PENDAHULUAN POLA BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMECAHAN MASALAH SOAL CERITA MATEMATIKA (Study Kasus SDIT Arofah Boyolali Tahun Ajaran 2010-2011).

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berjalan
dengan pesat selaras pula dengan perkembangan bidang komunikasi. Sumber
daya manusia yang handal dan siap untuk menerima berbagai perubahan
sebagai akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan
prasyarat untuk menjadi bangsa yang maju. Seiring berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka pemerintah menetapkan berbagai kebijakan
di bidang pendidikan. Hal ini di tunjukkan dengan ditetapkannya Sistem
Pendidikan Nasional yang ditindak lanjuti dengan penyempurnaan kurikulum.
Perkembangan ilmu matematika dapat dikatakan mendorong
kemajuan teknologi serta mendorong untuk semakin cermat dalam menangkap
fenomena yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari manusia. Bukan suatu
hal yang mustahil bahwa perkembangan matematika tersebut akan mempunyai
pengaruh terhadap pelajaran dan pembelajaran matematika di Indonesia.
Banyak pihak mensinyalir bahwa rendahnya mutu pendidikan saat ini
berkaitan erat dengan rendahnya pemahaman siswa dalam belajar. Tetapi hal
ini nampaknya masih banyak diterapkan di ruang-ruang kelas dengan alasan
pembelajaran seperti ini adalah praktis dan tidak menyita waktu.

Keberhasilan proses pembelajaran merupakan hal utama yang
didambakan dalam melaksanakan pendidikan di sekolah. Dalam proses

1

2

pembelajaran, komponen utama adalah guru dan siswa. Agar proses
pembelajaran berhasil, guru diharapkan mampu menerapkan metode yang
tepat dan sesuai dengan pengajaran matematika, guru diharapkan pula mampu
menanamkan pengenalan lambang-lambang, konsep, prinsip dan bagaimana
menanamkan penggunaan prinsip atau rumus yang ada. Dalam hal ini yaitu
siswa sebelum menyelesaikan sebuah soal, harus memahami soal itu secara
menyeluruh. Ia harus tahu apa yang diketahui, apa yang dicari, rumus atau
teorema yang dapat digunakan dan cara menyelesaikannya itu dalam
mengerjakan soal-soal matematika diperlukan siasat atau strategi dalam
penyelesaiannya. George Polya menggarisbawahi bahwa untuk pemecahan
masalah yang berhasil, harus selalu disertakan upaya-upaya khusus yang
dihubungkan dengan jenis-jenis persoalan tersendiri serta pertimbanganpertimbangan mengenai isi yang dimaksud (Hermin Meier, 1981, dalam
Sutarni).

Kouba, dkk. dalam Idris Harta (2002: 461) mengatakan bahwa para
siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita, terutama soalsoal yang bersifat non-rountine dan yang memerlukan beberapa operasi
hitung. Hasil Monitoring dan Evaluasi (ME) Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika
pada 2007 dan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Guru (PPPG)
Matematika tahun-tahun sebelumnya menunjukkan lebih dari 50% guru
menyatakan bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal cerita. Penyebabnya adalah kurangnya keterampilan siswa

3

dalam menterjemahkan kalimat sehari-hari ke dalam kalimat matematika.
Diduga hal ini terjadi karena siswa belum cukup memiliki gambaran yang
jelas khususnya cara mengaitkan antara keadaan real/nyata yang mereka
temukan sehari-hari dengan kalimat matematika yang sesuai. Mungkin pula
hal itu terjadi karena siswa kurang terlibat aktif secara mental (aktif
mendayagunakan pikirannya) dalam pemecahan masalah.

B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat difokuskan masalah

yang akan diteliti adalah pola belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar dalam
pemecahan masalah soal cerita matematika, yang kemudian dirinci menjadi
empat sub fokus, yaitu :
1. Bagaimana pola belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar dalam memahami
masalah soal cerita matematika?
2. Bagaimana pola belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar dalam menyusun
rencana pemecahan masalah soal cerita matematika?
3. Bagaimana pola belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar dalam
melaksanakan rencana penyelesaian masalah soal cerita matematika?
4. Bagaimana pola belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar dalam memeriksa
kembali

langkah-langkah

matematika?

penyelesaian

dan


jawaban

soal

cerita

4

C. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini ditujukan untuk mendiskripsikan pola
belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar dalam pemecahan masalah soal cerita
matematika.
Secara khusus tujuan penelitian ini dirinci menjadi dua yaitu :
1. Mendiskripsikan pola belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar dalam
memahami masalah soal cerita matematika.
2. Mendiskripsikan pola belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar dalam
menyusun rencana pemecahan masalah soal cerita matematika.
3. Mendiskripsikan pola belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar dalam
melaksanakan rencana penyelesaian masalah soal cerita matematika.
4. Mendiskripsikan pola belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar dalam

memeriksa kembali langkah-langkah penyelesaian dan jawaban soal cerita
matematika.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara umum penelitian ini diharapkan mampu memberikan
kontribusi dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia utamanya
pada peningkatan efektivitas pengajaran bidang studi matematika
khususnya dalam penyelesaian soal matematika bentuk cerita.
Secara khusus, penelitian ini dapat memberikan kontribusi kepada
pola belajar siswa dalam memecahkan soal matematika bentuk cerita.

5

2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru, penelitian ini merupakan masukan dalam memperluas
pengetahuan dan wawasan tentang pola pembelajaran terutama dalam
rangka meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah
soal cerita matematika.
b. Bagi


siswa,

dapat

menambah

pengetahuan

tentang

perlunya

kemampuan membuat model matematika dan menambah ketrampilan
dalam memecahkan soal matematika bentuk cerita.
c. Bagi

sekolah,

hasil


penelitian

ini

diharapan

dapat

menjadi

pertimbangan untuk menetapkan kebijakan berikutnya.
d. Bagi perpustakaan, penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai
perbandingan atau sebagai referensi untuk penelitian yang relevan.

E. Definisi Istilah
1. Pola Belajar Siswa
Pola belajar siswa yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah
cara belajar matematika dimana siswa diteliti untuk aktif dalam
mengemukakan pikirannya dan guru aktif dalam membimbing siswa,

sehingga siswa dilibatkan dalam proses belajar. Selain itu pola yang
dimaksud yaitu dengan mengamati bentuk latihan dimana terjadi diskusi
antara guru dengan siswa sehingga terjalin hubungan yang harmonis.
Dengan pola belajar tersebut akan didapat suatu proses belajar tersebut
akan didapat suatu proses belajar yang lebih bermakna.

6

2. Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika
Pemecahan masalah soal cerita matematika yang dimaksudkan
dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah matematika, khususnya masalah soal cerita matematika yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Soal cerita dipecahkan dengan
menggunakan langkah-langkah Polya yaitu : (a) Memahami masalah; (b)
Menyusun rencana; (c) Melaksanakan rencana penyelesaian; (d)
Memeriksa kembali jawaban.
3. Memahami Masalah
Dalam langkah ini yang harus dilakukan adalah membaca soal
dengan seksama sehingga benar-benar dimengerti arti dari semua kata
dalam soal. Membuat tanda khusus untuk beberapa istilah yang digunakan

kalimat dalam soal. Menentukan apa yang diketahui dan apa yang tidak
diketahui. Serta memahami syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum
menyelesaikan soal cerita.
4. Menyusun Rencana
Kegitan yang perlu dilaksanakan pada langkah ini antara lain,
mencari hubungan antara data yang diketahui dengan hal yang tidak
diketahui. Kemudian menyusun sebuah rencana dengan memperhatikan
hal-hal tersebut, apakah pernah melihat masalah tersebut sebelumnya? Apa
pernah melihat masalah yang sama dalam bentuk yang agak berbeda? Apa
pernah melihat masalah yang berhubungan dengan masalah tersebut?
Kemampuan siswa yang diharapkan pada langkah kedua adalah siswa

7

mampu menentukan konsep-konsep atau rumus-rumus yang sesuai untuk
menyelesaikan soal cerita.
5. Melaksanakan Rencana Penyelesaian
Tahap pelaksanaan rencana adalah siswa telah siap melakukan
perhitungan dengan segala macam data yang diperlukan temasuk konsep
dan rumus atau persamaan yang sesuai. Pada tahap ini, siswa harus dapat:

membentuk sistematika soal yang lebih baku, dalam arti rumus- rumus
yang akan digunakan sudah merupakan rumus yang siap untuk
dipergunakan sesuai dengan apa yang ditanya dalam soal. Kemudian baru
memasukan data- data hingga menjurus kerencana pemecahannya. Setelah
itu siswa baru melaksanakan langkah –langkah rencana sehingga apa yang
diharapkan dapat dibuktikan.
6. Memeriksa Kembali Jawaban
Aktifitas yang diharapkan dari keterampilan siswa dalam
merencanakan masalah dalam tahap ini adalah siswa harus berusaha
mengecek ulang dan menelaah kembali dangan teliti setiap langkah
pemecahan yang dilakukan. Dan akhirnya dalam tiap tahap proses
pemecahannya setiap kelompok dapat sampai pada pengenalan dan
pengetahuan (ingatan, nenori) pemahaman dan penemuan kembali
(kognitif), penggarapan, pengujian dan penilaian (evaluasi).

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN Peningkatan Prestasi Belajar Menulis Melalui Tutor Sebaya Pada Siswa Kelas III SDIT Arofah Boyolali.

0 1 10

POLA BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR KELAS IV (Study Kasus SD Negeri 1 Karang Talun Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2007/2008).

0 0 9

POLA BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMECAHAN MASALAH SOAL CERITA MATEMATIKA POLA BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMECAHAN MASALAH SOAL CERITA MATEMATIKA (Study Kasus SDIT Arofah Boyolali Tahun Ajaran 2010-2011).

0 0 17

DAFTAR PUSTAKA POLA BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMECAHAN MASALAH SOAL CERITA MATEMATIKA (Study Kasus SDIT Arofah Boyolali Tahun Ajaran 2010-2011).

0 0 4

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BENTUK TERBUKA KELAS V SD NEGERI I BERO TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 1 14

PENDAHULUAN Peningkatan Motivasi Belajar Pkn Melalui Metode embelajaran Discovery Pada Siswa Kelas IV.A SDIT Arofah Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 9

PENDAHULUAN Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Dengan Menggunakan Metode Team Game Tournament Pada Siswa Kelas V SDIT Arofah Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013.

0 2 5

POLA BELAJAR SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH DI KELAS IX SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA Pola Belajar Siswa Dalam Pemecahan Masalah di Kelas IX SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 16

PENDAHULUAN Pola Belajar Siswa Dalam Pemecahan Masalah di Kelas IX SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

0 2 6

PENDAHULUAN Analisis Karakteristik Soal – Soal Pemecahan Masalah Ujian Nasional (UNAS) Siswa SMP Tahun Ajaran 2009/2010 Dan 2010/2011.

0 2 6