Bank dan Lembaga Keuangan (4)

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN
PERAN LEMBAGA KEUANGAN DALAM MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

EMUL MULYANURDIN
2013050279

UNIVERSITAS PAMULANG
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2016

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………..
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………
1.4 Manfaat Penulisan………………………………………………………..
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Lembaga Keuangan Non Bank………………………………

2.2 Contoh Lembaga Keuangan Non Bank………………………………….
a. Perusahaan Asuransi…………………………………………………..
b. Perusahaan Dana Pensiun (TASPEN)………………………………...
c. Koperasi Simpan Pinjam………………………………………………
d. Pasar Modal……………………………………………………………
e. Modal Ventura…………………………………………………………
f. Anjak Piutang…………………………………………………………..
g. Sewa Guna Usaha atau Leasing………………………………………..
h. Pegadaian………………………………………………………………
2.3 Contoh Kasus Lembaga Keuangan Non Bank
a. Pengertian Pegadaian…………………………………………………..
b. Tujuan Pegadaian………………………………………………………
c. Manfaat Pegadaian……………………………………………………..
d. Keuntungan Pegadaian………………………………………………...
e. Barang Jaminan………………………………………………………..
f. Sumber Pendanaan…………………………………………………….
g. Produk dan Jasa Sistem Konvensional………………………………..
h. Pegadaian Sistem Syariah……………………………………………..
i. Mekanisme Produk Syariah……………………………………………
j. Perbedaan Pegadaian Konvensional dengan Pegadaian Syariah………

k. Perbedaan Pegadaian dengan Bank…………………………………...
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………
3.2 Saran……………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis selaku penyusun Makalah Peran Lembaga Keuangan Non
Bank dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dapat menyelesaikan tugas
yang diberikan ini. Makalah ini adalah tugas yang penulis tujukan kepada Bapak I
Nyoman Marayasa, SE.,MM selaku Dosen pengampu Mata Kuliah Bank dan
Lembaga Keuangan Lain.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan memenuhi kewajiban
tugas Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Penulis juga menyadari bahwa Makalah
ini masih perlu ditingkatkan lagi mutunya dan informasinya. Oleh karena itu,
saran dan kritik sangat penulis harapkan.


Jakarta, 30 Januari 2016

(EMUL MULYANURDIN)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Lembaga keuangan non bank adalah Semua badan yang melakukan

kegiatan di bidang keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung
menghimpun dana terutama dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan
menyalurkan dalam masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan.
Atau dapat juga diartikan sebagai badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang
keuangan, secara langsung ataupun tidak langsung, menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk kegiatan
produktif.
Manfaat dari lembaga keuangan bukan bank ini adalah membantu

menggerakkan sistem perekonomian masyarakat, khususnya melayani kebutuhan
ekonomi masyarakat yang tidak bisa dijangkau oleh fungsi lembaga perbankan.
Hal ini dikaitkan dengan masalah psikologis yang dimiliki oleh sebagian
masyarakat, dimana ada kelompok yang masih memandang lembaga perbankan
sebagai lembaga eksklusif, sehingga kelompok ini merasa segan dan enggan untuk
berurusan dengan lembaga tersebut. penduduknya dari kalangan menengah ke
bawah. Orang-orang dari kelompok ini, merasa enggan berhubungan dengan
lembaga perbankan karena dianggap rumit dan sistem yang harus dijalankan
sangat sulit.
Oleh karena itu, seringkali orang-orang dari kalangan ini lebih memilih
lembaga keuangan bukan bank ketika mereka membutuhkan bantuan finansial.
Sebab, lembaga-lembaga ini dianggap lebih sesuai dengan budaya dan karakter
mereka, serta lebih mengedepankan pendekatan non formal.
Namun, bagaimanapun sistem kerja dari lembaga ini, peran intermediasi
keuangan tetap mereka lakukan. Yaitu, mengelola dana dari pihak yang memiliki
kelebihan dana, untuk disalurkan kepada pihak yang membutuhkan suntikan dana.
keberadaan lembaga keuangan bukan bank sangat membantu dalam proses
pertumbuhan perekonomian Indonesia. Sebab, lembaga ini berfungsi untuk
membantu perbankan dalam menyalurkan dana pihak ketiga kepada nasabah pada


segmen yang tidak bisa dijangkau oleh lembaga perbankan , misalnya Anjak
Piutang, Asuransi, Leasing, Pegadaian, Koperasi Simpan Pinjam, Dana Pensiun,
Modal Ventura dll. Dalam Makalah ini penulis akan mengambil contoh kasus
mengenai Pegadaian.
1.2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Lembaga Keuangan Non Bank ?
b. Apa saja contoh Lembaga Keuangan Non Bank yang membantu dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat?
c. Satu contoh kasus Lembaga Keuangan Non Bank
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas Bank
dan Lembaga Keuangan Lainnya tentang Peran Lembaga Non Bank dalam
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan penulis menggunakan kasus
Lembaga Pegadaian dan bagaimana cara menjalankan gadai.
1.4. Manfaat Penulisan
Agar kita semua khususnya dari teman-teman mahasiswa memahami dan
mengetahui apa saja peranan Lembaga Keuangan Non Bank dan contoh kasusnya
di Indonesia. Makalah ini juga sekaligus untuk menambah wawasan kita semua.

BAB II


PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Lembaga Keuangan Non Bank
Lembaga keuangan non Bank adalah semua badan yang melakukan
kegiatan dibidang keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung
menghimpun dana ataupun dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan
menyalurkan dalam masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan.
Dasar hukum pendirian lembaga keuangan bukan bank yaitu Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 792 / MK / IV / 12 / 70 tanggal 7 Desember 1970
kemudian diubah dan ditambah dengan keputusan Menteri Keuangan. Tujuan
Didirikannya Lembaga Keuangan Bukan Bank:
1. Untuk mendorong perkembangan pasar modal,
2. Membantu permodalan perusahaan-perusahaan ekonomi lemah.
Lembaga pembiayaan lebih menekankan pada fungsi pembiayaan yakni
badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayan dalam bentuk penyediaan dana
atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat.
2.2. Contoh Lembaga Keuangan Non Bank
A. Perusahaan Asuransi
Asuransi merupakan hubungan hukum antara dua pihak yang saling
terkait dalam suatu perjanjian yang mengakibatkan hak dan kewajiban antara

“tertanggung”

(insured/assured),

yaitu

pihak

yang

mempercayakan

(mengasuransikan) miliknya terhadap suatu risiko yang mungkin terjadi, dan
“penanggung”

(insurer/under

writer’s),

yaitu


pihak

yang

menerima

pertanggungan. Pihak ini lazim disebut “perusahaan asuransi”.
Polis Asuransi
Dalam setiap transaksi asuransi harus diterbitkan suatu akte bermaterai
tempel sebagaimana diatur dalam aturan bea materai akte ini yang dinamakan
Polis. Atau surat kontrak pelaksanaan asuransi yang berupa kesepakatan kedua
belah pihak. Polis ini memuat hal-hal sebagai berikut :

1. Nomor polis
2. Nama dan alamat tertanggung
3. Uraian risiko
4. Jumlah pertanggungan
5. Jangka waktu pertanggungan
6. Besar premi, bea materai dan lain-lain

7. Bahaya-bahaya yang dijaminkan
8. Khusus untuk polis yang dipertanggungkan kendaraan bermotor ditambah
dengan nomor polis, nomor rangka (chasis) dan nomor mesin kendaraan.
Premi (Premium)
Premi asuransi adalah uang pertanggungan yang dibayar tertanggung
kepada penanggung. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya premi
adalah :
1) Untuk asuransi kebakaran, premi tertanggung dari :
a. Konstruksi bangunan
b. Lokasi (letak) bangunan
c. Terhadap apa saja barang itu dipertanggungkan
2) Untuk asuransi pengangkutan laut, premi tertanggung dari :
a. Jenis kapal yang dipertanggungkan (konstruksi kayu, besi)
b. Barang yang dimuat (mudah rusak dan terbakar)
c. Syarat-syarat pertanggungan (misal seluruhnya rusak, sebagian, rusak
khusus).
d. Untuk asuransi kendaraan bermotor, premi bergantung dari jumlah yang
dipertanggugkan.
B. Perusahaan dana pensiun (Taspen)
Perusahaan Dana Pensiun (TASPEN) : badan hukum yang mengelola dan

menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun
Manfaat Perusahaan Dana Pensiun :

Bagi perekonomian nasional : dana yang dihimpun dari iuran peserta dapat
sebagai modal bagi dunia usaha.
Bagi peserta : dana pensiun akan memberi jaminan pendapatan di hari tua
Manfaat bagi perusahaan :
1. Loyalitas
2. Kewajiban moral
3. Kompetisi pasar tenaga kerja
Manfaat bagi karyawan :
1. Rasa aman
2. Kompensasi yang lebih baik
C. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam : menghimpun dana dari masyarakat dan
meminjamkan kembali kepada anggota atau masyarakat.
Modal Koperasi :
1. Simpanan Pokok : dibayar sekali pada awal menjadi anggota
2. Simpanan Wajib : dibayar selama menjadi anggota dengan jangka waktu
tertentu sesuai keputusan rapat anggota.

3. Simpanan Sukarela : dibayar dalam jangka waktu yang tidak ditentukan
Landasan Koperasi :
1.

Landasan Idiil : Pancasila

2.

Landasan Struktural : UUD 1945 pasal 33 ayat 1

3.

Landasan Operasional : UU no 25 tahun 1992

4.

Landasan Mental : kesetiakawanan dan kesadaran

Keuntungan :
1. Tidak memakai jaminan
2. Angoota terhindar dari rentenir
3. Akhir tahun memperoleh SHU
D. Pasar Modal

Pasar modal atau capital market adalah pasar keuangan untuk dana-dana
jangka panjang dan dalam arti sempit merupakan pasar yang konkrit. Instrumen
yang digunakan dalam pasar modal umumnya antara lain; saham, obligasi,
debenture, warrant, right. Pasar modal dalam arti sempit adalah suatu tempat
dalam pengertian fisik yang terorganisasi diman efek-efek diperdagangkan yang
disebut Bursa Efek. Bursa efek atau stock exchange adalah suatu sistem yang
terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik
secara langsung maupun dengan melalui wakil-wakilnya. Fungsi Bursa Efek ini
antara lain adalah pertama, menjaga kontinuitas pasar. Kedua, menciptakan harga
efek yang wajar melalui mekanisme permintaan dan penawaran. Menurut David L
Scott, pasar modal adalah pasar untuk dana jangka panjang di mana saham biasa,
saham preveren dan obligasi diperdagangkan.
Saham : surat berharga dimana pemiliknya merupakan pemilik perusahaan
Obligasi : surat berharga yang merupakan instrumen utama perusahaan.
Pemiliknya bukan merupakan pemilik perusahaan.
Keuntungan pasar modal :
1. Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang untuk dunia usaha.
2. Sarana untuk mengalokasikan sumber dana secara optimal bagi investor.
3. Memungkinkan adanya upaya diversifikasi.
Kelemahan pasar modal :
1. Mekanisme pasar modal yang cukup rumit menyulitkan pihak-pihak
tertentu yang akan terlibat di dalamnya.
2. Saham pasar modal bersifat spekulatif sehingga dapat merugikan pihak
tertentu.
3. Jika kurs tidak stabil, maka harga saham ikut terpengaruh.
Manfaat bagi Investor :
1. Memperoleh deviden bagi pemegang saham
2. Memperoleh capital gain jika ada kenaikan harga saham
3. Memperoleh bunga bagi pemegang obligasi

4. Mempunyai hak suara dalam RUPS
5. Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi
Manfaat bagi Emiten :
1. Mendapatkan dana yang lebih besar
2. Perusahaan dapat lebih fleksibel dalam mengolah dana
3. Memperkecil ketergantungan terhadap bank
4. Besar kecilnya deviden tergantung besar kecilnya keuntungan
5. Tidak ada kewajiban yang terikat sebagai jaminan
Manfaat bagi Pemerintah :
1. Membantu pemerintah dalam mendorong perkembangan pembangunan
2. Membantu pemerintah dalam mendorong kegiatan investasi
3. Membantu pemerintah dalam menciptakan kesempatan kerja
E. Modal Ventura
Perusahaan Modal Ventura : Badan Usaha yang melakukan pembiayaan
dalam bentuk penyertaan modal kedalam perusahaan.
Keunggulan Modal Ventura :
1. Sumber dana bagi perusahaan baru.
2. Adanya penyertaan manajemen.
3. Keperdulian yang tinggi dari perusahaan modal Ventura.
4. Dengan adanya penyertaan modal,PPU dapat mencari bantuan modal
dalam bentuk lain.
5. MV menaikkan pamor PPU.
6. PPU mendapat mitra baru yang dimiliki perusahaan modal ventura
7. Mendukung usaha kecil yg berpotensi berkembang dan memperluas
kesempatan kerja

Kelemahan modal ventura :

1. Jangka waktu pembiayaan yang relatif panjang
2. Terlalu selektifnya perusahaan modal ventura dalam mencari perusahaan
pasangan usaha
3. Kontrol manajemen perusahaan pasangan usaha dapat diambil alih oleh
perusahaan modal ventura apabila menunjukan gejala kegagalan.
Manfaat modal ventura :
1. Keberhasilan Usaha Meningkat
2. Efisiensi dalam Pendistribusian Barang
3. Menigkatkan Bank-abilitas perusahaan
4. Pemanfaatan Dana Perusahaan Menigkat
5. Likuiditas Meningkat
F. Anjak Piutang
Perusahaan Anjak Piutang : Badan Usaha yang melakukan kegiatan
pembiayaan dalam bentuk pembelian atau pengalihan serta pengurusan piutang.
Manfaat bagi klien :
1. Peningkatan penjualan
2. Kelancaran modal kerja
3. Memudahkan penagihan hutang
4. Efisiensi usaha
Manfaat bagi customer :
1. Kesempatan untuk membeli secara kredit
2. Pelayanan penjualan yang lebh baik
G. Sewa guna usaha atau leasing
Sewa guna usaha berasal dari kata lease yang memiliki arti sewa
menyewa, prisnip sewa guna usaha adalah pembiayaan perusahaan yang tidak
hanya untuk kegiatan usaha, penyediaan barang modal, keterbatasan jangka waktu

(pendek 2 tahun, menengah 3 tahun, panjang 7 tahun), pembayaran secara berkala
sebagaimana kesepakatan dalam kontrak, hak opsi membeli barang modal dan
nilai sisa atau jumlah uang yang harus dibayar kembali kepada lessor saat
berakhirnya leasing.
Ada beberapa jenis Leasing yang ada di Indonesia. Secara umum leasing
dibagi menajdi dua :
a. operating lease dengan prinsip jangka waktu yang lebih singkat, harga
sewa lebih kecil, lessee tidak mendapat hak opsi, dikhususkan kepada
barang yang mudah terjual setelah pemakaian, harga sewa dibayar dengan
jumlah tetap setiap bulan, lessor menanggung biaya pemeliharaan
kerusakan, pajak dan asuransi, kontrak leasing dapat dibatalkan secara
sepihak oleh lessee dengan mengembalikan barang.
b. financial lease dengan prinsip jangka waktu relatif lebih panjang, harga
sewa berikut hak opsi menutupi harga barang berikut keuntungan bagi
lessor, lessee mendapatkan hak opsi setelah berakhirnya masa leasing,
harga sewa dapat dibayar tetap perbulan atau berubah-ubah sesuai suku
bunga pinjaman, lessee menanggung biaya pemeliharaan kerusakan, pajak
dan asuransi, kontrak leasing tidak dapat dibatalkan secara sepihak.
H. Pegadaian
Menurut kitab undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150, gadai adalah
hak yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergaak.
Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seorang
yang mempunyai utang atau oleh seorang lain atas nama orang yang mempunyai
utang. Seorang yang berutang tersebut memberikan kekuasaan kepada orang
berpiutnag untuk menggunakan barang bergerak yang telah diserahkan untuk
melunasi utang apabila pihak yang berhutang tidak dapat memenuhi kewajibannya
pada saat jatuh tempo.
Perusahaan Umum Pegadaian adalah satu-satunya badan usaha di Indonesia
yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga
keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas

dasar hukum gadai seperti dimaksud dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata
Pasal 1150 di atas. Tugas Pokoknya adalah memberi pinjaman kepada masyarakat
atas dasar hokum gadai agar masyarakat tidak dirugikan oleh kegiatan lembaga
keuangan informal yang cenderung memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari
masyarakat.Hal ini didasari pada fakta yang terjadi di lapangan bahwa terdapat
lembaga keuangan yang seperti lintah darat dan pengijon yang dengan
melambungkan tingkat suku bunga setinggi-tingginya.
2.3. Contoh Kasus Lembaga Keuangan Non Bank
A. Pengertian Pegadaian
Pegadaian merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank di
Indonesia yang mempunyai aktifitas pembiayaan kebutuhan masyarakat, baik
bersifat produktif maupun konsumtif, dengan menggunakan hukum gadai. Pada
dasarnya transaksi pembiayaan yang dilakukan oleh pegadaiam sama dengan
prinsip peinjaman melalui lembaga perbankan, namun yang membedakannya
adalah dasar hukum yang digunakan yaitu hukum gadai.
Menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata pasal 1150, gadai adalah
suatu hak yang diperoleh pihak yang mempunyai piutang atas suatu barang
bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan oleh pihak yang berutang kepada
pihak yang berpiutang. Pihak yang berutang memberikan kekuasaan kepada pihak
yang mempunyai piutang untuk memiliki barang yang bergerak tersebut apabila
pihak yang berutang tidak dapat melunasi kewajibannya pada saat berakhirnya
waktu pinjaman.
Di Indonesia, lembaga pembiayaan dengan menggunakan dasar hukum
gadai bersifat monopoli, yaitu dikenal dengan Perusahaan Umum Pegadaian.
Tugas utama Perum Pegadaian adalah memberikan pinjaman kepada masyarakat
berdasarkan hukum gadai untuk mencegah berkembangnya kegiatan informal dari
renternir atau yang lainnya yang memberikan pinjaman dengan tingkat bunga
yang sangat tinnggi dan merugikan.
B. Tujuan Usaha Pegadaian

1. Membantu orang- orang yang membutuhkan pinjaman dengan syarat
mudah
2. Untuk masyarakat yang ingin mengetahui barang yang dimilikinya,
pegadaian memberikan jasa taksiran untuk mengetahui nilai barang
3. Menyediakan jasa pada masyarakat yang ingin menyimpan barangnya
4. Memberikan kredit kepada masyarakat yang mempunyai penghasilan tetap
seperti karyawan
5. Menunjang pelaksana kebijakan dan program pemerintah dibinang
ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya melalui penyaluran
uang pinjaman atas dasar hokum gadai
6. Mencegah praktik ijon, pegadaian gelap, riba dan pinjaman tidak wajar
lainya
7. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama golongan menengah
kebawa melalui penyediaan dana atas dasar hokum gadai, dan jasa
dibidang keuangan lainya berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku
8. Membina perekonomian rakyat kecil dengan menyalurkan kredit atas
dasar hukum gadai kepada masyarakat
9. Di samping penyaluran kredit, maupun usaha- usaha lainya

yang

bermanfaat terutama bagi pemerintah dan masyarakat
10. Membina pola pengkreditan supaya benar- benar terarah dan bermanfaat,
terutama mengenai kredit yang bersifat produktif dan bila perlu
memperluas daerah operasionalnya.

C. Manfaat Pegadaian
1. Bagi Nasabah
Manfaat utama yang diperoleh nasabah yang meminjam dari perum
pegadaian adalah ketersediaan dana dengan prosedur yang relatif lebih sederhana
dan dalam waktu yang lebih cepat terutama apabila dibandingkan dengan kredit
perbankan. Disamping itu mengingat itu jasa yang ditawarkan oleh Perum

Pegadaian tidak hanya jasa pegadaian, nasabah juga memperolah manfaat sebagai
berikut:
a. Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari dari pihak atau institusi yang
telah berpengalaman dan dapat dipercaya.
b. Penitipan suatu barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat
dipercaya Nasabah yang akan berpergian, merasa kurang aman
menempatkan barang bergeraknya ditempat sendiri, atau tidak mempunyai
sarana penyimpanan suatu barang bergerak dapat menitipkan suatu barang
bergerak dapat menitipkn barangnya di Perum Pegadaian.

2. Bagi Perusahaan Pegadaian
Manfaat yang diharapkan Perum Pegadaian sesuai jasa yang diberikan
kepada nasabahnya adalah:
a. Penghasilan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan oleh
peminjam dana;
b. Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh nasabah
memperoleh jasa tertentu dari Perum Pegadaian;
c. Pelaksanaan misi Perum Pegadaian sebagai salah satu Badan Usaha Milik
Negara yang bergerak dalam bidang pembiayaan berupa pemberian
bantuan kepada masyarakat yang memerlukan dana dengan prosedur dan
cara yang relatif sederhana;
Berdasarkan Beraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1990, laba yang
diperoleh oleh Perum Pegadaian digunakan untuk:
1)
2)
3)
4)

Dana pembangunan semesta (55%);
Cadangan umum (5%);
Cadangan tujuan (5%);
Dana sosial (20%)

D. Keuntungan Usaha Gadai
Tujuan utama usaha pegadaian adalah untuk mengatasi agar masyarakat
yang sedang membutuhkan uang tidak jatuh ke tangan para pelepas uang atau

tukang ijon atau tukang rentenir yang bunganya relatif tinggi. Perusahaan
pegadaian menyediakan pinjaman uang dengan jaminan barang-barang berharga.
Meminjam uang ke perum pegadaian bukan saja karena prosedurnya yang mudah
dan cepat, tetapi karena biaya yang dibebankan lebih ringan jika dibandingkan
dengan para pelepas uang atau tukang ijon. Hal ini dilakukan sesuai dengan salah
satu tujuan dari perum pegadaian dalam pemberian pinjaman kepada masyarakat
dengan moto “meyelesaikan masalah tanpa masalah”.
Jika seseorang membutuhkan dana sebenarnya dapat diajukan ke berbagai
sumber dana, seperti meminjam uang ke bank atau lembaga keuangan lainnya.
Akan tetapi, kendala utamanya adalah prosedurnya yang rumit dan memakan
waktu yang relatif lebih lama. Kemudian disamping itu, persyaratan yang lebih
sulit untuk dipenuhi seperti dokumen yang harus lengkap, membuat masyarakat
mengalami kesulitan untuk memenuhinya. Begitu pula dengan jaminan yang
diberikan harus barang-barang tertentu, karena tidak semua barang dapat
dijadikan jaminan di bank.
Namun, di perusahaan pegadaian begitu mudah dilakukan, masyarakat
cukup datang ke kantor pegadaian terdekat dengan membawa jaminan barang
tertentu, maka uang pinjaman pun dalam waktu singkat dapat terpenuhi.
Jaminannya pun cukup sederhana sebagai contoh adalah jaminan dengan jam
tangan saja sudah cukup untuk memperoleh sejumlah uang dan hal ini hampir
mustahil dapat diperoleh di lembaga keuangan lainnya.
Keuntungan

lain

di

pegadaian

adalah

pihak

pegadaian

tidak

mempermasalahkan untuk apa uang tersebut digunakan dan hal ini tentu bertolak
belakang dengan pihak perbankan yang harus dibuat serinci mungkin tentang
penggunaan uangnya. Begitu pula dengan sangsi yang diberikan relatif ringan,
apabila tidak dapat melunasi dalam waktu tertentu. Sangsi yang paling berat
adalah jaminan yang disimpan akan dilelang untuk menutupi kekurangan
pinjaman yang telah diberikan.

Jadi keuntungan perusahaan pegadaian jika dibandingkan dengan lembaga
keuangan bank atau lembaga keuangan lainnya adalah:
1) Waktu yang relatif singkat untuk memperoleh uang, yaitu paada hari itu
juga, hal ini disebabkan prosedurnyayang tidak berbelit-belit;
2) Persyaratan yang sangat sederhana sehingga memudahkan konsumen
untuk memenuhinya;
3) Pihak pegadaian tidak mempermasalahkan uang tersebut digunakan untuk
apa, jadi sesuai dengan kehendak nasabahnya.
E. Barang Jaminan
Jenis barang yang dapat diterima sebagai barang jaminan pada prinsipnya
adalah barang bergerak, antara lain:
a) Barang dan perhiasan : yaitu semua perhiasan yang dibuat dari emas,
perhiasan perak, platina, baik yang berhiaskan intan, mutiara.
b) Barang-barang

elektronik:

laptop,

TV,

kulkas,

radio,

tape

recorder,vcd/dvd, radio kaset.
c) Kendaran : sepeda, sepeda motor, mobil.
d) Barang-barang rumah tangga
e) Mesin,mesin jahit, mesin motor kapal.
f) Tekstil
g) Barang-barang lain yang dianggap bernilai seperti surat-surat berharga
baik dalam bentuk saham, obligasi, maupun surat-surat berharga lainnya.
F. Sumber Pendanaan
Pegadaian sebagai lembaga keuangan tidak diperkenankan menghimpun
dana secara langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan, misalnya giro,
deposito, dan tabungan. Untuk memenuhi kebutuhan dananya, perum pegadaian
memiliki sumber-sumber dana sbb:
1)
2)
3)
4)
5)

Modal sendiri
Penyertaan modal pemerintah
Pinjaman jangka pendek dari perbankan
Pinjaman jangka panjang yang berasal dari kredit lunak bank indonesia
Dari masyarakat melalui penerbitan obligasi

Aspek syariah tidak hanya menyentuh bagian operasionalnya saja,
pembiayaan kegiatan pendanaan bagi nasabah, harus diperoleh dari sumber yang
benar-benar terbebas dari unsur riba. Dalam hal ini, seluruh kegiatan pegadaian
syariah termasuk dana yang kemudian disalurkan kepada nasabah, murni berasal
dari modal sendiri ditambah dana pihak ketiga dari sumber yang dapat
dipertanggung jawaban. Pegadaian telah melakukan kerja sama dengan bank
muamalat sebagai pundernya, ke depan pegadaian jaga akan melakukan kerja
sama dengan lembaga keuangan syariah lain untuk mem-back up modal kerja.
G. Produk dan Jasa Sistem Konvensional
1. Jasa Taksiran
Layanan Pegadaian untuk memberikan penilaian berbagai jenis dan
kualitas emas dan berlian, para penaksir akan bergerak atau bertindak
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Jasa Titipan
Bagi nasabah yang ingin manyimpan barangnya yang berharga, dapat
menyimpan dipegadaian dengan layanan tititpan, dengan prosedur mudah,
layanan murah, dan barang akan dijamin oleh pegadaian. Selain itu, jika
nasabah akan meninggalkan rumah dalam jangka waktu yang lama,
nasabah dapat manitipkan barang- barang dipegadaian.
3. Penjualan Koin Emas ONH
Koin emas ONH adalah emas yang berbentuk koin yang dapat digunakan
untuk tujuan persiapan dana pergi menunaikan ibadah haji bagi
pembelinya. Nasabah hanya cukup membeli sejumlah koin emas ONH
(yang tersedia dalam pilihan berat), baik sekali saja maupun secara rutin.
Setelah koin emas ONH milik nasabah telah mencapai sekitar 250-300
gram, secara otomatis nasabah akan didaftarkan sebagai calon jamaah haji
melalui Sistem Haji Terpadu (Siskoat). Selain untuk haji, dapat pula dibeli
untuk tujuan investasi.
4. Unit Toko Emas “Galeri 24”
5. Krasida

Kredit angsuran system gadai merupakan pemberian pinjaman kepada para
pengusaha mikro kecil (dalam rangka mengembangkan usaha) atas dasar
gadai yang pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran.
Dengan janka waktu maksimal tiga tahun dan jaminan bergerak,seperti:
perhiasan, kendaraan bermotor, dan barang bergerak lainya.
6. Kreasi
Kreasi adalah pemberian pinjaman uang yang ditujukan kepada pengusaha
kecil dengan menggunakan konstruksi penjaminan kredit atas dasar
fidusia. Kredit atas dasar fidusia merupakan pengikatan jaminan dengan
lembaga pengikatan jaminan yang sempurna dan memberikan hak yang
preferent kepada kreditor, dalam hal ini adalah lembaga jamin atau fidusia.
Kredit pada fitur fidusia, bagi kreditor dan debitur merupakan jaminan
yang ideal.
7. Kresna
Kresna merupakan pemberian pinjaman kepada pegawai atau karyawan
dalam rangka kegiatan produktif /konsumtif dengan pengembalian secara
angsuran. Sampai saat ini kresna baru bisa diambil oleh pegawai
pegadaian. Kresna dimasa mendatang akan dikembangkan menjadi produk
yang bisa dimanfaatkan untuk cicilan kendaraan bermotor.
8. Jasa gadai (Kredit Cepat Aman/KCA)
Proses pemberian system gadai hanya memakan waktu 15 menit, selain
itu, aman dan prosedurnya mudah, yaitu dengan jaminan barang bergerak.
9. Usaha Sewa Gedung
Perum pegadaianjuga menyediakan sewa gedung, seperti : Gedung Langen
Palikrama, Gedung Serbaguna, dan Harco Pasar Baru, serta Kenari Baru.
10. Kredit Tunda Jual Komoditas Pertanian
Kredittunda jual komoditas pertanian ini diberikan kepada petani degan
jaminan gabah kering giling. Layanan kredit ini ditujuhkan untuk
membantu para petani pasca panen terhindardari tekanan akibat fluktuasi
harga pada saat panen dan permainan para tengkulak. Sasaran utama gadai

gabah adalah membantu petani agar dapat menjual gabah yang dimilikinya
sesuai dengan harga dasar yang ditetapkan pemerintah.
11. Kredit Kelayakan Usaha
Suatu bentuk pengembangan dari kredit gadai yang diperuntukkan bagi
para pengusaha kecil dan mikro agar tidak lagi menggadaikan alat- alat
produksinya. Dengan melihat kelayakan usahanya, mereka tetap
memperoleh kredit dan barang jaminanya tetap dapat digunakan
untukmenjalankan usahanya.
12. Lelang Barang Jaminan
Jika sampai batas waktu tertentu, nasabah tidak melunasi, mencicil atau
memperpanjang pinjaman, barang akan dilelang pada bulan ke-5.
Pelelangan akan di dilaksanakan oleh pegadaian sendiri. Tanggal lelang
akan diumumkan pada papan pengumuman dan media radio. Dalam hal
barang jaminan akan dilelang, nasabah masih berhak menerimah uang
kelebihan yaitu hasil penjualan dalam lelang setelah setelah dikurangi
uang pinjaman + sewa modal, biaya lelang. Apabila kredit belum dapat
dikembalikan dalam waktunya dapat diperpanjang dengan cara dicicil atau
gadai ulang. Kedua cara ini secara otomatis akan memperpanjang jangka
waktu kredit.
H. Pegadaian Sistem Syariah
1. Pengertian
Gadai dilihat dari sisi fiqih disebut “Ar- Rahn” yaitu suatu akad
(perjanjian) pinjam- meminjam dengan menyerahkan barang milik sebagai
tanggungan utang. Perjanjian Gadai pada prinsipnya diterimah dan diakui
dalam Islam, berdasarkan firman Allah Swt. Dalam transaksi rahn (gadai
syariah) dikenal beberapa istilah yang harus dipahami oleh setiap individu
yang melaksanakan transaksi. Rahn dalam pengertian hukum perdata adalah
sama dengan gadai, tetapi dalam pengertian Syariah (Islam) terdapat hal- hal

yang spesifik yang tidak terdapat pada pengertian gadai , yaitu sebagai
berikut.
a) Rahn artinya tetap, kekal, dan jaminan . Menurut beberapa mazhab, rahn
berarti perjanjian penyerahan harta yang oleh pemiliknya dijadikan
jaminan utang yang nantinya dapat dijadikan sebagai pembayar hak
piutang tersebut, baik seluruhnya maupun sebagian.
b) Rahn adalah produk jasa berupa pemberian pinjaman menggunakan
system gadai dengan berlandaskan prinsip- prinsip syariat islam, di mana:
tidak menentukan tarif jasa dari besarnya uang pinjaman.
c) Rahn dalam hokum islam dilakukan secara sukarela atas dasar tolong
menolong dan tidak untuk semata- mata mencari keuntungan.
2. Landasan hukum pegadaian syariah
Sebagai referensi atau landasan hukum pinjam-meminjam dengan
jaminan (borg) adalah firman Allah Swt. Berikut.
Apabila kamu dalam perjalanan dan tidak ada orang yang menuliskan
utang, maka hendaklah dengan rungguhan yang diterima ketika itu (AlBaqarah:283).
Diriwayatkan oleh Ahmad, Bukhari, Nasai, dan Ibnu Majah dari
Anas r.a. ia berkata:
“Rasulullah Saw. Merungguhkan baju besi kepada seorang yahudi di
Madinah ketika beliau mengutangkan gandum dari seorang yahudi”.
Dari hadist di atas dapat dipahami bahwa agama islam tidak
membeda-bedakan antara orang muslim dan non-muslim dalam bidang
muamalah, maka seorang muslim tetap wajib membayar utangnya
sekalipun kepada non-muslim.
3. Mekanisme Operasional Pegadaian Islam

Dari landasan islam tersebut ,maka mekanisme operasional
pegadaian islam dapat

digambarkan sebagai berikut;Melalui akad

rahn,nasabah menyerahkan barang bergerak dan kemudian dan kemudian
penggadaian menyimpan dan merawatnya di tempat yang telah
disediahkan

oleh

penggadaian.Akibat

yang

timbul

dari

proses

penyimpanan adalah timbulnya biaya-biaya yang meliputi nilai investasi
tempat penyimpanan,biaya perawatan,dan keseluruhan proses kegiatannya.
Atas dasar ini di benarkan bagi pegadaian mengenakan biaya sewa kepada
nasabah sesuai jumlah yang di sepakati oleh kedua belah pihak.
Penggadaian islam akan memperoleh keuntungan hanya dari beasewa
tempat yang di pungut bukan tambahan berupa bunga atau sewa modal
yang di perhitungkan dari uang pinjaman. Sehingga di sini dapat dikatakan
proses pinjam meminjam uang hanya sebagai “lipstick” yang akan
menarik minat konsumen untuk menyimpan barangnya di pegadaian
Adapun ketentuan atas persyaratan yang menyertai akad tersebut
meliputi :
a. Akad. Akad tidak mengandung syarat fasik /batil seperti murtahin
mensyaratkan barang jaminan dapat di manfaatkan tanpa batas.
b. Marhun Bih ( pinjaman ). Pinjaman merupakan hak yang wajib di
kembalikan kepada murtahin dan bisa di lunasi dengan barang yang di
rahn-kan tersebut. Serta, pinjaman itu jelas dan tertentu.
c. Marhun ( barang yang di rahn kan ). Marhun bisa di jual dan nilainya
seimbang dengan pinjaman, memiliki nilai, jelas ukurannya, milik sah
penuh dari rahin, tidak terkait dengan hak orang lain, dan bisa di
serahkan baik materi maupun manfaatnya
d. Jumlah maksimum dana rahn dan nilai likuidasi barang yang di rahn
kan serta jangka waktu rahn di tetapkan dalam prosedur.
e. Rahin dibebani jasa manajemen atas barang berupa : biaya asuransi,
penyimpanan,keamanan,dan pengolahan serta administrasi.

Untuk dapat memperoleh layanan dari pegadaian, masyarakat hanya cukup
menyerahkan harta geraknya (emas,berlian, kendaraan, dll ) untuk di titipkan
disertai dengan copy tanda pengenal. Kemudian staf penaksir akan menentukan
nilai taksiran barang bergerak tersebut yang akan di jadikan sebagai patokan
perhitungan pengenaan sewa simpanan ( jasa simpanan ) dan pelapon uang
pinjaman yang dapat di berikan. Taksiran barang yang ditentukan berdasarkan
nilai instrinsik dan harga pasar yang telah di tetapkan oleh forum pagadaian.
Maksimum uang pinjaman yang dapat di berikan adalah sebesar 90% dari nilai
taksiran barang.
Setelah melalui tahapan ini, pegadaian islam dan nasabah melakukan akad dengan
kesepakatan:
1. Jangka waktu penyimpanan barang dan pinjaman ditetapkan selama
maksimum 4 bulan
2. Nasabah bersedia membayar jasa simpanan sebesar Rp 90,-( Sembilan
puluh rupiah) dari kelipatan taksiran Rp 10.000,-per sepuluh hari yang di
bayar bersamaan pada saat melunasi pinjaman.
3. Membayar biaya administrasi yang besarnya ditetapka oleh pegadaian
pada saat pencaiaran uang pinjaman.

I.

Mekanisme Produk Syariah
A. produk gadai ( Ar-Rahn )
Untuk mengajukan permohonan permintaan gadai, calon nasabah
harus terlebih dahulu memenuhi kebutuhan berikut:
1. Membawa fotokopi KTP atau identitas lainnya (SIM, paspor, dan lain-lain)
2. Mengisi permulir permintaan rahn
3. Menyerahkan barang jaminan ( marhun ) bergerak, seperti:
a. Perhiasan emas, berlian
b. Kendaraan bermotor
c. Barang-barang elektronik
Selanjutnya, presedur pemberian pinjaman (Marhun Bih) dilakukan

melalui tahapan berikut:

1. Nasabah mengisi fermulir permintaan rahn
2. Nasabah menyerahkan formulir permintaan rahn yang dilampiri dengan
fotokopi; idenditas serta barang jaminan ke loket.
3. Petugas pegadaian menaksir ( marhun ) agunan yang diserahkan
4. Besarnya pinjaman / marhun bih adalah sebesar 90% dari taksiran
marhun.
5. Apabila disepakati besarnya pinjaman, nasabah menandatangani akad dan
menerima uang pinjaman.

J. Perbedaan Pegadaian Konvensional dengan Pegadaian Syariah
Pegadaian Konvensional
Didasarkan pada Peraturan
Pemerintah Nomor 103 tahun 2000
Biaya administrasi berdasarkan
prosentase berdasarkan golongan
barang
Bila lama pengembalian pinjaman
lebih dari perjanjian barang gadai
dilelang kepada masyarakat







Pegadaian Syariah
Didasarkan pada Peraturan
Pemerintah Nomor 103 tahun 2000
dan Hukum Agama Islam
Biaya administrasi menurut ketetapan
berdasarkan golongan barang

Bilamana lama pengembalian
pinjaman lebih dari akad, barang
gadai nasabah dijual kepada
masyarakat
Sewa modal dihitung dengan:
Jasa simpanan dihitung dengan:
Prosentase x uang pinjaman (UP)
konstanta x taksiran
Maksimal jangka waktu 4 bulan
Maksimal jangka waktu 3 bulan
Uang Kelebihan (UK)= hasil lelangUang kelebihan (UK) = hasil
(uang pinjaman + sewa modal + biaya penjualan - (uang pinjaman + jasa
lelang)
penitipan + biaya penjualan)
Bila dalam satu tahun uang kelebihan Bila dalam satu tahun uang kelebihan
tidak diambil, uang kelebihan tersebut tidak diambil, diserahkan kepada
menjadi milik pegadaian
Lembaga ZIS
1 hari dihitung 15 hari
1hari dihitung 5 hari
Mengenakan bunga (sewa modal)
Tidak mengenakan bunga pada
terhadap nasabah uang memperoleh
nasabah yang mendapatkan pinjaman
pinjaman
Istilah- istilah yang digunakan:
Istilah- istilah yang digunakan:
Gadai
 Rahn
Pegadaian
 Murtahin
Nasabah
 Rahin
Barang Pinjaman
 Marhun
Pinjaman
 Marhun Bih

K. Perbedaan Pegadaian dengan Bank
Pegadaian
Prosedur pemberian dana mudah dan
cepat dan tidak berbelit-belit
Untuk masyarakat yang meminjam
dana kecil karena pegadaian
merambah ke kalangan masyarakat
atas
Dengan jaminan barang sehari- hari
seperti emas dan barang elektronik
lainya
Bunga rendah dan sesuai dengan
kesepakatan
Bila tidak bisa dibayar, barang yang
digadaikan akan disita untuk dilelang

Bank
Prosedur sulit dan lama
Hanya peminjam besar dan
terpercaya
Barang jaminan bernilai tinggi
karena pinjaman dalam jumlah besar
Bunga pasar dan berfluktuasi
Bila tidak membayar didatangi debt
collector, sebelum diusut ke
pengadilan

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Lembaga keuangan non Bank adalah semua badan yang melakukan
kegiatan dibidang keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung
menghimpun dana ataupun dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan
menyalurkan dalam masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan.
Tujuan Didirikannya Lembaga Keuangan Bukan Bank:
1. Untuk mendorong perkembangan pasar modal,

2. Membantu permodalan perusahaan-perusahaan ekonomi lemah
Dari makalah ini, begitu banyak contoh Lembaga Keuangan Non Bank
yang ada di Indonesia seperti Asuransi, Leasing, Koperasi Simpan Pinjam, Modal
Ventura, Anjak Piutang, Pegadaian dll. Di Indonesia, Lembaga Keuangan Non
Bank khususnya Pegadaian memiliki peranan yang amat besar dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan mudahnya
prosedur yang harus dipenuhi masyarakat dan masyarakat mampu mendapatkan
uang hanya dengan waktu singkat. Produk-produk dan layanan dari Pegadaian
juga amat beragam, mulai dari pinjaman untuk usaha kecil, pinjaman konsumtif
hingga simpanan untuk ibadah haji. Hendaknya pemerintah harus menjaga
lembaga-lembaga yang selalu memudahkan masyarakat agar kebutuhan mereka
dapat terpenuhi dan taraf hidup akan lebih meningkat.
3.2. Saran
Dengan melihat realita yang ada, maka sebaiknya pemerintah tetap
menjaga adanya Lembaga Keuangan Non Bank untuk mempermudah masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan, terutama kebutuhan yang mendesak dan buatlah
prosedur pencairan dana yang memudahkan bukan meyulitkan masyarakat. Kalau
bisa bunga dari pinjaman diperkecil agar kehidupan masyarakat bisa jauh lebih
sejahtera tanpa adanya bunga yang memberatkan mereka.

DAFTAR PUSTAKA

Perpustakaan Sekolah Tinggi Pariwata Trisakati, Jakarta
www.wikipedia.com
www.google.com
Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. 2006.
Sholikul Hadi, Muhammad, Pegadaian Syariah, Salemba Diniyah, 2003.
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/453/jbptunikompp-gdl-irvanafitr-22645-6babv.pdf

Soemitra, Andri.2009. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana
Media Group
Kasmir.2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainya. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

GANGGUAN PICA(Studi Tentang Etiologi dan Kondisi Psikologis)

4 75 2