Pembentukan Susunan Kedudukan Tupoksi Kecamatan dan Kelurahan
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA
NOMOR 5 TAHUN 2008
TENTANG
SUSUNAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
KECAMATAN DAN KELURAHAN
DI KABUPATEN SUMBAWA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Menimbang
a. bahwa dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor
:
41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah,
maka organisasi dan tata kerja kecamatan dan kelurahan
yang
diatur
dalam
Peraturan
Daerah
Kabupaten
Sumbawa Nomor 11 Tahun 2005 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan, perlu disesuaikan;
b. bahwa
dalam
rangka
penyesuaian
dan
penataan
organisasi Perangkat Daerah senantiasa diarahkan pada
efisiensi, efektifitas, dan produktivitas penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah;
c. bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Daerah tentang Susunan, Kedudukan, Tugas
Pokok
dan
Fungsi
Kecamatan
dan
Kelurahan
di
Kabupaten Sumbawa.
Mengingat :
1.
Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang
Pembentukan
Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah
Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958
Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1665).
2.
Undang-Undang
Nomor
8
Tahun
1974
tentang
Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara
Tahun
1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3041)
sebagaimana
telah
diubah
dengan
Undang-
undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun
1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3890).
3.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4389).
4.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)
sebagaimana
telah
diubah
dengan
Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun
2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor
108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548);
5.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang
Kelurahan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 159,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4588).
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005
Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593).
8.
Peraturan Pemerintah Nomor
tentang
Pembagian
Pemerintah,
Pemerintahan
Urusan
Pemerintahan
Daerah
38 Tahun 2007
Pemerintahan
Daerah
Provinsi,
Kabupaten/Kota
antara
dan
(Lembaran
Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4737 ).
9.
Peraturan Pemerintah Nomor
41 Tahun 2007
tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara
Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4741).
2
10.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun
2007
tentang
Pengawasan
Peraturan
Daerah
dan
Peraturan Kepala Daerah;
11.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun
2007
tentang
Petunjuk
Teknis
Penataan
Organisasi
Perangkat Daerah.
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SUMBAWA
dan
BUPATI SUMBAWA
MEMUTUSKAN :
Menetapkan:
PERATURAN DAERAH TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN,
TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN DAN KELURAHAN
DI KABUPATEN SUMBAWA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Sumbawa;
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah;
3. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu kepala daerah dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari sekretariat
daerah, sekretariat dewan perwakilan rakyat daerah, dinas daerah,
lembaga teknis daerah, kecamatan dan kelurahan;
4. Bupati adalah Bupati Sumbawa;
5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa;
6. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah
Kabupaten;
7. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah
Kabupaten dalam wilayah Kecamatan;
8. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural.
3
BAB II
SUSUNAN ORGANISASI
Bagian Kesatu
KECAMATAN
Pasal 2
Susunan Organisasi Kecamatan, terdiri dari :
(1)
1. Unsur Pimpinan adalah Camat.
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat Kecamatan, terdiri
dari:
a.
Sub Bagian Program dan Keuangan;
b.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Unsur Pelaksana adalah Seksi, terdiri dari :
a.
Seksi Pemerintahan;
b.
Seksi Ketentraman dan Ketertiban;
c.
Seksi Perekonomian dan Pembangunan;
d.
Seksi Sosial Kemasyarakatan.
4. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagan
(2)
Struktur
Organisasi
Kecamatan
adalah
sebagaimana tercantum dalam lampiran I dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
Bagian Kedua
KELURAHAN
Pasal 3
Susunan Organisasi Kelurahan, terdiri dari :
(1)
1.
Unsur Pimpinan adalah Lurah.
2.
Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat Kelurahan.
3.
Unsur Pelaksana adalah Seksi, terdiri dari :
a. Seksi Pemerintahan;
b. Seksi Ketentraman dan Ketertiban;
c. Seksi Perekonomian dan Pembangunan;
d. Seksi Sosial Kemasyarakatan.
4. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2)
Bagan Struktur Organisasi Kelurahan adalah sebagaimana
tercantum dalam lampiran
II dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
4
BAB III
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
KECAMATAN
Pasal 4
(1)
Kecamatan merupakan wilayah kerja Camat sebagai perangkat
daerah Kabupaten;
(2)
Kecamatan dipimpin oleh Camat;
(3)
Camat berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Pasal 5
(1) Camat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan
yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan
otonomi daerah.
(2)
Camat
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)
juga
menyelenggarakan tugas umum pemerintahan meliputi :
a. mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
b. mengkoordinasikan
upaya
penyelenggaraan
ketentraman
dan
ketertiban umum;
c. mengkoordinasikan penerapan dan penegakan Peraturan Perundangundangan;
d. mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan
umum;
e. mengkoordinasikan
penyelenggaraan
kegiatan
pemerintahan
ditingkat kecamatan;
f. membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan;
g. melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup
tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan
desa atau kelurahan.
(3)
Pelimpahan sebagian
kewenangan
Bupati
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
Pasal 6
5
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 5, Camat
mempunyai fungsi :
a. penyusunan program dan kegiatan kecamatan;
b. penyusunan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan kecamatan;
c. pengkoordinasian
penyelenggaraan
pemerintahan
di
wilayah
Kecamatan;
d. penyelenggaraan kegiatan pembinaan ideologi negara dan kesatuan
bangsa;
e. pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat;
f. pengkoordinasian penerapan dan penegakan Peraturan Perundangundangan;
g. pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas umum;
h. pembinaan penyelenggaraan pemerintahan Desa dan/atau Kelurahan;
i. pengkoordinasian
upaya
pembinaan
ketentraman
dan
ketertiban
umum;
j. penyelenggaran pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup
tugasnya;
k. penyelenggaraan penatausahaan Kantor;
l. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Bagian Kedua
KELURAHAN
Pasal 7
(1)
Kelurahan merupakan wilayah kerja Lurah sebagai perangkat
daerah Kabupaten dalam wilayah kecamatan;
(2)
Kelurahan dipimpin oleh Lurah;
(3)
Lurah berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Bupati melalui Camat.
Pasal 8
Lurah sebagaimana dimaksud pada Pasal 7, menyelenggarakan tugas
umum pemerintahan meliputi :
a.
melaksanakan kegiatan pemerintahan kelurahan;
b.
melaksanakan pemberdayaan masyarakat;
c.
memberikan pelayanan kepada masyarakat;
d.
menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum;
6
e.
melaksanakan
pemeliharaan
prasarana
dan
fasilitas
pelayanan umum;
f.
melaksanakan pembinaan terhadap lembaga kemasyarakatan.
Pasal 9
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 8, Lurah
mempunyai fungsi :
a. penyusunan program dan kegiatan kelurahan;
b. penggerak partisipasi masyarakat dalam pembangunan kelurahan;
c. pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat;
d. penyelenggaraan pelayanan masyarakat;
e. pengkoordinasian pelaksanaan pembinaan ketentraman dan ketertiban
masyarakat;
f. penyelenggaraan kegiatan pembinaan lembaga kemasyarakatan;
g. pengkoordinasian penyelenggaraan pemerintahan kelurahan;
BAB IV
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 10
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan sesuai dengan keahlian dan
kebutuhan.
Pasal 11
(1)Kelompok Jabatan Fungsional dimaksud pasal 10, terdiri dari sejumlah
tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai
kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
(2)Setiap kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud ayat
(1)
dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh
Bupati.
(3)Bupati dapat membentuk kelompok Jabatan Fungsional sesuai dengan
kebutuhan
dan
ketentuan
Peraturan
Perundang-Undangan
yang
berlaku.
(4)Jenis dan jenjang jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diatur sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
BAB V
ESELONERING
Pasal 12
7
(1)Camat merupakan jabatan struktural eselon IIIa.
(2)Sekretaris Kecamatan merupakan jabatan struktural eselon IIIb.
(3)Lurah dan Kepala Seksi pada Kecamatan merupakan jabatan struktural
eselon IVa.
(4)Sekretaris Kelurahan, Kepala Seksi pada Kelurahan dan Kepala Sub
Bagian pada Sekretariat Kecamatan merupakan jabatan struktural
eselon IVb.
BAB VI
KEPEGAWAIAN
Pasal 13
Para Pejabat di lingkungan Kecamatan dan Kelurahan diangkat dan
diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang - undangan
yang berlaku.
BAB VII
PEMBIAYAAN
Pasal 14
Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas Kecamatan dan
Kelurahan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Sumbawa serta sumber lain yang sah.
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 15
Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan di
Kabupaten Sumbawa diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16
Pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah
Kabupaten Sumbawa Nomor 11 Tahun 2005 tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan dinyatakan tidak berlaku lagi.
8
Pasal 17
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Sumbawa.
Ditetapkan di Sumbawa Besar
pada tanggal 18 Januari 2008
BUPATI SUMBAWA
JAMALUDDIN MALIK
Diundangkan di Sumbawa Besar
pada tanggal 18 Januari 2008
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUMBAWA,
A. KAHAR KARIM
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2008 NOMOR 5
9
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA
NOMOR 5 TAHUN 2008
TENTANG
SUSUNAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
KECAMATAN DAN KELURAHAN
DI KABUPATEN SUMBAWA
A. PENJELASAN UMUM
Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu
organisasi
adalah
adanya
urusan
pemerintahan
yang
menjadi
kewenangan daerah, yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan,
namun tidak berarti bahwa setiap penanganan urusan pemerintahan
harus dibentuk kedalam organisasi tersendiri.
Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, kepala daerah
dibantu
oleh
perangkat
daerah.
Perangkat
daerah
adalah
unsur
pembantu kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
yang terdiri dari sekretariat daerah, sekretariat DPRD, dinas daerah,
lembaga teknis daerah, kecamatan dan kelurahan.
Kecamatan
mempunyai
dan
wilayah
kelurahan
sebagai
kerja
perangkat
tertentu,
daerah
mempunyai
yang
tugas
menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan tugas lain sesuai
dengan pelimpahan kewenangan yang diberikan oleh Kepala Daerah.
Berdasarkan amanat Pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor
41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang menyatakan
bahwa Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah ditetapkan dengan
Peraturan Daerah dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah ini,
maka Kecamatan dan Kelurahan sebagai Perangkat Daerah Kabupaten
perlu
dilakukan
penataan
yang
disesuaikan
dengan
Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah,
yang selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan Daerah tentang Susunan,
Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan dan Kelurahan di
Kabupaten Sumbawa.
10
B. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL.
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 534
11
NOMOR 5 TAHUN 2008
TENTANG
SUSUNAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
KECAMATAN DAN KELURAHAN
DI KABUPATEN SUMBAWA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Menimbang
a. bahwa dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor
:
41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah,
maka organisasi dan tata kerja kecamatan dan kelurahan
yang
diatur
dalam
Peraturan
Daerah
Kabupaten
Sumbawa Nomor 11 Tahun 2005 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan, perlu disesuaikan;
b. bahwa
dalam
rangka
penyesuaian
dan
penataan
organisasi Perangkat Daerah senantiasa diarahkan pada
efisiensi, efektifitas, dan produktivitas penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah;
c. bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Daerah tentang Susunan, Kedudukan, Tugas
Pokok
dan
Fungsi
Kecamatan
dan
Kelurahan
di
Kabupaten Sumbawa.
Mengingat :
1.
Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang
Pembentukan
Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah
Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958
Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1665).
2.
Undang-Undang
Nomor
8
Tahun
1974
tentang
Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara
Tahun
1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3041)
sebagaimana
telah
diubah
dengan
Undang-
undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun
1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3890).
3.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4389).
4.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)
sebagaimana
telah
diubah
dengan
Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun
2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor
108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548);
5.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang
Kelurahan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 159,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4588).
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005
Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593).
8.
Peraturan Pemerintah Nomor
tentang
Pembagian
Pemerintah,
Pemerintahan
Urusan
Pemerintahan
Daerah
38 Tahun 2007
Pemerintahan
Daerah
Provinsi,
Kabupaten/Kota
antara
dan
(Lembaran
Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4737 ).
9.
Peraturan Pemerintah Nomor
41 Tahun 2007
tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara
Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4741).
2
10.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun
2007
tentang
Pengawasan
Peraturan
Daerah
dan
Peraturan Kepala Daerah;
11.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun
2007
tentang
Petunjuk
Teknis
Penataan
Organisasi
Perangkat Daerah.
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SUMBAWA
dan
BUPATI SUMBAWA
MEMUTUSKAN :
Menetapkan:
PERATURAN DAERAH TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN,
TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN DAN KELURAHAN
DI KABUPATEN SUMBAWA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Sumbawa;
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah;
3. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu kepala daerah dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari sekretariat
daerah, sekretariat dewan perwakilan rakyat daerah, dinas daerah,
lembaga teknis daerah, kecamatan dan kelurahan;
4. Bupati adalah Bupati Sumbawa;
5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa;
6. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah
Kabupaten;
7. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah
Kabupaten dalam wilayah Kecamatan;
8. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural.
3
BAB II
SUSUNAN ORGANISASI
Bagian Kesatu
KECAMATAN
Pasal 2
Susunan Organisasi Kecamatan, terdiri dari :
(1)
1. Unsur Pimpinan adalah Camat.
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat Kecamatan, terdiri
dari:
a.
Sub Bagian Program dan Keuangan;
b.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Unsur Pelaksana adalah Seksi, terdiri dari :
a.
Seksi Pemerintahan;
b.
Seksi Ketentraman dan Ketertiban;
c.
Seksi Perekonomian dan Pembangunan;
d.
Seksi Sosial Kemasyarakatan.
4. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagan
(2)
Struktur
Organisasi
Kecamatan
adalah
sebagaimana tercantum dalam lampiran I dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
Bagian Kedua
KELURAHAN
Pasal 3
Susunan Organisasi Kelurahan, terdiri dari :
(1)
1.
Unsur Pimpinan adalah Lurah.
2.
Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat Kelurahan.
3.
Unsur Pelaksana adalah Seksi, terdiri dari :
a. Seksi Pemerintahan;
b. Seksi Ketentraman dan Ketertiban;
c. Seksi Perekonomian dan Pembangunan;
d. Seksi Sosial Kemasyarakatan.
4. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2)
Bagan Struktur Organisasi Kelurahan adalah sebagaimana
tercantum dalam lampiran
II dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
4
BAB III
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
KECAMATAN
Pasal 4
(1)
Kecamatan merupakan wilayah kerja Camat sebagai perangkat
daerah Kabupaten;
(2)
Kecamatan dipimpin oleh Camat;
(3)
Camat berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Pasal 5
(1) Camat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan
yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan
otonomi daerah.
(2)
Camat
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)
juga
menyelenggarakan tugas umum pemerintahan meliputi :
a. mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
b. mengkoordinasikan
upaya
penyelenggaraan
ketentraman
dan
ketertiban umum;
c. mengkoordinasikan penerapan dan penegakan Peraturan Perundangundangan;
d. mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan
umum;
e. mengkoordinasikan
penyelenggaraan
kegiatan
pemerintahan
ditingkat kecamatan;
f. membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan;
g. melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup
tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan
desa atau kelurahan.
(3)
Pelimpahan sebagian
kewenangan
Bupati
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
Pasal 6
5
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 5, Camat
mempunyai fungsi :
a. penyusunan program dan kegiatan kecamatan;
b. penyusunan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan kecamatan;
c. pengkoordinasian
penyelenggaraan
pemerintahan
di
wilayah
Kecamatan;
d. penyelenggaraan kegiatan pembinaan ideologi negara dan kesatuan
bangsa;
e. pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat;
f. pengkoordinasian penerapan dan penegakan Peraturan Perundangundangan;
g. pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas umum;
h. pembinaan penyelenggaraan pemerintahan Desa dan/atau Kelurahan;
i. pengkoordinasian
upaya
pembinaan
ketentraman
dan
ketertiban
umum;
j. penyelenggaran pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup
tugasnya;
k. penyelenggaraan penatausahaan Kantor;
l. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Bagian Kedua
KELURAHAN
Pasal 7
(1)
Kelurahan merupakan wilayah kerja Lurah sebagai perangkat
daerah Kabupaten dalam wilayah kecamatan;
(2)
Kelurahan dipimpin oleh Lurah;
(3)
Lurah berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Bupati melalui Camat.
Pasal 8
Lurah sebagaimana dimaksud pada Pasal 7, menyelenggarakan tugas
umum pemerintahan meliputi :
a.
melaksanakan kegiatan pemerintahan kelurahan;
b.
melaksanakan pemberdayaan masyarakat;
c.
memberikan pelayanan kepada masyarakat;
d.
menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum;
6
e.
melaksanakan
pemeliharaan
prasarana
dan
fasilitas
pelayanan umum;
f.
melaksanakan pembinaan terhadap lembaga kemasyarakatan.
Pasal 9
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 8, Lurah
mempunyai fungsi :
a. penyusunan program dan kegiatan kelurahan;
b. penggerak partisipasi masyarakat dalam pembangunan kelurahan;
c. pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat;
d. penyelenggaraan pelayanan masyarakat;
e. pengkoordinasian pelaksanaan pembinaan ketentraman dan ketertiban
masyarakat;
f. penyelenggaraan kegiatan pembinaan lembaga kemasyarakatan;
g. pengkoordinasian penyelenggaraan pemerintahan kelurahan;
BAB IV
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 10
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan sesuai dengan keahlian dan
kebutuhan.
Pasal 11
(1)Kelompok Jabatan Fungsional dimaksud pasal 10, terdiri dari sejumlah
tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai
kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
(2)Setiap kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud ayat
(1)
dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh
Bupati.
(3)Bupati dapat membentuk kelompok Jabatan Fungsional sesuai dengan
kebutuhan
dan
ketentuan
Peraturan
Perundang-Undangan
yang
berlaku.
(4)Jenis dan jenjang jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diatur sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
BAB V
ESELONERING
Pasal 12
7
(1)Camat merupakan jabatan struktural eselon IIIa.
(2)Sekretaris Kecamatan merupakan jabatan struktural eselon IIIb.
(3)Lurah dan Kepala Seksi pada Kecamatan merupakan jabatan struktural
eselon IVa.
(4)Sekretaris Kelurahan, Kepala Seksi pada Kelurahan dan Kepala Sub
Bagian pada Sekretariat Kecamatan merupakan jabatan struktural
eselon IVb.
BAB VI
KEPEGAWAIAN
Pasal 13
Para Pejabat di lingkungan Kecamatan dan Kelurahan diangkat dan
diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang - undangan
yang berlaku.
BAB VII
PEMBIAYAAN
Pasal 14
Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas Kecamatan dan
Kelurahan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Sumbawa serta sumber lain yang sah.
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 15
Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan di
Kabupaten Sumbawa diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16
Pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah
Kabupaten Sumbawa Nomor 11 Tahun 2005 tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan dinyatakan tidak berlaku lagi.
8
Pasal 17
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Sumbawa.
Ditetapkan di Sumbawa Besar
pada tanggal 18 Januari 2008
BUPATI SUMBAWA
JAMALUDDIN MALIK
Diundangkan di Sumbawa Besar
pada tanggal 18 Januari 2008
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUMBAWA,
A. KAHAR KARIM
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2008 NOMOR 5
9
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA
NOMOR 5 TAHUN 2008
TENTANG
SUSUNAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
KECAMATAN DAN KELURAHAN
DI KABUPATEN SUMBAWA
A. PENJELASAN UMUM
Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu
organisasi
adalah
adanya
urusan
pemerintahan
yang
menjadi
kewenangan daerah, yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan,
namun tidak berarti bahwa setiap penanganan urusan pemerintahan
harus dibentuk kedalam organisasi tersendiri.
Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, kepala daerah
dibantu
oleh
perangkat
daerah.
Perangkat
daerah
adalah
unsur
pembantu kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
yang terdiri dari sekretariat daerah, sekretariat DPRD, dinas daerah,
lembaga teknis daerah, kecamatan dan kelurahan.
Kecamatan
mempunyai
dan
wilayah
kelurahan
sebagai
kerja
perangkat
tertentu,
daerah
mempunyai
yang
tugas
menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan tugas lain sesuai
dengan pelimpahan kewenangan yang diberikan oleh Kepala Daerah.
Berdasarkan amanat Pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor
41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang menyatakan
bahwa Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah ditetapkan dengan
Peraturan Daerah dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah ini,
maka Kecamatan dan Kelurahan sebagai Perangkat Daerah Kabupaten
perlu
dilakukan
penataan
yang
disesuaikan
dengan
Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah,
yang selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan Daerah tentang Susunan,
Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan dan Kelurahan di
Kabupaten Sumbawa.
10
B. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL.
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 534
11