Materi Kuliah Teknik Informatika Gratis Komunikasi Data Dunia Kuliah komdat7

Network Layer

Network layer melakukan beberapa fungsi
berikut :
• Pengalamatan logis (addresing) dan
melakukan
pemetaan
(routing)
terhadap paket-paket melalui jaringan.
• Membuat dan menghapus koneksi dan
jalur koneksi antara dua node di dalam
sebuah jaringan.
• Mentransfer
data,
membuat
dan
mengkonfirmasi
penerimaan,
dan
mengeset ulang koneksi


Logical Addressing
Di
dalam
jaringan
setiap
terminal
diidentifikasi dengan sebuah alamat IP
unik.
IANA, singkatan dari Internet Assigned
Numbers Authority adalah sebuah
organisasi yang didanai oleh pemerintah
Amerika Serikat yang mengurusi masalah
penetapan parameter protokol internet,
seperti ruang alamat IP (IP address) dan
Domain Name System (DNS).

IANA memberikan tanggungjawab dalam
mengatur pengaturan kepada lima badan
lainnya yang bersifat regional :
• American Registry for Internet Numbers

(ARIN)
• Réeseaux IP Européens (RIPE)
• Asia Pacific Network Information Center
(APNIC)
• Latin American and Caribbean Internet
Address Registry (LACNIC)
• African Network Information Centre (AfriNIC)
(sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Internet_Assigned_Numbers_Authority)

Karena meningkatnya penggunaan
Internet, IANA akan digantikan oleh
sebuah badan nonprofit internasional
yang
disebut
sebagai
Internet
Corporation for Assigned Names and
Numbers (ICANN).

Konsep IP address

Dengan konsep IP address, route perjalanan IP dalam
jaringan komputer dapat dilakukan secara otomatis.
Contoh, jaringan komputer di radio amatir yang
mempunyai kelas IP address seperti 44.xxx.xxx.xxx.
IP address di radio amatir sifatnya geografis. Di
Canada mempunyai IP address 44.135.84.22. Hal ini
terlihat dari IP address ini bahwa mesin ini berada
di network 44 di Internet yang dikenal sebagai
AMPRnet (ampr.org), 135 menandakan bahwa mesin
ini berada di Canada, 84 memberitahukan bahwa
mesin berada di kota Waterloo di propinsi Ontario,
sedang 22 adalah nomor mesinnya.

Pembagian Alamat
Internet Protocol (IP) merupakan protokol
pada network layer yang berfungsi
menyampaikan paket data ke alamat
yang tepat.
IP address digunakan sebagai alamat
dalam hubungan antar host di internet

sehingga merupakan sebuah sistem
komunikasi yang universal karena
merupakan metode pengalamatan yang
telah diterima di seluruh dunia.

IP address berupa bilangan biner 32 bit
dan ditulis dalam 4 kelompok oktet
(8) bit yang dipisahkan dengan tanda
titik.
Dalam implementasinya IP address ditulis
dalam bilangan desimal dengan bobot
antara 0 – 255 (nilai desimal mungkin
untuk 1 byte).

IP address terdiri dari bagian jaringan
dan bagian host, tapi format dari
bagian-bagian ini tidak sama untuk
setiap IP address (dibagi ke dalam

Secara umum pembagian alamat

dikelompokkan ke dalam beberapa
kelas :

Perkiraan Jumlah jaringan dan jumlah
host pada setiap kelas :

Aturan dasar menentukan network ID dan
host ID :
• Network ID tidak boleh sama dengan 127
Network ID 127 secara default digunakan
sebagai alamat loopback yakni IP address
yang digunakan oleh suatu komputer untuk
menunjuk dirinya sendiri.
• Network ID dan host ID tidak boleh sama
dengan 255
Network ID atau host ID 255 akan diartikan
sebagai alamat broadcast. ID ini merupakan
alamat yang mewakili seluruh jaringan.

• Network ID dan host ID tidak boleh sama

dengan 0
IP address dengan host ID 0 diartikan
sebagai
alamat
network.
Alamat
network digunakan untuk menunjuk suatu
jaringan bukan suatu host.
• Host ID harus unik dalam suatu network
Dalam suatu network tidak boleh ada dua
host yang memiliki host ID yang sama.

IP Private Vs IP Public
Selain menyiapkan IP address yang
terhubung ke internet sebagai IP
address publik (public), IANA juga
menyiapkan blok IP address untuk
penggunaan pribadi (private). Hal ini
dimaksudkan untuk penggunaan LAN
yang tidak terhubung langsung ke

internet (bebas digunakan untuk
kepentingan pribadi).

Alokasi IP Private

Subnetting
Subnetting adalah sebuah cara untuk
membagi-bagi alamat IP ke dalam jaringan
yang lebih kecil. Hal ini dilakukan karena
jumlah IP address yang terbatas.
Beberapa alasan lain melakukan subnetting :
• Performance  sebuah jaringan dengan 60
host atau kurang, lebih baik dari sebuah
jaringan dengan 254 host.
• Keamanan  sebuah departemen yang
membutuhkan keamanan khusus akan lebih
mudah mengelola keamanan jaringannya.

Struktur subnet mask sama dengan
struktur IP Address, yakni terdiri dari

32 bit yang dibagi atas 4 segmen.
Bit-bit dari IP Address yang “ditutupi”
(masking) oleh bit-bit subnet mask
yang aktif dan bersesuaian akan
diinterpretasikan sebagai network
bit. Bit 1 pada subnet mask berarti
mengaktifkan
masking
(on),
sedangkan bit 0 tidak aktif (of).

Dari hasil penghitungan subnet akan
diperoleh jumlah subnet, jumlah host
per subnet, blok subnet serta alamat
host dan broadcast.
Contoh :
Penulisan network address 192.68.1.0/26,
hal
ini
berarti

alamat
192.68.1.0
(merupakan kelas C) dengan subnet
mask /26. /26 ini berarti ada sebanyak 26
bit subnet mask yang diselubungi biner 1
=
11111111.11111111.11111111.11000000
(dalam desimal 255.255.255.192)

Konsep ini yang disebut dengan CIDR ( Classless
Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan
pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.

Kembali pada contoh sebelumnya, maka
diperoleh
penghitungan
subnetting
sebagai berikut :
• Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah
banyaknya biner 1 pada oktet terakhir subnet

mask
(11111111.11111111.11111111.11000000).
Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
• Jumlah Host per Subnet = 2y - 2, dimana y
adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya
binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah
host per subnet adalah 26 - 2 = 62 host

• Blok Subnet = 256 - 192 (nilai oktet
terakhir subnet mask) = 64. Subnet
berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan
128+64=192. Jadi subnet lengkapnya
adalah 0, 64, 128, 192.
• alamat host dan broadcast yang valid