2 Pembelajaran energi listrik dengan model inquiry

Dra. Lidiya Br. Sinulingga
ngga, M.Pd
Wandy Praginda, S.P
.Pd, M.Si

Pe
Pembelajara
ran
Lis
Listrik denga
ngan
M
Model Inkuiri
kuiri

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
an P
Pendidik
ga K
Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPP
PPTK IPA)

dan Tenaga
untuk Program BER
BERMU TU

Hak Cipta pada PPPTK IPA
Dilindungi Undang-Undang

Pembelajaran Listrik
dengan Model Inkuiri
Penulis
Dra. Lidiya Br. Sinulingga M.Pd
Wandy Praginda, S.Pd, M.Si

Penelaah
Dra. Indrawati, M.Pd
Drs. I Made Padri, M.Pd (U niversitas Pendidikan Indonesia)
Drs. Tuwuh Rustantoro, M.Pd (LPMP)
Mustafa, S. Pd (DisDik)
M. Yani


Desainer Grafis
Tatang Kurniawan, S.T., Listiyanto Adinugroho, M.T., Ridwan Fahrudin, M.T Yudi
Yanuar, M.T

Diterbitkan oleh
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA)
untuk Program BERMU TU

Tahun Cetak
2011

Program BERMUTU (Better Education through Reform Management and Universal
Teacher Upgrading) merupakan upaya sistematis dalam meningkatkan mutu
pendidikan secara menyeluruh dengan melibatkan berbagai institusi, baik di tingkat
nasional, provinsi, maupun kabupaten. Upaya peningkatan mutu pendidikan ini, tidak
terhenti sampai dengan kabupaten, tetapi memberdayakan forum asosiasi Pendidik
dan Tenaga Kependidikan pada unit terkecil, yaitu KKG (Kelompok Kerja Guru) dan
MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran).
Pemberdayaan secara optimal forum KKG dan MGMP, memerlukan berbagai

dukungan dari kita semua, baik dalam hal fasilitasi pada tingkat kebijakan maupun
dukungan pada tataran bahan analisis riil kasus, yaitu Modul Suplemen BBM (Bahan
Belajar Mandiri). PPPPTK (Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan), sebagai salah satu institusi yang berperan dalam
pengembangan bahan belajar sesuai dengan bidang studinya telah menghasilkan
modul suplemen BBM. Suplemen BBM yang dikembangkan ini, meliputi suplemen
BBM: Ilmu Pengetahuan Alam, Bahasa (Indonesia dan Inggris), Matematika, dan Ilmu
Pengetahuan Sosial. Adapun PPPPTK yang terlibat dalam pengembangan modul
suplemen BBM yaitu PPPPTK IPA, PPPPTK Matematika, PPPPTK IPS dan PKn, dan
PPPPTK Bahasa.
Modul suplemen BBM yang dikembangkan merupakan suplemen dari bahan belajar
dalam forum KKG dan MGMP yang dilaksanaakan dalam kurun waktu 16 kali
pertemuan (minggu), sesuai dengan program BERMUTU. Program 16 kali pertemuan
ini diharapkan dapat membawa dampak dalam hal peningkatan kompetensi
berkelanjutan (CPD: Continuous Professional Development), dan diharapkan dapat
memperoleh pengakuan angka kredit (RPL: Recognition of Prior Learning). Dalam
pengembangannya, modul ini disusun oleh Widyaiswara PPPPTK sebagai unsur NCT
(National Core Team), yang melibatkan unsur Dosen LPTK, WI LPMP, dan Guru
Pemandu untuk meninjau secara komprehensif. Dosen LPTK meninjau modul, antara
lain berdasarkan kesesuaian dengan struktur keilmuan dan kesesuaian dengan mata

kuliah tertentu di LPTK. Guru Pemandu (SD dan SMP) mengkaji modul antara lain,
berdasarkan keterpakaian di KKG dan MGMP dan keterbacaan bagi guru serta
kesesuaian dengan masalah yang dihadapi guru dalam melaksanakan tugas profesi.
Aspek strategi pembahasan modul ini juga digunakan sebagai dasar untuk
menganalisis
keterlaksanaan
pembahasan
modul
agar
tinggi
tingkat
keterlaksanaannya dan dapat terpakai secara signifikan oleh guru dalam
pembelajaran.
Jakarta, Juli 2011
Kepala Badan Pengembangan SDM Pendidikan
dan Penjaminan Mutu Pendidikan

Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd.

Modul Suplemen BBM untuk

k mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dike
kembangkan
oleh PPPPTK IPA. Modul ini
ni ditinjau juga oleh dosen LPTK, Widyaiswara L
LPMP, dan
Guru Pemandu (SD dan SMP
P). Jumlah modul yang dikembangkan berjumla
lah 20 buku
terdiri atas 10 modul untuk kegi
egiatan di KKG dan 10 modul untuk kegiatan MG
GMP.
Modul untuk guru SD meliputi
uti: Pembelajaran Listrik dengan Model Generatif
tif Learning,
Pembelajaran Energi Listrik
ik dengan Model Inkuiri, Pembelajaran Gaya dan gerak
dengan Model Problem-Bas
ased Instruction, Pembelajaran Indera pada
da Manusia
Berbasis ICT, Pengembangan

gan Alat Peraga Praktik IPA Sederhana, Pem
embelajaran
Benda dan Sifatnya dengan
n Menggunakan Model Induktif, Pembelajaran Perubahan
P
Sifat Benda dengan Modell Induktif, Pembelajaran Perubahan Sifat Bend
nda dengan
Model SIklus Belajar 5E, Peni
enilaian Higher Order Thinking Skil dalam Pem
embelajaran
IPA, Penilaian Sikap pada P
Pembelajaran IPA SD/MI, DARTS Berbasis Ke
eterampilan
Proses IPA..
Modul untuk guru SMP meliput
liputi: Pengembangan Alat Peraga Praktik IPA S
Sederhana,
Pembelajaran Optik Berbasis
is ICT (SMP), Pembelajaran Fisika Modern den
ngan Model

Direct Instruction, Pembelajar
jaran Konsep Listrik Dinamis dengan Model Latih
tihan Inkuiri,
Pembelajaran

Bioteknologii

dengan

Model

Discovery

Learning,

Pem
embelajaran

Kesehatan Sistem Reproduks
ksi Manusia dengan Model STS, Pembelajaran

n Campuran
dan Pemisahannya dengan Model
M
Group Investigation, Penilaian Psikomo
otor dalam
Pembelajaran IPA, penilaian
n Higher Order Thinking Skil dalam Pembela
lajaran IPA,
Penilaian Sikap dalam Pembel
belajaran IPA.
Dengan tersedianya modul-m
modul tersebut, kegiatan peningkatan kompe
etensi guru
dapat dilaksanakan sesuai dengan standar dan memperoleh pencapai
aian sesuai
dengan yang diharapkan.
Bandung, Juli 2011
Kepala PPPPTK IPA,

Dr, Sediono

NIP. 195909021983031002

DAFTAR ISI
Hal
iii
v
vi
viii

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
A. Pengantar


1
1

B. Tujuan

2

C. Sistematika

2

PEMBELAJARAN GAYA DAN GERAK DENGAN MODEL PBI (PROBLEM
BASED INSTRUCTION)
A. Pengantar

4
4

B. Deskripsi Singkat


4

C. Tujuan Pembelajaran

6

D. Langkah Pembelajaran

6

E. Alat dan Bahan

11

F. Media Pembelajaran

11

G. Instrumen Evaluasi

15
16

BAB III INFORMASI UNTUK GURU
A.

Model Pembelajaran PBI

16

B.

Konsep Gaya dan Gerak

21

C.

Hal-hal Yang Harus Diperhatikan

30

D.

Bahan Bacaan Yang Disarankan Dibaca

31

E.

Tugas dan Evaluasi

31

BAB IV EVALUASI

32

DAFTAR PUSTAKA

33

B etter E ducation through Reformed Management and U niversal T eacher U pgrading

BERMUTU

v

DAFTAR GAMBAR
Hal

vi

Gambar 1

Mendorong Meja

20

Gambar 2

Neraca Pegas

20

Gambar 3

Mendorong Meja

21

Gambar 4

Garis Gaya Magnet

21

Gambar 5

Bentuk-Bentuk Magnet

22

Gambar 6

Penggaris Menarik Potongan Kertas

23

Gambar 7

Olah Raga Tarik Tambang

23

Gambar 8

Astronot yang Tidak Merasakan Gaya Gravitasi

24

Gambar 9

Memanah

24

Gambar 10

Interaksi Mikroskopis Permukaan yang Bersentuhan

25

Gambar 11

Roda Mobil

25

Gambar 12

Tetesan Air Di Atas Daun Talas

26

Gambar 13a

Permukaan Air Dalam Tabung

27

Gambar 13b

Permukaan Raksa Dalam Tabung

27

Gambar 14a

Permukaan Air Dalam Bejana Berhubungan

28

Gambar 14b

Permukaan Raksa Dalam Bejana Berhubungan

28

Gambar 15

Berlari Karena Adanya Gaya Otot

29

Gambar 16

Gaya Mesin Dapat Menggerakkan Buldoser

30

BERMUTU

DAFTAR ISI/DAFTAR GAMBAR/DAFTAR TABEL

STRUKTUR DAN FUNGSI TUMB
MBUHAN

DAFTAR TA
TABEL
Hal
Tabel

1

Kompetensii D
Dasar dan Indikator

DAFTAR ISI/DAFTAR GAMBAR/D
GAMBAR/DAFTAR
/DAFTAR TABEL

4

BERMU
MUTU

vii

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam

rangka mengimplementasikan Peraturan

Menteri

Pendidikan

Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, maka Kementerian Pendidikan
Nasional melaksanakan Program Better Education through Reformed
Management and Universal Teacher Upgrading (BERMUTU) yang dimulai
pada tahun 2008 sampai tahun 2013 dilaksanakan di 75 Kabupaten/Kota di
16 provinsi. Program BERMUTU bertujuan untuk meningkatkan kompetensi
inti pedagogik guru SD/MI dengan menguasai teori belajar dan prinsipprinsip pembelajaran yang mendidik. Salah satu komponen kompetensi guru
kelas SD/MI adalah menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan
teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam lima mata pelajaran
SD/MI. Untuk mencapai tujuan Program BERMUTU tersebut perlu
penguatan peningkatan mutu dan profesional guru secara berkelanjutan.
Dalam

Program

BERMUTU

peningkatan

kompetensi

guru

akan

ditingkatkan dengan memberdayakan KKG.
Supaya kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan di KKG ini
berjalan dengan baik, maka perlu dilengkapi dengan bahan-bahan
pembelajarannya. Bahan Belajar Mandiri BERMUTU dikembangkan untuk
dimanfaatkan sebagai perangkat dalam proses pendidikan dan pelatihan
terakreditasi bagi guru di KKG. Modul BERMUTU ini dirancang dengan
mengintegrasikan model-model pembelajaran dengan materi subyek IPA
dengan harapan dapat memandu guru-guru untuk melakukan proses
pembelajaran. Disamping Bahan Belajar Mandiri disusun pula modul-modul
pendukung lainnya, salah satu diantaranya modul pembelajaran energi
listrik dan perubahannya dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri.

B etter E ducation through Reformed Management and U niversal T eacher U pgrading

BERMUTU

1

STRUKTUR DAN FUNGSII TU
TUMBUHAN

Bahan Belajar Mandiri
iri BERMUTU dikembangkan dengan me
melibatkan
sejumlah widyaiswara da
dari P4TK, dosen LPTK, guru, kepala seko
ekolah dan
pengawas sekolah, serta
rta mengintegrasikan berbagai masukan dar
ari praktisi
lapangan dan nara sum
sumber ahli dari LPTK.

Sementara mod
odul-modul

BERMUTU disusun oleh
leh widyaiswara dari P4TK. Dengan Bahan
an Belajar
Mandiri BERMUTU be
beserta modul pendukungnya, beragam kegiatan
pengembangan profesion
ional guru di KKG dapat dilaksanakan secara
ara aktif.

B. Tujuan
Tujuan yang ingin dica
icapai setelah peserta pendidikan dan p
pelatihan
mempelajari modul ini ad
adalah sebagai berikut :



Menjelaskan

landa
dasan

teori

belajar

yang

mendasari
ari

model

pembelajaran inkuiri
iri



Memahami esensii ssetiap tahapan belajar dalam model pemb
mbelajaran
inkuiri dan hubunga
gannya dengan tugas perkembangan an
anak yang
dikembangkan



Menguasai

strateg
egi

pembelajaran

konsep

energi

listr
istrik

dan

perubahannya denga
gan menggunakan model pembelajaran inku
kuiri



Mengidentifikasi kon
onsep-konsep fisika yang dimodelkan dalam
lam modul
ini



Mengidentifikasi

keterampilan
ke

berpikir

yang

dilatihkan
n

melalui

es dalam model pembelajaran inkuiri
keterampilan proses



mbelajaran
contoh pembelajaran dengan model pemb
Mengembangkan co
ain
inkuiri pada topik lain

C. Sistematika
isikan latar
Modul ini terdiri atas em
empat bab, Bab I pendahuluan yang berisik
isi materi
belakang, tujuan, dan
n sistematika penulisan. BAB II Uraian is
odel inkuri
berupa pembelajaran en
energi listrik dan perubahannya dengan mod
n, langkahyang terdiri dari penganta
ntar, deskripsi singkat, tujuan pembelajaran,

2

BERMUTU

BAB I PENDA
DAHULUAN

STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN
TUMBU
MBUHAN

langkah pembelajaran,
n, alat dan bahan, media pembelajara
jaran, dan
instrument evaluasi. Ba
Bab III berisi informasi untuk guru tentan
ang model
pembelajaran yang dig
digunakan, penjelasan konsep energi lis
listrik dan
perubahannya, hal-hall ya
yang harus diperhatikan dalam pembelajara
ran, bahan
bacaan yang disaranka
kan untuk dibaca, dan diakhiri dengan tu
tugas dan
latihan. Bab IV berisikan
an evaluasi tentang pembelajaran energii lis
listrik dan
perubahannya dengan m
model inkuiri. Daftar pustaka yang dapat di
digunakan
pembaca untuk menge
gembangkan wawasan tentang model da
dan topik
beserta penerapannya.
a. Pada akhir modul berisi glosarium yang
gb
berisikan
kata-kata atau istilah yan
ang digunakan dalam modul ini.

BAB I PENDAHULUAN

BERMU
MUTU

3

BAB II
PEMBELAJARAN ENERGI LISTRIK DAN
PERUBAHANNYA DENGAN MODEL INKUIRI
A. Pengantar
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu pengetahuan proses
penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta
didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta pengembangan
lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pada
tingkat SD diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat) secara terpadu yang diarahkan
pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya
melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara
bijaksana.
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific
inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap
ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan
hidup. Oleh karena itu, pembelajaran IPA di SD menekankan pada
pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan
pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Func, James. H. (1979) dalam Kamalia (2010) mengajukan batasan
mengenai keterampilan proses (Science Processes Skill) sebagai hal-hal
yang dilakukan oleh ahli sains dalam mereka belajar dan melakukan
investigasi (penyelidikan). Kerampilan proses (process skill) sebagai proses
kognitif termasuk di dalamnya juga interaksi dengan isinya (content) seperti
yang dikemukakan oleh Jerry Wallington dalam bukunya Skill and

B etter E ducation through Reformed Management and U niversal T eacher U pgrading

BERMUTU

4

PEMBELAJARAN GAYA DAN GE
GERAK
ERAK DENGAN MODEL PBI

Processes in Science E
Education (1989). Untuk menyajikan pemb
mbelajaran
yang mengembangkan
n keterampilan proses guru dapat meng
nggunakan
berbagi pendekatan yang
ng utama yaitu pendekatan keterampilan pro
roses.
Berdasarkan analisis st
standar kompetensi mata pelajaran IPA tterutama
pada

kompetensi

ilmi
lmiahnya,

peserta

didik

SD

perlu

me
menguasai

keterampilan proses tet
tetapi guru IPA harus terampil dalam me
menyajikan
keterampilan-keterampila
ilan

ini

dan

mendisain

kegiatannya.
a.

Untuk

meningkatkan keterampi
pilan proses peserta didik, guru harus me
menyajikan
pembelajaran mengguna
nakan pendekatan keterampilan proses. Pen
endekatan
keterampilan

proses

a
adalah

proses

pembelajaran

yang

d
dirancang

sedemikian rupa sehing
ingga peserta didik dapat menemukan fak
fakta-fakta,
membangun konsep-kon
onsep dan teori-teori dengan keterampilan in
intelektual
dan sikap ilmiah peserta
ta didik sendiri.
Salah satu tujuan pemb
belajaran pada standar kompetensi mata
a p
pelajaran
IPA adalah melakukan
n inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kem
emampuan
berpikir, bersikap dan be
bertindak ilmiah serta berkomunikasi. Prose
oses inkuiri
ilmiah bertujuan menumb
mbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan
n bersikap
ilmiah serta berkomunik
ikasi sebagai salah satu aspek penting ke
kecakapan
hidup

Kegiatan

inkuir
uiri

meliputi;

observasi,

pengukuran,

h
hipotesis,

interpretasi data, pengu
gumpulan data, analisis data, interpretasii d
data dan
membuat teori. Bebera
rapa kegiatan-kegiatan pada inkuari ilmia
iah sama
dengan kegiatan-kegiata
iatan keterampilan-keterampilan proses IPA
IPA. Untuk
melatih peserta didik m
melakukan keterampilan–ketrampilan pros
oses perlu
disajikan beberapa kegi
giatan yang mengajak peserta didik untuk
tuk berpikir
dan bekerja sesuai denga
ngan keterampilan-keterampilan proses.
Tujuandari pembelajaran
ran setidak-tidaknya seorang guru menanam
amkan tiga
domain, yakni, kognitif,, a
afektif dan psikomotor dan ketiga domian ititu secara
langsung akan tertanam
am pada setiap siswa yang mengikuti suatu
atu proses
pembelajaran. Oleh kare
arena itu, yang paling mendasar difahamii o
oleh guru
adalah

7

melatih

BERMUTU

siswa
a

untuk

berpikir,

memecahkan

masal
salah

dan

BAB II Pembelajaran Gaya dan Gerak Dengan
an Model PBI

PE
PEMBELAJARAN GAYA DAN GERAK DENGAN MOD
DEL PBI

menemukan sesuatu b
bukan merupakan tujuan pendidikan yan
ang baru.
Demikian pula halnya de
dengan strategi pembelajaran penemuan, ink
inkuiri atau
induktif. Inkuiri, pada ting
tingkat paling dasar dapat dipandang sebaga
gai proses
menjawab pertanyaan at
atau memecahkan permasalahan berdasark
arkan fakta
dan pengamatan. Siklus
lus inkuiri terdiri dari kegiatan mengamati,i, b
bertanya,
menyelidiki, menganalis
lisa dan merumuskan teori, baik secara
ra individu
maupun bersama-sama
a dengan teman lainnya. Mengembangk
gkan dan
sekaligus menggunakan
n keterampilan berpikir kritis (Star, 200).
B. Deskripsi Singkat
Modul ini membahas kkonsep energi listrik dan perubahannya.
a. konsep
energi listrik, rangkaian listrik sederhana,, kkonduktor
tersebut berisi sumberr e
erubahan energi ke bentuk energi lain dan kkegunaan
listrik, isolator listrik, peru
rubahannya dalam kehidupan sehari-hari. S
Selain itu,
energi listrik serta perub
ajak pembaca untuk mengkritisi model inku
nkuiri yang
modul ini akan mengaja
membelajarkan siswa.
dapat digunakan untuk m
dapat memahami dan mengambil contoh
toh model
Pembaca diharapkan d
pembelajaran

inkuiri,i,

serta

mampu

menyusun

sendiri

rencana

model inkuiri pada materi yang berbeda.
da. Berikut
pembelajaran dengan m
sar dan indikator yang ada dalam modul inii :
adalah kompetensi dasar
2.1. Kompetesi Dasar dan Indikator
Tabell 2
Kompetensi
 Menguasai materi, struktur,
ur,

Indikator keberhasilan
 Menunjukkan gejala gaya meliputiti macam

konsep, dan pola pikir keilm
keilmuan
ilmuan

gaya

yang mendukung mata pela
pelajaran
elajaran

terhadap benda.

yang diampu:
- Menguasai standar kompe
kompetensi
petensi

sampai

dengan

pengaruhnya
penga
garuhnya

 Menunjukkan gejala macam gerak
gera
erak dan
yang mempengaruhinya.

dan kompetensi dasar mat
mata
ata

 Mendefinisikan pengertian gaya.

pelajaran yang diampu:

 Mendefinisikan pengertian gerak..

 Memahami standar

 Menjelaskan hubungan antara gaya
dan
ga

kompetensi mata pelaj
pelajaran
lajaran

BAB I I Pembelajaran Gaya dan Gerak
ak Dengan Model PBI

BERMU
RMUTU

6

PEMBELAJARAN GAYA DAN GE
GERAK
ERAK DENGAN MODEL PBI

Kompetensi
yang diampu.

 Memahami kompeten
kompetensi
tensi
dasar mata pelajaran
ran yang
diampu.

Indikator keberhasilan
gerak.
 Menjelaskan

pengaruh

gaya

te
terhadap

benda.
 Menjelaskan macam gaya.
 Menjelaskan macam gerak

 Menguasai teori belajar dan

 Menjelaskan teori belajar konstruktivisme.
konstrukt
ktivisme.

prinsip-prinsip pembelajara
ran yang  Membedakan teori belajar konstruktivisme
pembelajaran
konstrukt
uktivisme
mendidik:
- Memahami teori belajar
ar

dengan teori belajar yang lainnya..
 Mencoba menyusun pembelajaran
n dengan
d

konstruktivisme dan prins
insipprinsip-

pendekata
atan
model pembelajaran PBI, pendekatan

yang
prinsip pembelajaran yan
ang

dikerja
rjakan
siswa aktif, strategi kegiatan dikerjakan

mendidik terkait dengan
nm
mata

berkelompok dengan memperhatikan
memperhatika
ikan

pelajaran IPA.

heterogenitas, metode praktikum,, untuk
u

model-model
- Menerapkan model-mode
del
pendekatan
pembelajaran PBI, pende
dekatan
kegiatan
siswa aktif, strategi kegia
giatan

membelajarkan siswa dengan topik
ik
tertentu.
 Melakukan pembelajaran dengan
n model
m

dikerjakan berkelompokk d
dengan

pembelajaran PBI, pendekatan siswa
sisw
iswa aktif,

heterogenitas,
memperhatikan heteroge
genitas,

berkelo
elompok
strategi kegiatan dikerjakan berkelompok

metode praktikum, dan te
teknik

dengan memperhatikan heterogenitas,
heterogenit
nitas,

mendidik
pembelajaran yang mend
ndidik

metode praktikum, untuk membelajarkan
membelaja
lajarkan

secara kreatif dalam mata
ata

siswa dengan topik tertentu.

pelajaran yang diampu

C. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran yan
ang diharapkan adalah :
1. Guru dapat memaha
ahami dan mengambil contoh model pemb
mbelajaran
inkuiri, serta mampu
pu menyusun sendiri rencana pembelajaran
an dengan
model pembelajaran
an inkuiri dengan materi yang berbeda.
2. Siswa dapat mengem
embangkan keterampilan proses IPA
berkolaborasi
3. Siswa dapat belajarr b

7

BERMUTU

BAB II Pembelajaran Gaya dan Gerak Dengan
an Model PBI

PE
PEMBELAJARAN GAYA DAN GERAK DENGAN MOD
DEL PBI

D. Langkah Pembelajaran
ran

I. Pendahuluan

Guru memberikan apersepsi konsep gaya
g

Orientasi Siswa Pada
a

dan

Masalah

n dan
masalah/isu untuk memberikan kesan

gerak

dalam

bentuk

presen
sentasi
presentasi

motivasi (5 menit)

II. Kegiatan inti

Guru

Mengorganisasi siswa
a

y
kelompok dengan komposisi siswa yang

untuk belajar

heterogen (membantu siswa mengklarifikasi
mengklarifi
rifikasi

membagi

masalah

dan

siswa

dalam

menentukan

beberapa
beber
berapa

bagaimana
bagaim
imana

masalah itu diinvestigasi) ( 10 menit)

Membimbing

Guru membimbing siswa dalam melakukan
melaku
kukan

penyelidikan individual,
al,

g ada
praktikum sesuai dengan materi yang
dalam

LKS

(bagaimana

mer
ereka
mereka

rasionaln
alnya)
memecahkan masalah dan apa rasionalnya)
(pengorganisasian laporan) (30 menit)

Mengembangkan dan
n

Siswa

mempresentasikan

hasil

kerja
k

menyajikan hasil karya
ya

kelompok (30 menit)

III. Kegiatan Penutup
tup

Guru menganalisis hasil kerja siswa
a dan

Menganalisis dan

mengevaluasi (15 menit)

mengevaluasi prosess
pemecahan masalah

BAB I I Pembelajaran Gaya dan Gerak
ak Dengan Model PBI

BERMU
RMUTU

6

PEMBELAJARAN GAYA DAN GE
GERAK
ERAK DENGAN MODEL PBI

Uraian alur pembelajaran
ran di atas akan dirinci tahap demi tahap seba
ebagai
berikut :
I.

Pendahuluan: Meng
ngorientasikan siswa pada masalah
Pembelajaran dimula
ulai dengan menjelaskan tujuan pembelajar
jaran gaya
dan gerak dan a
aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan.
n. Dalam
penggunaan PBI, ttahapan ini sangat penting dimana gur
uru harus
mempresentasikan m
masalah/isu yang berhubungan dengan g
gaya dan
gerak untuk member
berikan kesan dan motivasi siswa serta men
enjelaskan
dengan rinci apa yan
ang harus dilakukan oleh siswa. Perlu dijelas
laskan juga
bagaimana guru ak
akan mengevaluasi proses pembelajaran,
an, hal ini
sangat penting dila
ilakukan karena untuk memberikan motiva
tivasi agar
siswa dapat terlibatt a
aktif dalam pembelajaran yang akan dilakuk
ukan.

II. Kegiatan Inti: Meng
ngorganisasikan siswa untuk belajar
Disamping mengem
embangkan keterampilan memecahkan m
masalah,
pembelajaran PBII juga mendorong

siswa belajar berko
kolaborasi.

Pemecahan suatu
u masalah sangat membutuhkan kerjasam
ama antar
anggota. Oleh sebab
bab itu, guru dapat memulai kegiatan pemb
mbelajaran
dengan membentukk kelompok-kelompok siswa dimana masing
ing-masing
kelompok akan mem
milih dan memecahkan masalah yang berbe
beda.
Prinsip-prinsip penge
ngelompokan siswa dalam pembelajaran kkooperatif
dapat digunakan dal
alam konteks ini seperti: kelompok harus he
heterogen,
pentingnya interaksi
ksi antar anggota, komunikasi yang efektif,
tif, adanya
tutor sebaya, dan ssebagainya. Guru sangat penting memon
onitor dan
mengevaluasi kerja
ja masing-masing kelompok untuk menjaga
ga kinerja
dan dinamika kelomp
mpok selama pembelajaran.
Setelah siswa diorien
ientasikan pada suatu masalah dan telah me
embentuk
kelompok belajar se
selanjutnya guru dan siswa menetapkan ssubtopiksubtopik

yang

sp
spesifik,

tugas-tugas

penyelidikan,

dan
n

jadwal.

Tantangan utama ba
bagi guru pada tahap ini adalah mengupayak
yakan agar

7

BERMUTU

BAB II Pembelajaran Gaya dan Gerak Dengan
an Model PBI

PE
PEMBELAJARAN GAYA DAN GERAK DENGAN MOD
DEL PBI

semua siswa aktiff te
terlibat dalam sejumlah kegiatan penyelidi
lidikan dan
hasil-hasil penyelidik
dikan ini dapat menghasilkan penyelesaian
n tterhadap
permasalahan terseb
ebut.
III. Membantu penyelid
lidikan mandiri dan kelompok
Penyelidikan adalah
h inti dari PBI. Meskipun setiap situasi perma
masalahan
memerlukan teknikk p
penyelidikan yang berbeda, namun pada u
umumnya
tentu melibatkan kar
karakter yang identik, yakni pengumpulan d
data dan
eksperimen,

berhip
rhipotesis

dan

penjelasan,

dan

mem
emberikan

pemecahan. Pengum
gumpulan data dan eksperimen merupaka
kan aspek
yang sangat penting
ting. Pada tahap ini, guru harus mendoron
rong siswa
untuk mengumpulka
lkan data dan melaksanakan eksperimen
en (mental
maupun aktual) sam
ampai mereka betul-betul memahami perma
masalahan
secara menyeluruh.
h. Tujuannya adalah agar siswa mengu
gumpulkan
cukup informasi un
untuk menciptakan dan membangun ide
e mereka
sendiri.
Pada tahap ini seh
seharusnya lebih dari sekedar membaca
ca tentang
masalah-masalah d
dalam buku-buku. Guru membantu sisw
swa untuk
mengumpulkan infor
formasi sebanyak-banyaknya dari berbagai
ai sumber,
dan ia seharusnya
a m
mengajukan pertanyaan pada siswa untuk
tuk berfikir
tentang masalah dan ragam informasi yang dibutuhkan untuk
tuk sampai
pada pemecahan ma
masalah yang dapat dipertahankan.
Setelah

siswa

m
mengumpulkan

cukup

data

dan

mem
emberikan

permasalahan tenta
tang fenomena yang mereka selidiki, sel
selanjutnya
mereka mulai men
enawarkan penjelasan dalam bentuk h
hipotesis,
penjelesan, dan pem
emecahan. Selama pengajaran pada tahap
p ini, guru
mendorong

siswa
a

untuk

menyampikan

semua

ide-iden
enya

dan

menerima secara pe
penuh ide tersebut. Guru juga harus men
engajukan
pertanyaan yang me
membuat siswa berfikir tentang kelayakan
n h
hipotesis
dan solusi yang me
mereka buat serta tentang kualitas informa
masi yang

BAB I I Pembelajaran Gaya dan Gerak
ak Dengan Model PBI

BERMU
RMUTU

6

PEMBELAJARAN GAYA DAN GE
GERAK
ERAK DENGAN MODEL PBI

dikumpulkan. Pertan
tanyaan-pertanyaan berikut kiranya cukup m
memadai
untuk membangkitka
tkan semangat penyelidikan bagi siswa. “A
“Apa yang
Anda butuhkan agar
ar Anda yakin bahwa pemecahan dengan ca
cara Anda
adalah yang terbaik
aik?” atau “Apa yang dapat Anda lakuka
kan untuk
menguji kelayakan p
pemecahanmu?” atau “Apakah ada solusii llain yang
dapat Anda usulkan
an?”. Oleh karena itu, selama tahap ini, gu
guru harus
menyediakan bantua
tuan yang dibutuhkan tanpa mengganggu
u aktivitas
siswa dalam kegaitan
itan penyelidikan.
IV. Mengembangkan

dan

menyajikan

hasil

karya
ya

dan

a
mempamerkannya
Tahap penyelidikan
an diikuti dengan menciptakan hasil ka
karya dan
pameran. Hasil kary
arya tidak hanya laporan tertulis saja, nam
amun bisa
dalam bentuk audio
dio visual, model, program komputer, da
dan sajian
multimedia. Tentuny
nya kecanggihan hasil karya sangat dip
ipengaruhi
tingkat berfikir siswa
a. Langkah selanjutnya adalah mempamerk
erkan hasil
karyanya dan guru
ub
berperan sebagai organisator pameran. Ak
Akan lebih
baik jika dalam peme
meran ini melibatkan siswa-siswa lainnya, gu
guru-guru,
orangtua, dan lainny
nya yang dapat menjadi “penilai” atau mem
emberikan
umpan balik. Tahap
p iini merupakan tahap akhir dalam PBI.
V. Analisis dan evalua
uasi proses pemecahan masalah
Tahap ini dimaksud
sudkan untuk membantu siswa menganal
alisis dan
mengevaluasi prose
ses mereka sendiri, keterampilan penyelidi
lidikan dan
intelektual yang mere
ereka gunakan. Selama tahap ini guru memin
inta siswa
untuk merekonstruk
uksi pemikiran dan aktivitas yang telah d
dilakukan
selama proses keg
egiatan belajarnya. Kapan mereka perta
rtama kali
memperoleh pemaha
ahaman yang jelas tentang situasi masalah
ah? Kapan
mereka yakin dalam
lam pemecahan tertentu? Mengapa merek
reka dapat
menerima penjelasan
san lebih siap dibanding yang lain? Mengapa
pa mereka
menolak

beberapa
pa

penjelasan?

Mengapa

mereka

men
engadopsi

pemecahan akhir dar
dari mereka? Apakah mereka berubah pikiran
ran tentang

7

BERMUTU

BAB II Pembelajaran Gaya dan Gerak Dengan
an Model PBI

PE
PEMBELAJARAN GAYA DAN GERAK DENGAN MOD
DEL PBI

situasi masalah ke
ketika penyelidikan berlangsung? Apa p
penyebab
perubahan itu? Apa
pakah mereka akan melakukan secara be
berbeda di
waktu yang akan dat
atang? Tentunya masih banyak lagi pertanya
yaan yang
dapat diajukan untu
tuk memberikan umpan balik dan mengin
investigasi
kelemahan dan keku
kuatan PBI untuk pengajaran.
PBI telah banyak dit
diterapkan dalam pengajaran sains. Gallagh
agher, dkk.
(1995) menyatakan
an bahwa PBI dapat dan perlu termasu
suk untuk
eksperimen sebagai
ai suatu alat untuk memecahkan masalah.
h. Mereka
menggunakan suatu
tu kerangka kerja yang menekankan bagaima
imana para
siswa merencanaka
kan suatu eksperimen untuk menjawab
b sederet
pertanyaan. Pertany
nyaan-pertanyaan yang diajukan Gallagher
er berbasis
pada “what do I kno
now”, “what do I need to know”, “what do
o I need to
learn”, dan “how do I measure or describe the result”. Selam
lama tahap
merancang

ekspe
sperimen

berbasis

masalah,

para
a

siswa

mengembangkan su
suatu protokol yang mendaftar setiap taha
hap dalam
eksperimen itu. Dala
alam protokol ini, tampak ada kecenderung
ngan yang
khas seperti stand
ndar perencanaan laboratorium, menjad
jadi suatu
tuntunan metakogn
gnitif bagi para siswa untuk digunakan
an dalam
pengembangan eksp
ksperimen selanjutnya. Penerapan dengan
nm
model ini
cukup berhasil sert
erta mendukung bahwa PBI dapat mem
empelopori
penggunaan perenca
canaan laboratorium melalui metode nontrad
radisional.

E. Alat dan Bahan
1. Alat dan bahan untukk kegiatan 1 adalah :



Plastik mika/sam
sampul buku mika/penggaris mika.



Karet gelang/pe
/per.



Batu/balok/bend
enda padat yang mudah bergerak.



Kertas.



Magnet.



Gelas.

BAB I I Pembelajaran Gaya dan Gerak
ak Dengan Model PBI

BERMU
RMUTU

6

PEMBELAJARAN GAYA DAN GE
GERAK
ERAK DENGAN MODEL PBI



Paku kecil.



Serbuk stereofo
oform/potongan kecil kertas.



Gelas.



Air

2. Alat dan bahan untukk kegiatan 2 adalah :



Penggaris



Uang logam



Klip kertas



Kertas karduss b
berukuran 10 x 30 cm



Ampelas ukuran
ran 10 x 30 cm



Kertas bungkus
us nasi ukuran 10 x 30 cm

3. Alat dan bahan untukk kegiatan 3 adalah :



Dua buah gelas
las dengan ukuran sama



1 buah tusuk gi
gigi

F. Media Pembelajaran
dalam modul ini adalah lembar kerja
Media pembelajaran d
rja siswa,
sebagaimana berikut :

KEGIATAN 1 :
GAYA DENGAN MACAM – MACAMNYA
MENGENAL GA
Tujuan:

Setelah

aksanakan
melaks

pembelajaran

siswa

menunjukk
kkan

dan

macam – macam gaya
menyebutkan ma
Langkah – langkah:

7

1.

Ambil batu/balok letak
takkan di atas meja!

2.

Letakkan salah satu
u jjari kamu pada batu/balok tersebut!

3.

gan arah sejajar meja.
Tekan/dorong dengan

4.

da batu/balok tersebut? Mengapa?
Apa yang terjadi pada

BERMUTU

BAB II Pembelajaran Gaya dan Gerak Dengan
an Model PBI

PE
PEMBELAJARAN GAYA DAN GERAK DENGAN MOD
DEL PBI

5.

Letakkan salah satu
u jjari kamu pada batu/balok tersebut!

6.

Tekan/dorong dengan
gan arah tegak lurus meja.

7.

ada batu/balok tersebut? Mengapa?
Apa yang terjadi pad

ab sebuah benda dapat berpindah atau tertahan
an diam.
Catatan : Gaya penyebab
8.

atkan dia pada sebatang paku!
Ambil magnet, dekatk

9.

engapa?
Apa yang terjadi? Me

ngkat, lepaskan!
10. Ambil batu/balok, ang
engapa?
11. Apa yang terjadi? Me
oform (gabus putih)
12. Ambil serbuk stereofo
ika/penggaris mika pada lengan tanganmu!
13. Gosokkan plastik mik
ika/penggaris mika pada serbuk stereoform.
14. Dekatkan palstik mika
engapa?
15. Apa yang terjadi? Me
rtas, gulung hingga menjadi sebatang pipa kecil.
il.
16. Ambil selembar kerta
lingkarkan pada batang kertas tadi.
17. Ambil karet gelang,, lin
as, tarik karet gelang, lepaskan batang kertas.
18. Tahan batang kertas,
engapa?
19. Apa yang terjadi? Me
gan ukuran yang dapat menutup gelas.
20. Potong kertas dengan
ir p
penuh.
21. Isi gelas dengan air
da gelas.
22. Tutupkan kertas pada
enahan kertas, dengan hati – hati balikkan gelas
las
23. Tangan menekan/me
perlahan – lahan.
enahan secara perlahan – lahan, hati – hati airr ja
jangan
24. Lepaskan tangan pen
sampai tumpah.
an telah dilepas, perhatikan permukaan kertas!!
25. Saat penahan tangan
nya? Mengapa?
Bagaimana bentukny
ngamatan kamu kedalam table di bawah ini.
26. Masukkan hasil peng
Tabel Hasil Pengamatan:
T
Jawaban
Yang
langkah
diamatii
ke
1
Batu/balok

Bergerak/diam

2

Batu/balok

Bergerak/diam

3

Paku

Bergerak/diam

Keadaannya

BAB I I Pembelajaran Gaya dan Gerak
ak Dengan Model PBI

Penyebabnya
a

BERMU
RMUTU

6

PEMBELAJARAN GAYA DAN GE
GERAK
ERAK DENGAN MODEL PBI

4

Batu/balok

Bergerak/diam

5

Stereoform

Bergerak/diam

6

Pipa kertass

Bergerak/diam

7

Kertas

Melengkung/datar

Dilihat dari penyebabnya
a ada beberapa macam gaya, yaitu
1. ....................................
.........................................................
2. ....................................
.........................................................
3. ....................................
.........................................................
4. ....................................
.........................................................
5. ....................................
.........................................................
6. ....................................
.........................................................
7. ....................................
.........................................................
Pertanyaan:
1. Sebutkan gaya – gaya
ya lain yang kalian ketahui/pernah kau temui!
benda yang
2. Menurut dugaan kalian
lian, apa yang terjadi jika gaya diberikan pada be
lunak misalkan plastisi
tisin?
3. Mengapa jika kita mem
emberikan gaya dorong pada benda yang beratt ssekali
benda tak bisa bergera
erak?

KEGIATAN
N2:
Permuk
ukaan Mempengaruhi Gesekan
Tujuan : menentukan baga
gaimana permukaan mempengaruhi gesekan
Langkah – langkah :
1.

Letakkan uang log
logam di salah satu ujung kertas kardus

2.

dapat uang
Tegakkan pengga
garis di samping kertas kardus yang terdap
logamnya

3.

mpai uang
Naikkan ujung ke
kertas kardus yang ada uang logamnya sam
meluncur.
logam meluncur ke bawah. Catat ketinggian saat uang logam me

7

BERMUTU

BAB II Pembelajaran Gaya dan Gerak Dengan
an Model PBI

PE
PEMBELAJARAN GAYA DAN GERAK DENGAN MOD
DEL PBI

4.

Letakkan kertas a
ampelas di atas kertas kardus dan gunakan
n kklip untuk
menjepitnya.

5.

Letakkan uang log
logam di atas permukaan kertas ampelas. Ulang
ngi langkah
ke-1 sampai ke-3
-3 seperti di atas. Amati apa yang terjadi deng
engan uang
logam !

6.

Ulangi langkah ke
ke-1 sampai ke-3 dengan menggunakan kertas
as bungkus
nasi dimana perm
ermukaan yang akan diamati adalah permuka
kaan yang
terdapat lapisan pl
plastiknya.

Hasil Pengamatan :
1. Tinggi kardus sam
sampai
ampai uang meluncur : …………. cm

2. Apa yang terjadi
di p
pada uang logam ketika diletakkan di
atas kertas ampe
ampelas
pelas ?
……………………
…………………………………………………………………
………………………………………………
……………………
…………………………………………………………………
………………………………………………
……………………
…………………………………………………………………
………………………………………………
……………………
……………………………………………
………………………………………………

3. Apa yang terjadi
di p
pada uang logam ketika diletakkan di
atas kertas bungk
bungkus
gkus nasi ?
……………………
…………………………………………………………………
………………………………………………
……………………
…………………………………………………………………
………………………………………………
……………………
…………………………………………………………………
………………………………………………
……………………
……………………………………………
………………………………………………

KEGIATAN 3 :
Bagaiman
ana Molekul Air Tarik – Menarik ?
Tujuan: mengetahui tarik m
menarik antar molekul air
Langkah-langkah:
bibir gelas
1. Masukkan kedua gel
elas ke dalam air. Rapatkan (satukan) kedua b
osisi berdiri
hingga rapat, kemudi
udian keluarkan gelas dari dalam air dengan pos
(gelas yang satu bera
erada di atas gerak yang lain
2. Letakkan gelas di ata
tas permukaan yang rata
a ((atau ukur
3. Selipkan lidi diantara
ra kedua bibir gelas, ukur tinggi air yang tersisa
volume air yang tump
mpah)

BAB I I Pembelajaran Gaya dan Gerak
ak Dengan Model PBI

BERMU
RMUTU

6

PEMBELAJARAN GAYA DAN GE
GERAK
ERAK DENGAN MODEL PBI

4. Amati apa yang terjad
rjadi, catat hasil pengamatan!

G. Instrumen Evaluasi
1. Gaya yang bekerja pada
da ban mobil yang sedang direm adalah....
A. gaya mesin

C. gaya pegas

B. gaya gesekan
2.

D. gaya magnet

Perhatikan gambar ber
erikut !

Berdasarkan gambarr d
di atas, maka gaya yang paling besar yang dipe
iperlukan
agar balok dapat naik
ik kke atas adalah.....
A.
a
C. c
B.
b
D. d
3. Ban mobil atau motor di
dibuat beralur. Hal ini bertujuan agar....
A. tahan lama
B. tampak indah

C. mengurangi gesekan
D. memperbesar gesekan

4. Gaya yang disebabkan
no
oleh adanya gaya tarik bumi adalah....
A. berat

C. gravitasi

B. tarik

D. pegas

5. Alat pengukur gaya dise
isebut....
A. dinamometer

C. spedometer

B. thermometer

D. barometer

6. Untuk mengurangi gaya
ya gesek pada mesin digunakan....
A. bensin

C. air

B. oli

D. solar

7. Gerakan kelereng yang
ng menggelinding di lantai datar, makin lama mak
akin
lambat dan akhirnya be
berhenti. Hal ini akibat bekerjanya gaya....
A. otot

7

BERMUTU

C. pegas

BAB II Pembelajaran Gaya dan Gerak Dengan
an Model PBI

PE
PEMBELAJARAN GAYA DAN GERAK DENGAN MOD
DEL PBI

B. gravitasi

D. gesek

8. Gaya gravitasi pada gam
ambar di bawah bekerja pada posisi bola nomor.
or....

A. 3

C. 1 dan 5

B. 2 dan 4

D. 1, 2, 3, 4, dan 5

9. Gaya yang dibutuhkan
no
orang yang sedang mengangkat meja adalah...
....
A. gaya otot

C. gaya mesin

B. gaya gravitasi

D. gaya pegas

10. Gaya tarik antara mole
olekul-molekul yang sejenis di kenal dengan nam
ma....
A. Gaya adhesi

C. Gaya sejenis

B. Gaya kohesi

D. Gaya ekstra molekuler

11. Berikut ini adalah peris
ristiwa yang terjadi akibat perbedaan kekuatan ga
gaya
adhesi dan kohesi kecu
ecuali....
A. Meniscus cembung

C. Kapilaritas

B. Meniscus cekung

D. Permukaan air yang datar

12. Jika zat cair dalam wad
adah ternyata tidak membasahi dindingnya, mak
aka
pernyataa berikut yang
ng benar adalah....
A. Gaya kohesi lebih
bih besar daripada gaya adhesi antara molek
ekul wadah
dengan molekull za
zat cair
B. Gaya adhesi lebih
bih besar daripada gaya kohesi antara molek
leku wadah
dengan molekull za
zat cair
C. Gaya kohesi lebih
ih besar daripada gaya adhesi antara molekul wa
wadah
D. Gaya kohesi lebih
ih besar daripada gaya adhesi antara molekul za
zat cair

BAB I I Pembelajaran Gaya dan Gerak
ak Dengan Model PBI

BERMU
RMUTU

6

PEMBELAJARAN GAYA DAN GE
GERAK
ERAK DENGAN MODEL PBI

7

BERMUTU

BAB II Pembelajaran Gaya dan Gerak Dengan
an Model PBI

BAB III
INFORMASI UNTUK GURU
A.

Model Pembelajaran Inkuiri
Pengertian model pembelajaran merupakan
landasan
Model pembelajaran adalah pola
interaksi antara mahapeserta didik
(peserta didik), dosen (guru), dan
materi pembelajaran yang
mencakup strategi, metode, dan
tehnik pembelajaran (Arends, R.I)

praktik

pembelajaran

hasil

penurunan teori psikologi pendidikan dan
teori belajar yang dirancang berdasarkan
proses

analisis

yang

implementasi kurikulum

diarahkan

pada

dan implikasinya

pada tingkat operasional di depan kelas..
Setiap model pembelajaran memiliki empat ciri khusus yaitu memiliki landasan
teori, memiliki tujuan hasil belajar siswa, terdapat tingkah laku mengajar (sintaks),
dan kondisi lingkungan belajar serta sistem pengelolaan yang sesuai untuk
penerapan model belajar tersebut. Suatu model pembelajaran yang baik
mempunyai ciri-ciri umum sebagai berikut:
1.

Memiliki Scientific procedure, maksudnya model pembelajaran harus memiliki
suatu prosedur sistimatis untuk merubah tingkah laku para siswa.

2.

Memiliki perincian dari hasil belajar (specification of learning outcome),
maksudnya semua model pembelajaran menyebutkan hasil-hasil belajar
secara mendetail mengenai penampilan siswa (student performance).

3.

Menyebutkan lingkungan belajar (specification of environment), maksudnya
setiap model pembelajaran menyebutkan secara pasti kondisi- kondisi
lingkungan dimana respon para siswa diobservasi.

4.

Kriteria penampilan (criterion of performance) maksudnya suatu model
pembelajaran menunjukkan kriteria penampilan yang diharapkan dari para
siswa dan merencanakan tingkah laku yang diharapkan dari siswa yang dapat
didemonstrasikannya setelah langkah-langkah pembelajaran tertentu.

5.

Cara-cara pelaksanaannya (specification of operations), maksudnya semua
model pembelajaran menyebutkan mekanisme yang menunjukkan reaksi–
reaksi siswa dan interaksinya dengan lingkungan.

B etter E ducation through Reformed M anagement and U niversal T eacher U pgrading

BERMUTU 18

PEMBELAJARAN GAYA DAN GERAK
G
DENGAN MODEL PBI

Penggunaan model inku
nkuiri dalam pembelajaran dilandasi pandang
ngan atau teori
e. Menurut pandangan konstruktivistik, belaja
belajar konstruktivisme.
lajar merupakan
suatu proses pembentuk
tukan pengetahuan siswa. Pembentukan penge
ngetahuan harus
dilakukan oleh siswa. Ia harus aktif melakukan kegiatan, aktif berpik
rpikir, menyusun
ri makna tentang hal-hal yang sedang dip
dipelajari. Guru
konsep dan memberi
lingkungan yang
memang dapat dan har
arus mengambil prakarsa untuk menata ling
memberi peluang optim
timal bagi terjadinya belajar. Namun yang ak
akhirnya paling
menentukan terwujudnya
nya gejala belajar adalah niat belajar siswa se
sendiri. Dengan
istilah ini, dapat dikatak
takan bahwa hakekatnya kendali belajar sep
epenuhnya ada
pada siswa. Pada kontek
teks ini siswa melakukan belajar penemuan.

Konstruktivisme lebih
ih merupakan
m
suatu pandangan atau filosofi,
i, na
namun
sebagian ahli pendidik
pendidikan
idikan mengkategorikan ke dalam teori belajar.
ar. G
Gagasan
utama konstruktivisme
me adalah bahwa belajar dalam diri seseorang
ng adalah
membangun pengetahu
pengetahuan
ahuan baru berdasarkan pengetahuan sebelumn
sebelumnya
umnya

Model belajar inkuiri mer
ang berorientasi
erupakan salah satu proses pembelajaran yan
siswa (student oriented)
yaitu kata kerja
d). Kata inkuiri berasal dari bahasa Inggris, ya
intransitive yang sama
udian kata itu
ma artinya dengan to investigate, kemud
berkembang menjadi kata
ka benda inquiry yang memiliki makna ssama dengan
investigation (Hornby,, 1981).
1
berikan batasan
Echols dan Shadly (1986) membe
terhadap kata to inquire
embang menjadi
ire yang berarti “menyelidiki” kemudian berkem
kata benda inqury yang
b
g berarti
“penyelidikan”.
Kemudian kata inquiry
belajaran yang
iry digunakan sebagai istilah model pembe
dikembangkan oleh Such
pelatihan inkuiri.
uchman (1962) yang dikenal dengan model pe
Model ini merupakan salah
sa
oleh Joice dan
satu bentuk mengajar yang diambil ole
Well (1967) dari Suchma
man.
"Inquiry is the activ
processes that
ctive pursuit of meaning involving thoughtt p
change experience
range object, for
e to bits of knowledge. When we see a stran
example, we may be
b puzzled about what it is, what it is made
de of, what it is
used for, how it cam
ers to questions
ame into being, and so forth. To find answers
such as these we might
m
examine the object closely, subject itt to certain tests,
compare it with othe
bout it, and for a
ther, more familiar objects, or ask people abou
er any of these
ng would be aimed at finding out whether
time our searching
ation that would
nse. Or we might simply cast about for informat
theories made sense
rving, theorizing,
ries for us to test. All these activities---observin
suggest new theorie
se of the activity
eory testing---are part of inquiry. The purpose
experimenting, theor
will make new
gh information to put together theories thatt w
is to gather enough
experiences less strange
stra
and more meaningful."
man, 1968, p.1)
(Suchma

33

BERMUTU

BAB III Inform
Informasi
ormasi Untuk Guru

PEMBELAJARAN GAYA DAN GERAK DENGAN
NM
MODEL PBI

Menurut model ini siswa
wa dituntun pada fenomena penyelidikan yan
yang didasarkan
pada konfrontasi intelek
lektual yang dilakukan partisipan aktif dalam
am penyelidikan
ilmiah. Metode pembelaja
lajaran ini dikembangkan untuk menjawab kega
egagalan bentuk
pengajaran tradisonal,l, di
d mana siswa dikehendaki untuk menging
ingat fakta-fakta
muatan

bahan

pembelajaran

gajaran.
penga

aktif,

dimana
d

Pembelajaran
kemajuan

inkuiri

dinilai

adalah

dengan

ssuatu

bagai
gaimana

bentuk
siswa

erampilan eksperimental dan analitik dari pa
pada seberapa
mengembangkan ketera
ang mereka miliki.
banyak pengetahuan yan
kan sebagai usaha mencari kebenaran, in
informasi, atau
Inkuiri juga didefinisika
Proses inkuiri memulai dengan m
mengumpulkan
pengetahuan dengan bertanya.
be
ngan melibatkan panca indera seperti melihat
hat, mendengar,
informasi dan data deng
an dan mencium. Sistem pendidikan trad
radisional telah
menyentuh, merasakan
menghilangkan semangat proses alam
lami dari inkuiri.
terlaksana dalam cara yang
y
rung kurang mengajukan pertanyaan. Dalam
lam pengajaran
Siswa menjadi cenderu
ajar bukan untuk bertanya banyak pertanyaa
yaan, melainkan
tradisional, siswa belaja
ulang jawaban yang diharapkan.
mendengar dan mengula
ul dari kurang
Beberapa kehilangan semangat proses belajar sains muncul
dari pembelajaran berbasis inkuiri.. B
Bahkan hal ini
pemahaman tentang hakekat
ha
g sebagai
kegagalan pembelajaran. Inkuiri yan
ang efektif lebih
cenderung memandang
s
nya. Suatu proses yang kompleks terlibat bila
ila setiap siswa
daripada hanya bertanya
gubah informasi dan data ke dalam penge
getahuan yang
berusaha untuk mengu
inkuiri melibatkan beberapa
a faktor seperti
berguna. Penerapan pembelajaran
pe
kerangka pertanyaan, fokus per
pertanyaan, dan
suatu konteks untuk pertanyaan,
pe
ertanyaan. Pembelajaran inkuiri yang dir
dirancang baik
tingkat perbedaan per
yang dapat diterapkan secara lua
luas.
menghasilkan bentuk pengetahuan
pen
elibatkan siswa
Model inkuiri adalah cara
ca penyajian pelajaran yang banyak meli
dalam rangka penemuannya. Menurut
ut Sund (1975),
dalam proses-proses mental
me
ental, dan dalam proses itu individu mengasi
asimilasi konsep
inkuiri adalah proses me
ntoh konsep: inti sel, kecepatan, panas, energ
rgi, masyarakat,
dan prinsip-prinsip. Conto
eaksi, segitiga, dan lain-lain; contoh prinsip
sip: logam bila
demokrasi, tragedi, rea
au lingkungan berpengaruh terhadap organ
anisme; contoh
dipanasi memuai, atau
proses-proses

tal:
mental

mengamati,

menggolong-golongkan
an,

membuat

njelaskan, mengukur, menarik kesimpulan, dan
an sebagainya.
dugaan/menduga, menje

BAB I I Pembelajaran Gaya dan Ger
Gerak
erak Dengan Model PBI

BE
BERMUTU

34

PEMBELAJARAN GAYA DAN GERAK
G
DENGAN MODEL PBI

Semua mata pelajaran
an bisa menggunakan model ini apabila
a guru mampu
memformulasikan isi kurikulum
ku
pada suatu masalah yang dikemb
mbangkan pada
situasi yang akan diselid
elidiki siswa. Model pembelajaran inkuiri bero
erorientasi pada
suatu perkembangan jiwa
jiw siswa secara mandiri dengan menggun
unakan metode
tkan karakteristik jiwa anak sebagai partisipa
ipan aktif dalam
ilmiah dan memanfaatka
ang mempunyai keingintahuan. Dalam hall in
ini tugas guru
penyelidikan ilmiah yan
menggunakan metode ilmiah sehingg
gga diharapkan
adalah membimbing dengan
den
n sesuatu yang baru berdasarkan penyelidikan
kannya sendiri.
siswa akan menemukan
rends (1994) :
Apa yang dikatakan Aren
ues to be, that
“The overal goal of inquiry teaching has been, and continue
arn how to ask question, seek answers or solu
olution to satisfy
helping student learn
their own theories and ideas about the world”.
their curiosity, and building
bu
Pada

prinsipnya

tujua
juan

pengajaran

inkuiri

membantu

siswa
wa

bagaimana

merumuskan pertanyaan
aan, mencari jawaban atau pemecahan untuk
tuk memuaskan
keingintahuannya dan untuk
u
membantu teori dan gagasannya te
tentang dunia.
Lebih

jauh

lagi

dika
katakan

bahwa

pembelajaran

inkuiri

ber
ertujuan

untuk

mengembangkan tingkat
kat berpikir dan juga keterampilan berpikir kritis
itis.
Model pembelajaran Inquiri
Inq
menggunakan permasalahan otentikk p
pada masalah
kehidupan nyata, untuk
k membantu siswa mengembangkan kemam
mpuan berpikir,
galaman belajar
pemecahan masalah dan
da keterampilan intelektual, melalui pengal
ta. Pembelajaran berbasis inkuiri telah berpe
rpengaruh besar
dalam kehidupan nyata.
in, dan biasa disebut sain berbasis inkuiri.i. P
Para ilmuwan
dalam pendidikan sain,
n proses inkuiri dalam menyelesaikan suatu
up
permasalahan
biasanya menggunakan
konsep-konsep,
yang berkaitan dunia alam.
ala Mereka menggunakan prinsip-prinsip, ko
dan menjelaskan gejala-gejala yyang terjadi di
dan teori-teori untuk memahami
me
sis
sedang belajar dengan menggunakan
n proses inkuiri,
alam semesta. Ketika siswa
kan bila mereka
mereka menggunakan ide-ide
id
yang sama seperti ilmuwan gunakan
melakukan penelitian. Siswa
Sis
akan menjadi ilmuwan kecil.
Guru berkewajiban men
enggiring siswa untuk melakukan kegiatan.. Guru sebagai
penyaji

masalah,

memberikan
me

instruksi-instruksi,

membimb
mbing

diskusi,

memberikan dorongan
n dan dukungan yang dapat meningkatkan
n pertumbuhan
inkuiri. Guru diharapkan
n dapat menberikan kemudahan belajar mela
lalui penciptaan

33

BERMUTU

BAB III Inform
Informasi
ormasi Untuk Guru

PEMBELAJARAN GAYA DAN GERAK DENGAN
NM
MODEL PBI

iklim yang kondusif deng
ngan menggunakan fasilitas media dan materi
eri pembelajaran
yang bervariasi.
Pelaksanaan inkuiri didu
idukung dengan beberapa metode mengaja
ajar diantaranya
metode tanya jawab, diskusi,
dis
penemuan dan pemecahan masalah.
h. Pembelajaran
berbasis inkuiri atau sa
sains berbasis inkuiri pada intinya mencak
akup keinginan
bahwa pembelajaran seharusnya
seh
didasarkan pada pertanyaan-perta
rtanyaan siswa.
nginkan siswa bekerja bersama untuk m
menyelesaikan
Pembelajaran menging
enerima pengajaran langsung dari guru. Gu
Guru dipandang
masalah daripada mene
lam pembelajaran daripada bejana bagii pengetahuan.
sebagai fasilitator dala
pembelajaran inkuiri adalah bukan
an menawarkan
Pekerjaan guru dalam lingkungan
lin
an membantu siswa sela