Efek Ekstrak Etanol Biji Kedelai (Glycine max L.Merr) Varietas Detam 1, Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) dan Kombinasinya Terhadap Penurunan Berat Badan Pada Tikus Wistar Jantan Yang Diinduksi Pakan Tinggi Lemak.

(1)

ABSTRAK

EFEK EKSTRAK ETANOL KEDELAI

(Glycine max

(L.) Merr.)

VARIETAS

DETAM 1

DAN EKSTRAK ETANOL DAUN JATI BELANDA

(

Guazumaulmifolia

) dan KOMBINASINYA TERHADAP PENURUNAN

BERAT BADAN TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI PAKAN

TINGGI LEMAK

Mira Merintan,2014. Pembimbing 1: Dr.Meilinah Hidayat, dr., M.Kes.

Pembimbing 2: Sylvia Soeng, dr., M.Kes., PA(K)

Latar Belakang

: Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia.

Penurunan berat badan menggunakan obat-obatan sintetis dapat menyebabkan

efek samping, sehingga masyarakat beralih pada pengobatan herbal.

Tujuan Penelitian

: Mengetahui apakah efek kombinasi ekstrak etanol kedelai

Detam 1 (EEKD) dan ekstrak etanol daun Jati Belanda (EEJB) (10 mg : 20 mg)

lebih baik dibandingkan efek EEKD 30 mg dan EEJB 30 mg dalam penurunan

berat badan pada tikus

Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak dan

apakah potensinya setara dengan orlistat.

Metode Penelitian

: Eksperimental sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap

(RAL). Tikus jantan dibagi dalam 6 kelompok ( n=6), yaitu kontrol negatif (KN),

kontrol positif (KP), tanpa perlakuan (KS), K1 (EEKD 10 mg: EEJB 20 mg), K2

(EEKD 30 mg), K3(EEJB 30 mg). Setiap kelompok kecuali KS, diinduksi pakan

tinggi lemak selama 42 hari. Pada hari Ke-14 K1, K2, K3 mulai diberi perlakuan

selama 28 hari. Parameter yang diukur adalah berat badan dengan ditimbang

setiap hari. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji ANAVA satu arah dengan

α

= 0,05 dan dilanjutkan dengan uji LSD.

Hasil

: Berdasarkan persentase kenaikan berat badan didapatkan pada K3 (

1,43%), KP (22,16%) diikuti K1 (34,01%). Berdasarkan uji statistik pada K1

memiliki berbeda bermakna dengan K3 (p=0,010) dan K1 dengan KP (Orlistat)

menunjukan berbeda tidak bermakna (p= 0,05).

Simpulan

: Kombinasi EEKD 10 mg : EEJB 20 mg lebih baik dibandingkan

EEKD 30mg, tapi tidak lebih baik dibandingkan dosis tunggal EEJB 30 mg dan

memiliki efek yang setara dengan Orlistat pada tikus wistar jantan yang

diinduksi pakan tinggi lemak.


(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF ETHANOL EXTRACT OF SOYBEAN DETAM 1 (Glycine

max (L.) Merr.) AND JATI BELANDA LEAVES (Guazumaulmifolia)

TOWARDS and COMBINATIONS TOWARDS WEIGHT REDUCTION IN

MALE WISTAR RAT INDUCED WITH HIGH FAT FEEDING

Mira Merintan,2014. Advisor 1: Dr.Meilinah Hidayat, dr., M.Kes.

Advisor 2: Sylvia Soeng, dr., M.Kes., PA(K)

Background:

Obesity is one of health problems in Indonesia. Losing weight using

synthetic drugs maycause side effects, so people try to use herbal remedies.

Research Purposes

: To determine whether the effect of the combination of

ethanol extract of soybean Detam 1 (EEKD) and the ethanol extract of Jati

belanda leaf (EEJB) (10 mg: 20 mg) was better than the effect of single used of

EEKD 30 mg or EEJB 30 mg towards weight loss in Wistar male rats induced by

high-fat feeding and whether the potential equivalent to orlistat.

Research Methodology:

It was a real experimental with completely randomized

design. Male rats were divided into 6 groups (n=6): negative control (KN),

positive control (KP), without treatment (KS), K1 (EEKD 10 mg: EEJB 20 mg),

K2 (EEKD 30 mg), K3 (EEJB 30 mg ). Each group except KS, were induced by

high fat feeding for 42 days. On the 14th day K1, K2, K3 were given the treatment

for 28 days. The parameters measured were the body weight and was measured

every day. Data was analyzed by one-way ANOVA test with

α

= 0.05 and followed

by LSD test.

Research Result:

Based on the percentage of weight gain was found in K3

(1.43%), KP (22.16%) followed by K1 (34.01%). Based on a statistical test K1 to

K3 was significantly different (p = 0.010) and K1 with KP (Orlistat) showed no

significant different (p = 0.05).

Conclusion

:

Combination EEKD 10 mg: 20 mg EEJB better than EEKD 30mg,

but not better than a single dose of 30 mg EEJB and has an effect equivalent to

male Wistar rats Orlistat induced high-fat feed..


(3)

DAFTAR ISI

JUDUL ...

i

LEMBAR PERSETUJUAN ...

ii

SURAT PERNYATAAN ...

iii

ABSTRAK ...

iv

ABSTRACT ...

v

KATA PENGANTAR ...

vi

DAFTAR ISI ...

viii

DAFTAR TABEL ...

x

DAFTAR GAMBAR ...

xi

DAFTAR GRAFIK ...

xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...

1

1.2 Identifikasi Masalah ...

1

1.3 Tujuan Penelitian ...

3

1.4 Manfaat Penelitian ...

3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ...

3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ...

3

1.5.2 Hipotesis Penelitian ...

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Obesitas ...

6

2.1.1

Definisi dan Pengukuran ...

6

2.1.2

Metabolisme Lemak ...

8

2.1.3

Penyebab Obesitas ...

10

2.1.4

Pengelolaan obesitas ...

11

2.2

Kedelai ...

13

2.2.1

Kedelai Detam 1 ...

13

2.2.1.1 Kandungan Zat Aktif Kedelai Detam 1 ... 15

2.3

Daun Jati Belanda ...

15

2.3.1

Klasifikasi dan Morfologi ...

16

2.3.2

Kandungan Kimia ...

16

2.3.1.1 Kandungan Zat Aktif Daun Jati Belanda Varian Bumi Herbal

Dago ... 17

2.3.2

Pengaruhnya Terhadap Penurunan Berat Badan ...

17


(4)

2.4.1 Mekanisme Kerja ...

18

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1 Bahan, Alat, dan Subjek Penelitian ...

20

3.1.1 Alat Penelitian ...

20

3.1.2 Bahan Penelitian ...

20

3.1.3 Subjek Penelitian ...

21

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ...

21

3.3 Metode Penelitian ...

21

3.3.1 Desain Penelitian ...

21

3.3.2 Variabel Penelitian ...

22

3.3.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ...

22

3.3.2.2 Definisi Operasional Variabel ...

22

3.3.3 Perhitungan Besar Sampel Penelitian ...

23

3.3.4 Prosedur Kerja ...

23

3.3.4.1 Pengumpulan Bahan ...

23

3.3.4.2 Persiapan Bahan Uji ...

24

3.3.4.3 Persiapan Hewan Coba ...

25

3.3.4.4 Pelaksanaan Penelitian ...

26

3.3.5 Cara Pemeriksaan ...

27

3.3.6 Metode Analisis ...

27

3.3.6.1Hipotesis Statistik ...

28

3.3.6.2 Kriteria Uji ...

29

3.4 Aspek Etik Penelitian ...

29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Penelitian ...

30

4.1.1 Uji Statistik ...

33

4.2 Pembahasan ...

36

4.3 Uji Hipotesis ...

37

4.3.1 Hipotesis Penelitian ...

37

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ...

41

5.2 Saran ...

41

DAFTAR PUSTAKA ...

42

LAMPIRAN ...

44


(5)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Klasifikasi berat badan berdasarkan IMT ...

6

Tabel 2.2 Klasifikasi berat badan berdasarkan Asia Pasifik ...

6

Tabel 4.1 Penimbangan Berat badan tikus sebelum dan setelah perlakuan 29

Tabel 4.2 Rerata dan persentase peningkatan berat badan tikus ...

30

Tabel 4.3 Uji Normalitas Data ...

32

Tabel 4.4 Uji Homogenitas Lavene ...

33

Tabel 4.5 Analisis varian ...

33

Tabel 4.6 Rerata berat badan berdasarkan uji beda rata-rata metode LSD

34


(6)

DAFTAR GAMBAR

Tabel 2.1 Kedelai Varietas Detam 1 ...

12

Tabel 2.2 Daun Jati Belanda Bumi Herbal Dago ...

14

Tabel 3.1 Skema pembuatan Ekstrak Etanol Kedelai Detam 1 dan Ekstrak

Etanol Daun Jati Bealanda ...

23


(7)

DAFTAR GRAFIK


(8)

BABBIBB

PENDAHULUANB

B

B

1.1BLatarBBelakangB

B

Obesitas merspakan ssats kondisi kelebihan aksmslasi lemak pada

jaringan adiposa. Seseorang dengan BMI ≥ 30 dikategorikan sebagai obesitas

(WHO, 2014). Obesitas dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit kronis

seperti diabetes, penyakit kardiovaskslar dan kanker. Faktor yang

menyebabkan seseorang menjadi

obese adalah faktor genetik, pola makan

yang salah dan ksrangnya aktivitas fisik (WHO, 2014).

gi Amerika Serikat sekitar 78 jsta orang dewasa di atas ssia 20 tahsn (37,5

jsta orang dan 40,6 jsta wanita) dan 12,5 jsta anak (5,5 jsta anak laki-laki dan

7 jsta anak perempsan) mengalami obesitas. Pada tahsn 2009-2010,

prevalensi obesitas di kalangan pria dan wanita hampir 36%.

Selama beberapa

dekade terakhir, prevalensi obesitas dan

overweight meningkat tajam sntsk

orang dewasa di Amerika Serikat (Hamdy,2013).

gi Indonesia, mensrst Riset Kesehatan gasar (Riskesdas) pada tahsn 2013,

Prevalensi obesitas pada laki-laki dewasa tahsn 2013 sebanyak 19,7%, lebih

tinggi dari tahsn 2007 (13,9%)dan tahsn 2010 (7,8%). Prevalensi obesitas

perempsan dewasa (>18 tahsn) 32,9%, naik 18,1% dari tahsn 2007 (13,9%)

dan 17,5% dari tahsn 2010 (15,5%) (gepkes RI, 2013).

Obesitas dapat dicegah atas dikendalikan dengan mengsbah gaya hidsp.

Akan tetapi, di era modern ini masyarakat ingin mensrsnkan berat badan

dengan cepat

tanpa memperhitsngkan efek sampingnya. Pensrsnan berat

badan secara aman dapat dilakskan dengan cara mengatsr jsmlah kalori yang

massk ke tsbsh dan berolahraga secara teratsr. Bila cara ini ksrang mamps

mencapai berat badan yang diinginkan, maka ssaha lain yang dapat dilakskan

adalah dengan mengonssmsi obat dari tanaman herbal. Beberapa tsmbshan


(9)

yang berefek mensrsnkan berat badan diantaranya dasn jati belanda dan biji

kacang kedelai.

Pada penelitian sebelsmnya dengan pemberian kombinasi ekstrak etanol

kedelai detam (10 mg/ekor/hari) dengan ekstrak etanol jati belanda (20

mg/ekor/hari) secara in vitro mensnjskkan hasil terbaik dalam menginhibisi

en0im lipase pankreas. Selain its, pada percobaan in vivo kombinasi kedsanya

menghasilkan efek pensrsnan berat badan yang signifikan ( Hidayat, 2012).

Penelitian yang telah dilakskan oleh Yonatan Ari K pada tahsn 2013

tentang perbandingan efek ekstrak etanol biji kedelai detam 1, ekstrak etanol

dasn jati belanda dan kombinasinya terhadap penghambatan berat badan tikss

dengan dosis tsnggal 20mg mensnjskkan kombinasi terbaik adalah kombinasi

(10mg : 20mg) dan memiliki efek menghambat pensrsnan berat badan tikss

lebih baik dibanding efek tsnggal ( dosis 20 mg) ( Kriaetya, 2013).

Berdasarkan hal tersebst, dilakskan penelitian yang bertsjsan sntsk

mengetahsi efek kombinasi ekstrak etanol kedelai

Detam 1 (EEKg) dengan

ekstrak etanol jati belanda (EEJB) dengan dosis berbeda yang dapat

mensrsnkan berat badan.

1.2BIdentifikasiBMasalahB

B

Apakah kombinasi ekstrak etanol kedelai

Detam 1 (EEKg) dosis 10

mg/ekor/hari dengan ekstrak etanol dasn Jati Belanda (EEJB) dosis 20

mg/ekor/hari lebih baik dibandingkan efek EEKg 30 mg dalam pensrsnan

berat badan pada tikss Wistar jantan yang diindsksi pakan tinggi lemak.

Apakah kombinasi ekstrak etanol kedelai

Detam 1 (EEKg) dosis 10

mg/ekor/hari dengan ekstrak etanol dasn Jati Belanda (EEJB) dosis 20

mg/ekor/hari lebih baik dibandingkan EEJB 30 mg dalam pensrsnan berat

badan pada tikss Wistar jantan yang diindsksi pakan tinggi lemak.

Apakah efek kombinasi EEKg dosis 10 mg/ekor/hari

dengan EEJB dosis 20

mg/ekor/hari setara dengan orlistat dalam mensrsnkan berat badan tikss

jantan galsr Wistar yang diindsksi pakan tinggi lemak.


(10)

1.3

TujuanBPenelitianB

B

Mengetahsi kombinasi ekstrak etanol kedelai

Detam 1 (EEKg) dosis 10

mg/ekor/hari dengan ekstrak etanol dasn Jati Belanda (EEJB) dosis 20

mg/ekor/hari lebih baik dibandingkan efek EEKg 30 mg dalam pensrsnan

berat badan pada tikss Wistar jantan yang diindsksi pakan tinggi lemak

Mengetahsi kombinasi ekstrak etanol kedelai

Detam 1 (EEKg) dosis 10

mg/ekor/hari dengan ekstrak etanol dasn Jati Belanda (EEJB) dosis 20

mg/ekor/hari lebih baik dibandingkan EEJB 30 mg dalam pensrsnan berat

badan pada tikss Wistar jantan yang diindsksi pakan tinggi lemak.

Mengetahsi efek kombinasi EEKg dosis 10 mg/ekor/hari

dengan

EEJB

dosis 20 mg/ekor/hari setara dengan orlistat dalam mensrsnkan berat badan

tikss Wistar jantan yang diindsksi pakan tinggi lemak.

B

1.4BManfaatBPenelitianB

B

ManfaatBakademis

: menambah wawasan mengenai manfaat EEKg dan

EEJB terhadap pensrsnan berat badan tikss Wistar jantan yang diindsksi

pakan tinggi lemak.

ManfaatB praktisB

: memperlsas pengetahsan masyarakat mengenai

manfaat kacang kedelai

Detam 1 dengan dasn Jati Belanda terhadap

pensrsnan berat badan.

B

1.5

KerangkaBpemikiranB

B

B

1.5.1BKerangkaBPemikiranB

Obat antiobesitas bekerja dengan cara menghambat absorbsi lemak dan

protein di dalam ssss dengan menghambat aktivitas en0im lipase pankreas

dan lambsng. Hal ini akan meningkatkan ekskresi lemak lewat feses sehingga

mensrsnkan kadar lemak dalam tsbsh (Atkinson,1998). Obat antiobesitas

digolongkan menjadi golongan noradrenergik, serotonergik, campsran


(11)

noradrenergik dan serotonergik, dan lipase inhibitor. Contoh obat golongan

lipase inhibitor adalah Orlistat® (Wallace, 2011). Orlistat Bekerja pada

lsmen lambsng dan ssss halss dengan membentsk ssats ikatan kovalen pada

bagian serine yang aktif dari lipase pankreas dan lambsng.

gasn Jati Belanda varitas Bsmi herbal gago memiliki kandsngan

flavonoid H2SO4, fenolik, ksinon, triterfenoid dan tanin, namsn tidak

mengandsng steroidal, alkaloid dan saponin (Hidayat et al, 2012). Selain its

dasn Jati Belanda mengandsng senyawa karbohidrat dan minyak lemak.

Kedelai getam 1 memiliki kandsngan 0at aktif fenolik, flavonoid H2SO4,

ksinon, triterfenoid, tanin, steroidal dan saponin namsn tidak mengandsng

alkaloid (Hidayat, 2012).

Tanin merspakan senyawa polifenol yang memiliki berat moleksl csksp

tinggi (lebih dari 1000) dan dapat membentsk kompleks dengan protein

(Jasapstra, 2011). Kandsngan stama tanin yang bersifat sebagai astringen

mamps mengsrangi penyerapan makanan dengan cara mengendapkan protein

yang ada di dalam mskosa ssss (Ssharmiati & Maryani, 2003).

Saponin berfsngsi melarstkan lemak ke dalam air dari jaringan sekitar.

Larstnya lemak dari pembentsk dinding sel mskosa ssss akan menyebabkan

terganggsnya penyerapan dari nstrien dengan moleksl kecil. Pada penelitian

ini saponin msngkin dapat membants pensrsnan berat badan dengan

mengganggs absorbsi glskosa (Mills & Bone, 2000).

Isoflavon sebagai antioksidan stama dalam kedelai, berperan dalam

mencegah aksmslasi lemak dan merangsang terjadinya lipolisis. Genistein

merspakan salah sats jenis isoflavon yang memiliki sifat fitoestrogen yang

mamps mencegah terjadinya obesitas dengan dengan bekerja pada siklss

perkembangan sel adiposit. Genistein mamps mengindsksi terjadinya

apoptosis sel preadiposit dengan mensrsnkan potensial membran pada

mitokondria (Rayalam, 2007). Alkaloid, saponin, tanin, pada dasn jati

belanda didsga mensrsnkan trigliserida dalam darah (gamanik, 2009).

Berdasarkan hal tersebst, pemberian kedelai dan dasn jati Belanda dapat

bergsna sntsk mensrsnkan berat badan.


(12)

1.6

HipotesisBpenelitianB

Kombinasi ekstrak etanol kedelai

Detam 1 (EEKg) dosis 10 mg/ekor/hari

dengan ekstrak etanol dasn Jati Belanda (EEJB) dosis 20 mg/ekor/hari lebih

baik dibandingkan efek EEKg 30 mg dalam pensrsnan berat badan pada tikss

Wistar jantan yang diindsksi pakan tinggi lemak.

Kombinasi ekstrak etanol kedelai

Detam 1 (EEKg) dosis 10 mg/ekor/hari

dengan ekstrak etanol dasn Jati Belanda (EEJB) dosis 20 mg/ekor/hari lebih

baik dibandingkan dan EEJB 30 mg dalam pensrsnan berat badan pada tikss

Wistar jantan yang diindsksi pakan tinggi lemak.

Kombinasi EEKg dosis 10 mg/ekor/hari dengan EEJB dosis 20 mg/ekor/hari

setara dengan orlistat dalam mensrsnkan berat badan tikss Wistar jantan yang

diindsksi pakan tinggi lemak.


(13)

BABBVBB

SIMPULANBDANBSARANB

B

5.1BSimpulanB

Kombinasi Ekstrak etanol kedelai Detam 1 dan ekstrak etanol daun Jati

Belanda (10 mg : 20 mg) lebih baik dibandingkan EEKD tunggal 30 mg dalam

menurunkan berat badan tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak.

Kombinasi Ekstrak etanol kedelai Detam 1 dan ekstrak etanol daun Jati

Belanda (10 mg : 20 mg) tidak lebih baik dibandingkan efek tunggal EEJB 30 mg

dalam menurunkan berat badan Wistar tikus jantan yang diinduksi pakan tinggi

lemak.

Kombinasi EEKD dan EEJB (10 mg : 20 mg) memiliki potensi yang setara

dengan orlistat dalam menurunkan berat badan tikus jantan galur Wistar yang

diinduksi pakan tinggi lemak.

5.2BSaranB

-

Uji toksisitas subkronis selama 90 hari untuk menilai keamanan perlakuan

sebelum diberikan pada manusia.

-

Penelitian sebaiknya dilanjutkan hingga tahap penelitian pada subjek

penelitian manusia, bila telah diketahui dosis yang aman bagi kesehatan


(14)

Universitas Kristen Maranatha

EFEK EKSTRAK ETANOL KEDELAI

(Glycine max

(L.) Merr.)

VARIETAS

DETAM 1

DAN EKSTRAK ETANOL DAUN JATI

BELANDA (

Guazumaulmifolia

) dan KOMBINASINYA

TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN TIKUS WISTAR

JANTAN YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK

THE EFFECT OF ETHANOL EXTRACT OF SOYBEAN DETAM 1

(Glycine max (L.) Merr.) AND JATI BELANDA LEAVES

(Guazumaulmifolia) and COMBINATIONS TOWARDS WEIGHT

REDUCTION IN MALE WISTAR RAT INDUCED WITH HIGH FAT

FEEDING

Mira Merintan

1

,

Meilinah Hidayat

2

, Sylvia Soeng

3

1Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha 2 Bagian Gizi 1Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha 3Bagian Biologi 1Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha

Jalan Prof. Drg. Surya Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia

ABSTRAK

Latar Belakang: Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Penurunan berat badan menggunakan obat-obatan sintetis dapat menyebabkan efek samping, sehingga masyarakat beralih pada pengobatan herbal.

Tujuan Penelitian : Mengetahui apakah efek kombinasi ekstrak etanol kedelai Detam 1 (EEKD) dan ekstrak etanol daun Jati Belanda (EEJB) (10 mg : 20 mg) lebih baik dibandingkan efek EEKD 30 mg dan EEJB 30 mg dalam penurunan berat badan pada tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak dan apakah potensinya setara dengan orlistat.

Metode Penelitian: Eksperimental sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL).

Tikus jantan dibagi dalam 6 kelompok ( n=6), yaitu kontrol negatif (KN), kontrol positif (KP), tanpa perlakuan (KS), K1 (EEKD 10 mg: EEJB 20 mg), K2 (EEKD 30 mg), K3(EEJB 30 mg). Setiap kelompok kecuali KS, diinduksi pakan tinggi lemak selama 42 hari. Pada hari Ke-14 K1, K2, K3 mulai diberi perlakuan selama 28 hari. Parameter yang diukur adalah berat badan dengan ditimbang setiap hari. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji ANAVA satu arah dengan α = 0,05 dan dilanjutkan dengan uji LSD.

Hasil: Berdasarkan persentase kenaikan berat badan didapatkan pada K3 ( 1,43%), KP

(22,16%) diikuti K1 (34,01%). Berdasarkan uji statistik pada K1 memiliki berbeda bermakna dengan K3 (p=0,010) dan K1 dengan KP (Orlistat) menunjukan berbeda tidak bermakna (p= 0,05).

Simpulan: Kombinasi EEKD 10 mg : EEJB 20 mg lebih baik dibandingkan EEKD 30mg,

tapi tidak lebih baik dibandingkan dosis tunggal EEJB 30 mg dan memiliki efek yang setara dengan Orlistat pada tikus wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak. Kata kunci: ekstrak etanol, kedelai, daun jati Belanda, berat badan.


(15)

Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

Background: Obesity is one of health problems in Indonesia. Losing weight using synthetic drugs maycause side effects, so people try to use herbal remedies.

Research Purposes: To determine whether the effect of the combination of ethanol extract of soybean Detam 1 (EEKD) and the ethanol extract of Jati belanda leaf (EEJB) (10 mg: 20 mg) was better than the effect of single used of EEKD 30 mg or EEJB 30 mg towards weight loss in Wistar male rats induced by high-fat feeding and whether the potential equivalent to orlistat.

Research Methodology: It was a real experimental with completely randomized design. Male rats were divided into 6 groups (n=6): negative control (KN), positive control (KP), without treatment (KS), K1 (EEKD 10 mg: EEJB 20 mg), K2 (EEKD 30 mg), K3 (EEJB 30 mg ). Each group except KS, were induced by high fat feeding for 42 days. On the 14th day K1, K2, K3 were given the treatment for 28 days. The parameters measured were the body weight and was measured every day. Data was analyzed by one-way ANOVA test with α = 0.05 and followed by

LSD test.

Research Result:Based on the percentage of weight gain was found in K3 (1.43%), KP (22.16%) followed by K1 (34.01%). Based on a statistical test K1 to K3 was significantly different (p = 0.010) and K1 with KP (Orlistat) showed no significant different (p = 0.05).

Conclusion: Combination EEKD 10 mg: 20 mg EEJB better than EEKD 30mg, but not better than a single dose of 30 mg EEJB and has an effect equivalent to male Wistar rats Orlistat induced high-fat feed.


(16)

Universitas Kristen Maranatha PENDAHULUAN

Obesitas merupakan suatu kondisi kelebihan akumulasi lemak pada jaringan adiposa. Seseorang dengan BMI ≥ 30 dikategorikan sebagai obesitas1. Obesitas dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit kronis seperti diabetes, penyakit kardiovaskular dan kanker. Faktor yang menyebabkan seseorang menjadi obese adalah faktor genetik, pola makan yang salah dan kurangnya aktivitas fisik1. Di Amerika Serikat sekitar 78 juta orang dewasa di atas usia 20 tahun (37,5 juta orang dan 40,6 juta wanita) dan 12,5 juta anak (5,5 juta anak laki-laki dan 7 juta anak perempuan) mengalami obesitas. Pada tahun 2009-2010, prevalensi obesitas di kalangan pria dan wanita hampir 36%. Selama beberapa dekade terakhir, prevalensi obesitas dan overweight meningkat tajam untuk orang dewasa di Amerika Serikat2 .

Di Indonesia, menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013, Prevalensi obesitas pada laki-laki dewasa tahun 2013 sebanyak 19,7%, lebih tinggi dari tahun 2007 (13,9%)dan tahun 2010 (7,8%). Prevalensi obesitas perempuan dewasa (>18 tahun) 32,9%, naik 18,1% dari tahun 2007 (13,9%) dan 17,5% dari tahun 2010 (15,5%)3 .

Obesitas dapat dicegah atau dikendalikan dengan mengubah gaya hidup. Akan tetapi, di era modern ini masyarakat ingin menurunkan berat badan dengan cepat tanpa memperhitungkan efek sampingnya. Penurunan berat badan secara aman dapat dilakukan dengan cara mengatur jumlah kalori yang masuk ke tubuh dan berolahraga secara teratur. Bila cara ini kurang mampu mencapai berat

badan yang diinginkan, maka usaha lain yang dapat dilakukan adalah dengan mengonsumsi obat dari tanaman herbal. Beberapa tumbuhan yang berefek menurunkan berat badan diantaranya daun jati belanda dan biji kacang kedelai.

Pada penelitian sebelumnya dengan pemberian kombinasi ekstrak etanol kedelai detam (10 mg/ekor/hari) dengan ekstrak etanol jati belanda (20 mg/ekor/hari) secara in vitro menunjukkan hasil terbaik dalam menginhibisi enzim lipase pankreas. Selain itu, pada percobaan in vivo kombinasi keduanya menghasilkan efek penurunan berat badan yang signifikan 4.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Yonatan Ari K pada tahun 2013 tentang perbandingan efek ekstrak etanol biji kedelai detam 1, ekstrak etanol daun jati belanda dan kombinasinya terhadap penghambatan berat badan tikus dengan dosis tunggal 20mg menunjukkan kombinasi terbaik adalah kombinasi (10mg : 20mg) dan memiliki efek menghambat penurunan berat badan tikus lebih baik dibanding efek tunggal ( dosis 20 mg)5.

Berdasarkan hal tersebut, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui efek kombinasi ekstrak etanol kedelai Detam 1 (EEKD) dengan ekstrak etanol jati belanda (EEJB) dengan dosis berbeda yang dapat menurunkan berat badan.

BAHAN DAN CARA Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental laboratorik sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL).


(17)

Universitas Kristen Maranatha Alat yang digunakan pada

penelitian ini adalah Kandang Tikus, Tabung gelas, Sonde oral,

Syringe 1 ml, Penangas air, Timbangan analitik, pipet, Laminar Air Flow Cabinet.

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Biji kedelai

Detam 1 yang ditanam di perkebunan Balitkabi Malang, Daun jati Belanda, Akuades, Tikus Wistar jantan berumur 6-8 minggu dengan berat badan rata-rata 200-250 gram, Etanol teknis 95%, Pakan tinggi lemak.

Tikus Wistar dibagi dalam 6 kelompok secara acak dengan masing-masing kelompok terdiri dari 6 ekor tikus dan mendapat perlakuan yang berbeda.

cara kerja penelitian ini adalah tikus diadaptasikan dengan lingkungan baru dan ditimbang berat badan tikus. Hari ke-1 sampai hari ke-14 diberi pakan tinggi lemak sebanyak. kemudian tikus dibagi menjadi 6 kelompok yaitu, kelompok KN (tikus diberi pakan tinggi lemak), kelompok KP (tikus diinduksi pakan tinggi lemak kurang kebih sebanyak 25g/ekor tikus/hari dan diberi obat penurun berat badan (orlistat) selama 28 hari), Kelompok KS (tikus diberi pakan standar atau pakan biasa

tanpa perlakuan selama 28 hari), Kelompok 1 (tikus diinduksi PTL dan disonde EEKD : EEJB = (10 mg/ekor/hari :20 mg/ekor/hari) selama 28 hari), kelompok 2 (tikus diinduksi pakan tinggi lemak dan disonde EEKD 30 mg/ekor/hari selama 28 hari), kelompok 3 (tikus diinduksi PTL dan disonde EEJB 30 mg/ekor/hari selama 28 hari). Cara Pemeriksaan yaitu Penimbangan berat badan dengan timbangan laboratorium dalam gram.

Data yang diukur adalah berat badan setelah perlakuan selama 28 hari. Analisis data menggunakan uji ANAVA satu arah, dilanjutkan uji LSD, α = 0,05.

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk melihat efek mana yang lebih baik terhadap berat badan tikus Wistar jantan, setelah diinduksi pakan tinggi lemak selama 14 hari, dilanjutkan dengan diberi perlakuan selama 28 hari dan ditimbang Berat Badan tikus tiap harinya di laboratorium. Didapatkan masing-masing rerata dari berat badan tikus per kelompok perlakuan,

Grafik 1 Rerata Persentase kenaikan Berat Badan Tikus Galur Wistar Setelah Perlakuan


(18)

Universitas Kristen Maranatha

Grafik 1 menunjukan bahwa persentase kenaikan berat badan pada tikus yang tinggi adalah kelompok KN (59,77%), diikuti kelompok K2 yang diberi perlakuan EEKD (33,7%) sedangkan dari kelompok perlakuan yang sedikit mengalami kenaikan berat badan adalah kelompok K3 (1,43%), diikuti KP (22,16%), K1 (34,01 %). Berdasarkan penghitungan sebelumnya ditemukan hasil negatif maka data mengalami transformasi dengan menambahkan (+8) pada masing-masing data. Hasil Uji

ANAVA menunjukan F hitung (5,734) > F tabel 5%( 2,53) dan 1% ( 3,70), maka H0 ditolak yang berarti terdapat perbedaan kenaikan berat badan tikus minimal terdapat satu pasang kelompok perlakuan. Selanjutnya dilakukan uji beda rata-rata Post Hoc dengan metode LSD untuk menentukan kelompok mana saja yang memiliki perbedaan bermakna secara statistik. Hasil analisis LSD dengan α= 0,05 dapat dilihat pada Tabel1

Tabel 1 Rerata berat badan Berdasarkan Uji Beda Rata-Rata Metode LSD Kelompok

(rerata)

KN KP KS K1 K2 K3

KN ** ** ** NS **

KP NS NS NS NS

KS NS NS **

K1 NS **

K2 **

K3

* Perbedaan signifikan (p < 0,05) ** Perbedaan sangat signifikan (p < 0,01) NS Non signifikan

Untuk mengetahui induksi secara eksogen berhasil, maka kelompok KN (kontrol negatif yaitu diberi Pakan tinggi lemak dan akuades) dibandingkan dengan kelompok KS (tanpa perlakuan yang hanya diberi pakan biasa ). Pada hasil uji LSD, didapatkan hasil yang berbeda bermakna, hal ini menunjukan induksi dengan Pakan Tinggi Lemak berhasil. Pada penghitungan uji rerata dengan menggunakan metode LSD di dapatkan

hasil kelompok KN dibandingkan dengan KP, KS, K1 dan K 3 menunjukkan hasil yang berbeda sangat signifikan, berarti penelitian ini valid dan sahih.

Pada tabel 4.2 hasil KP tidak berbeda dengan KS, K1, K2 dan K3, yang menunjukkan bahwa KP memiliki potensi yang setara.

Kelompok K1 dan K3 dibandingkan dengan KN didapatkan hasil yang berbeda sangat bermakna. Hal ini


(19)

Universitas Kristen Maranatha menunjukan bahwa kelompok K1 yang

diinduksi EEKD 10 mg EEJB 20 mg, K3 yang diinduksi EEJB 30 mg, potensi untuk menurunkan berat badan. Hal ini disebabkan karena daun jati belanda mengandung tanin secara adekuat, sedangkan kedelai mengandung fenolik, H2SO4 flavonoid triterpenoid, steroid, saponin, tanin, quinon dan Tiga isoflavon utama dari kedelai yaitu genistein, daidzein dan serta turunan β -glikosida, dan glisin. Di antara ketiga unsur ini efek genistein merupakan salah satu inhibitor pembentukan adiposit. Genistein mampu menginduksi terjadinya apoptosis sel preadiposit dengan menurunkan potensial membran pada mitokondria (Rayalam, 2007).

Untuk mengetahui perbandingan potensi kelompok perlakuan dengan orlistat, maka dibandingkan antara kontrol positif dengan kelompok K1, K2, K3. Uji LSD kelompok K1, K2 dan K3 terdapat hasil yang berbeda tidak bermakna, keadaan ini menunjukkan bahwa kelompok K1, K2 dan K3 mempunyai potensi yang setara dengan orlistat.

Kelompok K1 memiliki potensi yang setara dengan K2. Kelompok K1 dibandingkan dengan K3 berbeda signifikan dengan p= 0,010, maka K3 memiliki potensi yang lebih baik dari K1. Kelompok K2 dibandingkan dengan K3 berbeda sangat signifikan dengan p

= 0,002 , maka K3 memiliki potensi yang lebih baik dari K2.

Kelompok K2 dibandingkan dengan KP, K1 dan K3 didapatkan hasil berbeda tidak signifikan, hal ini menunjukkan bahwa K2 memiliki potensi yang setara dengan KP, K1 dan K3 dalam menurunkan berat badan.

Dari hasil penelitian sebelumnya, EEKD mengandung fenolik, H2SO4 flavonoid, triterpenoid, steroid, saponin, tanin dan quinon, tapi tidak ada alkaloid. EEJB mengandung fenolik, H2SO4 triterpenoid flavonoid, tanin dan quinon, tapi tidak ada alkaloid steroid, saponin. Penghambatan terbaik dari aktivitas enzim lipase pankreas sebesar 19,726 U/ L adalah kombinasi dari EEKD 10 mg dan EEJB 20 mg. Pada penelitian berikutnya, dilakukan penelitian terhadap penurunan berat badan tikus wistar jantan dengan dosis tunggal EEKD 20 mg, EEJB 20 mg, dan kombinasi EEKD dan EEJB (1:1, 1:2, 2:1) (Hidayat, 2009). Hasil menunjukkan penurunan berat badan terbaik adalah kombinasi dari EEKD 10 mg dan EEJB 20 mg. Bila dibandingkan dengan penelitian saat ini, yang menggunakan dosis tunggal EEKD 30 mg, EEJB 30 mg, dan kombinasi EEKD dan EEJB (1:2) menunjukkan hasil yang berbeda, dimana hasil terbaik terdapat pada kelompok EEJB dosis tunggal (30 mg).

Simpulan

Kombinasi Ekstrak etanol kedelai Detam 1 dan ekstrak etanol daun Jati Belanda (10 mg : 20 mg) lebih baik dibandingkan EEKD tunggal 30 mg dalam menurunkan berat badan tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak.

Kombinasi Ekstrak etanol kedelai Detam 1 dan ekstrak etanol daun Jati

Belanda (10 mg : 20 mg) tidak lebih baik dibandingkan efek tunggal EEJB 30 mg dalam menurunkan berat badan Wistar tikus jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak.

Kombinasi EEKD dan EEJB (10 mg : 20 mg) memiliki potensi yang setara dengan orlistat dalam menurunkan berat badan tikus jantan galur Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak.


(20)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

1. WHO. 2014. Topic Obesity.

www.who.int/topics/obesity/e n/

24k

2. Hamdy, O. 2013. Obesity. http://emedicine.medscape.co

m/article/123702-overview# a0156.

http://www.medscape.com/vi ewarticle/820562_2

3. Depkes RI.2013. Obesitas. www.litbang.depkes.go.id/sites /.../rkd2013/Laporan_Riskesda s2013.PDF

4. Hidayat, M. 2012. Aktivitas Ekstrak Etanol Biji Kedelai (Glycine Max L. merr) Varietas

Detam 1 Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (Guazoma ulmifolia) Terhadap Inhibisi Enzim Lipase Pankreas. Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

5. Krisetya. YA. 2013.

Perbandingan Efek Ekstrak Etanol Biji Kedela Detam 1, Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda dan Komninasinya Terhadap Penghambatan Kenaikan Berat Badan Tikus Wistar Jantan

Dislipidemia.[skripsi]. Jurusan Kedokteran. Bandung.

Universitas Kristen Maranatha.


(21)

DAFTAR PUSTAKA

Arjmandi, B. H., & Lucas, E. A. 2005. One Year Soy Protein Supplementation Has Positive

Effect On Bone Formation Markers but Not Bone Density in Post Menopause

Women.

Licensee BioMed Central.

Balitkabi. 2011.

Kedelai Varietas Unggul Detam 1

.

http://balitkabi.litbang.deptan.go.id/index.php/Kedelai/Varietas-unggul-Kedelai-Detam-1.html

Braunwald, D. L. Guyton. Hall. 2007. BUKU AJAR FISIOLOGI

Depkes RI.2013. Obesitas.

www.litbang.depkes.go.id/sites/.../rkd

2013

/Laporan_Riskesdas

2013

.PDF

Flier, J. S. Flier, E. M. 2008. Biology of Obesity. In A. S. Fauci, E. Edisi 11. Jakarta : EGC.

Guyton & Hall, J. E. 2006.

Textbook of Medical Physiology eleventh edition.

Philadelphia:

Elsivier Saunders.

Hamdy, O. 2013.

Obesity

.

http://emedicine.medscape.com/article/123702-overview#a0156.

http://www.medscape.com/viewarticle/820562_2

Hidayat, M. 2012. Aktivitas Ekstrak Etanol Biji Kedelai (

Glycine Max L. merr

) Varietas

Detam 1 Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (

Guazoma ulmifolia

) Terhadap Inhibisi

Enzim Lipase Pankreas. Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Jasaputra .D.K. 2011. Herbal Medicine for Obesity. Jurnal Medika Planta. Vol 1.

Krisetya. YA. 2013. Perbandingan Efek Ekstrak Etanol Biji Kedela Detam 1, Ekstrak Etanol

Daun Jati Belanda dan Komninasinya Terhadap Penghambatan Kenaikan Berat Badan

Tikus Wistar Jantan Dislipidemia.[skripsi]. Jurusan Kedokteran. Bandung. Universitas

Kristen Maranatha.

Kasper, S. L. Hauser, D. L. Longo, & J. L. Jameson. 2011.

Harrison's Principles of Internal

Medicine

17 ed.Vol: 1 pp. 462-467. New York: McGraw Hill Medical.

Murray. R.K. Daryl .K.G.Victor.WR. 2009. Biokimia Harper 27ed. Jakarta: EGC.

Onis, M. d. 2010. Global Prevalence And Trends of Overweight and Obesity among

preschool. American Journal of Clinical Nutrition .

Rayalam S. Mary A.D.F. 2007. Phytochemicals and Regulation of The Adipocite Life

Cycle.Journal of Nutritional Biochemistry . Vol: 19 pp 717-729.

Robert, E. H. 2006. Soy foods have low glycemic and insulin response indices in normal

weight subjects.

Silitonga, R. F. 2008. Daya InhibisiEkstrak Daun Jati Belanda dan

Bangle Terhadap Aktivitas Lipase Pankreas Sebagai Antiobesitas.


(22)

Sudoyo, AW. Setiyohadi.& Setiati. 2009.

BUKU AJAR ILMU PENYAKIT DALAM.

Jakarta

Pusat: Pusat Penerbitan Penyakit Dalam.

WHO. 2014. Topic Obesity. www.who.int/topics/obesity/en/ - 24k

WHO. 2014. Risk Factors Obesity. www.who.int/entity/gho/ncd/risk_factors/obesity_text/en/

-26k


(1)

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah Kandang Tikus, Tabung gelas, Sonde oral, Syringe 1 ml, Penangas air, Timbangan analitik, pipet, Laminar Air Flow Cabinet.

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Biji kedelai Detam 1 yang ditanam di perkebunan Balitkabi Malang, Daun jati Belanda, Akuades, Tikus Wistar jantan berumur 6-8 minggu dengan berat badan rata-rata 200-250 gram, Etanol teknis 95%, Pakan tinggi lemak.

Tikus Wistar dibagi dalam 6 kelompok secara acak dengan masing-masing kelompok terdiri dari 6 ekor tikus dan mendapat perlakuan yang berbeda.

cara kerja penelitian ini adalah tikus diadaptasikan dengan lingkungan baru dan ditimbang berat badan tikus. Hari ke-1 sampai hari ke-14 diberi pakan tinggi lemak sebanyak. kemudian tikus dibagi menjadi 6 kelompok yaitu, kelompok KN (tikus diberi pakan tinggi lemak), kelompok KP (tikus diinduksi pakan tinggi lemak kurang kebih sebanyak 25g/ekor tikus/hari dan diberi obat penurun berat badan (orlistat) selama 28 hari), Kelompok KS (tikus diberi pakan standar atau pakan biasa

tanpa perlakuan selama 28 hari), Kelompok 1 (tikus diinduksi PTL dan disonde EEKD : EEJB = (10 mg/ekor/hari :20 mg/ekor/hari) selama 28 hari), kelompok 2 (tikus diinduksi pakan tinggi lemak dan disonde EEKD 30 mg/ekor/hari selama 28 hari), kelompok 3 (tikus diinduksi PTL dan disonde EEJB 30 mg/ekor/hari selama 28 hari). Cara Pemeriksaan yaitu Penimbangan berat badan dengan timbangan laboratorium dalam gram.

Data yang diukur adalah berat badan setelah perlakuan selama 28 hari. Analisis data menggunakan uji ANAVA satu arah, dilanjutkan uji LSD, α = 0,05.

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk melihat efek mana yang lebih baik terhadap berat badan tikus Wistar jantan, setelah diinduksi pakan tinggi lemak selama 14 hari, dilanjutkan dengan diberi perlakuan selama 28 hari dan ditimbang Berat Badan tikus tiap harinya di laboratorium. Didapatkan masing-masing rerata dari berat badan tikus per

kelompok perlakuan,

Grafik 1 Rerata Persentase kenaikan Berat Badan Tikus Galur Wistar Setelah Perlakuan


(2)

Universitas Kristen Maranatha

Grafik 1 menunjukan bahwa persentase kenaikan berat badan pada tikus yang tinggi adalah kelompok KN (59,77%), diikuti kelompok K2 yang diberi perlakuan EEKD (33,7%) sedangkan dari kelompok perlakuan yang sedikit mengalami kenaikan berat badan adalah kelompok K3 (1,43%), diikuti KP (22,16%), K1 (34,01 %). Berdasarkan penghitungan sebelumnya ditemukan hasil negatif maka data mengalami transformasi dengan menambahkan (+8) pada masing-masing data. Hasil Uji

ANAVA menunjukan F hitung (5,734) > F tabel 5%( 2,53) dan 1% ( 3,70), maka H0 ditolak yang berarti terdapat perbedaan kenaikan berat badan tikus minimal terdapat satu pasang kelompok perlakuan. Selanjutnya dilakukan uji beda rata-rata Post Hoc dengan metode LSD untuk menentukan kelompok mana saja yang memiliki perbedaan bermakna secara statistik. Hasil analisis LSD dengan α= 0,05 dapat dilihat pada Tabel1

Tabel 1 Rerata berat badan Berdasarkan Uji Beda Rata-Rata Metode LSD Kelompok

(rerata)

KN KP KS K1 K2 K3

KN ** ** ** NS **

KP NS NS NS NS

KS NS NS **

K1 NS **

K2 **

K3

* Perbedaan signifikan (p < 0,05) ** Perbedaan sangat signifikan (p < 0,01) NS Non signifikan

Untuk mengetahui induksi secara eksogen berhasil, maka kelompok KN (kontrol negatif yaitu diberi Pakan tinggi lemak dan akuades) dibandingkan dengan kelompok KS (tanpa perlakuan yang hanya diberi pakan biasa ). Pada hasil uji LSD, didapatkan hasil yang berbeda bermakna, hal ini menunjukan induksi dengan Pakan Tinggi Lemak berhasil. Pada penghitungan uji rerata dengan menggunakan metode LSD di dapatkan

hasil kelompok KN dibandingkan dengan KP, KS, K1 dan K 3 menunjukkan hasil yang berbeda sangat signifikan, berarti penelitian ini valid dan sahih.

Pada tabel 4.2 hasil KP tidak berbeda dengan KS, K1, K2 dan K3, yang menunjukkan bahwa KP memiliki potensi yang setara.

Kelompok K1 dan K3 dibandingkan dengan KN didapatkan hasil yang berbeda sangat bermakna. Hal ini


(3)

menunjukan bahwa kelompok K1 yang diinduksi EEKD 10 mg EEJB 20 mg, K3 yang diinduksi EEJB 30 mg, potensi untuk menurunkan berat badan. Hal ini disebabkan karena daun jati belanda mengandung tanin secara adekuat, sedangkan kedelai mengandung fenolik, H2SO4 flavonoid triterpenoid, steroid, saponin, tanin, quinon dan Tiga isoflavon utama dari kedelai yaitu genistein, daidzein dan serta turunan β-glikosida, dan glisin. Di antara ketiga unsur ini efek genistein merupakan salah satu inhibitor pembentukan adiposit. Genistein mampu menginduksi terjadinya apoptosis sel preadiposit dengan menurunkan potensial membran pada mitokondria (Rayalam, 2007).

Untuk mengetahui perbandingan potensi kelompok perlakuan dengan orlistat, maka dibandingkan antara kontrol positif dengan kelompok K1, K2, K3. Uji LSD kelompok K1, K2 dan K3 terdapat hasil yang berbeda tidak bermakna, keadaan ini menunjukkan bahwa kelompok K1, K2 dan K3 mempunyai potensi yang setara dengan orlistat.

Kelompok K1 memiliki potensi yang setara dengan K2. Kelompok K1 dibandingkan dengan K3 berbeda signifikan dengan p= 0,010, maka K3 memiliki potensi yang lebih baik dari K1. Kelompok K2 dibandingkan dengan K3 berbeda sangat signifikan dengan p

= 0,002 , maka K3 memiliki potensi yang lebih baik dari K2.

Kelompok K2 dibandingkan dengan KP, K1 dan K3 didapatkan hasil berbeda tidak signifikan, hal ini menunjukkan bahwa K2 memiliki potensi yang setara dengan KP, K1 dan K3 dalam menurunkan berat badan.

Dari hasil penelitian sebelumnya, EEKD mengandung fenolik, H2SO4 flavonoid, triterpenoid, steroid, saponin, tanin dan quinon, tapi tidak ada alkaloid. EEJB mengandung fenolik, H2SO4 triterpenoid flavonoid, tanin dan quinon, tapi tidak ada alkaloid steroid, saponin. Penghambatan terbaik dari aktivitas enzim lipase pankreas sebesar 19,726 U/ L adalah kombinasi dari EEKD 10 mg dan EEJB 20 mg. Pada penelitian berikutnya, dilakukan penelitian terhadap penurunan berat badan tikus wistar jantan dengan dosis tunggal EEKD 20 mg, EEJB 20 mg, dan kombinasi EEKD dan EEJB (1:1, 1:2, 2:1) (Hidayat, 2009). Hasil menunjukkan penurunan berat badan terbaik adalah kombinasi dari EEKD 10 mg dan EEJB 20 mg. Bila dibandingkan dengan penelitian saat ini, yang menggunakan dosis tunggal EEKD 30 mg, EEJB 30 mg, dan kombinasi EEKD dan EEJB (1:2) menunjukkan hasil yang berbeda, dimana hasil terbaik terdapat pada kelompok EEJB dosis tunggal (30 mg).

Simpulan

Kombinasi Ekstrak etanol kedelai Detam 1 dan ekstrak etanol daun Jati Belanda (10 mg : 20 mg) lebih baik dibandingkan EEKD tunggal 30 mg dalam menurunkan berat badan tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak.

Kombinasi Ekstrak etanol kedelai Detam 1 dan ekstrak etanol daun Jati

Belanda (10 mg : 20 mg) tidak lebih baik dibandingkan efek tunggal EEJB 30 mg dalam menurunkan berat badan Wistar tikus jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak.

Kombinasi EEKD dan EEJB (10 mg : 20 mg) memiliki potensi yang setara dengan orlistat dalam menurunkan berat badan tikus jantan galur Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak.


(4)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. WHO. 2014. Topic Obesity.

www.who.int/topics/obesity/e n/

24k

2. Hamdy, O. 2013. Obesity.

http://emedicine.medscape.co

m/article/123702-overview# a0156.

http://www.medscape.com/vi ewarticle/820562_2

3. Depkes RI.2013. Obesitas.

www.litbang.depkes.go.id/sites /.../rkd2013/Laporan_Riskesda s2013.PDF

4. Hidayat, M. 2012. Aktivitas

Ekstrak Etanol Biji Kedelai (Glycine Max L. merr) Varietas

Detam 1 Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (Guazoma ulmifolia) Terhadap Inhibisi Enzim Lipase Pankreas. Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

5. Krisetya. YA. 2013.

Perbandingan Efek Ekstrak Etanol Biji Kedela Detam 1, Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda dan Komninasinya Terhadap Penghambatan Kenaikan Berat Badan Tikus Wistar Jantan

Dislipidemia.[skripsi]. Jurusan Kedokteran. Bandung.

Universitas Kristen Maranatha.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arjmandi, B. H., & Lucas, E. A. 2005. One Year Soy Protein Supplementation Has Positive

Effect On Bone Formation Markers but Not Bone Density in Post Menopause

Women. Licensee BioMed Central.

Balitkabi. 2011. Kedelai Varietas Unggul Detam 1.

http://balitkabi.litbang.deptan.go.id/index.php/Kedelai/Varietas-unggul-Kedelai-Detam-1.html

Braunwald, D. L. Guyton. Hall. 2007. BUKU AJAR FISIOLOGI

Depkes RI.2013. Obesitas.

www.litbang.depkes.go.id/sites/.../rkd

2013

/Laporan_Riskesdas

2013

.PDF

Flier, J. S. Flier, E. M. 2008. Biology of Obesity. In A. S. Fauci, E. Edisi 11. Jakarta : EGC.

Guyton & Hall, J. E. 2006. Textbook of Medical Physiology eleventh edition. Philadelphia:

Elsivier Saunders.

Hamdy, O. 2013. Obesity.

http://emedicine.medscape.com/article/123702-overview#a0156.

http://www.medscape.com/viewarticle/820562_2

Hidayat, M. 2012. Aktivitas Ekstrak Etanol Biji Kedelai (Glycine Max L. merr) Varietas

Detam 1 Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (Guazoma ulmifolia) Terhadap Inhibisi

Enzim Lipase Pankreas. Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Jasaputra .D.K. 2011. Herbal Medicine for Obesity. Jurnal Medika Planta. Vol 1.

Krisetya. YA. 2013. Perbandingan Efek Ekstrak Etanol Biji Kedela Detam 1, Ekstrak Etanol

Daun Jati Belanda dan Komninasinya Terhadap Penghambatan Kenaikan Berat Badan

Tikus Wistar Jantan Dislipidemia.[skripsi]. Jurusan Kedokteran. Bandung. Universitas

Kristen Maranatha.

Kasper, S. L. Hauser, D. L. Longo, & J. L. Jameson. 2011. Harrison's Principles of Internal

Medicine 17 ed.Vol: 1 pp. 462-467. New York: McGraw Hill Medical.

Murray. R.K. Daryl .K.G.Victor.WR. 2009. Biokimia Harper 27ed. Jakarta: EGC.

Onis, M. d. 2010. Global Prevalence And Trends of Overweight and Obesity among

preschool. American Journal of Clinical Nutrition .

Rayalam S. Mary A.D.F. 2007. Phytochemicals and Regulation of The Adipocite Life

Cycle.Journal of Nutritional Biochemistry . Vol: 19 pp 717-729.

Robert, E. H. 2006. Soy foods have low glycemic and insulin response indices in normal

weight subjects.

Silitonga, R. F. 2008. Daya InhibisiEkstrak Daun Jati Belanda dan

Bangle Terhadap Aktivitas Lipase Pankreas Sebagai Antiobesitas.


(6)

Sudoyo, AW. Setiyohadi.& Setiati. 2009.

BUKU AJAR ILMU PENYAKIT DALAM. Jakarta

Pusat: Pusat Penerbitan Penyakit Dalam.

WHO. 2014. Topic Obesity. www.who.int/topics/obesity/en/ - 24k

WHO. 2014. Risk Factors Obesity. www.who.int/entity/gho/ncd/risk_factors/obesity_text/en/

-26k


Dokumen yang terkait

Efek Pemberian Dosis Efektif Kombinasi Ekstrak Etanol Kedelai (Glycine max L.merr) Detam-1 dan Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) Terhadap Kadar SGPT Tikus Wistar yang Diinduksi Pakan Tinggi Lemak.

0 2 23

Efek Proteksi Kombinasi Ekstrak Etanol Biji Kedelai (Glycine max L.merr) Detam-1 dan Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) Terhadap Ureum dan Kreatinin Tikus Wistar yang Diinduksi Pakan Tinggi Lemak.

0 5 24

Efek Pemberian Subkronis Kombinasi Ekstrak Etanol Biji Kedelai (Glycine max L.Merr) Varietas Detam-1 dan Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) terhdap Berat Badan dan Perilaku pada Tikus Wistar.

0 0 16

Efek Pemberian Subkronis Kombinasi Ekstrak Etanol Kedelai (Glycine max L.merr) Varietas Detam-1 dan Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) terhadap Kadar LDL Tikus Wistar.

0 2 19

Efek Ekstrak Etanol Biji Kedelai (Glycine max L.merr) Varietas Detam 1, Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia), dan Kombinasinya Terhadap Kadar Trigliserida Tikus Wistar Jantan Yang Diinduksi Pakan Tinggi Lemak.

2 10 30

Efek Ekstrak Etanol Kedelai (Glycine max (L.)Merr.) Varietas Detam I dan Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) dan Kombinasinya Terhadap Kadar Kolesterol LDL Tikus Wistar Jantan Yang Diinduksi Pakan Tinggi Lemak.

0 0 30

Perbandingan Efek Ekstrak Etanol Biji Kedelai (Glycine max L.merr) Varietas Detam 1, Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia), dan Kombinasinya terhadap Penghambatan Kenaikan Berat Badan Tikus Wistar Jantan Dislipidemia.

0 1 15

Efek Ekstrak Etanol Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) Varietas Detam 1 dan Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) Terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus Wistar Jantan Yang Diinduksi Pakan Tinggi Lemak.

0 0 23

Efek Ekstrak Etanol Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) Varietas Detam 1, Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) dan Kombinasinya terhadap Kadar Trigliserida Tikus Wistar Jantan yang Diinduksi Pakan Tinggi Lemak.

0 1 20

Efek Samping Ekstrak Etanol Kedelai (Glycine max L.merr) Detam I, Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia)dan Kombinasinya Terhadap Perubahan Gambaran Histopatologik Jejunum Tikus Wistar Jantan Dengan Pemberian Pakan Tinggi Lemak.

0 1 16