Analisis Pemilihan Moda Antara Bus Tranex Mandiri Dengan Taksi Menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Dengan Menggunakan Teknik Stated Preference.

MODA A}{TARA BUS TRANEX

ANAIISIS PEMITIHAN
^'ffiitiriubrxcen
rAKsr lvIENtiJU BANDARA

-

;sio*At-n'rniericxanau@trvr)-DENcl'r)

"ifftifr
ffi;{duNAiGN

TEKNIK'sIA rED PREFERENCE

oleh

WIRDA SUSANTI
01 172018

TEI(NIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL - TAIruLTAS
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2006'

ABSTRAK
Pemiliban moda anghnan urnum sangat lerkait erat dengan
karaLteristik-karal'teristik pelayarar mod4 peljalamn dan plak-u
perjalanan itu sendiri. Perubahan terhadap kara-Lteristik ten€but akan
rnenyebabkan pembahan probabilitas pernifihan moda oleh plaku
p€dalanarl Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karalteristik
pengguna bus argkutan bandara (Tmnex Mardiri) dar laksi menuju

bandar4 menlusun suatu model utilitas yang dapat menjeiask:n
probabilitas pelaku pedalanm (p€nggma) dalam pemilihar rnodaL serla
mengestimasi sensitivitas p€lal-u p€dalanan datam penentuan p€mjlihan
noda antfi-a bus Tranex Mandii dan taksi jika dilakukan perubah:n
terhadap biala pefalamq lvaltu telnpuJt, waktu tunggu dan tngkat
penghasilan pelaku pe4alanan tersebui.


Pengumpulan data dilakukan dengan metoda sun'ci kuisioner
kluestionare nney) d?J] sun ei rvalancara (inlen,iew survel,) dan
memanfaatkan teknik stdted preference. Hasil ja$aban respondcrL rarg

bcrupa skala semantitr< disusun da1afi bentuk skala lating rang
kenudian ditransformasikan menjadi skala numerik. Argka ini
dia-nggap sebagai variabel tidak bebas dari fimgsi utilitas dar variabel
b€basnya adalah selisih ke€mpat atribut yang diperhitungk . Dengan
menggunakan analisa regresi berganda akan diperoleh model utilitas
selumh moda bus Tranex Mandiri dar taksi.
Berdasarkan survei yang dilakukan diperoleh 3 (tiga) p€rsanaan model

lang layak menunl uji stalislik yaitu persam:nn model unhrk alasar
utama pemilihan moda (waltu pe{alarar lebih singkat, biaya
p€rjalanan lebih murah) dan persaman model urtuk jumlah barang
ang dibawa menuju ba-ndara 3-4. Berdasarkan aralisa s€nsiivitas dapat
diketalui bahwa urtuk persamaar model wallu perjalarian lebih sirgkat
probabilitas pemilihan bus Trarex Mandiri lebih kecil dari probabilitas
pemilihan taksi d:rt untuk persamaan model ongkos lebih rnunh
probabilitas pemilihan bus Trarex Mandiri lebih besar dari probabilitas


r

penrilihan tatsi

Iiata kunci : Questionare

surve,v, Intemiev, Surtev, Stated Prefe,,ence,

Skala Numerik. Skala Sematltik.

BAB I
PENDAHULI]AN

l.l

Latar Belakang
Penyediaan sarana angkutan umum merupakan faktor

Fendukung utama


*-ag
'

pergerak

dalam kota maupun antar kota baik untuk

tidak memiliki pilihan transportasi dalam melakukan perjalanan

--,+tive trqvellers) maupun untuk orang yang memiliki pilihan

rasportasi dalam melakukan perjalanan (choice travellers). Bagi

:.ryt e travellers perjalaaan dengan menggunakan

angkutan umum

Eupakan pilihar satu-satunya, namun demikian dalam memilih jenis


Dda

perjalanan inipun seorang capt^)e trqvellers

akan

mpertimbangkan berbagai hal yang berkaitan dengan moda yang

*a

jenis perjalanan yang dilakukan. Di
Honesia kecendenngan cqptive trcvellers lavh lebih banyak
digunakannya mauprm

dbadingkan dengan choice trovellers. Dengan demikian penggunivrn

Eda

atrgkutan umum masih merupakan pilihan utama (Oktavianti,


tsr).
Dengan dibangunnya Bandara lntemational Minangkabau
r.BL\f)

di Ketaping, yang berada 40 km

Eberikan

sebelah utara Padang akan

peluang bagi pengelola angkutan umum untuk memberikan

F4"nan jasa kepada pelaku perjalanan

(pengguna). Jasa tersebut

wti bus angkatan bandara dan taksi. Taksi sebagai salah satu bagian
r: rasilitas angkutan umum yang berbentuk moda dengan sistem sewa
'-'c.'t:nd


rr::

respowive system), memp]ulryai karakteristik tersendiri (unik).

dasamya sistem pelayanan

taksi lebih bersifat flerible

BAB VI

KESIMPULAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap pemilihan moda
angkutan umum antara bus angkutan bandara (Tranex

Mandiri)

taksi dapat diperoleh beberapa kesimpulan setragai berikut

:


I

.

Persamaan model yang layak menurut

uji statistik

dan

(t-les t, F-test dar

R1

a.

Persamaan model untuk alasan utarna pemilihan moda

l.

Y=

-

Waktu perjalanan lebih singkat

0,8647

(-s,5001)

Xr 0,0505X2
(-8,3767) (-18,942s)

-

0,0293.

l0

5


-0,0239X3 -0,0138 x4
(-21,2764) (-7,4766)

R2 = 0,6635

F

=243,9661

Berdasarkan pengujian t-test dapat diketahui bahwa Hc

ditolak dan Hi diterima hal ini berarti seluruh atribut secari
individu signihkan terhadap utilitas penilihan noda.
Berdasarkan pengujian F-lesl dapat diketahui bahwa seluruh

atribut secara simultan mempengaruhi utilitas pemilihan
moda.

2. Ongkos lebih murah

Y =0,70605 1,1.10

5

Xr -0,0243 X, -0,0110 X3 +0,0047X4

(6,s028)(-6,57e6) (-r3,1881) (-14,1361)

(3,7086)

R2 = 0.2314

F

= 105,0414

DAFTAR PUSTAKA

l.

Doni, B dan Maswadi, D, Skripsi Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
IJNAND, Strdi /e/r/ang Kompetisi Pemilihan Angkutan [Jmum Bus AC dan
Travel Jurusan Padang-Pekanbaru dengan Teknik Stated preference.
Padang, 2003

Kanafani,

.

A,

Company, New

Transpoftation Demand Anab,sis,

Yorb

Mc Graw Hill Book

1983.

Oktavianti, & Skipsi Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil LINAND- ,4na1ws
Fungsi Utilitas Pengguna Tal6i dengan KetidaHineeran Variabel. Padang,
2004.
4.

Ortuzar. J and Willumsen, L. Modelling Transport, Second Edition, John
Wiley & Sons Inc, New York, 1990.

5.

Permain,

D; J, Swanson, Steer Davies Gleave and Haque Consulting
Group, Stated Preference Techniques; A Guide to Practice Second |-dition.
London- 199l.
SuprMto, J, S/atd1l* : Teori dan Aplitasi, Edisi Keenam, Erlar'gg4 Jakartq

200t
Tamin, O. Z, Perenca aan dan Penodelan Tronsportasi, ITB, Bandung,
1997.

Trimukti, E, Bahan Seminar lll Rekayasa Transportasi lTB, Koitpetisi
Pemilihan Moda Angkutan Penumpang Antar Kota Antara Moda Kereta
Api dan Bus (,Studi kasus : Rute Bandng-Ja&a,"ir), Bandung, 2000.
9.

Yosrital, Bahan Seminar Hasil Penelitian Unand, Nilai l'/aktu Pengguna
Pesateal Terbang, Stadi Kasus : Rute Padang-Jah)rta. Padang- 2005.