Efek Proteksi Kombinasi Ekstrak Etanol Biji Kedelai (Glycine max L.merr) Detam-1 dan Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) Terhadap Ureum dan Kreatinin Tikus Wistar yang Diinduksi Pakan Tinggi Lemak.

(1)

ABSTRAK

EFEK PROTEKSI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BIJI KEDELAI (Glycine max L.merr) DETAM-1 DAN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia)

TERHADAP UREUM DAN KREATININ TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK

Penyusun : Angellia Pangelah

NRP : 1310014

Pembimbing I : Dr. Meilinah Hidayat,dr., M.Kes. Pembimbing II : Adrian Suhendra,dr., SpPK., M.Kes.

Latar Belakang Kombinasi kedelai varietas Detam-1 dan daun Jati Belanda

terbukti dapat menurunkan berat badan dengan penggunaan jangka panjang. Paparan zat/obat secara terus menerus dapat memengaruhi fungsi ginjal yang merupakan organ ekskresi sehingga diperlukan pemeriksaan dengan parameter ureum dan kreatinin.

Tujuan Penelitian Mengetahui efek pemberian dosis efektif kombinasi

ekstrak etanol biji kedelai (Glycine max L.merr) Detam-1 dan Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) terhadap fungsi ginjal dengan parameter ureum dan kreatinin pada tikus Wistar yang diinduksi PTL.

Metode Penelitian Eksperimental sungguhan dengan Rancangan Acak

Lengkap. Menggunakan 36 ekor tikus Wistar betina, yang dibagi secara acak ke

dalam 6 kelompok, kombinasi EEKD : EEJB 10mg : 20mg (P1), 20mg : 40mg (P2), 40mg : 80mg (P3), Orlistat (KP), Kontrol Standar (KS), dan

Kontrol Negatif (KN). Semua perlakuan diberikan selama 28 hari. Parameter yang diamati adalah kadar ureum dan kreatinin serum tikus. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji ANAVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji LSD dengan

α < 0.05.

Hasil Pada kadar ureum didapatkan hasil yang sangat bermakna antara kelompok P1, P2, P3 terhadap KS; pada kreatinin didapatkan hasil yang berbeda sangat bermakna pada kelompok P1, P2, P3 terhadap KS.

Simpulan Efek pemberian dosis efektif kombinasi ekstrak etanol biji kedelai

(Glycine max L.merr) Detam-1 dan Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) tidak meningkatkan ureum dan kreatinin tikus Wistar yang diinduksi PTL.


(2)

ABSTRACT

PROTECTION EFFECT OF DETAM-1 VARIETY SOYBEAN (Glycine max L.merr) ETHANOL EXTRACT AND JATI BELANDA LEAVES (Guazuma ulmifolia) COMBINATION ON UREUM AND CREATININE WISTAR MICE

INDUCIBLE FEED HIGH FAT

Compiler : Angellia Pangelah

Serial number : 1310014

Tutor 1 : Dr. Meilinah Hidayat,dr., M.Kes.

Tutor 2 : Adrian Suhendra, dr., SpPK., M.Kes.

Background The combination of Detam-1 variety soybean and Jati Belanda

leaves proven to lose weight with long term use. Exposure to substances / drugs continuously can affect kidney function is an excretory organs so that the necessary checks with the parameters of ureum and creatinine.

Objectives Knowing the effects of a combination of an effective dose of ethanol

extract of Detam-1 variety soybean (Glycine max L.merr) and Jati Belanda leaves (Guazuma ulmifolia) on Wistar mice’s kidney function inducible feed high fat assessed by the levels of urea and creatinine serum.

Methods True experimental research with completely randomized design.

Using 36 Wistar mice females, then were randomly divided into 6 groups, the

combination EEKD: EEJB 10mg: 20mg (P1), 20mg: 40mg (P2), 40mg: 80mg (P3), orlistat (KP), Standard Control (KS), and Negative Control

(KN). All treatments were given for 28 days. The parameters measured were the ureum and creatinine mice’s serum. Data were analyzed by one-way ANOVA

followed by LSD test with α≤ 0.05.

Results At urea levels showed a highly significant between group P1, P2, P3

against KS; in creatinine results obtained was significantly different in the group P1, P2, P3 against KS.

Conclusion Providing effective dose combination of ethanol extract of Detam-1 variety soybean (Glycine max L.merr) and Jati Belanda leaves (Guazuma ulmifolia) didn’t increased on ureum and creatinine in Wistar rats

induced Feed High Fat.


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

SURAT PERNYATAAN... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan ... 4

1.4 Manfaat Karya Tulis ... 4

1.5 Kerangka Pemikiran ... 4

1.6 Hipotesis ... 6

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA... 7

2.1 Kedelai (Glycine Max (L.) Merrill ... 7

2.1.1 Taksonomi Kedelai (Glycine Max (L.) Merrill) ... 8

2.1.2 Morfologi Tanaman ... 8

2.1.3 Kedelai (Glycine Max (L.) Merrill) varietas Detam-1 ... 9

2.2 Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) ... 10

2.2.1 Taksonomi Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) ... 11

2.2.2 Morfologi Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) ... 11


(4)

2.3 Tikus Putih Galur Wistar (Rattus norvegicus L.)... 12

2.3.1 Taksonomi Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) ... 13

2.4 Anatomi Ginjal ... 13

2.5 Nefron Ginjal ... 16

2.6 Fisiologi Hepar ... 19

2.6.1 Filtrasi, Reabsorpsi, dan Sekresi Berbagai Zat ... 20

2.6.1.1 Filtrasi Glomerulus ... 20

2.6.1.2 Reabsorpsi Tubulus ... 21

2.6.1.3 Sekresi Tubulus ... 21

2.7 Evaluasi Klinik Fungsi Ginjal ... 22

2.8 Ureum ... 24

2.9 Kreatinin ... 25

2.10 Uji Toksisitas ... 27

2.10.1 Keabsahan Uji Toksisitas ... 27

2.10.2 Uji Toksisitas Akut Oral ... 27

2.10.3 Dosis Efektif ... 28

2.11 Pemberian EEJB dan EEKD terhadap Fungsi Ginjal ... 28

BAB III : BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 30

3.1 Bahan, Alat dan Objek Penelitian ... 30

3.1.1 Bahan Penelitian ... 30

3.1.2 Alat Penelitian ... 30

3.1.3 Objek Penelitian ... 31

3.1.4 Ukuran Sampel ... 31

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31

3.3 Prosedur Penelitian... 32

3.3.1 Penyajian Hewan Uji ... 32

3.3.2 Pengumpulan dan Persiapan Bahan Uji ... 33

3.4 Rancangan Penelitian ... 34


(5)

3.4.2 Variabel Penelitian ... 34

3.4.3 Definisi Operasional Variabel ... 34

3.5 Prosedur Pengambilan/Pemilihan Sampel dan Penentuan Unit Analisis ... 35

3.6 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.7 Pengolahan dan Analisis Data ... 36

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ... 37

4.1 Hasil Penelitian ... 37

4.2 Analisis Statistik ... 38

4.3 Pembahasan ... 40

4.4 Uji Hipotesis ... 41

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN ... 43

5.1 Simpulan ... 43

5.2 Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 44

LAMPIRAN ... 50


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Biji Kedelai ... 8

Gambar 2.2 Tanaman Kedelai... 9

Gambar 2.3 Tanaman Jati Belanda ... 11

Gambar 2.4 Tikus Galur Wistar (Rattus norvegicus L.) ... 13

Gambar 2.5 Struktur Internal Ginjal ... 15

Gambar 2.6 Vaskularisasi Ginjal ... 16

Gambar 2.7 Pembuluh Darah Utama pada Ginjal dan Skema Mikrosirkulasi Setiap Nefron ... 17

Gambar 2.8 Susunan Umum Ginjal dan Sistem Kemih ... 18

Gambar 2.9 Percabangan Tubulus Dasar Nefron ... 19

Gambar 2.10 Proses Filtrasi, Reabsorbsi, Sekresi, dan Ekskresi ... 22

Gambar 3.1 Skema pembuatan ekstrak etanol daun Jati Belanda dan biji kedelai Detam-1 ... 33


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ukuran biji (bobot 100 biji) dan komposisi kimia beberapa

varietas/galur kedelai ... 10 Tabel 2.2 Laju Filtrasi, Reabrobsi, dan Ekskresi Berbagai Zat oleh Ginjal ... 26 Tabel 4.1 Rerata Kadar Ureum dan Kreatinin Serum Tikus Wistar Betina

pada Setiap Kelompok ... 37 Tabel 4.2 Uji LSD Ureum Tikus Wistar ... 38 Tabel 4.3 Uji LSD Kreatinin Tikus Wistar ... 39


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Kadar Ureum dan Kreatinin Tikus Wistar ... 50

Lampiran 2. Hasil Uji Anava Kadar Ureum Tikus Wistar ... 51

Lampiran 3. Hasil Uji Beda Rata-Rata Ureum Tikus Wistar... 52

Lampiran 4. Hasil Uji Anava Kadar Kreatinin Tikus Wistar ... 53

Lampiran 5. Hasil Uji Beda Rata-Rata Kreatinin Tikus Wistar... 55

Lampiran 6. Perhitungan Dosis ... 56

Lampiran 7. Dokumentasi penelitian ... 58


(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Obesitas merupakan masalah dunia dan terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2014 lebih dari 600 juta penduduk dunia mengalami obesitas dan 13% remaja berusia 18 tahun mengalami obesitas. Prevalesi obesitas di Indonesia menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 meningkat jika dibandingkan dengan Riskesdas 2010. Angka obesitas pada laki-laki tahun 2010 sekitar 15% dan sekarang meningkat menjadi 20% (Riskesdas, 2013). Obesitas dan overweight

merupakan faktor risiko mayor beberapa penyakit, contohnya penyakit jantung koroner, diabetes melitus, stroke, osteoarthritis, kesulitan bernapas, dan kanker (WHO, 2015). Obesitas dapat dicegah dengan

mengontrol asupan makanan, olahraga, dan dapat juga dengan menggunakan obat-obatan herbal sebagai alternatif lain (Depkes, 2000).

Obat herbal atau herb medicine adalah bahan baku atau sediaan berasal dari tumbuhan yang memiliki efek terapi atau efek lain yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia; komposisinya berupa bahan mentah atau bahan yang telah mengalami proses lebih lanjut yang berasal dari satu jenis tumbuhan atau lebih (WHO, 2000). Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 007 tahun 2012, obat herbal atau obat tradisional merupakan semua bahan atau ramuan bahan berupa bahan tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang secara turun temurun digunakan untuk pengobatan secara pengalaman (Permenkes, 2012).

Penggunaan obat herbal di Indonesia sudah berlangsung sejak ribuan tahun lalu, sebelum obat modern ditemukan dan dipasarkan. Hal itu tercermin antara lain pada lukisan di relief Candi Borobudur dan resep tanaman obat yang ditulis dari tahun 991 sampai 1016 pada daun lontar di Bali (Pringgoutomo S, 2007). Indonesia yang merupakan negara dengan keanekaragaman hayati terbesar kedua


(10)

di dunia setelah Brazil mempunyai sekitar 25.000-30.000 spesies tanaman yang merupakan 80% dari jenis tanaman di dunia dan 90% dari jenis tanaman di Asia (Pramono, 2002).

Saat ini di tengah banyaknya jenis obat modern di pasaran dan munculnya berbagai jenis obat modern yang baru, terdapat kecenderungan global untuk kembali ke alam (back to nature). Alasan masyarakat lebih memilih obat herbal adalah mahalnya harga obat modern/sintetis dan banyaknya efek samping (Pramono, 2002). Oleh karena itu obat herbal menjadi semakin populer dan penggunaannya meningkat tidak saja di negara berkembang seperti Indonesia, tetapi juga pada negara maju seperti Jerman dan Amerika Serikat(Dewoto, 2007). Obat herbal di Indonesia perlu dilestarikan, diteliti, dan dikembangkan karena merupakan warisan budaya bangsa. Penelitian mencangkup penelitian obat herbal tunggal maupun dalam bentuk ramuan. Namun uji klinik terhadap obat herbal masih sangat kurang dilakukan, sehingga data mengenai khasiat dan keamanan obat herbal masih sangat jarang. Hal tersebut yang menyebabkan adanya kepercayaan di masyarakat bahwa obat herbal lebih aman dibandingkan obat modern/sintetis (Dewoto, 2007).

Obat-obatan yang masuk ke dalam tubuh akan diproses dan dieksresikan, antara lain melalui ginjal. Ginjal adalah organ yang berfungsi untuk ekskresi sekitar 20-30% dari total darah yang beredar didalam tubuh manusia. Pada ginjal terjadi proses filtrasi glomerulus, reabsorpsi zat dari tubulus renalis ke dalam darah, dan sekresi zat dari darah ke tubulus renalis. Proses reabsorpsi mengakibatkan peningkatan konsentrasi bahan beracun seratus hingga lima ratus kali lebih banyak dalam tubulus dibandingkan dalam sirkulasi darah (Guyton dan Hall, 2011).

Tanaman obat yang terdapat di Indonesia sangat banyak, salah satunya adalah kedelai Detam-1 dan Jati Belanda. Kedelai varietas Detam-1 lebih unggul dibandingkan varietas lainnya, karena mempunyai kadar protein lebih tinggi dan kadar lemak yang lebih rendah (Balitkabi, 2008). Kedelai Detam-1 mengandung fenolik, flavonoid H2SO4,triterpenoid, steroid, saponin, namun tidak mengandung


(11)

Jati Belanda dapat mendegradasi lemak dan menurunkan kadar kolesterol karena mengandung alkaloid, flavonoid, tannin, musilago, saponin, karotenoid, asam fenol, dan damar. Kandungan alkaloid Jati Belanda memiliki kemiripan struktur kimia dengan Orlistat, obat sintesis yang dapat menekan nafsu makan dengan cara menghambat kinerja enzim lipase sehingga absorpsi lemak dalam tubuh berkurang (Rahardjo, 2006). Jati Belanda yang digunakan dalam penelitian ini adalah varietas Bumi Herbal Dago (BHD) dengan kandungan fenolik, flavonoid H2SO4, triterpenoid, kuinon, dan tannin, tetapi tidak mengandung

alkaloid steroid, saponin (Hidayat et al., 2011).

Kombinasi kedelai dan Jati Belanda akan digunakan sebagai terapi obesitas. Penelitian menunjukkan pemberian kombinasi Ekstrak Etanol Kedelai Detam-1 (EEKD) dan Ekstrak Etanol Jati Belanda (EEJB) dengan perbandingan 1:2 mempunyai efek penghambatan kenaikan berat badan yang lebih baik dibandingkan ekstrak tunggalnya (Hidayat et al., 2015). Kombinasi EEKD dan EEJB bertujuan agar terjadi sinergisme sehingga hasil penurunan berat badan akan lebih baik dan efek toksisitas yang dihasilkan terhadap ginjal akan berkurang. Ginjal sebagai organ ekskresi yang banyak terpapar zat toksik dikhawatirkan mengalami gangguan.

Penelitian ini akan melihat efek proteksi dari EEKD dan EEJB terhadap fungsi ginjal dengan parameter ureum dan kreatinin pada tikus yang diinduksi pakan tinggi lemak (PTL). Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang belum menggunakan dosis efektif dan pakan tinggi lemak (PTL).

1.2Identifikasi Masalah

Apakah efek pemberian dosis efektif kombinasi ekstrak etanol biji kedelai (Glycine max L.merr) Detam-1 dan Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) meningkatkan ureum dan kreatinin tikus Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak.


(12)

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek pemberian dosis efektif kombinasi ekstrak etanol biji kedelai (Glycine max L.merr) Detam-1 dan Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) terhadap fungsi ginjal dengan parameter ureum dan kreatinin pada tikus Wistar yang diinduksi PTL.

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademik adalah untuk menambah wawasan mengenai efek samping kedelai Detam-1 dan Jati Belanda terhadap fungsi ginjal.

Manfaat praktis adalah agar mengetahui efek samping kedelai Detam-1 dan Jati Belanda terhadap fungsi ginjal sehingga dapat lebih waspada.

1.5Kerangka Pemikiran

Kedelai varietas Detam-1 merupakan kedelai dengan kualitas unggul. Kandungan protein sebesar 45,40% dan kandungan lemak yang rendah sebesar 13,10% membuat kedelai Detam-1 lebih unggul dibandingkan kedelai dengan varietas lainnya (Balitkabi, 2008). Kedelai varietas Detam-1 terbukti mengandung fenolik, flavonoid H2SO4, triterpenoid, steroid, saponin, kuinon, dan tanin, namun

tidak mengandung alkaloid (Hidayat, et al., 2012). Asam amino pada kedelai dapat memengaruhi aliran darah pada ginjal dan laju filtrasi ginjal (Viberti, et

al.,1987). Kandungan peptida pada kedelai yang memiliki ukuran empat sampai

dua puluh asam amino dapat memberikan efek penting pada rekativitas vaskuler, tekanan darah, dan kadar lipid dalam darah (Imura, et al.,1993). Isoflavon yang terkandung dalam kedelai bekerja sinergis bersama peptida untuk meningkatkan fungsi ginjal (Stephenson TJ, 2005). Antioksidan pada isoflavonoid dapat bersifat sebagai protektor pada ginjal (Maddox DA, et al.,2002), karena dapat mencegah kerusakan akibat radikal bebas. Pada percobaan pemberian air rebusan


(13)

kacang kedelai pada tikus model fibrosis ginjal yang diinduksi Streptokinase menunjukkan perbaikan pada sel ginjal dan dengan peningkatan konsentrasi memberikan hasil yang semakin baik (Wandatira, et al., 2012). Saponin dapat menurunkan kadar ureum dan kreatinin dalam darah serta meningkatkan ekskresi ureum dan kreatinin dalam urin (Kim, et al.,2003).

Kandungan Jati Belanda yang sudah diteliti sebelumnya adalah fenolik, flavonoid H2SO4, triterpenoid, kuinon, dan tanin, namun tidak

mengandung alkaloid steroid dan saponin (Hidayat, et al., 2012). Pada penelitian sebelumnya, pemberian tanin dapat menurunkan kadar urea, kreatinin dalam darah, dan kadar protein serta glukosa dalam urin (Yokozawa, et al., 1999). Hal ini menunjukkan bahwa tanin dapat memperbaiki fungsi ginjal. Salah satu senyawa dari flavonoid adalah proantocyanidine. Proantocyanidine dapat meningkatkan fungsi ginjal dengan mengurangi stress oksidatif, dan meningkatkan fungsi antioksidan (Yanarates, et al.,2008). Proantocyanidine akan membentuk antocyanidine yang memiliki efek inhibisi terhadap angiotensin II. Angiotensin dapat menyebabkan kontraksi sel mesangeal pada ginjal sehingga dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke kapiler glomerulus. Hal ini dapat menyebabkan penurunan tekanan darah dan akhirnya dapat melindungi ginjal (Caballero, et al., 2002). Pada penelitian sebelumnya dengan menggunakan model hewan, proantocyanidine dapat mengurangi apoptosis tubular dan sel intersisial (Shi, et al.,2003).

Kombinasi dua bahan yang digunakan bersifat sinergis. Hal ini dibuktikan dalam percobaan pemberian subkronis kombinasi EEKD dan EEJB berefek baik terhadap fungsi ginjal, tidak menyebabkan perubahan berat organ dan pada dosis rendah tidak menyebabkan gangguan histopatologi ginjal (Hidayat, et al., 2016). Fungsi ginjal dapat dapat diketahui dengan pemeriksaan ureum dan kreatinin pada darah. Ureum dan kreatinin akan meningkat saat terjadi gangguan pada ginjal. Ureum dan kreatinin sangat bergantung pada filtrasi glomerulus untuk ekskresinya dan tidak direabsorpsi sebanyak elektrolit. Kreatinin tidak direabsorpsi sama sekali dan laju ekskresinya sebanding dengan laju filtrasi, sehingga jika laju filtrasi glomerulus menurun maka laju ekskresi kreatinin juga


(14)

menurun yang menyebabkan akumulasi kreatinin pada cairan tubuh dan plasma (Guyton dan Hall, 2011).

Penggunaan kombinasi EEKD dan EEJB pada terapi dalam jangka pendek perlu dilakukan penelitian keamanannya terutama pada fungsi ginjal.

1.6 Hipotesis Penelitian

Efek pemberian dosis efektif kombinasi ekstrak etanol biji kedelai (Glycine

max L.merr) Detam-1 dan Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) tidak meningkatkan


(15)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Efek pemberian dosis efektif kombinasi ekstrak etanol biji kedelai (Glycine

max L.merr) Detam-1 dan Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) tidak meningkatkan

ureum dan kreatinin tikus Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak.

5.1.2 Simpulan Tambahan

1. Semua dosis yang diberikan berefek baik terhadap fungsi ginjal dengan parameter kadar ureum dan kreatinin pada tikus Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak.

2. Dosis rendah (dosis I) dan dosis tengah (dosis II) memiliki potensi yang tidak berbeda.

3. Konversi dosis rendah (dosis I) untuk manusia adalah 1680 mg/70kgBB (EEKD : EEJB = 10 : 20 mg/kgBB). Konversi dosis tinggi (dosis III) untuk manusia adalah 6720 mg/70kgBB (EEKD : EEJB = 20 : 40 mg/kgBB).

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat diberikan adalah:

 Perlu dilakukan pengujian dosis efektif kombinasi EEKD dan EEJB terhadap histopatologi ginjal.

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan hewan coba lainnya.


(16)

EFEK PROTEKSI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL

BIJI KEDELAI (Glycine max L.merr) DETAM-1 DAN

JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia)

TERHADAP

UREUM DAN KREATININ TIKUS WISTAR YANG

DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

ANGELLIA PANGELAH

1310014

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(17)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dengan hikmat dan penyertaanNya telah membuat saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik dan lancar.

Karya tulis ilmiah yang berjudul “EFEK PROTEKSI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BIJI KEDELAI (Glycine max L.merr) DETAM-1 DAN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia) TERHADAP UREUM DAN KREATININ TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK” disusun sebagai salah satu persyaratan akademik untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran ( S.Ked ) di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Banyak pihak yang telah membantu dan mendukung saya untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Meilinah Hidayat,dr., M.Kes selaku dosen pembimbing pertama yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikirannya dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Adrian Suhendra,dr., SpPK., M.Kes selaku dosen pembimbing kedua yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikirannya dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Prof. Dr. Andreanus Andaja Soemardji yang telah memberikan ilmu dan membantu dalam penelitian Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Mba Dewi, Mba Ayha, Mba Wulan, Pa Warsidin, Pa Abas yang telah membantu dalam proses penelitian sehingga dapat berjalan dengan lancar. 5. Papa, Mama, dan Koko Albert yang selalu mendukung dan memberikan


(18)

6. Karina Kristie dan Ellen Muliati Nagawijaya sebagai teman seperjuangan dalam melakukan penelitian sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik.

7. Megan Graciella, Valerie, Clara Dwi, Liasisca Setiawati, Melly Anggreini yang telah banyak mendukung dan memberikan perhatian dan semangat agar dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik.

Semoga Tuhan membalas dengan segala kebaikanNya. Akhir kata, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat membantu dan berguna.

Bandung, November 2016


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Adnyana, I., Safitri, D., & Christopher, W. (2016). Preventive Effect of Jasmine Flower Ethanol Extract on MSG-High Fat Diet Induced in Male Wistar Rats. International Journal of Pharmacognosy and Phytochemical

Research , 8 (7), 1066-1070.

Andriani, Y. (2005). Pengaruh Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia

Lamk.) Terhadap Bobot Badan Kelinci Yang Diberi Pakan Berlemak. Jurnal Jurusan Kimia FMIPA, h.1-2.

Bagchi, D., Bagchi M, Stohs, S., Das, D., Ray, S., Kuszynski, C., et al. (2007). Free radicals and grape seed proanthocyanidin extract: importance in human health and disease prevention. Toxicology, 148(2-3), 187-97. Balitbang Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta:

Balitbang Kemenkes RI.

Balitkabi. (2008). Deskripsi Varietas Unggul Kacang-kacangan dan

umbian. Malang: Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan

Umbi-umbian.

Berenguer, Trabadela, Fidalgo, Quilez, M., & Puerta, D. (2007). The Aerial Parts of Guazuma ulmifolia Lamk. Protect Against NSAID-Induced Gastric Lesions. Journal of Ethnopharmacology vol 2, 153-160.

BPOM RI. (2014). Pedoman Uji Toksisitas Nonklinik Secara In Vivo. In

Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No 7 Tahun 2014.

Bumi Herbal Dago. (2015, Oktober 23). Retrieved from http://bumi-herbal.com/ Caballero GC, Vanderheyden, De Bruyne, Shahat T, & Vanden H. (2002). In

Vitro Inhibition of Angiotensin II Binding on the Human AT1 Receptor by Proanthocyanidins from Guazuma ulmifolia bark. Departement of

Pharmaceutical Sciences, University of Antwerp.

Coll, E., Botey , A., Alvarez, L., Poch, E., Quinto, L., Saurina, A., et al. (2000). Serum cystatin C as a new marker for noninvasive estimation of

glomerular filtration rate and as a marker for early renal impairment. Am J


(20)

Corwin, E. J. (2001). Patofisiologi. Jakarta: EGC.

Departemen Kesehatan RI. (1981). Daftar Komposisi Bahan Makanan Direktorat

Gizi DepKes RI. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.

Departemen Kesehatan RI, D. J. (2000). Pedoman Pelaksanaan Uji Klinik Obat

Tradisional.

Dewonto, H. (2007). Pengembangan Obat Tradisional Indonesia menjadi Fitofarmaka. Majalah kedokteran indonesia, 57 (7), 205-211.

Drake, R. L., Vogl, A. W., & Mitchell, A. W. (2012). Gray's Anatomy. Singapore: Elsevie. h 190-93.

Erdelen WR, A. K. (1999). Biodiversity, traditional medicine and the sustainable

use of indigenous medicinal plants in Indonesia (Vol. 7).

Febrandy, D. (2006). Karakterisasi Sifat-Sifat Tanah dan Lahan Untuk Kesesuaian Lahan Tanaman Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.). Bogor: IPB. Ginting, E., Antarlina, S. S., & Widowati, S. (2009). Varietas Unggul Kedelai untuk Bahan Baku Industri Pangan. Jurnal Litbang Pertanian, 28 (3). Guyton , A. L., & Hall, J. E. (2014). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (12 ed.).

Jakarta: EGC. h 387-404.

Guyton, A. L., & Hall, J. E. (2011). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Singapura: Elsevie. h 307-385.

Haliza, P. T. (2007). Pemanfaatan Kacang-Kacangan Lokal Sebagai Substitusi Bahan Baku Tempe dan Tahu. Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian,

3.

Haliza, Purwani, & Thahir. (2007). Pemanfatan Kacang-Kacangan Lokal Sebagai Substitusi Bahan Baku Tempe dan Tahu. Buletin Teknologi Pascapanen

Pertanian.

Hidayat, M. S. (2014). Aktivitas Antioksidan dan Antigliserida Ekstrak Tunggal Kedelai, Daun Jati Belanda Serta Kombinasinya. Bionatura-Jurnal

Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik, 89-93.

Hidayat, M., Kurnia, D., Sujatno, M., Sutadipura, N., & Setiawan. (2010).

Perbandingan Kandungan Makronutrisi dan Isoflavon dari Biji Tempe dan Ekstrak Kedetal Detam 1 dan Wilis Serta Potensinya Dalam Menurunkan Bobot Badan. Bionatura Jurnal Ilmu Hayati dan Fisik, 1, h.5-13.


(21)

Hidayat, M., Soeng, S., & Prahastuti, S. (2012). Characteristics of Combination of Ethanol Extract Detam 1 Soybean (Glycine max L.merr) and Ethanol Extract Jati Belanda Leaves (Guazuma ulmifolia) in Potential Inhibition of Pancreas Lipase Enzyme. Poster in International Seminar on Natural

Products Medicines.

Hidayat, M., Soeng, S., Wahyudianingsih, R., Ladi, J. E., Krisetya, Y. A., & Elviora, V. (2015). Ekstrak Kedelai Detam 1, Daun Jati Belanda Serta Kombinasinya Terhadap Berat Badan dan Histopatologis Hepar Tikus Wistar. JKKI, 6.

Hidayat, M., Prahastuti, S., Chikita, V., Safitri, D., Rahmawati, S. F., &

Soemardji, A. A. (2016). Subchronic Treatment of Combination Extract Detam 1 Soybean and Jati Belanda Leaves has No Toxic Effect on Functin, Weight, and Histopatological of Wistar Rat Kidney. Journal of

Medicine and Health, 1 (4), 341-50.

Hidayat, O. D. (1985). Morfologi Tanaman Kedelai. Bogor: Puslitbangtan. Husaeni, H. (2008). Efek Ekstrak Air Buah Tin (Ficus carica L.) terhadap Kadar

Glukosa Darah Puasa Tikus Putih Jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus

L.) yang Diinduksi Aloksan Monohidrat. Bandung: Institut Teknologi

Bandung.

Imura, T., Kanazawa, T., Watanabe, T., Fukushi, Y., Kudou, S., Uchida, T., et al. (1993). Hypotesive effect of soy protein and its hydrolysate. Ann N Y Acad

Sci, 676, 327-30.

Jibani, M., Bloodworth , L., Foden, E., Griffiths, K., & Galpin, O. (1991). Predominately Vegetarian Diet in Patients With Incipient and Early Clinical Diabetic Nephropathy: Effects on Albumin Excretion Rate and Nutrition Status. Diabet Med, 949-953.

Kher, K. (1992). Evaluation of renal function Clinical Pediatric Nephrology. New York: McGraw-Hill Inc.

Kim, E., Hyun, A., Park, J., & Kim, D. (2013). Heat Processed Ginseng Saponin

Ameliorates the Adenine Induced Renal Failure in Rats (Vol. 1).

Lee, Y., Kim, Y., Cho, E., & Yokozawa, T. (2007, November 14). Ameliorative effects of proanthocyanidin on oxidative stress and inflamation in

streptozotocin-induced diabetic rats. J Agric Food Chem, 55(23), 9395-400.


(22)

Leeson C Roland, L. T. (1996). Buku Ajar Histologi (Textbook of histology). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Lewis, T. G., Heitkemper, D. S., & Dirksen, C. R. (2000). Medicare Provider

Directories. Retrieved from http://www.google.co

m/url?sa=D&q=http://www.univ hc.com/docs/Medicare/Provider_ Directories/2013/2013_Provider_ Directory_Medicare_South_OH. pdf&usg=AFQjCNFytuleKlJQAJ PSoS37ajTADjWg-A

Maddox, D., Alavi, F., Silbernick, E., & Zawada, E. (2002). Protective effects of a soy diet in preventing obesity-linked renal disease. Kidney Int, 61, 96-104. Muchtadi, D. (1989). Petunjuk Laboratorium Evaluasi Nilai Gizi Pangan. In

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan . Bogor: IPB.

Noer, M. S. (2006). Evaluasi Fungsi Ginjal Secara Laboratorik (Laboratoric Evaluation on Renal Function). Universitas Airlangga.

Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia. (2012). Registrasi Obat

Tradisional.

Pramono, E. (2002). The commercial use of traditional knowledge and medicinal plants in Indonesia. Submitted for multi-stakeholder dialoque on trade,

intellectual property and biological resources in Asia.

Pramono, S. (2002). Kontribusi bahan obat alam dalam mengatasi krisis bahan obat di Indonesia. Jurnal Bahan Alam Indonesia, 18-20.

Prawiroharsono, S. (1999). The Complete handbook of tempe: The unique soyfood

of Indonesia. Singapore: The American Soybean Association Southeast

Asia.

Price, S. A. (2005). Patofisiologi, konsep klinis penyakit-penyakit. Jakarta: EGC. h 867-75.

Pringgoutomo, S. (2007). Riwayat perkembangan pengobatan dengan tanaman obat di dunia timur dan barat. Buku ajar Kursus Herbal Dasar untuk

Dokter. Jakarta, Balai Penerbit FKUI.h 1-5.

Rahardjo, S., Ngatidjan, & Pramono, S. (2005). Aktivitas Lipase Pankreas Rattus Novergicus Akibat Pemberian Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda

(Guazuma ulmifolia Lamk.). Berkala Ilmu Kedokteran.

Rahmouni, K. (2005). Obesity-associated Hypertension New Insights Into Mechanisms. Hypertension, 45 (1), 9-14.


(23)

Setyaningsih, A., Puspita, D., & Rosyidi, M. I. (2013). Perbedaan Kadar Ureum & Creatinin pada Klien yang Menjalani Hemodialisa dengan Hollow Fiber Baru dan Hollow Fiber Re Use di RSUD Ungaran. Jurnal Keperawatan

Medikal Bedah, 1, 15-24.

Shi, S., Zheng, S., Zhu, Y., Jia, C., & Xie, H. (2003). Inhibitory effect of tea polyphenols on renal cell apoptosis in rat test subjects suffering from cyclosporine-induced chronic nephrotoxicity. Chin Med J (Engl), 116(9), 1345-50.

Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah (3 ed., Vol. 2). Jakarta: EGC. h 5-10.

Smith, J., & Mangkoewidjojo, S. (1988). Pemeliharaan, Pembiakan, dan

Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis. In Tikus Laboratorium

(Rattus norvegicus) (pp. 37-57). Penerbit Universitas Indonesia.

Stephenson, T., Setchell, K., Kendall, C., Jenkins, D., Anderson, J., & Fanti, P. (2005). Effect of soy protein-rich diet on renal function in young adults with insulin-dependent diabetes mellitus. Clin Nephrol, 64, 1-11. Sulaksana, J., & Jayusman, D. (2005). Kemuning dan Jati Belanda. Jakarta:

Penebar Swadaaya. h 23-25.

Surat Keputusan Menteri Pertanian 2008. (2008). Lampiran keputusan Menteri

Pertanian Nomor 240/Kpts/SR 120/3/2008.

Timmermans, K. (2001). ASEAN Workshop on the TRIPS agreement and

traditional medicine. Retrieved from http://www.-

who.or.id/eng/products/ow5/sub1/ display. asp?id=4.

Viberti, G., Bognetti, E., Wiseman, M., Dodds, R., Gross, J., & Keen, H. (1987). Effect of protein-restricted diet on renal respone to a meat meal in humans.

Am J Physiol, 87, F393.

Wandatira, Nintia, Aulanni'am, Oktavianie AP, Dyah, & Ayu. (2012). Uji

Ekspresi Ecadherin Ginjal dan Profil Protein Jejunum pada Tikus (Rattus) . Jurnal Teknologi Industri dan Hasil pertanian Vol 13, No.2, 126-136. WHO. (2000). General Guidelines for Methodologies on Research and Evaluation

of Traditional Medicine (Document WHO/EDM/TRM/2000.1). WHO. (2012). WHO. Retrieved from WHO: http://www.who.int


(24)

Wibowo, D. S., & Paryana, W. (2009). Anatomi Tubuh Manusia. Singapore: Elsevier. h 419-23.

Yanarates, O., Guven, A., Sizlan, A., Uysal, B., Akgul, O., Atim, A., et al. (2008). Ameliorative effects of proanthocyanidin on renal ischemia/reperfusion injury. Ren Fail, 30(9), 931-8.

Yokozawa, T., Nakagawa, T., Lee, K., Cho, E., Terasawa, K., & Takeuchi, S. (1999). Effects of green tea tannin on cisplatin-induced nephropathy in LLC-PK1 cells and rats. J Pharm Pharmacol, 51(11), 1325-31.


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Adnyana, I., Safitri, D., & Christopher, W. (2016). Preventive Effect of Jasmine Flower Ethanol Extract on MSG-High Fat Diet Induced in Male Wistar Rats. International Journal of Pharmacognosy and Phytochemical Research , 8 (7), 1066-1070.

Andriani, Y. (2005). Pengaruh Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) Terhadap Bobot Badan Kelinci Yang Diberi Pakan Berlemak. Jurnal Jurusan Kimia FMIPA, h.1-2.

Bagchi, D., Bagchi M, Stohs, S., Das, D., Ray, S., Kuszynski, C., et al. (2007). Free radicals and grape seed proanthocyanidin extract: importance in human health and disease prevention. Toxicology, 148(2-3), 187-97. Balitbang Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta:

Balitbang Kemenkes RI.

Balitkabi. (2008). Deskripsi Varietas Unggul Kacang-kacangan dan umbian. Malang: Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian.

Berenguer, Trabadela, Fidalgo, Quilez, M., & Puerta, D. (2007). The Aerial Parts of Guazuma ulmifolia Lamk. Protect Against NSAID-Induced Gastric Lesions. Journal of Ethnopharmacology vol 2, 153-160.

BPOM RI. (2014). Pedoman Uji Toksisitas Nonklinik Secara In Vivo. In Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No 7 Tahun 2014.

Bumi Herbal Dago. (2015, Oktober 23). Retrieved from http://bumi-herbal.com/ Caballero GC, Vanderheyden, De Bruyne, Shahat T, & Vanden H. (2002). In

Vitro Inhibition of Angiotensin II Binding on the Human AT1 Receptor by Proanthocyanidins from Guazuma ulmifolia bark. Departement of

Pharmaceutical Sciences, University of Antwerp.

Coll, E., Botey , A., Alvarez, L., Poch, E., Quinto, L., Saurina, A., et al. (2000). Serum cystatin C as a new marker for noninvasive estimation of

glomerular filtration rate and as a marker for early renal impairment. Am J Kidney Dis, 29-34.


(2)

Corwin, E. J. (2001). Patofisiologi. Jakarta: EGC.

Departemen Kesehatan RI. (1981). Daftar Komposisi Bahan Makanan Direktorat Gizi DepKes RI. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.

Departemen Kesehatan RI, D. J. (2000). Pedoman Pelaksanaan Uji Klinik Obat Tradisional.

Dewonto, H. (2007). Pengembangan Obat Tradisional Indonesia menjadi Fitofarmaka. Majalah kedokteran indonesia, 57 (7), 205-211.

Drake, R. L., Vogl, A. W., & Mitchell, A. W. (2012). Gray's Anatomy. Singapore: Elsevie. h 190-93.

Erdelen WR, A. K. (1999). Biodiversity, traditional medicine and the sustainable use of indigenous medicinal plants in Indonesia (Vol. 7).

Febrandy, D. (2006). Karakterisasi Sifat-Sifat Tanah dan Lahan Untuk Kesesuaian Lahan Tanaman Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.). Bogor: IPB. Ginting, E., Antarlina, S. S., & Widowati, S. (2009). Varietas Unggul Kedelai untuk Bahan Baku Industri Pangan. Jurnal Litbang Pertanian, 28 (3). Guyton , A. L., & Hall, J. E. (2014). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (12 ed.).

Jakarta: EGC. h 387-404.

Guyton, A. L., & Hall, J. E. (2011). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Singapura: Elsevie. h 307-385.

Haliza, P. T. (2007). Pemanfaatan Kacang-Kacangan Lokal Sebagai Substitusi Bahan Baku Tempe dan Tahu. Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian, 3.

Haliza, Purwani, & Thahir. (2007). Pemanfatan Kacang-Kacangan Lokal Sebagai Substitusi Bahan Baku Tempe dan Tahu. Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian.

Hidayat, M. S. (2014). Aktivitas Antioksidan dan Antigliserida Ekstrak Tunggal Kedelai, Daun Jati Belanda Serta Kombinasinya. Bionatura-Jurnal Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik, 89-93.

Hidayat, M., Kurnia, D., Sujatno, M., Sutadipura, N., & Setiawan. (2010).

Perbandingan Kandungan Makronutrisi dan Isoflavon dari Biji Tempe dan Ekstrak Kedetal Detam 1 dan Wilis Serta Potensinya Dalam Menurunkan Bobot Badan. Bionatura Jurnal Ilmu Hayati dan Fisik, 1, h.5-13.


(3)

Hidayat, M., Soeng, S., & Prahastuti, S. (2012). Characteristics of Combination of Ethanol Extract Detam 1 Soybean (Glycine max L.merr) and Ethanol Extract Jati Belanda Leaves (Guazuma ulmifolia) in Potential Inhibition of Pancreas Lipase Enzyme. Poster in International Seminar on Natural Products Medicines.

Hidayat, M., Soeng, S., Wahyudianingsih, R., Ladi, J. E., Krisetya, Y. A., & Elviora, V. (2015). Ekstrak Kedelai Detam 1, Daun Jati Belanda Serta Kombinasinya Terhadap Berat Badan dan Histopatologis Hepar Tikus Wistar. JKKI, 6.

Hidayat, M., Prahastuti, S., Chikita, V., Safitri, D., Rahmawati, S. F., &

Soemardji, A. A. (2016). Subchronic Treatment of Combination Extract Detam 1 Soybean and Jati Belanda Leaves has No Toxic Effect on Functin, Weight, and Histopatological of Wistar Rat Kidney. Journal of Medicine and Health, 1 (4), 341-50.

Hidayat, O. D. (1985). Morfologi Tanaman Kedelai. Bogor: Puslitbangtan. Husaeni, H. (2008). Efek Ekstrak Air Buah Tin (Ficus carica L.) terhadap Kadar

Glukosa Darah Puasa Tikus Putih Jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus L.) yang Diinduksi Aloksan Monohidrat. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Imura, T., Kanazawa, T., Watanabe, T., Fukushi, Y., Kudou, S., Uchida, T., et al. (1993). Hypotesive effect of soy protein and its hydrolysate. Ann N Y Acad Sci, 676, 327-30.

Jibani, M., Bloodworth , L., Foden, E., Griffiths, K., & Galpin, O. (1991). Predominately Vegetarian Diet in Patients With Incipient and Early Clinical Diabetic Nephropathy: Effects on Albumin Excretion Rate and Nutrition Status. Diabet Med, 949-953.

Kher, K. (1992). Evaluation of renal function Clinical Pediatric Nephrology. New York: McGraw-Hill Inc.

Kim, E., Hyun, A., Park, J., & Kim, D. (2013). Heat Processed Ginseng Saponin Ameliorates the Adenine Induced Renal Failure in Rats (Vol. 1).

Lee, Y., Kim, Y., Cho, E., & Yokozawa, T. (2007, November 14). Ameliorative effects of proanthocyanidin on oxidative stress and inflamation in

streptozotocin-induced diabetic rats. J Agric Food Chem, 55(23), 9395-400.


(4)

Leeson C Roland, L. T. (1996). Buku Ajar Histologi (Textbook of histology). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Lewis, T. G., Heitkemper, D. S., & Dirksen, C. R. (2000). Medicare Provider Directories. Retrieved from http://www.google.co

m/url?sa=D&q=http://www.univ hc.com/docs/Medicare/Provider_ Directories/2013/2013_Provider_ Directory_Medicare_South_OH. pdf&usg=AFQjCNFytuleKlJQAJ PSoS37ajTADjWg-A

Maddox, D., Alavi, F., Silbernick, E., & Zawada, E. (2002). Protective effects of a soy diet in preventing obesity-linked renal disease. Kidney Int, 61, 96-104. Muchtadi, D. (1989). Petunjuk Laboratorium Evaluasi Nilai Gizi Pangan. In

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan . Bogor: IPB.

Noer, M. S. (2006). Evaluasi Fungsi Ginjal Secara Laboratorik (Laboratoric Evaluation on Renal Function). Universitas Airlangga.

Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia. (2012). Registrasi Obat Tradisional.

Pramono, E. (2002). The commercial use of traditional knowledge and medicinal plants in Indonesia. Submitted for multi-stakeholder dialoque on trade, intellectual property and biological resources in Asia.

Pramono, S. (2002). Kontribusi bahan obat alam dalam mengatasi krisis bahan obat di Indonesia. Jurnal Bahan Alam Indonesia, 18-20.

Prawiroharsono, S. (1999). The Complete handbook of tempe: The unique soyfood of Indonesia. Singapore: The American Soybean Association Southeast Asia.

Price, S. A. (2005). Patofisiologi, konsep klinis penyakit-penyakit. Jakarta: EGC. h 867-75.

Pringgoutomo, S. (2007). Riwayat perkembangan pengobatan dengan tanaman obat di dunia timur dan barat. Buku ajar Kursus Herbal Dasar untuk Dokter. Jakarta, Balai Penerbit FKUI.h 1-5.

Rahardjo, S., Ngatidjan, & Pramono, S. (2005). Aktivitas Lipase Pankreas Rattus Novergicus Akibat Pemberian Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda

(Guazuma ulmifolia Lamk.). Berkala Ilmu Kedokteran.

Rahmouni, K. (2005). Obesity-associated Hypertension New Insights Into Mechanisms. Hypertension, 45 (1), 9-14.


(5)

Setyaningsih, A., Puspita, D., & Rosyidi, M. I. (2013). Perbedaan Kadar Ureum & Creatinin pada Klien yang Menjalani Hemodialisa dengan Hollow Fiber Baru dan Hollow Fiber Re Use di RSUD Ungaran. Jurnal Keperawatan Medikal Bedah, 1, 15-24.

Shi, S., Zheng, S., Zhu, Y., Jia, C., & Xie, H. (2003). Inhibitory effect of tea polyphenols on renal cell apoptosis in rat test subjects suffering from cyclosporine-induced chronic nephrotoxicity. Chin Med J (Engl), 116(9), 1345-50.

Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah (3 ed., Vol. 2). Jakarta: EGC. h 5-10.

Smith, J., & Mangkoewidjojo, S. (1988). Pemeliharaan, Pembiakan, dan

Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis. In Tikus Laboratorium (Rattus norvegicus) (pp. 37-57). Penerbit Universitas Indonesia.

Stephenson, T., Setchell, K., Kendall, C., Jenkins, D., Anderson, J., & Fanti, P. (2005). Effect of soy protein-rich diet on renal function in young adults with insulin-dependent diabetes mellitus. Clin Nephrol, 64, 1-11. Sulaksana, J., & Jayusman, D. (2005). Kemuning dan Jati Belanda. Jakarta:

Penebar Swadaaya. h 23-25.

Surat Keputusan Menteri Pertanian 2008. (2008). Lampiran keputusan Menteri Pertanian Nomor 240/Kpts/SR 120/3/2008.

Timmermans, K. (2001). ASEAN Workshop on the TRIPS agreement and traditional medicine. Retrieved from http://www.-

who.or.id/eng/products/ow5/sub1/ display. asp?id=4.

Viberti, G., Bognetti, E., Wiseman, M., Dodds, R., Gross, J., & Keen, H. (1987). Effect of protein-restricted diet on renal respone to a meat meal in humans. Am J Physiol, 87, F393.

Wandatira, Nintia, Aulanni'am, Oktavianie AP, Dyah, & Ayu. (2012). Uji

Ekspresi Ecadherin Ginjal dan Profil Protein Jejunum pada Tikus (Rattus) . Jurnal Teknologi Industri dan Hasil pertanian Vol 13, No.2, 126-136. WHO. (2000). General Guidelines for Methodologies on Research and Evaluation

of Traditional Medicine (Document WHO/EDM/TRM/2000.1). WHO. (2012). WHO. Retrieved from WHO: http://www.who.int


(6)

Wibowo, D. S., & Paryana, W. (2009). Anatomi Tubuh Manusia. Singapore: Elsevier. h 419-23.

Yanarates, O., Guven, A., Sizlan, A., Uysal, B., Akgul, O., Atim, A., et al. (2008). Ameliorative effects of proanthocyanidin on renal ischemia/reperfusion injury. Ren Fail, 30(9), 931-8.

Yokozawa, T., Nakagawa, T., Lee, K., Cho, E., Terasawa, K., & Takeuchi, S. (1999). Effects of green tea tannin on cisplatin-induced nephropathy in LLC-PK1 cells and rats. J Pharm Pharmacol, 51(11), 1325-31.


Dokumen yang terkait

Efek Pemberian Dosis Efektif Kombinasi Ekstrak Etanol Kedelai (Glycine max L.merr) Detam-1 dan Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) Terhadap Kadar SGPT Tikus Wistar yang Diinduksi Pakan Tinggi Lemak.

0 2 23

Efek Subkronis Pemberian Kombinasi Ekstrak Etanol Biji Kedelai (Glycine max (L.) Merr) Varietas Detam 1 dan Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) terhadap Kadar Ureum dan Kreatinin Serum pada Tikus Wistar.

0 1 19

Efek Subkronis Pemberian Kombinasi Ekstrak Etanol Biji Kedelai (Glycine max L.merr) Varietas Detam-1 dan Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) terhadap Fungsi Hati dengan Parameter SGPT pada Tikus Wistar.

0 2 22

Efek Pemberian Subkronis Kombinasi Ekstrak Etanol Biji Kedelai (Glycine max L.Merr) Varietas Detam-1 dan Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) terhdap Berat Badan dan Perilaku pada Tikus Wistar.

0 0 16

Efek Pemberian Subkronis Kombinasi Ekstrak Etanol Kedelai (Glycine max L.merr) Varietas Detam-1 dan Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) terhadap Kadar LDL Tikus Wistar.

0 2 19

Efek Ekstrak Etanol Biji Kedelai (Glycine max L.merr) Varietas Detam 1, Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia), dan Kombinasinya Terhadap Kadar Trigliserida Tikus Wistar Jantan Yang Diinduksi Pakan Tinggi Lemak.

2 10 30

Efek Ekstrak Etanol Kedelai (Glycine max (L.)Merr.) Varietas Detam I dan Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) dan Kombinasinya Terhadap Kadar Kolesterol LDL Tikus Wistar Jantan Yang Diinduksi Pakan Tinggi Lemak.

0 0 30

Efek Ekstrak Etanol Biji Kedelai (Glycine max L.Merr) Varietas Detam 1, Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) dan Kombinasinya Terhadap Penurunan Berat Badan Pada Tikus Wistar Jantan Yang Diinduksi Pakan Tinggi Lemak.

1 5 22

Efek Ekstrak Etanol Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) Varietas Detam 1 dan Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) Terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus Wistar Jantan Yang Diinduksi Pakan Tinggi Lemak.

0 0 23

Efek Ekstrak Etanol Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) Varietas Detam 1, Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) dan Kombinasinya terhadap Kadar Trigliserida Tikus Wistar Jantan yang Diinduksi Pakan Tinggi Lemak.

0 1 20