Pengaruh Percieved Quality dan Customer Based Brand Equity pada Kesediaan Membayar Harga Premium dan Loyalitas (Studi pada: Konsumen Smartphone Produk Apple).
i
ABSTRACT
Consumer behaviour is very unique and complex makes different point view on products and services. The company must create a marketing strategy in order that the consumer become loyal and willing to pay a premium price on the company's products. The strategy developed can not focus on product quality attributes alone but must pay attention to the non-product quality’s attribute through customer based brand equity. This research aims to examine and analyze the effect of brand awareness, quality, uniqueness, CSR¸ social image and country of origin on the willingness to pay a premium price and loyalty. This research type is explanatory with primary data collection with surveys using questionnaires and using multiple linear regression methods and process using SPSS 21.0. The results of this study showed that there is influence of quality, uniqueness, CSR, social image on the willingness to pay a premium price and brand awareness, quality, uniqueness, CSR, social image effect on loyalty. It is hoped the company could be a good, sustainable and profitable in the long term through the development strategy that does not focus on the quality of the course but also to non-quality through customer based brand equity so that consumers will be loyal and willing to pay a premium price on the company's products.
Keyword: Loyalty, Willingness to pay price premium, Percieved quality, Customer based brand equity
(2)
ii
ABSTRAK
Perilaku konsumen sangat unik dan kompleks membuat cara pandang terhadap produk dan jasa berbeda-beda. Perusahaan harus membuat strategi pemasaran agar konsumen loyal dan bersedia membayar harga premium pada produk perusahaan. Strategi yang dikembangkan tidak hanya berfokus pada atribut kualitas produk saja namum harus memperhatikan atribut non-kualitas produk melalui customer based brand equity. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh brand awareness, quality, uniqueness, CSR¸ social image dan country of origin pada kesediaan membayar harga premium dan loyalitas. Jenis penelitian ini causal explanatory dengan teknik pengumpulan data melalui survei dengan menggunakan kuesioner dan menggunakan metode regresi linier berganda yang diuji menggunakan SPSS 21.0. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh quality, uniqueness, CSR, social image pada kesediaan membayar harga premium dan brand awareness, quality, uniqueness, CSR, social image berpengaruh pada loyalitas. Diharapkan perusahaan dapat menjadi hebat, berkelanjutan dan menguntungkan dalam jangka panjang melalui pengembangan strategi yang tidak berfokus pada kualitas saja namum juga pada non-kualitas melalui customer based brand equity sehingga konsumen akan loyal dan bersedia membayar harga premium pada produk perusahaan.
Kata Kunci: Loyalitas, Kesediaan Membayar Harga Premium, percieved quality, customer based brand equity
(3)
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN COVER……… i
HALAMAN PENGESAHAN………...………… ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……….……… iii
SURAT PERNYATAAN LAPORAN PENELITIAN……….………. iv
KATA PENGANTAR………... v
ABSTRACT………...……. x
ABSTRAK……… xi
DAFTAR ISI……… xii
DAFTAR LAMPIRAN……… xvi
DAFTAR GAMBAR……….………... xvii
DAFTAR TABEL………. xviii
BAB I PENDAHULUAN………... 1
1.1Latar Belakang Penelitian………... 1
1.2Rumusan Masalah………...……… 9
1.3Tujuan Penelitian………... 10
1.4Manfaat Penelitian……….. 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS….. 14
2.1 Defenisi Perilaku Konsumen...………... 14
2.2 Model Perilaku Konsumen.……… 15
2.2.1 Stimulus….………..… 19
2.2.1.1 Produk…….……….………. 19
2.2.1.1.1 Kualitas Produk……..………... 20
2.2.1.1.2 Non-Kualitas Produk……….… 21
2.2.2 Organism……… 25
2.2.2.1 Persepsi………..… 26
(4)
iv
2.2.3.1 Loyalitas sebagai Perilaku Konsumen ..………... 32
2.2.3.2 Kesediaan Membayar Harga Premium..………... 40
2.2 Rerangka Pemikiran………. 57
2.3 Pengembangan Hipotesis………...……….. 58
BAB III METODOLOGI PENELITIAN……….. 66
3.1 Jenis Penelitian……… 66
3.2 Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan Sampel dan Ukuran Sampel… 67 3.3 Definisi Operasional Variabel (DOV)……….… 71
3.4 Teknik Pengumpulan Data……….… 76
3.5 Uji Pendahuluan……… 78
3.5.1 Uji Instrumen………..………... 78
3.5.2 Uji Data……….………. 85
3.6 Teknik Analisis Data………...……..… 94
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 96 4.1 Hasil Penelitian………. 96
4.1.1 Profil Responden……… 96
4.1.2 Data Tabulasi………. 102 4.1.2.1 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 1………... 102
4.1.2.2 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 2………...…... 103
4.1.2.3 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 3………104 4.1.2.4 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 4………....105
4.1.2.5 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 5………106
4.1.2.6 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 6………107 4.1.2.7 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 7………108 4.1.2.8 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 8………109
4.1.2.9 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 9………110 4.1.2.10 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 10………111 4.1.2.11 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 11………....112
4.1.2.12 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 12……….………...113
(5)
v
4.1.2.14 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 14………....…115
4.1.2.15 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 15………..….. 116
4.1.2.16 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 16………..….. 117
4.1.2.17 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 17………....… 118
4.1.2.18 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 18………....… 119
4.1.2.19 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 19………....… 120
4.1.2.20 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 20………....… 121
4.1.2.21 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 21………..….. 122
4.1.2.22 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 22……….... 123
4.1.2.23 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 23……….... 124
4.1.2.24 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 24……….... 125
4.1.2.25 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 25……… 126
4.1.2.26 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 26……… 127 4.1.2.27 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 27………....128
4.1.2.28 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 28………129
4.1.2.29 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 29………130 4.1.2.30 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 30………131 4.1. Hasil Penelitian………...132 4.1.3.1 Persamaan Regresi...………..132 4.1.3.2 Pengujian Anova..………..134 4.1.3.3 Hipotesis 1………..135 4.1.3.4 Hipotesis 2………..136 4.1.3.5 Hipotesis 3………..137
4.1.3.6 Hipotesis 4………..139
4.1.3.7 Hipotesis 5………..140
4.1.3.8 Hipotesis 6………..141
4.1.3.9 Hipotesis 7………..143
4.1.3.10 Hipotesis 8………144 4.1.3.11 Hipotesis 9………145
4.1.3.12 Hipotesis 10………..146
4.1.3.13 Hipotesis 11………..147
(6)
vi
4.1.3.15 Pengujian Adjusted R Square………...149
4.1.3.16 Pengujian Korelasi Pearson………..150
4.1.3.17 Ringkasan Tabel Hasil Pengujian……….152
4.2 Pembahasan ………...………...156
4.3 Perbandingan dengan Hasil Riset Empiris………168
BAB V SIMPULAN DAN SARAN………. 171
5.1 Simpulan……….. 171
5.2 Keterbatasan Penelitian……… 172
5.3 Implikasi Penelitian………..172
5.3.1 Implikasi Manajerial………..172
5.3.2 Implikasi Akademisi………..173
5.4 Saran……….174
5.4.1 Saran Bagi Praktisi………....174 5.4.2 Saran Bagi Akademisi………...175 DAFTAR PUSTAKA……….176
LAMPIRAN………183
(7)
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN A (Kuesioner Penelitian)...………...183
LAMPIRAN B (Pengujian Validitas).………...186
LAMPIRAN C (Pengujian Reliabilitas).………...188
LAMPIRAN D (Pengujian Nomalitas)..………...192
LAMPIRAN E (Pengujian Multikolinearitas)………...193
LAMPIRAN F (Profil Responden).………...194
LAMPIRAN G (Data Tabulasi).………....196
(8)
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen………...16
Gambar 2.2 Model Perilaku Konsumen……….18
Gambar 2.3 Langkah-langkah antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian………..32
Gambar 2.4 Nilai Loyalitas Merek………38 Gambar 2.5 The Wheel of Loyalty……….39
Gambar 2.6 Menciptakan dan Memelihara Loyalitas Merek………40
Gambar 2.7 Rerangka Teoritis………..56
Gambar 2.8 Rerangka Pemikiran………..57
Gambar 2.9 Model Penelitian………64
Gambar 3.1 Hasil Pengujian Heterokedastisitas (Scatterplot) Variabel Dependen Kesediaan Membayar Harga Premium………92
Gambar 3.2 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas (Scatterplot) Variabel Dependen Loyalitas………..93
(9)
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu………….………...……... 42
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel (DOV)…..……….……….71
Tabel 3.2 Skala Likert……….………78
Tabel 3.3 KMO dan Barlett’s Test………. .79
Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas………80
Tabel 3.5 Hasil Pengujian Reliabilitas………82
Tabel 3.6 Hasil Pengujian Normalitas Variabel Dependen Kesediaan Membayar Harga Premium………..………...…...87
Tabel 3.7 Hasil Pengujian Normalitas Variabel Dependen Loyalitas....…...87
Tabel 3.8 Hasil Pengujian Multikoliniaritas Variabel Dependen Kesediaan Membayar Harga Premium………...89
Tabel 3.9 Hasil Pengujian Multikolinearitas Variabel Dependen Loyalitas...90
Tabel 4.1 Jenis Kelamin………..97
Tabel 4.2 Usia………...98 Tabel 4.3 Pemakai Apple….……….. .99
Tabel 4.4 Pemakai Iphone………...100
Tabel 4.5 Pemakai Ipad………...100
Tabel 4.6 Pemakai Ipod………...101
Tabel 4.7 Memakai Produk Apple lebih dari Satu………..101
Tabel 4.8 Merekomendasi………...102
Tabel 4.9 Frekuensi Pertanyaan Nomor 1………...102
Tabel 4.10 Frekuensi Pertanyaan Nomor 2……….103
Tabel 4.11 Frekuensi Pertanyaan Nomor 3……….……104
Tabel 4.12 Frekuensi Pertanyaan Nomor 4……….………105 Tabel 4.13 Frekuensi Pertanyaan Nomor 5……….………106
Tabel 4.14 Frekuensi Pertanyaan Nomor 6……….……107
Tabel 4.15 Frekuensi Pertanyaan Nomor 7……….……108
(10)
x
Tabel 4.17 Frekuensi Pertanyaan Nomor 9……….……110
Tabel 4.18 Frekuensi Pertanyaan Nomor 10……….…..111
Tabel 4.19 Frekuensi Pertanyaan Nomor 11……….…..112
Tabel 4.20 Frekuensi Pertanyaan Nomor 12……….…..113
Tabel 4.21 Frekuensi Pertanyaan Nomor 13……….…..114
Tabel 4.22 Frekuensi Pertanyaan Nomor 14……….…..115
Tabel 4.23 Frekuensi Pertanyaan Nomor 15………...116
Tabel 4.24 Frekuensi Pertanyaan Nomor 16………...117
Tabel 4.25 Frekuensi Pertanyaan Nomor 17………...118
Tabel 4.26 Frekuensi Pertanyaan Nomor 18………..119
Tabel 4.27 Frekuensi Pertanyaan Nomor 19………..120
Tabel 4.28 Frekuensi Pertanyaan Nomor 20………..121
Tabel 4.29 Frekuensi Pertanyaan Nomor 21………..122
Tabel 4.30 Frekuensi Pertanyaan Nomor 22………..123
Tabel 4.31 Frekuensi Pertanyaan Nomor 23………..124
Tabel 4.32 Frekuensi Pertanyaan Nomor 24………..125
Tabel 4.33 Frekuensi Pertanyaan Nomor 25………...126
Tabel 4.34 Frekuensi Pertanyaan Nomor 26………..127
Tabel 4.35 Frekuensi Pertanyaan Nomor 27………..128
Tabel 4.36 Frekuensi Pertanyaan Nomor 28………..129
Tabel 4.37 Frekuensi Pertanyaan Nomor 29………..130
Tabel 4.38 Frekuensi Pertanyaan Nomor 30………..131
Tabel 4.39 Coefficient Kesediaan Membayar Harga Premium .………132
Tabel 4.40 Coefficient Loyalitas……….133
Tabel 4.41 Anova Kesediaan Membayar Harga Premium....………..134
Tabel 4.42 Anova Kesediaan Loyalitas………...………..134
Tabel 4.43 Hasil Uji Hipotesis 1……….135
Tabel 4.44 Hasil Uji Hipotesis 2……….137
Tabel 4.45 Hasil Uji Hipotesis 3……….138
Tabel 4.46 Hasil Uji Hipotesis 4……….139
Tabel 4.47 Hasil Uji Hipotesis 5……….141
(11)
xi
Tabel 4.49 Hasil Uji Hipotesis 7……….143
Tabel 4.50 Hasil Uji Hipotesis 8……….144
Tabel 4.51 Hasil Uji Hipotesis 9……….145
Tabel 4.52 Hasil Uji Hipotesis 10………...146
Tabel 4.53 Hasil Uji Hipotesis 11………...147
Tabel 4.54 Hasil Uji Hipotesis 12………...148
Tabel 4.55 Model Summary Kesediaan Membayar Harga Premium……….149
Tabel 4.56 Model Summary Loyalitas………..……….149
Tabel 4.57 Korelasi Pearson Kesediaan Membayar Harga Premium………150
Tabel 4.58 Korelasi Pearson Loyalitas………...………151
Tabel 4.59 Ringkasan Hasil Penelitian……….. 152
Tabel 4.60 Parsial………...153
(12)
BAB I PENDAHULUAN
1
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perilaku konsumen sangat unik dan kompleks karena sikap dari konsumen
berbeda-beda dalam menanggapi sebuah produk dan jasa tergantung dari
segmen mana konsumen yang menanggapi produk dan jasa tersebut. Rizky &
Yasin (2014) menyatakan perilaku konsumen merupakan sesuatu yang unik,
karena preferensi dan sikap terhadap objek setiap orang berbeda-beda dan
konsumen juga berasal dari berbagai segmen, sehingga apa yang diinginkan
dan dibutuhkan juga berbeda.
Perusahaan yang ingin sukses di pasar harus memiliki strategi dalam
memahami perilaku konsumen yang berbeda-beda dalam menaggapi produk
dan jasa. Strategi yang dibuat atau dikembangkan dapat menjadi kunci sukses
perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang berbeda-beda.
Magdalena (2005) menyatakan perusahaan saling berlomba dalam
mengembangkan strategi untuk mempengaruhi kesediaan konsumen untuk
membeli dan mengkonsumsi barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan.
Mempelajari perilaku konsumen bertujuan untuk mengetahui dan memahami
berbagai aspek yang ada pada konsumen, yang akan digunakan dalam strategi
pemasaran yang berhasil (Sutisna, 2001:5). Menurut Artaji (2014) strategi
merupakan suatu langkah atau tindakan yang direncanakan oleh perusahaan
(13)
BAB I PENDAHULUAN
2 Universitas Kristen Maranatha Sebelum menetapkan strategi yang tepat, perusahaan perlu
mengetahui jenis-jenis perilaku konsumen. Jenis-jenis perilaku konsumen
menurut Dickinson dalam www.aiwowma.wordpress.com dibagi menjadi
pembeli setia (loyal), pembeli oportunis (opportunistic buyer), pembeli
dengan tawaran terbaik (best deal buyer), pembeli kreatif (creative buyer),
pembeli untuk iklan (advertising buyer), peminat (the chiseler), pembeli teliti
(nuts and bots buyer).
Penelitian ini menekankan pada jenis perilaku konsumen pembeli
setia (loyal) karena persaingan antar perusahaan bukan lagi berorientasi pada
cara meningkatkan volume penjualan, tetapi lebih berorientasi pada
bagaimana memuaskan kebutuhan pelanggan dan menciptakan loyalitas
(Yesenia & Siregar, 2014). Maka perusahaan harus memiliki konsumen yang
loyal sehingga dapat menjadi perusahaan yang hebat, berkelanjutan dan
menguntungkan dalam jangka panjang. Konsumen yang loyal tidak hanya
beli berdasarkan volume saja namun dengan harga yang tinggi (price
premium).
Lovelock & Wirtz (2011) menjelaskan bahwa konsumen yang
cenderung beli dengan volume banyak, tetapi dengan harga rendah cenderung
lebih mudah berpindah. Volume tidak dapat mengukur kehebatan,
keberlanjutan dan keuntungan jangka panjang perusahaan. Menurut Kotler
(2007:207) Keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh perusahaan apabila
memiliki pelanggan yang loyal, antara lain: (1) Mengurangi biaya pemasaran,
(2) Mengurangi biaya transaksi (seperti biaya negosiasi kontrak, pemrosesan
(14)
BAB I PENDAHULUAN
3 Universitas Kristen Maranatha penjualan silang yang akan memperbesar pangsa pasar perusahaan, (5) Word
of Mouth yang lebih positif dengan asumsi bahwa pelanggan loyal juga berarti pelanggan yang merasa puas, (6) Mengurangi biaya kegagalan (biaya
pergantian).
Loyalitas konsumen terhadap suatu barang dan jasa yang ditawarkan
oleh suatu perusahaan, yang tercermin dari kebiasaan konsumen dalam
melakukan pembelian barang atau jasa secara terus-menerus (Nugroho,
2011). Sesuai dengan pengertian dari loyalitas adalah kesetiaan konsumen
untuk membeli kembali, bertahan pada produk dan memberikan rekomendasi
produk kepada orang lain (Kotler & Keller, 2006:57). Ciri-ciri konsumen
loyal menurut Lovelock & Wirtz (2011) adalah konsumen loyal akan
meningkatan pembelian, konsumen loyal akan mengurangi biaya operasional,
konsumen loyal akan mereferensi kepada konsumen lain (word of mouth),
konsumen loyal akan bersedia membayar harga premium.
Penelitian ini menekankan pada karakteristik konsumen loyal yang
bersedia untuk membeli atau membayar harga premium. Konsumen loyal
akan bersedia membayar harga premium sehingga memberikan profit margin
yang besar untuk perusahaan dibanding dengan konsumen yang beli dengan
volume besar namum dengan harga rendah. Menurut Lovelock & Wirtz
(2011: 346) kebanyakan perusahaan fokus pada jumlah konsumen tanpa
memperhatikan nilai dari masing-masing konsumen. Pada umumnya,
konsumen yang loyal membeli lebih secara berkala dan dalam jumlah yang
(15)
BAB I PENDAHULUAN
4 Universitas Kristen Maranatha secara tidak tetap. Konsumen yang loyal atau percaya pada produsen akan
bersedia membayar harga yang lebih tinggi (harga premium)
Kesediaan membayar harga premium menurut Kotler & Keller (2009)
adalah kesediaan konsumen membayar harga yang lebih tinggi untuk produk
perusahaan karena keunggulan yang dirasakan dari suatu produk atau jasa
mengesankan kualitas unggul. Menurut Winda (2011) Kesediaan konsumen
membayar harga premium adalah keputusan konsumen untuk bersedia
membeli suatu produk dengan prestise yang merupakan strategi penetapan
harga tertinggi yang bisa ditawarkan yang mana pembeli mempunyai asumsi
bahwa barang-barang mahal mempunyai reputasi yang luar biasa atau
mempunyai kualitas yang sangat bagus dan berbeda.
Perusahaan yang ingin menjadi hebat, berkelanjutan dan
menguntungkan dalam jangka panjang membutuhkan sebuah strategi
pemasaran untuk menjadikan seorang konsumen menjadi loyal dan bersedia
membayar harga premium. Menurut Lovelock & Wirtz (2011) perusahaan
yang hebat, berkelanjutan dan menguntungkan dalam jangka panjang harus
memiliki konsumen yang loyal. Perusahaan perlu mengembangkan strategi
dalam mengembangkan pelanggan yang loyal.
Gerzema & Lebar (2008) menjelaskan bahwa mengembangkan
pelanggan yang loyal memerluk an strategi pemasaran perusahaan yang tidak
hanya berfokus pada kualitas produk namun perusahaan juga harus
memperhatikan atribut non-kualitas produk. Kualitas produk merupakan
standar yang harus dipenuhi perusahaan, tetapi bukan menjadi strategi
(16)
BAB I PENDAHULUAN
5 Universitas Kristen Maranatha menghadapi persaingan apabila hanya didasarkan pada kualitas produk
(Sethuraman, 2000, 2003).
Strategi mengembangkan non-kualitas produk dapat dicapai dengan
memahami customer based brand equity yang dapat menambah nilai pada
sebuah produk atau jasa yang mempengaruhi konsumen bersedia membayar
harga premium (Farquhar, 1989; Keller, 1993). Menurut Anselmsson et al.,
atribut-atribut non-kualitas produk terdiri dari brand awareness, uniqueness,
CSR, social image, dan country of origin. Dengan demikian, perusahaan
perlu memahami persepsi kualitas dan non-kualitas melalui elemen customer
based brand equity untuk memperoleh konsumen yang loyal dan bersedia membayar harga premium.
Persepsi kualitas adalah gagasan mental subjektif yang ada di dalam
pikiran konsumen berbeda dari kualitas yang ada dalam tingkat yang lebih
tinggi (Zeithaml, 1988; Keller, 1993; Aaker, 1996). Kualitas adalah sebuah
standar tanpa kompromi dan hasil yang luar biasa; hubungan antara nilai dan
harga dengan mempertimbangkan antara kesesuaian antara peforma
(performance) dan harga, kualitas menjadi keunggulan yang terjangkau
(Lovelock & Wirtz, 2011). Persepsi kualitas mempunyai peranan yang
penting dalam membangun suatu merek karena dapat dijadikan sebagai
alasan yang penting dalam melakukan pembelian serta menjadi bahan
pertimbangan pelanggan terhadap merek mana yang akan dipilih pada
akhirnya akan mempengaruhi pelanggan dalam memutuskan merek mana
yang akan dibeli (Durianto, dkk, 2001). Menurut Anselmsson & Bondesson
(17)
BAB I PENDAHULUAN
6 Universitas Kristen Maranatha produk, sebuah merek dapat menciptakan diferensiasi yang dapat memotivasi
konsumen untuk membayar lebih.
Brand awareness merupakan salah satu atribut non-kualitas produk.
Aaker (1997) mendefinisikan brand awareness sebagai kesanggupan seorang calon
pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan
bagian dari kategori produk tertentu. Semakin sadar seorang konsumen akan
sebuah merek produk maka konsumen tersebut dapat dikatakan konsumen
yang loyal karena konsumen akan menyebutkan nama merek pertama saat
ditanya nama merek pada sebuah kategori produk. Menurut Aaker (1997)
menyatakan tingkat kesadaran seperti itu ada pada level Top of Mind, dimana
konsumen sangat paham dan mengenali elemen-elemen sebuah merek dan
konsumen akan menyebutkan merek untuk pertama kali, saat ditanya
mengenai suatu kategori produk. Kesadaran merek yang tinggi menyebabkan
konsumen memiliki kepercayaan diri atas keputusan pembelian yang dibuat
(Astuti, 2007) dalam Boby (2009).
Keunikan produk membuat konsumen mudah untuk membedakannya
dengan merek produk pesaing. Menurut Rosnani (2009:9), keunikan adalah
sesuatu yang mengidentikkan barang atau jasa tertentu yang dapat
menimbulkan suatu persepsi seseorang terhadap barang atau jasa tersebut.
Keunikan harus dikembangkan sehingga konsumen bebas dalam melakukan
pilihan pada produk yang mana akan mempengaruhi loyalitas konsumen.
Menurut Netemeyer et al., (2004:211), Keunikan berarti apa yang dirasakan
konsumen dari perbedaan merek dengan merek kompetitor merupakan salah
(18)
BAB I PENDAHULUAN
7 Universitas Kristen Maranatha diferensiasi dan keunikan proposisi penjualan. Menurut Pangestika (2013)
keunikan harus ditingkatkan maka loyalitas konsumen akan meningkat dan
indikator yang harus dipertahankan adalah konsumen dapat dengan leluasa
memilih produk yang diinginkan sesuai dengan selera.
Uni Eropa dalam Wibisono (2007) menyatakan CSR sebagai suatu
konsep dimana perusahaan mengintegrasikan fungsi sosialnya dengan cara
memberi perhatian pada lingkungan dalam operasi bisnis dan di dalam
interaksi perusahaan dengan stakeholders atas dasar sukarela. Perusahaan
yang peduli akan tanggung jawab sosial akan meningkatkan brand image
perusahaan yang mana akan berdampak pada cara pandang konsumen pada
perusahaan tersebut. Cara pandang konsumen tersebut menjadi pendorong
konsumen untuk menjadi loyal dan bersedia untuk membayar harga premium.
Adanya CSR pada suatu perusahaan akan meningkatkan citra perusahaan
tersebut. citra perusahaan adalah hasil penilaian konsumen pada sebuah
perusahaan yang tercipta dari keseluruhan aktivitas bisnis yang membentuk
nilai dan kepercayaan konsumen bagi perusahaan (Ningrum & Nurcahaya,
2014). CSR akan meningkatkan reputasi yang menjadi aset paling utama dan
tidak ternilai harganya, karena citra perusahaan yang akan mempengaruhi
loyalitas konsumen (Seravina, 2008). Anselmsson et al., (2007) menyatakan
ketika seorang konsumen memandang sebuah perusahaan peduli dalam
masyarakat, lingkungan dan atau karyawan, maka kesediaan membayar harga
premium untuk merek perusahaan tersebut akan meningkat.
Menurut Thakor & Katsanis (1997) dalam Pappu et al., (2006) country of
(19)
BAB I PENDAHULUAN
8 Universitas Kristen Maranatha mempengaruhi citra dari suatu negara. Apabila negara tersebut memiliki citra
yang positif dan baik maka dapat mempengaruhi konsumen untuk loyal dan
bersedia untuk membayar harga premium. Country of origin pada dasarnya
merupakan persepsi tentang citra negara (country image). Citra negara adalah
sejumlah kepercayaan orang-orang dan kesan tentang negara tertentu (Kotler
et al., 1993). Persepsi country of origin dapat mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen untuk memilih dan menggunakan produk tersebut baik
secara langsung maupun tidak langsung (Kotler & Keller, 2006:634).
Menurut Maheswaran (1994) pada umumnya asumsi yang mendasari bahwa
konsumen akan merespon produk atau merek dengan baik jika memiliki
image country of origin yang baik.
Menurut Keller (2001); Belk (1988); Ball & Tasaki (1992) social
image merupakan simbol dalam merek yang menjadi image konsumen yang akan menjadi sarana konsumen untuk mengekspresikan diri ideal sendiri.
Social image akan mempengaruhi seorang konsumen dalam memandang atau mengekspresikan dirinya sendiri. Konsumen akan loyal dan bersedia
membayar harga premium apabila memiliki social image yang positif dari
masyarakat. Menurut Martin & Brown (1990); Biel (1992) social image, atau
peran sosial dan arti simbol dari merek, sering ditekankan. Citra sosial
memang relevan dan mempengaruhi respon pelanggan dalam berbagai
kategori, tidak hanya modal dan belanja (Lassar et al., 1995).
Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menjelaskan mengapa
konsumen bersedia membayar lebih untuk sebuah merek. Bagaimana
(20)
BAB I PENDAHULUAN
9 Universitas Kristen Maranatha bersedia membayar harga premium adalah tema penting dalam penelitian ini.
Oleh karena itu, objek dalam penelitian ini adalah smarphone merek Apple.
Peneliti mengambil produk smartphone merek Apple karena produk Apple
adalah termasuk dalam produk kategori harga premium. Apple dikatakan
produk premium untuk kelas atas (Mahardi, 2014) dalam
http://tekno.liputan6.com/read/2126738/dituding-tiru-apple-xiaomi-bela-diri.
Selain produk Apple dikatakan produk premium karena aplikasi terbaik hadir
di Apple terlebih dahulu, update software, Apple tidak hadir dengan banyak
aplikasi pra-instal dari operator, desain Apple sempurna menggunakan casing
dari logam berkualitas serta layar glass, akses ke database musik; acara TV;
dan film melalui iTunes, Airplay (Business Insider, 2015) dalam
www.hptekno.com/2013/08/15/9-kelebihan-iphone-dibandingkan-android.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti tertarik untuk
meneliti persepsi kualitas dan non-kualitas yang didasari customer based
brand equity yang mempengaruhi konsumen menjadi loyal dan bersedia membayar harga premium, maka diambil judul penelitian “Pengaruh Percieved Quality dan Customer Based Brand Equity pada Kesediaan Membayar Harga Premium dan Loyalitas (Studi pada: Konsumen Produk Apple)”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan maka rumusan masalah
(21)
BAB I PENDAHULUAN
10 Universitas Kristen Maranatha 1. Apakah terdapat pengaruh brand awareness pada kesediaan membayar
harga premium untuk produk Apple?
2. Apakah terdapat pengaruh quality pada kesediaan membayar harga
premium untuk produk Apple?
3. Apakah terdapat pengaruh uniqueness pada kesediaan membayar harga
premium untuk produk Apple?
4. Apakah terdapat pengaruh CSR pada kesediaan membayar harga premium
untuk produk Apple?
5. Apakah terdapat pengaruh social image pada kesediaan membayar harga
premium untuk produk Apple?
6. Apakah terdapat pengaruh country of origin pada kesediaan membayar
harga premium untuk produk Apple ?
7. Apakah terdapat pengaruh brand awareness pada loyalitas untuk produk
Apple?
8. Apakah terdapat pengaruh quality pada loyalitas untuk produk Apple?
9. Apakah terdapat pengaruh uniqueness pada loyalitas untuk produk Apple?
10.Apakah terdapat pengaruh CSR pada loyalitas untuk produk Apple?
11.Apakah terdapat pengaruh social image pada loyalitas untuk produk
Apple?
12.Apakah terdapat pengaruh country of origin pada loyalitas untuk produk
(22)
BAB I PENDAHULUAN
11 Universitas Kristen Maranatha 1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh brand awareness pada
kesediaan membayar harga premium untuk produk Apple?
2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh quality pada kesediaan
membayar harga premium untuk produk Apple?
3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh uniqueness pada kesediaan
membayar harga premium untuk produk Apple?
4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh CSR pada kesediaan membayar
harga premium untuk produk Apple?
5. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh social image pada kesediaan
membayar harga premium untuk produk Apple?
6. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh country of origin pada
kesediaan membayar harga premium untuk produk Apple ?
7. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh brand awareness pada loyalitas
untuk produk Apple?
8. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh quality pada loyalitas untuk
produk Apple?
9. Untuk menguji dan menganalisis uniqueness pada loyalitas untuk produk
Apple?
10.Untuk menguji dan menganalisis pengaruh CSR pada loyalitas untuk
produk Apple?
11.Untuk menguji dan menganalisis pengaruh social image pada loyalitas
(23)
BAB I PENDAHULUAN
12 Universitas Kristen Maranatha 12.Untuk menguji dan menganalisis pengaruh country of origin pada loyalitas
untuk produk Apple ?
1.4 Manfaat Penelitian a. Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi serta
mengembangkan pemahaman perusahaan mengenai atribut-atribut yang
mempengaruhi konsumen bersedia membayar harga premium dan
menjadi loyal pada suatu produk. Penelitian ini diharapkan juga dapat
memberikan pemahaman kepada perusahaan bahwa kualitas produk
hanya sebagian kecil yang mempengaruhi konsumen untuk bersedia
membayar harga premium. Dimana non-kualitas produk seperti brand
awareness, uniqueness, CSR, social image, dan country of origin berkaitan dengan persepsi konsumen untuk bersedia membayar harga
premium dan loyal terhadap suatu merek.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi untuk
menghadapi perilaku konsumen yang berbeda-beda, perusahaan tidak
hanya berfokus pada kualitas produk namum juga mengembangkan
atribut non-kualitas produk sehingga konsumen dapat loyal terhadap
produk perusahaan dan bersedia untuk membayar harga premium.
Selain itu perusahaan diharapkan tidak hanya menjual
berdasarkan volume karena volume tidak dapat mengukur kehebatan,
keberlanjutan atau keuntungan dalam jangka panjang. Maka dari itu
(24)
BAB I PENDAHULUAN
13 Universitas Kristen Maranatha membayar harga premium. Konsumen loyal yang bersedia membayar
harga premium akan memberikan profit margin yang besar pada
perusahaan. Maka dari itu perusahaan dapat menjadi hebat, berkelanjutan
dan menguntungkan dalam jangka panjang.
b. Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengembangan teori,
pengembangan ilmu pengetahuan mengenai perilaku konsumen bahwa
seorang konsumen yang loyal akan bersedia untuk membayar harga
premium. Seorang konsumen yang membayar untuk harga yang murah
bukanlah konsumen loyal melainkan cenderung lebih cepat berpindah.
Sebagai media pemahaman yang lebih lanjut mengenai
atribut-atribut produk yang mempengaruhi kesediaan konsumen membayar harga
premium dan menjadi loyal kepada produk perusahaan bukan hanya dari
segi kualitas produk, tetapi non-kualitas juga.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi panduan untuk peneliti
selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang sama. Peneliti
selanjutnya juga dapat menambahkan variabel-variabel lain seperti
kepuasan konsumen, minat beli yang mempengaruhi kesediaan untuk
membayar harga premium dan loyalitas, atau peneliti selanjutnya dapat
menjadikan loyalitas menjadi variabel mediasi karena seorang konsumen
yang loyal akan bersedia untuk membayar harga premium (Lovelock &
(25)
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
171
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Penelitian ini memberikan simpulan sebagai berikut:
1. Brand awareness tidak berpengaruh pada kesediaan konsumen membayar
harga premium untuk produk Apple.
2. Quality berpengaruh pada kesediaan konsumen membayar harga premium
untuk produk Apple.
3. Uniqueness berpengaruh pada kesediaan konsumen membayar harga premium
untuk produk Apple.
4. CSR berpengaruh pada kesediaan konsumen membayar harga premium untuk
produk Apple.
5. Social image berpengaruh pada kesediaan konsumen membayar harga
premium untuk produk Apple.
6. Country of origin tidak berpengaruh pada kesediaan konsumen membayar
harga premium untuk produk Apple.
7. Brand awareness berpengaruh pada loyalitas untuk produk Apple.
8. Quality berpengaruh pada loyalitas untuk produk Apple
9. Uniqueness berpengaruh pada loyalitas untuk produk Apple
10.CSR berpengaruh pada loyalitas untuk produk Apple
11.Social image berpengaruh pada loyalitas untuk produk Apple
(26)
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
172 Universitas Kristen Maranatha 5.2 Keterbatasan Penelitian
1. Penelitian ini hanya dilakukan pada para pemakai produk apple (satu jenis
produk premium) saja, sehingga peneliti tidak dapat membandingkan dengan
produk berharga premium lainnya.
2. Banyak responden yang tidak mengetahui country of origin, sehingga
responden kurang dapat menjawab petanyaan kuesioner mengenai country of
origin.
3. Peneliti kesulitan untuk mencari responden yang memenuhi kriteria-kriteria
yang dikatakan loyal, yaitu: konsumen yang melakukan pembelian ulang
terhadap produk, tidak akan berpindah merek serta akan merekomendasikan
produk kepada orang lain. Kriteria tidak akan berpindah merek merupakan
kriteria yang sulit ditemukan karena pada zaman sekarang konsumen
smartphone sangat mudah untuk berganti merek. Sehingga kriteria tersebut dihapuskan.
5.3 Implikasi Penelitian 5.3.1 Implikasi Manajerial
Penelitian diharapkan dapat memberikan dampak bagi perusahaan agar
pemasar dapat lebih memahami atribut-atribut produk yang mempengaruhi
konsumen sehingga bersedia membayar harga premium dan loyal terhadap
sebuah produk. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan dampak
informasi untuk perusahaan bahwa untuk membuat konsumen bersedia
(27)
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
173 Universitas Kristen Maranatha saja. Namun, faktor-faktor non-kualitas produk seperti brand awareness,
uniqueness, CSR, social image dan country of origin juga memiliki pengaruh terhadap kesediaan konsumen membayar harga premium dan
menjadi loyal kepada suatu produk.
Perusahaan Apple harus lebih memperhatikan brand awareness dan
country of origin produk. Dimana brand awareness produk Apple tidak membuat konsumen bersedia untuk membayar harga premium, sedangkan
brand awareness produk Apple dapat membuat konsumen menjadi loyal. Selain itu, country of origin produk Apple juga tidak membuat konsumen
bersedia untuk membayar harga premium dan tidak membuat konsumen
menjadi loyal. Oleh karena itu, perusahaan Apple harus mengembangkan
penanaman brand awareness produk Apple kepada konsumen dan
memperkenalkan country of origin produk Apple kepada konsumen.
Sehingga, konsumen bersedia untuk membayar harga premium produk
Apple dan menjadi loyal terhadap produk Apple.
5.3.2 Implikasi Akademisi
Penelitian ini diharapkan memberikan dampak pada pengembangan teori,
pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagai media pemahaman yang lebih
lanjut mengenai atribut-atribut produk yang mempengaruhi kesediaan
konsumen membayar harga premium dan menjadi loyal. Dimana pada
penelitian ini terdapat variabel brand awareness yang tidak memiliki
(28)
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
174 Universitas Kristen Maranatha of origin yang tidak memiliki pengaruh pada kesediaan membayar harga premium dan tidak memiliki pengaruh pada loyalitas. Hasil penelitian
tersebut berbeda dengan penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa
variabel brand awareness berpengaruh pada kesediaan membayar harga
premium, variabel country of origin berpengaruh pada kesediaan konsumen
membayar harga premium dan berpengaruh pada loyalitas.
5.4 Saran
5.4.1 Saran Bagi Praktisi
1. Sebaiknya perusahaan Apple mengembangkan lagi brand awareness
kepada konsumen. Lebih memperkenalkan lagi produk-produk Apple
yang tergolong premium sehingga konsumen bersedia untuk membayar
harga premium untuk produk Apple.
2. Sebaiknya perusahaan Apple juga memperkenalkan country of origin
dari produk Apple sehingga konsumen memiliki pengetahuan mengenai
asal produk Apple dan dimana produk Apple dirakit. Informasi tersebut
dapat memberikan pengetahuan kepada konsumen dan membuat
konsumen bersedia membayar harga premium dan menjadi loyal pada
produk Apple.
3. Sebaiknya perusahaan Apple mempertahankan quality, CSR, social
image¸ uniqueness yang sudah dimiliki dari perusahaan Apple dalam memproduksi dan membuat inovasi produk Apple sehingga ke depannya
(29)
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
175 Universitas Kristen Maranatha konsumen tetap bersedia membayar harga premium dan loyal terhadap
produk-produk baru dan inovatif perusahaan Apple.
5.4.2 Saran Bagi Akademisi
1. Penelitian selanjutnya, sebaiknya menambahkan variabel atau mencari
atribut-atribut lain yang dapat mempengaruhi konsumen sehingga
bersedia untuk membayar harga premium dan bersedia loyal terhadap
suatu produk.
2. Penelitian selanjutnya, sebaiknya melakukan penelitian produk premium
lainnya.
3. Peneliti selanjutnya, sebaiknya tidak hanya menggunakan satu produk
premium saja yang diteliti. Sebaiknya peneliti selanjutnya dapat
menggunakan dua produk premium atau lebih sehingga peneliti
selanjutnya dapat membandingkan produk premium mana yang lebih
unggul.
4. Penelitian selanjutnya dapat mengganti model penelitian menggunakan
variabel mediasi. Dimana variabel kesediaan membayar harga premium
(30)
DAFTAR PUSTAKA
176 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
A+ CSR Indonesia. (2008). CSR Perbankan di Indonesia: Antara Konsep dan Realitas. Jakarta
Aaker, D.A. (1996), Measuring Brand Equity Across Products and Markets. California Management Review, vol. 38(3), pp. 102-120.
Aaker, D.A. (1997), Manajemen Ekuitas Merek. Penerbit Mitra Utama. Jakarta: Spektrum.
Abdi, Y.T (2012), Pengaruh Brand Image, Country of Origin Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Konsumen pada Produk TV Samsung di Surabaya. Skripsi, Surabaya: Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala.
Abror (2007), Kesadaran Merek dan Image Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang tentang Produk Minuman Ringan. Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi, vol. 7(1), hal. 9-18.
Agnanda, F. & Farida, N. (2012), Pengaruh Nilai Pelanggan, Kesadaran Merek dan Switching Barrier Terhadap Loyalitas Pelanggan Kartu Telkom Flexi. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, hal.1-8
Ahmed, Z.U., et al., (2004), Does Country of Origin Matter fof low-involvement produkcts?. International Marketing Review, vol. 21(1), pp. 102-120.
Anselmsson, J. & Bondesson, N. (2013), What Succesful Branding looks like – a managerial perspective. British Food Journal, vol 115(11), pp. 1612-1627. Anselmsson, J. et al., (2014), Brand image and Customers’ Willingness to Pay a
Price Premium for Food Brands. Journal of Product & Brand Management, 23(2), pp. 90-102
Anselmsson, J. et al., (2007), Understanding Price Premium for Grocery Products: a Conceptual model of Customer Based Brand Equity. Journal of Products & Brand Management, vol. 22(6), pp.401-414.
Artaji (2014), Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Minat Pembelian Notebook Merek Acer. Skripsi, Yogyakarta: Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi.
Ball, A.D. & Tasaki, L.H. (1992), The Role And Measurement Of Attachment In Consumer Behavior. Journal of Consumer Physchology, vol.1(2), pp. 155-172.
(31)
DAFTAR PUSTAKA
177 Universitas Kristen Maranatha Belk, R.W. (1998), Possessions and the Extended Self. Journal of Consumer
Research, vol. 15(2), pp.139-168
Biel, A.L. (1992), How Brand Image Drives Brand Equity. Journal of Advertising Research, vol. 32(6), pp. 6-12.
Boby, Y. (2009), Pengaruh Kesadaran Merek, Kesan Kualitas, Asosiasi Merek, Loyalitas Merek Terhadap Rasa Percaya Diri Pelanggan Atas Keputusan Pembelian Sepeda Motor Kawasaki. Skripsi, Surabaya: Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional.
Business Insider (2015), Sembilan Kelebihan Iphone dibandingkan Android, Agustus 2015 diakses dari http://www.hptekno.com/2013/08/15/9-kelebihan-iphone-dibandingkan-android/.
Cobb-Wahlgren. et al., (1995), Brand Equity, Brand Preference and Puchase Intent. Journal of Advertising, vol. 24(3), pp. 25-41.
Cooper, D.R. & Emory, W. (1995), Business Research Methods. Fifth Edition, California: Irwin
Cooper, D.R. & Schindler, P.S. (2011), Business Research Methods. Eleventh Edition, New York: McGraw-Hill Higher Education.
Davcik, N.S & Rundquist, J. (2012), An Exploratory Study of Brand Success: Evidence from The Food Industry. Journal of International Food and Agribusiness Marketing, vol.24(1), pp.91-109.
Dickinson: Tujuh Jenis Perilaku Konsumen dalam Materi IPS kelas X. www.aiwowma.wordpress.com.
Durianto, dkk. (2001), Strategi Menaklukkan Pasar Global Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Durianto, dkk. (2004), Strategi Menaklukkan Pasar Global Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Farquhar, P.H. (1989), Managing Brand Equity. Marketing Research, vol. 1(3), pp. 24-33
Ghozali, I. (2011), Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Edisi kelima. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gurhan-Canli, Z. & Maheswaran, D. (2000), Cultural Variations in Country of Origin Effects. Journal of Marketing Research, vol. 37, pp. 309-317.
(32)
DAFTAR PUSTAKA
178 Universitas Kristen Maranatha Hartono, J. (2011), Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman-pengalaman. Edisi 2011. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Haryanto, J.O. & Manurip, T.F. (2011), Pengaruh Loyalitas Merek, Rumor dan Country of Origin terhadap Kepercayaan Merek. Media Riset Bisnis dan Manajemen, vol. 11(2), pp. 88-107.
Kalogeras, N. et al., (2009), Dutch Consumers’ Willingness to Pay for Organic Olive Oil. Journal of Marketing Research, vol. 35(2), pp. 210-225.
Kalra, A. & Goodstein, R.C. (1998), The Impact of Advertising Positioning Strategies on Consumer Price Sensitivy. Journal of Marketing Research, vol. 35(2), pp. 210-225
Keller, K.L. (1993), Conseptualizing Measuring and Managing Customer Based Brand Equity. Journal of Marketing, vol. 57(1), pp. 1-23
Keller, K.L. (2001), Building Customer Based Brand Equity. Marketing Management, vol. 10(2), pp.14-19.
Kliknklik (2013), Perbandingan Smartphone Besutan Apple, Samsung, Nokia dan Motorola. 25 Februari 2013 diakses dari
http://kliknklik.com/blogs/perbandingan-smartphone-besutan-apple-samsung-nokia-dan-motorola/ pada tanggal 05 November 2015.
Kotler, P. & Amstrong, G. (2001), Prinsip-prinsip Manajemen. Jilid 1, Edisi kedelapan, Jakarta: Erlangga
Kotler, P. & Amstrong, G. (2003), Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 2, Edisi kesembilan, Jakarta: PT.Indeks Gramedia.
Kotler, P. & Keller, K.L. (2006), Manajemen Pemasaran, Edisi keduabelas, Pearson Education,Inc.
Kotler, P. & Keller, K.L. (2009), Manajemen Pemasaran. Edisi ketiga belas. Jakarta: Erlangga.
Kotler, P. (2007), Manajemen Pemasaran: Analisis Perencanaan, Pengendalian. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
Kotler, P. et al., (1993), Marketing Place: Attracting Investment, Industry and Tourism to Cities, States, and Nations. New York: Free Pass, pp.141
Kurniawan, A. (2012), SPSS 20: Analisis Deskriptif dan Multivariate. Jakarta:Bisnis 2030.
(33)
DAFTAR PUSTAKA
179 Universitas Kristen Maranatha Kurniawan, A. (2014), Metode Riset untuk Ekonomi & Bisnis: Teori, Konsep, dan
Praktik Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Lassar, W. et al., (1995), Measuring Customer Based Brand Equity. Journal of Consumer Marketing, vol.2(1), pp.37-46.
Lovelock, C. & Wirtz, J. (2011), Service Marketing: People, Technology, Strategy. Global Edition: Pearson.
Magdalena, N. (2005), Analisis Pengaruh Situasi, Produk, Individu pada Perilaku Membeli dan Mengkonsumsi Makanan Ringan. Tesis, Yogyakarta: Universitas Gajah Mada (tidak dipublikasikan).
Mahardi, D. (2014), Dituding Tiru Apple, Xiaomi Bela Diri, 30 Oktober 2014 diakses dari http://tekno.liputan6.com/read/2126738/dituding-tiru-apple-xiaomi-bela-diri pada 9 Desember 2015.
Maheswaran, D. (1994), Country of Origin as a stereotype: Effects of Counsumer Expertise and Attribute Strength on Product Evaluation. Journal of Consumer Research, vol. 21(2), pp.354-365.
Mailanto, A. (2014), Apple Gelar Kampanye Bahaya AIDS melalui Program RED. 24 November 2014 diakses dari
http://autotekno.sindonews.com/read/928472/122/apple-gelar-kampanye-bahaya-aids-melalui-program-red-1416827027 pada tanggal 06 November 2015.
Martin, G.S. & Brown, T.J. (1990), In Search of Brand Equity: The Conceptualization and Measurement of The Brand Impression Construct, in Childers, T.L. (Ed.). Marketig Theory and Application, Vol. 2, American Marketing Association, Chicago, IL, pp.431-438.
Ma'ruf, H . (2005). Pemasaran Ritel. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Netemeyer, R.G., et al., (2004), Developing and Validating Measure of facets of
Customer Based Brand Equity. Journal of Business Research, vol. 57(2), pp.209-224.
Ningrum, L.S. & Nurcahaya, I.K. (2014), Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Corporate Image dan Perilaku Word of Mouth. E-jurnal Manajemen, vol. 3(3), 835-850.
(34)
DAFTAR PUSTAKA
180 Universitas Kristen Maranatha Nugroho, F.Y. (2011), Pengaruh Citra Merek dan Kepuasan PelangganTerhadap Loyalitas Konsumen. Skripsi, Yogyakarta: Fakultas Pertanian Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran”.
Ophuis, P.A.M. et al., (1995), Percieved Quality: a Market Driven and Consumer Oriented Approach. Food Quality and Preference, vol. 6(3), pp. 177-183. Pangestika, P.T. (2013), Pengaruh Citra Merek Terhadap Loyalitas Konsumen pada
Produk Pakaian 3second do Showroom Java Mall Semarang. Skripsi, Semarang: Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Dian Nuswantoro.
Pappu, R. et al., (2006), Consumer Based Brand Equity And Country of Origin Relationship: Some Empirical Study. Journal of International Business studies. Vol. 38(5), pp. 726-745.
Putro, R.F.K. (2009), Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan dengan Kepuasan Pelanggan sebagai Variabel Mediasi. Skripsi, Surakarta: Fakultas Ekonomi Sebelas Maret.
Riantiarno (2013), Perpektif-Balance Scorecard. 09 Januari 2013 diakses dari http://riantiarno.blog.binusian.org/category/binusian-blog/ pada tanggal 05 November 2015.
Richardson, F. et al., (1994), Extrinsic and Intrinsic Cue Effects on Perceptions of Store Brand Quality. Journal of Marketing, vol 58(4), pp. 28-37.
Rizky, M.F. & Yasin, H. (2014), Pengaruh Promosi dna Harga Terhadap Minat Beli Perumahan Obama PT. Nailah Adi Kurnia Sei Mencirim Medan. Jurnal Manajemen & Binsis, Vol. 14(2), hal. 135-143.
Rosanani, G. (2009), Perancangan Produk. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Santoso, S. & Tjiptono, F. (2006), Riset Pemasaran – Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
Saputra, H. (2013), Apple Meraih Tingkat Kepuasan Konsumen Teratas di Kampungnya Samsung. 03 Juli 2013 diakses dari
http://www.makemac.com/tingkat-kepuasan-konsumen-apple/ pada tanggal 06 November 2015.
Schiffman, L.G. & Kanuk, L.L. (2007), Perilaku Konsumen. Edisi kedua. Jakarta: PT. Indeks Gramedia.
Sekaran, U. (2006). Metode Penelitian untuk Bisnis Buku 2 Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
(35)
DAFTAR PUSTAKA
181 Universitas Kristen Maranatha Seravina, M. (2008), Pengaruh Penerapan CSR Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan Britama. Skripsi, Bogor: Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.
Sethuraman, R. (2000), What Makes Consumers Pay More for National Brands than for Private Label – Image or Quality?. Marketing Science Institute Paper Series, Cox School of Business, Southern Methodist University.
Sethuraman, R. (2003), Measuring National Brands’ Equity Over Store Brands. Review of Marketing Science, vol.1(1), pp. 1-25.
Solomon, M.R. (2007), Consumer Behaviour: Buying, Having, and Being. Sixth Edition, New Jersey: Pearson Pretince Hall.
Sugiyono (2012), Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta. Suliyanto (2009), Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.
Sunjoyo, et al., (2013), Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Bandung: Alfabeta. Supomo, I. &. (1999). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen
Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Sutisna. (2001). Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Tikkanen, I. & Va¨a¨riskoski, M. (2010), Attributes andbenefits of branded bread: case Artesaani. British Food Journal, vol. 112(9), pp. 1033-1043.
Washburn, J.H. & Plank, R.E. (2002), Measuring Brand Equity: an Evaluation of a Consumer Based Brand Equity Scale. Journal of Marketing Theory and Pratice, vol 10(1), pp. 46-62
Wibisono, D. (2000). Riset Bisnis Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Wibisono, Y. 2007. Membedah Konsep & Aplikasi CSR. ASHKAF Media Grafika,
Surabaya.
Winarso, B. (2014), Dukung Pencegahan AIDS, Apple Sudah Kucurkan $65 Juta Bersama Bono dari Band U2. 27 bulan yang lalu diakses dari
http://dailysocial.id/post/dukung-pencegahan-aids-apple-sudah-kucurkan-65-juta-bersama-penyanyi-u2-bono/ pada tanggal 06 November 2015.
Winda (2011), Pengaruh Ekuitas Merek Tupperware Terhadap Keputusan Konsumen Membayar Harga Premium. Skripsi, Medan: Universitas Sumatera Utara.
(36)
DAFTAR PUSTAKA
182 Universitas Kristen Maranatha Yeni, F. (2013), Pengaruh Keunggulan Bersaing Diferensiasi Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen pada KFC di Kota Padang. Jurnal Manajemen, vol. 2(1), hal. 1-9
Yoo,B. & Donthu, N. (2001), Developing and Validating Multidimensional Consumer Based Brand Equity Scale. Journal of Business Research, vol. 52(3), pp. 2-22.
Zaldman, G., dan Wallendorf, M. (1979), Consumer Behavior: Basic Findings and Management Implication, Theories in Marketing Series America and World The Wiley Series in Marketing. Wiley: Amerika
Zeithaml, V.A. (1988), Consumer Perceptions of Price, Quality and Value: a Means End Model an Synthesis of Evidence. Journal of Marketing, vol. 52(3), pp. 2-22.
Sumber Internet:
http://www.slideshare.net/syiami/teori-dan-model-perilaku-konsumen https://coecoesm.wordpress.com/2011/11/28/perilaku-konsumen/
http://kliknklik.com/blogs/perbandingan-smartphone-besutan-apple-samsung-nokia-dan-motorola/
http://riantiarno.blog.binusian.org/category/binusian-blog/ http://www.makemac.com/tingkat-kepuasan-konsumen-apple/
http://autotekno.sindonews.com/read/928472/122/apple-gelar-kampanye-bahaya-aids-melalui-program-red-1416827027
http://dailysocial.id/post/dukung-pencegahan-aids-apple-sudah-kucurkan-65-juta-bersama-penyanyi-u2-bono?number=2013092724483
(1)
Belk, R.W. (1998), Possessions and the Extended Self. Journal of Consumer
Research, vol. 15(2), pp.139-168
Biel, A.L. (1992), How Brand Image Drives Brand Equity. Journal of Advertising
Research, vol. 32(6), pp. 6-12.
Boby, Y. (2009), Pengaruh Kesadaran Merek, Kesan Kualitas, Asosiasi Merek, Loyalitas Merek Terhadap Rasa Percaya Diri Pelanggan Atas Keputusan Pembelian Sepeda Motor Kawasaki. Skripsi, Surabaya: Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional.
Business Insider (2015), Sembilan Kelebihan Iphone dibandingkan Android, Agustus 2015 diakses dari http://www.hptekno.com/2013/08/15/9-kelebihan-iphone-dibandingkan-android/.
Cobb-Wahlgren. et al., (1995), Brand Equity, Brand Preference and Puchase Intent.
Journal of Advertising, vol. 24(3), pp. 25-41.
Cooper, D.R. & Emory, W. (1995), Business Research Methods. Fifth Edition, California: Irwin
Cooper, D.R. & Schindler, P.S. (2011), Business Research Methods. Eleventh Edition, New York: McGraw-Hill Higher Education.
Davcik, N.S & Rundquist, J. (2012), An Exploratory Study of Brand Success:
Evidence from The Food Industry. Journal of International Food and Agribusiness Marketing, vol.24(1), pp.91-109.
Dickinson: Tujuh Jenis Perilaku Konsumen dalam Materi IPS kelas X. www.aiwowma.wordpress.com.
Durianto, dkk. (2001), Strategi Menaklukkan Pasar Global Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Durianto, dkk. (2004), Strategi Menaklukkan Pasar Global Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Farquhar, P.H. (1989), Managing Brand Equity. Marketing Research, vol. 1(3), pp. 24-33
Ghozali, I. (2011), Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Edisi kelima. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gurhan-Canli, Z. & Maheswaran, D. (2000), Cultural Variations in Country of
(2)
Hartono, J. (2011), Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. Edisi 2011. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Haryanto, J.O. & Manurip, T.F. (2011), Pengaruh Loyalitas Merek, Rumor dan
Country of Origin terhadap Kepercayaan Merek. Media Riset Bisnis dan
Manajemen, vol. 11(2), pp. 88-107.
Kalogeras, N. et al., (2009), Dutch Consumers’ Willingness to Pay for Organic Olive
Oil. Journal of Marketing Research, vol. 35(2), pp. 210-225.
Kalra, A. & Goodstein, R.C. (1998), The Impact of Advertising Positioning Strategies
on Consumer Price Sensitivy. Journal of Marketing Research, vol. 35(2), pp.
210-225
Keller, K.L. (1993), Conseptualizing Measuring and Managing Customer Based
Brand Equity. Journal of Marketing, vol. 57(1), pp. 1-23
Keller, K.L. (2001), Building Customer Based Brand Equity. Marketing
Management, vol. 10(2), pp.14-19.
Kliknklik (2013), Perbandingan Smartphone Besutan Apple, Samsung, Nokia dan Motorola. 25 Februari 2013 diakses dari
http://kliknklik.com/blogs/perbandingan-smartphone-besutan-apple-samsung-nokia-dan-motorola/ pada tanggal 05 November 2015.
Kotler, P. & Amstrong, G. (2001), Prinsip-prinsip Manajemen. Jilid 1, Edisi kedelapan, Jakarta: Erlangga
Kotler, P. & Amstrong, G. (2003), Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 2, Edisi kesembilan, Jakarta: PT.Indeks Gramedia.
Kotler, P. & Keller, K.L. (2006), Manajemen Pemasaran, Edisi keduabelas, Pearson Education,Inc.
Kotler, P. & Keller, K.L. (2009), Manajemen Pemasaran. Edisi ketiga belas. Jakarta: Erlangga.
Kotler, P. (2007), Manajemen Pemasaran: Analisis Perencanaan, Pengendalian. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
Kotler, P. et al., (1993), Marketing Place: Attracting Investment, Industry and
Tourism to Cities, States, and Nations. New York: Free Pass, pp.141
(3)
Kurniawan, A. (2014), Metode Riset untuk Ekonomi & Bisnis: Teori, Konsep, dan Praktik Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Lassar, W. et al., (1995), Measuring Customer Based Brand Equity. Journal of
Consumer Marketing, vol.2(1), pp.37-46.
Lovelock, C. & Wirtz, J. (2011), Service Marketing: People, Technology, Strategy. Global Edition: Pearson.
Magdalena, N. (2005), Analisis Pengaruh Situasi, Produk, Individu pada Perilaku Membeli dan Mengkonsumsi Makanan Ringan. Tesis, Yogyakarta: Universitas Gajah Mada (tidak dipublikasikan).
Mahardi, D. (2014), Dituding Tiru Apple, Xiaomi Bela Diri, 30 Oktober 2014 diakses dari http://tekno.liputan6.com/read/2126738/dituding-tiru-apple-xiaomi-bela-diri pada 9 Desember 2015.
Maheswaran, D. (1994), Country of Origin as a stereotype: Effects of Counsumer
Expertise and Attribute Strength on Product Evaluation. Journal of Consumer Research, vol. 21(2), pp.354-365.
Mailanto, A. (2014), Apple Gelar Kampanye Bahaya AIDS melalui Program RED. 24 November 2014 diakses dari
http://autotekno.sindonews.com/read/928472/122/apple-gelar-kampanye-bahaya-aids-melalui-program-red-1416827027 pada tanggal 06 November 2015.
Martin, G.S. & Brown, T.J. (1990), In Search of Brand Equity: The
Conceptualization and Measurement of The Brand Impression Construct, in
Childers, T.L. (Ed.). Marketig Theory and Application, Vol. 2, American Marketing Association, Chicago, IL, pp.431-438.
Ma'ruf, H . (2005). Pemasaran Ritel. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Netemeyer, R.G., et al., (2004), Developing and Validating Measure of facets of
Customer Based Brand Equity. Journal of Business Research, vol. 57(2),
pp.209-224.
Ningrum, L.S. & Nurcahaya, I.K. (2014), Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Corporate Image dan Perilaku Word of Mouth. E-jurnal Manajemen, vol. 3(3), 835-850.
(4)
Nugroho, F.Y. (2011), Pengaruh Citra Merek dan Kepuasan PelangganTerhadap
Loyalitas Konsumen. Skripsi, Yogyakarta: Fakultas Pertanian Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran”.
Ophuis, P.A.M. et al., (1995), Percieved Quality: a Market Driven and Consumer
Oriented Approach. Food Quality and Preference, vol. 6(3), pp. 177-183.
Pangestika, P.T. (2013), Pengaruh Citra Merek Terhadap Loyalitas Konsumen pada Produk Pakaian 3second do Showroom Java Mall Semarang. Skripsi, Semarang: Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Dian Nuswantoro.
Pappu, R. et al., (2006), Consumer Based Brand Equity And Country of Origin
Relationship: Some Empirical Study. Journal of International Business studies. Vol. 38(5), pp. 726-745.
Putro, R.F.K. (2009), Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan dengan Kepuasan Pelanggan sebagai Variabel Mediasi. Skripsi, Surakarta: Fakultas Ekonomi Sebelas Maret.
Riantiarno (2013), Perpektif-Balance Scorecard. 09 Januari 2013 diakses dari http://riantiarno.blog.binusian.org/category/binusian-blog/ pada tanggal 05 November 2015.
Richardson, F. et al., (1994), Extrinsic and Intrinsic Cue Effects on Perceptions of
Store Brand Quality. Journal of Marketing, vol 58(4), pp. 28-37.
Rizky, M.F. & Yasin, H. (2014), Pengaruh Promosi dna Harga Terhadap Minat Beli Perumahan Obama PT. Nailah Adi Kurnia Sei Mencirim Medan. Jurnal Manajemen & Binsis, Vol. 14(2), hal. 135-143.
Rosanani, G. (2009), Perancangan Produk. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Santoso, S. & Tjiptono, F. (2006), Riset Pemasaran – Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
Saputra, H. (2013), Apple Meraih Tingkat Kepuasan Konsumen Teratas di Kampungnya Samsung. 03 Juli 2013 diakses dari
http://www.makemac.com/tingkat-kepuasan-konsumen-apple/ pada tanggal 06 November 2015.
Schiffman, L.G. & Kanuk, L.L. (2007), Perilaku Konsumen. Edisi kedua. Jakarta: PT. Indeks Gramedia.
(5)
Seravina, M. (2008), Pengaruh Penerapan CSR Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan Britama. Skripsi, Bogor: Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.
Sethuraman, R. (2000), What Makes Consumers Pay More for National Brands than
for Private Label – Image or Quality?. Marketing Science Institute Paper Series, Cox School of Business, Southern Methodist University.
Sethuraman, R. (2003), Measuring National Brands’ Equity Over Store Brands.
Review of Marketing Science, vol.1(1), pp. 1-25.
Solomon, M.R. (2007), Consumer Behaviour: Buying, Having, and Being. Sixth
Edition, New Jersey: Pearson Pretince Hall.
Sugiyono (2012), Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta. Suliyanto (2009), Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.
Sunjoyo, et al., (2013), Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Bandung: Alfabeta. Supomo, I. &. (1999). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen
Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Sutisna. (2001). Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Tikkanen, I. & Va¨a¨riskoski, M. (2010), Attributes andbenefits of branded bread: case Artesaani. British Food Journal, vol. 112(9), pp. 1033-1043.
Washburn, J.H. & Plank, R.E. (2002), Measuring Brand Equity: an Evaluation of a
Consumer Based Brand Equity Scale. Journal of Marketing Theory and Pratice, vol 10(1), pp. 46-62
Wibisono, D. (2000). Riset Bisnis Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Wibisono, Y. 2007. Membedah Konsep & Aplikasi CSR. ASHKAF Media Grafika,
Surabaya.
Winarso, B. (2014), Dukung Pencegahan AIDS, Apple Sudah Kucurkan $65 Juta Bersama Bono dari Band U2. 27 bulan yang lalu diakses dari
http://dailysocial.id/post/dukung-pencegahan-aids-apple-sudah-kucurkan-65-juta-bersama-penyanyi-u2-bono/ pada tanggal 06 November 2015.
Winda (2011), Pengaruh Ekuitas Merek Tupperware Terhadap Keputusan Konsumen Membayar Harga Premium. Skripsi, Medan: Universitas Sumatera Utara.
(6)
Yeni, F. (2013), Pengaruh Keunggulan Bersaing Diferensiasi Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen pada KFC di Kota Padang. Jurnal Manajemen, vol. 2(1), hal. 1-9
Yoo,B. & Donthu, N. (2001), Developing and Validating Multidimensional
Consumer Based Brand Equity Scale. Journal of Business Research, vol.
52(3), pp. 2-22.
Zaldman, G., dan Wallendorf, M. (1979), Consumer Behavior: Basic Findings and
Management Implication, Theories in Marketing Series America and World The Wiley Series in Marketing. Wiley: Amerika
Zeithaml, V.A. (1988), Consumer Perceptions of Price, Quality and Value: a Means
End Model an Synthesis of Evidence. Journal of Marketing, vol. 52(3), pp.
2-22.
Sumber Internet:
http://www.slideshare.net/syiami/teori-dan-model-perilaku-konsumen https://coecoesm.wordpress.com/2011/11/28/perilaku-konsumen/
http://kliknklik.com/blogs/perbandingan-smartphone-besutan-apple-samsung-nokia-dan-motorola/
http://riantiarno.blog.binusian.org/category/binusian-blog/ http://www.makemac.com/tingkat-kepuasan-konsumen-apple/
http://autotekno.sindonews.com/read/928472/122/apple-gelar-kampanye-bahaya-aids-melalui-program-red-1416827027
http://dailysocial.id/post/dukung-pencegahan-aids-apple-sudah-kucurkan-65-juta-bersama-penyanyi-u2-bono?number=2013092724483