Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan (Studi Pada PT.PP.London Sumatra Indonesia,Tbk. Medan)

(1)

PENGARUH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN

(Studi Pada PT.PP.London Sumatra Indonesia,Tbk. Medan)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)

pada studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Disusun Oleh :

Sabrina

090907034

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

HALAMAN PERSETUJUAN

Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh : Nama : Sabrina

NIM : 090907034

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Judul : Pengaruh Sistem Infomasi Manajemen Sumaber Daya Manusia terhadap Efektifitas kerja karyawan di PT. PP London Sumatera Indonesia, Tbk

Medan, 2013

Pembimbing Ketua Program Studi

Drs. Kariono, MSi

NIP : 196106191987011002 NIP : 195908161986111001 Prof. Dr. Marlon Sihombing, M.A

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

NIP : 196805251992031002 Prof. Dr. Badaruddin, M.Si


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan” (Studi Pada PT.PP London Sumatra Indonesia,Tbk. Medan) yang disusun sebagai syarat akademis dalam menyelesaikan studi program Sarjana (S1) Jurusan Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan dengan baik tanpa dukungan, bimbingan, bantuan, serta doa dari berbagai pihak selama penyusunan skripsi ini berlangsung. Pada kesempatan ini pula penulis ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah S.W.T

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku ketua departemen Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Kariono, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, atas segala arahan dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.


(4)

4. Segenap Dosen Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan.

5. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang telah membantu penulis selama masa perkuliahan.

6. Seluruh karyawan PT.PP London Sumatra,Tbk Medan, khususnya Pak Drs. Riyanto, MSc selaku Training Manager, beserta karyawan lainnya yang telah meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner penelitian ini.

7. Kedua Orang Tuaku yang tercinta, Yahya Zein Zubaidi dan Elida Madzruk yang telah memberikan semangat, dukungan, nasihat, kasih sayang, dan doa yang tiada henti. Semoga skripsi ini menjadi persembahan terindah yang dapat membanggakan ayah, ibu, dan keluarga tercinta.

8. Adik-adikku, Thayibah dan Aisyah serta adik angkatku Alfie yang selalu mendoakan dan mendukung penulis setiap hari.

9. Irwan Rakhmawan serta keluarga dari Sumbawa yang selalu memberikan semangat serta mendoakan penulis setiap saat.

10.Sahabat-sahabat terbaik Indriani, Nanda, Yulie teman seperjuangan, Ade, Dibrena, temen-temen kelompok magang Ainun Mardhiyah, Faizah Zafirah, Bintang N. Sakiah, Mella Devina, dan sahabat dari kecil Widya Ismawati, dan teman-teman yang tidak bisa disebut satu – persatu, yang selalu memberi semangat dan keceriaan.


(5)

11.Dan seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang sudah banyak membantu penulis selama proses pembuatan skripsi ini dari awal hingga akhir pembuatan skripsi.

Terimakasih karena kalian telah banyak membantu dalam segala hal. Kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT, penulis menyadari bahwa skripsi ini banyak kekurangan, mengingat keterbatasan pengetahuan yang penulis peroleh sampai saat ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna terciptanya, kesempurnaan skripsi ini.

Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kesalahan yang pernah dilakukan. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dalam pengkajian keilmuan dan mendorong penelitian-penelitian selanjutnya.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, 12 Agustus 2013 Penulis,

( SABRINA) Nim: 090907034


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

ABSTRAK ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KERANGKA TEORI ... 8

2.1 Kerangka Teori ... 8

2.1.1 Sistem Informasi Manajemen ... 8

2.1.2 Sumber Daya Manusia ... 16

2.1.3 Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia ... 21

2.1.4 Efektivitas Kerja ... 23


(7)

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

3.1 Bentuk Penelitian ... 30

3.2 Lokasi Penelitian ... 30

3.3 Populasi dan Sampel ... 31

3.4 Hipotesis ... 32

3.5 Defenisi Konsep ... 33

3.6 Defenisi Operasional ... 34

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 36

3.8 Skala Pengukuran Variabel ... 37

3.9 Teknik Analisis Data ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 44

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 44

4.2 Penyajian Data ... 57

4.2.1 Kriteria Responden ... 57

4.2.2 Identitas Responden ... 58

4.2.3 Variabel Penelitian ... 62

4.3 Analisis Data ... 83

BAB V PENUTUP ... 107

5.1 Kesimpulan ... 107

5.2 Saran ... 108 DAFTAR PUSTAKA


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Konsep Sistem Informasi Manajemen ... 15

Gambar 4.1 Logo Perusahaan ... 47

Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT.PP London Sumatra,Tbk Medan ... 49

Gambar 4.3 Pengujian Normalitas P-P Plot ... 89


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skor Pertanyaan ... 38

Tabel 3.2 Koefisien Korelasi Product Moment ... 41

Tabel 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 59

Tabel 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia ... 60

Tabel 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Jabatan... 60

Tabel 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 61

Tabel 4.5 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 62

Tabel 4.6 Jawaban Responden Mengenai Tempat Penyimpanan Data ... 63

Tabel 4.7 Jawaban Responden Mengenai Komputer Memerlukan Password 64

Tabel 4.8 Jawaban Responden Mengenai Perubahan Password ... 65

Tabel 4.9 Jawaban Responden Mengenai Data Entry ... 66

Tabel 4.10 Jawaban Responden Mengenai Pengecekan Sistem ... 67

Tabel 4.11 Jawaban Responden Mengenai Tampilan Input Layar ... 68

Tabel 4.12 Jawaban Responden Mengenai Laporan Yang dihasilkan ... 69

Tabel 4.13 Jawaban Responden Mengenai Semua Transaksi ... 70

Tabel 4.14 Jawaban Responden Mengenai Mengentry Data ... 71

Tabel 4.15 Jawaban Responden Mengenai Pengoperasian Komputer ... 72

Tabel 4.16 Jawaban Responden Mengenai Sistem Informasi Manajemen Karyawan Dapat Menyelesaikan Tugas Tepat Waktu ... 74


(10)

Tabel 4.17 Jawaban Responden Mengenai Pekerjaan Yang diberikan

Dapat Terselesaikan Tepat Waktu ... 75

Tabel 4.18 Jawaban Responden Mengenai Proses Pengawasan ... 76

Tabel 4.19 Jawaban Responden Mengenai Keterampilan Atau Keahlian ... 77

Tabel 4.20 Jawaban Responden Mengenai Karyawan Dapat Menyelesaikan Pekerjaannya Tepat Sasaran ... 78

Tabel 4.21 Jawaban Responden Mengenai Karyawan Lebih Berhati-hati Dalam Bekerja ... 79

Tabel 4.22 Jawaban Responden Mengenai Pekerjaan Yang Dilakukan Dapat Meminimalisirkan Biaya ... 80

Tabel 4.23 Jawaban Responden Mengenai Pekerjaan Yang Diberikan Atasan Ingin Diselesaikan Cepat Dari Waktu Yang Ditentukan ... 81

Tabel 4.24 Jawaban Responden Mengenai Karyawan Dapat Menyelesaikan Pekerjaannya Secara Tepat Guna ... 82

Tabel 4.25 Jawaban Responden Mengenai SIM-SDM Berpengaruh Terhadap Efektivitas Kerja ... 83

Tabel 4.26 Uji Validitas SIM-SDM (X) ... 85

Tabel 4.27 Uji Validitas Efektivitas Kerja (Y) ... 86

Tabel 4.28 Uji Reliabilitas SIM-SDM (X) ... 88

Tabel 4.29 Uji Reliabilitas Efektivtas Kerja (Y) ... 88

Tabel 4.30 Nilai Jawaban Responden SIM-SDM (X) ... 93


(11)

Tabel 4.32 Nilai Jawaban Respoden Efektivitas Kerja (Y) ... 98

Tabel 4.33 Frekuensi Nilai Jawaban Efektivitas Kerja ... 101

Tabel 4.34 Interval Nilai r ... 102

Tabel 4.35 Coefficient Product Moment ... 103


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Surat Permohonan Pengajuan Judul Skripsi Surat Penugasan Membimbing Skripsi Undangan Seminar Proposal Skripsi Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal Surat Izin Penelitian

Surat Balasan Izin Penelitian Kuesioner Penelitian


(13)

ABSTRAK

Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan (Studi Pada PT.PP London Sumatra Indonesia,Tbk medan)

Skripsi S1 Oleh : Sabrina

Pembimbing : Drs. Kariono M.Si

Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia adalah merupakan salah satu sistem informasi terpenting yang ada di dalam suatu perusahaan. PT. PP. London Sumatera Tbk, Medan adalah sebuah perusahaan terkemuka milik asing di Indonesia yang bergerak di bidang perkebunan dengan kegiatan usaha dibidang pembudidayaan, pemanenan, dan pengolahan kelapa sawit, karet, coklat, kopi, teh, serta penjualan bibit kelapa sawit yang bermutu tinggi. Sistem informasi manajemen sumber daya manusia di PT.PP London Sumatra Indonesia, Tbk merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan efektivitas kerja.

Penelitian ini mempunyai dua variabel yaitu sistem informasi manajemen sumber daya manusia dengan efektivitas kerja. Sampel pada penelitian ini berjumlah 62 orang dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling.

Didapat suatu hasil yang menunjukkan terdapat hubungan positif tetapi rendah dan ada hubungan yang signifikan antara sistem informasi manajemen sumber daya manusia terhadap efektivitas kerja.


(14)

ABSTRACT

Effect of Management Information Systems Human Resources Against Employee Effectiveness (Studies in PT.PP London Sumatra Indonesia Tbk field)

S1 Essay By : Sabrina

Preceptor : Drs. Kariono M.Si

Information Systems Human Resource Management is one of the most important information systems that exist within a company. PT. PP. London Sumatra Tbk, Medan is a leading foreign-owned company in Indonesia, which is engaged in the plantation with business activities in the field of cultivation, harvesting, and processing of oil palm, rubber, cocoa, coffee, tea, and sales of palm oil of high quality. Information system of human resource management in PT.PP London Sumatra Indonesia Tbk is an effort to increase effectiveness. This study has two variables, systems of human resource management information with work effectiveness. Samples in this study amounted to 62 people using Simple Random Sampling technique.

Obtained a result which shows that there is a positive relationship but low and there is a significant relationship between the information systems of human resource management on the effectiveness of the work.

Keyword : Information Systems Human Resource Management, Work effectiveness


(15)

ABSTRAK

Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan (Studi Pada PT.PP London Sumatra Indonesia,Tbk medan)

Skripsi S1 Oleh : Sabrina

Pembimbing : Drs. Kariono M.Si

Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia adalah merupakan salah satu sistem informasi terpenting yang ada di dalam suatu perusahaan. PT. PP. London Sumatera Tbk, Medan adalah sebuah perusahaan terkemuka milik asing di Indonesia yang bergerak di bidang perkebunan dengan kegiatan usaha dibidang pembudidayaan, pemanenan, dan pengolahan kelapa sawit, karet, coklat, kopi, teh, serta penjualan bibit kelapa sawit yang bermutu tinggi. Sistem informasi manajemen sumber daya manusia di PT.PP London Sumatra Indonesia, Tbk merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan efektivitas kerja.

Penelitian ini mempunyai dua variabel yaitu sistem informasi manajemen sumber daya manusia dengan efektivitas kerja. Sampel pada penelitian ini berjumlah 62 orang dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling.

Didapat suatu hasil yang menunjukkan terdapat hubungan positif tetapi rendah dan ada hubungan yang signifikan antara sistem informasi manajemen sumber daya manusia terhadap efektivitas kerja.


(16)

ABSTRACT

Effect of Management Information Systems Human Resources Against Employee Effectiveness (Studies in PT.PP London Sumatra Indonesia Tbk field)

S1 Essay By : Sabrina

Preceptor : Drs. Kariono M.Si

Information Systems Human Resource Management is one of the most important information systems that exist within a company. PT. PP. London Sumatra Tbk, Medan is a leading foreign-owned company in Indonesia, which is engaged in the plantation with business activities in the field of cultivation, harvesting, and processing of oil palm, rubber, cocoa, coffee, tea, and sales of palm oil of high quality. Information system of human resource management in PT.PP London Sumatra Indonesia Tbk is an effort to increase effectiveness. This study has two variables, systems of human resource management information with work effectiveness. Samples in this study amounted to 62 people using Simple Random Sampling technique.

Obtained a result which shows that there is a positive relationship but low and there is a significant relationship between the information systems of human resource management on the effectiveness of the work.

Keyword : Information Systems Human Resource Management, Work effectiveness


(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat sangat menuntut setiap orang harus mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Karena dengan adanya teknologi segala informasi dapat di akses dengan begitu cepat, mudah dan akurat.

Informasi merupakan satu hal yang telah menjadi konsumsi wajib bagi setiap individu yang intlek. Karena informasi merupakan satu hal yang memberikan ilmu pengetahuan baru bagi setiap manusia. Tidak dapat di pungkiri lagi bahwa sistem informasi merupakan hal yang telah menjadi konsumsi umum yang sangat dibutuhkan saat ini. Hal ini lah yang sangat menuntut setiap individu wajib mengetahui atau menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut.

Dalam era globalisasi saat ini setiap manusia dituntut untuk mampu menguasai, mengolah data dan informasi yang telah banyak tersedia, baik itu melalui media cetak ataupun media digital. Dalam perkembangannya pula sistem teknologi informasi juga menyediakan berbagai kemudahan untuk setiap orang mandapatkan informasi secara mudah dan cepat.


(18)

Informasi harus dikelola dengan baik dalam meningkatkan efisien dan efektivitas pekerjaan. Informasi yang didapat senantiasa dapat dikomunikasikan secara actual dan fatual kepada anggota organisasi untuk mengetahui sampai sejauh mana hasil yang telah dicapai organisasi. Hal ini penting sebagai acuan dalam pengambilan keputusan informasi yang baik tentunya dikomunikasikan secara dua arah yaitu atasan kepada bawahannya maupun dari bawahan kepada atasannya yang dituangkan dalam bentuk pelaporan hasil kerja pegawai.

Ketergantungan manusia terhadap informasi sangat besar, oleh karena itu informasi yang disajikan berupa hasil pengolahan data agar para pembaca dapat memberi arti atau persepsi tertentu. Informasi dapat diperoleh melalui surat kabar, televisi, radio, majalah, jurnal-jurnal dan seminar-seminar. Oleh karena itu, banyak orang yang mengatakan saat ini adalah era informasi. Informasi menjadi katalis utama bagi pertumbuhan di era globalisasi.

Informasi bukanlah hal yang bisa menjadi barang bekas. Ia harus diolah, diperoleh, disimpan, diambil kembali, dimanipulasi dan dianalisis, distribusikan dan sebagainya. Sebuah organisasi yang memiliki sistem informasi yang terancang baik secara umum akan memiliki keunggulan posisi dalam persaingan atas organisasi yang sistemnya lebih lemah (Pandji Anoraga, 1997 : 305).

Sistem Informasi Manajemen adalah pendekatan-pendekatan yang direncanakan dan disusun untuk memberikan bantuan yang piawai yang memudahkan proses manajerial kepada pejabat pimpinan (H.Malayu, 2009 :


(19)

Sumber daya manusia merupakan salah satu asset organisasi yang menjadi tulang punggung suatu organisasi dalam menjalankan aktivitasnya dan sangat berpengaruh terhadap kinerja dan kemajuan organisasi. Sumber daya manusia merupakan hal sangat penting dalam perusahaan. Keberhasilan perusahaan ditentukan dengan kualitas orang-orang yang berada/bekerja didalamnya. Cepatnya perubahan teknologi dan lingkungan yang terjadi di berbagai aspek kehidupan manusia, maka disetiap perusahaan sangat membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang mempunyai/memiliki kompetensi agar dapat meningkatkan kualitas produk dan jasa yang ada disuatu perusahaan.

Pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu investasi organisasi yang berorientasi ke masa depan dalam jangka panjang. Pengembangan didasarkan pada fakta bahwa seorang karyawan akan membutuhkan serangkaian pengetahuan, keahlian dan kemampuan yang baik yang harus terus dikembangkan untuk mengisi posisi karir yang lebih baik dan untuk menghadapi tantangan dan persaingan masa depan (Beti Nasution, 2010-125 ). Pengembangan sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan hal yang sangat penting. Pengembangan sumber daya manusia bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan, potensi, kemampuan manajerial, keterampilan kerja, dan faktor-faktor yang ada dalam diri manusia.

Sistem informasi manajemen sumber daya manusia (SIM-SDM) adalah proses sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan,


(20)

menarik, dan memvalidasi data yang dibutuhkan oleh suatu organisasi tentang sumber daya manusia, aktivitas-aktivitas personalia, dan karakteristik unit organisasi. SIM-SDM berfungsi sebagai arsip data kepegawaian yang sudah tidak aktif bekerja. Misalnya saja, telah memasuki masa pensiun, meninggal dunia, diberhentikan dengan atau tidak hormat. Data pegawai dengan status kepegawaian tersebut di atas akan tetap terekam/tercatat, akan tetapi tidak akan teproses dalam perencanaan dan pengolahan kepegawaian.

Salah satu cara untuk mengukur kinerja yang baik adalah dengan cara efektivitas kerja pegawai. Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, dan waktu) telah dicapai. Dimana makin besar persentase target yang dicapai makin tinggi efektivitasnya. Pada dasarnya pengertian efektivitas yang umum menunjukkan pada taraf tercapainya hasil yang dicapai, sedangkan efisiensi lebih melihat pada bagaimana cara mencapai hasil yang dicapai itu dengan membandingkan antara input dan outputnya. Efektivitas kerja pegawai yaitu suatu keadaan tercapainya tujuan yang diharapkan atau dikehendaki melalui penyelesaian pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Suatu pekerjaan dapat dilaksanakan dengan tepat sesuai dengan yang telah direncanakan.

Istilah efektif dan efisien merupakan dua istilah yang saling berkaitan dan patut dihayati dalam upaya untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Jadi dapat dikatakan bahwa sebuah kegiatan tersebut efektif apabila tujuan kegiatan


(21)

kegiatan yang mempunyai nilai yang lebih penting dibandingkan dengan hasil yang dicapai sehingga mengakibatkan ketidakpuasan, meskipun efektif kegiatan tersebut dapat dikatakan tidak efisien. Sebaliknya bila akibat yang tidak dicari – cari dari kegiatan itu mempunyai nilai tidak penting atau remeh, maka kegiatan tersebut efisien. Sehubungan dengan itu, kita dapat mengatakan sesuatu efektif bila mencapai tujuan tertentu.

PT. PP. London Sumatera Indonesia Tbk, Medan adalah sebuah perusahaan terkemuka milik asing di Indonesia yang bergerak di bidang perkebunan dengan kegiatan usaha dibidang pembudidayaan, pemanenan, dan pengolahan kelapa sawit, karet, coklat, kopi, teh, serta penjualan bibit kelapa sawit yang bermutu tinggi. Sistem informasi manajemen sumber daya manusia di PT.PP London Sumatra Indonesia, Tbk merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan efektivitas kerja. Sistem Informasi Manajemen (SIM) dapat mempermudah informasi dan penyelenggaraan pekerjaan pegawai dengan lebih cepat dan akurat. Dalam merekrut karyawan, PT. PP. London Sumatera Indonesia, Tbk, Medan sangat memperhatikan kualitas dari para pelamar, hal ini sesuai dengan keingingan perusahaan untuk memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, agar perusahaan mampu untuk terus bersaing dan berkembang dimasa yang akan datang. Dapat diambil kesimpulan sementara bahwa Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah penting dalam menunjang efektivitas kerja pegawai di PT.PP.London Sumatra Indonesia, Tbk, oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Sistem Informasi


(22)

Manajemen Sumber Daya Manusia Terhadap Efektivitas Kerja pada PT.PP.London Sumatra Indonesia, Tbk.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian, penulis merumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia yang ada di PT.PP London Sumatra Indonesia,Tbk ?

2. Bagaimana efektivitas kerja yang ada di PT.PP London Sumatra Indonesia, Tbk ?

3. Berapa besar pengaruh Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia terhadap Efektivitas Kerja di PT.PP London Sumatra Indonesia,Tbk ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia yang ada di PT.PP London Sumatra Indonesia, Tbk.

2. Untuk mengetahui efektivitas kerja yang ada di PT.PP London Sumatra Indoensia, Tbk.


(23)

3. Untuk mengetahui seberapa besarnya pengaruh Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia terhadap efektifitas kerja di PT.PP.London Sumatra Indonesia,Tbk.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah khasanah pengetahuan dan penelitian di bidang Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis khususnya tentang Sistem Informasi Manajemen dan efektivitas kerja.

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada PT.PP London Sumatra Indonesia,Tbk dalam upaya peningkatkan Efektivitas Kerja karyawan.


(24)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Kerangka Teori

Menurut Nawawi, (1995 : 39 – 40 ) suatu penelitian memerlukan kejelasan titik tolak landasan berfikir dalam memecahkan masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka yang membuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti.

Lebih lanjut Kerlinger, 1986 dalam Erlina (2011:34) mendefenisikan bahwa teori merupakan suatu kumpulan konstruk atau konsep, defenisi dan proporsi yang menggambarkan fenomena secara sistematis melalui penentuan antara variabel. Adapun kerangka teori ini dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

2.1.1 Sistem Informasi Manajemen

2.1.1.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sebelum menjelaskan pengertian sistem informasi manajemen, akan dijelaskan terlebih dahulu arti sistem, subsistem, data, informasi, dan manajemen.


(25)

1. Sistem

Dalam bukunya, Gordon B. Davis seperti dikutip oleh (H.Malayu, 2009 : 252 – 253) menyatakan sistem sebagai berikut : “ Sistem dapat abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi-konsepsi yang saling bergantungan. Misalnya, sistem teologi adalah sistem teratur dari gagasan-gagasan tentang Tuhan, manusia, dan sebagainya. Sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.

Sistem yang bersifat fisis, Gordon B. Davis memberikan contoh-contoh antara lain sebagai berikut: sistem angkutan - pegawai-pegawai, mesin-mesin dari organisasi yang menyangkut barang- barang. Sistem sekolah – gedung-gedung, guru-guru, administrator-administrator, buku-buku pelajaran dan sebagainya yang bersama-sama berfungsi memberikan pelajaran kepada para siswa.

2. Subsistem

Sub berarti bagian atau cabang sehingga subsistem adalah bagian dari sistem. Meskipun demikian, di sini dikutip arti subsistem menurut Gordon B. Davis seperti dikutip oleh (H.Malayu, 2009 : 253).

The system is devided or factored into subsystem. Artinya : sistem dibagi atau dijadikan faktor-faktor atau unsur-unsur ke dalam subsistem-subsistem. Jadi, subsistem adalah bagian atau faktor/unsur dari sistem.


(26)

3. Data

Informasi sangat erat hubungannya dengan data. Informasi berasal dari data. Oleh karena itu, sebelum dijelaskan mengenai informasi akan dijelaskan terlebih dahulu arti dari data.

Data merupakan bentuk jamak dari datum, yang berarti “kenyataan, catatan”. Menurut Gordon B. Davis seperti dikutip oleh (H.Malayu, 2009 : 253 – 254), data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang tidak acak yang menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal, dan sebagainya. Data-data dibentuk dari lambang grafis. Lambang grafis ini dapat alfabetis, numerik atau berupa lambang-lambang khusus seperti *,$, dan @. Data-data disusun untuk mengolah tujuan-tujuan menjadi susunan data, susunan kearsipan, dan pusat data atau landasan data.

Jadi jelas kiranya bahwa data merupakan sumber informasi, merupakan bahan informasi dan dengan sendirinya erat hubungannya dengan informasi.

Kata data, lebih lazim digunakan daripada datum, sebab konteks pada umumnya jamak. Oleh sebab itu, yang diserap ke dalam bahasa Indonesia adalah data, bukan datum. Jadi untuk menyatakan jamak, tidak salah apabila disebut “data-data”.


(27)

4. Informasi

Menurut Gordon B. Davis seperti dikutip oleh (H.Malayu, 2009 : 254 –255), bahwa informasi tersebut adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi sipenerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.

Selanjutnya dijelaskan, apakah informasi itu berguna atau tidak, tergantung pada:

a. Tujuan si penerima

Apabila informasi itu tujuannya untuk memberi bantuan maka informasi itu harus membantu si penerima dalam apa yang diusahakannya untuk memperolehnya.

b. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data

Dalam menyampaikan dan mengolah data, inti dan pentingnya informasi harus dipertahankan.

c. Waktu

Apakah informasi itu masih up to date ? d. Ruang dan tempat

Apakah informasi itu tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat ? e. Bentuk

Dapatkah informasi itu dipergunakan secara efektif ? Apakah informasi itu menunjukkan hubungan-hubungan yang diperlukan,


(28)

kecenderungan-kecenderungan, dan bidang-bidang yang memerlukan perhatian manajemen? Dan apakah informasi itu menekankan situasi-situasi yang ada hubungannya?

f. Semantik

Apakah hubungan antara kata-kata dan arti yang diinginkan cukup jelas? Apakah ada kemungkinan salah tafsir?

Jelaslah bahwa agar informasi itu menjadi berguna harus disampaikan kepada orang yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam bentuk yang tepat pula? Tidak semua data merupakan informasi. Ada kantor-kantor yang menyimpan data-data atau catatan-catatan yang sebenarnya tidak ada gunanya. Sebaliknya ada informasi yang perlu dilengkapi dengan data.

5. Manajemen

Menurut Drs. H. malayu S.P. Hasibuan dalam bukunya Manajemen sumber Daya Manusia seperti dikutip oleh (H.Malayu, 2009 : 255) :

Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut G.R. Terry dalam bukunya Principles of Management, memandang manajemen sebagai suatu proses, sebagai berikut:


(29)

Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controllong, performed to determine and accomplish stated objective by the ase of human beings and other resources.

Artinya: Manajemen adalah suatu proses tertentu yang terdiri atas perencanaan, pengoganisasian, pergerakan, dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan manusia dan sumber daya lainnya.

Dale Yoder, Ph. D. memandang mamajemen juga sebagai suatu proses. Dalam bukunya yang berjudul Personnal Management Relations, ia menulis:

Management refers to the process of planning, direction, and control. Artinya: Manajemen menunjukkan proses perencanaan, pengarahan, dan pengawasan.

6. Sistem Informasi Manajemen

Setelah diketahui apa arti sistem, informasi, dan manajemen maka secara keseluruhan, maksud Sistem Informasi Manajemen menurut The Encyclopedia of Management seperti dikutip oleh (H.Malayu, 2009 : 255 - 256) adalah :

Management information System are planned and organized approaches to supplying executives with intelligence aids that facilities the managerial process.


(30)

Artinya : Sistem Informasi Manajemen adalah pendekatan-pendekatan yang direncanakan dan disusun untuk memberikan bantuan yang piawai yang memudahkan proses manajerial kepada pejabat pimpinan.

2.1.1.2 Fungsi atau Peran Sistem informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen mempunyai 2 ( dua ) fungsi (Ernie Tisnawati, 2005 : 399 – 400 ) , yaitu :

1. Fungsi pengumpulan data internal dan eksternal perusahaan secara sistemis yang secara periodik mengalami penyesuian, seperti data-data penjualan perusahaan secara periodik, barang-barang inventori, biaya, harga, jumlah, dan tren produksi, serta jumlah tenaga kerja di dalam perusahaan. Data-data eksternal seperti perilaku konsumen, hukum-hukum atau undang-undang yang diberlakukan dalam dunia bisnis, serta misalnya perubahan yang terjadi pada perusahaan penyuplai barang dan transportasi. 2. Pemrosesan data menjadi informasi yang bermanfat bagi para pengambil

keputusan manajemen. Data-data yang telah terkumpul di atas kemudian diklasifikasikan, diolah, dan dianalisa atas dasar fungsi-fungsi tertentu sesuai dengan kepentingan perusahaan. Hasil dari kedua fungsi tersebut di atas lalu disajikan dalam sebuah bentuk laporan yang memuat informasi-informasi penting yang dibutuhkan perusahaan, terutama bagi para pengambil keputusan dalam manajemen perusahaan.


(31)

Secara ringkas, konsep sistem informasi manajemen ini ditunjukkan dalam gambar berikut :

Gambar 2.1 Konsep Sistem Informasi Manajemen

2.1.1.3 Fungsi atau Manfaat Sistem Informasi Manajemen

Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi manajemen antara lain adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.

Data Internal Perusahaan • Jumlah penjualan • Jumlah produksi • Perilaku pekerja • Harga

• Dan lain-lain

Data Eksternal Perusahaan • Perkiraan ekonomi • Kecenderungan pasar • Perilaku konsumen • Informasi pesaing • Dan lain-lain

Informasi yang periodik, akurat, dan cepat dalam standar tertentu bagi para pengguna/pengambil keputusan

manajemen perusahaan Sistem Informasi Manajemen


(32)

2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.

3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.

5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.

6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.

7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.

8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.

9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.

2.1.2 Sumber Daya Manusia

2.1.2.1 Pengertian Sumber Daya Manusia

Menurut (Sadorno Sukirno, 2004 : 172-173) sumber daya manusia adalah orang-orang yang ada dalam organisasi yang memberikan sumbangan pemikiran dan melakukan berbagai jenis pekerjaan dalam mencapai tujuan


(33)

mereka lakukan di berbagai kegiatan dalam perusahaan. Dalam pengertian sumber daya manusia, yang diliput bukanlah terbatas kepada tenaga ahli, tenaga berpendidikan ataupun tenaga yang berpengalaman saja, tetapi semua tenaga kerja yang digunakan perusahaan untuk mewujudkan tujuan-tujuannya. Mendapatkan pekerja yang tepat merupakan langkah awal yang sangat penting bagi tugas-tugas manajerial dalam organisasi.

Sumber daya manusia meliputi semua orang yang berstatus sebagai anggota dalam organisasi, yang masing-masing memiliki peran dan fungsi. sumber daya manusia adalah potensi manusiawi yang melekat keberadaanya pada seseorang yang meliputi potensi fisik dan non-fisik.

Menurut H. Hadari Nawawi (2000) seperti dikutip oleh (Sulistiyani, 2003: 9 – 10) yang dimaksudkan sebagai SDM adalah

a. Sumber Daya Manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pegawai atau karyawan) b. Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak

organisasi dalam era mewujudkan eksistensinya.

c. Sumber Daya Manusia adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non material / non finansial) di dalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non-fisik dalam mewjudkan eksistensi organisasi.

Semula SDM merupakan terjemahan dari “Human Resources”, namun ada pula ahli yang menyamakan sumber daya manusia dengan “manpower”


(34)

(tenaga kerja). Bahkan sebagian orang menyetarakan pengertian sumber daya manusia dengan personal (personalia, kepegawaian, dan sebagainya).

Werther dan Davis (1996) seperti dikutip oleh (Edy Sutrisno, 2011: 3 – 4), menyatakan bahwa sumber daya manusia, adalah “pegawai yang siap, mampu, dan siaga dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi”.

2.1.2.2 Pengembangan Sumber Daya Manusia

Menurut (Beti Nasution, 2010 : 125) pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu investasi organisasi yang berorientasi ke masa depan dalam jangka panjang. Pengembangan didasarkan pada fakta bahwa seorang karyawan akan membutuhkan serangkaian pengetahuan, keahlian dan kemampuan yang baik yang harus terus dikembang untuk mengisi posisi karir yang lebih baik dan untuk menghadapi tantangan dan persaingan masa depan. Pengembangan bertujuan tidak hanya mempersiapkan karyawan untuk menduduki posisi jabatan yang lebih tinggi tetapi juga untuk menghadapi tantangan masa depan yang terus mengalami perubahan. Pengembangan sumber daya manusia semakin ditekankan agar karyawan mampu mengambil keputusan dalam kondisi yang tidak pasti.

Singodimedjo (2000) seperti dikutip oleh (Edy Sutrisno, 2011: 61 - 62), mengemukakan pengembangan SDM adalah proses persiapan individu-individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau lebih tinggi di


(35)

intelektual untuk melaksanakan pekerjaan yang lebih baik. Pengembangan mengarah pada kesempatan-kesempatan belajar yang didesain guna membantu pengembangan para pekerja.

Husnan (1990) seperti dikutip oleh (Sutrisno, 2011: 63), mengemukakan pengembangan SDM adalah proses pendidikan jangka panjang yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisasi, sehingga tenaga kerja manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum.

Pengembangan SDM tujuannya untuk meningkatkan kualitas profesionalisme dan keterampilan para karyawan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal. Dengan mengembangkan kecakapan karyawan dimaksudkan setiap usaha dari pimpinan untuk menambah keahlian kerja tiap karyawan sehingga di dalam melaksanakan tugas-tugasnya dapat lebih efisien dan produktif. Oleh karena itu, organisasi perlu terus melakukan pengembangan SDM, karena investasi di dalam pengembangan SDM merupakan pengeluaran yang ditujukan untuk memperbaiki kapasitas produktif dari manusia. Dengan SDM yang baik akan memiliki kekuatan kompetitif dan menjadi lebih sulit untuk ditiru sehingga sumber-sumber keberhasilan kompetitif sebagai teknologi proses produksi, proteksi pasar, akses terhadap sumber keuangan seharusnya lebih berdaya guna dan berhasil guna. Dengan demikian kekuatan kompetitif diharapkan kinerja karyawan bisa terwujud.


(36)

2.1.2.3 Proses Pengembangan Sumber Daya Manusia

Menurut Mathis dan Jackson (2006) seperti dikutip oleh (Beti Nasution, 2010 : 127) pengembangan harus dihubungkan dengan rencana strategis organisasi karena perusahaan harus mengembangkan bakat-bakat karyawan untuk menjalankan rencana-rencana strategis tersebut. Pengembangan juga dimulai dari rencana-rencana SDM, hal ini disebabkan karena;

1. Rencana SDM menganalisis, meramalkan, dan menyebutkan kebutuhan organisasional untuk sumber daya manusia pada saat ini dan masa yang akan datang.

2. Selain dari itu perencanaan SDM mengantisipasi gerakan orang-orang dalam organisasi yang disebabkan oleh pensiun, promosi, dan pemindahan.

3. Perencanaan SDM juga membantu menyebutkan kapabilitas yang dibutuhkan organisasi tersebut di masa yang akan datang dan perkembangan yang dibutuhkan agar orang-orang tersedia untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Proses pengembangan SDM melalui tahapan-tahapan yang diawali dari rencana SDM, dimana rencana SDM ini menyebutkan kapabilitas para individu yang dibutuhkan. Kapabilitas ini juga mempengaruhi perencanaan sebagai balasan. Kapabilitas tertentu yang dibutuhkan juga mempengaruhi


(37)

itu mempengaruhi dan dipengaruhi oleh penilaian atas kebutuhan pengembangan dalam organisasi. Hasil dari penilaian kebutuhan ini adalah perencanaan pengembangan organisasional dan individu. Tahap akhir dari proses pengembangan adalah perlu dievaluasi dan perlu dilakukan perubahan sesuai dengan kebutuhan.

2.1.3 Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia (SIM SDM) 2.1.3.1 Pengertian SIM SDM

Dalam bukunya (Marimin, 2006:45) Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia (SIM-SDM) adalah prosedur sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan, menarik, dan memvalidasi data yang dibutuhkan oleh organisasi tentang sumber daya manusia, aktivitas-aktivitas personalia, dan karakteristik unit organisasi. SIM-SDM memungkinkan organisasi menyimpan data persediaan keahlian-keahlian (skill inventory) dan persediaan manajemen ( management inventory) sesuai dengan kebutuhan SDM.

Selain menyimpan data persediaan keahlian dan persediaan manajemen, SIM-SDM juga dapat berfungsi sebagai arsip data kepegawaian yang sudah tidak aktif bekerja. Misalnya, telah memasuki masa pensiun, meninggal dunia, dan diberhentikan dengan atau tidak hormat. Data pegawai dengan status kepegawaian tersebut di atas akan tetap terekam/tercatat, akan tetapi tidak akan terproses dalam perencanaan dan pengolahan kepegawaian.


(38)

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia / Human Resources Information System (HRIS) adalah merupakan salah satu sistem informasi terpenting yang ada di dalam sebuah perusahaan. Human Resources Information System adalah program aplikasi komputer yang mengorganisir tatakelola dan tatalaksana manajemen SDM diperusahaan guna mendukung proses pengambilan keputusan atau bisa disebut dengan Decision Support System, yang menyediakan berbagai informasi yang diperlukan.

HRIS adalah sebuah bentuk interseksi/pertemuan antara bidang ilmu manajemen sumber daya manusia (MSDM) dan teknologi informasi. Sistem ini menggabungkan MSDM sebagai suatu disiplin yang utamanya mengaplikasikan bidang teknologi.

Informasi kedalam aktivitas-aktivtas MSDM seperti dalam hal perencanaan, dan menyusun sistem pemrosesan data dalam serangkaian langkah-langkah yang terstandarisasi dan terangkum dalam aplikasi perencanaan sumber daya perusahaan/enterprice resource planning (ERP).

2.1.3.2 Fungsi-Fungsi dari SIM SDM (HRIS)

Fungsi dari HRIS M. Novebri (2011) antara lain adalah sebagai berikut :

1. Perekrutan dan penerimaan (Recruiting and Hiring)


(39)

mempengaruhi praktek kepegawaian dan menasehati manajemen untuk menentukan kebijakan yang sesuai.

2. Pendidikan dan Pelatihan

Selama periode kepegawaian seseorang. SDM dapat mengatur berbagai program pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja pegawai.

3. Manajemen Data

SDM menyimpan database yang berhubungan dengan pegawai dan memproses data tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai. 4. Penghentian dan Administrasi Tunjangan

Selama seseorang dipekerjakan oleh perusahaan mereka menerima paket tunjangan. Setelah penghentian SDM mengurus program pensiun perusahaan bagi mantan pegawai yang berhak.

2.1.4 Efektivitas Kerja 2.1.4.1 Pengertian Efektivitas

Kata efektif sering dipadankan dengan efisien, kedua kata ini seakan sepasang kekasih yang saling setia umum keduanya memiliki pengertian dan makna yang berbeda. Dalam dunia kerja diharapkan pegawai yang ada memiliki efektivitas kerja yang tinggi.

Menurut Echols dan shadily efektivitas berasal dari kata “effective”, yang artinya “berhasil” atau “ditaati”. Keberhasilan organisasi dalam


(40)

mencapai tujuan sangat bergantung pada kemampuan pegawai bekerja secara efektif yaitu bekerja sesuai dengan kebutuhan dan mentaati setiap aturan yang dimiliki organisasi.

Barnard menjelaskan “Effectiveness is the degree to which operative goals have been attained”, dengan demikian efektivitas berkenaan dengan pencapaian tujuan kerja yang dimiliki oleh setiap pekerja, seseorang pegawai dinyatakan memiliki efektivitas kerja yang tinggi jika pegawai tersebut mampu mencapai tujuan yang dibebankan pada dirinya.

Menurut Ensiklopedia administrasi, (The Liang Gie, 1967), efektivitas adalah suatu keadaan yang mengandung pengertian mengenai terjadinya suatu efek atau akibat yang dikehendaki, kalau seseorang melakukan suatu perbuatan dengan maksud tertentu yang memang dikehendaki. Maka orang itu dikatakan efektif kalau menimbulkan atau mempunyai maksud sebagaimana yang dikehendaki.

Dari diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu hal dapat dikatakan efektif apabila hal tersebut sesuai dengan yang dikehendaki. Artinya, pencapaian hal yang dimaksud merupakan pencapaian tujuan dilakukannya tindakan-tindakan untuk mencapai hal tersebut. Efektivitas dapat diartikan sebagai suatu proses pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.


(41)

adalah tujuan suatu instansi maka proses pencapaian tujuan tersebut merupakan keberhasilan dalam melaksanakan program atau kegiatan menurut wewenang, tugas, dan fungsi instansi tersebut.

Efektivitas kerja pegawai dapat ditentukan dengan membandingkan antara waktu kerja yang telah ditetapkan dengan waktu yang dibutuhkan pegawai, dan juga dapat dibandingkan antara hasil atau kualitas yang dicapai dengan kualitas yang telah ditetapkan. Jika pelaksanaan kerja yang dilakukan pegawai lebih baik dari yang ditetapkan maka pegawai tersebut tergolong sebagai pegawai yang efektif.

2.1.4.2 Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas kerja

Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja bagi sebuah organisasi atau manajemen. Secara garis besar, terdapat 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi efektifitas kerja yaitu:

Karakteristik Organisasi

Karakteristik organisasi terdiri dari struktur dan teknologi organisasi. Struktur dan teknologi dengan berbagai cara. Struktur yang dimaksud adalah hubungan yang relatif tetap sifatnya, seperti dijumpai dalam organisasi, sehubungan dengan susunan sumber daya manusia struktur meliputi bagaimana cara organisasi menyusun orang-orang atau mengelompokkan orang-orang didalam menyelesaikan pekerjaan. Sedangkan yang dimaksud


(42)

teknologi adalah mekanisme suatu perusahaan untuk mengubah bahan baku menjadi barang jadi. Dengan teknologi yang tepat akan menunjang kelancaran organisasi didalam mencapai sasaran, di samping itu juga dituntut adanya penempatan orang yang tepat pada tempat yang tepat pula.

Karakteristik organisasi berpengaruh terhadap efektifitas di samping lingkungan luar dan dalam telah dinyatakan berpengaruh terhadap efektifitas. Lingkungan luar yang dimaksud adalah luar perusahaan misalnya hubungan dengan masyarakat sekitar, sedangkan lingkungan dalam lingkup perusahaan misalnya karyawan atau pegawai di perusahaan tersebut.

Keberhasilan hubungan organisasi lingkungan tampaknya amat tergantung pada tiga variabel yaitu:

1. Tingkat keterdugaan keadaan lingkungan. 2. Ketepatan persepsi atas keadaan lingkungan 3. Tingkat rasionalitas organisasi.

Ketiga faktor ini mempengaruhi ketepatan tanggapan organisasi terhadap perubahan lingkungan makin tepat tanggapannya, makin berhasil adaptasi yang dilakukan oleh organisasi.

Karakteristik Pekerja

Pada kenyataannya, para karyawan atau pekerja perusahaan merupakan faktor pengaruh yang paling penting atas efektivitas karena


(43)

merintangi tercapainya tujuan organisasi. Pekerja merupakan sumber daya yang langsung berhubungan dengan pengelolaan semua sumber daya yang ada di dalam organisasi, oleh sebab itu perilaku pekerja sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi.

Kebijakan dan Praktek Manajemen

Dengan makin rumitnya proses teknologi serta makin rumit dan kejamnya lingkungan, maka peranan manajemen dalam mengkoordinasi orang dan proses demi keberhasilan organisasi semakin sulit. Kebijaksanaan dan praktek manajemen dapat mempengaruhi atau dapat merintangi pencapaian tujuan, ini tergantung bagaimana kebijaksanaan dan praktek manajemen dalam tanggung jawab terhadap para karyawan dan organisasi.

2.1.4.3 Indikator-Indikator Efektivitas Kerja

Menurut Zulkifli Amsyah (2003:131), menyebutkan bahwa indikator-indikator efektivitas kerja sebagai berikut :

1. Efektivitas dan efesiensi lebih tinggi

2. Pengawasan kegiatan dapat dilakukan lebih tertib 3. Biaya lebih rendah

4. Kesalahan lebih sedikit


(44)

6. Memudahkan perencanaan dan pengorganisasian kegiatan operasional dan distribusi

7. Keputusan yang berdasarkan informasi akan lebih mudah dibuat 8. Mengurangi pemakaian ketatausahaan

2.2 Penelitian Terdahulu

1. Penelitian yang berjudul “Pengaruh Sistem Informasi Berbasis Komputer dan Kepercayaan Terhadap Kinerja Individual di Universitas Brawijaya” oleh Wulandari (2006). Hasil penelitian menunjukkan bahwa system informasi berbasis computer dan kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja individual.

2. Penelitian yang berjudul “ Pengaruh Efektivitas Penggunaan dan Kepercayaan Teknologi Sistem Informasi Terhadap Kinerja Individual di Universitas Brawijaya” oleh Ariyanto (2006). Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas penggunaan sistem informasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja individual.

3. Penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Karyawan Network Operation di PT. Telkomsel Area Sumatera” oleh Andreas S. Saing (2008). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi sumber daya manusia berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.


(45)

4. Penelitian yang berjudul “Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan di PT. JNE Bandung” oleh Rizal Marulli Faturo (2007). Hasil penelitian menunjukkan bahwa system informasi manajemen berbasis web berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja.

5. Penelitian yang berjudul “Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Persediaan Barang Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Logistik di PT.Expand Bandung” oleh Nina Pitafanny (2006). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi manajemen persediaan barang berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja karyawan.


(46)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a) Metode Analisis Deskriptif merupakan cara merumuskan dan

menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai sistem informasi manajemen sumber daya manusia terhadap efektivitas kerja karyawan berdasarkan hasil jawaban responden. b) Metode Analisis Kuantitatif merupakan metode yang digunakan untuk

menyatakan data dalam bentuk angka, dilakukan dengan menggunakan statistik untuk menguji hipotesis.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat terjadinya masalah penelitian. Adapun yang dijadikan sebagai tempat penelitian yang mengkaji Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia dengan Efektivitas Kerja di PT.PP.London Sumatra Indonesia,Tbk, di Jl. Ahmad Yani No.2 Medan, Sumatra Utara.


(47)

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan kharakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:80).

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah keseluruhan pegawai PT.PP. London Sumatra Indonesia,Tbk yang berjumlah 165 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012:81). Pada penelitian ini teknik penentuan sampel yang digunakan adalah teknik Simple Random Sampling. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus slovin (dalam firdaus, 2012:33), yaitu :

n = �

1+��²

Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi

e = Batas Kesalahan sebesar 10%

Dengan populasi (N) sebanyak 165 orang (karyawan) dan tingkat kesalahan (e) sebesar 10%, maka besarnya sampel yaitu


(48)

n = �

1+��²

n = 165

(1+165�0,10�0,10)

n = 165

2,65

n = 62.23

n = 62 orang(karyawan)

jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 62 orang (karyawan).

3.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta yang diperoleh melalui pengumpulan data. Hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah:

Ho : Tidak terdapat hubungan antara sistem informasi manajemen sumber daya manusia dengan efektivitas kerja di PT.PP.London Sumatra Indonesia,Tbk

Ha : Terdapat hubungan antara sistem informasi manajemen sumber daya manusia dengan efektivitas kerja di PT.PP.London Sumatra Indonesia,Tbk


(49)

3.5 Defenisi Konsep

Kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai, dan sebagai bahan yang akan menuntun dalam merumuskan hipotesa penelitian (Nawawi, 1995 : 40).

Berdasarkan kerangka teori yang telah dipaparkan sebelumnya, maka ada beberapa konsep yang harus dioperasionalkan :

1. Variabel bebas (X) merupakan sejumlah gejala, faktor, atau unsur-unsur yang menentukan atau mempengaruhi munculnya gejala atau faktor lain yang pada gilirannya gejala atau faktor yang kedua itu disebut variabel terikat (Nawawi, 1995 : 56). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia.

2. Variabel terikat (Y) yaitu sejumlah gejala atau faktor yang dipengaruhi oleh adanya variabel bebas dan bukan karena adanya variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Efektivitas Kerja Karyawan.


(50)

3.6 Defenisi Operasional

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia (X), sebagai variabel bebas.

Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu prosedur sistematika pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan, perolehan kembali dan memvalidasi berbagai data tertentu yang dibutuhkan oleh PT.PP.London Sumatra Indonesia,Tbk

Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia tersebut dapat diukur menggunakan 3 indikator yaitu :

1. Fungsi Masukan

a. Ketersediaan instruksi pengoperasian untuk karyawan b. Kelengkapan data yang digunakan

c. Kebenaran data yang digunakan d. Kelengkapan perangkat

e. Kualitas perangkat

f. Kemudahan menginput data 2. Fungsi Pemeliharaan Data

a. Tampilan/interface menarik b. Mudah digunakan user friendly c. Kelengkapan menu


(51)

3. Fungsi Keluaran

a. Tingkat akurasi pengolahan hasil data b. Ringkas

c. Data yang relevan

d. Kelengkapan data informasi yang dihasilkan

2. Efektivitas Kerja (Y), sebagai variabel terikat

Efektivitas Kerja adalah suatu keadaan tercapainya tujuan yang diharapkan atau dikehendaki melalui penyelesaian pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.

Efektivitas kerja tersebut dapat diukur menggunakan 8 indikator yaitu: 1. Efektivitas dan efesiensi lebih tinggi

2. Pengawasan kegiatan dapat dilakukan lebih tertib 3. Biaya lebih rendah

4. Kesalahan lebih sedikit

5. Meningkatkan pelayanan pelanggan

6. Memudahkan perencanaan dan pengorganisasian kegiatan operasional dan distribusi

7. Keputusan yang berdasarkan informasi akan lebih mudah dibuat 8. Mengurangi pemakaian ketatausahaan


(52)

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Pengumpulan Data Primer, adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer tersebut dapat dilakukan dengan cara berikut :

a. Kuesioner/Angket, membuat daftar pertanyaan berdasarkan atas indikator-indikator dari variabel penelitian yang harus direspon oleh karyawan PT.PP London Sumatra Indonesia,Tbk Medan.

2. Pengumpulan Data Sekunder, adalah pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan bahan kepustakaan yang dapat mendukung data primer. Teknik pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan cara a. Riset Kepustakaan (Library Research), merupakan penelitian yang

dilakukan dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan topik yang akan diteliti, untuk mengumpulkan bahan-bahan teoritis, khususnya yang berhubungan dengan sistem informasi manajemen sumber daya manusia dan aspek-aspek yang berkaitan didalamnya agar dapat diperoleh pengertian yang mendalam dan menunjang proses penelitian data sebenarnya.


(53)

3.8 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang fenomena sosial. (Sugiyono, 2012: 93)

Dalam skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel yang kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Skor yang akan diberikan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Skor Pertanyaan

No Jawaban Skor

1. 2. 3. 4. 5.

Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Netral (N) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS)

5 4 3 2 1 Sumber: Sugiyono, 2012: 94

Untuk menentukan kategori jawaban apakah tergolong sangat setuju, setuju, Netral, tidak setuju, atau sangat tidak setuju, terlebih dahulu ditentukan intervalnya, yaitu sebagai berikut:


(54)

interval = skor tertinggi – skor terendah

banyaknya bilangan = 5−1

5

= 0,8

Sehingga dengan demikian dapat dikategorikan jawaban responden masing-masing variabel, yaitu:

a. Skor untuk kategori sangat kuat : 4,21 – 5,0 b. Skor untuk kategori kuat : 3,41 – 4,20 c. Skor untuk kategori sedang : 2,61 – 3,40 d. Skor untuk kategori rendah : 1,81 – 2,60 e. Skor untuk kategori sangat rendah : 1,00 – 1,80

3.9 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah teknik analisis data kuantitatif, yaitu analisa yang digunakan untuk menguji hubungan atau pengaruh antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y), yaitu dengan menggunakan:


(55)

1. Koefisien Korelasi Product Moment

Untuk mengetahui koefisien korelasi x terhadap variabel y digunakan rumus Product Moment (Sugiyono, 2011:183) sebagai berikut:

rxy=

(

) (

)( )

(

)

{

2 2

}

{

2

( )

2

}

. . .

− − − y y n x x n y x y x n i i i i Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antar variabel x (skor subjek tiap butir) dengan

variabel y (total skor subjek dari keseluruhan butir)

x = variabel bebas

y = variabel terikat

n = jumlah sampel

Dari hasil perhitungan tersebut akan memperlihatkan tiga kemungkinan yaitu: a. Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nol (r = 0) berarti hubungan

kedua variabel yang diuji tidak ada.

b. Koefisien korelasi yang diperoleh positif (r = +) artinya kenaikan nilai variabel yang lain dan kedua variabel memiliki hubungan positif.


(56)

c. Koefisien korelasi yang diperoleh negatif (r = -) artinya kedua variabel negatif dan menunjukkan meningkatnya variabel yang satu diikuti menurunnya variabel yang lain.

Untuk mengetahui adanya hubungan yang sangat kuat, kuat, sedang, rendah maupun sangat rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau interpretasi angka sebagai berikut:

Tabel 3.2

Koefisien Korelasi Product Moment Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,19 Sangat Rendah

0,20 – 0,39 Rendah

0,40 – 0,59 Sedang

0,60 – 0,79 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

Dengan nilai r yang diperoleh maka dapat diketahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak. Dimana jika r hitung lebih kecil dari r tabel (r hitung < r tabel) maka Ho diterima dan Ha ditolak, sebaliknya bila r hitung lebih

besar dari r tabel (r hitung > r table) maka Ha diterima.

Dengan nilai r yang diperoleh maka dapat diketahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melalui


(57)

tabel korelasi. Tabel korelasi menentukan batas-batas r yang signifikan. Bila r tersebut signifikan, artinya hipotesis kerja/hipotesis alternatif dapat diterima.

2. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis, pengaruh antara SIM-SDM (X) dengan Efektivitas Kerja Karyawan (Y), maka diadakan pengujian dengan rumus “t” yaitu:

t = r √�−2

1−�2

Keterangan:

n = Jumlah sampel

r = Koefisien korelasi


(58)

3. Koefisien Determinan

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar (persentase) pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

D = (r)2 x 100%

Keterangan:

D = Koefisien determinasi

r = Koefisien korelasi product moment

4. Persamaan Regresi Linear Sederhana

Uji ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perubahan pada variable Y (Efektivitas Kerja) jika terjadi perubahan pada variable X (SIM-SDM) tiap satuan. Rumus yang digunakan:

Y = a + bx

Keterangan:

Y = Efektivitas kerja A = nilai konstan


(59)

B = nilai peubah, angka peningkatan atau penuruan X = SIM-SDM

Untuk mempermudah proses perhitungan, maka peneliti menggunakan alat bantu komputer dengan software aplikasi SPSS 16.0 for windows.


(60)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah Umum Perusahaan

Sejarah PT.PP London Sumatra Indonesia Tbk berawal dari satu abad yang lalu di tahun 1906 melalui inisiatif Harrisons & Crossfield Plc, perusahaan perkebunan dan perdagangan yang berbasis di London. Perkebunan London Sumatra, yang kemudian lebih dikenal dengan nama “Lonsum”, berkembang menjadi salah satu perusahaan perkebunan terkemuka di dunia, dengan lebih 100.000 hektar perkebunan kelapa sawit,karet, kakao dan teh di tempat pulau terbesar di Indonesia.

Di awal berdirinya, perseroan melakukan diversifikasi melalui penanaman karet, teh dan kakao. Di awal kemerdekaan Indonesia, Lonsum lebih memfokuskan usahanya pada tanaman karet, dan kemudian beralih ke kelapa sawit di era tahun 1980. Pada akhir decade ini, kelapa sawit telah menggantikan karet sebagai komoditas utama perseroan. Lonsum memiliki sebanyak 38 perkebunan inti dan 13 perkebunan plasma di Sumatra, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi, yang memanfaatkan keunggulan Perseroan


(61)

dibidang penelitian dan pengembangan, keahlian dibidang agro-manajemen, serta tenaga kerja yang terampil dan prefesional.

Lingkup usaha telah berkembang meliputi pemulaan tanaman, penanaman, pemanenan, pengolahan dan penjualan produk-produk kelapa sawit, karet, kakao dan teh. Perseroan memiliki 22 fasilitas pengolahan di Sumatra, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Lonsum juga dikenal sebagai produsen bibit kelapa sawit yang berkualitas, yang kini menjadi salah satu pendorong pertumbuhan Perseroan.

Lonsum merupakan penghasil minyak sawit lestari (CSPO) terbesar kedua di Indonesia yang telah menerima sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) di tahun 2009 setelah pelaksanaan audit ahli independen atas perkebunan dan pabrik kelapa sawit di Sumatra Utara. Komitmen Lonsum sebagai produsen minyak kelapa sawit lestari terus berlanjut dengan keberhasilan menyelesaikan audit tahunan di tahun 2010.

Di tahun 1994, Harrisons & Crosfield menjual seluruh sahamnya di Lonsum kepada PT.Pan London Sumatra Plantations (PPLS), yang kemudian mencatatkan Lonsum sebagai perusahaan public melalui pencatatan saham di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tahun 1996. Pada bulan Oktober 2007, Indofood Agri Resources Ltd (IndoAgri), anak perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk di bidang perkebunan, menjadi pemegang saham


(62)

mayoritas perseroan melalui anak perusahaannya di Indonesia, PT. Salim Ivomas Pratama (SIMP), sehingga perseroan menjadi bagian dari Indofood Group (Grup). Di bulan Desember 2010, IndoAgri melepaskan 8% kepemilikannya di Lonsum, dimana 3,1% dijual ke SIMP. Pelepasan kepemilikan ini telah meningkatkan proses saham bagi investor public menjadi sebesar 40,5% dari 35,6%.

4.1.2 Visi, Misi dan Tujuan a) Visi

Visi PT. PP. London Sumatera Indonesia Tbk, adalah menjadi perusahaan perkebunan yang efisien dengan memberikan strategi yang meliputi :

a. Perusahaan perkebunan dan peningkatan kapasitas produksi b. Efisiensi operasi dan biaya

c. Pengembangan secara terus menerus dalam program penelitian, pengembangan, serta produksi CPO (Crude Plan Oil), karet dan cokelat


(63)

b) Misi

Misi PT. PP. London Sumatera Indonesia Tbk, adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan menyediakan lapangan pekerjaan yang luas dan menjadi salah satu penghasil pajak terbesar untuk Negara.

c) Tujuan

Tujuan PT. PP. London Sumatera Indonesia Tbk, adalah menjadi perusahaan terbaik dan menghasilkan keuntungan yang ditargetkan.

d) Makna Logo Perusahaan

Gambar 4.1 Logo PT.PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. 1. Warna Hijau

Mengandung arti bahwa perusahaan ini bergerak dalam bidang perkebunan dan bertujuan turut menghijaukan wilayah Indonesia.


(64)

2. Daun Sawit

Perusahaan ini sedang giat-giatnya untuk terus menggunakan pohon sawit sebagai komoditi utama perusahaan walaupun perusahaan juga menanam pohon lain seperti karet, kopi, cokelat dan teh.

e) Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah susunan atau perwujudan yang mencerminkan arus atau garis perintah, tugas, kewajiban, serta tanggung jawab. Pada umumnya suatu organisasi digambarkan dalam bentuk bagan tertentu, sehingga dengan bagan akan dapat dilihat serta kedudukan masing-masing orang dalam organisasi di PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk, Medan.


(65)

Gambar 4.2 Struktur organisasi PT. PP. London Sumatera Indonesia, Tbk.

Board of Commissioners

President Director

Corporate Secretary & Head of Legal Affairs

Head of Internal Audit & Risk Management

Procurement &

Human Resources

Operations Operations Finance Director Non Executive Non Executive Non Executive General Services

Director

Director - NKRO Director -SS Director Director Director Director

Head of Head of Human

Head of Head of Jade

Environment Procurement Head of Sales Resources

Project &CSR

Coordination

Area Manager Head of General

Head of Treasury Head of

Engineering &Processing

Agronomy Muba Services

Area Manager

Head of Financial Agronomy Bingin

Head of

Research Teluk Control

Development

Area Manager Head of Information

Agronomy Muara Head of Operations Technology Services Rupit Administration

Area Manager Head of Investor

Agronomy Cengal

Relations & Head of Estates

Communications Coordination & Inspection Regional Controller Lahat Head of Accounting & Taxation Area Manager Agronomy Kaltim Area Manager Area Manager Processing B Agronomy Serdang Area Manager Area Manager Processing D Agronomy Lima Puluh Area Manager Processing A Area Manager Processing C


(66)

4.1.3 Bidang-Bidang Kerja

PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, Medan adalah sebuah perusahaan terkemuka di Indonesia yang bergerak dibidang perkebunan dengan kegiatan usaha mencakup pembudidayaan, pemanenan, dan pengolahan kelapa sawit, karet, coklat, kopi, teh, serta penjualan bibit kelapa sawit yang bermutu tinggi dan dalam melaksanakan kegiatannya memiliki struktur organisasi sesuai dengan pembagian kerjanya masing-masing agar kegiatan perusahaan dapat berjalan sesuai dengan harapan.

1. Presiden Direktur (President Director)

President Director adalah pemimpin tertinggi yang berkuasa penuh terhadap perusahaan yang berkewajiban untuk mengawasi pekerjaan para Direktur.

Presiden Direktur berkewajiban mempertanggungjawabkan segala sesuatu hal yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan kepada Dewan Komisaris.

Wewenang dan tanggung jawab dari President Director adalah:

a. Membuat kebijaksanaan yang diperlukan dalam pelaksanaan perusahaan.


(67)

b. Mengatur strategi agar pelaksanaan operasi perusahaan dapat berjalan dengan lancar.

c. Merencanakan dan mengendalikan kebijaksanaan keuangan yang dibuat oleh bagian keuangan termasuk menyetujui anggaran belanja dan biaya perusahaan.

2. Secretary of President Director Office

Wewenang dan tanggung jawab Secretary of President Director office adalah :

a. Bertanggung jawab kepada president director. b. Berperan sebagai sekretaris perusahaan.

c. Menangani masalah-masalah hukum di perusahaan.

d. Memimpin dan mengelola pelaksanaan dan administrasi perijinan serta dokumentasi.

e. Membawa Legal Affairs Manager

3. Managing Director Sales

Wewenang dan tanggung jawab dari Managing Director Sales adalah: a. Bertanggung jawab atas segala kegiatan penjualan yang terjadi di


(68)

b. Membawahi pekerjaan yang dilaksanakan oleh bagian penjualan.

4. Managing Director Finance

Wewenang dan tanggung jawab dari Managing Director Finance : a. Bertanggung jawab atas keuangan perusahaan.

b. Mengontrol pekerjaan yang dilakukan oleh bagian keuangan, seksi perpajakan, asuransi, teknik pembukuan dan pemeriksaan.

c. Mengadakan pengawasan terhadap masuk dan keluarnya barang.

5. Managing Director HR & GS

Wewenang dan tanggung jawab dari Managing Director HR & GS adalah:

a. Bertanggung jawab atas sumber daya manusia serta menjaga hubungan industri dan kondusif.

b. Mengontrol kegiatan dari pelayanan umum yang mencakup fasilitas, keamanan, pengadaan dan logistic.


(69)

6. Managing Director Operation

Wewenang dan tanggung jawab dari Managing Director Operationadalah:

a. Bertugas dan bertanggung jawab atas perencanaan, pengaturan, dalam bidang produksi, baik kualitas maupun kuantitas.

b. Membawahi seluruh pekerjaan yang dilaksanakan oleh bagian produksi.

7. Bagian Treasury (Head of treasury)

Wewenang dan tanggung jawab dari Head of Treasury adalah: a. Bertanggung jawab kepada Managing Director Finance.

b. Memimpin dan mengelola dana (penerimaan, penempatan, dan pengeluaran) perusahaan sehingga kegiatan pendanaan operasional perusahaan terselenggara dengan baik.

c. Membawahi Financial Institutions Relations Manager, Cash Management & Payment Manager, Pension Fund Supervisor dan Plasma Financing & Admin Manager.


(70)

8. Head of Financial Control

Wewenang dan tanggung jawab dari Head of Financial Control adalah: a. Bertanggung jawab kepada Managing Director Finance.

b. Memimpin dan mengelola dan mengkoordinasi perencanaan anggaran (Modal, Biaya, dan Pendapatan).

c. Membawahi aktivitas yang berhubungan dengan keuangan perusahaan agar selalu berjalan sesuai dengan kebijakan perusahaan.

d. Membawahi semua Regional Finance Manager, Budget Control Manager, cost & Management Accounting Manager, Budgeting & Forecasting Manager.

9. Head of Accounting and Tax (Kepala Bagian Akuntansi dan Perpajakan)

Wewenang dan tanggung jawabnya adalah:

a. Bertanggung jawab kepada Managing Director Finance.

b. Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi seluruh aktivitas akuntansi dan pajak perusahaan agar selalu berjalan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan.


(71)

c. Melakukan semua kooordinasi dengan semua regional Finance Manager untuk pelaksanaan pencatatan akuntansi dimasing-masing wilayah.

d. Membawahi recording and Consilidation Manager, Tax Planning and Fixed Administration Manager, Statutory Reporting Manager & Fixed Asset Manager.

10. Head of Procurement and Logistic (Kepala Bagian Penerimaan dan Persediaan)

Wewenang dan tanggung jawab dari Head of Procurement & Logisticadalah

a. Bertanggung jawab kepada Managing Director Finance.

b. Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pengadaan, penyimpanan dan distribusi barang agar dapat mendukung kegiatan bisnis perusahaan secara optimal.

c. Membawahi Logistic Procurement Administration Manager, Estate and Planting Procurement Manager, Direct Material and General Supplies Procurement Manager, Insfastructure and Non Planting Pricyrenebt Ma.


(72)

11. Head of Project Management Office (Kepala Bagian Manajemen Proyek)

Wewenang dan tanggung jawabnya adalah :

a. Bertanggung jawab terhadap Manager Director Finance.

b. Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi kegiatan monitoring perkembangan proyek-proyek yang sedang berjalan.

c. Melaporkan proyek-proyek yang sedang berjalan.

12. Head of Information System and Business Process (Kepala Bagian Sistem dan Proses Bisnis)

Wewenang dan tanggung jawabnya adalah :

a. Bertanggung jawab terhadap Manager Director Finance.

b. Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi seluruh kegiatan sistem informasi agar dapat mendukung seluruh kegiatan perusahaan secara optimal.

c. Memahami management Information System and Application Support Manager, IT Quality Manager Infrastructure, Communication and Data Center Operation Manager, Business Process and System Prosedur Manager.


(73)

4.2 Penyajian Data

Pada bab ini penulis menyajikan data-data yang diperoleh selama penelitian pada PT.PP London Sumatra Indonesia,Tbk Medan yang dijadikan sebagai lokasi penelitian. Bab ini akan memaparkan hasil-hasil penelitian berupa data primer yang telah penelitian peroleh dilapangan yang kemudian dianalisa saru persatu dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner penelitian kepada responden.

Untuk memperoleh gambaran yang jelas dari data yang di peroleh dari kuesioner tersebut, dibawah ini disajikan data tabel-tabel distribusi yang kemudian di distrubusikan sebagai berikut :

4.2.1 Kriteria Responden

Berikut ini adalah hasil data mengenai identitas reponden melalui kuesioner yang diperoleh selama penelitian yang disajikan dalam bentuk tabel frekuensi. Adapun kriteria responden tersebut terdiri dari :

1. Kriteria responden berdasarkan jenis kelamin 2. Kriteria responden berdasarkan usia

3. Kriteria responden berdasarkan jabatan 4. Kriteria responden berdasarkan pendidikan 5. Kriteria responden berdasarkan lamanya bekerja


(74)

4.2.2 Identitas Responden

Data identitas responden pada penelitian ini mencakup dari jenis kelamin, usia, jabatan, lama bekerja, pendidikan terakhir, dan lamanya bekerja. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka identitas responden dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, maka identitas responden dalam penelitian ini adalah laki-laki dan perempuan. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1

Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Frekuensi (%)

1. Laki-laki 35 56.45

2. Perempuan 27 43.55

Jumlah 62 100

Sumber: Kuesioner Penelitian

Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari seluruh responden yang berjumlah 62 orang, frekuensi jumlah laki-laki lebih besar dari pada frekuensi jumlah perempuan yaitu, frekuensi jumlah laki-laki adalah 35 orang (56.45%) dan frekuensi jumlah perempuan adalah 27 orang (43.55%).


(75)

2. Usia

Berdasarkan usia, maka mayoritas responden dalam penelitian ini berusia 35-44 tahun. Datanya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2

Identitas Responden Berdasarkan Usia

Sumber : Kuesioner Penelitian

Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa responden yang berusia diantara 25-34 berjumlah 16 orang (25.80 %), yang berusia diantara 35-44 berjumlah 28 orang (45.17 %), yang berusia diantara >45 berjumlah 18 orang (29.03 %), dan yang berusia di atas 55 tahun tidak ada.

3. Jabatan

Berdasarkan jabatan, maka mayoritas responden penelitian ini adalah . Datanya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.3

Identitas Responden Berdasarkan Jabatan

Sumber: Kuesioner Penelitian

No. Usia Frekuensi (%)

1. 25-34 16 25.80

2. 35-44 28 45.17

3. > 45 18 29.03

Jumlah 62 100

No. Jabatan Frekuensi (%)

1. Atasan 15 24.20

2. Staf 47 75.80


(76)

Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa mayoritas responden pada penelitian ini memiliki Staf sebanyak 47 orang (75.80 %), dan atasan sebanyak 15 orang (24.20 %).

4. Lamanya Masa Kerja

Berdasarkan lamanya masa kerja, maka mayoritas responden dalam penelitian ini >10 tahun. Datanya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4

Identitas Responden Berdasarkan Masa Kerja No. Lamanya Masa

Kerja

Frekuensi (%)

1. 1-5 tahun - -

2. 5-10 tahun 27 43.55

3. > 10 tahun 35 56.45

Jumlah 62 100

Sumber: Kuesioner Penelitian

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa mayoritas responden pada penelitian ini memiliki masa kerja dari 5-10 tahun 27 orang (43.55%), dan >10 tahun 35 (56.45%).


(77)

5. Pendidikan Terakhir

Berdasarkan jenjang pendidikan terakhir, maka mayoritas responden penelitian ini adalah sarjana (D3). Datanya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.5

Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir No. Pendidikan

Terakhir

Frekuensi (%)

1. Diploma (D3) 23 37.10

2. Sarjana (S-1) 14 22.58

3. SMA 25 40.32

Jumlah 62 100

Sumber: Kuesioner Penelitian

Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa mayoritas responden pada penelitian ini memiliki jenjang pendidikan terakhir SMA sebanyak 25 orang (40.32 %), diploma (D-3) sebanyak 23 orang (37.10 %), dan Sarjana (S-1) sebanyak 14 orang (22.58%).


(78)

4.2.3 Variabel Penelitian

4.2.3.1 Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia (X) Untuk mengukur variabel SIM-SDM digunakan 3 indikator (Fungsi masukan, fungsi pemeliharaan data, fungsi keluaran) yang seluruhnya diubah kedalam bentuk pertanyaan sebanyak 10 butir. Pada setiap pertanyaan diberikan 5 alternatif jawaban dan kepada responden diminta untuk memilih satu dari kelima alternative yang tersedia.

Berdasarkan jawaban responden dari kuesioner yang disebarkan, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Perusahaan memiliki tempat penyimpanan data yang baik dan terstruktur

Tabel 4.6 Jawaban Responden

No. Karakteristik Frekuensi (%)

1. Sangat Setuju 23 37.10

2. Setuju 28 45.16

3. Netral 11 17.74

4. Tidak setuju - -

5. Sangat tidak setuju - -

Jumlah 62 100


(79)

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 23 orang (37.10 %), setuju sebanyak 28 orang (45,16 %), netral sebanyak 11 orang (17,74 %), dan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Jadi dari tabel 4.6 di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden sangat setuju dengan perusahaan memiliki tempat penyimpanan data yang baik dan terstruktur.

2. Dalam pengaksesan informasi perusahaan dan penggunaan komputer memerlukan password.

Tabel 4.7 Jawaban Responden

No. Karakteristik Frekuensi (%)

1. Sangat Setuju 42 67.74

2. Setuju 20 32.26

3. Netral - -

4. Tidak setuju - -

5. Sangat tidak setuju - -

Jumlah 62 100

Sumber: Kuesioner Penelitian

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 42 orang (67,74 %), setuju sebanyak 20 orang (32,26 %), responden yang menjawab netral tidak ada , responden yang menjawab tidak setuju tidak ada, dan responden yang menjawab


(80)

sangat tidak setuju tidak ada. Jadi dari tabel 4.7 di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden sangat setuju dalam pengaksesan informasi perusahaan dan penggunaan komputer memerlukan password.

3. Dilakukan perubahan secara berkala untuk password pengaksesan informasi perusahaan.

Tabel 4.8 Jawaban Responden

No. Karakteristik Frekuensi (%)

1. Sangat Setuju 18 29.04

2. Setuju 29 46.77

3. Netral 10 16.13

4. Tidak setuju 5 8.06

5. Sangat tidak setuju - -

Jumlah 62 100

Sumber: Kuesioner Penelitian

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 18 orang (29,04 %), setuju sebanyak 29 orang (46,77 %), netral sebanyak 10 orang (16.13%), tidak setuju sebanyak 5 orang (8.06%), dan responden yang menjawab sangat tidak setuju tidak ada. Jadi dari tabel 4.8 di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju dilakukan perubahan secara berkala untuk password pengaksesan informasi perusahaan.


(1)

meningkat 100% maka Efektivitas Kerja pada variabel (Y) di PT.PP London Sumatra Indonesia,Tbk Medan akan meningkat sebesar 0,371 (meningkat karena nilai positif).


(2)

BAB V PENUTUP

5.1Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di PT.PP London Sumatra Indonesia,Tbk Medan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan dari Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia di PT.PP London Sumatra Indonesia,Tbk Medan yaitu mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Dimana pada saat ini PT. PP London Sumatra Indonesia,Tbk Medan sudah menggunakan sistem informasi manajemen sumber daya manusia (SIM-SDM) untuk menyimpan data pegawai, seperti absensi, penilaian kerja, laporan gaji dan lain sebagainya. Sebelum menggunakan sistem informasi manajemen sumber daya manusia (SIM-SDM) , laporan absensi, penilaian kerja, laporan gaji dan data pegawai dilakukan dengan manual, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pembuatan laporan-laporan kinerja karyawan di setiap kepala departemen. Dengan sistem yang masih manual sering sekali terjadinya kesalahan. Dengan menggunakan sistem informasi manajemen sumber daya manusia diharapkan dapat mengolah data penilaian kerja karyawan dengan tepat dan akurat.

2. Efektivitas kerja karyawan yang ada di PT.PP London Sumatra Indonesia,Tbk Medan didukung dengan adanya sistem informasi


(3)

manajemen. Efektivitas kerja terwujud jika sistem informasi manajemen yang digunakan dikembangkan dengan baik dan pada akhirnya dapat menunjang kelancaran dalam mencapai tujuan yag efektif dan efisien. Sistem informasi manajemen ini akan berdampak pada aktivitas karyawan, memudahkan karyawan untuk tidak lagi melakukan tugas secara manual sehingga pekerjaan yang diberikan dapat terselesaikan secara efektif dan efisien. Akhirnya sistem informasi manajemen berpengaruh terhadap efektivitas kerja karyawan.

3. Besarnya pengaruh sistem informasi manajemen sumber daya manusia (variabel X) terhadap efektivitas kerja (variabel Y) di PT.PP London Sumatra Indonesia,Tbk Medan adalah sebesar 13%. Sedangkan sisanya 87% dipengaruhi oleh faktor yang lain. Yang belum diperhitungkan dalam penelitian ini.

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan keterbatasan yang ada dalam penelitian ini, maka mengharuskan peneliti untuk memberikan saran sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, PT.PP London Sumatra,Tbk Medan harus lebih meningkatkan lagi sistem informasi manajemen sumber daya manusianya, sehingga dalam menyelesaikan tugasnya


(4)

karyawan dapat menyelesaikan lebih dari waktu yang ditentukan dan mengurangi adanya kesalahan.

2. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pengaruh sistem informasi manajemen sumber daya manusia terhadap efektivitas kerja hanya sebesar 13%. Maka perlu ditingkatkan lagi sistem informasi manajemen sumber dayanya, dan tentunya hal lain yang diluar dari sistem informasi manajemen sumber daya manusia yang dapat meningkatkan efektivitas kerja karyawan lebih ditingkatkan lagi.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti mengenai sistem informasi manajemen sumber daya manusia, disarankan agar dapat menambahkan variabel yang berbeda dengan variabel sebelumnya untuk memperkaya pengetahuan tentang sistem informasi manajemen sumber daya manusia.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Amsyah, Zulkifli. 2003. Manajemen Sistem Informasi. Pt. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Anoraga, Pandji. 1997. Manajemen Bisnis . Jakarta. Rineka Cipta Erlina. 2011. Metode Penelitian. Medan. USU Press

Firdaus, Aziz. 2012. Metode Penelitian. Tangerang. Jelajah Nusantara

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit – Undip.

Hasibuan, SP, H, Malayu. 2009. Manajemen Dasar, Pengertian Dan Masalah. Jakarta. Bumi Aksara

Marimin, dkk. 2006. Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor. Grasindo

Nasution, Beti. 2010. Manajemen SDM Strategis. Medan. Fisip USU Press

Nawawi, H adari. 1995.Metodologi Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta

Sukirno, Sadono. 2004. Pengantar Bisnis. Jakarta. Prenada Media

Sule, Ernie, Tisnawati, dkk. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta.Prenada Media Sulistiyani,Ambat T, dkk.2003.Manajemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta.Graha

Ilmu

Sutanta, Edhy. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta. Graha Ilmu Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Kencana


(6)

Sumber Internet

Terakhir kali

diakses pada hari selasa 02 April 2013 pukul 21.05

|

Terakhir kali diakses pada hari selasa 02 April 2013 pukul 21.20

|

Terakhir kali diakses pada hari sabtu, 20 April 2013 pukul 19.58

M. Novebri (2011)

Terakhir kali diakses pada hari sabtu, 20 April 2013 pukul 20.00

| Terakhir kali diakses pada hari sabtu, 20 April 2013 pukul 20.39

19.48