Konradus Silvester Jenahut

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS EKSPOSISI
BERBASIS STRATEGI PEMODELAN UNTUK SISWA KELAS X SMA
Konradus Silvester Jenahut
Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Unisma
[email protected]
Abstrak:Penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan dengan tujuan
untuk menghasilkan bahan ajar menulis teks eksposisi berbasis strategi
pemodelan untuk siswa kelas X SMA yang telah teruji kelayakannya, baik
dari aspek isi, penyajian, bahasa dan kegrafikan,serta mampu membantu
siswa untuk dapat menulis teks eksposisi yang utuh dan menarik.
Penelitian ini merupakan jenis penelitianReseacrhand Development
(R&D),dengan mengadapatasi model pengembangan yang digagas oleh
Borg &Gall. Model Borg &Gallkemudian disederhanakan menjadi empat
tahapan prosedur pengembangan, yaitu: (1) studi pendahuluan, (2)
pengembangan produk, (3) validasi produk, dan (4) uji coba lapangan.
Berdasarkan analisis data dari hasil uji validasi produk, diperoleh
persentase kelayakan bahan ajar dari ahli isi dan bahasasebesar 77%, dari
ahli bahan ajar sebesar 85%, dari ahli desain pembelajaran sebesar 91%,
dandari praktisi mendapatpersentase kelayakan sebesar 76%. Selanjutnya,
analisis data dari hasil uji coba produk yang melibatkan 21 siswa kelas X
SMA, diperoleh persentase kelayakan bahan ajar sebesar 93%.

Berdasarkan hasil uji validasi dan hasil uji coba produk, dapat
disimpulkan bahwa produk bahan ajar menulis teks eksposisi berbasis
strategi pemodelan dikategorikan layak dan dapat digunakan dalam proses
pembelajaran menulis teks eksposisi.
Kata-Kata Kunci: pengembangan, bahan ajar, teks eksposisi, strategi
pemodelan
PENDAHULUAN
Bahasa Indonesia merupakan salah
satu mata pelajaran yang telah diatur
dalam struktur kurikulum 2013 di
jenjang pendidikan sekolah dasar dan
sekolah
menengah.
Pembelajaran
bahasa Indonesia pada umumnya
diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi
dalam bahasa Indonesia dengan baik
dan benar, baik secara lisan maupun
tulis.
Pada jenjang pendidikan Sekolah

Menengah Atas (SMA) kelas X, bahasa
Indonesia dijadikan sebagai mata
pelajaran wajib yang diajarkan kepada

siswa (Permendikbud No.24 tahun
2016). Pembelajaran bahasa Indonesia
di jenjang SMA kelas X bertujuan
untuk mengasah keterampilan berbahasa
siswa
agar
siswa
mampu
menerapkan atau mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan berbahasa yang hendak
dikuasai oleh siswa terdiri dari empat
aspek keterampilan, yaitu keterampilan
menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis. keempat keterampilan tersebut
tertuang dalam setiap kompetensi dasar
yang diajarkan kepada siswa.

Kompetensi dasar yang termuat
dalam mata pelajaran bahasa Indonesia

NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________

di jenjang SMA kelas X pada
kurikulum 2013, ditekankan pada
pembelajaran berbasis teks. Artinya
bahwa: (1) bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan semata-mata
kumpulan kata-kata atau kaidah-kaidah
kebahasaan, (2) penggunaan bahasa
merupakan proses pemilihan bentukbentuk kebahasaan untuk mengungkapkan makna, (3) bahasa bersifat
fungsional, yaitu penggunaan bahasa
yang tidak pernah dapat dilepaskan dari
konteks karena bentuk bahasa yang
digunakan itu mencerminkan ide, sikap,
nilai, dan ideologi penggunanya, dan
(4)
bahasa
merupakan

sarana
pembentukan kemampuan berpikir
manusia, dan cara berpikir seperti itu
direalisasikan melalui struktur teks
(Kemendikbud, 2013). Melihat prinsip
pembelajaran bahasa Indonesia seperti
yang sudah diuraikan sebelumnya,
maka pembelajaran bahasa Indonesia
pada jenjang SMA diarahkan agar
siswa
dapat
menggunakan
dan
memproduksi teks, baik lisan maupun
tulisan sesuai dengan tujuan dan fungsi
sosialnya.
Keterampilan berbahasa yang perlu
dikuasai
sehingga
siswa

dapat
mengonstruksi teks adalah keterampilan
menulis.
Menulis
merupakan
keterampilan berbahasa yang produktif
dan ekspresif yang dipergunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung
dan tidak secara tatap muka dengan
pihak lain (Tarigan, 2008:3). Untuk
dapat menghasilkan atau memproduksi
sebuah teks tentunya siswa dituntut
untuk berlatih secara terus menerus.
Salah satu kompetensi dasar yang
berkaitan dengan keterampilan menulis
pada jenjang SMA kelas X, yakni
“mengonstruksikan
teks
eksposisi
dengan memerhatikan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan

rekomendasi), struktur dan kebahasaan.
dibuat baik secara lisan maupun

tulisan”. Teks eksposisi merupakan
salah satu jenis teks yang di dalamnya
memaparkan atau menjelaskan sejelasjelasnya mengenai sejumlah informasi
tertentu kepada para pembaca, sehingga
dengan membaca teks eksposisi maka
pembaca akan mendapatkan pengetahuan secara rinci dari suatu hal atau
kejadian (Yunus dkk, 2014:6.5).Oleh
karena itu, teks ini sangat penting untuk
dipahami oleh siswa. Dalam materi
menulis teks eksposisi siswa diharapkan
memahami konsep teks eksposisi
dengan struktur pembentuknya yang
terdiri atas pembukaan (tesis), isi
(argumentasi) dan penegasan ulang.
Selain itu, pada materi ini siswa
diharapkan juga dapat memahami
unsur-unsur kebahasaan yang ada di

dalam teks eksposisi .
Berdasarkan hasil observasi dan
wawancara awal dengan guru mata
pelajaran bahasa Indonesia di SMA
Negeri 3 Malang, dapat diketahui
bahwa siswa sering merasa kesulitan
dalam menuangkan ide atau gagasan
menjadi sebuah bentuk tulisan. Hal ini
dapat disebabkan oleh faktor dalam diri
siswa, seperti sikap malas dalam
menulis ataupun faktor yang berasal
dari luar, seperti kurangnya pembinaan
kemampuan menulis dari orang tua
maupun guru, kurangnya materi atau
bahan untuk menulis, dan kurangnya
latihan.
Melihat fenomena permasalahan di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa
pengembangan kemampuan menulis
teks eksposisi siswa SMA belum dapat

dilakukan secara optimal. Oleh karena
itu, diperlukan berbagai upaya untuk
mewujudkan proses pengembangan
kemampuan menulis teks eksposisi
siswa secara lebih baik. Selain dengan
cara menerapkan berbagai strategi
pembelajaran yang bervariatif, upaya
peningkatan kemampuan menulis teks
eksposisi siswa juga dapat dilakukan

NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________

dengan cara memanfaatkan bahan ajar
sebagai sumber belajar untuk berlatih
menulis terkhususnya menulis teks
eksposisi.
Pada umumnya, saat ini siswa kelas
X dan guru di SMAN 3 Malang telah
menggunakan
buku

teks
yang
didistribusikan dari pusat sebagai
sumber belajar utama. Buku teks yang
didistribusikan dari pusat memuat
seluruh kompetensi dasar yang akan
dipelajari siswa pada setiap kelas.
Untuk SMA kelas X, kompetensi dasar
menulis teks eksposisi juga termuat di
dalamnya. Melalui buku itulah siswa
memperoleh
pengetahuan
tentang
menulis teks eksposisi selain dari
penjelasan gurunya. Akan tetapi,
keberadaan buku teks sering kali tidak
mencukupi
kebutuhan
akan
pengembangan menulis teks eksposisi

peserta didik. Buku teks tersebut sering
kali hanya menyajikan materi dasar
tentang menulis teks eksposisi, dan
tidak memfokuskan pada satu aspek
keterampilan saja, sehingga siswa
merasa bingung dan kurang mampu
berlatih sendiri dalam meningkatkan
keterampilan menulis teks eksposisi.
Bertolak dari persoalan yang sudah
diuraikan sebelumnya, peneliti tertarik
untuk mengembangkan sebuah produk
pendidikan berbentuk bahan ajar terkait
keterampilan menulis teks eksposisi.
Pengembangan produk bahan ajar pada
dasarnya memiliki tujuan penting dalam
menunjang
proses
pembelajaran.
Seperti yang dikemukakan oleh
Prastowo (2015:26), bahwa dengan

adanya pembuatan bahan ajar, maka
tentunya dapat membantu siswa dalam
mempelajari sesuatu, memudahkan
siswa
dalam
melaksanakan
pembelajaran, dan dapat dipastikan
kegiatan pembelajaran akan menjadi
lebih menarik.

Produk bahan ajar yang akan
dikembangkan oleh peneliti, dirancang
dan didesain dengan mengintegrasikan
salah satu strategi pembelajaran, yaitu
strategi pemodelan. Strategi pemodelan
merupakan rangkaian kegiatan belajar
dengan cara mendemonstrasikan atau
memberi contoh mengenai cara
melakukan sesuatu. Dalam hal menulis,
strategi pemodelan dapat diterapkan
dengan menjadikan sebuah contoh teks
yang dijadikan sebagai model sehingga
siswa dapat berlatih menulis teks
eksposisi dengan model teks yang
sudah dicontohkan. Menurut Bandura
dalam Dahar (2011:28), ada empat fase
belajar dari strategi pemodelan, yaitu
fase perhatian (attentional phase), fase
retensi
(retention
phase),
fase
reproduksi (reproduction phase), dan
fase motivasi (motivational phase).
Keempat fase ini secara prinsip
diintegrasikan
di
dalam
setiap
komponen materi di dalam produk
bahan ajar yang akan dikembangkan.
Dengan mengintegrasikan empat fase
tersebut, maka akan dihasilkan bahan
ajar menulis teks eksposisi yang
berkualitas karena dapat memotivasi
siswa untuk lebih aktif dan kreatif
dalam mengembangkan sebuah teks
eksposisi yang utuh dan menarik.

METODE
Penelitian ini merupakan jenis
penelitian dan pengembangan atau
Research and Development (R&D).
Sebagaimana yang diungkapkan Gay
dkk (dalam Emzir 2016:263), bahwa
jenis penelitian dan pengembangan
pada
dasarnya
bertujuan
untuk
mengembangkan produk-produk yang
efektif untuk digunakan di sekolahsekolah, baik itu bahan ajar, media
pembelajaran,
ataupun
produk
pendidikan lainnya.

NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________

Dalam
penelitian
dan
pengembangan ini, produk yang
dikembangkan oleh peneliti yaitu bahan
ajar menulis teks eksposisi berbasis
strategi pemodelan untuk siswa kelas X
SMA. Produk bahan ajar ini
dikembangkan dengan mengadaptasi
model pengembangan yang digagas
oleh Borg & Gall (dalam Setyosari,
2015: 282-283). Pemilihan model ini
didasarkan atas beberapa pertimbangan
peneliti; pertama, model Borg &Gall
merupakan model pengembangan yang
sering digunakan untuk menghasilkan
produk-produk pendidikan termasuk
bahan
ajar
untuk
keperluan
pembelajaran. Kedua, model ini
merupakan model prosedural; artinya
model ini memiliki alur berupa urutan
langkah-langkah
prosedural
yang
diikuti secara bertahap, lengkap dan
jelas dari awal sampai akhir.
Sebagai model prosedural, model
pengembangan yang digagas dan
dikembangkan oleh Borg&Gall (dalam
Sukmadinata, 2016:169-170) terdiri
atas sepuluh langkah pengembangan,
yaitu: (1) penelitian dan pengumpulan
data (research and information
collecting), (2) perencanaan (planning),
(3) pengembangan draf produk (develop
preliminary form of product), (4) uji
coba lapangan awal (preliminary field
testing), (5) merevisi hasil uji coba
(main product revision), (6) uji coba
lapangan (main field testing), (7) revisi
produk hasil uji lapangan (operasional
product revision), (8) uji pelaksanaan
lapangan (operasional field testing), (9)
revisi produk akhir (final product
revision), dan (10) diseminasi dan
implementasi
(dissemination
and
implementation). Kesepuluh langkah
pengembangan tersebut disederhanakan
kembali oleh peneliti menjadi empat
tahapan pengembangan, dan kemudian
dijadikan sebagai prosedur dalam
pengembangan produk bahan ajar.

Keempat
tahapan
pengembangan
tersebut, di antaranya: (1) studi pendahuluan, (2) pengembangan produk, (3)
validasi produk, dan (4) uji coba
lapangan.
Hasil pengembangan produk berupa bahan ajar kemudian diujicobakan.
Uji coba produk dalam penelitian ini
dilakukan dalam dua kategori, kategori
pertama, yaitu uji coba produk dengan
melibatkan para ahli dan praktisi, dan
kategori yang kedua, yaitu uji coba
lapangan dengan melibatkan siswa
sebagai pengguna produk bahan ajar.
Uji coba produk pada dasarnya
bertujuan untuk mengetahui tingkat
kelayakan produkberdasarkan empat
aspek kelayakan, yaitu:(1) kelayakan
pada aspek isi, (2) aspek penyajian, (3)
aspek bahasa, dan (4) aspek kegrafikan.
Subjek uji coba dalam penelitian
dan pengembangan ini melibatkan ahli
isi dan bahasa, ahli bahan ajar, ahli
desain pembelajaran, guru sebagai
praktisi, dan 21 siswa kelas X SMA
Negeri 3 Malang sebagai pengguna
produk bahan ajar.
Jenis data yang diperoleh berupa
data kualitatif dan data kuantitatif. Data
kualitatif yakni data verbal berupa
catatan, masukan, pendapat tertulis, dan
juga hasil wawancara yang diperoleh
melalui lembar instrumen penelitian.
Sedangkan data kuantitatif diperoleh
dari lembar angket yang diberikan
kepada para ahli, praktisi dan siswa
sebagai pengguna bahan ajar.
Sesuai dengan jenis data yang ingin
diperoleh,
maka
instrumen
pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian dan pengembangan
ini, yaitu: (1) pedoman wawancara yang
digunakan untuk mewawancarai guru
mata pelajaran bahasa Indonesia pada
saat melakukan analisis kebutuhan
guru,(2) angket analisis kebutuhan yang

NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________

digunakan untuk mengetahui minat,
motivasi, dan kendala siswa dalam
pembelajaran menulis teks eksposisi,
(3) angket validasi bahan ajar yang
dibagikan kepada para ahli dan praktisi,
dan (4) angket penilaian bahan ajar
yang juga dibagikan kepada siswa.
Data-data yang diperoleh dari hasil
uji coba produk kemudian dianalisis
dengan
menggunakan
pendekatan
kualitatif dan kuantitatif. data berupa
catatan, masukan, pendapat dan hasil
wawancara dari para ahli, praktisi dan
siswa dianalisis dengan pendekatan
deskriptif kualitatif. Sedangkan data
dari hasil angket dianalisis dengan
teknik analisis deskriptif kuantitatif.
Analisis deskriptif kuantitatif disajikan
dalam distribusi skor dan persentase
terhadap kategori skala penilaian yang
telah ditentukan. Setelah penyajian
dalam bentuk persentase, langkah
selanjutnya
mendeskripsikan
dan
mengambil kesimpulan tentang masingmasing aspek penilaian.
Produk bahan ajar menulis teks
eksposisi berbasis strategi pemodelan
untuk siswa kelas XSMA Inidikatakan
layak dan dapat digunakan apabila
mencapaikriteria kelayakan dengan
rentang skala persentase 75%-100%.
HASIL PENGEMBANGAN
Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dilakukan oleh
peneliti untuk memperoleh informasi
awal berkaitan dengan produk bahan
ajar yang akan dikembangkan. Kegiatan
yang dilakukan pada tahap studi pendahuluan, yaitu melakukan analisis kebutuhan siswa terkait minat, motivasi, dan
kendala siswa terhadap proses pembelajaran menulis teks eksposisi, dan melakukan analisis kebutuhan guru terkait
proses pengajaran materi menulis teks

eksposisi dan sumber belajar yang
digunakan.
Berdasarkan hasil analisis angket
kebutuhan siswa, dapat disimpulkanbeberapa hal sebagai berikut: (1)
siswa merasa pembelajaran menulis
teks eksposisi menarik dan menyenangkan, (2) siswa memahamidengan baik
pengertian, tujuan, struktur, ciri kebahasaan dan langkah-langkah dalam
menulis teks eksposisi, (3) siswa masih
merasa kesulitan dalam menentukan
topik yang menarik ketika menulis teks
eksposisi, (4) siswa juga masih merasa
kesulitan dalam mengembangkan tesis,
argumentasi dan penegasan ulang
ketika menulis teks eksposisi, (5) siswa
merasa sumber belajar yang digunakan
sekarang
ini
belum
membantu
merekauntuk menulis teks eksposisi,
dan (6) siswa setuju jika ada sumber
belajar (bahan ajar) khusus menulis teks
eksposisi yang dapat dijadikan sebagai
panduan atau sumber belajar.
Selain analisis kebutuhan siswa,
analisis kebutuhan juga dilakukan
dengan mewawancarai guru mata
pelajaran bahasa Indonesia terkait
proses pengajaran materi menulis teks
eksposisi, dan sumber belajar yang
digunakan. Berdasarkan hasil analisis
kebutuhan guru, dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut: (1)
proses pembelajaran menulis teks
eksposisi di kelas pada dasarnya
berjalan dengan baik, walaupun ada
beberapa siswa yang mengalami
kesulitan dalam menulis tapi bisa
dibimbing, dan juga dengan memberikan tugas atau latihan di rumah, (2)
guru dan siswa kelas X SMA Negeri 3
Malang, pada dasarnya menggunakan
buku paket terbitan Kementerian
Pendidikan dan Kebu-dayaan Republik
Indonesia sebagai sumber belajar utama
dalam pembel-ajaran menulis teks
eksposisi, (3) guru dan siswa juga
memanfaatkan sumber belajar lain

NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________

sebagai penunjang, seperti LKS dan
buku-buku pembelajaran lainnya, (4)
guru memberikan tanggap-an bahwa
setuju jika ada sumber belajar atau
bahan ajar lain yang lebih spesifik
membahas tentang praktek menulis teks
eksposisi. Di samping dapat membantu
siswa untuk belajar, bahan ajar yang
dikembangkan bisa memberikan kontribusi positif dalam dunia pendidikan,
dan (5) guru menegaskan bahwa jika
bahan ajar yang ingin dikembangkan
dengan strategi pembelajaran tertentu,
sekiranya sesuai dengan kurikulum
2013, dan dapat memfasilitasi siswa
untuk belajar sesuai kompetensi inti
(KI) dan kompetensi dasar (KD) yang
sudah diatur.

teks eksposisi dan pemahaman terhadap
pengertian, tujuan, struktur, dan fitur
bahasa teks eksposisi. Pada unit dua,
materi berisikan tentang langkahlangkah dalam menulis teks eksposisi.
Mulai dari menyusun tesis, argumentasi, penegasan ulang, dan pada
akhirnya menyusun teks eksposisi yang
utuh dan menarik. Sedangkan pada unit
tiga, materi berisikan tentang langkahlangkah dalam menyunting teks
eksposisi dan memublikasikan teks
eksposisi di berbagai media. Di setiap
awal unit, diawali dengan apersepsi.
Apersepsi berfungsi untuk menarik
perhatian dan membangkitkan minat
siswa terhadap materi yang akan
dipelajari.

Deskripsi Produk Hasil Pengembangan

Model-model teks yang terdapat di
dalam bahan ajar semuanya bertemakan
tentang pentingnya menjaga kesehatan.
Terdapat tiga contoh teks yang
dijadikan sebagai model yang akan
dicermati oleh siswa; teks yang pertama
berjudul “Selamatkan Generasi Penerus
Bangsa dari Bahaya Narkoba”, teks
yang kedua berjudul “Bahaya Kabut
Asap bagi Kesehatan”, dan teks yang
ketiga berjudul “Dampak Negatif
Penggunaan
Gadget
terhadap
Perkembangan Anak”. Ketiga model
teks tersebut dilengkapi dengan gambar
ilustrasi yang sekiranya dapat menarik
perhatian siswa untuk membaca teks
tersebut.

Deskripsi Produk pada Aspek Isi
Pengembangan bahan ajar menulis
teks
eksposisi
berbasis
strategi
pemodelan untuk siswa kelas X SMA,
dikembangkan sesuai kompetensi dasar
(KD) yang tertuang dalam silabus mata
pelajaran bahasa Indonesia kelas X
kurikulum 2013, yaitu “mengonstruksikan teks eksposisi dengan
memerhatikan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan rekomendasi),
struktur dan kebahasaan”. Produk
bahan ajar ini dikem-bangkan sebagai
salah satu alternatif sumber belajar
yang dapat digunakan oleh siswa untuk
mempelajari materi menulis teks
eksposisi.
Di dalam produk bahan ajar ini,
terdapat tiga unit atau bab yang perlu
dipelajari oleh siswa untuk dapat
menulis teks eksposisi, yaitu (1)
berkenalan dengan teks eksposisi, (2)
ayo menulis teks eksposisi, dan (3)
menyunting dan memublikasi teks
eksposisi. Pada unit pertama, materi
berisikan tentang kegiatan pemodelan

Bahan ajar juga dilengkapi dengan
dua fitur tambahan. Pertama, fitur
“Tahukah kalian?” yang terdapat pada
setiap awal unit atau bab. Fitur tersebut
berfungsi
untuk
menambah
pengetahuan siswa terhadap topik yang
dibahas dalam bahan ajar. Kedua, fitur
tambahan berupa ungkapan atau
motivasi. Ungkapan atau motivasi
tersebut berkaitan dengan topik pada
setiap model teks yang dibaca oleh
siswa.

NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________

Deskripsi Produk pada Aspek Penyajian
Produk bahan ajar menulis teks
eksposisi berbasis strategi pemodelan
dibagi atas tiga bagian penyajian, yaitu
bagian pembuka, bagian inti dan bagian
penutup. Pada bagian pembuka, terdiri
atas halaman sampul sepan, halaman
francis, kata pengantar, dan daftar isi.
Pada bagian inti, memuat materi
tentang pemahaman terhadap teks
eksposisi,
praktik
menulis
teks
eksposisi,
menyunting,
dan
memublikasikan
teks
eksposisi.
Sedangkan pada bagian penutup, terdiri
atas glosarium, daftar pustaka, biodata
penulis, dan halaman sampul belakang.
Pada bagian inti bahan ajar terdiri
atas tiga unit pembelajaran. Judul pada
unit satu, yaitu berkenalan dengan teks
eksposisi. pada unit ini, kegiatan
pembelajaran
diawali
dengan
menyajikan tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai oleh siswa. Kemudian
disajikan apersepsi dan fitur “tahukah
kalian?” sebagai pemicu perhatian
(atensi dan retensi) dan minat siswa
terhadap materi yang akan dipelajari.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran,
disajikan tiga sub materi yang akan
dipelajari oleh siswa, yaitu: (1)
mengamati model teks eksposisi, (2)
memahami struktur dan fitur bahasa
teks eksposisi, dan (3) menemukan
struktur dan fitur bahasa teks eksposisi.
Sub materi 1 dan 2 merupakan
implementasi dari fase atensi dan
retensi pada strategi pemodelan.
Selanjutnya, di akhir sub materi
terdapat tugas dan latihan yang harus
dikerjakan oleh siswa.
Pada pembelajaran unit dua,
berjudul ayo menulis teks eksposisi.
Secara keseluruhan, pembelajaran pada
unit dua merupakan implementasi dari
fase
reproduksi
pada
strategi
pemodelan. Kegiatan awal pada unit ini

sama dengan pembelajaran unit satu,
yaitu menyajikan tujuan pembelajaran
yang hendak dicapai oleh siswa,
apersepsi, dan fitur “tahukah kalian?”.
Selanjutnya untuk mencapai tujuan
pembelajaran, disajikan dua sub materi
yang akan dipelajari oleh siswa, yaitu:
(1) menyusun tesis, argumentasi, dan
penegasan ulang. dan (2) menulis teks
eksposisi yang utuh dan menarik. Di
setiap akhir sub materi terdapat tugas
dan latihan yang harus dikerjakan oleh
siswa.
Pada pembelajaran unit tiga,
berjudul menyunting dan memublikasikan teks eksposisi. Kegiatan awal
pada unit ini, hampir sama dengan
pembelajaran unit satu dan unit dua.
Perbedaannya terletak pada fitur
“tahukah kalian?” yang sengaja tidak
dicantumkan. Hal ini dikarenakan
pembelajaran pada unit tiga berfokus
pada kegiatan penyuntingan dan
publikasi teks eksposisi. Pada unit ini,
disajikan dua sub materi yang akan
dipelajari oleh siswa, yaitu: (1)
memahami langkah-langkah dalam
menyunting teks eksposisi, dan (2)
memublikasikan teks eksposisi di
berbagai media. Penambahan sub
materi memublikasikan teks eksposisi
merupakan implementasi dari fase
motivasi pada strategi pemodelan.
Selanjutnya, di setiap akhir sub materi
juga terdapat tugas dan latihan yang
harus dikerjakan oleh siswa.
Deskripsi Produk pada Aspek Bahasa
Bahan ajar menulis teks eksposisi
berbasis strategi pemodelan untuk siswa
kelas X SMA dikembangkan dengan
kriteria
kebahasaan,
yaitu
(1)
kalimatnya sederhana, singkat, dan
mudah dipahami, dan (2) tidak
menggunakan
kata-kata
yang
mengandung SARA, jorok dan kasar.
Kalimat sederhana yang dimaksud
adalah kalimat pendek tetapi jelas dan

NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________

sesuai dengan perkembangan pembaca
yakni siswa SMA sederajat. Bahan ajar
ini menggunakan ragam bahasa formal
komunikatif, baik dalam pemaparan
teori, penjelasan instruksi, penyajian
contoh, latihan, dan tugas. Penggunaan
bahasa dalam bahan ajar ini juga
mencerminkan komunikasi langsung
dengan siswa. siswa dalam bahan ajar
ini diposisikan sebagai orang pertama
dan kedua, yakni menggunakan sapaan
“kita”, “kamu” dan kalian”. Hal ini
dilakukan agar tampak keakraban
ketika siswa membaca bahan ajar
tersebut.
Deskripsi Produk pada Aspek Kegrafikan
Produk
bahan
ajar
yang
dikembangkan dicetak pada kertas
berukuran B5 (17.6cm x 25cm). Ukuran
ini disesuaikan dengan standar ISO
ukuran buku teks. Selain itu, pemilihan
ukuran B5 juga dikarenakan ukurannya
yang relatif kecil, sehingga dari segi
kepraktisannya mudah dibawa oleh
siswa.
Pada aspek tampilan, desain sampul luar dan isi bahan ajar diarahkan
pada keharmonisan, keselarasan, dan
ketepatan unsur letak, komposisi warna,
dan huruf. Bahan ajar menulis teks
eksposisi berbasis strategi pemodelan
memiliki desain sampul luar yang
harmonis dan menarik. Peneliti memilih
warna hijau muda sebagai warna dasar
dalam mendesain sampul luar bahan
ajar, dan menggunakan jenis huruf
Boogaloo untuk menulis judul bahan
ajar. Selain itu, desain isi bahan ajar
memiliki tingkat keseimbangan yang
baik dengan paduan warna yang
harmonis dan menarik. Penulis
menggunakan beberapa ornamen dan
variasi warna pada setiap judul unit dan
sub materi sehingga dapat menarik
minat dan perhatian siswa ketika
membaca bahan ajar. Jenis huruf yang

digunakan dalam penulisan judul unit,
sub materi, dan isi materi bahan ajar
menggunakan beberapa variasi jenis
huruf. Pada bagianjudul unit, penulis
menggunakan jenis huruf arial dengan
ukuran 14 poin, sedangkan pada bagian
sub materi dan isi materi, penulis
menggunakan jenis huruf mryad pro
dengan ukuran 12 poin.
Analisis Data Hasil Uji Validasi
Produk hasil pengembangan berupa
bahan ajar, kemudian divalidasi dengan
melibatkan ahli isi dan bahasa, ahli
bahan ajar, ahli desain pembelajaran,
dan guru sebagai praktisi. Hasil validasi
produk kemudian dianalisis untuk
mengetahui tingkat kelayakan produk,
baik pada aspek isi, aspek bahasa, aspek
penyajian, maupun pada aspek kegrafikan.
Analisis Data Hasil Uji Validasi
Produk oleh Ahli Isi dan Bahasa
Ahli isi dan bahasa (selanjutnya
disebut A1) memberikan memberikan
penilaian terhadap tiga aspek kelayakan
produk, yaitu: kelayakan pada aspek isi,
aspek penyajian, dan aspek bahasa.
Pada aspek kelayakan isi, A1
memberikan
penilaian
dengan
perolehan persentase kelayakansebesar
70%.
Selanjutnya,
pada
aspek
kelayakan penyajian, A1 memberikan
penilaian dengan dengan perolehan
persentase kelayakan sebesar 89%.
Sedangkan pada aspek kelayakan
bahasa, A1 memberikan penilaian
dengan
perolehan
persentase
kelayakansebesar 78%.
Dari ketiga aspek yang telah dinilai
oleh
A1,
diperoleh
persentase
kelayakan produk secara keseluruhan
sebesar 77%. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa produk bahan ajar
menulis teks eksposisi berbasis strategi

NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________

pemodelan menurut A1 layak dan dapat
digunakan dalam proses pembelajaran.
Analisis Data Hasil Uji Validasi Produk oleh Bahan Ajar
Ahli bahan ajar (selanjutnya
disebut A2) memberikan memberikan
penilaian terhadap tiga aspek kelayakan
produk, yaitu: kelayakan pada aspek isi,
aspek penyajian, dan aspek bahasa.
Pada aspek kelayakan isi, A2 memberikan penilaian dengan perolehan
persentase kelayakan sebesar 84%.
Selanjutnya, pada aspek kelayakan
penyajian, A2 memberikan penilaian
dengan dengan perolehan persentase
kelayakan sebesar 96%. Sedangkan
pada aspek kelayakan bahasa, A2
memberikan
penilaian
dengan
perolehan persentase kelayakan sebesar
78%.
Dari ketiga aspek yang telah dinilai
oleh A2, diperoleh persentase kelayakan produk secara keseluruhan
sebesar 85%. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa produk bahan ajar
menulis teks eksposisi berbasis strategi
pemodelan menurut A2 sangat layak
dan dapat digunakan dalam proses
pembelajaran.
Analisis Data Hasil Uji Validasi Produk oleh Ahli Desain Pembelajaran
Ahli
desain
pembelajaran
(selanjutnya disebut A3) memberikan
penilaian terhadap aspek kegrafikan
produk bahan ajar yang meliputi
kelayakan kegrafikan pada sampul buku
dan kelayakan kegrafikan pada isi buku.
Pada aspek kelayakan kegrafikan
sampul buku, A3 memberikan penilaian
dengan perolehan persentase kelayakan
sebesar 88%, dan pada aspek kelayakan
kegrafikan isi buku, A3 memberikan
penilaian dengan dengan perolehan
persentase kelayakan sebesar 94%.

Dari kedua aspek kegrafikan yang
telah dinilai oleh A2, diperoleh
persentase kelayakan produk secara
keseluruhan sebesar 91%. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa
produk bahan ajar menulis teks
eksposisi berbasis strategi pemodelan
menurut A3sangat layak dan dapat
digunakan dalam proses pembelajaran.
Analisis Data Hasil Uji Validasi
Produk oleh Praktisi
Guru sebagai praktisi (selanjutnya
disebut A4) memberikan memberikan
penilaian
terhadap
empataspek
kelayakan produk, yaitu: kelayakan
pada aspek isi, aspek penyajian, aspek
bahasa, dan aspek kegrafikan
Pada
aspek
kelayakan
isi,
A4memberikan
penilaian
dengan
perolehan persentase kelayakan sebesar
73%. Pada aspek kelayakan penyajian,
A4 memberikan penilaian dengan
dengan
perolehan
persentase
kelayakansebesar 92%. Selanjutnya,
pada aspek kelayakan bahasa, A4
memberikan
penilaian
dengan
perolehan persentase kelayakan sebesar
66%.Sedangkan pada aspek kelayakan
kegrafikan, A4 memberikan penilaian
dengan perolehan persentase kelayakan
sebesar 79%.
Dari keempat aspek yang telah
dinilai oleh A4, diperoleh persentase
kelayakan produk secara keseluruhan
sebesar 76%. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa produk bahan ajar
menulis teks eksposisi berbasis strategi
pemodelan menurut A4 layak dan dapat
digunakan dalam proses pembelajaran.
Analisis Data Hasil Uji Coba
Lapangan
Produk Bahan ajar yang telah
divalidasi oleh para ahli dan praktisi,
kemudian diujicobakan secara terbatas
dengan melibatkan 21 siswa kelas X

NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________

SMA Negeri 3 Malang. Uji coba
terbatas ini dilakukan untuk meminta
tanggapan dan penilaian siswa terhadap
produk bahan ajar. Penilaian yang
dilakukan siswa mencakup empat aspek
penilaian, yaitu aspek isi, bahasa,
penyajian dan kegrafikan
Pada aspek isi bahan ajar, siswa
memberikan penilaian dengan total
persentase kelayakan sebesar 91%.
Pada
aspek
penyajian,
siswa
memberikan penilaian dengan total
persentase kelayakan sebesar 91%.
Selanjutnya, pada aspek bahasa bahan
ajar, siswa memberikan penilaian
dengan total persentase kelayakan
sebesar 92%. Sedangkan pada aspek
kegrafikan,
siswa
memberikan
penilaian dengan total persentase
kelayakan sebesar 96%.
Dari empat aspek yang dinilai oleh
siswa, diperoleh persentase kelayakan
produk secara keseluruhan sebesar
93%.
Dengan
demikian,
dapat
disimpulkan bahwa produk bahan ajar
menulis teks eksposisi berbasis strategi
pemodelan menurut siswa sangat layak
dan dapat digunakan dalam proses
pembelajaran.
KAJIAN PRODUK DAN SARAN
Kajian Produk
Penelitian dan pengembangan ini
menghasilkan produk bahan ajar
menulis teks eksposisi berbasis strategi
pemodelan. Produk Bahan ajar ini
dikembangkan sebagai salah satu
alternatif sumber belajar bagi siswa
untuk membantu mereka dalam menulis
teks
eksposisi
yang
memiliki
kelengkapan struktur dan fitur bahasa.
Setiap komponen materi pada bahan
ajar ini diintegrasikan dengan strategi
pemodelan, sehingga siswa dapat
terbantu untuk berlatih menulis dengan
mengamati model-model teks yang ada.

Bahan ajar yang telah dikembangkantelah
memenuhi
kriteria
kelayakan, baik kelayakan pada aspek
isi, aspek penyajian, aspek bahasa, dan
aspek kegrafikan. Hasil Analisis data
validasi produk oleh para ahli dan
praktisi menunjukkan bahwa bahan ajar
menulis teks eksposisi berbasis strategi
pemodelan dapat digunakan dalam
proses pembelajaran, terkhususnya pada
pembelajaran menulis teks eksposisi.
Selain itu, produk bahan ajar juga
diujicobakan secara terbatas dengan
melibatkan siswa sebagai pengguna
bahan ajar. Hasil uji coba lapangan
menunjukkan bahwa produk bahan ajar
menurut siswa sangat layak untuk
digunakan.
Saran Pemanfaatan
Produk bahan ajar yang sudah
dikembangkan pada dasarnya dapat
dimanfaatkan oleh guru dan siswa. Bagi
guru, bahan ajar ini dapat dijadikan
sebagai salah satu sumber referensi
dalam pengajaran materi menulis teks
eksposisi. Sedangkan bagi siswa, bahan
ajar ini dapat digunakan sebagai
alternatif sumber belajar terkhususnya
pada materi menulis teks eksposisi.
Bahan ajar ini memiliki struktur
penyajian yang runtut dan tersistematis.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan
hasil pembelajaran yang maksimal,
siswa diharapkan mempelajari setiap
sajian materi yang ada pada bahan ajar
ini.

DAFTAR RUJUKAN
Dahar, R. W. 2011. Teori-Teori Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta:
Erlangga.
Departemen Pendidikan Nasional.
2006. Pedoman Memilih dan
Menyusun Bahan Ajar. Jakarta:

NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________

Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Emzir. 2014. Metodologi Penelitian
Pendidikan Kualitatif dan
Kuantitatif. Jakarta: Rajawali
Pers.
Kemendikbud. 2014. Bahasa Indonesia
Ekspresi Diri dan Akademik.
Jakarta: Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan .
Prastowo, A. 2015. Panduan Kreatif
Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: Diva Press.
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar Pelajaran pada Kurikulum
2013 pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah. 2016.
Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik
Indonesia.
Setyosari, P. 2015. Metode Penelitian
Pendidikan & Pengembangan.
Jakarta: Prenadamedia Group.
Sukmadinata, N. S. 2016. Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Tarigan, H G. 2008. Menulis Sebagai
Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Yunus, M, dan dkk. 2014.
Keterampilan Menulis.
Tanggerang: Universitas Terbuka.

NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________

NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________ Halaman 12