ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DENGAN FONG’S SCHEMATIC MODEL FOR ERROR ANALYSIS PADA MATERI VOLUME PRISMA DAN LIMAS DITINJAU DARI GENDER SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2015 2016 | Kholishoh | Jurnal Pendidikan M
ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA
DENGAN FONG’S SCHEMATIC MODEL FOR ERROR ANALYSIS
PADA MATERI VOLUME PRISMA DAN LIMAS
DITINJAU DARI GENDER SISWA KELAS VIII E
SMP NEGERI 1 KARTASURA
TAHUN AJARAN 2015/2016
Faiha Nukma Nur Kholishoh1), Ikrar Pramudya2), Ira Kurniawati3)
1)
Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, FKIP, UNS, Surakarta
Dosen Prodi Pendidikan Matematika, FKIP, UNS, Surakarta
1)
[email protected]
2),3)
Alamat Instansi:
Gedung D lantai 1, FKIP, Jalan Ir. Sutami No. 36A, Jawa Tengah 57126
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis kesalahan dan faktorfaktor penyebab kesalahan yang dilakukan oleh siswa dengan gender laki-laki ataupun
perempuan dalam menyelesaikan soal cerita materi volume prisma dan limas
menggunakan Fong’s Schematic Model for Error Analysis. Fong mengklasifikasikan
kesalahan menjadi dua tahap. Tahap pertama dikategorikan dalam hal pendekatan skema
ke dalam lima kategori, antara lain: (E1) skema lengkap dengan kesalahan, (E2) skema
tidak lengkap dengan tidak ada kesalahan, (E3) skema tidak lengkap dengan kesalahan,
(E4) menggunakan prosedur yang tidak relevan, dan (E5) tidak ada solusi. Tahap kedua,
kesalahan dikategorikan menjadi empat kategori: (a) bahasa, termasuk membaca dan
pemahaman, (b) operasional, termasuk encoding dan transformasi, (c) tema matematika
seperti fakta-fakta dasar, algoritma, dan konsep, serta (d) faktor psikologis termasuk
motivasi dan kecerobohan. Penelitian ini difokuskan pada kesalahan tahap dua jenis
kesalahan bahasa, operasional, dan tema matematika. Sementara itu, pada tahap
kesalahan kedua bisa dimasukkan pada kesalahan tahap pertama kategori E1, E3, atau E4.
Subjek penelitian terdiri dari satu siswa laki-laki dan satu siswa perempuan kategori E1,
satu siswa laki-laki dan satu siswa perempuan kategori E3, dan satu siswa laki-laki dan
satu siswa perempuan kategori E4. Pengambilan subjek dalam penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan pendekatan
penelitian kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode
dokumentasi, metode tes, dan metode wawancara. Langkah-langkah analisis meliputi
reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Berdasarkan hasil analisis data dapat
disimpulkan bahwa jenis kesalahan yang dilakukan siswa laki-laki lebih doinan pada
kesalahan operasional, sedangkan jenis kesalahan yang dilakukan siswa perempuan lebih
dominan pada kesalahan operasional dan tema matematika. Faktor penyebab kesalahan
siswa laki-laki, antara lain : terburu-buru ingin segera menyelesaikan soal, kurang teliti,
kebiasaan saat mengerjakan soal, lupa, kurang memahami soal, dan kurang memahami
materi. Faktor penyebab kesalahan siswa perempuan, antara lain : kurang teliti, kebiasaan
saat mengerjakan soal, lupa, kurang memahami soal, dan kurang memahami materi.
Kata Kunci : Analisis, Kesalahan, Volume, Prisma, Limas, Fong’s Schematic Model.
16
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
PENDAHULUAN
Salah satu materi geometri pada
persoalan yang diberikan terutama
untuk volume prisma dan limas.
tingkat sekolah menengah pertama
Dalam penelitiannya, Jiang [1]
adalah luas permukaan dan volume
yang menggunakan Fong’s Schema-
bangun ruang. Seringkali penerapan
tic Model for Error Analysis menye-
rumus geometri dijumpai pada soal
butkan bahwa secara umum siswa
cerita yang membutuhkan keteram-
Cina dan Singapura tidak bisa men-
pilan yang sangat kompleks agar sis-
dapatkan jawaban yang benar dalam
wa dapat menyelesaikannya dengan
menyelesaikan masalah. Siswa sering
baik. Di SMPN 1 Kartasura, pada u-
membuat incomplete schema with
mumnya siswa masih mengalami ke-
errors (skema tidak lengkap dengan
sulitan dalam penyelesaian soal ceri-
kesalahan), using irrelevant proce-
ta. Hal itu terlihat dari hasil ulangan
dures (menggunakan prosedur yang
harian siswa pada salah satu materi
tidak relevan), dan no solution (tidak
matematika yang menggunakan soal
ada solusi). Penelitian yang dilaku-
cerita masih banyak yang mempu-
kan Jiang merupakan penelitian ku-
nyai nilai di bawah kriteria ketuntas-
antitatif. Penelitiannya hanya ingin
an minimum (KKM). Berdasarkan
mengetahui
data yang diperoleh dari 31 siswa ke-
skema yang dilakukan siswa Cina
las VIII E, terdapat 22 siswa yang ti-
dan Singapura. Penelitian tersebut ti-
dak memenuhi nilai kriteria ketuntas-
dak mencari tahu penyebab kesalah-
an minimum. Berdasarkan data terse-
an yang dilakukan siswa dalam
but, siswa yang tidak tuntas sebanyak
menyelesaikan soal cerita secara
70%. Dari hasil wawancara dengan
mendalam. Oleh karena itu, peneliti-
guru matematika SMPN 1 Kartasura
an ini dilakukan untuk mencari tahu
menyatakan bahwa rendahnya per-
penyebab kesalahan siswa dalam
sentase siswa menyelesaikan soal
menyelesaikan soal cerita secara
yang berkaitan dengan luas permuka-
mendalam.
persentase
kesalahan
an dan volume bangun ruang pada
Perbedaan gender dimungkinkan
siswa dikarenakan kesulitan siswa
berpengaruh terhadap proses berpikir
dalam menyelesaikan persamaan dari
siswa dalam menyelesaikan masalah
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
17
matematika. Hasil penelitian yang di-
siswa. Kesalahan siswa perlu diana-
lakukan oleh Krutetzkii [2] menyata-
lisis lebih lanjut agar mendapatkan
kan bahwa dalam berpikir, siswa pe-
gambaran yang jelas dan rinci atas
rempuan lebih unggul dalam ketepat-
kelemahan-kelemahan siswa dalam
an, ketelitian, kecermatan, dan keti-
menyelesaikan soal cerita. Metode
daksamaan. Namun, siswa laki-laki
yang dapat digunakan untuk meng-
cenderung kurang teliti, terburu-
analisis kesalahan jawaban siswa, an-
buru, dan menyelesaikan sesuatu
tara lain metode Newman, Watson,
dengan cara singkat.
Clements, Clarkson, Fong, dan masih
Siswa laki-laki dan perempuan
banyak metode yang lain. Untuk me-
dalam pemecahan masalah soal cerita
nganalisis kesalahan siswa dalam
sering mengalami kesalahan. Perbe-
menyelesaikan soal cerita pada mate-
daan gender dalam pemecahan masa-
ri volume prisma dan limas lebih ba-
lah matematika dapat menjadi indi-
ik menggunakan metode Fong karena
kasi adanya perbedaan jenis kesalah-
pada metode Fong lebih spesifik da-
an yang dialami siswa laki-laki mau-
lam menganalisis kesalahan.
pun perempuan. Secara mekanik,
Berdasarkan hal-hal tersebut, pe-
Raharjo [3] menyebutkan bahwa ke-
neliti bermaksud mendeskripsikan je-
salahan yang dialami siswa dalam
nis kesalahan dan faktor-faktor pe-
memecahkan soal cerita, antara lain
nyebab siswa laki-laki ataupun pe-
kesalahan memahami soal, kesalahan
rempuan dalam menyelesaikan soal
membuat model (kalimat) matemati-
cerita pada materi volume prisma
ka, kesalahan melakukan komputasi
dan
(perhitungan), dan kesalahan meng-
Schematic Model for Error Analysis.
interpretasikan jawaban kalimat matematika.
Kesalahan siswa dalam mengerjakan soal cerita perlu dianalisis sehingga dapat diketahui kesalahan apa
saja yang banyak dilakukan dan mengapa kesalahan tersebut dilakukan
18
limas
menggunakan
Fong’s
TINJAUAN PUSTAKA
Fong [4] mengklasifikasikan kesalahan menjadi dua tahap. Fong
mengkategorikan tahap pertama dalam hal pendekatan skema ke dalam
lima kategori sebagai berikut:
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
a. E1 = complete schema with errors
4) Dalam pemecahan masalah, siswa
(skema lengkap dengan kesalah-
tidak melakukan kesalahan tipe
an).
kedua.
Kategori E1 memiliki indikator
c. E3 = incomplete schema with
(skema
tidak
kesalahan sebagai berikut :
errors
1) Siswa dapat memecahkan masalah
dengan kesalahan).
dengan skema yang relevan dan
lengkap
Kategori E3 memiliki indikator
lengkap sesuai dengan soal yang
kesalahan sebagai berikut:
dikerjakan.
1) Prosedur yang dibuat siswa rele-
2) Siswa lengkap dalam menuliskan
apa yang diketahui, ditanya, dijawab, dan simpulan akhir.
3) Dalam pemecah masalah siswa
melakukan kesalahan tipe kedua.
van dengan solusi.
2) Jawaban
siswa
menghubungkan
tidak
mampu
semua
skema
yang relevan.
3) Siswa tidak lengkap dalam menu-
b. E2 = incomplete schema with no
liskan apa yang diketahui, dita-
errors (skema tidak lengkap de-
nya, dijawab, dan simpulan akhir.
ngan tidak ada kesalahan).
Kategori E2 memiliki indikator
kesalahan sebagai berikut :
1) Siswa dalam jawabannya hanya
4) Dalam pemecahan masalah siswa
membuat kesalahan tipe kedua.
d. E4 = using irrelevant procedures
(menggunakan prosedur yang ti-
beberapa langkah yang benar dari
dak relevan).
strategi yang dikerjakan.
Kategori E4 memiliki indikator
2) Siswa tidak mampu menyelesaikan jawaban sampai akhir.
3) Pemecahan masalah terbatas atau
kesalahan sebagai berikut:
1) Siswa
menggunakan
prosedur
yang tidak relevan.
skema terhenti atau siswa tidak
2) Siswa dalam pemecahan masalah
dapat menghubung-kan semua in-
tidak dapat mengambil pengetahu-
formasi yang relevan yang meng-
an yang relevan atau informasi da-
arah ke jawaban.
ri soal yang diberikan. Apabila
dapat
mengambil
pengetahuan
yang relevan, siswa dalam meneJurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
19
rapkan pada jawaban keluar dari
Fong, kesalahan tahap kedua dibagi
jawaban yang seharusnya.
menjadi empat kategori yaitu :
3) Setiap pengetahuan atau informasi
yang diambil tidak memiliki koneksi atau link ke pertanyaan meskipun pemecahan masalah mung-
mahaman.
b. Operasional, seperti encoding dan
transformasi.
kin berasumsi bahwa potongan-
c. Tema matematika, seperti fakta-
potongan informasi yang diambil
fakta dasar, algoritma, dan kon-
adalah solusi yang terbaik.
sep.
4) Siswa tidak lengkap dalam menuliskan apa yang diketahui, ditanya, dijawab, dan simpulan akhir.
e. E5 = no Solution (tidak ada
d. Faktor psikologis seperti motivasi
dan kecerobohan.
Dalam penelitian ini indikator
kesalahan pada tahapan kedua dapat
solusi).
dijelaskan lebih lanjut sebagai beri-
Kategori E5 memiliki indikator
kut.
a. Kesalahan bahasa
kesalahan sebagai berikut:
1) Siswa tidak menilis tanggapan
Ketidakmampuan
siswa
dalam
hanya
membaca masalah dalam bentuk
menuliskan soal dan apa yang
kata-kata atau memahami masa-
diketahui dan ditanyakan
lah.
sama
sekali
atau
2) Dalam hal penjelasan skematis,
Beberapa kemungkinan kesalahan
pemecah masalah tidak dapat sa-
yang dilakukan siswa, antara lain:
ling berhubungan dengan salah
1) Kesalahan menafsirkan simbol-
satu skema yang tersedia untuk in-
simbol atau kata-kata yang ter-
formasi yang diperoleh dari perta-
dapat di dalam soal.
nyaan.
3) Tidak ada solusi yang disajikan.
Sementara itu, pada tahap kesalahan kedua bisa dimasukkan pada
20
a. Bahasa, seperti membaca dan pe-
2) Kesalahan
menuliskan
apa
yang diketahui dan mengilustrasikan gambar.
3) Kesalahan
menemukan
apa
kategori E1, E3, atau E4. Jiang [1]
yang ditanyakan untuk dicari
menjelaskan bahwa pada penelitian
atau dibuktikan.
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
4) Kesalahan mengubah informasi
kan memori jangka pendek
yang berupa soal cerita ke da-
otak.
lam ungkapan atau model ma-
Beberapa kemungkinan kesa-
tematika.
lahan yang dilakukan siswa,
b. Kesalahan
operasional,
terbagi
a) Siswa keliru atau melaku-
menjadi dua, yaitu :
1) Kesalahan eksternal operasional, yaitu: siswa keliru dalam
encoding kata-kata, simbol,
atau
ciri-ciri
antara lain:
keruangan
menjadi suatu bentuk yang
salah dari permasalahan pada
kan kesa-lahan dalam perhitungan.
b) Siswa keliru atau kurang
lengkap dalam menuliskan
simpulan.
c. Kesalahan tema matematika se-
soal.
perti fakta-fakta dasar, algoritma,
Beberapa kemungkinan kesa-
dan konsep.
lahan yang dilakukan siswa,
Beberapa kemungkinan kesalahan
antara lain:
yang dilakukan siswa, yaitu siswa
a) Siswa keliru atau tidak
salah dalam memberikan tanggapan berupa konsep, rumus, ataupun
menuliskan satuan.
dalam
dalil matematika. Bisa jadi hal itu
menuliskan rumus dan ke-
disebabkan oleh siswa yang ku-
terangan dari soal.
rang menguasai kompetensi yang
b) Ketidaklengkapan
c) Kekeliruan dan ketidak-
diajarkan ataupun adanya kesa-
lengkapan dalam menulis-
lahpahaman siswa dalam mema-
kan persamaan matematika
hami kompetensi yang bersang-
yang akan dicari.
kutan sehingga siswa memberi-
2) Kesalahan internal operasio-
kan respon yang salah dalam me-
nal, yaitu: siswa keliru dalam
nyelesaikan soal yang diberikan.
transformasi, mengingat kem-
d. Faktor psikologis merupakan fak-
bali, perhitungan, dan pene-
tor penting yang mempengaruhi
rapan informasi yang melibat-
kegiatan pemecahan masalah siswa tetapi sulit untuk diidentifika-
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
21
si. Oleh karena itu, penelitian ini
daripada siswa perempuan sehingga
difokuskan pada bahasa, operasi-
memungkinkan siswa laki-laki lebih
onal dan tema matematika.
baik daripada siswa perempuan da-
Ada beberapa faktor yang harus
lam bidang matematika, karena pada
diperhatikan dalam mempelajari ma-
umumnya matematika berkenaan de-
tematika antara lain yaitu kemauan,
ngan pengertian yang abstrak. Jadi,
kemampuan dan kecerdasan tertentu,
antara anak laki-laki dan perempuan
kesiapan guru itu sendiri, kesiapan
memiliki suatu perbedaan dalam me-
siswa, kurikulum dan metode penya-
nyelesaikan masalah matematika.
jiannya, faktor yang tak kalah pen-
Para peneliti, Blakemore, Be-
tingnya adalah gender. Perbedaan
renbaum, & Liben (2015) serta Ru-
gender tentu menyebabkan perbeda-
ble, Martin & Berenbaum (2006) [5]
an fisiologi dan mempengaruhi per-
menemukan bahwa ;
bedaan psikologi dalam belajar, sehingga siswa laki-laki dan perempuan tentu memiliki banyak perbedaan
dalam mempelajari matematika. Dari
perbedaan gender tersebut, ada kemungkinan bahwa proses berpikir
dalam memecahkan masalah matematika akan berbeda. Karena hal demikian, ada kemungkinan laki-laki
dan perempuan memiliki kesalahankesalahan yang berbeda dalam mengerjakan soal matematika. Anak laki-laki sedikit lebih baik dalam matematika dan sains dibanding anak perempuan. Secara umum siswa lakilaki sama dengan siswa perempuan,
akan tetapi siswa laki-laki mempu-
Laki-laki mempunyai keterampilan visual ruang yang lebih baik daripada perempuan. Satu bidang matematika yang diteliti,
yang mungkin terdapat perbedaan gender, adalah keterampilan visual ruang, yang melibatkan kemampuan untuk memutar objek dalam pemikiran
dan menentukan seperti apakah
objek tersebut ketika diputar.
Jenis keterampilan ini adalah
penting dalam pelajaran, seperti
geografi dan geometri tiga dimensi dan bidang.
Brown dan Kanyongo (2010) [6]
mengatakan bahwa tahap penguasaan
matematika siswa perempuan lebih
rendah daripada siswa laki-laki pada
pokok bahasan statistika, geometri,
matematika keuangan, dan bilangan.
nyai daya abstraksi yang lebih tinggi
22
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
Banyak kesalahan yang dila-
ungkapkan hal-hal apa saja yang se-
kukan siswa baik itu laki-laki mau-
benarnya menjadi kebutuhan siswa
pun perempuan dalam mengerjakan
laki-laki maupun siswa perempuan
soal bisa menjadi suatu informasi da-
sehingga mereka mempunyai ke-
lam mengetahui sejauh mana pengu-
mampuan dalam mengerjakan soal-
asaan siswa tersebut terhadap materi.
soal matematika berupa soal cerita,
Dari kesalahan yang dilakukan siswa
khususnya pada materi volume pris-
laki-laki maupun perempuan dapat
ma dan limas.
diteliti lebih lanjut mengenai kesalahan-kesalahan apa yang dilakukan
METODE PENELITIAN
oleh siswa perempuan dalam menye-
Metode penelitian yang diambil
lesaikan masalah matematika berupa
adalah penelitian kualitatif, pende-
soal cerita. Dari kesalahan-kesalahan
katan penelitian yang dilakukan a-
tersebut harus mendapatkan peme-
dalah studi kasus. Data yang dikum-
cahan yang tuntas. Pemecahan di sini
pulkan dalam penelitian ini adalah
dilakukan dengan cara menganalisis
data hasil tes tertulis tentang pokok
kesalahan-kesalahan siswa laki-laki
bahasan bangun ruang sisi datar dan
dan perempuan. Selanjutnya, diupa-
hasil wawancara (dengan responden-
yakan untuk menindaklanjutinya de-
nya dipilih berdasarkan kesalahan
ngan memecahkan masalah ini secara
yang dilakukan pada saat tes tertulis).
benar sehingga kesalahannya tidak
Dari hasil tes tertulis, data yang di-
terulang lagi. Dalam penelitian ini,
kumpulkan adalah kesalahan-kesa-
kesalahan-kesalahan siswa akan dili-
lahan siswa dalam menyelesaikan
hat dan dianalisis dengan menggu-
soal-soal cerita materi volume prisma
nakan Fong’s Shcematic Model for
dan limas, sedangkan hasil wawanca-
Error Analysis. Salah satu cara yang
ra, data yang dikumpulkan adalah
dapat dilakukan untuk mengetahui
pernyataan mengenai hal-hal yang
adanya kesalahan siswa tersebut ada-
dilakukan selama menyelesaikan soal
lah dengan menganalisis hasil peker-
tes yang diberikan saat wawancara,
jaan siswa baik laki-laki maupun pe-
kesalahan siswa dalam mengerjakan
rempuan. Dari analisis itu dapat di-
soal-soal tertentu, penyebab kesalah-
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
23
an, dan pemberian petunjuk oleh pe-
kan letak kesalahan siswa. Setelah
neliti.
dilakukan analisis kesalahan tahap
Dalam penelitian ini digunakan
pertama dengan Fong’s Schematic
tes uraian berbentuk soal cerita untuk
Model for Error Analysis dilanjutkan
mengumpulkan data mengenai kesa-
pada analisis tahap kedua. Kesalahan
lahan siswa dalam menyelesakan so-
tahap kedua berlaku pada siswa de-
al cerita pada materi volume prisma
ngan kategori skema lengkap dengan
dan limas. Wawancara yang diguna-
kesalahan (E1), skema tidak lengkap
kan pada penelitian ini merupakan
dengan kesalahan (E3), dan siswa
wawancara berbasis tugas. Materi
menggunakan prosedur yang tidak
wawancara berisi kendala-kendala
relevan (E4). Pada analisis kesalahan
yang dihadapi peserta didik dalam
ini, untuk siswa kategori E1, dipilih
mengerjakan tes. Metode wawancara
siswa laki-laki nomor 15 dan siswa
ini dilakukan untuk memvalidasi ha-
perempuan nomor 27, untuk siswa
sil analisa kesalahan dari tes, untuk
kategori E3, dipilih siswa laki-laki
mengetahui lebih jauh mengenai
nomor 7 dan siswa perempuan no-
faktor-faktor
menyebabkan
mor 16, dan untuk siswa kategori E4,
siswa melakukan kesalahan dalam
dipilih siswa laki-laki nomor 23 dan
menyelesaikan soal dan untuk mem-
siswa perempuan nomor 3.
validasi hasil analisa penyebab kesa-
1. Kesalahan dan Faktor Penyebab
lahan. Teknik analisis data yang di-
Kesalahan Subjek dengan Gen-
gunakan adalah reduksi data (data
der Laki-laki.
reduction), penyajian data (data dis-
Kesalahan dan faktor penyebab
play), dan verifikasi [7].
kesalahan subjek dengan gender
yang
laki-laki dibahas pada penjelasan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil pengoreksian pada peker-
24
berikut.
a. Kesalahan dan Faktor Penyebab
Kesalahan Bahasa
jaan siswa dalam mengerjakan soal-
Kesalahan bahasa yang dilakukan
soal cerita pada sub pokok bahasan
subjek laki-laki dapat dilihat dari
volume prisma dan limas menunjuk-
jawaban subjek, antara lain : sub-
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
jek keliru menuliskan keterangan
dengan gender laki-laki, yaitu:
pada ilustrasi gambar dan pada
subjek kurang lengkap menulis-
informasi dari soal. Penyebabnya
kan informasi dari soal (tidak
yaitu subjek kurang teliti saat me-
memberi keterangan pada gambar
nuliskan informasi dari soal dan
dan tidak menuliskan pemodelan
saat
gambar.
untuk mencari tinggi aquarium
Kesalahan bahasa yang lain, yaitu
dengan lengkap). Faktor penye-
subjek kurang tepat menuliskan
babnya karena subjek tidak terbi-
informasi dari soal. Faktor pe-
asa menuliskan informasi dari so-
nyebabnya karena subjek kurang
al secara lengkap dan ingin segera
memahami kata-kata dari soal.
menyelesaikan soal. Selanjutnya,
Hal ini sesuai dengan pendapat
kesalahan operasional kategori in-
Eicholz [8] yang menyatakan bah-
ternal yang dilakukan siswa de-
wa kesalahan-kesalahan yang se-
ngan gender laki-laki, antara lain:
ring
dalam
subjek tidak menuliskan satuan
menyelesaikan soal cerita, antara
pada jawaban. Hal itu dikarenakan
lain : tidak memahami apa yang
subjek lupa menuliskan satuan pa-
diketahui dan ditanyakan, dan me-
da jawaban, kadang-kadang sub-
nemukan data yang dibutuhkan.
jek menuliskan satuan, tetapi ka-
Bunga Suci Bintari Rindyana [9]
rena subjek ingin segera menye-
yang mengatakan bahwa bebera-
lesaikan soal (terburu-buru) terka-
pa faktor penyebab kesalahan sub-
dang subjek lupa menuliskan sa-
jek dalam mengerjakan soal ce-
tuan. Kesalahan yang lain, yaitu
rita, antara lain : tidak bisa meny-
subjek kurang lengkap menulis-
usun makna kata yang dipikirkan
kan rumus untuk mencari volume
ke dalam bentuk kalimat mate-
prisma maupun volume air yang
matika, kurang teliti, dan lupa.
diperlukan. Penyebabnya karena
b. Kesalahan dan Faktor Penyebab
subjek sudah terbiasa menuliskan
mengilustrasikan
dilakukan
subjek
Kesalahan Operasional
rumus dengan langkah seperti itu.
Kesalahan operasional kategori
Selain itu, subjek juga tidak me-
eksternal yang dilakukan subjek
nuliskan simpulan jawaban. Pe-
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
25
nyebab dari kesalahan tersebut
serta tidak terbiasa menuliskan ru-
karena subjek sudah terbiasa tidak
mus dan perhitungan dengan run-
menuliskan simpulan pada jawab-
tut dan lengkap. Hal tersebut sesu-
an dan akibat kurang teliti dalam
ai dengan pendapat Rahardjo dan
membaca soal. Kesalahan lain
Astuti [8] yang menyatakan bah-
yang dilakukan, yaitu subjek keli-
wa beberapa kesalahan yang dila-
ru dalam melakukan perhitungan
kukan subjek dalam menyelesai-
untuk mencari tinggi limas. Hal
kan soal cerita, yaitu kesalahan
itu disebabkan karena subjek bi-
dalam melakukan komputasi dan
ngung dan melakukan kesalahan
kesalahan menginterpretasikan ja-
pada langkah sebelumnya. Aki-
waban model matematika. Hasil
bat lain dari kesalahan tersebut,
pembahasan tersebut juga sesuai
subjek keliru menghitung volume
dengan penelitian Hartini [10]
limas (wadah) sehingga keliru
yang menyatakan bahwa faktor
menuliskan simpulan. Kesalahan
penyebab kesalahan subjek dalam
lainnya adalah subjek kurang
mengerjakan soal cerita antara la-
lengkap menuliskan rumus untuk
in keinginan subjek untuk meny-
mencari volume bangun keselu-
ingkat penulisan jawaban dan ke-
ruhan. Kesalahan tersebut dikare-
tidaksadaran subjek bahwa kali-
nakan subjek terbiasa menuliskan
mat/model matematika yang ia tu-
rumus dengan cara seperti itu.
liskan adalah salah.
Subjek juga kurang tepat dan ti-
26
c. Kesalahan dan Faktor Penyebab
dak lengkap menuliskan langkah-
Kesalahan Tema Matematika
langkah perhitungan untuk meng-
Kesalahan tema matematika yang
hitung banyaknya AC dan ba-
dilakukan subjek dengan gender
nyaknya biaya yang diperlukan.
laki-laki dapat dilihat dari jawab-
Hal itu dikarenakan, subjek bi-
an subjek yang keliru menuliskan
ngung
pemodelan
keterangan pada ilustrasi gambar
yang tepat karena tidak terbiasa,
limas (wadah). Penyebabnya yaitu
kurang teliti menuliskan rumus
subjek kurang memahami unsur-
dan saat melakukan perhitungan
unsur pada limas. Kesalahan yang
menuliskan
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
lain yaitu subjek keliru melakukan
volume lalu mengkalikannya de-
perhitungan untuk mencari tinggi
ngan 1.500.000, padahal seharus-
limas. Selain itu, subjek juga ku-
nya subjek menghitung banyak-
rang tepat menuliskan perhitungan
nya AC terlebih dahulu baru ha-
dengan teorema phytagoras. Fak-
silnya dikalikan dengan 1.500.
tor penyebab terjadi kesalahan ka-
000. hal ini disebabkan karena
rena subjek belum memahami pe-
subjek menganggap perhitungan
nulisan persamaan yang menggu-
seperti itu boleh dilakukan. Selain
nakan penerapan teorema phyta-
itu, subjek juga kurang lengkap
goras dan juga karena sudah
menuliskan langkah-langkah per-
terbiasa menuliskan dengan cara
hitungan yang dilakukan sehingga
seperti itu. Jenis kesalahan tema
kurang jelas apa yang akan di-
yang lain, subjek keliru menghi-
hitung atau dicari dengan langkah
tung volume limas (wadah). Pe-
tersebut. Hal itu disebabkan kare-
nyebabnya karena subjek kurang
na, subjek bingung menuliskan
memahami bagaimana langkah
pemodelan yang dimaksud dan ju-
mencari tinggi limas dengan teo-
ga tidak terbiasa menuliskan seca-
rema phytagoras. Selain itu, sub-
ra lengkap dan runtut. Hal terse-
jek keliru menuliskan keterangan
but sesuai hasil penelitian Hartini
pada ilustrasi gambar bangunan
[10] faktor penyebab kesalahan
dan pada informasi dari soal. Pe-
subjek dalam menyelesaikan soal
nyebabnya karena subjek kurang
cerita, yaitu kebingungan subjek,
teliti
kurangnya pemahaman yang kuat
dalam
mengilustrasikan
gambar bangunan.
akan kompetensi dasar yang di-
Kesalahan lainnya yaitu subjek
perlukan untuk menyelesaikan so-
kurang tepat menuliskan pemo-
al, dan kurangnya pemahaman
delan pada langkah untuk meng-
subjek akan materi prasyarat yang
hitung banyaknya biaya yang di-
diperlukan untuk menyelesaikan
perlukan. Langkah-langkah yang
soal.
dilakukan kurang tepat dan kurang runtut, subjek menghitung
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
27
2. Kesalahan dan Faktor Penyebab
tor penyebab kesalahan subjek da-
Kesalahan Subjek dengan Gen-
lam mengerjakan soal cerita, anta-
der Perempuan
ra lain : tidak bisa menyusun mak-
Kesalahan dan faktor penyebab
na kata yang dipikirkan ke dalam
kesalahan subjek dengan gender
bentuk kalimat matematika, ku-
perempuan dibahas pada penjelas-
rang teliti, dan lupa.
an berikut.
a. Kesalahan dan Faktor Penyebab
28
b. Kesalahan dan Faktor Penyebab
Kesalahan Operasional
Kesalahan Bahasa
Kesalahan operasional kategori
Kesalahan bahasa yang dilakukan
eksternal yang dilakukan subjek
subjek perempuan dapat dilihat
dengan gender perempuan, yaitu
dari jawaban, anttara lain : subjek
subjek kurang lengkap menu-
kurang tepat menuliskan infor-
liskan informasi dari soal (tidak
masi dari soal dan keliru atau ti-
memberi keterangan pada gam-
dak memberi keterangan pada i-
bar). Faktor penyebanya subjek
lustrasi gambar. Penyebabnya yai-
terbiasa mengerjakan soal dengan
tu subjek kurang memahami kali-
cara seperti itu. Kesalahan opera-
mat pada soal dan bingung cara
sional kategori internal, antara
mengilustrasikan gambar. Kesa-
lain : subjek kurang lengkap me-
lahan bahasa yang lain, yaitu sub-
nuliskan pemodelan untuk menca-
jek kurang tepat menuliskan infor-
ri tinggi segitiga alas prisma (aqu-
masi dari soal. Faktor penyebab-
arium). Hal itu dikarenakan sub-
nya karena subjek kurang mema-
jek kurang memahami atau bi-
hami kata-kata dari soal. Selain
ngung langkah untuk mencari
itu, subjek juga keliru dalam men-
tinggi alas prisma sehingga ha-
cari volume prisma (aquarium).
nya asal memasukkan angka saja.
Hal itu dikarenakan, subjek ku-
Selain itu, subjek kurang lengkap
rang memahami masalah pada so-
menuliskan rumus dan
al. Hal itu sejalan dengan peneliti-
mencari luas alas prisma, volume
an oleh Bunga Suci [9] yang
prisma (aquarium), dan volume
mengatakan bahwa beberapa fak-
air yang diperlukan. Hal itu dise-
keliru
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
tidak
nya AC, dan banyaknya biaya
terbiasa menuliskan rumus dengan
yang diperlukan. Hal itu dika-
lengkap. Selain itu, subjek juga
renakan subjek bingung, kurang
kurang memahami masalah pada
teliti menuliskan rumus, dan ku-
soal sehingga hanya asal mema-
rang teliti melakukan perhitungan
sukkan angka saja. Kesalahan
serta tidak terbiasa menuliskan ru-
yang lain, yaitu subjek tidak me-
mus dan perhitungan secara runtut
nuliskan satuan pada jawaban. Hal
dan lengkap. Subjek juga tidak
itu dikarenakan subjek lupa menu-
menuliskan
liskan satuan pada jawaban dan
Kesalahan tersebut dikarenakan
tidak terbiasa menuliskan satuan
subjek tidak terbiasa menuliskan
pada jawaban. Selain itu, subjek
simpulan. Hal tersebut sesuai de-
keliru melakukan perhitungan un-
ngan
tuk mencari tinggi limas. Penye-
Astuti [8] yang menyatakan bah-
babnya karena subjek bingung
wa beberapa kesalahan yang dila-
langkah mencari tinggi limas dan
kukan subjek dalam menyelesai-
melakukan kesalahan sebelum-
kan soal cerita, yaitu kesalahan
nya. Subjek juga kurang lengkap
dalam melakukan komputasi, dan
menuliskan
kesalahan menginterpretasikan ja-
babkan
karena
subjek
rumus dan
keliru
menghitung volume limas (wadah). Penyebab dari kesalahan
simpulan
pendapat
jawaban.
Rahardjo
dan
waban model matematika.
c. Kesalahan dan Faktor Penyebab
tersebut karena subjek sudah ter-
Kesalahan Tema Matematika
biasa menuliskan rumus secara ti-
Kesalahan tema matematika yang
dak lengkap dan kurang teliti saat
dilakukan subjek dengan gender
menghitung serta akibat dari ke-
perempuan dapat dilihat dari ja-
salahan pada langkah sebelumnya.
waban subjek yang kurang leng-
Kesalahan lain yang dilakukan
kap menuliskan pemodelan untuk
adalah subjek kurang lengkap dan
mencari tinggi segitiga alas pris-
keliru menuliskan langkah-lang-
ma (aquarium). Penyebabnya yai-
kah perhitungan untuk menghi-
tu subjek kurang memahami atau
tung volume bangunan, banyak-
bingung bagaimana langkah un-
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
29
30
tuk mencati tinggi alas prisma se-
bingung langkah mengilustrasikan
hingga subjek hanya asal mema-
gambar dan menempatkan kete-
sukkan angka saja. Kesalahan
rangan pada gambar. Kesalahan
yang lain yaitu subjek kurang
lainnya yaitu subjek keliru me-
lengkap menuliskan rumus untuk
nentukan langkah perhitungan un-
mencari volume air yang diperlu-
tuk mencari penyelesaian, sehing-
kan. Hal itu dikarenakan, subjek
ga keliru dalam menjawab per-
kurang memahami maksud soal
soalan. Langkah-langkah yang di-
dan hanya asal memasukkan ang-
lakukan kurang tepat dan kurang
ka saja serta karena kesalahan se-
runtut, subjek menghitung luas
belumnya. Selain itu, subjek juga
permukaan
kurang tepat menuliskan informa-
menghitung banyaknya AC dan
si dari soal dan keliru atau tidak
biaya yang diperlukan, padahal
memberi keterangan pada ilustrasi
seharusnya
gambar limas (wadah). Faktor
volume
penyebab kesalahan karena subjek
untuk melakukan penyelesaian.
bingung memberikan keterangan
Hal ini disebabkan karena subjek
pada gambar karena kurang me-
bingung menuliskan langkah seca-
mahami unsur-unsur limas. Jenis
ra runtut dan jelas karena kurang
kesalahan tema yang lain, subjek
memhami maksud soal sehingga
keliru melakukan perhitungan un-
asal mengerjakan saja. Subjek ju-
tuk mencari tinggi limas. Penye-
ga tidak terbiasa mengerjakan soal
babnya karena subjek kurang me-
cerita sehingga subjek kurang
mahami bagaimana mencari tinggi
lengkap dan keliru menuliskan
limas dengan teorema phytagoras
langkah-langkah perhitungan un-
serta akibat dari kesalahan pada
tuk menghitung banyaknya AC
langkah sebelumnya. Selain itu,
dan banyaknya biaya yang diper-
subjek keliru menuliskan kete-
lukan. Hal itu disebabkan karena
rangan pada ilustrasi gambar ba-
subjek bingung dalam menuliskan
ngunan dan pada informasi dari
pemodelan yang dimaksud dan
soal. Penyebabnya karena subjek
juga tidak terbiasa menuliskan
bangunan
subjek
keseluruhan
untuk
menghitung
bangunan
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
secara lengkap dan runtut serta
For Error Analysis, yaitu kesalahan
akibat dari kesalahan pada per-
bahasa, kesalahan opersional, dan
hitungan sebelumnya. Selain itu,
kesalahan tema matematika. Namun,
subjek menuliskan simbol titik
kesalahan siswa dengan gender laki-
dua ( : ) sebagai pengganti tanda
laki lebih dominan pada kesalahan
samadengan (=). Hal itu disebab-
operasional.
kan karena subjek sudah terbiasa
Kesalahan-kesalahan yang diala-
menuliskan simbol titik dua ( : )
mi siswa dengan gender perempuan
sebagai simbol samadengan (=)
dalam menyelesaikan soal cerita pa-
dan menganggapnya tidak salah.
da materi volume prisma dan limas
Hartini [10] dalam penelitannya
berdasarkan Fong’s Schematic Mo-
menyatakan beberapa faktor peny-
del For Error Analysis, yaitu kesa-
ebab kesalahan subjek
dalam
lahan bahasa, kesalahan opersional,
menyelesaikan soal cerita, yaitu
dan kesalahan tema matematika. Na-
kebingungan subjek, kurangnya
mun, kesalahan siswa dengan gender
pemahaman yang kuat akan kom-
perempuan lebih dominan pada ke-
petensi dasar yang diperlukan un-
salahan operasional dan kesalahan
tuk menyelesaikan soal, dan ku-
tema matematika.
rangnya pemahaman subjek akan
Faktor-faktor yang menyebab-
materi prasyarat yang diperlukan
kan siswa dengan gender laki-laki
untuk menyelesaikan soal.
melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita materi volume
SIMPULAN DAN SARAN
prisma dan limas berdasarkan Fong’s
Berdasarkan hasil penelitian dan
Schematic Model For Error Analysis
pembahasan sebelumnya, maka dapat
yaitu: (a) subjek kurang teliti menu-
diambil simpulan yaitu:
liskan informasi dari soal dan saat
Kesalahan-kesalahan yang diala-
mengilustrasikan gambar, (b) subjek
mi siswa dengan gender laki-laki da-
kurang memahami kata-kata dari so-
lam menyelesaikan soal cerita pada
al, (c) subjek terbiasa mengerjakan
materi volume prisma dan limas ber-
soal dengan cara yang simple agar
dasarkan Fong’s Schematic Model
cepat selesai, (d) subjek lupa menu-
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
31
32
liskan satuan pada jawaban, (e) sub-
terbiasa mengerjakan soal dengan
jek sudah terbiasa menuliskan rumus
langkah yang simple, (c) subjek ku-
secara ringkas dan tidak terbiasa me-
rang paham atau bingung bagaimana
nuliskan langkah perhitungan dengan
langkah untuk menyelesaikan soal
runtut dan lengkap, (f) subjek sudah
sehingga hanya asal memasukkan
terbiasa tidak menuliskan simpulan
angka saja, (d) subjek terbiasa me-
pada jawaban dan kurang teliti saat
nuliskan rumus secara ringkas, (e)
membaca soal, (g) subjek bingung
subjek lupa menuliskan satuan pada
menentukan langkah untuk menye-
jawaban atau tidak terbiasa menu-
lesaikan soal dan melakukan kesa-
liskan satuan pada jawaban, (f) sub-
lahan pada langkah sebelumnya, (h)
jek bingung menentukan langkah un-
subjek kurang memahami unsur-un-
tuk menyelesaikan soal dan melaku-
sur pada limas, (i) subjek belum me-
kan kesalahan pada langkah sebe-
mahami penulisan teorema phyta-
lumnya, (g) subjek bingung atau ku-
goras dengan benar dan tidak terbi-
rang teliti saat menuliskan rumus dan
asa menuliskan perhitungan menggu-
melakukan perhitungan serta tidak
nakan teorema phytagoras secara
terbiasa menuliskan rumus dan per-
runtut, (j) subjek kurang teliti saat
hitungan secara runtut dan lengkap,
mengilustrasikan gambar dari soal,
(h) subjek bingung memberikan ke-
(k) subjek bingung menuliskan pe-
terangan pada gambar karena kurang
modelan matematika berdasarkan ka-
memahami unsur-unsur limas, (i)
limat pada soal.
subjek kurang memahami bagaimana
Faktor-faktor yang menyebab-
langkah menerapkan teorema phy-
kan siswa dengan gender perempuan
tagoras pada soal dan melakukan ke-
melakukan kesalahan dalam menye-
salahan pada langkah sebelumnya, (j)
lesaikan soal materi volume prisma
subjek bingung langkah mengilus-
dan limas berdasarkan Fong’s Sche-
trasikan gambar dan menempatkan
matic Model For Error Analysis ya-
keterangan pada gambar, (k) subjek
itu: (a) subjek kurang memahami ka-
bingung menuliskan langkah secara
limat pada soal dan bingung cara
runtut dan jelas karena kurang me-
mengilustrasikan gambar, (b) subjek
mahami maksud soal sehingga asal
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
mengerjakan saja, (l) subjek bingung
guru sebaiknya menyarankan ke-
menuliskan pemodelan matematika
pada siswa untuk membiasakan
berdasarkan soal, (m) subjek sudah
diri membuat permisalan secara
terbiasa menuliskan simbol titik dua
lengkap dan teliti sebelum meng-
( : ) sebagai simbol sama dengan (=)
erjakan soal, guru sebaiknya me-
dan menganggapnya tidak salah.
nekankan kepada siswa untuk
Berdasarkan simpulan yang di-
menghubungkan informasi yang
buat, untuk menyelesaikan soal cerita
terdapat dalam apa yang diketahui
pada materi volume prisma dan limas
dan apa yang ditanyakan secara
disarankan untuk melakukan tinda-
teliti sehingga dapat menuliskan
kan-tindakan sebagai berikut :
model matematika secara tepat. Di
1. Gender laki-laki dan perempuan
samping itu, siswa harus mengua-
mempunyai pengaruh pada kesa-
sai
lahan siswa dalam mengerjakan
yang akan dipakai, sehingga tidak
soal matematika sehingga guru
sembarangan dalam menuliskan
perlu
simbol yang berakibat salah da-
memperhatikan
kondisi
tersebut dalam kegiatan pembe-
simbol-simbol
matematika
lam pengkodean.
3. Alternatif pemecahan kesalahan
lajaran di kelas.
masalah
pada jenis kesalahan operasional,
pada jenis kesalahan bahasa, an-
antara lain : guru hendaknya me-
tara lain : guru hendaknya mem-
nekankan siswa untuk teliti dalam
biasakan siswa untuk menuliskan
melakukan berbagai operasi perhi-
jawaban selengkap mungkin, guru
tungan, guru sebaiknya menekan-
seharusnya memberikan penilaian
kan siswa agar membiasakan diri
secara objektif dan menyeluruh,
untuk melakukan pengecekan ja-
dalam menyelesaikan soal cerita,
waban, guru sebaiknya menekan-
guru menekankan pada penting-
kan kepada siswa untuk lebih teliti
nya menuliskan jawaban secara
dalam mencermati satuan yang
skematis, guru sebaiknya menga-
ada di dalam soal, guru hendak-
rahkan siswa untuk memahami
nya menyuruh siswa untuk menu-
2. Alternatif
soal
pemecahan
secara
sungguh–sungguh,
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
33
liskan simpulan akhir dari jawaban yang diperoleh.
4. Alternatif
pemecahan
masalah
pada jenis kesalahan tema matematika, antara lain : guru meningkatkan penguasaan materi siswa
terhadap kompetensi dasar yang
dipelajari beserta materi prasyaratnya, guru tidak mengunakan
soal pilihan ganda saja, tetapi sebaiknya diberikan soal uraian dalam bentuk cerita, guru memperkaya pengetahuan siswa tentang
banyaknya solusi yang dapat digunakan
untuk
menyelesaikan
suatu soal sehingga siswa tidak
terpaku pada satu cara saja.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Nurussafa’at, Fitri. A. (2015). Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Materi Prisma dengan Fong’s Schematic Model For Error Analysis Ditinjau dari Gaya Kognitif Siswa
(Study Kasus Siswa Kelas Viii
Semester II SMP IT Ibnu Abbas Klaten Tahun Ajaran
2013/ 2014): (Versi Elektronik). Tesis Program Pasca
Sarjana, Universitas Sebelas
Maret (UNS) Surakarta. Diperoleh pada 04 Maret 2016,
dari http://digilib.uns.ac.id
34
[2] Nafi’an, M.I. (2011). Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Ditinjau Dari
Gender Di Sekolah Dasar.
Pendidikan Matematika Universitas Negeri Yogyakarta
(UNY), Yogyakarta.
[3] Kurnia D, Sri W. (2014). Analisis
Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Uraian Berbentuk Cerita Pada Pembelajaran Matematika (Studi Pada Siswa Kelas VII SMP N 20
Bandar Lampung Semester
Ganjil Tahun
Pelajaran
2013/2014): (Versi Elektronik). Skripsi Pendidikan Matematika Universitas Lampung Bandar Lampung. Diperoleh pada 07 April 2016, dari.http://download.portalgarud
a.org
[4] Fong, H. (1993). Schematic Model For Categorizing Children's Errors In Mathematics.
International Seminar on
Misconceptions and Educational Strategies in Science
and Mathematics, Misconceptions Trust: Ithaca, NY.
[5] Santrock, John W. (2009). Psikologi Pendidikan: Educational Psychology Edisi Ketiga
Buku 1. Jakarta: Salemba Numanika.
[6] Sunarya, Linda. (2013). Profil
Tingkat Berfikir Kreatif Siswa
Kelas VII SMP Negeri 16 Surakarta dalam Pemecahan
Masalah Materi Aritmatika
Sosial Ditinjau dari Motivasi
dan Gender. Tesis Tidak Di-
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
publikasikan. Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
[7] Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
[8] Pontoh, S. (2013). Deskripsi Kesalahan Siswa dalam Menerjemahkan Soal Cerita ke dalam Model Matematika dan
Penyelesaiannya pada Pokok
Bahasan SPLDV. (Versi
Elektronik) Tesis S2 Pendidikan Matematika UNG. Gorontalo. Diperoleh pada 04
Maret 2016, dari.http://down
load.portalgaruda.org
Soal Cerita Matematika Materi Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel Berdasarkan Analisis Newman (Studi Kasus
MAN Malang 2 Batu. Tesis.
Universitas Negeri Malang.
[10 Hartini. (2007). Analisis Kesalahan Siswa Menyelesaikan
Soal Cerita Pada Kompetensi
Dasar Menemukan Sifat Dan
Menghitung Besar-Besaran
Segi Empat Siswa Kelas VII
Semester II Tahun Pelajaran
2006/2007: (Versi Elektronik). Tesis Program Pasca
Sarjana, Universitas Sebelas
Maret (UNS) Surakarta. Diperoleh pada 04 Maret 2016,
dari http://digilib.uns.-ac.id
[9] Bunga Suci Bintari Rindyana.
(2012). Analisis Kesalahan
Siswa Dalam Menyelesaikan
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
35
DENGAN FONG’S SCHEMATIC MODEL FOR ERROR ANALYSIS
PADA MATERI VOLUME PRISMA DAN LIMAS
DITINJAU DARI GENDER SISWA KELAS VIII E
SMP NEGERI 1 KARTASURA
TAHUN AJARAN 2015/2016
Faiha Nukma Nur Kholishoh1), Ikrar Pramudya2), Ira Kurniawati3)
1)
Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, FKIP, UNS, Surakarta
Dosen Prodi Pendidikan Matematika, FKIP, UNS, Surakarta
1)
[email protected]
2),3)
Alamat Instansi:
Gedung D lantai 1, FKIP, Jalan Ir. Sutami No. 36A, Jawa Tengah 57126
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis kesalahan dan faktorfaktor penyebab kesalahan yang dilakukan oleh siswa dengan gender laki-laki ataupun
perempuan dalam menyelesaikan soal cerita materi volume prisma dan limas
menggunakan Fong’s Schematic Model for Error Analysis. Fong mengklasifikasikan
kesalahan menjadi dua tahap. Tahap pertama dikategorikan dalam hal pendekatan skema
ke dalam lima kategori, antara lain: (E1) skema lengkap dengan kesalahan, (E2) skema
tidak lengkap dengan tidak ada kesalahan, (E3) skema tidak lengkap dengan kesalahan,
(E4) menggunakan prosedur yang tidak relevan, dan (E5) tidak ada solusi. Tahap kedua,
kesalahan dikategorikan menjadi empat kategori: (a) bahasa, termasuk membaca dan
pemahaman, (b) operasional, termasuk encoding dan transformasi, (c) tema matematika
seperti fakta-fakta dasar, algoritma, dan konsep, serta (d) faktor psikologis termasuk
motivasi dan kecerobohan. Penelitian ini difokuskan pada kesalahan tahap dua jenis
kesalahan bahasa, operasional, dan tema matematika. Sementara itu, pada tahap
kesalahan kedua bisa dimasukkan pada kesalahan tahap pertama kategori E1, E3, atau E4.
Subjek penelitian terdiri dari satu siswa laki-laki dan satu siswa perempuan kategori E1,
satu siswa laki-laki dan satu siswa perempuan kategori E3, dan satu siswa laki-laki dan
satu siswa perempuan kategori E4. Pengambilan subjek dalam penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan pendekatan
penelitian kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode
dokumentasi, metode tes, dan metode wawancara. Langkah-langkah analisis meliputi
reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Berdasarkan hasil analisis data dapat
disimpulkan bahwa jenis kesalahan yang dilakukan siswa laki-laki lebih doinan pada
kesalahan operasional, sedangkan jenis kesalahan yang dilakukan siswa perempuan lebih
dominan pada kesalahan operasional dan tema matematika. Faktor penyebab kesalahan
siswa laki-laki, antara lain : terburu-buru ingin segera menyelesaikan soal, kurang teliti,
kebiasaan saat mengerjakan soal, lupa, kurang memahami soal, dan kurang memahami
materi. Faktor penyebab kesalahan siswa perempuan, antara lain : kurang teliti, kebiasaan
saat mengerjakan soal, lupa, kurang memahami soal, dan kurang memahami materi.
Kata Kunci : Analisis, Kesalahan, Volume, Prisma, Limas, Fong’s Schematic Model.
16
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
PENDAHULUAN
Salah satu materi geometri pada
persoalan yang diberikan terutama
untuk volume prisma dan limas.
tingkat sekolah menengah pertama
Dalam penelitiannya, Jiang [1]
adalah luas permukaan dan volume
yang menggunakan Fong’s Schema-
bangun ruang. Seringkali penerapan
tic Model for Error Analysis menye-
rumus geometri dijumpai pada soal
butkan bahwa secara umum siswa
cerita yang membutuhkan keteram-
Cina dan Singapura tidak bisa men-
pilan yang sangat kompleks agar sis-
dapatkan jawaban yang benar dalam
wa dapat menyelesaikannya dengan
menyelesaikan masalah. Siswa sering
baik. Di SMPN 1 Kartasura, pada u-
membuat incomplete schema with
mumnya siswa masih mengalami ke-
errors (skema tidak lengkap dengan
sulitan dalam penyelesaian soal ceri-
kesalahan), using irrelevant proce-
ta. Hal itu terlihat dari hasil ulangan
dures (menggunakan prosedur yang
harian siswa pada salah satu materi
tidak relevan), dan no solution (tidak
matematika yang menggunakan soal
ada solusi). Penelitian yang dilaku-
cerita masih banyak yang mempu-
kan Jiang merupakan penelitian ku-
nyai nilai di bawah kriteria ketuntas-
antitatif. Penelitiannya hanya ingin
an minimum (KKM). Berdasarkan
mengetahui
data yang diperoleh dari 31 siswa ke-
skema yang dilakukan siswa Cina
las VIII E, terdapat 22 siswa yang ti-
dan Singapura. Penelitian tersebut ti-
dak memenuhi nilai kriteria ketuntas-
dak mencari tahu penyebab kesalah-
an minimum. Berdasarkan data terse-
an yang dilakukan siswa dalam
but, siswa yang tidak tuntas sebanyak
menyelesaikan soal cerita secara
70%. Dari hasil wawancara dengan
mendalam. Oleh karena itu, peneliti-
guru matematika SMPN 1 Kartasura
an ini dilakukan untuk mencari tahu
menyatakan bahwa rendahnya per-
penyebab kesalahan siswa dalam
sentase siswa menyelesaikan soal
menyelesaikan soal cerita secara
yang berkaitan dengan luas permuka-
mendalam.
persentase
kesalahan
an dan volume bangun ruang pada
Perbedaan gender dimungkinkan
siswa dikarenakan kesulitan siswa
berpengaruh terhadap proses berpikir
dalam menyelesaikan persamaan dari
siswa dalam menyelesaikan masalah
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
17
matematika. Hasil penelitian yang di-
siswa. Kesalahan siswa perlu diana-
lakukan oleh Krutetzkii [2] menyata-
lisis lebih lanjut agar mendapatkan
kan bahwa dalam berpikir, siswa pe-
gambaran yang jelas dan rinci atas
rempuan lebih unggul dalam ketepat-
kelemahan-kelemahan siswa dalam
an, ketelitian, kecermatan, dan keti-
menyelesaikan soal cerita. Metode
daksamaan. Namun, siswa laki-laki
yang dapat digunakan untuk meng-
cenderung kurang teliti, terburu-
analisis kesalahan jawaban siswa, an-
buru, dan menyelesaikan sesuatu
tara lain metode Newman, Watson,
dengan cara singkat.
Clements, Clarkson, Fong, dan masih
Siswa laki-laki dan perempuan
banyak metode yang lain. Untuk me-
dalam pemecahan masalah soal cerita
nganalisis kesalahan siswa dalam
sering mengalami kesalahan. Perbe-
menyelesaikan soal cerita pada mate-
daan gender dalam pemecahan masa-
ri volume prisma dan limas lebih ba-
lah matematika dapat menjadi indi-
ik menggunakan metode Fong karena
kasi adanya perbedaan jenis kesalah-
pada metode Fong lebih spesifik da-
an yang dialami siswa laki-laki mau-
lam menganalisis kesalahan.
pun perempuan. Secara mekanik,
Berdasarkan hal-hal tersebut, pe-
Raharjo [3] menyebutkan bahwa ke-
neliti bermaksud mendeskripsikan je-
salahan yang dialami siswa dalam
nis kesalahan dan faktor-faktor pe-
memecahkan soal cerita, antara lain
nyebab siswa laki-laki ataupun pe-
kesalahan memahami soal, kesalahan
rempuan dalam menyelesaikan soal
membuat model (kalimat) matemati-
cerita pada materi volume prisma
ka, kesalahan melakukan komputasi
dan
(perhitungan), dan kesalahan meng-
Schematic Model for Error Analysis.
interpretasikan jawaban kalimat matematika.
Kesalahan siswa dalam mengerjakan soal cerita perlu dianalisis sehingga dapat diketahui kesalahan apa
saja yang banyak dilakukan dan mengapa kesalahan tersebut dilakukan
18
limas
menggunakan
Fong’s
TINJAUAN PUSTAKA
Fong [4] mengklasifikasikan kesalahan menjadi dua tahap. Fong
mengkategorikan tahap pertama dalam hal pendekatan skema ke dalam
lima kategori sebagai berikut:
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
a. E1 = complete schema with errors
4) Dalam pemecahan masalah, siswa
(skema lengkap dengan kesalah-
tidak melakukan kesalahan tipe
an).
kedua.
Kategori E1 memiliki indikator
c. E3 = incomplete schema with
(skema
tidak
kesalahan sebagai berikut :
errors
1) Siswa dapat memecahkan masalah
dengan kesalahan).
dengan skema yang relevan dan
lengkap
Kategori E3 memiliki indikator
lengkap sesuai dengan soal yang
kesalahan sebagai berikut:
dikerjakan.
1) Prosedur yang dibuat siswa rele-
2) Siswa lengkap dalam menuliskan
apa yang diketahui, ditanya, dijawab, dan simpulan akhir.
3) Dalam pemecah masalah siswa
melakukan kesalahan tipe kedua.
van dengan solusi.
2) Jawaban
siswa
menghubungkan
tidak
mampu
semua
skema
yang relevan.
3) Siswa tidak lengkap dalam menu-
b. E2 = incomplete schema with no
liskan apa yang diketahui, dita-
errors (skema tidak lengkap de-
nya, dijawab, dan simpulan akhir.
ngan tidak ada kesalahan).
Kategori E2 memiliki indikator
kesalahan sebagai berikut :
1) Siswa dalam jawabannya hanya
4) Dalam pemecahan masalah siswa
membuat kesalahan tipe kedua.
d. E4 = using irrelevant procedures
(menggunakan prosedur yang ti-
beberapa langkah yang benar dari
dak relevan).
strategi yang dikerjakan.
Kategori E4 memiliki indikator
2) Siswa tidak mampu menyelesaikan jawaban sampai akhir.
3) Pemecahan masalah terbatas atau
kesalahan sebagai berikut:
1) Siswa
menggunakan
prosedur
yang tidak relevan.
skema terhenti atau siswa tidak
2) Siswa dalam pemecahan masalah
dapat menghubung-kan semua in-
tidak dapat mengambil pengetahu-
formasi yang relevan yang meng-
an yang relevan atau informasi da-
arah ke jawaban.
ri soal yang diberikan. Apabila
dapat
mengambil
pengetahuan
yang relevan, siswa dalam meneJurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
19
rapkan pada jawaban keluar dari
Fong, kesalahan tahap kedua dibagi
jawaban yang seharusnya.
menjadi empat kategori yaitu :
3) Setiap pengetahuan atau informasi
yang diambil tidak memiliki koneksi atau link ke pertanyaan meskipun pemecahan masalah mung-
mahaman.
b. Operasional, seperti encoding dan
transformasi.
kin berasumsi bahwa potongan-
c. Tema matematika, seperti fakta-
potongan informasi yang diambil
fakta dasar, algoritma, dan kon-
adalah solusi yang terbaik.
sep.
4) Siswa tidak lengkap dalam menuliskan apa yang diketahui, ditanya, dijawab, dan simpulan akhir.
e. E5 = no Solution (tidak ada
d. Faktor psikologis seperti motivasi
dan kecerobohan.
Dalam penelitian ini indikator
kesalahan pada tahapan kedua dapat
solusi).
dijelaskan lebih lanjut sebagai beri-
Kategori E5 memiliki indikator
kut.
a. Kesalahan bahasa
kesalahan sebagai berikut:
1) Siswa tidak menilis tanggapan
Ketidakmampuan
siswa
dalam
hanya
membaca masalah dalam bentuk
menuliskan soal dan apa yang
kata-kata atau memahami masa-
diketahui dan ditanyakan
lah.
sama
sekali
atau
2) Dalam hal penjelasan skematis,
Beberapa kemungkinan kesalahan
pemecah masalah tidak dapat sa-
yang dilakukan siswa, antara lain:
ling berhubungan dengan salah
1) Kesalahan menafsirkan simbol-
satu skema yang tersedia untuk in-
simbol atau kata-kata yang ter-
formasi yang diperoleh dari perta-
dapat di dalam soal.
nyaan.
3) Tidak ada solusi yang disajikan.
Sementara itu, pada tahap kesalahan kedua bisa dimasukkan pada
20
a. Bahasa, seperti membaca dan pe-
2) Kesalahan
menuliskan
apa
yang diketahui dan mengilustrasikan gambar.
3) Kesalahan
menemukan
apa
kategori E1, E3, atau E4. Jiang [1]
yang ditanyakan untuk dicari
menjelaskan bahwa pada penelitian
atau dibuktikan.
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
4) Kesalahan mengubah informasi
kan memori jangka pendek
yang berupa soal cerita ke da-
otak.
lam ungkapan atau model ma-
Beberapa kemungkinan kesa-
tematika.
lahan yang dilakukan siswa,
b. Kesalahan
operasional,
terbagi
a) Siswa keliru atau melaku-
menjadi dua, yaitu :
1) Kesalahan eksternal operasional, yaitu: siswa keliru dalam
encoding kata-kata, simbol,
atau
ciri-ciri
antara lain:
keruangan
menjadi suatu bentuk yang
salah dari permasalahan pada
kan kesa-lahan dalam perhitungan.
b) Siswa keliru atau kurang
lengkap dalam menuliskan
simpulan.
c. Kesalahan tema matematika se-
soal.
perti fakta-fakta dasar, algoritma,
Beberapa kemungkinan kesa-
dan konsep.
lahan yang dilakukan siswa,
Beberapa kemungkinan kesalahan
antara lain:
yang dilakukan siswa, yaitu siswa
a) Siswa keliru atau tidak
salah dalam memberikan tanggapan berupa konsep, rumus, ataupun
menuliskan satuan.
dalam
dalil matematika. Bisa jadi hal itu
menuliskan rumus dan ke-
disebabkan oleh siswa yang ku-
terangan dari soal.
rang menguasai kompetensi yang
b) Ketidaklengkapan
c) Kekeliruan dan ketidak-
diajarkan ataupun adanya kesa-
lengkapan dalam menulis-
lahpahaman siswa dalam mema-
kan persamaan matematika
hami kompetensi yang bersang-
yang akan dicari.
kutan sehingga siswa memberi-
2) Kesalahan internal operasio-
kan respon yang salah dalam me-
nal, yaitu: siswa keliru dalam
nyelesaikan soal yang diberikan.
transformasi, mengingat kem-
d. Faktor psikologis merupakan fak-
bali, perhitungan, dan pene-
tor penting yang mempengaruhi
rapan informasi yang melibat-
kegiatan pemecahan masalah siswa tetapi sulit untuk diidentifika-
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
21
si. Oleh karena itu, penelitian ini
daripada siswa perempuan sehingga
difokuskan pada bahasa, operasi-
memungkinkan siswa laki-laki lebih
onal dan tema matematika.
baik daripada siswa perempuan da-
Ada beberapa faktor yang harus
lam bidang matematika, karena pada
diperhatikan dalam mempelajari ma-
umumnya matematika berkenaan de-
tematika antara lain yaitu kemauan,
ngan pengertian yang abstrak. Jadi,
kemampuan dan kecerdasan tertentu,
antara anak laki-laki dan perempuan
kesiapan guru itu sendiri, kesiapan
memiliki suatu perbedaan dalam me-
siswa, kurikulum dan metode penya-
nyelesaikan masalah matematika.
jiannya, faktor yang tak kalah pen-
Para peneliti, Blakemore, Be-
tingnya adalah gender. Perbedaan
renbaum, & Liben (2015) serta Ru-
gender tentu menyebabkan perbeda-
ble, Martin & Berenbaum (2006) [5]
an fisiologi dan mempengaruhi per-
menemukan bahwa ;
bedaan psikologi dalam belajar, sehingga siswa laki-laki dan perempuan tentu memiliki banyak perbedaan
dalam mempelajari matematika. Dari
perbedaan gender tersebut, ada kemungkinan bahwa proses berpikir
dalam memecahkan masalah matematika akan berbeda. Karena hal demikian, ada kemungkinan laki-laki
dan perempuan memiliki kesalahankesalahan yang berbeda dalam mengerjakan soal matematika. Anak laki-laki sedikit lebih baik dalam matematika dan sains dibanding anak perempuan. Secara umum siswa lakilaki sama dengan siswa perempuan,
akan tetapi siswa laki-laki mempu-
Laki-laki mempunyai keterampilan visual ruang yang lebih baik daripada perempuan. Satu bidang matematika yang diteliti,
yang mungkin terdapat perbedaan gender, adalah keterampilan visual ruang, yang melibatkan kemampuan untuk memutar objek dalam pemikiran
dan menentukan seperti apakah
objek tersebut ketika diputar.
Jenis keterampilan ini adalah
penting dalam pelajaran, seperti
geografi dan geometri tiga dimensi dan bidang.
Brown dan Kanyongo (2010) [6]
mengatakan bahwa tahap penguasaan
matematika siswa perempuan lebih
rendah daripada siswa laki-laki pada
pokok bahasan statistika, geometri,
matematika keuangan, dan bilangan.
nyai daya abstraksi yang lebih tinggi
22
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
Banyak kesalahan yang dila-
ungkapkan hal-hal apa saja yang se-
kukan siswa baik itu laki-laki mau-
benarnya menjadi kebutuhan siswa
pun perempuan dalam mengerjakan
laki-laki maupun siswa perempuan
soal bisa menjadi suatu informasi da-
sehingga mereka mempunyai ke-
lam mengetahui sejauh mana pengu-
mampuan dalam mengerjakan soal-
asaan siswa tersebut terhadap materi.
soal matematika berupa soal cerita,
Dari kesalahan yang dilakukan siswa
khususnya pada materi volume pris-
laki-laki maupun perempuan dapat
ma dan limas.
diteliti lebih lanjut mengenai kesalahan-kesalahan apa yang dilakukan
METODE PENELITIAN
oleh siswa perempuan dalam menye-
Metode penelitian yang diambil
lesaikan masalah matematika berupa
adalah penelitian kualitatif, pende-
soal cerita. Dari kesalahan-kesalahan
katan penelitian yang dilakukan a-
tersebut harus mendapatkan peme-
dalah studi kasus. Data yang dikum-
cahan yang tuntas. Pemecahan di sini
pulkan dalam penelitian ini adalah
dilakukan dengan cara menganalisis
data hasil tes tertulis tentang pokok
kesalahan-kesalahan siswa laki-laki
bahasan bangun ruang sisi datar dan
dan perempuan. Selanjutnya, diupa-
hasil wawancara (dengan responden-
yakan untuk menindaklanjutinya de-
nya dipilih berdasarkan kesalahan
ngan memecahkan masalah ini secara
yang dilakukan pada saat tes tertulis).
benar sehingga kesalahannya tidak
Dari hasil tes tertulis, data yang di-
terulang lagi. Dalam penelitian ini,
kumpulkan adalah kesalahan-kesa-
kesalahan-kesalahan siswa akan dili-
lahan siswa dalam menyelesaikan
hat dan dianalisis dengan menggu-
soal-soal cerita materi volume prisma
nakan Fong’s Shcematic Model for
dan limas, sedangkan hasil wawanca-
Error Analysis. Salah satu cara yang
ra, data yang dikumpulkan adalah
dapat dilakukan untuk mengetahui
pernyataan mengenai hal-hal yang
adanya kesalahan siswa tersebut ada-
dilakukan selama menyelesaikan soal
lah dengan menganalisis hasil peker-
tes yang diberikan saat wawancara,
jaan siswa baik laki-laki maupun pe-
kesalahan siswa dalam mengerjakan
rempuan. Dari analisis itu dapat di-
soal-soal tertentu, penyebab kesalah-
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
23
an, dan pemberian petunjuk oleh pe-
kan letak kesalahan siswa. Setelah
neliti.
dilakukan analisis kesalahan tahap
Dalam penelitian ini digunakan
pertama dengan Fong’s Schematic
tes uraian berbentuk soal cerita untuk
Model for Error Analysis dilanjutkan
mengumpulkan data mengenai kesa-
pada analisis tahap kedua. Kesalahan
lahan siswa dalam menyelesakan so-
tahap kedua berlaku pada siswa de-
al cerita pada materi volume prisma
ngan kategori skema lengkap dengan
dan limas. Wawancara yang diguna-
kesalahan (E1), skema tidak lengkap
kan pada penelitian ini merupakan
dengan kesalahan (E3), dan siswa
wawancara berbasis tugas. Materi
menggunakan prosedur yang tidak
wawancara berisi kendala-kendala
relevan (E4). Pada analisis kesalahan
yang dihadapi peserta didik dalam
ini, untuk siswa kategori E1, dipilih
mengerjakan tes. Metode wawancara
siswa laki-laki nomor 15 dan siswa
ini dilakukan untuk memvalidasi ha-
perempuan nomor 27, untuk siswa
sil analisa kesalahan dari tes, untuk
kategori E3, dipilih siswa laki-laki
mengetahui lebih jauh mengenai
nomor 7 dan siswa perempuan no-
faktor-faktor
menyebabkan
mor 16, dan untuk siswa kategori E4,
siswa melakukan kesalahan dalam
dipilih siswa laki-laki nomor 23 dan
menyelesaikan soal dan untuk mem-
siswa perempuan nomor 3.
validasi hasil analisa penyebab kesa-
1. Kesalahan dan Faktor Penyebab
lahan. Teknik analisis data yang di-
Kesalahan Subjek dengan Gen-
gunakan adalah reduksi data (data
der Laki-laki.
reduction), penyajian data (data dis-
Kesalahan dan faktor penyebab
play), dan verifikasi [7].
kesalahan subjek dengan gender
yang
laki-laki dibahas pada penjelasan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil pengoreksian pada peker-
24
berikut.
a. Kesalahan dan Faktor Penyebab
Kesalahan Bahasa
jaan siswa dalam mengerjakan soal-
Kesalahan bahasa yang dilakukan
soal cerita pada sub pokok bahasan
subjek laki-laki dapat dilihat dari
volume prisma dan limas menunjuk-
jawaban subjek, antara lain : sub-
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
jek keliru menuliskan keterangan
dengan gender laki-laki, yaitu:
pada ilustrasi gambar dan pada
subjek kurang lengkap menulis-
informasi dari soal. Penyebabnya
kan informasi dari soal (tidak
yaitu subjek kurang teliti saat me-
memberi keterangan pada gambar
nuliskan informasi dari soal dan
dan tidak menuliskan pemodelan
saat
gambar.
untuk mencari tinggi aquarium
Kesalahan bahasa yang lain, yaitu
dengan lengkap). Faktor penye-
subjek kurang tepat menuliskan
babnya karena subjek tidak terbi-
informasi dari soal. Faktor pe-
asa menuliskan informasi dari so-
nyebabnya karena subjek kurang
al secara lengkap dan ingin segera
memahami kata-kata dari soal.
menyelesaikan soal. Selanjutnya,
Hal ini sesuai dengan pendapat
kesalahan operasional kategori in-
Eicholz [8] yang menyatakan bah-
ternal yang dilakukan siswa de-
wa kesalahan-kesalahan yang se-
ngan gender laki-laki, antara lain:
ring
dalam
subjek tidak menuliskan satuan
menyelesaikan soal cerita, antara
pada jawaban. Hal itu dikarenakan
lain : tidak memahami apa yang
subjek lupa menuliskan satuan pa-
diketahui dan ditanyakan, dan me-
da jawaban, kadang-kadang sub-
nemukan data yang dibutuhkan.
jek menuliskan satuan, tetapi ka-
Bunga Suci Bintari Rindyana [9]
rena subjek ingin segera menye-
yang mengatakan bahwa bebera-
lesaikan soal (terburu-buru) terka-
pa faktor penyebab kesalahan sub-
dang subjek lupa menuliskan sa-
jek dalam mengerjakan soal ce-
tuan. Kesalahan yang lain, yaitu
rita, antara lain : tidak bisa meny-
subjek kurang lengkap menulis-
usun makna kata yang dipikirkan
kan rumus untuk mencari volume
ke dalam bentuk kalimat mate-
prisma maupun volume air yang
matika, kurang teliti, dan lupa.
diperlukan. Penyebabnya karena
b. Kesalahan dan Faktor Penyebab
subjek sudah terbiasa menuliskan
mengilustrasikan
dilakukan
subjek
Kesalahan Operasional
rumus dengan langkah seperti itu.
Kesalahan operasional kategori
Selain itu, subjek juga tidak me-
eksternal yang dilakukan subjek
nuliskan simpulan jawaban. Pe-
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
25
nyebab dari kesalahan tersebut
serta tidak terbiasa menuliskan ru-
karena subjek sudah terbiasa tidak
mus dan perhitungan dengan run-
menuliskan simpulan pada jawab-
tut dan lengkap. Hal tersebut sesu-
an dan akibat kurang teliti dalam
ai dengan pendapat Rahardjo dan
membaca soal. Kesalahan lain
Astuti [8] yang menyatakan bah-
yang dilakukan, yaitu subjek keli-
wa beberapa kesalahan yang dila-
ru dalam melakukan perhitungan
kukan subjek dalam menyelesai-
untuk mencari tinggi limas. Hal
kan soal cerita, yaitu kesalahan
itu disebabkan karena subjek bi-
dalam melakukan komputasi dan
ngung dan melakukan kesalahan
kesalahan menginterpretasikan ja-
pada langkah sebelumnya. Aki-
waban model matematika. Hasil
bat lain dari kesalahan tersebut,
pembahasan tersebut juga sesuai
subjek keliru menghitung volume
dengan penelitian Hartini [10]
limas (wadah) sehingga keliru
yang menyatakan bahwa faktor
menuliskan simpulan. Kesalahan
penyebab kesalahan subjek dalam
lainnya adalah subjek kurang
mengerjakan soal cerita antara la-
lengkap menuliskan rumus untuk
in keinginan subjek untuk meny-
mencari volume bangun keselu-
ingkat penulisan jawaban dan ke-
ruhan. Kesalahan tersebut dikare-
tidaksadaran subjek bahwa kali-
nakan subjek terbiasa menuliskan
mat/model matematika yang ia tu-
rumus dengan cara seperti itu.
liskan adalah salah.
Subjek juga kurang tepat dan ti-
26
c. Kesalahan dan Faktor Penyebab
dak lengkap menuliskan langkah-
Kesalahan Tema Matematika
langkah perhitungan untuk meng-
Kesalahan tema matematika yang
hitung banyaknya AC dan ba-
dilakukan subjek dengan gender
nyaknya biaya yang diperlukan.
laki-laki dapat dilihat dari jawab-
Hal itu dikarenakan, subjek bi-
an subjek yang keliru menuliskan
ngung
pemodelan
keterangan pada ilustrasi gambar
yang tepat karena tidak terbiasa,
limas (wadah). Penyebabnya yaitu
kurang teliti menuliskan rumus
subjek kurang memahami unsur-
dan saat melakukan perhitungan
unsur pada limas. Kesalahan yang
menuliskan
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
lain yaitu subjek keliru melakukan
volume lalu mengkalikannya de-
perhitungan untuk mencari tinggi
ngan 1.500.000, padahal seharus-
limas. Selain itu, subjek juga ku-
nya subjek menghitung banyak-
rang tepat menuliskan perhitungan
nya AC terlebih dahulu baru ha-
dengan teorema phytagoras. Fak-
silnya dikalikan dengan 1.500.
tor penyebab terjadi kesalahan ka-
000. hal ini disebabkan karena
rena subjek belum memahami pe-
subjek menganggap perhitungan
nulisan persamaan yang menggu-
seperti itu boleh dilakukan. Selain
nakan penerapan teorema phyta-
itu, subjek juga kurang lengkap
goras dan juga karena sudah
menuliskan langkah-langkah per-
terbiasa menuliskan dengan cara
hitungan yang dilakukan sehingga
seperti itu. Jenis kesalahan tema
kurang jelas apa yang akan di-
yang lain, subjek keliru menghi-
hitung atau dicari dengan langkah
tung volume limas (wadah). Pe-
tersebut. Hal itu disebabkan kare-
nyebabnya karena subjek kurang
na, subjek bingung menuliskan
memahami bagaimana langkah
pemodelan yang dimaksud dan ju-
mencari tinggi limas dengan teo-
ga tidak terbiasa menuliskan seca-
rema phytagoras. Selain itu, sub-
ra lengkap dan runtut. Hal terse-
jek keliru menuliskan keterangan
but sesuai hasil penelitian Hartini
pada ilustrasi gambar bangunan
[10] faktor penyebab kesalahan
dan pada informasi dari soal. Pe-
subjek dalam menyelesaikan soal
nyebabnya karena subjek kurang
cerita, yaitu kebingungan subjek,
teliti
kurangnya pemahaman yang kuat
dalam
mengilustrasikan
gambar bangunan.
akan kompetensi dasar yang di-
Kesalahan lainnya yaitu subjek
perlukan untuk menyelesaikan so-
kurang tepat menuliskan pemo-
al, dan kurangnya pemahaman
delan pada langkah untuk meng-
subjek akan materi prasyarat yang
hitung banyaknya biaya yang di-
diperlukan untuk menyelesaikan
perlukan. Langkah-langkah yang
soal.
dilakukan kurang tepat dan kurang runtut, subjek menghitung
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
27
2. Kesalahan dan Faktor Penyebab
tor penyebab kesalahan subjek da-
Kesalahan Subjek dengan Gen-
lam mengerjakan soal cerita, anta-
der Perempuan
ra lain : tidak bisa menyusun mak-
Kesalahan dan faktor penyebab
na kata yang dipikirkan ke dalam
kesalahan subjek dengan gender
bentuk kalimat matematika, ku-
perempuan dibahas pada penjelas-
rang teliti, dan lupa.
an berikut.
a. Kesalahan dan Faktor Penyebab
28
b. Kesalahan dan Faktor Penyebab
Kesalahan Operasional
Kesalahan Bahasa
Kesalahan operasional kategori
Kesalahan bahasa yang dilakukan
eksternal yang dilakukan subjek
subjek perempuan dapat dilihat
dengan gender perempuan, yaitu
dari jawaban, anttara lain : subjek
subjek kurang lengkap menu-
kurang tepat menuliskan infor-
liskan informasi dari soal (tidak
masi dari soal dan keliru atau ti-
memberi keterangan pada gam-
dak memberi keterangan pada i-
bar). Faktor penyebanya subjek
lustrasi gambar. Penyebabnya yai-
terbiasa mengerjakan soal dengan
tu subjek kurang memahami kali-
cara seperti itu. Kesalahan opera-
mat pada soal dan bingung cara
sional kategori internal, antara
mengilustrasikan gambar. Kesa-
lain : subjek kurang lengkap me-
lahan bahasa yang lain, yaitu sub-
nuliskan pemodelan untuk menca-
jek kurang tepat menuliskan infor-
ri tinggi segitiga alas prisma (aqu-
masi dari soal. Faktor penyebab-
arium). Hal itu dikarenakan sub-
nya karena subjek kurang mema-
jek kurang memahami atau bi-
hami kata-kata dari soal. Selain
ngung langkah untuk mencari
itu, subjek juga keliru dalam men-
tinggi alas prisma sehingga ha-
cari volume prisma (aquarium).
nya asal memasukkan angka saja.
Hal itu dikarenakan, subjek ku-
Selain itu, subjek kurang lengkap
rang memahami masalah pada so-
menuliskan rumus dan
al. Hal itu sejalan dengan peneliti-
mencari luas alas prisma, volume
an oleh Bunga Suci [9] yang
prisma (aquarium), dan volume
mengatakan bahwa beberapa fak-
air yang diperlukan. Hal itu dise-
keliru
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
tidak
nya AC, dan banyaknya biaya
terbiasa menuliskan rumus dengan
yang diperlukan. Hal itu dika-
lengkap. Selain itu, subjek juga
renakan subjek bingung, kurang
kurang memahami masalah pada
teliti menuliskan rumus, dan ku-
soal sehingga hanya asal mema-
rang teliti melakukan perhitungan
sukkan angka saja. Kesalahan
serta tidak terbiasa menuliskan ru-
yang lain, yaitu subjek tidak me-
mus dan perhitungan secara runtut
nuliskan satuan pada jawaban. Hal
dan lengkap. Subjek juga tidak
itu dikarenakan subjek lupa menu-
menuliskan
liskan satuan pada jawaban dan
Kesalahan tersebut dikarenakan
tidak terbiasa menuliskan satuan
subjek tidak terbiasa menuliskan
pada jawaban. Selain itu, subjek
simpulan. Hal tersebut sesuai de-
keliru melakukan perhitungan un-
ngan
tuk mencari tinggi limas. Penye-
Astuti [8] yang menyatakan bah-
babnya karena subjek bingung
wa beberapa kesalahan yang dila-
langkah mencari tinggi limas dan
kukan subjek dalam menyelesai-
melakukan kesalahan sebelum-
kan soal cerita, yaitu kesalahan
nya. Subjek juga kurang lengkap
dalam melakukan komputasi, dan
menuliskan
kesalahan menginterpretasikan ja-
babkan
karena
subjek
rumus dan
keliru
menghitung volume limas (wadah). Penyebab dari kesalahan
simpulan
pendapat
jawaban.
Rahardjo
dan
waban model matematika.
c. Kesalahan dan Faktor Penyebab
tersebut karena subjek sudah ter-
Kesalahan Tema Matematika
biasa menuliskan rumus secara ti-
Kesalahan tema matematika yang
dak lengkap dan kurang teliti saat
dilakukan subjek dengan gender
menghitung serta akibat dari ke-
perempuan dapat dilihat dari ja-
salahan pada langkah sebelumnya.
waban subjek yang kurang leng-
Kesalahan lain yang dilakukan
kap menuliskan pemodelan untuk
adalah subjek kurang lengkap dan
mencari tinggi segitiga alas pris-
keliru menuliskan langkah-lang-
ma (aquarium). Penyebabnya yai-
kah perhitungan untuk menghi-
tu subjek kurang memahami atau
tung volume bangunan, banyak-
bingung bagaimana langkah un-
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
29
30
tuk mencati tinggi alas prisma se-
bingung langkah mengilustrasikan
hingga subjek hanya asal mema-
gambar dan menempatkan kete-
sukkan angka saja. Kesalahan
rangan pada gambar. Kesalahan
yang lain yaitu subjek kurang
lainnya yaitu subjek keliru me-
lengkap menuliskan rumus untuk
nentukan langkah perhitungan un-
mencari volume air yang diperlu-
tuk mencari penyelesaian, sehing-
kan. Hal itu dikarenakan, subjek
ga keliru dalam menjawab per-
kurang memahami maksud soal
soalan. Langkah-langkah yang di-
dan hanya asal memasukkan ang-
lakukan kurang tepat dan kurang
ka saja serta karena kesalahan se-
runtut, subjek menghitung luas
belumnya. Selain itu, subjek juga
permukaan
kurang tepat menuliskan informa-
menghitung banyaknya AC dan
si dari soal dan keliru atau tidak
biaya yang diperlukan, padahal
memberi keterangan pada ilustrasi
seharusnya
gambar limas (wadah). Faktor
volume
penyebab kesalahan karena subjek
untuk melakukan penyelesaian.
bingung memberikan keterangan
Hal ini disebabkan karena subjek
pada gambar karena kurang me-
bingung menuliskan langkah seca-
mahami unsur-unsur limas. Jenis
ra runtut dan jelas karena kurang
kesalahan tema yang lain, subjek
memhami maksud soal sehingga
keliru melakukan perhitungan un-
asal mengerjakan saja. Subjek ju-
tuk mencari tinggi limas. Penye-
ga tidak terbiasa mengerjakan soal
babnya karena subjek kurang me-
cerita sehingga subjek kurang
mahami bagaimana mencari tinggi
lengkap dan keliru menuliskan
limas dengan teorema phytagoras
langkah-langkah perhitungan un-
serta akibat dari kesalahan pada
tuk menghitung banyaknya AC
langkah sebelumnya. Selain itu,
dan banyaknya biaya yang diper-
subjek keliru menuliskan kete-
lukan. Hal itu disebabkan karena
rangan pada ilustrasi gambar ba-
subjek bingung dalam menuliskan
ngunan dan pada informasi dari
pemodelan yang dimaksud dan
soal. Penyebabnya karena subjek
juga tidak terbiasa menuliskan
bangunan
subjek
keseluruhan
untuk
menghitung
bangunan
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
secara lengkap dan runtut serta
For Error Analysis, yaitu kesalahan
akibat dari kesalahan pada per-
bahasa, kesalahan opersional, dan
hitungan sebelumnya. Selain itu,
kesalahan tema matematika. Namun,
subjek menuliskan simbol titik
kesalahan siswa dengan gender laki-
dua ( : ) sebagai pengganti tanda
laki lebih dominan pada kesalahan
samadengan (=). Hal itu disebab-
operasional.
kan karena subjek sudah terbiasa
Kesalahan-kesalahan yang diala-
menuliskan simbol titik dua ( : )
mi siswa dengan gender perempuan
sebagai simbol samadengan (=)
dalam menyelesaikan soal cerita pa-
dan menganggapnya tidak salah.
da materi volume prisma dan limas
Hartini [10] dalam penelitannya
berdasarkan Fong’s Schematic Mo-
menyatakan beberapa faktor peny-
del For Error Analysis, yaitu kesa-
ebab kesalahan subjek
dalam
lahan bahasa, kesalahan opersional,
menyelesaikan soal cerita, yaitu
dan kesalahan tema matematika. Na-
kebingungan subjek, kurangnya
mun, kesalahan siswa dengan gender
pemahaman yang kuat akan kom-
perempuan lebih dominan pada ke-
petensi dasar yang diperlukan un-
salahan operasional dan kesalahan
tuk menyelesaikan soal, dan ku-
tema matematika.
rangnya pemahaman subjek akan
Faktor-faktor yang menyebab-
materi prasyarat yang diperlukan
kan siswa dengan gender laki-laki
untuk menyelesaikan soal.
melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita materi volume
SIMPULAN DAN SARAN
prisma dan limas berdasarkan Fong’s
Berdasarkan hasil penelitian dan
Schematic Model For Error Analysis
pembahasan sebelumnya, maka dapat
yaitu: (a) subjek kurang teliti menu-
diambil simpulan yaitu:
liskan informasi dari soal dan saat
Kesalahan-kesalahan yang diala-
mengilustrasikan gambar, (b) subjek
mi siswa dengan gender laki-laki da-
kurang memahami kata-kata dari so-
lam menyelesaikan soal cerita pada
al, (c) subjek terbiasa mengerjakan
materi volume prisma dan limas ber-
soal dengan cara yang simple agar
dasarkan Fong’s Schematic Model
cepat selesai, (d) subjek lupa menu-
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
31
32
liskan satuan pada jawaban, (e) sub-
terbiasa mengerjakan soal dengan
jek sudah terbiasa menuliskan rumus
langkah yang simple, (c) subjek ku-
secara ringkas dan tidak terbiasa me-
rang paham atau bingung bagaimana
nuliskan langkah perhitungan dengan
langkah untuk menyelesaikan soal
runtut dan lengkap, (f) subjek sudah
sehingga hanya asal memasukkan
terbiasa tidak menuliskan simpulan
angka saja, (d) subjek terbiasa me-
pada jawaban dan kurang teliti saat
nuliskan rumus secara ringkas, (e)
membaca soal, (g) subjek bingung
subjek lupa menuliskan satuan pada
menentukan langkah untuk menye-
jawaban atau tidak terbiasa menu-
lesaikan soal dan melakukan kesa-
liskan satuan pada jawaban, (f) sub-
lahan pada langkah sebelumnya, (h)
jek bingung menentukan langkah un-
subjek kurang memahami unsur-un-
tuk menyelesaikan soal dan melaku-
sur pada limas, (i) subjek belum me-
kan kesalahan pada langkah sebe-
mahami penulisan teorema phyta-
lumnya, (g) subjek bingung atau ku-
goras dengan benar dan tidak terbi-
rang teliti saat menuliskan rumus dan
asa menuliskan perhitungan menggu-
melakukan perhitungan serta tidak
nakan teorema phytagoras secara
terbiasa menuliskan rumus dan per-
runtut, (j) subjek kurang teliti saat
hitungan secara runtut dan lengkap,
mengilustrasikan gambar dari soal,
(h) subjek bingung memberikan ke-
(k) subjek bingung menuliskan pe-
terangan pada gambar karena kurang
modelan matematika berdasarkan ka-
memahami unsur-unsur limas, (i)
limat pada soal.
subjek kurang memahami bagaimana
Faktor-faktor yang menyebab-
langkah menerapkan teorema phy-
kan siswa dengan gender perempuan
tagoras pada soal dan melakukan ke-
melakukan kesalahan dalam menye-
salahan pada langkah sebelumnya, (j)
lesaikan soal materi volume prisma
subjek bingung langkah mengilus-
dan limas berdasarkan Fong’s Sche-
trasikan gambar dan menempatkan
matic Model For Error Analysis ya-
keterangan pada gambar, (k) subjek
itu: (a) subjek kurang memahami ka-
bingung menuliskan langkah secara
limat pada soal dan bingung cara
runtut dan jelas karena kurang me-
mengilustrasikan gambar, (b) subjek
mahami maksud soal sehingga asal
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
mengerjakan saja, (l) subjek bingung
guru sebaiknya menyarankan ke-
menuliskan pemodelan matematika
pada siswa untuk membiasakan
berdasarkan soal, (m) subjek sudah
diri membuat permisalan secara
terbiasa menuliskan simbol titik dua
lengkap dan teliti sebelum meng-
( : ) sebagai simbol sama dengan (=)
erjakan soal, guru sebaiknya me-
dan menganggapnya tidak salah.
nekankan kepada siswa untuk
Berdasarkan simpulan yang di-
menghubungkan informasi yang
buat, untuk menyelesaikan soal cerita
terdapat dalam apa yang diketahui
pada materi volume prisma dan limas
dan apa yang ditanyakan secara
disarankan untuk melakukan tinda-
teliti sehingga dapat menuliskan
kan-tindakan sebagai berikut :
model matematika secara tepat. Di
1. Gender laki-laki dan perempuan
samping itu, siswa harus mengua-
mempunyai pengaruh pada kesa-
sai
lahan siswa dalam mengerjakan
yang akan dipakai, sehingga tidak
soal matematika sehingga guru
sembarangan dalam menuliskan
perlu
simbol yang berakibat salah da-
memperhatikan
kondisi
tersebut dalam kegiatan pembe-
simbol-simbol
matematika
lam pengkodean.
3. Alternatif pemecahan kesalahan
lajaran di kelas.
masalah
pada jenis kesalahan operasional,
pada jenis kesalahan bahasa, an-
antara lain : guru hendaknya me-
tara lain : guru hendaknya mem-
nekankan siswa untuk teliti dalam
biasakan siswa untuk menuliskan
melakukan berbagai operasi perhi-
jawaban selengkap mungkin, guru
tungan, guru sebaiknya menekan-
seharusnya memberikan penilaian
kan siswa agar membiasakan diri
secara objektif dan menyeluruh,
untuk melakukan pengecekan ja-
dalam menyelesaikan soal cerita,
waban, guru sebaiknya menekan-
guru menekankan pada penting-
kan kepada siswa untuk lebih teliti
nya menuliskan jawaban secara
dalam mencermati satuan yang
skematis, guru sebaiknya menga-
ada di dalam soal, guru hendak-
rahkan siswa untuk memahami
nya menyuruh siswa untuk menu-
2. Alternatif
soal
pemecahan
secara
sungguh–sungguh,
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
33
liskan simpulan akhir dari jawaban yang diperoleh.
4. Alternatif
pemecahan
masalah
pada jenis kesalahan tema matematika, antara lain : guru meningkatkan penguasaan materi siswa
terhadap kompetensi dasar yang
dipelajari beserta materi prasyaratnya, guru tidak mengunakan
soal pilihan ganda saja, tetapi sebaiknya diberikan soal uraian dalam bentuk cerita, guru memperkaya pengetahuan siswa tentang
banyaknya solusi yang dapat digunakan
untuk
menyelesaikan
suatu soal sehingga siswa tidak
terpaku pada satu cara saja.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Nurussafa’at, Fitri. A. (2015). Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Materi Prisma dengan Fong’s Schematic Model For Error Analysis Ditinjau dari Gaya Kognitif Siswa
(Study Kasus Siswa Kelas Viii
Semester II SMP IT Ibnu Abbas Klaten Tahun Ajaran
2013/ 2014): (Versi Elektronik). Tesis Program Pasca
Sarjana, Universitas Sebelas
Maret (UNS) Surakarta. Diperoleh pada 04 Maret 2016,
dari http://digilib.uns.ac.id
34
[2] Nafi’an, M.I. (2011). Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Ditinjau Dari
Gender Di Sekolah Dasar.
Pendidikan Matematika Universitas Negeri Yogyakarta
(UNY), Yogyakarta.
[3] Kurnia D, Sri W. (2014). Analisis
Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Uraian Berbentuk Cerita Pada Pembelajaran Matematika (Studi Pada Siswa Kelas VII SMP N 20
Bandar Lampung Semester
Ganjil Tahun
Pelajaran
2013/2014): (Versi Elektronik). Skripsi Pendidikan Matematika Universitas Lampung Bandar Lampung. Diperoleh pada 07 April 2016, dari.http://download.portalgarud
a.org
[4] Fong, H. (1993). Schematic Model For Categorizing Children's Errors In Mathematics.
International Seminar on
Misconceptions and Educational Strategies in Science
and Mathematics, Misconceptions Trust: Ithaca, NY.
[5] Santrock, John W. (2009). Psikologi Pendidikan: Educational Psychology Edisi Ketiga
Buku 1. Jakarta: Salemba Numanika.
[6] Sunarya, Linda. (2013). Profil
Tingkat Berfikir Kreatif Siswa
Kelas VII SMP Negeri 16 Surakarta dalam Pemecahan
Masalah Materi Aritmatika
Sosial Ditinjau dari Motivasi
dan Gender. Tesis Tidak Di-
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
publikasikan. Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
[7] Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
[8] Pontoh, S. (2013). Deskripsi Kesalahan Siswa dalam Menerjemahkan Soal Cerita ke dalam Model Matematika dan
Penyelesaiannya pada Pokok
Bahasan SPLDV. (Versi
Elektronik) Tesis S2 Pendidikan Matematika UNG. Gorontalo. Diperoleh pada 04
Maret 2016, dari.http://down
load.portalgaruda.org
Soal Cerita Matematika Materi Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel Berdasarkan Analisis Newman (Studi Kasus
MAN Malang 2 Batu. Tesis.
Universitas Negeri Malang.
[10 Hartini. (2007). Analisis Kesalahan Siswa Menyelesaikan
Soal Cerita Pada Kompetensi
Dasar Menemukan Sifat Dan
Menghitung Besar-Besaran
Segi Empat Siswa Kelas VII
Semester II Tahun Pelajaran
2006/2007: (Versi Elektronik). Tesis Program Pasca
Sarjana, Universitas Sebelas
Maret (UNS) Surakarta. Diperoleh pada 04 Maret 2016,
dari http://digilib.uns.-ac.id
[9] Bunga Suci Bintari Rindyana.
(2012). Analisis Kesalahan
Siswa Dalam Menyelesaikan
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
35