SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DI RUMAH SAKIT ISLAM A.YANI SURABAYA.

(1)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

MANUSIA DI RUMAH SAKIT ISLAM A.YANI SURABAYA

Skripsi

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos)

Oleh:

Dewi Nindita Rachmawati NIM. B34212052

PRODI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Abstrak

Rachmawati, Dewi Nindita, 2016. Sistem Informasi Manajemen dalam Pengelolaan Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit Islam A.Yani Surabaya.

Kata Kunci : Sistem Informasi Manajemen, Sumber Daya Manusia

Fokus masalah yang diteliti dalam peneltiian ini adalah pelaksanaan sistem informasi manajemen dalam pengelolaan sumber daya manusia, apakah berjalan secara efektif dan efisien.

Dalam menjawab permasalahan tersebut digunakan metode penelitian kualitatif, studi kasus. Model studi kasus merupakan strategi penelitian, dimana peneliti menyelidiki secara cermat suatu peristiwa, aktivitas, proses, dan sekelompok individu (organisasi). Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan teknik validasi data adalah triangulasi. Teknik analisis data menggunakan metode PIECES (performance, information, economic, control, efficiency, service).

Hasil penelitian yang diperoleh adalah Pelaksanaan SIM dalam pengelolaan SDM di RSI A.Yani Surabaya telah dilaksanakan di dua bagian SDM yakni seksi sekertariat dan seksi diklat. Namun, pelaksanaan SIM dalam pengelolaan SDM belum berjalan secara efektif dan efisien. Hal ini disebabkan karena SIM yang belum terintegrasi secara keseluruhan, termasuk bidang SDM.


(7)

DAFTAR ISI

JUDUL PENELITIAN ... i

PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

PERTNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN OTORITAS SKRIPSI ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABLE ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Definisi Konsep ... 10

F. Sistematika Pembahasan ... 17

BAB II : KERANGKA TEORI A. Penelitian Terdahulu Yang Relevan ... 20

B. Kerangka Teori... 25

1. Sistem Informasi Manajemen ... 25

2. Manajemen Sumber Daya Manusia ... 35

3. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia ... 46

C. Kerangka Teori dalam Perspektif Islam ... 49

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian ... 57

B. Lokasi Penelitian ... 59


(8)

D. Tahap-Tahap Penelitian ... 61

E. Teknik Pengumpulan Data ... 63

F. Teknik Validasi Data... 66

G. Teknik Analisis Data ... 67

BAB IV : HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 70

1. Sejarah Singkat RSI A.Yani Surabaya ... 70

2. Profil Rumah Sakit Islam A.Yani Surabaya ... 75

3. Kondisi Fisik Rumah Sakit Islam A.Yani Surabaya ... 78

4. Struktur Organisasi RSI A.Yani Surabaya ... 80

B. Penyajian Data ... 83

1. Pola atau Bentuk Sistem Informasi Manajemen ... 83

2. Pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen ... 90

3. Proses Evaluasi Kerja ... 92

4. Indikator Mutu ... 95

5. Pengorganisasian SDM ... 97

6. Pengadaan SDM ... 102

7. Pengembangan SDM ... 111

8. Pemberian Balas Jasa/Kompensasi ... 117

C. Pembahasan Hasil Penelitian (Analisis Data) ... 120

1. Analisa Performance (Kinerja) ... 121

2. Analisa Information (Informasi) ... 129

3. Analisa Control (Pengawasan) ... 133

4. Analisa Eficiency (Efisiensi)... 137

BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ... 142

B. Saran dan Rekomendasi ... 143

C. Keterbatasan Penelitian ... 144 DAFTAR PUSTAKA


(9)

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Rekapitulasi Kehadiran fingerprint ... 95 Tabel 4.2 Jumlah Karyawan Tahun 2016 ... 103 Tabel 4.3 Proses Rekrutmen RSI A.Yani Surabaya ... 109


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Model Sistem ... 12

Gambar 2.1 Model SIM ... 31

Gambar 2.2 Model SISDM ... 49

Gambar 3.1 Proses Analisis Data ... 67

Gambar 4.1 Logo RSI ... 77

Gambar 4.2 Bagan Pejabat Struktural ... 81

Gambar 4.3 Struktur Organisasi RSI A.Yani Surabaya ... 82

Gambar 4.4 SIM YARSIS ... 89

Gambar 4.5 Indikator Mutu Bag Humas dan Pemasaran ... 96

Gambar 4.6 Bagan TU dan SDM ... 98

Gambar 4.7 Teknik Pencarian Calon Karyawan RSI... 107


(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Rumah sakit merupakan salah satu pusat pelayanan jasa kesehatan yang ditujukan untuk masyarakat. Sebagai sarana kesehatan, rumah sakit merupakan tempat untuk melaksanakan pemberdayaan dari satu kesatuan sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik, dalam menghadapi masalah medik, untuk pemulihan dan pemeliharaan kesehatan pasien.

Sarana kesehatan memiliki fungsi sebagai upaya kesehatan. Sedang upaya kesehatan adalah, setiap kegiatan untuk meningkatkan kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan tingkatan kesehatan optimal bagi masyarakat.

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 983/Menkes/SK/XI/1992, tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemeliharaan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan rujukan.1

Lebih konkrit, rumah sakit mempunyai beberapa fungsi, yaitu fungsi menyelenggarakan pelayanan medik, penunjang pelayanan medik dan non medik, pelayanan dan asuhan keperawatan, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan, pelayanan rujukan upaya kesehatan serta fungsi administrasi umum dan keuangan.

1 Depkes RI. (1992). Keputusan Menteri Kesehatan RI No.983/MenKes/SK/XI/1992. Pedoman


(13)

2

Rumah sakit sebagai salah satu institusi yang bersifat umum, sudah selayaknya memiliki pengorganisasian yang baik. Dalam Quran, Surah As-Shaff ayat 4 dikemukakan :

Artinya :Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.2

Maksud dari kata shaff di situ berarti barisan. Artinya adalah secara menyeluruh masuk dalam sebuah barisan (organisasi) supaya terdapat keteraturan dalam proses mencapai tujuan. Suatu pekerjaan apabila dilakukan dengan teratur dan terarah, maka hasilnya akan baik. Maka dalam suatu organisasi yang baik, proses juga dilakukan secara terarah dan teratur.

Selain itu, Rumah Sakit sebagai organisasi sudah pasti memiliki visi, misi, dan tujuan dalam pelayanan kesehatan. Dan untuk mencapai tujuan organisasi tersebut, sudah seharusnya melewati proses yang teratur dan terarah. Proses ini diiringi dengan sumber daya manusia yang mampu bersaing dan memiliki daya saing , sehingga menjadi organisai yang kokoh dan kuat.

Di era globalisasi saat ini, organisasi yang kokoh dan kuat akan mampu menghadapi persaingan antara perusahaan yang semakin tajam. Sehingga

2


(14)

3

kebutuhan akan sumber daya perusahaan semakin diperhitungkan, khususnya sumber daya manusia.

Dalam hal ini, sumber daya manusia dituntut untuk terus menerus mampu mengembangkan diri secara proaktif sesuai tujuan perusahaan. Dengan menunjukkan pribadi-pribadi yang mau bekerja keras dan mau untuk terus belajar, serta mampu mengenali potensi- potensi dalam diri masing-masing, maka ke depannya sumber daya manusia dapat mengembangkan diri secara maksimal. Sumber daya manusia berfungsi untuk menjawab tantangan organisai dengan cepat, adaptif, dan responsif terhadap perubahan-perubahan lingkungan.

Perusahaan akan terus bertahan dalam persaingan, apabila kualitas sumber daya manusia sudah mampu untuk mengahadapi perubahan-perubahan lingkungan serta memiliki daya saing yang tinggi. Untuk itu, sumber daya manusia harus ditunjang dengan kemajuan teknologi agar mampu berkembang dan berjalan sesuai rencana. Dengan memanfaatkan teknologi yang mampu mempermudah pekerjaan sumber daya manusia, maka perusahaan memiliki nilai tambah untuk bertahan.

Selain itu, semua akan terlaksana dengan baik apabila terdapat sistem pengelolaan sumber daya manusia yang baik. Karena pada dasarnya sumber daya manusia yang dikelola dengan baik akan mampu berperan aktif terhadap jalannya suatu perusahaan, termasuk dalam proses pengambilan keputusan.


(15)

4

Pengambilan keputusan dilakukan sebagai salah satu langkah dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi di perusahaan. Proses pengambilan keputusan sering kali dihadapkan dengan kondisi yang unik, tidak pasti, bersifat jangka panjang, dan kompleks. Dikatakan unik sebab setiap permasalahan yang timbul, terutama yang melibatkan SDM (manusia), diperlukan kebijakan yang berbeda, meskipun pada kasus yang sama. Hal ini karena melibatkan insting, instuisi pimpinan.

Tidak pasti karena ada faktor-faktor x yang sifatnya kondisional atau memiliki kadar akurasi informasi yang rendah. Kemudian, jangka panjang menjelaskan bahwa kebijakannya akan berimplikasi jauh ke depan. Sedangkan kompleks, dalam arti bahan-bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan cukup banyak, demikian juga dampaknya juga cukup banyak / besar. 3

Dilihat dari kondisi-kondisinya, proses pengambilan keputusan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada unsur-unsur penting yang menunjang keberhasilan pengambilan keputusan. Yang pertama, dengan adanya sebuah sistem, informasi, dan manajemen yang terkelola dengan baik, hal ini akan menjadi jembatan demi tercapainya tujuan perusahaan.

Jika ketiganya digabung dalam satu kesatuan, maka terwujudlah sistem informasi manajemen. Sistem informasi manajemen ini, memiliki fungsi utama membantu pihak manajerial dalam mengidentifikasi informasi/data,

3 Prof.Dr.Ir. Marimin, M.Sc. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk.


(16)

5

mengelola, dan mampu menghasilkan out put, sesuai dengan kebutuhan manajemen.

Berbicara mengenai sistem informasi manajemen, dalam perkembangannya, sebelum tahun 1960-an, setiap perusahaan atau organisasi telah memiliki sistem informasi manajemen. Namun, pada saat itu, kualitas informasi yang dihasilkan tidak secepat era modern, karena sistem pengumpulannya masih secara manual. Sehingga pada tahun 1960an, baru dimulai untuk mengembangkan sistem informasi manajemen berbasis komputer. Sistem informasi manajemen ini, fokus pada penyediaan laporan-laporan berkala dan kebanyakan informasi dihasilkan dari sistem akutansi dan sistem transaksi.4

Berdasarkan gambaran sekilas tentang teori sistem informasi manajemen dan sumber daya manusia, penulis berniat untuk mengaitkan teori-teori tersebut dengan permasalahan yang berada di lokasi penelitian. Penulis memilih Rumah Sakit Islam sebagai obyek penelitian. Disamping notabane dari Rumah Sakit Islam yang bernuansa islami serta berlatar belakang Nadhatul Ulama, namun di sisi lain, sistem informasi manajemennya belum mengalami perkembangan. Menurut observasi dan wacana seputar Rumah Sakit Islam A.Yani Surabaya ini, penulis juga melihat bahwasanya sistem informasi manajemen yang diterapkan saat ini belum

4Dr. Deni Dermawan dan Kunkun Nur Fauzi.“ Siste I for asi Ma aje e (Bandung : Rosda,


(17)

6

memenuhi standar SIM RS dari menteri kesehatan dibanding dengan unit usaha lainnya yakni Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya.

Penulis berasumsi bahwa, RSI Surabaya hingga saat ini melakukan penerapan pengolahan data medis maupun non medis sesuai dengan sumber data yang didapatkan. Sehingga melalui data-data tersebut, RSI dapat memperkirakan kebutuhan sumber daya manusia sehingga RSI mampu mengkoordinasikan semua aktivitas organisasi dengan cara menempatkan sumber daya manusia yang memiliki potensi sesuai dengan bidang tugas yang harus dilakukan.

Meski begitu, ruang lingkup pembahasan sistem informasi manajemen dibilang cukup luas. Untuk itu, penulis membuat batasan masalah yang berfungsi untuk memfokuskan penelitian. Jadi, penulis tertarik untuk melihat lebih jauh mengenai pelaksanaan sistem informasi manajemen dalam pengelolaan sumber daya manusia. Sistem informasi manajemen dalam pengelolaan sumber daya manusia akan dipaparkan secara singkat dalam sistem informasi sumber daya manusia (human resources information system).

Poin penting dari fokus penelitian ini yaitu, bagaimana pelaksanaan sistem infomasi manajemen bisa berjalan sesuai fungsinya dalam pengelolaan sumber daya manusia. Seperti yang kita ketahui, untuk mengelola sumber daya manusia dibutuhkan manajemen yang teratur, dan untuk meramalkan kebutuhan sumber daya manusia di perusahaan, membutuhkan informasi serta sistem yang tertata dengan sempurna.


(18)

7

Semua berawal dari pengolahan informasi yang valid, akurat, lengkap, yang kemudian diperoses dalam sistem. Prosesnya dimulai dari memasukan data, mengolah data hingga menghasilkan keluaran berupa informasi kepada sumber daya manusia sesuai dengan pembagian pekerjaan dan kebutuhannya. Konsep ini sangat membantu jajaran manajerial guna melakukan perencanaan, pengembangan, pengendalian dan evaluasi sumber daya manusia.

Selain itu, dengan mengelola sumber daya manusia, perusahaan akan mengetahui kinerja yang diberikan karyawan sebagai bentuk loyalitas terhadap perusahaan. Maka dengan adanya sistem informasi manajemen dalam pengelolaan sumber daya manusia, sekali lagi akan mempermudah jajaran manajerial menjalankan peranan, fungsi dan kegiatannya untuk jangka panjang yang lebih baik, demi kemajuan perusahaan.

B. RUMUSAN MASALAH

Selaras dengan paparan peniliti di atas seputar latar belakang dan dengan pembatasan masalah yang ada, maka perumusan masalah yang diambil adalah

1. Bagaimana pelaksanaan sistem informasi manajemen dalam pengelolaan sumber daya manusia di Rumah Sakit Islam A. Yani Surabaya?


(19)

8

2. Apakah sistem informasi manajemen sudah berjalan secara efektif dan efisien dalam pengelolaan sumber daya manusia di Rumah Sakit Islam A. Yani Surabaya?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian adalah kumpulan pernyataan yang dapat menjelaskan sasaran - sasaran, maksud - maksud, atau gagasan-gagasan umum. Sebagaimana identifikasi masalah yang disampaikan di atas, maka tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Untuk mengetahu, memahami, dan menganalisis pelaksanaan sistem informasi manajemen dalam pengelolaan sumber daya manusia.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan sistem informasi manajemen sudah berjalan secara efektif dan efisien dalam pengelolaan sumber daya manusia.

D. MANFAAT PENELITIAN a.Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran terhadap perkembangan teori-teori manajemen khususnya yang menjelaskan tentang sistem informasi manajemen dan sumber daya manusia.


(20)

9

b.Manfaat Praktis

1.) Bagi Rumah Sakit

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan, masukan, dan evaluasi dalam pelaksanaan sistem informasi manajemen di rumah sakit bagi pengelolaan sumber daya manusia secara efektif dan efesien, bagi keberlangsungan Yayasan Rumah Sakit Islam dan RSI-S sendiri untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

2.) Bagi Penulis :

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan serta memberikan pengalaman secara langsung tentang relevansi antara teori yang digunakan, dengan realitas di lokasi penelitian. Tidak lupa dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan, bahwa pelaksanaan sistem informasi manajemen yang baik dan benar dapat mengelola sumber daya manusia secara efektif dan efisien.

3.) Bagi kalangan akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi, masukan dan menambah wacana keilmuan manajemen yang dapat dikaitkan dengan bidang keilmuan yang lain.


(21)

10

E. DEFINISI KONSEP

Definisi konsep dimaksudkan untuk menghindari ambiguitas pada pemahaman beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Berikut adalah beberapa definisi konsep :

1. Sistem

Kata sistem secara history berasal dari bahasa yunani yaitu “sistema”yang berarti kesatuan, yakni keseluruhan dari bagian – bagian yang memiliki hubungan satu dengan yang lainnya.5 Pada akhirnya kata “sistema” berkembang menjadi beberapa definisi sesuai dengan bidang kajian ilmu pengetahuan yang sudah ada. Pada intinya dari definisi sistem masih tetap sama, yakni kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan dan kerja sama.

Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau sub-sistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan dalam ruang lingkup yang kompleks.6 Adanya beberapa komponen di sini dapat diartikan sebagai bagian. Jadi dengan adanya beberapa bagian dan hubungan antar bagian ini menunjukkan kompleksitas dari sistem kerja sama antara bagian yang terkait satu sama lain. Dengan kata lain, sistem adalah pola untuk usaha mencapai tujuan. Pencapaian tujuan ini menimbulkan

5Roh at Taufi , “T., M.Ko “iste I fo asi Ma aje e Yogyaka ta : G aha Il u : 6Eti R, Faizal R ), Tupi “. “iste I fo asi Ma aje e -Edisi Jaka ta : Mit a Wa a a Media,


(22)

11

beberapa dinamika yang mengarah pada perubahan – perubahan yang harus dikendalikan dan dikembangkan.

Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (Subsystem). Masing-masing subsitem juga dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi. Subsistem-subsistem akan saling berinteraksi dan saling berhubungan dan membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan atau sasaran sistem tersebut. Sebuah sistem akan berjalan dengan baik jika semua unsur subsistemnya lengkap, yang terpadu atau terintegrasi.

Menurut jenisnya, sistem dapat dibagi menjadi dua, yakni dari sudut prosedurnya (sistem abstrak) maupun dari sudut komponennya (sistem fisik) :

a. Sistem abstrak merupakan sistem yang tidak bisa dilihat secara kasat mata, namun proses dari langkah-langkahnya serta hasilnya dapat dimengerti. Sistem abstrak juga dibentuk akibat ketergantungan ide dan tidak dapat diidentifikasikan secara nyata. Seperti sistem filsafat agama, yakni hubungan antara manusia dengan Tuhan.7

b. Sistem fisik merupakan sistem yang dapat dilihat secara fisik. Sistem fisik juga merupakan kumpulan unsur-unsur yang saling berinteraksi satu sama lain, secara fisik dan dapat diidentifikasikan secara nyata. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, elemen : peralatan yang berfungsi bersama-sama untuk menjalankan pengolahan data.

7M. Faisal, MT. “iste I fo asi Ma aje e Ja i ga Mala g : UIN Mala g P ess, hl


(23)

12

Ada pun model umum dari sistem antara lain :

 shhsaaaaaaaaaaaa 

Gambar 1.1

Model di atas, merupakan bentuk dari sistem yang paling sederhana. Sistem akan memperoses input secara efektif dan efisien sesuai dengan output yang diharapkan. Kunci dari berjalannya suatu sistem, jika inputan yang dinilai penting dan sesuai, akan diproses secara efektif dan efisien agar mudah mengeluarkan output atau hasil dari input yang memuaskan.

2. Informasi

Informasi merupakan bagian terpenting yang harus dimiliki bagi setiap perusahaan atau organisasi. Kemajuan sebuah perusahaan atau organisasi terletak pada tingkat akurasi informasi dan kualitasnya. Akan menjadi suatu kemunduran jika sebuah perusahaan atau organisasi tidak memiliki informasi yang tidak akurat dan tidak berkualitas. Oleh karena itu, agar menjadi informasi yang benar, akurat dan berkualitas, perlu adanya pengelolaaan informasi yang baik.

Menurut Gordon B. Davis, “ Information is data that has been processed into a form that is meaningful to the recipient and is of real or perceived value in current or prospective decisions.” 8

(Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan

8Go do B. Davis

Management Information System : Conceptual Foundation, Structure, and

Develop e t USA:M Gra Hill, 974, hl


(24)

13

mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan-keputusan-keputusan yang akan datang) 9 Tidak bisa dipungkiri bahwa kini kita berada dalam era informasional. Informasi tersebar ke semua elemen kehidupan. Informasi merupakan produk akhir dari suatu sistem. Informasi juga merupakan hasil dari pengolahan data. Dalam pengelolaan sistem sudah pasti diperlukan data-data yang bisa diolah, diproses, dan diinterpretasikan menjadi suatu yang bermakna. Sehingga menjadi informasi yang berkualitas, salah satunya yaitu berupa data matematis yang dijadikan dasar pengambilan keputusan bagi pimpinan dalam melangkah jauh ke depan.

Data bisa dianalogikan sebagai sesuatu yang masih mentah, baik data-data di komputer (softcopy) maupun hasil print, buku, fotocopy (hardcopy). Adapun data merupakan representasi dari fakta atau gambaran mengenai suatu obyek atau kejadian. Contoh data yang masih mentah adalah biodata mahasiswa berupa nama, NIM, jenis kelamin, dan usia. Agar menjadi informasi yang akurat, maka data itu akan diproses sesuai yang diinginkan seperti jumlah mahasiswa keseluruhan, jumlah masing-masing mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan, jumlah mahasiswa yang usianya di atas 20, dan informasi yang lain.

3. Manajemen

Manajemen adalah proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.10 Definisi dari manajemen merupakan proses


(25)

14

perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan antar anggota organisasi perusahaan dengan menggunakan seluruh sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efisien dan efektif.

Pada hakekatnya, manajemen secara relatif yaitu sebuah aktivitas bisa berjalan lebih teratur berdasarkan prosedur dan proses. Aktivitas dasar dari proses manajemen adalah perencanaan dan pengambilan keputusan (menentukan tindakan yang lebih nyata), pengorganisasian (mengkoordinir aktivitas dan sumber daya), kepemimpinan (memotivasi dan mengelola orang lain), dan pengendalian (memonitor dan mengevaluasi seluruh aktivitas). Aktivitas – aktivitas tersebut tidak semata-mata dapat dilakukan secara sistematis dan jadwal yang bisa diramalkan saja.

Praktik manajemen yang efektif memerlukan suatu sintesi antara pengetahuan dan seni, yaitu suatu campuran dari objektivitas rasional dan pandangan intuitif. Kebanyakan dari manajer memperoleh keahlian dan posisi mereka melalui kombinasi dari pendidikan dan pengalaman. Proses manajemen dapat diterapkan dalam banyak organisasi, dimulai dari organisasi pencari laba (perusahaan besar, kecil, menengah) dan organisasi nirlaba (organisasi pemerintahan, organisasi pendidikan, fasilitas perawatan kesehatan).11

10M. A d e Ma ti Ka us Bahasa I do esia “u a aya : Ka i a hl

11


(26)

15

4. Sistem Informasi Manajemen

Berdasarkan pembahasan satu per satu yaitu sistem, informasi, dan manajemen. Jika di gabungkan menjadi satu kesatuan menjadi sistem informasi manajemen, yang memiliki definisi sendiri. Definisi dari sistem informasi manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan data sehingga menghasilkan informasi baik intern maupun ekstern yang akan digunakan pihak manajerial untuk pengambilan keputusan.

SIM diharapkan sangat bermanfaat tidak hanya sebagai pengambilan keputusan saja, tetapi sangat berguna bagi masyarakat yang merupakan salah satu sub sistem dan control society, terutama dalam proses operasional perusahaan yang menawarkan produk-produk baik dari barang maupun jasa yang berkualitas dan dapat dipertanggung jawabkan.

5. Pengelolaan SDM

` Menurut Jeffrey yang permuataannya dikutip dalam buku manajemen sumber daya manusia karya Edy Sutrisno menjelaskan bahwa, sumber daya manusia adalah sumber keunggulan utama dalam daya saing perusahaan atau organisasi agar mampu berkembang untuk menghadapi berbagai tantangan dalam perkembangan teknologi yang sudah semakin modern.12

12P of. DR. H. Edy “ut is o, M.“I. Ma aje e “u e Daya Ma usia Jaka ta: Ke a a,


(27)

16

Makin kompleks tantangan yang dihadapi oleh perusahaan, maka makin rumit pula jawaban yang harus diselesaikan oleh perusahaan. Ada pun satu bidang yang menempati kerumitan dalam sebuah perusahaan yaitu bidang yang bersangkutan dengan pengelolaan sumber daya manusia. Bidang-bidang itu biasa disebut HRD (human resource development ), atau personalia. Pengelolaan SDM sendiri memiliki tingkat kerumitan dibandingkan pengelolaan bukan sumber daya bukan manusia. Faktor utamanya terletak pada perbedaan dalam berbagai aspek sumber daya manusia.

Di sisi lain, kompetensi manajerial merupakan salah satu bentuk pertahanan yang harus dimiliki sumber daya manusia. Secara terminologi kompetensi manajerial dapat dijelaskan sebagai kemampuan untuk merumuskan visi dan strategi perusahaan serta kemampuan untuk mendapat dan mengarahkan sumber daya-sumber daya lainnya dalam rangka untuk mewujudkan visi dan menjalankan strategi perusahaan.13Dalam rangka operasionalnya, diharapkan sumber daya manusia mampu menggali potensi sumber daya-sumber daya lainnya yang dimiliki perusahaan. Pada akhirnya semua ini memberi nilai tambah bagi perusahaan guna meningkatkan daya saingnya.

Tidak berhenti sampai di situ saja, kompetensi manajerial harus diciptakan khususnya melalui pengelolaan SDM yang efektif dan efisien. Pengelolaan yang dimaksud didasarkan pada tiga prinsip diantaranya:

13 Ibid


(28)

17

a.) Prinsip pertama, adalah pengelolaan dengan orientasi pada layanan

b.) Prinsip kedua, adalah pengelolaan yang memberikan ruang seluas-luasnya kepada sumber daya manusia untuk berperan secara aktif di dalam perusahaan. Tujuannya adalah untuk memotivasi dan mendorong semangat kinerja sumber daya manusia supaya secara terus menerus menyempurnakan hasil kerja yang memuaskan bagi perusahaan.

c.) Prinsip ketiga, adalah pengelolaan sumber daya manusia yang mampu menumbuhkembangkan jiwa entrepreneur dalam diri individu perusahaan.14

F. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Sistematika penulisan atau pembahasan terdiri dari lima bab yang terperinci sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Dalam bab ini terdiri dari sembilan sub bab, antara lain konteks penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian penelitian terdahulu, defenisi konsep, kerangka pikir penelitian, dan sistematika pembahasan.

14


(29)

18

BAB II : Kerangka Teoritik

Pada bab ini menguraikan penjelasan tentang kerangka teoritik yang meliputi, pembahasan penelitian terdahulu yang relevan, kajian teoritik yang berkaitan dengan Sistem Informasi Manajemen, Manajemen Sumber Daya Manusia, dan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM), dan meninjau kerangka teoritik dalam perspektif Islam.

BAB III : Metodologi Penelitian

Pada bab ini berisikan tentang setting penelitian yakni meliputi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber data, tahapan-tahapan penelitian, teknik pengumpulan data, teknik validasi data, dan teknik analisis data. Sehingga mempermudah peneliti dalam menyusun skripsi dengan persetujuan dosen pembimbing.

BAB IV : Analisa Data

Pada bab ini menjelaskan tentang gambaran umum obyek penelitian, visi misi perusahaan, dan disambung penyajian data yang terdiri dari data penelitian (berupa hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi), relevansi teori dengan temuan di lapangan dan data tersebut kemudian di analisis yang tercantum pada pembahasan hasil penelitian dan dicocokan dengan teori yang digunakan pada bab sebelumnya.


(30)

19

BAB V : Penutup

Bab ini merupakan bab terakhir yang nantinya akan memuat kesimpulan dari hasil penelitian, saran, rekomendasi, dan keterbatasan penelitian.


(31)

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Penelitian yang mengkaji tentang keberagaman sistem informasi manajemen, yang mempunyai ruang lingkup luas, dalam impelementasinya di dunia organisasi/ lembaga / perusahaan telah banyak dilakukan. Diantaranya sebagai berikut :

1. Sukri Achmad melakukan penelitian pada tahun 2007 dengan lokasi di Surabaya yakni tentang “Sistem Informasi Manajemen dalam Pengelolaan Zakat di Rumah Zakat Indonesia Cabang Surabaya” yang dilakukan oleh mahasiswa manajemen dakwah. Skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dan menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :

a. Rumah zakat Indonesia cabang Surabaya yang bergerak di bidang pengelolaan zakat secara profesional, karena menerapkan sistem informasi manajemen. Sehingga dalam pelaksanaannya, dapat mentransformasikan data menjadi suatu informasi untuk disampaikan kepada pimpinan.

b. Rumah zakat Indonesia cabang Surabaya dalam menjalankan sistem informasi, didukung dengan menggunakan perangkat komputer dan juga sumber daya manusia yang dimiliki, sehingga dalam


(32)

pelaksanaan pengelolaan zakat dapat berjalan dengan efektif dan efesien.1

Sukri Achmad menyatakan bahwa pelaksanaan sistem informasi manajemen di suatu lembaga, dapat mengelola seluruh unsur-unsur penting, termasuk sumber daya manusia. Adanya kesinambungan antara sistem informasi dengan sumber daya manusia sehingga dapat berdaya guna dalam pengelolaan zakat. Penelitian Sukri Achmad, tidak secara menyeluruh fokus ke dalam sumber daya manusia. Meski secara tersirat, pelaksanaan sistem informasi manajemen berjalan selaras dengan fungsi dari sumber daya manusia di dalam suatu organisasi. Namun fokus dari penelitian ini adalah tetap pada pengelolaan zakatnya.

Hal ini berbeda dengan penelitian ini. Jika penelitian di atas fokusnya pada pelaksanaan sistem informasi manajemen dalam pengelolaan zakat, maka penelitian ini lebih fokus pada pelaksanaan sistem informasi SDM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk atau pola dari pelaksanaan sistem informasi manajemen dalam pengelolaan sumber daya manusia, apakah sudah berjalan secara efektif dan efisien di lembaga / perusahaan.

2. Mufarrochah melakukan penelitian di PT Bank Negara Indonesia di tahun 2010, tentang “ Analisis Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM)

pada PT Bank Negara Indonesia Tbk. Kantor Cabang Syariah

1“ukri A h ad. 7. “iste Infor asi Manajemen dalam Pengelolaan Zakat di Rumah Zakat Indonesia Cabang “urabaya . “kripsi, jurusan Manaje en Dakwah IAIN “unan A pel “urabaya


(33)

Pekanbaru”. Penelitian Mufarrochah bertujuan untuk mengetahui efektifitas sistem informasi sumber daya manusia pada PT Bank Negara Indonesia Tbk. Kantor Cabang Syariah Pekanbaru. 2

Hal yang membedakan penelitian Mufarrochah dengan penelitian ini terletak pada obyek penelitian. Adapun kesimpulan dari penelitiannya, bahwa penerapan sistem informasi SDM dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu pemanfaatan data, pemeliharaan data, dan evaluasi data. Penerapan sistem informasi SDM pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Pekanbaru menunjukkan kategori yang sangat baik. Artinya sudah berjalan dengan efektif, yaitu dengan menggunakan sistem informasi SDM yang dapat mempermudah pekerjaan sesuai dengan target yang ditetapkan; informasi yang dihasilkan sesuai dengan fakta dan dapat diperoleh dengan cepat dan tepat sesuai waktu yang ditentukan; kualitas kerja karyawan dalam bekerja pun meningkat.

Ada satu titik poin yang berbeda dari fokus penelitian Mufarrochah dengan penelitian ini. Meski penerapan sistem informasi SDM telah berjalan secara efektif, namun belum tentu berjalan secara efisien. Dalam penelitian ini, penerapan sistem informasi manajemen dalam pengelolaan SDM harus berjalan secara efektif dan efisien. Karena pada dasarnya sistem informasi SDM mendapat perhatian yang cukup penting dalam pengelolaan sumber daya manusia di suatu organisasi/perusahaan. Dengan

2

Mufarrochah. 2010. Analisis Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM) pada PT Bank Negara Indonesia Tbk. Kantor Cabang Syariah Pekanbaru. Skripsi, Jurusan Manajemen di Universitas Islam Riau, Pekanbaru


(34)

adanya penerapan sistem informasi SDM yang berjalan secara efektif dan efisien, maka perusahaan berusaha meningkatkan kualitas SDM sejalan dengan pencapaian tujuan perusahaan.

3. Farchatuz Zahro melakukan penelitian pada tahun 2005 di Surabaya. Penelitian tentang sistem informasi manajemen yang berjudul “ Sistem

Informasi Manajemen Dalam Merekrut Nasabah di Asuransi Syari’ah

Takaful Surabaya”. Penelitiannya bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan

sistem informasi manajemen berjalan memenuhi standar efesiensi dan efektifitas. 3

Hal yang membedakan penelitian Farchatuz dengan penelitian ini terletak pada fokus penelitian dan lokasi penelitian. Farchatuz Zahro memiliki fokus penelitian pada penerapan sistem informasi manajemen terhadap rekrutmen nasabah asuransi, sedangkan penelitian ini adalah sistem informasi sumber daya manusia. Lokasi yang dipilih oleh Farchatuz adalah di Asuransi Syariah Takaful Surabaya sedangkan penelitian ini di Rumah Sakit Islam Surabaya. Persamaan dengan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

4. Lena Ellitan melakukan penelitian terhadap praktik-praktik pengelolaan sumber daya manusia tahun 2002 , di kota Surabaya yang berjudul

“Praktik-Praktik Pengelolaan Sumber Daya Manusia dan Keunggulan

Kompetitif Berkelanjutan”. Penelitiannya bertujuan untuk mengetahui

3 Farchatuz Zahro. 2005. “iste Infor asi Manaje en Dala Merekrut Nasabah di Asuransi “yari’ah Takaful “urabaya . Skripsi, jurusan manajemen dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya


(35)

bahwa praktik-praktik manajemen sumber daya manusia yang diperkirakan dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif yang berkelanjutan adalah kepastian kerja, selektivitas dalam rekrutmen, upah tinggi, upah insentif, kepemilikan karyawan, pembagian informasi, keterlibatan dan pemberdayaan, tim-tim yang diatur sendiri, pelatihan dan pengembangan ketrampilan, penggunaan dan pelatihan silang, kesamaan semua orang, upah/gaji tidak jauh selisihnya, serta kenaikan pangkat bagi orang dalam.4

Hal yang membedakan dengan penelitian ini adalah fokus penelitian. Lena Ellitan memiliki fokus penelitian seputar manajemen sumber daya manusia yang dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif. Sedangkan penelitian ini, fokusnya lebih pada penerapan sistem informasi manajemen dalam pengelolaan sumber daya manusia berjalan secara efektif dan efisien.

5. Novi Eka Setyorini melakukan penelitian pada tahun 2007 di Surabaya,

penelitiannya berjudul “Implementasi Sistem Informasi Manajemen

Dalam Pengambilan Keputusan Di Perpustakaan IAIN Sunan Ampel

Surabaya”. Penelitiannya bertujuan untuk mengetahui konsep dasar

sistem informasi manajemen, pengelolaan perpustakaan, dan implementasi

4Lena Ellitan. .

Praktik-Praktik Pengelolaan Sumber Daya Manusia dan Keunggulan

Ko petitif Berkelanjutan Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 4, No. 2, September 2002: 65 – 76


(36)

sistem informasi manajemen dalam pengambilan keputusan di perpustakaan IAIN Sunan Ampel Surabaya. 5

Hal yang membedakan dengan penelitian ini adalah fokus penelitian dan lokasi penelitian. Novi Eka Setyorini memiliki fokus penelitian yaitu implementasi sistem informasi manajemen terhadap pengambilan keputusan dan lokasi yang dipilih adalah perpustakaan IAIN Sunan Ampel Surabaya. Sedangkan penelitian ini, fokus penelitiannya yaitu sistem informasi manajemen dalam pengelolaan sumber daya manusia dan lokasi yang diambil adalah di Rumah Sakit Islam Surabaya. Persamaannya dengan penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif.

B. Kerangka Teori

1. Sistem Informasi Manajemen

a. Perkembangan Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen mulai berkembang pada tahun 1960-an sebagai akibat makin meningkatnya kecepatan dan kekuatan komputer. Situasi yang seperti itu membuat para manajer untuk tidak hanya menggunakan komputer sebagai alat mempercepat dan meningkatkan akurasi pengolahan data, tetapi agar para manajer cepat memutar otak dan berpikir bahwa kecepatan dan akurasi bukanlah segalanya. Yang terpenting adalah

5No i Eka “etyorini. 7. I ple entasi “iste Infor asi Manaje en Dala Penga bilan Keputusan di Perpustakaan IAIN “unan A pel “urabaya . “kripsi, jurusan Kependidikan Isla di IAIN Sunan Ampel Surabaya


(37)

informasi yang dihasilkan harus berkualitas dan dapat digunakan secara efektif.6

Usaha awal adanya SIM yaitu bermula dari sistem informasi akuntansi yang berperan besar di departemen akuntansi perusahaan. Tugas-tugas sistem informasi akuntansi terpaparkan dengan baik dalam melaksanakan pengolahan data perusahaan. Namun, output dari SIA masih terbuka cukup luas. Selama bertahun-tahun dari teknologi yang ada, seperti keydriven & punched card machines masih tidak mampu menyediakan informasi manajemen.

Ada dua permasalahan yang menjadi penghalang pada percobaan pertama SIM di beberapa perusahaan. Permasalahan tersebut ada pada manajer dan spesialis informasi. Manajer merupakan salah satu sumber daya manusia yang dapat diandalkan perusahaan, namun pada era itu mereka sama sekali tidak mengerti tentang komputer. Manajer mengetahui tugas mereka dengan baik, menjalankan tugas dengan mengembangkan beberapa pendekatan dalam memecahkan suatu masalah. Meski demikian, manajer menyadari bahwa mereka tidak memikirkan peran informasi dalam menjalankan tugas mereka. Pada akhirnya, para manajer kesulitan untuk menyampaikan secara tepat apa yang diperlukan dari SIM.

6Dr. Deni Dermawan dan Kunkun Nur Fauzi.“ Siste I for asi Ma aje e (Bandung : Rosda,


(38)

Begitu pula sebaliknya, spesialis informasi yang ahli dalam bidang teknologi yaitu komputer, tidak mengerti tentang manajemen. Spesialis informasi memutuskan untuk merancang sistem sebagai wadah untuk menghasilkan informasi-informasi yang diperlukan oleh para manajer. Akan tetapi hal ini tidak berjalan sesuai yang diharapkan.7

Perusahaan melihat bahwa urgensi penggunaan SIM sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, perusahan terus mencari solusi dari permasalahan ini. Para manajer memiliki sifat-sifat pribadi yang mempengaruhi sikap mereka terhadap sistem informasi. Ciri lain dari para manajer berorientasi pada manusia. Mereka lebih memilih berienteraksi dengan manusia lain ketimbang dengan mesin atau teknologi. Di sisi lain, perusahaan telah menyediakan SIM berbasis komputer untuk mempermudah kinerja para manajer. Untuk itu sudah selayaknya para manajer didorong agar mau memahami dan mempelajari sistem komputer. Sistem komputer dibuat sesederhana mungkin agar mempermudah pemahaman para manajer. Sehingga, SIM dirancang ulang sebagai kebutuhan manajer dalam mengolah informasi.

b. Definisi Sistem Informasi Manajemen Menurut Para Ahli

7Ray ond M Leod, Jr. “iste Infor asi Manaje en Edisi Bahasa Indonesia Jilid II


(39)

Menurut Moekijat, sistem informasi manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatau organisasi/perusahaan dan disatukan, dengan maksud memberikan data kepada manajemen setiap waktu yang diperlukan, baik data yang bersifat intern maupun bersifat ekstern, untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Secara otomatis data tersebut akan diolah terlebih dahulu oleh manajemen sehingga menjadi informasi.8

Management Information System deals with behavioral issues as well as technical issues surrounding the development, use, and impact of information systems used by managers and employees by a firm9 (Sistem informasi manajemen merupakan persoalan tentang masalah perilaku serta masalah teknis seputar pengembangan, penggunaan, dan dampak dari sistem informasi yang digunakan oleh para manajer dan para karyawan di sebuah perusahaan).

Menurut The Encyclopedia management “ Management Information System are planned and organized approaches to supplying executives with intelligence aids and facilitate the managerial process.”10

(Sistem informasi manajemen adalah

8Moekijat Pengantar “iste Infor asi Manaje en Bandung:PT Rosd

a Karya,1996. Hlm 11

9Kenneth C. Laudon and Jane P. Laudon

Management Information System (Managing The

Digital Firm, Twelfth edition )” USA:Pearson, 2012. Hlm 17-18

10 https://en.wikipedia.org/wiki/Management_information_system. diakses pada tanggal 19 Juli


(40)

pendekatan-pendekatan yang direncanakan dan disusun untuk memberikan bantuan pengetahuan yang memudahkan proses manajerial kepada jajaran pimpinan.)

Menurut Raymond McLeod, Jr. dan George P Schell, Sistem Informasi Manajemen sebagai sistem yang berbasis komputer yang membuat informasi tersedia bagi para pengguna yang memiliki kebutuhan serupa. 11

Menurut Goerge M. Scott, Sistem informasi manajemen adalah sekumpulan sistem informasi yang saling berinteraksi, yang memberikan informasi baik untuk kepentingan operasi atau kegiatan manajerial.12

Menurut Rusdiana dan Irfan, Sistem informasi manajemen merupakan kombinasi teratur antara people, hardware, software, communication network, dan data resources yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam organisasi.13

Dari beberapa definisi di atas, dapat diketahui bahwa, secara sederhana SIM merupakan kumpulan sistem informasi, karena SIM akan melalui seluruh penyedia infomasi di berbagai lapisan organisasi/perusahaan. Konsep dari SIM berawal dari sistem

11

Raymond McLeod, Jr., George P Schell “ Management Information System (Sistem Informasi

Manajemen)” Jakarta (2008 :12) 12

Goerge M. Scott. “Prinsip-prinsip Sistem Informasi Manajemen”.Jakarta (1997 :69)

13 Dr.H.A.Rusdiana, M.M. Moch. Irfan, “.T.,M.Ko . “iste Infor asi Manaje en


(41)

informasi dari seluruh fungsi organisasi yang memiliki keterikatan yang kuat. Perlu diingat bahwa SIM bukanlah total dari sistem yang dimiliki organisasi/perusahaan.

Untuk menerapkan SIM yang terpadu dan berkapabilitas tinggi dalam mendukung keberhasilan dunia bisnis yang signifikan, diperlukan keseimbangan sumber daya yang tersedia antara ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan dalam mengoperasikan teknologi informasi seperti komputer, laptop, gadget yang saat ini semakin canggih. Meski secara teoritis, komputer bukan prasyarat yang mutlak bagi SIM, namum dalam praktiknya sulit untuk diingkari bahwa tanpa adanya bantuan kemampuan pemrosesan dari sebuah komputer, SIM tidak akan terbentuk dengan baik. Penerapan SIM pada sebuah perusahaan yang memiliki nilai tambah, benar-benar membutuhkan persiapan yang matang sehingga harapan untuk mengaplikasikan SIM dapat terwujud.

Dilain pihak, informasi yang akan dihasilkan oleh SIM akan memberikan kontribusi nantinya dalam setiap proses pengambilan keputusan di perusahaan. SIM diharapkan sangat bermanfaat tidak hanya sebagai pengambilan keputusan saja, tetapi sangat berguna bagi masyarakat yang merupakan salah satu sub sistem dan control society, terutama dalam proses operasional perusahaan yang


(42)

menawarkan produk-produk baik dari barang maupun jasa yang berkualitas dan dapat dipertanggung jawabkan.

c. Model dan Karakteristik SIM 1) Model SIM

Gambar 2.1

2) Karakteristik SIM

Berikut ini adalah karakteristik dari SIM:

a) SIM harus didasarkan pada perencanaan jangka panjang. b) SIM harus memberikan pandangan menyeluruh dari

dinamika dan struktur organisasi.

c) SIM harus bekerja sebagai sistem yang lengkap dan komprehensif yang mencakup semua interkoneksi sub-sistem dalam organisasi.

d) SIM harus direncanakan dengan cara top-down, sebagai pengambil keputusan atau manajemen harus secara aktif


(43)

mengambil bagian dan memberikan arah yang jelas pada tahap pengembangan SIM.

e) SIM harus didasarkan pada kebutuhan informasi strategis, operasional dan taktis dari manajer suatu organisasi.

f) SIM juga harus mengurus situasi yang luar biasa dengan melaporkan situasi seperti itu.

g) SIM harus dapat membuat peramalan dan perkiraan, dan menghasilkan informasi canggih, sehingga memberikan keunggulan kompetitif. Pengambil keputusan dapat mengambil tindakan atas dasar prediksi tersebut.

h) SIM harus membuat hubungan antara semua sub-sistem dalam organisasi, sehingga pengambil keputusan dapat mengambil keputusan yang tepat berdasarkan pandangan yang terintegrasi.

i) SIM harus memudahkan arus informasi melalui berbagai sub-sistem, sehingga menghindari pemborosan dan duplikasi data. Ini harus menyederhanakan operasi dengan kepraktisan sebanyak mungkin.

j) Meskipun SIM adalah sistem yang lengkap dan terpadu, harus dibuat fleksibel yang dapat dengan mudah dibagi menjadi sub-sistem yang lebih kecil jika diperlukan.


(44)

k) SIM merupakan sebuah pusat database yang merupakan tulang punggung dari sebuah bangunan SIM yang baik.14 d. Fungsi – Fungsi SIM

1) Perencanaan (Planning)

Pada tahap perencanaan, informasi adalah bahan yang paling penting dalam pengambilan keputusan. Informasi pada tahap perencanaan terdiri dari sumber daya bisnis, aset, kewajiban, tanaman dan mesin, properti, pemasok, pelanggan, pesaing, pasar dan dinamika pasar, perubahan kebijakan fisikal Pemerintah, teknologi, dll

2) Rekaman (Recording)

Bisnis pengolahan hari ini, terlibat dalam merekam informasi tentang setiap transaksi atau peristiwa. Informasi ini dikumpulkan, disimpan, dan diperbarui secara berkala di tingkat operasional.

3) Pengawasan (Controlling)

Sebuah bisnis perlu menyiapkan filter informasi, sehingga data hanya disaring disajikan ke tengah dan manajemen puncak. Hal ini memastikan efisiensi pada tingkat operasional dan efektivitas pada tingkat taktis dan strategis.

4) Mengukur (Measuring)

14 Tutorials Point. “ Ma age e t I for atio S ste “ 4 Tutorials Poi t I pvt.Ltd.


(45)

Sebuah bisnis mengukur matrik kinerja dengan mengumpulkan dan menganalisis data penjualan, biaya produksi, dan keuntungan yang diperoleh.

5) Pengambilan keputusan (Decision Making)

SIM berkaitan dengan pengambilan keputusan manajerial, teori perilaku organisasi, dan perilaku manusia yang mendasari dalam konteks organisasi. Informasi pengambilan keputusan termasuk dampak sosial ekonomi dari persaingan, globalisasi, demokratisasi, dan efek dari semua faktor ini pada struktur organisasi.15

e. Komponen SIM Secara Fungsional

Komponen sistem informasi secara fungsional adalah seluruh komponen yang berhubungan dengan pengumpulan data, pengolahan, pengiriman, penyimpanan, dan penyajian informasi yang dibutuhkan untuk manajemen, meliputi :

1) Sistem Administrasi dan Operasional

Sistem ini melaksanakan kegiatan rutin yang telah ditentukan prosedurnya, seperti bagian personalia, administrasi, dan sebagainya. Sistem ini harus secara terus menerus diteliti agar detail perubahan dapat segera diketahui.

2) Sistem Pelaporan Manajemen Sistem

15


(46)

Sistem ini berfungsi untuk membuat dan menyampaikan laporan kepada pengambil keputusan atau manajer yang bersifat periodik.

3) Sistem Database

Sistem ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan data dan informasi dari beberapa unit organisasi. Database

cenderung berkembang sejalan dengan perkembangan organisasi sehingga interaksi antar-unit akan bertambah besar dan menyebabkan informasi yang dibutuhkan juga akan bertambah.

4) Sistem Pencarian

Sistem ini berfungsi memberikan data atau informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan sesuai dengan permintaan dan dalam bentuk yang tidak terstruktur.

5) Manajemen Data

Sistem ini berfungsi sebagai media penghubung antara komponen-komponen sistem informasi dengan database dan antara tiap-tiap komponen sistem informasi.16

2. Manajemen Sumber Daya Manusia

a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

16


(47)

Sumber daya manusia semula terjemahan dari “human resources” selain itu, para ahli lainnya menyamakan sumber daya manusia dengan

“manpower” atau tenaga kerja. Sebagian orang juga menyetarakan pengertian sumber daya manusia dengan personal (personalia, kepegawaian, dan sebagainya).17

Dalam rangka menunjukkan sumber kekuatan terhadap daya saing, organisasi harus memiliki sumber daya manusis yang tangguh. Sumber daya manusia tidak dapat dilihat sebagai bagian yang berdiri sendiri untuk menjalankan sebuah perusahaan, tetapi harus dilihat sebagai satu kesatuan yang tangguh unuk membentuk suatu sinergi yang sempurna. Jadi peranan sumber daya manusia sangat dibutuhkan.

Ada dua jenis sumber daya, yaitu sumber daya manusia dan sumber daya bukan manusia. Sumber daya bukan manusia, antara lain mesin-mesin, bahan mentah, uang, peralatan, dan lain sebagainya. Berbanding jauh dengan sumber daya manusia yang merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki akal perasaan, keinginan, keterampilan, pengetahuan, dorongan, daya, dan karya (rasio, rasa, dan karsa). Kedua sumber daya ini tidak dapat dipisahkan. Dalam pencapaian tujuan perusahaan, keduanya memiliki hubungan timbal balik.

Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari manajemen yang fokus pada sumber daya manusia. Manajemen SDM

17Prof. DR. H. Edy “utrisno, M.“I. Manaje en “u ber Daya Manusia Jakarta: Ken ana,


(48)

berfungsi untuk mengelola kegiatan keseluruhan sumber daya manusia dalam organisasi perusahaan. Dalam perkembangannya, manajemen SDM dirasa belum bisa melihat SDM sebagai asset perusahaan melainkan sebagai beban. Hal ini dikarenakan tingginya turn over tenaga kerja, rendahnya kompensasi, dan kurangnya penghargaan terhadap tenaga kerja. Manajemen sumber daya manusia adalah semua kegiatan yang dilakukan mulai dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian sampai pengendalian semua nilai yang menjadi kekuatan manusia tadi untuk dimanfaatkan bagi kemaslahatan hidup manusia itu sendiri.18

Sedangkan menururt Handoko, manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan, baik tujuan organisasi maupun tujuan individu di dalamnya.19

Dewasa ini, akibat tuntutan profesionalisme dan produktivitas angkatan kerja yang meningkat, perusahaan harus mampu mengembangkan manajemen SDM. Usaha pengembangan manajemen SDM akan berhasil apabila perusahaan dapat menempatkan SDM yang mempunyai kemampuan, bekerja secara produktif dan efisien untuk meningkatkan efektivitas SDM dalam perusahaan.

Menurut John M. Ivancevich yang dikutip pada buku Manajemen Sumber Daya Manusia oleh Meldona menyatakan bahwa Human Resource

18

Sondang P Siagian, Manajemen SDM (Jakarta:Bumi Aksara, 1992), Hlm 39-40

19T. Hani Handoko, Manaje en Personalia dan “u ber Daya Manusia Yogyakarta:BPFE,


(49)

Management is the effective management of people at work. Human Resource Management examines what can or should be done to make working people more productive and satisfied yang artinya “Manajemen Sumber Daya Manusia adalah manajemen yang efektif dari orang di tempat kerja. Manajemen Sumber Daya Manusia memeriksa apa yang dapat atau harus dilakukan untuk membuat orang bekerja lebih produktif dan puas”.20

Manajemen SDM dapat dilihat sebagai sistem dan proses, yang menggambarkan dinamika dan keteraturan organisasi perusahaan. Adapun unsur – unsur yang terkandung di dalam sistem manajemen SDM antara lain :

1) Masukan berupa tantangan dari dalam dan luar perusahaan yang mempengaruhi individu dalam organisasi.

2) Proses transformasi yang meliputi kegiatan manajemen SDM dan rekrutmen.

3) Keluaran berupa tenaga kerja yang terampil dan bermotivasi tinggi.21

Maka, dapat disimpulkan bahwa manajemen SDM berfungsi untuk memanfaatkan masukan-masukan berupa tantangan dari internal organisasi dan pengaruh lingkungan eksternal, dalam proses transformasi

20Meldona, Manaje en “u ber Daya Manusia Malang:UIN

-Malang-Press, 2009) Hlm 20

21 Ronald Nangoi Penge bangan Produksi dan “u ber Daya Manusia Jakarta : PT


(50)

tenaga kerja yang efisien dan produktif, sehingga menjamin tercapainya sasaran organisasi dan kelangsungan organisasi perusahaan.

b. Komponen Manajemen Sumber Daya Manusia

Ada tiga komponen di dalam manajemen sumber daya manusia yaitu pengusaha, karyawan, dan pemimpin.

1) Pengusaha

Pengusaha adalah setiap orang yang menginvestasikan modalnya untuk memperoleh pendapatan yang besarnya pendapatanya tidak menentu tergantung pada laba yang dicapai perusahaan tersebut.

2) Karyawan

Karyawan merupakan aset suatu perusahaan, karena tanpa keikutsertaan mereka (karyawan) aktivitas perusahaan tidak akan terjadi. Karyawan berperan aktif dalam penetapan rencana sistem, proses dan tujuan yang ingin dicapai.

Karyawan adalah penjual jasa (tenaga dan pikiran) dan mendapatkan kompensasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu. Mereka wajib dan terikat untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan serta berhak memperoleh kompensasi yang sesuai dengan perjanjian. Posisi karyawan dalam suatu perusahaan dibedakan menjadi dua yakni karyawan operasional dan karyawan manajerial (pimpinan).

a) Karyawan Operasional adalah setiap orang yang secara langsung mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan perintah atasan.


(51)

b) Karyawan Manajerial adalah setiap orang yang berhak memberikan perintah kepada bawahannya untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dan dikerjakan sesuai perintah. Mereka juga mengontrol kinerja bawahannya dan berhak member evaluasi terhadap perkerjaan bawahannya. Karyawan manajerial ini dibedakan atas manajer lini dan manajer staf:

(1) Manajer Lini adalah seorang pemimpin yang mempunyai wewenang lini (line authority), berhak dan bertanggung jawab langsung merealisasikan tujuan perusahaan.

(2) Manajer Staf adalah seorang pemimpin yang mempunyai wewenang staf (staff authority) yang berhak memberikan saran dan pelayanan untuk penyelesaian tugas-tugas manajer lini. 3) Pemimpin

Pemimpin adalah seseorang yang menggunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk mengarahkan orang lain serta bertanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu tujuan . Kepemimpinan adalah gaya pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya, agar mau berkerja sama dan bekerja secara efektif. Asas-asas kepemimpinan adalah tegas dan rasional, bertindak konsisten dan berlaku adil dan jujur.22

c. Fungsi – Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia 1) Perencanaan

22Drs.H.Malayu “.P. Hasibuan, Manaje en “u ber Daya Manusia , Jakarta:Bu i Aksara, ,


(52)

Kegiatan memeperkirakan tentang keadaan tenaga kerja, agar sesuai dengan kebutuhan organisasi secara efektif dan efisien dalam membantu terwujudnya tujuan perusahaan.

2) Pengorganisasian

Kegiatan untuk mengatur karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, koordinasi dalam bentuk struktur atau bagan organisasi.

3) Pengarahan dan Pengadaan

Kegiatan dalam memberi petunjuk kepada karyawan agar mau bekerja secara efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan. Pengarahan dilakukan oleh pimpinan kepada karyawan agar melaksanakan tugas dengan baik. Adapun pengadaaan merupakan proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

4) Pengendalian

Kegiatan mengendalikan karyawan agar menaati peraturan organisasi dan bekerja sesuai rencana. Apabila terjadi penyimpangan, maka diadakan tindakan perbaikan. Pengendalian karyawan ini meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku kerja sama, dan menjaga situasi lingkungan kerja. 5) Pengembangan

Proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan, yang sesuai dengan


(53)

kebutuhan karyawan baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Selanjutnya, pengembangan merupakan proses terencana untuk memperbaiki perusahaan dengan mengembangkan sistem, struktur, memperbaiki efektivitas dan pencapaian tujuan yang dikehendaki.

6) Kompensasi

Kompensasi adalah pemberian balas jasa atau bisa disebut reward. Hal ini diberikan atas kinerja karyawan yang berkontribusi terhadap perusahaan.

Reward dapat menjadi kombinasi dari beberapa hal yaitu bayaran atau gaji berupa uang, kemudian keuntungan lain reward tambahan, selain dari gaji pokok berupa finansial, dan yang terakhir reward berupa non finansial. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak.

7) Pengintegrasian

Kegiatan mempersatukan antara kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan. 8) Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan atau bisa disebut meningkatkan kesejahteraan karyawan. Meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas, agar karyawan bersedia bekerja hingga batas waktu pensiun.

9) Kedisiplinan

Kedisiplinan merupakan salah satu fungsi SDM yang penting, demi mewujudkan tujuan perusahaan. Kedisiplinan merupakan keinginan dan


(54)

kesadaran karyawan untuk menaati peraturan perusahaan dan norma sosial.

10) Pemberhentian

Pemberhentian bisa disebut dengan pemutusan hubungan kerja. Hal ini terjadi disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan perusahaan, berakhirnya kontrak kerja, pensiun, atau sebab-sebab lainnya. 23

Adapun fungsi operatif manajemen sumber daya manusia terbagi menjadi enam fungsi antara lain sebagai berikut : 24

1) Pengadaan tenaga kerja mencakup :

a) Perencanaan sumber daya manusia b) Analisa jabatan

c) Penarikan karyawan d) Penempatan kerja e) Orientasi kerja

2) Pengembangan tenaga kerja mencakup :

a) Pendidikan dan pelatihan b) Pengembangan karir c) Penilaian prestasi kerja

23

Edy Sutrisno, op. cit hlm 9-11

24Dr.Hj. Iriani Is ail, Dra. MM. Manaje en “u ber Daya Manusia . Malang:Uni ersitas


(55)

3) Pemberian balas jasa mencakup :

a) Balas jasa langsung berupa gaji/upah dan pemberian insentif

b) Balas jasa tak langsung berupa keuntungan (profit) dan pelayanan / kesejahteraan (services)

4) Integrasi mencakup :

a) Kebutuhan karyawan b) Motivasi kerja c) Kepuasan kerja d) Disiplin kerja e) Partisipasi kerja

5) Pemeliharaan kerja mencakup :

a) Komunikasi kerja

b) Kesehatan dan keselamatan kerja c) Pengendalian konflik kerja d) Konseling kerja

6) Pemisahan tenaga kerja mencakup

a) Pemberhentian karyawan

Namun, ada empat kegiatan utama dalam menjalankan fungsi sumber daya manusia yaitu:


(56)

1) Perekrutan dan Penerimaan (Recruiting and Hiring).

Sumber daya manusia bertugas mencari, mengadakan, dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan di perusahaan yang disebut dengan proses rekrutmen. Proses rekrutmen dimulai ketika para pelamar memberikan lamaran-lamarannya yang kemudian akan diseleksi dan dipilih dengan prosedur yang telah ditentukan. Penerimaan karyawan berdasarkan kualitas dan kuantitas yang diinginkan perusahaan.\

2) Pendidikan dan Pelatihan.

Selama periode kepegawaian seseorang, sumber daya manusia dapat mengatur berbagai program pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kinerja karyawan.

3) Manajemen Data.

Sumber daya manusia menyimpan database yang berhubungan dengan data karyawan dan memproses data tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.

4) Penghentian dan Admistrasi Tunjangan.

Selama seseorang diperkerjakan oleh perusahaan mereka menerima paket tunjangan berupa rumah sakit, asuransi, dokter gigi. Akan tetapi, apabila karyawan berhenti bekerja, maka sumber daya manusia mengurus program


(57)

peghentian dan mengurus program pensiun bagi mantan karyawan yang berhak.25

3. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM)

Sumber daya manusia merupakan sumber daya fisik yang ada di perusahaan. Departemen SDM merupakan suatu area yang fungsional. SDM melaksanakan fungsi staf di perusahaan, biasanya dikepalai oleh wakil direktur. Departemen SDM secara garis besar memiliki aktivitas-aktivitas meliputi perencanaan, penerimaan, penempatan, pengembangan, dan melakukan pelatihan terhadap sumber daya manusia di perusahaan.

SDM bertanggung jawab membawa personil dari lingkungan ke dalam perusahaan. Pelaksanaannya mencakup perekrutan, pewawancaraan, dan pengujian. Hal ini juga tidak terjadi di dalam kondisi lingkungan yang statis, melainkan lingkungan yang selalu berubah. Oleh karena itu, proses pengelolaan sumber daya manusia / SDM di perusahaan tidak pernah berhenti demi mendapatkan sumber daya yang sesuai dengan waktu dan tugas-tugas yang akan diberikan.

Manajemen di suatu organisasi diharapkan memainkan peranan strategis demi keberhasilan organisasi / perusahaan secara keseluruhan. Peranan tersebut berangkat dari pandangan bahwa kelompok manajemen

25

https://dikatara.wordpress.com/2011/11/30/sistem-informasi-sumber-daya-manusia/ di akses pada tanggal 19 juli 2016 jam 08.35


(58)

harus mampu menerapkan kepemimpinan yang efektif dan pelaksanaan kegiatan operasional yang efisien. Informasi yang dihasilkan dari sistem informasi dapat berguna bagi pihak manajemen, maka sudah seharusnya untuk mengetahui terlebih dahulu kebutuhan-kebutuhan informasi organisasi / perusahaan, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingat manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya.

Adapun sistem yang menyediakan informasi mengenai sumber daya manusia yaitu sistem informasi sumber daya manusia (human resource information system). Fungsi sistem informasi sumber daya manusia antara lain, mendukung proses pengambilan keputusan, komunikasi intra perusahaan, pelatihan karyawan, pemilihan teknologi, integrasi antar departemen, dan struktur pelaporan pada perusahaan. Menurut hasil penelitian di beberapa perusahaan, menunjukkan bahwa lebih dari 90% perusahaan secara formal telah melaksanakan fungsi sistem informasi sumber daya manusia. Sehingga, suksesnya operasional sistem informasi sumber daya manusia, dapat diidentifikasi sebagai hasil dari kompetensi perusahaan dengan memenuhi tujuan strategis. 26

Sistem informasi sumber daya manusia terdiri atas tiga komponen yaitu :

a. Komponen Masukan (input)

26Irra Chrisyanti Dewi. “iste Infor asi “u ber Daya Manusia Jakarta:Pustakaraya, Hl


(59)

Komponen masukan, fokus pada database dan pemasukan data (data entry). Proses pemasukan data harus melewati prosedur yang diperlukan untuk mengumpulkan data. Prosedurnya meliputi, siapa yang mengumpulkan, kapan data dikumpulkan, dan bagaimana data seharusnya diproses. Meski secara tradisional, data akan dimasukkan ke dalam sistem komputer dan tak jarang perusahaan dapat menggunakan komputer, untuk memindai data dari dokumen asli.

b. Komponen Pemeliharaan Data

Setelah data dimasukkan, fungsi pemeliharaan data fokus terhadap database yang tersedia untuk manajer, serta mengelola kualitas data yang disimpan. Fungsi ini juga dapat memperbaruhi, menambah data, dan menghilangkan data yang sudah tidak diperlukan pada database.

c. Komponen Keluaran (output)

Komponen keluaran mengacu pada apa yang dihasilkan oleh sistem informasi sumber daya manusia dan bagaimana cara penyajiannya sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan perusahaan. Hasil dari keluaran yang diberikan dapat dievaluasi menurut beberapa faktor yaitu banyaknya keputusan yang ditingkatkan dengan memiliki data yang ada, dan nilai dari masing-masing hasil keluaran, dapat dijadikan proses pengambilan keputusan.27

Adapun model dari sistem informasi sumber daya manusia, yaitu :

27


(60)

Gambar 2.2 Model SISDM

4. Sistem Informasi Manajemen dan Manajemen Sumber Daya Manusia dalam

Perspektif Islam

a. Sistem Informasi Manajemen dalam Perspektif Islam

Seiring dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat, perubahan masyarakat akan kebutuhan informasi semakin meningkat. Kajian sistem informasi manajemen dalam Islam merupakan istilah baru yang menarik untuk diperbincangkan. Dalam kajian ilmu keislaman, dikatakan merupakan sesuatu yang baru, karena terdapat sentuhan antara ilmu-ilmu Islam dengan ilmu-ilmu sosial serta teknologi modern yang mempengaruhi hubungan antara komponen di dalam Islam. Informasi dapat mempercepat atau memperlambat pengambilan keputusan dalam kajian sistem informasi manajemen.


(61)

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan dengan komponen-komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Sistem juga dapat diartikan sebagai sekolompok elemen yang independen, namun saling berkaitan sebagai satu kesatuan.28 Seperti yang tertuang

dalam firman Allah dalam Alqur’an surah Al-Anbiya ayat 30 :

Artinya : “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapa mereka tiada juga beriman?”29

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah pada awalnya telah menciptakan langit dan bumi adalah satu kesatuan dan saling melekat satu sama lain, kemudian dengan kekuasaanNya, Allah memisahkan di antara keduanya. Isyarat-isyarat yang bersumber dari Alquran ini, dapat dibuktikan kebenarannya oleh ilmu dan teknologi.30 Sama halnya dengan sistem yang merupakan elemen-elemen yang saling berkaitan sebagai satu kesatuan. Artinya sebelum adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Allah telah menerapkan sistem pada saat penciptaan alam

28

Rusdiana dan Irfan, op. cit. Hlm 28

29 Alquran

Al Anbiya 30

30 H. Oemar Bakry “Tafsir Rah at


(62)

semesta dengan menempatkan fungsi masing-masing dari elemen-elemen di dalamnya yang saling berkaitan sebagai satu kesatuan.

Keanekaragaman informasi, didasarkan pada kebutuhan pengguna informasi, sehingga alur informasi harus diklasifikasikan. Informasi berisi tentang data yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem informasi memiliki beberapa kriteria, yaitu fleksibel, efektif, efisien. Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pengguna informasi, menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi berbagai macan pilihan.31

Dalam perspektif Islam, ada tiga sumber informasi yang digunakan oleh pengguna informasi antara lain Pertama, wahyu (Alquran dan Alhadits) atau disebut fundamental of information atau informasi yang dijadikan dasar / pokok, Kedua, adalah manusia. Manusia adalah sumber informasi yang terbagi menjadi dua aspek yaitu ide atau gagasan dan opini, yang dari keduanya diolah menjadi informasi. Ketiga, adalah peristiwa atau kejadian. Ketiga sumber dari informasi tersebut tersusun dalam sistem yang saling terkait. Proses terbentuknya informasi, harus diolah di dalam sistem yang baik sehingga dapat menghasilkan output

yang akurat. Hal ini tercemin di dalam Alquran surah Al-Hujarat ayat 6 :

31


(63)

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”32

Ayat ini menerangkan bahwa berita-berita yang dibawa orang fasik, hendaknya dicari data-data kebenaran dan diperiksa kebenaran dari berita itu.33 Dari kata “periksalah dengan teliti” memiliki arti setiap informasi yang diterima harus diperiksa, disaring, dan dicari kebenaran dari informasi itu, agar menjadi informasi yang akurat. Bila data menyangkut hal yang amat sangat urgent, maka tak ada salahnya dilakukan check in re chek ulang.

Maka, sistem informasi dalam islam dapat diartikan sebagai tata hubungan antara satu komponen dengan komponen yang lain, saling berkaitan dan ketergantungan dalam mewujudkan satu kesatuan atau kondisi nyata, yaitu mewujudkan kondisi kebijakan dan strategi informasi yang islami secara publik.

b. Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Islam

Seperti yang kita ketahui, bahwasanya sumber rujukan utama di dalam Islam adalah Al-Qur’an, kemudian hadits, dan disusul ijtihad para ulama. Sedangkan pandangan hidup dalam Islam didasarkan pada tiga prinsip, antara lain tauhid (keesaan Tuhan), khalifah, dan keadilan. Manusia diciptakan oleh Allah SWT , sebagai khalifah (wakil Tuhan di

32 Alquran

Al hujarat 6

33 H. Oemar Bakry “Tafsir Rah at


(64)

muka bumi) untuk mengelola bumi dan sumber daya yang ada di dalamnya. Manusia juga akan dituntut pertanggung jawaban atas amanah yang diberikan Allah di akhirat kelak. Manusia akan melaksanakan amanah yang diberikan Allah dengan sebaik-baiknya, apabila adanya pengelolaan di dalam sumber daya manusia sendiri. Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya manusia harus merujuk pada sumber-sumber ini. Seperti firman Allah dalam Alquran surah Al Ahzaab ayat 72 :

Artinya : “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanah kepada

langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanah itu oleh manusia”34

Manajemen sumber daya manusia memiliki beberapa pendekatan yang dapat diimplikasikan terhadap perlakuan para karyawan yang bekerja di perusahaan. Contohnya, pendekatan manajemen, pendekatan SDM, pendekatan strategik, pendekatan pro-active , dan pendekatan system.

Pertama, pendekatan manajemen, pendekatan ini merupakan dari pihak SDM yang berperan untuk member pengertian bahwa kinerja dan kesejahteraan setiap karyawan adalah tanggung jawab bersama. Orientasinya adalah melayani para manajer dan karyawan melalui keahlian atau potensi sesuai bidang. Kedua, pendekatan SDM, yang pada intinya

34


(65)

perusahaan akan berkembang jika memperhatikan kebutuhan karyawan. Ketiga, pendekatan strategik, melalui pendekatan ini, manajemen SDM harus memiliki kontribusi penuh terhadap keberhasilan perusahaan. Artinya pendaya gunaan karyawan harus berjalan secara efektif.

Kemudian contoh pendeketan lainnya yakni pendekatan pro-active.

Pendekatan ini beranggapan bahwa manajemen SDM berperan untuk meningkatkan kontribusi terhadap karyawan dan perusahaan dengan cara mengantisipasi setiap tantangan baik dari dalam maupun dari luar, sebelum terjadi. Perusahaan dan karyawan harus mampu merencanakan, membaca peluang dan situasi di masa sekarang, untuk menjawab tantangan di masa yang akan datang.

Berbeda lagi dengan pendekatan sistem, pendekatan ini melihat manajemen SDM berada dalam sistem yang lebih besar yaitu peusahaan. Oleh karena itu usaha keras dari manajemen SDM harus dievaluasi berdasarkan seberapa besar kontribusinya terhadap produktivitas perusahaan.35

Adapun aturan di dalam Al-Qur’an yang membahas tentang pengelolaan sumber daya manusia. Namun, pembahasan ini harus ditafsirkan dari ayat-ayat yang menjelaskan bagaimana Allah SWT mengatur dan me-manage semua ciptaan-Nya dan juga dari keteladanan Rasulullah sebagai pemimpin (manager). Seorang pemimpin dapat


(66)

dijadikan teladan, apabila implikasi dari kepemimpinannya berdasarkan dari kesadaran setiap tingkah laku, kemudian keputusan yang diambilnya akan selalu tertuju pada keridhoan dari Allah semata. Hal ini sangat berguna ketika seorang pemimpin diberi amanah untuk mengelola sumber daya manusia.

Perlu diingat bahwa Al-Qur’an memerintahkan untuk mencari dan mencapai prioritas. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengutamakan mencari pahala untuk akhirat ketimbang hanya mencari keuntungan kecil dan terbatas yang ada di dunia. Seperti dalam firman Allah di surah Al-Anfal ayat 67:

Artinya : Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawiyah sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu). Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.36

Pendekatan yang Islami mengatakan bahwa masing-masing manusia mempunyai tujuan hidup yaitu Allah SWT. Apa pun pekerjaan dan profesi yang dipegang oleh setiap manusia, harus selalu ingat tujuan akhir hidup ini. Jadi baik karyawan yang bekerja maupun pemimpin yang mengarahkan kerja karyawan, semua sama-sama memiliki Allah SWT

36


(67)

sebagai tujuan akhir yang ingin mereka capai. Sehingga pada akhirnya dengan pengelolaan yang baik akan menghasilkan perusahaan yang stabil dan mampu bertahan pada setiap tantangan.37

Maka dari itu, pengelolaan sumber daya manusia dapat mendatangkan manfaat bagi sumber daya manusia yang terlibat di dalamnya, baik itu karyawan, manajer, direktur maupun pihak lain yang terlibat di perusahaan.

37


(68)

57

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian sebagai sistem ilmu pengetahuan, mempunyai peran penting dalam bangunan ilmu pengetahuan itu sendiri. Penelitian berada pada posisi urgen dalam ilmu pengetahuan. Dalam penelitian sosial ada dua jenis penelitian yang sering digunakan oleh kalangan ilmuan yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif menekankan pada makna dan proses penelitian daripada hasil suatu aktifitas sedangkan penelitian kuantitatif lebih menekankan pada hasil atau jumlah.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Proses penelitian kualitatif ini melibatkan upaya-upaya penting, seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pelaku lapangan yang diamati, dan prosedur-prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari para partisipan, menganalisis data secara induktif mulai dari tema-tema yang khusus ke tema-tema umum, dan menafsirkan makna data. Penelitian kualitatif memiliki tujuan agar peneliti lebih mengenal lingkungan penelitian dan dapat terjun langsung ke lapangan. Metode kualitatif ini digunakan kerena metode ini lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda. Selain itu metode ini lebih peka dan dapat menyesuaikan diri terhadap pengaruh dan nilai-nilai yang dihadapi. Pendekatan kualitatif juga merupakan wujud kata-kata dari deretan


(1)

141 bentuk presentase, 70% untuk tenaga medis dan 30% sisanya dialokasikan untuk tenaga non medis.”80

Dewasa ini, RSI A.Yani Surabaya sedang mempersiapkan untuk mengembangkan sistem yang baru dalam mencover pengolahan data dan informasi serta pengelolaan sumber daya manusia. Tidak membutuhkan waktu yang sedikit dalam melakukan perubahan ke yang lebih baik. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa dengan perencanaan yang matang, pejabat struktural mampu memastikan efektivitas pada tingkat dan taktis dan efisiensi pada tingkat operasional.


(2)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan sebelumnya pada bab IV, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan SIM dalam pengelolaan SDM di RSI A.Yani Surabaya telah dilaksanakan di dua bagian SDM yakni seksi sekertariat dan seksi diklat. Terdapat sistem yang mengolah data-data masukan seputar aktivitas dan deskripsi pekerjaan seluruh SDM, sehingga menjadi bentuk keluaran yang menghasilkan informasi yang nantinya menjadi feedback untuk meramalkan kebutuhan, pengambilan keputusan dan kebijakan oleh direksi dan yayasan. Meski demikian, sistem informasi berbasis komputer belum secara keseluruhan terintegrasi dengan maksimal.

2. Pelaksanaan SIM dalam pengelolaan SDM di RSI A.Yani Surabaya, belum berjalan secara efektif dan efisien. Hal ini disebabkan karena SIM yang belum terintegrasi secara keseluruhan, termasuk bidang SDM. Disamping itu dengan tidak adanya database yang terpusat, membuat kinerja SDM tidak efektif dan efisien. Dikatakan tidak efisien karena dalam pengerjaan laporan, membutuhkan waktu yang lama. Sedangkan tidak efektif, ketika proses pengerjaannya masih menggunakan sebagian


(3)

149 manual dan sebagian komputerisasi, sehingga masih harus memasukkan, mengkompilasi serta menganalisis ulang kebutuhan akan data-data maupun informasi.

B. Saran dan Rekomendasi

Dengan berakhirnya penelitian dan penulisan skripsi ini, dapatlah kiranya penulis memberikan saran dan rekomendasi sebagai berikut:

1. Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen yang terintegrasi di seluruh bagian dan unit di RSI A.Yani Surabaya. Mengingat bahwa penulis menemui fakta di lapangan terkait sistem informasi manajemen sudah terlaksana di beberapa bagian dan unit, kecuali bagian personalia atau SDM. Urgensi mengenai kebutuhan SDM harus diperhatikan melihat perubahan tantangan baik dari dalam maupun luar RSI A.Yani Surabaya. 2. Memberi pendidikan maupun pelatihan tentang urgensi dari fungsi sistem

informasi manajemen kepada seluruh elemen sumber daya manusia di RSI A.Yani Surabaya.

3. Memperhatikan sistem koordinasi yang sesuai dengan struktur organisasi. Artinya alur dari setiap kegiatan dan aktivitas, pasti melalui prosedur dan ketentuan yang berlaku. Penulis melihat bahwa masih terjadi miss

koordinasi antar sub lini dan staf sehingga mengakibatkan miss communication yang berdampak pada hasil pelaporan-pelaporan.

4. Menerapkan sistem rekrutmen secara professional di khalayak umum yang sesuai dengan prosedur rekrutmn di RSI A.Yani Surabaya.


(4)

5. Hendaknya RSI A.Yani Surabaya secara berkala meninjau kembali budaya orgnisasi yang diselaraskan dengan pembaharuan sistem demi menunjang perkembangan di masa yang akan datang. Hal ini dilakukan agar produktivitas dan semangat kerja dari seluruh karyawan menjadi meningkat. Maka dengan adanya peninjauan ulang ini, dapat memperkirakan budaya organisasi yang bagaimana yang seharusnya dihilangkan dan masih diterapkan dengan baik.

C. Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut: 1. Masalah efisiensi waktu. Mengingat bahwa RSI A.Yani Surabaya sedang

mempersiapkan akreditasi, jadi beberapa informan yang dianggap berperan dalam penelitian ini sibuk. Peneliti mengalami kesulitan melakukan wawancara dengan salah satu informan yaitu Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan. Padahal Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan menempati posisi yang membawahi bagian yang mengelola sumber daya manusia di RSI A.Yani Surabaya.

2. Peneliti tidak dapat menempatkan beberapa fakta-fakta dilapangan secara

gamblang ke dalam penulisan skripsi. Hal ini dikarenakan ada beberapa fakta yang harus dilindungi sehingga tidak dapt merugikan pihak RSI A.Yani Surabaya.


(5)

1 DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 1992.KeputusanMenteriKesehatan RI No.983/MenKes/SK/XI/1992.

PedomanOrganisasiRumahSakitUmum,

Sugiono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta, Creswell , John W .2013. “ Research Design (pendekatankualitatif,

kuantitatif, dan mixed) ” Yogyakarta : PustakaBelajar, Ricky W. Griffin. 2004 “ Management” Jakarta : Erlangga,

Siregar,Charles J.P. 2004. “ FarmasiRumahSakit: TeoridanPenerapan.” Jakarta : EGC,

Moekijat.1996. “PengantarSistemManajemen”Bandung : PT Remaja RosdaKarya ,

Davis, Gordon B. 1974.“Management Information System : Conceptual

Foundation, Structure, and Development”Auckland :McGraw :

Hill International Book Company,

Eti R, Faizal R Z, Tupi S.2013.“ SistemInformasiManajemen-Edisi 2” Jakarta :MitraWacana Media,

Faisal, M. 2008. “SistemInformasiManajemenJaringan” Malang : UIN Malang Press,

Wirjokusumo,Iskandar. Soemardji Ansori,2009.Metode Penelitian Kualitatif. Surabaya :Unesa university Press,

Kriyanto, Rahmad. 2009. Teknik Praktik Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group,

Basrowi dan Suwandi, , 2008 . Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta : Rineka Cipta.

McLeod ,Raymond, Jr.George P Schell . 2008“ Management Information System(SistemInformasiManajemen)”. Jakarta

Siagan, Sondang P. 2001. SistemInformasiManajemen. Jakarta :Bumi Aksara,


(6)

Darmawan, Deni. KunkunNur F. 2013. “SistemInformasiManajemen”. Bandung :Rosda,

Rahmad Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta : Kencana Prenada Media Group,( 2009:hlm.42),

Iskandar Wirjokusumo dan Soemardji Ansori, Metode Penelitian Kualitatif (Penerbit :Unesa university Press, 2009:10)

Bungin.Burhan.2005“ MetodePenelitianKuantitatif” .Jakarta : Kencana Tutorials Point.“ Management Information System “ 2014 by Tutorials

\ Point I pvt.Ltd.

Rusdiana, Irfan, Moch .2014“ SistemInformasiManajemen” Bandung :PustakaSetia,

Laudon, Kenneth C,Laudon, Jane P. 2012. “Management Information

System (Managing The Digital Firm, Twelfth edition )” USA:Pearson,

Dewi, Irra Chrisyanti. 2014 “Sistem Informasi Sumber Daya Manusia” Jakarta:Pustakaraya

Hanif Al Fatta. 2007.“ Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan

&OrganisasiModern”,Yogyakarta:Andi,

Scott, Goerge M. 1997 “Prinsip-prinsip Sistem Informasi Manajemen”.Jakarta

Sutrisno, Edy. 2012. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta: Kencana,