T IPA 1102619 Bibliography
DAFTAR PUSTAKA
Alberta Learning. (2004). Focus on inquiry: a teacher’s guide to implementing
inquiry-based learning. Edmonton : Alberta.
Amalina, I.Z. (2012). Laporan studi kasus efektivitas sistem moving class di SMA
“KG” Lampung Tengah. (Tugas mata kuliah studi kasus kimia sekolah
lanjut). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Anderson, L.W., dan Krathwohl, D.R. (2010). Kerangka landasan untuk
pembelajaran, pengajaran, dan asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ansar. (2009). Meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII IPA1 SMA Negeri
Gangking melalui penggunaan approach to problem solving (Studi pada
materi sifat koligatif larutan). Jurnal Chemica , 10 (1), hlm. 19-27.
Anwar, M. N. dkk. (2012). Relationship of creative thinking with the academic
achievements of secondary school students. International Interdisciplinary
Journal of Education, 1 (3), hlm. 44-47.
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2007). Standar isi untuk satuan pendidikan
dasar dan menengah. Jakarta: BSNP.
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2007). Standar proses untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah. Jakarta: BSNP.
Beetlestone, F. (2012). Creative learning: strategi pembelajaran untuk
melesatkan kreatifitas siswa . Bandung: Nusa Media.
Bilgin, I. (2009). The effects of guided inquiry instruction incorporating a
cooperative learning approach on university students’ achievement of acid
and bases concepts and attitude toward guided inquiry instruction. Scientific
Research and Essay, 4 (10), hlm. 1038-1046.
Buck, L.B., Bretz, S.L., & Towns, M.H. (2008). Research and teaching:
characterizing the level of inquiry in the undergraduate laboratory. Journal
of College Science Teaching, 38 (1), hlm. 52-58.
Cacciatore, K.L dan Sevian, H. (2009). Incrementally approaching an inquiry lab
curriculum: can changing a single laboratory experiment improve student
performance in general chemistry?. Journal of Chemical Education, 86 (4),
hlm. 498-505.
Ila Zakhiya Amalina, 2014
Dampak Pengembangan Pembelajaran Inkuiri Laboratorium Terhadap Kemampuan Inkuiri,
Berpikir, Kreatif, dan Penguasaan Konsep Siswa pada Materi Sifat Koligatif Larutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
109
Chatterjee, S. dkk. (2009). Surveying students’ attitudes and perceptions toward
guided-inquiry and open-inquiry laboratories. Journal of Chemical
Education, 86 (12), hlm. 1427-1432.
Dahar, R. W. (1989). Teori-teori belajar . Jakarta: Erlangga.
Dahar, R. W. (2011). Teori-teori belajar dan pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Dkeidek, I., Naaman, R.M., & Hofstein, A. (2011). Effect of culture on highschool students’ question-asking ability resulting from an inquiry-oriented
chemistry laboratory. International Journal of Science and Mathematics
Education, 9 (6), hlm. 1305-1331.
Eggen, P., dan Kauchak, D. (1996). Strategies and models for teachers teaching
content and thinking skills. Boston: Allyn & Bacon.
Fasko, D. (2000). Education and creativity. Creativity Research Journal, 13 (3),
hlm. 317–327.
Firman, H. (2000). Penilaian hasil belajar dalam pengajaran kimia. Bandung:
UPI.
Gaddis, B.A., dan Schoffstall, A.M. (2007). Incorporating guided-inquiry learning
into the organic chemistry laboratory. Journal of Chemical Education, 84
(5), hlm. 848-851.
Hake, R.R. (1998). Interactive-engagement vs traditional methods: a six-thousand
student survey of mechanics test data for introductory physics courses.
Journal American Association of Physics Teacher , 66 (1), hlm. 64-74.
Heryadi, D. (2012). Model pembelajaran inkuiri bebas yang dimodifikasi untuk
meningkatkan penguasaan konsep fluida statis dan berpikir kreatif siswa
SMA. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia,
Bandung.
Hofstein, A. dkk. (2005). Developing students’ ability to ask more and better
questions resulting from inquiry-type chemistry laboratories. Journal of
Research In Science Teaching, 42 (7), hlm. 791–806.
Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2009). Model of teaching. Boston: Pearson
Education.
Kim, K. H. (2012). The creativity crisis: the decrease in creative thinking scores
on the torrance tests of creative thinking. Creativity Research Journal, 23
(4), hlm. 285–295.
Liliasari. (2008). Peningkatan Kualitas Pendidikan Kimia dari Pemahaman
Konsep Kimia menjadi Berpikir Kimia . Keynote Speaker, Seminar Nasional
Kimia di UNY.
110
Marliani, N. (2013). Pembelajaran inkuiri reflektif untuk meningkatkan
pemahaman konsep termokimia dan keterampilan berpikir kreatif siswa
SMA. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia,
Bandung.
Meltzer, D.E. (2002). The relationship between mathematics preparation and
conceptual learning grains in physics: a possible “hidden variable” in
diagnostice pretest scores. American Journal Physics, 70 (12), hlm. 12591286.
Menteri Pendidikan Nasional. (2010). Petunjuk teknis pelaksanaan jabatan
fungsional guru dan angka kreditnya . Jakarta: Kementerian Pendidikan
Indonesia.
Munandar, S. C. U. (1985). Mengembangkan bakat dan kreativitas anak sekolah:
petunjuk bagi para guru dan orang tua. Jakarta: PT. Gramedia.
Munandar, S. C. U. (2002). Kreativitas & keberbakatan: strategi mewujudkan
potensi kreatif & bakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Putri, D. H. dan Sutarno, M. (2012). Model kegiatan laboratorium berbasis
problem solving pada pembelajaran gelombang dan optik untuk
meningkatkan keterampilan proses sains mahasiswa. Jurnal Exacta , 10 (2),
hlm. 148-155.
Sagala, S. (2013). Konsep dan makna pembelajaran: untuk membantu
memecahkan problematika belajar dan mengajar . Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, W. (2011). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses
pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Sesen, B.A. dan Tarhan, L. (2013). Inquiry-based laboratory activities in
electrochemistry: high school students’ achievements and attitudes.
Research in Science Education, 1 (43), hlm. 413-435.
Sopamena, O. (2009). Model pembelajaran inkuiri terbimbing untuk
meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains siswa
SMK pada konsep hasil kali kelarutan. (Tesis). Sekolah Pascasarjana,
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Sudijono, A. (2009). Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada.
Sugiyono. (2011). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan: pendekatan kuantitatif,
kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sunarya, Y. (2003). Kimia dasar: prinsip-prinsip kimia terkini jilid 2. Bandung:
Alkemi Grafisindo Press.
Suyanti, R. D. (2010). Strategi pembelajaran kimia . Yogyakarta: Graha Ilmu.
111
Trianto. (2010). Mendesain model pembelajaran inovativ-progresif. Jakarta:
Prenada Media.
Trivic, D., Tomasevic, B., & Vukovic, I. (2012). Student creativity in chemistry
classes. La Chimica Nella Scuola , 3 (34), hlm. 393-424.
Alberta Learning. (2004). Focus on inquiry: a teacher’s guide to implementing
inquiry-based learning. Edmonton : Alberta.
Amalina, I.Z. (2012). Laporan studi kasus efektivitas sistem moving class di SMA
“KG” Lampung Tengah. (Tugas mata kuliah studi kasus kimia sekolah
lanjut). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Anderson, L.W., dan Krathwohl, D.R. (2010). Kerangka landasan untuk
pembelajaran, pengajaran, dan asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ansar. (2009). Meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII IPA1 SMA Negeri
Gangking melalui penggunaan approach to problem solving (Studi pada
materi sifat koligatif larutan). Jurnal Chemica , 10 (1), hlm. 19-27.
Anwar, M. N. dkk. (2012). Relationship of creative thinking with the academic
achievements of secondary school students. International Interdisciplinary
Journal of Education, 1 (3), hlm. 44-47.
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2007). Standar isi untuk satuan pendidikan
dasar dan menengah. Jakarta: BSNP.
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2007). Standar proses untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah. Jakarta: BSNP.
Beetlestone, F. (2012). Creative learning: strategi pembelajaran untuk
melesatkan kreatifitas siswa . Bandung: Nusa Media.
Bilgin, I. (2009). The effects of guided inquiry instruction incorporating a
cooperative learning approach on university students’ achievement of acid
and bases concepts and attitude toward guided inquiry instruction. Scientific
Research and Essay, 4 (10), hlm. 1038-1046.
Buck, L.B., Bretz, S.L., & Towns, M.H. (2008). Research and teaching:
characterizing the level of inquiry in the undergraduate laboratory. Journal
of College Science Teaching, 38 (1), hlm. 52-58.
Cacciatore, K.L dan Sevian, H. (2009). Incrementally approaching an inquiry lab
curriculum: can changing a single laboratory experiment improve student
performance in general chemistry?. Journal of Chemical Education, 86 (4),
hlm. 498-505.
Ila Zakhiya Amalina, 2014
Dampak Pengembangan Pembelajaran Inkuiri Laboratorium Terhadap Kemampuan Inkuiri,
Berpikir, Kreatif, dan Penguasaan Konsep Siswa pada Materi Sifat Koligatif Larutan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
109
Chatterjee, S. dkk. (2009). Surveying students’ attitudes and perceptions toward
guided-inquiry and open-inquiry laboratories. Journal of Chemical
Education, 86 (12), hlm. 1427-1432.
Dahar, R. W. (1989). Teori-teori belajar . Jakarta: Erlangga.
Dahar, R. W. (2011). Teori-teori belajar dan pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Dkeidek, I., Naaman, R.M., & Hofstein, A. (2011). Effect of culture on highschool students’ question-asking ability resulting from an inquiry-oriented
chemistry laboratory. International Journal of Science and Mathematics
Education, 9 (6), hlm. 1305-1331.
Eggen, P., dan Kauchak, D. (1996). Strategies and models for teachers teaching
content and thinking skills. Boston: Allyn & Bacon.
Fasko, D. (2000). Education and creativity. Creativity Research Journal, 13 (3),
hlm. 317–327.
Firman, H. (2000). Penilaian hasil belajar dalam pengajaran kimia. Bandung:
UPI.
Gaddis, B.A., dan Schoffstall, A.M. (2007). Incorporating guided-inquiry learning
into the organic chemistry laboratory. Journal of Chemical Education, 84
(5), hlm. 848-851.
Hake, R.R. (1998). Interactive-engagement vs traditional methods: a six-thousand
student survey of mechanics test data for introductory physics courses.
Journal American Association of Physics Teacher , 66 (1), hlm. 64-74.
Heryadi, D. (2012). Model pembelajaran inkuiri bebas yang dimodifikasi untuk
meningkatkan penguasaan konsep fluida statis dan berpikir kreatif siswa
SMA. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia,
Bandung.
Hofstein, A. dkk. (2005). Developing students’ ability to ask more and better
questions resulting from inquiry-type chemistry laboratories. Journal of
Research In Science Teaching, 42 (7), hlm. 791–806.
Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2009). Model of teaching. Boston: Pearson
Education.
Kim, K. H. (2012). The creativity crisis: the decrease in creative thinking scores
on the torrance tests of creative thinking. Creativity Research Journal, 23
(4), hlm. 285–295.
Liliasari. (2008). Peningkatan Kualitas Pendidikan Kimia dari Pemahaman
Konsep Kimia menjadi Berpikir Kimia . Keynote Speaker, Seminar Nasional
Kimia di UNY.
110
Marliani, N. (2013). Pembelajaran inkuiri reflektif untuk meningkatkan
pemahaman konsep termokimia dan keterampilan berpikir kreatif siswa
SMA. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia,
Bandung.
Meltzer, D.E. (2002). The relationship between mathematics preparation and
conceptual learning grains in physics: a possible “hidden variable” in
diagnostice pretest scores. American Journal Physics, 70 (12), hlm. 12591286.
Menteri Pendidikan Nasional. (2010). Petunjuk teknis pelaksanaan jabatan
fungsional guru dan angka kreditnya . Jakarta: Kementerian Pendidikan
Indonesia.
Munandar, S. C. U. (1985). Mengembangkan bakat dan kreativitas anak sekolah:
petunjuk bagi para guru dan orang tua. Jakarta: PT. Gramedia.
Munandar, S. C. U. (2002). Kreativitas & keberbakatan: strategi mewujudkan
potensi kreatif & bakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Putri, D. H. dan Sutarno, M. (2012). Model kegiatan laboratorium berbasis
problem solving pada pembelajaran gelombang dan optik untuk
meningkatkan keterampilan proses sains mahasiswa. Jurnal Exacta , 10 (2),
hlm. 148-155.
Sagala, S. (2013). Konsep dan makna pembelajaran: untuk membantu
memecahkan problematika belajar dan mengajar . Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, W. (2011). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses
pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Sesen, B.A. dan Tarhan, L. (2013). Inquiry-based laboratory activities in
electrochemistry: high school students’ achievements and attitudes.
Research in Science Education, 1 (43), hlm. 413-435.
Sopamena, O. (2009). Model pembelajaran inkuiri terbimbing untuk
meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains siswa
SMK pada konsep hasil kali kelarutan. (Tesis). Sekolah Pascasarjana,
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Sudijono, A. (2009). Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada.
Sugiyono. (2011). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan: pendekatan kuantitatif,
kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sunarya, Y. (2003). Kimia dasar: prinsip-prinsip kimia terkini jilid 2. Bandung:
Alkemi Grafisindo Press.
Suyanti, R. D. (2010). Strategi pembelajaran kimia . Yogyakarta: Graha Ilmu.
111
Trianto. (2010). Mendesain model pembelajaran inovativ-progresif. Jakarta:
Prenada Media.
Trivic, D., Tomasevic, B., & Vukovic, I. (2012). Student creativity in chemistry
classes. La Chimica Nella Scuola , 3 (34), hlm. 393-424.