Putusan 14 I 2014 up14042015

(1)

P U T U S A N

Perkara Nomor 14/KPPU-I/2014

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia selanjutnya disebut Komisi yang memeriksa Perkara Nomor 14/KPPU-I/2014 tentang Dugaan Pelanggaran Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Terkait Penjualan Liquefied Petroleum Gas (LPG) di Wilayah Bandung dan Sumedang yang dilakukan oleh : --- 1) Terlapor I, PT Limas Raga Inti, berkedudukan di Jalan Emong Nomor 21, Bandung, Jawa Barat; --- 2) Terlapor II, PT Surya Buana Rahayu, berkedudukan di Jalan Atlas Nomor 32 Antapani,

Bandung, Jawa Barat; --- 3) Terlapor III, PT Sumber Kerang Indah, berkedudukan di Jalan Kopo Cirangrang Nomor

471, Bandung, Jawa Barat; --- 4) Terlapor IV, PT Adigas Jaya Pratama, berkedudukan di Jalan Ters. Jaksa Naranata Nomor 163, Baleendah, Bandung, Jawa Barat; --- 5) Terlapor V, PT Tirta Gangga Tama, berkedudukan di Jalan Komp. Ud. Supadio Nomor

196/72-B, Kelurahan Husein Sastranegara, Cicendo, Bandung, Jawa Barat; --- 6) Terlapor VI, PT Arias Mas, berkedudukan di Jalan Raya Cileunyi Km. 19, Kabupaten

Bandung; --- 7) Terlapor VII, Pusat Koperasi Pegawai Negeri (PKPRI), berkedudukan di Jalan Soekarno

Hatta Nomor 470, Bandung, Jawa Barat; --- 8) Terlapor VIII, Koperasi Karyawan dan Pensiunan Perusahaan Gas Negara (KOPKAR

PGN) Bandung, berkedudukan di Jalan Serang Nomor 9, RT 09 RW 08, Bandung, Jawa Barat; --- 9) Terlapor IX, PT Kurnia Sari Rahayu, berkedudukan di Jalan Rama Nomor 20, Bandung,

Jawa Barat; --- 10) Terlapor X, PT Sinarbakti Abadigas, berkedudukan di Jalan Mayor Abdurahman Nomor

74 Sumedang, Jawa Barat; --- 11) Terlapor XI, PT Baragas Nasional, berkedudukan di Villa Bandung Indah, Jalan


(2)

12) Terlapor XII, PT Indonesian Alina Houtman Vegetables (INAHOVTRACO), berkedudukan di Jalan Otto Iskandardinata Nomor 476, Bandung, Jawa Barat; --- 13) Terlapor XIII, PT Lembang Abadi Indah, berkedudukan di Jalan Golf Barat I Nomor 2,

Arcamanik, Bandung, Jawa Barat; --- 14) Terlapor XIV, PT Sawitto Indah Berkah, berkedudukan di Jalan Pangeran Sugih Nomor

133 RT 01 RW 07, Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat; --- 15) Terlapor XV, PT Guna Bumi Utama, berkedudukan di Jalan Jend. A. Yani Nomor 602,

Babakan Surabaya, Bandung, Jawa Barat; --- 16) Terlapor XVI, PT Griya Putra Anugrah, berkedudukan di Jalan Jend. H. Amirmachmud

Nomor 299 RT 001 RW 006 Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat; --- 17) Terlapor XVII, PT Api Gas Nasional, berkedudukan di Jalan Cibaduyut Raya Nomor

220, Bandung, Jawa Barat; ---

telah mengambil Putusan sebagai berikut: ---

Majelis Komisi: --- Setelah membaca Laporan Dugaan Pelanggaran; --- Setelah membaca Tanggapan para Terlapor terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran; --- Setelah mendengar Keterangan para Saksi; --- Setelah mendengar Keterangan para Terlapor; --- Setelah membaca surat-surat dan dokumen-dokumen dalam perkara ini; --- Setelah membaca Kesimpulan Hasil Persidangan dari Investigator; --- Setelah membaca Kesimpulan Hasil Persidangan dari para Terlapor; ---

TENTANG DUDUK PERKARA

1. Menimbang bahwa Sekretariat Komisi telah melakukan Penelitian tentang adanya dugaan pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 terkait Penjualan Liquefied Petroleum Gas (LPG) di Wilayah Bandung dan Sumedang; --- 2. Menimbang bahwa berdasarkan Laporan Hasil Penelitian, terdapat bukti awal dugaan pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 yang dilakukan oleh pelaku usaha; --- 3. Menimbang bahwa berdasarkan Laporan Hasil Penelitian tersebut, Komisi memutuskan untuk ditindaklanjuti ke tahap penyelidikan; ---


(3)

4. Menimbang bahwa Sekretariat Komisi telah melakukan penyelidikan terhadap Laporan Hasil Penelitian, dan memperoleh bukti yang cukup, kejelasan dan kelengkapan dugaan pelanggaran yang dituangkan dalam Laporan Hasil Penyelidikan; --- 5. Menimbang bahwa setelah dilakukan pemberkasan, Laporan Hasil Penyelidikan tersebut

dinilai layak untuk dilakukan Gelar Laporan dan disusun dalam bentuk Rancangan Laporan Dugaan Pelanggaran; --- 6. Menimbang bahwa dalam Gelar Laporan, Rapat Komisi menyetujui Rancangan Laporan

Dugaan Pelanggaran tersebut menjadi Laporan Dugaan Pelanggaran; --- 7. Menimbang bahwa selanjutnya Ketua Komisi menerbitkan Penetapan Komisi Nomor 39/KPPU/Pen/VIII/2014 tanggal 18 Agustus 2014 tentang Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 14/KPPU-I/2014 (vide bukti A1); --- 8. Menimbang bahwa berdasarkan Penetapan Pemeriksaan Pendahuluan tersebut, Ketua Komisi menetapkan pembentukan Majelis Komisi melalui Keputusan Komisi Nomor 104/KPPU/Kep/VIII/2014 tanggal 26 Agustus 2014 tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi pada Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 14/KPPU-I/2014 (vide bukti A2); --- 9. Menimbang bahwa Ketua Majelis Komisi Perkara Nomor 14/KPPU-I/2014 menerbitkan

Surat Keputusan Majelis Komisi Nomor 37/KMK/Kep/VIII/2014 tanggal 28 Agustus 2014 tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 14/KPPU-I/2014, yaitu dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal 4 September 2014 sampai dengan tanggal 15 Oktober 2014 (vide bukti A5);--- 10. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Pemberitahuan Pemeriksaan

Pendahuluan, Petikan Penetapan Pemeriksaan Pendahuluan, Petikan Surat Keputusan Majelis Komisi tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Pendahuluan dan Surat Panggilan Sidang Majelis Komisi I kepada para Terlapor (vide bukti A7, A8, A9, A10, A11, A12, A13, A14, A15, A16, A17, A18, A19, A20, A21, A22, A23, A24, A25, A26, A27, A28, A29, A30, A31, A32, A33, A34, A35, A36, A37, A38, A39, A40, A41, A42, A43, A44, A45, A46, A47, A48, A49, A50, A51, A52, A53, A54, A55, A56, A57); --- 11. Menimbang bahwa pada tanggal 4 September 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang Majelis Komisi I dengan agenda Pembacaan dan Penyerahan Salinan Laporan Dugaan Pelanggaran oleh Investigator kepada Terlapor (vide bukti B1); --- 12. Menimbang bahwa Sidang Majelis Komisi I tersebut dihadiri oleh Investigator, Terlapor I

(PT Limas Raga Inti), Terlapor II (PT Surya Buana Rahayu), Terlapor III (PT Sumber Kerang Indah), Terlapor IV (PT Adigas Jaya Pratama), Terlapor V (PT Tirta Gangga Tama), Terlapor VI (PT Arias Mas), Terlapor VII (Pusat Koperasi Pegawai Negeri (PKPRI)), Terlapor VIII (Koperasi Karyawan dan Pensiunan Perusahaan Gas Negara Bandung (KOPKAR PGN)), Terlapor IX (PT Kurnia Sari Rahayu), Terlapor X (PT


(4)

Sinarbakti Abadigas), Terlapor XII (PT Indonesian Alina Houtman Vegetables (INAHOVTRACO)), Terlapor XIII (PT Lembang Abadi Indah), Terlapor XIV (PT Sawitto Indah Berkah), Terlapor XV (PT Guna Bumi Utama), Terlapor XVI (PT Griya Putra Anugrah) dan Terlapor XVII (PT Api Gas Nasional) (vide bukti B1); --- 13. Bahwa Terlapor XI tidak hadir pada Sidang Majelis I dan Majelis Komisi memutuskan

untuk mengirimkan Laporan Dugaan Pelanggaran kepada Terlapor XI dan menganggap telah dibacakan (vide bukti Pemeriksaan A68); --- 14. Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi I, Investigator membacakan Laporan Dugaan Pelanggaran yang pada pokoknya berisi hal-hal sebagai berikut (vide bukti I2): --- 14.1 Bahwa yang menjadi objek perkara adalah Dugaan Pelanggaran Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Terkait Penjualan Liquefied Petroleum Gas (LPG) di Wilayah Bandung dan Sumedang; --- 14.2 Bahwa Tim Investigator menjabarkan pasar bersangkutan dari objek perkara

sebagai berikut : --- 14.2.1 Bahwa Ketentuan Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 berbunyi “Pasar bersangkutan adalah pasar yang berkaitan dengan jangkauan daerah pemasaran tertentu oleh pelaku usaha atas barang dan/atau jasa yang sama atau sejenis atau substitusi dari barang dan/atau jasa tersebut”; --- 14.2.2 Bahwa Pasar bersangkutan menunjuk kepada sektor perdagangan yang mengalami hambatan persaingan usaha dan menunjuk kepada daerah geografis pasar bersangkutan. Pasar bersangkutan didefinisikan agar meliputi semua barang dan jasa yang dapat mensubstistusi, serta semua pesaing di daerah berdekatan yang dapat dihubungi pembeli apabila hambatan atau penyalahgunaan tersebut mengakibatkan kenaikan harga yang berarti; --- 14.2.3 Bahwa Pasar bersangkutan dapat dikategorikan dalam dua perspektif, yaitu pasar berdasarkan produk dan pasar berdasarkan geografis. Pasar berdasarkan produk terkait dengan kesamaan, atau kesejenisan dan/atau tingkat substitusinya. Pasar berdasarkan cakupan geografis terkait dengan jangkauan dan/atau daerah pemasaran; --- 14.2.4 Bahwa pada tanggal 21 Juni 2011 telah dilakukan kesepakatan bersama mengenai harga jual LPG kepada pelanggan LPG diwilayah Bandung dan Sumedang, Jawa Barat oleh anggota Bidang LPG Hiswana Migas DPC Bandung Sumedang (selanjutnya disebut Surat Kesepakatan Harga); --- 14.2.5 Bahwa anggota Bidang LPG Hiswana Migas DPC Bandung Sumedang yang melakukan kesepakatan sebagaimana dimaksud adalah PT Limas


(5)

Raga Inti, PT Surya Buana Rahayu, PT Sumber Kerang Indah, PT Adigas Jaya Pratama, PT Tirta Gangga Tama, PT Arias Mas, Pusat Koperasi Pegawai Negeri, Koperasi Pegawai dan Pensiunan Perusahaan Gas Negara Bandung, PT ASLI, PT Kurnia Sari Rahayu, PT Sinarbakti Abadigas, PT Baragas Nasional, PT YUNITA PERMAI, PT Indonesian Alina Houtman Vegetables, PT Lembang Abadi Indah, PT Sawitto Indah Berkah, PT Guna Bumi Utama, PT Griya Putra Anugrah, PT Api Gas Nasional; --- 14.2.6 Bahwa objek kesepakatan adalah tentang harga jual LPG tabung isi 12 Kg, tabung isi 50 Kg dan penjualan menggunakan bulk LPG; --- 14.2.7 Bahwa berdasarkan penjelasan diatas, maka Pasar Produk dan Pasar

Geografis dalam LDP ini adalah : --- 14.2.7.1 Produk ---

1) Bahwa Liquefied Petroleum Gas (LPG) adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana (C3H8) dan butana (C4H10). LPG juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana (C2H6) dan pentana (C5H12); --- 2) Bahwa dalam kondisi atmosfer, LPG akan berbentuk gas.

Volume LPG dalam bentuk cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu LPG dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan. Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi panas (thermal expansion) dari cairan yang dikandungnya, tabung LPG tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas dalam keadaan cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperatur, tetapi biasanya sekitar 250:1; --- 3) Bahwa tekanan di mana LPG berbentuk cair,

dinamakan tekanan uap, juga bervariasi tergantung komposisi dan temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar 220 kPa (2.2 bar) bagi butana murni pada 20 °C (68 °F) agar mencair dan sekitar 2.2 MPa (22 bar) bagi propana murni pada 55 °C (131 °F); ---


(6)

4) Bahwa sifat LPG terutama adalah sebagai berikut: --- a. Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar; --- b. Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau

menyengat; --- c. Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder; --- d. Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar

dengan cepat; --- e. Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang rendah. --- 5) Bahwa di Indonesia, LPG digunakan terutama sebagai bahan bakar untuk memasak. Konsumen LPG bervariasi, mulai dari rumah tangga, kalangan komersial (restoran, hotel) hingga industri. Di kalangan industri, LPG digunakan sebagai bahan bakar pada industri makanan, keramik, gelas serta bahan bakar forklift. Selain itu, LPG juga dapat digunakan sebagai bahan baku pada industri aerosol serta refrigerant ramah lingkungan; --- 6) Bahwa LPG dikenalkan oleh Pertamina dengan merk LPG.

Menurut spesifikasinya, LPG dibagi menjadi tiga jenis yaitu LPG campuran, LPG propana dan LPG butana. Spesifikasi masing-masing LPG tercantum dalam keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990. LPG yang dipasarkan Pertamina adalah LPG campuran; --- 7) Bahwa Produk LPG diklasifikasikan menjadi 3 macam yang didasarkan oleh perbedaan ukuran kemasan, yaitu LPG 12 Kg, LPG 50 Kg dan bulk; --- 8) Bahwa dengan demikian, pasar produk pada penyelidikan

ini adalah LPG kemasan tabung isi 12 Kg, kemasan tabung isi 50 Kg dan bulk LPG. --- 14.2.7.2 Geografis ---

1) Bahwa analisis pasar geografis bertujuan untuk menjelaskan di area mana saja produk yang didefinisikan saling bersaing satu sama lain; --- 2) Bahwa pasar geografis pada penyelidikan ini ditentukan berdasarkan Surat Kesepakatan Bersama Harga Jual LPG


(7)

Anggota Bidang LPG Hiswana Migas DPC Bandung Sumedang tanggal 21 Juni 2011 dimana kesepakatan tersebut mengikat anggota Hiswana Migas DPC Bandung Sumedang yang menandatangani kesepakatan tersebut; --- 3) Bahwa dengan demikian pasar geografis dalam

penyelidikan ini mencakup wilayah geografis Bandung dan Sumedang, dimana wilayah ini merupakan wilayah operasional Hiswana Migas DPC Bandung Sumedang. --- 14.2.7.3 Waktu ---

Bahwa periode waktu adalah tanggal 21 Juni 2011 sampai dengan 15 Desember 2013 yaitu periode dimana berlaku efektifnya Surat Kesepakatan Bersama Harga Jual LPG Anggota Bidang LPG Hiswana Migas DPC Bandung Sumedang tanggal 21 Juni 2011. --- 14.2.8 Bahwa dengan demikian pasar persangkutan penyelidikan ini adalah

produk LPG kemasan tabung isi 12 Kg, tabung isi 50 Kg dan penjualan menggunakan bulk LPG dengan wilayah pemasaran di Bandung Sumedang kurun waktu 21 Juni 2011 sampai dengan 15 Desember 2013. - 14.3 Bahwa berikut identitas Terlapor yang diduga melakukan pelanggaran: ---

14.3.1 Terlapor I, PT Limas Raga Inti (untuk selanjutnya disebut “PT. LRI”) adalah perusahaan yang berbentuk Badan Hukum didirikan dan melakukan kegiatan usaha dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Nomor 21 tanggal 9 November 1984 yang dibuat dihadapan Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta dan berdasarkan Akta Perubahan terakhir Nomor 15 tanggal 22 Agustus 2008 yang dibuat dihadapan Boy Budiman Iskandar, S.H., M.Hum., Notaris di Bandung, dengan alamat Jalan Emong Nomor 21, Bandung, Jawa Barat. Nomor Telepon: (022) 7300125; --- 14.3.2 Terlapor II, PT Surya Buana Rahayu (untuk selanjutnya disebut “PT SBR”) perusahaan yang berbentuk Badan Hukum didirikan dan melakukan kegiatan usaha dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Nomor 3 tanggal 19 Maret 1985 yang dibuat dihadapan Jenni Mariani Raspati, S.H., Notaris di Cimahi dan berdasarkan Akta Perubahan terakhir Nomor 5 tanggal 5 Februari 2003 yang dibuat dihadapan Boy Budiman Iskandar, S.H., Notaris di Bandung, dengan alamat Jalan Atlas Nomor 32 Antapani, Bandung, Jawa Barat. Nomor Telepon: (022) 7300125; ---


(8)

14.3.3 Terlapor III, PT Sumber Kerang Indah (untuk selanjutnya disebut “PT SKI”) adalah perusahaan yang berbentuk Badan Hukum didirikan dan melakukan kegiatan usaha dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Nomor 216 tanggal 11 Juni 1984 dihadapan Ridwan Suselo, Notaris di Jakarta dan diperbaiki dengan Akta Nomor 291 tanggal 16 Nopember 1984 dihadapan Ridwan Suselo, Notaris di Jakarta dengan alamat Jalan Kopo Cirangrang Nomor 471, Bandung, Jawa Barat. Nomor Telepon: (022) 5400852, Faksimil: (022) 5400692; --- 14.3.4 Terlapor IV, PT Adigas Jaya Pratama (untuk selanjutnya disebut “PT. AJP”) adalah perusahaan yang berbentuk Badan Hukum didirikan dan melakukan kegiatan usaha dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Nomor 140 tanggal 23 Agustus 1997 yang dibuat dihadapan Leontine Anggasurya, S.H., Notaris di Bandung dan berdasarkan Akta Perbaikan Nomor 27 tanggal 25 Mei 1998 yang dibuat dihadapan Saal Bumela, S.H., Notaris di Jakarta, yang kemudian Perseroan melakukan perubahan terakhir sebagaimana Akta Nomor 22 tanggal 14 Agustus 2008 yang dibuat dihadapan Sjaaf De Carya Siregar, S.H., Notaris di Jakarta dengan alamat Jalan Ters. Jaksa Naranata Nomor 163, Baleendah, Bandung, Jawa Barat. Nomor Telepon: (022) 5941510/70787433, Faksimil: (022) 5941510; --- 14.3.5 Terlapor V, PT Tirta Gangga Tama (untuk selanjutnya disebut “PT TGT”) adalah perusahaan yang berbentuk Badan Hukum didirikan dan melakukan kegiatan usaha dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Nomor 107 tertanggal 30 Juli 1984 dengan Akte Perubahan Terakhir Nomor 02 tanggal 1 Desember 2008 yang dibuat dihadapan Christina Gani, S.H., Notaris di Bandung, dengan alamat Jalan Komp. Ud. Supadio Nomor 196/72-B, Kelurahan Husein Sastranegara, Cicendo, Bandung, Jawa Barat. Nomor Telepon: (022) 6030335, Faksimil: (022) 6007080; --- 14.3.6 Terlapor VI, PT Arias Mas (untuk selanjutnya disebut “PT AM”) adalah

perusahaan yang berbentuk Badan Hukum didirikan dan melakukan kegiatan usaha dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Nomor 53 tanggal 28 Januari 1984 yang dibuat dihadapan Yunita Elida Tanwir, S.H., Notaris di Bandung, yang kemudian Perseroan melakukan perubahan terakhir sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor 13 tanggal 14 Januari 2010 yang dibuat


(9)

dihadapan R. Nurgana Hermania, S.H., Notaris di Bandung, dengan alamat perusahaan Jalan Raya Cileunyi Km. 19, Kabupaten Bandung, Jawa Barat; --- 14.3.7 Terlapor VII, Pusat Koperasi Pegawai Negeri (untuk selanjutnya disebut

“PKPRI”) adalah koperasi yang beranggotakan primer koperasi, sesuai dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar Nomor 574/BH/IX-19/12.67 tanggal 17 Desember 1968, kemudian mengalami Perubahan Anggaran Dasar kembali di tanggal 14 Mei 1987, kemudian perubahan di tanggal 1 Agustus 1990 dengan Nomor 574.B/BH/KWK.10/21 dan perubahan terakhir di tanggal 21 September 1995 dengan Nomor 574/BH/PAD/KWK.10/IX.1995, dengan jumlah anggota saat ini adalah sebanyak 90 primer koperasi, berdasarkan Surat Izin Usaha Perdagangan Nomor 510/1-0747/2006/05150-BPMPPT pada tanggal 11 September 2009 dengan nilai kekayaan bersih sebesar Rp. 100.000.000,-, telah terdaftar pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung dengan Tanda Daftar Perusahaan Koperasi Nomor 101125200117 pada tanggal 21 Juni 2006, telah mendapatkan Surat Ijin Walikota tentang Ijin Gangguan dengan Nomor 536/S1-4202/KPMD/2005 tanggal 5 September 2005. Alamat sesuai dokumen yaitu Jalan Soekarno Hatta Nomor 470, Bandung, Jawa Barat; --- 14.3.8 Terlapor VIII, Koperasi Pegawai dan Pensiunan Perusahaan Gas Negara

Bandung (untuk selanjutnya disebut “KOPKAR PGN”) adalah badan usaha yang berbentuk Koperasi didirikan dan melakukan kegiatan usaha dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Nomor 4490/BH/IX-19 tanggal 15 Juni 1970 yang disahkan oleh Kepala Direktorat Koperasi Propinsi Jawa Barat, yang kemudian Koperasi melakukan perubahan Anggaran Dasar sebagaimana dinyatakan dalam Perubahan Anggaran Dasar Koperasi Nomor 1011/KEP/KWK-10/X/1997 tanggal 14 Oktober 1997 yang disahkan oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen koperasi dan Pembinaan Usaha Kecil Propinsi Jawa Barat, dengan alamat Jalan Serang Nomor 9, RT 09 RW 08 Bandung, Jawa Barat; --- 14.3.9 Terlapor IX, PT Kurnia Sari Rahayu (untuk selanjutnya disebut “PT KSR”) adalah perusahaan yang berbentuk Badan Hukum didirikan dan melakukan kegiatan usaha dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Nomor 3 tanggal 22 April 1995 yang dibuat dihadapan Suliswati Muljono, S.H., Notaris di Kabupaten


(10)

Bandung, yang kemudian Perseroan melakukan perubahan terakhir sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor 04 tanggal 5 Januari 2008 yang dibuat dihadapan Elsa, S.H., Notaris di Kabupaten Bandung, dengan alamat perusahaan Jalan Rama Nomor 20, Bandung, Jawa Barat; --- 14.3.10 Terlapor X, PT Sinarbakti Abadigas (untuk selanjutnya disebut “PT SBA”) adalah perusahaan yang berbentuk Badan Hukum didirikan dan melakukan kegiatan usaha dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Nomor 33 tanggal 25 September 1986 yang dibuat dihadapan Fauzi, S.H., Notaris di Sumedang dengan nama awal PT Sinar Bakti Abadi, yang kemudian Perseroan melakukan perubahan terakhir menjadi PT Sinarbakti Abadigas, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor 09 tanggal 10 Januari 2005 yang dibuat dihadapan Christy Sukmiati Sutadikusumah, S.H., Notaris di Sumedang, dengan alamat perusahaan Jalan Mayor Abdurahman Nomor 74 Sumedang, Jawa Barat. Nomor Telepon: 0261 201653, 081320392328; --- 14.3.11 Terlapor XI, PT Baragas Nasional (untuk selanjutnya disebut “PT BN”)

adalah perusahaan yang berbentuk Badan Hukum didirikan dan melakukan kegiatan usaha dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia. Alamat perusahaan Jalan Tanjakan Muncang 88, Kabupaten Bandung, Jawa Barat; --- 14.3.12 Terlapor XII, PT Indonesian Alina Houtman Vegetables (PT

INAHOVTRACO), (untuk selanjutnya disebut “PT INAHOVTRACO”) adalah perusahaan yang berbentuk Badan Hukum didirikan dan melakukan kegiatan usaha dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas Nomor 279 tanggal 30 September 2002 dibuat dihadapan Jelly Nasseri, S.H., Notaris di Bandung, yang mendapatkan Penetapan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat Nomor C-0124 HT.01.01.TH 2004 tanggal 12 Maret 2004, yang kemudian perubahan anggaran dasar terakhir berdasarkan pernyataan Akta Keputusan Rapat Nomor 3 tanggal 29 Oktober 2007 dibuat dihadapan Jelly Nasseri, S.H., Notaris di Bandung, dengan alamat perusahaan sesuai dokumen Jalan Otto Iskandardinata Nomor 476, Bandung 40242, Jawa Barat; --- 14.3.13 Terlapor XIII, PT Lembang Abadi Indah (untuk selanjutnya disebut “PT

LAI”) adalah perusahaan yang berbentuk Badan Hukum didirikan dan melakukan kegiatan usaha dalam wilayah hukum negara Republik


(11)

Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Nomor 3 tanggal 12 Oktober 1998 yang dibuat dihadapan Irene Ratnaningsih Handoko, S.H., Notaris di Bandung, yang kemudian Perseroan melakukan perubahan anggaran dasar terakhir sesuai Akta Nomor 07 tanggal 18 Oktober 2013 dibuat dihadapan Irene Ratnaningsih Handoko, S.H., Notaris di Bandung, yang mendapatkan Penetapan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat Nomor AHU-58712.AH.01.02. Tahun 2013 tanggal 14 November 2013, dengan alamat perusahaan sesuai dokumen Jalan Golf Barat I Nomor 2, Arcamanik, Bandung, Jawa Barat; --- 14.3.14 Terlapor XIV, PT Sawitto Indah Berkah (untuk selanjutnya disebut “PT

SIB”) adalah perusahaan yang berbentuk Badan Hukum didirikan dan melakukan kegiatan usaha dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Nomor 06 tanggal 26 Januari 2004 yang dibuat dihadapan Christy Sukmiati Sutadikusumah, S.H., Notaris di Sumedang, yang kemudian Perseroan melakukan perubahan terakhir sesuai Akta Nomor 09 tanggal 26 September 2008 dibuat dihadapan Christy Sukmiati Sutadikusumah, S.H., Notaris di Sumedang, yang mendapatkan Penetapan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat Nomor AHU-31446.AH.01.01. Tahun 2009 tanggal 9 Juli 2009, dengan alamat perusahaan sesuai dokumen Jalan Pangeran Sugih Nomor 133 RT 01 RW 07, kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat; --- 14.3.15 Terlapor XV, PT Guna Bumi Utama (untuk selanjutnya disebut “PT GBU”) adalah perusahaan yang berbentuk Badan Hukum didirikan dan melakukan kegiatan usaha dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Nomor 5 tanggal 11 Desember 2000 yang dibuat dihadapan Diana Indrawati Hermawan, S.H., M.Hum., Notaris di Bandung, yang mendapatkan Penetapan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat Nomor C-13240.HT.01.01.TH.2001 tanggal 18 Oktober 2001, yang kemudian Perseroan melakukan perubahan terakhir sesuai Akta Nomor 03 tanggal 14 Februari 2012 dibuat dihadapan Boy Budiman Iskandar, S.H., Notaris di Kota Bandung, dengan alamat perusahaan sesuai dokumen Jalan Jend. A. Yani Nomor 602, Babakan Surabaya, Bandung 40281; ---


(12)

14.3.16 Terlapor XVI, PT Griya Putra Anugrah (untuk selanjutnya disebut “PT GPA”) adalah perusahaan yang berbentuk Badan Hukum didirikan dan melakukan kegiatan usaha dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Nomor 33 tanggal 11 Juni 2007 yang dibuat dihadapan Boy Budiman Iskandar, S.H., M.Hum., Notaris di Bandung, dengan alamat perusahaan sesuai dokumen Jalan Jend. H. Amirmachmud Nomor 299 RT 001 RW 006 Kelurahan Cigugur Tengah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi 40522; --- 14.3.17 Terlapor XVII, PT Api Gas Nasional (untuk selanjutnya disebut “PT AGN”) adalah perusahaan yang berbentuk Badan Hukum didirikan dan melakukan kegiatan usaha dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Nomor 22 tanggal 22 Desember 2010 yang dibuat dihadapan R. Maya Sofia Ningrum, S.H., M.Kn., Notaris di Bandung dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU -13632.AH.01.01 Tahun 2011 tanggal 17 Maret 2011 yang kemudian Perseroan melakukan perubahan terakhir sebagaimana dinyatakan dalam Berita Acara Rapat Pemegang Saham Nomor 03 tanggal 17 Maret 2014 yang dibuat dihadapan R. Maya Sofia Ningrum, S.H., M.Kn., Notaris di Bandung, dengan alamat perusahaan Jalan Cibaduyut Raya Nomor 220. Bandung. Nomor Telepon: (022) 5419274, 5419273. Faksimil: (022) 5426143. --- 14.4 Tentang PT Limas Raga Inti (selanjutnya disebut PT LRI); --- 14.4.1 Bahwa PT LRI pertama kali didirikan pada tanggal 16 Agustus 1972 berdasarkan Akta No 19, Lien Tanudirdja, S.H., Notaris di Bandung dengan nama CV Limas Raga, (vide bukti C79); --- 14.4.2 Bahwa kegiatan utama PT LRI adalah melakukan distribusi gas LPG

Pertamina, Pelumas Pertamina, kompor, water heater, rice cooker, perlengkapan kompor, reparasi kompor dan pemasangan instalasi gas LPG (vide bukti C79); --- 14.4.3 Bahwa PT LRI melayani penjualan LPG kepada konsumen supply point,

konsumen rumah tangga, dan konsumen industri (cafe, restaurant, hotel, mal, rumah sakit, peternakan, garmen, dan lain-lain (vide bukti C79); --- 14.4.4 Bahwa pemasaran LPG oleh PT LRI adalah di wilayah Bandung, Jawa Barat, (vide bukti C79); --- 14.4.5 Bahwa berdasarkan daftar konsumen/Sub Distributor PT LRI, jumlah

konsumen/sub agen LPG tabung 12 Kg adalah sekitar 200 konsumen (vide bukti C80); ---


(13)

14.4.6 Bahwa harga jual LPG 12 Kg dan 50 Kg PT LRI kurun waktu 2011 sampai dengan 2013 adalah sebagai berikut (vide bukti C81): --- Tabel. 1 Harga Jual LPG 12 Kg dan 50 Kg PT LRI

No Tahun LPG 12 Kg LPG 50 Kg

Eks Agen

Sales Point

Konsumen Eks Agen

Konsumen 1 2011 70.200 72.200 73.200 367.750 375.000 2 07 Juni 2012 70.200 72.200 73.200 467.750 475.000 3 19 Desember 2012 70.200 72.200 73.200 654.000 663.000 4 09 Maret 2013 70.200 72.200 73.200 675.000 684.000 5 28 Juni 2013 70.200 73.500 75.000 624.500 632.500 6 27 September 2013 70.200 73.500 75.000 665.000 673.000

Sumber: dokumen harga jual LPG PT LRI, diolah

14.4.7 Bahwa harga beli LPG 12 Kg dan 50 Kg PT LRI kurun waktu 2011 s.d 2013 adalah sebagai berikut (vide bukti C77): --- Tabel 2. harga beli LPG 12 Kg dan 50 Kg PT LRI

No Tahun LPG 12 Kg LPG 50 Kg

1 2011 64.836 343.650

2 07 Juni 2012 64.836 438.900

3 19 Desember 2012 64.836 614.900

4 09 Maret 2013 64.836 635.250

5 28 Juni 2013 64.836 586.300

6 27 September 2013 64.836 625.350 Sumber : dokumen harga beli LPG PT LRI

14.5 Tentang PT Surya Buana Rahayu (selanjutnya PT SBR); --- 14.5.1 Bahwa PT SBR didirikan pada tanggal 19 Maret 1985 dengan nama PT

Surya Buana Raya dan selanjutnya berganti nama menjadi PT Surya Buana Rahayu (vide bukti C61); --- 14.5.2 Bahwa saat ini PT SBR beralamat sementara di jalan Atlas nomor 32 Antapani Bandung dikarenakan kantor dan gudang baru yang telah berdiri di Jl. Cimuncang no 23 Bandung masih dalam proses perijinan (vide bukti C61); --- 14.5.3 Bahwa kegiatan usaha PT SBR adalah distribusi LPG tabung 12 Kg di

wilayah Bandung, Jawa Barat (vide bukti C61); --- 14.5.4 Bahwa jumlah pegawai PT SBR adalah 11 (sebelas) orang dengan total 6

(enam) kendaraan operasional yaitu 3 (tiga) mobil truk dan 3 (tiga) mobil pick up (vide bukti C61); --- 14.5.5 Bahwa jumlah konsumen/ pangkalan LPG yang dipasok oleh PT SBR adalah berjumlah 20 (dua puluh) konsumen (vide bukti C63); --- 14.5.6 Bahwa wilayah pemasaran PT SBR adalah Kota Bandung dan Kabupaten

Bandung (vide bukti C63); ---


(14)

14.5.7 Bahwa harga jual dan beli LPG tabung 12 Kg PT SBR adalah sebagai berikut (vide bukti C64); --- Tabel 3. Harga Jual dan Beli Elpiji (LPG) Tabung 12 Kg PT SBR

Periode Harga Jual (Rp) Harga Beli (Rp)

9 Okt 2009 70.200 64.836

16 Des 2013 77.100 70.896

Sumber: dokumen harga jual dan beli LPG 12 Kg PT SBR

14.5.8 Bahwa berdasarkan Laporan Laba Rugi LPG 12 Kg PT SBR diketahui total penjualan untuk tahun 2011, 2012 dan 2013 PT AJP adalah sebagai berikut: --- Tabel 4. Jumlah Penjualan Elpiji (LPG) PT SBR

No Periode Nilai (Rp)

1. 2011 2.825.760.000,-

2. 2012 2.822.280.000,-

3. 2013 3.260.620.800,-

Sumber: Laporan Laba Rugi LPG 12 Kg PT SBR

14.5.9 Bahwa berdasarkan tabel 4 di atas diketahui bahwa total jumlah penjualan PT SBR tahun 2011, 2012 dan 2013 mengalami peningkatan setiap tahun masing-masing sebesar Rp. 2.825.760.000,-, Rp. 2.822.280.000,- dan Rp. 3.260.620.800,-; --- 14.5.10 Bahwa berdasarkan Neraca Keuangan PT SBR diketahui kekayaan bersih

diluar tanah dan bangunan tempat usaha (jumlah aset lancar) Periode 2011 s.d 2013 adalah sebesar Rp. 431.530.471,- (vide bukti C428). --- 14.6 Tentang PT Sumber Kerang Indah (selanjutnya disebut PT SKI); --- 14.6.1 Bahwa PT SKI adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha distribusi LPG Pertamina tabung 12 Kg, tabung 50 Kg dan pelumas (vide bukti C66); --- 14.6.2 Bahwa berdasarkan SIUP Besar Nomor: 510/3-3396/2010/02006-BPPT,

nilai modal dan kekayaan bersih PT SKI adalah Rp. 700.000.000,- dengan kegiatan usaha adalah perdagangan barang dan jasa (vide bukti C66); --- 14.6.3 Bahwa PT SKI memiliki kurang lebih 55 (lima puluh lima) karyawan (vide bukti C66); --- 14.6.4 Bahwa PT SKI memiliki 16 (enam belas) unit kendaraan operasional

yaitu sebagai berikut (vide bukti C66): --- Tabel 5. Daftar Kendaraan Operasional PT SKI

No Jenis Kendaraan Jumlah

1 Mobil double kapasitas 176 tabung 6 2 Mobil engkel kapasitas 110 tabung 4 3 Mobil Pickup kapasitas 30 tabung 1 4 Mobil L 300 kapasitas 70 tabung 2 5 Mobil Tronton kapasitas 330 tabung 3


(15)

Sumber: dokumen PT SKI

14.6.5 Bahwa jumlah konsumen PT SKI adalah sebanyak 259 (dua ratus lima puluh sembilan) yang berada di wilayah Bandung, Jawa Barat (vide bukti C71); --- 14.6.6 Bahwa harga jual dan harga beli LPG tabung 12 Kg dan 50 Kg kurun

waktu tahun 2011 s.d 2013 adalah sebagai berikut (vide bukti C68): --- Tabel 6 . Bahwa harga jual dan harga beli LPG PT SKI

Periode Harga Jual Harga Beli

12 Kg (Rp) 50 Kg (Rp) 12 Kg (Rp) 50 Kg (Rp)

2011 70.200 367.750 64.836 343.650

07 Juni 2012 70.200 467.750 64.836 438.900 19 Des 2012 70.200 654.000 64.836 614.900 09 Mar 2013 70.200 675.000 64.836 635.250 28 Juni 2013 70.200 624.500 64.836 586.300 27 Sep 2013 70.200 665.000 64.836 625.350 16 Des 2013 77.100 807.000 70.896 769.750 Sumber: dokumen harga beli dan harga jual gas LPG 12 Kg dan 50 Kg PT SKI

14.6.7 Bahwa omzet atau jumlah penjualan LPG tabung 12 Kg PT SKI untuk tahun 2011, 2012 dan 2013 adalah sebagai berikut (vide bukti C448, C451, C454): --- Tabel 7. Omzet atau Jumlah Penjualan Elpiji (LPG) PT SKI

Periode Kuantitas Omzet (Rp) 2011 204.093 13.124.923.774,- 2012 351.889 22.626.109.579,- 2013 382.537 25.359.575.046,- Sumber: dokumen Penjualan LPG 12 Kg PT SKI

14.6.8 Bahwa berdasarkan tabel di atas diketahui omzet atau jumlah penjualan tahunan PT SKI untuk LPG tabung kemasan 12 Kg tahun 2011, 2012 dan 2013 mengalami peningkatan masing-masing adalah Rp. 13.124.923.774,-, Rp. 22.626.109.579,- dan Rp. 25.359.575.046,-; --- 14.6.9 Bahwa berdasarkan Laporan Keuangan diketahui jumlah aset PT SKI diluar tanah dan bangunan untuk usaha tahun 2011, 2012 dan 2013 adalah sebagai berikut (vide bukti C447, C450, C453): --- Tabel 8. Jumlah Aset PT SKI

Periode Aset (Rp)

2011 47.433.413.222,-

2012 52.187.305.842,-

2013 56.383.660.344,-

Sumber: Laporan Keuangan PT SKI, diolah

14.6.10 Bahwa berdasarkan dokumen Perincian Biaya LPG 12 Kg dari PT SKI diketahui bahwa laba kotor pada tahun 2011, 2012 dan 2013 masing-masing adalah 7,06%, 7,06% dan 8,39% dari total penjualan. Sementara


(16)

laba bersih tahun 2011, 2012 dan 2013 masing-masing adalah 2,97%, 2,55% dan 2,52 dari total penjualan (vide bukti C67); --- 14.6.11 Bahwa berdasarkan dokumen Perincian Biaya LPG 50 Kg dari PT SKI diketahui bahwa laba kotor pada tahun 2011, 2012 dan 2013 masing-masing adalah 7,47%, 6,73% dan 6,15% dari total penjualan. Sementara laba bersih tahun 2011, 2012 dan 2013 masing-masing adalah 4,42%, 4,39% dan 2,88% dari total penjualan (vide bukti C67). --- 14.7 Tentang PT Adigas Jaya Pratama (selanjutnya disebut PT AJP); ---

14.7.1 Bahwa PT Adigas Jaya Pratama adalah perusahaan dengan bidang usaha distribusi gas LPG di wilayah Bandung Raya, Jawa Barat untuk tabung 12 Kg, 50 Kg dan bulk. Melayani rumah tangga, apartemen, hotel, mall dan indusri besar/kecil (vide bukti C2 dan C11); --- 14.7.2 Bahwa berdasarkan Surat Izin Usaha Perdagangan yang diterbitkan oleh

Pemerintah Kabupaten Bandung Nomor 00204/HERRSIUPPK/V/2010, modal dan kekayaan bersih perusahaan adalah Rp. 100.000.000,- (vide bukti C4);--- 14.7.3 Bahwa berdasarkan daftar konsumen/Sub Distributor PT AJP, jumlah konsumen/sub agen LPG tabung 12 Kg adalah 100 (seratus) konsumen dan terdapat 10 (seratus) konsumen bulk (vide bukti C10); --- 14.7.4 Bahwa harga jual dan beli LPG 12 Kg dan 50 Kg PT AJP kurun waktu

2011 s.d 2013 adalah sebagai berikut (vide bukti C7): --- Tabel 9. Harga Jual dan Beli LPG PT AJP (vide bukti C7)

No Tahun Harga Jual LPG eks Agen Harga Beli LPG

12 Kg 50 Kg 12 Kg 50 Kg

1 2011 70.200 367.750 64.836 343.650

2 07 Juni 2012 70.200 467.750 64.836 438.900 3 19 Desember 2012 70.200 654.000 64.836 614.900 4 09 Maret 2013 70.200 675.000 64.836 635.250 5 07 Juni 2013 70.200 624.500 64.836 586.300 6 27 September 2013 70.200 665.000 64.836 625.350 7 16 Desember 2013 70.200 807.000 64.836 766.040 Sumber: dokumen harga jual dan beli LPG PT AJP, diolah

14.7.5 Bahwa berdasarkan Laporan Laba Rugi Komprehensif PT AJP diketahui total penjualan untuk tahun 2011, 2012 dan 2013 PT AJP adalah sebagai berikut (vide bukti C416 dan C422): --- Tabel 10. Jumlah Penjualan Elpiji (LPG) PT AJP

No Periode Nilai (Rp)

1. 2011 39.642.363.881,-

2. 2012 43.448.219.769,-

3. 2013 56.363.986.942,-

Sumber: Laporan Laba Rugi Komprehensif PT AJP


(17)

14.7.6 Bahwa berdasarkan tabel di atas diketahui terdapat peningkatan omzet atau jumlah penjualan tahunan PT AJP tahun 2011, 2012 dan 2013 masing-masing adalah Rp. 39.642.363.881,-, Rp. 43.448.219.769,- dan Rp. 56.363.986.942,-; --- 14.7.7 Bahwa berdasarkan Laporan Keuangan PT AJP diketahui kekayaan

bersih diluar tanah dan bangunan tempat usaha (jumlah aset lancar) adalah sebagai berikut (vide bukti C413, C414, C420): --- Tabel 11. Kekayaan Bersih PT AJP

No Periode Nilai (Rp)

1. 2011 6.482.608.829,- 2. 2012 8.471.358.626,- 3. 2013 11.100.921.625,- Sumber: Laporan Keuangan PT AJP

14.7.8 Bahwa struktur biaya PT AJP kurun waktu tahun 2011 s.d 2013 adalah sebagai berikut (vide bukti C9):--- Tabel 12. Struktur Biaya PT AJP (vide bukti C9)

No Keterangan 2011 % 2012 % 2013 %

1 Biaya Karyawan 31.558.667 20 40.336.333 18 54.107.000 19 2 Biaya Umum 84.073.751 52 105.130.833 47 130.418.000 46 3 Biaya

Pemeliharaan

25.097.500 16 36.687.000 16 36.745.000 13 4 Biaya Rumah

Tangga

3.416.667 2 16.576.000 7 21.600.000 8 5 Biaya Sewa 4.191.667 3 7.066.000 3 9.364.000 3 6 Biaya Penyusutan 12.166.667 8 18.439.000 8 28.884.000 10

Total 160.534.917 100 224.235.167 100 281.118.000 100

Sumber: dokumen harga jual dan beli LPG PT AJP, diolah

14.8 Tentang PT Tirta Gangga Tama (selanjutnya disebut PT TGT); --- 14.8.1 Bahwa PT TGT adalah perusahaan yang bergerak dibidang distribusi

LPG tabung 12 Kg dan tabung 50 Kg Pertamina di wilayah Bandung, Jawa barat (vide bukti C22); --- 14.8.2 Bahwa PT TGT memiliki jumlah kendaraan operasional sebanyak 15 (lima belas) unit kendaraan (vide bukti C22); --- 14.8.3 Bahwa jumlah konsumen LPG PT TGT adalah 26 (dua puluh enam) konsumen akhir, 52 (lima puluh dua) Agen dan 192 (seratus sembilan puluh dua) Retailer (vide bukti C26); --- 14.8.4 Bahwa harga jual dan harga beli PT TGT untuk LPG tabung 12 Kg dan

50 Kg kurun waktu tahun 2011 s.d 2013 adalah sebagai berikut (vide bukti C23): --- Tabel 13. harga jual dan harga beli LPG PT TGT (vide bukti C23)

Periode Harga Beli Harga Jual

12 Kg (Rp) 50 Kg (Rp) 12 Kg (Rp) 50 Kg (Rp)


(18)

2011 70.200 367.750 64.836 343.650 07 Juni 2012 70.200 467.750 64.836 438.900 19 Des 2012 70.200 654.000 64.836 614.900 09 Mar 2013 70.200 675.000 64.836 635.250 28 Juni 2013 70.200 624.500 64.836 586.300 27 Sep 2013 70.200 665.000 64.836 625.350 16 Des 2013 77.100 807.000 70.896 769.750 Sumber: dokumen harga beli dan harga jual gas LPG 12 Kg dan 50 Kg PT TGT

14.8.5 Bahwa berdasarkan Laporan Laba Rugi PT TGT diketahui total penjualan untuk tahun 2011, 2012 dan 2013 PT TGT adalah sebagai berikut (vide bukti C363, C369, C373): --- Tabel 14. Jumlah Penjualan PT TGT

No Periode Nilai (Rp)

1. 2011 20.409.970.850,00 2. 2012 23.790.781.000,00 3. 2013 26.051.427.900,00 Sumber: Laporan Laba Rugi PT TGT

14.8.6 Bahwa berdasarkan tabel di atas diketahui terdapat peningkatan omzet atau jumlah penjualan tahunan PT TGT tahun 2011, 2012 dan 2013 masing-masing adalah Rp. 20.409.970.850,00, Rp. 23.790.781.000,00 dan Rp. 26.051.427.900,00; --- 14.8.7 Bahwa berdasarkan Neraca PT TGT Periode 31 Desember 2011, 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2013 diketahui kekayaan bersih PT TGT selain tanah dan bangunan adalah sebagai berikut (vide bukti C364, C368, C374): --- Tabel 15. Kekayaan Bersih PT TGT

No Periode Nilai (Rp) 1. 2011 3.351.200.715,69 2. 2012 3.050.794.974,30 3. 2013 4.108.390.526,48 Sumber: Laporan Keuangan PT TGT

14.9 Tentang PT Arias Mas (selanjutnya disebut PT AM); --- 14.9.1 Bahwa Perseroan didirikan dengan nama PT. Arias Mas (PT AM), berdasarkan Akta Pendirian No. 53 tanggal 28 Januari 1984 yang dibuat dihadapan Yunita Elida Tanwir, S.H., Notaris di Bandung dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan Nomor C2-221 HT.01.01 Tahun 1985 tanggal 16 Januari 1985 yang kemudian Perseroan melakukan perubahan terakhir sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 13 tanggal 14 Januari 2010 yang dibuat dihadapan R. Nurgana Hermania, S.H., Notaris di Bandung dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia


(19)

dengan Keputusan Nomor AHU-28597.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 04 Juni 2010 (vide bukti C48, C49, C50); --- 14.9.2 Bahwa PT AM berdiri pada tanggal 28 Januari 1984, memiliki karyawan

sebanyak 19 (sembilan belas) orang dengan bidang usaha pendistribusian gas LPG ukuran 12 Kg dan 50 Kg (vide bukti C52 dan BAP); --- 14.9.3 Bahwa harga jual LPG yang diberlakukan oleh PT AM untuk jenis 12 Kg

dari tahun 2010 hingga tahun 2014 adalah sebagai berikut (vide bukti C53): ---

Tabel 16. Harga Jual LPG 12 Kg PT AM

Periode Harga Jual

2010 s/d November 2013 Rp. 70.200,-

Desember 2013 Rp. 79.900,-

01 Januari 2014 s/d 07 Januari 2014 Rp. 124.700,- 07 Januari 2014 s/d sekarang Rp. 91.300,-

Sumber: dokumen PT AM

14.9.4 Bahwa harga jual LPG yang diberlakukan oleh PT AM untuk jenis 50 Kg dari tahun 2010 hingga tahun 2014 adalah sebagai berikut (vide bukti C53): ---

Tabel 17. Harga Jual LPG 50 Kg PT AM

Periode Harga Jual

2010 s/d 2011 Rp. 367.750,-

07 Juni 2012 s/d 18 Desember 2012 Rp. 467.750,- 19 Desember 2012 s/d 08 Maret 2013 Rp. 654.000,- 09 Maret 2013 s/d 26 Juni 2013 Rp. 665.000,- 27 Juni 2013 s/d 26 Oktober 2013 Rp. 624.500,- 27 Oktober 2013 s/d 30 November 2013 Rp. 662.000,- 01 Desember 2013 s/d 15 Maret 2014 Rp. 807.000,- 15 Maret 2014 s/d sekarang Rp. 792.500,-

Sumber: dokumen PT AM

14.9.5 Bahwa harga beli LPG yang diperoleh oleh PT AM dari Pertamina untuk jenis 12 Kg dari tahun 2010 hingga tahun 2014 adalah sebagai berikut (vide bukti C53): ---

Tabel 18. Harga Beli LPG 12 Kg PT AM

Periode Harga Jual

2010 s/d November 2013 Rp. 65.015,23

Desember 2013 Rp. 65.147,59

01 Januari 2014 s/d 07 Januari 2014 Rp. 111.500,07 07 Januari 2014 s/d sekarang Rp. 78.410,07

Sumber: dokumen PT AM

14.9.6 Bahwa harga beli LPG yang diperoleh oleh PT AM dari Pertamina untuk jenis 50 Kg dari tahun 2010 hingga tahun 2014 adalah sebagai berikut (vide bukti C53): ---


(20)

Tabel 19. Harga Jual LPG PT AM

Periode Harga Jual

2010 s/d 2011 Rp. 334.577,24

07 Juni 2012 s/d 18 Desember 2012 Rp. 440.100,- 19 Desember 2012 s/d 08 Maret 2013 Rp. 616.000,- 09 Maret 2013 s/d 26 Juni 2013 Rp. 637.000,- 27 Juni 2013 s/d 26 Oktober 2013 Rp. 587.899,- 27 Oktober 2013 s/d 30 November 2013 Rp. 627.055,50 01 Desember 2013 s/d 15 Maret 2014 Rp. 745.959,50 15 Maret 2014 s/d sekarang Rp. 731.702,63

Sumber: dokumen PT AM

14.9.7 Bahwa berdasarkan dokumen yang disampaikan oleh PT AM, Kuota elpiji untuk tabung ukuran 12 Kg dan 50 Kg adalah : ---

Tabel 20. Kuota LPG PT AM

Tahun Tabung elpiji

12 Kg 50 Kg

2011 171.292 17.040

2012 322.919 19.654

2013 325.831 20.136

14.9.8 Bahwa berdasarkan dokumen yang disampaikan oleh PT AM, omzet penjualan LPG (rupiah) untuk tabung ukuran 12 Kg dan 50 Kg adalah : ---

Tabel 21. Omzet Penjualan LPG PT AM

Tahun Tabung elpiji

12 Kg (Rp.) 50 Kg (Rp.) 2011 11.156.066.075 1.587.000.000 2012 20.897.120.530 6.344.649.000 2013 23.448.911.021 11.241.595.000

14.9.9 Bahwa berdasarkan dokumen yang disampaikan oleh PT AM, realisasi penjualan LPG (tabung) untuk tabung ukuran 12 Kg dan 50 Kg adalah : ---

Tabel 22. Realisasi Penjualan LPG PT AM

Tahun Tabung elpiji

12 Kg (tabung) 50 Kg (tabung)

2011 159.015 4.205

2012 297.677 14.015

2013 326.685 16.951

14.9.10 Bahwa berdasarkan neraca laba rugi dari PT AM omzet dan aset PT AM untuk tahun 2011 sampai dengan 2013 adalah sebagai berikut: ---

Tabel 23. Omzet dan Aset PT AM

No. Tahun Omzet Aset

1 2013 Rp. 34.690.506.021,- Rp. 3.210.492.158,- 2 2012 Rp. 27.241.769.530,- Rp. 2.654.351.414,- 3 2011 Rp. 20.897.833.727.- Rp. 2.066.808.960,- Sumber: Dokumen PT AM, Data diolah

14.10 Tentang Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Kota Bandung (selanjutnya disebut PKPRI); ---


(21)

14.10.1 Bahwa Pusat Koperasi Pegawai Negeri (PKPRI) Kota Bandung sesuai dengan akta anggaran dasar Pusat Koperasi Pegawai Negeri Kotamadya Bandung tanggal 20 Mei 1995 dengan peubahan dasar diputuskan berdasarkan rapat anggota (vide bukti C324); --- 14.10.2 Bahwa PKPRI saat ini beralamat di jalan Soekarno Hatta No 470,

memiliki kegiatan usaha pariwisata berupa hotel, koperasi simpan pinjam dan distribusi LPG 12 Kg (vide bukti B23, C324, C315); --- 14.10.3 Bahwa PKPRI merupakan Penggabungan primer koperasi dari dinas kota

Bandung dengan jumlah anggota sekitar 90 (sembilan puluh) anggota (vide bukti B23); --- 14.10.4 Bahwa PKPRI aktif dalam kegiatan distribusi LPG dari tahun 2011 hingga Agustus 2013 (vide bukti B23); --- 14.10.5 Bahwa rata-rata kuota PKPRI dari tahun 2011 - hingga Agustus 2013 adalah sekitar 3400 (tiga ribu empat ratus) tabung per bulan (vide bukti B23); --- 14.10.6 Bahwa wilayah pemasarn PKPRI untuk distribusi LPG adalah Kota dan

Kabupaten Bandung (vide bukti B23); --- 14.10.7 Bahwa PKPRI melakukan pemindahan kuota untuk LPG 12 Kg kepada

perusahaan lain yaitu PT Tiga Putra yang saat ini dalam proses persiapan dokumen pemindahan (vide bukti B23); --- 14.10.8 Bahwa benar PKPRI yang diwakili oleh Saudara Tatang Suryana F. secara sadar dan tanpa tekanan dari siapapun telah menandatangani kesepakatan bersama tentang harga jual LPG tanggal 21 Juni 2011 (vide bukti B23); --- 14.10.9 Bahwa benar stempel yang tertera pada kesepakatan bersama tentang harga jual LPG tanggal 21 Juni 2011 tersebut adalah stempel perusahaan PKPRI (vide bukti B23); --- 14.10.10Bahwa sales point LPG PKPRI untuk wilayah pemasaran kota bandung adalah sebanyak 74 sales point (vide bukti C384); --- 14.10.11Bahwa Omzet penjualan LPG 12 Kg untuk PKPRI adalah sebagai

berikut:

Tabel 24. Omzet Penjualan LPG 12 Kg PKPRI periode 2011 sampai dengan Desember 2013 (vide bukti C300)

Periode Total Penjualan

2011 3.663.428.505

2012 2.682.383.700

2013 2.203.911.500

Sumber: vide bukti C300


(22)

14.10.12Bahwa total nilai Aset diluar tanah dan bangunan untuk PKPRI adalah sebagai berikut: ---

Tabel 25. Nilai Aset PKPRI periode 2011 sampai dengan 2013 (Selain tanah dan Bangunan Tempat Usaha)

(vide bukti C378, C380, C382)

Sumber: Neraca Keuangan PKPRI Kota Bandung

14.11 Tentang Koperasi Karyawan dan Pensiunan Perusahaan Gas Negara Bandung (selanjutnya disebut KOPKAR PGN); --- 14.11.1 Bahwa KOPKAR PGN adalah badan usaha yang berbentuk Koperasi yang didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 4490/BH/IX-19 tanggal 15 Juni 1970 yang disahkan oleh Kepala Direktorat Koperasi Propinsi Jawa Barat, yang kemudian Koperasi melakukan perubahan Anggaran

No. Tahun Nama Aset Nilai Aset

1. 2011

Kas 89.484.414

Bank 3.107.874

Piutang Isi Gas LPG 139.822.782 Persediaan Barang 31.288.594 Simpanan di Kopana

Migas

6.450.000 Tabungan di Kopana 1.120.830

Kendaraan 805.503.035

Tabung Gas LPG 640.964.631

Inventaris 44.840.600

Tagihan Fee ke Pertamina

34.353.553 Total 1,796,936,313

2. 2012

Kas 40.489.955

Bank 11.306.351

Piutang Isi Gas LPG 153.596.782 Persediaan Barang 4.603.526 Simpanan di Kopana

Migas

10.050.000 Tabungan di Kopana 1.120.830

Kendaraan 805.503.035

Tabung Gas LPG 640.964.631

Inventaris 44.840.600

Tagihan Fee ke Pertamina

19.065.446

Total 1,731,541,156

3. 2013

Kas 40.489.955

Bank 11.306.351

Piutang Isi Gas LPG 153.596.782 Simpanan di Kopana

Migas

10.050.000 Tabungan di Kopana 1.120.830

Kendaraan 237.017.700

Tabung Gas LPG 350.422.381

Inventaris 44.840.600

Tagihan Fee ke Ibu Merry 40.000.000

Total 888,844,599


(23)

Dasar sebagaimana dinyatakan dalam Perubahan Anggaran Dasar Koperasi Nomor 1011/KEP/KWK-10/X/1997 tanggal 14 Oktober 1997 yang disahkan oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi dan Pembinaan Usaha Kecil Propinsi Jawa Barat (vide bukti C108, C110); --- 14.11.2 Bahwa KOPKAR PGN berdiri pada tanggal 15 Juni 1970, memiliki anggota sebanyak 151 (serratus lima puluh satu) orang, jumlah karyawan sebanyak 25 (dua puluh lima) orang dengan berfokus pada kegiatan simpan pinjam, menjual dan membeli barang keperluan anggota (vide bukti C52 dan BAP); --- 14.11.3 Bahwa KOPKAR PGN mulai mendistribusikan gas LPG untuk jenis 12

Kg dan 50 Kg sejak September 2011 (vide bukti B14); --- 14.11.4 Bahwa harga jual LPG yang diberlakukan oleh KOPKAR PGN untuk jenis 12 Kg dari tahun 2010 hingga tahun 2014 adalah sebagai berikut (vide bukti C107): ---

Tabel 26. Harga Jual LPG 12 Kg KOPKAR PGN

Periode Harga Jual LPG 12 Kg

Ex Agen/Gudang

2010 s/d 27 Sept 2013 Rp. 70.200,-

16 Desember 2013 Rp. 77.100,-

04 Januari 2014 Rp. 124.700,-

07 Januari 2014 s/d sekarang Rp. 91.300,-

Periode Harga Jual LPG 12 Kg

Sales Point/Toko

2010 s/d 19 Des 2012 Rp. 72.200,-

09 Maret 2013 s/d 28 Juni 2013 Rp. 73.500,- 27 September 2013 s/d 16 Desember 2013 Rp. 77.100,-

04 Januari 2014 Rp. 124.700,-

07 Januari 2014 Rp. 91.300,-

31 Maret 2014 Rp. 93.500,-

Periode Harga Jual LPG 12 Kg

Door to Door

2010 s/d 09 Maret 2013 Rp. 73.200,-

18 Juni 2013 s/d 27 September 2013 Rp. 75.000,-

16 Desember 2013 Rp. 78.900,-

04 Januari 2014 Rp. 131.000,-

07 Januari 2014 Rp. 96.300,-

31 Maret 2014 Rp. 96.500,-

Sumber: Dokumen KOPKAR

14.11.5 Bahwa harga jual LPG yang diberlakukan oleh KOPKAR PGN untuk jenis 50 Kg dari tahun 2010 hingga tahun 2014 adalah sebagai berikut (vide bukti C107): ---

Tabel 27. Harga Jual LPG 50 Kg KOPKAR PGN

Periode Harga Jual LPG 50 Kg

Ex Agen/Gudang


(24)

2010 s/d 2011 Rp. 367.750,-

07 Juni 2012 Rp. 467.750,-

19 Desember 2012 Rp. 654.000,-

09 Maret 2013 Rp. 675.000,-

28 Juni 2013 Rp. 624.500,-

27 September 2013 Rp. 665.000,-

16 Des 2013 s/d 07 Jan 2014 Rp. 807.000,-

31 Maret 2014 Rp. 792.000,-

Periode Harga Jual LPG 50 Kg

Door to Door

2010 s/d 2011 Rp. 375.000,-

07 Juni 2012 Rp. 475.000,-

19 Desember 2012 Rp. 663.000,-

09 Maret 2013 Rp. 684.000,-

28 Juni 2013 Rp. 632.500,-

27 September 2013 Rp. 673.500,-

16 Des 2013 s/d 07 Jan 2014 Rp. 815.000,-

31 Maret 2014 Rp. 800.000,-

Sumber: Dokumen KOPKAR

14.11.6 Bahwa harga beli LPG yang diperoleh oleh KOPKAR PGN dari Pertamina untuk jenis 12 Kg dan 50 Kg dari tahun 2010 hingga tahun 2014 adalah sebagai berikut (vide bukti C107): ---

Tabel 28. Harga Beli LPG 12 Kg dan 50 Kg KOPKAR PGN

Periode Harga Beli LPG

12 Kg 50 Kg

2010 s/d 2011 Rp. 64.836,- Rp 343.650,-

07 Juni 2012 Rp. 64.836,- Rp 438.900,-

19 Des 2012 Rp. 64.836,- Rp 614.900,-

09 Maret 2013 Rp. 64.836,- Rp 635.250,-

28 Juni 2013 Rp. 64.836,- Rp 586.300,-

27 Sep 2013 Rp. 67.836,- Rp 625.350,-

16 Des 2013 Rp. 70.896,- Rp 769.750,-

04 Januari 2014 Rp. 117.252,- Rp 769.750,- 07 Januari 2014 Rp. 84.208,- Rp 769.750,- 31 Maret 2014 Rp. 83.545,- Rp 752.100,-

Sumber: Dokumen KOPKAR

14.11.7 Bahwa omzet atau total penjualan KOPKAR PGN untuk LPG 12 Kg dan 50 Kg dari tahun 2011 sampai dengan 2013 adalah sebagai berikut (vide bukti C218, C 256): ---

Tabel 29. Omzet atau Total Penjualan KOPKAR PGN Periode

(tahun)

Omzet LPG Total 12 Kg dan

50 Kg

12 Kg 50 Kg

2011 Rp. 5.312.876.400,- Rp. 2.701.859.250,- Rp. 8.014.735.650,- 2012 Rp. 3.444.152.400,- Rp. 3.249.758.000,- Rp. 6.693.910.400,- 2013 Rp. 3.974.967.600,- Rp. 4.341.785.000,- Rp. 8.316.752.600,-

Sumber : Laporan Laba Rugi KOPKAR PGN, diolah


(25)

14.11.8 Bahwa berdasarkan neraca yang disampikan oleh KOPKAR PGN total aset KOPKAR PGN untuk tahun 2011 sampai dengan 2012 adalah (vide bukti C217, C256) : ---

Tabel 30. Jumlah Aset KOPKAR PGN

No. Tahun Aset Omzet

1 2011 Rp. 1.812.883.288,57 Rp. 1.378.060.779,80 2 2012 Rp. 2.191.513.264,25 Rp. 1.347.101.652,24 Sumber: Neraca KOPKAR PGN

14.12 Tentang PT Kurnia Sari Rahayu (selanjutnya disebut PT KSR); --- 14.12.1 Bahwa PT KSR adalah perusahaan yang berbentuk Badan Hukum

didirikan dan melakukan kegiatan usaha dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian No. 03 tanggal 22 April 1995 yang dibuat dihadapan Suliswati Muljono, S.H., Notaris di Kabupaten Bandung, yang kemudian Perseroan melakukan perubahan terakhir sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 04 tanggal 05 Januari 2008 yang dibuat dihadapan Elsa, S.H., Notaris di Kabupaten Bandung (vide bukti C19, C21); --- 14.12.2 Bahwa PT KSR berdiri pada tanggal 22 April 1995, memiliki karyawan

sebanyak 10 (sepuluh) orang dengan bidang usaha gas LPG ukuran 12 Kg (vide bukti C18, B13); --- 14.12.3 Bahwa harga jual LPG yang diberlakukan oleh PT KSR untuk jenis 12

Kg dari tahun 2010 hingga tahun 2014 adalah sebagai berikut (vide bukti C18): ---

Tabel 31. Harga Jual LPG 12 Kg PT KSR

periode Harga Jual

2010 Rp. 70.200,-

16 Desember 2013 Rp. 77.100,-

04 Januari 2014 Rp. 124.700,-

07 Januari 2014 Rp. 91.300,-

Sumber: Dokumen PT KSR

14.12.4 Bahwa harga beli LPG yang diperoleh oleh PT KSR dari Pertamina untuk jenis 12 Kg dari tahun 2010 hingga tahun 2014 adalah sebagai berikut (vide bukti C18): ---

Tabel 32. Harga Beli LPG 12 Kg PT KSR

periode Harga Beli Pertamina

2010 Rp. 64.836,-

16 Desember 2013 Rp. 70.896,-

04 Januari 2014 Rp. 117.252,-

07 Januari 2014 Rp. 84.208,-

Sumber: Dokumen PT KSR


(26)

14.12.5 Bahwa kuota yang diberikan Pertamina kepada PT KSR untuk tabung 12 Kg di tahun 2011 sampai dengan 2012 adalah sekitar 14.000 (empat belas ribu) tabung per bulan dan untuk tahun 2013 adalah sekitar 17.000 (tujuh belas ribu) tabung per bulan (vide bukti); --- 14.12.6 Bahwa omzet atau total penjualan dari PT KSR untuk LPG jenis 12 Kg

pada tahun 2011 hingga 2013 adalah : --- Tabel 33. Total Penjualan PT KSR

Tahun

Tabung LPG 12 KG Harga

Penjualan (Rp)

Kuota per tahun Total Penjualan (Rp) 2011 Rp. 70.200,- 168.000 11.793.600.000 2012 Rp. 70.200,- 168.000 11.793.600.000 2013 Rp. 70.200,- 204.000 14.320.800.000

Sumber: Dokumen PT KSR, Data diolah

14.12.7 Bahwa Aset yang dimiliki oleh PT KSR diluar tanah dan bangunan adalah 6 (enam) unit kendaraan dengan rincian 1 (satu) pick up, 2 (dua) truck engkel, 1 (satu) truck double dan 2 (dua) kendaraan bermotor roda 2 (dua) (vide bukti C106); --- 14.12.8 Bahwa berdasarkan neraca laba rugi dari PT KSR Aset PT KSR untuk

tahun 2011 s/d 2013 adalah sebesar Rp. 860.000.000,- (vide bukti C245). 14.13 Tentang PT Sinarbakti Abadigas (selanjutnya disebut PT SBA); ---

14.13.1 Bahwa PT SBA adalah perusahaan yang berbentuk Badan Hukum didirikan dan melakukan kegiatan usaha dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian No. 33 tanggal 25 September 1986 yang dibuat dihadapan Fauzi, S.H., Notaris di Sumedang dengan nama awal PT Sinar Bakti Abadi, yang kemudian Perseroan melakukan perubahan terakhir menjadi PT. Sinarbakti Abadigas, sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 09 tanggal 10 Januari 2005 yang dibuat dihadapan Christy Sukmiati Sutadikusumah, S.H., Notaris di Sumedang (vide bukti C275, C296); --- 14.13.2 Bahwa PT SBA berdiri sejak tahun 1971 dan pada tahun 25 September 1986 dibuat menjadi badan hukum dan mulai berjalan pada 24 September 1987, memiliki karyawan sebanyak 14 (empat belas) orang dengan bidang usaha distribusi gas LPG ukuran 12 Kg dan 50 Kg (vide bukti B5); --- 14.13.3 Bahwa harga jual LPG yang diberlakukan oleh PT SBA untuk jenis 12

Kg dan 50 Kg dari tahun 2011 hingga tahun November 2013 adalah sesuai Surat Kesepakatan Bersama Harga Jual Elpiji Anggota Bidang


(27)

Elpiji Hiswana Migas DPC Bandung Sumedang tanggal 21 Juni 201, yaitu sebagai berikut (vide bukti B5) : ---

Tabel 34. Harga Jual LPG Tabung 12 Kg dan 50 Kg PT SBA Criteria Harga LPG 12 Kg Harga LPG 50 Kg Ex gudang Agen Rp. 70.200,- Rp 367.750,-

Sales Point/Toko Rp. 71.200,- Rp 375.000,-

Pengiriman langsung Rp. 73.200,- -

Sumber: BAP PT SBA

14.13.4 Bahwa harga jual gas LPG 12 Kg untuk tahun 2014 adalah Rp 91.300,- (vide bukti B5); --- 14.13.5 Bahwa harga beli LPG yang diperoleh oleh PT SBA dari Pertamina untuk

jenis 12 Kg dari tahun 2010 hingga tahun 2014 adalah sebagai berikut (vide bukti B5): ---

Tabel 35. Harga Jual LPG Tabung 12 Kg dan 50 Kg PT SBA

Periode Harga Beli Pertamina

2010 s/d 2013 Rp. 67.782,-

08 Januari 2014 Rp. 86,855,-

Sumber: BAP PT SBA

14.13.6 Bahwa kuota dari PT SBA untuk untuk gas LPG 12 Kg di tahun 2013 adalah 11.500 (sebelas ribu lima ratus) tabung per bulan (vide bukti C88); 14.13.7 Bahwa omzet atau total penjualan dari PT SBA untuk LPG jenis 12 Kg pada tahun 2013 adalah : ---

Tabel 36. Harga Jual LPG Tabung 12 Kg dan 50 Kg PT SBA

Tahun

Tabung LPG 12 KG Harga

Penjualan (Rp)

Kuota per tahun Total Penjualan (Rp) 2013 Rp. 71.200,- 138.000 9.825.600.000 Sumber: Data diolah

14.14 Tentang PT Baragas Nasional (selanjutnya disebut PT BN); --- 14.14.1 Bahwa PT BN hanya menjual gas LPG ukuran 12 Kg; --- 14.14.2 Bahwa harga jual gas LPG 12 Kg yang diberlakukan oleh PT BN adalah

harga sesuai dengan yang ditentukan oleh PT Pertamina di kisaran Rp 70.200,- untuk periode tahun 2011 sampai dengan 2012 (vide bukti B18); - 14.14.3 Bahwa PT BA hanya menjual Gas LPG ke Sub Agen/toko dan tidak

menjual langsung ke konsumen (door to door) (vide bukti B18); --- 14.14.4 Bahwa kuota yang dimiliki oleh PT BN untuk tabung 12 Kg dari tahun

2011 hingga saat ini (2014) adalah 900 (sembilan ratus) tabung per bulan (vide bukti B18); --- 14.14.5 Bahwa harga beli LPG yang diperoleh oleh PT BN dari Pertamina untuk

jenis 12 Kg dan 50 Kg dari tahun 2010 hingga tahun 2014 adalah sebagai berikut (vide bukti C359): ---


(28)

Tabel 37. Harga Beli LPG 12 Kg dan 50 Kg PT BN

Periode Harga Beli LPG

12 Kg 50 Kg

2010 Rp. 64.836,- Rp 343.650,-

2011 Rp. 64.836,- Rp 343.650,-

07 Juni 2012 Rp. 64.836,- Rp 438.900,-

19 Des 2012 Rp. 64.836,- Rp 614.900,-

09 Maret 2013 Rp. 64.836,- Rp 635.250,-

28 Juni 2013 Rp. 64.836,- Rp 586.300,-

27 Sep 2013 Rp. 64.836,- Rp 625.350,-

16 Des 2013 Rp. 70.896,- Rp 769.750,-

04 Januari 2014 Rp. 117.252,- Rp 769.750,- 07 Januari 2014 Rp. 84.208,- Rp 769.750,- 15 Maret 2014 Rp. 84.208,- Rp 749.900,-

Sumber: Dokumen PT BN

14.14.6 Bahwa harga jual LPG yang diberlakukan oleh PT BN kepada konsumen untuk jenis 12 Kg dan 50 Kg dari tahun 2010 hingga tahun 2014 adalah sebagai berikut (vide bukti C360): ---

Tabel 38. Harga Jual LPG 12 Kg dan 50 Kg PT BN

Periode Harga jual LPG

12 Kg 50 Kg

2010 Rp. 70.200,- Rp 367.750,-

2011 Rp. 70.200,- Rp 367.750,-

07 Juni 2012 Rp. 70.200,- Rp 467.750,-

19 Des 2012 Rp. 70.200,- Rp 654.000,-

09 Maret 2013 Rp. 70.200,- Rp 675.000,-

28 Juni 2013 Rp. 70.200,- Rp 624.500,-

27 Sep 2013 Rp. 70.200,- Rp 665.000,-

16 Des 2013 Rp. 77.100,- Rp 807.000,-

04 Januari 2014 Rp. 124.700,- Rp 807.000,- 07 Januari 2014 Rp. 91.300,- Rp 807.000,- 15 Maret 2014 Rp. 91.300,- Rp 792.000,-

14.14.7 Bahwa omzet atau total penjualan dari PT BN untuk LPG jenis 12 Kg pada tahun 2011 adalah : ---

Tabel 39. Omzet atau Total Penjualan PT BN

Tahun

Tabung LPG 12 KG Harga

Penjualan (Rp)

Kuota per tahun Total Penjualan (Rp)

2011 Rp. 70.200,- 10.800 758.160.000

Sumber: Data diolah

14.14.8 Bahwa Aset yang dimiliki oleh PT BN diluar tanah dan bangunan adalah Mobil engkel dengan merk Mitsubishi tahun 2005 dengan 3.298 cc (vide bukti B18); --- 14.15 Tentang PT Indonesian Alina Houtman Vegetables (selanjutnya disebut PT

INAHOVTRACO); ---


(29)

14.15.1 Bahwa Perseroan didirikan dengan nama PT Indonesian Alina Houtman Vegetables (PT INAHOVTRACO) berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas No. 279 tanggal 30 September 2002 dibuat dihadapan Jelly Nasseri, S.H., Notaris di Bandung, yang mendapatkan Penetapan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. C-0124 HT.01.01.TH 2004 tanggal 12 Maret 2004, yang kemudian perubahan anggaran dasar terakhir berdasarkan pernyataan Akta Keputusan Rapat No. 3 tanggal 29 Oktober 2007 dibuat dihadapan Jelly Nasseri, S.H., Notaris di Bandung (vide bukti C154, C155); --- 14.15.2 Bahwa PT Inahovtraco berdasarkan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

Nomor 510/3-02712-BPPT tanggal 18 Mei 2011 merupakan Perseroan dengan kegiatan usaha perdagangan barang dan jasa, termasuk distribusi LPG (vide bukti C157, B17) ; --- 14.15.3 Bahwa harga beli LPG yang diperoleh oleh PT Inahovtraco dari

pertamina untuk jenis tabung 12 Kg dari tahun 2010 hingga tahun 2014 adalah sebagai berikut (vide bukti C163): ---

Tabel 40. Harga Beli LPG Tabung 12 Kg PT Inahovtraco

Periode Harga Beli

2010 Rp. 64.836

2011 Rp. 64.836

16 Desember 2013 Rp. 70.896

4 Januari 2014 Rp. 117.252

7 Januari 2014 Rp. 84.208

15 Maret 2014 Rp. 84.208

Sumber: Dokumen rekap harga jual & harga beli LPG 12 Kg PT Inahovtraco (vide bukti C163)

14.15.4 Bahwa harga jual LPG yang diberlakukan oleh PT Inahovtraco untuk jenis tabung 12 Kg dari tahun 2010 hingga tahun 2014 adalah sebagai berikut (vide bukti C163) : ---

Tabel 41. Harga Jual LPG Tabung 12 Kg PT Inahovtraco

Periode Harga Jual

2010 Rp. 70.200

2011 Rp. 70.200

16 Desember 2013 Rp. 77.100

4 Januari 2014 Rp. 124.700

7 Januari 2014 Rp. 91.300

15 Maret 2014 Rp. 91.300

Sumber: Dokumen rekap harga jual & harga beli LPG 12 Kg PT Inahovtraco (vide bukti C163)

14.15.5 Bahwa Omzet penjualan PT Inahovtraco yang didasarkan pada kuota dari Pertamina di tahun 2014 untuk tabung LPG jenis 12 Kg rata-rata


(30)

mencapai 1980 (seribu sembilan ratus delapan puluh) s.d 2000 (dua ribu) tabung per bulan (vide bukti B17); --- 14.15.6 Bahwa berdasarkan laporan laba rugi penjualan LPG (Final) PT

Inahovtraco, hasil penjualan tahunan untuk tabung LPG jenis 12 Kg per tahun adalah : --- Tabel 42. Omzet atau Total Penjualan PT Inahovtraco

Periode Nilai Penjualan per tahun 2011 Rp. 1.479.426.200

2012 Rp. 1.506.155.200 2013 Rp. 2.158.963.400 Sumber: vide bukti C336

14.15.7 Bahwa Aset yang dimiliki oleh PT Inahovtraco diluar tanah dan bangunan adalah 2 (dua) unit Co Diesel Engkel tahun 2006 masing-masing memiliki nilai sekitar Rp. 125 juta, 1 (satu) mobil Toyota Kijang tahun 2004 dan tabung LPG untuk 12 Kg sebanyak 900 (sembilan ratus) dengan nilai masing-masing mencapai Rp. 200.000 (vide bukti B17); --- 14.15.8 Bahwa berdasarkan dokumen neraca PT Inahovtraco, kekayaan bersih tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha yang dimiliki oleh PT Inahovtraco per tahun adalah sebagai berikut: --- Tabel 43. Aset atau Kekayaan Bersih PT Inahovtraco

Periode Nilai

2011 Rp. 501.417.379 2012 Rp. 448.500.000 2013 Rp. 705.726.589

Sumber: vide bukti C336

14.15.9 Bahwa berdasarkan SIUP kegiatan usaha PT Inahovtraco adalah perdagangan dan jasa dengan jenis barang/jasa dagang utama yaitu hasil industri diantaranya sarana produksi pertanian, produk-produk pertanian, hasil bumi, alat tulis kantor, barang cetakan, perlengkapan pegawai, makanan ternak serta untuk jasa diantaranya konsultan bisnis dan manajemen, design interior, pemasaran perumahan, jasa pengantaran barang (tidak menimbun) (vide bukti C157); --- 14.15.10Bahwa berdasarkan keterangan PT Inahovtraco yang tercatat dalam BAP,

kegiatan usaha termasuk pula distribusi pupuk (vide bukti B17); --- 14.15.11Bahwa PT Inahovtraco mempunyai konsumen yaitu sub agen, sebanyak

39 (tiga puluh sembilan) sub agen (vide bukti B17, C161). --- 14.16 Tentang PT Lembang Abadi Indah (selanjutnya disebut PT LAI); ---

14.16.1 Bahwa Perseroan didirikan dengan nama PT Lembang Abadi Indah (PT LAI) berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 3 tanggal 12 Oktober 1998 yang dibuat dihadapan Irene Ratnaningsih Handoko, S.H.,


(31)

Notaris di Bandung, yang kemudian Perseroan melakukan perubahan anggaran dasar terakhir sesuai Akta No. 07 tanggal 18 Oktober 2013 dibuat dihadapan Irene Ratnaningsih Handoko, S.H., Notaris di Bandung, yang mendapatkan Penetapan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-58712.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 14 November 2013 (vide bukti C164, C165, C169); --- 14.16.2 Bahwa PT LAI berdasarkan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Nomor

510/2-0087/2008/4459-BPPT tanggal 28 Juli 2011 merupakan Perseroan dengan kegiatan usaha perdagangan barang dan jasa, termasuk distribusi LPG (vide bukti C177); --- 14.16.3 Bahwa berdasarkan keterangan dari Direktur PT LAI, Tetty Silviaty, yang

tercatat dalam BAP, PT LAI merupakan perusahan yang bergerak dalam distribusi LPG hanya untuk Tabung 12 Kg, tidak untuk tabung 50 Kg dan Bulk (vide bukti B19); --- 14.16.4 Bahwa berdasarkan dokumen profil perusahaan PT Lembang Abadi

Indah, perusahaan bergerak dalam bidang usaha distribusi LPG untuk kemasan 12 Kg dan 50 Kg (vide bukti C170); --- 14.16.5 Bahwa untuk melakukan kegiatan operasional untuk distribusi LPG, PT

LAI memiliki 7 (tujuh) karyawan (vide bukti C170, B19); --- 14.16.6 Bahwa harga beli LPG yang diperoleh oleh PT LAI dari Pertamina untuk

jenis tabung 12 Kg dari tahun 2010 hingga tahun 2014 adalah sebagai berikut (vide bukti C171): ---

Tabel 44. Harga Beli LPG Tabung 12 Kg PT LAI

Periode Harga Beli

2010 Rp. 64.836

16 Desember 2013 Rp. 70.896

4 Januari 2014 Rp. 117.252

7 Januari 2014 Rp. 84,208

Sumber: Dokumen Harga Beli dan Harga jual LPG kemasan 12 Kg (vide bukti C171)

14.16.7 Bahwa harga jual LPG yang diberlakukan oleh PT LAI untuk jenis tabung 12 Kg dari tahun 2010 hingga tahun 2014 adalah sebagai berikut: ---

Tabel 45. Harga Jual LPG Tabung 12 KG PT LAI Periode Harga Jual

(ex-gudang)

Harga Jual (toko/agen)

2010 Rp. 70.200 Rp. 71.200 s.d Rp 72.000 2011 Rp. 70.200 Rp. 71.200 s.d Rp 72.000 2013 Rp. 70.200 Rp. 71.200 s.d Rp 72.000 16 Desember 2013 Rp. 77.100 Rp. 71.200 s.d Rp 72.000

2014 Rp. 92.000 s.d Rp 93.000


(32)

4 Januari 2014 Rp. 124.700 -

7 Januari 2014 Rp. 91.300 -

Sumber: Dokumen harga beli & harga jual LPG kemasan 12 Kg PT LAI (vide bukti C163, B 19)

14.16.8 Bahwa harga beli LPG yang diperoleh oleh PT LAI dari Pertamina untuk jenis tabung 50 Kg dari tahun 2010 hingga tahun 2014 adalah sebagai berikut : ---

Tabel 46. Harga Beli LPG Tabung 50 KG PT LAI

Periode Harga Beli

9 Oktober 2010 Rp. 343.650

7 Juni 2012 Rp. 438.900

19 Desember 2012 Rp. 614.900

9 Maret 2013 Rp. 635.250

28 Juni 2013 Rp. 586.300

27 September 2013 Rp. 625.350

16 Desember 2013 Rp. 769.750

15 Maret 2014 Rp. 749.900

Sumber: Dokumen Harga Beli dan Harga jual LPG kemasan 50 Kg (vide bukti C171)

14.16.9 Bahwa harga jual LPG yang diberlakukan oleh PT LAI untuk jenis tabung 50 Kg dari tahun 2010 hingga tahun 2014 adalah sebagai berikut: ---

Tabel 47. Harga Jual LPG Tabung 50 Kg PT LAI

Periode Harga Jual

9 Oktober 2010 Rp. 367.750

7 Juni 2012 Rp. 467.750

19 Desember 2012 Rp. 654.000

9 Maret 2013 Rp. 675.000

28 Juni 2013 Rp. 624.000

27 September 2013 Rp. 665.000

16 Desember 2013 Rp. 807.000

15 Maret 2014 Rp. 792.000

Sumber: Dokumen Harga Beli dan Harga jual LPG kemasan 50 Kg (vide bukti C171)

14.16.10Bahwa Omzet penjualan PT LAI yang didasarkan pada kuota dari Pertamina, khusus untuk tabung LPG jenis 12 Kg yaitu di tahun 2011 mencapai 10.000 (sepuluh ribu) tabung/bulan, di tahun 2012 mencapai 9.000 (sembilan ribu) tabung/bulan dan di tahun 2013 mencapai 7.000 (tujuh ribu) tabung/bulan (vide bukti B19); --- 14.16.11Bahwa rata-rata total Omzet atau total penjualan dari PT LAI untuk tabung LPG jenis 12 Kg per tahun adalah : ---

Tabel 48. Omzet atau Total Penjualan Tabung 12 Kg PT LAI Periode Harga Jual

(ex-agen)

Rata-rata total penjualan per

tahun

Nilai Omzet

2011 Rp. 70.200 120.000 Rp. 8.424.000.000 2012 Rp. 70.200 108.000 Rp. 7.581.600.000 2013 Rp. 70.200 84.000 Rp. 5.896.800.000


(33)

Sumber: vide bukti B19, diolah

14.16.12Bahwa Aset yang dimiliki oleh PT LAI diluar tanah dan bangunan adalah Truk double Hino Dutro tahun 2003 sebanyak 1 (satu) unit, engkel merek Mitsubishi PS 100 tahun 2002 sebanyak 1 (satu) unit, Pick-up merek Suzuki Carry tahun 2003 sebanyak 1 (satu) unit, total nilai Aset untuk kendaraan operasional mencapai Rp. 160.000.000 dan untuk tabung gas sebanyak 600 (enam ratus) tabung dengan nilai masing-masing Rp. 200.000, dengan demikian total nilai Aset secara keseluruhan mencapai Rp. 240.000.000 (vide bukti B19); --- 14.16.13Bahwa PT LAI mempunyai sales point mencapai 100 (seratus) sales point

(vide bukti C172). --- 14.17 Tentang PT Sawitto Indah Berkah (selanjutnya disebut PT SIB); --- 14.17.1 Bahwa Perseroan didirikan dengan nama PT Sawitto Indah Berkah (PT

SIB) berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 06 tanggal 26 Januari 2004 yang dibuat dihadapan Christy Sukmiati Sutadikusumah, S.H., Notaris di Sumedang, yang kemudian Perseroan melakukan perubahan terakhir sesuai Akta No. 09 tanggal 26 September 2008 dibuat dihadapan Christy Sukmiati Sutadikusumah, S.H., Notaris di Sumedang, yang mendapatkan Penetapan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-31446.AH.01.01.Tahun 2009 tanggal 09 Juli 2009 (vide bukti C91, C93, C98); --- 14.17.2 Bahwa PT SIB berdasarkan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Nomor

503.SIUP/359/10-13/BPMPP/PK/VI/2012 tanggal 19 Juni 2012 merupakan Perseroan dengan jenis kegiatan usaha sebagai Agen LPG Pertamina (Gas LPG 12 Kg dan 50 Kg) (vide bukti C97); --- 14.17.3 Bahwa untuk melakukan kegiatan operasional untuk distribusi LPG, PT SIB memiliki 10 (sepuluh) karyawan (vide bukti C92); --- 14.17.4 Bahwa harga beli LPG yang diperoleh oleh PT SIB dari Pertamina untuk

jenis tabung 12 Kg pada tahun 2011 sebesar Rp. 70.200 dan untuk jenis tabung 50 Kg sebesar Rp. 367.750 (vide bukti C171); --- 14.17.5 Bahwa harga jual LPG yang diberlakukan oleh PT SIB untuk jenis tabung

12 Kg dari tahun 2009 hingga tahun 2013 adalah sebagai berikut: --- Tabel 49. Harga Jual LPG Tabung 12 KG PT SIB

Periode Harga Jual (ex-gudang)

Harga Jual (toko/agen)

Harga Jual ke Konsumen

(end user) 2009-2013 Rp. 70.200 Rp. 71.200 Rp. 73.200


(34)

Sumber: Dokumen harga jual LPG kemasan 12 Kg PT SIB (vide bukti C92)

14.17.6 Bahwa harga jual LPG yang diberlakukan oleh PT SIB untuk jenis tabung 50 Kg dari tahun 2009 hingga tahun 2013 adalah sebagai berikut: ---

Tabel 50. Harga Jual LPG Tabung 50 KG PT SIB Periode Harga Jual

(ex-gudang)

Harga Jual (toko/agen)

Harga Jual ke Konsumen

(end user) 2009-2012 Rp. 367.750 - Rp. 375.000 15-06-2012 Rp. 467.750 - Rp. 475.000 01-12-2013 Rp. 655.750 - Rp. 663.000 19-03-2013 Rp. 677.750 - Rp. 685.000 04-07-2013 Rp. 627.750 - Rp. 635.000 04-10-2013 Rp. 665.750 - Rp. 673.000

Sumber: Dokumen harga jual LPG kemasan 50 Kg PT SIB (vide bukti C92)

14.17.7 Bahwa Omzet penjualan PT SIB yang didasarkan pada kuota dari Pertamina pada tahun 2011 mencapai 16.000 (enam belas ribu) tabung/bulan untuk tabung LPG 12 Kg dan sekitar 25-50 tabung/bulan untuk tabung LPG 50 Kg (vide bukti B39); --- 14.17.8 Bahwa berdasarkan dokumen laba rugi dari PT SIB, total penjualan atau Omzet untuk tabung LPG jenis 12 Kg dan 50 Kg per tahun adalah: ---

Tabel 51. Omzet atau Total Penjualan PT SIB Periode Nilai Omzet LPG

Tabung 12 Kg

Nilai Omzet LPG Tabung 50 Kg 2011 Rp. 13.831.360.900 Rp. 559.610.000 2012 Rp. 14.418.864.836 Rp. 463.948.900 2013 Rp. 15.718,695,916 Rp. 405.860.000

Sumber: vide bukti C342

14.17.9 Bahwa Aset kendaraan yang dimiliki oleh PT SIB diluar tanah dan bangunan adalah 1 (satu) unit mobil double kapasitas 150 tb, 3 (tiga) unit mobil engkel kapasitas 110 tb dan 1 (satu) unit mobil Pick-up kapasitas 50 tb (vide bukti C92, C343); --- 14.17.10Bahwa berdasarkan dokumen neraca PT SIB, kekayaan bersih tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha yang dimiliki oleh PT SIB per tahun adalah sebagai berikut: ---

Tabel 52 Aset atau Kekayaan Bersih PT SIB

Periode Nilai

2011 Rp. 735.356.712 2012 Rp. 734.944.263 2013 Rp. 918.059.878

Sumber: vide bukti C341

14.17.11Bahwa PT SIB mempunyai sales point mencapai 127 (seratus dua puluh tujuh) sales point (vide bukti C100). --- 14.18 Tentang PT Guna Bumi Utama (selanjutnya disebut PT GBU); ---


(35)

14.18.1 Bahwa Perseroan didirikan dengan nama PT Guna Bumi Utama (PT GBU) berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 5 tanggal 11 Desember 2000 yang dibuat dihadapan Diana Indrawati Hermawan, S.H., M.Hum., Notaris di Bandung, yang mendapatkan Penetapan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. C-13240.HT.01.01.TH.2001 tanggal 18 Oktober 2001, yang kemudian Perseroan melakukan perubahan terakhir sesuai Akta No. 03 tanggal 14 Februari 2012 dibuat dihadapan Boy Budiman Iskandar, S.H., Notaris di Kota Bandung (vide bukti C181, C183, C186); --- 14.18.2 Bahwa PT GBU berdasarkan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Nomor 510/3-004/2006/07110-BMPPT tanggal 31 Desember 2009 merupakan Perseroan dengan kegiatan usaha perdagangan barang dan jasa untuk hasil produksi Pertamina khususnya minyak tanah, gas LPG 3 Kg dan 12 Kg (vide bukti C157); --- 14.18.3 Bahwa untuk melakukan kegiatan operasional untuk distribusi LPG, PT GBU memiliki 4 (empat) karyawan (vide bukti B7); --- 14.18.4 Bahwa harga jual LPG yang diberlakukan oleh PT GBU untuk jenis tabung 12 Kg di tahun 2011 sebesar Rp. 70.200 (vide bukti B7); --- 14.18.5 Bahwa berdasarkan keterangan Direktur PT GBU, yang tercatat dalam BAP, kuota yang didapat dari Pertamina di tahun 2010 mencapai 3.500 (tiga ribu lima ratus) tabung per bulan untuk tabung 12 Kg dan 700 (tujuh ratus) tabung per bulan untuk tabung 50 Kg, selanjutnya di tahun 2011 sampai dengan 2014 mencapai 8.000 (delapan ribu) tabung per bulan untuk tabung 12 Kg sedangkan untuk tabung LPG 50 Kg sejak tahun 2011 telah menghentikan penjualan (vide bukti B7); --- 14.18.6 Bahwa berdasarkan dokumen laba rugi dari PT GBU, total penjualan atau

Omzet untuk tabung LPG jenis 12 Kg dan 50 Kg per tahun adalah: --- Tabel 53. Omzet atau Total Penjualan PT GBU

Periode Nilai Omzet LPG Tabung 12 Kg 2011 -

2012 -

2013 Rp. 7.411.674.000

Sumber: vide bukti C348

14.18.7 Bahwa berdasarkan dokumen neraca PT GBU, kekayaan bersih atau Aset perusahaan tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha yang dimiliki oleh PT GBU per tahun adalah sebagai berikut: ---


(1)

10.1 Bahwa Majelis Komisi mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan bagi Terlapor yaitu: ---

10.1.1 Bahwa Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV, Terlapor VI, Terlapor IX, Terlapor XI, Terlapor XII, Terlapor XIII, Terlapor XIV dan Terlapor XVI tidak mengakui telah ikut dalam kesepakatan terkait harga LPG tabung ukuran 12 Kg; --- 10.1.2 Bahwa Terlapor XI (PT Baragas Nasional) tidak pernah hadir dan tidak menyerahkan dokumen kepada Sidang Majelis Komisi. --- 10.2 Bahwa Majelis Komisi mempertimbangkan hal-hal yang meringankan bagi Terlapor

yaitu: --- 10.2.1 Bahwa Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV, Terlapor V,

Terlapor VI, Terlapor VII, Terlapor VIII, Terlapor IX, Terlapor X, Terlapor XII, Terlapor XIII, Terlapor XIV, Terlapor XV, Terlapor XVI, dan Terlapor XVII telah bersikap baik dan kooperatif hadir selama proses pemeriksaan; --- 10.2.2 Bahwa Terlapor V, Terlapor VII, Terlapor VIII, Terlapor X, Terlapor XV dan Terlapor XVII mengakui telah ikut dalam kesepakatan terkait harga LPG tabung ukuran 12 Kg. --- 11.Tentang Perhitungan Denda; --- Menimbang bahwa dalam mengenakan sanksi denda bagi para Terlapor, Majelis Komisi memperhitungkan hal-hal sebagai berikut: --- 11.1 Bahwa berdasarkan Pasal 36 huruf l jo. Pasal 47 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999,

Komisi berwenang menjatuhkan sanksi berupa tindakan administratif terhadap pelaku usaha yang melanggar ketentuan UU No. 5 Tahun 1999; --- 11.2 Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 47 ayat (2) huruf g, UU No. 5 Tahun 1999,

Komisi berwenang menjatuhkan sanksi tindakan administratif berupa pengenaan denda serendah-rendahnya Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan setinggi-tingginya Rp. 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah); --- 11.3 Bahwa menurut Pedoman Pasal 47 UU No. 5 Tahun 1999 (selanjutnya disebut “Pedoman Pasal 47”) tentang Tindakan Administratif, denda merupakan usaha untuk mengambil keuntungan yang didapatkan oleh pelaku usaha yang dihasilkan dari tindakan anti persaingan. Selain itu denda juga ditujukan untuk menjerakan pelaku usaha agar tidak melakukan tindakan serupa atau ditiru oleh calon pelanggar lainnya; --- 11.4 Bahwa berdasarkan Pedoman Pasal 47, Majelis Komisi menentukan besaran denda

dengan menempuh dua langkah, yaitu pertama, penentuan besaran nilai dasar dan


(2)

kedua, penyesuaian besaran nilai dasar dengan menambahkan dan/atau mengurangi besaran nilai dasar tersebut; --- 11.5 Bahwa penentuan besaran nilai dasar, dihitung berdasarkan total realisasi penjualan

periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dikalikan dengan Rp. 2.000,00 (eksesif profit); --- 11.6 Bahwa berdasarkan pertimbangan telah atau belum dilaksanakannya pelanggaran tersebut, maka pelanggaran tersebut telah terjadi atau telah terlaksana; --- 11.7 Bahwa berdasarkan Pedoman Pasal 47, Majelis Komisi dapat mengenakan

tambahan denda karena hal-hal yang memberatkan dengan perhitungan nilai dasar akan ditambah sampai dengan 100% (seratus persen); --- 11.8 Bahwa uraian mengenai rincian denda untuk masing-masing Terlapor dapat

disampaikan sebagai berikut: --- 11.8.1 Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV, Terlapor VI, Terlapor IX,

Terlapor XII, Terlapor XIII, Terlapor XIV dan Terlapor XVI dengan nilai dasar denda ditambahkan hal memberatkan berupa penyangkalan sebesar 20% (dua puluh persen), dikurangi hal meringankan berupa sikap baik dan kooperatif sebesar 10% (sepuluh persen); --- 11.8.2 Terlapor XI dengan nilai dasar denda ditambahkan hal memberatkan berupa tidak hadir dalam proses persidangan sebesar 20% (dua puluh persen), ditambahkan dengan hal memberatkan berupa tidak memberikan dokumen sebesar 10% (sepuluh persen), ditambahkan dengan hal memberatkan berupa penyangkalan sebesar 20% (dua puluh persen); --- 11.8.3 Terlapor V, Terlapor VII, Terlapor VIII, Terlapor X, Terlapor XV dan Terlapor XVII dengan nilai dasar denda dikurangi hal meringankan berupa sikap baik dan kooperatif sebesar 10% (sepuluh persen), dikurangi hal meringankan berupa pengakuan sebesar 80% (delapan puluh persen). --- 12.Tentang Diktum Putusan dan Penutup; --- Menimbang bahwa berdasarkan fakta-fakta, penilaian, analisa dan kesimpulan di atas, serta dengan mengingat Pasal 43 ayat (3) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, Majelis Komisi:

MEMUTUSKAN

1. Menyatakan bahwa Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV, Terlapor V,

Terlapor VI, Terlapor VII, Terlapor VIII, Terlapor IX, Terlapor X, Terlapor XI, Terlapor XII, Terlapor XIII, Terlapor XIV, Terlapor XV, Terlapor XVI dan Terlapor XVII terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 5 ayat 1 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999; ---


(3)

2. Menghukum Terlapor I, membayar denda sebesar Rp. 10.904.174.600,00 (sepuluh milyar sembilan ratus empat juta seratus tujuh puluh empat ribu enam ratus rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); ---

3. Menghukum Terlapor II, membayar denda sebesar Rp. 256.502.400,00 (dua ratus

lima puluh enam juta lima ratus dua ribu empat ratus rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); ---

4. Menghukum Terlapor III, membayar denda sebesar Rp. 1.987.143.400,00 (satu milyar

sembilan ratus delapan puluh tujuh juta seratus empat puluh tiga ribu empat ratus rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); ---

5. Menghukum Terlapor IV, membayar denda sebesar Rp. 888.696.600,00 (delapan

ratus delapan puluh delapan juta enam ratus sembilan puluh enam ribu enam ratus rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); ---

6. Menghukum Terlapor V, membayar denda sebesar Rp. 94.398.800,00 (sembilan

puluh empat juta tiga ratus sembilan puluh delapan ribu delapan ratus rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); ---

7. Menghukum Terlapor VI, membayar denda sebesar Rp. 1.790.247.800,00 (satu milyar

tujuh ratus sembilan puluh juta dua ratus empat puluh tujuh ribu delapan ratus rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); ---


(4)

8. Menghukum Terlapor VII, membayar denda sebesar Rp. 22.338.400,00 (dua puluh dua juta tiga ratus tiga puluh delapan ribu empat ratus rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); ---

9. Menghukum Terlapor VIII, membayar denda sebesar Rp. 34.639.000,00 (tiga puluh

empat juta enam ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); ---

10.Menghukum Terlapor IX, membayar denda sebesar Rp. 1.122.979.000,00 (satu milyar

seratus dua puluh dua juta sembilan ratus tujuh puluh sembilan ribu rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); ---

11.Menghukum Terlapor X, membayar denda sebesar Rp. 83.182.600,00 (delapan puluh

tiga juta seratus delapan puluh dua ribu enam ratus rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); ---

12.Menghukum Terlapor XI, membayar denda sebesar Rp. 135.141.000,00 (seratus tiga

puluh lima juta seratus empat puluh satu ribu rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); ---

13.Menghukum Terlapor XII, membayar denda sebesar Rp. 125.450.600,00 (seratus dua

puluh lima juta empat ratus lima puluh ribu enam ratus rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); ---


(5)

14.Menghukum Terlapor XIII, membayar denda sebesar Rp. 522.007.200,00 (lima ratus dua puluh dua juta tujuh ribu dua ratus rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha);

15.Menghukum Terlapor XIV, membayar denda sebesar Rp. 1.100.184.800,00 (satu

milyar seratus juta seratus delapan puluh empat ribu delapan ratus rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); ---

16.Menghukum Terlapor XV, membayar denda sebesar Rp. 45.016.200,00 (empat puluh

lima juta enam belas ribu dua ratus rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha);

17.Menghukum Terlapor XVI, membayar denda sebesar Rp. 874.365.800,00 (delapan

ratus tujuh puluh empat juta tiga ratus enam puluh lima ribu delapan ratus rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); ---

18.Menghukum Terlapor XVII, membayar denda sebesar Rp. 159.464.000,00 (seratus

lima puluh sembilan juta empat ratus enam puluh empat ribu rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); ---

19.Memerintahkan Terlapor I sampai dengan Terlapor XVII melakukan pembayaran

denda, melaporkan dan menyerahkan salinan bukti pembayaran denda tersebut ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). ---

Demikian putusan ini ditetapkan melalui musyawarah dalam Sidang Majelis Komisi pada hari Selasa tanggal 17 Maret 2015 oleh Majelis Komisi yang terdiri dari Dr. Sukarmi, S.H., M.H. sebagai Ketua Majelis Komisi; Kamser Lumbanradja, M.B.A. dan Dr. Drs. Chandra Setiawan, M.M., Ph.D. masing-masing sebagai Anggota Majelis Komisi dan dibacakan di muka persidangan yang dinyatakan terbuka untuk umum pada hari Rabu tanggal 1 April 2015 oleh


(6)

Majelis Komisi yang terdiri dari Dr. Sukarmi, S.H., M.H. sebagai Ketua Majelis Komisi; Dr. Drs. Chandra Setiawan, M.M., Ph.D. sebagai Anggota Majelis Komisi dan Dr. Syarkawi Rauf, S.E., M.E., sebagai Anggota Majelis Komisi Pengganti, dengan dibantu oleh Rosanna Sarita, S.H. dan Rumondang Nainggolan, S.H. masing-masing sebagai Panitera.

Ketua Majelis Komisi, Ttd.

Dr. Sukarmi, S.H., M.H.

Anggota Majelis Komisi, Ttd.

Kamser Lumbanradja, M.B.A.

Anggota Majelis Komisi, Ttd.

Dr. Drs. Chandra Setiawan, M.M., Ph.D.

Panitera, Ttd.

Rosanna Sarita, S.H.

Ttd.

Rumondang Nainggolan, S.H.

Salinan sesuai dengan aslinya,

SEKRETARIAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Direktur Persidangan,

A. Junaidi, S.H., M.H., LL.M., M.Kn.