Index of /enm/images/dokumen
KERANGKA ACUAN
RAKORNAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MI NERAL
KAMAR DAGANG DAN I NDUSTRI I NDONESI A
JAKARTA, SELASA, 18 NOVEMBER 2008
Latar Belakang :
Energi merupakan kebutuhan vital bagi kelangsungan kehidupan bernegara, baik sebagai
penggerak kegiatan ekonomi maupun untuk kepentingan kehidupan sosial. Kesinambungan
ketersediaan energi secara nasional merupakan fokus sasaran pembangunan dibidang
energi. Untuk itu diperlukan sinergi diantara seluruh stakeholder.
Hasil dari berbagai sumber daya alam I ndonesia (minyak dan gas, batubara, emas, nikel,
tembaga, timah dan sumber mineral lainnya) selama ini telah memberikan kontribusi bagi
pendapatan Negara dan menopang pembangunan daerah, perlu dipertahankan dan
ditingkatkan, dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan dan sosial masyarakat.
Perkembangan sektor energi dan berbagai sumber daya alam lainnya (resources) sampai
saat ini, belum dapat memenuhi target-target pembangunan yang dicanangkan sebagai
penggerak kegiatan ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat. .Produksi minyak belum
dapat memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri,
suplai gas belum dapat memenuhi
kebutuhan industri dan rumah tangga, elektrifikasi nasional belum tercapai, sementara
program pembangunan briket batubara untuk menggantikan pemakaian BBM mengalami
banyak hambatan bahkan cenderung berhenti. Diversifikasi energi sebagai upaya
memanfaatkan sumber energi baru dan terbarukan belum dapat dilaksanakan sebagaimana
diharapkan.
Dibidang sumber daya mineral, meskipun beberapa produksi mengalami peningkatan,
namun ini dihasilkan dari kontrak-kontrak lama. Kontrak-kontrak baru, belum menunjukkan
aktifitas eksplorasi yang signifikan menemukan cadangan-cadangan baru guna
mempertahankan tingkat produksi secara nasional.
Kondisi demikian sangat rawan bahkan mengkhawatirkan, dan apabila tidak disikapi dengan
langkah-langkah nyata, I ndonesia akan menghadapi “krisis energi” yang lebih parah dan
akan sangat menyulitkan bangsa kita untuk melakukan pembangunan di segala bidang.
Permasalahan utama yang dihadapi di masing-masing sektor :
I . “ MI GAS” :
1. Lapangan minyak yang menjadi andalan produksi saat ini adalah lapangan-lapangan
tua, yang mengalami penurunan produksi. Lapangan tersebut umumnya sudah
mengalami penurunan produksi sekitar 12,5-15% per tahun.
Kerangka Acuan Rakornas Energy & Sumber Daya Mineral Kadin I ndonesia 2008
2. Kegiatan eksplorasi sejak 15 tahun terakhir, hampir tidak menemukan lapangan –
lapangan baru yang dapat menggantikan minyak yang diproduksikan. Penemuan
cadangan-cadangan gas di laut dalam memerlukan investasi yang besar.
3. Tidak adanya kepastian hukum, merupakan kendala bagi investor untuk
berinvestasi.Berbagai masalah antara lain perpajakan, Cost Recovery, pembebasan
bea impor peralatan migas dalam masa eksplorasi, serta adanya rencana mengamandemen UU Migas No.22/ 2001, menunjukan inkonsistensi pemerintah terhadap
kebijakan yang dibuat.
4. Dibukanya pasar retail BBM dalam negeri dalam rangka membantu penyediaan BBM
nasional, juga belum menunjukkan kegairahan para investor, karena masalah
keekonomian.
5. Dengan harga minyak dunia yang tinggi, biaya subsidi BBM sangat membebani
APBN.
I I . “PERTAMBANGAN DAN PANAS BUMI ” :
1. Penyelesaian UU Pertambangan Mineral dan Batubara yang masih terkatung-katung.
2. Kebijakan fiskal yang masih dipermasalahkan, seperti royalti batubara, pajak
kendaraan alat berat, dan pengenaan bea keluar.
3. Kebijakan Domestik Market Obligation (DMO) dan harga patokan batubara yang
belum clear.
4. Masalah Tumpang tindih lahan pertambangan dengan lahan kehutanan yang
berlarut-larut.
5. Program Comdev/ CSR yang terus dipermasalahkan
6. Pengembangan panas bumi bisa berjalan dengan baik, karena masalah keekonomian
.
I I I . “KETENAGALI STRI KAN” :
1. Ratio Elektrifikasi nasional saat ini baru mencapai 64% , artinya masih ada 36% dari
penduduk I ndonesia yang belum mempunyai sambungan listrik dari PT.
PLN(Persero). Visi PLN 75/ 100 dimana 75 tahun setelah kemerdekaan yaitu tahun
2020 sasaran Ratio Elektrifikasi nasional dapat mencapai 100% merupakan suatu
tantangan yang cukup berat.
2. Program pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW masih banyak mengalami
kendala, terutama dari aspek pendanaan proyek.
3. Penyediaan energi primer
untuk ketenagalistrikan belum
optimal dan
berkesinambungan. Penggunaan BBM masih cukup besar dan sudah sangat tidak
ekonomis lagi.
4. Peran Pengusaha Nasional dalam Bisnis Ketenagalistrikan (a.l. Penyediaan tenaga
listrik, industri penunjang, jasa penunjang dll) perlu terus di tingkatkan kandungan
lokal/ dalam negerinya
5. Pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan untuk pembangkit listrik, seperti
panas bumi, air, matahari dll. Belum berjalan dan perlu didorong agar pembangunan
pembangkit listrik terutama panas bumi diperbanyak.
Peran energi yang sangat vital serta sumber daya alam lainnya seperti mineral tambang
sebagai konstribusi pendapatan yang cukup besar bagi daerah dan nasional, serta dengan
begitu banyak permasalahan yang ada, perlu ditanggapi dan dicarikan solusinya secara
segera. Stakeholders perlu duduk bersama membahas satu-persatu permasalahan yang ada
serta melakukan koordinasi dan menyamakan visi pembangunan energi ke depan.
Kerangka Acuan Rakornas Energy & Sumber Daya Mineral Kadin I ndonesia 2008
RAKORNAS BI DANG ENERGI
I NDONESI A
DAN SUMBER DAYA MI NERAL 2008, KADI N
Kadin I ndonesia sebagai penggerak ekonomi sekaligus sebagai mitra pemerintah perlu
memberikan kontribusi pemikiran nyata dalam pengelolaan dan pemanfaatan sektor energi
dan sumber daya mineral di I ndonesia, melalui Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas),
dengan melibatkan seluruh Stakeholders yang ada, baik di pusat maupun daerah.
Maksud dan Tujuan :
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan bidang energi dan sumber daya mineral di
atas, Kadin I ndonesia Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral akan menyelenggarakan
Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) guna melakukan pembahasan, pemecahan masalah,
melakukan koordinasi dan menyamakan visi terhadap pemasalahan yang ada, menuju
pembangunan sektor energi dan resources secara mandiri dan berkesinambungan, dengan
memanfaatkan semua potensi dalam negeri secara maksimal.
Tema Rakornas:
“Mew ujudkan Kemandirian Energi dan Sumber Daya Mineral ”.
Output:
Rakornas diharapkan dapat menghasilkan rumusan dan rekomendasi terhadap pemecahan
atas semua permasalahan yang ada, serta arah dan kebijakan pengelolaan dan
pemanfaatan bidang energi dan sumber daya mineral
secara mandiri dan
berkesinambungan, dengan memanfaatkan potensi dalam negeri secara maksimal.
Peserta:
Rakornas akan dihadiri oleh sekitar 400 orang, antara lain:
1. Menteri ESDM, Pejabat Pemerintah Pusat dan Pemda Daerah Penghasil Energi dan
Mineral
2. Pengurus Kadin I ndonesia dan Kadin Provinsi/ Daerah Bidang Energi dan sumber
daya mineral se I ndonesia
3. Para CEO bidang migas, ketenagalistrikan dan pertambangan
4. Asosiasi-Asosiasi bidang migas, ketenagalistrikan dan pertambangan
5. LSM dan Perguruan Tinggi
Nara Sumber :
Business Forum Hulu dan Hilir Migas :
- Dirjen Migas
- BP Migas
- BPH Migas
- CEO PT. Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk
- Direktur Utama PT. Pertamina (Persero)
- I ndonesian Gas Association (I GA)
- I ndonesian Petroleum Association (I PA), Suyitno Patmosukismo
- Presiden Direktur Chevron Pacific I ndonesia, Suwito Anggoro
- Presiden Direktur PT. Medco Energi, Lukman Machfoed
Kerangka Acuan Rakornas Energy & Sumber Daya Mineral Kadin I ndonesia 2008
Business Forum Pertambangan Umum :
- Dirjen Mineral, Batubara dan Panas Bumi
- Anggito Abimanyau, Departemen Keuangan
- Agus Tjahajana, Departemen Perdagangan
- Departemen Kehutanan
- Departemen Perindustrian
- Pemerintah Daerah Penghasil
- Departemen Perhubungan
- I ndonesian Mining Association (I MA)
- Asosiasi Pertambangan Batubara I ndonesia (APBI )
- Asosiasi Jasa Pertambangan Umum I ndonesia (ASPI NDO)
- PERHAPI
Business Forum Listrik dan Energi Terbarukan :
-
Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi
Direktur Energi Terbarukan
Dirjen I ndustri Mesin dan Logam Dasar Dep. Perindustrian RI
Dirjen Minerba Pabum (Mineral, Batubara dan Panas Bumi)
Masyarakat Energi Terbarukan I ndonesia (METI )
Asosiasi Panas Bumi I ndonesia (API )
Masyarakat Ketenagalistrikan I ndonesia (MKI )
PT. PLN (Persero)
APLSI (Asosiasi Produsen Listrik Swasta I ndonesia)
Wakil Asosiasi I ndustri Penunjang Ketenagalistrikan
Wakil Asosiasi Jasa Penunjang Ketenagalistrikan
Tempat, Waktu, Hari dan Tanggal :
Rakornas diadakan pada hari Selasa, 18 November 2008, mulai jam 08.00 s/ d 18.00,
bertempat di Bimasena Club, Jln. Dharmawangsa Raya No. 39, Jakarta.
Kerangka Acuan Rakornas Energy & Sumber Daya Mineral Kadin I ndonesia 2008
Revisi :20-10-2008
RANCANGAN JADWAL ACARA
RAKORNAS ENERGI & SUMBER DAYA MI NERAL 2008
KADI N I NDONESI A
Jakarta, 18 November 2008
WAKTU
ACARA
08:00-09:00
Pendaftaran Peserta, Coffee Morning
09:00-09:30
PEMBUKAAN
09:00-09:05
PESERTA
TEMPAT
Panitia
Lobby Lounge
Pengantar Pembukaan
MC
Lobby Lounge
09:05-09:10
09:10-09:30
Laporan Ketua Penyelenggara
Paparan dari Gubernur Bank I ndonesia
Dito Ganinduto
Boediono
09:30-12:30
Breakout Session : SIDANG KOMISI
BIDANG (PARAREL)
Lobby Lounge
Lobby Lounge
Lobby Lounge
09:30-12:30
SIDANG KOMISI BIDANG HULU / HILIR MIGAS & CDM
Tinjauan Ekonomi Kemandirian
Business Forum :
Pengelolaan Migas
1.
Tinjauan Hukum Kemandirian Pengelolaan
Migas
Sinkronisasi Kebijakan dalam Mendukung
Kemandirian Pengelolaan Migas
Evita Herawati Legowo
(Dirjen Migas)
2. R Priyono (BP Migas)
3. Hendi Prio Santoso
(PGN)
4. Tubagus Haryono
(BPH Migas)
5. Ari Soemarno
PERTAMI NA
6. Suyitno Patmosukismo
(I ndonesian Petroleum
Association)
7. Suwito Anggoro
(PT. Chevron Pasific
I ndonesia)
8. Lukman Mahfoedz
(PT. Medco Energi)
9. Anton Tjahjono (Asosiasi
Gas I ndonesia)
10. Pengurus Kadin
11. Kadinda
12. Asosiasi
Lobby Lounge
Moderator : Dito Ganinduto
09:30-12:30
SI DANG KOMI SI PERTAMBANGAN UMUM
Tinjauan Ekonomi Kemandirian
Pengelolaan Pertambangan
Tinjauan Hukum Kemandirian Pengelolaan
Pertambangan
Sinkronisasi Kebijakan dalam Mendukung
Kemandirian Pengelolaan Pertambangan
Business Forum :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Arif Siregar (Kadin)
Satya Graha (Kadin)
Jeffry Mulyono (Kadin)
Anggito Abimanyu
(Dept Keuangan)
Agus Tjahjono
(Dept Perdagangan)
Simon F Sembiring
Kerangka Acuan Rakornas Energy & Sumber Daya Mineral Kadin I ndonesia 2008
Board Room
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
(DESDM)
Putu Suryawirawan
(Dept Perindustrian)
J. Purwono
(Dirjen Listrik)
A. Latief (Kadin)
Nurman Jumiril (I MA)
I rwandy Arif
(PT. ANTAM)
Sandiaga Uno (Kadin)
Bambang Gatot
(Dept PMB)
Bambang Setiawan
(Dirjen Minerba)
Hikmahanto Juwana
(UI )
Romulo Robert Simbolon
(Sesmenko Polhukam)
Edmond Elyas
(Dir. Ekonomi Khusus
Bareskrim)
Sutrisno
(Dept Kehutanan)
Alex Nurdin
(Pemda Sumsel)
Wendy Aritenang
(Dirjen Perkeretaapian)
Teras Narang
(Gubernur Kalimantan
Tengah
Pengurus Kadin
Kadinda
Asosiasi
Moderator :
Herman Afif Kusumo
09:30-12:30
SI DANG KOMI SI LI STRI K DAN ENERGI TERBARUKAN
Tinjauan Ekonomi Kemandirian
Business Forum :
Pengelolaan Ketenagalistrikan
Tinjauan Hukum Kemandirian Pengelolaan
Ketenagalistrikan
Sinkronisasi Kebijakan dalam Mendukung
Kemandirian Pengelolaan
Ketenagalistrikan
1.
2.
J Purwono (Dijen Listrik)
Direktur Energi
Terbarukan
3. Masyarakat Energi
Terbarukan
4. Asosiasi Panas Bumi
I ndonesia
5. Masyarakat
Ketenagalistrikan
6. PT. PLN (Persero)
7. Bank Mandiri
8. Pengurus Kadin
9. Kadinda
10. Asosiasi
Moderator :
Bakti S Luddin
Kerangka Acuan Rakornas Energy & Sumber Daya Mineral Kadin I ndonesia 2008
Dining Room
12:30–13:30
I stirahat Makan Siang / I SHOMA /
KONFERENSI PERS
13:30-13:45
Paparan Ketua Umum Kadin I ndonesia
MS. Hidayat
Lobby Lounge
13:45-14:00
Paparan Menteri ESDM
Purnomo Yusgiantoro
Lobby Lounge
14.00–17.00
Breakout Session : SI DANG KOMI SI BI DANG ( PARAREL) Lanjutan
14:00-17.00
SI DANG KOMI SI BI DANG HULU / HI LI R MI GAS & CDM
Tinjauan Ekonomi Kemandirian
Pengelolaan Migas
Tinjauan Hukum Kemandirian Pengelolaan
Migas
Nusantara
Room
Business Forum :
Lobby
Lounge
I DEM
Sinkronisasi Kebijakan dalam Mendukung
Kemandirian Pengelolaan Migas
14:00–17:00
SI DANG KOMI SI PERTAMBANGAN UMUM
Tinjauan Ekonomi Kemandirian
Pengelolaan Pertambangan
Tinjauan Hukum Kemandirian Pengelolaan
Pertambangan
Business Forum :
Board Room
I DEM
Sinkronisasi Kebijakan dalam Mendukung
Kemandirian Pengelolaan Pertambangan
14:00-17:00
SESI I I = SI DANG KOMI SI LI STRI K DAN ENERGI TERBARUKAN
Tinjauan Ekonomi Kemandirian
Pengelolaan Ketenagalistrikan
Tinjauan Hukum Kemandirian Pengelolaan
Ketenagalistrikan
Business Forum:
Dining Room
I DEM
Sinkronisasi Kebijakan dalam Mendukung
Kemandirian Pengelolaan
Ketenagalistrikan
17:00-17:30
Perumusan Hasil Rapat Pleno
17:30-18:00
SESI I I I = PENUTUP
Penutupan Rakornas Energi & Sumber
Daya Mineral
Tim Perumus
Board Room
Dito Ganinduto/ Ketua Komite
Tetap
Lobby Lounge
Kerangka Acuan Rakornas Energy & Sumber Daya Mineral Kadin I ndonesia 2008
RAKORNAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MI NERAL
KAMAR DAGANG DAN I NDUSTRI I NDONESI A
JAKARTA, SELASA, 18 NOVEMBER 2008
Latar Belakang :
Energi merupakan kebutuhan vital bagi kelangsungan kehidupan bernegara, baik sebagai
penggerak kegiatan ekonomi maupun untuk kepentingan kehidupan sosial. Kesinambungan
ketersediaan energi secara nasional merupakan fokus sasaran pembangunan dibidang
energi. Untuk itu diperlukan sinergi diantara seluruh stakeholder.
Hasil dari berbagai sumber daya alam I ndonesia (minyak dan gas, batubara, emas, nikel,
tembaga, timah dan sumber mineral lainnya) selama ini telah memberikan kontribusi bagi
pendapatan Negara dan menopang pembangunan daerah, perlu dipertahankan dan
ditingkatkan, dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan dan sosial masyarakat.
Perkembangan sektor energi dan berbagai sumber daya alam lainnya (resources) sampai
saat ini, belum dapat memenuhi target-target pembangunan yang dicanangkan sebagai
penggerak kegiatan ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat. .Produksi minyak belum
dapat memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri,
suplai gas belum dapat memenuhi
kebutuhan industri dan rumah tangga, elektrifikasi nasional belum tercapai, sementara
program pembangunan briket batubara untuk menggantikan pemakaian BBM mengalami
banyak hambatan bahkan cenderung berhenti. Diversifikasi energi sebagai upaya
memanfaatkan sumber energi baru dan terbarukan belum dapat dilaksanakan sebagaimana
diharapkan.
Dibidang sumber daya mineral, meskipun beberapa produksi mengalami peningkatan,
namun ini dihasilkan dari kontrak-kontrak lama. Kontrak-kontrak baru, belum menunjukkan
aktifitas eksplorasi yang signifikan menemukan cadangan-cadangan baru guna
mempertahankan tingkat produksi secara nasional.
Kondisi demikian sangat rawan bahkan mengkhawatirkan, dan apabila tidak disikapi dengan
langkah-langkah nyata, I ndonesia akan menghadapi “krisis energi” yang lebih parah dan
akan sangat menyulitkan bangsa kita untuk melakukan pembangunan di segala bidang.
Permasalahan utama yang dihadapi di masing-masing sektor :
I . “ MI GAS” :
1. Lapangan minyak yang menjadi andalan produksi saat ini adalah lapangan-lapangan
tua, yang mengalami penurunan produksi. Lapangan tersebut umumnya sudah
mengalami penurunan produksi sekitar 12,5-15% per tahun.
Kerangka Acuan Rakornas Energy & Sumber Daya Mineral Kadin I ndonesia 2008
2. Kegiatan eksplorasi sejak 15 tahun terakhir, hampir tidak menemukan lapangan –
lapangan baru yang dapat menggantikan minyak yang diproduksikan. Penemuan
cadangan-cadangan gas di laut dalam memerlukan investasi yang besar.
3. Tidak adanya kepastian hukum, merupakan kendala bagi investor untuk
berinvestasi.Berbagai masalah antara lain perpajakan, Cost Recovery, pembebasan
bea impor peralatan migas dalam masa eksplorasi, serta adanya rencana mengamandemen UU Migas No.22/ 2001, menunjukan inkonsistensi pemerintah terhadap
kebijakan yang dibuat.
4. Dibukanya pasar retail BBM dalam negeri dalam rangka membantu penyediaan BBM
nasional, juga belum menunjukkan kegairahan para investor, karena masalah
keekonomian.
5. Dengan harga minyak dunia yang tinggi, biaya subsidi BBM sangat membebani
APBN.
I I . “PERTAMBANGAN DAN PANAS BUMI ” :
1. Penyelesaian UU Pertambangan Mineral dan Batubara yang masih terkatung-katung.
2. Kebijakan fiskal yang masih dipermasalahkan, seperti royalti batubara, pajak
kendaraan alat berat, dan pengenaan bea keluar.
3. Kebijakan Domestik Market Obligation (DMO) dan harga patokan batubara yang
belum clear.
4. Masalah Tumpang tindih lahan pertambangan dengan lahan kehutanan yang
berlarut-larut.
5. Program Comdev/ CSR yang terus dipermasalahkan
6. Pengembangan panas bumi bisa berjalan dengan baik, karena masalah keekonomian
.
I I I . “KETENAGALI STRI KAN” :
1. Ratio Elektrifikasi nasional saat ini baru mencapai 64% , artinya masih ada 36% dari
penduduk I ndonesia yang belum mempunyai sambungan listrik dari PT.
PLN(Persero). Visi PLN 75/ 100 dimana 75 tahun setelah kemerdekaan yaitu tahun
2020 sasaran Ratio Elektrifikasi nasional dapat mencapai 100% merupakan suatu
tantangan yang cukup berat.
2. Program pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW masih banyak mengalami
kendala, terutama dari aspek pendanaan proyek.
3. Penyediaan energi primer
untuk ketenagalistrikan belum
optimal dan
berkesinambungan. Penggunaan BBM masih cukup besar dan sudah sangat tidak
ekonomis lagi.
4. Peran Pengusaha Nasional dalam Bisnis Ketenagalistrikan (a.l. Penyediaan tenaga
listrik, industri penunjang, jasa penunjang dll) perlu terus di tingkatkan kandungan
lokal/ dalam negerinya
5. Pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan untuk pembangkit listrik, seperti
panas bumi, air, matahari dll. Belum berjalan dan perlu didorong agar pembangunan
pembangkit listrik terutama panas bumi diperbanyak.
Peran energi yang sangat vital serta sumber daya alam lainnya seperti mineral tambang
sebagai konstribusi pendapatan yang cukup besar bagi daerah dan nasional, serta dengan
begitu banyak permasalahan yang ada, perlu ditanggapi dan dicarikan solusinya secara
segera. Stakeholders perlu duduk bersama membahas satu-persatu permasalahan yang ada
serta melakukan koordinasi dan menyamakan visi pembangunan energi ke depan.
Kerangka Acuan Rakornas Energy & Sumber Daya Mineral Kadin I ndonesia 2008
RAKORNAS BI DANG ENERGI
I NDONESI A
DAN SUMBER DAYA MI NERAL 2008, KADI N
Kadin I ndonesia sebagai penggerak ekonomi sekaligus sebagai mitra pemerintah perlu
memberikan kontribusi pemikiran nyata dalam pengelolaan dan pemanfaatan sektor energi
dan sumber daya mineral di I ndonesia, melalui Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas),
dengan melibatkan seluruh Stakeholders yang ada, baik di pusat maupun daerah.
Maksud dan Tujuan :
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan bidang energi dan sumber daya mineral di
atas, Kadin I ndonesia Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral akan menyelenggarakan
Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) guna melakukan pembahasan, pemecahan masalah,
melakukan koordinasi dan menyamakan visi terhadap pemasalahan yang ada, menuju
pembangunan sektor energi dan resources secara mandiri dan berkesinambungan, dengan
memanfaatkan semua potensi dalam negeri secara maksimal.
Tema Rakornas:
“Mew ujudkan Kemandirian Energi dan Sumber Daya Mineral ”.
Output:
Rakornas diharapkan dapat menghasilkan rumusan dan rekomendasi terhadap pemecahan
atas semua permasalahan yang ada, serta arah dan kebijakan pengelolaan dan
pemanfaatan bidang energi dan sumber daya mineral
secara mandiri dan
berkesinambungan, dengan memanfaatkan potensi dalam negeri secara maksimal.
Peserta:
Rakornas akan dihadiri oleh sekitar 400 orang, antara lain:
1. Menteri ESDM, Pejabat Pemerintah Pusat dan Pemda Daerah Penghasil Energi dan
Mineral
2. Pengurus Kadin I ndonesia dan Kadin Provinsi/ Daerah Bidang Energi dan sumber
daya mineral se I ndonesia
3. Para CEO bidang migas, ketenagalistrikan dan pertambangan
4. Asosiasi-Asosiasi bidang migas, ketenagalistrikan dan pertambangan
5. LSM dan Perguruan Tinggi
Nara Sumber :
Business Forum Hulu dan Hilir Migas :
- Dirjen Migas
- BP Migas
- BPH Migas
- CEO PT. Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk
- Direktur Utama PT. Pertamina (Persero)
- I ndonesian Gas Association (I GA)
- I ndonesian Petroleum Association (I PA), Suyitno Patmosukismo
- Presiden Direktur Chevron Pacific I ndonesia, Suwito Anggoro
- Presiden Direktur PT. Medco Energi, Lukman Machfoed
Kerangka Acuan Rakornas Energy & Sumber Daya Mineral Kadin I ndonesia 2008
Business Forum Pertambangan Umum :
- Dirjen Mineral, Batubara dan Panas Bumi
- Anggito Abimanyau, Departemen Keuangan
- Agus Tjahajana, Departemen Perdagangan
- Departemen Kehutanan
- Departemen Perindustrian
- Pemerintah Daerah Penghasil
- Departemen Perhubungan
- I ndonesian Mining Association (I MA)
- Asosiasi Pertambangan Batubara I ndonesia (APBI )
- Asosiasi Jasa Pertambangan Umum I ndonesia (ASPI NDO)
- PERHAPI
Business Forum Listrik dan Energi Terbarukan :
-
Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi
Direktur Energi Terbarukan
Dirjen I ndustri Mesin dan Logam Dasar Dep. Perindustrian RI
Dirjen Minerba Pabum (Mineral, Batubara dan Panas Bumi)
Masyarakat Energi Terbarukan I ndonesia (METI )
Asosiasi Panas Bumi I ndonesia (API )
Masyarakat Ketenagalistrikan I ndonesia (MKI )
PT. PLN (Persero)
APLSI (Asosiasi Produsen Listrik Swasta I ndonesia)
Wakil Asosiasi I ndustri Penunjang Ketenagalistrikan
Wakil Asosiasi Jasa Penunjang Ketenagalistrikan
Tempat, Waktu, Hari dan Tanggal :
Rakornas diadakan pada hari Selasa, 18 November 2008, mulai jam 08.00 s/ d 18.00,
bertempat di Bimasena Club, Jln. Dharmawangsa Raya No. 39, Jakarta.
Kerangka Acuan Rakornas Energy & Sumber Daya Mineral Kadin I ndonesia 2008
Revisi :20-10-2008
RANCANGAN JADWAL ACARA
RAKORNAS ENERGI & SUMBER DAYA MI NERAL 2008
KADI N I NDONESI A
Jakarta, 18 November 2008
WAKTU
ACARA
08:00-09:00
Pendaftaran Peserta, Coffee Morning
09:00-09:30
PEMBUKAAN
09:00-09:05
PESERTA
TEMPAT
Panitia
Lobby Lounge
Pengantar Pembukaan
MC
Lobby Lounge
09:05-09:10
09:10-09:30
Laporan Ketua Penyelenggara
Paparan dari Gubernur Bank I ndonesia
Dito Ganinduto
Boediono
09:30-12:30
Breakout Session : SIDANG KOMISI
BIDANG (PARAREL)
Lobby Lounge
Lobby Lounge
Lobby Lounge
09:30-12:30
SIDANG KOMISI BIDANG HULU / HILIR MIGAS & CDM
Tinjauan Ekonomi Kemandirian
Business Forum :
Pengelolaan Migas
1.
Tinjauan Hukum Kemandirian Pengelolaan
Migas
Sinkronisasi Kebijakan dalam Mendukung
Kemandirian Pengelolaan Migas
Evita Herawati Legowo
(Dirjen Migas)
2. R Priyono (BP Migas)
3. Hendi Prio Santoso
(PGN)
4. Tubagus Haryono
(BPH Migas)
5. Ari Soemarno
PERTAMI NA
6. Suyitno Patmosukismo
(I ndonesian Petroleum
Association)
7. Suwito Anggoro
(PT. Chevron Pasific
I ndonesia)
8. Lukman Mahfoedz
(PT. Medco Energi)
9. Anton Tjahjono (Asosiasi
Gas I ndonesia)
10. Pengurus Kadin
11. Kadinda
12. Asosiasi
Lobby Lounge
Moderator : Dito Ganinduto
09:30-12:30
SI DANG KOMI SI PERTAMBANGAN UMUM
Tinjauan Ekonomi Kemandirian
Pengelolaan Pertambangan
Tinjauan Hukum Kemandirian Pengelolaan
Pertambangan
Sinkronisasi Kebijakan dalam Mendukung
Kemandirian Pengelolaan Pertambangan
Business Forum :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Arif Siregar (Kadin)
Satya Graha (Kadin)
Jeffry Mulyono (Kadin)
Anggito Abimanyu
(Dept Keuangan)
Agus Tjahjono
(Dept Perdagangan)
Simon F Sembiring
Kerangka Acuan Rakornas Energy & Sumber Daya Mineral Kadin I ndonesia 2008
Board Room
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
(DESDM)
Putu Suryawirawan
(Dept Perindustrian)
J. Purwono
(Dirjen Listrik)
A. Latief (Kadin)
Nurman Jumiril (I MA)
I rwandy Arif
(PT. ANTAM)
Sandiaga Uno (Kadin)
Bambang Gatot
(Dept PMB)
Bambang Setiawan
(Dirjen Minerba)
Hikmahanto Juwana
(UI )
Romulo Robert Simbolon
(Sesmenko Polhukam)
Edmond Elyas
(Dir. Ekonomi Khusus
Bareskrim)
Sutrisno
(Dept Kehutanan)
Alex Nurdin
(Pemda Sumsel)
Wendy Aritenang
(Dirjen Perkeretaapian)
Teras Narang
(Gubernur Kalimantan
Tengah
Pengurus Kadin
Kadinda
Asosiasi
Moderator :
Herman Afif Kusumo
09:30-12:30
SI DANG KOMI SI LI STRI K DAN ENERGI TERBARUKAN
Tinjauan Ekonomi Kemandirian
Business Forum :
Pengelolaan Ketenagalistrikan
Tinjauan Hukum Kemandirian Pengelolaan
Ketenagalistrikan
Sinkronisasi Kebijakan dalam Mendukung
Kemandirian Pengelolaan
Ketenagalistrikan
1.
2.
J Purwono (Dijen Listrik)
Direktur Energi
Terbarukan
3. Masyarakat Energi
Terbarukan
4. Asosiasi Panas Bumi
I ndonesia
5. Masyarakat
Ketenagalistrikan
6. PT. PLN (Persero)
7. Bank Mandiri
8. Pengurus Kadin
9. Kadinda
10. Asosiasi
Moderator :
Bakti S Luddin
Kerangka Acuan Rakornas Energy & Sumber Daya Mineral Kadin I ndonesia 2008
Dining Room
12:30–13:30
I stirahat Makan Siang / I SHOMA /
KONFERENSI PERS
13:30-13:45
Paparan Ketua Umum Kadin I ndonesia
MS. Hidayat
Lobby Lounge
13:45-14:00
Paparan Menteri ESDM
Purnomo Yusgiantoro
Lobby Lounge
14.00–17.00
Breakout Session : SI DANG KOMI SI BI DANG ( PARAREL) Lanjutan
14:00-17.00
SI DANG KOMI SI BI DANG HULU / HI LI R MI GAS & CDM
Tinjauan Ekonomi Kemandirian
Pengelolaan Migas
Tinjauan Hukum Kemandirian Pengelolaan
Migas
Nusantara
Room
Business Forum :
Lobby
Lounge
I DEM
Sinkronisasi Kebijakan dalam Mendukung
Kemandirian Pengelolaan Migas
14:00–17:00
SI DANG KOMI SI PERTAMBANGAN UMUM
Tinjauan Ekonomi Kemandirian
Pengelolaan Pertambangan
Tinjauan Hukum Kemandirian Pengelolaan
Pertambangan
Business Forum :
Board Room
I DEM
Sinkronisasi Kebijakan dalam Mendukung
Kemandirian Pengelolaan Pertambangan
14:00-17:00
SESI I I = SI DANG KOMI SI LI STRI K DAN ENERGI TERBARUKAN
Tinjauan Ekonomi Kemandirian
Pengelolaan Ketenagalistrikan
Tinjauan Hukum Kemandirian Pengelolaan
Ketenagalistrikan
Business Forum:
Dining Room
I DEM
Sinkronisasi Kebijakan dalam Mendukung
Kemandirian Pengelolaan
Ketenagalistrikan
17:00-17:30
Perumusan Hasil Rapat Pleno
17:30-18:00
SESI I I I = PENUTUP
Penutupan Rakornas Energi & Sumber
Daya Mineral
Tim Perumus
Board Room
Dito Ganinduto/ Ketua Komite
Tetap
Lobby Lounge
Kerangka Acuan Rakornas Energy & Sumber Daya Mineral Kadin I ndonesia 2008