PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Pecahan Dengan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya Bagi Siswa Kelas Viia Smp Negeri 2 Gatak Tahun 2012/201

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI
PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA
BAGI SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 GATAK TAHUN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh:
RIRIN HARYANI
A 410 090 090

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI
PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA
BAGI SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 GATAK SUKOHARJO
Ririn Haryani, Sumardi
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta, ririnharyani17@gmail.com
Staf Pengajar UMS s_mardi15@yahoo.co.id


Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran matematika dengan penerapan strategi pembelajaran
tutor sebaya di kelas VIIA SMPN 2 Gatak Sukoharjo. Penelitian ini termasuk jenis
PTK (penelitian tindakan kelas). Subyek dalam penelitian ini adalah guru dengan
siswa kelas VIIA SMPN 2 Gatak Sukoharjo. Siswa sebagai penerima tindakan
berjumlah 32 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi
observasi, catatan lapangan, dokumentasi, dan metode tes. Teknik analisis data
dilakukan dengan metode alur, yaitu meliputi reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Data hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan
hasil belajar siswa siswa pada pokok bahasan bilangan pecahan. Hal ini dapat
terlihat dari : 1) Menjawab pertanyaan yang diberikan guru sebelum tindakan
18,75% dan diakir tindakan mencapai 65,63%. 2) Menerangkan materi kepada
siswa lain sebelum tindakan 9,38% dan diakir tindakan mencapai 59,38%, 3)
Nilai siswa diatas rata-rata kelas sebelum tindakan 31,25% dan diakir tindakan
mencapai 87,5%. 4) Nilai siswa yang tuntas ≥ 75 sebelum tindakan 15,63% dan
di akhir tindakan 81,25%. Berdasarkan data hasil dari penelitian dapat
disimpulkan bahwa dengan penerapan strategi pembelajaran Tutor Sebaya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Kata kunci : Tutor Sebaya, Hasil Belajar Siswa.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan

pendidikan

selalu

muncul

bersamaan

dengan

berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, pengaruh informasi dan
kebudayaan serta situasi dan kondisi lingkungan yang ada. Untuk itu dituntut
adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang pendidikan.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia tersebut dapat dilakukan dengan
pengembangan kegiatan pembelajaran sebagai salah satu upaya untuk
mencapai tujuan pendidikan.

Sudjana (2005:111) mengemukakan untuk dapat menentukan tercapai
tidaknya tujuan pendidikan dan pengajaran perlu dilakukan usaha atau
tindakan penilaian atau evaluasi. Penilaian atau evaluasi pada dasarnya adalah

1

memberikan pertimbangan atau harga atau nilai berdasarkan kriteria tertentu.
Hasil yang diperoleh dari penilaian dinyatakan dalam bentuk hasil belajar.
Oleh sebab itu tindakan atau kegiatan tersebut dinamakan penilaian hasil
belajar. Pengembangan model pembelajaran akan meningkatkan hasil belajar
siswa yang secara tidak langsung juga akan meningkatkan kualitas
pendidikan.
Hasil belajar adalah perolehan nilai dari kegiatan pembelajaran.
Kusaeri (2011: 56-62) tujuan pembelajaran digolongkan ke dalam tiga
klasifikasi atau tida domain, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Domain
kognitif mencakup beberapa aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi. Domain afektif memiliki cakupan karakteristik
seperti nilai, sikap, minat dan perilaku. Domain psikomotorik melekat pada
tujuan kognitif. Akibatnya tujuan psikomotorik bisanya bersifat penunjang
kognitif seperti halnya gerakan refleks, gerakan dasar, gerakan persepsi,

gerakan fisik dan gerakan terampil.
Hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh model pembelajaran yang
dilakukan oleh guru di kelas. Dalam melakukan proses mengajar, guru harus
dapat melihat kondisi siswa baik psikis maupun sosiologis karena hal tersebut
akan berpengaruh saat KBM berlangsung. Guru juga harus bisa memilih dan
menggunakan beberapa metode mengajar. Pemilihan suatu metode perlu
memperhatikan suatu materi yang disampaikan, tujuan pembelajaran, waktu
yang tersedia, dan banyaknya siswa yang mempunyai kemampuan heterogen
serta hal-hal yang berkaitan dengan proses belajar mengajar.
Berdasarkan perolehan nilai ulangan siswa dapat disimpulkan mata
pelajaran matematika bagi SMP Negeri 2 Gatak merupakan mata pelajaran
yang sulit dan membebankan. Hal ini juga dapat diketahui dari antusias siswa
dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Situasi pada saat pelajaran
matematika berlangsung siswa terlihat gelisah, bersikap pasif dan kurang
memperhatikan guru dalam menyampaikan materi. Berdasarkan pengamatan,
kelas VIIA dari 32 siswa hanya 2 siswa yang berani mengajukan pertanyaan
mengenai materi yang disampaikan, saat diberikan latihan hanya ada 4 siswa

2


yang mengerjakan dengan benar dan yang lain memilih untuk mencontek
teman yang bisa mengerjakan, hal tersebut terjadi karena kurangnya percaya
diri siswa dalam memecahkan permasalahan sehingga mereka berupaya
membuat kelas tidak kondusif seperti membuat keributan. Kondisi tersebut
sangat berpengaruh terhadap daya serap siswa dalam menerima pelajaran
matematika.
Untuk mengatasi permasalahan di atas agar tidak berkelanjutan maka
di perlukan formula pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar matematika pada siswa. Para guru juga harus merencanakan,
menyusun,

dan

memberikan

pembelajaran

yang

bervariatif


seperti

pembelajaran dengan strategi kooperatif tutor sebaya. Zaini (2008:62)
menyatakan bahwa “Strategi belajar dari teman sebaya baik digunakan untuk
menggairahkan kemauan peserta didik untuk mengajarkan materi kepada
temannya. Metode belajar yang paling baik adalah dengan mengajarkan
kepada orang lain. Oleh karena itu, pemilihan model pembelajaran tutor
sebaya sebagai strategi pembelajaran akan sangat membantu peserta didik di
dalam mengajarkan materi kepada teman-teman sekelas”.
Pengajaran dengan penerapan strategi pembelajaran Tutor Sebaya
merupakan strategi mengajar yang ditekankaan pada pemahaman, tanggung
jawab, dan keaktifan siswa. Dalam KBM kebanyakan siswa akan malu
bertanya jika mengetahui teman-temannya sudah paham tentang materi yang
disampaikan sehingga materi yang belum paham akan terlewati begitu saja
sehingga pemahaman siswa dalam pembelajaran tidak dapat maksimal. Tutor
sebaya akan menjadikan siswa nyaman dalam belajar karena pengetahuan
yang diperoleh berasal dari kawan sebaya jadi siswa tidak enggan untuk
bertanya mengenai materi yang kurang dipahami.
Diharapkan dengan kegiatan belajar yang efektif dapat dengan mudah

dipahami semua siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar matematika
siswa. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul peningkatan hasil belajar matematika
pada materi pecahan dengan strategi tutor sebaya bagi siswa kelas VIIA SMP

3

Negeri 2 Gatak tahun ajaran 2012/2013 dengan tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada materi pecahan dengan
penerapan strategi pembelajaran tutor sebaya bagi siswa kelas VII A SMP
Negeri 2 Gatak tahun ajaran 2012/2013.
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang
dilakukan secara kolaborasi antara kepala sekolah, guru matematika dan
peneliti. Penelitian tindakan kelas adalah usaha perbaikan permasalahan nyata
yang ada dikelas untuk ditindaklanjuti dengan tindakan nyata yang terarah dan
peningkatan praktik pembelajaran yang dilakukan secara kemitraan mengenai
situasi sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas
dan keadilan secara berkesinambungan terencana dan terarah untuk

meningkatkan kualitas isi, masukan, proses, dan hasil pembelajaran. Perbaikan
tersebut dilakukan pada setiap siklus yang dirancang oleh guru kelas dan
peneliti.
Subadi (2010: 77) penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu
penelitian yang dilakukan berdasarkan adanya permasalahan nyata yang
muncul di kelas, selanjutnya berdasarkan permasalahan tersebut guru mencari
alternativ cara-cara untuk mengatasinya dan menindaklanjuti dengan tindakan
nyata yang terencana dan dapat diukur tingkat keberhasilannya. Penelitian
tindakan kelas bertujuan memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas.
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas (Arikunto, 2006: 3). Penelitian tindakan kelas merupakan
penelitian yang dilakukan oleh guru dikelas atau disekolah tempat ia mengajar
dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktik
pembelajaran (Aqib, 2009: 19).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian

4


Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Gatak yang
beralamatkan di jalan Trangsan Gatak Sukoharjo.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari awal bulan September 2012
sampai dengan akhir bulan Desember 2012. Adapun tahap – tahap
penelitian adalah 1) Tahap Persiapan dilakukan pada bulan September
minggu pertama sampai minggu kedua. 2) Tahap Pelaksanaan dilakukan
pada minggu ke tiga bulan September sampai minggu keempat bulan
Oktober. 3) Tahap Analisis Data dilaksanakan pada minggu pertama
sampai minggu ke empat bulan November. 4) Tahap Laporan
dilaksanakan pada minggu pertama sampai minggu keempat bulan
Desember.
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 2 Gatak. Siswa yang
menjadi subyek penerima tindakan ini yaitu siswa kelas VIIA terdiri atas 16
siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.
D. Rancangan Penelitian
Langkah-langkah penelitian dapat diilustrasikan sebagai berikut:
1. Dialog Awal
Dialog membicarakan model dan alternative pembelajaran yang akan

dipraktekkan dan dikembangkan sehingga diperoleh kesepakatan untuk
memecahkan peningkatan hasil belajar matematika melalui strategi tutor
sebaya.
2. Perencanaan Tindakan
Langkah-langkah persiapan yang dilakukan untuk mengadakan
tindakan terdiri dari:
a. Identifikasi Masalah dan Penyebabnya
Diskusi ini dilakukan dalam upaya merumuskan permasalahan
siswa sebagai usaha hasil belajar

matematika siswa dalam

pembelajaran melalui strategi pembelajaran tutor sebaya.
b. Perencanaan Solusi Masalah

5

Perencanaan

solusi


masalah

dilakukan

dalam

upaya

peningkatan hasil belajar matematika siswa yaitu melalui penerapan
strategi pembelajaran tutor sebaya.
3. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam dua siklus yang setiap
siklus terdiri dari dua pertemuan. Siklus satu terdiri dari pertemuan satu
dan pertemuan dua. Pertemuan satu dilaksanakan pada hari selasa tanggal
17 September 2012 mulai pukul 07.00-08.40.

Pertemuan dua

dilaksanakan pada hari jumat tanggal 21 September 2012 mulai pukul
07.00-08.40. Pertemuan tiga dilaksanakan pada hari selasa tanggal 15
Oktober 2012 mulai pukul 07.00-08.40. Pertemuan empat dilaksanakan
pada hari jumat tanggal 19 Oktober 2012 mulai pukul 07.00-08.40.
Materi yang diajarkan operasi perkalian dan pembagian pecahan.
4. Observasi dan Monitoring
Observasi dan monitoring dilakukan dengan mengamati atas hasil
atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap
siswa. Observasi dilaksanakan pada tanggal 1-3 Oktober 2012. Pada
waktu dilaksanakan observasi, observer mengamati proses pembelajaran
dan menyimpulkan data mengenai segala sesuatu yang terjadi pada saat
proses pembelajaran berlangsung baik yang terjadi pada guru, siswa
maupun situasi kelas.
5.

Refleksi
Refleksi dalam penelitian tindakan kelas (PTK) adalah upaya
untuk mengkaji yang telah dan belum terjadi, apa yang dihasilkan, kenapa
hal tersebut terjadi demikian dan apa yang perlu dilakukan selanjutnya.
Pada kegiatan refleksi peneliti dan praktisi mendiskusikan hasil
pengamatan tindakan yang telah dilakukan.

6. Evaluasi
Evaluasi

belajar

dan

pembelajaran

adalah

proses

untuk

menentukan nilai belajar dan pembelajaran yang dilaksanakan, dengan
melalui kegiatan penilaian atau pengukuran belajar dan pembelajaran.

6

E. Teknik Pengumpulan Data
Pengambilan data dilakukan dengan observasi, metode tes, catatan
lapangan, dan dokumentasi. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui
metode pokok dan metode bantu yang terdiri dari:
1. Metode Pokok
a. Metode Observasi
Observasi adalah pengumpulan data diperoleh dengan cara
mengamati dan mencatat secara sistematis terhadap pembelajaran yang
dilakukan (Herawati, 2009: 15).
b. Metode Tes
Metode tes merupakan alat pengukur data yang berharga dalam
penelitian. Tes adalah seperangkat rangsangan (stimulasi) yang
diberikan kepada seorang dengan maksud untuk mendapatkan
jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka. Adapun jenis
tes dalam penelitian adalah tes prestasi belajar, dan tes kecerdasan
(Sutama, 2010: 35).
2. Metode Bantu
Metode bantú dalam penelitian adalah berupa metode catatan lapangan
dan dokumentasi.
a. Catatan Lapangan
b. Dokumentasi
F. Instrumen Penelitian
1. Pengembangan Instrumen
Arikunto (2006: 160) instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas
yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya
lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan
sistematis sehingga mudah diolah.
2. Validitas Isi
Validitas isi merupakan ukuran yang menunjukkan tindakantindakan kevalidan suatu instrumen. Pengujian validitas isi instrumen untuk
menjamin kemantapan dan kebenaran data yang telah digali, dikumpulkan,

7

dicatat dalam kegiatan penelitian maka ditentukan cara-cara yang tepat
untuk mengembangkan validitas yang diperoleh. Pada penelitian ini
digunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan
keabsahan data dengan memanfaatkan suatu lain diluar data itu untuk
keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data tersebut (Moleong,
2009: 55).
G. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi memilih mana yang penting dan tidak penting yang akan
dipelajari dan membuat kesimpulan. Menurut Miles dan Huberman dalam
Sugiyono (2008: 246) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data
secara kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus
menerus, sampai tuntas sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis
data yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data atau penarikan
kesimpulan.
1. Reduksi data
2. Penyajian data
3. Verifikasi Data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Hasil belajar siswa merupakan tolak ukur keberhasilan siswa dalam
pembelajaran. Hasil belajar siswa dapat dilihat dari bagaimana siswa yang
mampu menjawab pertanyaan yang diberikan guru, siswa yang mampu
menjelaskan materi kepada siswa lain, banyak siswa yang mendapatkan nilai
diatas rata-rata kelas dan banyaknya siswa yang mendapatkan nilai diatas
kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu ≥ 75.
a) Siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru
Hasil belajar dapat dilihat salah satunya dari sejauh mana siswa
paham terhadap materi yang diajarkan dengan menjawab pertanyaan yang

8

diberikan guru mengenai materi yang disampaikan. Data yang diperoleh
dari kelas VIIA dengan jumlah 32 siswa mengenai siswa yang berani
menjawab pertanyaan dari guru sebelum tindakan sebanyak 6 siswa
(18,75%). Pada siklus I pertemuan I data yang diperoleh dari kelas VIIA
mengenai siswa yang berani menjawab pertanyaan dari guru sebanyak 10
siswa (31,25%). Pada siklus I pertemuan II data yang diperoleh dari kelas
VIIA mengenai siswa yang berani menjawab pertanyaan dari guru
sebanyak 13 siswa (40,63%).
Pada siklus II pertemuan I data yang diperoleh dari kelas VIIA
mengenai siswa yang berani menjawab pertanyaan dari guru sebanyak 17
siswa (53,13%). Pada siklus II pertemuan II data yang diperoleh dari
kelas VIIA mengenai siswa yang berani menjawab pertanyaan dari guru
sebanyak 21 siswa (65,63%).
b) Siswa mampu menerangkan materi kepada siswa lain
Hasil belajar dapat dilihat salah satunya dari bagaimana dan
sejauhmana siswa dapat menerangkan materi yang telah disampaikan
oleh guru kepada siswa lain. Data yang diperoleh dari kelas VIIA dengan
jumlah 32 siswa mengenai siswa yang berani menjelaskan materi kepada
siswa lain sebelum tindakan sebanyak 3 siswa (9,38%). Pada siklus I
pertemuan I banyaknya siswa yang dapat menjelaskan materi kepada
siswa lain dalam kelompoknya sebanyak 5 siswa (15,63%). Pada siklus I
pertemuan II banyaknya siswa yang dapat menjelaskan materi kepada
siswa lain dalam kelompoknya sebanyak 8 siswa (25%). Pada siklus II
pertemuan I banyaknya siswa yang dapat menjelaskan materi kepada
siswa lain dalam kelompoknya sebanyak 14 siswa (43,75%) dan Pada
siklus II pertemuan II banyaknya siswa yang dapat menjelaskan materi
kepada siswa lain dalam kelompoknya sebanyak 19 siswa (59,38%).
c) Banyaknya siswa yang mendapat nilai diatas rata-rata kelas
Nilai rata-rata dalam kelas merupakan salah satu indikator hasil
belajar. Dengan nilai rata-rata kelas kemampuan siswa dalam satu kelas
dapat dilihat. Data yang diperoleh dari kelas VIIA dengan jumlah 32

9

siswa mengenai siswa yang mendapat nilai diatas nilai rata-rata kelas
dengan nilai rata-rata kelas sebelum tindakan yaitu 63 sebanyak 10 siswa
(31,25%), pada siklus I pertemuan I sebanyak 15 siswa (46,88%) dengan
nilai rata-rata kelas yaitu 65, pada siklus I pertemuan II sebanyak 18
siswa (56,25%) dengan nilai rata-rata kelas yaitu 67, pada siklus II
pertemuan I sebanyak 24 siswa (75%) dengan nilai rata-rata kelas yaitu
70 dan pada siklus II pertemuan II sebanyak 28 siswa (87,5%) dengan
nilai rata-rata kelas yaitu 73.
d) Nilai siswa yang tuntas sesuai KKM ≥ 75
Hasil belajar dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa pada
setiap pertemuan. Nilai bisa digunakan sebagai tolak ukur pencapaian
hasil pembelajaran yang dilakukan. Data peningkatan hasil belajar siswa
dari sebelum tindakan sampai selesai tindakan, Data yang diperoleh dari
kelas VIIA dengan jumlah 32 siswa mengenai siswa yang mendapat nilai
pada setiap akhir pertemuan sebelum tindakan sebanyak 5 siswa
(15,63%), pada siklus I pertemuan I sebanyak 9 siswa (28,13%), pada
siklus I pertemuan II sebanyak 12 siswa (37,5%), pada siklus II
pertemuan I sebanyak 18 siswa (56,25%) dan pada siklus II pertemuan II
sebanyak 26 siswa (81,25%).
B. Pembahasan
Hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan masih rendah ini
terbukti dengan masih adanya siswa yang mendapat nilai ≥ 75. Pada siklus I
pertemuan I mengalami peningkatan belajar matematika, walaupun belum
signifikan, pada siklus I pertemuan II dilakukan perbaikan agar hasil yang
didapat lebih maksimal dan meningkat. Hasilnya pertemuan II lebih baik dan
mengalami peningkatan dari pertemuan I, Hasil dari siklus II pertemuan I
lebih meningkat dari siklus I pertemuan II dan hasil dari siklus II pertemuan
II lebih meningkat dari siklus II pertemuan I. Hal ini dikarenakan terus
diadakan perbaikan setiap pertemuannya.

10

KESIMPULAN
Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara
peneliti dengan guru matematika dalam pembelajaran matematika dengan strategi
tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar. Peningkatan hasil belajar siswa
melalui strategi tutor sebaya diperoleh data yang diperoleh selam penelitian dari
siklus I pertemuan I sampai dengan siklus II pertemuan II sebagai berikut: 1)
Siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru mengalami peningkatan
sebesar 46,88%, 2) Siswa mampu menerangkan materi kepada siswa lain
mengalami peningkatan sebesar 50%, 3) Banyaknya siswa yang mendapat nilai
diatas rata-rata kelas mengalami peningkatan sebesar 56,25% dan 4) Nilai siswa
yang tuntas yaitu ≥ 75 mengalami peningkatan sebesar 65,62%.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Aqib, Zainal, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Yrama Widya: Bandung.
Kusaeri dan Suprananto. 2012. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Jakarta :
Graha Ilmu.
Moleong, Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif: Bandung: Rosdakarya.

Subadi, Tjipto.2010. Lesson study berbasis PTK(Penelitian tindakan kelas) suatu
model pembinaan menuju guru professional. Surakarta: Badan Penerbit
FKIP UMS.
Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
Sugiyono.2008. Metode Pembelajaran Administrasi. Bandung:Alfabeta.
Sutama. 2010. Penelitian Tindakan .Surakarta: Surya Offset.
Susilo, herawati, dkk. 2009. Peneliti Tindakan Kelas Sebagai Sarana
Keprofesionalan Guru dan Calon Guru. Malang: Banyumedia publishing.
Zaini, Hisyam. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Insan Madani: Yogyakarta.

11

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMA Negeri 1 Pematangsiantar

3 43 165

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA PENERAPAN PEMBELAJARAN REMEDIAL TUTOR SEBAYA DENGAN PENUGASAN

0 0 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE TUTOR SEBAYA

0 0 8

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD 2 BACIN SKRIPSI

0 1 19

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Kelas Eksperimen - Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup Kelas Vii Di Smp Muh

0 1 9

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SD 2 JURANG

0 1 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Sikap Kepemimpinan dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Tengaran Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Sikap Kepemimpinan dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Tengaran Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 36

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Sikap Kepemimpinan dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Tengaran Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 17

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMA Negeri 1 Pematangsiantar

0 2 59