Pengaruh Arus Kas Terhadap Harga Saham P

Pengaruh Arus Kas Terhadap Harga Saham Perusahaan
Amanda Wicaksana Kudus
Mahasiswi Fakultas Ekonomi
Universitas Atma Jaya Makassar

Abstrak
Informasi arus kas yang tersedia dapat membantu untuk menyajikan informasi utama dalam
mengevaluasi harga pasar surat -surat berharga, terutama harga saham. Adanya respon pasar dan
juga informasi arus kas terhadap perubahan harga saham yang secara jelas dipengaruhi oleh
informasi arus kas yang tersedia, dengan adanya informasi arus kas historis maka perusahaan
akan mampu meramalkan jumlah kas yang mungkin didistribusikan pada waktu yang akan
datang baik dalam bentuk dividen, bunga maupun pembayaran kembali pokok, dengan kata lain
informasi arus kas masa lalu dan sekarang mampu memprediksi arus kas dimasa yang akan
datang dan mengevaluasi hubungan antara aktivitas operasi (AKO), aktivitas investasi (AKI),
aktivitas pendanaan (AKP), dan total arus kas (TAK). Hasil dari penelitian ini bahwa arus kas
dari aktivitas operasi (AKO), aktivitas investasi (AKI), aktivitas pendanaan (AKP), dan total arus
kas (TAK). Masing-masing aktivitas tidak mempunyai pengaruh terhadap perubahan harga
saham. Hasil dari uji statistik SPSS dapat diketahui AKO tidak mempunyai pengaruh yang
menunjukkan bahwa hubungan antara arus kas terhadap harga saham perusahaan kuat.
Kata Kunci : Arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, total arus kas, dan harga
saham


1. PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah

Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja pasar modal di Indonesia dan negara besar
lainnya. Adapun faktor utama yang mempengaruhi kinerja pasar modal yang secara eksplisit
tidak mampu menahan besarnya slope pasar dan sentimen negatif dari beberapa aspek. Aspek
tersebut meliputi aspek ekonomi bangsa yang terus bergejolak, aspek politik yang tidak pasti,
aspek pertahanan dan keamanan negeri yang masih perlu diwaspadai akibat adanya teror bom,
serta fluktuasi kurs rupiah yang dapat merosot tajam namun dapat pula melambung tinggi dalam
periode waktu tertentu.
Siklus kegiatan pada suatu perusahaan pada hakikatnya perolehan dan penggunaan dana.
Siklus kegiatan tersebut dapat dibagi menjadi dua yaitu siklus jangka pendek dan siklus jangka
panjang. Siklus jangka pendek berhubungan dengan perolehan dan penggunaan jangka pendek,
yang pada dasarnya juga berhubungan dengan modal kerja.
Siklus ini dapat dilihat dari kegiatan perusahaan dalam mengubah uang tunai menjadi
persediaan yang dari persediaan menjadi kas kembali. Piutang yang merupakan tahap antara
yang menunjukkan hubungan dengan langganan. Siklus ini juga berkaitan dengan perolehan

dana dari kreditur jangka pendek serta pembayarannya kembali. Sebaliknya siklus jangka
panjang berkaitan dengan perolehan dan penggunaan dana jangka panjang. Siklus yang berbeda
ini harus diperhatikan oleh perusahaan. Siklus yang berbeda ini dapat berkaitan dengan harga
saham yang ada di pasar saham.
Harga saham berubah setiap hari sebagai akibat dari kekuatan pasar. Dengan ini kami
garis bawahi bahwa, harga saham berubah karena pasokan dan permintaan (supply and demand).
Jika lebih banyak orang ingin membeli saham (demand) dari menjualnya (supply), maka harga
merangkak naik. Sebaliknya, jika lebih banyak orang ingin menjual saham dari membelinya,
akan ada pasokan lebih besar dari permintaan, dan harga akan jatuh.
Informasi akuntansi adalah informasi yang sangat dibutuhkan baik oleh perusahaan
maupun oleh para investor dan kreditor. Laporan keuangan adalah sumber utama informasi
akuntansi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan para pemakai. Salah satunya adalah
laporan arus kas. Laporan arus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan
pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi
pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama
satu periode.
Laporan arus kas menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar. Kedua arus kas
ini memiliki aktivitas masing-masing yang saling berkaitan yang mampu menghasilkan
informasi. Arus kas ini merupakan dasar pengukuran akuntansi dan sebagai dasar pengambilan
keputusan investor dan kreditor.


Kandungan informasi arus kas mampu menyajikan informasi utama dalam mengevaluasi
harga pasar surat-surat berharga, terutama harga saham. Hal ini dapat ditunjukan dengan adanya
respon pasar terhadap perubahan harga saham yang dipengaruhi oleh informasi arus kas. Dengan
informasi arus kas investor maupu kreditor akan mampu meramalkan jumlah kas yang mungkin
didistribusikan pada waktu yang akan datang baik dalam bentuk dividen, bunga, maupun
pembayaran kembali pokok. Tertarik atau tidak tertariknya investor untuk membeli saham maka
akan berpengaruh terhadap perubahan harga saham. Arus kas masa lalu dan sekarang merupakan
informasi yang dapat digunakan untuk memprediksi arus kas di masa yang akan datang, sehingga
informasi tersebut dapat mempengaruhi respon pasar terhadap perubahan harga saham.
Dalam melakukan investasi di pasar modal khususnya pasar saham, investor yang
rasional harus mempunyai pemahaman dan analisis yang baik mengenai instrumen investasi
serta mengumpulkan informasi lengkap kepada perusahaan untuk menilai kinerja perusahaan
karena transaksi di pasar saham memiliki resiko yang cukup tinggi.
Faktor yang paling penting yang mempengaruhi nilai sebuah perusahaan adalah
pendapatannya. Laba merupakan keuntungan yang dihasilkan perusahaan, dan dalam jangka
panjang tidak ada perusahaan yang dapat bertahan tanpa profit/laba. Masuk akal ketika Anda
berpikir tentang hal ini. Logikanya, jika sebuah perusahaan tidak pernah menghasilkan uang,
mereka tidak akan bertahan dalam bisnis. Perusahaan milik publik wajib melaporkan pendapatan
mereka empat kali setahun (setiap kuartal sekali). Pengawas bursa Wall Street sangat

memperhatikan hal ini, mereka menyebutnya sebagai “Musim Laba”. Alasan di balik
pengawasan ketat ini adalah, bahwa analis mendasar dari proyeksi nilai masa depan pendapatan
perusahaan. Jika perusahaan menuai hasil mengejutkan (lebih baik dari yang diharapkan), harga
saham otomatis akan melonjak. Jika hasil perusahaan mengecewakan (lebih buruk dari yang
diharapkan), maka harga pasti jatuh.

1.2

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini meneliti pengaruh arus kas terhadap harga saham pada perusahaan
manufaktur di sektor aneka industri yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia dan diambil dari idx
selama periode 2010-2015 dan perusahaan memiliki laporan keuangan yang lengkap selama
periode waktu tersebut.
1.3

Rumusan Masalah

Melalui makasah ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah pengaruh
informasi laba, aliran kas operasi, aliran kas investasi, aliran kas pendanaan terhadap harga

saham berbeda pada tahap siklus hidup perusahaan yang ada di perusahaan ?”. Dan apakah aliran
arus kas secara signifikan memiliki pengaruh dengan harga saham yang beredar dalam bursa
saham?

1.4

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh arus kas terhadap harga saham perusahaan manufaktur di
sektor aneka industri yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia. Dan untuk mengkaji signifikansi
pengaruh arus kas perusahaan dan harga saham.
1.5

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah agar dapat digunakan sebagai masukan atau tambahan
wawasan serta bukti mengenai pengaruh arus kas terhadap harga saham serta dapat dijadikan
sebagai bahan referensi bagi peneliti yang akan melakukan penelitian sejenis atau lebih lanjut
dan sebagai pertimbangkan dalam menetapkan investasinya apabila dividen menjadi satu unsur
yang diprioritaskan dalam berinvestasi.

Melalui penelitian sederhana ini maka diharapkan dapat dikembangkan atau menjadi
referensi bagi penelitian lain yang memiliki topik yang sama ataupun sejenis dan juga dapat
menjadi tolak ukur atau alat perbandingan.
1.6

Landasan Teori

Faktor yang paling penting yang mempengaruhi nilai sebuah perusahaan adalah
pendapatannya. Laba merupakan keuntungan yang dihasilkan perusahaan, dan dalam jangka
panjang tidak ada perusahaan yang dapat bertahan tanpa profit/laba.
Laporan arus kas (cash flow) mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu :
1. Cash inflow
Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan kas
(penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow) terdiri dari:
• Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.
• Penagihan piutang dari penjualan kredit.
• Penjualan aktiva tetap yang ada.
• Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas.
• Pinjaman/hutang dari pihak lain.
• Penerimaan sewa dan pendapatan lain.

2. Cash out flow
Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban
pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash out flow) terdiri dari :
• Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain.
• Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
• Pembelian aktiva tetap.
• Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
• Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
• Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain.

Arus kas perusahaan merupakan salah satu komponen laporan keuangan yang penting
bagi perusahaan dan dilihat oleh investor. Namun, apakah arus kas mempunyai pengaruh yang
kuat terhadap kuat atau lemahnya harga saham yang beredar
1.6.1 Harga Saham
Teori kebijakan harga saham yang dapat mempengaruhi nilai suatu perusahaan menurut
Roberts (1959), adalah menggunakan teori random walk. Teori ini menyatakan bahwa
perubahan harga suatu saham atau keseluruhan pasar yang telah terjadi dan tidak dapat
digunakan untuk memprediksi gerakan di masa akan datang.
1.6.2 Arus Kas Operasional (AKO)
Menurut Bambang Riyanto (2011, h.159) arus kas operasional adalah arus kas yang

berasal dari aktivitas pendapatan utama atau transaksi yang masuk dan keluar dari dalam
penentuan laba bersih. Sehingga makin tinggi arus kas operasional menunjukkan perusahaan
mampu beroperasi secara profitable, karena dari aktivitas operasional saja perusahaan dapat
menghasilkan kas dengan baik.
AKO diharapkan semakin besar ketika pada tahap mature karena pangsa pasar
perusahaan relatif sangat tinggi. AKO yang positif ini mencerminkan realitas ekonomi
perusahaan yang baik sehingga harga saham diharapkan tinggi. AKO diharapkan berhubungan
positif dengan harga saham. Hal ini sesuai dengan temuan Black (1998) yang memperoleh bukti
bahwa aliran kas operasi berhubungan positif dengan nilai pasar equitas.
1.6.3 Arus Kas Investasi (AKI)
Menurut Bambang Riyanto (2011, h.161) Arus kas investasi dikaitkan dengan pelepasan
(disposisi) aktiva pabrik sekuritas hutang dan ekuitas, memberikan dan menagih pinjaman,
serta kegiatan strategis lainnya. Kategori ini mencakup selisih antara arus kas masuk dan arus
kas keluar,sehingga perbedaan mendasar antara arus kas keluar operasional dan investasi
terletak pada periode tertentu.
Pada tahap growth AKI perusahaan masih bernilai negatif sebab perusahaan masih
melakukan investasi dalam mempertahankan pangsa pasar maupun menguasai teknologi. AKI
yang bernilai negatif mencerminkan bahwa perusahaan masih melakukan investasi dalam
menguasai infrastruktur, memiliki kesempatan tumbuh, dan prospek yang baik di masa depan
sehingga harga saham diharapkan tinggi. AKI diharapkan berhubungan negatif dengan harga

saham. Hal ini dibuktikan Black (1998) yang menemukan bahwa AKI berhubungan negatif
dengan nilai pasar ekuitas.

1.6.4 Arus Kas Pendanaan (AKP)
Menurut Bambang Riyanto (2011, h.163) arus kas pendanaan adalah pembiayaan
dihubungkan dengan perolehan sumber daya dari pemilik, pengembalian atas investasi mereka,
dan pembayaran kembali pokok pinjaman.
Kebutuhan dana ini masih terus berlangsung saat perusahaan berada pada tahap growth.
Pada tahap ini tingkat pembayaran dividen perusahaan masih rendah karena kas masih
difokuskan untuk keperluan pendanaan. AKP positif ini mencerminkan perusahaan memiliki
kesempatan untuk tumbuh sehingga diharapkan harga saham tinggi. AKP diharapkan
berhubungan positif dengan harga saham. Hal ini sesuai dengan temuan Black (1998) dan
kemudian Atmini (2001) yang menyatakan bahwa aliran kas pendanaan berhubungan positif
dengan nilai pasar ekuitas.
1.6.5 Arus Kas Dan Return Saham
Board dan Day [1989] menguji apakah data arus kas mempunyai kandungan informasi
dalam hubungannya dengan harga saham. Data share price bulanan diambil dari London Share
Price Database. Data akuntansi diperoleh dari Cambridge/DTI data. Sampel terdiri dari 39
perusahaan manufaktur untuk periode 1961-1977. Hasil penelitian mereka menunjukkan tidak
berhasil menolak hipotesis nol, yang berarti bahwa data arus kas tidak mempunyai kandungan

informasi dalam hubungannya dengan harga saham. Dechow [1994] meneliti laba akuntansi dan
arus kas sebagai ukuran dalam menilai kinerja perusahaan. Sampel terdiri dari perusahaan yang
listing di New York Stock Exchange atau American Stock Exchange. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 19.733 firm-quarter observations, 27.308 firm-year observations, dan
5.175 firm-four-year observations. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa laba akuntansi
merupakan ukuran penilaian kinerja perusahaan dan ia mendukung pernyataan FASB bahwa
earnings mampu memprediksi arus kas maupun menilai kinerja manajemen.
1.6.6 Arus Kas Terhadap Return Saham Melalui Persistensi Laba
Pengujian hubungan earnings dengan harga atau return saham diawali oleh penelitian
seminal Ball dan Brown [1968], menguji kandungan informasi earnings yang berguna untuk
memprediksi return. Data yang digunakan adalah data untuk periode 1946-1966 yang diambil
dari COMPUSTAT, CRSP, dan Wall Street Journal. Penelitian ini menggunakan 261 sampel
pengumuman earnings perusahaan yang terdaftar di NYSE. Model yang digunakan adalah
regression model dan naive model. Secara umum dapat disimpulkan bahwa peningkatan atau
penurunan earnings tahunan suatu perusahaan diikuti dengan kenaikan atau penurunan harga
sahamnya.

1.7

Kerangka Berpikir


Analisis memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar variabel berdasarkan pada teori.
Anak panah menunjukkan hubungan antar variabel. Setiap nilai p menggambarkan jalur dan
koefisien jalur. Berdasarkan gambar model jalur diajukan hubungan berdasarkan teori bahwa
arus kas operasi mempunyai hubungan langsung dengan harga saham (p1). Namun demikian
arus kas operasi juga mempunyai hubungan tidak langsung ke harga saham yaitu dari arus kas
operasi ke persistensi laba (p2) baru kemudian ke harga saham (p3).

2. METODE PENELITIAN
2.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang berarti variabel independen
dalam penelitian ini ada banyak yaitu Arus Kas Operasional, Arus Kas Investasi , dan Arus Kas
Pendanaan sebagai variabel independen yang berpengaruh terhadap Harga Saham sebagai
variabel dependen.

2.2 Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah 25 perusahaan manufaktur di sektor aneka industri
yang tercatat di Idx periode 2010-2015. Sampel dari penelitian ini berjumlah 25 perusahaan
manufaktur yang tercatat di Idx pada periode 2010-2015.
2.3 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu
pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam

pengambilan sampling di penelitian ini. Kriteria tersebut salah satunya perusahaan memiliki
laporan keuangan yang jelas, lengkap, dan terperinci selama jangka waktu periode penelitian
yaitu dari tahun 2010-2015
2.4 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder atau data tidak
langsung yang dapat diperoleh di Idx dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
2.5 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini dikumpulkan data dengan metode dokumentasi, yaitu data diperoleh
dari berbagai sumber, seperti Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dipublikasikan oleh Indonesia
Stock Exchange (IDX) berupa laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur untuk periode
2010-2015.
2.6 Variabel Penelitian
2.6.1 Variabel Independen
Variabel independen pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Arus Kas Operasional Dilihat dari jumlah arus kas operasional.
Arus kas operasional ini berisi aktivitas operasi meliputi siklus kegiatan jangka
pendek yang merupakan aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Semua
transaksi yang berkaitan dengan laba yang dilaporkan dalam laporan rugi/laba
dikelompokkan kedalam golongan ini.
b. Arus Kas Investasi Dilihat dari jumlah arus kas investasi.
Aktivitas investasi meliputi siklus kegiatan jangka panjang yang mempengaruhi
investasi dalam aktiva tetap, juga investasi serta pemberian dan penagihan pinjaman
kepada perusahaan lainnya. Arus kas masuk terjadi bila kas diterima dari hasil atau
pengubahan investasi yang dilakukan sebelumnya.
c. Arus Kas Pendanaan Dilihat dari jumlah arus kas pendanaan.
Arus kas ini berisi kegiatan yang berkaitan dengan bagaimana kegiatan kas
diperoleh untuk membiayai perusahaan termasuk biaya operasinya. Aktivitas ini
mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman jangka
panjang perusahaan. Dalam hal ini arus kas masuk merupakan kegiatan mendapatkan
dana untuk kepentingan/pembiayaan perusahaan. Sedangkan arus kas keluar adalah
pembayaran kembali kepada pemilik dan kreditur atas dana yang diberikan sebelumnya.
2.6.2 Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Harga Saham. Yaitu harga Saham yang dilihat
dari jumlah harga saham.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dari penelitian SPSS:

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Model regresi yang baik tidak
terjadi heteroskedastisitas. Nilai yang digunakan apabila terjadi heteroskedastisitas jika
signifikasi < 0,05, sebaliknya apabila tidak terjadi heteroskedastisitas jika signifikansi > dari
0,05. Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan variabel independen bebas
heteroskedastisitas.

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi
antar kesalahan pengganggu pada periode dengan kesalahan pengganggu pada periode
sebelumnya. Berdasarkan hasil uji autokorelasi, data penelitian menunjukkan tidak terjadinya
autokorelasi karena nilai DW berada diantara -2 sampai +2

4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Pengaruh Arus Kas Operasional,
Arus Kas Investasi, dan Arus Kas Pendanaan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia, dapat disimpulkan bahwa dari uji hipotesis secara parsial
(Uji t) variabel Arus Kas Operasional tidak berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan
terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur (H1 diterima). Variabel Arus Kas Investasi
tidak berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap Arus Kas Investasi pada
perusahaan manufaktur (H1 diterima).
Variabel Arus Kas Pendanaan tidak berpengaruh secara positif dan tidak signifikan
terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur (H1 diterima). Berdasarkan hasil Uji F dapat
disimpulkan bahwa variabel bebas secara serempak tidak mempunyai pengaruh terhadap harga
saham pada perusahaan manufaktur (H1 diterima).
Motivasi dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan tidak langsung antara arus
kas operasi dengan harga saham melalui persistensi laba dengan path analysis yang merupakan
perluasan regresi berganda . Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh arus kas
operasi terhadap harga saham
5. KETERBATASAN PENELITIAN
1. Jumlah file yang banyak dan random menyebabkan data yang dihasilkan punya beberapa
kekurangan dan kurang efisien
2. Terbatasnya tahun penelitian yang menyebabkan biasnya hasil penelitian yang diteliti.
3. Ada beberapa data perusahaan yang tidak terlalu lengkap dan kurang tepat
4. Waktu penelitian yang kurang lama sehingga tidak mencukupi

5. Laporan keuangan tahunan kurang memiliki kemampuan memprediksi yang lebih tepat

6. SARAN
Berdasarkan hasil kesimpulan, maka saya memberi saran bagi peneliti selanjutnya agar mencoba
melakukan penelitian menggunakan perusahaan dalam sektor lain selain perusahaan manufaktur
atau peneliti lainnya dapat mencoba meneliti perusahaan dengan jumlah yang lebih banyak atau
dengan periode tahun yang lebih panjang. Atau peneliti dapat mencoba meneliti dengan
memanfaatkan metode lainnya. Agar hasil penelitian dapat lebih bervariasi dan dapat
dibandingkan.

7. LAMPIRAN
Model dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

8. DAFTAR PUSTAKA
[1] Alwi,I.Z 2010, Pasar modal, Teori dan Aplikasi Cetakan Pertama, Jakarta, Yayasan Pancur
Siwah.
[2] Asri, Marselinus, 2017 Persistensi Akrual dan Harga Saham (Studi pada Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia)
[3] Ghozali, I 2009, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang.
[4] Hariyanto,Bambang 2013, Laporan Keuangan Arus Kas, Jakarta.
[5] Ikatan Akuntansi Indonesia 2002, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.2,
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
[6] Sugata ,Agus 2015 Pengaruh Arus Kas Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Di
Sektor Aneka Industri Yang Tercatat Pada Bursa Efek Indonesia
[7] Timuriana, Tiara; Nurdiana, Ardi 2014 Pengaruh Informasi Arus Kas Terhadap Harga Saham
Pada PT Astra Agro Lestari TBK Di Bursa Efek Indonesia
[8] Meythi 2006 Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham Dengan Persistensi Laba
Sebagai Variabel Intervening
[9] 2015 Dasar-Dasar saham : apa yang menyebabkan saham berubah
[10] Susanto, San; Ekawati, Erni 2006 Relevansi Nilai Informasi Laba Dan Aliran Kas Terhadap
Harga Saham Dalam Kaitannya Dengan Siklus Hidup Perusahaan