proposal ppm prakarya dan kewirausahaan 2016

(1)

PROPOSAL

PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT TAHUN ANGGARAN 2016

PELATIHAN PEMBUATAN PRAKARYA DAN

KEWIRAUSAHAAN BAGI GURU SMA DI YOGYAKARTA

Diajukan oleh : Suratsih, M.Si. Budiwati, M.Si

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


(2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

1. Akibat adanya pergantian kurikulum SMA dari kurikulum 2006 menjadi kurikulum 2013, maka ada perubahan yang signifikan antara kurikulum SMA 2006 dengan Kurikulum SMA 2013. Salah satu perubahan yang terjadi adalah munculnya mata pelajaran baru di kurikulum SMA 2013 yaitu mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan. Munculnya mata pelajaran baru ini menuntut berbagai berbagai persiapan baik sarana, prasarana maupun kesiapan sumberdaya yang terlibat didalamnya. Siswa perlu dibekali dengan pengetahuan yang cukup tentang material, proses, dan alat beserta sumberdaya yang diperlukan untuk menghasilkan sebuah karya dan usaha. Menerapkan pengetahuan yang relevan untuk dapat terampil dalam berkarya dan berwirausaha dengan cara yang efektif dan efisien dengan cara menganalisis material, proses, dan alat yang diperlukan. Melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta, diharapkan para siswa memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis.

2. Dari hasil pengamatan dalam berbagai kesempatan, dan dari hasil komunikasi dengan para Guru Biologi SMA, umumnya para siswa maupun guru masih mengalami kesulitan dalam merancang dan menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki untuk menghasilkan suatu karya kreatif dan inovatif berbasis objek dan persoalan biologi.

3. Dalam menerapkan Kurikulum 2013, pada umumnya guru biologi masih kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan standar proses yang diharapkan.

4. Kurikulum 2013 menuntut guru lebih menekankan pada proses dan produk. Guru biologi dituntut aktif mengembangkan kegiatan berbasis pemanfaatan limbah biologi ataupun objek dan persoalan biologi secara langsung sehingga dapat menghasilkan karya yang kreatif dan inovatif. Berdasar pada beberapa fakta tersebut di atas, maka dirasa perlu kerjasama antara guru dengan perguruan tinggi dalam rangka merancang dan menerapkan pembelajaran dengan memanfaatkan limbah organisme maupun organisme secara langsung pada mata pelajaran Prakarya dan


(3)

Kewirausahaan. Dengan demikian siswa dapat berkreasi sesuai dengan bakat dan minatnya untuk menghasilkan karya yang kreatif dan inovatif.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Berdasar pemikiran di atas, permasalahan yang perlu mendapat perhatian adalah sbb:

a. Kemampuan dan keterampilan siswa dalam membuat prakarya dan kewirausahaan berbasis pemanfaatan limbah, objek dan persoalan bilogi masih sangat terbatas. Peroalannya adalah bagaimanakah guru meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dalam membuat prakarya dan kewirausahaan yang kreatif dan inovatif berbasis pemanfaatn limbah, objek dan persoalan biologi dalam kehidupan sehari-hari.

b. Ragam kegiatan yang dikembangkan di sekolah dalam mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan masih terbatas. Persoalannya adalah bagaimanakah meningkatkan ragam kegiatan pembelajaran yang dapat mengaktifkan mental dan mengarahkan siswa untuk menghasilkan karya yang kreatif dan inovatif dalam pembelajaran prakarya dan kewirausahaan.

2. Rumusan Masalah:

a. Bagaimanakah meningkatkan kemampuan dan keterampilan guru dalam membuat prakarya dan kewirausahaan yang kreatif dan inovatif berbasis pemanfaatn limbah, objek dan persoalan biologi dalam kehidupan sehari-hari.

b. Bagaimanakah meningkatkan ragam kegiatan pembelajaran yang dapat mengaktifkan mental dan mengarahkan siswa untuk menghasilkan karya yang kreatif dan inovatif dalam pembelajaran prakarya dan kewirausahaan.


(4)

3. Tujuan Kegiatan.

a. Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan guru dalam membuat prakarya dan kewirausahaan yang kreatif dan inovatif berbasis pemanfaatn limbah, objek dan persoalan biologi dalam kehidupan sehari-hari.

b. Untuk meningkatkan ragam kegiatan pembelajaran yang dapat mengaktifkan mental dan mengarahkan siswa untuk menghasilkan karya yang kreatif dan inovatif dalam pembelajaran prakarya dan kewirausahaan.

4. Manfaat Kegiatan.

a. Memberi alternatif guru biologi dalam merancang pembelajaran prakarya dan kewirausahaan berbasis pemanfaatan limbah, objek dan persoalan biologi.

b. Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih bisa dinikmati siswa, karena siswa terlibat langsung dalam kegiatan, tidak hanya sebagai pendengar tetapi sebagai pelaku dalam meciptakan suatu karya yang kreatif dan inovatif.

c. Menciptakan siswa-siswa yang kritis, punya rasa ingin tahu yang besar dan cerdas dalam menyelesaikan masalah, karena dibiasakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang membutuhkan kreativitas dan olah pikir.


(5)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Biologi merupakan cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mempelajari makhluk hidup dan interaksinya dengan lingkungan. IPA berkembang sebagai hasil observasi terhadap gejala di alam. Konsep IPA dikembangkan berdasar pada fakta-fakta ilmiah. Sund (1989 ; 4-5) menyatakan sains (IPA) adalah ilmu yang mempelajari sistem jagad raya melalui koleksi data yang dikumpulkan lewat hasil observasi dan dikontrol lewat kegiatan eksperimen. Sund (1989:5) juga menyatakan bahwa hakekat IPA merupakan proses, produk dan sikap ilmiah. Lebih lanjut Sund ( 1973:2) menyatakan bahwa IPA melibatkan kegiatan operasi mental, ketrampilan memperlakukan objek, pengamatan, pengukuran, penghitungan, dan cara pendekatan dalam memecahkan masalah IPA. Untuk tingkat pendidikan dasar, keterampilan proses sains (Sund, 1989 :10) antara lain meliputi keterampilan melakukan observasi, mengklasifikasikan, mengukur, menyusun hipotesis atau dugaan sederhana, mendeskripsi gejala, merumuskan kesimpulan data, menemukan dan merumuskan masalah, menyusun rancangan eksperimen sederhana, melakukan eksperimen dan memformulasikan produk IPA dari data. Hal ini sangat ideal dijangkau dengan menginteraksikan siswa dengan objek dan permasalahan biologi secara langsung melalui kegiatan observasi atau bahkan percobaan. Proses belajar Biologi menurut Djohar (Suratsih, 2010; 2) adalah perwujudan dari interaksi subjek (anak didik) dengan objek yang terdiri dari benda dan kejadian, proses dan produk. Pendidikan Biologi harus diletakkan sebagai alat pendidikan, bukan sebagai tujuan pendidikan, sehingga konsekuensinya dalam pembelajaran hendaknya memberi pelajaran kepada subjek belajar untuk melakukan interaksi dengan objek belakar secara mandiri, sehingga dapat mengeksplorasi dan menemukan konsep.

Menurut Nuryani Rustaman (2005; 5), dalam proses belajar terkandung kegiatan interaksi antara guru, siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar. Interaksi dan komunikasi timbal balik antara guru dan siswa merupakan ciri dan syarat utama bagi kelangsungan proses belajar. Perlu dipahami bahwa interaksi tersebut tidak hanya berupa penyampaian materi pelajaran, melainkan juga menanamkan sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar. Selain interaksi antara guru dan siswa juga ada interaksi antara siswa dan objek yang dipelajarinya. Bertolak dari pemikiran di atas, pembelajaran Biologi/IPA, dan juga pada tingkatan pendidikan lainnya, lebih diarahkan untuk memberi kesempatan siswa belajar menggunakan seluruh inderanya, untuk mengenal gejala dan fakta tentang objek biologi, baik langsung maupun tidak langsung.


(6)

BAB III

RANCANGAN KEGIATAN A. Kerangka Pemecahan Masalah

1. Daya Dukung

Modal dasar yang dimiliki untuk mendukung upaya ini antara lain adalah :

a. Adanya kemauan para guru untuk selalu meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan pembelajaran Biologi di sekolah.

b. Adanya Forum Komunikasi antar Guru (MGMP) dapat menjadi wadah untuk

“resources sharing” demi perkembangan bersama. c. Adanya dukungan para Kepala Sekolah

2. Ketersediaan Sumber Daya

Untuk membantu para guru dibutuhkan narasumber sebagai konsultan atau tutor. Dalam hal ini, di Jurdik Biologi FMIPA UNY memiliki cukup tenaga (Dosen) yang dapat berbagi ilmu dengan guru.

B. Strategi Pemecahan Masalah 1. Kegiatan Tutorial

Melalui kegiatan ini guru diberikan tambahan wawasan tentang :

a. Teori dan praktik tentang objek dan persoalan biologi yang dijadikan kajian dalam kurikulum Biologi, khususnya objek dan persoalan biologi yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk membuat prakarya dan kewirausahaan.

b. Teori dan praktik tentang cara atau teknik pembuatan prakarya dan kewirausahaan berbasis pada pemanfaatan limbah, objek dan persoalan biologi.

2. Kegiatan Workshop

Kegiatan workshop yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kemapuan dan keterampilan guru dalam pembuatan prakarya dan kewirausahaan berbasis pemanfaatan limbah, objek dan persoalan biologi, adalah :

a. Identifikasi sumber atau limbah, objek dan persoalan biologi yang relevan yang dapat digunakan untuk pembuatan prakarya dan kewirausahaan.


(7)

b. Praktik pembuatan prakarya dan kewirausahaan berbasis pemanfaatan limbah, objek dan persoalan biologi.

c. Penyusunan alternatif ragam kegiatan pembuatan pembelajaran yang dapat mengaktifkan mental dan mengarahkan siswa untuk menghasilkan karya yang kreatif dan inovatif dalam pembelajaran prakarya dan kewirausahaan.

C. Khalayak Sasaran

Sebagai khalayak sasaran dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah para guru SMA mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di Yogyakarta. Guru Prakarya dan Kewirausahaan yang dimaksud adalah guru yang berlatar belakang Pendidikan Biologi/IPA atau yang relevan.

Jumlah guru sasaran yang diharapkan berpartisipasi sebanyak 20 orang guru Prakarya dan Kewirausahaan dari DIY.

D. Metode Kegiatan

Kegiatan dilaksanakan dengan cara : 1. Tutorial (Tatap Muka) untuk :

a. Teori dan praktik tentang objek dan persoalan biologi yang dijadikan kajian dalam kurikulum Biologi, khususnya objek dan persoalan biologi yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk membuat prakarya dan kewirausahaan.

b. Teori dan praktik tentang cara atau teknik pembuatan prakarya dan kewirausahaan berbasis pada pemanfaatan limbah, objek dan persoalan biologi.

2. Workshop

Kegiatan workshop yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kemapuan dan keterampilan guru dalam pembuatan prakarya dan kewirausahaan berbasis pemanfaatan limbah, objek dan persoalan biologi, adalah :

a. Identifikasi sumber atau limbah, objek dan persoalan biologi yang relevan yang dapat digunakan untuk pembuatan prakarya dan kewirausahaan.

b. Praktik pembuatan prakarya dan kewirausahaan berbasis pemanfaatan limbah, objek dan persoalan biologi.

c. Penyusunan alternatif ragam kegiatan pembuatan pembelajaran yang dapat mengaktifkan mental dan mengarahkan siswa untuk menghasilkan


(8)

karya yang kreatif dan inovatif dalam pembelajaran prakarya dan kewirausahaan.

3. Penugasan

Kegiatan workshop ini dilanjutkan di sekolah masing-masing untuk mengidentifikasi pemanfaatan limbah, objek dan persoalan biologi baru, membuat alternatif ragam kegiatan pembuatan pembelajaran yang dapat mengaktifkan mental dan mengarahkan siswa untuk menghasilkan karya yang kreatif dan inovatif dalam pembelajaran prakarya dan kewirausahaan dalam waktu 1 bulan.

E. Rancangan Evaluasi 1. Indikator Keberhasilan

Indikator yang digunakan untuk menilai keberhasilan kegiatan ini adalah :

a. Guru mampu melakukan identifikasi pemanfaatan limbah, objek dan persoalan biologi yang dapat digunakan untuk pembuatan prakarya dan kewirausahaan bagi siswanya.

b. Guru mampu membuat prakarya dan kewirausahaan berbasis pemanfaatan limbah, objek dan persoalan biologi.

c. Guru dapat merancang alternatif ragam kegiatan pembuatan pembelajaran yang dapat mengaktifkan mental dan mengarahkan siswa untuk menghasilkan karya yang kreatif dan inovatif dalam pembelajaran prakarya dan kewirausahaan.

2. Monitoring

Untuk monitoring pelaksanaan kegiatan pelatihan/workshop, instrumen yang digunakan adalah :

a. Pedoman wawancara atau angket untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan tanggapan para guru peserta pelatihan.

b. Pedoman penilaian untuk menilai keberhasilan proses pembuatan prakarya dan kewirausahaan.


(9)

Pelatihan ini direncanakan dilaksanakan selama 2 bulan dengan perincian sebagai berikut :

N

o Jenis Kegiatan 1 2 Bulan ke3 4 5 6

1 Persiapan materi pelatihan,

alat dan bahan.

√ √

2 Pendaftaran Peserta √

3 Pelatihan √ √

4 Evaluasi √

5 Pelaporan √

Pelatihan dilakukan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY, dilanjutkan dengan bimbingan terstruktur baik di sekolah peserta ataupun di Laboratorium Biologi, FMIPA UNY.

G. Organisasi Tim Pelaksana 1. Ketua Pelaksana

a. Nama dan Gelar Akademik : Drs. Suratsih, M.Si.

b. NIP : 19591103 198601 1 001

c. Pangkat/Golongan : Penata Tk.I/IIId d. Jabatan Fungsional : Lektor

e. Bidang keahlian : Pendidikan Biologi dan Genetika f. Fakultas/Program Studi : FMIPA/Pendidikan Biologi

g. No Hp/email :

085878510059/suratsih_h@yahoo.co.id

h. Waktu untuk Kegiatan ini : 5 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana

a. Nama dan Gelar Akademik : Budiwati, M.Si.

b. NIP : 19661212 199303 2 002

c. Pangkat/Golongan : Penata Muda/IIIb d. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli e. Bidang keahlian : Anatomi Tumbuhan f. Fakultas/Program Studi : FMIPA/Pendidikan Biologi

g. No Hp/email :

08156857931/bwt_wati@yahoo.co.id

h. Waktu untuk Kegiatan ini : 3 jam/minggu

H. Rencana Anggaran N

o Rincian Besarnya (Rp)

1 Alat dan bahan praktikum 1.500.000

2 ATK 500.000

3 Konsumsi peserta dan pelatih 40 x Rp.20.000 800.000 4 Honorarium pembuatan makalah 2x Rp.150.000 300.000


(10)

5 Penyusunan laporan 500.000

6 Komunikasi 100.000

7 Dokumentasi 300.000


(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Biologi merupakan cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mempelajari makhluk hidup dan interaksinya dengan lingkungan. IPA berkembang sebagai hasil observasi terhadap gejala di alam. Konsep IPA dikembangkan berdasar pada fakta-fakta ilmiah. Sund (1989 ; 4-5) menyatakan sains (IPA) adalah ilmu yang mempelajari sistem jagad raya melalui koleksi data yang dikumpulkan lewat hasil observasi dan dikontrol lewat kegiatan eksperimen. Sund (1989:5) juga menyatakan bahwa hakekat IPA merupakan proses, produk dan sikap ilmiah. Lebih lanjut Sund ( 1973:2) menyatakan bahwa IPA melibatkan kegiatan operasi mental, ketrampilan memperlakukan objek, pengamatan, pengukuran, penghitungan, dan cara pendekatan dalam memecahkan masalah IPA. Untuk tingkat pendidikan dasar, keterampilan proses sains (Sund, 1989 :10) antara lain meliputi keterampilan melakukan observasi, mengklasifikasikan, mengukur, menyusun hipotesis atau dugaan sederhana, mendeskripsi gejala, merumuskan kesimpulan data, menemukan dan merumuskan masalah, menyusun rancangan eksperimen sederhana, melakukan eksperimen dan memformulasikan produk IPA dari data. Hal ini sangat ideal dijangkau dengan menginteraksikan siswa dengan objek dan permasalahan biologi secara langsung melalui kegiatan observasi atau bahkan percobaan. Proses belajar Biologi menurut Djohar (Suratsih, 2010; 2) adalah perwujudan dari interaksi subjek (anak didik) dengan objek yang terdiri dari benda dan kejadian, proses dan produk. Pendidikan Biologi harus diletakkan sebagai alat pendidikan, bukan sebagai tujuan pendidikan, sehingga konsekuensinya dalam pembelajaran hendaknya memberi pelajaran kepada subjek belajar untuk melakukan interaksi dengan objek belakar secara mandiri, sehingga dapat mengeksplorasi dan menemukan konsep.

Menurut Nuryani Rustaman (2005; 5), dalam proses belajar terkandung kegiatan interaksi antara guru, siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar. Interaksi dan komunikasi timbal balik antara guru dan siswa merupakan ciri dan syarat utama bagi kelangsungan proses belajar. Perlu dipahami bahwa interaksi tersebut tidak hanya berupa penyampaian materi pelajaran, melainkan juga menanamkan sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar. Selain interaksi antara guru dan siswa juga ada interaksi antara siswa dan objek yang dipelajarinya. Bertolak dari pemikiran di atas, pembelajaran Biologi/IPA, dan juga pada tingkatan pendidikan lainnya, lebih diarahkan untuk memberi kesempatan siswa belajar menggunakan seluruh inderanya, untuk mengenal gejala dan fakta tentang objek biologi, baik langsung maupun tidak


(2)

BAB III

RANCANGAN KEGIATAN A. Kerangka Pemecahan Masalah

1. Daya Dukung

Modal dasar yang dimiliki untuk mendukung upaya ini antara lain adalah :

a. Adanya kemauan para guru untuk selalu meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan pembelajaran Biologi di sekolah.

b. Adanya Forum Komunikasi antar Guru (MGMP) dapat menjadi wadah untuk “resources sharing” demi perkembangan bersama.

c. Adanya dukungan para Kepala Sekolah 2. Ketersediaan Sumber Daya

Untuk membantu para guru dibutuhkan narasumber sebagai konsultan atau tutor. Dalam hal ini, di Jurdik Biologi FMIPA UNY memiliki cukup tenaga (Dosen) yang dapat berbagi ilmu dengan guru.

B. Strategi Pemecahan Masalah 1. Kegiatan Tutorial

Melalui kegiatan ini guru diberikan tambahan wawasan tentang :

a. Teori dan praktik tentang objek dan persoalan biologi yang dijadikan kajian dalam kurikulum Biologi, khususnya objek dan persoalan biologi yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk membuat prakarya dan kewirausahaan.

b. Teori dan praktik tentang cara atau teknik pembuatan prakarya dan kewirausahaan berbasis pada pemanfaatan limbah, objek dan persoalan biologi.

2. Kegiatan Workshop

Kegiatan workshop yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kemapuan dan keterampilan guru dalam pembuatan prakarya dan kewirausahaan berbasis pemanfaatan limbah, objek dan persoalan biologi, adalah :

a. Identifikasi sumber atau limbah, objek dan persoalan biologi yang relevan yang dapat digunakan untuk pembuatan prakarya dan kewirausahaan.


(3)

b. Praktik pembuatan prakarya dan kewirausahaan berbasis pemanfaatan limbah, objek dan persoalan biologi.

c. Penyusunan alternatif ragam kegiatan pembuatan pembelajaran yang dapat mengaktifkan mental dan mengarahkan siswa untuk menghasilkan karya yang kreatif dan inovatif dalam pembelajaran prakarya dan kewirausahaan.

C. Khalayak Sasaran

Sebagai khalayak sasaran dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah para guru SMA mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di Yogyakarta. Guru Prakarya dan Kewirausahaan yang dimaksud adalah guru yang berlatar belakang Pendidikan Biologi/IPA atau yang relevan.

Jumlah guru sasaran yang diharapkan berpartisipasi sebanyak 20 orang guru Prakarya dan Kewirausahaan dari DIY.

D. Metode Kegiatan

Kegiatan dilaksanakan dengan cara : 1. Tutorial (Tatap Muka) untuk :

a. Teori dan praktik tentang objek dan persoalan biologi yang dijadikan kajian dalam kurikulum Biologi, khususnya objek dan persoalan biologi yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk membuat prakarya dan kewirausahaan.

b. Teori dan praktik tentang cara atau teknik pembuatan prakarya dan kewirausahaan berbasis pada pemanfaatan limbah, objek dan persoalan biologi.

2. Workshop

Kegiatan workshop yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kemapuan dan keterampilan guru dalam pembuatan prakarya dan kewirausahaan berbasis pemanfaatan limbah, objek dan persoalan biologi, adalah :

a. Identifikasi sumber atau limbah, objek dan persoalan biologi yang relevan yang dapat digunakan untuk pembuatan prakarya dan kewirausahaan.

b. Praktik pembuatan prakarya dan kewirausahaan berbasis pemanfaatan limbah, objek dan persoalan biologi.


(4)

karya yang kreatif dan inovatif dalam pembelajaran prakarya dan kewirausahaan.

3. Penugasan

Kegiatan workshop ini dilanjutkan di sekolah masing-masing untuk mengidentifikasi pemanfaatan limbah, objek dan persoalan biologi baru, membuat alternatif ragam kegiatan pembuatan pembelajaran yang dapat mengaktifkan mental dan mengarahkan siswa untuk menghasilkan karya yang kreatif dan inovatif dalam pembelajaran prakarya dan kewirausahaan dalam waktu 1 bulan. E. Rancangan Evaluasi

1. Indikator Keberhasilan

Indikator yang digunakan untuk menilai keberhasilan kegiatan ini adalah :

a. Guru mampu melakukan identifikasi pemanfaatan limbah, objek dan persoalan biologi yang dapat digunakan untuk pembuatan prakarya dan kewirausahaan bagi siswanya.

b. Guru mampu membuat prakarya dan kewirausahaan berbasis pemanfaatan limbah, objek dan persoalan biologi.

c. Guru dapat merancang alternatif ragam kegiatan pembuatan pembelajaran yang dapat mengaktifkan mental dan mengarahkan siswa untuk menghasilkan karya yang kreatif dan inovatif dalam pembelajaran prakarya dan kewirausahaan.

2. Monitoring

Untuk monitoring pelaksanaan kegiatan pelatihan/workshop, instrumen yang digunakan adalah :

a. Pedoman wawancara atau angket untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan tanggapan para guru peserta pelatihan.

b. Pedoman penilaian untuk menilai keberhasilan proses pembuatan prakarya dan kewirausahaan.


(5)

Pelatihan ini direncanakan dilaksanakan selama 2 bulan dengan perincian sebagai berikut :

N

o Jenis Kegiatan 1 2 Bulan ke3 4 5 6

1 Persiapan materi pelatihan,

alat dan bahan.

√ √

2 Pendaftaran Peserta √

3 Pelatihan √ √

4 Evaluasi √

5 Pelaporan √

Pelatihan dilakukan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY, dilanjutkan dengan bimbingan terstruktur baik di sekolah peserta ataupun di Laboratorium Biologi, FMIPA UNY.

G. Organisasi Tim Pelaksana 1. Ketua Pelaksana

a. Nama dan Gelar Akademik : Drs. Suratsih, M.Si.

b. NIP : 19591103 198601 1 001

c. Pangkat/Golongan : Penata Tk.I/IIId d. Jabatan Fungsional : Lektor

e. Bidang keahlian : Pendidikan Biologi dan Genetika f. Fakultas/Program Studi : FMIPA/Pendidikan Biologi

g. No Hp/email :

085878510059/suratsih_h@yahoo.co.id

h. Waktu untuk Kegiatan ini : 5 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana

a. Nama dan Gelar Akademik : Budiwati, M.Si.

b. NIP : 19661212 199303 2 002

c. Pangkat/Golongan : Penata Muda/IIIb d. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli e. Bidang keahlian : Anatomi Tumbuhan f. Fakultas/Program Studi : FMIPA/Pendidikan Biologi

g. No Hp/email :

08156857931/bwt_wati@yahoo.co.id

h. Waktu untuk Kegiatan ini : 3 jam/minggu H. Rencana Anggaran

N

o Rincian Besarnya (Rp)

1 Alat dan bahan praktikum 1.500.000

2 ATK 500.000


(6)

5 Penyusunan laporan 500.000

6 Komunikasi 100.000

7 Dokumentasi 300.000