4 kebijakan pelayanan kesehatan primer dalam era jkn generik

KONSEP PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
DALAM ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR
DITJEN BINA UPAYA KESEHATAN KEMENKES RI

PELAYANAN KESEHATAN
1. Pengelolaan Upaya kesehatan yang terpadu,
berkesinambungan, paripurna dan berkualitas, meliputi
upaya peningkatan, pencegahan , pengobatan, dan
pemulihan, yang diselenggarakan guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
2. Upaya Kesehatan merupakan salah satu subsistem Sistem
Kesehatan Nasional
3. Unsur Subsistem Upaya Kesehatan :
a.
b.
c.
d.

Upaya Kesehatan

Fasilitas pelayanan kesehatan
Sumber daya Upaya Kesehatan
Pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan
SKN 2012 Perpres
72/2012
2

SISTIM PELAYANAN KESEHATAN
SKN 2012 Perpres
72/2012

PELAYANAN
TERSIER

UKM

PELAYANAN
SEKUNDER

PELAYANAN

PRIMER

MASYARAKAT

UKP

KARAKTERISTIK STRATIFIKASI PELAYANAN
KESEHATAN

Setiap strata memiliki
karakteristik tersediri


Personalia



Fasilitas




Masalah yang
ditanggulangi



Jenis pelayanan

Dari tiga strata di atas,
yang terpenting adalah
pelayanan primerr

NO Karakteristik

Pelayanan Pelayanan
primer
sekunder

Pelayanan
tertier


1

Tenaga
Kesehatan

Umum

Sub spesialis

2

Fasilitas

Sederhana Komplek

Canggih

3


Masalah
Sederhana Komplek
yang
ditanggulangi

Lebih
komplek

4

Jenis
pelayanan

Rawat
jalan

Spesialis

Rawat jalan Rawat jalan
dan inap

dan inap

4

PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
• Sistem pelayanan kesehatan yang mememberikan
pelayanan esensial (health care/primary care)
• Pelayanan Kesehatan Dasar (Primary Health Care) adalah
pelayanan kesehatan esensial yang diselenggarakan
berdasarkan tatacara dan teknologi praktis, sesuai dengan
kaedah ilmu pengetahuan serta diterima oleh masyarakat,
dapat dicapai oleh perorangan dan keluarga dalam
masyarakat melalui peran aktif secara penuh dengan biaya
yang dapat dipikul oleh masyarakat dan negara untuk
memelihara setiap tahap perkembangan serta yang
didukung oleh semangat kemandirian dan menentukan diri
sendiri
(WHO, 1978)
5


DEKLARASI ALMA ATA - PRIMARY HEALTH CARE (PHC)

UKW

• Pembangunan nasional
berwawasan kesehatan
(pertanian, transportasi,
industri, makanan, dll)
• Tata ruang alam –
manusia & kegiatannya
• Pencegahan primer

UKM

Tersier
(Sub-Sp)
Sekunder
(Yankes Spesialistis)

Primer








Air bersih & Sanitasi
Gizi masyarakat
Pendidikan Kesehatan
Surveilans penyakit
Pencegahan primer &
sekunder

(Yankes Primer mampu
mengatasi sebagian besar
kebutuhan kesehatan individu
& keluarga)

Kontak pertama ke SISTEM

pelayanan kedokteran
Individu & Keluarga
UKW = Upaya Kesehatan Wilayah
UKM= Upaya Kesehatan Masyarakat
UKP = Upaya Kesehatan Perseorangan

UKP
UKM
UKW
6
Copy By IDI 2013

MENGAPA PELAYANAN KESEHATAN PRIMER ?

1.
2.

3.

4.

5.

Tulang punggung pelayanan kesehatan
Titik Berat Pelayanan Kesehatan Primer adalah Promosi dan Prevensi
yang mendorong meningkatnya peran serta dan kemandirian masyarat
dalam mengatasi berbagai faktor risiko kesehatan
Keberhasilan Pelayanan Kesehatan Primer akan mendukung pelaksanaan
Jaminan Sosial Kesehatan Nasional, dimana akan mengurangi jumlah
pasien yang di rujuk.
Mengurangi biaya pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif
Pelaksanana pelayanan kesehatan primer di daerah yang baik akan
mendukung Pembangunan kesehatan Nasional
Pelaksanaan Pelayanan kesehatan primer akan berbeda antar wilayah karena :
1. Kondisi geografis dan demografis
2. Kemampuan fiskal daerah dan individu
3. Status kesehatan masyarakat
4. Perhatian pemda pada pembangunan kesehatan di wilayahnya

PELAYANAN KESEHATAN
PRIMER


UKM

UKP

Peningkatan dan Pencegahan

1.
2.
3.
4.

Pengobatan dan pemulihan
1.
2.
3.

Pelayanan peningkatan
Pelayanan pencegahan
Pengobatan
Pemulihan

4.

Kelompok & Masyarkat

Pelayanan pengobatan
Pelayanan Pemulihan
Pelayanan peningkatan &
pencegahan
Gaya hidup sehat (healthy life
style)/PHBS
Perorangan & Keluarga

 Revitalisasi UKM
 Peningkatan Efektifitas UKBM

 Optimalisasi Fasyankes Primer
sebagai Gatekeeper
 Optimalisasi Sistim Rujukan

PETA STRATEGIS PELAYANAN
KESEHATAN PRIMER

8

PETA STRATEGI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
1. MASYARAKAT INDONESIA SEHAT YANG MANDIRI

DAMPAK

PROSES
STRATEGIS YG
HARUS
DILAKUKAN

4. OPTIMALISASI YANKES PRIMER
SEBAGAI GATEKEEPER

5. OPTIMALISASI
SISTIM RUJUKAN

3. TERWUJUDNYA MASYARAKAT
YANG PEDULI KESEHATAN

17. TERSEDIANYA DANA BIDANG KESEHATAN YANG PROPORSIONAL UNTUK
UKM DAN UKP*)

OUTCOME

2. TERWUJUDNYA
PELAYANAN KESEHATAN
PRIMER YANG PARIPURNA

KEUANGAN

7. PENINGKATAN
EFEKTIVITAS UKBM

6. REVITALISASI
UKM

8. ADVOKASI PEMBANGUNAN DAERAH BERWAWASAN KESEHATAN

9. TERWUJUDNYA SISTEM
PERENCANAAN YANG
TERINTEGRASI

10. TERWUJUDNYA SISTEM
KOLABORASI PENDIDIKAN NAKES

11. PENGUATAN SISTEM
INSENTIF DAN PROMOSI
PARADIGMA SEHAT

12. TERBANGUNNYA INFORMASI BERBASIS DATA DAN
PENGALAMAN (Knowledge management)

SUMBER DAYA
KESEHATAN

13. TERSEDIANYA SDM
YANG KOMPETEN DAN
BERBUDAYA KINERJA

14. TERSEDIANYA
DUKUNGAN REGULASI
YANKES PRIMER

15.
TERSEDIANYA
SIK TERPADU

16. TERSEDIANYA
SARANA & PRASARANA
SESUAI STANDAR

9

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT DAN PERORANGAN PADA
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

UKP

UKM
Program UKM
Program UKM dan bersifat nasional
antara lain :











P4K
Desa Siaga
Posyandu
Posbindu
Kadarzi
Screening HIV
Screening IVA
Screening API, Penyemprotan Malaria
TB Dots

PEMBIAYAAN OLEH PEMERINTAH

 Vaksin untuk
Immunisasi Dasar
 Alat Kontrasepsi
Dasar

JKN

Pelayanan
kesehatan tingkat
pertama sesuai
manfaat JKN

PEMBIAYAAN OLEH
BPJS KESEHATAN

REVITALISASI PUSKESMAS

Tujuan Revitalisasi Puskesmas
Menata kembali proses penyelenggaraan yankes di Puskesmas,
pada situasi yang berubah secara bermakna dalam lingkungan
internal & eksternal Puskesmas, dan antisipasi implementasi UU
SJSN/BPJS, yang akan diberlakukan di seluruh kabupaten/kota di
Indonesia.
Diharapkan output (luaran) kinerja Puskesmas dalam upaya
promotif dan preventif yang menjadi tugas utamanya, akan dapat
lebih ditingkatkan,
Yankes perseorangan yang dilaksanakan melalui Klinik Puskes
berizin, akan dapat diberikan

1
Penyelenggara UKM
Minimal (KIE&Pemberdayaan Masy) s/d UKM
Optimal ( Pelayanan
Kesehatan Essensial
Dasar)
3
Penyelenggaraan
Program Kesehatan
yang bersifat lokal
spesifik berdasarkan
analisis data

SKEMA FUNGSI DAN UPAYA PUSKESMAS

UPAYA GENERIK

PROMOTIF

&
UPAYA LOKAL
SPESIFIK

PREVENTIF

4

Penyelenggara pelayanan
kese-hatan perseorangan
(UKP) Tkt pertama yang
berkualitas, bero-rientasi
pd kepentingan pelanggan
Dilaksanakan oleh Klinik
Puskes Berizin.

KLINIK
PUSKESMAS

KURATIF
&
REHAB

2
Pusat penyedia informasi kesehatan dari lingkup wilayah kerjanya, untuk kepentingan
manajemen puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten/kota, Propinsi dan Pusat.

Program Kesehatan yg bersifat Generik
Merupakan pelayanan kesehatan yang sifatnya esensial dasar
Pelayanan KB pd PUS

Pelayanan Gizi Keluarga
Pelayanan Kesehatan Lingkungan

Pencegahan Pengendalian PTM dan PM termasuk Imunisasi
Pelayanan KIE dan Pemberdayaan Masyarakat

Pengobatan Dasar seerhana dan emergensi

Program Kesehatan yg bersifat Lokal Spesifik
Merupakan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk mengatasi
masalah kesehatan yang sifatnya khas di wilayah kerja puskesmas
Contoh upaya lokal : kesehatan pariwisata, kesehatan matra, penyakit
tertentu seperti filariasis, fasciola hepatica, schistosomiasis dll

Program Kesehatan yg bersifat pengembangan
Merupakan intensifikasi dari program generik yang bersifat nasional
atau ekstensifikasi program lain diluar upaya spesifik lokal
14

KEGIATAN UKM DAN UKP DI PUSKESMAS
FUNGSI
PUSKESMAS

UKM
UPAYA PROMOSI
DAN PREVENSI

PENYEDIA DATA DAN
INFORMASI

TUGAS KABUPATEN/KOTA

KEGIATAN
PELAYANAN

KM

KP

BPJS

DAK, TP, JAMKESMAS,
BOK, JAMPERSAL
DUKUNGAN PUSAT

KM – Kesehatan Masyarakat
KP – Kesehatan Perorangan
15

Jenis- Jenis Faskes Primer
Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas)






Puskesmas Non Perawatan
Puskesmas
Puskesmas Pembantu (Pustu)
Polindes
Puskesmas Perawatan (Puskesmas
Tempat Tidur)


Faskes milik TNI
• Milik TNI Angkatan Darat
• Polkes
• Poskes

• Milik TNI Angkatan Laut
• Balkes A, dan D
• Balai Pengobatan A, B, dan C
• Lembaga Kesehatan Kelautan
• Lembaga Kedokteran Gigi

Milik TNI Angkatan Udara

• Seksi kesehatan TNI AU
• Lembaga Kesehatan Penerbangan dan
Antariksa (Laksepra)
• Lembaga Kesehatan Gigi & Mulut (Lakesgilut)

Faskes milik Polisi Republik Indonesia
(POLRI)
• Poliklinik Induk POLRI
• Poliklinik Umum POLRI
• Poliklinik Lain milik POLRI
• Tempat Perawatan Sementara (TPS)
POLRI
Praktek Dokter Umum / Klinik Umum








Praktek Dokter Umum Perseorangan
Praktek Dokter Umum Bersama
Klinik Dokter Umum / Klinik 24 Jam
Praktek Dokter Gigi
Praktek Keperawatan
Praktek kebidanan

OPTIMALISASI FASYANKES PRIMER
SEBAGAI GATEKEEPER

PELAYANAN KESEHATAN YANG DIJAMIN
MENURUT UU NO.40THN 2004

PELAYANAN KESEHATAN
PERSEORANGAN
“ KOMPREHENSIF”
KENDALI
BIAYA

Pasal. 22

OBAT dan BMHP

PELAYANAN KESEHATAN SECARA BERJENJANG

KENDALI
MUTU

PELAYANAN BERJENJANG
PerMenkes 001/2012 BAB III Pasal 4

(1) Pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang, sesuai
kebutuhan medis dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat
pertama.
(2) Pelayanan kesehatan tingkat kedua hanya dapat diberikan atas
rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat pertama.
(3) Pelayanan kesehatan tingkat ketiga hanya dapat diberikan atas
rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat kedua atau tingkat
pertama.
(4) Bidan dan perawat hanya dapat melakukan rujukan ke dokter
dan/atau dokter gigi pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama.
(5) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3),
dan ayat (4) dikecualikan pada keadaan gawat darurat, bencana,
kekhususan permasalahan kesehatan pasien, dan pertimbangan
geografis.

PELAYANAN BERJENJANG

Tersier

Sekunder
Gatekeeper
sebagai kontak pertama pada
pelayanan kesehatan formal dan
penapis rujukan sesuai dengan
Pedoman Pelayanan Medik.

Primer
Rujukan balik

Rujukan

KONSEP GATEKEEPER
Gatekeeper dalam managed care dapat didefinisikan
sebagai dokter yang berwenang mengatur pelayanan
kesehatan bagi peserta, sekaligus bertanggungjawab
dalam rujukan pelayanan kesehatan lanjutan sesuai
kebutuhan medis peserta.

Dokel sebagai
GateKeeper

• Pelayanan sesuai kebutuhan
medik peserta dan holistik
• Promotif dan preventif a.l: Deteksi dini
• Personalisasi layanan  hubungan
dokter – pasien/keluarga

21

Tugas dan Fungsi Gate Keeper
Tugas sebagai gatekeeper :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan peserta secara paripurna, terpadu dan bermutu
2.

Mengatur pelayanan kesehatan lanjutan melalui sistem rujukan.

3.

Penasehat, konselor, dan pendidik untuk mewujudkan keluarga sehat

4.

Manajer sumber daya

Fungsi Gatekeeper
Menjaga masyarakat, keluarga, individu tetap sehat dgn memperhatikan :
1. pola hidup sehat
2. menjauhkan at risk
3. individual / mass screening
4. diagnosa dini
5. prompt treatment
6. rehabilitasi

PRINSIP PELAYANAN DOKTER LAYANAN PRIMER
1. Pelayanan Tingkat Pertama (primary care);
2. Pelayanan yang mengutamakan promosi dan pencegahan
(promotif dan preventive);
3. Pelayanan bersifat pribadi (personal care);
4. Pelayanan paripurna (comprehensive care);
5. Pelayanan menyeluruh (holistic care);
6. Pelayanan terpadu (integrated care);
7. Pelayanan berkesinambungan (continuum care);
8. Koordinatif dan kerjasama;
9. Berorientasi pada keluarga dan komunitas (family and
community oriented);
10. Patient safety.

PRASYARAT DOKTER LAYANAN PRIMER
1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.
8.

Memiliki fasilitas pelayanan
Memiliki SDM kesehatan
Memiliki peralatan pelayanan kesehatan
Mampu memberikan pelayanan sesuai jenis pelayanan
yang telah ditetapkan
Memiliki sistim administrasi dan manajemen pelayanan
kesehatan
Mampu menetapkan biaya pelayanan
Memiliki SPO Pelayaan
Memiliki jejaring rujukan

SIAPAKAH GATE KEEPER
• Adalah dokter yang bekerja pada pelayanan
kesehatan primer
• Dokter yang pertama kali ditemui masyarakat
• Antara lain :
– Dokter/Dokter Gigi di Klinik Puskesmas
– Dokter/Dokter Gigi di Klinik Pratama
– Dokter/Dokter Gigi Praktik Mandiri

OPTIMALISASI
SISTIM PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

BPJS dan Fasyankes
 Manfaat jaminan kesehatan
diberikan pada fasilitas kesehatan
milik Pemerintah atau swasta yang
menjalin kerjasama dengan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial.(UU
No 40 Pasal 23 )

• Berdasarkan kontrak denghan BPJS
Fasyankes bertanggung jawab atas
pemeliharaan sejumlah peserta
tertentu sesuai dengan kontrak
/kerjasama yang disepakati
( 1 dokter /500-600 KK)
• Pembayaran kapitasi

FASKES

FASKES

FASKES
FASKES

BPJS
FASKES

FASKES

SISTEM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Berhadapan dengan risiko
keuangan
menerapkan pelbagai
pembatasan

Kendali biaya

Kepuasan
Pasien

Kendali Mutu

KENDALI BIAYA
Pembayaran kapitasi
• Kapitasi mengacu pada kata kapita.
Biasa dikenal istilah per kapita, per kepala
• Pembayaran kapitasi berarti pembayaran berbasis hitungan
per kepala (peserta JKN).
• Merupakan model cara bayar oleh pengelola dana kepada
pemberi pelayanan kesehatan untuk jenis-jenis pelayanan
yang diselenggarakannya dimana nilai biaya tidak dihitung
berdasarkan jenis dan/ataupun jumlah pelayanan yg
diberikan oleh pemberi layanan kesehatan melainkan
ditentukan oleh jumlah pasien yang ditanggungnya
• Transfers financial risks dari payer ke provider
– PPK dan Payer bekerjasama mengendalikan biaya
– Biaya pelayanan menjadi mudah dianggarkan

Tujuan pembayaran kapitasi
• Agar BPJS dapat mengendalikan biaya yankes
sekaligus menyederhanakan/ mempercepat
pembayaran provider.
• Agar dg mengetahui besar pembayaran jasa- nya
dimuka, provider dpt menyusun strategi pelayanan
efektif dg biaya terkendali; Jadi, provider terdorong
menjaga peserta tetap sehat (kalau sakit meguras
biaya kapitasi), hingga berfokus pd preventifpromotif.
• Agar peserta memperoleh manfaat terjaga
kesehatannya.

KENDALI MUTU
Penerapan sistem kendali mutu pelayanan
secara menyeluruh meliputi :
 Pemenuhan standar mutu Fasilitas Kesehatan,
 Memastikan proses pelayanan kesehatan berjalan
sesuai standar yang ditetapkan,
 Pemantauan terhadap luaran kesehatan Peserta.
 Aspek keamanan pasien,
 Efektifitas tindakan,
 Kesesuaian pelayanan dengan kebutuhan medis
pasien

PAKET KEBIJAKAN KENDALI MUTU DI LAYANAN
TINGKAT PERTAMA
PEMBUATAN PEDOMAN (selesai 2013)
1. Panduan Praktik Klinis bagi dokter layanan primer / Standar
Pelayanan Medik
2. Panduan Penatalaksanaan Klinis berdasarkan symton di Pelayanan
Primer
3. Panduan Ketrampilan Klinis di layanan primer
4. Pedoman Pelayanan Dokter di layanan primer
5. Panduan Pelayanan Kesehatan Primer & Sistem Rujukan
( Gatekeeper)
6. Peningkatan Teknis Dokter di layanan Primer
7. Pedoman & Pelaksanaan Audit Medis di layanan primer
8. Pemenuhan SPA di seluruh Puskesmas
9. Pedoman & Pelaksanaan Akreditasi Puskesmas & Fasyankes Primer
Lainnya

BUKU PEDOMAN PELAYANAN DOKTER DI
LAYANAN PRIMER

1

2

Pedoman Praktis Klinis Dokter di
fasyankes primer

Panduan Penataan klinis berdasarkan
simpton bagi dokter di fasyankes primer

4

3

Panduan ketrampilan klinis
dokter di Fasyankes primer

Pedoman Pelayanan Dokter di
Fasyankes Primer

1. PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI
DOKTER DI FASYANKES PRIMER

TUJUAN

PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI
DOKTER DI FASKES PRIMER

PROGRES: sedang
dalam proses penyiapan
permenkes

Agar dokter layanan primer dpt:
1.Memiliki pedoman baku
minimum dengan
mengutamakan upaya maksimal
sesuai kompetensi dan fasilitas
yang ada
2.Mewujudkan pelayanan yang
sadar mutu sadar biaya
3.Memiliki tolok ukur dalam
melaksanakan jaminan mutu
pelayanan

2. PANDUAN KETRAMPILAN KLINIS BAGI
DOKTER DI FASYANKES PRIMER
TUJUAN:

acuan langkah-langkah
pelaksanaan
ketrampilan
yang
terstandar sesuai kompetensi profesi
dokter pelayanan primer

PROSES:
PANDUAN KETRAMPILAN KLINIS
BAGI DOKTER DI FASKES PRIMER

Telah tersusun draft
panduan ketrampilan klinis berisi 95
ketrampilan dengan level kompetensi 4
(mampu melakukan secara mandiri)
sesuai Standar Kompetensi Dokter
Indonesia (SKDI) 2012.

PROGRES:
uji coba

sedang dalam proses

3. PEDOMAN PELAYANAN DOKTER DI
FASYANKES PRIMER
TUJUAN:

acuan
bagi
dokter
untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang bermutu.

PROSES:

PEDOMAN PELAYANAN DOKTER
PELAYANAN PRIMER

PROGRES: sedang
dalam proses uji coba

telah tersusun draft dengan
rujukan utama: Standar Pelayanan Kedokteran
Keluarga, berisi:
1) Pemeliharaan kesehatan di klinik: pelayanan
paripurna, pelayanan medis, pelayanan
menyeluruh, pelayanan terpadu, pelayanan
bersinambung
2) Perilaku dalam klinik: perilaku terhadap pasien,
dengan mitra kerja di klinik, dengan sejawat,
pengembangan ilmu dan ketrampilan praktik,
partisipasi dalam kegiatan masyarakat di
bidang kesehatan
3) Pengelolaan praktik: sumber daya manusia,
manajemen keuangan, manajemen klinik
4) Sarana dan prasarana: fasilitas praktik,
peralatan klinik, proses-proses penunjang
medik.

PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI
DOKTER DI FASYANKES PRIMER
Ruang lingkup
• PPK ini meliputi panduan penatalaksanaan terhadap
penyakit yang dijumpai di layanan primer.
• Jenis penyakit mengacu pada Peraturan Konsil
Kedokteran Indonesia No. 11 Tahun 2012 tentang
Standar Kompetensi Dokter Indonesia.
• Penyakit dalam panduan ini adalah penyakit dengan
tingkat kemampuan dokter 4A, 3B, dan 3A terpilih,
dimana dokter diharapkan mampu mendiagnosis,
memberikan penatalaksanaan dan rujukan yang sesuai .
Katarak yang merupakan kemampuan 2, dimasukkan
dalam pedoman ini dengan mempertimbangkan
prevalensinya yang cukup tinggi di Indonesia.

STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA
(Perkonsil No 11 Tahun 2012)
SISTEM TUBUH MANUSIA

NO

TINGKAT KEMAMPUAN

DAFTAR
PENYAKIT

1

2

3A

3B

4A

1

Sistem Saraf

73

7

22

18

19

7

2

Psikiatri

52

0

28

21

1

2

3

Indera

104

4

44

30

3

23

4

Respirasi

46

6

11

8

12

9

5

Kardiovaskular

41

7

15

9

9

1

6

GIT

83

6

32

17

9

19

7

Ginjal dan sal. Kemih

40

3

19

6

5

7

8

Reproduksi

99

11

41

16

19

12

9

Endokrin metabolik

33

7

6

4

7

9

10

Hematoimunologi

35

4

14

8

3

6

11

Muskuloskeletal

38

14

13

7

2

2

12

Sist Kulit dan Integumen

79

1

13

13

7

45

13

Forensik dan Medikolegal

13

0

3

7

1

2

TOTAL

736

70

261

164

97

144
38

PROSES PENYUSUNAN BUKU
• PPK disusun berdasarkan pedoman yang berlaku secara global yang
dirumuskan bersama perhimpunan profesi dan Kementerian
kesehatan.
• Berisi penatalaksanaan penyakit yang sesuai dengan kompetensi 3 dan
4, yang dapat dilakukan di layanan primer  405 penyakit (SKDI2012)
• Terdapat : 155 penyakit yang terangkum dalam 140 penyakit karena
ada beberapa penyakit yg tertulis dalam 1 judul penyakit. Ch
dermatofitosis tdd Tinea Corporis , Tinea capitis, Tinea barbae

• Prioritas penyakit tersebut sesuai dengan tingkat kemampuan 3 dan 4
terpilih, dengan kriteria di layanan primer: High volume, High cost,
High risk, Program nasional, Merupakan penyakit yang jelas batasbatasnya dan relatif mudah mendiagnosisnya.
• Setelah menyelesaikan Pedoman untuk 155 penyakit prioritas,
penyusunan Pedoman Penatalaksanaan Penyakit akan terus dikerjakan
oleh organisasi profesi sampai mencakup 405 penyakit kompetensi 3
dan 4.

Template
Masalah Kesehatan
Judul masalah diperoleh dari daftar masalah yang
tergolong pada level kemampuan 4 yaitu sebanyak
143 daftar masalah.
2. Subyektif
Berisi hasil anamnesis menyeluruh kepada pasien.
3. Obyektif
Berisi hasil pemeriksaan fisik yang patognomonis,
meskipun sangat disarankan melakukan pemeriksaan
fisik menyeluruh. Selain itu bagian ini pula berisi
anjuran pemeriksaan penunjang serta hasil positif
yang ditemukan.
4. Assesment/Penegakan diagnostik holistik
Aspek personal : Keluhan, kekhawatiran & harapan
Aspek klinis : diagnosis klinis & diagnosis banding
Aspek internal : persepsi, usia, perilaku, genetik
Aspek eksternal: lingkungan (makro, mikro. meso)
5. Plan/Penatalaksanaan komprehensif :
Patient centered
- Pengobatan biomedis
Obat
Nutrisi
Psikososial
Rawat jalan/rawat inap

1.

Konsultasi dan rujukan
- Masa pemulihan
- Komplikasi dan efek samping/penyulit
Family focus : edukasi preventif, sosial support,
screening
Community oriented : screening, survailens, & laporan
6. Rujukan
Selain berdasarkan level kompetensi penyakit yang
dihadapi, terdapat juga kriteria rujukan yang terdiri
dari :
T : Time ฀ lama perjalanan penyakit
A : Age ฀ umur pasien
C : Complication ฀komplikasi dari penyakitnya,
tingkatan kesulitan
C : Comorbidity ฀ ada/tidaknya penyakit penyerta
C : Condition ฀ melihat kondisi fasilitas pelayanan
7. Prognosis
8. Rekam medik
No. ICPC
No. ICD 10

SISTEM RUJUKAN MEDIK DI LAYANAN PRIMER
Dokter merujuk pasien pada kasus penyakit dengan
tingkat kemampuan 4A pada kondisi :
T :Time ฀ lama perjalanan penyakit
A : Age ฀ umur pasien
C : Complication ฀ komplikasi dari penyakitnya,
tingkatan kesulitan
C : Comorbidity ฀ ada/tidaknya penyakit penyerta
C : Condition ฀ melihat kondisi fasilitas pelayanan

1. TIME
• Jika perjalanan penyakit dapat digolongkan kepada kondisi
kronis atau melewati Golden Time Standard
• Contoh pada demam tifoid
Pasien dirujuk bila setelah mendapat terapi selama 5 hari
belum tampak perbaikan.

2. AGE
• Jika usia pasien masuk dalam kategori yang dikhawatirkan
meningkatkan risiko komplikasi serta kondisi penyakit lebih
berat
• Contoh pada penyakit pneumonia aspirasi.
Pasien anak, berumur kurang dari 6 bulan, indikasi dirujuk ke
layanan sekunder.

3. COMPLICATION
• Jika komplikasi yg ditemui dapat memperberat kondisi pasien
• Contoh pada penyakit influenza dengan tanda-tanda
pneumonia.
Pasien dirujuk bila didapatkan tanda-tanda pneumonia (panas
tidak turun 5 hari disertai batuk purulen dan sesak nafas).

4. COMORBIDITY
• Jika terdapat keluhan atau gejala penyakit lain yang
memperberat kondisi pasien.
• Contoh: penyakit TB pada orang dengan HIV, TB dengan
penyakit metabolik perlu dirujuk ke layanan sekunder. Setelah
mendapat advis di layanan sekunder dapat melanjutkan
pengobatan kembali di fasilitas pelayanan primer.

CONDITION
• Apabila fasilitas pelayanan tdk dapat
memenuhi keberlangsungan penatalaksanaan.
• Rujukan bisa bersifat horizontal maupun
vertikal pada fasilitas yang mempunyai
peralatan untuk keberlangsungan
penatalaksanaan

OPTIMALISASI KOMPETENSI DOKTER
DI FASYANKES PRIMER

KOMPETENSI DOKTER PELAYANAN PRIMER
Kompetensi
Sub-Spesialis
Etc

Dermatology

Ophthalmology

Pediatrics

Surgery

II

Obs-Gynecology

Spesialis

Internal Medicine

III

Mahal

Family Medicine
I

Dokter

SAAT INI
Marjinalisasi Dokter
Pelayanan Primer

Kondisi ini tidak
mendukung JKN

Kedokteran Dasar

Spesialis
DK / DU /
Dokter
Pelayanan
Primer

III

II
Ib
Ia
Murah

Bidang ilmu kedokteran

GOAL

Revitalisasi Dokter Pelayanan
Primer melalui program
pendidikan dokter

Dokter yang mampu
memenuhi sebagian
besar kebutuhan
kesehatan individu dan
keluarga

BEBERAPA METODA PELATIHAN

Metoda 1

Paket pratugas
Diprioritaskan untuk DPP di
Perkotaan
Pelatihan temu muka setiap
akhir minggu selama 8 bulan

Metoda
2

Metoda 3

• Paket pratugas
• Pelatihan e-learning
dan beberapa
pelatihan ketrampialn
temu muka selama 1-2
tahun
• Diprioritaskan untuk
DPP di Pedesaan

Paket Pratugas
Pelatihan ketrampilan khusus sesuai
kebutuhan selama 1 bulan
Pelatihan modul dengan surat
menyurat selama 1-2 tahun
Diprioritaskan untuk DK di DPTK

Konsep setelah selesai menyelesaikan seluruh
program pelatihan
• Memperoleh Post Graduate Diploma dari Fakultas Kedokteran
yang bersangkutan
• Memperoleh sejumlah SKP yang dihitung sesuai dengan
Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan IDI untuk kepentingan
resertifikasi
• Dapat diperhitungkan untuk transfer menjadi sejumlah SKS bila
berminat memperoleh Master Dokter Pelayanan Primer atau
Spesialis Dokter Pelayanan Primer

Rencana Pemenuhan Standar
Faskes Primer
1. Peningkatan kerjasama dengan klinik swasta dan dokter
praktek mandiri bagi daerah yang kurang tenaga dokternya
(nilai acuan 1:2500)
2. Pembangunan Puskesmas pada Kecamatan yang tidak
mempunyai Puskesmas
3. Pemenuhan dokter pada kab/kota dengan kekurangan
dokter. (tugas PPSDM)
4. Rehab Puskesmas dan Rumah dinas dokter
5. Pemenuhan alkes faskes primer
6. Penetapan Pedoman
7. Penguatan sistem rujukan dengan memperhatikan
aksesibilitas dan portabilitas

Sifat dasar seorang dokter adalah melayani dan
tidak patut mendahulukan materi diatas kebutuhan
pasiennya. Jadilah dokter Bintang Lima

Terima Kasih…