Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Komite Sekolah dalam Penyelenggaraan Pendidikan di Tiga SMP Negeri Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali T2 942009033 BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Secara formal, hampir semua sekolah telah
memiliki Komite Sekolah sebagai wakil masyarakat
dalam membantu penyelenggaraan pendidikan di
sekolah. Komite sekolah diharapkan bekerjasama
dengan
kepala
sekolah
mengembangkan
sebagai
kualitas
partner
sekolah
untuk
dengan
menggunakan konsep manajemen berbasis sekolah
dan masyarakat yang demokratis, transparan, dan
akuntabel. Tujuan pembentukan komite sekolah
seperti yang tertuang dalam
Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional RI Nomor 044/U/2002 adalah
untuk:1)untuk mewadahi dan menyalurkan aspirasi
dan
prakarsa
masyarakat
dalam
melahirkan
kebijakan operasional dan program pendidikan di
satuan pendidikan; 2)meningkatkan tanggung jawab
dan peranserta masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan di satuan pendidikan; 3)menciptakan
suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan
demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan
pendidikan yang bermutu di satuan pendidikan.
Komite Sekolah mempunyai peran yang sangat
strategis,berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional RI Nomor
044/U/2002
Komite Sekolah
berperan sebagai berikut : (1) pemberi pertimbangan
1
(advisory agency) dalam penentuan dan pelaksanaan
kebijakan pendidikan di tingkat satuan pendidikan;
(2)pendukung
berwujud
dalam
(supporting
finansial,
agency)
pemikiran,
penyelenggaraan
baik
maupun
pendidikan
yang
tenaga
di
satuan
pendidikan; (3) pengontrol (controlling agency) dalam
rangka
tranparansi
dan
akuntabilitas
penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan
pendidikan; (4) mediator (mediator agency) antara
pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat di satuan
pendidikan.
Penelitian
yang
dilakukan
Ansar
(2007)
terhadap peran komite sekolah pada SMP Islam di
Propinsi Gorontalo yang menunjukkan hasil peran
komite
sekolah
sebagai
badan
penasehat,
pendukung, pengawas dan mediator kategori rendah,
kurang dari 50%. Sejalan dengan penelitian ini
adalah penelitian yang dilakukan Suratman (2006)
dalam penelitiannya tentang partisipasi masyarakat
pesisir
dan
upaya
sekolah
dalam
peningkatan mutu pendidikan di SMP
program
Negeri 38
Purworejo menunjukkan hasil yang masih sangat
rendah. Hasil penelitian ini bertentangan dengan
penelitian yang dilakukan R Gunawan Sudarmanto
(2006)
tentang
peranan
komite
sekolah
dalam
peningkatan kualitas pendidikan jenjang pendidikan
dasar, hasilnya urutan tingkat pelaksanaan peran
komite yang pertama yaitu pemberian dukungan,
mediator, pemberian pertimbangan dan yang paling
rendah yaitu pengontrol.
2
Penelitian R Gunawan Sudarmanto ini sejalan
dengan penelitian Irwan Saleh Dalimunthe pada
Madrasah di Padangsidimpuan yang menunjukkan
bahwa peran komite madrasah yang paling besar
adalah sebagai pendukung, sedang peran yang lain
tergolong
rendah.
Sejalan
Gunawan
Sudarmanto
dilakukan
Jumiran
dengan
adalah
(2005)
penelitian
penelitian
dalam
R
yang
penelitiannya
tentang optimalisasi peran dan fungsi komite sekolah
dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMA Negeri
1 Karanganyar dan SMA Negeri Mojogedang, peran
dan fungsi komite nyata dalam melengkapi sarana
prasarana sekolah, menjalin hubungan baik dengan
masyarakat,
memberi
pertimbangan
pengelolaan
dana,
memotivasi
guru
Demikian
juga
penelitian
yang
tentang
dan
siswa.
dilakukan
Tamrin,Aidinil Zetra,Frentina Sitorus(2009) dengan
judul
Kajian
Efektivitas
Keberadaan
Dewan
Pendidikan dan Komite Sekolah Dalam Peningkatan
Pendidikan di kota Padang menemukan bahwa
Komite Sekolah berperan dalam meningkatkan mutu
sekolah tersebut baik dalam bentuk penyediaan
sarana dan prasarana pendidikan maupun melalui
berbagai kebijakan yang dirumuskan bersama-sama
dengan
Dewan
Pendidikan
terhadap
perbaikan
peningkatan mutu sekolah.
Dengan melihat hasil-hasil penelitian tentang
peran komite sekolah sebagai badan pertimbangan,
pendukung, pengontrol dan mediator dibandingkan
3
dengan tujuan dibentuknya komite sekolah seperti
yang
dituangkan
dalam
Keputusan
Pendidikan Nasional RI Nomor
Menteri
044/U/2002 masih
terdapat kesenjangan, membuat penulis tertarik
melakukan penelitian tentang Peran Komite Sekolah
dalam Penyelenggaraan Pendidikan .
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Bagaimanakah
peran komite sekolah sebagai
badan pemberi pertimbangan(advisory agency),
badan pendukung(supporting agency), badan
pengontrol(controlling
penghubung
(mediator
penyelenggaraan
Negeri
agency)
dan
agency)
pendidikan pada
Kecamatan
Musuk
badan
dalam
tiga SMP
Kabupaten
Boyolali?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian
ini
memiliki
tujuan
untuk
mendiskripsikan peran komite sekolah sebagai badan
pemberi
pertimbangan
(advisory
pendukung(supporting
pengontrol(controlling
penghubung
agency),
agency),
agency)
(mediator
dan
agency)
badan
badan
badan
dalam
penyelenggaraan pendidikan pada tiga SMP Negeri
Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali.
4
1.4
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat
baik secara teoritis maupun praktis.
1. Manfaat Teoritis
Hasil
dari
penelitian
ini
diharapkan
dapat
digunakan sebagai penelitian lanjutan terhadap
tujuan
dibentuknya
mempunyai
peran
keikutsertaan
komite
komite
dan
fungsi
masyarakat,
sekolah
sekolah
meningkatkan
khususnya
dalam
yang
peran
penyelenggaraan
pendidikan di sekolah.
2. Manfaat Praktis
1. Hasil penelitian dapat memberikan informasi
mengenai
peran
penyelenggaraan
komite
sekolah
dalam
pendidikan pada
tiga SMP
Negeri Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali.
2. Bahan masukan kepada Dewan Pendidikan
dan Dinas Pendidikan di Kabupaten Boyolali
dalam rangka pembinaan terhadap Komite
Sekolah berkaitan dengan perannya sebagai
badan pemberi pertimbangan(advisory agency),
badan pendukung(supporting agency), badan
pengontrol(controlling
penghubung
(mediator
agency)
agency)
dan
badan
di
satuan
pendidikan.
5
3. Bahan masukan kepada Kepala Sekolah dalam
rangka pemberdayaan Komite Sekolah.
4. Bahan masukan
kepada Komite Sekolah
untuk melaksanakan perannya sesuai tujuan
pembentukan komite sekolah.
6
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Secara formal, hampir semua sekolah telah
memiliki Komite Sekolah sebagai wakil masyarakat
dalam membantu penyelenggaraan pendidikan di
sekolah. Komite sekolah diharapkan bekerjasama
dengan
kepala
sekolah
mengembangkan
sebagai
kualitas
partner
sekolah
untuk
dengan
menggunakan konsep manajemen berbasis sekolah
dan masyarakat yang demokratis, transparan, dan
akuntabel. Tujuan pembentukan komite sekolah
seperti yang tertuang dalam
Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional RI Nomor 044/U/2002 adalah
untuk:1)untuk mewadahi dan menyalurkan aspirasi
dan
prakarsa
masyarakat
dalam
melahirkan
kebijakan operasional dan program pendidikan di
satuan pendidikan; 2)meningkatkan tanggung jawab
dan peranserta masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan di satuan pendidikan; 3)menciptakan
suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan
demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan
pendidikan yang bermutu di satuan pendidikan.
Komite Sekolah mempunyai peran yang sangat
strategis,berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional RI Nomor
044/U/2002
Komite Sekolah
berperan sebagai berikut : (1) pemberi pertimbangan
1
(advisory agency) dalam penentuan dan pelaksanaan
kebijakan pendidikan di tingkat satuan pendidikan;
(2)pendukung
berwujud
dalam
(supporting
finansial,
agency)
pemikiran,
penyelenggaraan
baik
maupun
pendidikan
yang
tenaga
di
satuan
pendidikan; (3) pengontrol (controlling agency) dalam
rangka
tranparansi
dan
akuntabilitas
penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan
pendidikan; (4) mediator (mediator agency) antara
pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat di satuan
pendidikan.
Penelitian
yang
dilakukan
Ansar
(2007)
terhadap peran komite sekolah pada SMP Islam di
Propinsi Gorontalo yang menunjukkan hasil peran
komite
sekolah
sebagai
badan
penasehat,
pendukung, pengawas dan mediator kategori rendah,
kurang dari 50%. Sejalan dengan penelitian ini
adalah penelitian yang dilakukan Suratman (2006)
dalam penelitiannya tentang partisipasi masyarakat
pesisir
dan
upaya
sekolah
dalam
peningkatan mutu pendidikan di SMP
program
Negeri 38
Purworejo menunjukkan hasil yang masih sangat
rendah. Hasil penelitian ini bertentangan dengan
penelitian yang dilakukan R Gunawan Sudarmanto
(2006)
tentang
peranan
komite
sekolah
dalam
peningkatan kualitas pendidikan jenjang pendidikan
dasar, hasilnya urutan tingkat pelaksanaan peran
komite yang pertama yaitu pemberian dukungan,
mediator, pemberian pertimbangan dan yang paling
rendah yaitu pengontrol.
2
Penelitian R Gunawan Sudarmanto ini sejalan
dengan penelitian Irwan Saleh Dalimunthe pada
Madrasah di Padangsidimpuan yang menunjukkan
bahwa peran komite madrasah yang paling besar
adalah sebagai pendukung, sedang peran yang lain
tergolong
rendah.
Sejalan
Gunawan
Sudarmanto
dilakukan
Jumiran
dengan
adalah
(2005)
penelitian
penelitian
dalam
R
yang
penelitiannya
tentang optimalisasi peran dan fungsi komite sekolah
dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMA Negeri
1 Karanganyar dan SMA Negeri Mojogedang, peran
dan fungsi komite nyata dalam melengkapi sarana
prasarana sekolah, menjalin hubungan baik dengan
masyarakat,
memberi
pertimbangan
pengelolaan
dana,
memotivasi
guru
Demikian
juga
penelitian
yang
tentang
dan
siswa.
dilakukan
Tamrin,Aidinil Zetra,Frentina Sitorus(2009) dengan
judul
Kajian
Efektivitas
Keberadaan
Dewan
Pendidikan dan Komite Sekolah Dalam Peningkatan
Pendidikan di kota Padang menemukan bahwa
Komite Sekolah berperan dalam meningkatkan mutu
sekolah tersebut baik dalam bentuk penyediaan
sarana dan prasarana pendidikan maupun melalui
berbagai kebijakan yang dirumuskan bersama-sama
dengan
Dewan
Pendidikan
terhadap
perbaikan
peningkatan mutu sekolah.
Dengan melihat hasil-hasil penelitian tentang
peran komite sekolah sebagai badan pertimbangan,
pendukung, pengontrol dan mediator dibandingkan
3
dengan tujuan dibentuknya komite sekolah seperti
yang
dituangkan
dalam
Keputusan
Pendidikan Nasional RI Nomor
Menteri
044/U/2002 masih
terdapat kesenjangan, membuat penulis tertarik
melakukan penelitian tentang Peran Komite Sekolah
dalam Penyelenggaraan Pendidikan .
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Bagaimanakah
peran komite sekolah sebagai
badan pemberi pertimbangan(advisory agency),
badan pendukung(supporting agency), badan
pengontrol(controlling
penghubung
(mediator
penyelenggaraan
Negeri
agency)
dan
agency)
pendidikan pada
Kecamatan
Musuk
badan
dalam
tiga SMP
Kabupaten
Boyolali?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian
ini
memiliki
tujuan
untuk
mendiskripsikan peran komite sekolah sebagai badan
pemberi
pertimbangan
(advisory
pendukung(supporting
pengontrol(controlling
penghubung
agency),
agency),
agency)
(mediator
dan
agency)
badan
badan
badan
dalam
penyelenggaraan pendidikan pada tiga SMP Negeri
Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali.
4
1.4
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat
baik secara teoritis maupun praktis.
1. Manfaat Teoritis
Hasil
dari
penelitian
ini
diharapkan
dapat
digunakan sebagai penelitian lanjutan terhadap
tujuan
dibentuknya
mempunyai
peran
keikutsertaan
komite
komite
dan
fungsi
masyarakat,
sekolah
sekolah
meningkatkan
khususnya
dalam
yang
peran
penyelenggaraan
pendidikan di sekolah.
2. Manfaat Praktis
1. Hasil penelitian dapat memberikan informasi
mengenai
peran
penyelenggaraan
komite
sekolah
dalam
pendidikan pada
tiga SMP
Negeri Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali.
2. Bahan masukan kepada Dewan Pendidikan
dan Dinas Pendidikan di Kabupaten Boyolali
dalam rangka pembinaan terhadap Komite
Sekolah berkaitan dengan perannya sebagai
badan pemberi pertimbangan(advisory agency),
badan pendukung(supporting agency), badan
pengontrol(controlling
penghubung
(mediator
agency)
agency)
dan
badan
di
satuan
pendidikan.
5
3. Bahan masukan kepada Kepala Sekolah dalam
rangka pemberdayaan Komite Sekolah.
4. Bahan masukan
kepada Komite Sekolah
untuk melaksanakan perannya sesuai tujuan
pembentukan komite sekolah.
6