Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pegawai di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 162010006 BAB I

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Pembangunan Nasional di era reformasi dan dampak persaingan globalisasi mendorong percepatan perubahan perbaikan kinerja aparatur pemerintah. Aparatur pemerintah dituntut bekerja lebih profesional, bermoral, bersih dan beretika dalam menunjang kelancaran tugas pemerintahan dan pembangunan. Kabupaten adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia setelah provinsi, yang dipimpin oleh seorang bupati. Kabupaten berperan penting dalam kegiatan pemerintahan karena kabupaten mempunyai kewenangan dalam rangka memenuhi tuntutan, keinginan dan kebutuhan masyarakat, terlebih lagi penyelenggaraan pemerintah banyak berkaitan langsung dengan pemberian pelayanan publik.

Undang-undang Nomor 12 tahun 2008, tentang: “Perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dimana penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang efektif dengan memperhatikan prinsip demokrasi, persamaan, keadilan dan kepastian hukum dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia”.1)

Kabupaten memiliki kesempatan untuk mengatur sendiri pembentukan, kedudukan, kewenangan serta tugas pokok dan fungsi kecamatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di daerah dan kemampuan daerah sehingga dapat berbeda antara daerah kabupaten yang satu dengan yang lainnya. Kabupaten telah melakukan berbagai usaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam rangka meningkatkan

1)Eni Suharti, Amandemen Undang-Undang Pemerintah Daerah 2008, Sinar Grafika Offset, Jakarta, 2008, hal.1.


(2)

pelayanan dan pembangunan. Banyaknya tanggung jawab yang harus dikerjakan oleh kabupaten dan luasnya wilayah menyebabkan sulitnya menjangkau masyarakat di pedesaan maka untuk membantu pekerjaan dan untuk lebih mendekatkan pemerintahan dengan masyarkat maka dibentuklah kecamatan.

Kecamatan merupakan salah satu bagian pemerintah daerah yang berhubungan langsung dengan warga. Posisi kecamatan menjadi sangat penting mengingat banyak pihak berharap kecamatan mampu berperan sebagai pusat pelayanan, baik pelayanan administrasi maupun pelayanan kepada pemerintah desa/kelurahan.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2008 tentang kecamatan, pasal 14 ayat 1 dan 2 menetapkan yang dimaksud dengan kecamatan adalah :

1. “Perangkat daerah yang kabupaten/kota sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang mempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh camat”.

2. “Wilayah kerja Camat yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati/walikota melalui sekretaris daerah”.2)

Kecamatan perlu didukung mulai dari teknologi, modal dan sumber daya manusia. Ketiganya mempunyai arti yang sangat penting, khususnya sumber daya manusia atau pegawai. Di era yang semakin maju, untuk mencapai tujuan dan harapan dari masyarakat setiap kecamatan atau pemerintahan daerah harus memiliki

2)


(3)

pegawai yang berkualitas.

Pegawai pemerintahan daerah adalah perangkat berharga yang dimiliki Kecamatan Tuntang yang memegang peranan dalam keberhasilan Kecamatan Tuntang dalam menjalankan setiap tugas-tugas pemerintahan. Kewenangan yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi akan mendorong terciptanya kualitas kinerja pemerintah daerah. Hal ini mendukung terbentuknya kinerja pegawai yang efisien, efektif, dan responsif sehingga tercipta tata pemerintahan yang baik yang dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat sebagai pihak yang menerima pelayanan publik.

Pemerintah menetapkan program manajemen kepegawaian berbasis kinerja, dalam usaha meningkatkan kinerja aparaturnya. Salah satu peraturan yang dikeluarkan pemerintah untuk tujuan tersebut adalah Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. Yang dimaksud dengan kinerja pemerintah adalah :

“Gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran tujuan instansi pemerintah sebagai penjabran dari visi, misi dan rencana strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan”.4)

Pegawai yang terbatas jumlahnya bisa menjadi penghambat dalam kinerja pemerintahan daerah. Hal ini otomatis menyebabkan banyaknya keluhan dari

masya-4)

Pormodi Simbolon: http://pormadi.wordpress.com/2008/06/16/upaya


(4)

rakat. Karena itulah dengan dibuatnya suatu sistem yang baik dengan prosedur kerja yang jelas, diharapkan kinerja pegawai dapat berjalan secara optimal sehingga pelayanan publik dapat berjalan dengan lancar dan baik. Salah satu upaya perbaikan pelayanan publik di kecamatan dilakukan melalui penerapan pelayanan administrasi terpadu kecamatan. Pelayanan administrasi terpadu kecamatan atau yang disingkat dengan PATEN merupakan sistem yang telah memindahkan pelayanan administrasi kependu dukan dan perizinan usaha dari semula bertumpu pada kepala seksi, menjadi pada loket atau meja khusus pelayanan yang lebih transparan.

“Kabupaten Semarang adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah dengan Ibukotanya adalah Ungaran. Kabupaten Semarang terdiri dari 19 Kecamatan dan 208 Desa serta 27 Kelurahan. Kecamatan Tuntang merupakan salah satu bagian dari 19 kecamatan tersebut. Penduduk Kecamatan Tuntang sampai dengan akhir tahun 2013 sebanyak 63.765 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 21.515 KK dengan wilayah 56,24 Km2 maka kepadatan penduduk per kilometer persegi 1.134 jiwa.5)

Secara umum visi kantor harus sesuai dengan tujuan tetapi juga harus disesuaikan dengan kebutuhan dalam melayani masyarakat. Begitu pula dengan Kantor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang memiliki motto layanan

“Kami menjalankan tugas pelayanan tuntas anda pasti puas” dan Visi “Terwujudnya Pelayanan Prima dengan dukungan sumber daya manusia yang handal”. Berdasarkan

visi tersebut maka misi dari Kantor Kecamatan Tuntang adalah : “

1. Peningkatan kerja aparatur pemerintahan kecamatan.

2. Meningkatkan Kualitas sistem pelayanan kepada masyarakat.

5)Badan Pusat Statistik, Profil Kependudukan dan Pencatatan Sipil, 2014, hal.3 dan hal 25.


(5)

3. Melaksanakan pencapaian dan penegakan peraturan perundang-undangan.

4. Melaksanakan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan.

5. Mengoptimalkan pembinaan penyelenggaraan pemerintahan.

6. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.”

Kecamatan Tuntang terdapat beberapa pegawai yang bertugas dan masing-masing pegawai memiliki tugas masing-masing-masing-masing sesuai dengan tugas pokok, fungsi,dan rincian tugas kecamatan dan kelurahan di kabupaten Semarang. Pegawai yang bertugas di Kantor Kecamatan Tuntang adalah :

1. Camat yang bertugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. 2. Sekretaris kecamatan yang bertugas melaksanakan sebagian tugas Camat di

bidang penyusunan perencanaan, pengelolaan administrasi keuangan, administrasi umum dan administrasi kepegawaian.

3. Seksi tata pemerintahan yang bertugas melaksanakan sebagian tugas Camat di bidang tata pemerintahan.

4. Seksi pembangunan, pemberdayaan masyarakat, dan desa yang bertugas melaksanakan sebagian tugas Camat di bidang pembangunan, pemberdayaan masyarakat, dan desa.

5. Seksi kesejahteraan rakyat yang bertugas melaksanakan sebagian tugas Camat di bidang kesejahteraan rakyat.

6. Seksi ketenteraman dan ketertiban umum yang bertugas melaksanakan sebagian tugas Camat di bidang ketenteraman dan ketertiban umum.


(6)

Jika memperhatikan tugas-tugas tersebut, maka secara umum Kantor Kecamatan Tuntang berkewajiban melakukan pemberdayaan (empowerment) yaitu upaya untuk meningkatkan peranan dan wewenang serta tanggung jawab individu (follower)

dalam organisasi. Kinerja merupakan hasil yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran profesionalisme dalam pekerjaannya yang diaplikasikan dalam perilaku kerja, kecerdasan emosi dan kemampuan sesuai dengan peranan, kegiatan dan tugas berdasarkan persyaratan jabatan yang telah ditentukan.

Tujuan kinerja, menurut Syafarudin Alwi secara teoritis tujuan kinerja dikategorikan sebagai suatu yang bersifat evaluation dan development, yaitu:

“Yang bersifat evaluation harus menyelesaikan : Hasil penilaian digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi, staffing decision, dasar mengevaluasi sistem seleksi. Sedangkan yang bersifat development penilai harus menyelesaikan : Prestasi riil yang dicapai individu, Kelemahan- kelemahan individu yang menghambat kinerja, Prestasi- pestasi yang dikembangkan”.6) Manfaat dari kinerja bagi organisasi adalah :

“Penyesuaian-penyesuaian kompensasi, Perbaikan kinerja, kebutuhan latihan dan pengembangan, pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi, pemecatan, pemberhentian dan perencanaan tenaga kerja, untuk kepentingan penelitian pegawai, membantu diagnosis terhadap kesalahan desain pegawai”.7)

Berdasarkan hal tersebut seharusnya setiap pegawai harus mempunyai etos kerja. Etos kerja adalah landasan untuk meningkatkan prestasi kerja/setiap kerja pegawai.

Jika landasan itu membudaya di setiap pegawai, maka setiap pegawai akan mempu-

6)

Wikipedia:www.wikipedia.org/wiki/kinerja,2014. 7)Wikipedia: www.wikipedia.org/wiki/kinerja,2014.


(7)

nyai suatu sikap kerja yang berorientasi pada hasil suatu keyakinan bahwa hasilnya harus meningkat agar tercapai seperti yang direncanakan. Aparatur Negara/pegawai sebagai sumber daya manusia yang dominan diharapkan akan membawa hasil kerja yang optimal.

Budaya kerja adalah tehnik manajemen yang berupaya untuk meningkatkan produktifitas kerja yang berarti meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja. Agar budaya kerja yang ada dalam diri manusia dapat dimanfaatkan secara maksimal, maka perlu dikelola dengan mempergunakan tehnik-tehnik manajemen kinerja yang benar. Untuk mengetahui apakah pegawai yang ada di Kecamatan memiliki kualitas yang tinggi dan dapat bekerja dengan baik perlu diadakan penilaian terhadap kinerja/prestasi kerja pegawai. Dengan adanya penilaian tehadap kinerja pegawai maka dapat diketahui sejauh mana para pegawai dapat melaksanakan tugasnya secara keseluruhan. Penilaian meliputi berbagai hal, seperti: prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama dan hal-hal khusus sesuai dengan bidang pekerjaan yang dijabatinya.

1.2. Fokus Penelitian

Di sebagian besar organisasi, kinerja para pegawai merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan organisasi. Selain karyawan dalam organisasi dapat menjadi keunggulan bersaing, mereka yang menjadi aset atau penghambat. Kinerja individu dan motivasi pergawai merupakan faktor utama bagi suatu kantor untuk memaksimalkan efektivitas sumber daya manusia.


(8)

Kantor Kecamatan Tuntang sebagai salah satu tempat pelayanan selalu dituntut untuk memberikan kesejahteraan kepada masyarakat, bangsa dan negara yang mencerminkan lewat kinerja perangkat daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pelayanan masyarakat dapat dikategorikan efektif apabila masyarakat mendapatkan kemudahan pelayanan dengan prosedur yang singkat, biaya murah, cepat, tepat dan memuaskan. Hal itu merupakan tujuan yang harus dicapai dalam rangka perkembangan dan kemajuan Kecamatan Tuntang, khususnya dalam menjalankan kinerja yang selalu menuntut profesionalisme kinerja pegawai. Untuk mengetahui apakah pegawai yang ada di Kecamatan memiliki kualitas yang tinggi dan dapat bekerja dengan baik perlu diadakan penilaian terhadap kinerja/prestasi kerja pegawai.

Penilaian kinerja di Kecamatan Tuntang menggunaan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3). Menurut dokumen yang ada di Kecamatan Tuntang, unsur-unsur yang dinilai meliputi delapan unsur yaitu (Kesetiaan, Prsetasi Kerja, Tanggung jawab, Ketaatan, Kejujuran, Kerjasama, Prakarsa, Kepemimpinan) dan semuanya tercakup dalam ruang lingkup penilaian kinerja yang telah disepakati sebagai berikut:

1. Kesetiaan

adalah tekad dan kesanggupan mentaati, melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Tekad dan kesanggupan tersebut harus dibuktikan dalam sikap dan tingkah laku sehari hari dalam perbuatan saat melaksanakan tugas. 2. Prestasi kerja

adalah suatu hasil kerja yang secara nyata dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas yang


(9)

dibebankan kepadanya. Prestasi kerja tersebut akan di pengaruhi oleh kecakapan, ketrampilan, dan kesungguhan kerja pegawai yang bersangkutan.

3. Tanggung jawab

adalah kesanggupan seorang pegawai untuk menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik mungkin dan tepat pada waktunya serta berani menanggung resiko atas keputusan atau tindakan yang dilakukannya.

4. Ketaatan

adalah kesanggupan seorang pegawai untuk mentaati segala peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku, mentaati perintah kedinasan yang diberukan oleh atasan yang berwenang serta kesanggupan untuk tidak melanggar larangan yang ditentukan.

5. Kejujuran

adalah ketulusan hati seorang pegawai dalam melaksanakan tugas dan kemampuan untuk tidak menyalah gunakan wewenang yang diberikan kepadanya.

6. Kerja sama

adalah kemampuan seorang pegawai untuk bekerja bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan sesuatu tugas yang telah ditentukan, sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.

7. Prakarsa

adalah kemampuan seorang pegawai untuk mengambil keputusan, langkah langkah atau melakukan suatu tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah dari atasan.

8. Kepemimpinan

adalah kemampuan seorang pegawai untuk menyakinkan orang lain sehingga dapat dikerahkan secara maksimal untuk melaksanakan tugasnya. Penilaian unsur kepemimpinan hanya dikenakan bagi PNS yang berpangkat Pengatur Muda golongan II/A ke atas yang memangku suatu jabatan.8)

8)

B. Wirawan, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia , Salemba Empat, Jakarta, 2009, hal.141-142.


(10)

Kenyataannya di Kecamatan Tuntang dengan daftar penilaian kinerja yang sudah disepakati oleh pegawai masih saja satu pegawai mengerjakan beberapa pekerjaan seperti tugas yang seharusnya dikerjakan oleh Sekretaris Camat karena banyaknya tugas yang harus dikerjakan Sekretaris Camat maka tugas dilimpahkan ke Seksi Pemerintahan. Padahal semakin lama tugas dan pekerjaan akan semakin bertambah sehingga pembagian tugas perlu diperhatikan. Beberapa pegawai tidak terampil dalam mengoperasikan alat kantor yaitu komputer, dalam penyelesaian pembuatan surat-surat atau laporansehingga surat-surat atau laporan-laporan tersebut sering terlambat dalam penyelesaiinya, namun ada beberapa pegawai yang lain mampu mengoperasikan komputer. Pada saat jam kerja ada diantara pegawai yang melakukan kegiatan santai, seperti ngobrol dengan teman sekerja dan membaca koran terutama apabila Camat sedang tidak berada di Kecamatan. Pada saat banyak warga masyarakat yang akan mengajukan permohonan di pagi hari justru loket masih terlihat kosong karena ada diantara pegawai yang seharusnya bertugas di pelayanan yang belum hadir. Banyak pegawai yang tidak melakukan apel pagi dengan berbagai alasan seperti domisili pegawai yang jauh dari tempat kerja, ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dulu, dan usia pegawai yang sudah tua.

Pada saat melakukan pemberian penilaian seharusnya pihak penilai melihat kinerja pihak yang dinilai selama dalam periode tersebut dengan berpatokan pada Daftar Penilaian Kinerja yang sudah disepakati, tetapi kenyataannya pihak penilai memberikan nilai dirasa terlalu longgar, pegawai yang seharusnya dinilai kurang, karena penilai merasa kasihan dan eratnya sifat kekeluargaan yang ditanamkan di


(11)

Kantor Kecamatan Tuntang, maka pegawai yanrg dinilai tersebut dimasukkan ke dalam kategori sedang selain itu terkadang kedekatan hubungan antara penilai dengan pegawai juga mengakibatkan mudahnya seorang penilai untuk menilai kinerja pegawai.

“Seharusnya dalam penilaian kinerja pegawai yang dilakukan setiap tahun harus memperhatikan unsur-unsur dari penilaian pelaksa naan pekerjaan seorang pegawai diantaranya tentang kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa, kepemimpinan”.9)

Tugas pokok, fungsi dan rincian tugas selalu menjadi tolak ukur kinerja pemerintah daerah. Kecamatan Tuntang saat ini masih mengadakan pembinaan pegawai berkaitan dengan kewenangan yang telah diberikan oleh Kabupaten untuk memperbaiki kinerja pegawai.

Melihat hal tersebut, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana

pelaksanaan penilaian kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Tuntang?”

1.3.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan “Untuk

mendeskripsikan pelaksanaan penilaian kinerja pegawai di Kantor Kecamatan

Tuntang Kabupaten Semarang.”


(12)

1.4.Signifikansi Penelitian 1.4.1.Sigifikansi Teoritis

Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan mendukung pendapat dari John Soeprihanto “Penilaian pelaksanaan pekerjaan merupakan suatu pedoman dalam

bidang personalia yang diharapkan dapat menunjukkan prestasi kerja para karyawan secara rutin dan terartur sehingga sangat bermanfaat bagi pengembangan karier karyawan yang dinilai maupun perusahaan secara keseluruhan”.11)

1.4.2.Signifikansi Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi: 1. Kantor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang sebagai kantor pelayanan

terhadap masyarakat.

2. Sebagai bahan masukan bagi segenap jajaran Kantor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang untuk meningkatkan kinerja pegawai.

11)

Drs. John Soeprihanto, Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan, Anggota IKAPI, Yogyakarta, 2009, hal 7.


(1)

nyai suatu sikap kerja yang berorientasi pada hasil suatu keyakinan bahwa hasilnya harus meningkat agar tercapai seperti yang direncanakan. Aparatur Negara/pegawai sebagai sumber daya manusia yang dominan diharapkan akan membawa hasil kerja yang optimal.

Budaya kerja adalah tehnik manajemen yang berupaya untuk meningkatkan produktifitas kerja yang berarti meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja. Agar budaya kerja yang ada dalam diri manusia dapat dimanfaatkan secara maksimal, maka perlu dikelola dengan mempergunakan tehnik-tehnik manajemen kinerja yang benar. Untuk mengetahui apakah pegawai yang ada di Kecamatan memiliki kualitas yang tinggi dan dapat bekerja dengan baik perlu diadakan penilaian terhadap kinerja/prestasi kerja pegawai. Dengan adanya penilaian tehadap kinerja pegawai maka dapat diketahui sejauh mana para pegawai dapat melaksanakan tugasnya secara keseluruhan. Penilaian meliputi berbagai hal, seperti: prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama dan hal-hal khusus sesuai dengan bidang pekerjaan yang dijabatinya.

1.2. Fokus Penelitian

Di sebagian besar organisasi, kinerja para pegawai merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan organisasi. Selain karyawan dalam organisasi dapat menjadi keunggulan bersaing, mereka yang menjadi aset atau penghambat. Kinerja individu dan motivasi pergawai merupakan faktor utama bagi suatu kantor untuk memaksimalkan efektivitas sumber daya manusia.


(2)

Kantor Kecamatan Tuntang sebagai salah satu tempat pelayanan selalu dituntut untuk memberikan kesejahteraan kepada masyarakat, bangsa dan negara yang mencerminkan lewat kinerja perangkat daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pelayanan masyarakat dapat dikategorikan efektif apabila masyarakat mendapatkan kemudahan pelayanan dengan prosedur yang singkat, biaya murah, cepat, tepat dan memuaskan. Hal itu merupakan tujuan yang harus dicapai dalam rangka perkembangan dan kemajuan Kecamatan Tuntang, khususnya dalam menjalankan kinerja yang selalu menuntut profesionalisme kinerja pegawai. Untuk mengetahui apakah pegawai yang ada di Kecamatan memiliki kualitas yang tinggi dan dapat bekerja dengan baik perlu diadakan penilaian terhadap kinerja/prestasi kerja pegawai.

Penilaian kinerja di Kecamatan Tuntang menggunaan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3). Menurut dokumen yang ada di Kecamatan Tuntang, unsur-unsur yang dinilai meliputi delapan unsur yaitu (Kesetiaan, Prsetasi Kerja, Tanggung jawab, Ketaatan, Kejujuran, Kerjasama, Prakarsa, Kepemimpinan) dan semuanya tercakup dalam ruang lingkup penilaian kinerja yang telah disepakati sebagai berikut:

1. Kesetiaan

adalah tekad dan kesanggupan mentaati, melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Tekad dan kesanggupan tersebut harus dibuktikan dalam sikap dan tingkah laku sehari hari dalam perbuatan saat melaksanakan tugas. 2. Prestasi kerja

adalah suatu hasil kerja yang secara nyata dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas yang


(3)

dibebankan kepadanya. Prestasi kerja tersebut akan di pengaruhi oleh kecakapan, ketrampilan, dan kesungguhan kerja pegawai yang bersangkutan.

3. Tanggung jawab

adalah kesanggupan seorang pegawai untuk menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik mungkin dan tepat pada waktunya serta berani menanggung resiko atas keputusan atau tindakan yang dilakukannya.

4. Ketaatan

adalah kesanggupan seorang pegawai untuk mentaati segala peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku, mentaati perintah kedinasan yang diberukan oleh atasan yang berwenang serta kesanggupan untuk tidak melanggar larangan yang ditentukan.

5. Kejujuran

adalah ketulusan hati seorang pegawai dalam melaksanakan tugas dan kemampuan untuk tidak menyalah gunakan wewenang yang diberikan kepadanya.

6. Kerja sama

adalah kemampuan seorang pegawai untuk bekerja bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan sesuatu tugas yang telah ditentukan, sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.

7. Prakarsa

adalah kemampuan seorang pegawai untuk mengambil keputusan, langkah langkah atau melakukan suatu tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah dari atasan.

8. Kepemimpinan

adalah kemampuan seorang pegawai untuk menyakinkan orang lain sehingga dapat dikerahkan secara maksimal untuk melaksanakan tugasnya. Penilaian unsur kepemimpinan hanya dikenakan bagi PNS yang berpangkat Pengatur Muda golongan II/A ke atas yang memangku suatu jabatan.8)

8)

B. Wirawan, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia , Salemba Empat, Jakarta, 2009,


(4)

Kenyataannya di Kecamatan Tuntang dengan daftar penilaian kinerja yang sudah disepakati oleh pegawai masih saja satu pegawai mengerjakan beberapa pekerjaan seperti tugas yang seharusnya dikerjakan oleh Sekretaris Camat karena banyaknya tugas yang harus dikerjakan Sekretaris Camat maka tugas dilimpahkan ke Seksi Pemerintahan. Padahal semakin lama tugas dan pekerjaan akan semakin bertambah sehingga pembagian tugas perlu diperhatikan. Beberapa pegawai tidak terampil dalam mengoperasikan alat kantor yaitu komputer, dalam penyelesaian pembuatan surat-surat atau laporansehingga surat-surat atau laporan-laporan tersebut sering terlambat dalam penyelesaiinya, namun ada beberapa pegawai yang lain mampu mengoperasikan komputer. Pada saat jam kerja ada diantara pegawai yang melakukan kegiatan santai, seperti ngobrol dengan teman sekerja dan membaca koran terutama apabila Camat sedang tidak berada di Kecamatan. Pada saat banyak warga masyarakat yang akan mengajukan permohonan di pagi hari justru loket masih terlihat kosong karena ada diantara pegawai yang seharusnya bertugas di pelayanan yang belum hadir. Banyak pegawai yang tidak melakukan apel pagi dengan berbagai alasan seperti domisili pegawai yang jauh dari tempat kerja, ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dulu, dan usia pegawai yang sudah tua.

Pada saat melakukan pemberian penilaian seharusnya pihak penilai melihat kinerja pihak yang dinilai selama dalam periode tersebut dengan berpatokan pada Daftar Penilaian Kinerja yang sudah disepakati, tetapi kenyataannya pihak penilai memberikan nilai dirasa terlalu longgar, pegawai yang seharusnya dinilai kurang, karena penilai merasa kasihan dan eratnya sifat kekeluargaan yang ditanamkan di


(5)

Kantor Kecamatan Tuntang, maka pegawai yanrg dinilai tersebut dimasukkan ke dalam kategori sedang selain itu terkadang kedekatan hubungan antara penilai dengan pegawai juga mengakibatkan mudahnya seorang penilai untuk menilai kinerja pegawai.

“Seharusnya dalam penilaian kinerja pegawai yang dilakukan setiap tahun harus memperhatikan unsur-unsur dari penilaian pelaksa naan pekerjaan seorang pegawai diantaranya tentang kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa, kepemimpinan”.9)

Tugas pokok, fungsi dan rincian tugas selalu menjadi tolak ukur kinerja pemerintah daerah. Kecamatan Tuntang saat ini masih mengadakan pembinaan pegawai berkaitan dengan kewenangan yang telah diberikan oleh Kabupaten untuk memperbaiki kinerja pegawai.

Melihat hal tersebut, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana pelaksanaan penilaian kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Tuntang?”

1.3.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan “Untuk mendeskripsikan pelaksanaan penilaian kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.”


(6)

1.4.Signifikansi Penelitian 1.4.1.Sigifikansi Teoritis

Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan mendukung pendapat dari John Soeprihanto “Penilaian pelaksanaan pekerjaan merupakan suatu pedoman dalam bidang personalia yang diharapkan dapat menunjukkan prestasi kerja para karyawan secara rutin dan terartur sehingga sangat bermanfaat bagi pengembangan karier karyawan yang dinilai maupun perusahaan secara keseluruhan”.11)

1.4.2.Signifikansi Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi: 1. Kantor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang sebagai kantor pelayanan

terhadap masyarakat.

2. Sebagai bahan masukan bagi segenap jajaran Kantor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang untuk meningkatkan kinerja pegawai.

11)

Drs. John Soeprihanto, Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan, Anggota IKAPI, Yogyakarta, 2009, hal 7.


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Potret Perkembangan Usaha Kerajinan Tangan Eceng Gondok di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 522006011 BAB I

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Potret Perkembangan Usaha Kerajinan Tangan Eceng Gondok di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 522006011 BAB II

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Potret Perkembangan Usaha Kerajinan Tangan Eceng Gondok di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 522006011 BAB IV

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tradisi “Dina Geblag” Dalam Kepercayaan Masyarakat Jawa Dusun Toyogiri Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 152009002 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pegawai di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pegawai di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 162010006 BAB II

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pegawai di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 162010006 BAB IV

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pegawai di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 162010006 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pegawai di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

0 0 34

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Otomatisasi Kantor Penunjang Efisiensi Kerja di UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 162010021 BAB I

1 2 6