Peran Zat Pengatur Tumbuh Auksin dan Sitokinin terhadap pertumbuhan semai anggrek phalaenopsis

Peran ZatPengafur Tumbuh Auksin dan Sitokinin terhadap Pertumbuhan
Semai Anggrek Pft alaenopsis ")

Oleh:
Dr. Murni Dwiati, M.Si...)

PEI{DAHULUAN
Anggrek Phalaenopsls yang telah diaklimatisasi perlu dirawat agar pertumbuhan dan
perkembangannya optimal. Proses pertumbuhan dan perkembangan semai anggrek
Phalaenopsls ditentukan oleh beberapa faktor, arttara lain pemupukan, ketersediaan ait, COz
Oz dan cahay4 kelembaban udara serta ketersediaan hormon. Horrnon yang berpengaruh
langsung pada proses perfumbuhan semai anggrek Phalaenopsls adalah auksin dan sitokinin.
Di dalam tubuh semai anggrek Phalaenopsls ke dua jenis hormon ini sudah ada, umumnya
dalam konsentrasi cukup rendah. Untuk meningkatkan daya kerjanya, perlu penambahan
auksin dan sitokinin dari luar, agar kandungan ke dua hormon di dalam semai anggrek
Phalaenopsis meningkat dan dalam kondisi seimbang. Keberadaan dan kandungan auksin
serta sitokinin optimal dalam semai Phalaenopsls akan menstimulasi proses pembelahan sel
dan diferensiasi, yang akhimya dapat mempercepat pertumbuhannya.
1.

AUKSIN


Hormon Auksin banyak ditemukan di bagian akar, ujung batang, dan bunga. Fungsi
hormon auksin mengatur proses pembesaran sel dan memacu proses pemanjangan sel di
daerah meristem subapikal. Auksin dapat meningkatkan tekanan osmotik, permiabilitas sel,
mengurangi tekanan pada dinding sel, meningkatkan plastisitas dan mengembangkan dinding
sel, serta meningkatkan sintesis protein. Dalam hubungannya dengan permiabilitas sel, auksin
meningkatkan difusi masuknya air ke datam sel. Secara umum, sistem kerja hormon auksin
adalah menginisiasi pemanjangan dan pembesaran sel serta memacu protein tertentu yg ada
di membran plasma sel untuk memompa ion tf ke dinding sel. Ion H* mengaktifkan enzim
tertentu sehingga memutuskan beberapa ikatan silang hidrogen dengan rantai molekul
selulosa penyusun dinding sel (Gambar 1). Sel tumbuhan kemudian memanjang akibat air
yang masuk secara osmosis melalui dinding sel. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
auksin merupakan salah satu zat pengatur tumbuh yang mempengaruhi pertumbuhan,
protein.
serta
pembelahan
diferensiasi

sintesis


sel

dan

r.teri'"r1 f ga'j

.'
i :

)11{.11

:i;l

$

iil

ffi

bio.unsoed.ac.id

bio.unsoed.ac.id
,,1.'

1r.

,

i3"i

"f

rt'

::i

.,

O

ry


'

t' t".

,:ltl,'r

*.lri5d"

&i

Gambar 1. Mekanisme auksin dalam memacu proses pembesaran sel.

.l
**)

Makalah disajikan pada acara Pelatihan Budidaya Anggrek di PKH Banteran, 11 Oktober 2016
Dosen Tetap Fakultas Biologi Unsoed

Hormon auksin diproduksi di dalam jaringan meristem, misalnya di daerah pucuk

tanaman, tunas di ketiak daun, daun muda, dan buah yang masih muda. Setelah diproduksi
dalam jaringan tersebut, auksin akan ditranspor ke seluruh bagian tumbuhan dengan arah
penyebaran dari bagian atas tumbuhan ke bagian bawah tumbuhan, hingga mencapai titik
tumbuh akar. Transportasi auksin dapat dilalcukan melewati jaringan floem dengan buluh
tapis, atau dapat pula melewati jaringan parenkim.
The Pod ol IAA

h* lfirtrph Soqtc*
.trffil

t

aatob-t"r*lc

ffi"-

-

atld


gtntt

xlc

IAA c.cs.

j-r
r\/ \/ /

conl.,grroo.!

ffit

I

dasrddort

h

rra6potr


Gambar 2. Keberadaan auksin dalam tubuh tanaman

Konsentrasi auksin di dalam jaringan tanaman bergantung kepada sintesis, transpor, disebar

dalam jaringan, dikonjugasikan dan didegradasi (Gambar

2).

Proses konjugasi auksin

dilakukan dengan asam amino aspartat dan mioinositol serta glukosa (Gambar 3). Sementara

itu, proses degradasi auksin dilakukan oleh enzim peroksidase, konjugasi dengan

aspartat

membentuk oksindol 3 asam asetat (Gambar 4).

Bentuk auksin yang gampang ditranslokasikan di dalam tubuh tanaman adalah IAA (Indol


Acetic Acid). Auksin disintesis dari prekursor asam amino triptopan, dengan hasil antara
berupa Indol Aseto nitril, Indol Asam Piruvat) dan Indol Asetaldehid. Proses biosintesis
auksin dibantu oleh enzim IAA-oksidase.

b*codrqflNla irh{rrnd.tlds r*d rc*i*rcd l*r
:
i: at:
adollt'x.dos*l

lAAcrn

1:

bio.unsoed.ac.id
bio.unsoed.ac.id
Gambar 3. Proses konjugasi auksin dengan beberapa senyawa yang ada di dalam tubuh tanaman

-) Makalah disajikan
**)


pada acara Pelatihan Budidaya Anggrek di PKH Banteran, 11 Oktober 2016

Dosen Tetap Fakultas Biologi Unsoed

f)€gradation PathwaYe for Auxin

Gambar

4.

Proses degradasi auksin dalam tubuh tanaman

Fungsi auksin dalam pertumbuhan tanaman

1.

Memacu proses terbentukny a akar serta pertumbuhan akar menjadi lebih baik.

2. Auksin akan merangsang dan mempertinggi prosentase pembentukan bunga dan buah.

3. Memecah dormansi pucuk apikal, yaitu suatu kondisi pucuk tanaman atau akar tidak
mau berkembang.

Aplikasi IAA pada tanaman semai anggrek Phalaenopsls akan memacu tumbuhnya
akar dengan cepat, sehingga mempercepat semai anggrek untuk segera beradaptasi pada
lingkungan sekitar. Aplikasi IAA atau IBA dilaporkan mempercepat pembentukan akar pada
tanaman Vanda tesselata, Rhynchostylis retusa dan Dendrobium transparens.

Semai anggrek Phalaenopsls

yang ditempatkan pada areal yang kekurangan sinar

matahari, atau ditumbuhkan di bawah paranet yang cukup tebal dengan penyaringan sinar
sebesar 75o/o, maka pertumbuhan melebar dari daun akan lebih cepat dibandingkan dengan

pertumbuhan melebar daun di tempat yang lebih terang. Pada kondisi ini, pertumbuhan daun

cukup pesat. Namun, daun berwarna hijau kebiruan, ukwan daun cukup lebar, daun terlihat
lebih lemas. Sementara itu, semai anggrek Phalaenopsis yang ditumbuhkan pada tempat yang


lebih terang, paranet lebih tipis dengan penyaringan sinar

55o/a,

produksi hormon auksin

dapat terhambat oleh sinar matahari, sehingga pertumbuhan melebar dari daun sedikit
terhambat, tetapi memiliki struktur batang yang kokoh dan warna hijau daun yang lebih

bio.unsoed.ac.id
bio.unsoed.ac.id

terang, serta daun agak kaku. Intensitas cahaya matahari yang rendah dapat merangsang ZPT
endogen untuk bekerja lebih aktif dalam melakukan proses pertumbuhan dan perkembangan

akar. Kondisi terang berpengaruh terhadap perbaikan kemampuan regenerasi semai. Auksin
dalam jaringan tanaman bekerja dengan aktif meskipun dalam keadaan gelap, tetapi sintesis
auksin berlangsung dalam keadaan terang.

-l
**J

Makalah disajikan pada acara Pelatihan Budidaya Anggrek di PKH Banteran, 11 Oktober 2016
Dosen Tetap Fakultas Biologi Unsoed

Konsentrasi auksin dalam memacu pernmbuhan atau pemanjangan sel berkisar antara

l0'6 M dan

10-a

M. Dengan konsentrasi mendekati optimum 10-3M (Gambar 5).

Typical lAAindscsd Grdit$ Retpo*ss
c
o
I

I

o
trl

:a
!

ca

10

IAA

|

I

r?-1,

10' 'o i

ro:

Coll.inf'5littt {tt$

Gambar 5. Konsentrasi auksin dalam memacu proses pertumbuhan
Sementara itu, konsentrasi auksin optimum dalam memacu pertumbuhan organ akar, kuncup

dan batang mempunyai kisaran yang berbeda-beda. Konsentrasi yang digunakan untuk
memacu pertumbuhan pucuk, daun berkisat arfiafa 10'la dan 10-8 M (Gambar 6).

Gambar

6.

Konsentrasi auksin yang diperlukan untuk pertumbuhan akar, kuncup, batang

tanaman

bio.unsoed.ac.id
bio.unsoed.ac.id

2. SITOKININ

Hormon sitokinin berperan penting dalam merangsang proses pembelahan

sel

tumbuhan. Sitokonin berasal dari kata cy'tokinin yang berarti terkait dengan pembelahan sel.
Senyawa dari hormon sitokinin yang pertama kali ditemukan adalah kinetin. Selain kinetin,

senyawa lain yang dapat berfungsi sebagai hormon sitokinin adalah zeatin. Zeatin bisa

diperoleh dari ekstrak

-l
**J

biji jagung yang masih

muda. Kemudian pada perkembangan

Makalah disaiikan pada acara Pelatihan Budidaya Anggrek di PKH Banteran, 11 Oktober 201'6
Dosen Tetap Fakultas Biologi Unsoed

5

berikutny4 zeatin juga diketahui sebagai komponen aktif utama pada air kelapa. Dengan
demikian, air kelapa juga memiliki kemampuan untuk merangsang pembelahan sel. Sitokinin

Gambar 7. Keberadaan sitokinin dalam tubuh tanaman

Gambar 8. Proses sintesis sitokinin dalam tubuh tanaman

alami lain misalnya adalah 2iP. Sitokinin alami merupakan turunan dari purin. Sitokinin
sintetik kebanyakan dibuat dari turunan purin pu14 seperti N6-benziladenin (N6-BA) dan 6benzilamino-9-(2-tetrahidropiranil-9H'purin)

(PBA).

bio.unsoed.ac.id
bio.unsoed.ac.id
Gambar 9. Proses degradasi sitokinin dalam tubuh tanaman

.l
**)

Makalah disajikan pada acara Pelatihan Budidaya Anggrek di PKH Banteran,
Dosen Tetap Fakultas Biologi Unsoed

1t Oktober 2016

6

CTlolrrrrn

Cn4.ll4i:liln

),

&r.&

i,"(l'""o.
;t\

\*4./

o*lt*

h! /sro+c
K.i'r:*\H.
I'

t''R
\,L./

+ouior***.0**

I
ha\J

l

'

***6"-\=o*

#\

*o.L

Htr.

**(l\o',t*'

!.^rr\
ra

o.lld6f{rt-ra*n

Gambar 10. Proses konjugasi sitokinin dalam tubuh tanaman
Seperti pada auksin, kandungan sitokinin di dalam jaringan ditentukan oleh sintesis, transpor,
degradasi, dan konjugasi (Gambar 7, Gambar 8, Gambar 9, dan Gambar 10).

Dalam siklus sel sitokinin memiliki peran penting pada pemacuan proses sitokinesis.

Sitokinin mendorong pembelahan dengan cam meningkatkan peralihan G2 ke mitosis, dan
dalam hal ini sitokinin juga meningkatkan laju sintesis protein. Bererapa protein itu adalah

protein pembangun atau erzim yang dibutuhkan untuk mitosis. Sitokinin juga dapat
memperpendek fase S yaitu dengan cara mengaktifkan DNA, sehingga ukuran salinan DNA
menjadi dua kali lebih besar, kemudian terjadi sintesis DNA.

Sitokinin dapat mempengaruhi ekspresi gen KNOX (Knotted Like Homeobox). Gen

KNOX mengkode suatu protein yang berfungsi memacu pertumbuhan dan pemeliharaan
meristem ujung batang (ivflJB) supaya sel-selnya tetap bersifat meristematik.

Fungsi sitokinin bagi pertumbuhan tanaman

1.

Memacu pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dengan merangsang proses
pembelahan dan pembesaran sel.

2. Memacu pertumbuhan funas-tunas baru.
3. Menaikkan tingkat mobilitas unsur-unsur dalam tumbuhan.
4. Sintesis pembentukan protein akan meningkat dengan pemberian hormon sitokinin.
Kombinasi auksin dan sitokinin yang diaplikasikan pada semai anggrek Phalaenopsis

bio.unsoed.ac.id
bio.unsoed.ac.id

akan menstimulasi proses pembelahan sel dan selanjutnya

akan

mempengaruhi proses

diferensiasi. Akibatnya proses pertumbuhan daun dan akar akan terpacu.

PENUTUP

Aplikasi auksin dan sitokinin pada semai Phalaenopsis dapat berpengaruh

terhadap

pertumbuhan akar maupun daun. Dengan semakin cepatnya semai anggrek Phalaenopsis
dalam membentuk akar dan daun, maka semai semakin cepat pula untuk beradaptasi pada

.l
**)

Makalah disajikan pada acara Pelatihan Budidaya Anggrek di PKH Banteran, 11 Oktober 2016
Dosen Tetap Fakultas Biologi Unsoed

7

lingkungan tumbuh

baru. Pertumbuhan

dan daun secara langsung akan

berpengaruh pada proses pendewasaan tanaman anggrek Phalaenopsis.

PUSTAKA
Islam, S.M., T. Islam, B. Battarcharjee, T. K. Mondall & S. Subramaniam.2015. In vitro
Pseudobulb Based Micropropagation for Mass Development of Cymbidium
anlaysonianum lindl. Emirates J. of Food ang Agriculture . 27 (6): 469-47 4.
Pant , 8., & D. Thapa. lnvitro Mass Propagation of an Epiphytic Orchid, Dendrobium
primulinum Lindl. Through Shoot Tip culture. African J. Biotechnalog,t. 11,(42):
9974-9974.

Widiastoety, D. 2014. Pengaruh Auksin dan Sitokinin terhadap Pertumbuhan Plantlet
Anggrek Mokara. J. Hort. 24(3): 230-238.
Wijayani, Y., Solichatun, W. Mudyantini.2007. Pertumbuhan Tunas dan Struktur Anatomi
Protocorm Like Body Anggrek Grammatophylum scriptum (Lindl.) Bl. dengan
Pemberian Kinetin dan NAA. Biotehnologi aQ):33-40.

bio.unsoed.ac.id
bio.unsoed.ac.id
-l
.-)

Makalah disajikan pada acara Pelatihan Budidaya Anggrek di PKH Banteran, 11 Oktober 2016
Dosen Tetap Fakultas Biologi Unsoed

Dokumen yang terkait

Pengaruh Teknik Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh dan Umur Pindah Tanam Bibit TSS (True Shallot Seeds) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascaloicum L.)

6 85 199

Pengaruh Berbagai Level Zat Pengatur Tumbuh Dekamon 22,43 L Dan Pupuk Kandang Domba Terhadap Produksi Dan Pertumbuhan Legum Stylo (Stylosanthes Gractlis)

0 34 66

Pengaruh Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Hydrasil Dan Pupuk Nitrophoska Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Semangka (Citrullus Vulgaris Schard)

0 41 71

Pengaruh Pemberian Pupuk Stadya Daun Dan Zat Pengatur Tumbuh Atonik 6,5 L Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma Cacao L.)

0 41 96

Pengaruh Berbagai Level Zat Pengatur Tumbuh Dekamon 22,43 L dan Pupuk Kandang Domba Terhadap Kualitas Legum Stylo (Stylosanthes gracilis)

1 56 64

Pengarah campuran media tanam dan zat pengatur tumbuh Giberellin terhadap pertumbuhan bibit mengkudu (Morinda citrifolia L.)

0 27 84

Pengaruh Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Atonik dan Dosis Pupuk Urea terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jahe Muda (Zingiber officinale Rosc.)

4 51 92

Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Akar Dan Media Tanam Terhadap Keberhasilan Dan Pertumbuhan Setek Kamboja Jepang (Adenium Obesum)

8 73 80

Pengaruh Konsentrasi Auksin dan Sitokinin terhadap Kemampuan dan Kecepatan Tumbuh Meriklon Anggrek Phalaenopsis

0 2 6

Pengaruh pemberian zat pengatur tumbuh (zpt) sintetik auksin, sitokinin, dan giberelin terhadap kecepatan pertumbuhan tanaman sawi pakcoy (Brassica chinensis).

8 48 172