TINJAUAN SENI PATUNG BERCORAK SENI RUPA INDIA PADA GEREJA ANNAI VELANGKANI DI KOTA MEDAN.
TINJAUAN SENI PATUNG BERCORAK SENI RUPA INDIA
PADA GEREJA ANNAI VELANGKANI
DI KOTA MEDAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
MARFENAS MAROLOP SIHOMBING
NIM: 071222610046
PENDIDIKAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telahmelimpahkan
rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
tepatwaktu. Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang harus diselesaikan sebagai
syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni,
Unimed. Disamping persyaratan akademis, adalah juga ungkapan tanggung jawab
penulis sebagai seorang akademisi, melalui usaha penelitian ilmiah yang
diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Apa yang dilakukan penulis lakukan inimungkin belum mencapai hasil
yang maksimal, untuk itu saran dan masukan yang konstruktif dari pembaca
sangat diharapkan. Semoga skripsi ini bisa memberi kontribusi terhadap
perkembangan pengetahuan, dan semoga penelitian ini membantu terhadap
kegiatan penelitian-penelitian relevan selanjutnya.
Banyak sudah dukungan dan bantuan yang penulis dapatkan dalam
menyelesaikan skripsi ini. Tanpa bantuan, dukungan dan kemudahan-kemudahan
yang diperoleh, sulit kiranya penulis menyelesaikan tugas ini. Untuk itu, rasa
hormat dan ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum, selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
3. Drs. Anam Ibrahim, M. Pd. selaku Ketua Jurusan Seni Rupa dan Dosen
Penguji
4. Dr. Wahyu Tri Atmojo, M. Hum. selaku Sekretaris Jurusan Seni Rupa
5. Drs. Misgiya, M. Hum. selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen
Penguji
6. Drs. R. Triyanto, M. Sn. selaku Dosen Pembimbing Skripsi
7. Drs. Heru Maryono, M. Sn. selaku Dosen Penguji
8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Staf Jurusan Seni Rupa serta Administrasi
dan perlengkapan di lingkungan FBS Unimed.
9. Bapak Pastor James Bharataputra, SJ. yang memberikan kemudahan dan
informasi dalam melengkapi penulisan skripsi ini
i
10. Kedua orang tua penulis, Ayahanda M. Sihombing dan Ibunda N. Br.
Silaban, yang telah melimpahkan kasih sayangnya dan memberikan
dukungan baik moril dan materil kepada, abang saya Sertu Michael
Sihombing, Adek saya Rosjuita Margaret Sihombing, Am. Keb. dan
Marikson Mareno Sihombing yang selalu memberikan semangat buat saya
untuk menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu.
11. Mariana Simanjuntak, SE. yang memberikan bantuan dan dukungan
semangat dalam penyelesaian skripsi ini.
12. Rekan seperjuangan angkatan 2007 atas doa, semangat, dan keindahan
persahabatannya. Kakak, abang, dan adik stambuk terima kasih atas doa
dan bantuannya.
Semoga semua bantuan, dukungan, dan kemudahan-kemudahan yang
Bapak dan Ibu berikan menjadi amalan dan mendapat rahmat dari Tuhan Yang
Maha Esa, dan semoga skripsi ini dapat memenuhi fungsinya, amin.
Akhir kata penulis menyampaikan terima kasih, penulis berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan bermanfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang kesenian.
Medan,
Maret 2014
Penulis,
Marfenas M. Sihombing
NIM. 071222610046
ii
ABSTRAK
MARFENAS MAROLOP SIHOMBING, NIM: 071222610046. Tinjauan Seni
Patung Bercorak Seni Rupa India pada Gereja Annai Velangkanni Di Kota
Medan. Skripsi: Fakultas Bahasa dan Seni UNIMED 2014
Gereja atau Graha Maria Annai Velangkanni yang berada di Tanjung
Selamat, Medan, perlu dibandingkan dengan Gereja yang ada di Velangkanni
India. Pemahaman terhadap patung-patung di dalam dan luar ruangan Graha yang
berbeda baik berupa pandangan tentang aliran seni yang diterapkan juga menjadi
sebuah topik permasalahan. Terjadi pengelompokan terhadap patung-patung
Graha tersebut, banyak orang menyebutkan patung-patung tersebut menerapkan
aliran seni rupa Barat namun ada juga berpendapat seperti peneliti bahwa patungpatung tersebut merupakan patung bercorak seni rupa Timur yang dalam hal ini
merupakan seni rupa India. Penelitian ini menggunakan Metode Deskriptif
Kualitatif yaitu melalui pengamatan, observasi, studi pustaka, telaah dokumen,
dokumentasi dan wawancara.
Peneliti ingin mengetahui corak seni rupa India pada patung-patung yang
ada di Graha Annai Velangkanni. Mengetahui tentang unsur-unsur seni rupa yang
terkandung, yang berhubungan dengan budaya India dan agama Kristen serta
unsur yang mempengaruhi dalam pembuatan dan perwujudan patung-patung
Graha. Sumber data primer dalam penelitian adalah patung-patung Annai
Velangkanni, serta sumber sekunder dari buku-buku yang berhubungan dengan
seni patung India, seni patung Eropa, melalui wawancara langsung dengan
penggagas dan pendiri berdirinya Graha Maria Annai Velangkani yakni Pastor
James Bharataputra serta dengan saudara Andreas yang merealisasikan ide-ide
Pastor James menjadi patung-patung Graha serta kajian-kajian yang berhubungan
dengan judul skripsi penulis.
Peniliti menyimpulkan bahwa patung-patung yang ada di Gereja Annai
Velangkanni memiliki corak seni Rupa India terlihat dari konsep merealisasikan
patung-patung tersebut mengikuti corak patung India dilihat dari segi kemeriahan
warna, bentuk, gerakan-gerakan patung, alat-alat suci yang dipegang, penggunaan
halo atau cahaya suci yang biasa dipakai dalam penggambaran dewa-dewi India.
Graha tesebut juga merupakan pengungkapan iman dalam bentuk budaya India
(tamil).
i
DAFTAR ISI
LEMBARAN PENGESAHAN
ABSTRAK .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ................................................................................... 4
D. Perumusan Masalah ..................................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian......................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian....................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 7
A. Pengertian Seni ............................................................................................ 7
1. Seni Rupa ..............................................................................................9
2. Seni Patung..........................................................................................11
3. Seni Rupa India ...................................................................................12
4. Seni Patung India ................................................................................14
5. Seni Patung Eropa ...............................................................................21
B. Hubungan Seni Rupa India dengan Seni Rupa Indonesia ......................... 28
C. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 32
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 32
B. Populasi dan Sampel ................................................................................. 33
C. Metode penelitian ...................................................................................... 33
D. Sumber Data Penelitian ............................................................................. 34
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 36
A. Hasil Penelitian ..........................................................................................36
B. Pembahasan ...............................................................................................38
i
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Patung Penari ......................................................................................39
Patung Yesus .......................................................................................41
Patung Maria .......................................................................................43
Patung Orang Suci ...............................................................................46
Patung Altar........................................................................................ 49
Patung Rasul ....................................................................................... 55
Patung Binatang ................................................................................ 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 64
A. Kesimpulan ................................................................................................64
B. Saran ..........................................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 66
Lampiran-lampiran ............................................................................................ 68
ii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1: Arca Jaina di India ........................................................................... 15
Gambar 2.2: Patung Dewa Siwa di India ............................................................. 17
Gambar 2.3-2.7: Gerakan Tangan (Mudra) ..................................................... 18-19
Gambar 2.8: Patung Ganesha di Orissa, India ..................................................... 20
Gambar 2.9: Michelangelo “David” .................................................................... 23
Gambar 2.10: Michelangelo “Pieta”, Patung Monokromatik.............................. 24
Gambar 2.11: Niccolo da Uzzano, Patung Polikromatik Karya Donatel .............. 25
Gambar 2.12 dan 2.13: Patung Eropa Lebih Detail .............................................. 27
Gambar 2.14: Patung India yang Mulus ............................................................... 27
Gambar 2.15: Arca Ganesa di candi Prambanan, Indonesia ................................... 29
Gambar 2.16: Kerangka Berfikir oleh Marfenas Marolop Sihombing, 2013 ....... 30
Gambar 4.1: Skema Graha Maria Annai Velangkani (Tampak Depan) .............. 37
Gambar 4.2: Patung Penari di Annai Velangkanni .............................................. 39
Gambar 4.3: Patung Dewa Nardraja India ........................................................... 39
Gambar 4.4: Penari India di Kuil India ............................................................... 39
Gambar 4.5: Yesus dan Wanita Samaria di Samping Bunga Lotus ..................... 42
Gambar 4.6: Dewi Laksmi di atas Bunga Teratai (Lotus) ................................... 42
Gambar 4.7: Patung Bunda Maria Annai Velangkani ......................................... 44
Gambar 4.8: Arca Jaina di India .......................................................................... 44
Gambar 4.9: Santo Paulus, Rasul Para Bangsa di Annai Velangkanni ................ 47
Gambar 4.10: Santo Fransiskus Xaverius, Rasul Asia di Annai Velangkanni .... 48
Gambar 4.11: Patung Dewa Siwa di India .......................................................... 48
Gambar 4.12: Altar Utama Annai Velangkanni .................................................. 50
Gambar 4.13: Maria dan Yesus Kecil di Altar Kanan Annai Velangkanni ......... 51
Gambar 4.14: Dewi Durga ................................................................................... 51
Gambar 4.15: Altar Kanan, Yesus Sikap Tangan Mudra .................................... 53
Gambar 4.16 dan 4.17: Mudra Abhaya ................................................................. 53
Gambar 4.18 dan 4.19: Merupakan Mudra Dhyana ............................................. 53
Gambar 4.20-4.23: Rasul-rasul Yesus ............................................................. 55-56
i
Gambar 4.24: Parasurama Memegang Kapak ...................................................... 56
Gambar 4.25: Michelangelo “David” .................................................................. 57
Gambar 4.26: Menara Belakang Graha Annai Velangkanni ............................... 60
Gambar 4.27: Relief Ganesha di Orissa, India ..................................................... 60
Gambar 4.28: Malaikat Simbol Penginjil Matius di Velangkani ........................ 61
Gambar 4.29: Malaikat Simbol Penginjil Matius ................................................ 61
Gambar 4.30: Singa Bersayap Simbol Penginjil Markus di Velangkani ............ 61
Gambar 4.31: Dewa Sri Narasingha..................................................................... 61
Gambar 4.32: Lembu Bersayap Simbol Penginjil Lukas di Velangkani ............. 62
Gambar 4.33: Lembu sebagai kendaraan Dewa Krisna ....................................... 62
Gambar 4.34: Burung Rajawali Simbol Penginjil Yohanes di Velangkani ........ 62
Gambar 4.35: Burung Rajawali Simbol Penginjil Yohanes ................................ 62
Gambar 4.36: Malaikat dengan Terompet ........................................................... 63
Gambar 4.37: Ganesha (Dewa Penggabungan antara Manusia dengan Gajah) ... 63
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan. Banyak
bangunan-bangunan megah yang sengaja dibangun oleh tangan-tangan manusia
sebagai wujud berdiamnya Allah di tempat yang mereka bangun. Tempat itu
dijadikan tempat berkumpul dan berdoa bersama untuk mendekatkan diri dengan
Tuhan Yang Maha Esa.
Pada zaman prasejarah konsep pemujaan terhadap benda-benda yang
keramat seperti batu besar, pohon besar, merupakan dasar utama manusia
Prasejarah menciptakan benda-benda ritual dalam pemujaan terhadap kekuatan
alam yang diyakini mengendalikan mereka. Di zaman Mesir kuno hal tersebut
terlihat jelas, dimana pemujaan mereka terhadap Dewa dan kepercayaan mereka
bahwa raja-raja mereka dilindungi oleh Dewa dan bahkan mereka juga
menjadikan raja-raja tersebut sebagai dewa mereka. Karena begitu tingginya
derajad para raja Mesir, mereka membangun makam megah (piramida) bagi rajarajanya, patung-patung, dan bangunan-bangunan yang mereka keramatkan sebagai
tempat berdiamnya para Dewa.
Berdasarkan pengamatan peneliti, di Kota Medan ada sebuah tempat yang
merupakan wujud dari pengungkapan rasa keimanan kepada Allah yang
diungkapkan melalui sebuah gedung. Dibangun dengan memadukan unsur
kebudayaan India. Tempat ini merupakan gedung yang bila dilihat sekilas
1
2
menyerupai kuil umat Hindu. Gedung ini dinamakan dengan Graha Annai Maria
Velangkanni.
Selain Graha Annai Maria Velangkanni ada beberapa tempat yang
didirikan oleh imigran India yang berada di Medan. Mereka yang beragama Hindu
membangun Shri Mariamman Kuil yang terletak di Kampung Madras, dibangun
pada tahun 1884 yang menjadi “payung” bagi kuil-kuil lainnya. Sedangkan yang
beragama Buddha memiliki Vihara Bodhi Gaya dan Vihara Lokasanti di
Kampung Anggrung Medan serta Vihara Ashoka di kawasan Polonia Medan.
Mereka yang katolik mendirikan kapel yang sekarang menjadi Gereja Graha
Bunda Maria Annai Velangkanni di Tanjung Selamat Kecamatan Medan Sunggal,
Medan.
Nama Annai Maria Velangkanni mengikuti Annai Maria Velangkani
terletak di Chennai Pantai Teluk Benggala, bagian Tenggara India, di sebelah
selatan dari kota Madras. Annai Maria Velangkanni adalah tempat ziarah untuk
mengingat Bunda Maria yang sangat dihormati. Dalam teologi Katolik Bunda
Maria merupakan perawan suci yang mengandung dan melahirkan putera Allah,
yaitu Yesus Kristus.
Pengamatan peneliti, orang yang mengenal
Graha Maria Annai
Velangkani sering menyebutkan bahwa Gereja Graha Annai Velangkani
merupakan tiruan dari gedung Basilika Annai Velangkani yang ada di India. Hal
ini merupakan sebuah anggapan yang harus diluruskan dan diketahui
kepastiannya.
3
Bangunan Graha Annai Velangkani terdiri dari tiga lantai yang dipenuhi
benda-benda dengan sentuhan seni disetiap dinding dan sudut bangunan. Di
sekitar gedung terdapat banyak patung bercorak India baik sebagai hiasan maupun
simbol keagamaan. Pada dinding dan atap banyak terdapat lukisan, mozaik,
ornamen dan relief yang menceritakan awal terciptanya bumi dan alam semesta
berdasarkan Kitab Suci Agama Kristen serta menggunakan warna-warna khas
yang kesemuanya menunjukkan penerapan seni rupa India.
Gedung yang digagas oleh Pastor James Bharata Putra, SJ dan diresmikan
oleh Uskup Medan, Mgr. Pius Batubara pada 1 Oktober 2005 itu memiliki patungpatung dan relief yang dihasilkan oleh tangan seniman bernama Andreas. Andreas
merupakan warga keturunan India yang telah menetap dan menjadi warga negara
Indonesia. Beliau merupakan seorang seniman patung otodidak yang sering
dipercayakan untuk membuat patung gereja Khatolik di Medan.
Pengamatan peneliti, patung-patung tersebut secara visual memiliki
persamaan dengan patung-patung India. Beberapa patung Annai Velangkanni
secara langsung bisa sebutkan sebagai patung yang bercorak seni rupa India
namun ada juga yang membutuhkan pemahaman lebih lagi untuk bisa
menyimpulkan patung tersebut bercorak seni rupa India ataupun tidak. Menarik
untuk diteliti karena patung–patung tersebut menghiasi sekeliling gedung Graha
dan berciri Seni Rupa India. Peneliti menduga bahwa patung-patung tersebut
dibuat melalui sebuah pemikiran panjang sehingga menjadi kesatuan yang
menarik dengan gedung gereja. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti
4
fenomena tersebut dengan judul “Tinjauan Seni Patung Bercorak Seni Rupa India
pada Gereja Annai Velangkani di Kota Medan”
Corak Seni Rupa India pada Graha Annai Maria Velangkanni ini terlihat
jelas pada warna yang digunakan, gerakan-gerakan patung atau posisi badan
patung merupakan konsep yang biasanya muncul pada seni patung India. Annai
Velangkani adalah bangunan dengan penuh makna religi, melalui simbol-simbol
yang menceritakan sejarah kejadian dunia dan keselamatan bangsa manusia
seperti yang tercantum dalam Kitab Suci dan ajaran Gereja Katolik.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti mengidentifikasikan
beberapa permasalahan yang dihadapi antara lain:
1. Apakah bangunan gereja Annai Velangkani yang ada di Tanjung Selamat
Kecamatan Medan Sunggal, Medan tersebut merupkan tiruan atau duplikat
dari Basilika Velangkani yang ada di India?
2. Apakah patung-patung gerja Annai Velangkanni memiliki karakteristik
seni rupa India atau lebih cenderung mengikuti karakter seni rupa Barat?
3. Apakah karakteristik seni rupa India yang telihat pada patung-patung Annai
Velangkanni?
C. Pembatasan Masalah
Dari latar belakang dan identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi
masalah pada :
1. Penelitian dibatasi pada patung-patung yang ada di dalam dan luar gedung
gereja Annai Velangkanni yang dominan bercorak seni rupa India.
5
2. Penelitian lebih menyoroti pada makna gerak tubuh, atribuat yang
digunakan serta penggunaan warna pada patung Annai Velangkanni sesuai
dengan corak Seni Rupa India.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah
maka dirumuskan masalah: Apakah patung-patung di Graha Annai Velangkanni
bercorak seni rupa India?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk:
1. Untuk memahami dan mengenal aliran atau corak seni rupa yang digunakan
dalam patung-patung Annai Velangkanni
2. Untuk mengetahui makna gerak tubuh, atribut yang digunakan serta warnawarna yang menunjukkan corak seni rupa India pada patung-patung Annai
Velangkanni.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat terhadap:
1.
Manfaat praktis
a. Masyarakat Kota Medan mengetahui keberadaan situs budaya dan seni
rupa India pada Gereja Katolik Annai Velangkani di Kota Medan
b. Para pemerhati seni lebih memahami bagian-bagian Seni rupa India pada
Gereja Katolik Annai Velangkani
6
c. Masyarakat yang beragama Katolik bisa memandang Gereja Katolik Annai
Velangkani sebagai hasil seni dan bukan merupakan penggabungan antara
gereja, kuil dan vihara.
2.
Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan pembukuan dan penjelasan tentang Gereja Katolik Annai
Velangkani bagi gereja Katolik
b. Sebagai referensi bagi penulis yang lain
66
DAFTAR PUSTAKA
Author’s Guide. 2008. Modul 2, Mengidentifikasi Gagasan dan Teknik dalam
Karya Seni Rupa Terapan. Samarinda : Dinas Pendidikan Kota Samarinda.
Bahari, Nooryan. 2008. Kritik Seni. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
---------------------- 2008. Jurnal Seni Rupa Jurusan Seni Rupa Universitas Negeri
Medan. Medan: Universitas Negeri Medan.
Bharataputra, James. Tth. Something Beautiful From God (Sesuatu yang Indah
dari Allah) Buku Panduan Graha Maria Annai Velangkanni. Medan :
Tanjung Selamat.
Budiani. 1963. Arah Menuju Seni Pahat Kita, Artikel Dalam Jurnal Budaya 1963,
No. 3/4/5, Maret 1963.
Dharsono. 2004. Seni Rupa Modern. Bandung: Rekayasa Sains.
Holt, Claire. 2000. Art In Indonesia: Continuitas and Change. terjemahan:
Sudarsono, Bandung: MSPI.
Humardani, SD.1980. Dasar – dasar Estetika (terjemahan). Surakarta: Akademi
Seni Karawitan Indonesia.
Munandar, Agus Aris. 2004. Karya Sastra Jawa Kuno yang Diabadikan pada
Relief Candi-Candi Abad ke-13—15 M. Jurnal Sosial Humaniora 2004,
vol. 8, No. 2, Agustus 2004.
Kusnadi, dkk. 1978. Seni Rupa Indonesia dan Pembinaannya. Jakarta: Proyek
Pembinaan Kesenian Departemen P dan K.
Prihadi, Bambang. 2006. “Sejarah Seni Rupa Barat II”. Yogyakarta: Diktat
Universitas Negeri Yogyakarta.
Rader, Melvin. 1973 A Modern Book of Aesthetics, New York : Holt Clair.
Read, Herbert. 1972. The Meanig of Art, London, Faber & Faber. Soekmono.R,
1973, Sejarah Kebudayaan Indonesia, Jilid 1,2 dan 3. Jakarta: Yayasan
Kanisus.
Retnowati, Tri Hartiti, dkk. 2010. “Pembelajaran Seni Rupa”. Yogyakarta: Badan
Penerbit Universitas Negeri Yogyakarta.
Salam, Sofyan, dan Tangsi. 2007. “Sejarah Seni Rupa Timur”. Makasar: Badan
Penerbit Universitas Negeri Makasar.
Saunders, William.2006. The Symbolism of the Gospel Writers. Paris: Arlington
Catholic Herald.
67
Sembiring, Dermawan, dkk. 2007. “Buku Ajar Wawasan Seni”. Medan:
Universitas Negeri Medan.
Sindhunata. 1988. Perayaan Nasional Penutupan Tahun Maria 1988. Kompas.
Situmorang, Oloan. 2008. “Sejarah Seni Rupa Indonesia”. Medan: Universitas
Negeri Medan.
-----------------------. 1985. “Sejarah Seni Rupa India”. Medan: Universitas Negeri
Medan.
Soedarso SP, 1990. Sejarah Perkembangan Seni Rupa Modern. Yogyakarta: Saku
Dayar.
-------------- 1990. Tinjauan Seni,. Yogyakarta: Saku Dayar.
Sumarwahyudi. 1996. Seni Monumen Indonesia dari Masa ke Masa. Artikel
dalam Jurnal Bahasa dan Seni Tahun 1996, 24. No.2 Agustus 1996.
Suryahadi, Agung, 2008. “Seni rupa untuk Sekolah Menengah Kejuruan”. Jakarta
: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
T. S. G, Mulya, 1952. India Sedjarah Politik dan Pergerakan Kebangsaan.
(cetakan kedua). Jakarta: Balai Pustaka.
Wienarno, Eko Budi, 2003. “Seni Patung Indonesia”. Malang : Badan Penerbit
Universitas Negeri Malang.
Interview Manual. Pastor James Bharataputra. 2013, tanggal 10 Agustus 2013, 23
Oktober 2013, 19 November 2013 dan 20 Desember 2013.
http://sejarah kesenian india/pututristi’s blog.html/20 April 2013/10:23:15
http://velangkanni.blogspot.com/25 Juni 2013/ 21:15:22
hhtp://www.google.com/patung-patung India/10 Juli 2013/12:35:10
hhtp://www.google.com/patung-patung Eropa/25 Februari 2014/10:50:12
68
Lampiran 1
PERTANYAAN WAWANCARA
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
Beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada nara sumber :
Apa konsep utama dalam pembangunan gereja Graha Maria Annai
Velangkanni?
Apakah konsep arsitektur dan pengadaan patung-patung gereja/graha ini
memang benar mejiplak atau meniru gereja Basilika Velangkani yang ada
di India?
Apakah arsitektur dalam pembangunan Gereja ini semuanya menerapkan
prinsip-prinsip seni rupa India?
Pada gerbang depan Graha terdapat patung/relief penari India, apa
sebenarnya tujuan dan makna dalam pembuatan patung tersebut dan
apakah ada hubungannya dengan patung-patung penari seperti Nardraja
yang ada di India?
Air mancur atau yang diberi nama “Sumur Yakub” yang ada di velangkani
menggunakan simbol teratai, dimana simbol teratai juga sering dijumpai
pada patung-patung dewa-dewi India, apakah pembuatan sumur tersebut
memang ada hubungannya dengan yang terjadi pada dewa-dewi India?
Apa konsep utama pembuatan patung Bunda Maria dan Yesus kecil,
mengapa menggunakan karangan bunga seperti karangan yang sering
digunakan dalam adat atau kebudayaan India?
Apa makna warna emas pada pewarnaan patung Bunda Maria dan Yesus
kecil?
Apakah gerakan pada patung Yesus pada altar merupakan penerapan
gerakan Mudra yang sering kita temukan patung-patung Budha India dan
apa makna gerakan tersebut?
Apa tujuan dibuatnya tangan kiri Yesus pada altar memegang lampu
menyala, apa kah ada makna simbol lampu menyala tersebut?
Apakah konsep pembuatan patung-patung keduabelas Rasul yang
memegang benda-benda tertentu adalah untuk menunjukkan benda-benda
suci agama Kristen?
Apakah ada simbol-simbol pada patung-patung bercorak Seni Rupa India
diterapkan pada patung di gedung Graha Maria Annai Velangkanni?
Apa konsep utama patung-patung tersebut dan apa tujuan dibuatnya
patung-patung atau relief tersebut?
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan yakni untuk meninjau
karya seni patung yang terdapat pada gereja Annai Velangkanni, maka peneliti
memperoleh kesimpulan akhir sesuai dengan judul penelitian yakni:
1.
Patung-patung di Annai Velangkanni memiliki corak seni rupa India, hal
tersebut terutama tampak pada wajah-wajah patung Annai Velangkanni
yang memiliki karakter wajah orang India serta penggunaan halo
dibelakang kepala.
2.
Mudra atau gerakan tangan yang biasanya digunakan dalam patung-patung
india
juga
diterapkan
pada
patung-patung
Annai
Vlelangkanni.
Penggunaan mudra tersebut disesuaikan dengan tugas ataupun tujuan
dibentuknya patung tersebut.
3.
Penggunaan benda-benda suci atau alat-alat tertentu yang dipegang
patung-patung Annai Velangkanni, hal tersebut merupakan karakter yang
umumnya diterapkan dalam patung-patung bercorak India.
64
65
B. Saran
Sesuai dengan penulisan yang diangkat tentang peninjauan seni patung
bercorak seni rupa India maka peneliti memberikan saran bagi Akademisi:
Bagi akademisi terutama peneliti selanjutnya yang ingin melakukan
penelitian yang serupa, penelitian ini bisa menjadi bahan perbandingan atau
referensi yang bermanfaat untuk mendukung penelitian selanjutnya. Diharapkan
menambah responden atau nara sumber supaya penelitian lebih akurat.
PADA GEREJA ANNAI VELANGKANI
DI KOTA MEDAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
MARFENAS MAROLOP SIHOMBING
NIM: 071222610046
PENDIDIKAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telahmelimpahkan
rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
tepatwaktu. Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang harus diselesaikan sebagai
syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni,
Unimed. Disamping persyaratan akademis, adalah juga ungkapan tanggung jawab
penulis sebagai seorang akademisi, melalui usaha penelitian ilmiah yang
diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Apa yang dilakukan penulis lakukan inimungkin belum mencapai hasil
yang maksimal, untuk itu saran dan masukan yang konstruktif dari pembaca
sangat diharapkan. Semoga skripsi ini bisa memberi kontribusi terhadap
perkembangan pengetahuan, dan semoga penelitian ini membantu terhadap
kegiatan penelitian-penelitian relevan selanjutnya.
Banyak sudah dukungan dan bantuan yang penulis dapatkan dalam
menyelesaikan skripsi ini. Tanpa bantuan, dukungan dan kemudahan-kemudahan
yang diperoleh, sulit kiranya penulis menyelesaikan tugas ini. Untuk itu, rasa
hormat dan ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum, selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
3. Drs. Anam Ibrahim, M. Pd. selaku Ketua Jurusan Seni Rupa dan Dosen
Penguji
4. Dr. Wahyu Tri Atmojo, M. Hum. selaku Sekretaris Jurusan Seni Rupa
5. Drs. Misgiya, M. Hum. selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen
Penguji
6. Drs. R. Triyanto, M. Sn. selaku Dosen Pembimbing Skripsi
7. Drs. Heru Maryono, M. Sn. selaku Dosen Penguji
8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Staf Jurusan Seni Rupa serta Administrasi
dan perlengkapan di lingkungan FBS Unimed.
9. Bapak Pastor James Bharataputra, SJ. yang memberikan kemudahan dan
informasi dalam melengkapi penulisan skripsi ini
i
10. Kedua orang tua penulis, Ayahanda M. Sihombing dan Ibunda N. Br.
Silaban, yang telah melimpahkan kasih sayangnya dan memberikan
dukungan baik moril dan materil kepada, abang saya Sertu Michael
Sihombing, Adek saya Rosjuita Margaret Sihombing, Am. Keb. dan
Marikson Mareno Sihombing yang selalu memberikan semangat buat saya
untuk menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu.
11. Mariana Simanjuntak, SE. yang memberikan bantuan dan dukungan
semangat dalam penyelesaian skripsi ini.
12. Rekan seperjuangan angkatan 2007 atas doa, semangat, dan keindahan
persahabatannya. Kakak, abang, dan adik stambuk terima kasih atas doa
dan bantuannya.
Semoga semua bantuan, dukungan, dan kemudahan-kemudahan yang
Bapak dan Ibu berikan menjadi amalan dan mendapat rahmat dari Tuhan Yang
Maha Esa, dan semoga skripsi ini dapat memenuhi fungsinya, amin.
Akhir kata penulis menyampaikan terima kasih, penulis berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan bermanfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang kesenian.
Medan,
Maret 2014
Penulis,
Marfenas M. Sihombing
NIM. 071222610046
ii
ABSTRAK
MARFENAS MAROLOP SIHOMBING, NIM: 071222610046. Tinjauan Seni
Patung Bercorak Seni Rupa India pada Gereja Annai Velangkanni Di Kota
Medan. Skripsi: Fakultas Bahasa dan Seni UNIMED 2014
Gereja atau Graha Maria Annai Velangkanni yang berada di Tanjung
Selamat, Medan, perlu dibandingkan dengan Gereja yang ada di Velangkanni
India. Pemahaman terhadap patung-patung di dalam dan luar ruangan Graha yang
berbeda baik berupa pandangan tentang aliran seni yang diterapkan juga menjadi
sebuah topik permasalahan. Terjadi pengelompokan terhadap patung-patung
Graha tersebut, banyak orang menyebutkan patung-patung tersebut menerapkan
aliran seni rupa Barat namun ada juga berpendapat seperti peneliti bahwa patungpatung tersebut merupakan patung bercorak seni rupa Timur yang dalam hal ini
merupakan seni rupa India. Penelitian ini menggunakan Metode Deskriptif
Kualitatif yaitu melalui pengamatan, observasi, studi pustaka, telaah dokumen,
dokumentasi dan wawancara.
Peneliti ingin mengetahui corak seni rupa India pada patung-patung yang
ada di Graha Annai Velangkanni. Mengetahui tentang unsur-unsur seni rupa yang
terkandung, yang berhubungan dengan budaya India dan agama Kristen serta
unsur yang mempengaruhi dalam pembuatan dan perwujudan patung-patung
Graha. Sumber data primer dalam penelitian adalah patung-patung Annai
Velangkanni, serta sumber sekunder dari buku-buku yang berhubungan dengan
seni patung India, seni patung Eropa, melalui wawancara langsung dengan
penggagas dan pendiri berdirinya Graha Maria Annai Velangkani yakni Pastor
James Bharataputra serta dengan saudara Andreas yang merealisasikan ide-ide
Pastor James menjadi patung-patung Graha serta kajian-kajian yang berhubungan
dengan judul skripsi penulis.
Peniliti menyimpulkan bahwa patung-patung yang ada di Gereja Annai
Velangkanni memiliki corak seni Rupa India terlihat dari konsep merealisasikan
patung-patung tersebut mengikuti corak patung India dilihat dari segi kemeriahan
warna, bentuk, gerakan-gerakan patung, alat-alat suci yang dipegang, penggunaan
halo atau cahaya suci yang biasa dipakai dalam penggambaran dewa-dewi India.
Graha tesebut juga merupakan pengungkapan iman dalam bentuk budaya India
(tamil).
i
DAFTAR ISI
LEMBARAN PENGESAHAN
ABSTRAK .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ................................................................................... 4
D. Perumusan Masalah ..................................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian......................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian....................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 7
A. Pengertian Seni ............................................................................................ 7
1. Seni Rupa ..............................................................................................9
2. Seni Patung..........................................................................................11
3. Seni Rupa India ...................................................................................12
4. Seni Patung India ................................................................................14
5. Seni Patung Eropa ...............................................................................21
B. Hubungan Seni Rupa India dengan Seni Rupa Indonesia ......................... 28
C. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 32
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 32
B. Populasi dan Sampel ................................................................................. 33
C. Metode penelitian ...................................................................................... 33
D. Sumber Data Penelitian ............................................................................. 34
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 36
A. Hasil Penelitian ..........................................................................................36
B. Pembahasan ...............................................................................................38
i
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Patung Penari ......................................................................................39
Patung Yesus .......................................................................................41
Patung Maria .......................................................................................43
Patung Orang Suci ...............................................................................46
Patung Altar........................................................................................ 49
Patung Rasul ....................................................................................... 55
Patung Binatang ................................................................................ 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 64
A. Kesimpulan ................................................................................................64
B. Saran ..........................................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 66
Lampiran-lampiran ............................................................................................ 68
ii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1: Arca Jaina di India ........................................................................... 15
Gambar 2.2: Patung Dewa Siwa di India ............................................................. 17
Gambar 2.3-2.7: Gerakan Tangan (Mudra) ..................................................... 18-19
Gambar 2.8: Patung Ganesha di Orissa, India ..................................................... 20
Gambar 2.9: Michelangelo “David” .................................................................... 23
Gambar 2.10: Michelangelo “Pieta”, Patung Monokromatik.............................. 24
Gambar 2.11: Niccolo da Uzzano, Patung Polikromatik Karya Donatel .............. 25
Gambar 2.12 dan 2.13: Patung Eropa Lebih Detail .............................................. 27
Gambar 2.14: Patung India yang Mulus ............................................................... 27
Gambar 2.15: Arca Ganesa di candi Prambanan, Indonesia ................................... 29
Gambar 2.16: Kerangka Berfikir oleh Marfenas Marolop Sihombing, 2013 ....... 30
Gambar 4.1: Skema Graha Maria Annai Velangkani (Tampak Depan) .............. 37
Gambar 4.2: Patung Penari di Annai Velangkanni .............................................. 39
Gambar 4.3: Patung Dewa Nardraja India ........................................................... 39
Gambar 4.4: Penari India di Kuil India ............................................................... 39
Gambar 4.5: Yesus dan Wanita Samaria di Samping Bunga Lotus ..................... 42
Gambar 4.6: Dewi Laksmi di atas Bunga Teratai (Lotus) ................................... 42
Gambar 4.7: Patung Bunda Maria Annai Velangkani ......................................... 44
Gambar 4.8: Arca Jaina di India .......................................................................... 44
Gambar 4.9: Santo Paulus, Rasul Para Bangsa di Annai Velangkanni ................ 47
Gambar 4.10: Santo Fransiskus Xaverius, Rasul Asia di Annai Velangkanni .... 48
Gambar 4.11: Patung Dewa Siwa di India .......................................................... 48
Gambar 4.12: Altar Utama Annai Velangkanni .................................................. 50
Gambar 4.13: Maria dan Yesus Kecil di Altar Kanan Annai Velangkanni ......... 51
Gambar 4.14: Dewi Durga ................................................................................... 51
Gambar 4.15: Altar Kanan, Yesus Sikap Tangan Mudra .................................... 53
Gambar 4.16 dan 4.17: Mudra Abhaya ................................................................. 53
Gambar 4.18 dan 4.19: Merupakan Mudra Dhyana ............................................. 53
Gambar 4.20-4.23: Rasul-rasul Yesus ............................................................. 55-56
i
Gambar 4.24: Parasurama Memegang Kapak ...................................................... 56
Gambar 4.25: Michelangelo “David” .................................................................. 57
Gambar 4.26: Menara Belakang Graha Annai Velangkanni ............................... 60
Gambar 4.27: Relief Ganesha di Orissa, India ..................................................... 60
Gambar 4.28: Malaikat Simbol Penginjil Matius di Velangkani ........................ 61
Gambar 4.29: Malaikat Simbol Penginjil Matius ................................................ 61
Gambar 4.30: Singa Bersayap Simbol Penginjil Markus di Velangkani ............ 61
Gambar 4.31: Dewa Sri Narasingha..................................................................... 61
Gambar 4.32: Lembu Bersayap Simbol Penginjil Lukas di Velangkani ............. 62
Gambar 4.33: Lembu sebagai kendaraan Dewa Krisna ....................................... 62
Gambar 4.34: Burung Rajawali Simbol Penginjil Yohanes di Velangkani ........ 62
Gambar 4.35: Burung Rajawali Simbol Penginjil Yohanes ................................ 62
Gambar 4.36: Malaikat dengan Terompet ........................................................... 63
Gambar 4.37: Ganesha (Dewa Penggabungan antara Manusia dengan Gajah) ... 63
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan. Banyak
bangunan-bangunan megah yang sengaja dibangun oleh tangan-tangan manusia
sebagai wujud berdiamnya Allah di tempat yang mereka bangun. Tempat itu
dijadikan tempat berkumpul dan berdoa bersama untuk mendekatkan diri dengan
Tuhan Yang Maha Esa.
Pada zaman prasejarah konsep pemujaan terhadap benda-benda yang
keramat seperti batu besar, pohon besar, merupakan dasar utama manusia
Prasejarah menciptakan benda-benda ritual dalam pemujaan terhadap kekuatan
alam yang diyakini mengendalikan mereka. Di zaman Mesir kuno hal tersebut
terlihat jelas, dimana pemujaan mereka terhadap Dewa dan kepercayaan mereka
bahwa raja-raja mereka dilindungi oleh Dewa dan bahkan mereka juga
menjadikan raja-raja tersebut sebagai dewa mereka. Karena begitu tingginya
derajad para raja Mesir, mereka membangun makam megah (piramida) bagi rajarajanya, patung-patung, dan bangunan-bangunan yang mereka keramatkan sebagai
tempat berdiamnya para Dewa.
Berdasarkan pengamatan peneliti, di Kota Medan ada sebuah tempat yang
merupakan wujud dari pengungkapan rasa keimanan kepada Allah yang
diungkapkan melalui sebuah gedung. Dibangun dengan memadukan unsur
kebudayaan India. Tempat ini merupakan gedung yang bila dilihat sekilas
1
2
menyerupai kuil umat Hindu. Gedung ini dinamakan dengan Graha Annai Maria
Velangkanni.
Selain Graha Annai Maria Velangkanni ada beberapa tempat yang
didirikan oleh imigran India yang berada di Medan. Mereka yang beragama Hindu
membangun Shri Mariamman Kuil yang terletak di Kampung Madras, dibangun
pada tahun 1884 yang menjadi “payung” bagi kuil-kuil lainnya. Sedangkan yang
beragama Buddha memiliki Vihara Bodhi Gaya dan Vihara Lokasanti di
Kampung Anggrung Medan serta Vihara Ashoka di kawasan Polonia Medan.
Mereka yang katolik mendirikan kapel yang sekarang menjadi Gereja Graha
Bunda Maria Annai Velangkanni di Tanjung Selamat Kecamatan Medan Sunggal,
Medan.
Nama Annai Maria Velangkanni mengikuti Annai Maria Velangkani
terletak di Chennai Pantai Teluk Benggala, bagian Tenggara India, di sebelah
selatan dari kota Madras. Annai Maria Velangkanni adalah tempat ziarah untuk
mengingat Bunda Maria yang sangat dihormati. Dalam teologi Katolik Bunda
Maria merupakan perawan suci yang mengandung dan melahirkan putera Allah,
yaitu Yesus Kristus.
Pengamatan peneliti, orang yang mengenal
Graha Maria Annai
Velangkani sering menyebutkan bahwa Gereja Graha Annai Velangkani
merupakan tiruan dari gedung Basilika Annai Velangkani yang ada di India. Hal
ini merupakan sebuah anggapan yang harus diluruskan dan diketahui
kepastiannya.
3
Bangunan Graha Annai Velangkani terdiri dari tiga lantai yang dipenuhi
benda-benda dengan sentuhan seni disetiap dinding dan sudut bangunan. Di
sekitar gedung terdapat banyak patung bercorak India baik sebagai hiasan maupun
simbol keagamaan. Pada dinding dan atap banyak terdapat lukisan, mozaik,
ornamen dan relief yang menceritakan awal terciptanya bumi dan alam semesta
berdasarkan Kitab Suci Agama Kristen serta menggunakan warna-warna khas
yang kesemuanya menunjukkan penerapan seni rupa India.
Gedung yang digagas oleh Pastor James Bharata Putra, SJ dan diresmikan
oleh Uskup Medan, Mgr. Pius Batubara pada 1 Oktober 2005 itu memiliki patungpatung dan relief yang dihasilkan oleh tangan seniman bernama Andreas. Andreas
merupakan warga keturunan India yang telah menetap dan menjadi warga negara
Indonesia. Beliau merupakan seorang seniman patung otodidak yang sering
dipercayakan untuk membuat patung gereja Khatolik di Medan.
Pengamatan peneliti, patung-patung tersebut secara visual memiliki
persamaan dengan patung-patung India. Beberapa patung Annai Velangkanni
secara langsung bisa sebutkan sebagai patung yang bercorak seni rupa India
namun ada juga yang membutuhkan pemahaman lebih lagi untuk bisa
menyimpulkan patung tersebut bercorak seni rupa India ataupun tidak. Menarik
untuk diteliti karena patung–patung tersebut menghiasi sekeliling gedung Graha
dan berciri Seni Rupa India. Peneliti menduga bahwa patung-patung tersebut
dibuat melalui sebuah pemikiran panjang sehingga menjadi kesatuan yang
menarik dengan gedung gereja. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti
4
fenomena tersebut dengan judul “Tinjauan Seni Patung Bercorak Seni Rupa India
pada Gereja Annai Velangkani di Kota Medan”
Corak Seni Rupa India pada Graha Annai Maria Velangkanni ini terlihat
jelas pada warna yang digunakan, gerakan-gerakan patung atau posisi badan
patung merupakan konsep yang biasanya muncul pada seni patung India. Annai
Velangkani adalah bangunan dengan penuh makna religi, melalui simbol-simbol
yang menceritakan sejarah kejadian dunia dan keselamatan bangsa manusia
seperti yang tercantum dalam Kitab Suci dan ajaran Gereja Katolik.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti mengidentifikasikan
beberapa permasalahan yang dihadapi antara lain:
1. Apakah bangunan gereja Annai Velangkani yang ada di Tanjung Selamat
Kecamatan Medan Sunggal, Medan tersebut merupkan tiruan atau duplikat
dari Basilika Velangkani yang ada di India?
2. Apakah patung-patung gerja Annai Velangkanni memiliki karakteristik
seni rupa India atau lebih cenderung mengikuti karakter seni rupa Barat?
3. Apakah karakteristik seni rupa India yang telihat pada patung-patung Annai
Velangkanni?
C. Pembatasan Masalah
Dari latar belakang dan identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi
masalah pada :
1. Penelitian dibatasi pada patung-patung yang ada di dalam dan luar gedung
gereja Annai Velangkanni yang dominan bercorak seni rupa India.
5
2. Penelitian lebih menyoroti pada makna gerak tubuh, atribuat yang
digunakan serta penggunaan warna pada patung Annai Velangkanni sesuai
dengan corak Seni Rupa India.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah
maka dirumuskan masalah: Apakah patung-patung di Graha Annai Velangkanni
bercorak seni rupa India?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk:
1. Untuk memahami dan mengenal aliran atau corak seni rupa yang digunakan
dalam patung-patung Annai Velangkanni
2. Untuk mengetahui makna gerak tubuh, atribut yang digunakan serta warnawarna yang menunjukkan corak seni rupa India pada patung-patung Annai
Velangkanni.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat terhadap:
1.
Manfaat praktis
a. Masyarakat Kota Medan mengetahui keberadaan situs budaya dan seni
rupa India pada Gereja Katolik Annai Velangkani di Kota Medan
b. Para pemerhati seni lebih memahami bagian-bagian Seni rupa India pada
Gereja Katolik Annai Velangkani
6
c. Masyarakat yang beragama Katolik bisa memandang Gereja Katolik Annai
Velangkani sebagai hasil seni dan bukan merupakan penggabungan antara
gereja, kuil dan vihara.
2.
Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan pembukuan dan penjelasan tentang Gereja Katolik Annai
Velangkani bagi gereja Katolik
b. Sebagai referensi bagi penulis yang lain
66
DAFTAR PUSTAKA
Author’s Guide. 2008. Modul 2, Mengidentifikasi Gagasan dan Teknik dalam
Karya Seni Rupa Terapan. Samarinda : Dinas Pendidikan Kota Samarinda.
Bahari, Nooryan. 2008. Kritik Seni. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
---------------------- 2008. Jurnal Seni Rupa Jurusan Seni Rupa Universitas Negeri
Medan. Medan: Universitas Negeri Medan.
Bharataputra, James. Tth. Something Beautiful From God (Sesuatu yang Indah
dari Allah) Buku Panduan Graha Maria Annai Velangkanni. Medan :
Tanjung Selamat.
Budiani. 1963. Arah Menuju Seni Pahat Kita, Artikel Dalam Jurnal Budaya 1963,
No. 3/4/5, Maret 1963.
Dharsono. 2004. Seni Rupa Modern. Bandung: Rekayasa Sains.
Holt, Claire. 2000. Art In Indonesia: Continuitas and Change. terjemahan:
Sudarsono, Bandung: MSPI.
Humardani, SD.1980. Dasar – dasar Estetika (terjemahan). Surakarta: Akademi
Seni Karawitan Indonesia.
Munandar, Agus Aris. 2004. Karya Sastra Jawa Kuno yang Diabadikan pada
Relief Candi-Candi Abad ke-13—15 M. Jurnal Sosial Humaniora 2004,
vol. 8, No. 2, Agustus 2004.
Kusnadi, dkk. 1978. Seni Rupa Indonesia dan Pembinaannya. Jakarta: Proyek
Pembinaan Kesenian Departemen P dan K.
Prihadi, Bambang. 2006. “Sejarah Seni Rupa Barat II”. Yogyakarta: Diktat
Universitas Negeri Yogyakarta.
Rader, Melvin. 1973 A Modern Book of Aesthetics, New York : Holt Clair.
Read, Herbert. 1972. The Meanig of Art, London, Faber & Faber. Soekmono.R,
1973, Sejarah Kebudayaan Indonesia, Jilid 1,2 dan 3. Jakarta: Yayasan
Kanisus.
Retnowati, Tri Hartiti, dkk. 2010. “Pembelajaran Seni Rupa”. Yogyakarta: Badan
Penerbit Universitas Negeri Yogyakarta.
Salam, Sofyan, dan Tangsi. 2007. “Sejarah Seni Rupa Timur”. Makasar: Badan
Penerbit Universitas Negeri Makasar.
Saunders, William.2006. The Symbolism of the Gospel Writers. Paris: Arlington
Catholic Herald.
67
Sembiring, Dermawan, dkk. 2007. “Buku Ajar Wawasan Seni”. Medan:
Universitas Negeri Medan.
Sindhunata. 1988. Perayaan Nasional Penutupan Tahun Maria 1988. Kompas.
Situmorang, Oloan. 2008. “Sejarah Seni Rupa Indonesia”. Medan: Universitas
Negeri Medan.
-----------------------. 1985. “Sejarah Seni Rupa India”. Medan: Universitas Negeri
Medan.
Soedarso SP, 1990. Sejarah Perkembangan Seni Rupa Modern. Yogyakarta: Saku
Dayar.
-------------- 1990. Tinjauan Seni,. Yogyakarta: Saku Dayar.
Sumarwahyudi. 1996. Seni Monumen Indonesia dari Masa ke Masa. Artikel
dalam Jurnal Bahasa dan Seni Tahun 1996, 24. No.2 Agustus 1996.
Suryahadi, Agung, 2008. “Seni rupa untuk Sekolah Menengah Kejuruan”. Jakarta
: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
T. S. G, Mulya, 1952. India Sedjarah Politik dan Pergerakan Kebangsaan.
(cetakan kedua). Jakarta: Balai Pustaka.
Wienarno, Eko Budi, 2003. “Seni Patung Indonesia”. Malang : Badan Penerbit
Universitas Negeri Malang.
Interview Manual. Pastor James Bharataputra. 2013, tanggal 10 Agustus 2013, 23
Oktober 2013, 19 November 2013 dan 20 Desember 2013.
http://sejarah kesenian india/pututristi’s blog.html/20 April 2013/10:23:15
http://velangkanni.blogspot.com/25 Juni 2013/ 21:15:22
hhtp://www.google.com/patung-patung India/10 Juli 2013/12:35:10
hhtp://www.google.com/patung-patung Eropa/25 Februari 2014/10:50:12
68
Lampiran 1
PERTANYAAN WAWANCARA
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
Beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada nara sumber :
Apa konsep utama dalam pembangunan gereja Graha Maria Annai
Velangkanni?
Apakah konsep arsitektur dan pengadaan patung-patung gereja/graha ini
memang benar mejiplak atau meniru gereja Basilika Velangkani yang ada
di India?
Apakah arsitektur dalam pembangunan Gereja ini semuanya menerapkan
prinsip-prinsip seni rupa India?
Pada gerbang depan Graha terdapat patung/relief penari India, apa
sebenarnya tujuan dan makna dalam pembuatan patung tersebut dan
apakah ada hubungannya dengan patung-patung penari seperti Nardraja
yang ada di India?
Air mancur atau yang diberi nama “Sumur Yakub” yang ada di velangkani
menggunakan simbol teratai, dimana simbol teratai juga sering dijumpai
pada patung-patung dewa-dewi India, apakah pembuatan sumur tersebut
memang ada hubungannya dengan yang terjadi pada dewa-dewi India?
Apa konsep utama pembuatan patung Bunda Maria dan Yesus kecil,
mengapa menggunakan karangan bunga seperti karangan yang sering
digunakan dalam adat atau kebudayaan India?
Apa makna warna emas pada pewarnaan patung Bunda Maria dan Yesus
kecil?
Apakah gerakan pada patung Yesus pada altar merupakan penerapan
gerakan Mudra yang sering kita temukan patung-patung Budha India dan
apa makna gerakan tersebut?
Apa tujuan dibuatnya tangan kiri Yesus pada altar memegang lampu
menyala, apa kah ada makna simbol lampu menyala tersebut?
Apakah konsep pembuatan patung-patung keduabelas Rasul yang
memegang benda-benda tertentu adalah untuk menunjukkan benda-benda
suci agama Kristen?
Apakah ada simbol-simbol pada patung-patung bercorak Seni Rupa India
diterapkan pada patung di gedung Graha Maria Annai Velangkanni?
Apa konsep utama patung-patung tersebut dan apa tujuan dibuatnya
patung-patung atau relief tersebut?
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan yakni untuk meninjau
karya seni patung yang terdapat pada gereja Annai Velangkanni, maka peneliti
memperoleh kesimpulan akhir sesuai dengan judul penelitian yakni:
1.
Patung-patung di Annai Velangkanni memiliki corak seni rupa India, hal
tersebut terutama tampak pada wajah-wajah patung Annai Velangkanni
yang memiliki karakter wajah orang India serta penggunaan halo
dibelakang kepala.
2.
Mudra atau gerakan tangan yang biasanya digunakan dalam patung-patung
india
juga
diterapkan
pada
patung-patung
Annai
Vlelangkanni.
Penggunaan mudra tersebut disesuaikan dengan tugas ataupun tujuan
dibentuknya patung tersebut.
3.
Penggunaan benda-benda suci atau alat-alat tertentu yang dipegang
patung-patung Annai Velangkanni, hal tersebut merupakan karakter yang
umumnya diterapkan dalam patung-patung bercorak India.
64
65
B. Saran
Sesuai dengan penulisan yang diangkat tentang peninjauan seni patung
bercorak seni rupa India maka peneliti memberikan saran bagi Akademisi:
Bagi akademisi terutama peneliti selanjutnya yang ingin melakukan
penelitian yang serupa, penelitian ini bisa menjadi bahan perbandingan atau
referensi yang bermanfaat untuk mendukung penelitian selanjutnya. Diharapkan
menambah responden atau nara sumber supaya penelitian lebih akurat.