INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA UNTUK MENILAI KOMPETENSI PSIKOMOTORIK SISWA SMA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM.

(1)

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA UNTUK MENILAI KOMPETENSI PSIKOMOTORIK SISWA SMA PADA MATERI

HIDROLISIS GARAM

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh: ERLIS YULINA

NIM : 1201610

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

SEKOLAH PASCA SARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA UNTUK MENILAI KOMPETENSI PSIKOMOTORIK SISWA SMA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM

Oleh Erlis Yulina

Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Kimia Pascasarjana

©Erlis Yulina 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

HALAMAN PENGESAHAN TESIS

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA UNTUK MENILAI KOMPETENSI PSIKOMOTORIK SISWA SMA PADA MATERI

HIDROLISIS GARAM

Oleh: Erlis Yulina NIM: 1201610

TELAH DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Dosen Pembimbing 1

Dr. Nahadi, Msi. MPd NIP: 197102041997021002

Dosen Pembimbing 2

Dr. Harry Firman, MPd NIP: 195210081974121001

Mengetahui

Plt. Ketua Program Studi S2

Pendidikan Kimia Sekolah Pascasarjana UPI

Dr. Ahmad Mudzakir, M.Si NIP: 196611211991031002


(4)

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul ”Instrumen Penilaian Kinerja untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa SMA pada Materi

Hidrolisis Garam” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2014 Yang membuat pernyataan


(5)

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA UNTUK MENILAI KOMPETENSI PSIKOMOTORIK SISWA SMA PADA MATERI

HIDROLISIS GARAM

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengembangkan instrumen penilaian kinerja untuk menilai kompetensi psikomotorik siswa SMA pada materi hidrolisis garam. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research & Development yang terdiri atas tiga tahap yaitu tahap pengembangan, uji coba dan aplikasi instrumen. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas XI IPA yang berjumlah 93 orang. Pada tahap pengembangan, 17 task instrumen yang dikembangkan divalidasi oleh 7 orang validator. Pada tahap uji coba, sebanyak 19 orang dibagi kedalam tiga kelompok untuk penilaian kinerja praktikum hidrolisis garam dan diobservasi oleh enam rater. Kelompok pertama terdiri atas 5 orang, kelompok 6 orang dan kelompok ketiga 8 orang. Pada tahap aplikasi 74 orang siswa diobservasi unjuk kerjanya dalam praktikum hidrolisis garam oleh dua rater dalam beberapa gelombang waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 16 task instrumen kinerja yang dikembangkan valid dengan nilai CVR 1,00 dan 0,714. Sedangkan satu task tidak valid karena memiliki nilai CVR 0,429, dibawah nilai kritis (0,622). Pada tahap uji coba ke-16 task memiliki nilai reliabilitas sangat tinggi yaitu 0,951 (kelompok lima orang), 0,806 (kelompok 6 orang) dan 0,743 (kelompok delapan orang). Dari hasil wawancara, guru-guru memberikan respon positif terhadap instrumen kinerja yang dikembangkan dan menyatakan bahwa instrumen feasibel digunakan dengan jumlah siswa maksimal 6 orang dalam sekali observasi.


(6)

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERFORMANCE ASSESSMENT INSTRUMENTS FOR ASSESSING THE

COMPETENCE OF PSYCHOMOTOR OF HIGH SCHOOL STUDENTS ON SALT HYDROLYSIS CONCEPTS

ABSTRACT

This study is aimed at developing performance assessment instruments for assessing the competence of psychomotor of high school students on salt hydrolysis concepts. The design used in this study was the Research & Development which consists of three phases i.e development, testing and application of instruments. Subjects in this study were high school students at class XI science which amounts to 93 students. In the development phase, 17 tasks instrument validated by seven validators. In the test phase, 19 students were divided into three part different times for performance test in salt hydrolysis lab work observed by six raters. The first group consists of 5 students, the second group 6 students and the third group 8 students. In the application phase, 74 students observed their performance in the salt hydrolysis lab work by two raters in several times. The results showed that 16 tasks performance instrument developed valid with CVR values of 1.00 and 0.714. While the rest is not valid because it has a CVR value 0.429, below the critical value (0.622). In the test phase of the 16 tasks have a reliability value is as high as 0.951 (five students group), 0.806 (six students group) and 0.743 (eight students group). From interviews, the teachers responded positively to the performance assessment instrument was developed and stated that the instrument is feasible to use the amount of students a maximum of 6 students in a single observation.


(7)

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke khadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Tesis yang berjudul “Instrumen Penilaian Kinerja untuk Menilai

Kompetensi Psikomotorik Siswa SMA pada Materi Hidrolisis Garam” ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar magister pendidikan pada program studi pendidikan kimia Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh upaya penulis untuk meningkatkan proses pembelajaran kimia di sekolah khususnya sekolah menengah atas, melalui pengembangan instrumen kinerja yang dapat menilai kompetensi psikomotorik siswa.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyelesaikan tesis ini banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan kemudahan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih dengan tulus dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah mendukung, terutama kepada dosen pembimbing yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuannya demi kelancaran pembuatan tesis ini.


(8)

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penulis menyadari bahwa tesis ini banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat terbuka untuk menerima masukan dan kritik yang sifatnya membangun agar bisa memperbaiki tesis menjadi jauh lebih baik. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pendidik sebagai ujung tombak peningkatan pendidikan di sekolah, dan dapat memberikan informasi berharga bagi penelitian lebih lanjut yang lebih baik.

Bandung, Agustus 2014 Penulis

UCAPAN TERIMA KASIH

Mahasuci Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini tidak terlepas dari bimbingan petunjuk serta bantuan dari semua pihak.

Ucapan terima kasih yang tulus dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada yang terhormat:

1. Kepala Program Studi Pendidikan Kimia Dr Ahmad Mudzakir, M.Si yang telah banyak membantu dalam memberikan fasilitas dan memperlancar proses penyelesaian tesis ini.

2. Dr Nahadi, M.Si, M.Pd dan Dr Harry Firman, M.Pd selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk membantu dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan, ilmu dan arahan selama penyelesaian tesis ini.


(9)

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Para penguji Fitri Khoerunnisa, Ph.D, Dr Ijang Rohman, M.Si dan Dr Ahmad Mudzakir yang telah banyak memberikan masukan dan saran sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

4. Para validator Dr Nahadi, M.Si, M.Pd, Dr Harry Firman, M.Pd , Dra Wiwi Siswaningsih, M.Si, Drs Acep Sumirat, Evi Maria Ulpah, S.PdKim, Enung Siti Aisyah, S.Pd dan Munandar, S.Pd yang telah memberikan masukan dan saran pada saat proses validasi instrumen, sehingga penulis menyelesaikan tesis ini.

5. Kepala SMAN 2 Kota Sukabumi bapak Marpudin, M.M.Pd yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 2 Kota Sukabumi dan memperlancar proses penelitian yang penulis lakukan.

6. Para observer Drs Acep Sumirat, Evi Maria ulpah, S.PdKim, Enung Siti Aisyah, S.Pd, Endang Setyawati, S.Si, MM, Neti Kusmiati, S.Pd dan Dian Safitri, S.Pd yang telah meluangkan waktu dan tenaga pada saat tahap uji coba, sehingga memperlancar proses pengambilan data dalam penelitian yang penulis lakukan.

7. Orang tua dan keluarga tercinta yang telah banyak memberikan dukungan moril, semangat dan spirit sehingga penulis dapat menyelesaikan studi tepat pada waktunya.

8. Ananda tersayang Ridha Ramdani Rahmah yang telah banyak memberikan dukungan dan spirit sehingga penulis dapat menyelesaikan studi tepat waktu. 9. Rekan-rekan seperjuangan kelas B, terutama rekan-rekan yang sepayung

penelitian asesmen sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

10.Semua pihak yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu atas bantuan dan motivasinya baik secara moril maupun materil.


(10)

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Semoga semua bantuan bapak dan ibu, baik moril maupun spirituil menjadi sebuah amalan yang nantinya dibalas oleh Allah SWT dengan pahala yang berlipat ganda. Amin.

Bandung, Agustus 2014

Penulis

DAFTAR ISI

Hal

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... UCAPAN TERIMA KASIH ... iv v DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x


(11)

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Tujuan Penelitian ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Instrumen Penelitian ... 7

2.2 Penilaian Kinerja Sebagai Bagian dari Penilaian Otentik ... 2.3 Validitas dan Reliabilitas ... 13 20 2.3.1 Validitas ... 21

2.3.2 Reliabilitas ... 22

2.4 Kompetensi Psikomotorik ... 27

2.5 Kajian Konsep Hidrolisis Garam ... 30

2.6 Hasil Penelitian Terkait ... 36

2.7 Kerangka Pemikiran ... 38

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian ... 41

3.2 Desain Penelitian ... 41

3.3 Definisi Operasional ... 46

3.4 Instrumen Penelitian ... 46

3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 51

4.1.1 Validitas Instrumen Penilaian Kinerja ... 51


(12)

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1.3 Feasibilitas Instrumen Penilaian Kinerja ... 59

4.1.4 Respon Guru Terhadap Instrumen ... 63

4.1.5 Hasil Penilaian Kinerja Siswa pada Aplikasi Instrumen.... 70

4.2 Pembahasan ... 76

4.2.1 Validitas Instrumen Penilaian Kinerja... 76

4.2.2 Reliabilitas Instrumen Penilaian Kinerja... 77

4.2.3 Feasibilitas Instrumen Penilaian Kinerja ... 79

4.2.4 Respon Guru Terhadap Instrumen ... 81

4.2.5 Hasil Penilaian Kinerja Siswa pada Aplikasi Instrumen .... 84

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 88

5.2 Saran ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... 90

LAMPIRAN ... 93

DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Hidrolisis Garam ... 31

Tabel 4.1 Indikator dan Draft Task Instrumen Penilaian Kinerja untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa pada Materi Hidrolisis Garam ... 52


(13)

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.2 Hasil Pengolahan Nilai CVR dari Tujuh Orang Validator

... 54 Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Nilai Reliabilitas Setiap Indikator pada

Kelompok Lima Orang ... 56 Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Nilai Reliabilitas Setiap Indikator pada

Kelompok Enam Orang ... 57 Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Nilai Reliabilitas Setiap Indikator pada

Kelompok Delapan Orang ... 58 Tabel 4.6 Nilai Reliabilitas Hasil Rata-rata Skor Total dari Ketiga

Kelompok ... 59 Tabel 4.7

Tabel 4.8

Hasil Tes Kinerja Praktikum Hidrolisis Garam pada Tahap Aplikasi ... Ketidaksesuaian Posisi Siswa antara Hasil Penilaian Psikomotorik Raport dan Penilaian Kinerja Praktikum Hidrolisis Garam ...

72

75

DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 39 Gambar 3.1 Desain penelitian instrumen penilaian kinerja ... 42


(14)

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2 Tahapan Penelitian Instrumen Penilaian Kinerja

... 45 Gambar 4.1 Perbandingan Nilai Reliabilitas Antara Ketiga

Kelompok Berdasarkan Rata-rata Skor Setiap

Indikator dan Total ... 60 Gambar 4.2 Nilai Reliabilitas Instrumen pada Tahap Aplikasi

... 71 Gambar 4.3 Rata-rata Skor Setiap Task dalam Tes Kinerja pada

Tahap Aplikasi ... 73

DAFTAR LAMPIRAN

Hal Lampiran 1 Kisi-kisi Instrumen Penilaian Kinerja ... 93


(15)

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lampiran 2 Draft Instrumen Penilaian Kinerja Sebelum Divalidasi

... 94 Lampiran 3

Lampiran 4

Lembar Validasi Instrumen Penilaian Kinerja ... Hasil Pengolahan Nilai CVR Instrumen yang Telah Divalidasi ...

104

107 Lampiran 5 Instrumen Penilaian Kinerja untuk Menilai

Kompetensi Psikomotorik Siswa SMA pada Materi Hidrolisis Garam Setelah Divalidasi dan Direvisi

... 122 Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian dari Dinas Pendidikan dan Surat

Keterangan telah Melakukan Penelitian ... 131 Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa Petunjuk Praktikum Hidrolisis

Garam ... 133 Lampiran 8 Lembar Observasi Penilaian Tes Kinerja

... 134 Lampiran 9 Hasil Pengolahan Koefisien Alpha Cronbach dengan

SPSS 20 (Tahap Uji Coba) ... 135 Lampiran 10 Lembar Pedoman Wawancara ... 153 Lampiran 11

Lampiran 12

Lampiran 13

Hasil Pengolahan Koefisien Alpha Cronbach dengan SPSS 20 (Tahap Aplikasi) ... Hasil Tes Kinerja dalam Praktikum Hidrolisis Garam pada Tahap Aplikasi ... Perbandingan Nilai Psikomotor Raport dan Nilai Tes Penilaian Kinerja ...

155

161

165


(16)

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penulis dilahirkan di kota Sukabumi Jawa Barat pada tanggal 14 juni 1969 sebagai putra ketiga dari lima bersaudara keluarga Abdullah Djamil, S.H dan Tin Siti Fatimah. Penulis sekarang tinggal bersama keluarga di Jalan Bhayangkara Kota Sukabumi, dan alhamdulilah sudah dikaruniai seorang anak yang sedang menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Padjadjaran Bandung.

Penulis telah menyelesaikan pendidikan dasar sampai SMA di kota Sukabumi, dan melanjutkan pendidikan tinggi ke kota Bandung. Penulis menyelesaikan pendidikan sarjana di IKIP Bandung jurusan pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada tahun 1992. Setelah sekian lama penulis baru bisa melanjutkan studi lagi di UPI sebagai mahasiswa S2 Program Studi Kimia Sekolah Pascasarjana pada tahun 2012.

Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana pada tahun 1992, alhamdulilah pada tahun 1993 penulis dapat langsung diangkat sebagai pegawai negeri sipil sebagai tenaga pengajar di SMAN Sukatani Bekasi. Kemudian penulis mutasi kerja ke SMA Parungkuda Kabupaten Sukabumi dan terakhir ke SMA Negeri 2 Kota Sukabumi mulai tahun 1998 sampai sekarang.


(17)

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA UNTUK MENILAI KOMPETENSI PSIKOMOTORIK SISWA SMA PADA MATERI

HIDROLISIS GARAM

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengembangkan instrumen penilaian kinerja untuk menilai kompetensi psikomotorik siswa SMA pada materi hidrolisis garam. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research & Development yang terdiri atas tiga tahap yaitu tahap pengembangan, uji coba dan aplikasi instrumen. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas XI IPA yang berjumlah 93 orang. Pada tahap pengembangan, 17 task instrumen yang dikembangkan divalidasi oleh 7 orang validator. Pada tahap uji coba, sebanyak 19 orang dibagi kedalam tiga kelompok untuk penilaian kinerja praktikum hidrolisis garam dan diobservasi oleh enam rater. Kelompok pertama terdiri atas 5 orang, kelompok 6 orang dan kelompok ketiga 8 orang. Pada tahap aplikasi 74 orang siswa diobservasi unjuk kerjanya dalam praktikum hidrolisis garam oleh dua rater dalam beberapa gelombang waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 16 task instrumen kinerja yang dikembangkan valid dengan nilai CVR 1,00 dan 0,714. Sedangkan satu task tidak valid karena memiliki nilai CVR 0,429, dibawah nilai kritis (0,622). Pada tahap uji coba ke-16 task memiliki nilai reliabilitas sangat tinggi yaitu 0,951 (kelompok lima orang), 0,806 (kelompok 6 orang) dan 0,743 (kelompok delapan orang). Dari hasil wawancara, guru-guru memberikan respon positif terhadap instrumen kinerja yang dikembangkan dan menyatakan bahwa instrumen feasibel digunakan dengan jumlah siswa maksimal 6 orang dalam sekali observasi.


(18)

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERFORMANCE ASSESSMENT INSTRUMENTS FOR ASSESSING THE

COMPETENCE OF PSYCHOMOTOR OF HIGH SCHOOL STUDENTS ON SALT HYDROLYSIS CONCEPTS

ABSTRACT

This study is aimed at developing performance assessment instruments for assessing the competence of psychomotor of high school students on salt hydrolysis concepts. The design used in this study was the Research & Development which consists of three phases i.e development, testing and application of instruments. Subjects in this study were high school students at class XI science which amounts to 93 students. In the development phase, 17 tasks instrument validated by seven validators. In the test phase, 19 students were divided into three part different times for performance test in salt hydrolysis lab work observed by six raters. The first group consists of 5 students, the second group 6 students and the third group 8 students. In the application phase, 74 students observed their performance in the salt hydrolysis lab work by two raters in several times. The results showed that 16 tasks performance instrument developed valid with CVR values of 1.00 and 0.714. While the rest is not valid because it has a CVR value 0.429, below the critical value (0.622). In the test phase of the 16 tasks have a reliability value is as high as 0.951 (five students group), 0.806 (six students group) and 0.743 (eight students group). From interviews, the teachers responded positively to the performance assessment instrument was developed and stated that the instrument is feasible to use the amount of students a maximum of 6 students in a single observation.


(19)

1

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu kimia merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang didalamnya berisi konsep-konsep dan teori-teori yang muncul dari suatu fenomena diperoleh melaui suatu proses ilmiah. Ilmu kimia diperoleh dan dikembangkan berdasarkan eksperimen yang mencari jawaban apa, mengapa dan bagaimana suatu fenomena alam yang berhubungan dengan komposisi, struktur dan sifat suatu zat. Menurut Tresna Sastrawijaya (dalam Sari, 2010), pembelajaran kimia bertujuan memperoleh pemahaman tentang fakta dan konsep kimia, kemampuan mengenal dan memecahkan masalah, terampil dalam melakukan praktikum di laboratorium serta mempunyai sikap ilmiah yang dapat dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan tujuan tersebut, maka jelas bahwa pembelajaran kimia tidak hanya mengembangkan kompetensi kognitif saja, tetapi juga meliputi pengembangan kompetensi sikap dan psikomotor.

Pembelajaran kimia harus difokuskan pada pemberian pengalaman secara langsung kepada siswa dalam memanfaatkan dan menerapkan konsep, prinsip, dan fakta sains. Kegiatan pembelajaran praktikum sangat tepat untuk mengembangkan kompetensi keterampilan ilmiah siswa. Melalui kegiatan ini juga siswa dapat mengembangkan kompetensi sikap dan pengetahuannya. Keterampilan ilmiah yang dapat dikembangkan meliputi keterampilan mengamati, menggunakan alat dan bahan, merencanakan eksperimen, melakukan percobaan, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan temuan.


(20)

2

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari kegiatan penilaian, karena melalui kegiatan penilaian guru dapat melihat sampai sejauh mana siswa memahami materi yang dibahas dalam proses pembelajaran. Sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013, penilaian yang terdiri atas penilaian proses dan hasil belajar harus dilakukan secara komprehensif dan otentik. Penilaian komprehensif artinya penilaian yang diberikan, menyeluruh meliputi ranah pengetahuan, keterampilan dan sikap. Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan otentik yang menilai kesiapan siswa, proses dan hasil belajar secara utuh. Sedangkan penilaian hasil belajar secara esensial bertujuan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran yang dilakukan sekaligus mengukur keberhasilan peserta didik dalam penguasaan kompetensi yang telah ditentukan. Penilaian kinerja dianggap sebagai jenis penilaian paling otentik dibandingkan jenis penilaian otentik yang lainnya karena dapat secara langsung menilai dengan tepat kompetensi siswa sesuai dengan indikator tertentu.

Beberapa penelitian yang terkait dengan penilaian kinerja dalam mata pelajaran kimia, mengungkapkan bahwa pengembangan instrumen penilaian kinerja sangat dibutuhkan untuk menilai keterampilan motorik peserta didik agar penilaian lebih otentik. Dalam penelitiannya, She (2007) mengungkapkan bahwa mahasiswa tidak dapat menjelaskan hasil pengamatan di laboratorium dan kurang mampu merasionalkannya. She menyimpulkan bahwa melalui instrumen kinerja, maka keterampilan motorik mahasiswa dapat dinilai lebih nyata. Kemudian beberapa penelitian melakukan pengembangan instrumen kinerja dalam laboratorium kimia, yang umumnya melalui proses perancangan instrumen, validasi isi dan uji coba instrumen hasil revisi, seperti yang dikemukakan dalam


(21)

3

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian Hofstein (2004), Fay (2007), Sari (2010), Sudrajat (2011) dan Ugwu (2014). Hasil yang didapatkan dari penelitian-penelitian tersebut adalah bahwa instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan memiliki validitas dan reliabilitas yang sangat baik, artinya instrumen yang dikembangkan dapat mengukur keterampilan laboratorium dari peserta didik dengan tepat. Semakin banyaknya penelitian dalam mengembangkan instrumen penilaian kinerja menjadi motivasi peneliti untuk turut melakukan penelitian dalam bidang tersebut, sesuai pula dengan tuntutan kurikulum.

Dalam kurikulum berbasis kompetensi, kegiatan penilaian pembelajaran kimia sudah diarahkan untuk penilaian yang komprehensif mencakup ketiga aspek yaitu penilaian kognitif, afektif dan psikomotor. Berdasarkan pengalaman di lapangan, hasil studi melalui wawancara dengan para guru dan pengawas mata pelajaran kimia kota Sukabumi, ternyata aspek psikomotor kurang mendapat perhatian dalam proses penilaian dan guru lebih menitikberatkan pada penilaian kognitif. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman tentang instrumen keterampilan (psikomotor), kurangnya sarana, kurangnya motivasi guru. Oleh karena itu sangat dibutuhkan pengembangan suatu instrumen penilaian yang dapat menilai psikomotorik dengan lebih baik dan tepat mengukur indikator yang diharapkan dalam kompetensi pembelajaran. Penilaian yang tepat untuk menilai kompetensi psikomotorik siswa adalah menggunakan instrumen penilaian kinerja yang meliputi task dan rubrik sesuai dengan kompetensi dasarnya.

Berdasarkan struktur kurikulum 2013 mata pelajaran kimia SMA, materi yang memungkinkan untuk dikembangkan instrumen penilaian kinerjanya dalam kegiatan praktikum banyak terdapat dalam materi di kelas XI dan kelas XII. Peneliti memfokuskan untuk mengembangkan instrumen penilaian kinerja di kelas XI pada salah satu materi kelas XI yang esensial dan menarik untuk diteliti


(22)

4

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yaitu hidrolisis garam karena didalamnya menuntut siswa untuk memiliki kompetensi psikomotorik yang bisa dilakukan secara individual serta mengandung tahap-tahap keterampilan dasar yang harus dimiliki siswa dalam laboratorium kimia. Disamping itu dikarenakan pula peneliti belum menemukan tentang pengembangan instrumen kinerja tentang hidrolisis garam pada penelitian sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut di atas, peneliti akan memfokuskan penelitian pada instrumen penilaian kinerja untuk menilai kompetensi psikomotorik siswa pada materi kimia kelas XI tentang hidrolisis garam.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka secara umum rumusan masalah dari penelitian ini adalah “Bagaimana pengembangan instrumen penilaian kinerja yang dapat menilai kompetensi psikomotorik siswa

SMA kelas XI dalam praktikum hidrolisis garam?”

Untuk memperjelas rumusan masalah, maka difokuskan pada beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

(1) Apakah instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan memenuhi syarat valid dalam menilai kompetensi psikomotorik siswa SMA kelas XI dalam praktikum hidrolisis garam?

(2) Apakah instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan memenuhi syarat reliabel dalam menilai kompetensi psikomotorik siswa SMA kelas XI dalam praktikum hidrolisis garam?


(23)

5

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(3) Apakah instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan memenuhi syarat feasibel dalam menilai kompetensi psikomotorik siswa SMA kelas XI dalam praktikum hidrolisis garam?

(4) Bagaimana respon guru terhadap penggunaan instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan?

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian lebih terarah dan memberi gambaran yang jelas, maka batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

(1) Instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan berupa tugas (task) dan rubrik.

(2) Instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan hanya menilai kompetensi psikomotorik siswa dalam kegiatan praktikum.

(3) Objek penelitian adalah materi kimia SMA kelas XI dengan kompetensi inti keterampilan pada kompetensi dasar 4.12 tentang hidrolisis garam sesuai dengan yang terdapat dalam struktur kurikulum 2013.


(24)

6

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini bertujuan untuk:

(1) Menghasilkan instrumen penilaian kinerja yang valid untuk menilai kompetensi psikomotorik siswa SMA pada materi hidrolisis garam.

(2) Menghasilkan instrumen penilaian kinerja yang reliabel untuk menilai kompetensi psikomotorik siswa SMA pada materi hidrolisis garam.

(3) Menghasilkan instrumen penilaian kinerja yang feasibel untuk menilai kompetensi psikomotorik siswa SMA pada materi hidrolisis garam.

(4) Mengetahui respon guru mengenai penggunaan instrumen kinerja yang dikembangkan, sehingga bisa dijadikan sebagai umpan balik dalam mengembangkan instrumen yang lebih baik.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian pengembangan instrumen penilaian kinerja ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk peningkatan kualitas pendidikan. Secara khusus, manfaat penelitian ini antara lain :


(25)

7

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(1) Memberikan suatu instrumen yang valid, reliabel dan feasibel untuk digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah.

(2) Memberikan gambaran bagaimana mengembangkan suatu instrumen dalam memperbaiki proses penilaian kinerja untuk menilai kompetensi psikomotorik siswa sesuai tuntutan kurikulum.

(3) Dapat mengembangkan instrumen yang disesuaikan dengan indikator dan kompetensi pembelajaran dengan tepat.

(4) Menggunakan instrumen kinerja yang tepat dalam proses penilaian kinerja di laboratorium.

1.5.2 Bagi peneliti lainnya:

(1) Memberi informasi tentang proses pengembangan instrumen penilaian kinerja dalam menilai psikomotorik siswa pada materi hidrolisis garam.

(2) Sebagai referensi bagi penelitian berikutnya, agar dapat mengembangkan instrumen penilaian kinerja lebih baik lagi, sehingga penelitian ini menjadi berkesinambungan.


(26)

41

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Dan Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMAN 2 Kota Sukabumi yang beralamat di jalan karamat no 93 Kota Sukabumi. Pada tahun pelajaran 2013/2014 sekolah ini memiliki 26 kelas yang terdiri dari 9 kelas X, 9 kelas XI yang terdiri atas 4 kelas XI IPA dan 5 kelas XI IPS, serta 8 kelas XII yang terdiri atas 3 kelas XII IPA dan 5 kelas XII IPS. Yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA, dan yang dipilih adalah kelas IPA 1 sampai IPA 3 yang berjumlah 95 orang.

Dari 95 orang siswa kelas XI IPA tersebut, yang dijadikan subjek penelitian pada tahap uji coba sebanyak 19 siswa yang terbagi atas tiga kelompok. Kelompok pertama terdiri dari lima orang siswa, kelompok kedua terdiri dari enam orang dan kelompok ketiga terdiri dari delapan orang dengan masing-masing diobservasi oleh enam orang guru yang sama. Sementara 76 orang siswa lainnya dilibatkan pada tahap aplikasi, dimana uji kinerja dilakukan dalam beberapa kelompok.

3.2 Desain Penelitian

Dalam mengembangkan suatu instrumen, harus dilakukan melalui suatu perencanaan dan persiapan yang teliti. Desain penelitian yang akan dilakukan dalam mengambangkan instrumen kinerja ini adalah mengadopsi dari model


(27)

42

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Prosedur penelitian dan pengembangan menurut Borg dan Gall dapat dilakukan dengan lebih sederhana dan melibatkan 3 langkah yaitu: (1) tahap pendahuluan, (2) tahap pengembangan produk, (3) diseminasi dan implementasi (Sugiyono : 2013). Desain penelitian yang digunakan secara garis besar dapat digambarkan sebgai berikut:

Gambar 3.1 Desain Penelitian Instrumen Penilaian Kinerja

Berdasarkan gambar 3.1 dapat dilihat bahwa pada penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap yaitu: (1) tahap pengembangan pembuatan instrumen, (2) tahap validasi dan uji coba terbatas, (3) tahap aplikasi berupa implementasi dalam pembelajaran. Penelitian dimulai dengan tahap pengembangan, dimana didalamnya berisi proses pengembangan rancangan instrumen penilaian kinerja. Selanjutnya rancangan instrumen tersebut akan divalidasi isi oleh para pakar dalam tahap kedua. Dari hasil validasi diolah yang nantinya akan dihasilkan apakah instrumen yang dikembangkan valid atau tidak. Jika instrumen tidak valid, maka akan dilakukan revisi ulang dan kembali divalidasi. Tetapi jika instrumen valid, maka akan dilanjutkan ke tahap uji coba terbatas dan ditentukan reliabilitas dari instrumen yang dikembangkan. Jika reliabel akan diteruskan ke tahap aplikasi, tetapi jika tidak reliabel akan kembali di revisi. Dalam tahap inipun dapat

Revisi

Tahap Pengembangan

Tahap Validasi dan Uji


(28)

43

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ditentukan pula apakah instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan feasibilitasnya dan ditentukan jumlah optimal jumlah siswa yang diobservasi untuk sekali pratikum. Untuk menguatkan penentuan feasibilitas, dilakukan pula wawancara terhadap para observer. Dari hasil pengolahan data pada tahap kedua, maka akan dihasilkan instrumen penilaian kinerja yang siap pakai untuk digunakan dakam tahap aplikasi. Hasil implementasi dan hasil wawancara akan dianalisis untuk dibahas dan dibuatkan kesimpulan.

Berdasarkan desain yang dikemukakan sesuai gambar 3.1, maka secara terperinci prosedur penelitian meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut :

(1) Tahap Pendahuluan :

a. Studi literatur tentang penilaian kinerja dan kompetensi psikomotorik. Tahap ini adalah studi dokumentasi untuk mengumpulkan data-data dan informasi tentang kondisi penilaian, alat penilaian proses dan hasil belajar, serta melakukan kajian pustaka yang relevan.

b. Analisis kompetensi inti dan kompetensi dasar kimia SMA kelas XI kurikulum 2013.

c. Analisis materi SMA kelas XI sesuai standar isi kimia kurikulum 2013. d. Survey lapangan, yaitu penentuan lokasi penelitian, waktu penelitian dan

penyusunan draft instrumen yang dikembangkan.

(2) Tahap Pengembangan Instrumen:

a. Penyusunan kisi-kisi instrumen penilaian kinerja untuk mengukur kompetensi psikomotorik.

b. Perancangan instrumen penilaian kinerja untuk mengukur kompetensi psikomotorik, yang terdiri atas task dan rubrik.


(29)

44

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(3) Tahap Validasi dan Uji Coba: a. Validasi isi oleh pakar

b. Mengolah hasil validasi dengan menggunakan CVR c. Melakukan revisi instrumen

d. Uji coba instrumen yang sudah divalidasi a. Menentukan tingkat reliabilitas instrumen b. Menentukan feasibilitas instrumen

c. Wawancara d. Revisi instrumen

(4) Tahap Aplikasi:

a. Aplikasi instrumen b. Analisis data

c. Temuan dan pembahasan d. Kesimpulan

Berikut alur penelitian yang akan dilakukan mulai dari tahap pengembangan, tahap validasi dan uji coba sampai pada tahap aplikasi:


(30)

45

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu TAHAP PENGEMBANGAN

Analisis Kebutuhan Penilaian Hidrolisis Garam

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Hidrolisis Garam

Indikator Kompetensi Psikomotorik Hidrolisis Garam

Kisi-kisi Instrumen Penilaian Kinerja

Rancangan task dan rubrik

Draft Instrumen Penilaian Kinerja

Validasi oleh pakar

Analisis CVR

Instrumen valid Instrumen tidak valid

Revisi

Menentukan Reliabilitas Menentukan Feasibilitas

Uji Coba (3 kelompok) Wawancara

Revisi


(31)

46

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu TAHAP VALIDASI DAN UJI COBA

TAHAP APLIKASI

Gambar 3.2 Tahap Penelitian Instrumen Penilaian Kinerja

3.3 Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan definisi operasional mengenai istilah-istilah sebagai berikut:


(32)

47

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen merupakan suatu alat pengukuran yang digunakan untuk mempermudah seseorang dalam mencapai tujuan mendapatkan informasi secara lebih efektif dan lebih efisien.

(2) Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja merupakan penilaian yang dilakukan untuk menilai tindakan atau keterampilan motorik siswa dalam kegiatan praktikum.

(3) Kompetensi Psikomotorik

Kompetensi psikomotorik merupakan suatu kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan (skill) dan tindakan siswa dalam pelaksanaan praktikum di laboratorium.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang akan digunakan adalah :

(1) Lembar uji validitas yang digunakan dalam tahap validasi dan uji coba

Pengumpulan data menggunakan lembar validasi instrumen digunakan untuk melihat kesesuaian antara indikator dan task, serta kesesuaian antara task dan rubrik. Instrumen yang akan divalidasi meliputi perangkat task dan rubrik penilaian kinerja yang akan dikembangkan.

(2) Pedoman penilaian kinerja (Task dan Rubrik Penilaian)

Untuk mengukur keterampilan kinerja siswa digunakan instrumen penilaian kinerja berupa rincian tugas (task) kinerja yang harus dilakukan oleh peserta didik dilengkapi dengan rubrik sebagai pedoman penilaian. Instrumen penilaian kinerja dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk instrumen lembar pengamatan dengan skala penilaian (rating scale). Instrumen ini digunakan dalam tahap uji coba dan tahap aplikasi. Instrumen ini dapat digunakan untuk


(33)

48

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mendapatkan informasi tentang kompetensi psikomotorik siswa dalam praktikum hidrolisis garam.

(3) Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan oleh para observer atau rater untuk memberikan penilaian kemampuan psikomotorik setiap siswa sesuai dengan task dan rubrik yang dikembangkan. Lembar observasi digunakan pada tahap uji coba instrumen dan tahap aplikasi.

(4) Lembar pedoman wawancara

Pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui respon guru mengenai penggunaan instrumen kinerja yang dikembangkan oleh peneliti. Pedoman wawancara ini terdiri atas beberapa pertanyaan yang berisi tentang tanggapan guru terhadap proses penilaian psikomotor siswa yang selama ini dilakukan guru di sekolah, tanggapan guru tentang task dan rubrik yang dikembangkan peneliti apakah benar-benar dapat menilai kompetensi psikomotorik siswa dalam praktikum hidrolisis garam. Hasil wawancara ini dapat memberikan informasi tentang feasibilitas instrumen yang dikembangkan dan tanggapan para guru sesuai dengan penilaian psikomotorik siswa dan instrumen yang dikembangkan.


(34)

49

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.5 Teknik Pengolahan Dan Analisis Data

Pada tahap pengembangan dirancang task dan rubrik berdasarkan indikator. Instrumen yang telah dirancang akan divalidasi oleh tujuh orang ahli, yang terdiri atas tiga orang dosen dan empat orang guru kimia yang sudah berpengalaman. Hasil validasi dianalisis dengan menggunakan Content Validity

Ratio (CVR), lalu instrumen akan direvisi. Menurut Lawshe (1975) setiap butir

soal yang dianggap penting oleh lebih dari setengah validator, memiliki tingkatan validasi isi yang baik. Oleh karena itu analisis CVR dirumuskan :

��� = �� − � 2 2

dimana :

ne : Jumlah ahli yang menyatakan butir soal penting N : Jumlah anggota tim ahli

Hasil dari rumusan dari Lawshe (1975) ini adalah :

a. Jika validator yang menyatakan setuju kurang dari setengah dari jumlah total validator maka CVR bernilai negatif.

b. Jika validator yang menyatakan setuju tepat setengah dari jumlah total validator maka CVR bernilai nol.

c. Jika validator yang menyatakan setuju lebih dari setengah jumlah total validator maka nilai CVR berada antara 0 sampai dengan 0,99.

d. Jika seluruh validator menyatakan setuju maka nilai CVR adalah 1,00. Pada tahap uji coba, instrumen dari hasil validasi isi diujicobakan terhadap 19 orang siswa. Dari 19 orang siswa tersebut dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu


(35)

50

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelompok lima orang, enam orang dan delapan orang. Tahap uji coba diawali dengan melakukan penilaian kinerja terhadap lima orang siswa oleh enam orang

rater. Masing-masing rater menilai psikomotorik kelima siswa secara individu.

Setelah kelompok lima orang selesai melakukan praktikum, dilanjutkan oleh kelompok enam orang untuk dinilai kompetensi psokomotoriknya oleh keenam

rater yang sama. Setelah kelompok enam orang selesai melakukan praktikum,

berikutnya kelompok delapan melakukan hal yang sama dan keenam rater melakukan penilaian terhadap kelompok tersebut. Hal tersebut dilakukan untuk melihat konsistensi dari para rater dalam memberikan penilaian terhadap siswa.

Dari hasil penilaian praktikum tersebut lalu dianalisis dengan menentukan reliabilitasnya menggunakan SPSS 20 melalui penentuan koefisien Cronbach Alpha. Dari nilai koefisien alpha Cronbach tersebut dapat ditentukan reliabilitasnya dengan menggunakan kriteria:

(1) Jika nilai alphanya 0,80 – 1,00 maka disimpulkan memiliki reliabilitas sangat tinggi

(2) Jika nilai alphanya 0,60 – 0,79 maka disimpulkan memiliki reliabilitas tinggi (3) Jika nilai alphanya 0,40 – 0,59 maka disimpulkan memiliki reliabilitas sedang (4) Jika nilai alphanya 0,20 – 0,39 maka disimpulkan memiliki reliabilitas rendah (5) Jika nilai alphanya dibawah 0,20 maka disimpulkan memiliki reliabilitas

sangat rendah

Instrumen yang sudah diuji cobakan dan ditentukan reliabilitasnya, lalu direvisi sehingga akan didapatkan instrumen yang siap pakai untuk digunakan pada tahap aplikasi.

Untuk mengetahui feasibilitas (kelayakan) instrumen yang dikembangkan, maka harus diperhatikan kesesuaian jumlah item indikator yang dinilai, waktu dan jumlah siswa yang diobservasi. Dengan feasibilitas yang tinggi, artinya intrumen


(36)

51

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penilaian yang dibuat dapat digunakan untuk menilai kompetensi psikomotor yang diharapkan. Agar instrumen yang dikembangkan feasibel, maka pada uji coba instrumen akan dilakukan dengan tiga gelombang tes kinerja, dimana kelompok pertama sebanyak lima orang, kedua enam orang dan ketiga delapan orang siswa serta enam orang guru kimia sebagai rater atau observer. Feasibilitas diperkuat juga dengan hasil wawancara terhadap para observer untuk mengetahui berapa jumlah maksimal siswa yang dapat diamati dalam sekali observasi. Untuk mengetahui tanggapan guru tentang penggunaan instrumen kinerja yang dikembangkan apakah benar-benar dapat menilai psikomotorik siswa dan menilai baik tidaknya instrumen, maka dilakukan wawancara terhadap para observer atau

rater.

Pada tahap aplikasi, instrumen yang sudah valid dan reliabel digunakan dalam proses pembelajaran untuk menilai kompetensi psikomotorik yang terdiri atas 74 orang siswa kelas XI IPA. Dalam tahap ini, penilaian kinerja dilakukan dalam beberapa kelompok siswa dan waktu berbeda, dengan masing-masing kelompok terdiri atas jumlah maksimal sesuai dengan kelayakannya atau feasibilitasnya. Rater yang menilai kinerja siswa dalam praktikum hidrolisis garam ini sebanyak dua orang sesuai dengan kebiasaan yang dilakukan dalam melakukan ujian praktikum di sekolah. Masing-masing rater memberikan penilaian pada masing-masing siswa secara individual dalam setiap kelompok. Dari tahap aplikasi juga ditentukan reliabilitasnya untuk mengetahui konsistensinya dengan hanya dua orang rater, dan hasil kompetensi psikomotorik siswa menggunakan instrumen yang dikembangkan. Melalui data hasil penilaian kinerja yang didapatkan siswa, maka ditentukan rata-ratanya dan melihat sejauh mana kompetensi psikomotorik siswa dengan menggunakan instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan. Hasil dari penilaian kinerja tersebut kemudian


(37)

52

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dibandingkan dengan hasil psikomotorik mereka pada raport semester sebelumnya. Melalui pembagian kelompok tinggi, sedang dan rendah maka dilihat konsistensi posisi setiap siswa dalam kelompok.


(38)

88

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka didapatkan temuan-temuan yang kemudian dideskripsikan dalam pembahasan. Dari temuan dan pembahasan tersebut dapat dirumuskan simpulan-simpulan yang akan menjawab rumusan masalah penelitian. Simpulan yang didapatkan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan adalah sebagai berikut:

(1) Berdasarkan hasil pengolahan nilai CVR, dari 17 task instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan 16 task dapat dinyatakan valid dengan nilai CVR 1,00 dan 0,714. Sedangkan satu task dinyatakan tidak valid karena memiliki nilai CVR dibawah nilai kritis 0,622 yaitu bernilai 0,429.

(2) Instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan memiliki reliabilitas sangat tinggi dengan koefisien alpha dari nilai rata-rata total perolehan nilai siswa sebesar 0,951 pada kelompok lima orang, 0,806 pada kelompok enam orang dan 0,743 pada kelompok delapan orang.

(3) Berdasarkan perbandingan nilai reliabilitas dari ketiga kelompok dan wawancara, menunjukkan bahwa instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan feasibel atau sangat layak untuk digunakan dengan jumlah maksimal siswa enam orang untuk sekali waktu observasi.

(4) Hasil wawancara menunjukkan bahwa instrumen kinerja yang dikembangkan mendapat respon positif dari para guru.


(39)

89

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5.2 Saran

Berdasarkan temuan-temuan dan hasil analisis dari penelitian, maka ada beberapa saran yang diharapkan dapat membantu dalam peningkatan kualitas penelitian dan pendidikan pada umumnya. Saran-saran ini terutama ditujukan bagi:

(1) Guru sebagai pengguna hasil penelitian

Pengembangan instrumen penilaian kinerja ini semoga menjadi rangsangan dan inspirasi bagi para guru dalam meningkatkan proses penilaian yang selama ini dirasakan masih belum optimal dan belum sesuai dengan standar yang diharapkan dalam kurikulum. Dengan instrumen penilaian kinerja yang valid, reliabel dan feasibel, maka guru diharapkan dapat mengembangkan pula instrumen penilaian kinerja yang lebih baik untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Instrumen penilaian kinerja ini dapat pula untuk mengukur kompetensi psikomotorik pada materi yang lain yang memiliki kriteria yang sama, sehingga guru diharapkan kreatif dalam memilih materi dan instrumen yang tepat dalam proses penilaian di laboratorium. (2) Peneliti lainnya

Peneliti berikutnya diharapkan memberikan kontribusi yang lebih banyak dan lebih baik dengan mengembangkan instrumen yang lebih berkualitas sehingga dapat dimanfaatkan di semua sekolah walaupun kelengkapan sarana prasarananya berbeda. Diharapkan pula ada penelitian lebih lanjut tentang instrumen –instrumen kinerja yang dapat digunakan secara klasikal, sehingga dapat memberikan solusi bagi guru-guru yang mendapatkan tugas mengajar


(40)

90

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

di kelas-kelas yang volume siswanya banyak. Dalam melakukan kegiatan praktikum, kompetensi psikomotorik tidak akan terlepas dari penguasaan pengetahuan pada materi terkait, terutama dalam menginterpretasikan hasil pengamatan dan merumuskan masalah. Oleh karena itu diharapkan ada penelitian lanjutan yang mengembangkan instrumen dengan menghubungkan antara pengetahuan dan keterampilan.


(41)

90

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2013). Evaluasi pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Ariyanto, A. (2013). Penilaian ranah psikomotor. [Online]. Tersedia di:

http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/05/penilaian-ranah-psikomotorik-606857.html. [25 Maret 2014]

Borg, W.R dan Gall, M.D. (2003). Educational research an instructional. New York: Longman.Inc

Chang, R. (2005). Kimia dasar konsep-konsep inti. Jilid ketiga. Diterjemahkan oleh Achmadi, S.S. Jakarta: Erlangga

Depdikbud (2013). Permendikbud No.64 Tentang Standar Isi. Jakarta: Depdibud Depdikbud (2013). Permendikbud No.66 Tentang standar Penilaian. Jakarta:

Depdibud

Depdikbud. (2013). Permendikbud No.69 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur

Kurikulum SMA/MA. Jakarta: Depdibud

Fay,M.E, Grove, Towne, Bretz. (2007). A rubric to characterize inquiry in the undergraduate chemistry laboratory. Chemistry Education Research and

Practice. 8(2).212-219

Hofstein, A. (2004). The laboratory in chemistry education thirty years of experience with developments, implementation and research. Chemistry

Education:Research & Practice

Ibe,JO, Adah, SA, Jhejianaizo,CC. (2013). Assessment of secondary school chemistry teachers quality through identification and use of laboratory apparatus in Cross River state Nigeria. Journal of Education and Practice,


(42)

91

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Johnson, RL. (2009). Assessing performance designing, scoring, and validating

Performance Tasks. New York: The Guildford Press

Kunandar (2013). Penilaian autentik (penilaian hasil belajar peserta didik

berdasarkan kurikulum 2013) suatu pendekatan praktis. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada

Kusaeri dan Suprananto (2012). Pengukuran dan penilaian pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Lawshe, C.H. (1975). A quantitative approach to content validity. Personel

Psychology. 28, 563-575

Mulyasa, E. (2013). Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Ormrod, J.E. (2008). Psikologi pendidikan membantu siswa tumbuh dan

berkembang. Edisi ke-6. Diterjemahkan oleh Wahyu dkk. Jakarta:

Erlangga

Penny, J, Johnson, RL, Gordon, B (2000). The effect of rating augmentation on interrater reliability an Empirical Study of a Holistic Rubric. Assessing

Writing. 7, 143-164.

Purba, M. (2007). Kimia untuk SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga

Rustaman, N. Y. (2006). Penilaian otentik (authentic assessment) dan

penerapannya dalam pendidikan sains. [Online]. Tersedia: file.upi.edu [20

Pebruari 2014]

Sari, R.L.P. (2010). Pengembangan instrumen performance assessment sebagai

bentuk penilaian berkarakter kimia.[online].Tersedia:File.UNY.edu.[1

Maret 2014]

She, JL, Ttsai, YM, Chiu, MH, Chen, HJ. (2007). The performance of Taiwans undergraduate in organic chemistry laboratory. Proceeding of The 2nd

NICE Symposium

Sudrajat, A, Permanasari A, Zainul A, Buchori (2011). Pengembangan rubrik asesmen kinerja untuk mengukur kompetensi mahasiswa melakukan praktikum kimia analitis volumetri. Jurnal Chemica. 12 (1), 1-8


(43)

92

Erlis Yulina, 2014

Instrumen Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kompetensi Psikomotorik Siswa Sma Pada Materi Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono (2013). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Ugwu, Anthonia N (2014). Factorial validation of an instrument for the assessment of practical chemistry skills acquisition, Journal of Education

and Practice. 5 (8). 175-185.

Universitas Pendidikan Indonesia (2013). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bandung: UPI

Widoyoko, E.P. (2012). Teknik penyusunan instrumen penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Wilson, FR, Pan, W, Schumsky,DA (2013). Recalculation of the critical values

for Lawshe’s content validity ratio, Measurement and Evaluation


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka didapatkan temuan-temuan yang kemudian dideskripsikan dalam pembahasan. Dari temuan dan pembahasan tersebut dapat dirumuskan simpulan-simpulan yang akan menjawab rumusan masalah penelitian. Simpulan yang didapatkan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan adalah sebagai berikut:

(1) Berdasarkan hasil pengolahan nilai CVR, dari 17 task instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan 16 task dapat dinyatakan valid dengan nilai CVR 1,00 dan 0,714. Sedangkan satu task dinyatakan tidak valid karena memiliki nilai CVR dibawah nilai kritis 0,622 yaitu bernilai 0,429.

(2) Instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan memiliki reliabilitas sangat tinggi dengan koefisien alpha dari nilai rata-rata total perolehan nilai siswa sebesar 0,951 pada kelompok lima orang, 0,806 pada kelompok enam orang dan 0,743 pada kelompok delapan orang.

(3) Berdasarkan perbandingan nilai reliabilitas dari ketiga kelompok dan wawancara, menunjukkan bahwa instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan feasibel atau sangat layak untuk digunakan dengan jumlah maksimal siswa enam orang untuk sekali waktu observasi.

(4) Hasil wawancara menunjukkan bahwa instrumen kinerja yang dikembangkan mendapat respon positif dari para guru.


(2)

5.2 Saran

Berdasarkan temuan-temuan dan hasil analisis dari penelitian, maka ada beberapa saran yang diharapkan dapat membantu dalam peningkatan kualitas penelitian dan pendidikan pada umumnya. Saran-saran ini terutama ditujukan bagi:

(1) Guru sebagai pengguna hasil penelitian

Pengembangan instrumen penilaian kinerja ini semoga menjadi rangsangan dan inspirasi bagi para guru dalam meningkatkan proses penilaian yang selama ini dirasakan masih belum optimal dan belum sesuai dengan standar yang diharapkan dalam kurikulum. Dengan instrumen penilaian kinerja yang valid, reliabel dan feasibel, maka guru diharapkan dapat mengembangkan pula instrumen penilaian kinerja yang lebih baik untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Instrumen penilaian kinerja ini dapat pula untuk mengukur kompetensi psikomotorik pada materi yang lain yang memiliki kriteria yang sama, sehingga guru diharapkan kreatif dalam memilih materi dan instrumen yang tepat dalam proses penilaian di laboratorium. (2) Peneliti lainnya

Peneliti berikutnya diharapkan memberikan kontribusi yang lebih banyak dan lebih baik dengan mengembangkan instrumen yang lebih berkualitas sehingga dapat dimanfaatkan di semua sekolah walaupun kelengkapan sarana prasarananya berbeda. Diharapkan pula ada penelitian lebih lanjut tentang instrumen –instrumen kinerja yang dapat digunakan secara klasikal, sehingga dapat memberikan solusi bagi guru-guru yang mendapatkan tugas mengajar


(3)

di kelas-kelas yang volume siswanya banyak. Dalam melakukan kegiatan praktikum, kompetensi psikomotorik tidak akan terlepas dari penguasaan pengetahuan pada materi terkait, terutama dalam menginterpretasikan hasil pengamatan dan merumuskan masalah. Oleh karena itu diharapkan ada penelitian lanjutan yang mengembangkan instrumen dengan menghubungkan antara pengetahuan dan keterampilan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2013). Evaluasi pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Ariyanto, A. (2013). Penilaian ranah psikomotor. [Online]. Tersedia di:

http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/05/penilaian-ranah-psikomotorik-606857.html. [25 Maret 2014]

Borg, W.R dan Gall, M.D. (2003). Educational research an instructional. New York: Longman.Inc

Chang, R. (2005). Kimia dasar konsep-konsep inti. Jilid ketiga. Diterjemahkan oleh Achmadi, S.S. Jakarta: Erlangga

Depdikbud (2013). Permendikbud No.64 Tentang Standar Isi. Jakarta: Depdibud Depdikbud (2013). Permendikbud No.66 Tentang standar Penilaian. Jakarta:

Depdibud

Depdikbud. (2013). Permendikbud No.69 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur

Kurikulum SMA/MA. Jakarta: Depdibud

Fay,M.E, Grove, Towne, Bretz. (2007). A rubric to characterize inquiry in the undergraduate chemistry laboratory. Chemistry Education Research and

Practice. 8(2).212-219

Hofstein, A. (2004). The laboratory in chemistry education thirty years of experience with developments, implementation and research. Chemistry

Education:Research & Practice

Ibe,JO, Adah, SA, Jhejianaizo,CC. (2013). Assessment of secondary school chemistry teachers quality through identification and use of laboratory apparatus in Cross River state Nigeria. Journal of Education and Practice,


(5)

Johnson, RL. (2009). Assessing performance designing, scoring, and validating

Performance Tasks. New York: The Guildford Press

Kunandar (2013). Penilaian autentik (penilaian hasil belajar peserta didik

berdasarkan kurikulum 2013) suatu pendekatan praktis. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada

Kusaeri dan Suprananto (2012). Pengukuran dan penilaian pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Lawshe, C.H. (1975). A quantitative approach to content validity. Personel

Psychology. 28, 563-575

Mulyasa, E. (2013). Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Ormrod, J.E. (2008). Psikologi pendidikan membantu siswa tumbuh dan

berkembang. Edisi ke-6. Diterjemahkan oleh Wahyu dkk. Jakarta:

Erlangga

Penny, J, Johnson, RL, Gordon, B (2000). The effect of rating augmentation on interrater reliability an Empirical Study of a Holistic Rubric. Assessing

Writing. 7, 143-164.

Purba, M. (2007). Kimia untuk SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga

Rustaman, N. Y. (2006). Penilaian otentik (authentic assessment) dan

penerapannya dalam pendidikan sains. [Online]. Tersedia: file.upi.edu [20

Pebruari 2014]

Sari, R.L.P. (2010). Pengembangan instrumen performance assessment sebagai

bentuk penilaian berkarakter kimia.[online].Tersedia:File.UNY.edu.[1

Maret 2014]

She, JL, Ttsai, YM, Chiu, MH, Chen, HJ. (2007). The performance of Taiwans undergraduate in organic chemistry laboratory. Proceeding of The 2nd

NICE Symposium

Sudrajat, A, Permanasari A, Zainul A, Buchori (2011). Pengembangan rubrik asesmen kinerja untuk mengukur kompetensi mahasiswa melakukan praktikum kimia analitis volumetri. Jurnal Chemica. 12 (1), 1-8


(6)

Sugiyono (2013). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Ugwu, Anthonia N (2014). Factorial validation of an instrument for the assessment of practical chemistry skills acquisition, Journal of Education

and Practice. 5 (8). 175-185.

Universitas Pendidikan Indonesia (2013). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bandung: UPI

Widoyoko, E.P. (2012). Teknik penyusunan instrumen penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Wilson, FR, Pan, W, Schumsky,DA (2013). Recalculation of the critical values for Lawshe’s content validity ratio, Measurement and Evaluation Counselling and Development. 45 (15). 197-210.