ASDP Indonesia Ferry

Edisi 26 - Tahun 2016

Selamat Bekerja

Dua Direktur Baru
ASDP
www.indonesiaferry.co.id

Surat
BOD

Generasi Muda

Pembawa Perubahan
Danang S. Baskoro
Direktur Utama
PT ASDP Indonesia Ferry

G

enerasi muda adalah harapan bangsa. Apabila ia dididik dengan

baik dan benar, maka ia akan membawa bangsanya menuju
kehidupan yang lebih baik di masa depan. Termasuk dalam hal
ini, pegawai-pegawai muda di sebuah perusahaan, yang akan
sangat menentukan arah perusahaan tersebut ke depannya. Akankah
menjadi lebih baik atau malahan terpuruk. Oleh sebab itu, untuk melahirkan
pegawai-pegawai muda yang nantinya akan menjadi pemimpin perusahaan
di masa depan, diperlukan proses regenerasi atau pengkaderan yang baik
sejak mereka menjejakkan kakinya pertama kali di perusahaan.

Salam
Redaksi
Selamat bulan Oktober, pembaca Lintas Nusa! Tidak terasa tahun 2016 tinggal dua bulan lagi. Namun, jangan
khawatir karena Lintas Nusa akan tetap setia menyajikan artikel-artikel aktual mengenai ASDP yang kita cintai
ini. Pada edisi kali ini, sejalan dengan hari Sumpah Pemuda (28 Oktober), rubrik Fokus Lintas Nusa memberikan
insight tentang generasi-generasi muda ASDP yang cukup berprestasi dan membawa perubahan positif bagi
cabang yang ia pimpin pada khususnya, dan ASDP pada umumnya; serta apa yang sudah dan akan dilakukan
Divisi SDM & Umum ASDP untuk menjadikan mereka sebagai pemimpin yang lebih baik di masa depan.
Selain itu, di rubrik Info Khusus membahas tentang ASDP yang ‘mendapatkan’ dua direktur baru, yakni
Direktur Keuangan Djunia Satriawan dan Direktur Usaha Pelabuhan Faik Fahmi. Proil kedua direktur
baru tersebut juga diangkat dalam rubrik Lebih Dekat, supaya pembaca juga dapat mengenal

mereka lebih jauh. Kemudian, di rubrik Teknologi, pembaca bisa membaca soal M/V Tonsberg,
kapal RoRo paling canggih di dunia, dan kami juga mengajak jalan-jalan ke Taman Nasional
Baluran pada rubrik Wisata. Selamat Membaca!

Daftar Isi

Itu pula yang sedang PT ASDP Indonesia Ferry lakukan, dalam hal ini Divisi
Sumber Daya Manusia (SDM), di mana mereka sedang mempersiapkan
sebuah sistem Human Capital Information Management (HCIM) serta
kurikulum untuk pendidikan dan latihan (diklat) bagi semua level pegawai,
baik di darat ataupun laut.
Sistem HCIM yang sedang dibangun Divisi SDM ASDP tersebut terdiri atas
tiga tahapan. Pertama, untuk level staf sampai struktur di atasnya, misalkan
supervisor dan asisten manajer, sudah harus leading atau expert di proses
teknik operasional. Kedua, pada level dua tingkat di bawah direksi itu sudah
harus leading dalam persoalan bisnis. Dan ketiga, kalau satu level di bawah
direksi, sudah harus leading tentang korporasi.
Pelindung
Dewan Komisaris, Direksi
Penasehat Redaksi

Direktur Utama
Pemimpin Redaksi
Corporate Secretary
Editor
Manajer Humas
Reporter & Fotografer
Humas
Konsultan Media
PT Integra Cipta Kreasi
Telp. (021) 2765 0747
Alamat Redaksi
Jl. Jenderal Achmad Yani Kav. 52A
Jakarta 10510 - Indonesia,
Telp. (021) 4208911-13-15
Fax. (021) 4210544

02

Edisi 26 - Tahun 2016


Dengan begitu, jenjang karir bagi setiap pegawai ASDP dapat terkelola
dengan lebih baik dan mempunyai kepastian arah. Sebab dapat dikatakan
bahwa proses pengembangan karir di perusahaan ini tidak bergantung
kepada hierarki atau senioritas semata. Tetapi lebih melihat kompetensi dari
masing-masing pegawai, yang akan dinilai berdasarkan Key Performance
Indicators (KPI) secara berkala.
Selain itu, ASDP juga tidak akan melupakan faktor kesejahteraan atau
reward yang berhak didapatkan setiap pegawai. Pasalnya, salah satu tujuan
utama dari ini semua, agar nantinya setiap pegawai dapat mengatakan
bahwa dia “bangga kerja di ASDP”.
Bersama ini pula, saya ingin menyampaikan bahwa edisi Lintas Nusa kali
ini merupakan yang terakhir bagi saya menuliskan Surat BOD. Sebab,
setelah ini saya mendapatkan kepercayaan untuk bertugas di PT Angkasa
Pura I. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada segenap insan ASDP atas kerja sama dan persaudaraan yang dijalin
semenjak saya menjadi Direktur Utama pada 2011 lalu.
Semoga sepeninggalan saya, dan mendapatkan pemimpin baru, ASDP
dapat terus maju dan berkembang menjadi perusahaan transportasi
penyeberangan yang berkualitas tinggi sehingga selalu mendapatkan
kepercayaan dari semua stakeholder. Akhir kata, bagi semua pegawai

ASDP, khususnya para generasi muda, tetaplah tekun bekerja dan ciptakan
terobosan baru yang akan membawa perubahan positif bagi perusahaan di
masa depan.

09

22

28

04

16

24

Suara Pelanggan
Question & Answer

Lebih Dekat

Djunia Satriawan
Kembangkan Pola Pikir Kreatif dan
Inovatif

Kolom
Industri Feri dan Wisata Bahari

05
Fokus
Saatnya Generasi Muda
Terbang Tinggi

Faik Fahmi
Maksimalkan Peran ASDP Dukung
Konektivitas

09

26
Cakrawala

Langkah Tepat Karir Melesat

28

Kontribusi
BUMN Hadir Untuk Negeri
ASDP Peduli Korban Banjir Garut

18

Wisata
Taman Nasional Baluran Africa Van Java

Lensa ASDP
Kegiatan PT ASDP Indonesia Ferry

30

10


20

Sehat
Rawatlah Jendela Hati Anda

Opini
Optimalkan Pengelolaan Proses Bisnis

Profil
PT ASDP Indonesia Ferry
Cabang Jepara
Agen Pembangunan di Lintasan Perintis

12
Keselamatan
Sistem Manajemen Terpadu Tingkatkan
Daya Saing Perusahaan

14
Info Khusus


31
Lingkungan
Cegah Eksploitasi Berlebihan Sumber
Daya Laut

22
Teknologi
M/V Tonsberg
Si Canggih Pengangkut Kargo Kelas
Berat

Selamat Bekerja Dua Direktur Baru ASDP

Edisi 26 - Tahun 2016

03

[ Fokus]


Suara
Pelanggan

contact center

P

agi ASDP, saya ingin memberi
masukan sehubungan dengan
adanya surat pemberitahuan kepada
pemakai jasa penyeberangan feri.
Saya pikir seharusnya ASDP dapat
mempelajari kembali peraturan
tersebut. Kalau saya pribadi merasa
isi aturan itu sangat memberatkan
masyarakat Kota Baru pada
khususnya, dan Kalimantan Selatan
pada umumnya. Feri jurusan
Batulicin-Tanjung. Serdang sangat
dekat jaraknya (hanya 25 menit), tapi

tarifnya sudah mahal, dan ini akan
ditambahkan bebannya lagi kepada
para penumpang. Di mana letak
kebijaksanaan ASDP di wilayah ini?
Mohon tanggapannya. Terima kasih.
Anonim
0812506xxxx
Pelanggan Yth.
Terkait keluhan yang Anda
sampaikan, dapat kami jelaskan
bahwa untuk penetapan tarif
penyeberangan sudah diterapkan
sesuai Peraturan Menteri
Perhubungan No. 28 Tahun 2016
tentang Kewajiban Penumpang
Angkutan Penyeberangan Memiliki
Tiket. Aturan tersebut efektif berlaku
sejak 17 September 2016. Adapun
tujuannya demi meningkatkan
keselamatan, keamanan, ketertiban,
kenyamanan dan pelayanan
kepada semua penumpang, baik
penumpang pejalan kaki maupun
penumpang dengan kendaraan.
Terima kasih.
Salam,
GM PT ASDP Indonesia Ferry
Cabang Batulicin

04

Edisi 26 - Tahun 2016

Saatnya Generasi Muda

S

iang ASDP, nama saya
Trisna. Setiap minggu saya
menyeberang dari Banyuwangi ke
Bali dan sebaliknya, tetapi kami
sangat terganggu karena di setiap
kapal yang kami tumpangi selalu
ada bunyi musik yang keras. Dan,
itu sangat mengganggu kami
ketika menyeberang, sebab kami
ingin merasa damai dan sunyi;
ingin bercengkrama bersama
teman dan keluarga dengan
nyaman; ingin menelepon karena
ada urusan penting; ataupun ingin
tidur sejenak. Jadi, tolong ASDP
dapat segera mengurangi atau
bahkan menghilangkan suara
musik yang cukup mengganggu
kami ini. Terima kasih.
Trisna Andrian
baligraphy3@xxxx.com

Pelanggan Yth.
Kami mohon maaf atas
ketidaknyamanan yang Anda
alami. Tujuan dinyalakan musik
di atas kapal adalah sebagai
hiburan bagi pengguna jasa
selama dalam penyeberangan.
Untuk kapal swasta, hiburan musik
yang volumenya keras merupakan
kebijakan masing-masing operator
kapal tersebut. Namun, untuk kapal
ASDP, masukan dari Anda akan
kami teruskan, dan digunakan
sebagai bahan evaluasi perbaikan
layanan, agar semua pengguna
jasa merasa nyaman menyeberang
menggunakan kapal ASDP. Terima
kasih.
Salam,
GM PT ASDP Indonesia Ferry
Cabang Ketapang

ore ASDP, saya Hanai. Saya
ingin tanya, kenapa waktu
penyeberangan dari Pototano
ke Kayangan dan sebaliknya
bisa mencapai 2 jam lebih?
Padahal dulu bisa cuma 1 jam
saja. Ini jelas penumpang yang
dirugikan karena waktunya
yang terlalu lama. Terima kasih.
Hanai
0811394xxxx

S

Pelanggan Yth.
Kami mohon maaf atas
ketidaknyamanan yang Bapak
alami. Terkait keluhan yg
Bapak sampaikan, dapat kami
jelaskan bahwa penyeberangan
Pototano-Kayangan memiliki
jarak tempuh 16 mil dan waktu
yang ditempuh 100 menit.
Bila waktu tempuh mencapai
120 menit, dikarenakan
ada peralihan jadwal dan
pergantian kapal antara
yang anchor dengan yang
sedang beroperasi, untuk itu
dibutuhkan waktu tunggu
keluar kapal sekitar 20 menit.
Hal tersebut mengakibatkan
perjalanan menjadi sedikit
lebih lama. Demikian kami
sampaikan. Terima kasih.
Salam,
GM PT ASDP Indonesia
Ferry Cabang Kayangan

Terbang Tinggi
“Give young people a chance,
our generation may just surprise you”
(Berikan kesempatan kepada anak muda; mereka mungkin saja mengejutkanmu)

Q

uote tersebut
diungkapkan oleh
seorang pemuda
asal Kanada, Marc
Kielburger. Usianya masih di
bawah 40 tahun, namun dia
sudah berhasil menjadi cofounder Free the Children,
sebuah badan amal dan edukasi
internasional. Organisasi tersebut
sudah bekerja di 45 negara
dan membangun lebih dari
650 sekolah dan ruang kelas di
wilayah yang membutuhkan,
serta memberikan edukasi

kepada lebih dari 55 ribu siswa
setiap harinya.

menapaki karirnya di sebuah
perusahaan.

Apa yang Mark ucapkan itu benar
adanya. Jika generasi yang lebih
senior berkenan memberikan
tongkat estafet kepada yang
lebih muda, tentu saja mereka
berpotensi untuk “mengejutkan”.
Apalagi, jika anak-anak muda
yang diberikan kesempatan itu
mempunyai kualitas mumpuni
dan mampu membuktikan diri
mengatasi berbagai tantangan,
khususnya tantangan dalam

Perusahaan akan dapat lebih
berkembang lagi di masa depan
apabila ia mampu melakukan
regenerasi dengan baik. Regenerasi
di perusahaan dapat terwujud
jika para generasi mudanya diberi
kesempatan untuk maju dan
menggantikan senior-seniornya,
tentu saja setelah diberikan
pendidikan dan pelatihan yang
maksimal sesuai dengan bidang
kerjanya. Promosi untuk mereka

Edisi 26 - Tahun 2016

05

[ Fokus]

[ Fokus]

Proses pengembangan karir sumber
daya manusia (SDM/human
capital) di ASDP tidak semata-mata
bergantung kepada hierarki atau
senioritas di dalam perusahaan.
“Karena kita bicara kompetensi.
Kita sudah mengkaji semua,
termasuk fungsi dan peran masingmasing pegawai. Kalau dilihat
dari struktur organisasi, semuanya
kan punya aktivitas. Seluruh
aktivitas ini dilihat, dan semuanya
harus sejalan dengan visi-misi,
sehingga perjalanan organisasi
(perusahaan) sudah on track. Jadi,
ini tidak terkait soal senioritas atau
junioritas,” kata Charda.

Charda Damanik
Direktur SDM dan Umum ASDP

ke jabatan yang lebih tinggi
seharusnya dibuka, terutama jika
mereka mampu memperoleh nilai
Key Performance Indicators (KPI)
yang tinggi.
reGenerASI DI ASDP
Regenerasi tentu saja juga
dilakukan PT ASDP Indonesia
Ferry (Persero) (selanjutnya
disebut ASDP). Dalam rangka
menyukseskan regenerasi di
dalam perusahaan, ia memberikan
kesempatan kepada pegawaipegawai mudanya yang
berprestasi untuk memegang
tampuk pimpinan, seperti menjadi
General Manager (GM) Cabang
ataupun Manager pada suatu divisi
tertentu.
“(Regenerasi) sangat penting.
Bahwa sustainability perusahaan
ini tergantung manusianya. Tidak
ada yg lain, karena mahalnya di
situ. Kita sedang membangun
Sistem Human Capital Information
Management (HCIM) yang
semoga selesai di tahun ini.
Semua itu biar bisa menjadi dasar
pengambilan keputusan obyektif.
Kalau (seorang pegawai) berkarya
besar masa tidak dikasih jalan
(untuk promosi jabatan),” tutur
Direktur SDM ASDP, Charda
Damanik.

06

Edisi 26 - Tahun 2016

SISTeM HuMAn
CAPITAl InForMATIon
MAnAGeMenT (HCIM)
Sistem HCIM yang sedang dibangun
Divisi SDM ASDP terdiri atas tiga
tahapan. Pertama, untuk level
staf sampai struktur di atasnya,
misalkan supervisor dan asisten
manajer, sudah harus leading atau
expert di proses teknik operasional.
Kemudian, pada level dua tingkat
di bawah direksi itu sudah harus
leading dalam persoalan bisnis;
contohnya mengenai lingkup bisnis
di ASDP. Sementara, kalau satu
level di bawah direksi, sudah harus
leading tentang korporasi; sehingga
sudah bisa menjadi decision maker
yang baik, sebab sudah mengerti
mana yang boleh dan tidak boleh.
Meskipun nanti sudah ada
sistem HCIM, namun Charda
berharap kelanjutannya adalah
berupa improvement di masingmasing unit perusahaan. Serta
diharapkan juga semua pegawai
ASDP, baik generasi senior

maupun junior, dapat terus
meningkatkan kompetensinya
demi kemajuan perusahaan.
Kompetensi pegawai tersebut
dinilai melalui sebuah asesmen,
dan apabila masih terdapat gap
antara kompetensi yang dipunyai
dan dibutuhkan, maka perusahaan
akan mengadakan pendidikanlatihan (diklat) atau kursus terhadap
pegawai yang bersangkutan.
“Kurikulum untuk pendidikan
(pegawai) itu sedang kita siapkan.
Ini bukan hanya untuk (pegawai)
darat saja, tapi juga yang di kapal.
Sistem pola karir di kapal itu dibagi
menjadi enam kluster utk sistem
pola karirnya, dan kurikulum
pendidikannya akan berlaku dari
level terendah sampai tertinggi
yaitu nakhoda. Jenjang karir untuk
nakhoda pun sedang kita susun.
Setelah menjadi nakhoda, kita
akan lanjutkan men-diklat dia di
level manajemen, jadi nantinya
bisa berkarir juga di darat,” ungkap
Charda.
Charda bilang bahwa kepastian
jenjang karir tersebut adalah
sesuatu yang mendorong
seseorang, khususnya generasi
muda, untuk bergabung dengan
ASDP. Termasuk juga atas
kesejahteraan atau reward yang
dapat diberikan perusahaan kepada
mereka. Supaya nantinya mereka
dapat mengatakan bahwa mereka
“bangga kerja di ASDP”.
“Hampir 90% yang dibutuhkan
perusahaan ini adalah manusianya,
karena kita bicara safety dan
transportasi ke seluruh Indonesia.
ASDP akan menjadi besar jika

la Bansi Meo
Manager Keuangan dan SDM & Umum ASDP Cabang Biak

orang-orangnya pun besar. Sebab,
mereka punya tanggung jawab
dan kreativitas yang besar (untuk
semakin memajukan perusahaan).
Mudah-mudahan apa yang kita
bangun saat ini berjalan untuk
jangka panjang. Siapa pun generasi
muda, kami welcome, mari kita
berkarya di perusahaan ini,” ujar
Charda.
TAnTAnGAn BAGI SI
PeMuDA
Membicarakan regenerasi, jika
proses itu berhasil, pastinya telah
ada pegawai-pegawai muda
berprestasi di ASDP yang saat ini
menduduki jabatan cukup tinggi
di perusahaan. Maka, redaksi
Lintas Nusa pun “menjelajah” lebih
jauh, dan akhirnya memilihkan
tiga generasi muda ASDP yang
telah berhasil menjadi GM dan
Manager berkat kerja keras dan
kompetensinya sejak memulai karir
di ASDP dari level staf. Mereka
adalah Anis Adinizam (GM ASDP
Cabang Merauke), Kusnadi Chandra
Wijaya (GM ASDP Cabang Tual),
dan La Bansi Meo (Manager
Keuangan dan SDM & Umum ASDP
Cabang Biak).

Dari sana, dia menetapkan
bahwa Cabang Merauke harus
menghilangkan stigma negatif
sebagai “cabang rugi”, yang
caranya yaitu mendongkrak
kinerjanya supaya jadi
menguntungkan perusahaan.
“Terobosan awal bersama tim di
Merauke adalah meningkatkan
produktivitas operasional, baik
utilitas kapal maupun SDM-nya.
Untuk Merauke, produktivitas
minimal adalah memastikan
terlaksananya seluruh trip sesuai
kontrak subsidi keperintisan
yang telah dilakukan adendum

Keuangan. Masalah yang dia hadapi
lebih kurang sama dengan Cabang
Merauke yakni cabangnya masih
merugi, dan dia kemudian mencoba
mempelajari penyebabnya.
“(Penyebab kerugian) yang paling
utama adalah alat produksi kapal
yang kurang produktif, dalam arti
kapal banyak menganggur. Selain
itu, ada perhitungan subsidi yang
belum dapat menutup cost sebagai
operator,” kata Kusnadi.
Dari dua kapal yang dimiliki Cabang
Tual, cuma satu yang memperoleh
keuntungan. Lalu, Kusnadi

Kusnadi Chandra Wijaya
GM ASDP Cabang Tual

Ketika mereka mulai menjalankan
amanah di jabatan mereka saat
ini sebagai GM dan Manager,
semuanya tidak seperti “berjalan di
karpet merah” atau serba mudah.
Malah mereka dihadapkan pada
sejumlah permasalahan yang
belum terselesaikan. Mereka
seperti ditantang untuk mengatasi
semua masalah dan memperbaiki
kekurangan yang ada tersebut.
Anis Adinizam bergabung di ASDP
sejak awal 2009, memulai karirnya
dari posisi Staf Corporate Secretary
(2009-2014), Manajer Humas ASDP
(2014-2016), kemudian menjadi
GM Merauke mulai Mei 2016.
“Saya berangkat melaksanakan
penugasan ke Merauke berbekal
sedikit pengalaman operasional,
malah bekal terbesar yang saya bawa
adalah informasi dan stigma bahwa
Cabang Merauke identik dengan
cabang yang kinerja keuangannya
selalu merugi. Lalu, saya memetakan
masalahnya di mana. Ternyata ada di
semua aspek operasional, keuangan,
SDM, stakeholder, lingkungan dan
budaya setempat,” ujar Anis.

penambahan trip pada OktoberNovember 2015. Sampai akhir 2015
seluruh target trip ini bisa tercapai
100%,” papar Anis.
Sedangkan, di sisi keuangan, dia
melakukan beberapa terobosan
di aspek pembiayaan, di
antaranya memperbaiki sistem
pengadaan barang/jasa, memotong
pengeluaran yang irasional,
dan melakukan pembiayaan
berdasarkan skala prioritas.
Pengawasan penjualan tiket juga
ditingkatkan dengan melakukan
sentralisasi penjualan tiket hanya
di kantor ASDP, agar menghindari
penjualan tiket liar di pelabuhan.
“Fondasi dasar terobosan yang saya
lakukan pada tiga bulan pertama
adalah beberapa upaya dan
komunikasi kepada karyawan di
Merauke untuk mengubah mindset
dan pola kerjanya,” ucap Anis.
Beranjak ke Cabang Tual, GM
Kusnadi Chandra Wijaya (mulai
2014) bergabung dengan ASDP juga
pada 2009 pada posisi Inspektur

dan timnya di sana berusaha
mendorong Pemerintah Daerah
(Pemda) untuk meminta tambahan
lintasan kepada Pemerintah Pusat.
Akhirnya, pada 2015, cabang
tersebut mendapat tambahan
enam lintasan, sehingga menjadi
18 lintasan. Kedua kapal yang
dimiliki pun berubah menjadi samasama untung. Juga ditambah ada
kapal baru KMP. Erana yang mulai
beroperasi akhir tahun lalu.
“Kami juga melakukan sterilisasi
pelabuhan, khususnya pada
saat kapal mau berangkat.
Sehingga, masyarakat yang
akan menyeberang sudah
memarkirkan kendaraannya di
tempat yang disediakan. Kami juga
sudah memberdayakan tenaga
operasional wanita selama setahun
terakhir ini untuk mengatasi
kesulitan menagih tiket dari
penumpang pemuda dan remaja.
Dengan itu semua, realisasi
pendapatan reguler pun di atas
target. Kerugian pada tutup buku
tahun kemarin pun jadi menurun

Edisi 26 - Tahun 2016

07

[ Fokus]

Makanya, saya harus terus
meningkatkan pengetahuan,
kapasitas diri dan antusiasme untuk
bekerja keras. Jika memungkinkan,
saya pun akan memberikan lebih
dari apa yang dituntut dari jabatan
(yang sudah diamanahkan). Dalam
konteks sebagai pimpinan, upayaupaya yang sudah saya lakukan
mungkin baru terbukti jika sudah
bisa melahirkan pemimpinpemimpin baru yang lebih baik
(daripada saya),” kata Anis.
Anis Adinizam
GM ASDP Cabang Merauke

menjadi hanya Rp800 juta, dari
target kerugian sebesar Rp4
miliar,” tutur Kusnadi.
Berjalan lagi ke Cabang Biak; La
Bansi Meo memegang jabatan
sebagai Manager Keuangan dan
SDM & Umum ASDP (mulai Januari
2016), juga mendapat penugasan
sementara sebagai PLH GM Cabang
Biak (mulai Agustus 2016). Dia
mulai karirnya dengan menjadi staf
di ASDP Cabang Baubau pada 2003.
Pada Cabang Biak, ada beberapa
permasalahan yang terjadi.
Misalnya, dalam segi pembukuan
belum dilaksanakan sesuai Standar
Akuntansi dan Keuangan ASDP;
penyerapan anggaran biaya
SDM serta operasional kapal; dan
pelaksanaan cuti pegawai yang
belum sesuai prosedur.
Untuk mengatasinya, ada terobosan
yang dilakukan La Bansi, antara lain
dengan menggunakan alat absensi
ingerprint, yang sebelumnya masih
manual; mengawal implementasi
Keputusan Direksi tentang prosedur
Standar Keuangan dan Akuntansi di
ASDP; dan melakukan pengendalian
terhadap penyerapan anggaran
biaya SDM, biaya operasional dan
pemeliharaan kapal.
“Saya juga berkoordinasi dengan
Manager Usaha untuk bersamasama mengevaluasi penggunaan
BBM kapal. Bagi kapal yang
masih menggunakan indeks 0,08
sampai 0,09 agar bisa menjadi
0,075. Saat ini, untuk KMP. Masirei
sudah berada di indeks 0,075 dan
menghemat sampai dengan 12 ton
BBM per bulan atau sekira Rp65
juta,” jelas La Bansi.

08

[ Kontribusi ]

BUMN Hadir Untuk Negeri

Edisi 26 - Tahun 2016

KunCI JADI yAnG TerBAIK
Meskipun Anis, Kusnadi dan La
Bansi bisa dianggap telah cukup
berhasil memajukan cabangnya
dan memangkas beberapa
permasalahan yang terjadi di sana,
namun mereka tetap berusaha
meningkatkan kinerjanya agar
menjadi best of the best. Karena
pastinya mereka berharap karirnya
bisa menanjak lebih tinggi lagi
daripada sekarang.
Dalam konteks bekerja secara
profesional, kata Anis, sebaiknya
tidak perlu ada dikotomi antara
generasi muda atau tua/senior.
Semuanya perlu diberikan
kesempatan berimbang dalam
menunjukkan kompetensi,
pengalaman, pengetahuan, serta
keunggulannya, selama masih
dalam koridor aturan dan kode etik
perusahaan. Loyalitas juga sangat
penting untuk dijaga, supaya bisa
berkontribusi lebih banyak kepada
perusahaan. Tidak lupa untuk
menunjukkan integritas, agar
menimbulkan rasa percaya dari
rekan kerja, atasan, dan terutama
dari para pengguna jasa ASDP.
Rasa empati kepada rekan kerja pun
harus tetap dipupuk, serta menjaga
kesantunan dalam komunikasi,
terutama kepada semua bawahan,
walaupun mungkin ada dari mereka
yang berusia lebih tua. Walau
bagaimanapun, pengalamanpengalaman dari para senior pasti
akan jadi masukan berarti untuk
cabang pada khususnya, dan
perusahaan pada umumnya.
“Saya harap, pekerjaan di ASDP
ini dapat menjadi ladang ibadah.

ASDP Peduli

Korban Banjir Garut
“Kami sangat prihatin atas
bencana banjir yang melanda
sebagian wilayah Garut pada 20
September 2016 lalu. Semoga
proses evakuasi dan pemulihan
bagi seluruh korban di wilayah
yang terkena bencana dapat
berjalan lancar hingga tuntas,”
tutur Christine.

La Bansi juga menuturkan jika
dalam bekerja perlu mengamalkan
nilai-nilai Good Corporate
Governance (GCG), yaitu jujur,
tanggung jawab, transparan,
mandiri, adil serta berimbang
dalam mengimplementasikan
setiap aturan yang berlaku. Lalu,
harus selalu membuka diri terhadap
wawasan atau ilmu baru sesuai
bidang kerja masing-masing.
“Kita juga harus bisa
mengendalikan emosi, selalu
mendekatkan kepada Tuhan YME,
dan mengawali setiap pekerjaan
dengan niat tulus dan ikhlas.
Serta, harus ditanamkan kepada
diri sendiri bahwa kita ini penting
dalam posisi apa pun, sehingga
semangat selalu hidup,” ungkap La
Bansi.
Kusnadi mengamini bahwa
jika seseorang bekerja dengan
ikhlas, maka Tuhan pun akan
memberikan yang terbaik padanya.
Namun, jangan lupa untuk selalu
memberikan usaha terbaik pula
dan jangan mudah menyerah.
Lalu, untuk mengatasi gap
dengan generasi senior, pemimpin
yang berusia lebih muda sebisa
mungkin memiliki kinerja bagus
dan mampu mencontohkan yang
baik dalam semua aspek pekerjaan,
sehingga dengan sendirinya akan
memperoleh respek dari mereka.
“Untuk teman-teman generasi
muda ASDP, teruslah bekerja
keras, dan selalu berusaha
memberikan yang terbaik dengan
bahu-membahu bersama para
senior. Juga harus selalu belajar
sebagai proses pengembangan
diri, sehingga dapat membawa
kemajuan menyeluruh bagi ASDP,”
tutup Kusnadi.

Adapun PT BRI melakukan
pendistribusian bantuan
kepada sebanyak 8 kecamatan
Garut – Setelah menempuh
perjalanan empat jam
melintasi Tol Purbaleunyi,
akhirnya tim ASDP Peduli
sampai di Kota Garut,
pada September 2016 lalu.
Sebagian wilayah kabupaten/
kota di Jawa Barat tersebut
mengalami bencana
banjir bandang yang
meluluhlantakkan sebagian
besar rumah penduduk,
hingga menelan korban jiwa
sebanyak lebih dari 15 jiwa.

Berdasarkan pengamatan tim
ASDP di lapangan, kondisi
sejumlah wilayah yang terkena
bencana banjir bandang cukup
memprihatinkan. Salah satu
wilayah yang terdampak cukup
parah yaitu Kelurahan Paminggir,
yang tercatat memiliki 235 kepala
keluarga, dengan total 853 orang
penduduk. Adapun kondisi di
kelurahan tersebut, sekitar
46 unit rumah hancur/
hanyut, 103 unit rumah
rusak berat, 2 unit rumah
rusak sedang, dan 69
unit rumah rusak ringan.
Tidak hanya bangunan
rumah warga, banjir juga
menghanyutkan bangunan
sarana ibadah, mandi cuci
kakus (MCK), dan kantor
Rukun Warga (RW).
“Dengan adanya sinergi
BUMN, kami menyalurkan
bantuan kepada korban
bencana banjir Garut melalui
Posko BRI. Kami terus
berkoordinasi agar bantuan
yang diberikan juga dapat
didistribusikan secara
tepat sasaran kepada pihak
korban,” kata Christine.

Senin (26/9) sore itu, tim
ASDP Peduli yang berada
di bawah koordinasi Divisi
Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL) PT ASDP
Indonesia Ferry mengantarkan
bantuan untuk korban bencana
banjir Garut. Bantuan itu langsung
disalurkan melalui Posko Tanggap
Bencana “BUMN Hadir Untuk
Negeri”, yang dikoordinasikan
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Cabang Garut.
Corporate Secretary PT ASDP
Indonesia Ferry Christine Hutabarat
mengatakan, bantuan tersebut
berupa alat kebersihan, pakaian,
makanan, dan kompor senilai total
Rp25 juta. Ini diharapkan dapat
membantu dan meringankan beban
para korban pasca bencana banjir.

terdampak cukup parah ialah
Garut Kota, Tarogong Kidul, dan
Tarogong Kaler.

di Kabupaten Garut, yakni
Bayongbong, Garut Kota,
Tarogong Kidul, Tarogong Kaler,
Banyuresmi, Karangpawitan,
Cibatu dan Limbangan. Tiga
kecamatan yang wilayahnya

Tahun ini, anggaran Divisi
PKBL ASDP mencapai
total Rp13 miliar, dengan
alokasi Program Kemitraan
senilai Rp5,6 miliar, dan
Bina Lingkungan senilai
Rp7,4 miliar. Hingga saat ini,
anggaran Program Kemitraan
sudah terserap 0,62 persen atau
senilai Rp35 juta, sedangkan
anggaran Bina Lingkungan sudah
terserap 40,82 persen atau senilai
Rp3,028 miliar.

Edisi 26 - Tahun 2016

09

[ Opini ]

Optimalkan
Pengelolaan
Proses Bisnis
Oleh Divisi

Enterprise Risk Management,
Mutu & GCG
PT ASDP Indonesia Ferry

lain, sistem manajemen mutu,
sistem manajemen keselamatan,
sistem manajemen lingkungan,
sistem manajemen Keselamatan
Kesehatan Kerja (K3) dan lainnya
untuk mewujudkan visi dan misi
perusahaan.
Sistem Manajemen Terpadu PT.
ASDP Indonesia Ferry (Persero)
sebagai aplikasi proses bisnis
menjadi jawaban atas tuntutan
bisnis pada perusahaan feri pelat
merah ini yang terus berkembang
baik jumlah kapalnya maupun
jumlah pelabuhannya. Tak
dipungkiri, bisnis PT. ASDP
Indonesia Ferry (Persero) ke
depannya semakin beragam , dan
tidak hanya mengelola kapal dan
pelabuhan penyeberangan tetapi
bisnis pengelolaan air tawar dan
BBM (atau dikenal dengan SPBB
Khusus) untuk kapal. Bahkan,
ASDP sudah mulai merambah

Governance & Strategic Planning
Product/Service Development
Product/Service Delivery
Customer & Supply Chain

pasar pelabuhan umum dengan
pelabuhan multipurpose di
Pelabuhan Paciran dan Bitung.
Tidak menutup kemungkinan dalam
waktu dekat bisnis properti dan
bisnis lainnya juga akan terwujud.
Dengan kondisi tersebut, dipastikan
tuntutan sertiikasi sebagai
pemenuhan wajib tidak bisa di
hindari seperti ISM-Code untuk
DOC dan SMCnya, ISPS Code untuk
pelabuhan, K3 untuk lingkungan,
ISO 27000 untuk security IT
dengan transaksi elektroniknya
(E-Ticketing), ISO 9001 untuk

pelayanan dan lain lain yang
mungkin dibutuhkan. Terkait hal
itu, tidak mungkin dapat terpenuhi
sertiikasi dengan kondisi sistem di
perusahaan yang terpisah-pisah.
ASDP memerlukan 1 (satu) sistem
yang bisa menjawab semua tuntutan
yakni Sistem Manajemen Terpadu.
Meminjam slogan minuman yang
fenomenal di Indonesia, dapat
disimpulkan demikian, “Apapun
makanannya minumannya teh botol
Sosro, atau apapun sertiikasinya
maka sistemnya Sistem Manajemen
Terpadu)”.

Support Processes

Nama pemilik
proses

Nama sebuah
proses

Input proses

S

etelah hampir dua tahun,
Divisi Enterprise Risk
Management (ERM),
Mutu, dan Good Corporate
Governance (GCG) PT ASDP
Indonesia Ferry (Persero) akhirnya
dapat merampungkan Sistem
Manajemen Terpadu sebagai
aplikasi proses bisnis perusahaan.
Tentu saja, proses bisnis menjadi
nyawa dari suatu perusahaan
karena merupakan perangkat
penting dalam menggerakkan
serta mempercepat laju suatu
organisasi. Kinerja perusahaan
sangat bergantung pada
efektivitas dan eisiensi proses
bisnisnya. Proses bisnis yang
dikelola dengan baik tentu dapat
mencapai tujuan dengan efektif,
menghasilkan nilai-nilai kompetitif
dan mampu menumbuhkan
peluang.

10

Edisi 26 - Tahun 2016

Belum lama ini, pada medio
September 2016, Divisi ERM, Mutu
dan GCG telah melaksanakan
kegiatan sosialisasi Sistem
Manajemen Terpadu yang tersebar
di tiga kota Bogor, Surabaya dan
Makassar. Kegiatan sosialisasi ini
menyasar seluruh manajer cabang
dan kantor pusat, agar mengetahui
dan memiliki pemahaman yang sama
terkait proses bisnis perusahaan yang
telah disempurnakan. Dengan adanya
proses bisnis ini, mekanisme kerja
setiap sumber daya manusia dapat
lebih maksimal.
Perusahaan mungkin telah berhasil
membuat prosedur yang baik
dan ideal untuk menjalankan
proses bisnisnya. Namun, pada
kenyataannya implementasi di
lapangan sangat berbeda karena
tidak ada keterkaitan antara satu

kegiatan yang dilakukan oleh
satu unit terhadap kegiatan unit
lainnya. Bahkan, mungkin saja
terjadi prosedur yang redudansi,
ketidakefisienan, stagnasi dan
berbagai kesalahpahaman yang
diakibatkan dalam pemahaman
dalam membaca sebuah prosedur.
Oleh karenanya, peta proses bisnis
menjadi hal yang wajib dimiliki
dalam sistem perusahaan. Hal itu
ada dalam Sistem Manajemen
Terpadu yang dibuat dalam alur
interaksi, berelasi dan berkorelasi
satu sama lain untuk menghasilkan
suatu output yang mendukung
tujuan dan sasaran dari organisasi.
Sistem Manajemen Terpadu (SMT)
adalah suatu sistem manajemen
yang diterapkan oleh perusahaan
yang mengintegrasikan lebih dari
satu sistem manajemen antara

Dokumen
referensi yang
menjelaskan
proses
contoh:
Prosedur,
pedoman, dsb

Output proses

VP DPU
RJPP

Evaluasi Kinerja &
Penyusunan RJPP

Hasil
Evaluasi

01

PS Penyusunan RJPP

Kodeikasi
nomor telusur
proses

Laporan Kinerja Manajemen
Laporan Kinerja Fungsi
Program rencana Kerja Fungsi

Tools yang
digunakan
membantu
proses
contoh: Form,
Checklist,
Dafta, dsb

Pondasi sistem dibuat berdasarkan pendekatan
proses pada perusahaan, bukan dibuat berdasarkan
tuntutan persyaratan. Persyaratan bersifat sebagai
referensi, bukan sebagai dasar dalam pembuatan
sistem.
1. Mengetahui tugas pokok serta critical control point
suatu proses
2. Mengetahui kebutuhan karyawan (man power)
di setiap proses dan kompetensi yang diperlukan,

Mgr DPU
Konsultan
Fungsi Terkait

Orang yang
menjadi
korespondensi
pemilik proses/
orang yang
mambentu
pemilik proses

sehingga ke depan harus di buat s/d tataran proses level
operasional per cabang (existing L1, L2, L3 dan L4 dan
L5 untuk operasional Cabang
Perbaikan/penataan ulang proses bisnis dilakukan
apabila terjadi perubahan arah strategis perusahaan
(visi, misi dan sasaran strategis) yang berdampak
pada atau mengakibatkan perubahan tugas
dan fungsi serta keluaran (output) unit kerja
meningkatkan eisiensi dan efektivitas
pengelolaan perusahaan
Edisi 26 - Tahun 2016

11

[ Keselamatan]

Sistem Manajemen
Terpadu Tingkatkan
Daya Saing Perusahaan

tersebut meliputi sistem-sistem
pada semua proses bisnis ASDP,
yang dapat dilihat pada Business
Process Map di bawah ini:

SMT perusahaan tersebut dapat
segera diveriikasi dan diberikan
asesmen terkait standar mutu oleh
lembaga sertiikasi independen,

Oleh Capt. Solikin

Jika sistem-sistem yang disebutkan
di atas tersebut telah terintegrasi
dalam SMT ASDP dan dilaksanakan
secara konsisten, maka dapat
dipastikan itu akan meningkatkan
daya saing yang menjadikan
perusahaan memiliki reputasi
prima di tingkat regional bahkan
internasional.

Vice President Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan (K2L)
PT ASDP Indonesia Ferry

Situasi yang terus berubah menyebabkan tuntutan yang
dihadapi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) (selanjutnya
disebut ASDP) saat ini juga tidak sama dibandingkan
beberapa tahun silam. Akselerasi perubahan di dalam
perusahaan harus lebih cepat dibandingkan dengan
perubahan yang terjadi di luar lingkungan perusahaan. namun,
jika yang terjadi sebaliknya, maka perusahaan sesungguhnya
sedang menuju keterpurukkan bahkan kematian.

B

eberapa situasi eksternal
yang memicu dan memacu
perubahan yaitu antara lain
adanya tekanan kompetisi,
regulasi, meningkatnya ekspektasi
pelanggan dan pertumbuhan
teknologi yang semakin cepat.
Pada era kompetisi dewasa ini,
perusahaan yang hebat dan mampu
bertahan adalah mereka yang
memiliki perencanaan yang baik
(plan), memiliki keuntungan (proit)
dan didukung oleh karyawannya
yang memiliki kompetensi dan
talenta yang kuat (people).

ASDP telah tumbuh dan menjadi
lebih baik jika dibandingkan

dengan tahun-tahun sebelumnya,
hal ini dapat dilihat adanya
peningkatan total nilai aset dan
pertumbuhan laba perusahaan
setiap tahunnya; serta peningkatan
nilai kualitas layanan dan
peningkatan nilai kualitas
keselamatan yang berstandar
internasional (International
Safety Management Code/
ISM Code). Agar tetap menjadi
perusahaan yang hebat, ASDP
harus melestarikan nilai dan
tujuan intinya, sementara strategi
bisnis dan kebiasaan operasi terus

menerus disesuaikan dengan
kondisi dan situasi di sekitar yang
terus berubah.
Sebagai wujud komitmen
Top Management ASDP,
saat ini perusahaan telah
mengimplementasikan Sistem
Manajemen Terpadu (SMT)
berdasarkan Keputusan Direksi No.
390/HK.002/ASDP-2016 tentang
Penyempurnaan Sistem Manajemen
Terpadu di Lingkungan PT ASDP
Indonesia Ferry (Persero). SMT

Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3)
untuk mendapatkan sertiikat
Occupational Health and Safety
Assessment (OHSAS) Series-18001;
Sistem Manajemen Lingkungan
(SNI 19-14001 atau ISO 14001); serta
Sistem Manajemen Keselamatan
dan Keamanan Pelabuhan
yang mengarah pada sertiikasi
International Ship and Port Facility
Security (ISPS-Code) apabila
diperlukan, khususnya untuk
pelabuhan yang memberikan
pelayanan terhadap kapal asing.

Implementasi SMT dilakukan
secara bertahap; diawali dengan
mengintegrasikan atau memadukan
Sistem Manajemen Keselamatan (ISMCode). Saat ini hal tersebut sedang
disosialisasikan oleh Divisi ERM, Mutu
dan GCG dan Divisi Keselamatan,
Kesehatan dan Lingkungan (K2L).
Tujuannya untuk memastikan bahwa
SMT telah diketahui, dimengerti dan
dipahami oleh seluruh jajaran ASDP
sebelum dikomunikasikan kepada
seluruh stakeholder, sehingga dapat
dilaksanakan secara efektif, serta
dapat ditinjau terus menerus untuk
perbaikan bila diperlukan.

agar mendapat pengakuan dari
International Organization for
Standardization (ISO 9001). Dengan
demikian, ke depannya perusahaan
tidak hanya memiliki Standar
Keselamatan Internasional (ISMCode) saja, namun juga memiliki
Standar Mutu Internasional.
Atas dukungan Top Management
ASDP, Direktorat Usaha
Penyeberangan c.q Divisi
Keselamatan, Kesehatan dan
Lingkungan sedang berupaya
untuk memenuhi mandatori
kesisteman yang lainnya, yaitu

Namun bagi sebagian pegawai,
kesibukan dalam melaksanakan
tugas rutin kadang-kadang
menyebabkan mereka kurang
memiliki waktu untuk fokus
pada hal-hal lainnya, misalnya
dalam memahami kesisteman
di perusahaan. Oleh karena itu,
untuk membantu mempermudah
pemahaman terhadap SMT dan
sistem-sistem lain di dalamnya,
dapat dilihat pada ilustrasi tentang
contoh perbedaan utama antara
ISM-Code dan ISO-9001:2008 di
bawah ini, yang mana kedua sistem
ini akan saling melengkapi dalam
sebuah perusahaan pelayaran.

no.

ISM-Code

1

Standar Internasional pengelolaan manajemen dan pengoperasian kapal
yang aman dan fokus pada keselamatan kapal, muatan kapal, awak kapal,
dan perlindungan lingkungan.

Menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen mutu yang menjamin
bahwa perusahaan dapat menyediakan produk/jasa yang berorientasi
pada kepuasan pelanggan, serta persyaratan statutory dan peraturan
yang berlaku.

ISo 9001:2008

2

Diberlakukan wajib (mandatory) untuk semua jenis kapal dengan ukuran
500 GT atau lebih, termasuk diberlakukan pada unit pengeboran lepas
pantai yang mobile.

Bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan tidak wajib.

3

Memastikan bahwa resiko keselamatan kapal dikelola secara efektif untuk
peningkatan kinerja kapal. Persyaratan ISM-Code mencakup langkahlangkah dalam menyusun dan membuat prosedur keselamatan kapal dan
pencegahan pencemaran lingkungan laut.

4

ISM-Code harus dapat memastikan perbaikan dilakukan secara terus
menerus, meningkatkan eisiensi operasional kapal dan mitigasi resiko
yang teridentiikasi.

ISO menjamin kualitas proses dan pelayanan, sehingga dapat
menunjukkan bahwa perusahaan berkualitas.

5

Personel dalam ISM-Code harus dipersiapkan dan terlatih untuk
menghadapi keadaan darurat (emergency preparedness).

Personil dalam ISO harus meningkatkan kinerja dan produktivitas
perusahaan dengan mengontrol produk yang tidak sesuai dengan
ketentuan perusahaan (non-conforming products).

6

ISM-Code memerlukan pernyataan yang menekankan adanya
kewenangan lebih pada Kapten kapal (Master’s Overriding Authority),
dan tanggung jawabnya untuk mengambil keputusan sehubungan
dengan keselamatan kapal dan pencegahan pencemaran.

ISO memerlukan pernyataan yang menekankan adanya kewenangan
lebih kepada manajemen perusahaan, dan tanggung jawabnya untuk
mengambil keputusan sehubungan dengan kepuasan pelanggan.

7

ISM-Code mempersyaratkan adanya personel di darat yang ditunjuk
resmi oleh perusahaan (Designated Person Ashore/DPA) untuk
memastikan bahwa Sistem Manajemen Keselamatan kapal telah
dilaksanakan secara konsisten. DPA harus memiliki akses langsung ke
manajemen tertinggi perusahaan (the highest level of management).

ISO mensyaratkan posisi Quality Management Representative/QMR
untuk memastikan bahwa sistem manajemen mutu telah diterapkan dan
dipertahankan.

Standar ISO sebagai manajemen pendukung tambahan yang sangat
bermanfaat bagi penerapan ISM-Code.
ISO dapat memastikan bahwa sistem manajemen mutu dapat mengukur
praktik manajemen terbaik dengan memfokuskan pada kepuasan
pelanggan, serta sebagai alat peningkatan sistem manajemen dan proses.

Sumber: Quality Management International, Inc. www.aworldofquality.com

12

Edisi 26 - Tahun 2016

Edisi 26 - Tahun 2016

13

[ Info Khusus ]

Selamat Bekerja
Dua Direktur Baru
ASDP
Faik Fahmi
Direktur Usaha Pelabuhan

Kementerian negara Badan
usaha Milik negara (BuMn)
telah menetapkan dua
direktur baru pada jajaran
direksi PT ASDP Indonesia
Ferry (Persero) (selanjutnya
disebut ASDP), yakni Djunia
Satriawan sebagai Direktur
Keuangan, dan Faik Fahmi
sebagai Direktur usaha
Pelabuhan.

D

irektur Keuangan ASDP Djunia
Satriawan sebelumnya berkarir
di PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk. sebagai Head
of Goods and Services Procurement Division.
Sementara, Direktur Usaha Pelabuhan
ASDP Faik Fahmi, sebelumnya menjabat
sebagai Director of Commercial & Business
Development di PT Angkasa Pura II
(Persero). Adapun posisi Direktur Keuangan
ASDP telah mengalami kekosongan sekitar
satu tahun, sedangkan posisi Direktur Usaha
Pelabuhan sebelumnya dijabat oleh Kemal
Heryandri.

14

Edisi 26 - Tahun 2016

Direktur Utama ASDP Danang
S. Baskoro menyatakan bahwa
bergabungnya dua direktur
baru dalam jajaran direksi
perseroan merupakan keputusan
Kementerian BUMN selaku
pemegang saham, sehingga
diharapkan mereka dapat
berkontribusi positif untuk lebih
memajukan perseroan.
“Dengan pengalaman mereka
sebelumnya di bidang masingmasing, saya meyakini keduanya
dapat menjawab tantangan dan
membawa pemikiran baru untuk
lebih memajukan bisnis perusahaan
ke depannya. Di tengah persaingan
bisnis yang ketat, ASDP tentu
membutuhkan pemimpin yang
tangguh dan unggul, supaya dapat
membawa perusahaan jauh lebih
baik lagi di masa akan datang,” tutur
Danang, di sela acara Serah Terima
Jabatan (Sertijab) Direksi Baru di
Kantor Pusat ASDP, Kamis (15/9).
Komisaris Utama ASDP Lalu
Sudarmadi juga menyambut
baik kehadiran dua direktur
baru tersebut, yang mana
mereka akan mengemban tugas
mewujudkan goal perusahaan.
“Sekarang direksi sudah full
team, jadi diharapkan dapat full
speed juga dalam memajukan
perusahaan. Mereka ini
diharapkan dapat berpikir out of
the box, bertindak cepat dalam
menjawab tantangan industri
penyeberangan, sehingga mampu
berkontribusi lebih baik lagi demi
kemajuan perusahaan, terlebih lagi
untuk kemakmuran bangsa dan
negara,” ujarnya.

Menyoal kinerja perusahaan, pada 2016
ini ASDP membidik target pendapatan
sebesar Rp2,6 trilliun atau tumbuh 118%
dibandingkan realisasi di 2015 sebesar
Rp2,2 triliun. Sedangkan, laba bersih
perseroan ditargetkan sebesar Rp248
miliar hingga akhir tahun ini, atau
tumbuh 110% dibandingkan realisasi
di 2015 sebesar Rp224 miliar.
Untuk pencapaian pada semester I-2016,
ASDP berhasil membukukan laba bersih
Rp88,5 miliar atau tumbuh 22%
dibandingkan realisasi periode
sama tahun lalu sebesar Rp72,5
miliar. Perseroan juga berhasil
meraih pendapatan sebesar
Rp1,11 triliun atau tumbuh 3%
dibandingkan realisasi periode
sama tahun lalu sebesar
Rp1,08 triliun.
Manajemen pun tengah
menggenjot percepatan
dan pembangunan
infrastruktur pelabuhan,
dan meningkatkan kinerja
pendapatan, pelayanan
serta keselamatan.
Adapun, total kebutuhan
investasi untuk 2016
sekira Rp2,3 triliun.
ASDP merupakan
perusahaan feri pelat
merah terbesar di
tanah air, bahkan
di Asia, dengan
total jumlah armada
139 unit kapal.
Saat ini ada 195
lintasan pelayaran
penyeberangan yang
dilayani ASDP, dengan
total panjang mencapai
24.600 kilometer dari
Sabang hingga Merauke,
yang menghubungkan
seluruh pulau di Indonesia.

Djunia Satriawan
Direktur Keuangan

Edisi 26 - Tahun 2016

15

[ Lebih Dekat]

[ Lebih Dekat]

Maksimalkan
Peran ASDP Dukung
Konektivitas

Kembangkan
Pola Pikir Kreatif
dan Inovatif
Djunia Satriawan

Faik Fahmi

Direktur Keuangan
PT ASDP Indonesia Ferry

Dari dunia perbankan kemudian masuk ke dunia
transportasi (penyeberangan) menjadi sesuatu
yang tidak terpikirkan sebelumnya oleh seorang
Djunia Satriawan. Pria yang gemar berolahraga
sepeda ini kini diberi kepercayaan menjadi
Direktur Keuangan PT ASDP Indonesia Ferry.

B

agi Djunia, dirinya selalu
menyikapi bahwa tugas
apa pun yang diberikan
merupakan sebuah
amanah dan kepercayaan. Dan
tentunya semua itu harus dijawab
dengan kerja keras, sehingga
dapat berkontribusi optimal untuk
meningkatkan stakeholder value.
Sebelum menempati pos barunya
sebagai Direktur Keuangan ASDP,
Djunia berkarir di PT. Bank Rakyat
Indonesia selama lebih dari 26
tahun. Djunia mengatakan sebagai
sebuah perusahaan tentu saja ASDP
harus menciptakan dan menjaga
keuntungan (proitability)-nya
supaya tetap tumbuh dan unggul.
Namun, yang tidak kalah penting
yaitu selalu mengedepankan layanan
terhadap para pengguna jasa.

Usaha penyeberangan dan
pelabuhan yang merupakan core
bisnis ASDP tentunya tidak lepas
dari persaingan. Jika lengah, maka
porsi market share akan tergerus.

16

Edisi 26 - Tahun 2016

Oleh karenanya, kata kunci untuk
bisa bertahan dan tetap berkembang
di masa mendatang, yaitu
bagaimana bisa menciptakan daya
saing (competitiveness) yang tinggi.
Salah satu upaya untuk mencapai
competitivess tinggi yaitu dengan
selalu mengeluarkan ide-ide kreatif
dan inovatif dari seluruh elemen
organisasi. Ini tercapai dengan
membuka ruang komunikasi dan
kebebasan berpikir, serta komitmen
yang tinggi atas rencana kerja yang
telah ditetapkan. Oleh karenanya,
Djunia ingin mengajak seluruh
jajaran organisasi ASDP untuk
selalu bekerja keras, disiplin, dan
mengembangkan pola pikir yang
kreatif dan inovatif.
Djunia memaparkan bahwa
positioning dengan dunia
profesinya yang baru akan diawali
dengan analisis terhadap Strengths,
Weaknesses, Opportunities, dan
Threats (SWOT), lalu dia akan

Direktur Usaha Pelabuhan
PT ASDP Indonesia Ferry

menguraikannya dalam bentuk
rencana serta implementasi
strategi. Sebagai Direktur Keuangan
salah satu tugas pokoknya adalah
melaksanakan pengelolaan
keuangan perusahaan. “Saya
membidangi akuntansi, keuangan,
TSI, aset manajemen, laporan
keuangan, kinerja perusahaan
dan information technology (IT),”
jelasnya. Mengenai IT, tutur Djunia,
tidak dapat dipungkiri jika dalam
berbagai industri, hal tersebut
menjadi backbone vital dan tidak
terpisahkan, baik untuk kegiatan
operasional maupun manajemen
sistem informasi. Terlebih
diperusahaan yang bergerak di
bidang pelayanan.
“Saya melihat sudah ada komitmen
kuat. Bahkan, kami telah memiliki
IT Master Plan tahun 2014-2018
dan tata kelola sebagai pijakan
utuk mengimplementasikannya.
Dengan bertambahnya waktu, perlu
dilakukan review untuk memastikan
kembali bahwa IT Master Plan
masih sesuai dengan kondisi usaha
dan kebutuhan saat ini. Untuk itu,
saya berharap agar seluruh jajaran
(ASDP) dapat menyamakan visi
dan misi, menyatukan langkah, dan
mampu bekerja sama dalam team
work yang solid,” tandas Djunia.

Melakukan yang terbaik dalam situasi dan kondisi
apa pun menjadi moto hidup yang selalu dipegang
oleh seorang Faik Fahmi. Pria kelahiran Purbalingga
12 Desember 1967 ini pada pertengahan September
2016 lalu didapuk sebagai Direktur usaha Pelabuhan
PT ASDP Indonesia Ferry. “Ini adalah kepercayan
yang luar biasa. Tentu saja saya akan memanfaatkan
sebaik-baiknya untuk memastikan agar ASDP bisa
bergerak lebih maju lagi,” ungkapnya.

M

eski Faik memiliki
background pekerjaan
yang berbeda
dengan saat ini,
namun baginya itu semua dapat
memberikan warna tersendiri
terhadap ASDP, supaya ke depannya
dapat menjadi perusahaan yang
lebih maju dan terbuka. Sebelumnya
Faik memiliki pengalaman cukup
panjang di bidang transportasi
udara. Pria lulusan Fakultas Ekonomi
Universitas Gadjah Mada (UGM)
tersebut menduduki jabatan
sebagai Direktur Komersial dan
Pengembangan Bisnis PT Angkasa
Pura II serta Direktur Pelayanan
Garuda Indonesia.

logistik nasional supaya lebih
mudah dan murah. Dan peran ASDP
hanya perlu dimaksimalkan untuk
mendukung program strategis yang
dicanangkan Pemerintah tersebut.
“Masa depan angkutan itu ada di laut.
Hal ini karena karakteristik negara kita
adalah kepulauan. Jadi, peran ASDP
akan sangat strategis ke depannya,”
imbuh Faik.

Faik melihat peluang luar biasa yang
akan dihadapi ASDP ke depannya,
terkait karakteristik Indonesia yang
merupakan negara kepulauan.
Serta komitmen Pemerintah dalam
mendorong konektivitas (connectivity)
antar pulau, mendukung penyebaran

“Karena selama ini kita sudah terlena
dengan pola yang sifatnya monopoli.
Ini juga yang harus diubah.
Sehingga, bisa mengambil manfaat
dan peran yang optimal dalam
memanfaatkan peluang bisnis yang
dihadapi ASDP,” tutur Faik.

TerlenA
Menurutnya, sisi internal
perusahaan adalah salah satu hal
yang perlu diperbaiki. Ini terkait
dengan mindset, attitude, skill,
knowledge dari pegawai-pegawai
ASDP di semua level.

Ia pun menceritakan saat berkeliling
meninjau tujuh pelabuhan, dimana
masih perlunya inovasi-inovasi
untuk memanfaatkan peluang
bisnis yang ada. “Kita masih
sangat basic melakukan berbagai
kegiatan di cabang-cabang itu. Dan
standarisasi pelayanan yang saat ini
diterapkan tentunya masih harus
ditingkatkan agar semakin baik,”
ucap Faik.
Ke depannya, hal yang ingin
dilakukannya adalah memperkuat
fondasi di bidang komersial,
dimana bidang tersebut masih
cukup lemah. “Yang akan saya
lakukan adalah memformulasikan
mendasar atas semua proses bisnis.
Di antaranya yakni memperbaiki
prosedur yang sudah waktunya
diperbaiki, serta tentu saja saya
akan me-review sistem prosedur di
internal,” katanya.
Faik berharap kepada seluruh
karyawan PT ASDP, agar bersamasama saling bahu-membahu bekerja
keras membangun perusahaan ini
lebih baik ke depannya. “Kepada
seluruh karyawan, kita harus
lebih semangat tingkatkan kinerja
perusahaan. Terus asah kemampuan,
dan pacu diri untuk bekerja lebih
maksimal,” pungkas Faik.
Edisi 26 - Tahun 2016

17

[ Lensa ASDP ]

JAKARTA --- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melakukan penandatangan Nota
Kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan PT PP (Persero) Tbk.
terkait pengembangan kawasan komersial di lahan dan kawasan pelabuhan di kantor PT ASDP
Indonesia Ferry (Persero), Jumat (9/9).

JAKARTA --- Tim PT ASDP Indonesia Ferry
(Persero) mengikuti perlombaan senam
kreasi dalam rangka memeriahkan Hari
Perhubungan Nasional (Harhubnas) Tahun
2016, medio September lalu.

JAKARTA --- Karyawan PT ASDP Indonesia
Ferry (Persero) mengikuti acara Jalan Sehat
5 Kilometer dalam rangkaian acara Puncak
Hari Perhubungan Nasional 2016 yang diikuti
lebih dari 1.000 orang peserta stakeholder
transportasi, Minggu (25/9).

SUKABUMI --- Dalam rangka memeriahkan Hari
Perhubungan Nasional (Harhubnas) Tahun 2016, tim
dari PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengikuti
kegiatan arung jeram di Sungai Citatih, Sukabumi,
medio September 2016.

18

Edisi 26 - Tahun 2016

JAKARTA --- Direksi dan Karyawan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melaksanakan Upacara Hari
Kesaktian Pancasila, di halaman gedung kantor, Senin (3/10). Dalam upacara tersebut, Direktur Teknik
Fitri Natriawan menjadi inspektur upacara.

JAKARTA --- Sekitar 50 orang karyawan
bersama dengan Direksi PT ASDP Indonesia
Ferry (Persero) turut memeriahkan Hari
Pelanggan Nasional 2016 melalui kegiatan jalan
sehat 5 kilometer.

JAKARTA --- Ikatan Istri Karyawan (IIKA)
Sundari PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
mengikuti upacara Hari Kesaktian Pancasila
di halaman gedung kantor, Senin (3/10).

Edisi 26 - Tahun 2016

19

[ Profil ]

PT ASDP Indonesia Ferry

Cabang Jepara

Agen Pembangunan
di Lintasan Perintis
memberikan motivasi kepada kru
kapal, agar mereka terus berusaha
meningkatkan pendapatan
kapalnya masing-masing. Yudhi
pun ikut terjun langsung ke
lapangan bersama karyawan darat
lainnya untuk melayani penjualan
tiket kapal.

K

apal feri yang dimiliki
PT ASDP Indonesia
Ferry Cabang Jepara
merupakan andalan
transportasi antar pulau atau antar
daerah, khususnya bagi masyarakat
Karimun Jawa dan Kumai. Di
sana, ASDP merupakan satusatunya moda transportasi vital
yang berpengaruh besar terhadap
pembangunan daerah tersebut.
Cabang Jepara merupakan salah
satu cabang yang potensial di
wilayah Jawa Tengah, karena
mengemban tugas keperintisan.
Cabang ini memiliki dua armada
kapal, yaitu KMP. Siginjai yang
melayani rute Jepara-Karimun
Jawa, dan KMP. Kalibodri yang
melayani rute Kendal-Kumai.
Saat ini, Cabang Jepara ada