Pengukuran Saliva Menggunakan Saliva-Check Buffer Kit dan Pengan Karies pada Siswa SLB-A di Tanjung Morawa, Medan
Fakultas Kedokteran Gigi
Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan/
Kesehatan Masyarakat
Tahun 2016
Loshnee Karpanan
Pengukuran saliva menggunakan Saliva-Check Buffer Kit dan pengalaman
karies pada siswa SLB-A di Tanjung Morawa, Medan.
x + 41 halaman
Masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling sering dialami masyarakat
yaitu karies gigi atau lebih dikenal dengan istilah gigi berlubang. Karies gigi sering
dialami oleh penderita tunanetra dan hal ini sangat berhubungan dengan siklus
circadian yang menyebabkan kondisi saliva mereka menurun. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui hasil pengukuran saliva menggunakan Saliva-Check Buffer
Kit dan mengetahui pengalaman karies (DMFT). Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah
siswa tunanetra yang berusia >12 tahun di SLB-A Tanjung Morawa, Medan dan
sampel adalah 35 secara purposive sampling, dari 60 orang. Rerata DMFT adalah
5,03±2,06. Rerata komponen DMF-T siswa tunanetra yaitu D (Decayed) 4,20±1,6,
Mi (Missing indicated) 0,4±1,26, Me (Missing extracted) 0,34±0,09, F (Filling)
0,09±0,37. Secara keseluruhan, siswa tunanetra yang memiliki hidrasi saliva rendah
(>60 detik), viskositas sedang (frothy bubbly), pH saliva normal (pH >6,8), kuantitas
saliva sangat rendah (
Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan/
Kesehatan Masyarakat
Tahun 2016
Loshnee Karpanan
Pengukuran saliva menggunakan Saliva-Check Buffer Kit dan pengalaman
karies pada siswa SLB-A di Tanjung Morawa, Medan.
x + 41 halaman
Masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling sering dialami masyarakat
yaitu karies gigi atau lebih dikenal dengan istilah gigi berlubang. Karies gigi sering
dialami oleh penderita tunanetra dan hal ini sangat berhubungan dengan siklus
circadian yang menyebabkan kondisi saliva mereka menurun. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui hasil pengukuran saliva menggunakan Saliva-Check Buffer
Kit dan mengetahui pengalaman karies (DMFT). Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah
siswa tunanetra yang berusia >12 tahun di SLB-A Tanjung Morawa, Medan dan
sampel adalah 35 secara purposive sampling, dari 60 orang. Rerata DMFT adalah
5,03±2,06. Rerata komponen DMF-T siswa tunanetra yaitu D (Decayed) 4,20±1,6,
Mi (Missing indicated) 0,4±1,26, Me (Missing extracted) 0,34±0,09, F (Filling)
0,09±0,37. Secara keseluruhan, siswa tunanetra yang memiliki hidrasi saliva rendah
(>60 detik), viskositas sedang (frothy bubbly), pH saliva normal (pH >6,8), kuantitas
saliva sangat rendah (