Perkembangan PSAK 16022017 pengantar

(1)

PERKEMBANGAN

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN


(2)

Agenda

Standar Akuntansi di Indonesia

1.

Perkembangan PSAK

sd 2016

2.

Overview PSAK Baru

3.

St

an

da

r

Ak

un

ta

ns

i


(3)

Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan memberikan infomasi  posisi keuangan, kinerja perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan

Laporan keuangan memberikan infomasi  posisi keuangan, kinerja perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan

Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi sebagian besar pemakai.

Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi sebagian besar pemakai.

Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan (SAK/IFRS). Penerapan standar akuntansi keuangan untuk hal-hal yang bersifat material: “Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material” Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi

keuangan (SAK/IFRS). Penerapan standar akuntansi keuangan untuk hal-hal yang bersifat material: “Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”

Laporan keuangan,

Laporan Tahunan (Annual Reporting),

Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) – Tripple

bottom line,

Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Laporan yang

lebih ringkas dan menekankan pada EVA

Laporan keuangan,

Laporan Tahunan (Annual Reporting),

Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) – Tripple

bottom line,

Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Laporan yang

lebih ringkas dan menekankan pada EVA Laporan perusahaan


(4)

Lima Pilar Standar Akuntansi Indonesia

IFRS hanya diadopsi PSAK full 2012. Tahun 2013 dilakukan revisi standar dan

ditambahkan standar baru 65, 66, 67, 68 yang efektif pada 2015.

Pada 2015 dikeluarkan PSAK 69 Agrikultur dan revisi beberapa standar.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik signifikan - SAK-ETAP Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengarh (SAK EMKM)

Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah

Standar Akuntansi Pemerintahan - SAP


(5)

PSAK– TIDAK BERLAKU LAGI

PSAK 59 Perbankan Syariah • PSAK 31 Perbankan

PSAK 29 Pertambangan Minyak

dan Gas

PSAK 33 Pertambangan UmumPSAK 32 Kehutanan

• PSAK 35 akuntansi pendapatan Jasa Telekomunikasi

PSAK 27 Akuntansi KoperasiPSAK 37 Akuntansi

Penyelenggaraan Jalan Tol

PSAK 9 Penyajian aktiva lancar

dan kewajiban lancar

PSAK 49 Akuntansi Reksa DanaPSAK 42 Akuntansi Perusahaan

Efek

PSAK 12 Pengendalian Bersama

• PSAK 11 Penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing

• PSAK 39 Kerjasama Operasi

• PSAK 17 Penyusutan

• PSAK 21 Ekuitas

• PSAK 40 Akuntansi Perubahan ekuitas anak perusahaan

• PSAK 41 Akuntansi waran

• PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang

• PSAK 47 Tanah

• PSAK 51 Kuasi Reorganisasi

• PSAK 52 Mata uang Pelaporan

• PSAK 54 Akuntansi

Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah


(6)

Karakteristik IFRS

IFRS menggunakan Principles Base “ :

Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar

sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.

Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi

apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.

Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar

akuntansi.

Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai

pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan jasa penilai

Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak

baik kuantitaif maupun kualitatif


(7)

Sejarah Standar Akuntansi

Pra PAI 1973 PAI 1973 Harmonisa si IAS 1994-2007 Konverge nsi IFRS 2008-2012 Konvergen si IFRS 2012-2014 Konvergen si IFRS 2015

8 Desember 2008 Komitmen

mendukung IFRS sebagai standar akuntansi

keuangan global 8 Desember 2008 Komitmen mendukung IFRS sebagai standar akuntansi keuangan global Efektif 1 Januari 2015 Efektif 1 Januari 2015 Adopsi IAS mulai PSAK 1994 Mempertahanka n gap 1 tahun

dengan IFRS Mempertahanka

n gap 1 tahun dengan IFRS


(8)

Perkembangan PSAK

Efektif < 2013 Efektif < 2013PSAK

Revisi PSAK20 ISAK

15 PPSAK

Efektif 2014-2015

Efektif 2014-20154 PSAK

9 Revisi PSAK4 ISAK (2014)1 PPSAK (2014)

Efektif 2016 Efektif 20161 PSAK baru

8 Amandemen PSAK9 Penyesuaian PSAK1 ISAK

IAS / IFRS dalam proses adopsi: a. IFRS 9 Financial Instruments b. IFRS 14 Regulatory Deferral

Accounts

c. IFRS 15 Revenue from Contracts with Customers

Diskusi IFRS


(9)

Penjelasan PSAK

PSAK yang terkait dengan pengaturan baru misal PSAK 69,

PSAK 70

PSAK yang merubah pengaturan lama namun berbeda sangat

substansial misal PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian menggantikan PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, PSAK 66 Pengaturan Bersama menggantikan PSAK 12 Pengendalian Bersama

PSAK Baru

Perubahan PSAK berdampak signifikan pada pengukuran,

penyajian atau pengunkapan misal PSAK 24 (Revisi 2013), PSAK 1 (Revisi (2013)

Didahului dengan penerbitan Exposure draft

PSAK Revisi

Perubahan tidak signifikan misal PSAK 1 Revisi 2015 – eff 1 Jan

2017

Didahului dengan pengeluaran ED

PSAK Amandemen

Merupakan kumpulan amandemen dengan ruang lingkup

sempit (narrow-scope) yang hanya bersifat mengklarifikasi sehingga tidak terdapat usulan prisip baru ataupun perubahan signifikan pada prinsip-prinsip yang telah ada.


(10)

PSAK 2013 & 2014

N

O IFRS STATUS

1 IFRS 10: Consolidated Financial

Statements PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian [1 Jan 2015]

2 IFRS 11: Joint Arrangements PSAK 66: Pengaturan Bersama [1 Jan 2015]

3 IFRS 12: Disclosure of Interests in

Other Entities PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain [1 Jan 2015]

4 IFRS 13: Fair Value Measurement PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar [1 Jan 2015]

5 IFRIC 18: Transfer of Assets from

Customers ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan [1 Jan 2014] 6 IFRIC 19: Extinguishing Financial

Liabilities with Equity Instruments ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas [1 Jan 2014]


(11)

11

PSAK 2013 & 2014

N

O IFRS STATUS

1 IAS 1: Presentation of Financial

Statements PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan [1 Jan 2015] 2 IAS 19: Employee Benefits PSAK 24: Imbalan Kerja [1 Jan 2015]

3 IAS 27: Separate Financial

Statements PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri [1 jan 2015] 4 IAS 28: Investments in

Associates and Joint Ventures

PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama [1 Jan 2015]

5 IAS 32: Financial Instruments:

Presentation PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]

6 IAS 36: Impairment of Assets PSAK 48: Penurunan Nilai Aset [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015] 7 IAS 39: Financial Instruments:

Recognition and Measurement

(ED PSAK 71 Instrumen Keuangan)

PSAK 55: Instrumen Keuangan:

Pengakuan dan Pengukuran [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]

8 IFRS 7: Financial Instruments:

Disclosures PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]


(12)

Perkembangan IFRS - setelah 1 Januari

2014

IAS 41 Agriculture Amandemend (eff 1 Jan 2016)IFRS 14 Regulatory Deferral Accounts (eff 1 Jan

2016)

IFRS 9 Financial Instruments (eff 1 Januari 2018)IFRS 15 Revenue from Contracts with Customers

(eff 1 Jan 2018)

IFRS 16 Leases (eff 1 Jan 2019)

New IFRS / Revised IFRS /

IAS :

Amendments IFRS 4 Insurance ContractsAmendments Conceptual Framework

Amendments IFRS / IAS lainImprovement IFRS / IAS lain


(13)

Perkembangan IFRS - setelah 2014

Amendments IFRS for SME ( 1 Jan 2017)Amendments IFRS 11 – Accounting for

Acquisitions of Interests in Joint Operation – 1 Jan 2016

Amendments IAS 16 and IAS 38 – Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and

Amortization – 1 Jan 2016

Amendments IFRS 17- Equity Method in Separate Financial Statements – 1 Jan 2016

Amendments IFRS / IAS

IFRS 5 - Changes in method disposal

IFRS 7 – Servicing contracts applicable in interim F/S

IAS 19 – discount rate regional market issueIAS 34 – Disclosure information elsewhere in

interim report

Annual Improvement 2012- 2014 –

1 Jan 2016


(14)

Perkembangan IFRS - setelah 2014

Amendments IFRS 10; IFRS 12; IAS 28 –

Investment entities: Applying the Consolidated Exception ( 1 Jan 2016)

Amendments IAS 1 – Disclosure Initiative – 1 Jan 2016

Amendments IAS 162 – Recognition of Deferred Tax Assets for Unrealized Loss – 1 Jan 2017

Amendments IAS 7- Disclosure Initiative – 1 Jan 2017

Amendments IFRS / IAS

IFRS 12 – Clarification of the scope of the standard – 1 Jan 2017

IFRS 1 – Deletion of short-term exemptions for first time adopters – 1 Jan 2018

IAS 18 – Measuring an associate or joint venture at fair value – 1 Jan 2018


(15)

Perkembangan IFRS - setelah 2016

Amendments IFRS 2 – Classification and Measurement of Share-based Payment Transactions - eff 1 Jan 2018

Amendments IFRS 4 – Applying IFRS 9 Financial Instruments with IFRS 4 Insurance Contracts - eff 1 Jan 2018

Amendments IAS 40 – Transfer of Investment Property - eff 1 Jan 2018

IFRIC 22 – Foreign Currency Transactions and Advance Consideration – 1 Jan 2018


(16)

PSAK 2015 - 1

Klarifikasi penerapan persyaratan materialitas,

fleksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan

akuntansi signifikan

Amandemen PSAK 1 : Prakarsa

Pengungkapan  amandemen PSAK 3, 5, 60 dan 62 – eff 1 Jan 2017

Penggunaan metode ekuitas sebagai salah satu metode mencatat investasi pada entitas anak , ventura bersama dan asosiasi dalam menyusun laporan keuangan tersendiri

Amandemen PSAK 4 : Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri – eff 1 Jan 2016

Klarifikasi tentang pengecualian konsolidasi untuk

Amandemen PSAK 15 : Entitas Investasi Penerapan Pengecualian Konsolidasi – eff 1 Jan 2016


(17)

PSAK 2015 - 2

Memberikan tambahan penjelasan tentang indikasi perkuraan keusangan teknis atau komersial suatu aset.

Penggunaan metode penyusutan yagn

berdasarkan pada Pendapatan adalah tidak tepat

Amandemen PSAK 16 : Klarifikasi yang

Diterima untuk Penyusutan– eff 1 Jan 2016

Aset biologis yang memenuhi definisi tanaman produktif (bearer plant) masuk dalam ruang lingkup PSAK 16

Amandemen PSAK 16: Tanaman Produktif – eff 1 Jan 2018

Akuntansi kontribusi iuran dari pekerja atau pihak ketiga yang tidak tergantung pada jumlah jasa (misal berdasarkan prosentasi tetap dari gaji)

Amandemen PSAK 24: Program Manfaat Pasti Kontribusi Pekerja – eff 1 Jan 2016


(18)

PSAK 2015 -3

Memberikan klarifikasi tentang anggapan bahwa pendapatan adalah dasar yang tidak tepat dalam mengukur manfaat ekonomi aset takberwujud dapat dibantah dalam keadaan terbatas.

Amandemen PSAK 19: Klarifikasi yang

Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi – eff 1 Jan 2016

Klarifikasi tentang pengecualian konsolidasi untuk entitas investasi ketika kriteria terpenuhi

Amandemen PSAK 65 : Entitas Investasi Penerapan Pengecualian Konsolidasi – eff 1 Jan 2016

Mengatur tentang aset biologis dan produk


(19)

PSAK 2015 - 4

Mengklarifikasi pengecualian konsolidasi untuk entitas

investasi ketika kriteria tertentu terpenuhi

Amandemen PSAK 15, 65 dan 67 : Entitas

Investasi Penerapan Pengecualian Konsolidasi – Eff 1 Jan 2016

Seluruh prinsip PSAK 22 dan PSAK lain serta syarat

pengungkapan diterapkan untuk akuisisi kepentingan awal dalam operasi bersama dan akuisisi tambahan dalam operasi bersama, sepanjang tidak bertentangan dengan pedoman yang ada dalam PSAK 66

Amandemen PSAK 66: Akuntansi Akuisisi

Kepentingan dalam Operasi Bersama – eff 1 Jan 2016

Mengklarifikasi pengecualian konsolidasi untuk entitas

investasi ketiga kriteria terpenuhi

PSAK 66: Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi – eff 1 Jan 2016


(20)

ISAK 2015 - 5

Merupakan interpretasi PSAK 57 yang mengklarifikasi akuntansi liabilitas untuk

membayar pungutan selain pajak penghasilan yang berada dalam lingkup PSAK 46 serta denda lain kepada pemerintah atas pelanggaran

peraturan.

ISAK 30 Pungutan – Eff 1 Jan 2016

Memberikan interpretasi atas karakteristik

bangunan dalam definisi properti investasi (PSAK 13)

Bangunan sebagaimana dimaksud dalam definisi properti investasi mengacu pada struktur yang memiliki karakteristik fisik yang umumnya

ISAK 31 Interpretasi atas Ruang Lingkup Properti Investasi – Eff 1 Jan 2017


(21)

PENYESUAIAN PSAK 2015

Penyesuaian PSAK Tanggal Efektif

PSAK 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi

PSAK 7 (Penyesuaian 2015) menambahkan persyaratan pihak-pihak berelasi dan mengklarifikasi pengungkapan imbalan yang dibayarkan oleh entitas manajemen

1 Januari 2016

PSAK 7 (Penyesuaian 2015):Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi

PSAK 7 (Penyesuaian 2015) menambahkan persyaratan pihak-pihak berelasi dan mengklarifikasi pengungkapan imbalan yang dibayarkan oleh entitas manajemen

1 Januari 2016

Penyesuaian Tahunan 2015 merupakan hasil adopsi dari Annual Improvements cycle 2010 – 2012 dan Annual Improvements cycle 2011 – 2013. Penyesuaian Tahunan pada dasarnya merupakan

kumpulan amandemen dengan ruang lingkup sempit (narrow-scope) yang hanya bersifat mengklarifikasi sehingga tidak terdapat usulan prisip baru ataupun perubahan signifikan pada prinsip-prinsip yang telah ada.


(22)

PENYESUAIAN PSAK 2015

Penyesuaian PSAK Tangg al

Efektif

PSAK 13 (Penyesuaian 2015): Properti Investasi

PSAK 13 (Penyesuaian 2015) memberikan klarifikasi bahwa PSAK 13 dan PSAK 22 saling mempengaruhi. Entitas dapat mengacu pada PSAK 13 untuk membedakan antara properti investasi dan properti yang digunakan sendiri. Entitas juga dapat mengacu pada PSAK 22 sebagai pedoman apakah akuisisi properti investasi merupakan kombinasi bisnis.

1

Januar i 2016

PSAK 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap

PSAK 16 (Penyesuaian 2015) memberikan klarifikasi pada paragraf 35 terkait model revaluasi, bahwa ketika entitas

menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya

1

Januar i 2016

PSAK 19 (Penyesuaian 2015): Aset Takberwujud

PSAK 19 (Penyesuaian 2015) memberikan klarifikasi pada

1


(23)

PENYESUAIAN PSAK 2015

Penyesuaian PSAK Tangga l

Efektif

PSAK 22 (Penyesuaian 2015):Kombinasi Bisnis

PSAK 22 (Penyesuaian 2015) mengklarifikasi ruang lingkup dan kewajiban membayar imbalan kontinjensi yang

memenuhi definisi instrumen keuangan diakui sebagai liabilitas keuangan atau ekuitas.

 PSAK 22 (Penyesuaian 2015) juga mengakibatkan dampak penyesuaian terhadap PSAK sebagai berikut:

-   PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

-   PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi

1

Januari 2016

PSAK 25 (Penyesuaian 2015):Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan

PSAK 25 (Penyesuaian 2015) memberikan koreksi editorial

1

Januari 2016


(24)

PENYESUAIAN PSAK 2015

Penyesuaian PSAK Tanggal Efektif

PSAK 53 (Penyesuaian 2015):Pembayaran Berbasis Saham

PSAK 53 (Penyesuaian 2015) mengklarifikasi definisi kondisi vesting dan secara terpisah mendefinisikan kondisi kinerja dan kondisi jasa.

1 Januari 2016

PSAK 68 (Penyesuaian 2015):Pengukuran Nilai Wajar

PSAK 68 (Penyesuaian 2015) mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio, yang memperkenankan

entitas mengukur nilai wajar kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan secara neto, diterapkan pada seluruh kontrak (termasuk kontrak non-keuangan) dalam ruang lingkup PSAK 55.

1 Januari 2016


(25)

PSAK 2016

– 28 September

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyusunan

Laporan Keuangan

(eff pada saat terbit)

Pendahuluan

Tujuan kegunaan dan keterbatasan pelaporan keuangan bertujuan

umum

Informasi tentang sumber daya ekonomi entitas pelapor, klaim

terhadap entitas, serta perubahan sumber daya dan klaim

BAB 1 TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN BERTUJUAN UMUM

Untuk ditambahkan

BAB 2 – ENTITAS PELAPORAN

Karakteristik kualitatif

Karakteristik fundamental: relevansi, representasi tepat

Karakteristik peningkat: terbanding; terverifikasi; tepatwaktuan;

terpaham.

Kendala biaya pelaporan keuangan yang berguna

BAB 3 – KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI KEUANGAN YANG BERGUNA

Asumsi dasar; Unsur laporan keuangan; Pengakuan; Pengukuran;

Konsep pemeliharaan modal dan penetapan laba

BAB 4 – KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (1994) PENGATURAN YANG TERSISA


(26)

Amandemen PSAK 2016

– 28

September 2016

Menyediakan entitas menyediakan pengungkapan untuk mengevaluasi perubahan liabilitas dari

aktivitas pendanaan yang timbul dari dari arus kas maupun non kas

Amandemen PSAK 2 Laporan Arus Kas – Eff 1 Jan 2018

Ilustrasi mengklarifikasi perbedaan temporer dapat dikurangkan yang timbul dari aset instrumen utang • Mengklarifikasi laba kena pajak akan tersedia

sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan. • Pengurangan pajak yang berasal dari pembalikan

aset pajak tangguhan dikecualikan dari estimasi laba kena pajak masa depan.

Amandemen PSAK 46 Pajak Penghasilan – Eff 1 Jan 2018


(27)

Penyesuaian PSAK 2016 – 28

September 2016

Pengungkapan harus dicantumkan dalam LK melalui

referensi silang.

Jika pengguna LK tidak dapat mengakses referensi silang

maka laporan keuangan interim dianggap tidak lengkap PSAK 3 Laporan Interim – eff 1 Jan 2017

Pasar obligasi korporasi berkualitas tinggi dinilai

berdasarkan denominasi mata uang obligasi dan bukan berdasarkan negara obligasi tersebut berada

PSAK 24 Imbalan Kerja – eff 1 Jan 2017

Perubahan metode pelepasan dari rencana awal bukan

pelepasan baru.

Perubahan metode pelepasan tidak mengubah tanggal

klasifikasi sebagai aset atau kelompok lepasan PSAK 58 Aset Dimiliki untuk Dijual – eff 1 Jan 2017

Entitas harus menilai sifat imbalan kontrak untuk

menentukan apakah entitas memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan

PSAK 60 Pengungkapan Instrumen Keuangan – eff 1 Jan 2017


(28)

ED PSAK 2016 - DES

ED Amandemen terhadap PSAK 62:

Kontrak Asuransi -

ED PSAK 71:

Instrumen Keuangan dengan PSAK 62:

Kontrak Asuransi

ED ISAK 32: 

Definisi dan Hierarki

Standar Akuntansi Keuangan

ED PSAK 72: 

Pendapatan dari Kontrak

dengan Pelanggan


(29)

PSAK 69

• Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen transformasi biologis dan panen aset biologis oleh entitas untuk dijual atau untuk

dikonversi menjadi produk agrikultur atau menjadi aset biologis tambahan.

• Aset biologi (biological asset) adalah hewan atau tanaman hidup.

• Produk agrikultur (agricultural produce) adalah produk yang dipanen dari aset biologis milik entitas.

• Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk

kasus yang dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal.

• Tanaman produktif bukan merupakan aset biologi. Tanaman produktif yang menghasilan produk agrikultur merupakan aset tetap yang pembebanannya melalui proses amortisasi.

• Produk agrikultur yang menempel pada tanaman produktif (belum dipanen) merupakan aset biologi.

• Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen. Setelah panen  biaya perolehan persediaan.


(30)

PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas

yang Timbul dari Pengampunan Pajak

Tujaun perlakuan akuntansi atas aset dan liabilitas

yang timbul dari pengampunan pajak sesuai

dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016.

Berlaku untuk Entitas yang menggunakan PSAK

dan SAK ETAP

Mengikuti standar akuntansi yang berlaku, PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan Kesalahan (Bab 9.3 SAK ETAP)  koreksi atas saldo laba dan penyajian kembali (restatement). • Mengikuti ketentuan khusus dalam PSAK 70,

mengakui aset dan liabilitas sebesar jumlah aset yang


(31)

PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas

yang Timbul dari Pengampunan Pajak

Pengakuan atas item yang disyaratkan SAK dan tidak mengakui jika tidak memenuhi SAK

Pengakuan saat diterbitkan surat keterangan

Pengakuan

PSAK 25  nilai perolehan aset pada saat kesalahan terjadiOpsi PSAK 70 - Nilai pada surat keterangan

Pengukuran pada Pengakuan Awal

PSAK 25 dan Opsi PSAK 70  sesuai PSAK yang berlaku

Opsi PSAK 70  dapat melakukan pengukuran kembali aset dan liabilitas TA, sehingga sesuai dengan PSAK  reklasifikasi ke aset dan selisihnya diakui di tambahan modal disetor

Pengukuran setalah Pengakuan Awal

Biaya tebusan  beban pada tahun berjalan (Surat keterangan dikeluarkan)


(32)

PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas

yang Timbul dari Pengampunan Pajak

Piutang, provisi, utang terkait dengan pajak yang tidak

diakui akibat tax amnesty dihapuskan  laba rugi

Penyesuaian

PSAK 25 – sesuai klasifikasi aset

Opsi PSAK 70  Aset pengampunan pajak sesuai

karakteristik aset Aset lancar atau tidak lancar / liabilitas jangka pendek / jangka panjang

Jika tidak dapat diklasifikasikan  Aset Lancar dan Liabilitas

jangka panjang

Reklasifikasi jika dilakukan pengukuran kembali sesuai

dengan SAK

Penyajian

Tanggal surat keterangan

Nilai yang diakui dalam Surat Keterangan


(33)

Ringkasan Perubahan

ED PSAK 71 Instrumen Keuangan

Menggantikan PSAK 55, Direncanakan Efektif 1

Januari 2019

Adopsi IFRS 9, Dikeluarkan Juli 2014; Efektif 1 Januari 2018

boleh diterapkan lebih dahalu

Klasifikasi amortized cost dan fair value

Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas untuk memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari pembayaran pokok dan bunga atas pokok)

Perubahan klasifikasi boleh jika terjadi perubahan bisnis model

Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.

Menggunakan metode expected losses dalam perhitungan penurunan nilai aset keuangan


(34)

ED PSAK 71 Instrumen Keuangan

Perubahan format mengikuti IFRS:

Bab 1 Tujuan

Bab 2 Ruang Lingkup

Bab 3 Pengakuan dan Penghentian PengakuanBab 4 Klasifikasi

Bab 5 Pengukuran

Bab 6 Akuntansi Lindung Nilai

Tanggal efektif dan ketentuan transisi

Tanggal efektif 1 Januari 2019

Perbedaan dengan IAS

Acuan Amandemen IFRS 3 Business Combinations, IFRS 15 Revenue from Contract with Customer, IFRS 16 Leases tidak dilakukan karena belum diadopsi


(35)

ED PSAK 72

PSAK 72 merupakan adopsi atas Revenue from

contracts with customers effective 2018,

kecuali

:

Item terkait dengan IFRS 16 Leases (karena belum diadopsi)  hak penggunaan aset

Tanggal efektif dan penarikan standar yang telah ada

Standar ini bersifat

principles based

Standar komprehensif karena mengatur semua

jenis Pendapatan yang terkait dengan kontrak

pelanggan sehingga menghilangkan standar yang

lain.


(36)

PSAK yang Digantikan

PSAK 23: Pendapatan

PSAK 34: Kontrak Konstruksi,

ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan,

ISAK 21: Perjanjian Konstruksi Real Estat,

ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan, dan

PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan

Real Estate.


(37)

ED PSAK 72

Standar

Lampiran A - Daftar Istilah

Lampiran B – Pedoman Penerapan

Lampiran C – Tanggal Efektif dan Ketentuan

Transasi

Contoh Ilustratif

Lampiran D – Penyesuaian terhadap

Pernyataan Lain


(38)

ED PSAK 72

tujuan dan ruang lingkup

Pendahuluan

Identifikasi kontrak, kombinasi kontrak, modifikasi kontrak, identifikasi dan penyelesaian kewajiban

Pengakuan

Menentukan, mengalokasikan harga transaksi, perubahan

Pengukuran

Biaya incremental, pemenuhan kontrak, amortisasi dan penurunan nilai

Biaya Kontrak


(39)

ED PSAK 72

Tahapan dalam Pengakuan

Mengidentifikasi kontrak dengan

pelanggan ;

Mengindentifikasi kewajiban pelaksanaan;

Menentukan harga transaksi;

Mengalokasikan harga transaksi terhadap

kewajiban pelaksanaan;

Mengakui pendapatan ketika (pada saat)

entitas telah menyelesaikan kewajiban

pelaksanaan.


(40)

IFRS 15 Revenue Recognition

Joint project between IASB and FASB,

Establishes a single, comprehensive framework for revenue recognition.

To be applied consistently across transactions, industries and capital markets, and will improve comparability in the ‘top line’ • IFRS yang tidak berlaku akibat IFRS 15: IAS 11 Construction

contracts, IAS 18 Revenue, IFRIC 13 Customer Loyalty

Programmes, IFRIC 15 Agreements for the Construction of Real Estate, IFRIC 18 Transfers of Assets from Customers, SIC-31

Revenue - Barter Transactions Involving Advertising Services. • A contract with a customer will be within the scope of IFRS 15 if

all the following conditions are met: [IFRS 15:9]

– the contract has been approved by the parties to the contract;

– each party’s rights in relation to the goods or services to be transferred can be identified;

– the payment terms for the goods or services to be transferred can be identified;


(41)

IFRS 15 Revenue Recognition

Identify the contract(s) with the customer

Identify the contract(s) with the customer

Identify the performance obligations in the contract

Identify the performance obligations in the contract

Determine the transaction price

Determine the transaction price

Allocate the transaction price

Allocate the transaction price

Recognise revenue when a performance obligation is

satisfied

Recognise revenue when a performance obligation is

satisfied


(42)

IFRS – ED Conceptual

Framework

CHAPTER 1—THE OBJECTIVE OF GENERAL PURPOSE FINANCIAL REPORTING

Fundamental: relevance & representation faithfulnessEnhancing: comparability, verifiability, timelines,

understandability

CHAPTER 2—QUALITATIVE CHARACTERISTICS OF USEFUL FINANCIAL INFORMATION

CHAPTER 3—FINANCIAL STATEMENTS AND THE REPORTING ENTITY

Asset, liability, equity, income and expense

CHAPTER 4—THE ELEMENTS OF FINANCIAL STATEMENTS

Historical, current value, fair value, value in used &

fulfilment value

CHAPTER 6—MEASUREMENT


(43)

IFRS 16 Leases

Efektif 1 Januari 2019 boleh diterapkan lebih dahaluDikeluarkan Juli 2015

Sewa yang lebih dari satu tahun diakui sebagai aset dan liabilitas

Aset / / Right of Use Aset = nilai kini dari pembayaran sewa, disajikan sebagai line tersendiri dalam posisi keuangan

Tambahan pengungkapan dalam posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif


(44)

SAK EMKM

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

ENTITAS MIKRO, KECIL, MENENGAH


(45)

SAK EMKM

Disahkan 24 Oktober 2016, dilaunching

pada KNA VIII 8 Desember 2016

Kata Pengantar

Standar – 18 bab  isi pokok standar

Dasar Kesimpulan  bukan bagian standar

Contoh Ilustrasi laporan keuangan –

dilengkapi contoh jurnal penyesuaian kas

menjadi akrual  bukan bagian dari

standar


(46)

Perbedaan SAK ETAP - 1

• Laporan Keuangan 3 sementara ETAP ada 5 laporan keuangan:

– Laporan Laba Rugi

– Laporan Posisi Keuangan

– Catatan atas Laporan Keuangan

• Dalam kebijakan akuntansi, tidak memperkenankan penggunaan standar lain di luar SAK EMKM.

• Penilaian menggunakan historical cost.

• Beberapa pengaturan SAK ETAP tidak ada dalam SAK EMKM: asosiasi, anak perusahaan, imbalan kerja, pihak berelasi, peristiwa setelah tanggal pelaporan, mata uang fungsional, property investasi.

• Tidak ada pengaturan khusus untuk pengungkapan, sesuai bab 6 pengungkapan diperlukan jika informasi relevan


(47)

Perbedaan SAK ETAP 2

• Tidak ada pengaturan khusus kas yang dibatasi

• Aset keuangan tidak mengakui penurunan nilai kecuali jika

regulasi mengatur untuk industri tersebut. Tidak ada kapitalisasi biaya transaksi atas aset dan liabilitas keuangan, semua biaya transaksi dibebankan

• Persediaan tidak ada cadangan penurunan nilai, persediaan diukur sebesar harga perolehan.

• Aset tetap tidak penurunan nilai, tidak boleh dilakukan revaluasi. Tidak ada kapitalisasi atas biaya yang dikeluarkan setelah

tanggal perolehan.

• Tidak boleh kapitalisasi bunga pinjaman terkait dengan pembangunan aset tetap sendiri.

• Penyusutan dan amortisasi tidak mempertimbangkan nilai residu dan hanya dengan metode garis lurus dan saldo menurun


(48)

Perbedaan SAK ETAP 3

Dilakukan pemisahan antara modal dan saldo laba, termasuk untuk perusahaan perorangan / firma

Biaya pengembangan semuanya dibebankan tidak ada yang dapat diakui aset tak berwujud.

Kurs valuta asing: tidak ada penilaian kembali aset dan liabilitas moneter dalam valuta asing pada tanggal

pelaporan, diukur dengan kurs pada tanggal transaksi. • Tidak mengakui provisi dan liabilitas kontijensi cukup

diungkapkan jika material.

Pendapatan bunga dan dividen diakui saat diterima (basis kas)


(49)

ISI PENGATURAN

.

Bab 1 Ruang Lingkup

Bab 2 Konsep dan Prinsip PervasiveBab 3 Penyajian Laporan KeuanganBab 4 Laporan Posisi Keuangan

Bab 5 Laporan Laba RugiBab 6 Catatan atas Laporan

Keuangan

Bab 7 Kebijakan Akuntansi, Estimasi

dan Kesalahan

Bab 8 Aset dan Liabilitas KeuanganBab 9 Persediaan

.

Bab 10 Investasi pada Ventura

Bersama

Bab 11 Aset Tetap

Bab 12 Aset TakberwujudBab 13 Liabilitas dan EkuitasBab 14 Pendapatan dan BebanBab 15 Pajak Penghasilan

Bab 16 Transaksi dalam Mata

Uang Asing

Bab 17 Ketentuan Transisi Bab 18 Tanggal Efektif


(50)

RUANG LINGKUP

ETAP yang memenuhi

definisi dan kriteria

usaha mikro, kecil, dan menengah

sebagaimana diatur dalam peraturan

perundang-undangan

yang berlaku di

Indonesia, selama

dua tahun

berturut-turut.

Standar digunakan untuk

entitas mikro,

kecil dan menengah

Dapat digunakan entitas lain jika otoritas

mengijinkan entitas tersebut menyusun

laporan keuagnan dengan menggunaan

SAK EMKM


(51)

51

Dwi Martani - 081318227080 martani@ui.ac.id atau d Dwi Martani - 081318227080

martani@ui.ac.id atau d


(1)

Perbedaan SAK ETAP - 1

• Laporan Keuangan 3 sementara ETAP ada 5 laporan keuangan:

– Laporan Laba Rugi

– Laporan Posisi Keuangan

– Catatan atas Laporan Keuangan

• Dalam kebijakan akuntansi, tidak memperkenankan penggunaan standar lain di luar SAK EMKM.

• Penilaian menggunakan historical cost.

• Beberapa pengaturan SAK ETAP tidak ada dalam SAK EMKM: asosiasi, anak perusahaan, imbalan kerja, pihak berelasi, peristiwa setelah tanggal pelaporan, mata uang fungsional, property investasi.

• Tidak ada pengaturan khusus untuk pengungkapan, sesuai bab 6 pengungkapan diperlukan jika informasi relevan


(2)

Perbedaan SAK ETAP 2

• Tidak ada pengaturan khusus kas yang dibatasi

• Aset keuangan tidak mengakui penurunan nilai kecuali jika

regulasi mengatur untuk industri tersebut. Tidak ada kapitalisasi biaya transaksi atas aset dan liabilitas keuangan, semua biaya transaksi dibebankan

• Persediaan tidak ada cadangan penurunan nilai, persediaan diukur sebesar harga perolehan.

• Aset tetap tidak penurunan nilai, tidak boleh dilakukan revaluasi. Tidak ada kapitalisasi atas biaya yang dikeluarkan setelah

tanggal perolehan.

• Tidak boleh kapitalisasi bunga pinjaman terkait dengan pembangunan aset tetap sendiri.


(3)

Perbedaan SAK ETAP 3

Dilakukan pemisahan antara modal dan saldo laba,

termasuk untuk perusahaan perorangan / firma

Biaya pengembangan semuanya dibebankan tidak ada

yang dapat diakui aset tak berwujud.

Kurs valuta asing: tidak ada penilaian kembali aset dan

liabilitas moneter dalam valuta asing pada tanggal

pelaporan, diukur dengan kurs pada tanggal transaksi.

Tidak mengakui provisi dan liabilitas kontijensi cukup

diungkapkan jika material.

Pendapatan bunga dan dividen diakui saat diterima (basis

kas)


(4)

ISI PENGATURAN

.

Bab 1 Ruang Lingkup

Bab 2 Konsep dan Prinsip PervasiveBab 3 Penyajian Laporan KeuanganBab 4 Laporan Posisi Keuangan

Bab 5 Laporan Laba RugiBab 6 Catatan atas Laporan

Keuangan

Bab 7 Kebijakan Akuntansi, Estimasi

dan Kesalahan

Bab 8 Aset dan Liabilitas Keuangan

.

Bab 10 Investasi pada Ventura

Bersama

Bab 11 Aset Tetap

Bab 12 Aset TakberwujudBab 13 Liabilitas dan EkuitasBab 14 Pendapatan dan BebanBab 15 Pajak Penghasilan

Bab 16 Transaksi dalam Mata

Uang Asing


(5)

RUANG LINGKUP

ETAP yang memenuhi definisi dan kriteria

usaha mikro, kecil, dan menengah

sebagaimana diatur dalam peraturan

perundang-undangan yang berlaku di

Indonesia, selama dua tahun

berturut-turut.

Standar digunakan untuk

entitas mikro,

kecil dan menengah

Dapat digunakan entitas lain jika otoritas

mengijinkan entitas tersebut menyusun

laporan keuagnan dengan menggunaan

SAK EMKM


(6)