Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Makna Tenun Ikat Bagi Perempuan (Studi Etnografi di Kecamatan Mollo Utara- Timor Tengah Selatan)

MAKNA TENUN IKAT BAGI PEREMPUAN
(Studi Etnografi di Kecamatan Mollo Utara- Timor Tengah Selatan)

TESIS
Diajukan kepada
Program Pascasarjana Magister Studi Pembangunan
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains

Oleh:
ASNI SALFIANI LA’A
NPM : 092010101

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2012
1

LEMBARAN PENGESAHAN
Judul Tesis


:MAKNA TENUN IKAT BAGI PEREMPUAN
(Studi Etnogerafi Di Kecamatan Mollo UtaraTimor Tengah Selatan)

Nama Mahasiswa
NIM
Program Studi

: Asni Salfiani La’a
: 092010101
: Magister Studi Pembangunan

Menyetujui,

Dr. Ir. Sri Suwartiningsih, M.Si
Pembimbing

Mengesahkan,
Ketua Program Studi Magister Studi Pembangunan

Prof. DR. Ir. Kutut Suwondo, M. S


Dinyatakan lulus ujian pada tanggal : 20 April 2012

2

PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya,
Nama
NIM
Alamat
Instansi Asal

: Asni Salfiani La‟a
: 09 2010 101
: Kemiri Barat No.30. Salatiga
:
-

dengan ini menyatakan bahwa:
1. Karya tulis saya, tesis dengan judul:

MAKNA TENUN IKAT BAGI PEREMPUAN (Studi
Etnografi di Kecamatan Mollo Utara - Timor Tengah
Selatan) adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
memperoleh gelar akademik (master), baik di Universitas
Kristen Satya Wacana, maupun di perguruan tinggi lain;
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian
saya sendiri tanpa bantuan pihak lain kecuali arahan
Pembimbing;
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat pendapat yang telah
diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis dan dengan
jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan
disebutkan nama pengarang dan judul tulisan aslinya serta tahun
publikasinya, dan dicantumkan dalam daftar pustaka;
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguh-sungguhnya dan
kalau kemudian ternyata ada penyimpangan dan ketidakbenaran
dalam pernyataan ini, saya bersedia menerima sanksi akademik
berupa pencabutan gelar dan ijazah yang telah diperoleh dengan
karya ini serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku
di universitas ini.
Salatiga, 12 April 2012

Yang membuat pernyataan,
Materai
6000

(Asni Salfiani La‟a)
09 2010 101
3

MOTTO
“Jangan menunggu karena tak akan ada waktu yang
tepat. Mulailah dari sekarang dan berusahalah dengan
segala yang ada karena seiring waktu, akan ada cara yang
lebih baik asalkan tetap berusaha”
“Napoleon Hill”

Pernakah kamu mendapatkan sebuah “PUJIAN” dari seseorang yang
“BUTA”, yang tidak mampu melihat wajahmu,,?
Dapatkah kamu mendengar “kATA SAYANG” dari seorang yang “BISU”
yang tidak dapat ucapkan sepatah kata pun,,?
Dan mampukah kamu merasakan “SENTUHAN KASIH” dari seorang yang

“CACAT” dan hanya terbaring lemah,,?
Dari semuanya itu kamu dapat mengartikan sebuah “KETULUSAN
MENYANYANGI SESEORANG” bahwa “RASA SAYANG” yang tulus
tidak bisa dinilai dari sebuah “KESEMPURNAAN FISIK” semata,
melainkan dari “KETULUSAN HATI”.

4

PERSEMBAHAN


Bapa Hendrik La’a dan Mama Yohana terimakasih
untuk semua cinta, kasih sayang dan nasehat yang begitu
berarti, Ma Tua tersayang, K’Adi, K’Kormon dan
K’Yanti, Bella, Priska dan Javier untuk semua Doa,
harapan, dan semua keceriaan yang telah diberikan,
sehingga membuat hidup ini semakin berarti.




Bapa Marthen Ingkiluk Mabel (almarhum) dan
Mama Anni Bidana, Tete Agus Bidana, K’Milka dan
K’Jhon, K’Mikhael, K’Oksi dan Abas, Yuli dan
Mambo, Kotipki, Yana, Hubertina, Nela dan Aurelia
untuk semua doanya.



Suami tercinta Paulus Mabel untuk semua cinta dan
kasih sayang, Doa dan harapan, kesabaran dan ketulusan
yang selama ini telah diberikan.

“TETE MANIS SAYANG KATONG SEMUA”

5

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena hanya atas anugerah serta berkat yang berlimpah yang
tiada berakhir, dari awal studi hingga penulisan tesis ini dapat

selesai. Tesis berjudul “Makna Tenun Ikat Bagi Perempuan (studi
Etnografi di Kecamatan Mollo Utara-Timor Tengah Selatan)”, ini
dibuat sebagai sebuah karya tulisan yang disusun oleh penulis dalam
rangka memenuhi persyaratan akademis untuk memperoleh gelar
Magister Studi Pembangunan (M.Si).
Penulis menyadari dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang
secara langsung maupun tidak langsung, secara moral maupun
materiil telah banyak mendukung dan membantu penulis dari proses
awal sampai pada akhir penulisan. Oleh karena itu pada kesempatan
ini penulis ingin mengucapkan penghargaan dan rasa terima kasih
yang tulus kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus untuk semua Berkat, Cinta Kasih,
Pengampunan dan Perlindungan yang tiada pernah berhenti
dan selalu baru di setiap saat dalam kehidupan saya.
2. Bapak Prof. John A. Titaley, STh, Th.D., selaku Rektor
Universitas

Kristen

Satya


Wacana,

yang

memberikan

kesempatan kepada penulis untuk menuntut ilmu di UKSW.
3. Ibu Dr. Ir. Sri Suwartiningsih, M.Si selaku pembimbing yang
penuh dengan perhatian dan kesabaran, dimana selalu
memberikan

motivasi,

mengkritisi,

mengarahkan,

membimbing dan mendukung penulis mulai dari proses
6


persiapan sebelum ke lapangan sampai pada akhir penulisan
laporan ini. Terima kasih juga karena tidak pernah bosanbosannya membaca dan membalas setiap SMS yang masuk dari
penulis. Segala kritikan, saran dan diskusi yang konstruktif
memberikan pelajaran yang berharga bagi penulis.
4. Dosen penguji Dr. Pamerdi Giri Wiloso, M.Si dan Titi
Susilowati, S.Pd., MA

yang telah bersedia meluangkan

waktunya untuk membaca, mengkritisi dan memberi masukan
yang penting demi kesempurnaan tulisan ini.
5. Prof. Dr. Ir. Kutut Suwondo; MS. Prof. Dr. Daniel Daud
Kameo; SE, MSc. Prof. Dr. Ir. Liek Wilardjo; MS. Prof. Dr.
Haryono Semangun. Dr. Soegeng Hardiyanto; Marwata, Ph.D.
Dr. Marthen Luther Ndoen, SE., MA., Ph.D., Ph.D. Dr. Gatot
Sasongko,

SE.,


Drs.

David

S.Widihandojo,

Ph,D;

Dr.Ir.Rukmadi Warsito, MS. Dr. Martanto Martosupono yang
telah membekali ilmu kepada penulis yang sangat bermanfaat
dalam penulisan Tesis ini, dunia pekerjaan dan kehidupan
sehari-hari. Mbak Ayu selaku staff administrasi Program Studi
Magister Studi Pembangunan yang telah banyak membantu
dalam memberikan informasi tentang studi.
6. Kantor Dinas Pariwisata dan kantor Dinas Perindustrian Timor
Tengah Selatan. para informan yang telah bersedia untuk di
wawancara dan juga memberikan data-data kepada saya untuk
penulisan tesis ini. Terimakasih untuk semua informasi dan
cerita-cerita mengenai segala hal yang membuat saya semakin
mengerti akan arti “simbol jati diri” dan semoga tenun ikat

tetap dilestarikan dan menjadi kebanggaan.
7

7. Keluarga besar La‟a dan Maak serta keluarga besar
Persekutuan Doa Agung di Soe; keluarga besar Mabel, Bidana
dan Fingkreu di Papua untuk semua dukungan doanya.
8. Kawan-kawan

mahasiswa

Program

Pascasarjana

Studi

Pembangunan UKSW angkatan 2010 dan 2009: Ibu Novalin,
Ibu Istichomah, Ibu Naftalia, Pak Hans, Pak Amsal,
PakMarten, Pak Karel, Pak Kris, Pak Toni, Pak Ongen, Pak
Rangga, MbakYustin, Pak Ardi, Pak Andre, Pak Onas, Pak
Vino, PakBelo, Pak Edo, Pak Dani dan Pak Danang, tak lupa
juga

Ibu Rambu LKR Nugrohowardhani dan Ibu Niata

Simanjuntak, terima kasih untuk kebersamaannya dan sudah
mau berbagi pengalaman serta diskusi-diskusinya
9. Teman dan saudara Qu; Jane Gracia Akollo, Dona Kurnia
Ningrum, Ineke Lahallo, Sepnawitha Sinuhaji, Yansi Iren
Tanamal, Teologi 2005 (Arpasso Alazzo), Rony Apriansyah
bersama keluarga di Bontang, Vina Y.H.S di Jatinangor, K‟Oi,
K‟Omi, K‟Dedy, Papen Yaksih, Yokelin T, Jesika, Mayus, Iki
T, Clarce, Novin, Hendra, Indra, Tomi, Misye, Grace Nope,
Kristina H, keluarga besar mahasiswa Timor di Salatiga
(IKMASTI), keluarga besar mahasiswa Papua di Salatiga
(HIMPAR), keluarga besar mahasiswa Pegunungan Bintang
sejawa Bali dan Sulawesi (KOMAPO).
10. Masih banyak lagi orang lain yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu, kepada mereka penulis hanya dapat
mengucapkan terimakasih. Akhirnya penulis menyadari
keterbatasan diri dan hasil ini jauh dari sempurna, karena itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan
karya ini ke depan.
8

Abstract
Weaving is a woman activity passed by ancestors to youg girls
from generation to generation. This kind of occupation is a contribution
made by women to parents, husband and family to assist the need of
family and to show the inner beauty of girls. This research has s purpose to
explain the meaning of weaving for woman in Mollo Utara. The type in
conducting the research was etnografi kualitatif research.
The research proved that social change has shifted the role of
woman in villages. They tend to buy blanket from the market instead of
weaving for their need. They are now lack of skill and equipment in
mastering how to weave traditionally. Waving in Mollo Utara is now
facing a transition and the impact is that the simbols in weave are
disappear gradually, only certain people still hold the custom of weaving
because people add outside simbol in traditional motif for an economic
reason. From that activity, the researcher draws a conclution that weaving
is now facing a fenomen, where there is a attraction from both sides
betwen spiritual valuaes and cultures.
Based on that research, the writer hopes that the government
should pay attention on preserving the motif of weaving. The government
should determine the stable price so that the buyer and seller get profit
equally and the activity itself should be involved in a subject in school,
whereas the sources of data can be preserved through supliyng books of
weaving.

9

Saripati
Menenun adalah pekerjaan atau kerajinan tangan kaum perempuan
yang diturunkan kepada anak gadisnya dari generasi ke generasi.
Pekerjaan ini merupakan sumbangan kaum wanita bagi orang tua, suami,
anak-anak dan keluarga serta untuk membantu dalam memenuhi
kebutuhan keluarga yang sekaligus memperlihatkan pancaran seni yang
terpatri dalam diri sang istri atau anak perempuan. Penelitian ini bertujuan
untuk menjelaskan sejauhmana makna tenun ikat bagi perempuan di
kecamatan Mollo Utara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan
jenis penelitian etnografi.
Dari hasil penelitian ini telah terjadi pergeseran peranan
perempuan dalam proses penenunan. Kini tidak semua perempuan di
Mollo Utara menenun, mereka lebih cenderung untuk membeli hasil
tenunan dari orang lain untuk diberikan kepada suami, orang tua, anak atau
untuk dipakainya sendiri, maka dapat dikatakan bahwa telah mulai hilang
keterampilan dalam menenun dan hilang pula peralatan menenun secara
tradisional. Kerajinan tenun Mollo Utara sekarang ini memasuki masa
transisi. Pesan religius di dalam motif-motifnya yang telah terpelihara
secara turun temurun mulai memudar saat ini. Makna dari motif-motif
yang dimilikinya dari warisan lelehur kini tidak lagi diketahui oleh
mereka. Hanya sebagian kecil perempuan yang masih mengetahui makna
dari motif-motif tersebut. Berdasarkan alasan ekonomi maka motif-motif
spiritual yang berdasarkan adat yang khas sudah ditambahkan dengan
motif-motif dari luar, dengan terjadinya hal tersebut maka dapat dikatakan
bahwa tenunan sekarang ini berada dalam keadaan dimana terdapat tarik
menarik antara nilai-nilai spiritual dan adat budaya turun temurun.
Dari penelitian ini diharapkan adanya perhatian yang khusus dari
pemerintah di dalam melindungi motif-motif yang dimiliki masyarakat dan
menentukan harga paten dari setiap tenunan dengan jalan mengeluarkan
Perda (Peraturan Daerah) tentang perlindungan terhadap motif-motif
tenunan yang dimiliki dan menentukan harga yang tentu saja
menguntungkan pembuat dan pembeli. Di dalam mengembangkannya
dapat dengan cara menambahkan ketrampilan menenun di dalam mata
pelajaran Mulok (Muatan Lokal) di sekolah sedangkan dalam
melestarikannya maka dapat menyimpan data-data tentang tenunan Timor
Tengah Selatan secara lengkap dan menerbitkan buku-buku tentang
tenunan-tenunan tersebut.
10

DAFTAR ISI
JUDUL …………...……………………………................................i
LEMBARAN PENGESAHAN........................................................ii
LEMBARAN PERNYATAAN……………………………….......iii
MOTTO…………………………………………...……….............iv
PERSEMBAHAN.............................................................................v
KATA PENGANTAR…………………………...…..….………...vi
ABSTRAK………………………………………………...…..........x
SARIPATI………………………………………………………....xi
DAFTAR ISI……………………………………………………...xii
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR…………………….….…...xvi
BAB I. PENDAHULUAN................................................................ 1
1.1 Latarbelakang Masalah…..…………………………….....1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................10
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................11
1.4 Manfaat Penelitian............................................................11
1.4.1 Secara Teoretis..........................................................11
1.4.2 Secara Praktis............................................................11
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................. 12
2.1 Kebudayaan .......................................................................12
2.1.1 Sifat Kebudayaan .....................................................13
2.1.2 Wujud Budaya..........................................................16
2.1.3 Unsur-Unsur Kebudayaan.......................................18
2.1.4 Fungsi Kebudayaan..................................................19
2.2 Teori Gender.....................................................................19
2.3 Peran Perempua.................................................................21
BAB III. METODE PENELITIAN.............................................24
3.1 Jenis Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian..............24
11

3.2 Unit Analisis dan Unit Pengamatan..................................26
3.3 Sumber Data......................................................................26
3.4 Jenis Data..........................................................................27
3.5 Analisis Data.....................................................................28
3.6 Pemilihan Wilayah Penelitian...........................................29
BAB IV . MOLLO UTARA............................................................30
4.1 Sejarah Mollo Utara...........................................................30
4.2 Keadaan Alam dan Penduduk Mollo Utara.......................36
4.2.1 Keadaan Alam..........................................................36
4.2.2 Luas Wilayah............................................................37
4.2.3 Agama dan Kepercayaan..........................................39
BAB V. ARTI SIMBOL RAGAM HIAS KAIN TENUN NUSA
TENGGARA TIMUR.................................................................... 41
BAB VI. TENUNAN DAN MAKNANYA ................................... 66
6.1 Peralatan Tenun dan Bahan Pewarnaan............................66
6.1.1 Peralatan membuat benang........................................66
6.1.2 . Bahan Pewarnaan....................................................68
6.1.3 Peralatan Tenun.........................................................71
6.2 Pembuatan Tenunan..........................................................72
6.2.1 Tenun Ikat.................................................................72
6.2.2 Tenun Buna...............................................................74
6.2.3 Tenun Lotis/Sotis atau Songket................................75
6.3 Makna Tenunan Molo........................................................76
6.3.1 Tenunan Pauf............................................................76
6.3.2 Tenunan Lotis...........................................................79
6.4 Pergeseran Makna..............................................................82
6.4.1 Status Sosial ............................................................82
6.4.2 Budaya Orang Mollo................................................83
6.4.3 Pendidikan................................................................85
6.4.4 Ekonomi....................................................................86
6.4.5 Budaya Luar (Moderen)............................................86
BAB VII. PEREMPUAN DAN TENUN ...................................... 88
12

7.1 Perempuan Dalam Kehidupannya.....................................88
7.1.1 Ume kbubu................................................................89
7.1.2 Lopo.........................................................................91
7.2 Perempuan dan Adat.........................................................92
7.3 Perempuan dan Perkawinan...............................................96
7.4 Perempuan dan Tenun......................................................102
BAB VIII. PENUTUP .................................................................. 106
8.1 Kesimpulan ..................................................................... 106
8.2 Rekomendasi ................................................................... 108
DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 109

13

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Gambar

Peta Kabupaten Timor Tengah Selatan…………....30

Tabel 1

Jumlah Desa, Dusun, RT, RW dan luas Desa …..…32

Gambar 1

Pou atau Sarung berasal dari pulau Rote Ndao - kabupaten
Kupang……….........................................................36

Gambar 2

Ei Ledo atau Sarung perempuan berasal dari pulau Sabu kabupaten Kupang………………………............…39

Gambar 3

Mau atau Selimut berasal dari kabupaten Timor Tengah
Selatan…………………………………………...…41

Gambar 4

Tais atau Sarung Laki-laki berasal dari kabupaten Timor
Tengah Utara…………………………………..…..43

Gambar 5

Tais Mane atau Selimut laki-laki berasal dari kabupaten
Belu…………………………………………...……45

Gambar 6

Sarung perempuanberasal dari kabupaten Alor…….47

Gambar 7

Kawatek Meanberasal dari kabupaten Flores Timur.48

Gambar 8

Utan atau Sarung perempuan berasal dari kabupaten Sika51

Gambar 9

Lawo Jaranggaja sarung perempuan berasal dari kabupaten
Ende………………………………………………...53

Gambar 10

Lawo Jara Muti atau Sarung perempuan berasal dari
kabupaten Ngada…………………………………54

Gambar 11

Lipa Songke atau Sarung laki-laki berasal dari kabupaten
Manggarai…………………………………………56

Gambar 12

Lau Pahikung atau Selendang berasal dari kabupaten
Sumba Timur……………………………………….58
14

Gambar 13

Ingi Marapu atau Selimut Marapu berasal dari kabupaten
Sumba Barat………………………………………59

Gambar 14

Tenunan Pauf yang memiliki simbol lulat kollo dan lulat
pohok. Hasil tenunan ini hanya dapat dikenakan oleh raja
atau penguasa…………………………………….70

Gambar 15

Tenunan Pauf yang hanya memiliki simbol lulat pohok.
Hasil tenunan ini dipakai oleh atoin amaf dan keluarga
kerajaan. …………………………………………71

Gambar 16

Tenun Lotis…………………………………………73

15

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Relasi Kekuasaan Dalam Pengelolaan Jaringan Irigasi di Desa Linamnutu Kabupaten Timor Tengah Selatan

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisa Penyebab Kematian Maternal di Kabupaten Timor Tengah Selatan

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kelangkaan Air: Coping dalam Harmoni (Pengan Masyarakat di Pesisir Timor Tengah Selatan)

0 1 23

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upacara Adat Sifon di Desa Oinlasi Kecamatan Amanatun Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan: Suatu Studi Kasus T1 Full text

0 0 16

T1 Abstract Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upacara Adat Sifon di Desa Oinlasi Kecamatan Amanatun Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan: Suatu Studi Kasus

0 0 1

1 BAB I TENUN TIMOR MEMBERDAYAKAN PEREMPUAN TOLFEU SEBAGAI KONSELING IMAJINATIF 1. Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tenun Timor Memberdayakan Perempuan Tolfeu sebagai Konseling Imajinasi

1 3 12

1.Tenun Timor 1.1 Pengertian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tenun Timor Memberdayakan Perempuan Tolfeu sebagai Konseling Imajinasi

1 0 33

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tenun Timor Memberdayakan Perempuan Tolfeu sebagai Konseling Imajinasi

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tenun Timor Memberdayakan Perempuan Tolfeu sebagai Konseling Imajinasi

0 0 31

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tenunan sebagai Media Menarasikan Kepribadian Perempuan dan Identitas Masyarakat: Kajian Psiko-Religius terhadap Perempuan Penenun di Desa Tunua Kecamatan Mollo Utara Kabupaten Timor Tengah Sel

0 0 28