MANFAAT RASIO KEUANGAN DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG GO PUBLIK DI PT.BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

SKRIPSI
MANFAAT RASIO KEUANGAN DALAM MENINGKATKAN
PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE dan
PROPERTY yang GO PUBLIC di PT. BURSA EFEK INDONESIA
Disusun Oleh :

Abdul Ghofur
0413010124/FE/EA
Telah dipertahankan dihadapan
Dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Jurusan Akuntansi fakultas Ekonomi
Pada tanggal 1 April 2011
Pembimbing :
Pembimbing Utama

Tim Penguji
Ketua

Drs. Ec. H. Muslimin. M.Si.

Drs. Ec. H. Munari. MM.

Sekertaris

Drs. Ec. H. Muslimin. M.Si.
Anggota

Drs. Ec. R. Syarief Hidayat, M.Si.

Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur

Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM.
NIP. 19630924 198903 1001

MANFAAT RASIO KEUANGAN DALAM MENINGKATKAN
PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE dan
PROPERTY yang GO PUBLIC di PT. BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Dalam Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Diajukan Oleh :
Abdul Ghofur
0413010124/FE/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
JAWA TIMUR
2011

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga tugas penyusunan skripsi dengan judul: “MANFAAT RASIO
KEUANGAN DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN LABA PADA
PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG GO PUBLIK DI

PT.BURSA EFEK INDONESIA” dapat terselesaikan dengan baik.
Adapun maksud penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebagian
persyaratan agar memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur di Surabaya.
Sejak adanya ide sampai tahap penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari
sepenuhnya bahwa banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, MSi, sebagai Ketua Progdi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Drs.Ec. H. Muslimin, Msi,selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah
banyak meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan, pengarahan, dorongan
dan saran untuk penulis.
5. Para dosen dan staff karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
i

“Veteran” Jawa Timur

6. Buat Ibu, Bapak, Saudara, serta keluarga besarku tiada kata yang bisa ananda
ucapkan, selain kata terima kasih yang sebanyak-banyaknya, karena beliaulah yang
selama ini telah memberi dorongan dan semangat baik material maupun spiritual
serta memberikan curahan kasih sayangnya sampai skripsi ini selesai.

Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat-Nya atas semua bantuan yang
telah mereka berikan selama penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dengan terbatasnya pengalaman serta kemampuan itu
maka memungkinkan sekali bahwa bentuk maupun isi skripsi ini jauh dari sempurna.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang mengarah
kepada kebaikan dan kesempurnaan skripsi ini.
Sebagai penutup penulis mengharapkan skripsi ini dapat memberikan sumbangan
kecil yang berguna bagi masyarakat, almamater, dan ilmu pengetahuan.

Surabaya, Januari 2011

ii

DAFTAR ISI
HAL


KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………..iii
ABSTRAKSI …………………………………………………………………………...viii
BAB I: PENDAHULUAN…………………………...……………………………...…….1
1.1. LATAR BELAKANG………………........……...…………………… ..…...1
1.2. PERUMUSAN MASALAH ………….…….…...………………………..…7
1.3. TUJUAN PENELITIAN ……………………….….……………………..….7
1.4. MANFAAT PENELITIAN ……………………….……....…………………8
BAB II: KAJIAN PUSTAKA….……………………………….…….……………….…..9
2.1. HASIL PENELITIAN TERDAHULU……………….…..………...………..9
2.2. LANDASAN TEORI..…………………………………..…….……..……..18
2.2.1. LAPORAN KEUANGAN …………………..……..……………...18
2.2.2. UNSUR LAPORAN KEUANGAN …………..………..…………19
2.2.3. PEMAKAIAN DAN KEBUTUHAN INFORMASI ..……..……...28
2.2.4. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN …………………………..…29
2.2.5. ANALISIS RASIO KEUANGAN ………………………...………30
2.2.5.1. KEGUNAAN ANALISIS RASIO ……………..…………32
2.2.5.2. KEUNGGULAN ANAISIS RASIO……………..………...32
2.2.5.3. KETERBATASAN ANALISIS RASIO …………..……...33

2.2.6. JENIS RASIO KEUANGAN …………………………………......34
2.2.7. ARTI PENTING MENINGKATKAN PERTUMBUHAN LABA..35
2.3. TEORI PERTUMBUHAN LABA …………………………….…………...37
2.4. KERANGKA PIKIR...……………………………………………………...39
2.5. HIPOTESIS……………………………………………………………........40
iii

BAB III: METODE PENELITIAN……………………………………….………….....41
3.1. DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL.…...…...41
3.2. TEKNIK PENENTUAN SAMPEL ………………..………………...….....43
3.2.1. POPULASI …………………………………...……………………43
3.2.2. SAMPEL ……...…………………………………………….…......43
3.3. TEKNIK PENGUMPULAN DATA ……………………………..………...44
3.3.1. JENIS DATA ………………………………………………………44
3.3.2. SUMBER DATA…………………………………………………...45
3.3.3. PENGUMPULAN DATA ……………………………….………...45
3.4. TEKNIK ANALISIS DAN UJI HIPOTESIS …..….…………….………...45
3.4.1. TEKNIK ANALISIS ………………………….…………………...45
3.4.1.1. UJI NORMALITAS…...…………………………………..45
3.4.1.2. ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA……………46

3.4.1.3. UJI ASUMSI KLASIK……………………………………47
3.4.2. UJI HIPOTESIS ...……………….…………………..………….…50
BAB IV: HASIL PENELITAIN DAN PEMBAHASAN…………………………….….54
4.1. DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN……………………….…..…………54
4.1.1. SEJARAH PERUSAHAAN……………………........…………..54
4.2. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN……………………………...…….…63
4.2.1. DATA CURENT RATIO………………………………………...63
4.2.2. DATA DEBT TO EQUITY RATIO……….………...……………64
4.2.3. DATA NET PROFIT MARGIN…………………….……………65
4.2.4. DATA PERTUMBUHAN LABA………………….……………66
4.3. ANALISIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS………………………….…67
4.3.1. ANALISIS UJI NORMALITAS……………………..………….67
4.3.2. ANALISIS ASUMSI KLASIK………………………..…………68
iv

4.3.2.1. AUTOKORELASI………………………….…………69
4.3.2.2. MULTIKOLONIARITAS…………………...………..69
4.3.2.3. HETEROSKEDASTISITAS………………………….70
4.3.3. ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA …………….……71
4.3.4. ANALISIS UJI KECOCOKAN MODEL (UJI F)…………...…..73

4.3.5. ANALISIS HIPOTESIS SECARA PARSIAL (UJI t)…………..73
4.4. ANALISIS HASIL PENGUJI…..…………………………….……….…....76
4.5. PERBEDAAN DENGAN PENELITIAN TERDAHULU………………....79
4.6. KETERBATASAN PENELITIAN ……………………………..………….81
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………...………83
5.1. KESIMPULAN……………………………………………………….....….83
5.2. SARAN…………………………………………………………………......83
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v

DAFTAR TABEL

Hal
Tabel1.1: Perkembangan Laba Periode 2005-2009 ……….…………….…….......6
Tabel2.1: Perbedaan dengan penelitian terdahulu……………..……….………...17
Tabel4.1: Data Curent Ratio (X1) Tahun 2005-2009 (%)…………….…………..64
Tabel4.2: Data Debt to Equity Ratio (X2) Tahun 2005-2009 (%)…….………..…64
Tabel4.3: Data Net Profit Margin (X3) Tahun 2005 – 2009 (%)…….……….…..65

Tabel4.4: Data Pertumbuhan Laba (Y) tahun 2005 – 2009 (%)…….……………66
Tabel4.5: Uji Normalitas……………….……………………………………....…68
Tabel4.6: Uji Autokorelasi…………….……………………………….…...…….69
Tabel4.7: Uji Multikolinieritas………………………………………….….……..70
Tabel 4.8: Uji Heteroskedastisitas………………………………….....……….....71
Tabel 4.9: Hasil Koefisien Regresi.......................................................................72
Tabel 4.10: Hasil Uji Kecocokan Model (Uji F)....................................................73
Tabel 4.11: Hasil Hipotesis Secara Parsial (Uji t)…...……………………...…....74
Tabel 4.12: Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu.............................................80

vi

DAFTAR GAMBAR

Hal
Gambar 2.1: Laporan Keuangan Neraca………………………..……………..…22
Gambar 2.2: Laporan Keuangan Laba Rugi………………………..……………24
Gambar 2.3: Laporan Keuangan Perubahan Ekuitas…………………………….25
Gambar 2.4: Laporan Keuangan Arus Kas…………...………..………………...26
Gambar 2.5: Lanjutan Arus Kas…………………………………………………27

Gambar 2.6: Diagram Kerangka Pikir………………………….………………..39

+--

vii

MANFAAT RASIO KEUANGAN DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN
LABA PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG GO
PUBLIK DI PT.BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
Oleh
Abdul Ghofur

ABSTRAKSI
Laporan keuangan merupakan informasi yang diharapkan mampu memberi
bantuan kepada pemakai untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial, dari
laporan keuangan tersebut juga diperlukan suatu analisa untuk memberikan gambaran dan
pengambilan keputusan tentang keadaan keuangan suatu perusahaan .Analisis rasio
keuangan dapat membantu para pelaku bisnis, pihak pemerintah dan para pemakai
laporan keuangan lainnya dalam menilai kondisi keuangan suatu perusahaan. Hal ini
menunjukkan bahwa rasio keuangan bermanfaat dalam menilai kondisi keuangan serta

bermanfaat dalam meningkatkan laba perusahaan, pada akhir-akhir ini dampak perubahan
iklim ekonomi sangat mempengaruhi penjualan property di Indonesia yang
mengakibatkan pertumbuhan laba pada perusahaan tersebut tidak stabil cenderung naik
turun oleh karena itu peneliti mengambil penelitian dengan objek property yang sedang
berkembang untuk mengetahui sejauh manakah dampak kenaikan harga BBM terhadap
pertumbuhan laba pada perusahaan Real Estate dan Property yang go public di Bursa
Efek Indonesia (BEI)
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan
Real Estate dan Property yang go Public di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 20052009. Ada 3 rasio keuangan yang digunakan yaitu current ratio (CR), debt to equity ratio
(DER), net profit margin (NPM). Teknik analisis dalam penelitian ini adalah model
regresi berganda untuk menguji hipotesis secara simultan dan parsial serta variabel yang
dominan.
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa melalui uji F ketiga variabel bebas
(current ratio,Debt to Equity Ratio, dan Net Profit Margin) berpengaruh secara simultan
terhadap variabel terikat (pertumbuhan laba). Melalui uji t hanya variabel Current Ratio
(CR) dan Net Profit Margin (NPM) yang berpengaruh secara parsial, sedangkan variabel
Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh secara parsial terhadap perubahan laba.
Dari ketiga rasio keuangan Real Estate tersebut ternyata Current Ratio (CR) dan Net
Profit Margin (NPM) yang mempunyai pengaruh paling dominan dalam meningkatkan
pertumbuhan laba pada perusahaan Real Estate dan Property yang go Public di BEI.
Keyw ords:

Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit M argin
(NPM ) , dan Pertumbuhan Laba.

viii

BENEFITS OF FINANCIAL RATIOS IN IMPROVING PROFIT GROWTH IN
REAL ESTATE AND PROPERTY THAT GO PUBLIC IN STOCK PT.BURSA
INDONESIA (BEI)
By
Abdul Ghofur

ABSTRACT
The financial statements are information that is expected to provide assistance
to users to make economic decisions that are financially, the financial report is also
required an analysis to give an idea and making decisions about a company's financial
situation. Analysis of financial ratios can help business people, government and the other
financial statement users in assessing the financial condition of a company. This suggests
that financial ratios useful in assessing the financial condition and useful in improving
corporate profits, the recent economic climate change impacts greatly affect sales of
property in Indonesia which resulted in the company's profit growth is likely to go down
unstable and therefore researchers took research with the object property that is being
developed to determine the extent to which the impact of fuel price increases to the
growth in profit in Real Estate and Property companies that go public in Indonesia Stock
Exchange(IDX).

Data used in this research is financial statement and Property Real Estate
company that goes public on the Indonesia Stock Exchange (BEI) in the period 20052009. There are three financial ratios used in the current ratio (CR), debt to equity ratio
(DER), net profit margin (NPM). Technique analysis in this study are multiple regression
model to test hypotheses simultaneously and partial as well as the dominant variable.

From the analysis it can be concluded that the F test of the three independent
variables (current ratio, Debt to Equity Ratio, and Net Profit Margin) have an effect
simultaneously on the dependent variable (earnings growth). Through t test variables only
Current Ratio (CR) and Net Profit Margin (NPM), which is partially affected, while the
variable Debt to Equity Ratio (DER) has no effect partially to changes in earnings. Of the
three financial ratios turned out to Real Estate Current Ratio (CR) and Net Profit Margin
(NPM), which has the most dominant influence in increasing the growth in profit in Real
Estate and Property companies that go public on the IDX.

Keyw ords: Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit M argin (NPM ),
and Profit Growth.

ix

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Laporan keuangan merupakan informasi yang diharapkan mampu
memberi bantuan kepada pemakai untuk membuat keputusan ekonomi
yang bersifat finansial.Dari laporan keuangan tersebut juga diperlukan
suatu analisa untuk memberikan gambaran dan pengambilan keputusan
tentang keadaan keuangan suatu perusahaan.
Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil
usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu atau
jangka waktu tertentu (Harahap, 2002:105).
Analisis rasio keuangan dapat membantu para pelaku bisnis, pihak
pemerintah dan para pemakai laporan keuangan lainnya dalam menilai
kondisi keuangan suatu perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa rasio
keuangan bermanfaat dalam menilai kondisi keuangan serta bermanfaat
dalam memprediksi laba perusahaan (Zainudin dan Hartono, 1999 : 67).
Analisis rasio keuangan, adalah alat yang paling bermanfaaat untuk
menentukan bagaimana aktivitas usaha dijalankan. Pengamatan dan
analisis yang memadai atas hasil analisis rasio keuangan dapat membantu
manajemen dalam menentukan keunggulan dan kelemahan perusahaan
(Lukviarman, 2006:20).

2

Current ratio, rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar
menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva
lancar dengan hutang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan
menutupi jangka pendeknya (Harahap, 2002 : 301).
Sedangkan menurut Zainudin dan Jogiyanto “Kualitas aktiva
berkaitan dengan kelangsungan perusahaan dalam menghasilkan laba
perusahaan. Pengelolaan aktiva diarahkan kepada pengelolaan aktiva
produktif

dengan

maksud

untuk

memperoleh

laba.

Kemampuan

perusahaan untuk memperoleh laba dan kondisi likuiditas akan
menentukan
mempengaruhi

kredibilitas
perubahan

suatu
laba

perusahaan
yang

dan

dicapai”

akhirnya
(Raharjo

akan
dan

Kusumaning,2005 : 96).
Debt to equity ratio, rasio ini dapat memberikan gambaran
mengenai struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga dapat
dilihat tingkat risiko tak tertagihnya suatu utang (Prastowo, 2005:89).
Struktur modal perusaahan merupakan komposisi utang dan ekuitas,
sehingga struktur modal berasosiasi dengan laba. Dana yang berasal dari
ekuitas mempunyai sisa modal berupa deviden. Perusahaan akan memilih
sumberdana yang paling rendah biayanya diantara berbagai alternatif
sumber daya yang tersedia. Keputusan kombinasi utang dan ekuitas yang
optimal akan menambah kemampuan laba perusahaan (Raharjo dan
Kusumaning, 2005:96).

3

Net profit margin rasio ini menunjukkan berapa besar presentase
pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar
rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan
mendapatkan laba cukup tinggi. (Harahap, 2002 303).
Menurut Sandiyani dan Aryati dalam jurnal Raharjo dan
Kusumaning (2005:96) rasio profitabilitas dimaksud untuk mengukur
efisiensi penggunaan aktiva perusahaan. Efisiensi disini bisa juga
dikaitkan dengan penjualan, tetapi ada pula keuntungan relativ yang cukup
rendah. Selain itu rasio profitabilitas juga dapat dinyatakan sebagai rasio
yang digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen dilihat dari laba
yang dihasilkan terhadap penjualan sebagai variabel penentu dalam
estimasi laba dimasa mendatang.
Laba adalah kenaikan modal yang berasal dari transaksi sampingan
atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari semua
transaksi atau kejadian lain yang mempengaruhi badan usaha selama satu
periode kecuali yang timbul dari pendapatan atau investasi oleh
pemilik.(Baridwan, 2000 : 31)
Laba sering digunakan sebagai indikator tentang profitabilitas suatu
perusahaan. Tetapi sebenarnya laba seperti dalam laporan perhitungan laba
rugi adalah sebagai salah satu dari proses akuntansi, tidak merupakan
suatu jumlah spesifik dan pasti. (Raharjo dan Kusumaning, 2005: 95).
Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian lebih lanjut
temuan-temuan empiris mengenai rasio keuangan, khususnya yang

4

menyangkut kegunaannya dalam meningkatkan laba yang akan datang.
Alasan pemilihan laba akuntansi dikarenakan laba mencerminkan kinerja
perusahaan, dari ukuran laba maka dapat dilihat apakah perusahaan
mempunyai kinerja yang bagus atau tidak. Jika rasio keuangan dapat
dijadikan sebagai prediktor pertumbuhan laba di masa yang akan datang,
temuan ini merupakan pengetahuan yang cukup berguna bagi para
pemakai

laporan

keuangan

yang

secara

riil,

maupun

potensial

berkepentingan dengan suatu perusahaan. Sebaliknya, jika rasio tidak
cukup signifikan dalam meningkatkan pertumbuhan laba di masa yang
akan datang, hasil penelitian ini akan memperkuat bukti tentang
inkonsistensi

temuan-temuan

empiris

sebelumnya.

Penelitian

ini

menggunakan perusahaan Real Estate dan Property sebagai obyek
penelitian dikarenakan pengaruh keadaan perekonomian dan persaingan
dalam dunia Real Estate dan Property sangat kuat sehingga dapat
mempengaruhi pertumbuhan laba. Untuk mengetahui keberhasilan suatu
perusahaan, maka perlu dilakukan analisis terhadap laporan keuangan.
Menggunakan rasio keuangan, sehingga dapat diperoleh mengenai baik
buruknya posisi keuangan suatu perusahaan.

Laju pertumbuhan properti 2006 diperkirakan akan terhambat
dampak kenaikan BBM, inflasi tinggi, suku bunga naik, dan fluktuasi
rupiah. Perkembangan properti 2006 akan sangat tergantung dari situasi
dan kondisi 2005. Banyak pihak mengaku agak pesimistis terhadap
perkembangan properti 2006 mengingat situasi dan kondisi makro

5

ekonomi pada tahun sebelumnya kurang menguntungkan.Salah satunya
merupakan imbas dari kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar
minyak (BBM) Oktober tahun lalu. Daya beli masyarakat menurun, inflasi
tinggi, suku bunga naik, termasuk bunga kredit pemilikan rumah (KPR).
Di sisi lain, nilai tukar rupiah terhadap dolar juga terus berfluktuasi.
Bahkan, tak jarang nilai tukar dolar menembus angka di atas Rp 10
ribu.Kondisi seperti ini yang diperkirakan akan menghambat laju
pertumbuhan properti di 2006. Meski situasi terlihat pesimistis, berbagai
harapan tetap dilontarkan oleh para praktisi dan pengamat properti.

Sumber: (www.Asaki.or.id Tahun 2007)

Berdasarkan kejadian dari kenaikan BBM banyak perusahaan Real
Estate dan Property mengalami fluktuasi laba, berikut ini merupakan
fluktuasi laba yang dialami perusahaan Real Estate dan Property dari
tahun 2005-2009

6

Tabel 1.1: Perkembangan Laba Periode 2005-2009 (dinyatakan dalam jutaan rupiah)
No

Nama Perusahaan

1.

PT. Duta Pertiwi Tbk.

2.

PT. Ciputra Surya Tbk.

3.

PT. Bumi Serpong Damai Tbk.

4.

PT. Jaya Real Property.

5.

PT. Duta Anggada Realty Tbk

6.

PT. Bakrieland Development Tbk.

7.

PT. Summarecon Agung Tbk.

Tahun
2005
2006
2007
2008
2009
2005
2006
2007
2008
2009
2005
2006
2007
2008
2009
2005
2006
2007
2008
2009
2005
2006
2007
2008
2009
2005
2006
2007
2008
2009
2005
2006
2007
2008
2009

Laba

CurentRatio

DER

NPM

60.857
72.943
58.938
40.088
211.986
119.778
169.115
171.508
57.118
144.326
43.374
82.969
106.564
223.462
308.738
67.226
84.120
110.128
147.818
191.705
197.510
121.878
100.103
100.851
30.186
92.555
67.609
134.185
272.099
132.256
151.210
168.099
159.839
94.141
167.342

0,64
0,76
0,78
1,38
1,65
1,70
2,24
2,53
1,94
1,87
0,95
0,83
0,85
2,99
3,23
1,46
1,26
1,17
1,16
1,14
0,53
0,41
0,23
0,29
0,29
2,10
1,15
3,14
1,94
1,31
0,94
0,86
0,76
0,69
1,24

1,65
1,48
1,37
0,81
0,62
0,97
0,64
0,41
0,44
0,46
1,83
2,18
1,84
1,11
0,96
0,42
0,55
0,63
1,27
0,96
4,05
2,77
4,04
3,35
3,83
1,01
0,79
0,36
0,70
1,25
1,23
1,25
1,01
1,31
1,59

0,07
0,07
0,05
0,04
0,21
0,22
0,26
0,25
0,25
0,15
0,05
0,08
0,07
0,16
0,24
0,19
0,21
0,21
0,23
0,54
0,55
0,28
0,21
0,27
0,10
0,29
0,17
0,17
0,26
0,12
0,19
0,17
0,16
0,07
0,14

Sumber : Lampiran 1

Berdasarkan data di atas beberapa perusahaan Real Estate dan
Property yang go public di PT. Bursa Efek Indonesia pada periode tahun
2005 sampai dengan 2009 telah mengalami fluktuasi laba yang tidak
konstan, sehingga menyebabkan pandangan investor pada perusahaan Real

7

Estate dan Property kurang baik dan ragu untuk menanamkan investasi
pada perusahaan Real Estate dan Property.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti melakukan penelitian ini
dengan judul “Manfaat Rasio Keuangan dalam Meningkatkan
Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Real Estate dan Property yang
Go public di PT. Bursa Efek Indonesia”
1.2.

Perumusan Masalah
Berdasarkan fenomena yang dijelaskan di atas maka peneliti
merumuskan rumusan masalah adalah sebagai berikut :

Apakah ada

pengaruh positip Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin
terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan RealEestate yang Go Public
di BEI?
1.3.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan menguji secara empiris pengaruh Current
Ratio, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin terhadap
pertumbuhan laba pada perusahaan Real Estate dan Property yang
go public di BEI.
2. Untuk mengetahui rasio yang dominan dalam meningkatkan
pertumbuhan laba di perusahaan Real Estate dan Property.

8

1.4.

Manfaat Penelitian
Hasil penulisan skripsi ini diharapkan nantinya dapat bermanfaat bagi :
1.

Bagi Peneliti
Mendapat pemahaman yang lebih baik tentang ada dan tidaknya
pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba.

2.

Bagi Perusahaan
Dapat mengetahui sejauh mana pertumbuhan laba yang diperoleh
perusahaannya, dengan adanya penelitian ini maka perusahaan
tersebut dapat mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan
laba perusahaannya.

3.

Bagi Akademisi
Untuk menambah perbendaharaan referensi dan mungkin dapat
memberikan suatu ide untuk pengembangan lebih lanjut dalam
mengadakan penelitian dalm bidang berkaitan dengan bahasan ini
dimasa yang akan datang.

4.

Bagi Investor
Untuk mengetahui perusahaan mana yang akan diberikan investasi
dan berpotensi menghasilkan keuntungan yang besar, karena para
investor tidak ingin investasinya mengalami kerugian yang
mengakibatkan tidak kembalinya modal investor.

9

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1.

Hasil Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan permasalahan yang
sedang dibahas dalam skripsi ini pernah dilakukan oleh :
a. Zainuddin dan Hartono, (1999), dengan judul “Manfaat rasio
Keuangan dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba : Suatu Studi
Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek
Jakarta”
Permasalahan
a. Apakah pertumbuhan rasio keuangan berpengaruh terhadap
pertumbuhan laba pada perusahaan perbankan?
b. Apakah kekuatan prediksi rasio keuangan berpengaruh
terhadap pertumbuhan laba perusahaan untuk periode dua
tahun kedepan dibandingkan satu tahun kedepan?
Dalam penelitian ini digunakan 19 rasio keuangan yang terdiri atas:
-

Rasio dari Capital : Rasio modal sendiri terhadap aktiv, rasio
modal sendiri dikurangi aktiva tetap terhadap total pinjaman
titambah surat berharga, rasio modal sendiri terhadap total
deposit, rasio modal sendiri terhadap total aktiva setelah

10

dikurangi kas dan surat berharga, rasio modal sendiri terhadap
total pinjaman ditambah surat berharga.
-

Rasio dari Asset : Rasio pinjaman terhadap total aktiva, rasio
kas ditambah bank dan surat berharga terhadap total aktiv, rasio
aktiva produktif terhadap total aktiva, rasio kas ditambah bank
dan surat berharga serta penempatan bank lain terhadap total
aktiva.

-

Rasio dari Earning : Rasio biaya operasi terhadap pendapatan
operasi, rasio laba operassi terhadap total aktiva, rasio laba
bersih terhadap total aktiva, rasio laba sebelum pajak terhadap
total active, rasio pendapatan bunga terhadap total aktiva.

-

Rasio Liquidity : rasio kas terhadap total deposit, rasio kas
terhadap total tabungan, rasio kas ditambah bank dan surat
berharga terhadap tabungan, rasio pinjaman terhadap total
deposit.
Dengan jumlah sampel 36 perusahaan perbankan yang terdaftar
di Bursa Efek Jakarta diuji menggunakan analisis regresi dan
Analysis of Moment structures (AMOS). Analysis of Moment
structures (AMOS) digunakan untuk menganalisis pengaruh
rasio keuangan pada tingkat contruct terhadap pertumbuhan
laba pada perusahan perbankan.
Penelitian ini mempunyai tujuan :

11

1. Memberikan temuan empiris tentang manfaat rasio
keuangan pada tingkat individu dan tingkat Contruct
(Capital, Assets, Earning, Liquidity) dalam memprediksi
pertumbuhan laba perusahaan perbankan.
2. Memberikan temuan empiris tentang kemampuan prediksi
rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan
perbankan untuk periode satu dan dua tahun kedepan.
3. Memperkenalkan AMOS (Analysis of Moment Structures)
sebagai teknik untuk membentuk suatu contruct di
penelitian Akuntansi Keuangan.
Hipotesis
a. Diduga bahwa pertumbuhan rasio keuangan tidak
berpengaruh terhadap pertumbuhan pada perusahaan
perbankan.
b. Diduga bahwa kekuatan prediksi rasio keuangan tidak
akan berbeda terhadap pertumbuhan laba perusahaan
untuk periode dua tahun ke depan dibandingkan satu
tahun kedepan.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa :
Hasil penelitian dari AMOS (Analysis of Moment Structures)

menunjukkan bahwa contruct rasio keuangan Capital, Assets,

12

Earning,Liquidity signifikan dalam memprediksi laba untuk
satu tahun kedepan. Namun demikian, hasil analisis regresi
menunjukkan bahwa tidak signifikan dalam memprediksi laba
untuk periode satu tahun maupun dua tahun kedepan.

b. Nur Fadjrih Asyik dan Suelistiyo, (2000), dengan judul “
Kemampuan Rasio Keuangan dalam Memprediksi Laba”.
Dalam penelitian ini digunakan 21 rasio keuangan yang terdiri atas:
Current Assets/ current Liabilities, Long Term Debt/ Total Assets,
Long Term Debt / Stockholder Equity, EBIT / Interest, Net Income
/ Sales , Sales / Total Assets, Net Income/ Stockholder Equity,
Deviden / Net Income, Cost of Good Sold / Inventory, Sales/
Receivables, Cash Flow from Operation/ Total Sources, Cash Flow
from Operation/ Stockholder Equity, Deviden/ Cash Flow from
Operation, cash Flow from Operation/ Sales, Cash Flow from
Operation/ Interest, Investment in Property, Plan & Equipment/
PPE, Investment in PPE / Total Use, Change in Working capital /
Total Use, Retirement of PPE / Total Sources, Debt Issuance /
Total Sources, Debt (Issuance-Retirement)/ Total Sources.
Dengan jumlah 100 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Jakarta akan diuji menggunakan Discriminant Analysis
Pada penelitian ini mempunyai tujuan untuk menguji secara
empiris tentang kemampuan prediksi rasio keuangan apakah rasio

13

keuangan yang didasarkan pada data laporan keuangan mempunyai
kemampuan dalam memprediksi laba dimasa yang akan datang.
Hipotesis:
Diduga terdapat kemampuan seperangkat keseluruhan rasio
keuangan dalam memprediksi laba di masa yang akan datang.
Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian didapati ada lima rasio yang signifikan yaitu
Deviden/ Net Income, Sales / Total Assets, Long Term Debt/ Total
Asset, Net Income / Sales, Investment in PPE / Total Uses.

c. Raharjo dan Kusumaning, (2005), dengan judul “ Analisis Rasio

Keuangan dalam Memprediksi perubahan Laba di Masa yang Akan
Datang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ”
Perumusan masalah:
a. Apakah perubahan rasio keuangan memiliki kemampuan
untuk memprediksi perubahan laba perusahaan satu tahun
kedepan?
b. Apakah perubahan rasio keuangan memiliki kemampuan
untuk memprediksi perubahan laba perusahaan dua tahun
kedepan?
Dalam penelitian menggunakan 4 Rasio Keuangan yang terdiri dari
Debt Equity Ratio (DER) bagian dari Rasio Leverage, Current
ratio bagian dari Rasio Likuiditas, Total Assets turn Over Ratio

14

(TATOR) bagian dari Rasio Produktivitas, Net profit Margin
(NPM) bagian dari Rasio Profitabilitas.
Dengan

jumlah

sampel

50

perusahaan,

yaitu

perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEJ (Bursa Efek Jakarta). Penelitian
ini diuji dengan regresi logistik tetapi tidak dilakukan bersamaan
melainkan sendiri-sendiri cross sectional. Penelitian ini mencoba
menguji apakah perubahan rasio keuangan memiliki kemampuan
untuk memprediksi laba satu dan dua tahun kedepan
Hipotesis :
a. Diduga perubahan rasio keuangan ( Debt to Equity Rasio,
Current ratio, Total Assets Turn Over, Net Profit Margin)
memiliki kemampuan untuk memprediksi perubahan laba
perusahaan satu tahun kedepan.
b. Diduga perubahan rasio keuangan ( Debt to Equity Rasio,
Current ratio, Total Assets Turn Over, Net Profit Margin)
memiliki kemampuan untuk memprediksi perubahan laba
perusahaan satu tahun kedepan.
Hasil penelitian:
Hasil penelitian ini adalah tidak terdapat variabel independen
yang nilainya signifikannya lebih kecil atau sama dengan 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen tersebut
tidak layak digunakan untuk memprediksi variabel dependen dan
tidak dapat dimasukkan dalam model, sehingga menolak hipotesis

15

alternative karena tidak dapat rasio keuangan yang mampu
melakukan prediksi perubahan laba untuk dua tahun kedepan.

d. Faisal Arief ,(2008).
Judul
“Manfaat Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba
pada Perusahaan Farmasi Yang Go public di PT. Bursa Efek
Indonesia”
Sampel Penelitian
Penelitian tersebut menggunakan sampel 9 perusahaan farmasi
yang go public di Bursa Efek Jakarta, data yang digunakan
merupakan data sekunder yang meliputi laporan keuangan
perusahaan dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2006.
Rasio Yang Digunakan
Rasio keuangan terpilih yang digunakan dalam analisis regresi
linier berganda yaitu Curent Ratio, Debt to equity Ratio,
TotalAssets Turnover, dan Net Profit Margiin.
Hasil Penelitian
Penelitian ini secara simultan keempat variabel ini berpengaruh
positif, sedangkan secara Parsial terdapat suatu variabel yang
berpengaruh positif yaitu Net Profit Margin.
Kesimpulan

16

Hasil-hasil

peneliatian

dari

penelitian

terdahulu

diatas

menimbulkan kesimpulan sekaligus perbedaan bahwa menurut
Zainudin dan Joggiyanto (1999) menyimpulkann bahwa tidak
terdapat rasio keuangan yang signifikan dalam memmprediksi
pertumbuhan laba. Sedangkan menurut Asyik dan Suelistiyo,
(2000) menyimpulkan bahwa terdapat lima rasio keuangan yang
signifikan dalam memprediksi pertumbuhan laba yaitu Deviden/
Net Income, Sales / Total Assets, Long Term Debt/ Total Asset, Net
Income / Sales, Investment in PPE / Total Uses.
Menurut Ivon Dwi Raharjo dan Linda Kusumaning menyimpulkan
bahwa tidak ada variabel independen

yang dapat

memprediksi

pertumbuhan laba secara signifikan. Menurut Arief (2008), menyimpulkan
bahwa Penelitian ini secara simultan keempat variabel ini berpengaruh
positif, sedangkan secara Parsial terdapat suatu variabel yang berpengaruh
positif yaitu Net Profit Margin.
Keterbataasan penelitian ini adalah hanya meneliti 7 perusahaan
real estate dan peneliti hanya berpatokan pada laporan keuangan
perusahaan pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2009, penelitian ini
hanya meneliti tiga rasio keuangan, Current Ratio, Debt to Equity Ratio,
Net Profit Margin.

17

Tabel 2.1: Perbedaan dengan penelitian terdahulu
Nama Peneliti

Judul

Variabel

Alat Uji

1.Zainuddin dan
Hartono, (1999)

“manfaat
rasio
Keuangan
dalam
Memprediksi
Pertumbuhan
Laba:
Suatu Studi Empiris
pada
Perusahaan
Perbankan
yang
Terdaftar di Bursa Efek
Jakarta”

Terdapat 19 Rasio
Keuangan yang terdiri
dari :

Analisis Regresi dan
Analysis of Moment
Structures (AMOS)

-

RasiodariCapital
Rasio dari Asset
RasiodariEarning
Rasio Liquidity

2.Nur Fadjrih
Asyik dan
Suelistiyo, (2000)

“Kemampuan
Rasio
Keuangan
dalam
Memprediksi Laba”

Dalam penelitian ini
digunakan 21 rasio
keuangan

Discriminant Analisis

3. Raharjo dan
Kusumaning,
(2005)

“AnalisisRasioKeuang
andalam Memprediksi
Perubahan Laba di
Masa
yang
Akan
Datang
pada
Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di BEJ”

a.

Regresi logistik dan
dilakukan dengan
cara cross sectional

b.

c.

d.

4. FaisalArief
,(2008).

Manfaat
Rasio
Keuangan
dalam
Memprediksi
Pertumbuhan
Laba
pada
Perusahaan
Farmasi yang go Public
di Bursa Efek Jakarta
(BEJ)

a.
b.
c.
d.

Debt Equity Ratio
bagian dari Rasio
Leverage,
Current
ratio
bagian dari Rasio
Likuiditas,
Total Assets turn
Over Ratio bagian
dari
Rasio
Produktivitas
Net profit Margin
bagian dari Rasio
Profitabilitas.
Curent Ratio
Debt to equity
Ratio,
TotalAssetsTurnov
er
Net Profit Margiin.

Regresi Linier

18

2.2.

Landasan Teori

2.2.1. Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan sarana utama melalui mana
informasi keuangan dikomunikasikan kepada pihak luar perusahaan.
Laporan ini memberikan suatu sejarah yang berkesinambungan yang
dikuantifikasikan dalam satuan uang berkenan dengan sumber daya
ekonomi dan berkewajiban dari suatu perusahaan bisnis dan aktivitas yang
mengubah dan sumber daya kewajiban ini. Laporan keuangan yang paling
sering disajikan adalah neraca perhitungan laba rugi, laporan arus kas dan
laporan perubahan ekuitas pemilik atau pemegang saham. Selain itu
pengungkapan dalam catatan merupakan bagian terpadu dari masingmasing keempat laporan keuangan dasar ini. (Kieso, 2002 : 6).
Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil
usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Bagi
para analis, laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk
menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. Laporan
keuangan inilah yang menjadi bahan sarana informasi bagi analis dalam
proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan bisa menggambarkan
posisi keuangan perusahaan, hasil usaha perusahaan dalam suatu periode,
dan arus dana perusahaan dalam periode tertentu ( Harahap, 2002:105).
Laporan keuangan merupakan suatu ringkasan dari transaksi
keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan
keuangan

ini

dibuat

oleh

manajemen

dengan

tujuan

untuk

19

mempertanggungjawabkan tugas yang dibebankan kepadanya oleh para
pemilik perusahaan. Disamping itu laporan keuangan juga dapat
digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu sebagai laporan
kepada pihak-pihak diluar perusahaan (Baridwan, 2000:17).
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi
yang dapat yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara
data keuangan atau keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan
pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan
tersebut.(Munawir, 2002 : 2).
Berdasar dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
laporan keuangan adalah hasil akhir dari sebuah proses akuntansi yang
nantinya digunakan sebagi sumber informasi oleh pihak-pihak yang
berkepentingan dalam hal pengambilan keputusan serta untuk melihat
kondisi keuangan perusahaan.
Perusahaan Real Estate dan Property termasuk dalam kategori
perusahaan industri, karena perusahaan tersebut membangun dari lahan
yang kosong menjadi sebuah bangunan yang siap dijual atau di sewakan,
dan sistem laporan keuangan real estate menggunakan laporan keuangan
industri.
2.2.2. Unsur Laporan Keuangan


Neraca
Neraca adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan
suatu unit usaha pada tanggal tertentu. Keadaan keuangan ini

20

ditunjukkan dengan jumlah harta yang dimiliki yang disebut aktiva
dan jumlah kewajiban perusahaan yang disebut pasiva, atau dengan
kata lain aktiva adalajh investasi didalam perusahaan dan pasiva
merupakan sumber-sumber yang digunakan untuk investasi tersebut.
Oleh karena itu, dapat dilihat dalam neraca bahwa jumlah aktiva akan
sama besar dengan jumlah pasiva, dimana pasiva itu terdiri dari dua
golongan kewajiban yaitu kewajiban kepada pihak luar yang disebut
utang dan kewajiban terhadap pemilik perusahaan yang disebut
modal. (Baridwan,2000:18).


Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi adalah suatu laporan yang menunjukkan
pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari suatu unit usaha untuk
suatu periode akuntansi ( Baridwan, 2000 : 18)
Laporan Laba Rugi adalah melaporkan pendapatan dan beban
selama periode tertentu berdasarkan konsep penandingan atau
pengaitan (matching concept). Konsep ini diterapkan dengan
menandingkan atau mengaitkan beban dengan pendapatan yang
dihasilkan selama periode terjadinya beban tersebut. Laporan laba rugi
juga melaporkan kelebihan pendapatan terhadap beban-beban yang
terjadi. Kelebihan ini disebut dengan laba bersih, jika beban yang
melebihi pendapatan maka disebut rugi bersih.( Warren, Reeve, 2005 :
25)

21



Laporan Perubahan Modal
Perubahan ekuitas perusahaan menggambarkan peningkatan
atau

penurunan

aktiva

atau

kekayaan

selama

periode

yang

bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan
harus diungkapkan dalam laporan keuangan. Laporan perubahan
ekuitas, kecuali untuk perubahan yang berasal dari transaksi dengan
pemegang saham seperti setoran modal dan pembayaran deviden,
menggambarkan jumlah keuntungan dan kerugian yang besar dari
kegiatan perusahaan selama periode tertentu. (PSAK 2007. No.1 :
Alenia 67).


Laporan Arus Kas
Tujuan utama laporan aliran kas adalah untuk menyajikan
informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu
perushaan selama periode tertentu. Untuk mencapai tujuan ini, aliran
kas diklasifikasikan dalam tiga kelompok yang berbeda yaitu
penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari kegiatan investasi,
pembelanjaan , dan kegiatan usaha. (Baridwan, 2000: 43-44).



Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan harus disajikan srecara
sistematis. Setiap pos dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan arus
kas harus berkaitan dengan informasi yang terdapat dalam catatan atas
laporan keuangan.(PSAK 2007, No.1 : Alenia 69)

22

CONTOH LAPORAN KEUANGAN
PERUSAHAAN REAL ESTATE
a. Neraca
Gambar 2.1: Laporan Keuangan Neraca
PT EMITEN REAL ESTATE Tbk.
NERACA
31 DESEMBER 20X2 DAN 20X1
(Dalam Ribuan Rupiah, kecuali Data Saham)
AKTIVA

Catatan

20X2

Kas dan setara kas

2b,2v,3,47,48

Rp xx.xxx.xxx

Rp xx.xxx.xxx

Investasi

2f,2v,4,47,48

xx.xxx.xxx

xx.xxx.xxx

5

xx.xxx.xxx

Wesel tagih
Piutang usaha

20X1

xx.xxx.xxx

2c,6

(Setelah dikurangi penyisihan piutang raguragu
sebesar Rp xxx.xxx pada tahun 20X2 dan
Rp xxx.xxx pada tahun 20X1)
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga

47

xx.xxx.xxx

xx.xxx.xxx

2d,16,20

xx.xxx.xxx

xx.xxx.xxx

Piutang lain-lain
(Setelah dikurangi penyisihan piutang raguragu
sebesar Rp xxx.xxx pada tahun 20X2 dan
Rp xxx.xxx pada tahun 20X1)

2c,7,13

xx.xxx.xxx

xx.xxx.xxx

Persediaan

2e,8,16

xx.xxx.xxx

xx.xxx.xxx

Pajak dibayar di muka

9,23

xx.xxx.xxx

xx.xxx.xxx

Biaya dibayar di muka

10

xx.xxx.xxx

xx.xxx.xxx

Piutang hubungan istimewa

2c,11,47

xx.xxx.xxx

xx.xxx.xxx

Aktiva pajak tangguhan

2r,44

xx.xxx.xxx

xx.xxx.xxx

12

xx.xxx.xxx

xx.xxx.xxx

xx.xxx.xxx

xx.xxx.xxx

xx.xxx.xxx

xx.xxx.xxx

xx.xxx.xxx

xx.xxx.xxx

Tanah yang Belum Dikembangkan
Aktiva tetap
(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp xxx.xxx pada tahun 20X2 dan

2h,2m,13

Rp xxx.xxx pada tahun 20X1)

16,17,18

Aktiva tak berwujud
(Setelah dikurangi akumulasi amortisasi
sebesar Rp xxx.xxx pada tahun 20X2 dan
Rp xxx.xxx pada tahun 20X1)

2i,14

Aktiva lain-lain

2j,2k,15

JUMLAH AKTIVA

Rp xx.xxx.xxx

Rp xx.xxx.xxx

Rp xx.xxx.xxx

Rp xx.xxx.xxx

KEWAJIBAN
Hutang Bank dan
Lembaga Keuangan Lainnya

2d,2v,6,8,13,16..

23

Hutang Obligasi
Hutang Sewa Guna Usaha
Keuntungan Tangguhan Aktiva Dijual dan
Disewagunausahakan kembali
Wesel Bayar
Hutang usaha
Hutang pajak
Beban masih harus dibayar
Pendapatan Diterima Dimuka
Hutang hubungan istimewa
Kewajiban pajak tangguhan
Kewajiban lain-lain
Hutang subordinasi
Obligasi konversi

2l,2v,17,48
2h,18
27
21
2v,22,47
9,23
2v,24,47
25
26,47
2r,44
19
28
2v,29,31,48

Jumlah Kewajiban
EKUITAS

Catatan

Modal saham
Saham Seri A nilai nominal Rp xxx
Saham Seri B nilai nominal Rp xxx
Modal dasar - xxx.xxx saham Seri A dan
xxx.xxx saham Seri B pada tahun 20X2;
xxx.xxx saham Seri A dan xxx.xxx saham
Seri B pada tahun 20X1
Modal ditempatkan dan disetor penuh xxx.xxx saham Seri A dan xxx.xxx saham
Seri B pada tahun 20X2; xxx.xxx saham
Seri A dan xxx.xxx saham Seri B pada
tahun 20X1
Tambahan modal disetor - bersih
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan
Asosiasi
Laba (rugi) belum direalisasi dari efek tersedia
untuk dijual
Selisih penilaian kembali aktiva tetap
Opsi saham
Saldo Laba
Dicadangkan
Tidak dicadangkan
Modal Saham Diperoleh Kembali
Jumlah Ekuitas

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx

xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx

xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx

xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx

Rp xx.xxx.xxx

Rp xx.xxx.xxx

20X2

20X1

31
16,32
2f,4,33

Rp xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx

Rp xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx

2f,4,34

xx.xxx.xxx

xx.xxx.xxx

2f,4,14
2h,13
2s,39
36

xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx

xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx

xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
(xx.xxx.xxx)
xx.xxx.xxx

xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
(xx.xxx.xxx)
xx.xxx.xxx

Rp xx.xxx.xxx

Rp xx.xxx.xxx

37

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.

Sumber : Lampiran 5

24

b. Laporan Laba Rugi
Gambar 2.2: Laporan Keuangan Laba Rugi

PT EMITEN REAL ESTATE Tbk.
LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
(Dalam Ribuan Rupiah, kecuali Laba per Saham dan SPE)
31 DESEMBER 20X2 DAN 20X1
Catatan
PENDAPATAN USAHA
BEBAN POKOK PENJUALAN
LABA (RUGI) KOTOR
BEBAN USAHA
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Jumlah Beban Usaha
LABA (RUGI) USAHA
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Laba (rugi) penjualan aktiva tetap - bersih
Penghasilan bunga
Beban bunga
Laba (rugi) kurs - bersih
Lain-lain - bersih
Penghasilan (Beban) Lain-lain
BAGIAN LABA (RUGI) PERUSAHAAN
ASOSIASI
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK
Periode berjalan
Tangguhan
LABA (RUGI) DARI AKTIVITAS NORMAL
POS LUAR BIASA
LABA (RUGI) BERSIH
LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR
LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DILUSIAN
LABA (RUGI) BERSIH PER SPE

2o,40
41

20X2

20X1

Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx

42

43
2h,13
2q,13
2v
2q

2f,4

xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx

xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx

xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
(xx.xxx.xxx)
(xx.xxx.xxx)
xx.xxx.xxx
(xx.xxx.xxx)

xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
(xx.xxx.xxx)
(xx.xxx.xxx)
xx.xxx.xxx
(xx.xxx.xxx)

xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx

xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx

(xx.xxx.xxx)
(xx.xxx.xxx)
(xx.xxx.xxx)
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
Rp x.xxx
Rp
x.xxx
Rp
x.xxx
Rp x.xxx

(xx.xxx.xxx)
(xx.xxx.xxx)
(xx.xxx.xxx)
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
Rp x.xxx
Rp x.xxx
Rp
x.xxx
Rp
x.xxx

2r,44

45
2u,46
2u,46
2u

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.
Sumber : Lampiran 6

25

c. Laporan Perubahan Ekuitas
Gambar 2.3: Laporan Keuangan Perubahan Ekuitas

Sumber: Lampiran 7

26

d. Laporan Arus Kas
Gambar 2.4:Laporan Keuangan Arus Kas
PT EMITEN REAL ESTATE Tbk.
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 20X2 DAN 20X1
(Dalam Ribuan Rupiah)
20X2
20X1
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan*
Rp x.xxx.xxx Rp x.xxx.xxx
Pembayaran kas kepada:
Pemasok*
(x.xxx.xxx)
(x.xxx.xxx)
Direksi dan karyawan
(x.xxx.xxx)
(x.xxx.xxx)
Kas yang dihasilkan dari operasi
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
Penghasilan bunga
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
Hasil penjualan investasi jangka pendek
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
Pembayaran bunga
(x.xxx.xxx)
(x.xxx.xxx)
Pembayaran Pajak Penghasilan
(x.xxx.xxx)
(x.xxx.xxx)
Penambahan investasi jangka pendek
(x.xxx.xxx)
(x.xxx.xxx)
Arus kas sebelum pos luar biasa
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
Hasil dari asuransi karena kebakaran
x.xxx.xxx
Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penurunan (kenaikan) deposito berjangka
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
Hasil penjualan dari:
Investasi jangka pendek
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
Investasi jangka panjang lain
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
Aktiva tetap
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
Penerimaan dividen
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
Penerimaan bunga obligasi
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
Penambahan untuk:
Aktiva tetap
(x.xxx.xxx)
(x.xxx.xxx)
Investasi jangka pendek
(x.xxx.xxx)
(x.xxx.xxx)
Investasi pada perusahaan asosiasi
(x.xxx.xxx)
(x.xxx.xxx)
Investasi jangka panjang lain
(x.xxx.xxx)
(x.xxx.xxx)
Penurunan (kenaikan) aktiva tak berwujud
(x.xxx.xxx)
(x.xxx.xxx)
Penurunan (kenaikan) aktiva lain-lain
(x.xxx.xxx)
(x.xxx.xxx)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(x.xxx.xxx)
(x.xxx.xxx)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pinjaman jangka pendek
Kenaikan (penurunan) hutang hubungan istimewa

x.xxx.xxx
x.xxx.xxx

(x.xxx.xxx)
(x.xxx.xxx)

* Termasuk penerimaan/ pembayaran dari/ kepada pihak hubungan istimewa dalam rangka kegiatan operasi.

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Sumber : Lampiran 8

27

Gambar 2.5: Lanjutan Arus Kas

PT EMITEN REAL ESTATE Tbk.
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 20X2 DAN 20X1 (Lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah)

Penerimaan dari penerbitan saham – bersih
Penerimaan dari penerbitan obligasi konversi – bersih
Penerimaan hutang subordinasi
Penambahan hutang jangka panjang:
Bank
Sewa guna usaha
Obligasi
Pembayaran hutang jangka panjang:
Bank
Sewa guna usaha
Obligasi
Pembayaran dividen tunai
Penurunan (kenaikan) piutang hubungan istimewa
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
PENGARUH SELISIH KURS
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL
TAHUN
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR
TAHUN
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas:
Kapitalisasi biaya pinjaman selama masa
pembangunan:
Rugi kurs
Bunga
Kenaikan aktiva tetap akibat penilaian kembali
aktiva tetap
Restruturisasi hutang jangka panjang dengan
aktiva tetap
Perolehan aktiva sewa guna usaha melalui hutang
sewa guna usaha
Tambahan modal disetor yang berasal dari
perubahan ekuitas dalam aktiva bersih
perusahaan asosiasi – setelah dikurangi pajak

20X2
Rp x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx

20X1
Rp x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
-

x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx

x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx

(x.xxx.xxx)
(x.xxx.xxx)
(x.xxx.xxx)
(x.xxx.xxx)
(x.xxx.xxx)
(x.xxx.xxx)
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx

(x.xxx.xxx)
(x.xxx.xxx)
(x.xxx.xxx)
(x.xxx.xxx)
(x.xxx.xxx)
(x.xxx.xxx)
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx

x.xxx.xxx

x.xxx.xxx

Rp x.xxx.xxx

Rp x.xxx.xxx

Rp x.xxx.xxx
x.xxx.xxx

Rp x.xxx.xxx
x.xxx.xxx

x.xxx.xxx

-

x.xxx.xxx

-

x.xxx.xxx

x.xxx.xxx

x.xxx.xxx

x.xxx.xxx

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Sumber : Lampiran 9

28

2.2.3. Pemakaian dan Kebutuhan Informasi
Para pemakai laporan keuangan ini menggunakan laporan
keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda,
yang meliputi. (Prastowo, 2005 :4)
a. Investor

membutuhkan

informasi

untuk

membantu

menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual
investasi tersebut.
b. Kreditor (Pemberi nasihatnya.), para kreditor tertarik
dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka
untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat
dibayar pada saat jatuh tempo.
c. Pemasok dan kreditor usaha lainnya, tertar