Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Keluarga Terhadap Pemutusan Rantai Penularan TB Paru di Kecamatan Kao Halmahera Utara T1 462008066 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi menular
yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis
(Price & Wilson, 2006). Penyakit ini dapat menyebar melalui
droplet orang yang telah terinfeksi basil TB dengan dibatukkan
atau dibersinkan dalam udara, atau membuang di pasir atau
tanah lembab dan tidak adanya sinar matahari (Corwin, 2009).
Agen infeksius utama, Mycobacterium tuberculosis, adalah
bakteri batang aerobik tahan asam yang tumbuh dengan
lambat dan sensitif terhadap panas dan sinar ultraviolet.
Tuberculosis merupakan masalah kesehatan masyarakat di
seluruh dunia. Angka mortalitas dan morbiditasnya terus
meningkat (Smeltzer & Bare, 2002).
Hampir 10 tahun lamanya Indonesia menempati urutan
ke-3 sedunia dalam hal jumlah penderita TB. Laporan WHO
pada tahun 2009, mencatat peringkat Indonesia menurun ke
posisi lima dengan jumlah penderita TB sebesar 294.731
kasus. Lima negara dengan jumlah terbesar kasus insiden
pada tahun 2009 adalah India, Cina, Afrika Selatan, Nigeria dan

Indonesia (Who Global Tuberculosis control 2010).

1

2
Pada global report WHO 2010, didapat data TB Indonesia,
total kasus TB tahun 2009 sebanyak 294.731 kasus, dimana
169.213 adalah kasus TB baru BTA positif, 108.616 adalah
kasus TB BTA negatif, 11.215 adalah kasus TB extra paru,
3.709 adalah kasus TB kambuh dan 1.978 adalah kasus
pengobatan ulang di luar kasus kambuh. Sementara itu, untuk
keberhasilan pengobatan dari tahun 2003 sampai tahun 2008,
tahun 2003 sebanyak 87%, tahun 2004 sebanyak 90%, tahun
2005 sampai 2008 semuanya sebanyak 91%. Total kasus baru
TB di Indonesia yang dilaporkan oleh WHO dalam Global report
2011 adalah 450.000 pertahun sedangkan prevalensinya
sekitar 690.000 pertahun.
Pada peringatan hari TB sedunia 2011 telah ditetapkan 10
terobosan program dalam pengendalian TB, dengan harapan
Indonesia dapat menekan sumbangan kasus TB bagi dunia.

Slogan utama dari hari TB sedunia pada tahun 2012 ditingkat
global adalah “Stop TB in My Life Time”, dengan tema “Call for
World TB Free”. Slogan dan tema global tersebut pada intinya
mendorong seluruh negara untuk memulai upaya-upaya untuk
mengidentifikasi

pemutusan

rantai

penularan

TB

guna

mewujudkan tercapainya dunia bebas TB. Beberapa faktor
yang berpengaruh positif terhadap penurunan beban TB di
Indonesia ke depan adalah pertumbuhan ekonomi, akses


3
universal terhadap layanan TB DOTS (Directly Observed
Treatment Short-course), perbaikan infrastruktur kesehatan,
dan pembiayaan kesehatan yang memungkinkan semua pasien
TB memperoleh akses pengobatan berkualitas. (Kementrian
Kesehatan RI, 2012)
Sejak tahun 2010 WHO tidak lagi menyebutkan rangking
negara, tetapi Indonesia memang masih masuk 10 besar
negara

TB

Sebetulnya

dengan

beban

permasalahan


insidens

sudah

menunjukan

TB

terbesar.

kecenderungan

penurunan walaupun masih sangat lambat dan sampai saat ini
belum ada cara yang memungkinkan pengukuran insidens
secara tepat, walaupun demikian target pencapaian (MDGs)
Millenium Development Goals terkait pengendalian TB sudah
pada jalur yang tepat dan tercapai. Indonesia telah mencapai
angka penemuan kasus 78,3% pada tahun 2010 dan angka
keberhasilan pengobatan sebesar 91,2% pada tahun 2009
telah melebihi target global 70% penemuan kasus dan 85%

kesembuhan TB selama 9 tahun terakhir, dan angka
keberhasilan pengobatan tahun 2010 sebesar 86,70%.
Adapun upaya-upaya dalam pencegahan penularan TB
yaitu dengan cara penderita harus menutup mulut pada waktu
batuk atau bersin, membuang ludah atau dahak pada tempat
tertentu yang sudah diberi desinfektan atau sabun dan tidak

4
meludah di sembarang tempat, dan tidak melakukan kontak
udara dengan penderita, terutama rumah harus baik ventilasi
udaranya di mana sinar matahari pagi masuk ke dalam rumah,
karena bakteri yang menyebabkan TB paru bisa mati ketika
terkena sinar matahari. Dengan upaya-upaya pencegahan
seperti ini dapat memutuskan penularan TB kepada individu
yang lain atau masyarakat sekitarnya.
WHO juga telah mengembangkan “Stop TB Strategi” yang
berkembang di kesuksesan strategi penanggulangan TB
(DOTS) dan dimasukan sebagai kunci dalam memerangi TB.
Tujuannya adalah untuk mengurangi beban global tuberkulosis
pada tahun 2015 dengan memastikan semua pasien TB,

termasuk yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV),
mereka yang kebal terhadap obat, dapat memanfaatkan akses
universal ke diagnosis dan pengobatan berkualitas tinggi. Stop
TB strategi juga mendukung perkembangan alat-alat baru dan
efektif untuk mencegah, mendeteksi dan mengobati TB. (WHO,
2006)
Peran keluarga sangat penting terhadap pemutusan rantai
penularan TB paru, dan setiap orang berkewajiban untuk ikut
serta dalam pemelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
perorangan, keluarga, dan lingkungan. Maka ini merupakan hal
yang sangat penting, bukan hanya untuk berfungsinya individu

5
secara sukses melainkan juga untuk keberhasilan keluarga dan
fungsi-fungsi keluarga dapat dicapai lewat penampilan peranperan keluarga (Friedman. Marilyn M, 1998).
Peran keluarga juga diperlukan dalam tahap-tahap
perawatan

kesehatan,


mulai

dari

tahapan

kesehatan,

pencegahan,

pengobatan

rehabilitasi.

Karena

satu

salah


anggota

peningkatan

sampai

dengan

keluarga

yang

mendapat masalah kesehatan maka akan memungkinkan
munculnya faktor resiko pada anggota keluarga yang lain
(Efendy, 2009).
Dari hasil wawancara pada bulan April 2012 terhadap Ny
E, salah satu tenaga kesehatan di Kecamatan Kao, didapatkan
data penderita TB paru di Kecamatan Kao bahwa di Kecamatan
Kao sudah terdapat penderita TB dan setiap tahun jumlah
penderita TB paru bertambah. Dari hasil observasi dan

pengambilan data penderita TB paru yang diambil oleh peneliti
di Puskesmas Kao pada bulan Januari 2013, terlihat bahwa
setiap tahun terjadi peningkatan jumlah penderita TB paru,
Pada tahun 2010 terdapat 6 orang penderita TB paru, tahun
2011 berjumlah 8 dan tahun 2012 meningkat menjadi 39 orang
yang menderita TB paru di kecamatan Kao. Keluarga di
Kecamatan Kao, tidak semua mengerti dengan penyakit yang
dialami anggota keluarga, dan jarang memeriksakan anggota

6
keluarga yang sakit di Puskesmas atau layanan kesehatan.
Keluarga lebih memilih untuk membeli obat di warung dan
diminum serta mencoba menyembuhkan dengan pengobatan
tradisional.
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk
meneliti lebih jauh bagaimana gambaran peran keluarga
terhadap pemutusan rantai penularan TB paru di Kecamatan
Kao Halmahera Utara.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana

peran

keluarga

terhadap

pemutusan

rantai

penularan TB paru di Kecamatan Kao Halmahera Utara.

1.3 Tujuan Penelitian
Menggambarkan peran keluarga terhadap pemutusan rantai
penularan TB paru di Kecamatan Kao Halmahera Utara

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Masyarakat dan Keluarga

Sebagai sumber informasi bagi keluarga dan masyarakat
tentang bagaimana perannya dalam pemutusan rantai
penularan TB paru.

7

1.4.2 Bagi Institusi Kesehatan
Sebagai masukan untuk dapat meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan dalam menanggulangi penyakit TB
paru di Kecamatan Kao.

1.4.3 Bagi Tenaga Kesehatan
Meningkatkan kinerja tenaga kesehatan Kecamatan Kao
dalam pemberian layanan kesehatan bagi penderita
penyakit TB paru.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tingkat Pengetahuan Keluarga Mengenai Upaya Pencegahan Penularan Penyakit TB Paru di RSPAW Salatiga T1 462010064 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tingkat Pengetahuan Keluarga Mengenai Upaya Pencegahan Penularan Penyakit TB Paru di RSPAW Salatiga T1 462010064 BAB II

0 0 28

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tingkat Pengetahuan Keluarga Mengenai Upaya Pencegahan Penularan Penyakit TB Paru di RSPAW Salatiga T1 462010064 BAB IV

0 0 54

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tingkat Pengetahuan Keluarga Mengenai Upaya Pencegahan Penularan Penyakit TB Paru di RSPAW Salatiga T1 462010064 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Keluarga Terhadap Pemutusan Rantai Penularan TB Paru di Kecamatan Kao Halmahera Utara T1 462008066 BAB II

0 0 33

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Keluarga Terhadap Pemutusan Rantai Penularan TB Paru di Kecamatan Kao Halmahera Utara T1 462008066 BAB IV

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Keluarga Terhadap Pemutusan Rantai Penularan TB Paru di Kecamatan Kao Halmahera Utara T1 462008066 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Keluarga Terhadap Pemutusan Rantai Penularan TB Paru di Kecamatan Kao Halmahera Utara

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Keluarga Terhadap Pemutusan Rantai Penularan TB Paru di Kecamatan Kao Halmahera Utara

0 0 35

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Keluarga terhadap Pemenuhan Kebutuhan Gizi pada Lansia di Kecamatan Kao Kabupaten Halmahera Utara

0 0 17