S PKK 1102409 Chapter 5
69
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Pada bab ini peneliti mencoba menarik kesimpulan dari penelitian tentang
program
pelatihan
batik
berbasis
kearifan
lokal yang
selanjutnya
dibuat
rekomendasi kepada beberapa pihak.
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dibuat dengan memperhatikan tujuan penelitian,
hasil
pengolahan data selama penelitian berlangsung, dan pembahasan hasil penelitian.
Adapun kesimpulannya yaitu:
1. Hasil analisis program pelatihan di tiga industri batik Cimahi yaitu bahwa
ketiga industri batik yang menyelenggarakan pelatihan batik telah memiliki
identitas program pelatihan yang terdiri dari tempat pelatihan, bentuk
kegiatan, pokok bahasan, sasaran dan waktu. Selain identitas program, ketiga
industri batik di Cimahi juga telah memiliki tujuan pelatihan membatik.
Metode dan media pelatihan pun telah dimiliki dan diterapkan dalam setiap
proses pelatihan batik. Satu dari tiga industri batik di Cimahi telah memiliki
modul pelatihan, sedangkan dua industri batik lainnya belum memiliki modul
pelatihan batik. Biaya pelatihan yang dirumuskan untuk kegiatan pelatihan
batik berbeda-beda pada setiap industri batik. Hasil analisis kebutuhan
program pelatihan batik yang belum dimiliki ketiga industri batik di Cimahi
pada umumnya yaitu skenario kegiatan pelatihan yang berisikan tentang
langkah-langkah awal hingga akhir dalam kegiatan pelatihan batik dan materi
pelatihan batik berbasis kearifan lokal Cimahi.
2. Hasil rancangan program batik berbasis kearifan lokal yang dikembangkan
merupakan pelatihan tingkat dasar. Oleh karena itu, komponen program
pelatihan yang dirancang dimulai dari identitas program yang diantaranya
yaitu sasaran pelatihannya remaja dan waktu yang dibutuhkan untuk satu kali
pelatihan adalah 180 menit. Tujuan pelatihan yang dirancang adalah untuk
mengenalkan
batik
Cimahi,
memberikan
pengetahuan
tentang
nilai-nilai
kearifan lokal yang terkandung dalam batik Cimahi, serta melatih para remaja
dalam pembuatan batik. Pendekatan pelatihan yang dirancang yaitu dengan
Gheafani Fikria Zaki, 2015
PENGEMBANGAN PROGRAM PELATIHAN BATIK BERBASIS KEARIFAN LOKAL BAGI REMAJA
D I INDUSTRI BATIK CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
70
menggunakan pendekatan kelompok dan individu. Metode yang digunakan
yaitu ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan latihan. Media pelatihan yang
digunakan salah satunya adalah contoh desain motif batik. Modul pelatihan
batik berbasis kearifan lokal dirancang sebagai sumber belajar peserta
pelatihan dalam mengikuti pelatihan batik, yang berisi mengenai materi batik
berbasis kearifan lokal. Komponen program lainnya yang dirancang dalam
pengembangan program pelatihan batik ini adalah skenario kegiatan pelatihan
dan biaya pelatihan. Hasil validasi menyatakan bahwa identitas program,
tujuan, materi, metodologi, media, dan skenario kegiatan berada pada kriteria
sangat layak. Sementara komponen biaya pelatihan berada pada kriteria layak
untuk diimplementasikan.
B. Rekomendasi
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat dikemukakan
beberapa saran yang dapat dijadikan masukan dan bahan pertimbangan bagi
beberapa pihak terkait yang berhubungan dengan rancangan program pelatihan
batik berbasis kearifan lokal, antara lain:
1. Bagi pengelola program
Program pelatihan batik berbasis kearifan lokal yang telah di expert judgement
kepada para ahli dapat dijadikan bahan atau panduan penyelenggaraan pelatihan
batik berbasis kearifan lokal khususnya di industri batik Cimahi.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat ditindak lanjuti khususnya untuk pengembangan
pada pokok bahasan yang lebih pada batik cap dan sasaran program pelatihan
diperuntukkan bagi anak usia TK dan SD dengan perancangan program pelatihan
batik cap.
Gheafani Fikria Zaki, 2015
PENGEMBANGAN PROGRAM PELATIHAN BATIK BERBASIS KEARIFAN LOKAL BAGI REMAJA
D I INDUSTRI BATIK CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Pada bab ini peneliti mencoba menarik kesimpulan dari penelitian tentang
program
pelatihan
batik
berbasis
kearifan
lokal yang
selanjutnya
dibuat
rekomendasi kepada beberapa pihak.
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dibuat dengan memperhatikan tujuan penelitian,
hasil
pengolahan data selama penelitian berlangsung, dan pembahasan hasil penelitian.
Adapun kesimpulannya yaitu:
1. Hasil analisis program pelatihan di tiga industri batik Cimahi yaitu bahwa
ketiga industri batik yang menyelenggarakan pelatihan batik telah memiliki
identitas program pelatihan yang terdiri dari tempat pelatihan, bentuk
kegiatan, pokok bahasan, sasaran dan waktu. Selain identitas program, ketiga
industri batik di Cimahi juga telah memiliki tujuan pelatihan membatik.
Metode dan media pelatihan pun telah dimiliki dan diterapkan dalam setiap
proses pelatihan batik. Satu dari tiga industri batik di Cimahi telah memiliki
modul pelatihan, sedangkan dua industri batik lainnya belum memiliki modul
pelatihan batik. Biaya pelatihan yang dirumuskan untuk kegiatan pelatihan
batik berbeda-beda pada setiap industri batik. Hasil analisis kebutuhan
program pelatihan batik yang belum dimiliki ketiga industri batik di Cimahi
pada umumnya yaitu skenario kegiatan pelatihan yang berisikan tentang
langkah-langkah awal hingga akhir dalam kegiatan pelatihan batik dan materi
pelatihan batik berbasis kearifan lokal Cimahi.
2. Hasil rancangan program batik berbasis kearifan lokal yang dikembangkan
merupakan pelatihan tingkat dasar. Oleh karena itu, komponen program
pelatihan yang dirancang dimulai dari identitas program yang diantaranya
yaitu sasaran pelatihannya remaja dan waktu yang dibutuhkan untuk satu kali
pelatihan adalah 180 menit. Tujuan pelatihan yang dirancang adalah untuk
mengenalkan
batik
Cimahi,
memberikan
pengetahuan
tentang
nilai-nilai
kearifan lokal yang terkandung dalam batik Cimahi, serta melatih para remaja
dalam pembuatan batik. Pendekatan pelatihan yang dirancang yaitu dengan
Gheafani Fikria Zaki, 2015
PENGEMBANGAN PROGRAM PELATIHAN BATIK BERBASIS KEARIFAN LOKAL BAGI REMAJA
D I INDUSTRI BATIK CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
70
menggunakan pendekatan kelompok dan individu. Metode yang digunakan
yaitu ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan latihan. Media pelatihan yang
digunakan salah satunya adalah contoh desain motif batik. Modul pelatihan
batik berbasis kearifan lokal dirancang sebagai sumber belajar peserta
pelatihan dalam mengikuti pelatihan batik, yang berisi mengenai materi batik
berbasis kearifan lokal. Komponen program lainnya yang dirancang dalam
pengembangan program pelatihan batik ini adalah skenario kegiatan pelatihan
dan biaya pelatihan. Hasil validasi menyatakan bahwa identitas program,
tujuan, materi, metodologi, media, dan skenario kegiatan berada pada kriteria
sangat layak. Sementara komponen biaya pelatihan berada pada kriteria layak
untuk diimplementasikan.
B. Rekomendasi
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat dikemukakan
beberapa saran yang dapat dijadikan masukan dan bahan pertimbangan bagi
beberapa pihak terkait yang berhubungan dengan rancangan program pelatihan
batik berbasis kearifan lokal, antara lain:
1. Bagi pengelola program
Program pelatihan batik berbasis kearifan lokal yang telah di expert judgement
kepada para ahli dapat dijadikan bahan atau panduan penyelenggaraan pelatihan
batik berbasis kearifan lokal khususnya di industri batik Cimahi.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat ditindak lanjuti khususnya untuk pengembangan
pada pokok bahasan yang lebih pada batik cap dan sasaran program pelatihan
diperuntukkan bagi anak usia TK dan SD dengan perancangan program pelatihan
batik cap.
Gheafani Fikria Zaki, 2015
PENGEMBANGAN PROGRAM PELATIHAN BATIK BERBASIS KEARIFAN LOKAL BAGI REMAJA
D I INDUSTRI BATIK CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu