FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK BANK MANDIRI SYARIAH KOTA SURABAYA (Studi Kasus Bank Mandiri Syariah Cabang Pembantu Universitas Airlangga).

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASABAH DALAM
MEMILIH PRODUK BANK MANDIRI SYARIAH
KOTA SURABAYA
(Studi Kasus Bank Mandir i Syariah Cabang Pembantu
Univer sitas Air langga)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syar atan
Dalam Memperoleh Gelar Sar jana Ekonomi
J ur usan Ekonomi Pembangunan

Diajukan Oleh :

ZAKARIA PERKASA
0811010003/ FE/ IE
Kepada

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR

2012
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASABAH DALAM
MEMILIH PRODUK BANK MANDIR I SYARIAH
KOTA SURABAYA
(Studi Kasus Bank Mandir i Syariah Cabang Pembantu
Univer sitas Air langga)
Disusun Oleh:
ZAKARIA PERKASA
0811010003/ FE/ IE
Telah Diper tahankan Dihadapan Dan Diter ima Oleh Tim Penguji
Skr ipsi J ur usan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Univer sitas
Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur
Tanggal 13 Agustus 2012
Pembimbing:
Pembimbing Utama,


Tim Penguji:
Ketua,

Drs. Ec. Wiwin Priana, MT
NIP. 196008101990031001

Dr s. Ec. Wiwin Pr iana, MT
NIP. 196008101990031001
Seker tar is,
Dr a. Ec. Niniek Imaningsih, MP
NIP. 196111201987032001
Anggota,
Pr of. Dr . Syamsul Huda, SE, MT
NIP. 195908281990031001

Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional ”Veter an”
J awa Timur
Dr . Dhani Ichsanuddin Nur, MM

NIP. 196309241989031001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN
KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK BANK MANDIRI
SYARIAH KOTA SURABAYA
(Studi Kasus Bank Mandir i Syariah Cabang Pembantu
Univer sitas Air langga)

Yang diajukan
ZAKARIA PERKASA
0811010003
Telah disetujui untuk diseminarkan oleh :

Pembimbing Utama

Drs. Ec. Wiwin Priana, MT
NIP. 030207234


Tanggal : 27 Desember 2011

Mengetahui
Ketua J ur usan Ilmu Ekonomi

Dra. Ec. Niniek Imaningsih, MP
NIP. 196111201987032001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iii

USULAN PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN
KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK BANK MANDIRI
SYARIAH KOTA SURABAYA
(Studi Kasus Bank Mandir i Syariah Cabang Pembantu
Univer sitas Air langga)


Yang diajukan
ZAKARIA PERKASA
0811010003
Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skr ipsi oleh
Pembimbing Utama

Drs. Ec. Wiwin Priana, MT
NIP. 030207234

Tanggal : 5 Mei 2012

Mengetahui
Ketua J urusan Ekonomi Pembangunan

Dra. Ec. Niniek Imaningsih, MP
NIP. 196111201987032001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iv


USULAN PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN
KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK BANK MANDIRI
SYARIAH KOTA SURABAYA
(Studi Kasus Bank Mandir i Syariah Cabang Pembantu
Univer sitas Air langga)

Yang diajukan
ZAKARIA PERKASA
0811010003
Disetujui untuk Ujian Skr ipsi oleh
Pembimbing Utama

Drs. Ec. Wiwin Priana, MT
NIP. 030207234

Tanggal : 13Agustus 2012

Mengetahui

Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Dr s. Ec. Rachman Suwaidi, MS
NIP. 196003301986031003
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan segala kerendahan hati serta memanjatkan puji syukur ke hadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat taufik dan hidayahNya, sehingga
terselesaikannya skripsi ini dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pengambilan Keputusan Nasabah Dalam Memilih Produk Bank Mandiri Syariah
Kota Surabaya” (Studi Kasus Bank Mandiri Syariah Cabang Pembantu
Universitas Airlangga).
Penyusunan skripsi ini dilakukan dengan maksud untuk melengkapi

persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Strata Satu (S-1) dalam Bidang Ilmu
Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan.
Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan serta
pengarahan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan kerendahan hati
serta tulus dan ikhlas saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan
tak terhingga kepada yang terhormat Bapak Drs. Ec. Wiwin Priana, MT, selaku
dosen pembimbing yang mana dengan tulus dan ikhlas telah meluangkan waktu
dan pemikiran yang dalam selama berlangsungnya pembimbingan ini, juga
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur, yang telah memberikan
banyak bantuan berupa sarana fasilitas dan perijinan guna pelaksanaan
skripsi ini.
vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur,

yang telah memberikan banyak bantuan berupa sarana fasilitas dan
perijinan guna pelaksanaan skripsi ini.
3. Ibu Dra. Ec. Niniek Imaningsih, MP selaku Ketua Program Studi
Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan
Nasional “ Veteran” Jawa Timur, yang telah memberikan banyak bantuan
berupa sarana fasilitas dan perijinan guna pelaksanaan skripsi ini.
4. Bapak Drs. EC Marseto, M.Si, selaku dosen wali yang telah memberikan
ilmu yang sangat bermanfaat kepada saya selama masa perkuliahan dan
pelayanan akademik.
5. Bapak-bapak, ibu-ibu dosen beserta seluruh staf karyawan Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang
telah memberikan banyak ilmu pengetahuan selama masa perkuliahan dan
pelayanan akademik.
6. Kepada Bapak Abdullah Mulachela, SE, dan Ibu Dr. Rahayu Anggraini,
S.KM, M.Si, selaku orangtua dan saudara-saudaraku Idrus Satria, Adnan
Kharisma, Isa Agung Putra, dan Adam Gagah Putra Mulachela yang
senantiasa memberikan do’a restu dan dorongan, baik moril maupun
materiil selama ini yang tak terhingga.
7. Kepada teman-teman yang telah memberi dukungan serta membantu
mengerjakan skripsi ini hingga selesai.


vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun demikian
saya tetap berharap adanya kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini dan
semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Surabaya, Agustus 2012
Zakaria Perkasa

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI


LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................

ii

KATA PENGANTAR ..................................................................................

vi

DAFTAR ISI .................................................................................................

ix

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
ABSTRAK ..................................................................................................... xv
BAB 1

BAB 2

PENDAHULUAN ........................................................................

1

1.1. Latar Belakang .......................................................................

1

1.2. Perumusan Masalah ..............................................................

4

1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................

6

1.4. Manfaat penelitian .................................................................

7

TINJ AUAN PUSTAKA ................................................................

9

2.1. Penelitian Terdahulu ..............................................................

9

2.2. Landasan Teori ...................................................................... 10
2.2.1. Pengertian Bank ......................................................... 10
2.2.2. Fungsi Bank ............................................................... 12
2.2.3. Sumber Dana Bank ..................................................... 13
2.2.4. Jenis-jenis Bank ......................................................... 15
2.2.5. Latar Belakang Berdirinya Bank................................. 17
2.2.6. Konsep Bank Syari’ah ................................................ 18
2.2.7. Produk Operasional Bank Syari’ah ............................. 20
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ix

2.2.7.1 Produk Perhimpunan Dana.............................. 21
2.2.7.2 Produk Penyaluran Dana ................................. 22
2.2.7.3 Produk Jasa ..................................................... 27
2.2.8. Sistem Bagi Hasil Bank Syari’ah ................................ 29
2.2.9. Jumlah Kantor Bank ................................................... 32
2.2.9.1 Kantor Bank Umum ........................................ 32
2.2.9.2 Bank Syari’ah ................................................. 34
2.2.10. Tingkat Suku Bunga ................................................... 37
2.2.10.1 Pengertian Tingkat Suku Bunga ................... 37
2.2.10.2 Teori Klasik Tentang Tingkat Suku Bunga .... 38
2.2.10.3 Teori Keynes Tentang Tingkat Suku Bunga .. 38
2.2.10.4 Teori Paritas Tentang Tingkat Suku Bunga ... 39
2.2.10.5 Teori Permintaan Dan Penawaran ................. . 39
2.2.10.6 Perbandingan antara Bank Syari’ah dan
Bank Konvensional....................................... 40
2.2.10.7 Pelayan Nasabah Perbankan .......................... 41
2.3. Kerangka Konseptual ............................................................. 46
2.4. Hipotesis ................................................................................ 46
BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 49
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ...................... 49
3.1.1. Definisi Operasional Variabel ..................................... 49
3.1.2. Pengukuran Variabel .................................................. 51
3.2. Teknik Penentuan Sampel........................................................... 52

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

x

3.3.

Teknik Pengumpulan Data .................................................. 52
3.3.1. Jenis data .................................................................... 52
3.3.2. Sumber Data ............................................................... 53
3.3.3. Pengumpulan Data...................................................... 53

3.4. Instrumen Penelitian .............................................................. 53
3.4.1 Uji Validitas .............................................................. 53
3.4.2 Uji Reliabilitas .......................................................... 54
3.5. Teknik Analisa Data .............................................................. 55

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 61
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian ...................................................... 61
4.1.1. Keadaan Responden ................................................... 61
4.1.2. Jenis Kelamin Responden ........................................... 61
4.1.3. Distribusi Usia Responden ......................................... 62
4.2. Uji Kualitas Data ................................................................... 63
4.2.1. Uji Validitas ............................................................... 63
4.2.2. Uji Reliabilitas ........................................................... 65
4.2.3. Uji normalitas............................................................. 66
4.3. Hasil Analisis Faktor ............................................................. 67
4.3.1. Nilai KMO dan Bartlett’s Test .................................... 67
4.3.2. MSA (Measure of Sampling Adequacy) ..................... 67
4.3.3. Nilai Communality ..................................................... 69
4.3.4. Total Varience Explained ........................................... 72

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

xi

4.3.5. Component Matrix...................................................... 74
4.3.6. Rotated Component Matrix......................................... 76
4.3.7. Penyusunan nama faktor yang terbentuk ..................... 79
4.4 Pembahasan hasil penelitian .................................................... 81
BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 84
5.1. Kesimpulan ........................................................................... 83

5.2. Saran ..................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………... 85
LAMPIRAN ................................................................................................. 88

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Distribusi Jenis Kelamin Responden ..........................................

62

Gambar 4.2 Distribusi Umur Responden .......................................................

63

Gambar 4.3 Proporsi Jawaban dari Kuesioner ...............................................

64

Gambar 4.4 Scree Plot Analisis Faktor ..........................................................

73

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

xiii

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbandingan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional ........

41

Tabel 4.1 Distribusi Jenis Kelamin Responden ...........................................

61

Tabel 4.2 Distribusi Usia Responden ..........................................................

62

Tabel 4.3 Uji Validitas ...............................................................................

64

Tabel 4.4 Reliabilitas..................................................................................

65

Tabel 4.5 Uji Normalitas Univariate ..........................................................

66

Tabel 4.6 Nilai KMO .................................................................................

67

Tabel 4.7 Nilai MSA (Measure of Sampling Adequacy)..............................

68

Tabel 4.8 Nilai Communality......................................................................

69

Tabel 4.9 Nilai Eigen Value........................................................................

72

Tabel 4.10 Matriks Component ....................................................................

74

Tabel 4.11 Rotasi Matriks Komponen ..........................................................

76

Tabel 4.12 Nilai Faktor Loading...................................................................

80

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

xiv

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN
KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK BANK MANDIRI
SYARIAH KOTA SURABAYA
(Studi Kasus Bank Mandir i Syariah Cabang Pembantu
Univer sitas Air langga)
ABSTRAK
Dalam era globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
semakin mengalami kemajuan yang pesat. Bank Mandiri Syariah Kota Surabaya
berusaha untuk menambah fitur-fitur baru pada setiap layanan pada Bank Mandiri
Syariah, hal tersebut dilakukan agar Bank Mandiri Syariah dapat mempertahankan
jumlah nasabah dan bisa menarik nasabah lebih banyak lagi. Permasalahan yang
dihadapi oleh mereka adalah belum mencapai target yang telah ditetapkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan nasabah dalam memilih produk Bank Mandiri Syariah
Kota Surabaya.
Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dengan
menyebarkan kuisioner pada nasabah Bank Mandiri Syariah Kota Surabaya.
Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode accidential
sampling yaitu sampel yang memiliki ciri/sifat khusus dari populasi. Setelah
proses pengumpulan data, dilanjutkan teknik analisis faktor menggunakan SPSS
(Statistical Package For Social Science) for Window versi 13.
Hasil yang diperoleh dikelompokkan menjadi 15 faktor yaitu faktor
pelayanan, halal, banyak ragam produk, banyak cabang, pelayanan yang cepat,
costumer service, aman dan terpercaya, brand image, mudah dijangkau, jaminan,
pelayanan yang tepat, ruang dan tempat pelayanan yang nyaman, lokasi,
pelayanan karyawan yang sopan dan tanggap, bagi hasil, dan faktor-faktor yang
dipertimbangkan oleh nasabah dalam memilih produk Bank Mandiri Syariah Kota
Surabaya.
Kata Kunci: Faktor pengambilan keputusan, Nasabah, Produk Bank Mandiri
Syariah
xv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Secara umum pengertian Bank Islam (Islamic Bank) adalah Bank yang

pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam. Saat ini banyak istilah
yang diberikan untuk menyebut Bank Islam, yakni Bank Tanpa Bunga (InterestFree Bank), Bank Tanpa Riba (Lariba Bank), dan Bank Syari’ah (Shari’ah Bank).
Di Indonesia secara teknis yuridis penyebutan Bank Islam mempergunakan istilah
resmi “Bank Syariah”, atau yang secara lengkap disebut “Bank berdasarkan
prinsip Syariah” (Anonim, 2010: 4).
Bank Syariah di tanah air mendapatkan pijakan yang kokoh setelah adanya
diregulasi sektor perbankan pada tahun 1983, karena sejak saat itu ada keleluasaan
penentuan tingkat suku bunga, termasuk nol persen (atau pemindahan bunga
sekaligus). Kesempatan ini belum termanfaatkan, karena tidak diperkenankannya
pembukaan Kantor Bank Baru. Hal ini berlangsung sampai tahun 1988, di mana
saat itu pemerintah mengeluarkan vacto 1988 yang diperkenankan untuk
berdirinya Bank-bank baru. Posisi Bank Syariah semakin pasti setelah disahkan
UU perbankan No. 7 tahun 1999, di mana Bank diberikan kebebasan untuk
menentukan jenis imbalan yang akan diambil dari nasabahnya, baik berupa bunga
ataupun keuntungan bagi hasil. Terbitnya PP No 72 tahun 1992 tentang Bank
Bagi Hasil secara tegas memberikan batasan bahwa “Bank Bagi Hasil tidak boleh
melakukan kegiatan usaha yang tidak berasaskan prinsip bagi hasil (pasal 6),

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

maka sejak saat itu proses operasional perbankan syariah menjadi semakin luas.
Kini titik kulminasi telah tercapai dengan disahkannya UU No. 10 tahun 1998
tentang perbankan yang mempersilahkan bagi siapa saja mendapatkan kesempatan
mendirikan Bank Syariah maupun yang ingin mengkonversi dari sistem
konvensional menjadi sistem syari’ah (Muhammad, 2004: 4).
Fungsi Bank Syariah secara garis besar tidak berbeda dengan Bank
Konvensional, yakni sebagai Lembaga Intermediasi (intermediary institution)
yang mengerahkan dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana-dana
tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya dalam bentuk fasilitas
pembiayaan. Perbedaan pokok terletak pada jenis keuntungan yang diambil Bank
dari transaksi-transaksi yang dilakukannya. Pada Bank Konvensional keuntungan
diberikan berdasarkan bunga, sedangkan Bank Syariah menyebutnya sebagai
imbalan, baik berupa jasa (fee-base income), mark-up atau profit margin, dan bagi
hasil (loss and profit sharing).
Di samping dilibatkannya Hukum Islam dan pembebasan transaksi dari
mekanisme bunga (interest free), posisi unik lain dari Bank Syariah dibandingkan
dengan bank konvensional adalah diperbolehkannya Bank Syariah melakukan
kegiatan-kegiatan usaha yang bersifat multi-finance dan perdagangan (trading).
Hal ini berkenaan dengan sifat dasar transaksi Bank Syariah yang
merupakan investasi dan jual beli serta sangat beragamnya pelaksanaan
pembiayaan yang dapat dilakukan Bank Syariah, seperti pembiayaan dengan
prinsip murabahah (jual beli), ijarah (sewa) atau ijarah waiqtina (sewa beli) dan
lain-lain.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Kegiatan oprasional Bank Syariah sendiri ditandai dengan berdirinya Bank
Muamalat Indonesia pada tahun 1992 sebagai Bank umum pertama syariah
Hadirnya Bank Muamalat ini secara langsung meningkatkan partisipasi umat
Islam untuk bermuamalat secara syariah dan turut mengembangkan ekonomi
masyarakat kecil. Dengan sistem sesuai syariat Islam, Bank Muamalat ternyata
mampu melewati krisis ekonomi dan memperoleh predikat sebagai salah satu
Bank tersehat di Indonesia. Ini membuktikan bahwa ekonomi Islam dengan sistem
bagi hasil mampu menjawab permasalahan ekonomi yang sedang dihadapi di
Indonesia.
Sejalan dengan itu, volume dan kegiatan Bank Syariah semakin meningkat
drastis. Indikator yang menjadi tolak ukur adalah perkembangan total aset
menurut ANTARA, Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan aset Bank
Syariah telah mencapai 80 persen yakni Rp78 triliun dari target yang ditetapkan
sebesar Rp 97 triliun pada tahun 2010.
Menurut Direktur Perbankan Syariah Mulya Siregar di Jakarta,
pertumbuhan aset tersebut didorong oleh semakin bertambahnya produk yang
dikeluarkan perbankan syariah dan bertambahnya jumlah Bank Umum Syariah
yang beroperasi di Indonesia. Pada Juni 2010, jumlah Bank Syariah sudah
mencapai 10 Bank dengan 1.058 kantor di seluruh Indonesia.
Menurut Bank Indonesia, Bank Umum Syariah akan bertambah satu lagi
yaitu konversi Maybank Indocorp menjadi Maybank Syariah. Selain itu, ada dua
investor asing Al-Barakah dan Asia Finance Bank ke Bank Indonesia, menyatakan
ketertarikannya membuat Bank Syariah di Indonesia. Pada bulan Juni 2009, ada

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

5 Bank dan 643 kantor, kemudian pada bulan Desember 2009, jumlah bank
bertambah menjadi 6 Bank dan 711 kantor.
Berdasarkan data Bank Indonesia, hingga akhir Juni 2010, total
pembiayaan yang disalurkan Bank Syariah telah mencapai Rp 46,26 triliun.
Angka ini naik 34,2 persen dibanding dengan pembiayaan per akhir Desember
2009 sebesar Rp 34,45 triliun. Jika dibandingkan dengan pembiyaan per Juni
2009 yang sebesar Rp 29,71 triliun, maka kinerja penyaluran pembiayaan hingga
Juni 2010 ini sudah melonjak hingga 55,7 persen. Adapun aset Bank Syariah pada
Juni 2009 mencapai total Rp 39,53 triliun dan berkembang menjadi Rp 61,12
triliun pada Juni 2010 (Anonim, 2010: 4).
Selain Bank Syariah, ada pula Unit Usaha Syariah yang masih menyatu
dengan Bank Umum, sehingga total jumlah Bank yang bergerak di Industri
Syariah termasuk Unit Usaha Syariah mencapai 33 Bank dengan 1.302 kantor dan
total aset Rp75,2 triliun (Anonim, 2010: 4).
Atas dasar pemikiran di atas, maka perlu diadakan penelitian mengenai
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Nasabah Dalam
Memilih Produk Bank Mandiri Syariah Kota Surabaya (Studi Kasus Bank
Mandiri Syariah Cabang Pembantu Universitas Airlangga).

1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan data-data yang di sajikan di atas,

dapat diambil perumusan masalah sebagai berikut:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

A. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pengambilan keputusan nasabah
dalam memilih produk Bank Mandiri Syariah Kota Surabaya?
1. Apakah faktor aman dan terpercaya yang mempengaruhi nasabah
melakukan transaksi di Bank Mandiri Syariah?
2. Apakah faktor pelayanan yang memuaskan yang mempengaruhi nasabah
melakukan transaksi di Bank Mandiri Syariah?
3. Apakah faktor kehalalan produk yang mempengaruhi nasabah melakukan
transaksi di Bank Mandiri Syariah?
4. Apakah faktor banyaknya produk/jasa yang mempengaruhi nasabah
melakukan transaksi di Bank Mandiri Syariah?
5. Apakah faktor banyaknya cabang yang mempengaruhi nasabah melakukan
transaksi di Bank Mandiri Syariah?
6. Apakah faktor kecepatan pelayanan yang mempengaruhi nasabah
melakukan transaksi di Bank Mandiri Syariah?
7. Apakah faktok customer service yang mempengaruhi nasabah melakukan
transaksi di Bank Mandiri Syariah?
8. Apakah faktor brand image yang mempengaruhi nasabah melakukan
transaksi di Bank Mandiri Syariah?
9. Apakah faktor kemudahan dijangkau yang mempengaruhi nasabah
melakukan transaksi di Bank Mandiri Syariah?
10. Apakah faktor jaminan yang mempengaruhi nasabah melakukan transaksi
di Bank Mandiri Syariah?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

11. Apakah faktor akurasi pelayanan yang tepat yang mempengaruhi nasabah
melakukan transaksi di Bank Mandiri Syariah?
12. Apakah faktor ruang dan tempat pelayanan yang nyaman yang
mempengaruhi nasabah melakukan transaksi di Bank Mandiri Syariah?
13. Apakah karena faktor lokasi strategis yang mempengaruhi nasabah
melakukan transaksi di Bank Mandiri Syariah?
14. Apakah karena faktor kesopanan karyawan yang sopan dan tanggap yang
mempengaruhi nasabah melakukan transaksi di Bank Mandiri Syariah?
15. Apakah faktor bagi hasil yang mempengaruhi nasabah melakukan
transaksi di Bank Mandiri Syariah?
B.

Kelompok faktor-faktor apa sajakan yang mempengaruhi pengambilan
keputusan nasabah tidak memilih produk Bank Mandiri Syariah Kota
Surabaya?

1.3

Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang dan data-data yang disajikan di atas,

dapat diketahui tujuan penelitian sebagai berikut:
A. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
nasabah dalam memilih produk Bank Mandiri Syariah Kota Surabaya,
meliputi:
1. Faktor aman dan terpercaya
2. Faktor pelayanan yang memuaskan
3. Faktor kehalalan produk
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

4. Faktor banyaknya produk/jasa
5. Faktor banyaknya cabang
6. Faktor kecepatan pelayanan
7. Faktor customer service
8. Faktor brand image
9. Faktor mudah dijangkau
10. Faktor jaminan
11. Faktor akurasi pelayanan
12. Faktor ruang dan tempat pelayanan yang nyaman
13. Faktor lokasi strategis
14. Faktor kesopanan karyawan
15. Faktor bagi hasil
B. Untuk mengetahui kelompok faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan nasabah tidak memilih produk Bank Mandiri Syariah di Kota
Surabaya.

1.4

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dengan dilaksanakannya penelitian ini

adalah sebagai berikut:
1. Sebagai masukan bagi Bank Mandiri Syariah Kota Surabaya, agar dapat
menarik sebanyak-banyaknya nasabah untuk melakukan transaksi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

2. Sebagai bahan informasi ilmiah bagi mahasiswa terutama bagi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis jurusan Ekonomi Pembangunan di Universitas
Pembangunan Nasional Surabaya.
3. Sebagai buku panduan pembuatan skripsi, guna melengkapi perbendaharaan
kepustakaan di Universitas Pembangunan Nasional Surabaya.
4. Sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi Instansi terkait dalam
meningkatkan sistem oprasional dan pelayanan kepada masyarakat.
5. Menambah pengetahuan peneliti dan pembaca, sehingga dapat menambah
ketertarikan untuk melakukan transaksi di Bank Mandiri Syariah di Kota
Surabaya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

BAB 2
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Ter dahulu
Penelitian ini merujuk pada penelitian terdahulu yaitu “Analisis
Faktor-Faktor yang dipertimbangkan Nasabah Bank dalam memanfaatkan layanan
perbankan di Permata Bank Tunjungan Surabaya” yang diteliti oleh mahasiswa
Fakultas Ekonomi Manajemen STIE ABI Surabaya.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan atas
permasalahan yang dihadapi, telah ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut:
1.

Pada perhitungan analisis faktor dengan memasukan 17 variabel didapatkan
bahwa hasil KMO Measure Of Sampling Adequacy (MSA) sebesar 0,821 dan
bartlett’s test sebesar 1275,087 dengan tingkat signifikan p = 0,000 (p 1.

3.

Faktor-faktor yang diperoleh tersebut adalah :
a.

Faktor jaminan
Nilai varian sebesar 30,323 berarti komponen pertama mempengaruhi
pertimbangan nasabah dalam memanfaatkan layanan Permata Bank
Tunjungan Surabaya sebesar 30,323%.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

b.

Faktor pelayanan yang memuaskan
Nilai varian sebesar 28,732 berarti komponen kedua mempengaruhi
pertimbangan nasabah dalam memanfaatkan layanan Permata Bank
Tunjungan Surabaya sebesar 28,732%.

c. Faktor banyaknya cabang
Nilai varian sebesar 1,796 berarti komponen ketiga mempengaruhi
pertimbangan nasabah dalam memanfaatkan layanan Permata Bank
Tunjungan Surabaya sebesar 1,796%.
d.

Faktor lokasi
Nilai varian sebesar 6,439 berarti komponen ke-empat mempengaruhi
pertimbangan nasabah dalam memanfaatkan layanan Permata Bank
Tunjungan Surabaya sebesar 6,439%.

2.2

Landasan Teor i
Dalam penelitian yang akan dilakukan, ada beberapa teori yang akan
digunakan untuk mendukung penjelasan serta analisis pembahasan.

2.2.1

Penger tian Bank
Pengertian bank yang terdapat pada pasal 1 UU No. 10 Tahun 1998
tentang perubahan UU NO 7 Tahun 1992 tentang perbankan yakni bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Berikut ini di kemukakan beberapa definisi Bank dari berbagai sumber, sebagai
berikut:
1.

“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak” (Martono, 2002:20).

2. “Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan
kredit dan jasa-jasa lintas dan peredaran uang” (Simorangkir,
2004:10).
3. “Bank adalah salah satu lembaga

keuangan yang bertujuan

memberikan kredit, juga sebagai alat pembayaran dengan uang yang
diperoleh dengan jalan mengedarkan alat-alat pembayaran baru berupa
uang giral (Martono, 2002:20).
4. “Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga
perantara keuangan (financial intermediares), yang menyalurkan dana
dari pihak yang berlebihan dana (idlle fund/surplus unit) kepada pihak
yang membutuhkan dana atau kekurangan dana (deficit unit) pada
waktu tertentu” (Dendawijaya, 2003:25).
Dari berbagai penjelasan mengenai definisi di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan tentang definisi bank sebagai berikut: “Bank merupakan suatu
lembaga keuangan yang berperan dalam menyediakan jasa-jasa, menghimpun
dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat serta

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

sekaligus berperan penting dalam pembangunan Negara melalui mobilisasi dan
alokasi dana pembangunan”.
2.2.2

Fungsi Bank
Bank yang bertindak sebagai lembaga keuangan memiliki fungsi sebagai

penghubung antara pihak kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana.
Tetapi pada dasarnya Bank memiliki tiga fungsi sebagai berikut:
1. Sebagai tempat menyimpan uang, dalam hal ini Bank memberikan surat-surat
atau lembaran kertas dalam bentuk:
a) Giro (demand deposit)
b) Deposito berjangka (time deposit)
c) Tabungan (saving deposit)
2. Sebagai lembaga penyalur kredit, Bank dapat memanfaatkan uang yang
disimpan oleh nasabah, dan kemudian menyalurkannya pada pihak-pihak
yang membutuhkan dana.
3. Sebagai perantara lalu lintas pembayaran, Bank dapat bertindak sebagai
penghubung antara nasabah satu dengan nasabah lain saat keduanya
melakukan transaksi. Kedua nasabah tersebut tidak secara langsung
melakukan pembayaran, tetapi cukup memerintahkan pada Bank untuk
menyelesaikannya.
Dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan, bahwa Bank mempunyai fungsi
yang sangat luas dalam perekonomian suatu negara, karena Bank merupakan alat
untuk menjaga kestabilan moneter dan keuangan. Bank mempunyai fungsi utama
dalam menghimpun dana dan menyalurkan dana kepada masyarakat. Bank

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

berperan dalam menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan hidup rakyat banyak.
2.2.3

Sumber Dana Bank
“Bagi sebuah Bank, sebagai suatu Lembaga Keuangan, dana merupakan

persoalan paling utama. Tanpa dana, Bank tidak dapat berbuat apa-apa. Dana
Bank adalah merupakan uang tunai yang dimiliki Bank ataupun aktiva lancar yang
dikuasai Bank dan setiap waktu dapat diuangkan” (Dendawijaya, 2003:52).
Uang tunai yang dimiliki Bank tidak hanya berasal dari modal Bank itu
sendiri, tetapi juga berasal dari pihak-pihak lain yang dititipkan atau dipercayakan
kepada Bank sewaktu-waktu. Menurut Dendiwijaya, dana Bank yang digunakan
sebagai alat oprasional suatu Bank bersumber dari dana-dana beberapa pihak
sebagai berikut:
1.

Dana pihak pertama (dana dari modal Bank sendiri)
Dana pihak pertama adalah dana yang berasal dari pemilik Bank atau para
pemegang saham. Pemegang saham pendiri dan pihak pemegang saham yang
ikut dalam usaha Bank pada waktu pendiriannya.

2.

Dana pihak kedua (Dana pinjaman dari Bank luar)
Dana pihak kedua adalah dana-dana yang berasal dari pihak luar, yang terdiri
atas:
a) Call money
Call money adalah pinjaman dari Bank lain yang berupa pinjaman harian
antar Bank. Pinjaman ini diminta bila ada kebutuhan mendesak yang
diperlukan oleh Bank.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

b) Pinjaman biasa antar Bank
Pinjaman biasa antar Bank adalah pinjaman dari Bank lain yang berupa
pinjaman biasa dengan jangka waktu yang relatif lebih lama.
c) Pinjaman lembaga keuangan bukan Bank (LKBB)
Pinjaman dari LKBB ini lebih banyak berbentuk surat berharga yang
dapat diperjual belikan dalam pasar uang sebelum jatuh tempo yang
berbentuk kredit.
d) Pinjaman dari Bank Sentral (Bank Indonesia)
Pinjaman dari Bank Sentral adalah pinjaman (kredit) yang diberikan
Bank Indonesia kepada Bank untuk membiayai usaha-usaha masyarakat
yang tergolong berprioritas tinggi. Pinjaman dari Bank Indonesia untuk
jenis tersebut dikenal dengan istilah kredit Likuiditas Bank Indonesia
(LKBI).
3.

Dana pihak ketiga (dana dari masyarakat)
Dana pihak ketiga adalah dana yang dihimpun dari masyarakat dan
merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh Bank. Dana
dari masyarakat terdiri dari beberapa jenis yaitu:
a) Giro (demand deposit)
Giro adalah simpanan pihak ketiga kepada Bank yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet, dan surat
perintah pembayaran lainnya, atau dengan cara pemindah-bukuan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

b) Deposito (time deposit)
Deposito adalah simpanan pihak ketiga pada Bank yang penarikannya
hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu berdasarkan
perjanjian.
c) Tabungan (saving deposit)
Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada Bank yang penarikannya
hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu (Dendawijaya,
2003:53).

2.2.4

J enis-J enis Bank
Menurut undang-undang pokok perbankan No. 10 Tahun 1998 tentang

jenis Bank, Bank di Indonesia hanya terdiri atas dua jenis (Budisantoso, 2006 :
84) antara lain :
1. Bank Umum
Bank Umum adalah Bank yang melakukan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syari’ah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa lalu-lintas pembayaran
2. Bank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usahanya
secara konvensional atau berdasarkan prinsip syari’ah yang dalam kegiatanya
tidak memberikan jasa dalam lalu-lintas pembayaran.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Selain itu, di Indonesia juga terdapat Bank Sentral yakni Bank Indonesia
(BI) yang memiliki tujuan utama sebagaimana ditetapkan dalam UU NO.23
Tahun 1999 pasal 7 yakni untuk mencapai dan memelihara kesetabilan nilai
rupiah. BI juga memiliki hak untuk menciptakan serta mengedarkan uang logam
dan uang kertas. Bank Indonesia berfungsi sebagai Lembaga Pembina dan
Pengawas Bank-bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat, juga untuk
mengetahui posisi Bank Syariah di dalam Bank Umum dan Bank Perkreditan
Rakyat (BPR).
Bank Syariah adalah Bank yang menggunakan prinsip Islam. Bank
Syariah bisa sebagai Bank Umum atau Bank Perkreditan Rakyat (BPR), karena
Syariah hanya digunakan sebagai prinsip. Bank Umum atau Bank Perkreditan
Rakyat dapat mengaplikasikannya pada mekanisme kerja, dan memiliki peranan
yang penting dalam menjaga kestabilan ekonomi dan moneter di Indonesia.

J enis-J enis Bank Menur ut Pembagian Hasil
a)

Bank Konvensional
Bank konvensinal merupakan Bank yang menjalankan usahanya
seperti pemberian kredit, jasa-jasa lalu lintas, dan penyimpanan
uang secara konvensional dengan ketentuan pemberian imbalan
dalam bentuk bunga.

b)

Bank Syariah
Bank Syariah merupakan Bank yang menjalankan kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran secara syariah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

dengan ketentuan pemberian imbalan dalam bentuk bagi hasil,
sehingga realisasi imbalan yang diterima nasabah akan berbedabeda (Lewis, 2001:64).

2.2.5

Latar Belakang Berdirinya Bank Syar iah
Bank Syariah lahir sebagai salah satu solusi alternatif terhadap

pertentangan mengenai bunga Bank dan riba. Dengan demikian, kerinduan umat
Islam Indonesia yang ingin terlepas dari persoalan riba telah mendapatkan
jawaban dengan lahirnya Bank Islam.
Bank Islam lahir di Indonesia pada awal tahun 90-an atau tepatnya setelah
ada UU No. 7 Tahun 1992, dan direvisi dengan UU perbankan No. 10 Tahun
1998, yaitu Bank yang beroprasi dengan sistem bagi hasil atau bank syariah.
Dalam perkembanganya Bank Indonesia mengeluarkan regulasi baru
tentang Bank Syariah melalui UU No. 23 Tahun 1999. Dana B.I membentuk Biro
Perbankan Syariah yang menjadi wadah bagi perbankan syariah di Indonesia, dan
saat ini Biro tersebut telah di tingkatkan menjadi Direktorat.

Yang menjadi latar belakang Berdiri Bank Syariah adalah:
1. Keinginan umat Islam untuk menghindari riba dalam kegiatan muamalahnya.
2. Keinginan umat Islam untuk memperoleh kesejahteraan lahir dan batin
melalui kegiatan muamalah yang sesuai dengan perintah agama.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

3. Keinginan

umat

Islam

untuk mempunyai

alternatif

pilihan

dalam

mempergunakan jasa-jasa perbankan yang dirasakan lebih sesuai. (Antonio,
2001: 6).
Bank Islam diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap
pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pembiayaan-pembiayaan yang
dikeluarkan oleh Bank Islam. Melalui pembiayaan ini Bank Islam dapat menjadi
mitra dengan nasabah, sehingga hubungan Bank Islam dengan nasabah tidak lagi
sebagai Kreditur dan Debitur tetapi menjadi hubungan kemitraan.

2.2.6

Konsep Bank Syar iah
Pada dasarnya konsep Bank Syariah dalam menjalankan usahanya sama

dengan Bank Konvensional seperti memberikan kredit, jasa-jasa lalu lintas
pembayaran, dan peredaran uang. Tetapi Bank Syariah dalam menjalankan
usahanya tidak dapat dipisahkan dari konsep-konsep syariah yang mengatur
produk dan operasionalnya. Salah satu ketentuan syariah adalah Bank Syariah
tidak menerapkan sistem bunga pada berbagai produknya, dan ini merupakan
perbedaan yang paling mendasar dari kedua konsep Bank tersebut.
Dasar utama sistem perbankan Islam, menurut (Lewis, 2001:55), terdiri
atas beberapa elemen penting yakni:
a.

Riba dilarang dalam semua transaksi.

b.

Bisnis dan investasi dijalankan berdasarkan aktifitas-aktifitas yang halal.

c.

Transaksi harus bebas dari unsur gharar (spekulasi atau ketidakpastian).

d.

Zakat harus dibayar oleh bank untuk dimanfaatkan masyarakat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

e.

Semua aktifitas harus sejalan dengan prinsip-prinsip Islam, dengan Dewan
Syariah khusus sebagai pengawas.
Bank Syariah dengan sistem bagi hasil dirancang untuk mewujudkan

terbinanya kebersamaan dalam menanggung resiko usaha dan bagi hasil usaha
antara pemilik dana (shahibul maal) dan pengelola dana. Secara garis besar
konsep Bank Syariah terdiri atas lima konsep aqad. Berdasarkan atas lima konsep
ini dapat ditemukan produk-produk lembaga keuangan Bank Syariah yaitu:
1.

Prinsip simpanan murni (al-wadi’ah)
Prinsip simpanan murni merupakan fasilitas yang diberikan oleh Bank
Syariah untuk memberikan kesempatan kepada pihak yang kelebihan dana
untuk menyimpan dananya dalam bentuk al-wadi’ah. Fasilitas al-wadi’ah
biasanya untuk tujuan investasi guna mendapatkan keuntungan seperti
tabungan dan deposito. Al-wadi’ah identik dengan deposito dalam Bank
Konvensional. (Muhammad, 2004:17)

2.

Bagi hasil (al-mudharabah)
Al-mudharabah yaitu perjanjian antara pemilik modal dengan pengusaha.
Pemilik modal bersedia membiayai sepenuhnya suatu proyek/usaha dan
pengusaha setuju untuk mengelola proyek tersebut dengan pembagian bagi
hasil sesuai dengan perjanjian. Apabila usaha yang dibiayai mengalami
kerugian, maka kerugian tersebut sepenuhnya ditanggung oleh pemilik
modal, kecuali kerugian tersebut terjadi karena kelalaian pengusaha (Sumitro,
2004:32).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

3.

Prinsip jual beli (al-murabahah)
Prinsip jual beli (al-murabahah) sebagai salah satu sistem yang menerapkan
tata cara jual beli. Bank akan membeli terlebih dahulu barang yang di
butuhkan atau mengangkat nasabah sebagai Agen Bank dengan melakukan
pembelian barang atas nama Bank, kemudian Bank menjual barang tersebut
kepada nasabah dengan harga beli ditambah keuntungan (margin)
(Muhammad, 20:85).

4.

Prinsip sewa (al-ijarah)
Al-ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas bunga dan jasa melalui
pembayaran upah atau sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan
atas barang itu sendiri (Ascarya, 2007:101).

5.

Prinsip jasa/fee
Prinsip jasa ini meliputi seluruh layanan non pembiayaan yang diberikan
Bank. Bentuk produk berdasarkan prinsip bank garansi, kliring, inkaso, jasa
transfer, dan lain-lain (Muhammad, 2004:85).

2.2.7

Pr oduk Opr asional Bank Syar iah
Secara garis besar pengembangan produk bank syariah dikelompokkan

menjadi tiga, yaitu:
1. produk penghimpunan dana
2. produk penyaluran dana
3. produk jasa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

2.2.7.1

Pr oduk Penghimpunan Dana
Produk penghimpunan dana pada Bank Syariah, menurut Antonio, dibagi

menjadi dua akad yakni wadi’ah dan mudharabah.
1. Wadi’ah
Wadi’ah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain
baik secara indivdu maupun melalui Badan Hukum yang harus di jaga dan
dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki. Prinsip wadiah dalam
produk bank syari’ah dapat dikembangkan menjadi dua jenis yaitu:
a) Yad Al-Amanah, yaitu pihak penyimpan tidak bertanggung jawab atas
kehilangan atau kerusakan yang terjadi pada aset titipan, selama hal ini
bukan akibat kelalaian atau kecerobohan yang bersangkutan dalam
memelihara barang titipan.
b) Yad al-dhamanah, yaitu pihak penyimpan bertanggung jawab atas segala
bentuk kehilangan atau kerusakan yang terjadi pada barang tersebut.
Bank sebagai penerima simpanan dapat memanfaatkan al-wadi’ah
sebagai tujuan.
2. Mudharabah
Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak, yakni antara
pihak pertama (shahibul mall) yang menyediakan seluruh modal, sedangkan
pihak kedua menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi
menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, apabila terjadi rugi
akan ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan sebagai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

akibat kelalaian dari si pengelola. Secara umum mudharabah terbagi menjadi
dua jenis, yaitu:
a. Mudharabah muthalaqah, adalah bentuk kerjasama antara dua pihak
yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis
usaha, waktu dan daerah bisnis.
b. Mudharabah muqayyadah, adalah pihak kedua dibatasi jenis usaha,
waktu dan tempat usahanya. Adanya pembatasan ini seringkali
mencerminkan kecenderungan di pihak pertama dalam memasuki jenis
dunia usaha.
Mudharabah biasanya diterapkan pada produk-produk pembiayaan dan
pendanaan, pada sisi penghimpunan dana, mudharabah diterapkan pada:
a. Tabungan berjangka, yaitu tabungan yang dimaksudkan untuk tujuan
khusus, seperti Tabungan Haji, Tabungan Kurban dan Tabungan
Deposito.
b. Deposito spesial, yaitu dana yang dititipkan nasabah untuk tujuan khusus
yaitu bisnis tertentu, misalnya jual beli atau sewa menyewa (Antonio,
2001:85).

2.2.7.2

Pr oduk Penyaluran Dana
Produk penyaluran dana di Bank Syariah, menurut Antonio dapat di

kembangkan menjadi tiga model, yaitu:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

1. Prinsip jual beli
Mekanisme jual beli adalah upaya yang dilakukan berdasarkan pola transfer
of property dan tingkat keuntungan Bank ditentukan di depan sehingga
menjadi harga jual barang. Prinsip ini dikembangkan menjadi bentuk-bentuk
sebagai berikut:
a. Al-Murabahah
Al-Murabahah adalah jual beli dengan harga asal ditambah dengan
keuntungan yang disepakati. Dalam Muarabahah penjual harus
memberitahu harga produk yang dibeli dan menentukan tingkat
keuntungan

sebagai

tambahannya.

Murabahah

umumnya

dapat

diterapkan pada produk pembiayaan untuk pembelian barang-barang
investasi, baik domestik maupun luar negri, seperti melalui letter of
credit (L/C). Kalangan perbankan syari’ah di Indonesia banyak
menggunakan Murabahah secara berkelanjutan, seperti untuk modal
usaha.
b. As-Salam
As-Salam berarti pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari,
sedangkan pembayaran dilakukan di muka. Bank sebagai pembeli dan
nasabah sebagai penjual. As-Salam biasanya digunakan pada pembiayaan
petani dengan jangka waktu yang relatif pendek, yaitu sekitar 2-6 bulan,
dan juga dapat di aplikasikan pada pembiayaan industri.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

c. Al-Istishna
Al-Istishna merupakan akad salam namun pembayarannya dilakukan
oleh Bank sebanyak beberapa kali. Istishna diterapkan pada pembiayaan
manufaktur dan konstruksi.
2. Prinsip sewa (al-Ijarah)
Transaksi Ijarah dilandasi adanya pemindahan manfaat. Jadi pada dasarnya
prinsip Ijarah sama dengan prinsip jual beli, namun perbedaannya terletak
pada objek transaksinya. Bila pada jual beli objek transaksinya adalah barang,
maka pada Ijarah objek transaksinya adalah jasa.
Prinsip ini terdiri atas :
a. Al-Ijarah
Al-Ijarah adalah akad pemindah hak guna barang atau jasa melalui
pembayaran upah sewa tanpa diikuti pemindahan kepemilikan atas
barang itu sendiri.
b. Al-Ijarah Al-Muntahiha Bit Tamlik
Al-Ijarah Al-Muntahiha Bit Tamlik adalah sejenis perpaduan antara
kontrak jual beli dan sewa atau lebih tepatnya adalah akad sewa yang
diakhiri dengan kepemilikan barang di tangan si penyewa.
c. Bank Islam yang mengoprasikan produk al-ijarah dapat melakukan
leasing, baik dalam bentuk operating lease maupun financial lease. Pada
umumnya Bank Islam lebih banyak menggunakan Al-ijarah almuntahiha bit tamlik, karena lebih sederhana dari sisi pembukuannya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

3. Prinsip bagi hasil
Prinsip bagi hasil untuk produk pembiayaan di Bank Syariah
dioperasionalkan dengan pola-pola sebagai berikut:
a. Al-musyarakah
Al-musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk
suatu usaha tertentu yang masing-

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARIAH Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Bertransaksi di Bank Syariah (Studi Kasus di Bank Syariah Mandiri Cabang Boyolali).

0 3 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK BANK SYARIAH DI SURABAYA.

0 0 12

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK BANK BRI SYARIAH DI KOTA SURABAYA (STUDI KASUS : BANK BRI SYARIAH CABANG DARMO).

0 2 99

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP NASABAH DALAM MEMILIH JASA PERBANKAN SYARIAH (STUDI KASUS BANK MANDIRI SYARIAH SURABAYA).

0 6 112

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK BANK MANDIRI SYARIAH KOTA SURABAYA.

0 0 104

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK BANK SYARIAH DI SURABAYA.

0 0 99

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK BANK SYARIAH DI SURABAYA

0 0 19

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK BANK MANDIRI SYARIAH KOTA SURABAYA

0 0 23

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK BANK MANDIRI SYARIAH KOTA SURABAYA (Studi Kasus Bank Mandiri Syariah Cabang Pembantu Universitas Airlangga)

0 0 23

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK BANK BRI SYARIAH DI KOTA SURABAYA (STUDI KASUS : BANK BRI SYARIAH CABANG DARMO)

0 0 19