S IPS 1005488 Chapter1

(1)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia dalam kehidupannya akan menemui sesuatu yang berkaitan dengan nilai-nilai, dan norma-norma yang ada pada tempat tinggalnya. Selain daripada itu, manusia juga akan senantiasa berusaha memenuhi kebutuhan pribadinya disamping harus menjalankan kewajiban-kewajiban yang ada. Untuk hal itulah dibutuhkan suatu karakter yang mampu menengahi antara kewajiban dan hak sabagai kebutuhan manusia. Maka diciptakan pendidikan baik formal maupun nonformal agar karakter yang diinginkan tumbuh kembang dalam diri setiap individu.

Menurut Tirtarahardja dan La Sula (2000, hlm. 3-17) bahwa manusia hakikatnya memiliki sifat khas yang membedakannya dengan makhluk hidup lain, diantaranya adalah, kemampuan menyadari diri, kemampuan bereksistensi, kata hati (conscience of man), moral, tanggung jawab, rasa kebebasan, kewajiban dan hak, kemampuan menghayati kebahagiaan. Dalam mencapai hal tersebut, manusia akan mendapatkan pelatihan melalui pendidikan, baik itu secara formal maupun nonformal.

Berkaitan dengan pendidikan sebagai kebutuhan manusia dalam meningkatkan sifat khas yang dikemukakan oleh Tirtarahardja, bahwa pendidikan pada hakekatnya mencakup kegiatan mendidik, mengajar dan melatih. Oleh karena itu pendidikan erat kaitannya dengan pengajaran dan pelatihan. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai usaha mentransformasikan nilai-nilai. Nilai-nilai yang akan ditransformasikan yaitu mencakup nilai-nilai religi, budaya, pengetahuan, teknologi dan keterampilan. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan oleh orang-orang yang menerima tenggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (Munib, 2009).


(2)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistematik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Sistematis oleh karena proses pendidikan berlangsung melalui tahap-tahap bersinambungan (prosedural) dan sistemik oleh karena berlangsung dalam semua situasi kondisi, di semua lingkungan yang saling mengisi. Proses pembentukan pribadi menjadi dua sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa, dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri. Yang terakhir ini disebut dengan pendidikan diri sendiri (zelf vorming). Kedua-duanya bersifat alamiah dan menjadi keharusan.

Bayi yang baru lahir kepribadiannya belum terbentuk, belum mempunyai warna dan corak kepribadian tertentu. Ia baru merupakan individu, belum suatu pribadi. Untuk menjadi suatu pribadi perlu mendapat bimbingan, latihan-latihan, dan pengalaman dengan cara bergaul di lingkungannya, khususnya dengan lingkungan pendidikan. Bagi mereka yang sudah dewasa tetap dituntut adanya pengembangan diri agar kualitas kepribadian meningkat serempak dengan meningkatnya tantangan hidup yang selalu berubah. Dalam hubungan ini dikenal apa yang disebut pendidikan sepanjang hidup. Pembentukan pribadi mencakup pembentukan cipta, rasa dan karsa yang sejalan dengan pengembangan fisik. Dalam posisi ini manusia sebagai makhluk serba terhubung, pembentukan pribadi meliputi pengembangan penyesuaian diri terhadap lingkungan, terhadap diri sendiri, dan terhadap tuhan (Tirtarahardja dan La Sula, 2000, hlm. 34)

Dua teori di atas menyiratkan bahwa sejatinya pendidikan merupakan sarana yang baik dalam melatih diri setiap manusia untuk menjadi pribadi yang lebih baik terutama dalam sikap dan kodratnya sebagai manusia. Dari delapan karakter khas manusia yang membedakan dengan makhluk lain, keseluruhannya merupakan sebuah karakter dalam diri manusia yang perlu dilatih. Terutama dalam bertanggung jawab. Dimana tanggung jawab merupakan hal pokok yang harus dimiliki oleh setiap individu dalam melakukan sesuatu.

Proses pembelajaran perlu menempatkan siswa bukan hanya sebagai objek belajar melainkan sebagai subjek belajar sehingga dapat menunjukkan


(3)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kemampuan, bakat, minat dan potensinya untuk dikembangkan secara optimal. Proses pembelajaran juga sebisa mungkin menyediakan tugas-tugas maupun proyek-proyek yang memungkinkan siswa bekerja secara mandiri dan dapat mempertanggungjawabkan hasil pekerjaannya. Hal tersebut akan mendorong siswa untuk dapat menggali potensinya sendiri secara bertanggungjawab serta tidak terfokus pada kehadiran guru dan tatap muka di kelas namun tetap terstruktur dan terencana dengan baik.

Dalam melaksanakan proses belajar mengajar, guru selalu menempatkan tes, tugas, dan sebagainya sebagai bagian dari proses pembelajaran. Sedangkan tugas sendiri merupakan salah satu item yang diperlukan dalam evaluasi pembelajaran khususnya pembelajaran IPS, yang diperlukan oleh guru untuk mengukur penguasaan materi dan konsep dalam mata pelajaran IPS. Seperti yang kita tahu evaluasi adalah proses penentuan nilai sesuatu berdasarkan kriteria tertentu, yang dalam proses tersebut tercakup usaha untuk mencari dan mengumpulkan data atau informasi yang diperlukan sebagai dasar dalam menentukan nilai sesuatu yang menjadi objek evaluasi, seperti program, prosedur, usul, cara, pendekatan, model kerja, hasil program dan lain sebagainya (Sudjana dalam Ruhimat 2009, hlm. 101). Tiga hal yang mencakup dalam proses evaluasi yaitu, (1) menetapkan suatu nilai atau judgment, (2) adanya suatu kriteria, (3) adanya deskripsi program sebagai objek nilai. Pengertian tersebut jelas menggambarkan pentingnya evaluasi dalam suatu pembelajaran dan tidak akan berjalan optimal apabila siswa tidak turut berkontribusi dalam pencapaiaannya. Selanjutnyan sebagaimana yang dikatakan oleh Jarolimek (1977) bahwa

“Evaluating learning progress is an indispensable part of the teaching process because (1) it helps clarify objectives for learners it helps them know what is important to learn, (2) it provides feedback to the learners, thereby keeping them informed about their progress or lack of it, (3) it informs learners if and how they are deficient in order that they can improve and (4) it inform the teacher of the extent to which pupils have achieved desired outcomes. Additionally, evaluation is essential in reporting pupil progress to parents and informing the public about the


(4)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dalam melaksanakan tugas tersebut, tanggungjawab harus dimiliki oleh semua siswa dalam proses pembelajaran, siswa akan senantiasa mengerjakan tugas yang menjadi tanggungjawabnya dengan hati yang ikhlas. Tanggungjawab berarti melaksanakan sebuah pekerjaan atau kewajiban baik dalam keluarga, di sekolah, maupun di tempat kerja dengan sepenuh hati dan memberikan sesuatu yang terbaik. Karena tanggungjawab sangat diperlukan, apabila siswa tidak bertanggungjwab dalam mengerjakan tugas, siswa tersebut dapat diartikan lari dari masalah dan tidak bertanggungjawab dalam mengerjakan tugasnya. Biasanya orang yang tidak memiliki tanggung jawab tidak terbiasa memutuskan sesuatu berdasarkan pilihan yang didasari secara mendalam. Jika melihat orang yang tidak bertanggungjawab adalah orang yang memiliki kontrol diri rendah dan sering menuruti keinginannya sendiri daripada memahami keadaan disekitarnya.

Dari berbagai usaha guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa, diantaranya adalah pemberian tugas yang rutin, siswa masih banyak yang mengerjakan tugasnya tidak tepat waktu atau bahkan tidak mengerjakan tugas sama sekali. Dari jumlah 36 siswa, 20 siswa tidak mengerjakan tugasnya atau tidak menyelesaikan tugasnya. Bahkan peneliti juga menemukan beberapa siswa mencontek atau menyalin tugas temannya yang sudah mengerjakan tugas. Padahal guru sudah memberikan pemahaman terhadap siswa bahwa manfaat tugas tersebut berguna untuk membantu dalam penilaian akhir hasil belajar siswa. Namun tetap saja siswa tidak mengindahkan perkataan guru tersebut.

Penjelasan di atas menggambarkan betapa memprihatinkan tanggungjawab siswa dalam mengerjakan tugasnya. Sedangkan karakter tanggung jawab adalah salah satu poin penting dalam karakter dalam pembelajaran IPS. Menurut Sudrajat (dalam Miftah, 2013) terdapat sembilan pilar karakter dalam pembelajaran IPS yang berasal dari nilai-nilai luhur universal yaitu, (1) cinta tuhan dan segenap ciptaanNya, (2) kemandirian dan tanggung jawab, (3) kejujuran, amanah dan diplomatis, (4) hormat dan santun, (5) dermawan, suka menolong, gotong-royong dan kerjasama, (6) percaya diri dan pekerja keras, (7) kepemimpinan dan keadilan, (8) baik dan rendah hati, (9) karakter toleransi, kedamaian, dan


(5)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kesatuan. Jadi, tanggung jawab merupakan karakter penting yang harus dimiliki oleh siswa semenjak usia dini sebagai bekal dalam hidup di masyarakat.

Pembelajaran IPS sendiri berorientasi untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif yang diperlukan untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan mampu berkontribusi secara aktif dalam kehidupan sosial sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Sasaran akhir sekaligus yang dijadikan ukuran keberhasilan pembelajaran IPS adalah perubahan sikap dan perilaku siswa (Miftah, 2009).

Selain beberapa pendapat yang dikemukakan, pada kurikulum tahun 2013 sekarang dalam kompetensi inti (KI) ke dua, dicantumkan perilaku atau sikap sosial bertanggung jawab yang harus dimiliki setiap siswa. Lebih lanjut KI 2 ini

diuraikan sebagai berikut, “Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan keberadaannya (Suciati, 2014).”

Salah satu metode yang melatih siswa untuk bertanggung jawab terhadap tugasnya adalah metode penugasan proyek dimana metode tersebut dapat mengembangkan kemandirian siswa dan membina disiplin dan tanggung jawab siswa, dan membina kebiasaan mencari dan mengolah sendiri informasi. Dari penerapan metode tersebut, diharapkan siswa mengalami peningkatan dalam bertanggung jawab untuk mengerjakan tugasnya pada pembelajaran IPS. Tugas sendiri dapat lebih meyakinkan tentang apa yang dipelajari dari guru, lebih memperdalam, memperkaya atau memperluas wawasan tentang apa yang dipelajari. Mereka berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri (Sabriani, 2012). Siswa yang dapat memahami dan menyelesaikan tugas dengan baik akan merasakan manfaatnya. Mereka dengan mudah menyelesaikan soal-soal ujian dan mendapatkan nilai yang tinggi. Siswa yang selalu mengerjakan tugas akan menciptakan suatu kebiasaan sehingga akan berdampak positif dalam kehidupan


(6)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sehari-harinya. Tugas dapat melibatkan siswa untuk berpartisipasi dalam belajar, namun bila dilakukan hanya sekali dikatakan belum cukup.

Proyek yang akan dibuat adalah proyek yang muatan isinya dirancang dan dikerjakan sendiri oleh siswa, dengan demikian metode proyek ini dapat melihat dan mengukur seberapa besar dari kemampuan siswa. Dalam pembelajaran proyek ini, pembelajaran sudah direncanakan, terorganisir dan berlangsung secara sistematis melalui bimbingan guru. Dengan begitu melalui metode proyek ini pembelajaran menjadi efektif karena didukung oleh komunikasi dengan siswa, sehingga siswa tertarik dan berminat mengerjakan berbagai proyek yang diterapkan. Pembelajaran ini didesain secara menyenangkan dan bermakna bagi siswa. Metode proyek yang beragam jenisnya memudahkan untuk disesuaikan dengan karakter-karakter siswa di kalas yang berbeda-beda. Jenis-jenis proyek yang harus dikerjakan oleh siswa sangat beragam sesuai dengan minat siswa sehingga diharapkan melalui pembelajaran metode proyek kelompok siswa lebih rajin mengerjakan tugas karena adanya teman untuk saling membantu dan bertukar pikiran.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Peningkatan Tanggung Jawab Siswa Melalui Penerapan Metode Proyek Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian

Tindakan Kelas di Kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung”.

B. RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang di atas, secara umum fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah:

“Bagaimanakah implementasi metode proyek dapat membantu terhadap peningkatan tanggung jawab tugas siswa pada pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung?” Agar peneliti dapat memfokuskan masalah yang akan diteliti dalam masalah umum tersebut, maka peneliti memfokuskan pada lima rumusan masalah penelitian sebagai berikut:


(7)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimana tahapan perencanaan yang dilakukan guru dalam mengembangkan metode proyek untuk tanggung jawab siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung?

2. Bagaimana tahapan implementasi pembelajaran IPS ketika guru menerapkan metode proyek untuk karakter tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung?

3. Bagaimana peningkatan hasil-hasil belajar siswa yang dicapai dengan menerapkan metode proyek dalam pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung?

4. Kendala apa yang dihadapi oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan metode proyek terhadap tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung?

5. Bagaimana solusi dalam mengatasi kendala-kendala yang terjadi pada saat penerapan metode proyek terhadap tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung?

C. TujuanPe nelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi metode proyek terhadap peningkatan tanggungjawab tugas siswa dalam pembelajaran IPS melalui penelitian tindakan kelas (PTK).

Adapun yang menjadi tujuan khusus dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui tahap persiapan yang dilakukan guru dalam mengembangkan metode proyek terhadap tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung.

2. Untuk menjelaskan tahapan implementasi pembelajaran IPS ketika guru menerapkan metode proyek terhadap tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung.

3. Untuk mengetahui peningkatan hasil-hasil belajar siswa yang dicapai dengan menerapkan metode proyek dalam pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung.


(8)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan metode proyek terhadap tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung.

5. Untuk menjelaskan solusi dalam menghadapi kendala-kendala yang terjadi pada saat penarapan metode proyek terhadap tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung.

D. ManfaatPenelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini bersifat teoritis dan praktis. Adapun manfaat- manfaat tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

Peneliti berharap dengan dilakukannya penelitian ini dapat memberikan kontribusi guna mengembangkan metode proyek untuk meningkatkan tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS. Dengan metode pembelajaran yang optimal oleh pendidik maka akan semakin mempermudah proses pembelajaran IPS kepada peserta didik.

b. Manfaat Praktis

1) Memberikan masukan kepada pendidik mengenai metode proyek yang dapat dijadikan alternatif tipe pembelajaran untuk tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS.

2) Dengan metode proyek, siswa termotivasi karena selama ini siswa menilai bahwa pembelajaran IPS sebagai mata pelajaran yang susah dan membosankan. Dan sebagai upaya untuk tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS.

3) Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti dapat bermanfaat dan memberikan pengetahuan mengenai seberapa efektif metode proyek ini diterapkan dalam meningkatkan mutu dan kualitas


(9)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pembelajaran IPS, khususnya bagi siswa yang berada di sekolah yang diteliti dan umumnya bagi sekolah yang lain.

4) Peneliti berharap dengan dilakukannya penelitian ini dapat mengetahui seberapa efektifnya metode proyek dalam pembelajaran IPS untuk tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS. Peneliti sebagai calon pendidik juga berharap dengan adanya penelitian ini bisa menambah pengetahuan dan pengalaman bagi dirinya kelak ketika mengajar.

E. Struktur Organisasi

Struktur organisasi penulisan skripsi disesuaikan dengan buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah yang diterbitkan oleh UPI. Sistematika penulisan tersebut yaitu:

Bab I adalah pendahuluan. Bab ini berisi uraian secara rinci mengenai latar belakang penulisan yang menjadi alasan peneliti melakukan penelitian tindakan kelas, identifikasi dan perumusan masalah serta pembatasan masalah yang diuraikan dalam beberapa pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi.

Bab II merupakan tinjauan pustaka. Dalam bab ini dijelaskan mengenai konsep-konsep yang berhubungan dengan metode proyek dan tanggung jawab siswa. Penjelasan-penjelasan konsep tersebut berupa informasi yang diperoleh dari kajian pustaka dan dianggap relevan dengan penelitian yang dilakukan.

Bab III mencakup metode penelitian. Dalam bab ini berisi penjabaran mengenai metode penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian. Bab ini mencakup pemaparan komponen-komponen: lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data dan alasan rasionalnya.


(10)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan. Dalam bab ini dipaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan seluruh informasi dan data-data yang diperoleh peneliti tentang Penerapan Metode proyek Untuk Meningkatkan Tanggung Jawab Siswa Dalam Pembelajaran IPS di Kelas VII F SMP Negeri 45 Bandung. Pemaparan dalam bab ini terdiri dari dua hal utama yaitu pengolahan analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, serta pembahasan atau analisis temuan.

Bab V yaitu kesimpulan dan saran. Dalam bab ini menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian mengenai penerapan metode proyek untuk meningkatkan tanggung jawab siswa pada pembelajaran IPS.


(1)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kesatuan. Jadi, tanggung jawab merupakan karakter penting yang harus dimiliki oleh siswa semenjak usia dini sebagai bekal dalam hidup di masyarakat.

Pembelajaran IPS sendiri berorientasi untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif yang diperlukan untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan mampu berkontribusi secara aktif dalam kehidupan sosial sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Sasaran akhir sekaligus yang dijadikan ukuran keberhasilan pembelajaran IPS adalah perubahan sikap dan perilaku siswa (Miftah, 2009).

Selain beberapa pendapat yang dikemukakan, pada kurikulum tahun 2013 sekarang dalam kompetensi inti (KI) ke dua, dicantumkan perilaku atau sikap sosial bertanggung jawab yang harus dimiliki setiap siswa. Lebih lanjut KI 2 ini diuraikan sebagai berikut, “Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan keberadaannya (Suciati, 2014).”

Salah satu metode yang melatih siswa untuk bertanggung jawab terhadap tugasnya adalah metode penugasan proyek dimana metode tersebut dapat mengembangkan kemandirian siswa dan membina disiplin dan tanggung jawab siswa, dan membina kebiasaan mencari dan mengolah sendiri informasi. Dari penerapan metode tersebut, diharapkan siswa mengalami peningkatan dalam bertanggung jawab untuk mengerjakan tugasnya pada pembelajaran IPS. Tugas sendiri dapat lebih meyakinkan tentang apa yang dipelajari dari guru, lebih memperdalam, memperkaya atau memperluas wawasan tentang apa yang dipelajari. Mereka berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri (Sabriani, 2012). Siswa yang dapat memahami dan menyelesaikan tugas dengan baik akan merasakan manfaatnya. Mereka dengan mudah menyelesaikan soal-soal ujian dan mendapatkan nilai yang tinggi. Siswa yang selalu mengerjakan tugas akan menciptakan suatu kebiasaan sehingga akan berdampak positif dalam kehidupan


(2)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sehari-harinya. Tugas dapat melibatkan siswa untuk berpartisipasi dalam belajar, namun bila dilakukan hanya sekali dikatakan belum cukup.

Proyek yang akan dibuat adalah proyek yang muatan isinya dirancang dan dikerjakan sendiri oleh siswa, dengan demikian metode proyek ini dapat melihat dan mengukur seberapa besar dari kemampuan siswa. Dalam pembelajaran proyek ini, pembelajaran sudah direncanakan, terorganisir dan berlangsung secara sistematis melalui bimbingan guru. Dengan begitu melalui metode proyek ini pembelajaran menjadi efektif karena didukung oleh komunikasi dengan siswa, sehingga siswa tertarik dan berminat mengerjakan berbagai proyek yang diterapkan. Pembelajaran ini didesain secara menyenangkan dan bermakna bagi siswa. Metode proyek yang beragam jenisnya memudahkan untuk disesuaikan dengan karakter-karakter siswa di kalas yang berbeda-beda. Jenis-jenis proyek yang harus dikerjakan oleh siswa sangat beragam sesuai dengan minat siswa sehingga diharapkan melalui pembelajaran metode proyek kelompok siswa lebih rajin mengerjakan tugas karena adanya teman untuk saling membantu dan bertukar pikiran.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Peningkatan Tanggung Jawab Siswa Melalui Penerapan Metode Proyek Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung”.

B. RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang di atas, secara umum fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah:

“Bagaimanakah implementasi metode proyek dapat membantu terhadap peningkatan tanggung jawab tugas siswa pada pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung?” Agar peneliti dapat memfokuskan masalah yang akan diteliti dalam masalah umum tersebut, maka peneliti memfokuskan pada lima rumusan masalah penelitian sebagai berikut:


(3)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimana tahapan perencanaan yang dilakukan guru dalam mengembangkan metode proyek untuk tanggung jawab siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung?

2. Bagaimana tahapan implementasi pembelajaran IPS ketika guru menerapkan metode proyek untuk karakter tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung?

3. Bagaimana peningkatan hasil-hasil belajar siswa yang dicapai dengan menerapkan metode proyek dalam pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung?

4. Kendala apa yang dihadapi oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan metode proyek terhadap tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung?

5. Bagaimana solusi dalam mengatasi kendala-kendala yang terjadi pada saat penerapan metode proyek terhadap tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung?

C. TujuanPe nelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi metode proyek terhadap peningkatan tanggungjawab tugas siswa dalam pembelajaran IPS melalui penelitian tindakan kelas (PTK).

Adapun yang menjadi tujuan khusus dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui tahap persiapan yang dilakukan guru dalam mengembangkan metode proyek terhadap tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung.

2. Untuk menjelaskan tahapan implementasi pembelajaran IPS ketika guru menerapkan metode proyek terhadap tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung.

3. Untuk mengetahui peningkatan hasil-hasil belajar siswa yang dicapai dengan menerapkan metode proyek dalam pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung.


(4)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan metode proyek terhadap tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung.

5. Untuk menjelaskan solusi dalam menghadapi kendala-kendala yang terjadi pada saat penarapan metode proyek terhadap tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung.

D. ManfaatPenelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini bersifat teoritis dan praktis. Adapun manfaat- manfaat tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

Peneliti berharap dengan dilakukannya penelitian ini dapat memberikan kontribusi guna mengembangkan metode proyek untuk meningkatkan tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS. Dengan metode pembelajaran yang optimal oleh pendidik maka akan semakin mempermudah proses pembelajaran IPS kepada peserta didik.

b. Manfaat Praktis

1) Memberikan masukan kepada pendidik mengenai metode proyek yang dapat dijadikan alternatif tipe pembelajaran untuk tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS.

2) Dengan metode proyek, siswa termotivasi karena selama ini siswa menilai bahwa pembelajaran IPS sebagai mata pelajaran yang susah dan membosankan. Dan sebagai upaya untuk tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS.

3) Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti dapat bermanfaat dan memberikan pengetahuan mengenai seberapa efektif metode proyek ini diterapkan dalam meningkatkan mutu dan kualitas


(5)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pembelajaran IPS, khususnya bagi siswa yang berada di sekolah yang diteliti dan umumnya bagi sekolah yang lain.

4) Peneliti berharap dengan dilakukannya penelitian ini dapat mengetahui seberapa efektifnya metode proyek dalam pembelajaran IPS untuk tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS. Peneliti sebagai calon pendidik juga berharap dengan adanya penelitian ini bisa menambah pengetahuan dan pengalaman bagi dirinya kelak ketika mengajar.

E. Struktur Organisasi

Struktur organisasi penulisan skripsi disesuaikan dengan buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah yang diterbitkan oleh UPI. Sistematika penulisan tersebut yaitu:

Bab I adalah pendahuluan. Bab ini berisi uraian secara rinci mengenai latar belakang penulisan yang menjadi alasan peneliti melakukan penelitian tindakan kelas, identifikasi dan perumusan masalah serta pembatasan masalah yang diuraikan dalam beberapa pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi.

Bab II merupakan tinjauan pustaka. Dalam bab ini dijelaskan mengenai konsep-konsep yang berhubungan dengan metode proyek dan tanggung jawab siswa. Penjelasan-penjelasan konsep tersebut berupa informasi yang diperoleh dari kajian pustaka dan dianggap relevan dengan penelitian yang dilakukan.

Bab III mencakup metode penelitian. Dalam bab ini berisi penjabaran mengenai metode penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian. Bab ini mencakup pemaparan komponen-komponen: lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data dan alasan rasionalnya.


(6)

Ayu Rizki Mulyasari, 2015

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan. Dalam bab ini dipaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan seluruh informasi dan data-data yang diperoleh peneliti tentang Penerapan Metode proyek Untuk Meningkatkan Tanggung Jawab Siswa Dalam Pembelajaran IPS di Kelas VII F SMP Negeri 45 Bandung. Pemaparan dalam bab ini terdiri dari dua hal utama yaitu pengolahan analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, serta pembahasan atau analisis temuan.

Bab V yaitu kesimpulan dan saran. Dalam bab ini menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian mengenai penerapan metode proyek untuk meningkatkan tanggung jawab siswa pada pembelajaran IPS.