Penurunan Waste Intra pada Transportation Process Menggunakan Value Stream Mapping: A Case Study | Natalia | Jurnal Titra 4591 8735 1 SM
Natalia, et al. / Penurunan Waste pada Intra Transportation Process Menggunakan VSM / Jurnal Titra, Vol. 4, No. 2 Juli 2016, pp. 58-64
Penurunan Waste Intra pada Transportation Process Menggunakan
Value Stream Mapping: A Case Study
Maria Natalia1, Nyoman Sutapa2
Abstract: The thesis discusses the value added and non-value added of the intra transportation process
supporting material, i.e. transportation between the plant and the distribution of material to the
production department (SKT and SKM), on production process at a cigarette company. Tools to analyze
the value added and non value added (Necessary and non Necessary) for whole activity is value stream
mapping. The first step is to create current state value stream mapping to map the value/non-value
added in accordance with current conditions. The goal was to determine total lead time of intra
transportation process and waste analysis at each transportation activity. The second step, design the
future state value stream mapping according to the proposed improvements. From the results of the
trial design, the process of sending the supporting material to SKT reduce lead time by 23.00% and
43.83% to SKM. Delivery of supporting material for inter-plant, lead time was reduced to 7.79%.
Keywords: Value Stream Mapping, Lead Time, Intra Transportation Process.
Pendahuluan
Metode Penelitian
Perusahaan rokok yang dijadikan obyek penelitian
ini adalah perusahaan rokok yang memasarkan
produknya dalam skala nasional. Perusahaan ingin
menganalisa waste yang terjadi pada intra
transportation process dengan menggunakan value
stream mapping sebagai tool. Intra transportation
process adalah proses transportasi dalam perusahaan, mencakup proses transportasi informasi dan
material. Lingkup dari penelitian intra transportation
process meliputi transportasi antar plant dan
distribusi material ke departemen produksi.
Departemen produksi dibagi menjadi 2, yaitu
primary dan secondary production. Departemen
primary production adalah departemen yang memproduksi bahan baku rokok siap olah (komposisi
pencampuran tembakau, cengkeh, dan bahan lainnya).
Departemen secondary production adalah departemen
yang memproduksi rokok (SKM dan SKT). Value
stream mapping digunakan sebagai tool, karena
dapat menggambarkan aliran informasi dan
material sesuai batas lingkup yang ditetapkan.
Diharapkan dengan adanya value stream mapping,
akan diketahui seberapa besar waste yang ada dan
dapat mengetahui solusi perbaikan apa yang bisa
dilakukan untuk mengurangi segala kegiatan yang
tidak menambah nilai.
Pada bagian ini akan membahas metodologi yang
digunakan dalam penyelesaian rumusan masalah
dalam penelitian ini. Metode Perhitungan Waktu
Baku merupakan metode awal dalam pembuatan
value stream mapping. Metode Value Stream
Mapping merupakan metode utama dalam menyelesaikan permasalahan. Metode Lean Concept–
Waste merupakan metode yang digunakan dalam
menganalisa value stream mapping yang telah
dibuat.
Perhitungan Waktu Baku
Waktu baku menurut Wignjosoebroto [1]
merupakan waktu yang dibutuhkan pekerja yang
memiliki tingkat kemampuan rata-rata untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan diberikannya
allowance. Nilai allowance yang dimasukkan ke dalam
rumus perhitungan berupa persentase penjumlahan
faktor–faktor yang ada. Persamaan Matematika
perhitungan waktu baku, sebagai berikut:
Wb = Wn ×
%
%-%all wa ce
(1)
Dimana Wb adalah waktu baku dan Wn adalah
waktu normal.
Value Stream Mapping
Value stream mapping (VSM) menurut Evans [2]
adalah tool dalam lean manufacturing yang
menunjukkan aliran bahan baku melalui rantai
pasok, aktivitas transformasi dalam proses yang
menunjukkan aliran bahan baku melalui rantai pasok,
aktivitas transformasi dalam proses manufaktur
atau jasa pengiriman, dan aliran informasi yang
1,2 Fakultas Teknologi Industri, Program Studi Teknik Industri,
Universitas Kristen Petra. Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
60236. Email: manatali93@gmail.com, mantapa@petra.ac.id
59
Natalia, et al. / Penurunan Waste pada Intra Transportation Process Menggunakan VSM / Jurnal Titra, Vol. 4, No. 2 Juli 2016, pp. 58-64
PPIC Support
material
Warehouse
SPB & Jadwal Kirim
Departmen PPIC
Supporting
Material
SPB & Jadwal Kirim
Admin Time
= 32.56 menit
Queeing Time = 0
Loading Time = 9.80 menit
Travel Time
= 3.77 menit
Unloading Time = 6.98 menit
Checking Time = 10.86 menit
SKT
Secondary
Production
Lead Time Proses
= 63.97 menit
NVA Necessary
= 38.65 menit (60.43%)
NVA Non Necessary = 25.32 menit (39.57%)
Jadwal Kirim
Departemen
Accounting
Proses Pengecekkan
Pengecekan Pembuatan Bukti
kartu stok
Penyerahan
Barang (BPB)
Supporting
Supporting
Material Ass
material Ass Spv
Spv
0.94 mnt
6.43 mnt
0.85 mnt
Non Value Added Non
Necessary
Loading
Supporting
Material
Unloading
Suporting
Material
Helper
Helper
9.80 mnt
3.77
mnt
2.07
mnt
6.98
mnt
Pengecekan
BPB
Pengecekan Otorisasi
Material
BPB
Pembuatan
Good Transfer
Slip (GTS)
Helper & Konfirmasi
Admin SKT
Supporting
Admin Pengiriman
dan Heper
Material
SKT
Admin
Admin SKT
1.92 mnt
1.82
mnt
10.86
mnt
0.82
mnt
1.11 mnt
6.89 mnt
Otorisasi GTS
Supporting
Material
Admin & Spv,
SKT Spv,
Accounting
0.42
mnt
1.15 mnt
5.39
mnt
2.77
mnt
Non Value Added
Necessary
Gambar 1. Current state value stream mapping proses pengiriman supporting material ke SKT
pengiriman supporting material dimulai dari pengecekan kartu stok, pembuatan Bukti Penyerahan
Barang (BPB), loading unloading material ke hand
pallet, pengiriman, pengecekan dokumen dan
material, konfirmasi pengiriman, pembuatan Good
Transfer Slip (GTS), dan otorisasi dokumen. Current
state VSM proses pengiriman supporting material ke
SKT dapat dilihat pada Gambar 1. Aktivitas yang
teridentifikasi sebagai waste adalah pembuatan BPB
dengan solusi penggabungan form, unloading dan
pengecekan material dengan solusi melakukan
aktivitas bersamaan, dan penyerahan GTS dengan
solusi menggunakan work flow approval application.
Future state VSM dibuat berdasarkan solusi perbaikan. Future state VSM proses pengiriman
supporting material ke SKT dapat dilihat pada
Gambar 2. Perbandingan lead time dan NVA time
dilakukan antara current dan future state VSM
untuk menganalisa hasil pengurangan yang terjadi.
Hasil perbandingan antara current dan future state
VSM proses pengiriman supporting material ke SKT
dapat dilihat pada Tabel 1.
dibutuhkan untuk mendukung aktivitas tersebut.
Value stream mapping memberi perhatian lebih
kepada aktivitas yang menambah nilai dibandingkan aktivitas yang tidak menambah nilai
dan mencatat waktu dari semua aktivitas. Ada
beberapa simbol standar yang digunakan dalam
value stream mapping. Simbol tersebut dikelompokkan menjadi tiga kategori menurut Lee [3], yaitu
simbol yang digunakan untuk proses, simbol untuk
material, simbol untuk informasi, dan simbol–simbol
umum lainnya.
Lean Concept
Lean concept menurut Gaspersz [4] dapat didefinisikan sebagai suatu pendekatan sistemik untuk
mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan
(waste) atau aktivitas yang tidak bernilai tambah
(non value added activities) melalui peningkatan
terus menerus (continuous improvement). Beberapa
tipe waste, yaitu: overproduction, delay (waiting
time), transportation, overprocesses, inventory, motion,
dan defective..
Tabel 1. Rekapitulasi perbandingan current state dan future
state pada proses pengiriman supporting material ke SKT
Hasil dan Pembahasan
Value stream mapping yang dibuat berjumlah tiga,
disesuaikan dengan lokasi tujuan dari pengiriman
supporting material. Lokasi tujuan tersebut adalah
gudang PPIC di kota lain (warehouse A dan B), SKT,
dan SKM Production Sub Department.
Current Future Pengurangan Pengurangan
State State
(mnt)
(%)
Total Lead Time 63.97 49.25
14.71
23.00
Total NVA
38.65 33.63
5.02
12.99
Necessary
Total NVA Non
25.31 15.62
9.69
38.29
Necessary
Pengiriman Supporting Material ke SKT
Production Sub Department
Pengiriman supporting material ke SKT menggunakan hand pallet, didasarkan pada jarak antar
gudang, frekuensi, dan kapasitas pengiriman.
Aktivitas pengiriman supporting material ke SKT
secara garis besar saat ini sebanyak 8 aktivitas
dengan lead time sebesar 63.97 menit. Aktivitas
Tabel 1 menunjukkan bahwa adanya pengurangan
lead time sebesar 23.00%. Pengurangan waktu NVA
necessary adalah sebesar 12.99%, sedangkan
pengurangan waktu NVA non necessary adalah
sebesar 38.29%. Total waktu NVA (Non Value
Added) necessary adalah total lead time dari
kegiatan loading, unloading, checking, otorisasi
60
Natalia, et al. / Penurunan Waste pada Intra Transportation Process Menggunakan VSM / Jurnal Titra, Vol. 4, No. 2 Juli 2016, pp. 58-64
Departmen PPIC
Supporting
Material
SPB &
Jadwal Kirim
PPIC Support
Material
Warehouse
SKT
Secondary
Production
SPB &
Jadwal Kirim
Admin Time
= 20.40 menit
Queeing Time
= 0
Loading Time
= 9.80 menit
Travel Time
= 3.77 menit
Unloading + Checking Time = 15.28 menit
Lead Time Proses
= 49.25 menit
NVA Necessary
= 33.63 menit (68.72%)
NVA Non Necessary = 15.62 menit (31.72%)
Jadwal Kirim
Proses Pengecekan
Pengecekan
kartu stok
Supporting Supporting
Material Ass Material Ass
Spv
Spv
0.94 mnt
3.96 mnt
Pengecekan
BPB
Loading
Supporting
Material
Pembuatan
BPB
Unloading & Otorisasi Pembuatan Otorisasi GTS
Pengecekan Jadwal Good Transfer Supporting
Material
Kirim
Slip (GTS)
Material
Helper & Supporting Admin & Spv,
Admin SKT
SKT Spv,
Admin
Material
dan Heper
Accounting
SKT
Admin
Admin SKT
Helper
0.85 mnt
3.77
mnt
9.80 mnt
Non Value Added Non
Necessary
2.07
mnt
1.92 mnt
1.82
mnt
15.28
mnt
0.82
mnt
6.89 mnt
Departemen
Accounting
1.15 mnt
Non Value Added
Necessary
Gambar 2. Future state value stream mapping proses pengiriman supporting material ke SKT
dan pembuatan dokumen. Total waktu NVA non
necessary adalah total lead time dikurangi dari total
waktu NVA necessary.
form, memanggil security dengan solusi membuat
perencanaan jadwal kedatangan security,
dan penyerahan GTS dengan solusi menggunakan
work flow approval application. Future state VSM
dibuat berdasarkan solusi perbaikan. Future state
VSM proses pengiriman supporting material ke
SKM dapat dilihat pada Gambar 4. Perbandingan
lead time dan NVA time dilakukan antara current
dan future state VSM untuk menganalisa hasil
pengurangan yang terjadi. Hasil perbandingan
antara current dan future state VSM proses
pengiriman supporting material ke SKM dapat
dilihat pada Tabel 2.
Pengiriman Supporting Material ke SKM
Production Sub Department
Pengiriman supporting material ke SKM menggunakan forklift, didasarkan pada jarak antar gudang,
frekuensi, dan kapasitas pengiriman. Aktivitas pengiriman supporting material ke SKM secara garis
besar saat ini sebanyak 8 aktivitas dengan lead time
sebesar 62.35 menit. Aktivitas pengiriman supporting
material dimulai dari pengecekan kartu stok, pembuatan Bukti Penyerahan Barang (BPB), loading
unloading material ke forklift, pengiriman, ke area
prestaging dan area gudang SKM, pemanggilan
security, pengecekan dokumen dan material,
pembuatan Good Transfer Slip (GTS), dan otorisasi
dokumen. Current state VSM proses pengiriman
supporting material ke SKM dapat dilihat pada
Gambar 3. Aktivitas yang teridentifikasi sebagai waste
adalah pembuatan BPB dengan solusi penggabungan
Tabel 2. Rekapitulasi perbandingan current state dan future
state pada proses pengiriman supporting material ke SKM
Current Future Pengurangan Pengurangan
State State
(mnt)
(%)
Total Lead Time 62.35 35.02
27.33
43.83
Total NVA
24.23 21.81
2.42
9.98
Necessary
Total NVA Non
38.12 13.21
24.91
65.35
Necessary
SPB & Jadwal Kirim
Departmen PPIC
Supporting
Material
Admin Time
= 28.89 menit
Queeing Time = 10.34 menit
Loading Time = 4.08 menit
Travel Time
= 7.01 menit
Unloading Time = 8.23 menit
Checking Time = 3.80 menit
SKM
Secondary
Production
SPB & Jadwal Kirim
Lead Time Proses
= 62.35 menit
NVA Necessary
= 24.23 menit (38.86%)
NVA Non Necessary = 38.12 menit (61.14%)
PPIC Support
Material
Warehouse
Jadwal Kirim
Departemen
Accounting
Prestaging Area
Pengecekan Pembuatan Bukti
kartu stok
Penyerahan
Supporting Barang (BPB)
Supporting
Material
Ass Spv Material Ass Spv
0.93 mnt
6.38 mnt
Loading
Material
Unloading Memanggil Menunggu
Material
Security pintu dibuka
Supporting
Operator
Security dan
Material
Forklift
Admin SKM
Ass Spv
Operator
Forklift
0.84
mnt
Non Value Added Non
Necessary
3.3
mnt
5.23
mnt
0.19
mnt
0.96
mnt
10.34
mnt
0.47
mnt
Pengecekan Loading
Material
Penataan
FIFO
Admin SKM Operator
Forklift
Operator
Forklift
3,8 mnt
0.78
mnt
1.78
mnt
5.10
mnt
Unloading Otorisasi BPB
Material
Operator
Operator
Forklift &
Forklift AdmIn SKM
2.94
mnt
0,81 mnt
Otorisasi GTS
Supporting
Material Admin
& Spv, SKM
Spv, Accounting
Pembuatan
Good Transfer
Slip (GTS)
Supporting
Material Admin
2.03
mnt
6.83 mnt
0.42
mnt
1.14
mnt
5.34
mnt
2.75
mnt
Non Value Added
Necessary
Gambar 3. Current state value stream mapping proses pengiriman supporting material ke SKM
64
Natalia, et al. / Penurunan Waste pada Intra Transportation Process Menggunakan VSM / Jurnal Titra, Vol. 4, No. 2 Juli 2016, pp. 58-64
SPB & Jadwal Kirim
Departmen PPIC
Supporting
Material
Admin Time
= 17.01 menit
Queeing Time =
0 menit
Loading Time = 4.08 menit
Travel Time
= 7.01 menit
Unloading Time = 3.13 menit
Checking Time = 3.80 menit
SKM
Secondary
Production
SPB & Jadwal Kirim
PPIC Support
Material
Warehouse
Lead Time Proses
= 35.02 menit
NVA Necessary
= 21.81 menit (62.28%)
NVA Non Necessary = 13.21 menit (37.72%)
Jadwal Kirim
Prestaging Area
Pengecekan Pembuatan
kartu stok
BPB
Supporting Supporting
Material
Material
Ass Spv
Ass Spv
0.93 mnt
3.96 mnt
Loading
Material
Unloading Menunggu
Material pintu dibuka
Operator
Forklift
0.84
mnt
3.3
mnt
5.23
mnt
Non Value Added Non
Necessary
Operator
Forklift
Security dan
Admin SKM
0.19
mnt
10.34
mnt
Admin SKM Operator
Forklift
0.47
mnt
3,8 mnt
Otorisasi GTS
Pembuatan
Good Transfer
Supporting
Slip (GTS)
Material Admin
& Spv, SKM
Supporting
Material Admin Spv, Accounting
Unloading
Otorisasi
Material Jadwal Kirim
Operator
Operator
Forklift &
Forklift
AdmIn SKM
Pengecekan Loading
Material
0.78
mnt
1.78
mnt
2.94
mnt
0,81 mnt
2.03
mnt
Departemen
Accounting
GTS
1.14
mnt
6.83 mnt
Non Value Added
Necessary
Gambar 4. Future state value stream mapping proses pengiriman supporting material ke SKM
application. Future state VSM dibuat berdasarkan
solusi perbaikan. Future state VSM proses pengiriman
supporting material ke SKM dapat dilihat pada
Gambar 6. Perbandingan lead time dan NVA time
dilakukan antara current dan future state VSM
untuk menganalisa hasil pengurangan yang terjadi.
Hasil perbandingan antara current dan future state
VSM proses pengiriman supporting material ke
SKM dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 2 menunjukkan bahwa adanya pengurangan
lead time sebesar 43.83%. Pengurangan waktu
NVA necessary adalah sebesar 9.98%, sedangkan
pengurangan waktu NVA non necessary adalah
sebesar 65.35%.
Pengiriman Supporting Material Antar Plant
Pengiriman supporting material antar plant menggunakan truk, didasarkan pada jarak antar gudang,
frekuensi, dan kapasitas pengiriman. Aktivitas pengiriman supporting material antar plant secara
garis besar saat ini sebanyak 8 aktivitas dengan lead
time sebesar 122.52 menit. Aktivitas pengiriman
supporting material dimulai dari pembuatan daftar
kebutuhan material, konfirmasi, pembuatan buku
ekspedisi, persiapan material, loading material,
penutupan dan penyegelan pintu truk, pembuatan
surat jalan, dan otorisasi dokumen. Current state VSM
proses pengiriman supporting material antar plant
dapat dilihat pada Gambar 5. Aktivitas yang teridentifikasi sebagai waste adalah konfirmasi dengan
solusi meminimalkan konfirmasi dan penyerahan
GTS dengan solusi menggunakan work flow approval
Departemen
Marketing
Tabel 3. Rekapitulasi perbandingan current state dan future
state pada proses pengiriman supporting material antar
plant
Current Future Pengurangan Pengurangan
State State
(mnt)
(%)
Total Lead Time 122.52 112.97
9.55
7.79
Total NVA
94.12 94.12
0.00
0.00
Necessary
Total NVA Non
28.39 18.84
9.55
33.63
Necessary
Tabel 3 menunjukkan bahwa adanya pengurangan
lead time sebesar 7.79%. Pengurangan waktu NVA
Admin Time
= 46.21 menit
Queing Time = 0
Loading Time = 55.57 menit
Travel Time
= 7.12 menit
Unloading Time = 0
Checking Time = 13.61 menit
Lead Time Proses
= 122.52 menit
NVA Necessary
= 94.12 menit (76.83%)
NVA Non Necessary = 28.39 menit (23.17%)
PPIC Supporting
Material (Center)
Target Produksi
Laporan Stok bahan Produksi
PPIC Supporting
Material (kota lain)
Menghitung
Material
Konfirmasi
Supporting
Material Spv
& Ass Spv
Supporting
Material Spv
Membuat Buku
Ekspedisi
Supporting
Material Ass
Spv
Persiapan
Material
Loading
Material
Loading
Material
Supporting
Operator
Material Ass
Forklift
Spv
Helper,
Operator
Forklift
Penutupan &
Penyegelan
Pintu
Pembuatan
Surat Jalan
Otorisasi Surat Jalan
Supporting Material
Spv&Admin SKT,
Accounting Jr Mgr
Supporting
Material
Admin
Helper
Surat jalan
Accounting
6.41 mnt
2.39
mnt
1.41 mnt
Non Value Added Non
Necessary
6.53 mnt
13.61
mnt
3,27 mnt
7.12
mnt
52.30
mnt
1.01 mnt
2.52
mnt
14.58 mnt
5.57
mnt
1.39 mnt
2.58
mnt
1.86
mnt
Non Value Added
Necessary
Gambar 5. Current state value stream mapping proses pengiriman supporting material antar plant
62
Natalia, et al. / Penurunan Waste pada Intra Transportation Process Menggunakan VSM / Jurnal Titra, Vol. 4, No. 2 Juli 2016, pp. 58-64
Departemen
Marketing
Admin Time
= 36.67 menit
Queing Time = 0
Loading Time = 55.57 menit
Travel Time
= 7.12 menit
Unloading Time = 0
Checking Time = 13.61 menit
Lead Time Proses
= 112.97 menit
NVA Necessary
= 94.12 menit (83.32%)
NVA Non Necessary = 18.84 menit (16.68%)
PPIC Supporting
Material (Center)
Target Produksi
Laporan Stok bahan Produksi
PPIC Supporting
Material (kota lain)
Menghitung
Material
Membuat Buku
Ekspedisi
Supporting
Material Spv
Supporting
Material Ass
Spv
Persiapan
Material
Loading
Material
Loading
Material
Supporting
Operator
Material Ass
Forklift
Spv
Helper,
Operator
Forklift
Penutupan &
Penyegelan
Pintu
Pembuatan Otorisasi Surat Jalan
Surat Jalan
Supporting Material
Supporting
Spv&Admin SKT,
Material
Accounting Jr. Mgr
Admin
Helper
Surat jalan
Accounting
6.41 mnt
2.39
mnt
13.61
mnt
6.53 mnt
3,27
mnt
Non Value Added Non
Necessary
7.12
mnt
52.30
mnt
2.52
mnt
1.01 mnt
14.58
mnt
1.39 mnt
1.86
mnt
Non Value Added
Necessary
Gambar 4. Future state value stream mapping proses pengiriman supporting material antar plant
data yang dikumpulkan dan diolah dari keadaan
saat ini proses pengiriman supporting material.
Lead time current state VSM proses pengiriman
supporting material ke SKT sebesar 63.97 menit, ke
SKM sebesar 62.35 menit, dan antar plant sebesar
122.52 menit. Pengurangan lead time dan efisiensi
proses aktivitas dapat diketahui dari future state
VSM. Perancangan future state VSM dilakukan
necessary adalah sebesar 0.00%, sedangkan
pengurangan waktu NVA non necessary adalah
sebesar 33.63%.
Analisa Perbandingan Keseluruhan
Analisa perbandingan keseluruhan dilakukan
terhadap proses pengiriman supporting material ke
SKT, SKM, dan antar plant. Analisa perbandingan
dilakukan dengan membandingkan penurunan atau
pengurangan lead time dan NVA time dari ketiga
proses pengiriman supporting material. Detail
penurunan lead time, NVA necessary, dan NVA non
necessary dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 menunjukkan bahwa penurunan lead time
terkecil terjadi pada proses pengiriman supporting
material antar plant sebesar 9.55 menit (7.79%).
Penurunan waktu NVA necessary terbesar terjadi
pada proses pengiriman supporting material ke SKT
sebesar 5.02 menit (12.99%). Penurunan waktu
NVA non necessary terbesar terjadi pada proses
pengiriman supporting material ke SKM sebesar
24.91 menit (65.35%).
berdasarkan usulan perbaikan sesuai dengan
waste yang teridentifikasi. Waste yang teridentifikasi
secara
keseluruhan
adalah
overprocessing, waiting, dan transportation.
Usulan perbaikan untuk
waste
yang
teridentifikasi adalah simplify, reduce, atau
eliminate. Pengurangan lead time pada proses
pengiriman supporting material ke SKT
sebesar 23.00%, ke SKM sebesar 35.43%, dan
antar plant sebesar 7.79%. Efisiensi aktivitas
adalah pengurangan jumlah aktivitas dari setiap
proses pengiriman supporting material.
Efisiensi aktivitas pada proses pengiriman
supporting material ke SKT berkurang
sebanyak lima aktivitas, ke SKM berkurang
sebanyak tujuh aktivitas, dan antar plant
berkurang sebanyak tiga aktivitas.
Simpulan
Value stream mapping dari proses pengiriman
supporting material yang dibuat, yaitu proses
pengiriman supporting material ke SKT, SKM, dan
antar plant (gudang PPIC lain). Perancangan current
state value stream mapping dilakukan berdasarkan
Daftar Pustaka
Tabel 4. Detail perbandingan proses pengiriman supporting material
Tujuan
Pengiriman
Pengurangan (Menit)
SKT
Lead
Tim
e
14,71
23,00%
5,02
12,99%
9,69
38,29%
SKM
27,33
43,83%
2,42
9,98%
24,91
65,35%
Antar Plant
9,55
7,79%
0,00
0,00%
9,55
33,63%
Persentase
NVA
Necessary
Persentase
63
NVA Non
Necessary
Persentase
Natalia, et al. / Penurunan Waste pada Intra Transportation Process Menggunakan VSM / Jurnal Titra, Vol. 4, No. 2 Juli 2016, pp. 58-64
1. Wignjosoebroto, S., Ergonomi, Studi Gerak,
dan Waktu, Guna Widya, Surabaya, 2005.
2. Evans, J. R., dan William M. L., Pengantar Six
Sigma, Salemba Empat, Jakarta, 2007.
3. Lee, Q., dan Synder, B., The Strategos Guide to
Value Stream & Process Mapping, Enna
Products Corporation, St Carolina, 2007.
4. Gaspersz, V., Organizational Excellence Model
Strategic Menuju World Class Quality
Company, PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 2007.
64
Penurunan Waste Intra pada Transportation Process Menggunakan
Value Stream Mapping: A Case Study
Maria Natalia1, Nyoman Sutapa2
Abstract: The thesis discusses the value added and non-value added of the intra transportation process
supporting material, i.e. transportation between the plant and the distribution of material to the
production department (SKT and SKM), on production process at a cigarette company. Tools to analyze
the value added and non value added (Necessary and non Necessary) for whole activity is value stream
mapping. The first step is to create current state value stream mapping to map the value/non-value
added in accordance with current conditions. The goal was to determine total lead time of intra
transportation process and waste analysis at each transportation activity. The second step, design the
future state value stream mapping according to the proposed improvements. From the results of the
trial design, the process of sending the supporting material to SKT reduce lead time by 23.00% and
43.83% to SKM. Delivery of supporting material for inter-plant, lead time was reduced to 7.79%.
Keywords: Value Stream Mapping, Lead Time, Intra Transportation Process.
Pendahuluan
Metode Penelitian
Perusahaan rokok yang dijadikan obyek penelitian
ini adalah perusahaan rokok yang memasarkan
produknya dalam skala nasional. Perusahaan ingin
menganalisa waste yang terjadi pada intra
transportation process dengan menggunakan value
stream mapping sebagai tool. Intra transportation
process adalah proses transportasi dalam perusahaan, mencakup proses transportasi informasi dan
material. Lingkup dari penelitian intra transportation
process meliputi transportasi antar plant dan
distribusi material ke departemen produksi.
Departemen produksi dibagi menjadi 2, yaitu
primary dan secondary production. Departemen
primary production adalah departemen yang memproduksi bahan baku rokok siap olah (komposisi
pencampuran tembakau, cengkeh, dan bahan lainnya).
Departemen secondary production adalah departemen
yang memproduksi rokok (SKM dan SKT). Value
stream mapping digunakan sebagai tool, karena
dapat menggambarkan aliran informasi dan
material sesuai batas lingkup yang ditetapkan.
Diharapkan dengan adanya value stream mapping,
akan diketahui seberapa besar waste yang ada dan
dapat mengetahui solusi perbaikan apa yang bisa
dilakukan untuk mengurangi segala kegiatan yang
tidak menambah nilai.
Pada bagian ini akan membahas metodologi yang
digunakan dalam penyelesaian rumusan masalah
dalam penelitian ini. Metode Perhitungan Waktu
Baku merupakan metode awal dalam pembuatan
value stream mapping. Metode Value Stream
Mapping merupakan metode utama dalam menyelesaikan permasalahan. Metode Lean Concept–
Waste merupakan metode yang digunakan dalam
menganalisa value stream mapping yang telah
dibuat.
Perhitungan Waktu Baku
Waktu baku menurut Wignjosoebroto [1]
merupakan waktu yang dibutuhkan pekerja yang
memiliki tingkat kemampuan rata-rata untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan diberikannya
allowance. Nilai allowance yang dimasukkan ke dalam
rumus perhitungan berupa persentase penjumlahan
faktor–faktor yang ada. Persamaan Matematika
perhitungan waktu baku, sebagai berikut:
Wb = Wn ×
%
%-%all wa ce
(1)
Dimana Wb adalah waktu baku dan Wn adalah
waktu normal.
Value Stream Mapping
Value stream mapping (VSM) menurut Evans [2]
adalah tool dalam lean manufacturing yang
menunjukkan aliran bahan baku melalui rantai
pasok, aktivitas transformasi dalam proses yang
menunjukkan aliran bahan baku melalui rantai pasok,
aktivitas transformasi dalam proses manufaktur
atau jasa pengiriman, dan aliran informasi yang
1,2 Fakultas Teknologi Industri, Program Studi Teknik Industri,
Universitas Kristen Petra. Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
60236. Email: manatali93@gmail.com, mantapa@petra.ac.id
59
Natalia, et al. / Penurunan Waste pada Intra Transportation Process Menggunakan VSM / Jurnal Titra, Vol. 4, No. 2 Juli 2016, pp. 58-64
PPIC Support
material
Warehouse
SPB & Jadwal Kirim
Departmen PPIC
Supporting
Material
SPB & Jadwal Kirim
Admin Time
= 32.56 menit
Queeing Time = 0
Loading Time = 9.80 menit
Travel Time
= 3.77 menit
Unloading Time = 6.98 menit
Checking Time = 10.86 menit
SKT
Secondary
Production
Lead Time Proses
= 63.97 menit
NVA Necessary
= 38.65 menit (60.43%)
NVA Non Necessary = 25.32 menit (39.57%)
Jadwal Kirim
Departemen
Accounting
Proses Pengecekkan
Pengecekan Pembuatan Bukti
kartu stok
Penyerahan
Barang (BPB)
Supporting
Supporting
Material Ass
material Ass Spv
Spv
0.94 mnt
6.43 mnt
0.85 mnt
Non Value Added Non
Necessary
Loading
Supporting
Material
Unloading
Suporting
Material
Helper
Helper
9.80 mnt
3.77
mnt
2.07
mnt
6.98
mnt
Pengecekan
BPB
Pengecekan Otorisasi
Material
BPB
Pembuatan
Good Transfer
Slip (GTS)
Helper & Konfirmasi
Admin SKT
Supporting
Admin Pengiriman
dan Heper
Material
SKT
Admin
Admin SKT
1.92 mnt
1.82
mnt
10.86
mnt
0.82
mnt
1.11 mnt
6.89 mnt
Otorisasi GTS
Supporting
Material
Admin & Spv,
SKT Spv,
Accounting
0.42
mnt
1.15 mnt
5.39
mnt
2.77
mnt
Non Value Added
Necessary
Gambar 1. Current state value stream mapping proses pengiriman supporting material ke SKT
pengiriman supporting material dimulai dari pengecekan kartu stok, pembuatan Bukti Penyerahan
Barang (BPB), loading unloading material ke hand
pallet, pengiriman, pengecekan dokumen dan
material, konfirmasi pengiriman, pembuatan Good
Transfer Slip (GTS), dan otorisasi dokumen. Current
state VSM proses pengiriman supporting material ke
SKT dapat dilihat pada Gambar 1. Aktivitas yang
teridentifikasi sebagai waste adalah pembuatan BPB
dengan solusi penggabungan form, unloading dan
pengecekan material dengan solusi melakukan
aktivitas bersamaan, dan penyerahan GTS dengan
solusi menggunakan work flow approval application.
Future state VSM dibuat berdasarkan solusi perbaikan. Future state VSM proses pengiriman
supporting material ke SKT dapat dilihat pada
Gambar 2. Perbandingan lead time dan NVA time
dilakukan antara current dan future state VSM
untuk menganalisa hasil pengurangan yang terjadi.
Hasil perbandingan antara current dan future state
VSM proses pengiriman supporting material ke SKT
dapat dilihat pada Tabel 1.
dibutuhkan untuk mendukung aktivitas tersebut.
Value stream mapping memberi perhatian lebih
kepada aktivitas yang menambah nilai dibandingkan aktivitas yang tidak menambah nilai
dan mencatat waktu dari semua aktivitas. Ada
beberapa simbol standar yang digunakan dalam
value stream mapping. Simbol tersebut dikelompokkan menjadi tiga kategori menurut Lee [3], yaitu
simbol yang digunakan untuk proses, simbol untuk
material, simbol untuk informasi, dan simbol–simbol
umum lainnya.
Lean Concept
Lean concept menurut Gaspersz [4] dapat didefinisikan sebagai suatu pendekatan sistemik untuk
mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan
(waste) atau aktivitas yang tidak bernilai tambah
(non value added activities) melalui peningkatan
terus menerus (continuous improvement). Beberapa
tipe waste, yaitu: overproduction, delay (waiting
time), transportation, overprocesses, inventory, motion,
dan defective..
Tabel 1. Rekapitulasi perbandingan current state dan future
state pada proses pengiriman supporting material ke SKT
Hasil dan Pembahasan
Value stream mapping yang dibuat berjumlah tiga,
disesuaikan dengan lokasi tujuan dari pengiriman
supporting material. Lokasi tujuan tersebut adalah
gudang PPIC di kota lain (warehouse A dan B), SKT,
dan SKM Production Sub Department.
Current Future Pengurangan Pengurangan
State State
(mnt)
(%)
Total Lead Time 63.97 49.25
14.71
23.00
Total NVA
38.65 33.63
5.02
12.99
Necessary
Total NVA Non
25.31 15.62
9.69
38.29
Necessary
Pengiriman Supporting Material ke SKT
Production Sub Department
Pengiriman supporting material ke SKT menggunakan hand pallet, didasarkan pada jarak antar
gudang, frekuensi, dan kapasitas pengiriman.
Aktivitas pengiriman supporting material ke SKT
secara garis besar saat ini sebanyak 8 aktivitas
dengan lead time sebesar 63.97 menit. Aktivitas
Tabel 1 menunjukkan bahwa adanya pengurangan
lead time sebesar 23.00%. Pengurangan waktu NVA
necessary adalah sebesar 12.99%, sedangkan
pengurangan waktu NVA non necessary adalah
sebesar 38.29%. Total waktu NVA (Non Value
Added) necessary adalah total lead time dari
kegiatan loading, unloading, checking, otorisasi
60
Natalia, et al. / Penurunan Waste pada Intra Transportation Process Menggunakan VSM / Jurnal Titra, Vol. 4, No. 2 Juli 2016, pp. 58-64
Departmen PPIC
Supporting
Material
SPB &
Jadwal Kirim
PPIC Support
Material
Warehouse
SKT
Secondary
Production
SPB &
Jadwal Kirim
Admin Time
= 20.40 menit
Queeing Time
= 0
Loading Time
= 9.80 menit
Travel Time
= 3.77 menit
Unloading + Checking Time = 15.28 menit
Lead Time Proses
= 49.25 menit
NVA Necessary
= 33.63 menit (68.72%)
NVA Non Necessary = 15.62 menit (31.72%)
Jadwal Kirim
Proses Pengecekan
Pengecekan
kartu stok
Supporting Supporting
Material Ass Material Ass
Spv
Spv
0.94 mnt
3.96 mnt
Pengecekan
BPB
Loading
Supporting
Material
Pembuatan
BPB
Unloading & Otorisasi Pembuatan Otorisasi GTS
Pengecekan Jadwal Good Transfer Supporting
Material
Kirim
Slip (GTS)
Material
Helper & Supporting Admin & Spv,
Admin SKT
SKT Spv,
Admin
Material
dan Heper
Accounting
SKT
Admin
Admin SKT
Helper
0.85 mnt
3.77
mnt
9.80 mnt
Non Value Added Non
Necessary
2.07
mnt
1.92 mnt
1.82
mnt
15.28
mnt
0.82
mnt
6.89 mnt
Departemen
Accounting
1.15 mnt
Non Value Added
Necessary
Gambar 2. Future state value stream mapping proses pengiriman supporting material ke SKT
dan pembuatan dokumen. Total waktu NVA non
necessary adalah total lead time dikurangi dari total
waktu NVA necessary.
form, memanggil security dengan solusi membuat
perencanaan jadwal kedatangan security,
dan penyerahan GTS dengan solusi menggunakan
work flow approval application. Future state VSM
dibuat berdasarkan solusi perbaikan. Future state
VSM proses pengiriman supporting material ke
SKM dapat dilihat pada Gambar 4. Perbandingan
lead time dan NVA time dilakukan antara current
dan future state VSM untuk menganalisa hasil
pengurangan yang terjadi. Hasil perbandingan
antara current dan future state VSM proses
pengiriman supporting material ke SKM dapat
dilihat pada Tabel 2.
Pengiriman Supporting Material ke SKM
Production Sub Department
Pengiriman supporting material ke SKM menggunakan forklift, didasarkan pada jarak antar gudang,
frekuensi, dan kapasitas pengiriman. Aktivitas pengiriman supporting material ke SKM secara garis
besar saat ini sebanyak 8 aktivitas dengan lead time
sebesar 62.35 menit. Aktivitas pengiriman supporting
material dimulai dari pengecekan kartu stok, pembuatan Bukti Penyerahan Barang (BPB), loading
unloading material ke forklift, pengiriman, ke area
prestaging dan area gudang SKM, pemanggilan
security, pengecekan dokumen dan material,
pembuatan Good Transfer Slip (GTS), dan otorisasi
dokumen. Current state VSM proses pengiriman
supporting material ke SKM dapat dilihat pada
Gambar 3. Aktivitas yang teridentifikasi sebagai waste
adalah pembuatan BPB dengan solusi penggabungan
Tabel 2. Rekapitulasi perbandingan current state dan future
state pada proses pengiriman supporting material ke SKM
Current Future Pengurangan Pengurangan
State State
(mnt)
(%)
Total Lead Time 62.35 35.02
27.33
43.83
Total NVA
24.23 21.81
2.42
9.98
Necessary
Total NVA Non
38.12 13.21
24.91
65.35
Necessary
SPB & Jadwal Kirim
Departmen PPIC
Supporting
Material
Admin Time
= 28.89 menit
Queeing Time = 10.34 menit
Loading Time = 4.08 menit
Travel Time
= 7.01 menit
Unloading Time = 8.23 menit
Checking Time = 3.80 menit
SKM
Secondary
Production
SPB & Jadwal Kirim
Lead Time Proses
= 62.35 menit
NVA Necessary
= 24.23 menit (38.86%)
NVA Non Necessary = 38.12 menit (61.14%)
PPIC Support
Material
Warehouse
Jadwal Kirim
Departemen
Accounting
Prestaging Area
Pengecekan Pembuatan Bukti
kartu stok
Penyerahan
Supporting Barang (BPB)
Supporting
Material
Ass Spv Material Ass Spv
0.93 mnt
6.38 mnt
Loading
Material
Unloading Memanggil Menunggu
Material
Security pintu dibuka
Supporting
Operator
Security dan
Material
Forklift
Admin SKM
Ass Spv
Operator
Forklift
0.84
mnt
Non Value Added Non
Necessary
3.3
mnt
5.23
mnt
0.19
mnt
0.96
mnt
10.34
mnt
0.47
mnt
Pengecekan Loading
Material
Penataan
FIFO
Admin SKM Operator
Forklift
Operator
Forklift
3,8 mnt
0.78
mnt
1.78
mnt
5.10
mnt
Unloading Otorisasi BPB
Material
Operator
Operator
Forklift &
Forklift AdmIn SKM
2.94
mnt
0,81 mnt
Otorisasi GTS
Supporting
Material Admin
& Spv, SKM
Spv, Accounting
Pembuatan
Good Transfer
Slip (GTS)
Supporting
Material Admin
2.03
mnt
6.83 mnt
0.42
mnt
1.14
mnt
5.34
mnt
2.75
mnt
Non Value Added
Necessary
Gambar 3. Current state value stream mapping proses pengiriman supporting material ke SKM
64
Natalia, et al. / Penurunan Waste pada Intra Transportation Process Menggunakan VSM / Jurnal Titra, Vol. 4, No. 2 Juli 2016, pp. 58-64
SPB & Jadwal Kirim
Departmen PPIC
Supporting
Material
Admin Time
= 17.01 menit
Queeing Time =
0 menit
Loading Time = 4.08 menit
Travel Time
= 7.01 menit
Unloading Time = 3.13 menit
Checking Time = 3.80 menit
SKM
Secondary
Production
SPB & Jadwal Kirim
PPIC Support
Material
Warehouse
Lead Time Proses
= 35.02 menit
NVA Necessary
= 21.81 menit (62.28%)
NVA Non Necessary = 13.21 menit (37.72%)
Jadwal Kirim
Prestaging Area
Pengecekan Pembuatan
kartu stok
BPB
Supporting Supporting
Material
Material
Ass Spv
Ass Spv
0.93 mnt
3.96 mnt
Loading
Material
Unloading Menunggu
Material pintu dibuka
Operator
Forklift
0.84
mnt
3.3
mnt
5.23
mnt
Non Value Added Non
Necessary
Operator
Forklift
Security dan
Admin SKM
0.19
mnt
10.34
mnt
Admin SKM Operator
Forklift
0.47
mnt
3,8 mnt
Otorisasi GTS
Pembuatan
Good Transfer
Supporting
Slip (GTS)
Material Admin
& Spv, SKM
Supporting
Material Admin Spv, Accounting
Unloading
Otorisasi
Material Jadwal Kirim
Operator
Operator
Forklift &
Forklift
AdmIn SKM
Pengecekan Loading
Material
0.78
mnt
1.78
mnt
2.94
mnt
0,81 mnt
2.03
mnt
Departemen
Accounting
GTS
1.14
mnt
6.83 mnt
Non Value Added
Necessary
Gambar 4. Future state value stream mapping proses pengiriman supporting material ke SKM
application. Future state VSM dibuat berdasarkan
solusi perbaikan. Future state VSM proses pengiriman
supporting material ke SKM dapat dilihat pada
Gambar 6. Perbandingan lead time dan NVA time
dilakukan antara current dan future state VSM
untuk menganalisa hasil pengurangan yang terjadi.
Hasil perbandingan antara current dan future state
VSM proses pengiriman supporting material ke
SKM dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 2 menunjukkan bahwa adanya pengurangan
lead time sebesar 43.83%. Pengurangan waktu
NVA necessary adalah sebesar 9.98%, sedangkan
pengurangan waktu NVA non necessary adalah
sebesar 65.35%.
Pengiriman Supporting Material Antar Plant
Pengiriman supporting material antar plant menggunakan truk, didasarkan pada jarak antar gudang,
frekuensi, dan kapasitas pengiriman. Aktivitas pengiriman supporting material antar plant secara
garis besar saat ini sebanyak 8 aktivitas dengan lead
time sebesar 122.52 menit. Aktivitas pengiriman
supporting material dimulai dari pembuatan daftar
kebutuhan material, konfirmasi, pembuatan buku
ekspedisi, persiapan material, loading material,
penutupan dan penyegelan pintu truk, pembuatan
surat jalan, dan otorisasi dokumen. Current state VSM
proses pengiriman supporting material antar plant
dapat dilihat pada Gambar 5. Aktivitas yang teridentifikasi sebagai waste adalah konfirmasi dengan
solusi meminimalkan konfirmasi dan penyerahan
GTS dengan solusi menggunakan work flow approval
Departemen
Marketing
Tabel 3. Rekapitulasi perbandingan current state dan future
state pada proses pengiriman supporting material antar
plant
Current Future Pengurangan Pengurangan
State State
(mnt)
(%)
Total Lead Time 122.52 112.97
9.55
7.79
Total NVA
94.12 94.12
0.00
0.00
Necessary
Total NVA Non
28.39 18.84
9.55
33.63
Necessary
Tabel 3 menunjukkan bahwa adanya pengurangan
lead time sebesar 7.79%. Pengurangan waktu NVA
Admin Time
= 46.21 menit
Queing Time = 0
Loading Time = 55.57 menit
Travel Time
= 7.12 menit
Unloading Time = 0
Checking Time = 13.61 menit
Lead Time Proses
= 122.52 menit
NVA Necessary
= 94.12 menit (76.83%)
NVA Non Necessary = 28.39 menit (23.17%)
PPIC Supporting
Material (Center)
Target Produksi
Laporan Stok bahan Produksi
PPIC Supporting
Material (kota lain)
Menghitung
Material
Konfirmasi
Supporting
Material Spv
& Ass Spv
Supporting
Material Spv
Membuat Buku
Ekspedisi
Supporting
Material Ass
Spv
Persiapan
Material
Loading
Material
Loading
Material
Supporting
Operator
Material Ass
Forklift
Spv
Helper,
Operator
Forklift
Penutupan &
Penyegelan
Pintu
Pembuatan
Surat Jalan
Otorisasi Surat Jalan
Supporting Material
Spv&Admin SKT,
Accounting Jr Mgr
Supporting
Material
Admin
Helper
Surat jalan
Accounting
6.41 mnt
2.39
mnt
1.41 mnt
Non Value Added Non
Necessary
6.53 mnt
13.61
mnt
3,27 mnt
7.12
mnt
52.30
mnt
1.01 mnt
2.52
mnt
14.58 mnt
5.57
mnt
1.39 mnt
2.58
mnt
1.86
mnt
Non Value Added
Necessary
Gambar 5. Current state value stream mapping proses pengiriman supporting material antar plant
62
Natalia, et al. / Penurunan Waste pada Intra Transportation Process Menggunakan VSM / Jurnal Titra, Vol. 4, No. 2 Juli 2016, pp. 58-64
Departemen
Marketing
Admin Time
= 36.67 menit
Queing Time = 0
Loading Time = 55.57 menit
Travel Time
= 7.12 menit
Unloading Time = 0
Checking Time = 13.61 menit
Lead Time Proses
= 112.97 menit
NVA Necessary
= 94.12 menit (83.32%)
NVA Non Necessary = 18.84 menit (16.68%)
PPIC Supporting
Material (Center)
Target Produksi
Laporan Stok bahan Produksi
PPIC Supporting
Material (kota lain)
Menghitung
Material
Membuat Buku
Ekspedisi
Supporting
Material Spv
Supporting
Material Ass
Spv
Persiapan
Material
Loading
Material
Loading
Material
Supporting
Operator
Material Ass
Forklift
Spv
Helper,
Operator
Forklift
Penutupan &
Penyegelan
Pintu
Pembuatan Otorisasi Surat Jalan
Surat Jalan
Supporting Material
Supporting
Spv&Admin SKT,
Material
Accounting Jr. Mgr
Admin
Helper
Surat jalan
Accounting
6.41 mnt
2.39
mnt
13.61
mnt
6.53 mnt
3,27
mnt
Non Value Added Non
Necessary
7.12
mnt
52.30
mnt
2.52
mnt
1.01 mnt
14.58
mnt
1.39 mnt
1.86
mnt
Non Value Added
Necessary
Gambar 4. Future state value stream mapping proses pengiriman supporting material antar plant
data yang dikumpulkan dan diolah dari keadaan
saat ini proses pengiriman supporting material.
Lead time current state VSM proses pengiriman
supporting material ke SKT sebesar 63.97 menit, ke
SKM sebesar 62.35 menit, dan antar plant sebesar
122.52 menit. Pengurangan lead time dan efisiensi
proses aktivitas dapat diketahui dari future state
VSM. Perancangan future state VSM dilakukan
necessary adalah sebesar 0.00%, sedangkan
pengurangan waktu NVA non necessary adalah
sebesar 33.63%.
Analisa Perbandingan Keseluruhan
Analisa perbandingan keseluruhan dilakukan
terhadap proses pengiriman supporting material ke
SKT, SKM, dan antar plant. Analisa perbandingan
dilakukan dengan membandingkan penurunan atau
pengurangan lead time dan NVA time dari ketiga
proses pengiriman supporting material. Detail
penurunan lead time, NVA necessary, dan NVA non
necessary dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 menunjukkan bahwa penurunan lead time
terkecil terjadi pada proses pengiriman supporting
material antar plant sebesar 9.55 menit (7.79%).
Penurunan waktu NVA necessary terbesar terjadi
pada proses pengiriman supporting material ke SKT
sebesar 5.02 menit (12.99%). Penurunan waktu
NVA non necessary terbesar terjadi pada proses
pengiriman supporting material ke SKM sebesar
24.91 menit (65.35%).
berdasarkan usulan perbaikan sesuai dengan
waste yang teridentifikasi. Waste yang teridentifikasi
secara
keseluruhan
adalah
overprocessing, waiting, dan transportation.
Usulan perbaikan untuk
waste
yang
teridentifikasi adalah simplify, reduce, atau
eliminate. Pengurangan lead time pada proses
pengiriman supporting material ke SKT
sebesar 23.00%, ke SKM sebesar 35.43%, dan
antar plant sebesar 7.79%. Efisiensi aktivitas
adalah pengurangan jumlah aktivitas dari setiap
proses pengiriman supporting material.
Efisiensi aktivitas pada proses pengiriman
supporting material ke SKT berkurang
sebanyak lima aktivitas, ke SKM berkurang
sebanyak tujuh aktivitas, dan antar plant
berkurang sebanyak tiga aktivitas.
Simpulan
Value stream mapping dari proses pengiriman
supporting material yang dibuat, yaitu proses
pengiriman supporting material ke SKT, SKM, dan
antar plant (gudang PPIC lain). Perancangan current
state value stream mapping dilakukan berdasarkan
Daftar Pustaka
Tabel 4. Detail perbandingan proses pengiriman supporting material
Tujuan
Pengiriman
Pengurangan (Menit)
SKT
Lead
Tim
e
14,71
23,00%
5,02
12,99%
9,69
38,29%
SKM
27,33
43,83%
2,42
9,98%
24,91
65,35%
Antar Plant
9,55
7,79%
0,00
0,00%
9,55
33,63%
Persentase
NVA
Necessary
Persentase
63
NVA Non
Necessary
Persentase
Natalia, et al. / Penurunan Waste pada Intra Transportation Process Menggunakan VSM / Jurnal Titra, Vol. 4, No. 2 Juli 2016, pp. 58-64
1. Wignjosoebroto, S., Ergonomi, Studi Gerak,
dan Waktu, Guna Widya, Surabaya, 2005.
2. Evans, J. R., dan William M. L., Pengantar Six
Sigma, Salemba Empat, Jakarta, 2007.
3. Lee, Q., dan Synder, B., The Strategos Guide to
Value Stream & Process Mapping, Enna
Products Corporation, St Carolina, 2007.
4. Gaspersz, V., Organizational Excellence Model
Strategic Menuju World Class Quality
Company, PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 2007.
64