MUHAMMADIYAH IKUT MENOLONG TKI
MUHAMMADIYAH IKUT MENOLONG TKI
Ketika pemerintah terkesan lamban dalam menangani kasus 480. 000 TKI illegal yang
diusir dari Malaysia, Muhammadiyah pun tergerak untuk menolong mereka. Di
tengah makin berjatuhannya korban jiwa karena kondisi kesehatan TKI di
penampungan Nunkan sangat buruk dan pemerintah hanya sibuk mencari kambing
hitam misalnya dengan menyalahkan pers, Muhammadiyah yang terpanggil rasa
kemanusiaannya berniat mengulurkan tangan.
Ketua PP Muhammadiyah, Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif mengatakan di Surabaya,
“Kami akan segera mengirim obat dan tim dokter ke Nunukan.. Beberapsa rumah
sakit di jawa Timur siap membantu tim dokter Tim dokter dan pengiriman obat itu
akan berangkat bertsama Menko Kesra bersam tokoh-tokoh agama.
Ketua PP Muhammadiyah, yang sering dipsnggil Buya Syafii mengatakan bahwa
pemerintah memang terkesan lamban dalam masalah TKI. Penyebabnya adalah
karena kerja diplomasi yang lemah dan ini semua merupakan risiko dari system
otoriter yang kita alami puluhan tahun..
Ketika menjawab pertanyaan pers tenttang kemungkinan Muhammadiyah mengirim
timlobi ke Malaysia, Muhammdiyah masih menunggu pemerintah. Hal itu bisa saja
dilakukan. “Kalau pemerintah gagal, kami yang akan ke sana,” tutur Ketua PP
Muhammadiyah yang pernah menjadi pengajar di universitas terkemuka Malatsia itu.
Pak Syafii berpendapat, Tki layak mendapat perhatian pemerintah akrena para TKI
adalah nasionalis sejati yang menyumbangkan devisa triliunan rupiah kepada negara,
tetapi pemerintah kurang meberi perlindungan.
Sementara itu Ketua MPR Prof Dr HM Amien Rais ketika berada di Bandung
menyarankan Presiden Megawati soekarnoputri untuk bertemu Perdana Menteri
Malaysia mahathir Mohammad setelah lawatannya ke luar negeri beberapa hari itu.
Pertemuan itu dimaksudkan untuk membahas soal TKI Indonesia.
Amien Rais berpendapat, dalam kerangka yang bermartabat alangkah bagusnya kalau
setelah pulang dari luar negeri Presiden Megawati bias terbang ke Kuala Lumpur
untuk barang duaa tiga jam berdialog dengan Mahathir. Langkazh seperti ini telah
dilakukan Presiden Filipina.
Persoalan TKI illegal ini menurut Amien Rais sebenarnya sangat mudah dipecahkan.
Namun smeua ini bergatung political will dan komitmen dari pemerintah. Seharusnya
pemerintah pusat memiliki komitmen yang utuh, tanpa diminta sekalipun.
Guna pentuntasan kasus TKI yang kini berada di berbagai daerah, Amien Rais
berharap ada ada kerja asma sinergis antara pihak terkait. Mislanya deparetemen
Sosial, departemen kesehatan, deaprtemen keuangan, departemen agama.
Sementara itu dari Penasihat Himpunan Pengusaha Jasa TKI (Himsataki) Djamal
Aziz di Jakarta muncul harapan agar tabungan TKI illegal sebanyak Rp 633 Miliar itu
wajib dikembalikan oleh Malaysia kepada para TKI. Uang sebanyak itu wajib
dikembalikan, ditambah gaji TKI yang belum terbayarkan. Sedang Ketua Himsataki
Yunus Yamani secara terpisah meminta agar Malaysia semata-mata melihat soal
pengusiran TKI illegal sebagai manusia yang melanggar hokum. Faktanya mereka
bekerja di berbagai perusahaan. Dengan demikian, hak-hak mereka harus dibayar
penuh.
Sementara, di tengah berbagai munculnya harapan dii atas, jumlah TKI yang
meninggal tgerus bertambah. Paling tidak sudah ada 70 TKI yang meninggal. Di
antara mereka ada 28 orang berasal dari NTT. Mereka meninggal umumnya karena
stress berat, kondisi penampungan yang kurang sehat dan mengkonsumsi makanan
yang kurang bersih.
Muncul pula pendapat bahwa pemerintah yang dipegang oleh Presiden Megawati
memang kuran gpeduli dengan nasib TKI illegal ini. Terbukti dalam jajak pendapat
yang dilakukans sebuah koran ibukota, 63 persen responden erpendapat kalau
Presiden Megawati Sukarnoputri belum menunjukkan langkah nyata dalam
memperhatikan nasi para TKI.
Melihat kenyataan seperti ini, ketua Umum Jaringan Suara Ibu Peduli Dr Karlina
l;eksono Supeli menyatakan pihaknya bersama-sama sejumlah LSM yang peduli
terhadap nasib dan penderitaan para TKI di Nunukan akan mengajukan gugatan cals
acton kepada pemeerintah pusat.
Menrut dia, tidak adanya perlindungan, pengabaian dan juga kelambanan merupakan
yang menyebabkan class acton itu diajukan. Gugatan class action itu akan difaftarkan
ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Pihaknya juga menghargai adanya kepedulian
sejumlah pengusaha untuk ikut membantu meringankan nasib para TKI dan
keluarganya di Nunujkan. (tof, dari berbagbai sumber).
Sumber: SM-19-2002
Ketika pemerintah terkesan lamban dalam menangani kasus 480. 000 TKI illegal yang
diusir dari Malaysia, Muhammadiyah pun tergerak untuk menolong mereka. Di
tengah makin berjatuhannya korban jiwa karena kondisi kesehatan TKI di
penampungan Nunkan sangat buruk dan pemerintah hanya sibuk mencari kambing
hitam misalnya dengan menyalahkan pers, Muhammadiyah yang terpanggil rasa
kemanusiaannya berniat mengulurkan tangan.
Ketua PP Muhammadiyah, Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif mengatakan di Surabaya,
“Kami akan segera mengirim obat dan tim dokter ke Nunukan.. Beberapsa rumah
sakit di jawa Timur siap membantu tim dokter Tim dokter dan pengiriman obat itu
akan berangkat bertsama Menko Kesra bersam tokoh-tokoh agama.
Ketua PP Muhammadiyah, yang sering dipsnggil Buya Syafii mengatakan bahwa
pemerintah memang terkesan lamban dalam masalah TKI. Penyebabnya adalah
karena kerja diplomasi yang lemah dan ini semua merupakan risiko dari system
otoriter yang kita alami puluhan tahun..
Ketika menjawab pertanyaan pers tenttang kemungkinan Muhammadiyah mengirim
timlobi ke Malaysia, Muhammdiyah masih menunggu pemerintah. Hal itu bisa saja
dilakukan. “Kalau pemerintah gagal, kami yang akan ke sana,” tutur Ketua PP
Muhammadiyah yang pernah menjadi pengajar di universitas terkemuka Malatsia itu.
Pak Syafii berpendapat, Tki layak mendapat perhatian pemerintah akrena para TKI
adalah nasionalis sejati yang menyumbangkan devisa triliunan rupiah kepada negara,
tetapi pemerintah kurang meberi perlindungan.
Sementara itu Ketua MPR Prof Dr HM Amien Rais ketika berada di Bandung
menyarankan Presiden Megawati soekarnoputri untuk bertemu Perdana Menteri
Malaysia mahathir Mohammad setelah lawatannya ke luar negeri beberapa hari itu.
Pertemuan itu dimaksudkan untuk membahas soal TKI Indonesia.
Amien Rais berpendapat, dalam kerangka yang bermartabat alangkah bagusnya kalau
setelah pulang dari luar negeri Presiden Megawati bias terbang ke Kuala Lumpur
untuk barang duaa tiga jam berdialog dengan Mahathir. Langkazh seperti ini telah
dilakukan Presiden Filipina.
Persoalan TKI illegal ini menurut Amien Rais sebenarnya sangat mudah dipecahkan.
Namun smeua ini bergatung political will dan komitmen dari pemerintah. Seharusnya
pemerintah pusat memiliki komitmen yang utuh, tanpa diminta sekalipun.
Guna pentuntasan kasus TKI yang kini berada di berbagai daerah, Amien Rais
berharap ada ada kerja asma sinergis antara pihak terkait. Mislanya deparetemen
Sosial, departemen kesehatan, deaprtemen keuangan, departemen agama.
Sementara itu dari Penasihat Himpunan Pengusaha Jasa TKI (Himsataki) Djamal
Aziz di Jakarta muncul harapan agar tabungan TKI illegal sebanyak Rp 633 Miliar itu
wajib dikembalikan oleh Malaysia kepada para TKI. Uang sebanyak itu wajib
dikembalikan, ditambah gaji TKI yang belum terbayarkan. Sedang Ketua Himsataki
Yunus Yamani secara terpisah meminta agar Malaysia semata-mata melihat soal
pengusiran TKI illegal sebagai manusia yang melanggar hokum. Faktanya mereka
bekerja di berbagai perusahaan. Dengan demikian, hak-hak mereka harus dibayar
penuh.
Sementara, di tengah berbagai munculnya harapan dii atas, jumlah TKI yang
meninggal tgerus bertambah. Paling tidak sudah ada 70 TKI yang meninggal. Di
antara mereka ada 28 orang berasal dari NTT. Mereka meninggal umumnya karena
stress berat, kondisi penampungan yang kurang sehat dan mengkonsumsi makanan
yang kurang bersih.
Muncul pula pendapat bahwa pemerintah yang dipegang oleh Presiden Megawati
memang kuran gpeduli dengan nasib TKI illegal ini. Terbukti dalam jajak pendapat
yang dilakukans sebuah koran ibukota, 63 persen responden erpendapat kalau
Presiden Megawati Sukarnoputri belum menunjukkan langkah nyata dalam
memperhatikan nasi para TKI.
Melihat kenyataan seperti ini, ketua Umum Jaringan Suara Ibu Peduli Dr Karlina
l;eksono Supeli menyatakan pihaknya bersama-sama sejumlah LSM yang peduli
terhadap nasib dan penderitaan para TKI di Nunukan akan mengajukan gugatan cals
acton kepada pemeerintah pusat.
Menrut dia, tidak adanya perlindungan, pengabaian dan juga kelambanan merupakan
yang menyebabkan class acton itu diajukan. Gugatan class action itu akan difaftarkan
ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Pihaknya juga menghargai adanya kepedulian
sejumlah pengusaha untuk ikut membantu meringankan nasib para TKI dan
keluarganya di Nunujkan. (tof, dari berbagbai sumber).
Sumber: SM-19-2002