Manfaat Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal Di Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (STIFI) Perintis Padang
PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN
MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI
Manfaat yang diperolah Setelah Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal
di Perguruan Tinggi
Manfaat Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal Di
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (STIFI) Perintis Padang
Farida Rahim *
*Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (STIFI) Perintis Padang, Ketua LPMI
Abstract
Manfaat Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal Di Sekolah Tinggi
Farmasi Indonesia (STIFI) Perintis Padang
Farida Rahim*
Pendahuluan
STIFI Perintis sebagai salah satu bagian dari pendidikan tinggi menyelenggarakan tridharma
perguruan tinggi (pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) sehingga
menghasilkan lulusan kompeten yang dapat diserap di dunia kerja dan diterima di masyarakat.
Untuk mencapai semua itu, diperlukan pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal ((SPMI) untuk
mengupayakan penjaminan mutu yang secara terus menerus di STIFI Perintis. Dengan SPMI ini,
kebijakan mutu ditetapkan, standar mutu dirumuskan, manual mutu dibuat kemudian dikendalikan
dan terakhir ditingkatkan. Mutu proses, produk dan jasa di STIFI Perintis adalah kesesuaian antara
penyelenggaraan semua aktivitas dengan Standar Nasional Pendidikan, maupun dengan Standar
Mutu Internal STIFI Perintis berdasarkan visi dan kebutuhan dari pemangku kepentingan
(stakeholders). Penjaminan mutu di STIFI Perintis meliputi proses penetapan, pelaksanaan, evaluasi,
pengendalian, dan peningkatan standar pendidikan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan.
Tujuannya adalah agar stakeholders internal dan eksternal perguruan tinggi (mahasiswa, dosen,
tenaga kependidikan, masyarakat, dunia usaha, asosiasi profesi, dan pemerintah) memperoleh
kepuasan atas kinerja dan luaran STIFI Perintis.
Kegiatan penjaminan mutu di STIFI Perintis dilaksanakan dalam sebuah sistem yang disebut
Sistem Penjaminan Mutu Internal STIFI Perintis (SPMI-STIFI Perintis. Hasil pelaksanaan SPMI oleh
STIFI Perintis digunakan untuk mendukung pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME)
atau akreditasi oleh BAN-PT dan/atau lembaga mandiri lainnya (nasional, regional dan internasional)
yang diakui Pemerintah. Kebijakan nasional untuk menjamin mutu pendidikan tinggi, khususnya
melalui SPMI, bersifat sebagai pedoman bagi perguruan tinggi untuk dikembangkan sendiri sesuai
dengan nilai dasar, visi, dan misi perguruan tinggi tersebut. Oleh karena itu pelaksanaan SPMI di
STIFI Perintis bersifat internally driven berdasarkan kebutuhan, kesadaran, dan kesiapan STIFI
Perintis, sehingga diharapkan mampu : Menggalang komitmen untuk menjalankan SPMI,
Menetapkan, melaksanakan, mengevaluasi, mengendalikan, dan meningkatkan Standar Mutu STIFI
Perintis, Melakukan benchmarking penjaminan mutu di STIFI Perintis secara berkelanjutan, baik di
dalam maupun ke luar negeri.
Manfaat Lembaga Penjaminan Mutu Internal STIFI
STIFI membentuk
lembaga penjamin mutu yang diberi nama Lembaga Penjaminan Mutu Internal (LPMI). Lingkup
kerja LPMI mencakup semua program studi pada strata pendidikan (sarjana, dan profesi), dan unit
kerja lainnya. LPMI menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: penyusunan rencana, program, dan
anggaran Lembaga, pelaksanaan peningkatan mutu proses pembelajaran, pelaksanaan
pengembangan sistem penjaminan mutu pendidikan, pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan,
pelaksanaan monitoring dan evaluasi pengembangan dan penjaminan mutu pendidikan,
pelaksanaan urusan administrasi Lembaga.
LPMI melaksanakan tugas sebagai berikut: a.
Pengembangan sistem penjaminan mutu pendidikan yang mencakup: Perumusan dokumen mutu
internal (Kebijakan Mutu Internal, Standar Mutu Internal, Peraturan Akademik, Manual Mutu
Internal, Prosedur Mutu, dan formulir serta Instrumen Audit Mutu Internal); Pengintegrasian SPMI
dan SPME pada manajemen perguruan tinggi; Sosialisasi SPMI dan SPME ; dan Pendampingan dan
pelayanan konsultasi GKM, b. Pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan, yang mencakup:
Pengembangan kurikulum institusi; dan Pengembangan program studi unggulan. c. Pelaksanaan
monitoring dan evaluasi penjaminan mutu internal yang disertai dengan Permintaan Tindakan
Koreksi (PTK), d. Pelaksanaan reakreditasi institusi dan pendampingan akreditasi program studi;
Menyusun roadmap LPMI per periode kepemimpinan.
Manfaat dalam penerapan
sistem penjaminan mutu internal di STIFI sudah banyak dirasakan oleh mahasiswa , karyawan,
dosen, dan pimpinan, bidang akademik maupun non akademik. Salah satu yang dapat dirasakan
dalam bidang akademik adalah : sebelum ada LPMI masih ada mata kuliah yang diampu oleh dosen
yang tidak mempunyai spesifikasi bidang sesuai dengan mata kuliah tersebut, setelah adanya
monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh LPMI, semua mata kuliah sudah diampu oleh dosen
dengan spesifikasi bidang yang sesuai dengan mata kuliah.
LPMI STIFI sudah membuat
dokumen-dokumen yang diperlukan seperti : standar mutu, manual mutu, kebijakan mutu internal,
manual prosedur dan Standar Operasional Prosedur (SOP) di setiap unit. Standar Mutu digunakan
sebagai acuan dalam pelaksanaan peraturan akademik, manfaat yang dirasakan adalah semua
kegiatan akademik menjadi terencana, terprogram dan terlaksana dengan baik dan sistematis.
Manual Mutu disusun sebagai acuan bagi pengembangan manual mutu tingkat Sekolah Tinggi dan
sebagai pedoman bagi penyusunan Spesifikasi Program studi, manual prosedur dan instruksi kerja,
manfaat yang dirasakan dengan adanya manual mutu adalah tersusunnya spesifikasi program studi
dan standar operasional prosedur di setiap unit yang ada di STIFI. Kebijakan mutu internal
merupakan dasar dalam menyusun standar mutu internal, peraturan akademik dan perangkat
system penjaminan mutu internal STIFI Perintis, instruksi kerja, instrumen audit mutu internal dan
dokumen-dokumen penunjang lainnya. Manual prosedur dan standar operasional prosedur
bermanfaat bagi semua kegiatan yang ada di STIFI, setiap unit sudah memiliki SOP, semua kegiatan
sudah terlaksana dengan teratur dan sistematis. Manfaat utama yang saat ini dirasakan adalah
STIFI mampu mempertahankan akreditasi B di tengah banyaknya bermunculan atau berdirinya
Sekolah Tinggi Farasi di Sumatera Barat.
Penutup
Dapat disimpulkan ada banyak manfaat yang diperoleh dari penerapan system panjaminan
mutu yang dilakukan di STIFI, Manfaat bagi Mahasiswa antara lain : mendapat pelayanan akademik
yang lebih terarah & bertarget, bisa terlibat dalam proses perbaikan mutu yang berkesinambungan,
Memberikan rasa bangga kepada mahasiswa bahwa mereka telah menempuh studi pada institusi
yang kredibel. Manfaat bagi Karyawan antara lain : adanya kejelasan tugas dan wewenang,
kepuasan kerja karena sistem dan prosedur kerja yang berjalan dengan baik, keyakinan akan
kebenaran cara penanganan pekerjaan. Manfaat bagi Dosen antara lain : mengarahkan dosen dalam
mengembangkan mutu isi dan proses pengajaran, memiliki tolok ukur standar bagi kinerja dosen,
memiliki pedoman dalam pengembangan keahlian diri dosen.
MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI
Manfaat yang diperolah Setelah Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal
di Perguruan Tinggi
Manfaat Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal Di
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (STIFI) Perintis Padang
Farida Rahim *
*Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (STIFI) Perintis Padang, Ketua LPMI
Abstract
Manfaat Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal Di Sekolah Tinggi
Farmasi Indonesia (STIFI) Perintis Padang
Farida Rahim*
Pendahuluan
STIFI Perintis sebagai salah satu bagian dari pendidikan tinggi menyelenggarakan tridharma
perguruan tinggi (pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) sehingga
menghasilkan lulusan kompeten yang dapat diserap di dunia kerja dan diterima di masyarakat.
Untuk mencapai semua itu, diperlukan pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal ((SPMI) untuk
mengupayakan penjaminan mutu yang secara terus menerus di STIFI Perintis. Dengan SPMI ini,
kebijakan mutu ditetapkan, standar mutu dirumuskan, manual mutu dibuat kemudian dikendalikan
dan terakhir ditingkatkan. Mutu proses, produk dan jasa di STIFI Perintis adalah kesesuaian antara
penyelenggaraan semua aktivitas dengan Standar Nasional Pendidikan, maupun dengan Standar
Mutu Internal STIFI Perintis berdasarkan visi dan kebutuhan dari pemangku kepentingan
(stakeholders). Penjaminan mutu di STIFI Perintis meliputi proses penetapan, pelaksanaan, evaluasi,
pengendalian, dan peningkatan standar pendidikan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan.
Tujuannya adalah agar stakeholders internal dan eksternal perguruan tinggi (mahasiswa, dosen,
tenaga kependidikan, masyarakat, dunia usaha, asosiasi profesi, dan pemerintah) memperoleh
kepuasan atas kinerja dan luaran STIFI Perintis.
Kegiatan penjaminan mutu di STIFI Perintis dilaksanakan dalam sebuah sistem yang disebut
Sistem Penjaminan Mutu Internal STIFI Perintis (SPMI-STIFI Perintis. Hasil pelaksanaan SPMI oleh
STIFI Perintis digunakan untuk mendukung pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME)
atau akreditasi oleh BAN-PT dan/atau lembaga mandiri lainnya (nasional, regional dan internasional)
yang diakui Pemerintah. Kebijakan nasional untuk menjamin mutu pendidikan tinggi, khususnya
melalui SPMI, bersifat sebagai pedoman bagi perguruan tinggi untuk dikembangkan sendiri sesuai
dengan nilai dasar, visi, dan misi perguruan tinggi tersebut. Oleh karena itu pelaksanaan SPMI di
STIFI Perintis bersifat internally driven berdasarkan kebutuhan, kesadaran, dan kesiapan STIFI
Perintis, sehingga diharapkan mampu : Menggalang komitmen untuk menjalankan SPMI,
Menetapkan, melaksanakan, mengevaluasi, mengendalikan, dan meningkatkan Standar Mutu STIFI
Perintis, Melakukan benchmarking penjaminan mutu di STIFI Perintis secara berkelanjutan, baik di
dalam maupun ke luar negeri.
Manfaat Lembaga Penjaminan Mutu Internal STIFI
STIFI membentuk
lembaga penjamin mutu yang diberi nama Lembaga Penjaminan Mutu Internal (LPMI). Lingkup
kerja LPMI mencakup semua program studi pada strata pendidikan (sarjana, dan profesi), dan unit
kerja lainnya. LPMI menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: penyusunan rencana, program, dan
anggaran Lembaga, pelaksanaan peningkatan mutu proses pembelajaran, pelaksanaan
pengembangan sistem penjaminan mutu pendidikan, pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan,
pelaksanaan monitoring dan evaluasi pengembangan dan penjaminan mutu pendidikan,
pelaksanaan urusan administrasi Lembaga.
LPMI melaksanakan tugas sebagai berikut: a.
Pengembangan sistem penjaminan mutu pendidikan yang mencakup: Perumusan dokumen mutu
internal (Kebijakan Mutu Internal, Standar Mutu Internal, Peraturan Akademik, Manual Mutu
Internal, Prosedur Mutu, dan formulir serta Instrumen Audit Mutu Internal); Pengintegrasian SPMI
dan SPME pada manajemen perguruan tinggi; Sosialisasi SPMI dan SPME ; dan Pendampingan dan
pelayanan konsultasi GKM, b. Pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan, yang mencakup:
Pengembangan kurikulum institusi; dan Pengembangan program studi unggulan. c. Pelaksanaan
monitoring dan evaluasi penjaminan mutu internal yang disertai dengan Permintaan Tindakan
Koreksi (PTK), d. Pelaksanaan reakreditasi institusi dan pendampingan akreditasi program studi;
Menyusun roadmap LPMI per periode kepemimpinan.
Manfaat dalam penerapan
sistem penjaminan mutu internal di STIFI sudah banyak dirasakan oleh mahasiswa , karyawan,
dosen, dan pimpinan, bidang akademik maupun non akademik. Salah satu yang dapat dirasakan
dalam bidang akademik adalah : sebelum ada LPMI masih ada mata kuliah yang diampu oleh dosen
yang tidak mempunyai spesifikasi bidang sesuai dengan mata kuliah tersebut, setelah adanya
monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh LPMI, semua mata kuliah sudah diampu oleh dosen
dengan spesifikasi bidang yang sesuai dengan mata kuliah.
LPMI STIFI sudah membuat
dokumen-dokumen yang diperlukan seperti : standar mutu, manual mutu, kebijakan mutu internal,
manual prosedur dan Standar Operasional Prosedur (SOP) di setiap unit. Standar Mutu digunakan
sebagai acuan dalam pelaksanaan peraturan akademik, manfaat yang dirasakan adalah semua
kegiatan akademik menjadi terencana, terprogram dan terlaksana dengan baik dan sistematis.
Manual Mutu disusun sebagai acuan bagi pengembangan manual mutu tingkat Sekolah Tinggi dan
sebagai pedoman bagi penyusunan Spesifikasi Program studi, manual prosedur dan instruksi kerja,
manfaat yang dirasakan dengan adanya manual mutu adalah tersusunnya spesifikasi program studi
dan standar operasional prosedur di setiap unit yang ada di STIFI. Kebijakan mutu internal
merupakan dasar dalam menyusun standar mutu internal, peraturan akademik dan perangkat
system penjaminan mutu internal STIFI Perintis, instruksi kerja, instrumen audit mutu internal dan
dokumen-dokumen penunjang lainnya. Manual prosedur dan standar operasional prosedur
bermanfaat bagi semua kegiatan yang ada di STIFI, setiap unit sudah memiliki SOP, semua kegiatan
sudah terlaksana dengan teratur dan sistematis. Manfaat utama yang saat ini dirasakan adalah
STIFI mampu mempertahankan akreditasi B di tengah banyaknya bermunculan atau berdirinya
Sekolah Tinggi Farasi di Sumatera Barat.
Penutup
Dapat disimpulkan ada banyak manfaat yang diperoleh dari penerapan system panjaminan
mutu yang dilakukan di STIFI, Manfaat bagi Mahasiswa antara lain : mendapat pelayanan akademik
yang lebih terarah & bertarget, bisa terlibat dalam proses perbaikan mutu yang berkesinambungan,
Memberikan rasa bangga kepada mahasiswa bahwa mereka telah menempuh studi pada institusi
yang kredibel. Manfaat bagi Karyawan antara lain : adanya kejelasan tugas dan wewenang,
kepuasan kerja karena sistem dan prosedur kerja yang berjalan dengan baik, keyakinan akan
kebenaran cara penanganan pekerjaan. Manfaat bagi Dosen antara lain : mengarahkan dosen dalam
mengembangkan mutu isi dan proses pengajaran, memiliki tolok ukur standar bagi kinerja dosen,
memiliki pedoman dalam pengembangan keahlian diri dosen.