PENDAHULUAN Keikutsertaan dalam Kegiatan MGMP, Supervisi Kunjungan Kelas, In-Service Training dan Kompetensi Profesional Guru SMP Negeri Sub Rayon 04 Jakenan Pati.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Bahwa mutu pendidikan rendah, merupakan permasalahan klasik
pendidikan di Indonesia. Winarno Surakhmad mengatakan bahwa kualitas
pendidikan di Indonesia sejak proklamasi menurun terus dan telah mencapai
titik nadirnya dewasa ini (Tilaar, 2006 :2). Isu rendahnya kualitas pendidikan
telah lama dikenal di Indonesia. Banyak upaya telah dilakukan oleh
pemerintah,tetapi jauh dari sasaran bahkan semakin jauh dari harapan. Hal ini
dapat diketahui apabila diperbandingkan dengan negara-negara lain. Salah
satu faktor penyebab rendahnya kualitas pendidikan adalah guru yang tidak
kompeten dan tidak profesional, demikian diungkapkan mantan Menteri
Pendidikan Nasional Wardiman Djoyonegoro (Mulyasa, 2009 : 3).
Diantara keberhasilan pendidikan dan pengajaran sangat ditentukan
oleh kualitas guru, karena guru penanggung jawab kegiatan belajar mengajar.
Guru memberikan pengaruh dominan terhadap prestasi belajar siswa,
walaupun tidak bisa dikesampingkan faktor-faktor lain, misalnya faktor
siswa, lingkungan, budaya dan sitem pendidikan itu sendiri.
Upaya peningkatan kualitas pendidikan harus diimbangi dengan upaya
peningkatan kualitas guru. Dalam kaitan ini pemerintah telah melakukan

beberapa cara antara lain : lewat talk show, up grading, desiminasi, workshop,
sertifikasi, pendidikan penyetaraan, pelatihan atau training, program bermutu,

1

2

Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran dan
segudang cara yang lain. Namun, untuk mendapatkan pendidikan bermutu
masih dalam angan-angan. Hal ini mungkin ada yang salah dari upaya-upaya
tersebut. Dimungkinkan pada tataran operasional berbeda dengan konsep
teorinya. Sering kita dengar Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)
mengadakan penataran, workshop, seminar, lokakarya, PLPG, di sekolah ada
supervisi, meeting, MGMP. Namun, hasilnya belum terasa walaupun biaya
yang dikeluarkan cukup besar, waktu yang digunakan juga cukup panjang,
bahkan ada kesan lebih bersifat

formalitas, selesai kegiatan selesai

semuanya. Memang diakui, guru dengan kompetensi profesional tinggi, akan

menghasilkan out put pendidikan yang tinggi pula, dan sebaliknya. Oleh
karena itu dalam Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14 th. 2005 minimal
ada empat kompetensi profesional yang harus

dimiliki guru, yaitu,(1)

kompetensi paedagogik, (2) kompetensi sosial, (3) kompetensi akademik, (4)
kompetensi personal yang berhubungan dengan pribadinya.
Lebih dari itu, untuk mengembangkan kompetensi profesional guru
harus mendapat dukungan terus menerus, baik oleh guru itu sendiri atau
instansi terkait. Faktor dimaksud antara lain lewat MGMP,supervisi
kunjungan kelas, in-service training.
MGMP adalah organisasi paguyuban guru, atau wadah perkumpulan
guru-guru sejenis yang bertujuan saling asah, asih dan asuh sesama guru.
MGMP apabila dilaksanakan dengan baik dan benar, tidak disangsikan bahwa

3

MGMP sangat membantu para guru dalam mengatasi kesulitan-kesulitan
dalam proses belajar mengajar.

Supervisi adalah kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh kepala
sekolah atau yang lain pada saat guru sedang mengajar. Supervisi kunjungan
kelas adalah salah satu tehnik pembinaan profesional guru dengan cara
mengamati guru yang sedang mengajar. Tujuannya untuk mendorong guru
dalam memecahkan kesulita-kesulitan yang dihadapi dalam KBM. Sedangkan
fungsi supervisi adalah memperbaiki cara mengajar guru dan cara belajar
siswa serta mencari kiat-kiat baru dalam mengajar.
In-service training ialah segala kegiatan yang diberikan dan diterima
oleh para petugas pendidikan (pengawas, kepala sekolah, penilik sekolah,
guru, dsb.) yang bertujuan untuk menambah dan mempertinggi mutu
pengetahuan, kecakapan dan pengalaman guru-guru dalam menjalankan tugas
kewajibannya (Purwanto, 2009: 96). Perlunya in-service training mengingat
adanya program dan kurikulum baru, sebagai refreshing / penyegaran,
penambahan ilmu baru juga karena bekal dari dunia pendidikan yang kurang
memadai.
Dengan memperhatikan permasalahan atau ketimpangan konsep teoritis
tersebut diatas penulis bermaksud meneliti guru-guru SMP Negeri di wilayah
Sub Rayon 04 Jakenan Pati terhadap penyelenggaraan MGMP, supervisi
kunjungan kelas, dan in-service training yang selama ini dilakukan sebagai
upaya untuk meningkatkan kompetensi profesional guru.


4

B. Identifikasi Masalah
Bahwa permasalahan pendidikan

kompleks

sifatnya dan bersifat

relatif. Permasalahan yang satu dengan yang lain saling berkaitan dan sulit
dipisahkan mana yang lebih dominan. Mulai dari masalah pemerataan
pendidikan, relevansi pendidikan atau link and match, sarana yang kurang
memadai, pembiayaan yang relatif kurang, karakter bangsa yang memudar,
masalah trues masyarakat terhadap lembaga pendidikan menurun, aturan
yang selalu berubah-rubah dan terakhir adalah mutu guru yang dirasa kurang.
Khusus untuk kualitas guru pemerintah telah melakukan banyak upaya.
1. Kursus-kursus, misalnya kursus TIK, bahasa inggris.
2. Penelitian termasuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
3. Studi banding

4. Seminar, desiminasi, simposium, sarasihan.
5. Metting staf
6. Pendidikan penyetaraan
7. Workshop
8. Peningkatan kesejahteraan
9. MGMP / KKG,
10.Pendidikan pelatihan (in-service training)
11.Supervisi Kunjungan Kelas (SKK).
.

Dalam pembahasan ini difokuskan pada masalah MGMP, supervisi

kunjungan kelas, in-service training pengaruhnya terhadap peningkatan
kompetensi profesional guru. Jadi, titik fokus penelitian ini adalah untuk

5

mendeskripsikan pengaruh ke tiga variabel tersebut yaitu keikutsertaan dalam
kegiatan MGMP, supervisi kunjungan kelas, dan in-service training terhadap
kompetensi profesional guru mata pelajaran Ujian Nasional (UN) di SMP

Negeri Sub Rayon 04 Jakenan Pati tahun pelajaran 2011 /2012
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih fokus dan tepat sasaran, serta untuk membantu
kerangka berfikir dan kerja lapangan, maka perlu diberikan pembatasan
masalah. Adapun inti masalah penelitian ini dibatasi masalah pengaruh
keikutsertaan dalam kegiatan MGMP, supervisi kunjungan kelas, dan inservice training terhadap kompetensi profesional guru mata pelajaran UN
SMP Negeri Sub Rayon 04 Jakenan Pati. Dipilihnya kegiatan MGMP,
supervisi kunjungan kelas dan in-service training dalam penelitian ini
mengingat beberapa hal.
1. Karena MGMP adalah forum resmi paguyuban guru yang diatur dalam
Undang-Undang (UU).
2. Supervisi kunjungan kelas adalah program wajib pengawas dan kepala
sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru.
3. In-service training adalah program pemerintah yang paling populer dalam
meningkatkan kompetensi guru dalam menjalankan tugasnya.
4. Ketiga-tiganya (MGMP, supervisi kunjungan kelas, dan in-service
training) adalah upaya yang paling menonjol dibanding yang lain yang
sering diselenggarakan, baik oleh pemerintah / LPMP, dinas terkait
maupun sekolah.


6

D. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas ada empat masalah yang perlu dicari jawabannya.
1. Apakah keikutsertaan dalam kegiatan MGMP, supervisi kunjungan kelas,
dan in-service training secara simultan berpengaruh terhadap kompetensi
profesional guru mata pelajaran UN SMP Negeri sub rayon 04 Jakenan
Pati?
2. Apakah keikutsertaan dalam kegiatn MGMP berpengaruh terhadap
kompetensi profesional guru mata pelajaran UN SMP Negeri sub rayon
04 Jakenan Pati?
3. Apakah supervisi kunjungan kelas berpengaruh terhadap kompetensi
profesional guru mata pelajaran UN SMP Negeri sub rayon 04 Jakenan
Pati?
4. Apakah in-service training berpengaruh terhadap kompetensi profesional
guru mata pelajaran UN SMP Negeri sub rayon 04 Jakenan Pati?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini ada empat.
1. Menguji pengaruh secara simultan keikutsertaan dalam kegiatan MGMP,
supervisi kunjungan kelas, dan in-service training terhadap kompetensi

profesional guru mata pelajaran UN SMP Negeri sub rayon 04 Jakenan
Pati.
2. Menguji pengaruh keikutsertaan dalam kegiatan MGMP terhadap
kompetensi profesional guru mata pelajaran UN SMP Negeri sub rayon 04
Jakenan Pati

7

3. Menguji pengaruh supervisi kunjungan kelas terhadap kompetensi
profesional guru mata pelajaran UN SMP Negeri sub rayon 04 Jakenan
Pati
4. Menguji pengaruh in-service training terhadap kompetensi profesional
guru mata pelajaran UN SMP Negeri sub rayon 04 Jakenan Pati.
F. Manfaat Penelitian
1.

Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara
teotitis.
a. Menambah hasanah keilmuan, sebagai bahan kajian para pecinta

pendidikan, khususnya bidang manajemen pendidikan sumber daya
manusia.
b.

Sebagai pijakan para peneliti untuk mengadakan pengembangan dan
penelitian berikutnya.

c.

Sebagai bahan masukan bagi para pelaku dan pengambil kebijakan
pendidikan.

2. Manfaat Praktis
a. Pemerintah (Dinas Pendidikan) dapat merencanakan penyelenggaraan
diklat dengan tepat, yaitu tepat waktu, tujuan, sasaran, materi, nara
sumber, dan model pelaksanaannya, sehingga penyelenggaraan diklat
benar-benar membawa hasil yang memuaskan.
b.

Pengawas dan kepala sekolah dapat merencanakan kegiatan supervisi

kunjungan kelas dengan tepat, yaitu benar-benar membantu guru

8

dalam mengatasi kesulitan-kesulitan dalam KBM (bukan hanya untuk
memenuhi kebutuhan administrasi).
c.

Bagi guru dan pengurus MGMP dapat memaksimalkan forum MGMP
dengan sungguh-sungguh sebagai ajang asah, asih, asuh, dan mencari
terobosan-terobosan baru lewat pembelajaran inovatif, sehingga
kualitas pengajaran dan mutu pendidikan dapat terujud.

Dokumen yang terkait

Keikutsertaan dalam Kegiatan Mgmp, Supervisi Kunjungan Kelas, In-Service Training, dan Kompetensi Profesional Guru SMP Negeri Sub Rayon 04 Jakenan Pati

0 3 10

REVITALISASI KEGIATAN MGMP BERMUTU BAHASA INDONESIA SMP SUB RAYON 01 WONOGIRI Revitalisasi Kegiatan MGMP Bermutu Bahasa Indonesia SMP Sub Rayon 01 Wonogiri.

0 1 16

PENDAHULUAN Revitalisasi Kegiatan MGMP Bermutu Bahasa Indonesia SMP Sub Rayon 01 Wonogiri.

0 1 6

DAFTAR PUSTAKA Revitalisasi Kegiatan MGMP Bermutu Bahasa Indonesia SMP Sub Rayon 01 Wonogiri.

0 1 4

REVITALISASI KEGIATAN MGMP BERMUTU BAHASA INDONESIA SMP SUB RAYON 01 WONOGIRI Revitalisasi Kegiatan MGMP Bermutu Bahasa Indonesia SMP Sub Rayon 01 Wonogiri.

1 9 19

KEGIATAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) PKn SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI Kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKn Sebagai Upaya Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru (Studi Eksplorasi Pada MGMP PKn Sub Rayon 02 Kabupaten Wono

0 0 16

PENDAHULUAN Kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKn Sebagai Upaya Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru (Studi Eksplorasi Pada MGMP PKn Sub Rayon 02 Kabupaten Wonogiri).

1 4 8

KEGIATAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) PKn SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL Kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKn Sebagai Upaya Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru (Studi Eksplorasi Pada MGMP PKn Sub Rayon 02 Ka

0 0 16

PENGARUH KEGIATAN MGMP TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MATEMATIKA DI SMAN Se-KOTA BANDUNG.

0 1 52

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN GURU DALAM MGMP BAHASA INGGRIS DENGAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SMP/MTS SE KECAMATAN PURWAKARTA.

0 1 113