Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Komite Sekolah dalam Penyelenggaraan Pendidikan di Tiga SMP Negeri Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali T2 942009033 BAB V
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan diketahui
secara umum bahwa peran komite sekolah dalam
penyelenggaraan pendidikan di tiga SMP Negeri
Kecamatan
badan
Musuk
Kabupaten
pertimbangan,
pengontrol
maupun
badan
sebagai
Boyolali
sebagai
pendukung,
badan
badan
penghubung
masih tergolong rendah.
Sebagai badan pemberi pertimbangan komite
sekolah di tiga SMP Negeri di Kecamatan Musuk
Kabupaten
Boyolali belum banyak
memberikan
pertimbangan dan masukan kepada sekolah dalam
rangka merumuskan dan menetapkan visi, misi dan
tujuan sekolah, penyusunan kurikulum sekolah
(KTSP),
rencana strategis pengembangan sekolah
dan rencana kerja tahunan sekolah, tata tertib
sekolah maupun penggunaan sarana dan prasarana
sekolah.
Sebagai badan pendukung komite sekolah di
tiga SMP Negeri di Kecamatan Musuk Kabupaten
Boyolali belum banyak memberikan dukungan, baik
yang berwujud financial, pemikiran maupun tenaga
dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
1
Sebagai badan pengontrol komite sekolah di
tiga SMP Negeri di Kecamatan Musuk Kabupaten
Boyolali belum melakukan pemantauan, pengawasan
dan evaluasi secara maksimal terhadap pelaksanaan
pengelolaan
sekolah,
yang
meliputi
kebijakan,
program dan penyelenggaraan pendidikan di sekolah
serta penggunaan sarana prasarana dan keuangan
sekolah.
Sebagai badan penghubung komite sekolah di
tiga SMP Negeri di Kecamatan Musuk Kabupaten
Boyolali
telah
melakukan
kerja
masyarakat/orangtua/walimurid
berkenaan
demikian
dengan
juga
sama
dengan
dan
pemerintah
penyelengaraan
pendidikan,
komite
sekolah
telah
membina
hubungan dan kerjasama yang harmonis dengan
seluruh stakeholders pendidikan disekitar sekolah.
Masih rendahnya peran komite sekolah antara
lain disebabkan oleh:1)pengurus komite sekolah
tidak
mengetahui
tugas
dan
fungsinya
sebagai
komite sekolah; 2)pengurus komite sekolah pasif,
hanya datang kesekolah bila ada undangan dari
sekolah; 3)telah lamanya masa jabatan pengurus
komite sekolah (rata-rata lebih dari 10 tahun);4)latar
belakang
pendidikan
pengurus
komite
sekolah;
5)sekolah tidak memberdayakan komite sekolahnya;
6)sekolah
tidak
mengadakan
sosialisasi
tentang
tugas dan fungsi komite kepada pengurus komite;
7)sekolah tidak mengadakan reformasi kepengurusan
komite secara periodik.
2
5.2 Saran
Dari pembahasan dan kesimpulan penelitian
ini beberapa saran yang dapat diajukan adalah
sebagai berikut :
1. Bagi Komite Sekolah
Ketua komite beserta pengurus komite untuk
memahami
Kepmendikanas
sehingga
dapat
fungsinya
secara
No.
melaksanakan
baik
dan
044/U/2002
peran
optimal
dan
dalam
penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
2. Bagi Kepala Sekolah
Kepala Sekolah untuk memberdayakan komite
sekolah
komite
sesuai
dengan
seperti
tujuan
yang
Kepmendikanas
No.
pembentukan
tertuang
dalam
044/U/2002
dengan
mengadakan sosialisasi tentang tugas dan fungsi
komite, mengadakan reformasi pengurus komite
sesuai
dengan
mengadakan
pedoman
pembekalan
pelaksanaan,
terhadap
dan
pengurus
komite yang akan terbentuk.
3. Bagi Dewan Pendidikan dan Dinas Pendidikan di
Kabupaten Boyolali
Dewan
Pendidikan
dan
Dinas
Pendidikan
Kabupaten Boyolali untuk dapat mengadakan
pembinaan terhadap pengurus komite sekolah
secara berkala sebagai salah satu upaya agar
3
komite sekolah memahami peran dan fungsinya,
sehingga
dapat
penyelenggaraan
pendidikan.
4
berperan
aktif
dalam
pendidikan
di
satuan
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan diketahui
secara umum bahwa peran komite sekolah dalam
penyelenggaraan pendidikan di tiga SMP Negeri
Kecamatan
badan
Musuk
Kabupaten
pertimbangan,
pengontrol
maupun
badan
sebagai
Boyolali
sebagai
pendukung,
badan
badan
penghubung
masih tergolong rendah.
Sebagai badan pemberi pertimbangan komite
sekolah di tiga SMP Negeri di Kecamatan Musuk
Kabupaten
Boyolali belum banyak
memberikan
pertimbangan dan masukan kepada sekolah dalam
rangka merumuskan dan menetapkan visi, misi dan
tujuan sekolah, penyusunan kurikulum sekolah
(KTSP),
rencana strategis pengembangan sekolah
dan rencana kerja tahunan sekolah, tata tertib
sekolah maupun penggunaan sarana dan prasarana
sekolah.
Sebagai badan pendukung komite sekolah di
tiga SMP Negeri di Kecamatan Musuk Kabupaten
Boyolali belum banyak memberikan dukungan, baik
yang berwujud financial, pemikiran maupun tenaga
dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
1
Sebagai badan pengontrol komite sekolah di
tiga SMP Negeri di Kecamatan Musuk Kabupaten
Boyolali belum melakukan pemantauan, pengawasan
dan evaluasi secara maksimal terhadap pelaksanaan
pengelolaan
sekolah,
yang
meliputi
kebijakan,
program dan penyelenggaraan pendidikan di sekolah
serta penggunaan sarana prasarana dan keuangan
sekolah.
Sebagai badan penghubung komite sekolah di
tiga SMP Negeri di Kecamatan Musuk Kabupaten
Boyolali
telah
melakukan
kerja
masyarakat/orangtua/walimurid
berkenaan
demikian
dengan
juga
sama
dengan
dan
pemerintah
penyelengaraan
pendidikan,
komite
sekolah
telah
membina
hubungan dan kerjasama yang harmonis dengan
seluruh stakeholders pendidikan disekitar sekolah.
Masih rendahnya peran komite sekolah antara
lain disebabkan oleh:1)pengurus komite sekolah
tidak
mengetahui
tugas
dan
fungsinya
sebagai
komite sekolah; 2)pengurus komite sekolah pasif,
hanya datang kesekolah bila ada undangan dari
sekolah; 3)telah lamanya masa jabatan pengurus
komite sekolah (rata-rata lebih dari 10 tahun);4)latar
belakang
pendidikan
pengurus
komite
sekolah;
5)sekolah tidak memberdayakan komite sekolahnya;
6)sekolah
tidak
mengadakan
sosialisasi
tentang
tugas dan fungsi komite kepada pengurus komite;
7)sekolah tidak mengadakan reformasi kepengurusan
komite secara periodik.
2
5.2 Saran
Dari pembahasan dan kesimpulan penelitian
ini beberapa saran yang dapat diajukan adalah
sebagai berikut :
1. Bagi Komite Sekolah
Ketua komite beserta pengurus komite untuk
memahami
Kepmendikanas
sehingga
dapat
fungsinya
secara
No.
melaksanakan
baik
dan
044/U/2002
peran
optimal
dan
dalam
penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
2. Bagi Kepala Sekolah
Kepala Sekolah untuk memberdayakan komite
sekolah
komite
sesuai
dengan
seperti
tujuan
yang
Kepmendikanas
No.
pembentukan
tertuang
dalam
044/U/2002
dengan
mengadakan sosialisasi tentang tugas dan fungsi
komite, mengadakan reformasi pengurus komite
sesuai
dengan
mengadakan
pedoman
pembekalan
pelaksanaan,
terhadap
dan
pengurus
komite yang akan terbentuk.
3. Bagi Dewan Pendidikan dan Dinas Pendidikan di
Kabupaten Boyolali
Dewan
Pendidikan
dan
Dinas
Pendidikan
Kabupaten Boyolali untuk dapat mengadakan
pembinaan terhadap pengurus komite sekolah
secara berkala sebagai salah satu upaya agar
3
komite sekolah memahami peran dan fungsinya,
sehingga
dapat
penyelenggaraan
pendidikan.
4
berperan
aktif
dalam
pendidikan
di
satuan