Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kinerja Komite Sekolah di Sekolah Dasar Masehi Temanggung T2 942011046 BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Mutu pendidikan merupakan hal yang harus selalu
ditingkatkan, salah satunya dengan cara peningkatan
kualitas Sumber Daya Manusia. Namun banyak sekali
permasalahan
Indonesia,
yang
salah
terjadi
satunya
di
dunia
adalah
pendidikan
rendahnya
di
mutu
pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan,
khususnya
Umaidi
jenjang
(1999:2)
Pendidikan
Dasar
dan
mengatakan
salah
satu
Menengah.
indikator
rendahnya mutu tersebut adalah adanya Nilai Ujian Akhir
Nasional siswa untuk berbagai mata pelajaran yang tidak
menunjukkan
kenaikan
yang
berarti,
bahkan
boleh
peran
serta
dikatakan konstan dari tahun ke tahun.
Menurut
Depdiknas
(2001:1,2),
masyarakat, Komite Sekolah khususnya orang tua siswa
dalam
penyelenggaraan
pendidikan
selama
ini
sangat
sedikit. Hal ini mengakibatkan timbulnya persepsi bahwa
penyelenggaraan pendidikan sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Pemerintah sehingga tidak mengherankan apabila
partisipasi masyarakat selama ini pada umumnya lebih
banyak
bersifat
pendidikan
kewajiban
tertentu
(pengambilan
(dana),
keputusan,
untuk
mendukung
bukan
proses
monitoring,
input
pendidikan
evaluasi,
dan
akuntabilitas).
1
Dalam paradigma lama, hubungan keluarga, sekolah,
dan masyarakat dipandang sebagai institusi yang terpisahpisah. Pihak keluarga dan masyarakat dipandang tabu
untuk
ikut
campur
tangan
dalam
penyelenggaraan
pendidikan di sekolah, apalagi sampai masuk ke wilayah
kewenangan profesional para guru. Dalam paradigma baru
(new
paradigm)
masyarakat
hubungan
harus
keluarga,
terjalin
secara
sekolah,
sinergis
dan
untuk
meningkatkan mutu layanan pendidikan, termasuk untuk
meningkatkan mutu hasil belajar siswa di sekolah.
Proses
penyelenggaraan
menggunakan
pola
manajemen
pendidikan
yang
dikenal
kini
dengan
manajemen berbasis sekolah (MBS), yang dalam aspek
teknis edukatif dikenal dengan manajemen peningkatan
mutu berbasis sekolah (MPMBS).
Secara
umum,
Manajemen
Peningkatan
Mutu
Berbasis Sekolah (MPMBS) merupakan model manajemen
yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah,
memberikan fleksibelitas atau keluwesan besar kepada
sekolah dan mendorong partisipasi secara langsung warga
sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan mutu sekolah
berdasar
kebijakan-kebijakan
perundangan
yang
berlaku
nasional
(Depiknas,
serta
peraturan
2002)
MPMBS
merupakan bagian dari Manajemen Berbasis Sekolah. Jika
MBS
bertujuan
(efektivitas,
untuk
kualitas,
meningkatkan
efisiensi,
inovasi,
kinerja
sekolah
relevansi
dan
pemerataan serta akses pendidikan) maka MPMBS lebih
dofokuskan pada peningkatan mutu. Hal ini didasari oleh
2
kenyataan bahwa mutu pendidikan nasional kita saat ini
sangat memprihatinkan sehingga memerlukan perhatian
yang lebih serius. Itulah sebabnya sejak tanggal 2 Mei 1998
Menteri Pendidikan Nasional telah mencanangkan program
pelaksanaan
Manajemen
Peningkatan
Mutu
Berbasis
Sekolah (MPMBS).
Oleh
karena
itu
untuk
meningkatkan
mutu
pendidikan dan supaya MPMBS di setiap satuan pendidikan
benar-benar berjalan dengan baik, maka perlu dibentuk
Komite Sekolah. Dengan dibentuknya Komite Sekolah maka
akan mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen
masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang
bermutu
dan
mendorong
orang
tua
dan
masyarakat
terhadap partisipasi dalam pendidikan guna mendukung
peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan.
Untuk itu, maka orangtua siswa, khususnya yang
tergabung dalam Komite Sekolah juga harus memahami
pola manajemen sekolah tersebut.
Permasalahan yang dihadapi sekarang ini dan alasan
penulis tertarik melakukan penelitian ini bahwa kinerja
Komite Sekolah
menunjukkan
di SD Masehi Temanggung belum bisa
kinerja
yang
baik
sesuai
dengan
yang
diharapkan oleh pemerintah, sekolah, dan
wali murid.
Fenomena-fenomena
lain
yang
muncul
antara
Komite
Sekolah yang terbentuk di SD Masehi Temanggung kurang
berfungsi dengan baik atau kehadiran Komite Sekolah
hanya bersifat formalitas semata, komite sekolah seolaholah
berfungsi
sebagai
stempel
kebijakan
sekolah.
3
Permasalahan ini yang menyebabkan tujuan pendidikan di
sekolah tersebut menjadi tidak optimal, karena tanpa
dukungan yang nyata dari Komite Sekolah, sekolah tidak
bisa mengembangkan potensi yang ada pada sekolah
tersebut.
Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan
kepala
sekolah
di
SD
Masehi
Temanggung,
penulis
menemukan kinerja Komite Sekolah yang berbeda dengan
tugas dan fungsi Komite Sekolah yang sebenarnya dan
cenderung menyimpang dari tugas dan fungsinya sebagai
Komite Sekolah. Berikut adalah pernyataan dari kepala
sekolah di SD Masehi Temanggung yang mengatakan
bahwa:
“Komite sekolah tidak pernah menjalankan tugas dan
fungsinya dengan baik terutama dilihat dari kinerja komite
sekolah yang masih sangat rendah. Komunikasi dengan
sekolah juga jarang dilakukan karena alasan yang kurang
jelas sehingga keputusan-keputusan yang ditetapkan tidak
melibatkan komite sekolah”.
Selain dari informasi kepala sekolah di SD Masehi
Temanggung,
penulis
penulis
menemukan
perbedaan
persepsi antara Yayasan dengan Komite Sekolah. Dari hasil
wawancara penulis dengan Yayasan, Yayasan mengatakan
bahwa
Komite
Sekolah
tidak
pernah
terlibat
dalam
penentuan kebijakan sehingga kinerja Komite Sekolah tidak
nampak. Sebaliknya, Komite Sekolah mengatakan bahwa
setiap program yang diajukan kepada sekolah dan Yayasan
sering tidak sejalan dengan program yang dibuat Yayasan.
Permasalahan
ini
yang
sebenarnya
harus
diperbaiki
4
sehingga manajemen sekolah dapat berjalan dengan baik.
(Wawancara Tanggal 11 Februari 2013)
Berdasarkan latar belakang ini, penelitian ini akan
menguraikan tentang kinerja komite sekolah dasar negeri
dan swasta, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan
rendahnya kinerja Komite Sekolah dalam meningkatkan
mutu pendidikan di SD Masehi Temanggung.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
dan
fakta
di
atas
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana
kinerja Komite Sekolah di SD Masehi Temanggung tahun
pelajaran 2012-2013 dan faktor-faktor yang mempengaruhi.
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kinerja
Komite Sekolah di SD Masehi Temanggung.
1.4
Manfaat Penelitian
Manfaat atau kegunaan dapat dispesifikasikan yaitu
manfaat akademis, teortis, dan manfaat praktis. Manfaat
akademis,
menjadi
pedoman
dalam
menjalankan
manajemen sekolah.
Manfaat
penelitian
teoritis,
berikutnya,
menjadi
kajian
bahan
teori
rujukan
tentang
bagi
peran
masyarakat, dan kinerja Komite Sekolah.
5
Manfaat praktis dari penelitian ini yaitu; bermanfaat
bagi sekolah untuk menjadi acuan dalam peningkatan
kinerja Komite Sekolah.
6
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Mutu pendidikan merupakan hal yang harus selalu
ditingkatkan, salah satunya dengan cara peningkatan
kualitas Sumber Daya Manusia. Namun banyak sekali
permasalahan
Indonesia,
yang
salah
terjadi
satunya
di
dunia
adalah
pendidikan
rendahnya
di
mutu
pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan,
khususnya
Umaidi
jenjang
(1999:2)
Pendidikan
Dasar
dan
mengatakan
salah
satu
Menengah.
indikator
rendahnya mutu tersebut adalah adanya Nilai Ujian Akhir
Nasional siswa untuk berbagai mata pelajaran yang tidak
menunjukkan
kenaikan
yang
berarti,
bahkan
boleh
peran
serta
dikatakan konstan dari tahun ke tahun.
Menurut
Depdiknas
(2001:1,2),
masyarakat, Komite Sekolah khususnya orang tua siswa
dalam
penyelenggaraan
pendidikan
selama
ini
sangat
sedikit. Hal ini mengakibatkan timbulnya persepsi bahwa
penyelenggaraan pendidikan sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Pemerintah sehingga tidak mengherankan apabila
partisipasi masyarakat selama ini pada umumnya lebih
banyak
bersifat
pendidikan
kewajiban
tertentu
(pengambilan
(dana),
keputusan,
untuk
mendukung
bukan
proses
monitoring,
input
pendidikan
evaluasi,
dan
akuntabilitas).
1
Dalam paradigma lama, hubungan keluarga, sekolah,
dan masyarakat dipandang sebagai institusi yang terpisahpisah. Pihak keluarga dan masyarakat dipandang tabu
untuk
ikut
campur
tangan
dalam
penyelenggaraan
pendidikan di sekolah, apalagi sampai masuk ke wilayah
kewenangan profesional para guru. Dalam paradigma baru
(new
paradigm)
masyarakat
hubungan
harus
keluarga,
terjalin
secara
sekolah,
sinergis
dan
untuk
meningkatkan mutu layanan pendidikan, termasuk untuk
meningkatkan mutu hasil belajar siswa di sekolah.
Proses
penyelenggaraan
menggunakan
pola
manajemen
pendidikan
yang
dikenal
kini
dengan
manajemen berbasis sekolah (MBS), yang dalam aspek
teknis edukatif dikenal dengan manajemen peningkatan
mutu berbasis sekolah (MPMBS).
Secara
umum,
Manajemen
Peningkatan
Mutu
Berbasis Sekolah (MPMBS) merupakan model manajemen
yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah,
memberikan fleksibelitas atau keluwesan besar kepada
sekolah dan mendorong partisipasi secara langsung warga
sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan mutu sekolah
berdasar
kebijakan-kebijakan
perundangan
yang
berlaku
nasional
(Depiknas,
serta
peraturan
2002)
MPMBS
merupakan bagian dari Manajemen Berbasis Sekolah. Jika
MBS
bertujuan
(efektivitas,
untuk
kualitas,
meningkatkan
efisiensi,
inovasi,
kinerja
sekolah
relevansi
dan
pemerataan serta akses pendidikan) maka MPMBS lebih
dofokuskan pada peningkatan mutu. Hal ini didasari oleh
2
kenyataan bahwa mutu pendidikan nasional kita saat ini
sangat memprihatinkan sehingga memerlukan perhatian
yang lebih serius. Itulah sebabnya sejak tanggal 2 Mei 1998
Menteri Pendidikan Nasional telah mencanangkan program
pelaksanaan
Manajemen
Peningkatan
Mutu
Berbasis
Sekolah (MPMBS).
Oleh
karena
itu
untuk
meningkatkan
mutu
pendidikan dan supaya MPMBS di setiap satuan pendidikan
benar-benar berjalan dengan baik, maka perlu dibentuk
Komite Sekolah. Dengan dibentuknya Komite Sekolah maka
akan mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen
masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang
bermutu
dan
mendorong
orang
tua
dan
masyarakat
terhadap partisipasi dalam pendidikan guna mendukung
peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan.
Untuk itu, maka orangtua siswa, khususnya yang
tergabung dalam Komite Sekolah juga harus memahami
pola manajemen sekolah tersebut.
Permasalahan yang dihadapi sekarang ini dan alasan
penulis tertarik melakukan penelitian ini bahwa kinerja
Komite Sekolah
menunjukkan
di SD Masehi Temanggung belum bisa
kinerja
yang
baik
sesuai
dengan
yang
diharapkan oleh pemerintah, sekolah, dan
wali murid.
Fenomena-fenomena
lain
yang
muncul
antara
Komite
Sekolah yang terbentuk di SD Masehi Temanggung kurang
berfungsi dengan baik atau kehadiran Komite Sekolah
hanya bersifat formalitas semata, komite sekolah seolaholah
berfungsi
sebagai
stempel
kebijakan
sekolah.
3
Permasalahan ini yang menyebabkan tujuan pendidikan di
sekolah tersebut menjadi tidak optimal, karena tanpa
dukungan yang nyata dari Komite Sekolah, sekolah tidak
bisa mengembangkan potensi yang ada pada sekolah
tersebut.
Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan
kepala
sekolah
di
SD
Masehi
Temanggung,
penulis
menemukan kinerja Komite Sekolah yang berbeda dengan
tugas dan fungsi Komite Sekolah yang sebenarnya dan
cenderung menyimpang dari tugas dan fungsinya sebagai
Komite Sekolah. Berikut adalah pernyataan dari kepala
sekolah di SD Masehi Temanggung yang mengatakan
bahwa:
“Komite sekolah tidak pernah menjalankan tugas dan
fungsinya dengan baik terutama dilihat dari kinerja komite
sekolah yang masih sangat rendah. Komunikasi dengan
sekolah juga jarang dilakukan karena alasan yang kurang
jelas sehingga keputusan-keputusan yang ditetapkan tidak
melibatkan komite sekolah”.
Selain dari informasi kepala sekolah di SD Masehi
Temanggung,
penulis
penulis
menemukan
perbedaan
persepsi antara Yayasan dengan Komite Sekolah. Dari hasil
wawancara penulis dengan Yayasan, Yayasan mengatakan
bahwa
Komite
Sekolah
tidak
pernah
terlibat
dalam
penentuan kebijakan sehingga kinerja Komite Sekolah tidak
nampak. Sebaliknya, Komite Sekolah mengatakan bahwa
setiap program yang diajukan kepada sekolah dan Yayasan
sering tidak sejalan dengan program yang dibuat Yayasan.
Permasalahan
ini
yang
sebenarnya
harus
diperbaiki
4
sehingga manajemen sekolah dapat berjalan dengan baik.
(Wawancara Tanggal 11 Februari 2013)
Berdasarkan latar belakang ini, penelitian ini akan
menguraikan tentang kinerja komite sekolah dasar negeri
dan swasta, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan
rendahnya kinerja Komite Sekolah dalam meningkatkan
mutu pendidikan di SD Masehi Temanggung.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
dan
fakta
di
atas
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana
kinerja Komite Sekolah di SD Masehi Temanggung tahun
pelajaran 2012-2013 dan faktor-faktor yang mempengaruhi.
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kinerja
Komite Sekolah di SD Masehi Temanggung.
1.4
Manfaat Penelitian
Manfaat atau kegunaan dapat dispesifikasikan yaitu
manfaat akademis, teortis, dan manfaat praktis. Manfaat
akademis,
menjadi
pedoman
dalam
menjalankan
manajemen sekolah.
Manfaat
penelitian
teoritis,
berikutnya,
menjadi
kajian
bahan
teori
rujukan
tentang
bagi
peran
masyarakat, dan kinerja Komite Sekolah.
5
Manfaat praktis dari penelitian ini yaitu; bermanfaat
bagi sekolah untuk menjadi acuan dalam peningkatan
kinerja Komite Sekolah.
6