Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Sikap Kepemimpinan dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Tengaran Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Tengaran 01 yang terletak di jalan Masjid Besar No.15 B kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. SD Negeri Tengaran ini berdiri sejak tahun 1953.
SD Negeri Tengaran ini dipimpin oleh Bapak Sarsono, Spd. SD Negeri Tengaran ini memiliki fasilitas yang cukup memadai, terdiri atas 7 ruang kelas. Kelas 1 terdiri dari 25 siswa, kelas 2 terdiri dari 2a yang berjumlah 25 dan 2b berjumlah 24 siswa, kelas 3 terdiri dari 47 siswa, kelas 4 terdiri dari 36 siswa, kelas 5 terdiri dari 41 siswa, dan kelas 6 terdiri atas 38 siswa.
Pelaksanaan pembelajaran Matematika pada semester genap untuk kelas 4 adalah 4 x 35 menit.
Jumlah guru dan stafnya sebanyak 17 orang. Sekolah ini juga mengadakan les atau pelajaran tambahan untuk meningkatkan hasil belajar siswanya secara keseluruhan. Dalam penelitian ini, yang dijadikan subjeknya adalah siswa kelas 4 SD Negeri Tengaran sebanyak 36 siswa yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan pada bulan-bulan efektif dalam kegiatan belajar-mengajar semester 2 tahun pelajaran 2014-2015.
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan pembelajaran dikelas. Tujuan dari adanya penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang telah dirancang dari rencana pembelajaran, kegiatan pembelajaran, evaluasi, sampai pada refleksi. Dalam penelitian ini, menggunakan jenis kolaboratif, artinya peneliti bekerjasama dengan guru kelas.
Rancangan model ini menggunakan penelitian tindakan kelas dari Kemmis dan Taggart, yaitu yang berbentuk spiral dari siklus satu kesiklus berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi).
Berikut ini adalah gambar siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas.
Gambar 3.1.2 Prosedur PenelitianDalam Daryanto (2011:15) rencana tindakan untuk meningkatkan pembelajaran meliputi :
1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah dan tujuan
2. Setelah itu, membuat rencana tindakan termasuk didalamnya instrument penelitian dan perangkat pembelajaran
3. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkanya tutor sebaya ini
4. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan
5. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada kelas IV SD Negeri Tengaran, yang dilaksanakan pada semester II Tahun Pelajaran 2014/2015, yaitu pada bulan Maret-April 2015.
Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Waktu KegiatanFebruari 2015 Observasi dan persiapan instrument Melaksanakan siklus I dan II Maret 2015 a. Siklus I : pertemuan I, II dan III.
b. Siklus II : pertemuan I a. Pengumpulan dan evaluasi penelitian.
Maretl 2015 b. Penyusunan laporan penelitian.
3.2 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan variable :
1. Variable bebas (x) : Variable bebas merupakan variable yang mempengaruhi variable terikat.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan variable bebasnya adalah penerapan metode tutor sebaya. Penerapan metode tutor sebaya dalam penelitian ini yaitu siswa yang memiliki keistimewaan dibidang akademis didalam kelas untuk membantu memberikan penjelasan, bimbingan dan arahan kepada siswa lain dalam kelompok yang kepandaiannya agak kurang atau lambat dalam menerima materi pelajaran dalam kelas.
2. Variable terikat (y): Variable terikat adalah variable yang dipengaruhi oleh variable bebas.
Dalam penelitian ini variable terikatnya ada 2 yaitu sikap kepemimpinan dan hasil belajar. Sikap kepemimpinan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai berikut : Sikap kepemimpinan adalah pola tingkahlaku yang membimbing, memimpin dan memotivasi dalam suatu aktivitas. Sikap kepemimpinan ini dapat dibuktikan dan diukur dengan menggunakan lembar observasi, setelah mereka mendapatkan perlakuan dengan diterapkannya tutor sebaya. Sedangkan hasil belajar dalam penelitian ini didefinisikan sebagai berikut : hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi pada siswa setelah mereka mengikuti kegiatan belajar mengajar, yang didalamnya terjadi interaksi. Hasil belajar ini didapatkan melalui soal tes yang sudah dikerjakan oleh siswa, setelah mereka mendapatkan perlakuan dengan diterapkannya metode tutor sebaya.
3.3 Rencana Tindakan
a. Prosedur Penelitian Pada tahap ini peneliti membuat RPP dengan identitas mata pelajaran, kelas, semester dan alokasi waktu. Komponen RPP terdiri dari aspek, standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, scenario pembelajaran, metode, sumber belajar, jenis penilaian dan dilengkapi dengan lampiran RPP berupa uraian materi pembelajaran dan instrument penilaian.
b. Pelaksanaan Tindakan 1.
Siklus 1
a. Perencanaan Pembelajaran Perencanaan pembelajaran merupakan langkah awal guru untuk melaksanakan pembelajaran dikelas. Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari dua kegiatan utama yaitu pendahuluan dan apersepsi. Pendahualuan berkaitan dengan : Menyiapkan kelengkapan alat dan bahan untuk belajar Memberikan motivasi tentang kesiapan belajar siswa Menyiapkan lembar pengamatan Sedangkan kegiatan apersepsi berkaitan dengan :
1. Memberikan pertanyaan yang mengarah pada materi yang akan diajarkan
2. Membahas perencanaan teknis dalam lingkungan belajar. Aspek- aspek tersebut dilakukan guru secara cermat dengan harapan pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai tujuan yang diharapkan
3. Kelengkapan alat dan bahan untuk belajar dalam pembelajaran matematika materi pokok “pengurangan dan penjumlahan pecahan
“. Lembar pengamatan berkaitan dengan penilaian terhadap penulis selama pembelajaran yang nantinya akan dipergunakan oleh pengamat sebagai evaluator.
b. Pelaksanaan
1. Guru memilih siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata untuk menjadi tutor dan membentuk kelompok-kelompok belajar.
2. Guru member tugas khusus kepada tutor sebaya untuk membantu temannya dalam menentukan penjumlahan dan pengurangan pecahan
3. Guru dan pengamat memantau proses belajar tutor sebaya
4. Guru member penguatan kepada kedua belah pihak agar baik yang membantu maupun yang dibantu merasa senang
5. Siswa mengerjakan tes formatif
c. Pengamatan Dalam melakukan kegiatan pengamatan peneliti dibantu oleh observer. Pengamatan tersebut meliputi pengamatan belajar siswa, mengkomunikasikan pesan kepada siswa, mengintreprestasi pendapat siswa dan memberikan penjelasan kepada siswa.
Mengkomunikasikan berkaitan dengan menugaskan siswa untuk melakukan aktivitas, menginterprestasikan berhubungan dengan menafsirkan pendapat yang diajukan siswa, sedangkan memberikan penjelasan berkaitan dengan upaya membantu siswa memecahkan dan memahami suatu permasalahan yang dihadapi dalam belajar yang dapat menghambat pencapaian tujuan pembelajaran seperti matematika materi pokok “penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa dan campuran” d. Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir dilakukan guru dalam rangka menyakinkan bahwa murid telah mampu menguasai materi yang diajarkan. Kegiatan akhir dilakukan dengan cara :
a) Membuat ringkasan
b) Menjawab pertanyaan dan
c) Memberikan tugas Membuat ringkasan berkaitan dengan materi yang telah diajarkan menjadi materi-materi pokok sehingga mudah dipelajari dan dipahami siswa. Menjawab pertanyaan berkaitan dengan upaya guru untuk menjelaskan materi yang kurang dipahami siswa. Selanjutnya memberikan tugas berkaitan dengan upaya guru agar siswa memperoleh pengalaman belajar dirumah. Setelah semua kegiatan selesai sebagai dasar untuk mengetahui kemampuan akhir siswa, maka dilakukan evaluasi pada mata pelajaran matematia serta penerapan metode tutor sebaya dalam proses pembelajaran sebagai tindakan terhadap pencapaian hasil belajar siswa.
2. Siklus II
a. Perencanaan Pembelajaran Perencanaan pembelajaran pada siklus II hamper sama dengan perencanaan pada siklus I. Perbedaanya adalah pada siklus II ini lebih menekankan pada permasalaha yang ditemui pada pembelajaran siklus I. Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari dua yaitu meliputi : Menyiapkan kembali kelengkapan alat dan bahan untuk belajar Menyiapkan lembar pengamatan Guru juga melakukan apersepsi dalam proses pembelajaran siklus II yaitu :
1. Memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pecahan desimal
2. Membahas kembali teknis dalam pembelajaran Aspek tersebut dilakukan guru secara teliti dengan harapan pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai tujuan yang diharapkan seperti : siswa mampu mengerjakan soal penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa, dengan adanya pembelajaran yang menerapkan metode tutor sebaya dapat menumbuhkan sikap kepemimpinan siswa.
b. Pelaksanaan
1. Guru kembali memilih siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata untuk menjadi tutor dan membentuk kelompok- kelompok belajar.
2. Guru kembali memberi tugas khusus kepada tutor untuk membantu temannya dalam menentukan penjumlahan dan pengurangan pecahan
3. Guru dan pengamat memantau proses belajar tutor
4. Guru menyuruh beberapa siswa menyelesaikan soal untuk mengetahui tingkat pemahaman dalam proses balajar tutor
5. Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai soal-soal yang belum dapat terpecahkan
6. Siswa mengerjakan tes formatif pada akhir pembelajaran
7. Siswa diberi tugas rumah secara individu
c. Pengamatan Kegiatan pengamatan pada siklus II ini lebih menekankan terhadap perilaku siswa dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan upaya guru untuk membantu siswa mengatasi permasalahan yang telah dihadapi siswa dalam belajar matematika. Kegiatan ini sama dengan kegiatan siklus I yaitu :
- Menjawab pertanyaan
- Merumuskan dan menarik kesimpulan pada pembelajaran matematika materi pokok penjumlahan dan pengurangan pecahan desimal
d. Kegiatan Akhir Kegaiatan akhir pada siklus II hampir sama dengan siklus I
Kegiatan pemantapan ini berkaitan dengan :
1. Membuat ringkasan
2. Menjawab pertanyaan
3. Memberikan tugas Untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran selanjutnya dilakukan posttest terakhir agar lebih mengetahui tingkat keberhasilan proses pembelajaran yang telah dilakukan, terutama berkaitan dengan hasil belajar siswa.
3. Refleksi
a. Refleksi Siklus I Tahap ini berisi tentang diskusi dari peneliti, pengamat atau observer mengenai : o
Menganalisis sikap kpemimpinan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran matematika pada siklus I o
Menelaah hasil penilaian proses dan hasil pembelajaran matematika pada siklus I o
Menemukan permasalahan yang terjadi pada pembelajaran matematika pada siklus I o
Membuat rencana tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada pembelajaran matematika siklus I.
b. Refleksi Siklus II Setelah melakukan tindakan pengamatan peneliti kembali melakukan refleksi terhadap hasil yang didapat pada tahap sebelumnya pada siklus II. Tujuannya adalah untuk mengetahui peningkatan sikap kepemimpinan yang dimiliki siswa dan peningkatan kemampuan
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah sebagai berikut: a. Observasi
Observasi dilakukan oleh peniliti dan observer bertujuan untuk mengamati proses pelaksanaan pembelajaran matematika dengan metode tutor sebaya serta mengamati semua aktivitas yang dilakukan siswa di kelas pada saat pembelajaran berlangsung. Selain itu, observasi juga bertujuan untuk menganalisis sikap kepemimpinan dalam menyelesaikan pemecahan masalah matematika. Observasi dilakukan berdasarkan lembar observasi yang telah disusun.
b. Tes Tes digunakan untuk mengumpulkan data yaitu hasil belajar siswa dalam memecahkan masalah yang telah diberikan dalam bentuk soal.
Tes berupa soal-soal dalam setiap pertemuan pada suatu siklus, latihan-latihan dan lembar kegiatan siswa (LKS). Tes berisi pertanyaan yang terikat dengan materi yang telah dipelajari.
c. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang telah diperoleh dari observasi dan catatan lapangan. Data yang diperoleh dari studi dokumentasi berupa hasil jawaban beberapa siswa yang memberikan gambaran secara konkret sikap kepemimpinan siswa dalam memecahan masalah matematika sudah tampak setelah diterapkannya pembelajaran dengan metode tutor sebaya.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian adalah alat pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam memperoleh data siswa yang memiliki sikap kepemimpinan dan hasil belajar siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan soal evaluasi a. Lembar observasi kegiatan pembelajaran matematika melalui metode tutor sebaya.
Observasi digunakan untuk mengamati proses pelaksanaan pembelajaran matematika dengan metode pembelajaran tutor sebaya. Lembar observasi pelaksanaan pembelajaran berisi pedoman dalam melaksanakan pengamatan terhadap aktivitas guru selama pembelajaran serta untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan metode tutor sebaya yang berlangsung dikelas. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran berisi pernyataan- pernyataan yang terkait keterlaksanaan pembelajaran dengan memberikan nilai 1-5. Keterangan: 5= sangat baik, 4= baik, 3= cukup, 2= kurang dan 1= sangat kurang. Adapun kisi-kisi lembar observasi dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Guru Tahapan Kegiatan Aspek yang diamati IndikatorKegiatan awal Membangun suasana agar
a. Kemampuan guru siswa siap belajar menyiapkan mental siswa,
b. Kemampuan meyiapkan ruang, alat dan mdia yang akan digunakan dalam kegiatan. Membangun pandangan awal
a. Melakukan apersepsi terhadap materi yang akan berdasarkan materi dipelajari sebelumnya. Membangun kesadaran siswa
a. Menjelaskan tujuan terhadap pentingnya materi pembelajaran Kegiatan inti Menggali pengalaman yang
a. Menggali pengenalan telah dimiliki siswa pengertian pecahan, macam-macam, pecahan yang telah dimiliki siswa. Mengelaborasi pengalaman
a. Menyampaikan sebuah yang telah dimiliki dengan masalah mengenai materi yang akan dipelajari sifat-sifat pecahan. menggunakan metode tutor
b. Mengorganisasi cara sebaya menemukenali sifat- sifat pecahan.
c. Member pelatihan singkat kepada kelompok tutor
d. Menjelaskan petunjuk penyelesaian secara singkat.
e. Menugaskan siswa kerja kelompok.
f. Membimbing siswa dalam mengumpulkan informasi penyelesaian masalah.
g. Mendampingi siswa dalam menyajikan hasil penyelesaian pada LKS. Mengkonfirmasi hasil
a. Meminta siswa pembelajaran sesuai dengan mempresentasikan hasil tujuan pelajaran kerja kelompok.
b. Mengkonfirmasi jawaban siswa. Kegaiatan akhir Menyimpulkan hasil
a. Mengajak siswa pembelajaran sesuai dengan membuat kesimpulan tujuan pelajaran Merefleksikan pengalaman
a. Memberikan tindak pembelajaran dan tindak lanjut lanjut. Kemampuan Ketersediaan alat penilaian
a. Memberikan soal melaksanakan formatif evaluasi penilaian
b. Lembar observasi sikap kepemimpinan siswa dalam memecahan masalah matematika.
Lembar observasi sikap kepemimpinan siswa dalam memecahan masalah matematika digunakan untuk mengetahui sikap kepemimpinan dan hasil belajar siswa dalam pemecahan masalah matematika pada saat pembelajaran dengan metode tutor sebaya. Observer mengamati siswa secara langsung selama proses pembelajaran. Lembar observasi sikap kepemimpinan siswa dan hasil belajar siswa terhadap pemecahan masalah matematika terdiri dari beberapa indikator yang terkait dengan sikap kepemimpinan dan hasil belajar siswa dalam memecahkan masalah. Indikator dibuat sesuai aspek sikap kepemimpinan dan hasil belajar siswa pemecahan masalah matematika. Adapun kisi-kisi lembar observasi dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi SiswaTahapan Kegiatan Aspek yang diamati Indikator Kegiatan awal Pra pembelajaran Toleransi kepada teman pada kegiatan pra pembelajaran. Apersepsi Toleransi kepada teman pada kegiatan apersepsi. Kegiatan inti Eksplorasi Membimbing teman pada kegiatan eksplorasi. kelompok.
b. kerjasama dalam menyelesaikan masalah pada LKS. Konfirmasi motivasi dalam presentasi hasil diskusi.
Kegiatan akhir Kesimpulan membimbing dalam membuat
kesimpulan.c. Lembar Soal Evaluasi Lembar soal evaluasi yang diberikan kepada siswa di akhir pembelajaran siklus I pertemuan III dan siklus II pertemuan II. Soal- soal yang diberikan berfungsi untuk mengetahui berapa besar tingkat kemampuan yang dimiliki siswa untuk memahami materi pelajaran dan mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan. Selain itu, untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode tutor sebaya. Kisi-kisi soal yang diberikan antara lain:
Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No Item
6. Menggunakan
6.5Menyelesaikan
1
1. Menjelaskan
pecahan dalam masalah yang pengertian pemecahan berkaitan pecahan. masalah dengan pecahan 7, 8
Mengkatagorikan 2. Macam Pecahan 2, 5, 10
3. Menentukan ciri
pecahan biasa
12 Menentukan ciri 4. pecahan campuran 3, 9
5. Menjumlahkan
pecahan biasa 4,6 Menjumlahkan 6. pecahan campuran
11, 14 Mengurangkan
7.
pecahan biasa 13, 15
8. Mengurangkan
pecahan campuran
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No Item
6. Menggunakan
6.5 Menyelesaikan
1
1. Menjelaskan
pecahan dalam masalah yang pengertian pecahan pemecahan masalah berkaitan dengan desimal. pecahan 2,5,7, 8
Mengubah 2. pecahan biasa kepecahan desimal
3, 9
3. Mengubah
pecahan desimal kepecahan biasa 4, 6, 12, 14
4. Mengurangkan
pecahan desimal Menjumlahkan 10, 13
5.
pecahan desimal 11,15
6. Membulatkan
bilangan desimal
3.5 Indikator Kinerja
Penelitian ini dikatakan berhasil jika penerapan pembelajaran dengan metode tutor sebaya berjalan dengan baik berdasarkan indikator pencapaian sehingga sikap kepemimpinan siswa dan hasil belajar siswa dalam memecahkan masalah matematika meningkat. Dengan melihat latar belakang permasalahan dan untuk meningkatkan sikap kepemimpinan siswa dan hasil belajar siswa, maka dipergunakan indikator sebagai berikut:
1.
≥ 80 % dari jumlah keseluruhan kegiatan penerapan metode pembelajaran
Tutor Sebaya dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan sikap kepemimpinan siswa telah diterapkan oleh guru dengan kategori baik.
2. Ketuntasan belajar siswa (hasil belajar), peneliti memberi target 80% dari jumlah siswa dan memperoleh nilai ≥ 70 sesuai dengan KKM
3. Kemampuan sikap kepemimpinan siswa 80% dari jumlah keseluruhan mendapat kategori baik ( ≥ 4) dengan ketentuan minimal tiap aspek dalam kategori cukup (≥ 3).
Catatan :
Rentang Nilai 1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = cukup, 4 = baik, 5 = sangat baik
3.6 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data hasil observasi, hasil tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskripsi kualitatif dan deskripsi kuantitatif, karena data yang diperoleh akan di analisis adalah berbentuk kata-kata (deskripsi kualitatif) dan berbentuk angka-angka (deskripsi kuantitaif). Untuk keperluan analisis data kualitatif diperoleh dari lembar observasi, sedangkan untuk keperluan analisis data kuantitatif diperoleh dari hasil tes yaitu tes tertulis yang berbentuk pilihan ganda.
Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa dianalisis dengan cara menghitung ketuntasan belajar sebagai berikut:
1. Menghitung nilai:
∑
Nilai = x 100
∑
2. Menghitung rata
- – rata nilai: Untuk menghitung rata-rata nilai menggunakan rumus:
∑
Keterangan : Xi : rata-rata nilai ∑ : jumlah seluruh nilai N : jumlah siswa
3. Menghitung ketuntasan belajar klasikal Prosentase = x 100% Dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika 80% populasi kelas telah tuntas belajar.
4. Mengukur penguasaan guru dalam pembelajaran Berdasarkan 36 item butir pengamatan maka digunakan rumus sebagai berikut:
∑
Nilai = Untuk mengukur penguasaan guru dalam siklus I digunakan rumus berikut:
∑
Nilai = Untuk mengukur penguasaan guru dalam siklus II digunakan rumus berikut:
∑
Nilai = Dengan kriteria nilai: 1 : sangat kurang 2 : kurang
4 : baik 5 : sangat baik
5. Mengukur sikap kepemimpinan siswa dalam pembelajaran
∑
Nilai = Untuk mengukur sikap kepemimpinan siswa dalam pembelajaran siklus I digunakan rumus berikut:
∑
Nilai = Untuk mengukur sikap kepemimpinan siswa dalam pembelajaran siklus
II digunakan rumus berikut:
∑
Nilai = Dengan kriteria nilai: 1 : sangat kurang 2 : kurang 3 : cukup 4 : baik 5 : sangat baik
3.6.1 Validitas dan Reabilitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan instrument reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Realibitas merupakan syarat untuk pengujian validitas instrument. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Maka dapat dikatakan bahwa valid dan
reliabel merupakan syarat mutlak mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.
Pengujian validitas dan reliabilitas soal evaluasi siklus I dan siklus II dengan menggunakan aplikasi software SPSS 21 dengan cara
Analyze-Scale-Reliability Analysis . Kemudian untuk mengetahui item
soal valid atau tidak dapat dilihat dengan hanya melihat output dengan r tabel berdasarkan berapa banyak koresponden yang digunakan. Pada penelitian ini koresponden untuk menguji validitas soal sebanyak 30 orang maka melihat nilai r pada tabel yang sesuai dengan N=3- dan taraf signifikan 5%, maka didapatkan nilai 0,361. Jadi item soal valid jika nilainya ≥0,361.
Pada siklus I melalui uji validitas soal, dengan 20 butir soal didapatkan hasil 15 valid dan 5 soal tidak valid. Adapun butir soal yang valid meliputi nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 14, 15, 17, 18, dan 20,. Sedangkan soal yang tidak valid nomor 1, 9, 13, 16 dan 19. Berikut output pengujian validitas dan reliabilitas soal siklus I:
Tabel 3.6 Hasil Validitas Soal Evaluasi Siklus I
VAR00010 10,50 10,348 ,422 ,813
Cronbach's
Alpha N of Items ,822
VAR00020 10,54 9,998 ,524 ,805
Reliability Statistics
VAR00018 10,46 10,346 ,451 ,810
VAR00017 10,58 10,167 ,448 ,811
VAR00015 10,58 10,167 ,448 ,811
VAR00014 10,29 10,737 ,544 ,809
VAR00012 10,29 11,085 ,351 ,817
VAR00011 10,42 10,428 ,457 ,810
VAR00008 10,42 10,688 ,355 ,817
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
VAR00007 10,46 10,346 ,451 ,810
VAR00006 10,62 10,418 ,354 ,818
VAR00005 10,29 10,737 ,544 ,809
VAR00004 10,33 10,667 ,473 ,810
VAR00003 10,58 9,906 ,538 ,804
VAR00002 10,54 10,433 ,373 ,816
Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item- Total15 Pada siklus II melalui uji validitas soal dengan 20 butir soal didapatkan hasil 17 valid dan 3 soal tidak valid. Adapun butir soal yang
valid meliputi nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 13, 15, 16, dan 17.
VAR00009 11.3333 10.914 .485 .758
17
Standardized Items N of Items .776 .781
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on
VAR00017 11.6944 10.618 .389 .763
Reliability Statistics
VAR00016 11.6111 10.873 .315 .769
VAR00015 11.4444 10.711 .437 .759
VAR00013 11.3611 11.152 .343 .766
VAR00012 11.6111 10.873 .315 .769
VAR00011 11.3056 11.190 .408 .764
VAR00010 11.5556 11.283 .196 .779
VAR00008 11.4167 10.421 .574 .749
Sedangkan soal yang tidak valid nomor 18, 19 dan 20. Berikut output pengujian validitas dan reliabilitas soal siklus II:
VAR00007 11.6389 10.237 .518 .751
VAR00006 11.6111 10.016 .599 .744
VAR00005 11.3056 12.047 .006 .785
VAR00004 11.4444 10.940 .354 .765
VAR00003 11.4444 10.768 .416 .761
VAR00002 11.3611 10.637 .560 .752
VAR00001 11.4167 10.593 .507 .754
Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted