KELAS INSPIRASI LANGKAH MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN INDONESIA MENGHADAPI ASEAN COMMUNITY.
KELAS INSPIRASI LANGKAH MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN INDONESIA
MENGHADAPI ASEAN COMMUNITY
KELAS INSPIRASI LANGKAH MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN INDONESIA
MENGHADAPI ASEAN COMMUNITY
Oktavia Rizki Pradika
Student of International Relations UPN “VETERAN” Jawa Timur
e-mail: [email protected]
Resa Rasyidah
Lecturer of International Relatios UPN “VETERAN” Jawa Timur
e-mail: [email protected]
ABSTRACT
Education is one of the activities in an effort to achieve the goal, to create world peace,
intercultural dialogue, as well as alleviating poverty. In fact that many people who have low economic
quality tend to left behind. Regional integration in Southeast Asia become a new encouragement for
Indonesia in an effort to education equity. The Government in collaboration with NGOs related to
educational equity efforts in Indonesia. Based on statistical data, it was noted that Indonesia is the
third-largest country in Southeast Asia whose people suffered illiterate. It means that there are still
many tasks of government and NGOs to pave and improve the quality of education in Indonesia. This
effort is expected to be able to bring Indonesia into the level of development (Sustainable
Development) were more mature and ready to face the ASEAN Community. Indonesia has a lot of
NGOs that are concerned in the field of education. This paper describes how the government's efforts to
collaborate with NGOs in improving the quality of education in Indonesia, such as the Class Inspiration
(Kelas Inspirasi) is among the many NGOs that care will be the condition of education.
Keywords: Education, regional integration, NGOs, Development
Pendidikan merupakan salah satu kegiatan dalam upaya mencapai tujuan yakni, menciptakan
perdamaian dunia, dialog antar budaya, serta mengentaskan kemiskinan. Fakta bahwa banyak
masyarakat yang lemah dalam kondisi perekonomiannya cenderung tertinggal jauh. Integrasi regional
di kawasan Asia Tenggara menjadi satu penyemangat baru bagi Indonesia dalam upaya pemerataan
kualitas pendidikan. Pemerintah berkolaborasi dengan NGOs terkait dengan upaya pemerataan
pendidikan di Indonesia. Berdasarkan data statistik, tercatat bahwa indonesia merupakan negara
terbesar ke tiga di Asia Tenggara yang penduduknya mengalami buta huruf. Artinya bahwa masih
banyak tugas pemerintah serta Lembaga Swadaya Masyarakat untuk meratakan serta meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia. Diharapkan upaya ini dapat membawa indonesia menuju tingkat
PAHMI 9th International Conference
Yogyakarta State University, 15 -16 September 2015
Page 1
KELAS INSPIRASI LANGKAH MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN INDONESIA
MENGHADAPI ASEAN COMMUNITY
pembangunan (Sustainable Development) yang lebih matang dan siap untuk menghadapi ASEAN
Community. Indonesia memiliki banyak NGOs yang concern di bidang pendidikan. Paper ini akan
membahas tentang bagaimana upaya pemerintah berkolaborasi dengan NGOs dalam meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia, seperti Kelas Inspirasi yang merupakan satu diantara banyak
Lembaga Swadaya Masyarakat yang peduli akan kondisi pendidikan.
Kata-kata kunci: Pendidikan, Integrasi regional, NGOs, Development
Theme: Multicultural Education
BIOGRAFI PENULIS
Oktavia Rizki Pradika adalah mahasiswa semester 4 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang
menempuh Program Studi Hubungan Internasional, UPN “VETERAN” Jawa Timur.
Resa Rasyidah adalah dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Studi Hubungan
Internasional yang mengajar mata kuliah Organisasi Internasional, Bisnis Internasional, dan
Kewirausahaan.
PAHMI 9th International Conference
Yogyakarta State University, 15 -16 September 2015
Page 2
KELAS INSPIRASI LANGKAH MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN INDONESIA
MENGHADAPI ASEAN COMMUNITY
Indeks Pembangunan Manusia melalui Potret Pendidikan
Peradaban dibangun melalui proses pembelajaran yang panjang dan secara terus menerus.
Pendidikan merupakan salah satu kegiatan dalam upaya mencapai tujuan yakni, menciptakan
perdamaian dunia, mengentaskan kemiskinan, serta dialog antar budaya. 1 Menurut R.S Peters dalam
bukunya The Philosophy of education menyatakan bahwa pada hakikatnya pendidikan tidak mengenal
akhir karena kualitas kehidupan manusia terus meningkat.2 Melalui proses pendidikan manusia akan
terus mengembangkan kemampuannya. Persoalan mendasar bagi sebagian besar negara di dunia
adalah bagaimana proses pendidikan harus berjalan, serta bagaimana teknis pendidikan yang tepat
untuk dilaksanakan. Tidak terbantahkan lagi bahwa negara Indonesia memiliki kondisi yang beragam.
Hal inilah yang akan diangkat penulis dalam paper, terkait dengan bagaimana pendidikan dapat
dilaksanakan dan dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia tanpa batas-batas kelas, ras,
agama, maupun kondisi fisik.
Pendidikan berkaitan dengan bagaimana manusia dipandang. Artinya pendidikan memberikan
arti beragam mengenai bagaimana cara yang efektif untuk membuat manusia agar terberdayakan,
tercerahkan serta tersadarkan. Salah satu tujuan pendidikan adalah memungkinkan semua orang yang
ingin memberikan pengetahuan mereka kepada orang lain dapat dengan mudah melakukannya,
demikian juga bagi yang ingin mendapatkannya.
Melalui paper ini penulis akan membahas mengenai peran penting NGOs dalam bidang
pendidikan sebagai sarana kolaborasi pemerintahan. Terdapat beberapa pengertian mengenai “social
movement”. Diantaranya : bahwa gerakan sosial dianggap sebagai sebuah organisasi “Social
Movement Organizations (SMO)” McCarthy and Zald (1997). ” Social movement” memiliki tujuan
dalam jangka panjang dan menggunakan cara – cara di luar institusi yang ada. Keanggotaannya
berubah – ubah, kepemimpinannya ditentukan oleh reaksi informal dari para anggotanya. 3 Tindakannya
akan dilaksanakan secara terus – menerus hingga tercapai apa yang diinginkan. Di Indonesia sendiri
ada banyak gerakan yang dilakukan sebagai agenda bagi organisasi yang bergerak di bidang
pendidikan. Misalnya saja gerakan “Indonesia Mengajar” atau “Kelas Inspirasi”, dimana
keanggotaannya secara suka rela. Dengan mengajak para professional memberikan ilmu serta
pengalaman kepada siswa – siswi sekolah yang terletak di wilayah terpencil (marjinal) khususnya.
Tujuannya jelas untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia, mengingat persaingan internasional
semakin tinggi baik di bidang perekonomian hingga pendidikan, bidang industri bahkan sumber daya
manusia.
Pada tahun 2012 indonesia mendapatkan penghargaan literasi dari UNESCO. 4 Indonesia
menduduki peringkat 50 dari 140 negara dengan jumlah penduduk yang mengalami tuna aksara sekitar
6,4 juta jiwa.5 Kemampuan membaca dan menulis ini dianggap dapat mengurangi intellectual gap yang
seringkali menjadi kerikil kecil baik dalam bidang sosial, politik dan ekonomi. Sehingga struktur
kependudukan dapat dikondisikan menjadi lebih baik. Menurut data UNESCO, tingkat literasi di
Indonesia telah mencapai angka 93% setara dengan Malaysia pada tahun 2009.6
PAHMI 9th International Conference
Yogyakarta State University, 15 -16 September 2015
Page 3
KELAS INSPIRASI LANGKAH MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN INDONESIA
MENGHADAPI ASEAN COMMUNITY
Tabel 1.1 Indeks Pembangunan Manusia
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan parameter bagi pencapaian pembangunan
manusia melalui komponen dasar kualitas hidup. Indeks Pembangunan Manusia dibangun berdasarkan
tiga dimensi, yakni umur panjang dan sehat, pengetahuan (pendidikan), serta kehidupan yang layak.
Untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan indkator angka melek huruf dan riwayat pendidikan
formal.7 Angka melek huruf di sini artinya adalah presentase penduduk usia 15 tahun keatas yang dapat
membaca dan menulis. Berdasarkan grafik di atas memang IPM setiap tahunnya mengalami kenaikan,
namun yang tetap menjadi satu permasalahan penting hingga saat ini yaitu Angka Melek Huruf.
Table 1.2 Angka Melek Huruf
Pada tahun 2004 hingga 2008 Angka Melek Huruf memang mengalami peningkatan seiring
dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia. 8 Tahun 2009 hingga 2013 Angka Melek
Huruf relatif fluktuatif, yakni tidak tetap. Ada banyak kemungkinan dari penurunan Angka Melek
Huruf ini, salah satunya adalah partisipasi sekolah bahkan tenaga pendidik.
Berdasarkan data statistik
Indonesia diketahui bahwa pada tahun 2013 presentase penduduk
berusia 5 tahun ke atas yang tidak atau belum bersekolah sebanyak 7,80%. Persentase angka partisipasi
sekolah di daerah perkotaan masih 5,84% sedangkan di pedesaan terhitung lebih tinggi, yakni 9,79%.9
PAHMI 9th International Conference
Yogyakarta State University, 15 -16 September 2015
Page 4
KELAS INSPIRASI LANGKAH MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN INDONESIA
MENGHADAPI ASEAN COMMUNITY
Kolaborasi Pemerintah Melalui Gerakan Sosial Kelas Inspirasi
Perkembangan aktor dalam hubungan internasional tidak hanya menggunakan kekuatan negara
sebagai penyokong dalam upaya pembangunan serta pemerataan suatu negara, namun juga
memberikan peluang bagi para aktor NGOs dan para aktivis untuk ikut andil. Menurut Anderson agen
merupakan pemaparan mengenai tujuan kegiatan orientasi. Peranan gerakan sosial adalah untuk
membawa perubahan dalam sistem internasional. Terdapat beberapa pengertian mengenai “social
movement”. Diantaranya : bahwa gerakan sosial dianggap sebagai sebuah organisasi “Social
Movement Organizations (SMO)” McCarthy and Zald (1997). 10 Sebuah gerakan sosial dapat diartikan
sebagai dukungan dari sebuah kelompok berdasarkan kekuatan struktur yang spesifik sebagai dasar
perubahan sosial, politik dan ekonomi sosial. Gerakan sosial bersandar pada kapasitas atau
kemampuannya untuk mengidentifikasi dan menjelaskan tidak hanya bagaimana campur tangannya
dalam sistem politik (misalnya kelompok penekan), tetapi juga lebih subtantif, bagaimana mereka juga
membangun program tujuan sosial yang harus dicapai dari waktu ke waktu. perubahan sosial
didapatkan dari aktivitas pergerakan sosial, yaitu usaha bersama untuk memajukan kepentingan
bersama atau menjamin tujuan bersama melalui tindakan diluar institusi yang ditetapkan. Terdapat dua
dimensi dalam mendefinisikan sebuah gerakan sosial: 1) Sebuah gerakan sosial harus berkapasitas
untuk mengerahkan konstitusi atau anggotanya. 2) Kegiatan tersebut harus terus dilakukan selama
periode waktu yang ada (bersifat berkelanjutan).
Menyambut ASEAN Community dan untuk memperkuat daya saing dalam menghadapi
kompetisi global, Indonesia berusaha memajukan serta melakukan pemerataan pedidikan melalui
berbagai macam gerakan sosial. Dalam integrasi regional setiap negara anggota wajib untuk
menyetarakan kapasitas atau kemampuan dengan negara-negara yang ada di dalam kawasan tersebut.11
Mengingat tujuan utama dari terbentuknya masyarakat ASEAN ini adalah untuk meningkatkan daya
saing global, sehingga jika terjadi fenomena di suatu negara maka akan menimbulkan fenomena yang
sama di negara lain yang letaknya berdekatan inilah yang disebut sebagai Domino Effect.
Tabel 2.1 Persentase Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Sumber: Statistik Indonesia12
PAHMI 9th International Conference
Yogyakarta State University, 15 -16 September 2015
Page 5
KELAS INSPIRASI LANGKAH MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN INDONESIA
MENGHADAPI ASEAN COMMUNITY
Kenyataannya pemerataan pendidikan di Indonesia masih terbilang tertinggal dari negara-negara
anggota ASEAN yang lain. Faktor inilah yang menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai warga
negara Indonesia khususnya. Oleh karena itu dibutuhkan kerjasama atau kolaborasi antara pemerintah
dengan elemen masyarakat sehingga apa yang diinginkan akan segera tercapai. Pada tanggal 25 April
2012 sebuah gerakan Kelas Inspirasi pertama kali diadakan. 13 Gerakan ini merupakan langkah dan
sebagian kecil upaya dalam pemerataan pendidikan tingkat Sekolah Dasar di Indonesia. Selain
Indonesia Mengajar yang notabennya para pengajar muda yang turut terjun langsung ke daerah
tertinggal (sejauh ini fokus sasaran ada di Indonesia bagian Timur), gerakan Kelas Inspirasi ini
merupakan gerakan non-profit yang mewadahi para profesional dari berbagai sektor untuk ikut serta
berkontribusi dalam misi perbaikan pendidikan di Indonesia. Gerakan ini dapat memberikan
kesempatan bagi para relawan pengajar untuk mengabdi pada lingkungannya, sebagai bentuk
kontribusi akan kepeduliannya terhadap perbaikan masa depan bangsa. Melalui pendidikan kita dapat
menentukan bagaimana nasib negara kita, mampu membuka wawasan sehingga dapat meningkatkan
standar hidup.
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Indonesia Buta Huruf
Sumber: Statistik Indonesia14
Kesimpulan
Pedoman arah pembentukan komunitas ASEAN ada pada tiga pilar, yakni perwujudan kerja
sama bidang politik keamanan, ekonomi, dan sosial budaya. Dalam pilar sosial budaya yang tercakup
di dalamnya adalah kebudayaan, informasi, lingkungan hidup, pembangunan sosial, pengentasan
masyarakat miskin, pendidikan, seta ilmu pengetahuan dan teknologi. Kesadaran regional membentuk
kerjasama regional selanjutnya akan membentuk kohesi regional, artinya persatuan dalam kawasan
merupakan hasil atau dampak dari pembentukan anggota. Sehingga dengan turut berperannya gerakangerakan sosial tersebut, merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pemerataan pendidikan di
Indonesia bukan hanya untuk memperkokoh kesejahteraan negara namun juga sebagai upaya
meningkatkan daya saing dalam menyambut ASEAN Community.
PAHMI 9th International Conference
Yogyakarta State University, 15 -16 September 2015
Page 6
KELAS INSPIRASI LANGKAH MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN INDONESIA
MENGHADAPI ASEAN COMMUNITY
Referensi
Buku, Artikel, Jurnal
Soyomukti, Nurani. (2015). Teori-Teori Pendidikan: Dari Tradisional, (Neo) Liberal, Marxis-Sosialis,
Hingga Postmodern (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media), hlm. 22.
Opp, K.-D., 2009. “Chapter 1: Protest and Social Movements”. Dalam Theories of Political Protest
and Social Movements A multidisciplinary introduction, critique, and synthesis . London and
New York: Routledge
Garza, Diego Castaneda. tt. International Integration Theories: Regional Scenarios
Online
http://en.unesco.org/themes/education-21st-century
http://m.tempo.co/read/news/2012/08/24/079425228/ri-raih-penghargaan-literasi-dari-unesco
http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/10/11/mui9a0-64-juta-penduduk-di-indonesia-tunaaksara
http://m.tempo.co/read/news/2012/08/24/079425228/ri-raih-penghargaan-literasi-dari-unesco
http://bps.go.id
http://kelasinspirasi.org/?page=about
PAHMI 9th International Conference
Yogyakarta State University, 15 -16 September 2015
Page 7
1
[daring] http://en.unesco.org/themes/education-21st-century diakses pada 12 Mei 2015
Dikutip dalam Nurani Soyomukti, Teori-Teori Pendidikan: Dari Tradisional, (Neo) Liberal, Marxis-Sosialis, Hingga
Postmodern (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2015), hlm. 22.
3
Opp, K.-D., 2009. “Chapter 1: Protest and Social Movements”. Dalam Theories of Political Protest and Social
Movements A multidisciplinary introduction, critique, and synthesis . London and New York: Routledge
4
[daring] http://m.tempo.co/read/news/2012/08/24/079425228/ri-raih-penghargaan-literasi-dari-unesco diakses pada 15 Juli
2015
5
[ daring] http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/10/11/mui9a0-64-juta-penduduk-di-indonesia-tuna-aksara
diakses pada 15 Juli 2015
6
[daring] http://m.tempo.co/read/news/2012/08/24/079425228/ri-raih-penghargaan-literasi-dari-unesco diakses pada 15 Juli
2015
7
[daring] http://bps.go.id diakses pada 17 Juli 2015
8
[daring] http://bps.go.id diakses pada 17 Juli 2015
9
[daring] http://bps.go.id diakses pada 17 Juli 2015
10
Opp, K.-D., 2009. “Chapter 1: Protest and Social Movements”. Dalam Theories of Political Protest and Social
Movements A multidisciplinary introduction, critique, and synthesis . London and New York: Routledge
11
Diego Castaneda Garza dalam International Integration Theories: Regional Scenarios
12
[daring] http://bps.go.id diakses pada 17 Juli 2015
13
[daring] http://kelasinspirasi.org/?page=about diakses pada 17 Juli 2015
14
[daring] http://bps.go.id diakses pada 17 Juli 2015
2
MENGHADAPI ASEAN COMMUNITY
KELAS INSPIRASI LANGKAH MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN INDONESIA
MENGHADAPI ASEAN COMMUNITY
Oktavia Rizki Pradika
Student of International Relations UPN “VETERAN” Jawa Timur
e-mail: [email protected]
Resa Rasyidah
Lecturer of International Relatios UPN “VETERAN” Jawa Timur
e-mail: [email protected]
ABSTRACT
Education is one of the activities in an effort to achieve the goal, to create world peace,
intercultural dialogue, as well as alleviating poverty. In fact that many people who have low economic
quality tend to left behind. Regional integration in Southeast Asia become a new encouragement for
Indonesia in an effort to education equity. The Government in collaboration with NGOs related to
educational equity efforts in Indonesia. Based on statistical data, it was noted that Indonesia is the
third-largest country in Southeast Asia whose people suffered illiterate. It means that there are still
many tasks of government and NGOs to pave and improve the quality of education in Indonesia. This
effort is expected to be able to bring Indonesia into the level of development (Sustainable
Development) were more mature and ready to face the ASEAN Community. Indonesia has a lot of
NGOs that are concerned in the field of education. This paper describes how the government's efforts to
collaborate with NGOs in improving the quality of education in Indonesia, such as the Class Inspiration
(Kelas Inspirasi) is among the many NGOs that care will be the condition of education.
Keywords: Education, regional integration, NGOs, Development
Pendidikan merupakan salah satu kegiatan dalam upaya mencapai tujuan yakni, menciptakan
perdamaian dunia, dialog antar budaya, serta mengentaskan kemiskinan. Fakta bahwa banyak
masyarakat yang lemah dalam kondisi perekonomiannya cenderung tertinggal jauh. Integrasi regional
di kawasan Asia Tenggara menjadi satu penyemangat baru bagi Indonesia dalam upaya pemerataan
kualitas pendidikan. Pemerintah berkolaborasi dengan NGOs terkait dengan upaya pemerataan
pendidikan di Indonesia. Berdasarkan data statistik, tercatat bahwa indonesia merupakan negara
terbesar ke tiga di Asia Tenggara yang penduduknya mengalami buta huruf. Artinya bahwa masih
banyak tugas pemerintah serta Lembaga Swadaya Masyarakat untuk meratakan serta meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia. Diharapkan upaya ini dapat membawa indonesia menuju tingkat
PAHMI 9th International Conference
Yogyakarta State University, 15 -16 September 2015
Page 1
KELAS INSPIRASI LANGKAH MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN INDONESIA
MENGHADAPI ASEAN COMMUNITY
pembangunan (Sustainable Development) yang lebih matang dan siap untuk menghadapi ASEAN
Community. Indonesia memiliki banyak NGOs yang concern di bidang pendidikan. Paper ini akan
membahas tentang bagaimana upaya pemerintah berkolaborasi dengan NGOs dalam meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia, seperti Kelas Inspirasi yang merupakan satu diantara banyak
Lembaga Swadaya Masyarakat yang peduli akan kondisi pendidikan.
Kata-kata kunci: Pendidikan, Integrasi regional, NGOs, Development
Theme: Multicultural Education
BIOGRAFI PENULIS
Oktavia Rizki Pradika adalah mahasiswa semester 4 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang
menempuh Program Studi Hubungan Internasional, UPN “VETERAN” Jawa Timur.
Resa Rasyidah adalah dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Studi Hubungan
Internasional yang mengajar mata kuliah Organisasi Internasional, Bisnis Internasional, dan
Kewirausahaan.
PAHMI 9th International Conference
Yogyakarta State University, 15 -16 September 2015
Page 2
KELAS INSPIRASI LANGKAH MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN INDONESIA
MENGHADAPI ASEAN COMMUNITY
Indeks Pembangunan Manusia melalui Potret Pendidikan
Peradaban dibangun melalui proses pembelajaran yang panjang dan secara terus menerus.
Pendidikan merupakan salah satu kegiatan dalam upaya mencapai tujuan yakni, menciptakan
perdamaian dunia, mengentaskan kemiskinan, serta dialog antar budaya. 1 Menurut R.S Peters dalam
bukunya The Philosophy of education menyatakan bahwa pada hakikatnya pendidikan tidak mengenal
akhir karena kualitas kehidupan manusia terus meningkat.2 Melalui proses pendidikan manusia akan
terus mengembangkan kemampuannya. Persoalan mendasar bagi sebagian besar negara di dunia
adalah bagaimana proses pendidikan harus berjalan, serta bagaimana teknis pendidikan yang tepat
untuk dilaksanakan. Tidak terbantahkan lagi bahwa negara Indonesia memiliki kondisi yang beragam.
Hal inilah yang akan diangkat penulis dalam paper, terkait dengan bagaimana pendidikan dapat
dilaksanakan dan dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia tanpa batas-batas kelas, ras,
agama, maupun kondisi fisik.
Pendidikan berkaitan dengan bagaimana manusia dipandang. Artinya pendidikan memberikan
arti beragam mengenai bagaimana cara yang efektif untuk membuat manusia agar terberdayakan,
tercerahkan serta tersadarkan. Salah satu tujuan pendidikan adalah memungkinkan semua orang yang
ingin memberikan pengetahuan mereka kepada orang lain dapat dengan mudah melakukannya,
demikian juga bagi yang ingin mendapatkannya.
Melalui paper ini penulis akan membahas mengenai peran penting NGOs dalam bidang
pendidikan sebagai sarana kolaborasi pemerintahan. Terdapat beberapa pengertian mengenai “social
movement”. Diantaranya : bahwa gerakan sosial dianggap sebagai sebuah organisasi “Social
Movement Organizations (SMO)” McCarthy and Zald (1997). ” Social movement” memiliki tujuan
dalam jangka panjang dan menggunakan cara – cara di luar institusi yang ada. Keanggotaannya
berubah – ubah, kepemimpinannya ditentukan oleh reaksi informal dari para anggotanya. 3 Tindakannya
akan dilaksanakan secara terus – menerus hingga tercapai apa yang diinginkan. Di Indonesia sendiri
ada banyak gerakan yang dilakukan sebagai agenda bagi organisasi yang bergerak di bidang
pendidikan. Misalnya saja gerakan “Indonesia Mengajar” atau “Kelas Inspirasi”, dimana
keanggotaannya secara suka rela. Dengan mengajak para professional memberikan ilmu serta
pengalaman kepada siswa – siswi sekolah yang terletak di wilayah terpencil (marjinal) khususnya.
Tujuannya jelas untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia, mengingat persaingan internasional
semakin tinggi baik di bidang perekonomian hingga pendidikan, bidang industri bahkan sumber daya
manusia.
Pada tahun 2012 indonesia mendapatkan penghargaan literasi dari UNESCO. 4 Indonesia
menduduki peringkat 50 dari 140 negara dengan jumlah penduduk yang mengalami tuna aksara sekitar
6,4 juta jiwa.5 Kemampuan membaca dan menulis ini dianggap dapat mengurangi intellectual gap yang
seringkali menjadi kerikil kecil baik dalam bidang sosial, politik dan ekonomi. Sehingga struktur
kependudukan dapat dikondisikan menjadi lebih baik. Menurut data UNESCO, tingkat literasi di
Indonesia telah mencapai angka 93% setara dengan Malaysia pada tahun 2009.6
PAHMI 9th International Conference
Yogyakarta State University, 15 -16 September 2015
Page 3
KELAS INSPIRASI LANGKAH MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN INDONESIA
MENGHADAPI ASEAN COMMUNITY
Tabel 1.1 Indeks Pembangunan Manusia
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan parameter bagi pencapaian pembangunan
manusia melalui komponen dasar kualitas hidup. Indeks Pembangunan Manusia dibangun berdasarkan
tiga dimensi, yakni umur panjang dan sehat, pengetahuan (pendidikan), serta kehidupan yang layak.
Untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan indkator angka melek huruf dan riwayat pendidikan
formal.7 Angka melek huruf di sini artinya adalah presentase penduduk usia 15 tahun keatas yang dapat
membaca dan menulis. Berdasarkan grafik di atas memang IPM setiap tahunnya mengalami kenaikan,
namun yang tetap menjadi satu permasalahan penting hingga saat ini yaitu Angka Melek Huruf.
Table 1.2 Angka Melek Huruf
Pada tahun 2004 hingga 2008 Angka Melek Huruf memang mengalami peningkatan seiring
dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia. 8 Tahun 2009 hingga 2013 Angka Melek
Huruf relatif fluktuatif, yakni tidak tetap. Ada banyak kemungkinan dari penurunan Angka Melek
Huruf ini, salah satunya adalah partisipasi sekolah bahkan tenaga pendidik.
Berdasarkan data statistik
Indonesia diketahui bahwa pada tahun 2013 presentase penduduk
berusia 5 tahun ke atas yang tidak atau belum bersekolah sebanyak 7,80%. Persentase angka partisipasi
sekolah di daerah perkotaan masih 5,84% sedangkan di pedesaan terhitung lebih tinggi, yakni 9,79%.9
PAHMI 9th International Conference
Yogyakarta State University, 15 -16 September 2015
Page 4
KELAS INSPIRASI LANGKAH MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN INDONESIA
MENGHADAPI ASEAN COMMUNITY
Kolaborasi Pemerintah Melalui Gerakan Sosial Kelas Inspirasi
Perkembangan aktor dalam hubungan internasional tidak hanya menggunakan kekuatan negara
sebagai penyokong dalam upaya pembangunan serta pemerataan suatu negara, namun juga
memberikan peluang bagi para aktor NGOs dan para aktivis untuk ikut andil. Menurut Anderson agen
merupakan pemaparan mengenai tujuan kegiatan orientasi. Peranan gerakan sosial adalah untuk
membawa perubahan dalam sistem internasional. Terdapat beberapa pengertian mengenai “social
movement”. Diantaranya : bahwa gerakan sosial dianggap sebagai sebuah organisasi “Social
Movement Organizations (SMO)” McCarthy and Zald (1997). 10 Sebuah gerakan sosial dapat diartikan
sebagai dukungan dari sebuah kelompok berdasarkan kekuatan struktur yang spesifik sebagai dasar
perubahan sosial, politik dan ekonomi sosial. Gerakan sosial bersandar pada kapasitas atau
kemampuannya untuk mengidentifikasi dan menjelaskan tidak hanya bagaimana campur tangannya
dalam sistem politik (misalnya kelompok penekan), tetapi juga lebih subtantif, bagaimana mereka juga
membangun program tujuan sosial yang harus dicapai dari waktu ke waktu. perubahan sosial
didapatkan dari aktivitas pergerakan sosial, yaitu usaha bersama untuk memajukan kepentingan
bersama atau menjamin tujuan bersama melalui tindakan diluar institusi yang ditetapkan. Terdapat dua
dimensi dalam mendefinisikan sebuah gerakan sosial: 1) Sebuah gerakan sosial harus berkapasitas
untuk mengerahkan konstitusi atau anggotanya. 2) Kegiatan tersebut harus terus dilakukan selama
periode waktu yang ada (bersifat berkelanjutan).
Menyambut ASEAN Community dan untuk memperkuat daya saing dalam menghadapi
kompetisi global, Indonesia berusaha memajukan serta melakukan pemerataan pedidikan melalui
berbagai macam gerakan sosial. Dalam integrasi regional setiap negara anggota wajib untuk
menyetarakan kapasitas atau kemampuan dengan negara-negara yang ada di dalam kawasan tersebut.11
Mengingat tujuan utama dari terbentuknya masyarakat ASEAN ini adalah untuk meningkatkan daya
saing global, sehingga jika terjadi fenomena di suatu negara maka akan menimbulkan fenomena yang
sama di negara lain yang letaknya berdekatan inilah yang disebut sebagai Domino Effect.
Tabel 2.1 Persentase Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Sumber: Statistik Indonesia12
PAHMI 9th International Conference
Yogyakarta State University, 15 -16 September 2015
Page 5
KELAS INSPIRASI LANGKAH MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN INDONESIA
MENGHADAPI ASEAN COMMUNITY
Kenyataannya pemerataan pendidikan di Indonesia masih terbilang tertinggal dari negara-negara
anggota ASEAN yang lain. Faktor inilah yang menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai warga
negara Indonesia khususnya. Oleh karena itu dibutuhkan kerjasama atau kolaborasi antara pemerintah
dengan elemen masyarakat sehingga apa yang diinginkan akan segera tercapai. Pada tanggal 25 April
2012 sebuah gerakan Kelas Inspirasi pertama kali diadakan. 13 Gerakan ini merupakan langkah dan
sebagian kecil upaya dalam pemerataan pendidikan tingkat Sekolah Dasar di Indonesia. Selain
Indonesia Mengajar yang notabennya para pengajar muda yang turut terjun langsung ke daerah
tertinggal (sejauh ini fokus sasaran ada di Indonesia bagian Timur), gerakan Kelas Inspirasi ini
merupakan gerakan non-profit yang mewadahi para profesional dari berbagai sektor untuk ikut serta
berkontribusi dalam misi perbaikan pendidikan di Indonesia. Gerakan ini dapat memberikan
kesempatan bagi para relawan pengajar untuk mengabdi pada lingkungannya, sebagai bentuk
kontribusi akan kepeduliannya terhadap perbaikan masa depan bangsa. Melalui pendidikan kita dapat
menentukan bagaimana nasib negara kita, mampu membuka wawasan sehingga dapat meningkatkan
standar hidup.
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Indonesia Buta Huruf
Sumber: Statistik Indonesia14
Kesimpulan
Pedoman arah pembentukan komunitas ASEAN ada pada tiga pilar, yakni perwujudan kerja
sama bidang politik keamanan, ekonomi, dan sosial budaya. Dalam pilar sosial budaya yang tercakup
di dalamnya adalah kebudayaan, informasi, lingkungan hidup, pembangunan sosial, pengentasan
masyarakat miskin, pendidikan, seta ilmu pengetahuan dan teknologi. Kesadaran regional membentuk
kerjasama regional selanjutnya akan membentuk kohesi regional, artinya persatuan dalam kawasan
merupakan hasil atau dampak dari pembentukan anggota. Sehingga dengan turut berperannya gerakangerakan sosial tersebut, merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pemerataan pendidikan di
Indonesia bukan hanya untuk memperkokoh kesejahteraan negara namun juga sebagai upaya
meningkatkan daya saing dalam menyambut ASEAN Community.
PAHMI 9th International Conference
Yogyakarta State University, 15 -16 September 2015
Page 6
KELAS INSPIRASI LANGKAH MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN INDONESIA
MENGHADAPI ASEAN COMMUNITY
Referensi
Buku, Artikel, Jurnal
Soyomukti, Nurani. (2015). Teori-Teori Pendidikan: Dari Tradisional, (Neo) Liberal, Marxis-Sosialis,
Hingga Postmodern (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media), hlm. 22.
Opp, K.-D., 2009. “Chapter 1: Protest and Social Movements”. Dalam Theories of Political Protest
and Social Movements A multidisciplinary introduction, critique, and synthesis . London and
New York: Routledge
Garza, Diego Castaneda. tt. International Integration Theories: Regional Scenarios
Online
http://en.unesco.org/themes/education-21st-century
http://m.tempo.co/read/news/2012/08/24/079425228/ri-raih-penghargaan-literasi-dari-unesco
http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/10/11/mui9a0-64-juta-penduduk-di-indonesia-tunaaksara
http://m.tempo.co/read/news/2012/08/24/079425228/ri-raih-penghargaan-literasi-dari-unesco
http://bps.go.id
http://kelasinspirasi.org/?page=about
PAHMI 9th International Conference
Yogyakarta State University, 15 -16 September 2015
Page 7
1
[daring] http://en.unesco.org/themes/education-21st-century diakses pada 12 Mei 2015
Dikutip dalam Nurani Soyomukti, Teori-Teori Pendidikan: Dari Tradisional, (Neo) Liberal, Marxis-Sosialis, Hingga
Postmodern (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2015), hlm. 22.
3
Opp, K.-D., 2009. “Chapter 1: Protest and Social Movements”. Dalam Theories of Political Protest and Social
Movements A multidisciplinary introduction, critique, and synthesis . London and New York: Routledge
4
[daring] http://m.tempo.co/read/news/2012/08/24/079425228/ri-raih-penghargaan-literasi-dari-unesco diakses pada 15 Juli
2015
5
[ daring] http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/10/11/mui9a0-64-juta-penduduk-di-indonesia-tuna-aksara
diakses pada 15 Juli 2015
6
[daring] http://m.tempo.co/read/news/2012/08/24/079425228/ri-raih-penghargaan-literasi-dari-unesco diakses pada 15 Juli
2015
7
[daring] http://bps.go.id diakses pada 17 Juli 2015
8
[daring] http://bps.go.id diakses pada 17 Juli 2015
9
[daring] http://bps.go.id diakses pada 17 Juli 2015
10
Opp, K.-D., 2009. “Chapter 1: Protest and Social Movements”. Dalam Theories of Political Protest and Social
Movements A multidisciplinary introduction, critique, and synthesis . London and New York: Routledge
11
Diego Castaneda Garza dalam International Integration Theories: Regional Scenarios
12
[daring] http://bps.go.id diakses pada 17 Juli 2015
13
[daring] http://kelasinspirasi.org/?page=about diakses pada 17 Juli 2015
14
[daring] http://bps.go.id diakses pada 17 Juli 2015
2