Pembentukan Susunan Kedudukan Tupoksi Dinas Daerah Kab.Sumbawa
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA
NOMOR 3 TAHUN 2008
TENTANG
PEMBENTUKAN, SUSUNAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
DINAS DAERAH KABUPATEN SUMBAWA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI SUMBAWA
Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor
41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah,
maka Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 4
Tahun 2000 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat
Daerah
Kabupaten
Sumbawa,
sebagaimana
telah
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa
Nomor 1 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan
Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 4 Tahun 2000
tentang
Pembentukan,
Kedudukan,
Tugas,
Fungsi,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Sumbawa, perlu disesuaikan;
b. bahwa
dalam
rangka
penyesuaian
dan
penataan
organisasi perangkat daerah senantiasa diarahkan pada
efisiensi, efektifitas, dan produktivitas penyelenggaraan
pemerintahan daerah;
c. bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan
Daerah
Kabupaten
Sumbawa
tentang
Pembentukan, Susunan, Kedudukan, Tugas Pokok dan
Fungsi Dinas Daerah Kabupaten Sumbawa.
Mengingat :
1.
Undang–Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang
Pembentukan Daerah–daerah Tingkat II dalam Wilayah
Daerah-daerah
Tingkat I Bali, Nusa Tenggara
Barat
dan
Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun
1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor
1665);
2.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang
Pokok - pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun
1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara tahun
1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3890);
3.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan
Peraturan
Perundang-undangan
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4389);
4.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun
2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor
108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548);
5.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
6.
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang
Sistem Keolahragaan Nasional (Lembaran Negara Tahun
2005 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4535);
7.
Peraturan
tentang
Pemerintah
Pedoman
Penyelenggaraan
Nomor
Pembinaan
Pemerintahan
79
dan
Daerah
Tahun
2005
Pengawasan
(Lembaran
Negara Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4593);
8.
Peraturan Pemerintah Nomor
tentang
Pembagian
Urusan
38 Tahun 2007
Pemerintahan
antara
2
Pemerintah,
Pemerintahan
Pemerintahan
Daerah
Daerah
Provinsi,
Kabupaten/Kota
dan
(Lembaran
Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4737);
9.
Peraturan Pemerintah Nomor
tentang
Organisasi
Perangkat
41 Tahun 2007
Daerah
(Lembaran
Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4741);
10.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun
2007
tentang
Pengawasan
Peraturan
Daerah
dan
Peraturan Kepala Daerah;
11.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun
2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi
Perangkat Daerah.
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SUMBAWA
dan
BUPATI SUMBAWA
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN,
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH
KABUPATEN SUMBAWA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Sumbawa.
2. Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangundangan.
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.
4. Bupati adalah Bupati Sumbawa.
5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa.
3
6. Dinas adalah Dinas Daerah Kabupaten Sumbawa.
7. Unit Pelaksana Teknis adalah unsur pelaksana tugas teknis pada dinas.
8. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural.
BAB II
PEMBENTUKAN
Pasal 2
(1)Dengan
Peraturan
Daerah
ini
dibentuk
Dinas
Daerah
Kabupaten
Sumbawa;
(2)Dinas Daerah Kabupaten Sumbawa
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), terdiri dari :
1.
Dinas Pendidikan Nasional;
2.
Dinas Kesehatan;
3.
Dinas Sosial;
4.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
5.
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika;
6.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil;
7.
Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata;
8.
Dinas Pekerjaan Umum;
9.
Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan;
10.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan;
11.
Dinas Peternakan;
12.
Dinas Kehutanan dan Perkebunan;
13.
Dinas Kelautan dan Perikanan;
14.
Dinas Pertambangan dan Energi;
15.
Dinas Pendapatan Keuangan dan Aset.
BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Bagian Kesatu
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
Pasal 3
(1) Susunan Organisasi Dinas Pendidikan Nasional, terdiri dari :
1.
Unsur Pimpinan adalah Kepala Dinas Pendidikan Nasional;
2.
Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
a.
Sub Bagian Program;
b.
Sub Bagian Keuangan;
c.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
4
3.
Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :
a.
Bidang Pendidikan Dasar dan Taman Kanak-Kanak,
terdiri dari :
1)
Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Pendidikan
Dasar dan Taman Kanak-Kanak;
2)
Seksi Manajemen Pelayanan Pendidikan Dasar
dan Taman Kanak-Kanak;
3)
Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar
dan Taman Kanak-Kanak.
b. Bidang Pendidikan Menengah, terdiri dari :
1)
Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Pendidikan
Menengah;
2)
Seksi
Manajemen
Seksi
Sarana
Pelayanan
Pendidikan
Prasarana
Pendidikan
Menengah;
3)
dan
Menengah.
c. Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal, terdiri dari :
1)
Seksi Pendidikan Anak Usia Dini;
2)
Seksi Pendidikan Kesetaraan;
3)
Seksi Pendidikan Masyarakat.
d.Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
terdiri dari :
1)
Seksi Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar;
2)
Seksi Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Sekolah Menengah Pertama;
3)
Seksi Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
Sekolah
Menengah
Atas/Sekolah
Menengah
Kejuruan dan Non Formal/Informal.
4. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2)
Bagan
Struktur
Organisasi
Dinas
Pendidikan
Nasional
adalah
sebagaimana tercantum dalam lampiran I dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
Bagian Kedua
DINAS KESEHATAN
Pasal 4
5
(1) Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, terdiri dari :
1. Unsur Pimpinan adalah Kepala Dinas Kesehatan;
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Program;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :
a. Bidang Pelayanan Kesehatan, terdiri dari :
1)
Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar, Rujukan
dan Kesehatan Khusus;
2) Seksi Kefarmasian, Makanan dan Minuman;
3) Seksi Sarana dan Prasarana Kesehatan.
b. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, terdiri
dari :
1)
Seksi
Pencegahan,
Pemberantasan
dan
Pengendalian Penyakit Menular;
2)
Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Tidak Menular;
3)
Seksi Penyehatan Lingkungan.
c. Bidang Kesehatan Keluarga, terdiri dari :
1)
Seksi Kesehatan Ibu;
2)
Seksi Kesehatan Anak;
3)
Seksi Gizi Keluarga.
d. Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan, terdiri dari:
1)
Seksi Promosi Kesehatan;
2)
Seksi Pendayagunaan Tenaga Kesehatan;
3)
Seksi Statistik Kesehatan.
4. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan adalah sebagaimana
tercantum dalam lampiran II dan merupakan bagian
yang tidak
terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
Bagian Ketiga
DINAS SOSIAL
6
Pasal 5
(1) Susunan Organisasi Dinas Sosial, terdiri dari :
1. Unsur Pimpinan adalah Kepala Dinas Sosial;
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Program;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :
a. Bidang Pengembangan Kesejahteraan Sosial, terdiri dari :
1)
Seksi Pendayagunaan Kesejahteraan Sosial;
2)
Seksi Kelembagaan Kesejahteraan Sosial;
3)
Seksi Pengembangan Nilai Kepahlawanan.
b. Bidang Pembinaan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial, terdiri
dari :
1)
Seksi Pembinaan Anak dan Lanjut Usia;
2)
Seksi Rehabilitasi Penyandang Cacat;
3)
Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial.
c. Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial , terdiri dari :
1)
Seksi Bantuan Korban Bencana;
2)
Seksi Bantuan Sosial;
3)
Seksi Jaminan Sosial.
4. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2)
Bagan Struktur Organisasi Dinas Sosial sebagaimana tercantum dalam
lampiran III dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dengan
Peraturan Daerah ini.
Bagian Keempat
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
Pasal 6
(1) Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, terdiri dari:
1.
Unsur
Pimpinan
adalah
Kepala
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Program;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :
a. Bidang Latihan dan Produktivitas Tenaga Kerja, terdiri dari :
7
1) Seksi Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja;
2) Seksi Pengembangan Instruktur dan Pelatihan;
3) Seksi Lembaga Latihan Swasta.
b. Bidang Hubungan Industrial dan Perlindungan Tenaga Kerja terdiri
dari:
1) Seksi Hubungan Industrial dan Perselisihan Tenaga Kerja;
2) Seksi Pengupahan dan Syarat-Syarat Kerja;
3) Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan.
c. Bidang Penempatan dan Perluasan Lapangan Kerja, terdiri dari :
1) Seksi Informasi Pasar Kerja;
2) Seksi Penempatan Tenaga Kerja;
3) Seksi Perluasan Kerja;
d. Bidang Transmigrasi, terdiri dari :
1) Seksi Sarana dan Prasarana;
2) Seksi Pembinaan Usaha Ekonomi;
3) Seksi Pembinaan Sosial Budaya.
4. Unit Pelaksana Teknis Dinas .
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah
sebagaimana tercantum dalam lampiran IV dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
Bagian Kelima
DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Pasal 7
(1)
Susunan Organisasi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika,
terdiri dari :
1. Unsur Pimpinan adalah Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informatika;
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Program;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :
a. Bidang Sarana dan Prasarana Perhubungan Darat, terdiri dari :
1) Seksi Pembangunan Sarana Perhubungan Darat;
8
2) Seksi Pembangunan Prasarana Perhubungan Darat;
3) Seksi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perhubungan
Darat.
b. Bidang Pengendalian dan Operasional Perhubungan Darat, terdiri
dari :
1) Seksi Operasional dan Pengamanan Lalu Lintas Jalan;
2) Seksi Keselamatan, Teknis Sarana dan Prasarana Lalu Lintas
Jalan;
3) Seksi Pelayanan Angkutan Darat.
c. Bidang Perhubungan Laut dan Perhubungan Udara, terdiri dari;
1) Seksi Sarana dan Prasarana Perhubungan Laut;
2) Seksi Pengendalian dan Operasional Perhubungan Laut;
3) Seksi Keselamatan Perhubungan Laut dan Perhubungan
Udara.
d. Bidang Komunikasi dan Informatika, terdiri dari;
1) Seksi Pos dan Telekomunikasi;
2) Seksi Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi;
3) Seksi Pengembangan Teknologi Informatika.
4. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2)
Bagan
Struktur
Organisasi
Dinas
Perhubungan
Komunikasi
dan
Informatika adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran V dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah
ini.
Bagian Keenam
DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
Pasal 8
(1) Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, terdiri dari:
1. Unsur Pimpinan adalah Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil;
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Program;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :
9
a. Bidang Pengolahan Data dan Informasi Kependudukan dan
Catatan Sipil, terdiri dari :
1)
Seksi Pengolahan Data dan Informasi
Kependudukan;
2)
Seksi Pengolahan Data dan Informasi Catatan
Sipil.
b. Bidang Kependudukan, terdiri dari :
1)
Seksi Administrasi Kependudukan;
2)
Seksi Pengendalian Kependudukan.
c. Bidang Catatan Sipil, terdiri dari :
1)
Seksi Kelahiran dan Kematian;
2) Seksi Perkawinan dan Perceraian.
4. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2)
Bagan Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
sebagaimana tercantum dalam lampiran VI dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
Bagian Ketujuh
DINAS PEMUDA OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
Pasal 9
(1) Susunan Organisasi Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata,
terdiri dari :
1.
Unsur Pimpinan adalah Kepala
Dinas Pemuda
Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata ;
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
a.
Sub Bagian Program;
b.
Sub Bagian Keuangan;
c.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :
a. Bidang Pemuda, terdiri dari :
1) Seksi Pengembangan Pemuda;
2) Seksi Peranserta Kepemudaan;
3) Seksi Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda.
b. Bidang Olahraga, terdiri dari :
1) Seksi Manajemen Olahraga;
2) Seksi Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga;
3) Seksi Sarana dan Prasarana Olahraga.
c. Bidang Kebudayaan, terdiri dari :
10
1) Seksi Pengembangan Nilai Budaya;
2) Seksi Pengelolaan Kekayaan dan Keragaman Budaya;
3) Seksi Pengembangan Kerjasama Kebudayaan.
d. Bidang Pariwisata, terdiri dari :
1) Seksi Promosi dan Pemasaran Pariwisata;
2) Seksi Destinasi Pariwisata;
3) Seksi Pengembangan Kemitraan Pariwisata.
4. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2)
Bagan Struktur Organisasi Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan
Pariwisata
adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran VII dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah
ini.
Bagian Kedelapan
DINAS PEKERJAAN UMUM
Pasal 10
(1) Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum, terdiri dari :
1.
Unsur Pimpinan adalah Kepala
Dinas
Pekerjaan Umum;
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Program;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :
a. Bidang Bina Marga, terdiri dari :
1)
Seksi Perencanaan Prasarana Jalan;
2)
Seksi Pembangunan Prasarana Jalan;
3)
Seksi Pemeliharaan Prasarana Jalan.
b. Bidang Sumber Daya Air, terdiri dari :
1)
Seksi Perencanaan Sumber Daya Air;
2)
Seksi Pembangunan Prasarana Sumber Daya
Air ;
Seksi Pemeliharaan Prasarana Sumber Daya
3)
Air.
c. Bidang Cipta Karya, terdiri dari :
1)
Seksi Perencanaan Cipta Karya;
11
2)
Seksi Penataan Lingkungan Perumahan dan
Permukiman;
3)
Seksi Pembangunan Gedung dan Perumahan.
d. Bidang Tata Ruang, terdiri dari :
1) Seksi Perencanaan Tata Ruang;
2) Seksi Pemanfaatan Ruang;
3) Seksi Pengendalian Pemanfaatan Ruang.
4. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum adalah sebagaimana
tercantum dalam lampiran VIII dan merupakan bagian
yang tidak
terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
Bagian Kesembilan
DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
Pasal 11
(1) Susunan Organisasi Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan,
terdiri dari :
1.
Unsur
Pimpinan
adalah
Kepala
Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan ;
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
a.
Sub Bagian Program;
b.
Sub Bagian Keuangan;
c.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :
a. Bidang Koperasi, terdiri dari :
1)
Seksi Kelembagaan dan Tata Laksana;
2)
Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia
Koperasi;
3)
Seksi Pengawasan dan Pengendalian.
b. Bidang Usaha dan Permodalan Koperasi, terdiri dari :
1)
Seksi Perkuatan Permodalan Koperasi;
2)
Seksi Pengembangan Usaha Koperasi;
3)
Seksi Pembinaan Koperasi Simpan Pinjam dan
Usaha Simpan Pinjam.
c. Bidang Usaha Kecil dan Menengah, terdiri dari :
1)
Seksi
Pemberdayaan
Usaha
Kecil
dan
Menengah;
12
2)
Seksi Promosi dan Pemasaran Produk Usaha
Kecil dan Menengah;
3)
Seksi Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah.
d. Bidang Perindustrian, terdiri dari :
1)
Seksi Pengembangan Teknologi Industri ;
2)
Seksi
Pengembangan
Industri
Kecil
dan
Menengah;
3)
Seksi Sarana dan Prasarana Industri.
e. Bidang Perdagangan, terdiri dari :
1)
Seksi Sarana dan Usaha Perdagangan;
2)
Seksi Perdagangan Dalam dan Luar Negeri;
3)
Seksi
Perlindungan
Konsumen
dan
Perindustrian
dan
Kemetrologian.
4. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2)
Bagan
Struktur
Perdagangan
Organisasi
Dinas
Koperasi
adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran IX dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
Bagian Kesepuluh
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN
Pasal 12
(1) Susunan Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan, terdiri dari :
Unsur
1.
Pimpinan
adalah
Kepala
Dinas
Pertanian
Tanaman Pangan;
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Program;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :
a. Bidang Perlindungan Tanaman, Pengelolaan Lahan dan Air, terdiri
dari:
1) Seksi Perlindungan Tanaman;
2) Seksi Penggelolaan Lahan;
13
3) Seksi Pengelolaan Air dan Prasarana Pertanian Tanaman
Pangan.
b. Bidang Teknologi Pertanian Tanaman Pangan , terdiri dari:
1) Seksi
Pengkajian
dan
Penerapan
Teknologi
Pertanian
Tanaman Pangan;
2) Seksi Pengembangan Sarana Teknologi Pertanian Tanaman
Pangan;
3) Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia.
c. Bidang Produksi Pertanian Tanaman Pangan, terdiri dari :
1) Seksi Perbenihan;
2) Seksi Produksi Tanaman Pangan;
3) Seksi Produksi Hortikultura.
d. Bidang Usaha Pertanian Tanaman Pangan, terdiri dari :
1) Seksi Pasca Panen dan Pengolahan Hasil;
2) Seksi Pemasaran Hasil Pertanian Tanaman Pangan;
3) Seksi Bina Usaha Pertanian Tanaman Pangan.
4. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan adalah
sebagaimana tercantum dalam lampiran X dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
Bagian Kesebelas
DINAS PETERNAKAN
Pasal 13
(1)
Susunan Organisasi Dinas Peternakan, terdiri dari :
1.
Unsur Pimpinan adalah Kepala Dinas
Peternakan;
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
a.
Sub Bagian Program;
b.
Sub Bagian Keuangan;
c.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :
a. Bidang Kesehatan Hewan, terdiri dari:
1)
Seksi
Pencegahan
dan
Pemberantasan
Penyakit Hewan;
14
2)
Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner.
3)
Seksi Pengawasan Obat Hewan dan Residu
b. Bidang Produksi dan Pengembangan Peternakan, terdiri dari :
1)
Seksi Pembibitan Ternak;
2)
Seksi Pengembangan dan Penyebaran Ternak;
3)
Seksi Pengembangan Sistem dan Pola
Kawasan Peternakan.
c. Bidang Usaha dan Pemasaran Peternakan, terdiri dari :
1)
Seksi Bina Usaha Peternakan;
2)
Seksi Pemasaran Peternakan.
3)
Seksi Kelembagaan Peternakan.
d. Bidang Teknologi Peternakan, terdiri dari :
1) Seksi Pengembangan Teknologi Peternakan;
2) Seksi Sarana dan Prasarana Teknologi Peternakan.
4. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Peternakan adalah sebagaimana
tercantum dalam
lampiran XI dan merupakan bagian
yang tidak
terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
Bagian Kedua Belas
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
Pasal 14
(1)
Susunan Organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan, terdiri dari :
1.
Unsur Pimpinan adalah Kepala
Dinas Kehutanan
dan Perkebunan;
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Program;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :
a. Bidang Rehabilitasi dan Pengelolaan Hutan, terdiri dari :
1) Seksi Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan;
2) Seksi Kawasan Hutan;
3) Seksi Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan.
b. Bidang Sarana dan Prasarana Kehutanan dan Perkebunan,
terdiri dari :
15
1) Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana Kehutanan dan
Perkebunan;
2) Seksi Perbenihan Tanaman Kehutanan dan Perkebunan;
3) Seksi Pengembangan Lahan.
c. Bidang Perlindungan dan Pengamanan, terdiri dari :
1) Seksi Pengamanan Hutan ;
2) Seksi Pengujian Hasil Hutan dan Perkebunan;
3) Seksi Perlindungan Tanaman Perkebunan dan Kehutanan.
d. Bidang Produksi dan Bina Usaha, terdiri dari :
1) Seksi Produksi Hasil Hutan dan Perkebunan;
2) Seksi
Pengolahan
dan
Pemasaran
Hasil
Hutan
dan
Perkebunan;
3) Seksi Bina Usaha dan Kelembagaan.
4. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan adalah
sebagaimana tercantum dalam lampiran XII dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
Bagian Ketiga Belas
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Pasal 15
(1)
Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan, terdiri dari :
1.
Unsur
Pimpinan
adalah
Kepala
Dinas Kelautan dan Perikanan;
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Program;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :
a. Bidang Pengendalian dan Pelestarian Sumber Daya Kelautan
dan Perikanan, terdiri dari:
1) Seksi Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan;
2) Seksi Pelestarian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan;
3) Seksi Pengawasan dan Penegakan Hukum.
b. Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan,
terdiri dari :
16
1) Seksi Pengembangan Perikanan Budidaya;
2) Seksi Pengembangan Perikanan Tangkap;
3) Seksi Kaji Terap Teknologi dan Jasa Kelautan.
c.
Bidang Pengembangan Usaha dan Kelembagaan Kelautan dan
Perikanan, terdiri dari :
1) Seksi Pembinaan Mutu dan Pemasaran;
2) Seksi
Pengembangan
Kelembagaan
dan
Sumber
Daya
Manusia;
3) Seksi Bimbingan Usaha Kelautan dan Perikanan.
d. Bidang Pengembangan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan,
terdiri dari :
1) Seksi Penataan Kawasan Pesisir, Laut dan Pulau-Pulau Kecil;
2) Seksi Sarana dan Prasarana Kelautan dan Perikanan;
3) Seksi Pengembangan Pesisir, Laut dan Pulau-Pulau Kecil.
4. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan adalah
sebagaimana tercantum dalam lampiran XIII dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
Bagian Keempat Belas
DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI
Pasal 16
(1) Susunan Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi, terdiri dari:
1. Unsur Pimpinan adalah Kepala Dinas Pertambangan dan Energi;
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Program;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :
a. Bidang Pengembangan Energi dan Kelistrikan terdiri dari :
1)
Seksi Minyak dan Gas ;
2)
Seksi Kelistrikan;
3)
Seksi Pengembangan Energi Alternatif.
b. Bidang Pengusahaan Mineral, terdiri dari:
1)
Seksi Produksi dan Keselamatan Kerja;
17
2)
Seksi Teknik dan Lingkungan;
3)
Seksi Bina Usaha.
c. Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral, terdiri dari:
1)
Seksi Pengelolaan Air Tanah;
2)
Seksi Geologi Tata Lingkungan;
3)
Seksi Survey dan Informasi Bahan Galian.
4. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi
adalah
sebagaimana tercantum dalam lampiran XIV dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
Bagian Kelima Belas
DINAS PENDAPATAN KEUANGAN DAN ASET
Pasal 17
(1) Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Keuangan dan Aset, terdiri dari:
1.
Unsur
Pimpinan
adalah
Kepala
Dinas Pendapatan Keuangan dan Aset ;
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Program;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :
a. Bidang Pendapatan, terdiri dari :
1) Seksi Pendataan dan Penetapan Pajak Daerah;
2) Seksi Dana Perimbangan;
3) Seksi Penagihan.
b. Bidang Pengelolaan Keuangan, terdiri dari :
1) Seksi Anggaran;
2) Seksi Perbendaharaan;
3) Seksi Verifikasi.
c. Bidang Aset Daerah, terdiri dari :
1) Seksi Perencanaan dan Pengadaan Aset Daerah;
2) Seksi
Pemeliharaan,
Distribusi
dan
Penghapusan
Aset
Daerah.
d. Bidang Akuntansi dan Pelaporan, terdiri dari :
1) Seksi Akuntansi Penerimaan Kas;
2) Seksi Akuntansi Pengeluaran Kas;
3) Seksi Pelaporan.
4. Kelompok Jabatan Fungsional.
18
(2)
Bagan Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Keuangan dan Aset
adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran XV dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
BAB IV
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
Pasal 18
(1) Dinas Pendididikan Nasional merupakan unsur pelaksana Otonomi
Daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(2) Dinas Pendididikan Nasional mempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan daerah di bidang pendidikan berdasarkan asas otonomi
dan tugas pembantuan.
(3) Dinas Pendidikan Nasional dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan perencanaan bidang pendididikan;
b. perumusan kebijakan teknis bidang pendidikan;
c. pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
pendidikan ;
d. pembinaan,
koordinasi,
pengendalian
dan
fasilitasi
pelaksanaan
kegiatan bidang pendidikan dasar dan taman kanak-kanak, pendidikan
menengah, pendidikan nonformal dan informal, peningkatan mutu
pendidik dan tenaga kependidikan;
e. pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Pendidikan Nasional;
f. pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Nasional;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua
DINAS KESEHATAN
Pasal 19
(1)
Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah,
dipimpin oleh
Kepala
Dinas yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
19
(2)
Dinas
Kesehatan
mempunyai
tugas
melaksanakan
urusan
Pemerintahan Daerah di Bidang Kesehatan berdasarkan asas otonomi
dan tugas pembantuan.
(3)
Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud
pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi:
a.
penyusunan perencanaan bidang kesehatan;
b.
perumusan kebijakan teknis bidang kesehatan;
c. pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
kesehatan ;
d. pembinaan,
koordinasi,
pengendalian
dan
fasilitasi
pelaksanaan
kegiatan bidang pelayanan kesehatan, pengendalian penyakit dan
penyehatan lingkungan, kesehatan keluarga dan pengembangan
sumber daya kesehatan;
e.
pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Kesehatan;
f.
pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Ketiga
DINAS SOSIAL
Pasal 20
(1)
Dinas Sosial merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah,
dipimpin
oleh
Kepala
Dinas
yang
berkedudukan
di
bawah
dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(2)
Dinas
pemerintahan
Sosial
mempunyai
tugas
melaksanakan
urusan
daerah di bidang sosial berdasarkan asas otonomi dan
tugas pembantuan.
(3)
Dinas Sosial dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi:
a.
penyusunan perencanaan bidang sosial;
b.
perumusan kebijakan teknis bidang sosial;
c.
pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
bidang sosial;
d. pembinaan,
koordinasi,
pengendalian
dan
fasilitasi
pelaksanaan
kegiatan bidang pengembangan kesejahteraan sosial, pembinaan dan
rehabilitasi kesejahteraan sosial, bantuan dan jaminan sosial;
e. pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Sosial;
20
f.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keempat
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
Pasal 21
(1)
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan unsur pelaksana
Otonomi Daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas
yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(2)
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas melaksanakan
urusan
pemerintahan
daerah
di
bidang
ketenagakerjaan
dan
transmigrasi berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
(3)
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan perencanaan bidang tenaga kerja dan transmigrasi;
b. perumusan kebijakan teknis bidang tenaga kerja dan transmigrasi;
c. pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
tenaga kerja dan transmigrasi;
d. pembinaan,
koordinasi,
pengendalian
dan
fasilitasi
pelaksanaan
kegiatan bidang latihan dan produktivitas tenaga kerja, hubungan
industrial dan perlindungan tenaga kerja, penempatan dan perluasan
lapangan kerja, dan transmigrasi;
e. pelaksanaan
kegiatan
penatausahaan
Dinas
Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi;
f. pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Kelima
DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Pasal 22
(1)
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika merupakan unsur
pelaksana
Otonomi
Daerah,
dipimpin
oleh
Kepala
Dinas
yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
(2)
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan
daerah di bidang perhubungan,
21
komunikasi dan informatika berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan.
(3)
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dalam melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi:
a.
penyusunan perencanaan bidang perhubungan, komunikasi dan
informatika;
b.
perumusan kebijakan teknis bidang perhubungan, komunikasi
dan informatika;
c.
pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
perhubungan, komunikasi dan informatika;
d.
pembinaan, koordinasi, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan
kegiatan
bidang
sarana
dan
prasarana
perhubungan
darat,
pengendalian dan operasional perhubungan darat, perhubungan laut
dan perhubungan udara serta komunikasi dan informatika;
e.
pelaksanaan
kegiatan
penatausahaan
Dinas
Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika;
f. pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Keenam
DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
Pasal 23
(1) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
merupakan unsur pelaksana
Otonomi Daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(2) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil mempunyai tugas melaksanakan
urusan pemerintahan daerah di bidang kependudukan dan catatan sipil
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
(3)
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dalam melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi:
a.
penyusunan perencanaan bidang kependudukan dan catatan
sipil;
b.
perumusan kebijakan teknis bidang kependudukan dan catatan
sipil;
c.
pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
kependudukan dan catatan sipil;
22
d. pembinaan,
koordinasi,
pengendalian
dan
fasilitasi
pelaksanaan
kegiatan bidang pengolahan data dan informasi kependudukan dan
catatan sipil, administrasi kependudukan dan catatan sipil;
e. pelaksanaan
kegiatan
penatausahaan
Dinas
Kependudukan
dan
Catatan Sipil;
f.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Ketujuh
DINAS PEMUDA OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
Pasal 24
(1) Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata merupakan unsur
pelaksana
Otonomi
Daerah,
dipimpin
oleh
Kepala
Dinas
yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
(2)Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai tugas
melaksanakan urusan
pemerintahan
daerah di bidang pemuda,
olahraga, kebudayaan dan pariwisata berdasarkan asas otonomi dan
tugas pembantuan.
(3)Dinas
Pemuda
melaksanakan
Olahraga
tugas
Kebudayaan
sebagaimana
dan
dimaksud
Pariwisata
pada
dalam
ayat
(2),
menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan perencanaan bidang pemuda, olahraga, kebudayaan dan
pariwisata;
b. perumusan kebijakan teknis bidang pemuda, olahraga, kebudayaan
dan pariwisata;
c. pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
pemuda, olahraga, kebudayaan dan pariwisata;
d. pembinaan,
koordinasi,
pengendalian
dan
fasilitasi
pelaksanaan
kegiatan bidang pemuda, olahraga, kebudayaan dan pariwisata;
e. pelaksanaan
kegiatan
penatausahaan
Dinas
Pemuda
Olahraga
Kebudayaan dan Pariwisata;
f. pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Pemuda Olahraga
Kebudayaan dan Pariwisata;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Kedelapan
23
DINAS PEKERJAAN UMUM
Pasal 25
(1)
Dinas Pekerjaan Umum merupakan unsur
pelaksana
Otonomi
Daerah,
dipimpin
oleh
Kepala
Dinas
yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
(2)
Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan
daerah
di bidang pekerjaan
umum, perumahan dan penataan ruang berdasarkan asas otonomi dan
tugas pembantuan.
(3)
Dinas
melaksanakan
tugas
sebagaimana
Pekerjaan
Umum
dimaksud
pada
dalam
ayat
(2),
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan perencanaan bidang pekerjaan umum, perumahan dan
penataan ruang;
b. perumusan kebijakan teknis bidang pekerjaan umum, perumahan dan
penataan ruang;
c. pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
pekerjaan umum, perumahan dan penataan ruang;
d. pembinaan,
koordinasi,
pengendalian
dan
fasilitasi
pelaksanaan
kegiatan bidang bina marga, sumber daya air, cipta karya dan tata
ruang;
e. pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Pekerjaan Umum;
f. pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan umum.
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Kesembilan
DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
Pasal 26
(1)
Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan
pelaksana
Otonomi
Daerah,
dipimpin
oleh
merupakan unsur
Kepala
Dinas
yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
(2)
Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan
usaha kecil
daerah di bidang koperasi dan
menengah, perindustrian dan perdagangan berdasarkan
asas otonomi dan tugas pembantuan.
24
(3)
Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan dalam melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi:
a.
penyusunan perencanaan
bidang koperasi dan usaha kecil
menengah, perindustrian dan perdagangan;
b.
perumusan kebijakan teknis bidang koperasi dan usaha kecil
menengah, perindustrian dan perdagangan;
c.
pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
koperasi dan usaha kecil menengah, perindustrian dan perdagangan;
d.
pembinaan, koordinasi, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan
kegiatan bidang koperasi, usaha dan permodalan koperasi, usaha
kecil dan menengah, perindustrian dan perdagangan;
e.
pelaksanaan
kegiatan
penatausahaan
Dinas
Koperasi
Teknis
Koperasi
Perindustrian dan Perdagangan;
f.
pembinaan
terhadap
Unit
Pelaksana
Perindustrian dan Perdagangan;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Kesepuluh
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN
Pasal 27
(1)
Dinas
Pertanian
Otonomi
Tanaman
Pangan
merupakan
unsur
pelaksana
Daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(2)
Dinas Pertanian Tanaman Pangan mempunyai tugas melaksanakan
urusan pemerintahan
daerah di bidang pertanian tanaman pangan
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
(3)
Dinas
Pertanian
Tanaman
Pangan
dalam
melaksanakan
tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi:
a.
penyusunan perencanaan bidang pertanian tanaman pangan;
b.
perumusan kebijakan teknis bidang pertanian tanaman pangan;
c.
pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
pertanian tanaman pangan;
d.
pembinaan, koordinasi, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan
kegiatan bidang perlindungan tanaman, pengelolaan lahan dan air,
pengembangan
teknologi
pertanian
tanaman
pangan,
produksi
pertanian tanaman pangan dan usaha pertanian tanaman pangan;
25
e.
pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Pertanian Tanaman
Pangan;
f.
pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian
Tanaman Pangan;
g.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kesebelas
DINAS PETERNAKAN
Pasal 28
(1)
Dinas Peternakan merupakan unsur pelaksana Otonomi
Daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(2)
Dinas
urusan pemerintahan
Peternakan
mempunyai
tugas
melaksanakan
daerah di bidang peternakan berdasarkan asas
otonomi dan tugas pembantuan.
(3)
Dinas
Peternakan
dalam
melaksanakan
tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan perencanaan bidang peternakan;
b. perumusan kebijakan teknis bidang peternakan;
c. pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
peternakan ;
d. pembinaan,
koordinasi,
pengendalian
dan
fasilitasi
pelaksanaan
kegiatan bidang kesehatan hewan, produksi dan pengembangan
peternakan,
usaha
dan
pemasaran
peternakan
dan
teknologi
peternakan;
e. pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Peternakan;
f. pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Peternakan;
g.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua Belas
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
Pasal 29
(1) Dinas Kehutanan dan Perkebunan merupakan unsur pelaksana Otonomi
Daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
26
(2) Dinas Kehutanan dan Perkebunan mempunyai tugas melaksanakan
urusan pemerintahan
daerah
di bidang kehutanan dan perkebunan
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
(3) Dinas
Kehutanan
dan
Perkebunan
dalam
melaksanakan
tugas
sebagaimana di maksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi:
a.
penyusunan perencanaan bidang kehutanan dan perkebunan;
b.
perumusan kebijakan teknis bidang kehutanan dan perkebunan;
c.
pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
kehutanan dan perkebunan;
d.
pembinaan, koordinasi, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan
kegiatan bidang rehabilitasi dan pengelolaan hutan, sarana dan
prasarana kehutanan dan perkebunan, perlindungan dan pengamanan
hutan dan perkebunan, serta produksi dan bina usaha kehutanan dan
perkebunan;
e.
pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Kehutanan dan
Perkebunan;
f.
pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Kehutanan dan
Perkebunan;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Ketiga Belas
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Pasal 30
(1)
Dinas Kelautan dan Perikanan merupakan unsur pelaksana Otonomi
Daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(2)
Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas melaksanakan
urusan pemerintahan
daerah di bidang kelautan dan perikanan
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
(3)
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
dalam
melaksanakan
tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan perencanaan bidang kelautan dan perikanan;
b. perumusan kebijakan teknis bidang kelautan dan perikanan;
c. pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
kelautan dan perikanan;
d. pembinaan,
koordinasi,
pengendalian
dan
fasilitasi
pelaksanaan
kegiatan bidang pengendalian dan pelestarian sumber daya kelautan
27
dan perikanan, pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan,
pengembangan usaha dan kelembagaan kelautan dan perikanan,
pengembangan sumber daya kelautan dan perikanan;
e. pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Kelautan dan Perikanan;
f. pembinaan tehadap Unit Pelaksana Teknis
Dinas
Kelautan dan
Perikanan;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Keempat Belas
DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI
Pasal 31
(1) Dinas Pertambangan dan Energi merupakan unsur pelaksana Otonomi
Daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(2) Dinas Pertambangan dan Energi mempunyai tugas melaksanakan
urusan pemerintahan
daerah di bidang pertambangan dan energi
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
(3) Dinas
Pertambangan
dan
Energi
dalam
melaksanakan
tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan perencanaan bidang pertambangan dan energi;
b. perumusan kebijakan teknis bidang pertambangan dan energi;
c. pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
pertambangan dan energi;
d. pembinaan,
koordinasi,
pengendalian
dan
fasilitasi
pelaksanaan
kegiatan bidang pengembangan energi dan kelistrikan, pengusahaan
mineral, geologi dan sumber daya mineral;
e. pelaksanaan
kegiatan
penatausahaan
Dinas
Pertambangan
dan
Energi;
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Kelima Belas
DINAS PENDAPATAN KEUANGAN DAN ASET
Pasal 32
(1)
Dinas Pendapatan Keuangan dan Aset merupakan unsur pelaksana
Otonomi Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
28
(2)
Dinas
Pendapatan
Keuangan
dan
melaksanakan urusan pemerintahan
Aset
mempunyai
tugas
daerah di bidang pendapatan,
pengelolaan keuangan dan aset berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan.
(3)
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), Dinas Pendapatan Keuangan dan Aset mempunyai fungsi:
a. penyusunan
perencanaan
bidang
pendapatan,
pengelolaan
pendapatan,
pengelolaan
keuangan dan aset daerah;
b. perumusan
kebijakan
teknis
bidang
keuangan dan aset daerah;
c.
pembinaan, koordinasi, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan
kegiatan bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah;
d. pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Pendapatan Keuangan
dan Aset;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
BAB V
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS
Pasal 33
(1)
Unit Pelaksana Teknis Dinas merupakan unsur pelaksana
teknis
yang
melaksanakan
kegiatan
teknis
operasional
dan/atau
kegiatan teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu atau
beberapa kecamatan.
(2)
Unit Pelaksana Teknis Dinas dipimpin oleh seorang Kepala
Unit Pelaksana Teknis yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas.
(3)
Unit Pelaksana Teknis Dinas, terdiri dari 1 (satu) Sub Bagian
Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional.
(4)
Unit Pelaksana Teknis Dinas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), dibentuk dengan Peraturan Bupati.
BAB VI
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 34
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Dinas Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
29
Pasal 35
(1)
Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud Pasal 34, terdiri
dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi
dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
(2)
Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud ayat (1)
dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh
Bupati.
(3)
Bupati
dapat
membentuk
Jabatan
Fungsional
sesuai
dengan
kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(4)
Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
BAB VII
ESELONERING
Pasal 36
(1)Kepala Dinas merupakan jabatan struktural eselon IIb.
(2)Sekretaris Dinas merupakan jabatan struktural eselon IIIa
(3)Kepala Bidang merupakan jabatan struktural eselon IIIb.
(4)Kepala
Seksi, Kepala
Sub Bagian dan Kepala
Unit Pelaksana Teknis
Dinas merupakan jabatan struktural eselon IVa.
(5)Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada Unit Pelaksana Teknis Dinas dan
Kepala Tata Usaha Sekolah Menengah Kejuruan
merupakan jabatan
struktural eselon IVb.
(6)Kepala Tata Usaha Sekolah Menengah Pertama dan Kepala Tata Usaha
Sekolah Menengah Atas merupakan jabatan struktural eselon Va.
BAB VIII
KEPEGAWAIAN
Pasal 37
Para pejabat di lingkungan Dinas Daerah diangkat dan diberhentikan oleh
Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB IX
PEMBIAYAAN
Pasal 38
30
Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas Dinas Daerah
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Sumbawa serta sumber lain yang sah.
BAB X
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 39
Rincian
Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Sumbawa
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 40
Pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Nomor
4 Tahun 2000 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi Susunan
Organisasi
dan
Tata
Kerja
Perangkat
Daerah
Kabupaten
Sumbawa
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2002
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2000 tentang
Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten Sumbawa dan Peraturan lainnya yang
bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 41
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Sumbawa.
Ditetapkan di Sumbawa Besar
Pada tanggal 18 Januari 2008
BUPATI SUMBAWA,
JAMALUDDIN MALIK
Diundangkan di Sumbawa Besar
Pada tanggal 18 Januari 2008
31
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUMBAWA
A. KAHAR KARIM
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2008 NOMOR 3
32
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA
NOMOR 3 TAHUN 2008
TENTANG
PEMBENTUKAN, SUSUNAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
DINAS DAERAH KABUPATEN SUMBAWA
A.
PENJELASAN UMUM
Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu
organisasi
adalah
adanya
urusan
pemerintahan
yang
menjadi
kewenangan pemerintahan daerah, yang terdiri dari urusan wajib dan
urusan pilihan, namun tidak berarti bahwa setiap penanganan urusan
pemerintahan harus dibentuk kedalam organisasi tersendiri.
Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, kepala daerah
dibantu
oleh
perangkat
daerah.
Perangkat
daerah
adalah
unsur
pembantu kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
yang terdiri dari sekretariat daerah, sekretariat DPRD, dinas daerah,
lembaga teknis daerah, kecamatan dan kelurahan.
Dinas daerah sebagai unsur pelaksana otonomi daerah, dengan
tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah yang sifatnya
teknis operasional baik urusan wajib maupun urusan pilihan berdasarkan
asas otonomi dan tugas pembantuan.
Berdasarkan amanat pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor
41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang menyatakan
bahwa Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah ditetapkan dengan
peraturan daerah dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah ini,
maka Dinas Daerah Kabupaten Sumbawa sebagai perangkat daerah
perlu
dilakukan
penataan
yang
disesuaikan
dengan
Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah,
yang
selanjutnya
ditetapkan
dengan
Peraturan
Daerah
tentang
Pembentukan, Susunan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas
Daerah Kabupaten Sumbawa.
33
B. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL.
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18
34
Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 20
Cukup jelas.
Pasal 21
Cukup jelas.
Pasal 22
Cukup jelas.
Pasal 23
Cukup jelas.
Pasal 24
Cukup jelas.
Pasal 25
Cukup jelas.
Pasal 26
Cukup jelas.
Pasal 27
Cukup jelas.
Pasal 28
Cukup jelas.
Pasal 29
Cukup jelas.
Pasal 30
Cukup jelas.
Pasal 31
Cukup jelas.
Pasal 32
Cukup jelas.
Pasal 33
Ayat (1)
Kegiatan teknis operasional yang dilaksanakan unit pelaksana
teknis dinas adalah tugas untuk melaksanakan kegiatan teknis
yang
secara
langsung
berhubungan
NOMOR 3 TAHUN 2008
TENTANG
PEMBENTUKAN, SUSUNAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
DINAS DAERAH KABUPATEN SUMBAWA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI SUMBAWA
Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor
41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah,
maka Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 4
Tahun 2000 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat
Daerah
Kabupaten
Sumbawa,
sebagaimana
telah
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa
Nomor 1 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan
Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 4 Tahun 2000
tentang
Pembentukan,
Kedudukan,
Tugas,
Fungsi,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Sumbawa, perlu disesuaikan;
b. bahwa
dalam
rangka
penyesuaian
dan
penataan
organisasi perangkat daerah senantiasa diarahkan pada
efisiensi, efektifitas, dan produktivitas penyelenggaraan
pemerintahan daerah;
c. bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan
Daerah
Kabupaten
Sumbawa
tentang
Pembentukan, Susunan, Kedudukan, Tugas Pokok dan
Fungsi Dinas Daerah Kabupaten Sumbawa.
Mengingat :
1.
Undang–Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang
Pembentukan Daerah–daerah Tingkat II dalam Wilayah
Daerah-daerah
Tingkat I Bali, Nusa Tenggara
Barat
dan
Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun
1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor
1665);
2.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang
Pokok - pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun
1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara tahun
1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3890);
3.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan
Peraturan
Perundang-undangan
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4389);
4.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun
2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor
108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548);
5.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
6.
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang
Sistem Keolahragaan Nasional (Lembaran Negara Tahun
2005 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4535);
7.
Peraturan
tentang
Pemerintah
Pedoman
Penyelenggaraan
Nomor
Pembinaan
Pemerintahan
79
dan
Daerah
Tahun
2005
Pengawasan
(Lembaran
Negara Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4593);
8.
Peraturan Pemerintah Nomor
tentang
Pembagian
Urusan
38 Tahun 2007
Pemerintahan
antara
2
Pemerintah,
Pemerintahan
Pemerintahan
Daerah
Daerah
Provinsi,
Kabupaten/Kota
dan
(Lembaran
Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4737);
9.
Peraturan Pemerintah Nomor
tentang
Organisasi
Perangkat
41 Tahun 2007
Daerah
(Lembaran
Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4741);
10.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun
2007
tentang
Pengawasan
Peraturan
Daerah
dan
Peraturan Kepala Daerah;
11.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun
2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi
Perangkat Daerah.
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SUMBAWA
dan
BUPATI SUMBAWA
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN,
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH
KABUPATEN SUMBAWA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Sumbawa.
2. Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangundangan.
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.
4. Bupati adalah Bupati Sumbawa.
5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa.
3
6. Dinas adalah Dinas Daerah Kabupaten Sumbawa.
7. Unit Pelaksana Teknis adalah unsur pelaksana tugas teknis pada dinas.
8. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural.
BAB II
PEMBENTUKAN
Pasal 2
(1)Dengan
Peraturan
Daerah
ini
dibentuk
Dinas
Daerah
Kabupaten
Sumbawa;
(2)Dinas Daerah Kabupaten Sumbawa
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), terdiri dari :
1.
Dinas Pendidikan Nasional;
2.
Dinas Kesehatan;
3.
Dinas Sosial;
4.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
5.
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika;
6.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil;
7.
Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata;
8.
Dinas Pekerjaan Umum;
9.
Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan;
10.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan;
11.
Dinas Peternakan;
12.
Dinas Kehutanan dan Perkebunan;
13.
Dinas Kelautan dan Perikanan;
14.
Dinas Pertambangan dan Energi;
15.
Dinas Pendapatan Keuangan dan Aset.
BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Bagian Kesatu
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
Pasal 3
(1) Susunan Organisasi Dinas Pendidikan Nasional, terdiri dari :
1.
Unsur Pimpinan adalah Kepala Dinas Pendidikan Nasional;
2.
Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
a.
Sub Bagian Program;
b.
Sub Bagian Keuangan;
c.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
4
3.
Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :
a.
Bidang Pendidikan Dasar dan Taman Kanak-Kanak,
terdiri dari :
1)
Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Pendidikan
Dasar dan Taman Kanak-Kanak;
2)
Seksi Manajemen Pelayanan Pendidikan Dasar
dan Taman Kanak-Kanak;
3)
Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar
dan Taman Kanak-Kanak.
b. Bidang Pendidikan Menengah, terdiri dari :
1)
Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Pendidikan
Menengah;
2)
Seksi
Manajemen
Seksi
Sarana
Pelayanan
Pendidikan
Prasarana
Pendidikan
Menengah;
3)
dan
Menengah.
c. Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal, terdiri dari :
1)
Seksi Pendidikan Anak Usia Dini;
2)
Seksi Pendidikan Kesetaraan;
3)
Seksi Pendidikan Masyarakat.
d.Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
terdiri dari :
1)
Seksi Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar;
2)
Seksi Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Sekolah Menengah Pertama;
3)
Seksi Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
Sekolah
Menengah
Atas/Sekolah
Menengah
Kejuruan dan Non Formal/Informal.
4. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2)
Bagan
Struktur
Organisasi
Dinas
Pendidikan
Nasional
adalah
sebagaimana tercantum dalam lampiran I dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
Bagian Kedua
DINAS KESEHATAN
Pasal 4
5
(1) Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, terdiri dari :
1. Unsur Pimpinan adalah Kepala Dinas Kesehatan;
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Program;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :
a. Bidang Pelayanan Kesehatan, terdiri dari :
1)
Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar, Rujukan
dan Kesehatan Khusus;
2) Seksi Kefarmasian, Makanan dan Minuman;
3) Seksi Sarana dan Prasarana Kesehatan.
b. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, terdiri
dari :
1)
Seksi
Pencegahan,
Pemberantasan
dan
Pengendalian Penyakit Menular;
2)
Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Tidak Menular;
3)
Seksi Penyehatan Lingkungan.
c. Bidang Kesehatan Keluarga, terdiri dari :
1)
Seksi Kesehatan Ibu;
2)
Seksi Kesehatan Anak;
3)
Seksi Gizi Keluarga.
d. Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan, terdiri dari:
1)
Seksi Promosi Kesehatan;
2)
Seksi Pendayagunaan Tenaga Kesehatan;
3)
Seksi Statistik Kesehatan.
4. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan adalah sebagaimana
tercantum dalam lampiran II dan merupakan bagian
yang tidak
terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
Bagian Ketiga
DINAS SOSIAL
6
Pasal 5
(1) Susunan Organisasi Dinas Sosial, terdiri dari :
1. Unsur Pimpinan adalah Kepala Dinas Sosial;
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Program;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :
a. Bidang Pengembangan Kesejahteraan Sosial, terdiri dari :
1)
Seksi Pendayagunaan Kesejahteraan Sosial;
2)
Seksi Kelembagaan Kesejahteraan Sosial;
3)
Seksi Pengembangan Nilai Kepahlawanan.
b. Bidang Pembinaan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial, terdiri
dari :
1)
Seksi Pembinaan Anak dan Lanjut Usia;
2)
Seksi Rehabilitasi Penyandang Cacat;
3)
Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial.
c. Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial , terdiri dari :
1)
Seksi Bantuan Korban Bencana;
2)
Seksi Bantuan Sosial;
3)
Seksi Jaminan Sosial.
4. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2)
Bagan Struktur Organisasi Dinas Sosial sebagaimana tercantum dalam
lampiran III dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dengan
Peraturan Daerah ini.
Bagian Keempat
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
Pasal 6
(1) Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, terdiri dari:
1.
Unsur
Pimpinan
adalah
Kepala
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Program;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :
a. Bidang Latihan dan Produktivitas Tenaga Kerja, terdiri dari :
7
1) Seksi Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja;
2) Seksi Pengembangan Instruktur dan Pelatihan;
3) Seksi Lembaga Latihan Swasta.
b. Bidang Hubungan Industrial dan Perlindungan Tenaga Kerja terdiri
dari:
1) Seksi Hubungan Industrial dan Perselisihan Tenaga Kerja;
2) Seksi Pengupahan dan Syarat-Syarat Kerja;
3) Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan.
c. Bidang Penempatan dan Perluasan Lapangan Kerja, terdiri dari :
1) Seksi Informasi Pasar Kerja;
2) Seksi Penempatan Tenaga Kerja;
3) Seksi Perluasan Kerja;
d. Bidang Transmigrasi, terdiri dari :
1) Seksi Sarana dan Prasarana;
2) Seksi Pembinaan Usaha Ekonomi;
3) Seksi Pembinaan Sosial Budaya.
4. Unit Pelaksana Teknis Dinas .
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah
sebagaimana tercantum dalam lampiran IV dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
Bagian Kelima
DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Pasal 7
(1)
Susunan Organisasi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika,
terdiri dari :
1. Unsur Pimpinan adalah Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informatika;
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Program;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :
a. Bidang Sarana dan Prasarana Perhubungan Darat, terdiri dari :
1) Seksi Pembangunan Sarana Perhubungan Darat;
8
2) Seksi Pembangunan Prasarana Perhubungan Darat;
3) Seksi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perhubungan
Darat.
b. Bidang Pengendalian dan Operasional Perhubungan Darat, terdiri
dari :
1) Seksi Operasional dan Pengamanan Lalu Lintas Jalan;
2) Seksi Keselamatan, Teknis Sarana dan Prasarana Lalu Lintas
Jalan;
3) Seksi Pelayanan Angkutan Darat.
c. Bidang Perhubungan Laut dan Perhubungan Udara, terdiri dari;
1) Seksi Sarana dan Prasarana Perhubungan Laut;
2) Seksi Pengendalian dan Operasional Perhubungan Laut;
3) Seksi Keselamatan Perhubungan Laut dan Perhubungan
Udara.
d. Bidang Komunikasi dan Informatika, terdiri dari;
1) Seksi Pos dan Telekomunikasi;
2) Seksi Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi;
3) Seksi Pengembangan Teknologi Informatika.
4. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2)
Bagan
Struktur
Organisasi
Dinas
Perhubungan
Komunikasi
dan
Informatika adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran V dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah
ini.
Bagian Keenam
DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
Pasal 8
(1) Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, terdiri dari:
1. Unsur Pimpinan adalah Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil;
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Program;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :
9
a. Bidang Pengolahan Data dan Informasi Kependudukan dan
Catatan Sipil, terdiri dari :
1)
Seksi Pengolahan Data dan Informasi
Kependudukan;
2)
Seksi Pengolahan Data dan Informasi Catatan
Sipil.
b. Bidang Kependudukan, terdiri dari :
1)
Seksi Administrasi Kependudukan;
2)
Seksi Pengendalian Kependudukan.
c. Bidang Catatan Sipil, terdiri dari :
1)
Seksi Kelahiran dan Kematian;
2) Seksi Perkawinan dan Perceraian.
4. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2)
Bagan Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
sebagaimana tercantum dalam lampiran VI dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
Bagian Ketujuh
DINAS PEMUDA OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
Pasal 9
(1) Susunan Organisasi Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata,
terdiri dari :
1.
Unsur Pimpinan adalah Kepala
Dinas Pemuda
Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata ;
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
a.
Sub Bagian Program;
b.
Sub Bagian Keuangan;
c.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :
a. Bidang Pemuda, terdiri dari :
1) Seksi Pengembangan Pemuda;
2) Seksi Peranserta Kepemudaan;
3) Seksi Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda.
b. Bidang Olahraga, terdiri dari :
1) Seksi Manajemen Olahraga;
2) Seksi Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga;
3) Seksi Sarana dan Prasarana Olahraga.
c. Bidang Kebudayaan, terdiri dari :
10
1) Seksi Pengembangan Nilai Budaya;
2) Seksi Pengelolaan Kekayaan dan Keragaman Budaya;
3) Seksi Pengembangan Kerjasama Kebudayaan.
d. Bidang Pariwisata, terdiri dari :
1) Seksi Promosi dan Pemasaran Pariwisata;
2) Seksi Destinasi Pariwisata;
3) Seksi Pengembangan Kemitraan Pariwisata.
4. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2)
Bagan Struktur Organisasi Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan
Pariwisata
adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran VII dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah
ini.
Bagian Kedelapan
DINAS PEKERJAAN UMUM
Pasal 10
(1) Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum, terdiri dari :
1.
Unsur Pimpinan adalah Kepala
Dinas
Pekerjaan Umum;
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Program;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :
a. Bidang Bina Marga, terdiri dari :
1)
Seksi Perencanaan Prasarana Jalan;
2)
Seksi Pembangunan Prasarana Jalan;
3)
Seksi Pemeliharaan Prasarana Jalan.
b. Bidang Sumber Daya Air, terdiri dari :
1)
Seksi Perencanaan Sumber Daya Air;
2)
Seksi Pembangunan Prasarana Sumber Daya
Air ;
Seksi Pemeliharaan Prasarana Sumber Daya
3)
Air.
c. Bidang Cipta Karya, terdiri dari :
1)
Seksi Perencanaan Cipta Karya;
11
2)
Seksi Penataan Lingkungan Perumahan dan
Permukiman;
3)
Seksi Pembangunan Gedung dan Perumahan.
d. Bidang Tata Ruang, terdiri dari :
1) Seksi Perencanaan Tata Ruang;
2) Seksi Pemanfaatan Ruang;
3) Seksi Pengendalian Pemanfaatan Ruang.
4. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum adalah sebagaimana
tercantum dalam lampiran VIII dan merupakan bagian
yang tidak
terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
Bagian Kesembilan
DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
Pasal 11
(1) Susunan Organisasi Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan,
terdiri dari :
1.
Unsur
Pimpinan
adalah
Kepala
Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan ;
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
a.
Sub Bagian Program;
b.
Sub Bagian Keuangan;
c.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :
a. Bidang Koperasi, terdiri dari :
1)
Seksi Kelembagaan dan Tata Laksana;
2)
Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia
Koperasi;
3)
Seksi Pengawasan dan Pengendalian.
b. Bidang Usaha dan Permodalan Koperasi, terdiri dari :
1)
Seksi Perkuatan Permodalan Koperasi;
2)
Seksi Pengembangan Usaha Koperasi;
3)
Seksi Pembinaan Koperasi Simpan Pinjam dan
Usaha Simpan Pinjam.
c. Bidang Usaha Kecil dan Menengah, terdiri dari :
1)
Seksi
Pemberdayaan
Usaha
Kecil
dan
Menengah;
12
2)
Seksi Promosi dan Pemasaran Produk Usaha
Kecil dan Menengah;
3)
Seksi Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah.
d. Bidang Perindustrian, terdiri dari :
1)
Seksi Pengembangan Teknologi Industri ;
2)
Seksi
Pengembangan
Industri
Kecil
dan
Menengah;
3)
Seksi Sarana dan Prasarana Industri.
e. Bidang Perdagangan, terdiri dari :
1)
Seksi Sarana dan Usaha Perdagangan;
2)
Seksi Perdagangan Dalam dan Luar Negeri;
3)
Seksi
Perlindungan
Konsumen
dan
Perindustrian
dan
Kemetrologian.
4. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2)
Bagan
Struktur
Perdagangan
Organisasi
Dinas
Koperasi
adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran IX dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
Bagian Kesepuluh
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN
Pasal 12
(1) Susunan Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan, terdiri dari :
Unsur
1.
Pimpinan
adalah
Kepala
Dinas
Pertanian
Tanaman Pangan;
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Program;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :
a. Bidang Perlindungan Tanaman, Pengelolaan Lahan dan Air, terdiri
dari:
1) Seksi Perlindungan Tanaman;
2) Seksi Penggelolaan Lahan;
13
3) Seksi Pengelolaan Air dan Prasarana Pertanian Tanaman
Pangan.
b. Bidang Teknologi Pertanian Tanaman Pangan , terdiri dari:
1) Seksi
Pengkajian
dan
Penerapan
Teknologi
Pertanian
Tanaman Pangan;
2) Seksi Pengembangan Sarana Teknologi Pertanian Tanaman
Pangan;
3) Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia.
c. Bidang Produksi Pertanian Tanaman Pangan, terdiri dari :
1) Seksi Perbenihan;
2) Seksi Produksi Tanaman Pangan;
3) Seksi Produksi Hortikultura.
d. Bidang Usaha Pertanian Tanaman Pangan, terdiri dari :
1) Seksi Pasca Panen dan Pengolahan Hasil;
2) Seksi Pemasaran Hasil Pertanian Tanaman Pangan;
3) Seksi Bina Usaha Pertanian Tanaman Pangan.
4. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan adalah
sebagaimana tercantum dalam lampiran X dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
Bagian Kesebelas
DINAS PETERNAKAN
Pasal 13
(1)
Susunan Organisasi Dinas Peternakan, terdiri dari :
1.
Unsur Pimpinan adalah Kepala Dinas
Peternakan;
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
a.
Sub Bagian Program;
b.
Sub Bagian Keuangan;
c.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :
a. Bidang Kesehatan Hewan, terdiri dari:
1)
Seksi
Pencegahan
dan
Pemberantasan
Penyakit Hewan;
14
2)
Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner.
3)
Seksi Pengawasan Obat Hewan dan Residu
b. Bidang Produksi dan Pengembangan Peternakan, terdiri dari :
1)
Seksi Pembibitan Ternak;
2)
Seksi Pengembangan dan Penyebaran Ternak;
3)
Seksi Pengembangan Sistem dan Pola
Kawasan Peternakan.
c. Bidang Usaha dan Pemasaran Peternakan, terdiri dari :
1)
Seksi Bina Usaha Peternakan;
2)
Seksi Pemasaran Peternakan.
3)
Seksi Kelembagaan Peternakan.
d. Bidang Teknologi Peternakan, terdiri dari :
1) Seksi Pengembangan Teknologi Peternakan;
2) Seksi Sarana dan Prasarana Teknologi Peternakan.
4. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Peternakan adalah sebagaimana
tercantum dalam
lampiran XI dan merupakan bagian
yang tidak
terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
Bagian Kedua Belas
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
Pasal 14
(1)
Susunan Organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan, terdiri dari :
1.
Unsur Pimpinan adalah Kepala
Dinas Kehutanan
dan Perkebunan;
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Program;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :
a. Bidang Rehabilitasi dan Pengelolaan Hutan, terdiri dari :
1) Seksi Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan;
2) Seksi Kawasan Hutan;
3) Seksi Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan.
b. Bidang Sarana dan Prasarana Kehutanan dan Perkebunan,
terdiri dari :
15
1) Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana Kehutanan dan
Perkebunan;
2) Seksi Perbenihan Tanaman Kehutanan dan Perkebunan;
3) Seksi Pengembangan Lahan.
c. Bidang Perlindungan dan Pengamanan, terdiri dari :
1) Seksi Pengamanan Hutan ;
2) Seksi Pengujian Hasil Hutan dan Perkebunan;
3) Seksi Perlindungan Tanaman Perkebunan dan Kehutanan.
d. Bidang Produksi dan Bina Usaha, terdiri dari :
1) Seksi Produksi Hasil Hutan dan Perkebunan;
2) Seksi
Pengolahan
dan
Pemasaran
Hasil
Hutan
dan
Perkebunan;
3) Seksi Bina Usaha dan Kelembagaan.
4. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan adalah
sebagaimana tercantum dalam lampiran XII dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
Bagian Ketiga Belas
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Pasal 15
(1)
Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan, terdiri dari :
1.
Unsur
Pimpinan
adalah
Kepala
Dinas Kelautan dan Perikanan;
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Program;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :
a. Bidang Pengendalian dan Pelestarian Sumber Daya Kelautan
dan Perikanan, terdiri dari:
1) Seksi Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan;
2) Seksi Pelestarian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan;
3) Seksi Pengawasan dan Penegakan Hukum.
b. Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan,
terdiri dari :
16
1) Seksi Pengembangan Perikanan Budidaya;
2) Seksi Pengembangan Perikanan Tangkap;
3) Seksi Kaji Terap Teknologi dan Jasa Kelautan.
c.
Bidang Pengembangan Usaha dan Kelembagaan Kelautan dan
Perikanan, terdiri dari :
1) Seksi Pembinaan Mutu dan Pemasaran;
2) Seksi
Pengembangan
Kelembagaan
dan
Sumber
Daya
Manusia;
3) Seksi Bimbingan Usaha Kelautan dan Perikanan.
d. Bidang Pengembangan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan,
terdiri dari :
1) Seksi Penataan Kawasan Pesisir, Laut dan Pulau-Pulau Kecil;
2) Seksi Sarana dan Prasarana Kelautan dan Perikanan;
3) Seksi Pengembangan Pesisir, Laut dan Pulau-Pulau Kecil.
4. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan adalah
sebagaimana tercantum dalam lampiran XIII dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
Bagian Keempat Belas
DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI
Pasal 16
(1) Susunan Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi, terdiri dari:
1. Unsur Pimpinan adalah Kepala Dinas Pertambangan dan Energi;
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Program;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :
a. Bidang Pengembangan Energi dan Kelistrikan terdiri dari :
1)
Seksi Minyak dan Gas ;
2)
Seksi Kelistrikan;
3)
Seksi Pengembangan Energi Alternatif.
b. Bidang Pengusahaan Mineral, terdiri dari:
1)
Seksi Produksi dan Keselamatan Kerja;
17
2)
Seksi Teknik dan Lingkungan;
3)
Seksi Bina Usaha.
c. Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral, terdiri dari:
1)
Seksi Pengelolaan Air Tanah;
2)
Seksi Geologi Tata Lingkungan;
3)
Seksi Survey dan Informasi Bahan Galian.
4. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi
adalah
sebagaimana tercantum dalam lampiran XIV dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
Bagian Kelima Belas
DINAS PENDAPATAN KEUANGAN DAN ASET
Pasal 17
(1) Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Keuangan dan Aset, terdiri dari:
1.
Unsur
Pimpinan
adalah
Kepala
Dinas Pendapatan Keuangan dan Aset ;
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Program;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :
a. Bidang Pendapatan, terdiri dari :
1) Seksi Pendataan dan Penetapan Pajak Daerah;
2) Seksi Dana Perimbangan;
3) Seksi Penagihan.
b. Bidang Pengelolaan Keuangan, terdiri dari :
1) Seksi Anggaran;
2) Seksi Perbendaharaan;
3) Seksi Verifikasi.
c. Bidang Aset Daerah, terdiri dari :
1) Seksi Perencanaan dan Pengadaan Aset Daerah;
2) Seksi
Pemeliharaan,
Distribusi
dan
Penghapusan
Aset
Daerah.
d. Bidang Akuntansi dan Pelaporan, terdiri dari :
1) Seksi Akuntansi Penerimaan Kas;
2) Seksi Akuntansi Pengeluaran Kas;
3) Seksi Pelaporan.
4. Kelompok Jabatan Fungsional.
18
(2)
Bagan Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Keuangan dan Aset
adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran XV dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
BAB IV
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
Pasal 18
(1) Dinas Pendididikan Nasional merupakan unsur pelaksana Otonomi
Daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(2) Dinas Pendididikan Nasional mempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan daerah di bidang pendidikan berdasarkan asas otonomi
dan tugas pembantuan.
(3) Dinas Pendidikan Nasional dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan perencanaan bidang pendididikan;
b. perumusan kebijakan teknis bidang pendidikan;
c. pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
pendidikan ;
d. pembinaan,
koordinasi,
pengendalian
dan
fasilitasi
pelaksanaan
kegiatan bidang pendidikan dasar dan taman kanak-kanak, pendidikan
menengah, pendidikan nonformal dan informal, peningkatan mutu
pendidik dan tenaga kependidikan;
e. pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Pendidikan Nasional;
f. pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Nasional;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua
DINAS KESEHATAN
Pasal 19
(1)
Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah,
dipimpin oleh
Kepala
Dinas yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
19
(2)
Dinas
Kesehatan
mempunyai
tugas
melaksanakan
urusan
Pemerintahan Daerah di Bidang Kesehatan berdasarkan asas otonomi
dan tugas pembantuan.
(3)
Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud
pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi:
a.
penyusunan perencanaan bidang kesehatan;
b.
perumusan kebijakan teknis bidang kesehatan;
c. pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
kesehatan ;
d. pembinaan,
koordinasi,
pengendalian
dan
fasilitasi
pelaksanaan
kegiatan bidang pelayanan kesehatan, pengendalian penyakit dan
penyehatan lingkungan, kesehatan keluarga dan pengembangan
sumber daya kesehatan;
e.
pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Kesehatan;
f.
pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Ketiga
DINAS SOSIAL
Pasal 20
(1)
Dinas Sosial merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah,
dipimpin
oleh
Kepala
Dinas
yang
berkedudukan
di
bawah
dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(2)
Dinas
pemerintahan
Sosial
mempunyai
tugas
melaksanakan
urusan
daerah di bidang sosial berdasarkan asas otonomi dan
tugas pembantuan.
(3)
Dinas Sosial dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi:
a.
penyusunan perencanaan bidang sosial;
b.
perumusan kebijakan teknis bidang sosial;
c.
pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
bidang sosial;
d. pembinaan,
koordinasi,
pengendalian
dan
fasilitasi
pelaksanaan
kegiatan bidang pengembangan kesejahteraan sosial, pembinaan dan
rehabilitasi kesejahteraan sosial, bantuan dan jaminan sosial;
e. pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Sosial;
20
f.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keempat
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
Pasal 21
(1)
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan unsur pelaksana
Otonomi Daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas
yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(2)
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas melaksanakan
urusan
pemerintahan
daerah
di
bidang
ketenagakerjaan
dan
transmigrasi berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
(3)
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan perencanaan bidang tenaga kerja dan transmigrasi;
b. perumusan kebijakan teknis bidang tenaga kerja dan transmigrasi;
c. pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
tenaga kerja dan transmigrasi;
d. pembinaan,
koordinasi,
pengendalian
dan
fasilitasi
pelaksanaan
kegiatan bidang latihan dan produktivitas tenaga kerja, hubungan
industrial dan perlindungan tenaga kerja, penempatan dan perluasan
lapangan kerja, dan transmigrasi;
e. pelaksanaan
kegiatan
penatausahaan
Dinas
Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi;
f. pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Kelima
DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Pasal 22
(1)
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika merupakan unsur
pelaksana
Otonomi
Daerah,
dipimpin
oleh
Kepala
Dinas
yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
(2)
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan
daerah di bidang perhubungan,
21
komunikasi dan informatika berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan.
(3)
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dalam melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi:
a.
penyusunan perencanaan bidang perhubungan, komunikasi dan
informatika;
b.
perumusan kebijakan teknis bidang perhubungan, komunikasi
dan informatika;
c.
pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
perhubungan, komunikasi dan informatika;
d.
pembinaan, koordinasi, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan
kegiatan
bidang
sarana
dan
prasarana
perhubungan
darat,
pengendalian dan operasional perhubungan darat, perhubungan laut
dan perhubungan udara serta komunikasi dan informatika;
e.
pelaksanaan
kegiatan
penatausahaan
Dinas
Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika;
f. pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Keenam
DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
Pasal 23
(1) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
merupakan unsur pelaksana
Otonomi Daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(2) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil mempunyai tugas melaksanakan
urusan pemerintahan daerah di bidang kependudukan dan catatan sipil
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
(3)
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dalam melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi:
a.
penyusunan perencanaan bidang kependudukan dan catatan
sipil;
b.
perumusan kebijakan teknis bidang kependudukan dan catatan
sipil;
c.
pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
kependudukan dan catatan sipil;
22
d. pembinaan,
koordinasi,
pengendalian
dan
fasilitasi
pelaksanaan
kegiatan bidang pengolahan data dan informasi kependudukan dan
catatan sipil, administrasi kependudukan dan catatan sipil;
e. pelaksanaan
kegiatan
penatausahaan
Dinas
Kependudukan
dan
Catatan Sipil;
f.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Ketujuh
DINAS PEMUDA OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
Pasal 24
(1) Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata merupakan unsur
pelaksana
Otonomi
Daerah,
dipimpin
oleh
Kepala
Dinas
yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
(2)Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai tugas
melaksanakan urusan
pemerintahan
daerah di bidang pemuda,
olahraga, kebudayaan dan pariwisata berdasarkan asas otonomi dan
tugas pembantuan.
(3)Dinas
Pemuda
melaksanakan
Olahraga
tugas
Kebudayaan
sebagaimana
dan
dimaksud
Pariwisata
pada
dalam
ayat
(2),
menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan perencanaan bidang pemuda, olahraga, kebudayaan dan
pariwisata;
b. perumusan kebijakan teknis bidang pemuda, olahraga, kebudayaan
dan pariwisata;
c. pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
pemuda, olahraga, kebudayaan dan pariwisata;
d. pembinaan,
koordinasi,
pengendalian
dan
fasilitasi
pelaksanaan
kegiatan bidang pemuda, olahraga, kebudayaan dan pariwisata;
e. pelaksanaan
kegiatan
penatausahaan
Dinas
Pemuda
Olahraga
Kebudayaan dan Pariwisata;
f. pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Pemuda Olahraga
Kebudayaan dan Pariwisata;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Kedelapan
23
DINAS PEKERJAAN UMUM
Pasal 25
(1)
Dinas Pekerjaan Umum merupakan unsur
pelaksana
Otonomi
Daerah,
dipimpin
oleh
Kepala
Dinas
yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
(2)
Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan
daerah
di bidang pekerjaan
umum, perumahan dan penataan ruang berdasarkan asas otonomi dan
tugas pembantuan.
(3)
Dinas
melaksanakan
tugas
sebagaimana
Pekerjaan
Umum
dimaksud
pada
dalam
ayat
(2),
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan perencanaan bidang pekerjaan umum, perumahan dan
penataan ruang;
b. perumusan kebijakan teknis bidang pekerjaan umum, perumahan dan
penataan ruang;
c. pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
pekerjaan umum, perumahan dan penataan ruang;
d. pembinaan,
koordinasi,
pengendalian
dan
fasilitasi
pelaksanaan
kegiatan bidang bina marga, sumber daya air, cipta karya dan tata
ruang;
e. pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Pekerjaan Umum;
f. pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan umum.
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Kesembilan
DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
Pasal 26
(1)
Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan
pelaksana
Otonomi
Daerah,
dipimpin
oleh
merupakan unsur
Kepala
Dinas
yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
(2)
Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan
usaha kecil
daerah di bidang koperasi dan
menengah, perindustrian dan perdagangan berdasarkan
asas otonomi dan tugas pembantuan.
24
(3)
Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan dalam melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi:
a.
penyusunan perencanaan
bidang koperasi dan usaha kecil
menengah, perindustrian dan perdagangan;
b.
perumusan kebijakan teknis bidang koperasi dan usaha kecil
menengah, perindustrian dan perdagangan;
c.
pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
koperasi dan usaha kecil menengah, perindustrian dan perdagangan;
d.
pembinaan, koordinasi, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan
kegiatan bidang koperasi, usaha dan permodalan koperasi, usaha
kecil dan menengah, perindustrian dan perdagangan;
e.
pelaksanaan
kegiatan
penatausahaan
Dinas
Koperasi
Teknis
Koperasi
Perindustrian dan Perdagangan;
f.
pembinaan
terhadap
Unit
Pelaksana
Perindustrian dan Perdagangan;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Kesepuluh
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN
Pasal 27
(1)
Dinas
Pertanian
Otonomi
Tanaman
Pangan
merupakan
unsur
pelaksana
Daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(2)
Dinas Pertanian Tanaman Pangan mempunyai tugas melaksanakan
urusan pemerintahan
daerah di bidang pertanian tanaman pangan
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
(3)
Dinas
Pertanian
Tanaman
Pangan
dalam
melaksanakan
tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi:
a.
penyusunan perencanaan bidang pertanian tanaman pangan;
b.
perumusan kebijakan teknis bidang pertanian tanaman pangan;
c.
pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
pertanian tanaman pangan;
d.
pembinaan, koordinasi, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan
kegiatan bidang perlindungan tanaman, pengelolaan lahan dan air,
pengembangan
teknologi
pertanian
tanaman
pangan,
produksi
pertanian tanaman pangan dan usaha pertanian tanaman pangan;
25
e.
pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Pertanian Tanaman
Pangan;
f.
pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian
Tanaman Pangan;
g.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kesebelas
DINAS PETERNAKAN
Pasal 28
(1)
Dinas Peternakan merupakan unsur pelaksana Otonomi
Daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(2)
Dinas
urusan pemerintahan
Peternakan
mempunyai
tugas
melaksanakan
daerah di bidang peternakan berdasarkan asas
otonomi dan tugas pembantuan.
(3)
Dinas
Peternakan
dalam
melaksanakan
tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan perencanaan bidang peternakan;
b. perumusan kebijakan teknis bidang peternakan;
c. pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
peternakan ;
d. pembinaan,
koordinasi,
pengendalian
dan
fasilitasi
pelaksanaan
kegiatan bidang kesehatan hewan, produksi dan pengembangan
peternakan,
usaha
dan
pemasaran
peternakan
dan
teknologi
peternakan;
e. pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Peternakan;
f. pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Peternakan;
g.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua Belas
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
Pasal 29
(1) Dinas Kehutanan dan Perkebunan merupakan unsur pelaksana Otonomi
Daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
26
(2) Dinas Kehutanan dan Perkebunan mempunyai tugas melaksanakan
urusan pemerintahan
daerah
di bidang kehutanan dan perkebunan
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
(3) Dinas
Kehutanan
dan
Perkebunan
dalam
melaksanakan
tugas
sebagaimana di maksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi:
a.
penyusunan perencanaan bidang kehutanan dan perkebunan;
b.
perumusan kebijakan teknis bidang kehutanan dan perkebunan;
c.
pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
kehutanan dan perkebunan;
d.
pembinaan, koordinasi, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan
kegiatan bidang rehabilitasi dan pengelolaan hutan, sarana dan
prasarana kehutanan dan perkebunan, perlindungan dan pengamanan
hutan dan perkebunan, serta produksi dan bina usaha kehutanan dan
perkebunan;
e.
pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Kehutanan dan
Perkebunan;
f.
pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Kehutanan dan
Perkebunan;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Ketiga Belas
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Pasal 30
(1)
Dinas Kelautan dan Perikanan merupakan unsur pelaksana Otonomi
Daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(2)
Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas melaksanakan
urusan pemerintahan
daerah di bidang kelautan dan perikanan
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
(3)
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
dalam
melaksanakan
tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan perencanaan bidang kelautan dan perikanan;
b. perumusan kebijakan teknis bidang kelautan dan perikanan;
c. pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
kelautan dan perikanan;
d. pembinaan,
koordinasi,
pengendalian
dan
fasilitasi
pelaksanaan
kegiatan bidang pengendalian dan pelestarian sumber daya kelautan
27
dan perikanan, pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan,
pengembangan usaha dan kelembagaan kelautan dan perikanan,
pengembangan sumber daya kelautan dan perikanan;
e. pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Kelautan dan Perikanan;
f. pembinaan tehadap Unit Pelaksana Teknis
Dinas
Kelautan dan
Perikanan;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Keempat Belas
DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI
Pasal 31
(1) Dinas Pertambangan dan Energi merupakan unsur pelaksana Otonomi
Daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(2) Dinas Pertambangan dan Energi mempunyai tugas melaksanakan
urusan pemerintahan
daerah di bidang pertambangan dan energi
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
(3) Dinas
Pertambangan
dan
Energi
dalam
melaksanakan
tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan perencanaan bidang pertambangan dan energi;
b. perumusan kebijakan teknis bidang pertambangan dan energi;
c. pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
pertambangan dan energi;
d. pembinaan,
koordinasi,
pengendalian
dan
fasilitasi
pelaksanaan
kegiatan bidang pengembangan energi dan kelistrikan, pengusahaan
mineral, geologi dan sumber daya mineral;
e. pelaksanaan
kegiatan
penatausahaan
Dinas
Pertambangan
dan
Energi;
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Kelima Belas
DINAS PENDAPATAN KEUANGAN DAN ASET
Pasal 32
(1)
Dinas Pendapatan Keuangan dan Aset merupakan unsur pelaksana
Otonomi Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
28
(2)
Dinas
Pendapatan
Keuangan
dan
melaksanakan urusan pemerintahan
Aset
mempunyai
tugas
daerah di bidang pendapatan,
pengelolaan keuangan dan aset berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan.
(3)
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), Dinas Pendapatan Keuangan dan Aset mempunyai fungsi:
a. penyusunan
perencanaan
bidang
pendapatan,
pengelolaan
pendapatan,
pengelolaan
keuangan dan aset daerah;
b. perumusan
kebijakan
teknis
bidang
keuangan dan aset daerah;
c.
pembinaan, koordinasi, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan
kegiatan bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah;
d. pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Pendapatan Keuangan
dan Aset;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
BAB V
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS
Pasal 33
(1)
Unit Pelaksana Teknis Dinas merupakan unsur pelaksana
teknis
yang
melaksanakan
kegiatan
teknis
operasional
dan/atau
kegiatan teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu atau
beberapa kecamatan.
(2)
Unit Pelaksana Teknis Dinas dipimpin oleh seorang Kepala
Unit Pelaksana Teknis yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas.
(3)
Unit Pelaksana Teknis Dinas, terdiri dari 1 (satu) Sub Bagian
Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional.
(4)
Unit Pelaksana Teknis Dinas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), dibentuk dengan Peraturan Bupati.
BAB VI
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 34
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Dinas Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
29
Pasal 35
(1)
Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud Pasal 34, terdiri
dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi
dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
(2)
Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud ayat (1)
dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh
Bupati.
(3)
Bupati
dapat
membentuk
Jabatan
Fungsional
sesuai
dengan
kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(4)
Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
BAB VII
ESELONERING
Pasal 36
(1)Kepala Dinas merupakan jabatan struktural eselon IIb.
(2)Sekretaris Dinas merupakan jabatan struktural eselon IIIa
(3)Kepala Bidang merupakan jabatan struktural eselon IIIb.
(4)Kepala
Seksi, Kepala
Sub Bagian dan Kepala
Unit Pelaksana Teknis
Dinas merupakan jabatan struktural eselon IVa.
(5)Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada Unit Pelaksana Teknis Dinas dan
Kepala Tata Usaha Sekolah Menengah Kejuruan
merupakan jabatan
struktural eselon IVb.
(6)Kepala Tata Usaha Sekolah Menengah Pertama dan Kepala Tata Usaha
Sekolah Menengah Atas merupakan jabatan struktural eselon Va.
BAB VIII
KEPEGAWAIAN
Pasal 37
Para pejabat di lingkungan Dinas Daerah diangkat dan diberhentikan oleh
Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB IX
PEMBIAYAAN
Pasal 38
30
Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas Dinas Daerah
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Sumbawa serta sumber lain yang sah.
BAB X
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 39
Rincian
Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Sumbawa
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 40
Pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Nomor
4 Tahun 2000 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi Susunan
Organisasi
dan
Tata
Kerja
Perangkat
Daerah
Kabupaten
Sumbawa
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2002
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2000 tentang
Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten Sumbawa dan Peraturan lainnya yang
bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 41
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Sumbawa.
Ditetapkan di Sumbawa Besar
Pada tanggal 18 Januari 2008
BUPATI SUMBAWA,
JAMALUDDIN MALIK
Diundangkan di Sumbawa Besar
Pada tanggal 18 Januari 2008
31
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUMBAWA
A. KAHAR KARIM
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2008 NOMOR 3
32
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA
NOMOR 3 TAHUN 2008
TENTANG
PEMBENTUKAN, SUSUNAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
DINAS DAERAH KABUPATEN SUMBAWA
A.
PENJELASAN UMUM
Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu
organisasi
adalah
adanya
urusan
pemerintahan
yang
menjadi
kewenangan pemerintahan daerah, yang terdiri dari urusan wajib dan
urusan pilihan, namun tidak berarti bahwa setiap penanganan urusan
pemerintahan harus dibentuk kedalam organisasi tersendiri.
Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, kepala daerah
dibantu
oleh
perangkat
daerah.
Perangkat
daerah
adalah
unsur
pembantu kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
yang terdiri dari sekretariat daerah, sekretariat DPRD, dinas daerah,
lembaga teknis daerah, kecamatan dan kelurahan.
Dinas daerah sebagai unsur pelaksana otonomi daerah, dengan
tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah yang sifatnya
teknis operasional baik urusan wajib maupun urusan pilihan berdasarkan
asas otonomi dan tugas pembantuan.
Berdasarkan amanat pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor
41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang menyatakan
bahwa Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah ditetapkan dengan
peraturan daerah dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah ini,
maka Dinas Daerah Kabupaten Sumbawa sebagai perangkat daerah
perlu
dilakukan
penataan
yang
disesuaikan
dengan
Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah,
yang
selanjutnya
ditetapkan
dengan
Peraturan
Daerah
tentang
Pembentukan, Susunan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas
Daerah Kabupaten Sumbawa.
33
B. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL.
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18
34
Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 20
Cukup jelas.
Pasal 21
Cukup jelas.
Pasal 22
Cukup jelas.
Pasal 23
Cukup jelas.
Pasal 24
Cukup jelas.
Pasal 25
Cukup jelas.
Pasal 26
Cukup jelas.
Pasal 27
Cukup jelas.
Pasal 28
Cukup jelas.
Pasal 29
Cukup jelas.
Pasal 30
Cukup jelas.
Pasal 31
Cukup jelas.
Pasal 32
Cukup jelas.
Pasal 33
Ayat (1)
Kegiatan teknis operasional yang dilaksanakan unit pelaksana
teknis dinas adalah tugas untuk melaksanakan kegiatan teknis
yang
secara
langsung
berhubungan