Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Sosial Ekonomi Keluarga Tani Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Desa Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 522010702 BAB II
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Kajian Teori
2.1.1 Kajian Aspek Sosial Ekonomi TKI dengan Life History
Life History merupakan cerita nyata kehidupan/riwayat hidup seseorang yang
diungkapkan melalui wawancara secara mendalam sehingga terungkap fakta nyata
tentang apa yang dialami seseorang dalam kehidupannya. Dengan adanya life history dari
TKI maka diharap akan dapat diketahui proses awal, proses pemberangkatan dan
pengalaman yang diperoleh selama menjadi TKI.
Berkaitan dengan aspek ekonomi, Wijono dalam Luh (2011) rendahnya
pendapatan di dalam rumah tangga petani biasanya disebabkan oleh tanah pertanian yang
kurang subur, kekeringan dan lowongan kerja yang terbatas. Sehingga peluang pekerjaan
menjadi penting untuk masyarakat pedesaan agar ekonomi akan berkembang apabila ada
tambahan pendapatan dari masyarakat. Situasi seperti ini membuat anggota masyarakat
berpikir untuk keluar dari masalah keterbatasan lapangan dan kesempatan kerja di
lingkungannya dengan mengambil keputusan pergi ke luar negeri sebagai Tenaga Kerja
Indonesia/buruh Migran untuk memperbaiki kehidupan ekonomi keluarganya.
Selain masalah yang berkaitan dengan perekonomian, tak kalah pentingnya adalah
aspek sosial yang ada dalam kehidupan bermasyarakat. Struktur sosial adalah jalinan
antara unsur-unsur sosial yang pokok. Unsur - unsur pokok tersebut adalah pelapisan
sosial (stratifikasi sosial), diferensiasi sosial, kelompok sosial, status dan peran sosial,
nilai dan norma sosial maupun kekuasaan dan wewenang. Posisi individu atau kelompok
dalam kelas atau struktur sosial identik dengan kesempatan yang dimiliki seseorang
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya akan barang-barang material, kondisi kehidupan
yang positif dan pengalaman hidup yang diinginkan. Posisi dalam pelapisan sosial akan
semakin mempunyai peluang untuk mempertahankan diri dan menaikkan kelas sosial
melalui ukuran kekayaan (pemilikan materi dan aktifitas pekerjaan) disamping ukuran
kekuasaan, kehormatan maupun ilmu pengetahuan (Soerjono,1990).
2.1.2 Faktor Pendorong dan Penarik Buruh Migran (TKI)
Buruh migran adalah orang yang bermigrasi dari wilayah kelahirannya ke tempat
lain dan kemudian bekerja di tempat yang baru dalam jangka waktu yang relatif menetap
(Suharto dalam Subiyanto, 2006). Adapun yang menyebabkan penduduk melakukan
migrasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu faktor pendorong dan penarik.
Faktor pendorong adalah faktor yang timbul dari daerah asal penduduk sehingga
mendorong seseorang
melakukan kegiatan migrasi, antara lain meliputi kurangnya
sumberdaya alam, menyempitnya lapangan kerja, tekanan – tekanan politik, sosial
ekonomi, agama, bencana alam, perang dan sebagainya.
Sedangkan faktor penarik merupakan faktor yang menarik dari daerah tujuan
dimana penduduk melakukan kegiatan migrasi, supaya seseorang memutuskan keluar
dari lingkungan tempat tinggalnya, bermigrasi menjadi TKI. Faktor penarik, antara lain
meliputi kondisi yang dirasa lebih menguntungkan, lapangan kerja yang lebih terbuka,
sehingga pendapatan bisa lebih meningkat, keadaan lingkungan dan sarana kehidupan
yang lebih menyenangkan, kesempatan memperoleh pendidikan yang lebih tinggi (Setia,
2012).
2.1.3 Penggunaan Pendapatan (Remittance Ditambah Hasil Pendapatan Dari
Keluarga) dalam Pemenuhan Kebutuhan Keluarga Tani TKI
Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang menggerakkan mahluk hidup
dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) untuk berusaha. Pada dasarnya,
manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan, dan kebutuhan
tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. Sepanjang hidup manusia memerlukan
bermacam-macam kebutuhan, seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan
kesehatan. Kebutuhan dipengaruhi oleh kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama.
Semakin tinggi tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin tinggi/banyak pula macam
kebutuhan yang harus dipenuhi (Wikipedia, 2013).
Adapun macam kebutuhan keluarga dapat dikategorikan sebagai berikut :
1.
Kebutuhan pokok manusia :
a. Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang sangat harus terpenuhi, artinya apabila
kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka manusia akan mengalami kesulitan
dalam hidupnya. Contoh: sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan,
pekerjaan.
b. Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang pemenuhannya setelah kebutuhan
primer terpenuhi. Contoh: pariwisata, rekreasi
c. Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer dan
sekunder terpenuhi. Contoh: mobil, motor, komputer, handphone, tablet, dll
2.
Kebutuhan menurut waktunya :
a. Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang pemenuhannya tidak bisa ditundatunda lagi/kebutuhan yang harus segera dipenuhi. Contoh: makan, minum,
sandang , tempat tinggal, dan obat-obatan
b. Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang pemenuhannya dapat
ditunda, tetapi harus dipikirkan mulai sekarang. Contoh: tabungan
c. Kebutuhan tidak terduga adalah kebutuhan yang disebabkan sesuatu yang terjadi
secara tiba-tiba atau tidak disengaja yang sifatnya insidental. Contoh : konsultasi
kesehatan
d. Kebutuhan sepanjang waktu adalah kebutuhan yang memerlukan waktu/lama
3.
Kebutuhan menurut sifatnya
a. Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang diperlukan untuk pemenuhan fisik
atau jasmani yang sifatnya kebendaan. Contoh: makanan, pakaian, olahraga, dan
istirahat
b. Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang diperlukan untuk pemenuhan jiwa atau
rohani. Kebutuhan ini sifatnya relatif karena tergantung pada pribadi seseorang
yang membutuhkan. Contoh: beribadah, rekreasi, kesenian, dan hiburan.
4.
Kebutuhan menurut subjeknya
a. Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang hanya diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan seorang saja. Contoh: kebutuhan petani waktu bekerja berbeda dengan
kebutuhan seorang dokter
b. Kebutuhan sosial adalah kebutuhan yang diperlukan untuk memenuhi
kepentingan bersama kelompok. Contoh: siskamling, gedung sekolah, rumah
sakit, dan jembatan, mushola dll.
2.1.4 Kontribusi Remittance Terhadap Pendapatan Keluarga dan Sektor Pertanian
Bagi Keluarga Tani dan Desa Asal TKI.
Remittance menjadi salah satu alasan bagi seseorang untuk melakukan migrasi.
Istilah remittance digunakan untuk menunjukkan sejumlah uang yang dikirim oleh TKI
yang bekerja di dalam maupun di luar negeri. Remittance digunakan untuk berbagai
keperluan yang pada dasarnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga buruh
migran di daerah asal (Kidrana S, 2011).
Pendapatan keluarga petani terutama berasal dari dua sumber, yaitu pendapatan
dari usaha tani sendiri (pertanian dan non pertanian) dan pendapatan dari kegiatan
berburuh termasuk menjadi TKI/bermigrasi. Pendapatan dari usaha sendiri terutama
ditentukan oleh aset yag dimiliki misalnya luas lahan untuk usaha tani dan besarnya
modal untuk usaha non pertanian. Sedangkan pendapatan dari kegiatan berburuh
terutama ditentukan oleh jumlah jam kerja dan tingkat upah yang diterima (Sawit dalam
Mubyarto,1985). Modal dalam usahatani bersamaan dengan faktor produksi lainnya akan
menghasilkan produk. Modal ini semakin berperan dengan berkembangnya usahatani.
Pada usahatani sederhana peran modal masih sangat kecil. Namun semakin maju
usahatani modal yang diperlukan semakin besar. Sehingga dalam kegiatan usahatani
modal menjadi salah satu bagian penting dari faktor produksi disamping tenaga kerja,dan
luas lahan (Daniel, 2002).
Dilain sisi diharapkan kontribusi remittance dapat membantu dalam proses
pembangunan pertanian di dalam keluarga dan desanya. Pembangunan merupakan suatu
proses perubahan yang direncanakan dari suatu keadaan yang lebih baik dari sebelumnya
(Saragih, 2002). Pembangunan pertanian bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat tani yang sebagian besar masyarakat tinggal di pedesaan.
Meningkatnya taraf hidup ini dapat dicapai dengan meningkatkan produktivitas usaha
tani, untuk dapat mengelola usaha taninya secara efisien diperlukan adanya perubahan
perilaku untuk mampu berusaha tani lebih menguntungkan. Perubahan perilaku ini
merupakan efek / dampak dari suatu proses komunikasi dan merupakan dampak yang
tinggi kadarnya setelah dampak kognitif dan dampak afektif (Nikmatullah, 1995)
2.2. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2. Tabel Peneliti Terdahulu
Peneliti
Topik
Variabel
Model
Hasil
Analisis
Dr.Ir.Rukmadi
TKI(Tenaga
Tenaga Kerja
Penelitian
Penentu keputusan pengguna remittance
Warsito,MS
Kerja
Indonesia
Explanatory
terbanyak adalah pasangan dari TKI
Tinjung Mary
Indonesia)
Peran Tenaga
dengan
(suami/istri), dengan cara musyawarah.
Prihtandi,SP,MPd
peran dan
Kerja Indonesia
pendekatan
Prioritas penggunaan remittance untuk
Ir.G.Hartono,MS
pengaruhnya
Pengaruh TKI
kualitaif dan
kebutuhan hidup, biaya sekolah ,tabungan
(2010)
terhadap
terhadap ekonomi
kuantitatif
dan investasi.hanya 20 % dari
Ekonomi
rakyar pedesaan
TKI/Pasangan TKI yang menyisihkan
rakyat
remitannya untuk usaha dengan alasan
pedesaan di
keterbatasan modal, perencanaan dan
Jawa Tengah
kebutuhan mendesak.Sumbangan terbesar
untuk desa adalah diperuntukkan
sumbangan masjid.
S.Djuni Prihatin
Gambaran tentang
Buruh migran,
Deskriptif
Peningkatan SDM TKI, Perbaikan sistem
(2007)
potret buram
Perlindungan
Kualitatif
manajemen pelayanan dan pemberlakuan
perlindungan
tenaga kerja
kontrol terhadap PJTKI, peningkatan
tenaga kerja
koordinasi
antar
instansi
dan
Indonesia.
perlindungan sosial hukum bagi TKI
adalah beberapa hal yang perlu dilakukan
oleh pemerintah dalam upaya membuat
TKI lebih berdaya
Tavi Supriana
faktor – faktor
TKI Purna
Penelitian
TKI purna berperan dalam perluasan
Vita Lestari
yang
Penapatan TKI
dengan
kesempatan
Nasution
mempengaruhi
Purna
menggunak
ekonomi rakyat di bidang jasa, industri,
(2010)
pendapatan Usaha
Modal, tenaga
an analisis
perdagangan,dan
TKI Purna.
kerja, tingkat
deskriptif
serta
pendidikan,
dan analisis
ekonomi lokal;
lamanya
regresi linier
menciptakan
kerja;
berperan
pemberdayaan
pertanian/peternakan
dalam pengembangan
Usaha TKI Purna
pendapatan
baik
untuk
bimbingan teknis
pengusaha maupun pekerja dan sektor
dan pembinaan
lain yang mendukung Dana remitansi
lanjutan menjadi
yang dikirim TKI dari luar negeri secara
variabel
makro
pengukurnya.
perekonomian desa.
mampu
menggerakkan
Modal dan tenaga kerja berpengaruh pada
tingkat pendapatan Usaha TKI Purna.
2.1.
Kajian Teori
2.1.1 Kajian Aspek Sosial Ekonomi TKI dengan Life History
Life History merupakan cerita nyata kehidupan/riwayat hidup seseorang yang
diungkapkan melalui wawancara secara mendalam sehingga terungkap fakta nyata
tentang apa yang dialami seseorang dalam kehidupannya. Dengan adanya life history dari
TKI maka diharap akan dapat diketahui proses awal, proses pemberangkatan dan
pengalaman yang diperoleh selama menjadi TKI.
Berkaitan dengan aspek ekonomi, Wijono dalam Luh (2011) rendahnya
pendapatan di dalam rumah tangga petani biasanya disebabkan oleh tanah pertanian yang
kurang subur, kekeringan dan lowongan kerja yang terbatas. Sehingga peluang pekerjaan
menjadi penting untuk masyarakat pedesaan agar ekonomi akan berkembang apabila ada
tambahan pendapatan dari masyarakat. Situasi seperti ini membuat anggota masyarakat
berpikir untuk keluar dari masalah keterbatasan lapangan dan kesempatan kerja di
lingkungannya dengan mengambil keputusan pergi ke luar negeri sebagai Tenaga Kerja
Indonesia/buruh Migran untuk memperbaiki kehidupan ekonomi keluarganya.
Selain masalah yang berkaitan dengan perekonomian, tak kalah pentingnya adalah
aspek sosial yang ada dalam kehidupan bermasyarakat. Struktur sosial adalah jalinan
antara unsur-unsur sosial yang pokok. Unsur - unsur pokok tersebut adalah pelapisan
sosial (stratifikasi sosial), diferensiasi sosial, kelompok sosial, status dan peran sosial,
nilai dan norma sosial maupun kekuasaan dan wewenang. Posisi individu atau kelompok
dalam kelas atau struktur sosial identik dengan kesempatan yang dimiliki seseorang
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya akan barang-barang material, kondisi kehidupan
yang positif dan pengalaman hidup yang diinginkan. Posisi dalam pelapisan sosial akan
semakin mempunyai peluang untuk mempertahankan diri dan menaikkan kelas sosial
melalui ukuran kekayaan (pemilikan materi dan aktifitas pekerjaan) disamping ukuran
kekuasaan, kehormatan maupun ilmu pengetahuan (Soerjono,1990).
2.1.2 Faktor Pendorong dan Penarik Buruh Migran (TKI)
Buruh migran adalah orang yang bermigrasi dari wilayah kelahirannya ke tempat
lain dan kemudian bekerja di tempat yang baru dalam jangka waktu yang relatif menetap
(Suharto dalam Subiyanto, 2006). Adapun yang menyebabkan penduduk melakukan
migrasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu faktor pendorong dan penarik.
Faktor pendorong adalah faktor yang timbul dari daerah asal penduduk sehingga
mendorong seseorang
melakukan kegiatan migrasi, antara lain meliputi kurangnya
sumberdaya alam, menyempitnya lapangan kerja, tekanan – tekanan politik, sosial
ekonomi, agama, bencana alam, perang dan sebagainya.
Sedangkan faktor penarik merupakan faktor yang menarik dari daerah tujuan
dimana penduduk melakukan kegiatan migrasi, supaya seseorang memutuskan keluar
dari lingkungan tempat tinggalnya, bermigrasi menjadi TKI. Faktor penarik, antara lain
meliputi kondisi yang dirasa lebih menguntungkan, lapangan kerja yang lebih terbuka,
sehingga pendapatan bisa lebih meningkat, keadaan lingkungan dan sarana kehidupan
yang lebih menyenangkan, kesempatan memperoleh pendidikan yang lebih tinggi (Setia,
2012).
2.1.3 Penggunaan Pendapatan (Remittance Ditambah Hasil Pendapatan Dari
Keluarga) dalam Pemenuhan Kebutuhan Keluarga Tani TKI
Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang menggerakkan mahluk hidup
dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) untuk berusaha. Pada dasarnya,
manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan, dan kebutuhan
tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. Sepanjang hidup manusia memerlukan
bermacam-macam kebutuhan, seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan
kesehatan. Kebutuhan dipengaruhi oleh kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama.
Semakin tinggi tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin tinggi/banyak pula macam
kebutuhan yang harus dipenuhi (Wikipedia, 2013).
Adapun macam kebutuhan keluarga dapat dikategorikan sebagai berikut :
1.
Kebutuhan pokok manusia :
a. Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang sangat harus terpenuhi, artinya apabila
kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka manusia akan mengalami kesulitan
dalam hidupnya. Contoh: sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan,
pekerjaan.
b. Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang pemenuhannya setelah kebutuhan
primer terpenuhi. Contoh: pariwisata, rekreasi
c. Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer dan
sekunder terpenuhi. Contoh: mobil, motor, komputer, handphone, tablet, dll
2.
Kebutuhan menurut waktunya :
a. Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang pemenuhannya tidak bisa ditundatunda lagi/kebutuhan yang harus segera dipenuhi. Contoh: makan, minum,
sandang , tempat tinggal, dan obat-obatan
b. Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang pemenuhannya dapat
ditunda, tetapi harus dipikirkan mulai sekarang. Contoh: tabungan
c. Kebutuhan tidak terduga adalah kebutuhan yang disebabkan sesuatu yang terjadi
secara tiba-tiba atau tidak disengaja yang sifatnya insidental. Contoh : konsultasi
kesehatan
d. Kebutuhan sepanjang waktu adalah kebutuhan yang memerlukan waktu/lama
3.
Kebutuhan menurut sifatnya
a. Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang diperlukan untuk pemenuhan fisik
atau jasmani yang sifatnya kebendaan. Contoh: makanan, pakaian, olahraga, dan
istirahat
b. Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang diperlukan untuk pemenuhan jiwa atau
rohani. Kebutuhan ini sifatnya relatif karena tergantung pada pribadi seseorang
yang membutuhkan. Contoh: beribadah, rekreasi, kesenian, dan hiburan.
4.
Kebutuhan menurut subjeknya
a. Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang hanya diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan seorang saja. Contoh: kebutuhan petani waktu bekerja berbeda dengan
kebutuhan seorang dokter
b. Kebutuhan sosial adalah kebutuhan yang diperlukan untuk memenuhi
kepentingan bersama kelompok. Contoh: siskamling, gedung sekolah, rumah
sakit, dan jembatan, mushola dll.
2.1.4 Kontribusi Remittance Terhadap Pendapatan Keluarga dan Sektor Pertanian
Bagi Keluarga Tani dan Desa Asal TKI.
Remittance menjadi salah satu alasan bagi seseorang untuk melakukan migrasi.
Istilah remittance digunakan untuk menunjukkan sejumlah uang yang dikirim oleh TKI
yang bekerja di dalam maupun di luar negeri. Remittance digunakan untuk berbagai
keperluan yang pada dasarnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga buruh
migran di daerah asal (Kidrana S, 2011).
Pendapatan keluarga petani terutama berasal dari dua sumber, yaitu pendapatan
dari usaha tani sendiri (pertanian dan non pertanian) dan pendapatan dari kegiatan
berburuh termasuk menjadi TKI/bermigrasi. Pendapatan dari usaha sendiri terutama
ditentukan oleh aset yag dimiliki misalnya luas lahan untuk usaha tani dan besarnya
modal untuk usaha non pertanian. Sedangkan pendapatan dari kegiatan berburuh
terutama ditentukan oleh jumlah jam kerja dan tingkat upah yang diterima (Sawit dalam
Mubyarto,1985). Modal dalam usahatani bersamaan dengan faktor produksi lainnya akan
menghasilkan produk. Modal ini semakin berperan dengan berkembangnya usahatani.
Pada usahatani sederhana peran modal masih sangat kecil. Namun semakin maju
usahatani modal yang diperlukan semakin besar. Sehingga dalam kegiatan usahatani
modal menjadi salah satu bagian penting dari faktor produksi disamping tenaga kerja,dan
luas lahan (Daniel, 2002).
Dilain sisi diharapkan kontribusi remittance dapat membantu dalam proses
pembangunan pertanian di dalam keluarga dan desanya. Pembangunan merupakan suatu
proses perubahan yang direncanakan dari suatu keadaan yang lebih baik dari sebelumnya
(Saragih, 2002). Pembangunan pertanian bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat tani yang sebagian besar masyarakat tinggal di pedesaan.
Meningkatnya taraf hidup ini dapat dicapai dengan meningkatkan produktivitas usaha
tani, untuk dapat mengelola usaha taninya secara efisien diperlukan adanya perubahan
perilaku untuk mampu berusaha tani lebih menguntungkan. Perubahan perilaku ini
merupakan efek / dampak dari suatu proses komunikasi dan merupakan dampak yang
tinggi kadarnya setelah dampak kognitif dan dampak afektif (Nikmatullah, 1995)
2.2. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2. Tabel Peneliti Terdahulu
Peneliti
Topik
Variabel
Model
Hasil
Analisis
Dr.Ir.Rukmadi
TKI(Tenaga
Tenaga Kerja
Penelitian
Penentu keputusan pengguna remittance
Warsito,MS
Kerja
Indonesia
Explanatory
terbanyak adalah pasangan dari TKI
Tinjung Mary
Indonesia)
Peran Tenaga
dengan
(suami/istri), dengan cara musyawarah.
Prihtandi,SP,MPd
peran dan
Kerja Indonesia
pendekatan
Prioritas penggunaan remittance untuk
Ir.G.Hartono,MS
pengaruhnya
Pengaruh TKI
kualitaif dan
kebutuhan hidup, biaya sekolah ,tabungan
(2010)
terhadap
terhadap ekonomi
kuantitatif
dan investasi.hanya 20 % dari
Ekonomi
rakyar pedesaan
TKI/Pasangan TKI yang menyisihkan
rakyat
remitannya untuk usaha dengan alasan
pedesaan di
keterbatasan modal, perencanaan dan
Jawa Tengah
kebutuhan mendesak.Sumbangan terbesar
untuk desa adalah diperuntukkan
sumbangan masjid.
S.Djuni Prihatin
Gambaran tentang
Buruh migran,
Deskriptif
Peningkatan SDM TKI, Perbaikan sistem
(2007)
potret buram
Perlindungan
Kualitatif
manajemen pelayanan dan pemberlakuan
perlindungan
tenaga kerja
kontrol terhadap PJTKI, peningkatan
tenaga kerja
koordinasi
antar
instansi
dan
Indonesia.
perlindungan sosial hukum bagi TKI
adalah beberapa hal yang perlu dilakukan
oleh pemerintah dalam upaya membuat
TKI lebih berdaya
Tavi Supriana
faktor – faktor
TKI Purna
Penelitian
TKI purna berperan dalam perluasan
Vita Lestari
yang
Penapatan TKI
dengan
kesempatan
Nasution
mempengaruhi
Purna
menggunak
ekonomi rakyat di bidang jasa, industri,
(2010)
pendapatan Usaha
Modal, tenaga
an analisis
perdagangan,dan
TKI Purna.
kerja, tingkat
deskriptif
serta
pendidikan,
dan analisis
ekonomi lokal;
lamanya
regresi linier
menciptakan
kerja;
berperan
pemberdayaan
pertanian/peternakan
dalam pengembangan
Usaha TKI Purna
pendapatan
baik
untuk
bimbingan teknis
pengusaha maupun pekerja dan sektor
dan pembinaan
lain yang mendukung Dana remitansi
lanjutan menjadi
yang dikirim TKI dari luar negeri secara
variabel
makro
pengukurnya.
perekonomian desa.
mampu
menggerakkan
Modal dan tenaga kerja berpengaruh pada
tingkat pendapatan Usaha TKI Purna.