PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KECELAKAAN LALU LINTAS BIS SUMBER KENCONO DI MEDIA TERHADAP CITRA Pengaruh Terpaan Pemberitaan Kecelakaan Lalu Lintas Bis Sumber Kencono Di Media Terhadap Citra Bis Sumber Kencono Di Mata Masyarakat Desa Ngale Kabupaten Ngawi

PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KECELAKAAN LALU
LINTAS BIS SUMBER KENCONO DI MEDIA TERHADAP CITRA
BIS SUMBER KENCONO DI MATA MASYARAKAT DESA NGALE
KABUPATEN NGAWI TAHUN 2013

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAYU AJI BISMOKO
L 100 070 031

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KECELAKAAN BIS SUMBER KENCONO DI
MEDIA TERHADAP CITRA BIS SUMBER KENCONO DI MATA MASYARAKAT
BAYU AJI BISMOKO
Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Informatika
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Email: mochokeyman@gmail.com

Abstraksi
Sejak berdiri tahun 1981, Sumber Kencono sudah kenyang dengan berbagai keadaan.
Hingga membawa Sumber Kencono semakin matang dalam menjalankan usahanya sehingga
mampu berkembang pesat. Akan tetapi masih banyak masalah yang dihadapi dalam kasus ini PO
Sumber Kencono beberapa tahun terakhir sering mengalami kecelakaan Lalu lintas yang
melibatkan PO Sumber Kencono. Pemberitaan negatif media yang mengangkat masalah
kecelakaan sumber kencono di televisi dan media massa lainnya yang sangat gencar memberikan
pukulan kepada pihak sumber kencono. Pemberitaan yang paling memberikan dampak buruk
bagi perusahaan ataupun masyarakat adalah pemberitaan media yang mengangkat masalah
kecelakaaan yang melibatkan sumber kencono dan akan membentuk image/citra di masyarakat.
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan disimpulkan bahwa: ada
pengaruh yang signifikan antara terpaan pemberitaan kecelakaan lalulintas bis Sumberkencono di
media massa terhadap citra bis Sumberkencono dimata masyrakat. Hal ini dilihat dari hasil
penguijian hipotesis dengan analisis regresi linear sederhana diperoleh nilai t hitung > t tabel (9.155>1.980) yang artinya setiap terjadi peningkatan terpaan media, maka akan berpengaruh
signifikan terhadap citra dalam hal ini nilai negatif menunjukkan pengaruh negatif.
Kata Kunci: Media Massa, Terpaan Media, Citra / Image
pesan lisan dan isyarat sudah menjadi bagian

PENDAHULUAN


tak terpisahkan dari komunikasi manusia.

Latar Belakang Masalah
Di

era

perkembangan
pesat,

globalisasi
teknologi

salah

satu

saat

tumbuh

efeknya

ini
sangat
adalah

perkembangan industri media yang sangat
signifikan.

Dalam

teknologi

yang

era

global

saat


berkembang,

ini
kian

memudahkan masyarakat dalam memperoleh
informasi

secara

cepat

dan

mengikuti

perkembangan. Media massa, seperti halnya

Banyak pilihan media yang ada saat

ini, diantaranya media radio, surat kabar,
media online, media televisi dan lain – lain.
Akan tetapi untuk saat ini media yang paling
memiliki

pengaruh

besar

terhadap

masyarakat adalah media televisi. Namun,
keberadaan media televisi saat ini dinilai
telah dijejali oleh informasi atau berita-berita
yang

menakutkan,

seperti


kecelakaan,

kekerasan, pencurian, pelecehan seksual, dan

sebagainya. Bahkan media televisi, kini

paling memberikan dampak buruk bagi

menjadi

perusahaan

ataupun

Akibatnya, media televisi justru sangat

pemberitaan

media


menakutkan

masalah

penyebar

pesan

bagi

pesimisme.

masyarakat

dan

pemberitaan – pemberitaan tersebut dapat
mempengaruhi

pola


pikir

masyarakat

terhadap image dari objek yang diberitakan.
Salah satu kasus yang menjadi perhatian
masyarakat

saat

ini

adalah

kecalakaan

transportasi.

masyarakat

yang

kecelakaaan

adalah

mengangkat

yang

melibatkan

sumber kencono.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk

mengetahui

pengaruh


terpaan

pemberitaan kecelakaan di media terhadap
citra bis sumber kencono di mata masyarakat.

Contoh kasus kecelakaan transportasi
darat yang di alami oleh Po. Sumber
Kencono, Sumber kencono merupakan salah
satu moda transportasi darat yang ada di
pulau jawa. Armada bus ini beroperasi di
daerah surabaya menuju ke yogyakarta dan
semarang jawa tengah. Perusahaan Oto Bus
ini ber markas di Jl Raya Surabaya – Krian,
Krian , Sidoarjo Jawa timur.
Pemberitaan

negatif

LANDASAN TEORI

Teori Jarum Hipodermik / Peluru
Teori peluru (the Bullet theory),
dikenal pula sebagai teori jarum suntik (the
hypodermic needle theory) dan Melvin De
Fleur (1982) menyebutnya sebagai teori

mekanistik

stimulus



respons

yang

dipandang sebagai atribut dari kekuatan besar
dalam komunikasi massa.

media

yang

mengangkat masalah kecelakaan sumber

Meskipun teori jarum suntik / peluru
secara luas tidak digunakan lagi oleh para

kencono di televisi yang sangat gencar
memberikan pukulan kepada pihak sumber
kencono. Secara tidak langsung efek yang
ditimbulkan oleh pemberitaan di media bisa
mempengaruhi
sumber

konsumen

kencono.

Turun

/

peneliti komunikasi massa, tetapi banyak
orang percaya bahwa teori tersebut masih
tetap ada sampai saat ini. Sebagai contoh,

pelanggan

nya

tingkat

John Lily, ahli komunikasi interspecies

kepercayaan pelanggan terhadap transportasi

(tampaknya

bis

komunikasi massa) menyatakan ”Kita telah

sumber

kencono

menjadi

kerugian

tidak

termasuk

dalam

tersendiri bagi perusahaan. Pemberitaan yang
terdidik tentang kekuatan fantastis dari media

dalam mengubah opini publik” (Lily dan Lily
dalam Severin dan Tankard, 1979: 248)

maka terjadilah kesediaan untuk mengubah
sikap (Effendy, 2003: 255-256).
Teori ini juga disebut sebagai teori

(suprapto, 2009:39).
Model

SR.

jarum

hipodermik

ini

menganggap komunikan menerima begitu

teori

ini

memiliki

banyak

nama

lain,seperti teori jarum suntuk hipodermik
(Hyperdemic Needle Theory) atau teori
peluruajaib (Magic Bullet Theory). Disebut

saja pesan-pesan yang memberikan oleh
media massa tanpa ada pertimbangan atau
pemikiran terlebih dahulu. Ide-ide baru yang

demikian karena teori iru meyakini bahwa
kegiatan mengirimkan pesan sama halnya
dengan tindakan menyuntikan obat yang
bisalangsung kedalam jiwa penerima pesan

diterima dari media massa menimbulkan efek
langsung, disini media massa memberikan

sebagaimana peluru yang ditembakan dan
langsung masuk kedalam tubuh. Singkatnya,
menurut teori ini, media massa amat perkasa

efek yang kuat, langsung, dan terarah.

dalam mempengaruhi penerimaan pesan.
Teori SR menggambarkan proses

Teori S - R
Teori S-R merupakan singkatan dari

komunikasi secara sederhana yang hanya

Stimulus-Response. Menurut teori ini, efek

melibatkan dua komponen, yaitu media

yang ditimbulkan adalah reaksi

khusus

massa dan penerima pesan yaitu khalayak.

terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang

Media massa mengeluarkan stimulus dan

dapat mengharapkan dan memperkirakan

penerima

kesesuaian

antara

menunjukan respons sehingga dinamakan

komunikan.

Stimulus

pesan
atau

dan
pesan

reaksi
yang

pesan

Citra / image

komunikan mungkin diterima atau mungkin

Image

oleh

komunikator

dengan

teori stimulus respons (Morrisan, 2010:17).

kepada

disampaikan

menanggapinya

/

citra

menurut

adalah

ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika

kepercayaan, ide, dan impressi seseorang

ada

Proses

terhadap sesuatu (Kotler: 2002). Sedangkan

mengerti.

pengertian citra menurut Alma, Buchari

perhatian

berikutnya

dari

komunikan.

komunikan

yang

(1992) citra merupakan kesan, impressi,

melanjutkan ke proses berikutnya. Setelah

perasaan atau persepsi yang ada pada publik

komunikan mengolahnya dan menerimanya,

mengenai perusahaan, suatu obyek, orang

Kemampuan

komunikan

inilah

atau lembaga. Bagi perusahaan citra berarti

adalah advertising, public ralation, physical

persepsi

diri

image, word of month, dan pengalaman nyata

perusahaan. Persepsi ini didasarkan pada apa

konsumen dalam menggunakan barang atau

yang masyarakat ketahui atau kira tentang

jasa. Diantara hal tersebut, yang dianggap

perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena

paling penting adalah pengalaman nyata

itulah perusahaan yang sama belum tentu

konsumen dalam menggunakan barang atau

memiliki citra yang sama pula dihadapan

jasa. Karena itu, setiap perusahaan dapat

orang. Citra perusahaan menjadi salah satu

memiliki lebih dari satu citra tergantung dari

pegangan bagi konsumen dalam mengambil

kondisi interaksi yang dilakukan perusahaan

keputusan penting. Citra yang baik akan

dengan kelompok yang berbeda, seperti :

menimbulkan

konsumen, karyawan,

masyarakat

terhadap

dampak

jati

positif

bagi

pemegang saham,

perusahaan, sedangkan citra yang buruk

dimana setiap kelompok tersebut mempunyai

melahirkan dampak negatif dan melemahkan

pengalaman dan hubungan yang berbeda

kemampuan perusahaan dalam persaingan.

dengan perusahaan.

Faktor yang mempengaruhi Citra
Menurut Nha Nguyen dan Gaston

Model pembentukan Citra

Leblanc (2001) dalam Journal of retailing

Model pembentukan citra merupakan

and customer service, Vol. 8, hal 227-236

suatu

menyatakan

faktor

yang

menjelaskan proses pembentukan citra dalam

perusahaan

adalah

bahwa

mempengaruhi
terdapat

dua

model

struktur

yang

kognitif

mengarahkan

yang

atau

sesuai

dengan

komunikasi.

Proses

komponen utama citra perusahaan, yaiut

pengertian

fungsional dan emosional, dimana komponen

pembentukan citra tersebut erat kaitanya

fungsional berkaitan dengan atribut yang

dengan penyampaian berbagai informasi

dapat diukur dengan mudah, sedangkan

dalam rangka memberi pengertian-pengertian

komponen

yang

emosional

berkaitan

dengan

dapat

dimensi psycological yang didasarkan pada

keuntungan

pengalaman

menimbulkan

konsumen

saat

berinteraksi

dengan perusahaan.
Sedangkan menurut Normann dalam
kandampully (2002: 83) menyatakan bahwa
faktor-faktor pembentukan citra perusahaan

kepercayaan
Dengan

sistem

memperoleh
bersama
dan
dan

demikian

manfaat

sehingga

dapat

menumbuhkan

dukungan
telah

dan

publiknya.

terbentuk

perusahaan yang positif bagi publiknya.

citra

ini

Kemampuan mempersepsikan itulah

yang

yang dapat melanjutkan proses pembentukan

dan

citra. Pesepsi atau pandangan individu akan

mempengaruhi respon. Stimulus (rangsan)

positif apabila informasu yang diberikan oleh

yang diberikan pada individu dapat diterima

rangsang dapat memenuhi kognisi individu.

Model

pembentukan

menunjukkan

bagaimana

berasal

luar

dari

citra

stimulus

diorganisasikan

Kognisi yaitu suatu keyakinan diri

atau ditolak.
proses

dari individu terhadap stimulus. Keyakinan

selanjutnya tidak akan berjalan, hal ini

ini akan timbul apabila individu telah

menujukkan bahwa rangsang tersebut tidak

mengerti rangsang tersebut, sehigga individu

efektif dalam mempengaruhi individu karena

harus diberikan informasi-informasi yang

tidak ada perhatian dari individu tersebut.

cukup

Sebaliknya, jika rangsang itu diterima oleh

perkembangan kognisinya.

Jika

rangsang

ditolak

individu, berarti terdapat komunikasi dan

sehingga

dapat

mempengaruhi

Motivasi dan sikap yang ada akan

terdapat perhatian dari organisasi, dengan

menggerakkan

demikian proses selanjutnya dapat berjalan.

diinginkan oleh pemberi rangsang. Motif

(Soemirat, 2002:115)

adalah keadaan dalam kegiatan-kegiatan

Empat komponen persepsi-kognisimotivasi-sikap

diartikan

sebagai

citra

respon

seperti

yang

tertentu guna mencapai suatu tujuan.
Sikap

adalah

kecenderungan

individu terhadap rangsang. Ini disebut

bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa

sebagai “picture in our head” oleh Walter

dalam menghadapi objek, ide, situasi dan

Lipman (Soemirat, 2002 :115).

nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan

Jika stimulus mendapat perhatian,
individu akan berusaha untuk mengerti

kecenderungan untuk berperilaku dengan
cara-cara tertentu.

rangsang tersebut. Persepsi diartikan sebagai

Sikap mempunyai daya pendorong

hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan

atau motivasi. Sikap menentukan apakah

yang

proses

orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu,

pamaknaan. Dengan kata lain, individu akan

menentukan apa yang disukai, diharapkan

memberikan

dan diinginkan. Sikap mengandung aspek

diartikan

berdasarkan
rangsang.

dengan

makna

suatu

terhadap

pengalamnya

rangsang
mengenai

evaluatif,

artinya

mengandung

nilai

menyenangkan atau tidak menyenangkan.

Sikap ini juga dapat diperteguh atau diubah
(Soemirat 2002:116).
Proses

Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian merupakan unsur

pembentukan

citra

pada

yang penting dalam penelitian, sebab di

akhirnya akan menghasilkan sikap, pendapat,

tempat inilah diperoleh data yang diinginkan

tanggapan atau perilaku tertentu. Untuk

oleh penulis. Dalam penelitian ini mengambil

mengetahui bagaimana citra suatu perusahaan

lokasi di Desa Ngale Kecamatan Paron kota

atau lembaga dibenak publiknya dibutuhkan

Ngawi Jawa Timur.

adanya suatu penelitian. Melalui penelitian,

Populasi, Sampel, Sampling

perusahaan dapat mengetahui secara pasti
sikap

publik

terhadap

1. Populasi

lembaganya,

Populasi

adalah

wilayah

mengetahui apa yang disukai dan apa yang

generalisasi yang terdiri dari atas

tidak disukai oleh publiknya.

objek/subjek

yang

mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk

METODE PENELITIAN
Metode
penelitian

yang

ini

digunakan

dimaksudkan

dalam

dipelajari

untuk

kesimpulannya. Penelitian eksplanasi

dan

kemudian

ditarik

menggambarkan bagaimana peneliti dalam

bertujuan

menjelaskan tata cara pengumpulan data yang

variabel yang satu memiliki hubungan

diperlukan, serta bagaimana menganalisis

sebab akibat dengan variabel yang

data.

ini

lain (Sugiyono, 2008:80). Dalam

menggunakan pendekatan Kuantitatif dengan

penelitian ini yang menjadi populasi

metode

adalah KK (Kepala Keluarga) warga

Metode

asosiatif

dalam

yakni

penelitian

penelitian

yang

meneliti

sejauh

bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

Desa ngale Kecamatan

dua variabel atau lebih. Penelitian asosiatif

Ngawi.

mempunyai

tingkatan

tertinggi

bila

mana

Paron kota

2. Sampel

dibandingkan dengan penelitian diskriptif dan

Sampel adalah bagian dari

komparatif. Dengan metode ini maka akan

jumlah dan karakteristik yang dimiliki

dapat dibangun suatu teori yang dapat

oleh populasi tersebut. Bila populasi

berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan,

besar, dan peneliti tidak mungkin

dan mengontrol suatu gejala (Sugiyono,

mempelajari semua yang ada pada

2012:11).

populasi,

maka

peneliti

akan

menggunakan sampel dari populasi

P11

.690

.195

Valid

tersebut. Untuk itu sampel yang

P12

.773

.195

Valid

diambil harus representatif.

1.a Uji Validitas Terpaan Media

Variabel Penelitian
Variabel

Hasil
X

yaitu

Terpaan

Pemberitaan Media

Sumber Kencono

data

yang

diperoleh langsung dari sumber data pertama
dilokasi penelitian atau obyek penelitian
(Bungin, 2005:132). Metode pengumpulan
data dalam penelitian ini adalah metode
Kuesioner.

HASIL PENELITIAN
Uji Validitas
Validitas merupakan point penting dalam
sebuah analisa data. Hal itu dilakukan untuk
alat

ukur

atau

instrumen penelitian (dalam hal ini data dari
kuesioner ) sudah valid atau tidak.
a. Variabel Terpaan Pemberitaan Media
Indicator

Pada

Item-Total

kolom

Correlation

tersebut menunjukan semua butir

r-hitung > r-tabel atau nilai Coreected
Item-Total

r-

r-

Criteria

hitung

tabel

P7

.684

.195

Valid

P8

.607

.195

Valid

P9

.697

.195

Valid

P10

.661

.195

Valid

Correlation

0.195,

>

sehingga dapat dikatakan memenuhi
syarat validitas.
b. Variabel Citra
Indicator

suatu

:

bisa

dapat digunakan karena memiliki nilai

pengumpulan

apakah

yang

pertanyaan variabel terpaan media

Teknik Pengumpulan Data

menguji

adalah

Coreected

Variabel Y yaitu Citra / Image Bis

Teknik

diperoleh

analisis

r-

r-

Criteria

hitung

tabel

P13

.529

.195

Valid

P14

.529

.195

Valid

P15

.560

.195

Valid

P16

.646

.195

Valid

P17

.585

.195

Valid

P18

.656

.195

Valid

P19

.585

.195

Valid

P20

.424

.195

Valid

P21

.537

.195

Valid

1.b Uji Validitas Citra

Hasil

analisis

yang

diperoleh

adalah

pada

Coreected

Item-Total

tersebut

menunjukkan

bisa
kolom

Correlation

semua

pertanyaan

variabel

citra

dapat

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa

digunakan karena butir pertanyaan

nilai alpha untuk semua variabel lebih besar

P13 sampai P21 memiliki nilai r-

dari 0.6 maka semua pertanyaan reliabel.

hitung > r-tabel atau nilai Coreected
Item-Total

>

Correlation

0.195,

Uji Normalitas
Uji normalitas ini dimaksudkan untuk

sehinggan dapat dikatakan memenuhi

menguji

dalam model

syarat validitas.

pengganggu

Uji Reliabilitas

normal.

atau

regresi,

residual

variabel

berdistribusi

Reliabilitas adalah ukuran untuk
One -Sample Kolmogorov -Smirnov Test

N
Normal Parameters a,b
Most Extreme
Differences

Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative

Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)

Terpaan
Media tentang
Kecelakaan
100
20,6900
3,2057
,211
,211
-,099
1,114
,126

Citra Bis
Sumber
Kencono
100
30,9800
3,7712
,252
,152
-,252
1,212
,120

a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

menunjukkan kestabilan dalam mengukur.

Dari hasil diatas kita lihat pada kolom

Kestabilan disini berarti kuesioner tersebut

Kolmogorov-Smirnov dapat diketahui bahwa

konsinten jika digunakan untuk mengukur

nilai signifikansi untuk Terpaan Media

konsep atau konstruk dari suatu kondisi ke

sebesar 0.126 dan Citra 0.120 (lebih besar

kondisi yang lain.

dari 0.05), maka dapat disimpulkan bahwa

Variabel

Nilai

Keterangan

Alpha
Terpaan

0.7738

dara pada variabel Terpaan Media dan Citra
sedah berdistribusi normal.

Reliabel

Uji Regresi Linear Sederhana
Analisis

Media

digunakan
Citra
Image

/ 0.7306

Reliabel

regresi

untuk

linear

menganalisis

sederhana
pengaruh

variabel tak bebas (Y) yaitu citra bis sumber
kencono dengan variabel bebas yaitu terpaan

media. Hasil olah data dengan menggunakan

mengkonsumsi

berita

dari

media

SPSS 17.00 adalah sebagai berikut :

massa yaitu masyarakat desa Ngale
Kabupaten Ngawi.

Berdasarkan

tabel

pada

kolom

2. Terpaan Media berpengaruh terhadap

signifikansi tersebut, didapatkan hasil bahwa

Citra Bis Sumber Kencono.

Coefficientsa

Model
1

Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
47,506
1,826

(Constant)
Terpaan Media
tentang Kecelakaan

-,799

,087

Standardi
zed
Coefficien
ts
Beta
-,679

t
26,011

Sig.
,000

-9,155

,000

a. Dependent Variable: Citra Bis Sumber Kencono

dari variabel independen yang dimasukkan ke
dalam

model

regresi,

digunakan

yaitu

signifikan.

Hal

variabel

Terpaan

yang

3. Hasil regresi diketahui bahwa terpaan
media

berpengaruh

terhadap

media

(X)

pembentukan citra, diperoleh dari

dilihat

dari

nilai konstanta sebesar R² sebesar

probabilitas signifikansi (sig) untuk variabel

0.461 artinya 46.1 % variasi citra

Terpaan

media

dipengaruhi oleh terpaan media.

dibawah

0.05

ini

dapat

sebesar

0.000

(sig 1.980 ) pada taraf

A. Kesimpulan

yang

berpengaruh

sederhana diperoleh nilai t hitung > t

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan

media

responden

yang

signifikan 5%. Artinya setiap terjadi
peningkatan terpaan media, maka
akan berpengaruh signifikan terhadap
citra. Dalam hal ini nilai negatif
menunjukkan pengaruh negatif.

yang telah memberi izin dalam melakukan

B. Saran
Dari hasil penelitian dan pembahasan

penelitian saya.

yang telah diuraikan, maka sebagai penutup
penelitian

skripsi

ini,

penulis

akan

menyampaikan saran
1. Penelitian ini telah menunjukkan
bahwa Terpaan Media adalah salah
satu bagian dari pembentukan citra.
Oleh

karena

merekomendasikan

itu

penulis

untuk

peneliti

selanjutnya agar melakukan pengujian
terhadap faktor lain

yang dapat

mempengaruhi citra.
2. Untuk pihak PO. Sumber Kencono
penulis

memberikan

masukan

terhadap sistem menajemen agar lebih
diperbaiki,
pelayanan,

terutama

dalam

kenyamanan

hal
dan

keselamatan para penumpang. Karena
faktor tersebut merupakan hal yang
akan membentuk citra terhadap Bis
Sumber Kencono.

PERSEMBAHAN
Terima kasih saya berikan kepada
Bapak Drs. Joko Sutarso, SE, M.Si dan Ibu
Dian

Purworini,

S.Sos,

MM

selaku

pembimbing yang telah memberikan arahan
dan masukan dalam menulis skripsi ini
hingga semua nya terselesaikan. Dan kepada
Kepala Desa Ngale Bapak Teguh Wibowo

DAFTAR PUSTAKA
Abdulkarim,
Aim.
2008.
Kewarganegaraan.Bandung:
Grafindo Media Pratama
Bungin,
Burhan,
2005.
Metodologi
Penelitian Kuantitatif Komunikasi,
Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta
Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya , Edisi
Pertama, Cetakan Pertama, Prenada
Media, Jakarta.
_________. 2005. Metodologi Penelitian
Kuantitatif.Jakarta: Prenada Media
_________. 2006. Metodologi Penelitian
Kuantitatif:Komunikasi,
Ekonomi,
dan kebijakan publik serta ilmu-ilmu
Sosial lainnya .Jakarta: Kencana
Darwanto, 2007. Televisi sebagai media
pendidikan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Effendi, Onong. 1993. Ilmu, teori & filsafat
komunikasi.Bandung: Citra Aditya
Bakti
Eriyanto. 2002. Analisis Framing:Konstruksi,
Ideologi,
dan
Politik
Media.
Yogyakarta : LKiS Pelangi Aksara
_______. 2007.Teknik Sampling Analisis
Opini Publik. Yogyakarta : LkiS
Kriyantono. 2010. Teknik praktis Riset
komunikasi.Jakarta: Kencana
Masduki. 2001. Jurnalistik radio.Yogyakarta:
LkiS
Mufid, Muhamad. 2005. Komunikasi dan
regulasi penyiaran.Jakarta: Prenada
Media Grup
Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi
yang Kreatif dan Analisis Kasus
Integrated
Marketing
Communication.Jakarta:
Gramedia
Pustaka Utama
Shim, Terence A. 2003. Periklanan Promosi
aspek tambahan komunikasi terpadu.
Jakarta: Erlangga

Sugiyono.
2008.
Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
________.
2006.
Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D .
Bandung: Alfabeta.
________.
2010.
Metode
Penelitian
Administrasi. Bandung: Alfabeta
________.Sugiyono. 2009. Statistik untuk
Penelitian.Bandung: Alfabeta
Santoso, Singgih. 2010. Statistik Multivariat.
Jakarta : PT Elex Media Komputindo
Surbakti, EB. 2008. Awas Tayangan Televisi.
jakarta: Elex Media Komputindo
Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori &
Manajemen Komunikasi.Yogjakarta :
MedPress
Sutisno. 1993. Ped. Pen Skenario TV Video.
jakarta: Gramedia
Teguh, W. 2004. Cara Mudah Melakukan
Analisa
Statistik
dengan
SPSS.Yogyakarta : Gava Media

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor Kecelakaan Lalu Lintas di Ruas Jalan Sisingamangaraja (Sta 00+00 – Sta 10+00) Kota Medan

9 93 128

Analisis Deret Waktu Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas di Provinsi Sumatera Utara

22 112 48

Analisa Kecelakaan Lalu Lintas (Studi Kasus : Doulu Kecamatan Berastagi – Ketaren Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo)

4 104 134

Studi Pengaruh Penyempitan Jalan Terhadap Karakteristik Lalu Lintas Dengan Membandingkan Model Linear Greenshield, Logaritmik Greenberg Dan Eksponensial Undewood.

29 172 71

PEMBERITAAN KASUS KECELAKAAN BUS SUMBER KENCONO PEMBERITAAN KASUS KECELAKAAN BUS SUMBER KENCONO DI SURAT KABAR HARIAN JAWA POS (Analisis Framing Pemberitaan Kasus Kecelakaan Bus Sumber Kencono di Surat Kabar Harian Jawa Pos pada Edisi 13 September 2011).

0 2 21

PENDAHULUAN PEMBERITAAN KASUS KECELAKAAN BUS SUMBER KENCONO DI SURAT KABAR HARIAN JAWA POS (Analisis Framing Pemberitaan Kasus Kecelakaan Bus Sumber Kencono di Surat Kabar Harian Jawa Pos pada Edisi 13 September 2011).

0 4 24

PENUTUP PEMBERITAAN KASUS KECELAKAAN BUS SUMBER KENCONO DI SURAT KABAR HARIAN JAWA POS (Analisis Framing Pemberitaan Kasus Kecelakaan Bus Sumber Kencono di Surat Kabar Harian Jawa Pos pada Edisi 13 September 2011).

0 2 89

PENDAHULUAN PENGARUH TINGKAT TERPAAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT TERHADAP CITRA (Studi Eksplanatif tentang Pengaruh Tingkat Terpaan Iklan Layanan Masyarakat Kesatuan Lalu Lintas Polres Sleman di Sepanjang Ring Road Utara Terhadap Citra Polisi Lalu Lintas di

0 2 45

PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KECELAKAAN LALU LINTAS BIS SUMBER KENCONO DI MEDIA TERHADAP CITRA Pengaruh Terpaan Pemberitaan Kecelakaan Lalu Lintas Bis Sumber Kencono Di Media Terhadap Citra Bis Sumber Kencono Di Mata Masyarakat Desa Ngale Kabupaten Ngawi

0 1 16

PENDAHULUAN Pengaruh Terpaan Pemberitaan Kecelakaan Lalu Lintas Bis Sumber Kencono Di Media Terhadap Citra Bis Sumber Kencono Di Mata Masyarakat Desa Ngale Kabupaten Ngawi Tahun 2013.

0 18 47