
Dalam
pelaksanaan
manajemen kurikulum di suatu lembaga
tuntutan dan potensi
Herman Habibi 2017
Artikel Manajemen Administrasi Pendidikan
peserta didik (relevansi psikologis) serta
METODE PENELITIAN
perkembangan
Penelitian yang dilakukan dalam
masyarakat (relevansi sosiologis). 2. Prinsip
penulisan ini adalah menggunakan metode
fleksibilitas;
diskriptif
tuntutan
dan
kebutuhan
dalam
pengembangan
dengan
pendekatan
kualitatif.
yang
Penggunaan pendekatan ini disesuaikan
dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan
dengan tujuan pokok penelitian, yaitu
fleksibel
mendeskripsikan
kurikulum
mengusahakan
dalam
agar
pelaksanaannya,
memungkinkan
terjadinya
mengenai
dan
menganalisis
perencanaan,
pelaksanaan
kurikulum
International
penyesuaianpenyesuaian berdasarkan situasi
manajemen
dan kondisi tempat dan waktu yang selalu
Baccalaureate Organization-Primary Years
berkembang, serta kemampuan dan latar
Program (IBO-PYP) di Sekolah Dasar Buin
belakang
Prinsip
Batu Sumbawa. Pendekatan kualitatif lebih
kontinuitas; yakni adanya kesinambungan
mementingkan segi proses dari pada hasil,
dalam kurikulum, baik secara vertikal,
maka berdasarkan hal tersebut penelitian ini
maupun
akan melihat dan menganalisa tentang
peserta
didik.
3.
horizontal.
pengalaman
belajar
kurikulum
Pengalamandisediakan
gambaran
memperhatikan
kurikulum
yang
harus
pelaksanaan
sehingga
manajemen
data
yang
akan
kesinambungan, baik yang di dalam tingkat
dikumpulkan nanti akan lebih lengkap serta
kelas, antar jenjang pendidikan, maupun
dapat
antara jenjang pendidikan dengan jenis
keilmuan dan lebih objektif.
di
pertanggungjawabkan
secara
yakni
Menurut Salim (2006:142) “secara
mengusahakan agar dalam pengembangan
umum penelitian kualitatif sebagai suatu
kurikulum dapat mendayagunakan waktu,
proses
biaya, dan sumbersumber lain yang ada
melibatkan peneliti, paradigm teroritis dan
secara optimal, cermat dan tepat sehingga
interpretif,
hasilnya memadai. 5. Prinsip efektivitas;
pengumpulan data dan analisis data empiris
yakni
maupun pengembangan interpretasi dan
pekerjaan.
4.
Prinsip
mengusahakan
efisiensi;
agar
kegiatan
dari
berbagai
strategi
Dalam
langkah
penelitian,
metode
pengembangan kurikulum mencapai tujuan
pemaparan”.
tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara
penelitian,
kualitas maupun kuantitas.
merupakan kunci penting, oleh sebab itu
meteode
mencapai
yang
dan
tujuan
pendekatan
penulis menentukan metode dan pendekatan.
Herman Habibi 2017
Artikel Manajemen Administrasi Pendidikan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
kita
adalah metode deskriptif.
(Bagaimana
berada),
organize
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Seperti yang telah dijelaskan di atas,
Sekolah
Dasar
Batu
bumi
the
world
bekerja),
ourselves
works
How
(Bagaimana
we
kita
mengelola diri kita), How we express
ourselves (Bagaimana kita mengekspresikan
Sumbawa
diri kita), Sharing the planet (Berbagi planet
merupakan sekolah yang dahulunya disebut
bumi). Dari keenam tema besar tersebut
sebagai sekolah internasional. Mengacu
komponen-komponen silabus yang telah
pada peraturan menteri pendidikan, secara
dikawinkan
legal Sekolah Buin Batu berubah menjadi
Sehingga pembelajaran di Sekolah Dasar
SPK
Buin Batu menganut integrated dan inquiry
(Satuan
Buin
How
Pendidikan
Kerjasama).
Adapun kerjasama yang dimaksud adalah
terintegrasi
di
dalamnya.
based learning yang terpusat pada siswa.
kerjasama dalam aspek pengelolaan dan
Keenam
tema
besar
tersebut
penyelenggaraan pendidikan. Dalam hal ini
dilaksanakan dalam dua semester. Tiga tema
Sekolah Dasar Buin Batu bekerjasama
unit diajarkan pada semester pertama dan
dengan badan/lembaga pendidikan asing
tiga unit selanjutnya dilaksanakan pada
(LPA) IBO (International Baccalaureat
semester kedua. Masing-masing unit terdiri
Organization)
kurikulum
dalam
tingkat
menyelenggarakan
dasar
yang
dari 5 komponen pokok yaitu; Central idea,
disebut
concept, lines of inquiry, transdiciplinary
dengan PYP (Primary Years Programme).
skills, transdiciplinary attitudes dan learner
Kurikulum
PYP
profiles. Kelima komponen pokok menjadi
kurikulum
indonesia.
dikawinkan
Adapun
dengan
hasil
perkawinan kurikulum menghasilkan satuan
acuan
dalam
melakukan
perencanaan
pembelajaran pada masing-masing unit.
kurikulum yang dalam implementasinya
berbeda dengan kurikulum pada sekolah-
Perencanaan kurikulum PYP
sekolah nasasional pada umumnya.
Kurikulum
PYP
pada
Berdasarkan
hasil
penelitian,
satuan
terungkap bahwa perencanaan manajemen
pendidikan tingkat dasar di Sekolah Buin
kurikulum dimulai dari integrasi silabus
Batu memiliki 6 tema. Enam tema tersebut
anatara
adalah; Who we are (Siapa diri kita), Where
kurikulum PYP. Integrasi silabus dilakukan
we are in place and time (Kapan dan dimana
oleh guru di guru Sekolah Dasar Buin Batu
kurikulum
nasional
dengan
Herman Habibi 2017
Artikel Manajemen Administrasi Pendidikan
dengan merancang pembelajaran yang berisi
rencana
materi
ajar
yang
diasuhnya,
Tabel 1. Sampel Program of Inquiry
Sekolah Dasar Buin Batu.
pengelompokan materi, mengurutkan, dan
Who we are
penyajian materi sesuai dengan kurikulum
yangberlaku untuk mencapai penguasaan
An inquiry into the nature of the self; beliefs
and values; personal, physical, mental,
social and spiritual health; human
relationships including families, friends,
communities and cultures; rights and
responsibilities; what it means to be human.
kompetensi dasar bagi siswa. Silabus yang
disusun oleh guru Sekolah Dasar Buin Batu
digunakan
untuk
memperjelas
program
kegiatan
untuk
mencapai
tujuan
Title
Homes and personal identity
Year
1
Central idea
Home reflects personal
Key concepts:
Form, Connection, Reflection
pembelajaran yang diharapkan, silabus yang
telah dikembangkan selanjutnya menjadi
dokumen
menyusun
yang
menjadi
rencana
acuan
dalam
pelaksanaan
pembelajaran dalam satu tahun atau satu
semester, serta sebagai pedoman dalam
melaksanakannya.
Bagan 1. Langkah-langkah perencanaan
kurikulum
Lines of inquiry
Types of houses
What makes a house a home
Homes reflect our personal identity
Learner Profiles
Open-minded, Reflective
Attitudes
Tolerance and Respect
Transdisciplinary Skills:
Communication skills
Viewing and Presenting
Social Skills
Respecting others
Setelah melakukan integrasi kurikulum,
guru membuat pengelompokan silabus
berdasarkan
mata
pelajaran
untuk
selanjutnya diintegrasikan kembali dibawah
payung tema-tema besar yang sudah penulis
sebutkan di atas. Adapun integrasi silabus
pada tema besar ini disebut dengan Program
of inquiry.
Implementasi kurikulum
Implementasi kurikulum si Sekolah
Dasar Buin Batu menggunakan inquiry
based learning. Model yang digunakan
Herman Habibi 2017
Artikel Manajemen Administrasi Pendidikan
adalah model yang Inquiry Based Learning
pembelajaran dari titik dan persepsi yang
oleh Kath Murdoch. Berikut adalah siklus
sama.
inkuiri
yang
dicontohkan
oleh
Kath
Murdoch.
Finding out phase, pada fase ini peserta
didik diberikan kebebebasan yang luas
Gambar 1. Siklus inkuiri Kath Murdoch
untuk melakukan pencarian dan eksplorasi
informasi-informasi
dengan
belajar
baru
terkait
memanfaatkan
yang
tersedia.
tema
sumber-sumber
Kath
Murdoch
memberikan gambaran, fase ini akan lebih
memadai jika guru menyediakan sumber
primer agar siswa dapat menggali informasi
secara
langsung
disamping
dari
sumber
mengalami
primer,
konteks
pembelajaran. Seperti contoh, pada topic
bahasan tentang Building and Construction
peserta
didik
mengunjungi
proses
pembuatan batu bata dengan bahan alami
Tuning in phase adalah fase dimana peserta
dan langsung melakukan wawancara dengan
didik
mengingat-ingat
pembuat batu-bata. Pengalaman-pengalaman
kembali hal-hal yang pernah dialami terkait
seperti inilah nanti yang akan mendidik
dengan tema/topik yang akan dipelajari.
seseorang/peserta
Tujuan
mengkonstruksi makna/sintesa baru dalam
mencoba
dari
untuk
fase
ini
adalah
untuk
menyatukan persepsi peserta didik terhadap
tema yang akan dipelajari. Disamping itu
juga
peserta
mengaitkan
peristiwa
didik
informasi
yang
pernah
mencoba
dan
untuk
peristiwa-
mereka
didik
dalam
pembelajarannya.
Sorting out phase, fase ini menggambarkan
fungsi bimbingan dan kontrol guru. Seperti
yang
saya
sampaikan
sebelumnya,
alami
kebebasan menyerap beragam informasi dan
sebelumnya. Sehingga rombongan belajar
pengetahuan serta pengalaman pembelajaran
tersebut dapat memulai sebuah pengalaman
tidak terlepas dari proses penyaringan yang
dibimbing oleh guru. Setelah memberikan
Herman Habibi 2017
Artikel Manajemen Administrasi Pendidikan
kebebasan pada siswa untuk menyerap
dalam sebuah tindakan sederhana dan
informasi dan mengalami beragam peristiwa
bermanfaat nyata bagi lingkungan.
pada fase finding out, guru membimbing
siswa
untuk
menyaring
pengetahuan-
pengetahuan tersebut agar tetap pada garisgaris tujuan kompetensi yang ingin dicapai.
minggu.
Dalam
tujuh
minggu,
siswa
menjalani satu proses pembelajaran dengan
mengalami fase-fase pembelajaran di atas.
fase
Hal ini bertujuan untuk membentuk karakter
dimana seseorang/peserta didik melakukan
pembelajar yang disebut sebagai learner
pendalaman
profile yang telah direncanakan pada proses
Going
further
merupakan
Satu siklus inkuiri berjalan selama 7
phase
pada
informasi
dan
pengetahuan yang telah dialami. Pada fase
perencanaan kurikulum.
ini peserta didik lebih lanjut memperkaya
pengetahuan yang telah diserap untuk
mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan pada
Making conclusion phase, pada fase ini
tulisan ini, penulis menyimpulkan bahwa
peserta didik sudah mulai mengkonsep
program
pembelajaran
informasi,
(Primary
Years
pengetahuan
pembelajaran
yang
dan
peristiwa
IBO-PYP
Programme)
memiliki
alami.
langkah-langkah yang dapat mengarahkan
Disamping itu, peserta didik diberikan
guru dalam pembentukan karakter dan
kesempatan
konsep
pemikiran kritis siswa. Langkah-langkah
mereka dengan fase-fase sebelumnya dan
tersebut merupakan satu alur pembelajaran
membuat kesimpulan pada dugaan atau
berbasis inkuiri dimana siswa dituntut untuk
hipotesis
lebih aktif dalam pembelajaran.
untuk
mereka
pada
mengaitkan
mereka
sebelum
mereka
mengalami sebuah proses pembelajaran.
Taking
action
phase
pengamalan
sebagai
pengalaman
pembelajaran.
Untuk
merupakan
kulminasi
dari
Pengamalan
dalam hal ini adalah produk dari proses
penyerapan
informasi,
pengetahuan,
pengalaman pembelajaran yang dituangkan
pembelajar,
membentuk
sebuah
tema
karakter
hendaknya
terkonsep dengan baik memiliki garis-garis
inkuiri
dengan
tujuan
siswa
dapat
mengkonstruksi makna pembelajaran secara
mandiri. Disamping itu, makna atersebut
dituangkan
dalam
bentuk
tindakan
pembelajaran.
Herman Habibi 2017
Artikel Manajemen Administrasi Pendidikan
Melalui tulisan ini saya menyarankan agar
sekolah-sekolah dasar dapat mengawinkan
praktek terbaik di atas dengan perangkat
kurikulum 2013/K-13 agar memperkaya
sumber-sumber pendukung pembentukan
karakter siswa. Disamping itu, pemerintah
juga
hendaknya
mengenai
memberikan
pembentukan
wawasan
karakter
siswa
melalui pendidikan berbasis inkuiri dan
pengembangan pemikiran kritis.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2014.
Peraturan
Menteri
Pendidikan
dan
Kebudayaan
tentang
kerjasama
penyelenggaraan.Jakarta.
International Baccalaureate Organization, 2011.
Making PYP Happen. Geneve
Sekolah Buin Batu, 2016. Curriculum Mapping
and Integration. Sumbawa Barat
Djafar, Hanifah, 2014. Manajemen Kurikulum
dalam peningkatan proses pembelajaran di
SMK Negeri 1 Sabang . Aceh. Jurnal
Administrasi Pendidikan. Pascasarjana
Universitas Syahkuala.
Rusman, 2011. Manajemen Kurikulum.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Herman Habibi 2017