PER 12 PJ 2015 Penetapan Tempat Tinggal Orang Pribadi dan Tempat Kedudukan Badan

KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIK INDONESIA
DIREKTORATJENDERAL PAJAK
SALINAN
PERATURANDIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER - 12 /PJ/2015
TENTANG
PENETAPANTEMPAT TINGGALORANG PRIBADI
DAN TEMPAT KEDUDUKANBADAN •
DENGAN RAHMATTUHANYANGMAHAESA
DIREKTUR JENDERAL PAJAK,
Menimbang

a. bahwa ketentuan mengenai penetapan tempat tinggal orang pribadi
dan tempat kedudukan badan menurut keadaan yang sebenarnya
telah diatur dalam Keputusan
Direktur Jenderal
Pajak nomor
KEP-701/PJ/2001
tentang Penentuan Tempat Tinggal Orang Pribadi
dan Tempat Kedudukan Badan;
b. bahwa berdasarkan hasil evaluasi dan untuk memberikan kepastian

hukum terhadap pelaksanaan penetapan tempat tinggal orang pribadi
dan tempat kedudukan badan menurut keadaan yang sebenarnya
sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (6) Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008,
perlu mengatur
kembali ketentuan
mengenai penetapan
tempat
tinggal orang pribadi dan tempat kedudukan badan;
c. bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal
Pajak tentang Penetapan Tempat Tinggal Orang Pribadi dan Tempat
Kedudukan Badan;

Mengingat


1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3262) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang
Nomor
16 Tahun
2009
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4999);
2. Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1983 Nomor 50,
Tambahan
Lembaran
Negara Republik Indonesia
Nomor 3263)

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 36 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun
2008
Nomor
133,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik Indonesia Nomor 4893);

-2-

MEMUTUSKAN:
Menetapkan

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PENETAPAN
TEMPATTINGGALORANGPRIBADIDANTEMPATKEDUDUKANBADAN.
Pasal 1
Direktur Jenderal Pajak berwenang untuk menetapkan
orang pribadi dan tempat kedudukan badan menurut

sebenarnya.

tempat tinggal
keadaan yang

Pasal2
(1) Tempat tinggal orang pribadi menurut keadaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 adalah:

yang sebenarnya

a. rumah tetap orang pribadi beserta keluarganya bertempat tinggal;
b. rumah tetap orang pribadi tempat pusat kepentingan pribadi dan
ekonomi dilakukan,
dalam
hal orang pribadi
mempunyai
rumah tetap sebagaimana dimaksud dalam huruf a di 2 (dua)
tempat atau lebih wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak;
c. tempat orang pribadi lebih lama tinggal, dalam hal rumah tetap

tempat pusat
kepentingan
pribadi dan ekonomi dilakukan
sebagaimana dimaksud dalam huruf b tidak dapat ditentukan;
d. tempat yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak, dalam hal
keadaan sebagaimana dimaksud dalam huruf c tidak dapat
ditentukan.
(2) Penetapan tempat sebagaimana
dilaksanakan oleh:

dimaksud

pada

ayat

1 huruf

d


a. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak atas nama
Direktur Jenderal Pajak, dalam hal tempat tinggal orang pribadi
berada
dalam
2
(dua)
atau
lebih
wilayah
kerja
Kantor Pelayanan Pajak dalam satu wilayah kerja Kantor Wilayah
Direktorat J enderal Pajak;
b. Direktur Jenderal Pajak, dalam hal tempat tinggal orang pribadi
berada dalam 2 (dua) atau lebih wilayah kerja Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Pajak.

-3-

Pasa13
(1) Tempat kedudukan

badan menurut
keadaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 adalah:

yang

sebenarnya

a. tempat kantor pimpinan, pusat administrasi dan keuangan, dan
tempat
menjalankan
kegiatan
usaha
berada
sebagaimana
tercantum dalam akta pendirian atau dokumen pendirian dan
perubahan, atau surat keterangan penunjukan dari kantor pusat
bagi Bentuk Usaha Tetap, atau dokumen izin usaha dan Zatau
kegiatan, atau surat keterangan tempat kegiatan usaha, atau
perjanjian

kerjasama
bagi
bentuk
kerjasama
operasizyxwvuts
tjoini oper a tion);

b. tempat
kantor
pimpinan
berada,
dalam
hal
tempat
kantor pimpinan terpisah dari temp at pusat administrasi dan
keuangan dan tempat menjalankan kegiatan usaha;
c. tempat menjalankan kegiatan usaha, bagi Wajib Pajak badan yang
bergerak di sektor usaha tertentu yang ditentukan oleh Direktur
J enderal Pajak;
d. tempat yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak, dalam hal:

1) tempat kantor pimpinan, pusat administrasi dan keuangan,
dan tempat menjalankan kegiatan usaha yang kenyataannya
berbeda dengan yang tercantum dalam akta pendirian atau
dokumen pendirian dan perubahan, atau surat keterangan
penunjukan dari kantor pusat bagi Bentuk Usaha Tetap, atau
dokumen izin usaha dan/ atau kegiatan, atau surat keterangan
tempat kegiatan usaha, atau perjanjian kerjasama bagi bentuk
kerjasama operasi tjoin: oper a tion); atau
2) keadaan sebagaimana dimaksud
berada di beberapa tempat.
(2) Penetapan tempat
dilaksanakan oleh:

sebagaimana

dalam huruf b dan huruf c

dimaksud

pada


ayat

1 huruf

d

a. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak atas nama
Direktur Jenderal Pajak, dalam hal tempat kedudukan badan
berada
dalam
2
(dua)
atau
lebih
wilayah
kerja
Kantor Pelayanan Pajak dalam satu wilayah kerja Kantor Wilayah
Direktorat J enderal Pajak;
b. Direktur Jenderal Pajak, dalam hal tempat kedudukan badan

berada dalam 2 (dua) atau lebih wilayah kerja Kantor Wilayah
Direktorat J enderal Pajak.
Pasa14
Pada saat Peraturan
Direktur Jenderal
Pajak ini rnulai berlaku,
Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-70 1/ PJ /2001 tentang
Penentuan Tempat Tinggal Orang Pribadi dan Tempat Kedudukan
Badan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

- 4-



Pasal5
Peraturan Direktur
di tetapkan.

Jenderal

Pajak ini mulai berlaku

pada tanggal

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 10 Maret 2015
DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

ttd .

SIGIT PRIADI PRAMUDITO

Salinan

sesuai

dengan

aslinya

SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
u.b.
,KEPALA BAG IAN ORGANISASI DAN TATA LAKSANA

,.s':; ::::

...