S PJKR 1005908 Chapter3

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Metode penelitian adalah komponen yang terlibat langsung dalam memecahkan masalah penelitian karena metode penelitian ini merupakansuatu cara untuk memperoleh atau mendapatkan data. Sebagaimana dikatakan Sugiyono

(2013:3) bahwa secara umum “Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Tujuan penelitian ini adalah untuk memecahkan suatu masalah menggunakan cara-cara yang sesuai dengan prosedur penelitian sehingga permasalahan terpecahkan dengan baik. Penelitian merupakan salah satu cara ilmiah untuk mencari suatu kebenaran sedangkan metode ilmiah berarti kegiatan penelitian yang didasarkan pada ciri-ciri keilmuan. Sugiyono (2013:3) menyatakan bahwa :

Ciri-ciri keilmuan sebagai berikut, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Ada beberapa macam metode penelitian yang biasa digunakan peneliti untuk memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian, Sugiyono (2013:6)

menyebutkan bahwa “Dari segi metode penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian survey, ekspostfacto, eksperimen, naturalistik, policy research, evaluation research, action research, sejarah, dan research and development (R&D)”.

Agar kebenaran dari hipotesis yang penulis ajukan dapat diketahui maka penulis mengadakan penelitian dengan menggunakan metode eksperimen dengan mengadakan kegiatan percobaan terhadap variabel-variabel yang diamati untuk mendapatkan suatu hasil. Menggunakan metode ini dilakukan dengan dasar


(2)

pertimbangan, bahwa penelitian ini bersifat membandingkan antara hasil gerak dasar pencak silat tepak tilu jalan muka satu dengan menggunakan media audio visual dan tidak menggunakan media audio visual pada siswa SMA Pasundan 8 Bandung kelas X.

Program perlakuan yang telah disusun oleh penulis diberikan kepada kedua kelompok tersebut kemudian menjalani proses perlakuan. Pengukuran dilakukan untuk membandingkan tingkat penguasaan gerak siswa terhadap hasil pembelajaran pecak silat, akibat perlakuan dari pembelajaran pencak silat tepak tilu jalan muka satu dengan menggunakan media audio visual dan tidak menggunkan media audio visual. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah menggunakan media audio visual dan tidak menggunakan media, sedangkan variabel terikat yaitu hasil belajar siswa.

B.Desain Penelitian

Desain penelitian bertujuan untuk membantu peneliti agar penelitian dapat dilaksanakan secara teratur dan tersusun dengan baik. Desain penelitian menjelaskan mengenai hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya. Penelitian eksperimen memiliki berbagai macam desain penelitian, penggunaan desain tersebut disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang akan diteliti. Desain dalam penelitian ini adalah Post Only Control Design yakni suatu desain penelitian yang hanya melihat hasil tes akhirnya saja. Menurut Sugiyono (2013:112) bentuk model desain ini sebagai berikut:

Gambar 3.1

Desain Post Only Control Design

Keterangan :

R1 : Kelompok eksperimen

R2 : Kelompok kontrol

X : Perlakuan dengan menggunakan media audio visual O1 : Hasil belajar siswa yang diberi perlakuan

R1 x O1


(3)

O2 : Hasil belajar siswa yang tidak diberi perlakuan

Berdasarkan desain di atas terdapat dua kelompok yang dipilih secara acak, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang diberi perlakuan sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak diberi perlakuan. Perlakuan yang dimaksud adalah penggunaan media audio visual dalam pembelajaran pencak silat tepak tilu jalan muka satu. Selanjutnya rancangan atau langkah-langkah penelitian yang akan dilaksanakan sebagai berikut:

Gambar 3.2

Langkah-Langkah Penelitian

Berdasarkan bagan di atas langkah-langkah penelitian yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Menentukan sampel dari populasi.

2. Memberikan perlakuan dengan menggunakan media video dan tidak menggunakan media video.

3. Melakukan tes akhir setelah diberi perlakuan kemudian menghitung rata-rata. 4. Menghitung perbedaan antara hasil kelompok eksperimen (menggunakan

media video) dan kelompok kontrol (tidak menggunakan media video) setelah diberi perlakuan.

5. Langkah terakhir memakai pengujian hipotesis untuk menentukan kesimpulan. Populasi

Sampel

Perlakuan

Hasil 1

Kelompok 2

Perlakuan

Hasil 2

Pengumpulan Data

Pengolahan & Analisis Data

Kesimpulan Kelompok 1


(4)

C.Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel merupakan komponen yang menjadi sumber data atau informasi yang diperlukan. Populasi dan sampel merupakan objek dalam suatu penelitian. Populasi merupakan keseluruhan sumber data yang ditetapkan dan dianggap dapat memberikan informasi atau data yang diperlukan dalam penelitian. Hal ini sesuai pernyataan Sugiyono (2013:117) bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa SMA Pasundan 8 kelas X semester 1 tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 200 orang.

Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti) sebagai sumber data yang dianggap mewakili seluruh populasi secara representatif. Sifat dan karakteristik populasi harus tergambar dalam sampel. Berdasarkan metode penelitian eksperimen yang ciri utamanya adalah sampel dipilih secara acak, maka teknik pengambilan sampel ini adalah Simple Random Sampling, Sugiyono (2013:120) berpendapat “Simple Random Sampling yaitu pengambilan sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan starata”. Sampel dari penelitian ini adalah dua kelompok kelas X SMA Pasundan 8 yang terbagi atas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang terdiri dari 15 siswa kelompok eksperimen dan 15 siswa kelompok kontrol.

D.Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu penelitian. Insterumen merupakan alat ukur yang digunakan dalam suatu penelitian. Instrumen sebagai alat pengumpul data yang baik harus dirancang sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya. Instrumen yang baik adalah instrumen yang valid dan memiliki reliabel. Instrumen yang valid adalah instrumen yang mampu dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur


(5)

sedangkan reliabilitas menyangkut akurasi dan konsistensi alat pengumpul data. Dalam sejumlah penelitian, data mempunyai kedudukan yang sangat penting karena merupakan penggambaran variabel yang diteliti serta berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis.

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah instrumen tes. Tes sebagai instrumen pengumpulan data merupakan serangkaian pertanyaan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu maupun kelompok. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Suntoda, dkk. (2013:1) bahwa “Tes adalah suatu alat ukur atau instrumen yang digunakan untuk memperoleh informasi/data tentang seseorang atau obyek tertentu”. Tes dalam penelitian ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi mengenai hasil belajar siswa mengenai materi pembelajaran pencak silat yang diberikan. Tes dilakukan setelah selesai pembelajaran.

Tes dilaksanakan berdasarkan petunjuk dan kriteria sebagai berikut: 1. Petunjuk Umum

a. Sebelum tes dimulai, testee diberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai jenis test dan melakukan peregangan.

b. Kepada para testee diberikan juga penjelasan mengenai sistem penilaian dalam test ini.

c. Disarankan agar seluruh testee memakai pakaian olahraga. 2. Petunjuk Pelaksanaan

a. Tes rangkaian gerakan tepak tilu jalan muka satu dengan irama musik, tujuan tes ini untuk mengetahui hasil belajar siwa berupa kemampuan penguasaan gerak siswa dengan menggunakan media audio visual dan tidak menggunakan media.

b. Pelaksanaan dan perlengkapan, kaset ibing penca tepak tilu, tape recorder, format penilaian, tester, lapangan.

c. Pengetesan, jumlah pembantu yang bertugas untuk menilai gerakan sebanyak 8 orang, terdiri dari 1 orang ketua,1 orang sekretaris, Pencatat hasil tes 5 orang juri dan 1 orang operator musik/tape recorder satu orang.


(6)

3. Kriteria Penilaian dan Kisi-Kisi Instrumen a. Kriteria Penilaian

1) Wiraga

a) Penilaian teknik dilakukan dengan cara melihat dan menghitung jumlah gerakan yang benar.

b) Jumlah seluruh gerakan pada rangkaian gerak tepak tilu terdapat 108 gerakan.

c) Gerakan yang benar diberi skor 1, sedangkan gerakan yang salah diberi skor 0.

d) Nilai teknik diperoleh dengan cara jumlah gerakan dikurangi kesalahan gerakan (108–kesalahan gerakan).

e) Dari 5 tester diambil 3 skor, karena skor terbesar dan terkecil dari setiap perolehan nilai testee tidak dipakai.

f) Penilaian aspek ini bersifat objektif.

2) Wirasa dan Wirahma (Kemantapan dan Keindahan gerak)

a) Penilaian pada aspek wirasa dilihat dari kemantapan gerakan, kemantapan penghayatan gerakan, kemantapan tenaga dan stamina setiap siswa. Sedangkan penilaian pada aspek wirahma dilihat dari keindahan gerakan dan kesesuaian gerakan dengan irama musik pengiring Tepak Tilu.

b) Aspek-aspek yang dinilai antara lain: Kecepatan, kekuatan, kelentukan, dan penjiwaan (ekspresi penghayatan) terhadap gerakan.

c) Rentang skor pada aspek penilaian wirasa antara 50-60. d) Penilaian aspek ini bersifat subyektif.

Untuk lebih jelasnya format penilaian wasit juri dapat dilihat pada Lampiran C.


(7)

b. Kisi-Kisi Instrumen

Tabel 3.1 Aspek Penilaian

Sub Variabel

Terikat

Indikator Keterangan

Wiraga

Urutan gerakan Melakukan gerakan setiap jurus sesuai urutan.

Ketepatan gerak jurus

Melakukan gerakan yang tepat sesuai ketentuan gerak.

Wirahma

Kemantapan dan ketegasan gerak jurus

Melakukan gerak dengan baik, indah dan bertenaga.

Kesesuaian dengan musik

Melakukan gerakan sesuai dengan musik pengiring.

Wirasa Penghayatan dan ekspresi

Melakukan setiap gerakan dengan penghayatan dan penjiwaan.

(Salam, 2013:43)

E.Pengolahan dan Analisis Data

Setelah dilakukan pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, kemudian dilanjutkan dengan pengolahan dan analisis data. Analisis data adalah proses mengatururutan data dan mengorganisasikannya ke dalam suatu pola atau suatu uraian. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengolah dan menganalisis data tersebut secara statistik. Ini bertujuan untuk memperoleh jawaban mengenai diterima tidaknya hipotesis. Langkah-langkah pengolahan data tersebut, ditempuh dengan prosedur sebagai berikut :

1. Menghitung skor rata-rata kelompok sampel dengan menggunakan rumus sebagai berikut :


(8)

Keterangan:

: nilai rata-rata

: jumlah skor yang didapat

n : banyaknya sampel

2. Menghitung standard deviation (simpangan baku) dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan:

s : simpangan baku n : banyaknya sampel

: jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata

3. Menguji normalitas data menggunakan uji normalitas Liliefors. Langkah yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Pengamatan X1, X2, …Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2,…Zn dengan

menggunakan rumus :

( dan s masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku dari sampel).

b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F (Z1) = P(Z.Z1).


(9)

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2,…Zn . Jika proporsi ini

dinyatakan S(Z1), maka :

d. Menghitung selisih F (Z1) - S(Z1) kemudian tentukan harga mutlaknya.

e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Untuk menolak atau menerima hipotesis, kita bandingkan L0 dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata α yang

dipilih. Kriterianya adalah : tolak hipotesis nol jika L0 yang diperoleh dari

data pengamatan melebihi L dari daftar tabel. Dalam hal lainnya hipotesis nol diterima.

4. Menguji homogenitas. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Kriteria pengujian adalah terima hipotesis jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel

distribusi dengan derajat kebebasan = (V1.V2) dengan taraf nyata (α) = 0,05.

5. Pengujian signifikan peningkatan hasil pembelajaran. Menguji kesamaan dua rata-rata (satu pihak). Dengan menggunakan uji kesamaan dua rata-rata (satu pihak) dapat menggambarkan bahwa terdapat perbedaan atau tidak mengenai tingkat hasil belajar gerak tepak tilu siswa SMA Pasundan 8 Bandung yang diberikan pembelajaran menggunakan audio visual dengan yang tidak menggunakan media.

Sedangkan syarat untuk menguji perbedaan dua rata-rata, yaitu datanya harus berdistribusi normal dan variansinya homogen. Jika berdistribusi normal dan homogen maka rumus statistik yang digunakan yaitu uji t sebagai berikut:


(10)

Sebelum uji t terlebih dahulu dicari variansi gabungan (s2) melalui rumus sebagai berikut:

Keterangan tanda dalam rumus : t : nilai t yang dicari (thitung)

S2 : simpangan baku gabungan

n

1 : jumlah sampel kelompok 1

n

2 : jumlah sampel kelompok 2

: rata-rata kelompok 1 : rata-rata kelompok 2 S12 : variansi kelompok 1

S22 : variansi kelompok 2

Sesuai dengan masalah penelitian dan tujuan penelitian, maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasional sederhana. Kriteria pengujian adalah terima Ho jika t <t1-α, dalam hal lain tolak hipotesis, dengan peluang pada (α = 0,95) dengan dk = (n1+n2-2).


(1)

penting karena merupakan penggambaran variabel yang diteliti serta berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis.

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah instrumen tes. Tes sebagai instrumen pengumpulan data merupakan serangkaian pertanyaan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu maupun kelompok. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Suntoda, dkk. (2013:1) bahwa “Tes adalah suatu alat ukur atau instrumen yang digunakan untuk memperoleh informasi/data tentang seseorang atau obyek tertentu”. Tes dalam penelitian ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi mengenai hasil belajar siswa mengenai materi pembelajaran pencak silat yang diberikan. Tes dilakukan setelah selesai pembelajaran.

Tes dilaksanakan berdasarkan petunjuk dan kriteria sebagai berikut: 1. Petunjuk Umum

a. Sebelum tes dimulai, testee diberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai jenis test dan melakukan peregangan.

b. Kepada para testee diberikan juga penjelasan mengenai sistem penilaian dalam test ini.

c. Disarankan agar seluruh testee memakai pakaian olahraga. 2. Petunjuk Pelaksanaan

a. Tes rangkaian gerakan tepak tilu jalan muka satu dengan irama musik, tujuan tes ini untuk mengetahui hasil belajar siwa berupa kemampuan penguasaan gerak siswa dengan menggunakan media audio visual dan tidak menggunakan media.

b. Pelaksanaan dan perlengkapan, kaset ibing penca tepak tilu, tape recorder, format penilaian, tester, lapangan.

c. Pengetesan, jumlah pembantu yang bertugas untuk menilai gerakan sebanyak 8 orang, terdiri dari 1 orang ketua,1 orang sekretaris, Pencatat


(2)

3. Kriteria Penilaian dan Kisi-Kisi Instrumen a. Kriteria Penilaian

1) Wiraga

a) Penilaian teknik dilakukan dengan cara melihat dan menghitung jumlah gerakan yang benar.

b) Jumlah seluruh gerakan pada rangkaian gerak tepak tilu terdapat 108 gerakan.

c) Gerakan yang benar diberi skor 1, sedangkan gerakan yang salah diberi skor 0.

d) Nilai teknik diperoleh dengan cara jumlah gerakan dikurangi kesalahan gerakan (108–kesalahan gerakan).

e) Dari 5 tester diambil 3 skor, karena skor terbesar dan terkecil dari setiap perolehan nilai testee tidak dipakai.

f) Penilaian aspek ini bersifat objektif.

2) Wirasa dan Wirahma (Kemantapan dan Keindahan gerak)

a) Penilaian pada aspek wirasa dilihat dari kemantapan gerakan, kemantapan penghayatan gerakan, kemantapan tenaga dan stamina setiap siswa. Sedangkan penilaian pada aspek wirahma dilihat dari keindahan gerakan dan kesesuaian gerakan dengan irama musik pengiring Tepak Tilu.

b) Aspek-aspek yang dinilai antara lain: Kecepatan, kekuatan, kelentukan, dan penjiwaan (ekspresi penghayatan) terhadap gerakan.

c) Rentang skor pada aspek penilaian wirasa antara 50-60. d) Penilaian aspek ini bersifat subyektif.

Untuk lebih jelasnya format penilaian wasit juri dapat dilihat pada Lampiran C.


(3)

b. Kisi-Kisi Instrumen Tabel 3.1 Aspek Penilaian Sub Variabel Terikat

Indikator Keterangan

Wiraga

Urutan gerakan Melakukan gerakan setiap jurus sesuai urutan.

Ketepatan gerak jurus

Melakukan gerakan yang tepat sesuai ketentuan gerak.

Wirahma

Kemantapan dan ketegasan gerak jurus

Melakukan gerak dengan baik, indah dan bertenaga.

Kesesuaian dengan musik

Melakukan gerakan sesuai dengan musik pengiring.

Wirasa Penghayatan dan ekspresi

Melakukan setiap gerakan dengan penghayatan dan penjiwaan.

(Salam, 2013:43)

E.Pengolahan dan Analisis Data

Setelah dilakukan pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, kemudian dilanjutkan dengan pengolahan dan analisis data. Analisis data adalah proses mengatururutan data dan mengorganisasikannya ke dalam suatu pola atau suatu uraian. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengolah dan menganalisis data tersebut secara statistik. Ini bertujuan untuk memperoleh jawaban mengenai diterima tidaknya hipotesis. Langkah-langkah pengolahan data tersebut, ditempuh dengan prosedur sebagai berikut :

1. Menghitung skor rata-rata kelompok sampel dengan menggunakan rumus sebagai berikut :


(4)

Keterangan:

: nilai rata-rata

: jumlah skor yang didapat

n : banyaknya sampel

2. Menghitung standard deviation (simpangan baku) dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan:

s : simpangan baku

n : banyaknya sampel

: jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata

3. Menguji normalitas data menggunakan uji normalitas Liliefors. Langkah yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Pengamatan X1, X2, …Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2,…Zn dengan menggunakan rumus :

( dan s masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku dari sampel).

b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F (Z1) = P(Z.Z1).


(5)

d. Menghitung selisih F (Z1) - S(Z1) kemudian tentukan harga mutlaknya. e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih

tersebut. Untuk menolak atau menerima hipotesis, kita bandingkan L0 dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata α yang dipilih. Kriterianya adalah : tolak hipotesis nol jika L0 yang diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar tabel. Dalam hal lainnya hipotesis nol diterima.

4. Menguji homogenitas. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Kriteria pengujian adalah terima hipotesis jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1.V2) dengan taraf nyata (α) = 0,05. 5. Pengujian signifikan peningkatan hasil pembelajaran. Menguji kesamaan dua

rata-rata (satu pihak). Dengan menggunakan uji kesamaan dua rata-rata (satu pihak) dapat menggambarkan bahwa terdapat perbedaan atau tidak mengenai tingkat hasil belajar gerak tepak tilu siswa SMA Pasundan 8 Bandung yang diberikan pembelajaran menggunakan audio visual dengan yang tidak menggunakan media.

Sedangkan syarat untuk menguji perbedaan dua rata-rata, yaitu datanya harus berdistribusi normal dan variansinya homogen. Jika berdistribusi normal dan homogen maka rumus statistik yang digunakan yaitu uji t sebagai berikut:


(6)

Sebelum uji t terlebih dahulu dicari variansi gabungan (s2) melalui rumus sebagai berikut:

Keterangan tanda dalam rumus : t : nilai t yang dicari (thitung) S2 : simpangan baku gabungan

n

1 : jumlah sampel kelompok 1

n

2 : jumlah sampel kelompok 2

: rata-rata kelompok 1 : rata-rata kelompok 2 S12 : variansi kelompok 1 S22 : variansi kelompok 2

Sesuai dengan masalah penelitian dan tujuan penelitian, maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasional sederhana. Kriteria pengujian adalah terima Ho jika t <t1-α, dalam hal lain tolak hipotesis, dengan peluang pada (α = 0,95) dengan dk = (n1+n2-2).