Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sagu dan Keberlanjutan Pangan Lokal

Sagu dan Keberlanjutan Pangan Lokal

Hellena Griffith Lasamahu

Satya Wacana University Press
2013

Universitas Kristen Satya Wacana

Sagu dan Keberlanjutan Pangan Lokal

TESIS
Diajukan untuk memperoleh gelar magister
di Universitas Kristen SatyaWacana.
Tesis ini telah dipertahankan dalam ujian
Program Pasca Sarjana Studi Pembangunan
Universitas Kristen Satya Wacana,
Pada hari rabu tanggal 19 Juni 2013, pukul 10.00
Jalan Diponegoro 52-60 Salatiga.

Oleh :

Hellena Griffith Lasamahu
Lahir di Ambon, Indonesia

MOTTO
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberikan kekuatan
kepada ku.
(Filipi 4 :13)
(Temukan kebahagian hari ini dengan bersyukur selalu dari hal-hal kecil yang
akan menuntunmu esok meraih hal-hal yang besar )
“Apapun fakta yang ada di depan kita tidak lebih penting daripada sikap kita
dalam mengahadapinya, karena itulah yang menentukan keberhasilan atau
kegagalan kita”
(Norman Vincent PealeI)

iii

Persembahan
Inilah karya yang penulis persembahkan dengan
penuh hormat dan cinta
Kepada

Papa dan Mama tersayang
Wellem Lasamahu dan Jolanda Lasamahu/Thenu
yang telah mendoakan dan mendukung penulis
Suami Tercinta
yang telah membantu dan mendampingi penulis
serta
Saudara-saudaraku
Betapa Bahagianya saya memiiki kalian

iv

KATA PENGANTAR
Dengan penuh rasa syukur dan terima kasih Penulis panjatkan ke hadirat
Allah Bapa di Sorga. Atas kasih setia-Nya sehingga penulis boleh menyelesaikan
tesis ini dengan baik. Penulis, menyadari bahwa tulisan ini bukan mentah hasil
karya penulis secara pribadi. Banyak pihak yang selama ini secara langsung atau
tidak langsung, maupun secara moral telah membantu dan mendukung penulis
dalam menyelesaikan tesis ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dan
penghargaan setulus-tulusnya kepada Bapak Marthen Luther Ndoen,

S.E.,M.A.,Ph.D, selaku pembimbing. Penulis banyak berhutang budi kepada
Pak Marthen. Dari Beliau penulis belajar bukan saja secara akademik namun
belajar arti dari sebuah perjuangan hidup. “Belajar berproses untuk memperoleh
hasil yang berkualitas itu yang selalu Beliau tekankan selama penulis menjalani
proses bimbingan. Beliau selalu meluangkan waktu untuk membimbing penulis.
Kelelahan penulis selama proses bimbingan terasa berkurang dengan berbagai
nasihat dan canda layaknya seorang ayah kepada anaknya. Namun penulis
menyadari karena proses itulah penulis bisa memberikan hasil yang maksimal.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada istri Pak Marthen, Ibu
Dra. Titi Susilowati Ndoen-Prabawa, M.A. Dosen-dosen penguji Dr. Pamerdi
Giri Wiloso, M.Si. dan Neil Semuel Rupidara, SE., M.Sc., Ph.D. yang bersedia
menguji, mengkritisi dan memberikan masukan-masukan berharga demi
penyempurnaan karya ini. Tak lupa juga almarhum Prof.Dr.Ir. Kutut Suwondo,
MS yang semasa hidupnya beliau telah memberikan masukan dan saran bagi
penulis dalam proses penelitian. Para dosen di Program Pascasarjana Magister
Studi Pembangunan Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Pengalaman
berdiskusi dan menimba pengetahuan merupakan salah satu pengalaman
berharga yang penulis dapatkan dalam hidup ini.
Kedua tentu saja untuk papa dan mama tercinta (Wellem Lasamahu, SE dan
Jolanda. Thenu. S.Kep.Ns) terimakasih atas doa dorongan dan pendampingan

yang diberikan selama penulis mengikuti studi. Tetapi juga di saat akhir penulisan
ketika terkadang penulis merasa lelah karena berbagai kesulitan yang penulis
hadapi, mereka selalu ada. Serta kakak tersayang Ece Suitella betapa bahagianya
memiliki kalian. Special buat suami tersayang terima kasih untuk motivasi,
v

bantuan dan kesabaran mendampingi penulis selama proses penulisan tesis ini.
Buat seluruh keluarga tercinta; keluarga besar Lasamahu, Lessy, Gerrits,
Pattipeilohy, Syauta, Dominggus dan Suitella tanpa doa dan dorongan kalian
penulis tidak mungkin dapat menyelesaikan tesis ini.
Teman-teman seperjuanganku di PPs-MSP angkatan 2011 Windy, Erike,
Nasarudin, Yobo, Mba Novi, Mba Dini, Mas Alvin, Pa Trijati. Terima kasih untuk
semua motivasi, kebersamaan, canda tawa, belajar bersama selama kurang lebih
dua tahun. Kalian adalah teman-teman yang terbaik dan takkan pernah penulis
lupakan dalam hidup.
Seluruh pegawai Program Pascasarjana gedung G, untuk semua bantuan dan
dorongan selama penulis berproses kurang lebih dua tahun, khusus untuk
Mbak Ayu dan Mbak Laras untuk semua bantuan selama ini. Maaf penulis sering
merepotkan dengan persoalan studi namun kalian selalu membantu penulis
dengan ketulusan.

Saudara-saudaraku tersayang di Salatiga Rendy dan Lia, Ade Icha dan Ello,
Ade Osni, Rio, Vita, ade Megalistha dan Jessy untuk kasih sayang, perhatian,
motivasi dan bantuan selama penulis kuliah hingga menyelesaikan karya ini.
Terima kasih khusus juga untuk Om Pieter dan Tante Lin Soegijono sebagai orang
tua di Salatiga yang selalu memberi perhatian dan mendorong penulis selama
studi.
Teman-teman kost metha terima kasih untuk kebersamaan dan perhatian
kalian. Sahabat-sahabatku yang terbaik, Marlis, Merlin, Nunik dan Flora. Terima
kasih untuk selalu menjadi sahabat yang baik, mendorong, mendoakan,
mendukung penulis dalam studi dan tulisan ini. Tak lupa juga, terima kasih
kepada HIMPA salatiga.
Terima kasih untuk masyarakat dan pemerintah negeri Rutong yang
telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian selama dua bulan.
Terkhususnya buat bapak Da Lessy, bapak Melianus Maispatella, bapak Lodwik
Maispatella, bapak Pessy Lessy, bapak Zakarias, Ibu Levina Salebu, Ibu Angganeta
dan Ibu Sherli. Kesediaan dan keterbukaan mereka memberikan informasi dan
menjawab dengan sabar seluruh pertanyaan yang penulis ajukan, niscaya tesis ini
telah selesai. Pemerintah daerah kota Ambon yang telah memberikan data-data
yang penulis perlukan selama proses penelitian. Semoga kebaikan kalian akan
dibalas oleh berkat dari TUHAN.

vi

Kepada semua teman-teman yang tak sempat penulis sebutkan satu persatu
yang selama ini telah membantu, mendorong dan mendoakan penulis hingga
penyelesaian tulisan ini. Penulis hanya bisa mengucapkan terima kasih.
Penulis, menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu segala saran, kritikan dan tanggapan yang bersifat membangun
dalam melengkapi tulisan ini sangat penulis harapakan. Akhir kata, penulis
berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Salatiga, 2013

Penulis

vii

ABSTRACT
Sago palm (Metroxylon spp) is a potential local natural source of staple food,
which can be developed in order to support local food stability. This local staple
food is mainly coming under its wild habitat in the jungle. Sago palm contains so
many benefits and functions to support human life, especially for Rutong people,

whose activity is processing this kind of staple food. Sago palm field potential in
Desa Rutong is actually better than other villages in coastal area of Ambon.
Unfortunately, until today, the process of harvesting, processing and packaging
this staple food is still done traditionally, while its production potential is
relatively high. Sago starch which are derived from sago palm, consumed as daily
staple food of local people and commercially treated to support daily income of
Rutong’s sago farmer as well. This staple food is mainly become local commercial
commodity with a very simple chain of trading, since this is a relatively
traditionally-processed food with not much variant. The distribution is also very
simple: dropped to local market majorly, and some of them are brought outside.
There are some constraints for sago trading which are keeping it become
traditional and local. First, limited technology of harvesting and processing sago
palm, so that the production output is also limited. Second, lacking capital of the
farmers, and the third one, low human resources quality so that people still can’t
process sago become a highly valued food. In this case, government take the key
position to cope with the problem. Regarding this issue, then, government
created some policies on processing and preservating this kind of local natural
source of staple food, by issuing Peraturan daerah (Perda). Perda here is to protect
sago palm existence, along with the trend of sago field conversion for public
development. Also, governmental food aid program (raskin) on the villages is

today become more popular, and apprehensively thought it will slowly drag sago
as the local staple food. The effort of preservating sago palm is the most
appropriate way to keep its sustainable. And to implement this policy, it needs to
be supported with people’s knowledge about the value of sago as a local ability.
Results research : 1) Preservating sago at countryside Rutong can realized in
better because coordination among community, government countryside, and
government area. 2) Preservating myths, logos, and ethos sago are efforts realize
sustainable sago.
Keywords : Sago, Rutong People, Government Role, Local Food Sustainable
viii

DAFTAR ISI
Halaman
MOTTO ..........................................................................................................
iii
PERSEMBAHAN ............................................................................................
iv
UCAPAN TERIMAKASIH …………………………………........................
v
KATA PENGANTAR ………………………………………......................... v-vii

ABSTRAK .......................................................................................................
viii
DAFTAR ISI ………………………………………………….......................
ix
xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
DAFTAR TABEL ............................................................................................
DAFTAR ISTILAH .........................................................................................
DAFTAR SINGKATAN ……………………………………….....................
I
: PENDAHULUAN
Latar Belakang ……………………............................................
Format Tesis ................................... ............................................
II
: TINJAUAN PUSTAKA

xii
xiii
xiv
1

1
5
6

Keamanan Pangan dan Keragaman Hayati ...............................
Pola Konsumsi Masyarakat Lokal ..............................................
Peranan Pangan Lokal Dalam Ketahanan Pangan ....................
Peranan Pemerintah Dalam Mewujudkan
Keberlanjutan Sagu.....................................................................
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian .........................................................................
Proses Penelitian .........................................................................
MASYARAKAT RUTONG DAN PELESTARIAN SAGU
Pengantar......................................................................................
Sagu ……………………………………......................................
Mitos Sagu ...................................................................................
Pengetahuan Tentang Sagu (Logos)............................................
Tindakan Masyarakat Terhadap Sagu (Etos)..............................
Relasi Masyarakat Rutong dengan Sagu ....................................
Pemanenan Sagu …………………….........................................

Proses Pengolahan dan produksi Sagu.......................................

6
9
11

III

:

IV

:

ix

15
18
18
19
23
23
23
27
30
32
36
38
40

Pemasaran Sagu ………………………......................................
Perilaku Masyarakat Rutong Terhadap Sagu.............................
Kesimpulan .................................................................................
PERAN PEMERINTAH DALAM PELESTARIAN SAGU

44
47
50
51

Pengantar …………………………….........................................

51

Peran Pemerintah Negeri Rutong Dalam
Pelestarian Sagu ..........................................................................

51

Peran Pemerintah Daerah Dalam
Pelestarian Sagu ..........................................................................

55

Mekanisasi Sagu .........................................................................

58

Kesimpulan …………………………..........................................

61

MASYARAKAT PEMERINTAH DAN MASA DEPAN SAGU
Pengantar ……………………………........................................

62
62

Masyarakat Lokal Sebagai Penentu Masa Depan Sagu .............
Tradisi Sagu dan Kearifan Lokal …….........................................

63
67

Kebijakan Berbasis Penghayatan Masyarakat............................

69

Pengelolaan dan Pengembangan Sagu Berkelanjutan ..............
Implikasi Mekanisasi ..................................................................
Kesimpulan ..................................................................................
KESIMPULAN

73
77
79
80

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

82

V

VI

VII

:

x

xi